NIM: 5183321014
FAKULTAS TEKNIK
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan penulis
kesempatan untuk dapat menyusun Critical Book Review pendidikan kewarganegaraan
Adapun tujuan penulis menyusun critical Book Review ini adalah agar penulis bisa
lebih cekatan dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa
digunakan serta dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi penulis
sendiri.
Penulis menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari kata
kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, penulis
mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas. Oleh
karena itu penulis berharap saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk
menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 14
1. Kesimpulan................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
3. Manfaat CBR
a. Mengulas isi sebuah buku
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
c. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh kedua bab
dari buku pertama dan buku kedua
d. Membandingkan isi bab buku pertama dan bab buku kedua
e. Mengkritisi satu topik materi kuliah organisasi sistem-sistem komputer modern dalam
dua buku yang berbeda.
f. Menjadi pribadi yang lebih baik dalam berpikir dan bertindak dikarenakan terbiasa
melakukan aktivitas positif seperti mengerjakan CBR ini.
BUKU I
IDENTITAS BUKU
1. Judul : Dasar-Dasar Hukum Tata Negara Indonesia
2. Pengarang : Hestu Cipto Handoyo dan Thresianti S. Yosefine
3. Penerbit : Universitas Atmajaya
4. Kota terbit : Yogyakarta
5. Tahun terbit : 1996
6. ISBN :-
BUKU II
IDENTITAS BUKU
1. Judul : Sumber Hukum Tata Negara Formal Di Indonesia
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Widodo dan Totok Sudaryanto
4. Penerbit : Citra Aditya Bhakti
5. Kota terbit : Jakarta
6. Tahun terbit : 2001
7. ISBN : 979-414-852-0
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
RINGKASAN BUKU I
DASAR DASAR HUKUM TATA NEGARA INDONESIA
BAB I : PENDAHULUAN
Hukum Tatanegara adalah suatu hukum yang mengenai suatu negara. Untuk lebih jelasnya
kita menguraikan apakah arti dari negara itu sendiri.
1.Logemanbuah merumuskan negara itu sebagai organisasi kemasyarakatan, yaitu suatu
pertmbahan kerja(werkverband) yang bertujuan dengan kekuasaanya mengatur serta
menyelenggarakan masyarakat. Atau sering di sebut dengan pertambahan-pertambahan
sebuah jabatan atau lapangan pekerjaan yang teetap.
2.Van A pel doorn mengemukakan bahwa sebagai “ tanda” menunjukkan “negara”,
pengertian “kedaulatan” sebetulnya tidk dapat di pakai karena pengertian tersebut tidak tentu,
tidak pasti, dan sifatnya “kedaulatan” itu senantiasa berubah.
Dapat kita lingkup kajian hukum tata negara mempunya dua arti, pertama sebagai
staatsrechtswetenschap(ilmu hukum tata negara) dan kedua, sebagai positief staatsrecht
(hukum tata negara positif).
Dan untuk membagi hukum tata negara dalam arti luas itu atas dua golongan hukum
yaitu:
1. Hukum tata negara dalam arti sempit (staatsrecht in enge zin) Atau untuk singkatnya
dinamakan hukum tata negara(staatscrecht).
2. Hukum tata usaha negara(atministratief recht).
Van Vollenhoven menerangkan bahwa hukum tata usaha negara itu adalah semua
kaidah hukum yang bukan hukum tata negara material bukan hukum perdata material, dan
bukan hukum pidana material. Kemudian ia membuat skema pembagian untuk hukum usaha
tata negara atas golonganya:
1. Hukum pemerintahan
2. Hukum peradilan
a. Peradilan ketatanegaraan
b. Peradilan perdata
c. Peradilan tata usaha
d. Peradilan pidana
3. Hukum kepolisian
4. Hukum perundang-undangan
Menurut J.H.A. Logemann hukum tata negara adalah serangkaian kaidah hukum
mengenai pribadi hukum dari jabatan atau kumpulan jabatan mengenai berlakunya hukum
tersebut di suatu negara. Pribadi hukum jabatan adalah pengertian yang meliputi serangkaian
persoalan mengenai subjek ewajiban kita dalam mendapatkan batasan wewenang.
Dan Sebagian besar anggota konstituante khawatir bila kembali ke UUD 1945,dengn alasan :
1.Adanya kelemahan dan kekurangan dalam batang tubuh UUD 1945
2.Memberi potensi kekusaan terlampau besar kepada Eksekutif yang memungkinkan
terwujudnya pemerintah diktaktor
3.Kurang memberikan perlindungan terhadap HAM dan Hak-hak warga Negara.
4.Begitu banyak “Loop Holes” yang terdapat dalam rumusan pasal-pasal UUD 1945.
GOOD GOVERNANCE
Good governance diartikans sebagai tindakan atau tingkah laku yang didasarkan pada
nilai-nilai yangbersifat mengarahkan, mengendalikan dan memperngaruhi masalah public
untuk mewujudkan nilai-nilai dalam tindakan dan kehidupan sehari-hari .
• Lembaga independent
dalam menjamin kepentingan kekuasaan dan demokratisasi yang lebih efektif maka dibentuk
beberapa lembaga-lembaga independent, seperti
3. Bank Indonesia
4. kejaksaan agung
5. KOMNAS HAM
6. KPU
7. Komisi Ombusdman
OTONOMI DAERAH
Dalam upaya meningkatkan derajat UU otonomi daerah – yang dalam kenyataan- masih
bersifat nominal (diterapkan secara tebang pilih, yang diterapkan sebagian dan/atau yang
bertentangan dengan UU) dan yang masih bersifat semantik (sekadar jargon, yang masih
digunakan sebagai sekadar sarana pidato politik) menjadi sebuah konstitusi bersifat normatif
yang diterapkan dan dipatuhi secara paripurna, KSAP membangun pertanggungjawaban
berbasis akuntansi & laporan keuangan.
.
BAB VI : SUPRASTURKTUR POLITIK DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
Suprastruktur politik adalah struktur politik pemerintahan yang berkaitan dengan
lembaga lembaga negara yang ada, serta hubungan kekuasaan antara lembaga satu dengan
yang lain.Begitulah sekilas gambaran dari suprastruktur politik terutama yang berlaku di
Indonesia.
Contoh Supratruktur Politik:
adanya aturan yang menagtur hubungan antara lembaga negara.adanya struktur yang jelas
dalam sistem politik Suprastruktur Politik Indonesia
1.Eksekutif
2.Legislatif
3.Yudikatif
RINGKASAN BUKU II
BAB I : SUMBER HUKUM TATA NEGARA
Sumber hukum tata negara indonesia tidaklah berbeda dengan sumber hukum tata
negara secara umumnya. Dalam hukum tata negara di Indonesia juga bersumber pada sumber
hukum materiil, formiil, konvensi dan traktat. Berikut akan dijelaskan apa yang ada didalam
sumber hukum tersebut di Indonesia.
4. TRAKTAT
Yang terakhir menjadi sumber dari hukum tata negara adalah traktat atau perjanjian
internasional. Perjanjian Internasional (Bilatral Maupun Multilatral) yang Terkait dengan
Hukum Tatanegara Suatu Negara. Perjanjian Internasional (Bilatral Maupun Multilatral) yang
Terkait dengan Hukum Tatanegara Indonesia. Misalnya : Traktat Asean, UDHR PBB.
Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti membentuk..
Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume” berarti bersama
dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan, menetapkan
sesuatu, sehingga menjadi “constitution”. Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi
memiliki makna yang lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah
keseluruhan dari peraturn-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat.
Tujuan Konstitusi:
1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya
tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan
bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain
dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi
negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
4. Fungsi Dan Ruang Lingkup Konstitusi
KEKURANGAN :
1) Ditinjau dari cover, Buku I memiliki cover yang kurang menarik dibandingkan Buku II
2) Ditinjau dari refrensi, Buku I memiliki refrensi yang kurang luas dibangingkan dengan
Buku II
3) Buku I memiliki Bahasa yang kurang mudah dimengerti oleh pembaca yang tergolong
orang awam.
4) Buku I menggunakan pembahasan yang bertele-tele, sehingga terkesan kurang menarik
dibandingkan buku II.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap buku pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dari kedua
buku semuanya sudah bagus hanya saja ada kekurangan dan kelebihan dari masing-masing
buku, maka dari itu kita meriview buku ini agar bisa mencari reverensi lebih lengkap dari
berbagai sumber. Materi yang disajikan sudah bagus hanya saja pasti ada perbedaan antara
setiap buku sehingga bisa menjadi reverensi kita dalam memilih materi mana yang lebih
bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Dasar-Dasar Hukum Tata Negara Indonesia. Hestu Cipto Handoyo dan Thresianti S.
Yosefine,Universitas Atmajaya.Yogyakarta.1996
Hukum Tata Negara Formal Di Indonesia.Widodo dan Totok Sudaryanto.Citra Aditya
Bhakti.Jakarta.2001