Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CRITICAL JURNAL REVIEW


CRITICAL JURNAL REVIEW MATA KULIAH
METALURGY LAS

SKOR NILAI :

OLEH :

Nama : Rinal Junanda


Nim : 5183321014
Mata Kuliah : Metalurgy las
Dosen Pengampu : R.Mursid

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk dapat menyusun Critical Jurnal Review ini.

Adapun tujuan penulis menyusun critical Jurnal Review ini adalah agar penulis bisa
lebih cekatan dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa
digunakan serta dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi penulis
sendiri.

Penulis menyadari bahwa Critical Jurnal Review ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, penulis
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh
karena itu penulis berharap saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk
menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 3
1. Rasionalisasi Pentingnya CJR.................................................................... 4
2. Tujuan Penulisan CJR................................................................................ 5
3. Manfaat CJR............................................................................................... 6
4. Identitas Jurnal........................................................................................... 6
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL...................................................................... 7
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 8
1. Perbedaan Antar Jurnal.............................................................................. 8
2. Kelebihan Jurnal......................................................................................... 9
3. Kekurangan Jurnal..................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 10
1. Kesimpulan................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

1. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Critical Jurnal Review merupakan salah satu alat yang dapat mendukung
keberhasilan dalam proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Indikator
keberhasilan Critical Jurnal Review untuk mendukung keberhasilan dalam pembelajaran
itu dapat di lihat dari terciptanya kemampuan dari setiap mahasiswa/i untuk mengevaluasi
penjelasan, sudut pandang serta analisis mengenai kelebihan maupun kelemahan Jurnal ,
sehingga berdampak besar bagi pengembangan cara berfikir dari mahasiswa itu
sendiri terhadap kajian mata kuliah yang telah diambil. Dengan kata lain, melalui
Critical Jurnal Review, mahasiswa diajak untuk menguji pemikiran dari pengarang
maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan di bangun oleh setiap
mahasiswa berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang mereka miliki.

2. Tujuan Penulisan CJR


Adapun tujuan penulisan CJR ini untuk meningkatkan pemahaman lebih tentang
metallurgy las, khususnya tentang pengaruh panas pada pengelasan. Sekaligus untuk
menyelesaikan kewajiban tugas pada mata kuliah.

3. Manfaat CJR
a. Mengulas isi sebuah jurnal
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal
c. Membandingkan isi jurnal pertama dan kedua
d. Menjadi pribadi yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak dikarenakan terbiasa
melakukan aktivitas positif seperti mengerjakan CJR ini.

4. Indentitas jurnal

 Jurnal utama
Judul Jurnal : PENGARUH MASUKAN PANAS PROSES PENGELASAN
TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI 1045: SUATU KAJIAN
EKSPERIMENTAL DAN ANALISA NUMERIK
Penulis : Hamdani

1
Tahun terbit : Jurnal Polimesin Volume 17, Nomor 1, Februari 2019

 Jurnal pembanding
Judul Jurnal : PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK PENGELASAN
TERHADAP KEKERASAN LAPISAN LASAN PADA BAJA ASTM A316
Penulis : Dody Prayitno1 , Harry Daniel Hutagalung2 , Daisman P.B. Aji3
Tahun Terbit : Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1,
April 2018
BAB II
RINGKASAN ISI JURNAL

1) Jurnal Utama

Abstrak
Pada penelitian ini sembilan buah benda uji pelat baja AISI 1045 dilas dengan
pengelasan SMAW dengan tiga variasi arus,tegangan, dan kecepatan pengelasan,
yaitu 80 A, 90 A, dan 100 A. Voltase pengelasan 20 V, 25 V, dan 28 V.
Kecepatan pengelasan 2 mm/detik, 3 mm/detik, dan 4 mm/detik. Untuk masing-
masing variasi diuji sebanyak tiga spesimen. Kemudian hasil pengelasan
dipreparasi sehingga membentuk spesimen uji tarik standar JIS Z 2201 No 14A.
Kemudian dilakukan pengujian tarik untuk mengamati distribusi tegangan dan
kekuatan tarik pada spesimen uji. Spesimen hasil pengujian kemudian dianalisis
dengan metode numerik menggunakan program ANSYS. Analisa tegangan
dilakukan dengan memberikan beban sesuai dengan hasil pengujian tarik.
Simulasi dilakukan dengan memasukkan efek masukan panas dan temperatur pada
daerah HAZ. Hasil pengujian eksperimental menunjukkan bahwa masukan panas
proses pengelasan mempengaruhi sifat mekanik baja AISI 1045. Masukan panas
yang besar menghasilkan kekuatan tarik yang rendah. Parameter masukan panas
dengan arus 80 A, tegangan 20 V, kecepatan pengelasan 2 mm/dtk menghasilkan
kekuatan tarik sebesar 428 MPa. Semua spesimen yang diuji tidak putus pada
daerah lasan, ini menandakan bahwa sambungan las dengan elektroda yang
digunakan dan parameter pengelasan yang diberikan menghasilkan kekuatan
sambungan yang baik. Terdapat perbedaan antara tegangan hasil pengujian
dengan simulasi sebesar 4,1%, hal ini disebabkan antara lain adalah faktor
geometri, pembebanan dan mesh.

1 Pendahuluan
Saat ini penyambungan logam dengan proses pengelasan semakin banyak
digunakan, baik pada konstrusi bangunan, perpipaan, maupun pada konstruksi
mesin. Ini disebabkan oleh banyaknya keuntungan yang diperoleh dari
penyambungan dengan cara dilas. Luasnya penggunaan pengelasan karena
biayanya murah, pelaksanaannya relatif lebih cepat, lebih ringan, Dalam proses
pengelasan, bagian yang dilas menerima siklus pemanasan setempat dan selama
proses berjalan, suhunya berubah terus, sehingga distribusi suhu tidak merata.
Karena panas tersebut, maka pada daerah pengaruh panas (Heat Affecting Zone)
akan terjadi peregangan termal. Peregangan semacam ini dapat menurunkan
kekuatan pada produk-produk hasil pengelasan [1].
Karena itu, dalam proses pengelasan usaha untuk meningkatkan kekuatan hasil
pengelasan harus mendapatkan perhatian utama. Salah satu parameter yang dapat
mempengaruhi kekuatan hasil las adalah masukan panas. Masukan panas
berkaitan dengan pengaturan arus, tegangan, dan kecepatan pengelasan. Masukan
panas yang terlalu besar menyebabkan penembusan pada daerah las, sedangkan
jika masukan panas terlalu kecil dapat berakibat penetrasi las yang tidak baik
sehingga terjadi cacat las. Masukan panas yang tepat juga dapat meminimalisir
kontraksi termal, tegangan sisa, dan distorsi pada produk hasil pengelasan. oleh
karena itu, kekuatan sambungan las dipengaruhi oleh pengaturan masukan panas
tersebut.

3 Metode Penelitian
3.1 Preparasi spesimen dan pengelasan Pada awalnya, 9 buah spesimen baja
AISI 1045 dengan tebal 4 mm dikerjakan dengan gerinda tangan dan perkakas
kerja bangku untuk membuat kampuh las.
3.2 Pengujian tarik Spesimen hasil proses pengelasan dipreparasi sehingga
menjadi spesimen uji tarik standar JIS Z 2201 No 14A untuk pengujian dengan
mesin uji tarik Matest seperti Gambar 2. Gerinda tangan dan perkakas bantu
digunakan untuk membersihkan terak las.
3.3 Simulasi numerik Simulasi dilakukan dengan program ANSYS, yaitu
simulasi masukan panas proses pengelasan (simulasi termal) dan simulasi proses
pengujian tarik (static structural) dengan memasukkan hasil simulasi termal.
2) Jurnal Pembanding

ABSTRAK
Sebuah control valve memiliki seat dan plug yang selalu bergesekan, sehingga
plug sering mengalami keausan. Salah satu upaya untuk mengurangi keausan dengan cara
hardfacing, yaitu penambahan material (cladding) pada logam induk dengan maksud
meningkatkan kekerasan permukaan. Penambahan material dapat dilakukan dengan
pengelasan SMAW, dimana salah satu parameter yang berpengaruh terhadap kekerasan
lapisan lasan adalah besarnya arus listrik pengelasan. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh arus listrik pengelasan terhadap kekerasan lapisan lasan. Metode
penelitian dimulai dengan menyiapkan baja tahan karat (ASTM A316) digunakan sebagai
material plug dan material stillite 6 sebagai material penambah yang berupa berupa elektroda
berdiameter 3.2 mm. Pengelasan dengan posisi datar dengan variasi arus pengelasan adalah
120 A, 140 A dan 160 A. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa peningkatan arus
lasan dari 120 A ke 140 A meningkatkan kekerasan permukaan lasan dari 465 HV menjadi
514.7 HV. Peningkatan arus lasan berikutnya dari 140 A ke 160 A menyebabkan terjadinya
penurunan kekerasan permukaan lasan dari 514.7 HV menjadi 423 HV.

PENDAHULUAN
Pengaturan aliran fluida pada suatu instalasi pipa dilakukan oleh sebuah control
valve seperti pada Gambar 1. Pada sebuah control valve terdapat seat dan plug yang selalu
bergesekan. Plug sering mengalami keausan atau tererosi. Salah satu upaya untuk
mengurangi keausan lakukan hardfacing (Linconn Electric Company, 2014). Hardfacing
merupakan penambahan material pada logam induk dengan maksud meningkatkan kekerasan
permukaan base metal. Penambahan material dapat dilakukan dengan pengelasan SMAW.
Arus listrik merupakan salah satu parameter yang berpengaruh terhadap kekerasan weld
metal. Peningkatan arus listrik akan meningkatkan kekerasan weld metal atau lapisan lasan.
Dengan arus pengelalsan sebesar 80 Ampere, kekerasn weld metal pada sambungan ST 37
dan SS 304 adalah 92.5 HRB (Yogi Nasrul, 2016). Peningkatan arus ampere dari 110 A ke
130 A akan meningkatkan kekerasan weld metal dari 105 H ke 140 HB (Ridway Balaka,
2016).
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh arus listrik pengelasan
terhadap kekerasan lapisan lasan. Metode penelitian dimulai dengan menyiapkan baja tahan
karat (ASTM A316) digunakan sebagai material plug dan material stillite 6 sebagai material
penambah. Stillite 6 berupa elektroda berdiameter 3.2 mm. Pengelasan dengan posisi datar
digunakan sebagai proses cladding. Variasi arus pengelasan adalah 120 A, 140 A dan 160 A.
Pengujian kekerasan dilakukan permukaan lapisan lasan.
Hardfacing merupakan penambahan material pada logam induk dengan maksud
meningkatkan kekerasan permukaan base metal. Penambahan material bisa dilakukan dengan
pengelasan SMAW. Beberapa keuntungan dari penggunaan pelapisan permukaan hardfacing
(Davis, 1993) adalah hasil logam lasnya mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap aus dan
memungkinkan digunakan pada semua kondisi yang mengalami aus.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan diagram alir penelitian
seperti pada Gambar 3. Penelitian dimulai dengan menyiapkan materail plug yaitu baja tahan
karat ASTM A316. Sampel plug berbentuk selinder berdiameter 2 cm dan tinggi 1.5 cm.
Permukaan sampel plug kemudian dibersihkan dari kotoran dan oli yang melekat.
Material elektroda adalah material yang digunakan untuk melapis permukaan
material plug. Material elektroda adalah stellite 6. Proses cladding dilakukan dengan metode
pengelasan (SMAW). Variasi arus pengelasan yaitu 120 A, 140 A dan 160 A.. Posisi
pengelasan adalah datar (flat). Uji kekerasan mikrovickers dilakukan pada permukaan lapisan
las dan material plug sebagai base metal (Gambar 4). Pengujian kekerasan dilakukan pada 3
titik lokasi untuk setiap sampel dengan jarak interval antar titik 0.5 cm.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Perbedaan antar jurnal


1. Jurnal utama membahas tentang pengaruh masukan panas proses pengelasan
terhadap sifat mekanik baja sedangkan jurnal pembanding membahas tentang
pengaruh kuat arus listrik pengelasan terhadap kekuatan lapisan lasan pada
baja stm.
2. Meskipun pembahasan pada setiap jurnal berbeda namun tujuan atau arah
jurnal sama yaitu tentang pengaruh panas pengelasan.
3. Jurnal utama lebih mudah dipahami dibandingkan jurnal pembanding.
4. Penulisan jurnal utama lebih bagus dan jelas dibandingkan dengan jurnal
pembanding

2. Kelebihan Isi jurnal

 jurnal Utama
1. Penulisan lebih jelas dan bagus
2. Mudah dipahami dan jelas
3. Metode penelitian sudah jelas dan bagus
4. Hasil dan pembahasan sudah cukup jelas dan lengkap

 jurnal Pembanding
1. Metode penelitian yang digunakan dijelaskan sangat rinci
2. Hasil dan pembahasan cukup jelas dan lengkap
3. Mudah dipahami dan jelas

3. Kekurangan Isi jurnal

 jurnal Utama
1. Dalam bidang tampilan jurnal utama tidak menggunakan warna warna berbeda
sehingga pebaca merasa monoton.
2. Dalam penyajian materi masih ada beberapa hal yang membuat jurnal ini sulit
dipahami
3. Menggunakan point utama tanpa pemaparan lebih lanjut

 Jurnal Pembanding
1. Dalam bidang tampilan jurnal utama tidak menggunakan warna warna berbeda
sehingga pebaca merasa monoton.
2. Dalam penyajian materi masih ada beberapa hal yang membuat jurnal ini sulit
dipahami
3. Penulisan kurang bagus
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan.

Dari kedua jurnal diatas pembahasan pada jurnal memang berbeda beda,
namun pada setiap juran bertujuan sama yaitu tentang pengaruh panas pada
pengelasan hanya saja objek yang dibahas pada penelitian jurnal berbeda.
Setiap jurnal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, jurnal
mana yang lebih bagus tergantung kebutuhan kita untuk menjadi refrensi yang kita
butuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH MASUKAN PANAS PROSES PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA AISI
1045: SUATU KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN ANALISA NUMERIK.Hamdani.Jurnal Polimesin Volume
17, Nomor 1, Februari 2019

PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK PENGELASAN TERHADAP KEKERASAN LAPISAN LASAN


PADA BAJA ASTM A316.Dody Prayitno1 , Harry Daniel Hutagalung2 , Daisman P.B. Aji3.Jurnal Dinamika
Vokasional Teknik Mesin, Volume 3, Nomor 1, April 2018

Anda mungkin juga menyukai