Anda di halaman 1dari 50

TINGKAT PEMAHAMAN DAN IMPLEMETASI NILAI-NILAI PANCASILA

PADA MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN


DI DESA MUNTHE KECAMATAN MUNTHE
KABUPATEN KARO

MINI RISET
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Proposal Mini Riset Mata Kuliah Pendidikan
Pancasila Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan

Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah: Drs. Halking, M.Si.

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ketua : Ismo Antonius (3172111015)
Anggota : 1. Deni Saputra Pakpahan (3173311013)
2. Fivi Sumantri Br Sembiring (3173311021)
3. Kartina Manik (3171111006)
4. Meylani Yosephine Simatupang (3172111019)
5. Mezly Ninta Cristin Meliala (3173111015)
6. Putri Ayu Manurung (3171111015)
7. Rahayu (3173311037)
8. Rizk Rio Perdana Simajuntak (3173111021)
9. Sonya Evalina Siburian (3173311049)
10. Yuni Astria Br Sitepu (3172111022)
11. Widia Syahfitri Manurung (3173111033)
12. Rama Tantowi (3172111006)
Prodi/Kelas : PPKn/Reguler A 2017
Fakultas : Ilmu Sosial

UPT MKWU PENDIDIKAN PANCASILA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
Proposal ini Disusun Berdasarkan Persetujuan Dosen Pengampu:
Drs. Halking, M.Si
dengan Tim Kelompok:

Kelompok 2 Kelas Reguler A Tahun Stambuk 2017


Prodi/Kelas : PPKn / Reguler A 2017
Fakultas : Ilmu Sosial
Ketua Kelompok : Ismo Antonius (NIM: 3172111015)
Wakil Ketua : Rahayu (NIM: 3173311037)
Sekretaris : Meylani Yosephine S (NIM: 3172111019)
Bendahara : Sonya Evalina Siburian (NIM: 3173311049)
Anggota Kelompok:
1. Deni Saputra Pakpahan (NIM: 3173311013)
2. Fivi Sumantri Br Semb. (NIM: 3173311021)
3. Kartina Manik (NIM: 3171111006)
4. Mezley Ninta Cristin (NIM: 3173111015)
5. Putri Ayu Manurung (NIM: 3171111015)
6. Rizki Rio Perdana S (NIM: 3173111021)
7. Yuni Astria Br Sitepu (NIM: 3172111022)
8. Widia Syafitri Manurung (NIM: 3173111033)
9. Rama Tantowi (NIM: 3172111006)

UPT MKWU PENDIDIKAN PANCASILA


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal ini diajukan oleh Kelompok: 2, Kelas: Reguler A 2017, Program Studi:
PPKn, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan telah memenuhi syarat
untuk melaksanakan Mini Riset, dan telah disetujui oleh
Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Medan, 14 April 2019


Dosen dan Penanggung Jawab Mata Kuliah,

Drs. Halking, M.Si.


NIP 19630406 199303 1001

KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Swt., yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga proposal mini riset ini bisa
terselesaikan dengan baik.Kami banyak menemui kendala dalam
menyelesaikannya, terutama dalam kekompakan dan kerjasama antartim dalam
kelompok. Walaupun banyak menemui kendala itu dalam mengerjakan tugas ini,
berkat pertolongan dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikannya
Proposal mini riset ini sebagai salah satu tugas dalam Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila. Proposal ini terdiri atas tiga bab, yaitu Bab I Pendahuuan
yang terdiri atas Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Bab II
Kajian Pusataka yang terdiri atas Kerangka Teori, Penelitian Relevan, dan
Kerangka Berpikir. Yang terakhir Bab III Metode Penelitian, yang terdiri atas
Desain Penelitian, Populasi Dan Sampel, Variabel dan Defisi Operasional,
Instrumen Penelitian, dan Teknik Analisis Data.
Kemudian dalam pembuatanproposal penelitian mini riset ini kami,
kelompok 2 Kelas Reguler A, Jurusan/Prodi PPKn. Banyak mendapat bantuan
dalam penyelesaiannya.Untuk itu kami patut dan sewajarnya mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
penyelesaiannya.Ucapan terima kasih yang pertama kami ucapkan kepada orang
tua kami yang telah memberikan dorongan baik dorongan moril dan motivasi
kepada kami, maupun dukungan materi kepada kepada kami sehingga dapat
menyelesaikan proposal mini riset ini.Berikutnya kami ucapkan terima kasih
kepada dosen kami, Drs. Halking, M.Si., dalam Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
yang sudah banyak memberikan ilmunya dalam mengikuti mata kuliah ini dan
mengerjakan tugas-tugasnya. Kemudian kami mengucapkan banyak terima kasih
kakak pembimbing dan supervisor dari kelompok 2 Kelas Reguler A 2017
Jurusan/Prodi PPKn yang telah memberikan bantuan dan petunjuk dalam
pembuatanproposal penelitian mini riset ini.
Harapan kami semoga hasil penelitian mini riset ini dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi kelompok 2 sendiri Kelas Reguler A Jurusan/Prodi
PPKn, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.Dalam proposal penelitian
mini riset ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon mohon maaf atas
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam proposal ini. Masukan dan kritikan
atas kekurangan proposal ini sangat kami harapkan dari pembaca. Selain itu,
supayatimpenulis dapat membuat proposal ini menjadi lebih baik dan menarik.

Medan, 14 April 2019

Tim Kelompok 2
Kelas/Prodi Reguler A/PPKn
Ketua,

Ismo Antonius
NIM. 3172111015

ABSTRAK
Proposal Mini Riset Kelompok 2 ini berjudul “Tingkat Pemahaman Dan
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa
Munthe, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo”.
Mini Riset ini akan menerliti tentang bagaimana tingkat pamahaman dan implementasi
nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan Pemerintahan Desa di Desa Munthe ,
Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo. Tujuan mini riset ini adalah untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan tentang tingkat pemahaman dan tingkat
impelemntasi nilai-nilai Pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di Munthe,
Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo. Metode penelitian dalam mini riset ini
adalah penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan situasi yang ada saat ini
tentang pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada populasi yaitu
seluruh masyarakat dan pemerintahan desa di lokasi penelitian.Teknik penarikan
sampel yang digunakan adalah purposive random sampling, penentuan sampel
yang dipilih berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai.Adapun teknik
analisis datanya adalah menggunakan statistik deskriptif dengan mencari
frekuensi dari jawaban responden dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

p = f/n x 100%

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ………………………………………………….
Kata Pengantar…………………………………………………….......
Abstrak ………………………………………………………………
Daftar Isi ………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….
B. Identifikasi Masalah …………………………………….
C. Batasan Masalah ………………………………………..
D. Rumusan Masalah……………………………………..
E. Tujuan Penelitian ………………………………………
F. Manfaat Penelitian ………………………………………
1. Manfaat secara teoritis………………………………
2. Manfaat secara praktis………………………………
3. Manfaat bagi dunia pendidikan………………………
4. Manfaat bagi penulis…………………………………
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................ .....…............................
A. Kajian Teori………………………………..……………..
1. Tinjauan Tentang Pemahaman ………………………
2. Tinjauan Nilai-Nilai Pancasila ………………………
B. Penelitian Relevan ……………………………………….
C. Kerangka Berpikir ………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
A. Desain Penelitian …………………………………………
1. Jenis Penelitian ……………………………………..
2. Metode Penelitian …………………………………..
3. Lokasi Penelitian …………………………………..
4. Jenis Penelitian ……………………………………..
5. Metode Penelitian …………………………………..
6. Lokasi Penelitian ………………………………….
B. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………
1. Populasi …………………………………………….
2. Sampel ………………………………………………
C. Variabel Penelitian ……………………………………….
D. Definisi Operasional Variabel ………………………..
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………….
1. Jenis Data ………………………………………..
2. Instrumen Pengumpulan Data …………………
F. Teknik Analisis Data …………………………………

DAFTAR PUSTAKA .………………………………………………..


LAMPIRAN ………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan
pemersatu bangsa Indonesiayang majemuk. Mengapa begitu besar
pengaruh Pancasila terhadap bangsa dan negaraIndonesia? Kondisi ini
dapat terjadi karena perjalanan sejarah dan kompleksitas
keberadaanbangsa Indonesia seperti keragaman suku, agama, bahasa
daerah, pulau, adat istiadat, kebiasaanbudaya, serta warna kulit jauh
berbeda satu sama lain tetapi mutlak harus dipersatukan.
Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa
merupakan landasan berbangsadan bernegara yang implementasinya
mewajibkan semua manusia Indonesia harus ber-ketuhanan. Karena
keberadaan Tuhan melingkupi semua wujud dan sifat dari alam semesta
ini,diharapkan manusia Indonesia dapat menyelaraskan diri dengan dirinya
sendiri, dirinya denganmanusia-manusia lain di sekitarnya, dirinya dengan
alam, dan dirinya dengan Tuhan.Keselarasan ini menjadi tanda dari mausia
yang telah meningkat kesadarannya dari kesadaranrendah menjadi
kesadaran manusia yang manusiawi.
Pancasila, dalam konteks masyarakat bangsa yang plural dan
dengan wilayah yang luas,harus dijabarkan untuk menjadi ideologi
kebangsaan yang menjadi kerangka berpikir (the mainof idea), kerangka
bertindak (the main of action), dan dasar hukum (basic law) bagi
segenapelemen bangsa. Namun, dalam kerangka pluralitas dan
multikulturalisme tidak dinafikan dandihalangi hidupnya ideologi
kelompok yang sifatnya lebih terbatas selama tidak bertentangandengan
nilai-nilai Pancasila. Sebagai contoh, ideologi kelompok keagamaan
(ormas), partaipolitik, dan etnonasionalisme kesukuan tetap dibiarkan
hidup sebagai khasanah kekayaan bangsadalam payung ideologi besar
Pancasila. Hal ini, dimaksudkan untuk menghindari pemaksaan
danmonopoli ideologi serta penafsiran tunggal.
Pada hakikatnya, Pancasila juga terbuka pada pemikiran ideologi
lainnya. Kecualiterhadap ideologi Komunisme yang nyata-nyata
bertentangan dengan Pancasila harus tetapdilarang dan tidak boleh hidup
di bumi Indonesia. Artinya Pancasila menjadi ajimat yang ampuhbagi
rejim dalam mengambil segala bentuk keputusan, rakyat diharuskan
tunduk pada legitimasiyang digunakan dengan melalui pengatasnamaan
Pancasila, inilah di kemudian waktu menjadipermasalahan yang rumit.
Implementasi nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan dalam kehidupan
berbangsa danbernegara. Pelaksanaan nilai Pancasila lebih penting
ketimbang pembahasan-pembahasan secara teori.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka terdapat identifikasi
permasalahan yaitu:
1. Bagaimana Pedoman umum nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
masyarakat dan pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan Munthe,
Kabupaten Karo.
2. Bagaimana memahami kajian tentang implementasi nilai-nilai
Pancasila pada masyarakat dan pemerintahan di Desa Munthe,
Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo.
3. Bagaimana memahami kajian tentang pemahaman nilai-nilai Pancasila
pada masyarakat dan pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan
Munthe, Kabupaten Karo.
4. Bagaimana Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Munthe,
Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi permasalahan yang
dipaparkan di atas, terdapat permasalahan-permasalahan. Permasalahan tersebut
dibatasi agar tidak membuat kesan mengambang dalam penjelasan dan pemaparan
materi pada makalah ini. Permasalahan yang akan dibahas yaitu hanya nomor 4
yaitu tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan Munthe, Kabupaten
Karo.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah, identifikasi permasalahan dan
pembatasan permasalahan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan
Munthe, Kabupaten Karo?
2. Bagaimana Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada
Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan
Munthe, Kabupaten Karo?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan Tingkat Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila
Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan
Munthe, Kabupaten Karo.
2. Untuk mendeskripsikan Tingkat Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan
Munthe, Kabupaten Karo.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Manfaat secara teoritis
Pembahasan ini diharapkan akan menambah wawasan bagi
pembaca dan memperkaya khasana ilmu pengetahuan, menambah,
dan melengkapi koleksikarya ilmiah serta memberikan kontribusi
pemikiran yang menyoroti pembahasan tentang Tingkat Pemahaman
dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan
Pemerintahan di Desa.

2. Manfaat secara praktis


Secara praktis diharapkan bermanfaat bagi pembaca dan semua
orang yangberminat mempelajari dan mendalami Tingkat Pemahaman
dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan
Pemerintahan di Desa.

3. Manfaat bagi dunia pendidikan


Penulis berharap hasil dari penulisan ini berguna bagi dunia
pendidikankhususnya bagi setiap orang yang ingin mendalami ilmu
pengetahuan tentangPemerintahan Desa sehingga dapat lebih
memahami gambaran tentang Tingkat Pemahaman dan Implementasi
Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan Pemerintahan di Desa.
.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Tentang Pemahaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman adalah
sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Sedangkan
menurut para ahli pengertian pemahaman adalah sebagai berikut:
Suharsimi (2009:118) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension)
adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga
(estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan,
menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan
memperkirakan. Pemahaman menurut Sadiman (1996:109) adalah suatu
kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan,
atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan
yang pernah diterimanya. Sementara itu, pengertian pemahaman menurut
Anas Sudijono (1997), adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata
lain, memahami adalah mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang
kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.

2. Tinjauan Nilai-Nilai Pancasila


a. Pengertian Nilai
Nilai atau “Value” (bhs. Inggris) termasuk bidang kajian filsafat.
Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan dipelajari salah satu cabang
filsafat yaitu filsafat nilai (Axiology, Theory of Value). Filsafat sering juga
diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat
dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya
“keberhargaan”(Worth) atau “kebaikan” (goodness), dan kata kerja yang
artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan
penilaian.

b. Bentuk dan Susunan Pancasila


Bentuk Pancasila di dalam pengertian ini diartikan sebagai
rumusan Pancasila sebagaimana tercantum di dalam alinea keempat
Pembukaan UUD’45. Pancasila sebagai suatu sistem nilai mempunyai
bentuk yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Merupakan kesatuan yang utuh, semua unsur dalam Pancasila
menyusun suatu keberadaan yang utuh. Masing-masing sila membentuk
pengertian yang baru. Kelima sila tidak dapat dilepas satu dengan lainnya.
Walaupun masing-masing sila berdiri sendiri tetapi hubungan antar sila
merupakan hubungan yang harmonis.
b) Setiap unsur pembentuk Pancasila merupakan unsur mutlak yang
membentuk kesatuan, bukan unsur yang komplementer.Artinya, salah satu
unsur (sila) kedudukannya tidak lebih rendah dari yang lain. Walaupun sila
Ketuhanan merupakan sila yang berkaitan dengan Tuhan sebagai causa
prima, tetapi tidak berarti sila lainnya hanya sebagai pelengkap.
c) Sebagai suatu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau
dikurangi. Oleh karena itu Pancasila tidak dapat diperas, menjadi trisila
yang meliputi sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, ketuhanan, atau eka
sila yaitu gotong-royong sebagaimana dikemukakan oleh Ir. Soekarno.

c. Nilai-Nilai dalam Pancasila


Pancasila yang berisi seperangkat nilai-nilai dasar ideal,
merupakan komitmen kebangsaan, identitas bangsa dan menjadi dasar
pembangunan karakter keindonesiaan. Mendasarkan pada perspektif teori
fungsionalisme struktural, sebuah negara bangsa yang majemuk seperti
Indonesia membutuhkan nilai bersama yang dapat dijadikan nilai pengikat
integrasi (integrative value), titik temu (common denominator), jati diri
bangsa ( national identity) dan sekaligus nilai yang dianggap baik untuk
diwujudkan (ideal value).
d. Makna Sila Sila Pancasila
Dalam sila-sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung arti
dan makna sebagai berikut:
1) Arti dan Makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang
Maha Esa
b) Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya
c) Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai dengan hukum yang berlaku
d) Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia
e) Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragam,
toleransi umat antar umat dan dalam beragama
f) Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agam dan iman
warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar agama
2) Arti dan Makna sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
a) Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan. Maksudnya, kemanusiaan itu mempunyai sifat yang universal
b) Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
c) Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah.
3) Arti dan Makna sila Persatuan Indonesia
a) Nasionalisme
b) Cinta bangsa dan tanah air
c) Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
d) Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan
perbedaan warna kulit.
e) Menumbuhkan rasa nasib sepenanggungan
4) Arti dan Makna sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
a) Hakikat dari sila ini adalah demokrasi
b) Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat,
baru sesudah itu diadakan tindakan bersama
c) Dalam melakukan keputusan diperluan kejujuran bersama
5) Arti dan Makna sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
meningkat
b) Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan
bersama menurut potensi masing-masing
c) Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja
sesuai dengan bidangnya (Rukiyati, 2008: 65-72)

e. Butir-butir pengamalan Pancasila


Butir-butir pengamalan Pancasila memang sudah dicabut oleh
pemerintah, namun butir-butir tersebut masih relevan untuk dijadikan
acuan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini 45
Butir 21 Pengamalan Pancasila yang patut diamalkan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h) Berani membela kebenaran dan keadilan.
i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
3) Persatuan Indonesia
a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
f) Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
d) Menghormati hak orang lain.
e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras.
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

B. Penelitian Yang Relevan


Dalam melakukan penelitian ilmiah harus dilakukan teknik
penyusunan yang sistematis untuk memudahkan langkah-langkah yang
akan diambil. Begitu pula yang dilakukan penulis dalam penelitian ini,
langkah pertama yaitu dengan melakukan studi literatur pada buku-buku
yang membahas tentang implementasi nilai-nilain pancasila dan penelitian
yang telah dilakukan yang berkaitan dengan TOC. Data yang didapat dari
studi literatur ini akan digunakan sebagai acuan untuk membuat kueisioner
penelitian.

C. Kerangka Berpikir
Nilai yang ada dalam Pancasila memiliki serangkaian nilai, yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Kelima nilai
tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dimana mengacu dalam
tujuan yang satu. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang bersifat universal,
objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan diakui oleh negara-
negara lain, walaupun tidak diberi nama Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila juga merupakan suatu pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan
hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada
kepribadian bangsa.Nilai-nilaiPancasila ini menjadi landasan dasar, serta
motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam kenegaraan.
Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu:
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan. Kelima nilai ini
merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada
tujuan 17 yang satu. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk
kedalam nilai moral (nilai kebaikan) dan merupakan nilai–nilai dasar yang
bersifat abstrak.
Berikut adalah peta konsep ataupun kerangka berpikir terhadap nilai nilai
pancasila :
Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelenggaraan
kehidupan bernegara Indonesia. Apakah yang dimaksud nilai? Secara
etimologi, Kamus Bahasa Inggris Oxford menyebutkan bahwa nilai
berasal dari kata value (Inggris) yang berasal dari kata valere (Latin) yang
berarti : kuat, baik, berharga. Secara sederhana, nilai (value) adalah
sesuatu yang bergunaMenurut Dardji Darmidihardjo, nilai-nilai itu dapat
dikemukaan seperti pada tabel berikut:
Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila yang
merupakan representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat, bangsa,
dan negara Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yang tidak bisa
berubah-ubah sepanjangbangsa Indonesia berpedoman pada nilai tersebut.
Contoh nilai dasar adalah sila-sila Pancasila yang ada dalam alinea IV,
UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Implementasi Penerapan Nilai-Nilai Dari Sila-Sila Pancasila Adalah


Sebagai Berikut :
Implementasi Sila Ke-1 :
1. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan perintah
Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan mengamalkannya.
2. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama
dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan.
3. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain.
4. Mengembangkan toleransi agama sejak dini.
5. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan.

Implementasi Sila Ke-2 :


1. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan.
2. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban).
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Mengakui adanya masyarakat majemuk; melakukan musyawarah dan
kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat jujur; tidak curang.
6. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll
7. Mentaati hukum dan tidak diskriminatif.

Implementasi Sila Ke-3 :


1. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
2. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak KKN.
3. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang.
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang Indonesia.

Implementasi Sila Ke-4 :


1. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi wakil
rakyat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat.
4. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan dengan
tanggungjawab.
5. Mempunyai itikad baik dalam melakukan sesuatu.

Implementasi Sila Ke-5 :


1. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong royong.
2. Berbuat adil: tidak pilih kasih.
3. Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih baik.
4. Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis.
5. Bekerja keras: tidak pasrah kepada takdir Tuhan.
6. Menghargai karya orang lain: tidak membajak dan membeli produk
bajakan.
7. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat umum.
PANCASILA

Ketuhanan Kemanusiaan Persatuan Kerakyatan Keadilan

Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

MASYARAKAT Pemerintahan
DESA MUNTHE KECAMATAN MUNTHE

KABUPATEN KARO

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian, metode penelitian, dan
memilih lokasi untuk melakukan penelitian.

1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi gambaran
yang lebih jelas tentangsituasi-situasi sosial.Penelitian deskriptif (descriptive
research), yang biasa disebut juga penelitiantaksonomik (taxonomic research),
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sesuatufenomena atau
kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang
berkenaandengan masalah dan unit yang diteliti (Mulyadi. 2012:73).
Penelitian deskriptif berakar pada filsafat fenomenologi/postpostivis yang
pertama kalidikembangkan oleh seorang matematikawan Jerman Edmund Husserl
(1850-1938).Menurut Husserlbahwa filsafat fenomenologi berupaya untuk
memahami makna yang sesungguhnya atas suatupengalaman dan menekankan
pada kesadaran yang disengaja (intentionallity of consciousness) ataspengalaman,
karena pengalaman mengandung penampilan ke luar dan kesadaran di dalam,
yangberbasis pada ingatan, gambaran dan makna. Penelitian ini berakar pada
tradisi dalam sosiologi danantropologi yang bertujuan untuk memahami suatu
gejala seperti apa adanya tanpa harus mengontrolvariabel dan tidak berusaha
menggeneralisasi gejala tersebut dalam gejala-gejala yang lain.Termasuk dalam
penelitian ini adalah etnografi, studi kasus, studi naturalistik, sejarah, biografi,
teorimembumi (grounded theory), dan studi deskriptif (Creswell 1994, 50).Jenis
penelitian ini tidaksampai mempersoalkan hubungan antar-variabel yang ada;
tidak dimaksudkan untuk menarikgeneralisasi yang menjelaskan variabel-variabel
antecedent/independent yang menyebabkan sesuatugejala kenyataan sosial terjadi
(consequence/dependent).Karenanya, pada suatu penelitian deskriptif,tidak
menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis (seperti yang dilakukan
dalampenelitian eksplanasi); berarti tidak dimaksudkan untuk membangun dan
mengembangkanperbendaharaan teori.Dalam pengolahan dan analisis data,
lazimnya menggunakan pengolahanstatistik yang bersifat deskriptif (statistik
deskriptif) (Mulyadi. 2012:73).

2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode
penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:14) metode penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3. Lokasi Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan untuk observasi penelitian ini adalah di Desa
Munthe, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo.

. Batas-batas wilayahnya sebagai berikut :


• Utara berbatasan dengan Desa Payung
• Timur berbatasan dengan Desa Kabanjahe
• Selatan berbatasan dengan Desa Juhar
• Barat berbatasan dengan Desa Tiga Binanga

B. Populasi dan Sampel Penelitian


Menurut Sugiyono (2017:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:118) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah keseluruhan masyarakat dan
pemerintahan Desa Munthe, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo.

2. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random
sampling. Menurut Sugiyono (2017:120) dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara purposive random
sampling, yang jumlah sebanyak 30 orang, yang terdiri dari seluruh anggota BPD
Desa Munthe, Kecamatan Munthe, Kabupaten Karo , Kepala Desa dan seluruh
perangkat desa. Kemuadian dari masyarakat yang ditentukan adalah tokoh
masyarakat (tokoh pemuda, tokoh/para tetua adat, pengurus kumpulan pengajian
atau perwiritan (yang beragama Islam) / pengurus kumpulan pendalaman alkitab
(yang beragama Kristen), pengurus karang taruna, dan sebagainya) termasuk
seluruh pengurus PKK tingkat desa tersebut.

C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari satu variabel
yaitu: tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila pada masyarakat
dan Pemerintahan Desa.

D. Definisi Operasional Variabel


Dari variabel yang disebutkan diatas maka dapat dibuat definisi
operasional variabelnya yaitu: tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai
Pancasila pada masyarakat dan Pemerintahan Desayaitu deskripsi ukuran
pemahaman nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia
yang terdiri atas Nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai
Kerakyatan, dan Nilai Keadilan dan deskripsi ukuran tingkat implementasi nilai-
nilai Pancasila tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
baik dari tingkat kehidupan nasional maupun sampai pada tingkat kehidupan di
desa.
Adapun tabel variabel dan indikator penelitian berdasarkan teori yang
digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Indikator Deskriptor Instrumen


Penelitian
Pemahaman 1. Nilai Ketuhanan Instrumen tes
2. Nilai Kemanusiaan dan wawancara
Nilai-nilai
3. Nilai Persatuan
Tingkat Pancasila pada 4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan
Pemahaman Masyarakat dan
dan Pemerintahan
Implemenasi Desa
Implementasi 1. Nilai Ketuhanan Instrumen skala
Nilai-Nilai
2. Nilai Kemanusiaan sikap dan
Nilai-nilai
Pancasila 3. Nilai Persatuan wawancara
Pancasila pada 4. Nilai Kerakyatan observasi
5. Nilai Keadilan
Masyarakat dan
Pemerintahan
Desa
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2017:308). Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan pada peelitian ini yaitu menggunakan
angket atau kuesioner dan observasi.

1. Jenis Data
Jenis data ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder.Data primer
adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sedangkan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
dokumen( Sugiyono, 2017:308).
Adapun jenis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu:
1) Jenis data primer yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau
kuesioner dan observasi. Menurut Sugiyono (2017:199) kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Sedangkan observasi menurut Sutrisno Hadi (dalam Sugiyono, 2017:203)
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
pelbagai proses biologis dan psikhologis.
2) Jenis data sekunder yang digunakan pada penelitian ini adalah buku dan jurnal
– jurnal yang sesuai dengan judul penelitian ini.

2. Instrumen Pengumpulan Data


Menurut Firdaos (2016:380) Instrumen merupakan alat bantu yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan
pengukuran. Instrumen memegang peranan yang sangat penting dalam
menentukan mutu suatu penelitian. Karena validitas atau kesahihan data yang
diperoleh akan sangat ditentukan oleh kualitas atau validitas instrumen yang
digunakan, di samping prosedur pengumpulan data yang ditempuh.
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes pertanyaan berupa angket atau kuesioner yang disebarkan berupa
pertanyaan pilihan berganda.

F. Teknik Analisis Data


Menurut Sugiyono (2017:333) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis
data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan
masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena
datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statisik yang
sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel, bila
datanya ordinal maka statistic yang diigunakan adalah korelasi Spearman Rank,
sedang bila datanya interval atau ratio digunakan Korelasi Pearson Product
Moment. Bila akan menguji signifiknasi komparasi data dua sampel, datanya
nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya bila akan menguji hipotesis
komparatif lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan Anlisis Varian.
Analisa data dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan cara
interpretasi data dan informasi yang telah dikumpulkanmelalui pemahaman
mendalam dengan prinsip validitas, objektifitas dan rebilitas. Pendekatan
kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan sejak awal sampai sepanjangproses
penelitian berlangsung.
Pengolahan dan analisis data,dilakukan dengan menggunakananalisis
statistik deskriptif yaituanalisis tabel frekuensi dan persentase.Perhitungan
persentase adalah denganrumus sebagai berikut.
p = f/n x 100%
dimana :
p = Nilai persentase yang dicari;
f = Frekuensi, yaitu banyaknyanilai pada setiap kategori data;
n = Sampel, yaitu jumlahsampel.

Berdasarkan persentase jawaban responden yang akan dating, ditentukan


kategori tingkat pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai
berikut.
1 s.d. 59 % = kategori rendah
60 s.d. 79 % = kategori sedang
80 s.d. 100% = kategori tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Azwar, Saifudin Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH
III/548 Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Azwar,Azwar. 2010. Metodologi penelitian. celaban timur UH III/548


Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Furchan,Arif. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. celaban timur


UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar.

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT.


Gramedia.

Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet. 9.


Jakarta:Pancoran Tujuh.

Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila, Cet.


9.Jakarta: Pantjoran Tujuh.

Sapriya. dkk. 2010. Konsep Dasar Pendidikan Kewarganegaraan.

Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: Rineka Cipta.

Sekretariat Jendral MPR, 2004, Undang-Undang Dasar 1945 dengan


Amandemen, Jakarta.

Setiadi, Elly M. 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: PT Gramedia

Sukardi.Metodologi Penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159


Jurnal Dan Artikel
Ambiro Puji Asmaroini. Januari 2017.Menjaga Eksistensi Pancasila Dan
Penerapannya Bagi Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Pancasila
dan Kewarganegaraan. Vol. 1, No. 2. E-ISSN 2527-7057, P-ISSN
2545-2683. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Ponorogo.

Dr. J. Hendy Tedjonagoro . Pancasila Sebagai Sumber Dari Segala Sumber


Hukum, Filsafat Hukum Dan Falsafah Negara Republik Indonesia.

Dra.Tri Endang Sungkowo Putri. Pentingnya Pendidikan Pancasila Sebagai


Materi Pembelajaran Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Di Sekolah
Tinggi Teknik Malang).

London: Sage Publications. Diakses pada 6 Mei 2016 pukul 00.52 WIB
melalui:http://remotelib.ui.ac.id:3261/content/14/1/113.full.pdf

Morreale, Joanne. 2014. “From Homemade to Store Bought: Annoying Orange


and The Professionalization of YouTube.” Journal of Consumer
Culture. Vol. 14, No. 1: 113-128.

Mulyadi, Mohammad. 2012. Riset Desain Dalam Metodologi Penelitian.Jurnal


Studi Komunikasi Dan Media. Vol: 16. No: 1. Januari – Juni 2012.

Rahman Huriah.Desember 2013. Nilai-Nilai Dalam Pendidikan Karakter


Bangsa Yang Berdasarkan Pancasila Dan Uud 1945. E-Journal Widya
Non-Eksakta 7. Volume 1 Nomor 1.Stkip Pasundan.Cimahi.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suyahman.21 November 2015. Pendidikan Untuk Semua Antara Harapan Dan


Kenyataan (Studi Kasus Permasalahan Pendidikan Di Indonesia).
Jurnal Bereputasi. Isbn: 978-979-3456-52-2. Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dan Ispi Wilayah Jawa Tengah. Surakarta.

Wibisono, Koento (1999). Refleksi Kritis Terhadap Reformasi: Suatu Tinjauan


Filsafat dalam jurnal Pancasila No 3 Tahun III Juni 1999. Yogyakarta:
Pusat Studi Pancasila UGM.

Internet

http://kangirva.blogspot.co.id/2012/09/pendidikan-pancasila-daftar-
pustaka.html

http://timur.ilearning.me/2016/01/04/apa-saja-metode-dan-instrumen-
pengumpulan-data/
https://deluk12.wordpress.com/makalah-pancasila/

http://thefikkar.blogspot.co.id/2016/05/makalah-metode-penelitian.html

Lampiran 1:
INSTRUMEN TENTANG PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA
pada Masyarakat dan Pemerintahan di Desa Munthe
Kecamatan Munthe Kabupaten Karo

Nama :......................................................
(Aparat Pem.Desa/Anggota BPD/Tokoh Masyarakat …………………..)
Alamat:......................................................, Dusun: …………………………….

Petunjuk Pengerjaan:
1. Dahulukan menjawab soal-soal yang Bapak/Ibu anggap mudah.
2. Jumlah soal sebanyak 25 butir pilihan ganda
3. berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf pada Lembar Jawaban yang
Bapak/Ibu anggap paling tepat.
4. Apabila ada jawaban yang Bapak/Ibu anggap salah dan Bapak/Ibu ingin
memperbaikinya, coretlah dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban
Bapak/Ibu yang salah, kemudian beri tanda silang (X) pada huruf yang
Bapak/Ibu anggap benar/tepat.

Pilihalah Salah Satu Option (Pilihan) Jawaban yang Paling Tepat di Bawah
Ini!

1. Arti dan Makna Nilai Ketuhanan dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa
sebagai berikut, kecuali …..
A. Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya
B. Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai dengan hukum yang berlaku
C. Atheisme sesuai dan bisa hidup serta berkembang di Indonesia
D. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragam,
toleransi umat antar umat dan dalam beragama
E. Negara memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya agam dan iman
warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar
agama
2. Butir Pengamalan Pancasila yang patut diamalkan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat sesuai Nilai Ketuhanan dalam sila
pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai berikut, kecuali ….
A. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
B. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
C. Memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain
D. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Keteguhan bangsa Indonesia dalam
menentang segala bentuk penjajahan tercermin dalam ….
A. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945alinea kedua
B. Pasal-pasal Aturan Tambahan dari UUD NRI Tahun 1945
C. Alinea pertama dari Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
D. Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea pertama dan kedua
E. Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945
4. Implementasi atau Penerapan sesuai Nilai Ketuhanan dalam sila pertama
Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai berikut, kecuali ….
A. Beriman, dan bertakwa yaitu secara sadar patuh melaksanakan
perintah Tuhan. Setiap umat harus mempelajari agama dan
mengamalkannya.
B. Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama
dalam bidang sosial, perekonomian, dan keamanan lingkungan.
C. Setiap pemeluk agama tidak boleh menghalangi ibadah agama lain.
D. Mengembangkan toleransi dalam se-agama sejak dini.
E. Tidak menyebarkan agama kepada manusia yang sudah ber-Tuhan
5. Sikap positif yang perlu dilakukan dalam nilai Ketuhanan dalam dalam sila
pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagai berikut, kecuali ….
A. Percaya dan taqwa kepada Tuhan YME sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
B. Hormat dan menghormati serta bekerja sama antara pemeluk agam
dan kepercayaan masing-masing.
C. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
D. Setiap warga negara Indonesia tidak seharusnya memiliki pola pikir,
sikap, dan perilaku yang menjunjung tinggi nilai Ketuhanan.
E. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang
lain.
6. Arti dan MaknaNilai Kemanusiaan dalam sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab sebagai berikut, kecuali …..
A. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan.
B. Mewujudkan keadilan dan peradaban manusia yang lemah
C. Menghargai manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat yang
universal
D. Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
E. Mewujudkan keadilan dan peradaban manusia yang tidak lemah
7. Wujud nyata dari nilai Kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sebagai berikut, kecuali ……
A. Mengakui persamaan derajad persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
B. Saling mencintai sesai manusia
C. Berani membela kebenaran dan keadilan
D. Mengembangkan sikap tegang rasa
E. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
8. NilaiKemanusiaan dalam sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab tersebut dalam kegiatan-kegiatan ekonomi, sebagai berikut, kecuali
……
A. Distribusi pendapatan dalam suatu kegiatan usaha sesuai dengan hak
dan kewajiban serta kedudukan masing-masing.
B. Membantu pekerja yang kuat baik melalui bimbingan keterampilan
maupun dalam bentuk material.
C. Gemar memberikan sebagian rezekinya kepada orang lain.
D. Mengakui memberikan sebagaian rezekinya kepada orang lain.
E. Menghormati rekan kerja serta menjamin hubunganbaik antara
orang-orang yang terlibat dalam komunitas produsen dengan
konsumen.
9. Butir Pengamalan Pancasila yang sesuai Nilai Kemanusiaan dalam sila kedua
Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sebagai berikut, kecuali
……
A. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
B. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
C. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
D. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
E. Mengembangkan sikap semena-mena terhadap orang lain.
10. Selanjutnya, yang tidak termasuk butir Pengamalan Pancasila yang sesuai
Nilai Kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab, sebagai berikut ……
A. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
B. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
C. Berani membela kebenaran dan keadilan.
D. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
E. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan golongan sesama.
11. Implementasi atau Penerapan sesuai Nilai Kemanusiaan dalam sila kedua
Pancasila, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sebagai berikut, kecuali
……
A. Sesama manusia tidak boleh saling melecehkan.
B. Sesama manusia punya rasa memiliki (mau berkorban).
C. Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim
dll.
D. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
E. Mengakui adanya masyarakat homogen dan monolitik; melakukan
musyawarah dan kompromi; mempertimbangkan moral; berbuat
jujur; tidak curang.
12. Arti dan MaknaNilai Persatuan dalam sila PersatuanIndonesiasebagai berikut,
kecuali …..
A. Nasionalisme
B. Cinta bangsa dan tanah air
C. Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
D. Menonjolkan kekuatan atau kekuasaan, keturunan, dan perbedaan
warna kulit.
E. Menumbuhkan rasa nasib sepenanggungan
13. Butir Pengamalan Pancasila yang sesuai Nilai Persatuan dalam sila ketiga
Pancasila, Persatuan Indonesia, sebagai berikut, kecuali ……
A. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan pribadi di atas
kepentingan golongan.
B. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
C. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
D. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
E. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
14. Implementasi atau Penerapan sesuai Nilai Persatuan dalam sila ketiga
Pancasila, Persatuan Indonesia, sebagai berikut, kecuali ………
A. Menempatkan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan.
B. Berkorban demi negara: bekerja keras, taat membayar pajak, tidak
KKN.
C. Menempatkan kepentingan golongan diatas kepentingan pribadi dan
negara.
D. Cinta tanah air: meningkatkan prestasi di segala bidang.
E. Bangga sebagai bangsa Indonesia: percaya diri sebagai Orang
Indonesia.
15. Dalam usaha memecahkan persoalan bangsa dalam bidang pertahanan dan
keamanan perlu memahami butirNilai Persatuan dalam sila ketiga Pancasila,
Persatuan Indonesia, sebagai berikut, kecuali ………
A. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
B. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
C. Cinta Tanah Air dan bangsa.
D. Berdasarkan situasi bangsa dan negara Indonesia saat ini, sebagai
bangsa, kurang bangga bertanah air Indonesia.
E. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan baangsa yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
16. Berikut adalah pelaksanaan demokrasi di Indonesia agar tegak dan
berkembang pada pilar-pilar demokrasi Pancasila, Kecuali....
A. Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa
B. Demokrasi yang menjunjung hak asasi manusia
C. Demokrasi yang mengutamakan kedaulatan rakyat
D. Demokrasi yang didukung kecerdasan
E. Demokrasi yang mengutamakan kekayaan
17. Arti dan MaknaNilai Kerakyatan dalamsila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, sebagai berikut,
kecuali …..
A. Hakikat dari sila ini adalah demokrasi
B. Semua keputusan yang dibuat melalui voting, suara terbanyak
C. Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara
bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama
D. Dalam melakukan keputusan diperluan kejujuran bersama
E. Lebih mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam membuat
suatu keputusan.
18. Butir Pengamalan Pancasila yang sesuai Nilai Kerakyatan dalam sila
keempat Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, sebagai berikut, kecuali ……
A. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
B. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
C. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan golongan.
D. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
E. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
19. Selanjutnya, yang tidak termasuk butir Pengamalan Pancasila yang sesuai
Nilai Keadilan dalam sila kelima Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia, sebagai berikut ……
A. Menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain.
B. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
C. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
D. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
E. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
20. Implementasi atau Penerapan sesuai Nilai Kerakyatan dalam sila keempat
Pancasila, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, sebagai berikut, kecuali ……
A. Aktif dalam musyawarah, memberikan hak suara, dan mengawasi
wakil rakyat.
B. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
C. Mengutamakan musyawarah dengan menggunakan akal sehat.
D. Menerima hasil musyawarah apapun hasilnya dan melaksanakan
dengan tanggungjawab.
E. Mempunyai kepentingan pribadi tertentu yang dalam melakukan
sesuatu.
21. Selanjutnya, yang tidak termasuk butir Pengamalan Pancasila yang sesuai
sesuai Nilai Kerakyatan dalam sila keempat Pancasila, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
sebagai berikut ……
A. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
B. Di dalam membuat keputusan diutamakan musyawarah dalam
mengambil keputusan untuk kepentingan golongan
C. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
D. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
E. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
22. Dalam mengaktualisasikan nilai Kerakyatan dalam sila keempat Pancasila,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dalam pengembangan hukum dan HAM perlu
memiliki prinsip untuk dijadikan pedoman antara lain sebagai berikut,
kecuali ……
A. Adanya kebebasan yang dimiliki yang tidak seharusnya disertai
dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun
secara moral terhadap Tuhan YME.
B. Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat,
berarti Indonesia menganut demokrasi.
C. Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang saat dengan
selalu mempertimbangkan persatuan dan dan kesatuan bangsa,
kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan
bertanggung jawab.
D. Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau
memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui
musyawarah untuk mufakat.
E. Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya
rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain
dilakukan melalui badan perwakilan rakyat.
23. Arti dan Makna Nilai Keadilan dalamsila sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia,sebagai berikut, kecuali …..
A. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis
dan meningkat
B. Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi
kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing
C. Melindungi status sosial tertentu agar warga masyarakat dapat
mempercepat pembangunan sesuai dengan bidangnya
D. Keadilan hukum yang universal tanpa memandang status sosial
seseorang.
E. Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat
bekerja sesuai dengan bidangnya
24. Butir Pengamalan Pancasila yang sesuai Nilai Keadilan dalam sila kelima
Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sebagai berikut,
kecuali ……
A. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.
B. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
C. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
D. Menghormati dan mengutamakan hak sendiri.
E. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
25. Implementasi atau Penerapan sesuai Nilai Keadilan dalam sila kelima
Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sebagai berikut,
kecuali ……
A. Mengembangkan perbuatan luhur: saling membantu dan gotong
royong.
B. Menghargai karya sendiri: tidak membajak dan membeli produk
bajakan.
C. Menghormati orang lain: tidak menghalangi orang lain hidup lebih
baik.
D. Suka memberi pertolongan: tidak egois dan individualistis.
E. Tidak merusak prasarana umum dan menjaga kebersihan ditempat
umum.

Lampiran 2:
SkalaSikap
PetunjukPengisian!
1. Bacalah baik-baik dan hati-hati pernyataan yang akan Anda sikapi.
2. Berikan sikap Anda dengan memberi tanda () pada salah satu kolom yang
terdiri dari SS = SangatSetuju; S = Setuju; N = Netral; TS = TidakSetuju;
STS = SangatTidakSetuju.
3. Sikap positif tidak selalu tunjukkan dengan memilih Satu SS. Sebaliknya
sikap negatif tidak selalu ditunjukkan dengan memilih TS atau STS,
tergantung jenis pernyataannya. Maka bacalah baik-baik dan hati-hati

A. Kesadaran thd Nilai Instrumental dan Praksis dari Nilai


Ketuhanan sbgNilai Dasar dalam Sila IPancasila“Ketuhanan Yang Maha
Esa”
Nilai Sikap
No Nilai Praksis
Instrumental SS S N TS STS
1. Ketakwaan Memeluk agama sesuai dengan
kepercayaan masing-masing
Beribadah sesuai ajaran agamanya
Meninggalkan larangan agamanya
Melaksanakan kewajiban ajaran
agamanya
Bersedekah kepada orang lain
2. Keimanan Percaya ajaran agamanya benar
Menjaga dalam ucapan ajaran
agamanya
Melaksanakan sholat di sekolah
Tidak akan mengganti ajaran
agamanya
Tidak mencela ajaran agamanya
Tidak menjelekkan ajaran
agamanya
Membiasakan beribadah dengan
ikhlas
Mendoakan orang tua dan guru
Orang boleh percaya tidak
percaya adanya Tuhan
Ajaran atheis (anti-Tuhan)
diperbolehkan
3. Toleransi Saling menghormati sesama
pemeluk agama
Tidak mengejek ajaran/pemeluk
agama lain
Memberi kesempatan teman
beragama lain untuk beribadah
Tidak merusak tempat ibadah
agama lain
Tidak merasa terganggudengan
acara ibadah agama lain
Tidak membuat ribut jika teman
yang beragama lain sedang
beribadah
Sesama pemeluk agama harus
saling menghormati
Dilarang memaksakan suatu
agama pada orang lain
4. Kerukunan Rukun dengan sesama pemeluk
agama
Bekerja sama antar sesama
pemeluk beragama
Tidak bertengkar dengan orang
lain karena agamanya
Melakukan hubungan akrab
dengan teman yang berbeda
agama
Mau duduk belajar dan
bercengkrama dengan masyarakat
yang lain agama
5. Bekerjasama Saling membantu pemeluk agama
lain di rumah dan di masyarakat
Membantu orang atau teman lain
walaupun berbeda agama
Melaksanakan kerja bakti
bersama dengan tetangga yang
berbeda agama

B. Kesadaran thd Nilai Instrumental dan Praksis dari


NilaiKemanusiaan sbgNilai Dasar dalam Sila IIPancasila “Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab”
Nilai Sikap
No Nilai Praksis
Instrumental SS S N TS STS
1. Kasih sayang Bersikap ramah kepada orang lain
dan teman atau tetangga
Ikut merasakan apa yang
dirasakan orang lain dan tetangga
Menampakkan raut muka jika
bercakap dengan orang lain
Saling mencintai sesama tetangga
dan orang-orang dalam
lingkungan tempat tinggal
Mengucapkan ikut berbela
sungkawa kepada orang lain dan
tetangga yang terkena musibah
2. Tenggang Mendengarkan pembicaraan orang
rasa lain
Tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain dan teman
Menempatkan diri sendiri
sederajat dengan orang lain dan
teman
Berbuat sopan terhadap orang lain
dan teman
Pandai menjaga perasaan orang
lain
Tidak semena-mena terhadap
orang lain dan teman
3. Menolong Membiasakan perbuatan
menolong orang lain
Membantu teman yang sedang
mengalami kesulitan di sekolah
dan di masyarakat
Menolong sesama manusia yang
terkena musibah
Mengumpulkan sumbangan
(dompet kemanusiaan) untuk
korban bencana alam
4. Kebenaran Berani mengatakan yang benar itu
benar
Melakukan perbuatan yang benar
dalam kehidupan sehari-hari
Mengakui kesalahan jika berbuat
salah dengan orang
Minta maaf kepada orang lain atas
kesalahan yang diperbuat.
C. Kesadaran thd Nilai Instrumental dan Praksis dari
NilaiPersatuan sbgNilai Dasar dalam Sila IIIPancasila “Persatuan
Indonesia”
Nilai Sikap
No Nilai Praksis
Instrumental SS S N TS STS
1. Persatuan Memiliki perasaan keinginan
bersatu dengan orang dan teman
tetangga yang lain
Rukun dengan seluruh anggota
keluarga
Rukun dengan teman di
lingkungan masyarakat
Mencintai bangsanya sendiri
Mencintai tetangga dan
lingkungan tempat tinggal
Hidup rukun dengan tetangga
Bergaul dengan semua orang
tanpa memilih dan melihat status
sosialnya
Se-iya sekata dalam kegiatan
masyarakat
Berusaha menghindari
permusuhan dengan orang lain
dan antartetangga.
Melaksanakan semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika” dalam
kehidupan
2. Cintatanah Orang pandai dan cerdas lebih
air enak kerja di luar negeri
Kita malu menjadi bangsa
Indonesia
Menjaga kebersihan lingkungan
tempat tinggal
Menanam pohon untuk keindahan
lingkungan tempat tinggal
Melarang orang masuk rumah
tanpaijin
Menajaga keamanan rumah dan
kampung lingkungan tempat
tinggal
Menjaga keindahan taman
lingkungan tempat tinggal
Menjaga nama baik keluarga,
daerah, dan negara sendiri.
Membela keluarga, bangsa dan
negara dari ancaman orang lain
Cinta produksi dalam negeri
Tidak bersikap sebagai pengecut
Hormat pada bendera merah putih
Tidak menghina lambang negara
Garuda Pancasila
Menyanyikan lagu Indonesia
Raya dengan hidmat.
Menggunakan Bahasa Indonesia
dengan baik dan benar.
Menjaga kebersihan lingkungan
tempat tinggal
3. Rela Mendahulukan kepentingan orang
berkorban banyak
Menyelesaikan tugas untuk
kepentingan umum
Bekerja demi keluarga, sekolah,
masyarakat dan negara sendiri
Berjuang tanpa pamrih pribadi
Menghindari sikap egois, apatis
dan masa bodoh
4. Kebanggaan Senang bertempat tinggal dirumah
sendiri
Merasa senang hidup di negara
sendiri
Tidak merasa rendah diri sebagai
bangsa Indonesia
Mengenakan pakaian adat/daerah
Mempelajari kebudayaan sendiri
(daerah dan negaranya)
Menggunakan pentas kesenian
daerah dan negara sendiri
Merasa senang memiliki Negara
Kesatuan Republik Indoensia

D. Kesadaran thd Nilai Instrumental dan Praksis dari


NilaiKerakyatan sbgNilai Dasar dalam Sila IIIPancasila “Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan”
Nilai Sikap
No Nilai Praksis
Instrumental SS S N TS STS
1. Kederajatan Memandang orang lain dan
teman memililki hak yang sama
Tidak menonjolkan kemampuan
diri kepada teman dan tetangga
Menerapkan hak dan kewajiban
dengan teman dan tetangga
Memandang berbeda agama,
tetapi sama-sama sebagai teman
dan tetangga
Tidak merasa lebih kaya
ketimbang orang lain teman dan
tetangga
Tidak menonjolkan jabatan
orang tua kepada orang
lainteman dan tetangga
2. Permusyawata Mengajukan usul dan pendapat
n dalam pengambilan keputusan
Menghormati pendapat orang
lain dan teman serta anggota
masyarakat yang lain
Mendengarkan apa yang
dikatakan orang lain dan
temanserta anggota masyarakat
yang lain
Tidak gampang memotong
pembicaraan orang lain dan
temanserta anggota masyarakat
yang lain
Menerima perbedaan pendapat
dengan orang lain dan
temanserta anggota masyarakat
yang lain
Tidak memaksakan pendapat
kepada temanserta anggota
masyarakat yang lain
3. Perwakilan Ikut dalam pemilihan umum
Presiden dan Wakil Presiden
Ikut dalam pemilihan umum
Gubernur dan Wakil Gubernur
Ikut dalam pemilihan umum
Bupati dan Wakil Bupati
Ikut dalam pemilihan umum
Kepala Desa dan Anggota BPD
(Badan Permusyawaratan Desa)
Ikut dalam pemilihan umum
Legislatif (DPR, DPD, DPRD,
dan BPD)
Menyampaikan keinginan
kepada Kepala Desa dan
Anggota BPD
Mendorong terlaksanakannya
tugas-tugas Kepala Desa dan
Anggota BPD untuk kepentingan
bersama
4. Keputusan Menerima keputusan yang
ditetapkan bersama
Menempatkan keputusan yang
diambil sebagai keputusan
bersama
Melaksanakan keputusan yang
ditetapkan bersama
Utamakan voting daripada
musyawarah mufakat

E. Kesadaran thd Nilai Instrumental dan Praksis dari


NilaiKeadilan sbgNilai Dasar dalam Sila IIIPancasila “Keadilan Sosial
bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Nilai Sikap
No Nilai Praksis
Instrumental SS S N TS STS
1. Adil kepada Tidak membeda-bedakan orang
sesama lain dan temanserta anggota
masyarakat yang lain
Melaksanakan kewajiban untuk
menuntut hak
Menyikapi bobot hak yang
dituntut harus sesuai dengan
kewajiban yang dilaksanakan
Tidak menganak-tirikan orang
lain dan temanserta anggota
masyarakat yang lain
2. Menghargai Mengucapkan selamat dan
karya orang sukses kepada prestasi
lain temanserta anggota masyarakat
yang lain
Tidak cemburu atas keberhasilan
temanserta anggota masyarakat
yang lain
Tidak menghina terhadap teman
serta anggota masyarakat yang
lainyang prestasinya rendah
Mengakui keberhasilan
temanserta anggota masyarakat
yang lain
Mencontoh cara temanserta
anggota masyarakat yang lain
untuk bisa berhasil
3. Kesederhanaa Tidak suka asal belanja sesuatu
n yang tidak dibutuhkan
Tidak bergaya mewah
Menggunakan uang pendapatan
hasil kerja secara hemat, cermat
dan bermanfaat
Rajin menabung
Berpakaian sewajarnya
Tidak memakai perhiasan yang
berlebihan dan mahal
Menggunakan barang sesuai
dengan kebutuhan
Menggunakan hak milik
sesukahati
4. Gotong royong Membantu orang lain tanpa
pamrih
Membagi tugas kepengurusan
kelas sesuai dengan kemampuan
Bekerjasama dalam kegiatan
yang menjadi tugas bersama
Bersikapsetiakawan kepada
teman serta anggota masyarakat
yang lain
Saat ini gotong royong sudah
tidak relevan

Lampiran 3:

Daftar Pertanyaan Wawancara

Pemahaman dan Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Masyarakat Dan


Pemerintahan di Desa Munthe, Kecamatan Munthe
Kabupaten Karo

Nama :......................................................
(Aparat Pem.Desa/Anggota BPD/Tokoh Masyarakat …………………..)
Alamat:......................................................, Dusun: …………………………….

Wawancara
1. Menurut Bapak/Ibu apa sajamakna nilai Ketuhanandalam Pancasila sebagai
Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
2. Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu tersebut, bagaimana (apa saja) contoh
implementasi (pelaksanaannya) nilai Ketuhanandalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, khususnya di desa ini?
3. Menurut Bapak/Ibu apa sajamakna nilai Kemanusiaandalam Pancasila
sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
4. Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu tersebut, bagaimana (apa saja) contoh
implementasi (pelaksanaannya) nilai Kemanusiaandalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, khususnya di desa ini?
5. Menurut Bapak/Ibu apa sajamakna nilai Persatuandalam Pancasila sebagai
Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
6. Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu tersebut, bagaimana (apa saja) contoh
implementasi (pelaksanaannya) nilai Persatuandalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, khususnya di desa ini?
7. Menurut Bapak/Ibu apa sajamakna nilai Persatuandalam Pancasila sebagai
Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
8. Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu tersebut, bagaimana (apa saja) contoh
implementasi (pelaksanaannya) nilai Persatuandalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, khususnya di desa ini?
9. Menurut Bapak/Ibu apa sajamakna nilai Persatuandalam Pancasila sebagai
Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
10. Berdasarkan jawaban Bapak/Ibu tersebut, bagaimana (apa saja) contoh
implementasi (pelaksanaannya) nilai Persatuandalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia, khususnya di desa ini?
11. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, apakah masyarakat di desa ini sudah
memahami secara benar makna nilai-nilai Pancasilasebagai Ideologi bangsa
dan negara Indonesia?
12. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, apakah masyarakatdi desa ini sudah
melaksanakan (mengimplementasikan) secara benar nilai-nilai
Pancasilasebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
13. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, apakah aparat pemerintah di desa ini sudah
memahami secara benar makna nilai-nilai Pancasilasebagai Ideologi bangsa
dan negara Indonesia?
14. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, apakah aparat pemerintah di desa ini sudah
melaksanakan (mengimplementasikan) secara benar nilai-nilai
Pancasilasebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia?
15. Setujukah Bapak/Ibu, kalau Ideologi Komunis diberlakukan di Indonesia
termasuk di desa ini?
16. Apa pendapat Bapak/Ibu tentang maraknya symbol-simbol PKI (Palu Arit)
saat ini?
17. Adakah Peraturan Desa tentang Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara di desa ini yang pernah
ditetapkan? Kalau ada, sudah berapa dan Peraturan Desa tentang apa saja?

Lampiran 4:
LEMBAR OBSERVASI DAN
CATATAN PENGINGAT UNTUK DATA YANG DIKUMPULKAN
DALAM MINI RISET

Yang Diobservasi (Diamati) dalam Mini Riset tentang Pemahaman dan


Implementasi Nilai-nilai Pancasila di Lokasi Penelitian:
1. Jumlah rumah ibadah dan kondisi rumah ibadah tersebut saat ini
2. Efektifitas dan frekuensi penggunaan rumah ibadah tersebut.
3. Perkumpulan anggota masyarakat yang ada sekarang dalam penerapan
nilai-nilai Pancasila
4. Efektifitas dan frekuensi kegiatan perkeumpulan anggota masyarakat
tersebut.
5. Kehidupan sosial (interaksi antarmasyarakat) di desa lokasi Mini Riset.
6. Kehidupan ekonomi (proses produksi, distribusi, konsumsi barang dan
jasa) di desa lokasi Mini Riset.
7. Penerapan norma atau kaidah-kaidah sosial di desa lokasi Miini Riset.
a. Norma Agama
b. Norma Kesusilaan
c. Norma Kesopanan
d. Norma Hukum
======*****=======
Catatan Pengingat tentang Data Deskripsi Lokasi Penelitian atau Mini Riset
1. Peta Desa
2. Struktur Pemerintahan Desa
3. Struktur Pemerintah Desa (Eksekutif)
4. Struktur BPD (Legislatif)
5. Tugas dan Kewenangan dari masing struktur pemerintahan desa tersebut.
6. Sejarah Desa
7. Data Demografi Desa.
a. Jumlah Penduduk
(L/P)
b. Mata Pencaharian
Penduduk
c. Jumlah penganut
agama yang ada
d. Dll.
8. Lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi yang ada dalam masyarakat
desa lokasi Mini Riset:
a. Organisasi Pengajian (Perwiritan)
b. Organisasi Pendalaman Al-Kitab
c. Organisasi Karang Taruna
d. Organisasi atau Perkumpulan Seni
e. Organisasi atau Perkumpulan Olah Raga

======*****=======
Lampiran 5:
KUNCI JAWABAN
PEMAHAMAN NILAI-NILAI PANCASILA

1 = C 6 = B 11 = E 16 = E 21 = B
2 = C 7 = D 12 = D 17 = B 22 = A
3 = C 8 = B 13 = A 18 = C 23 = C
4 = D 9 = E 14 = C 19 = A 24 = D
5 = D 1 = E 15 = D 20 = E 25 = B
0

Anda mungkin juga menyukai