Anda di halaman 1dari 24

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN TERPADU (SIMPEDU) SEBAGAI SARANA


PEMANFAATAN E-GOVERNMENT
(STUDI KASUS BAPPEDA PROVINSI LAMPUNG)

LAPORAN AKHIR PROGRAM MAGANG MAHASISWA BERSERTIFIKAT

Oleh:

DINDA TRI ADELIA


2016041024
BAPPEDA PROVINSI LAMPUNG

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Terpadu


(Simpedu) Sebagai Sarana Pemanfaatan E-Government
(Studi Kasus Bappeda Provinsi Lampung)

Oleh,

Dinda Tri Adelia


NPM. 2016041024

Laporan Akhir Magang ini telah diperiksa oleh Pembimbing Magang dan telah disetujui
untuk diseminarkan

Bandar Lampung, 10 Agustus 2023


Menyetujui,
Petugas Pembimbingan Lapangan Dosen Pembimbing Lapangan

Zakiah Drajat, S.I.Kom., M.Si. Eko Budi Sulistio, S.Sos., M.AP.


NIP. 19780520 200801 2 029 NIP. 19780923 200312 1 001

Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang Akademi dan Ketua Program Studi
Kerjasama

Dr. Dedy Hermawan, M.si. Meiliyana, S.IP., M.A.


NIP. 19750720 200312 1 003 NIP. 19740520 200112 2 002
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan karunia Allah SWT,
akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan PMMB ini sebagaimana mestinya.
Laporan PMMB ini di tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Lampung.
Penulis menyadari bahwa laporan PMMB ini dapat diselesaikan berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterimakasih
kepada semua pihak secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi
dalam penyelesaian laporan PMMB ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih pada :

1. Bapak Ir. Mulyadi Irsan, MT Selaku Kepala Badan Perencanaan Pembangunan


Daerah Provinsi Lampung;
2. Ibu Dra. Evie Fatmawaty, M.Si Selaku Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Lampung;
3. Ibu Zakiah Drajat, S.I.Kom., M.Si Selaku Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung
Sekaligus Petugas Pengawas Lapangan;
4. Ibu Siti Masitoh Selaku Pejabat Analis Perencana Sumber Daya Manusia Aparatur
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung;
5. Bapak Eko Budi Sulistio, S.Sos., M.AP. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan;
6. Seluruh Staff Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung;
7. Octa Vallen Dwi Puspita, Tarisa Dwina Putri, Amelia Kamila, Yurisman Mapala,
Yanuar Amvarez serta Riki Ariadi selaku teman seperjuangan Magang di Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung;

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan laporan magang ini.

Bandar Lampung, 10 Agustus 2023

Dinda Tri Adelia


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional Pasal 20 ayat (2) menyatakan bahwa perguruan tinggi
berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat. Pada pasal 24 ayat (2) juga disebutkan bahwa perguruan tinggi
memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat
penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada
masyarakat melalui serangkaian strategi dan kebijakan tata kelola.
Ketiga aspek dalam tri dharma perguruan tinggi tersebut dilaksanakan dengan
proporsi yang seimbang, harmonis, dan terpadu dengan harapan agar para lulusan
perguruan tinggi bisa menjadi manusia yang berilmu pengetahuan, memadai dalam
bidang masing-masing, mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan
diri demi kemaslahatan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia
pada khususnya. Untuk mempraktikkan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan
4serta mencari relasi antara teori dan praktik keilmuan dalam realitas maupun
kompleksitas tata kelola pemerintahan, perkembangan dunia usaha dan teknologi
informasi, maupun kehidupan masyarakat lainnya, maka perlu suatu media yang
dapat mendukungnya. Dalam perspektif itulah, maka Program Magang Mahasiswa
Bersertifikat (PMMB) menjadi salah satu strategi yang dipilih.
PMMB adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tri
dharma perguruan tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja
kepada mahasiswa dalam kegiatan di lokasi PMMB (instansi pemerintahan, swasta,
NGO/LSM, maupun kelembagaan lainnya) mengingat bahwa teori yang telah
dipelajari di bangku perkuliahan belum sepenuhnya relevan dengan praktik
penyelenggaraannya di pemerintahan, organisasi swasta, NGO/LSM, maupun
kelompok masyarakat tersebut. PMMB merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu dan
mekanisme kerja serta persyaratan tertentu. PMMB diarahkan untuk menjamin
keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan
demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah,
asih, dan asuh antara mahasiswa dengan stakeholders terkait di lokasi PMMB sesuai
dengan kekhususan dan karakteristik keilmuan di lokasi PMMB.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PMMB


1. TUJUAN PMMB

Secara umum, PMMB FISIP diselenggarakan dengan tujuan pada peningkatan


knowledge, skill, dan attitude, sebagai berikut:

1. Agar mahasiswa dapat mencari dan menemukan relevansi antara teori dan
praktik di lapangan terkait dengan bidang keilmuannya.
2. Agar mahasiswa dapat belajar memahami, mengkaji, dan memecahkan
berbagai permasalahan yang terjadi pada lokasi PMMB sesuai dengan
bidang keilmuannya.
3. Agar mahasiswa dapat berpikir, bersikap, dan berperilaku secara dewasa
dalam menghadapi kenyataan kehidupan di tengah-tengah masyarakat.
4. Agar mahasiswa mampu bersikap profesional, memiliki etos kerja,
semangat kerja sama, serta kepribadian yang utuh sebagai ciri manusia
terpelajar.
5. Agar mahasiswa memperoleh dan memiliki ketrampilan terkait dengan
bidang khusus dalam bidang ilmunya sebagai bekal kehidupan kelak di
kemudian hari.

Adapun tujuan khusus dari pelaksanaan PMMB FISIP Unila Program Studi
Ilmu Administrasi Publik, yaitu:
1. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa untuk dapat
mengkaji teori- teori yang berhubungan dengan administrasi publik secara
praktis terutama dalam konteks administrasi pemerintahan daerah dan
desa.
2. Mendapatkan informasi tentang praktik-praktik penyelenggaraan
administrasi pemerintahan daerah dan desa sebagai sarana untuk
memperbaiki teori administrasi negara.
3. Memiliki keahlian dan ketrampilan dalam praktik-praktik
penyelenggaraan administrasi publik.
2. MANFAAT PMMB
1) Bagi fakultas, implementasi PMMB sebagai mata kuliah wajib akan
memberikan manfaat peningkatan peluang kerja sama dengan institusi di
luar kampus.
2) Bagi mitra lokasi PMMB, kegiatan PMMB memberi manfaat pada adanya
support dari perguruan tinggi untuk memperbaiki dan meningkatkan tata
kelola organisasi.
3) Bagi program studi, hasil PMMB memberikan manfaat terhadap adanya
input bagi perbaikan substansi dan relevansi mata kuliah dengan praktik
nyata di kehidupan masyarakat dan pemerintahan.
4) Bagi mahasiswa, pelaksanaan PMMB akan memberikan pengalaman dan
tempaan pada aspek etos kerja, komitmen, profesionalitas, kredibilitas, kerja
sama, dan akuntabiltas keilmuan untuk mampu menjadi sumber daya
manusia yang handal di tengah-tengah masyarakat

C. ARGUMENTASI PEMILIHAN TEMA/TOPIK PMMB


Tema yang saya pilih adalah Kebijakan Publik. Kebijakan publik merupakan
salah satu fokus bidang ilmu administrasi negara. Kebijakan publik adalah
tindakan yang dilakukan pemerintah untuk memenuhi kepentingan publik atau
masyarakat. kebijakan publik merupakan rangkaian keputusan yang dibuat oleh
pemerintah untuk dilaksanakan dalam rangka untuk memecahkan masalah publik.
Menurut Edward III (1984) Kebijakan publik adalah apa yang pemerintah katakan
dan dilakukan atau tidak dilakukan, kebijakan merupakan serangkaian tujuan dan
sasaran dari programprogram pemerintah. Topik yang saya pilih adalah Analisis
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Terpadu (Simpedu)
Sebagai Sarana Pemanfaatan E-Government Pada Instansi Pemerintah (Studi
Kasus Bappeda Provinsi Lampung). Alasan saya memilih tema dan topic tersebut
adalah karena dalam melakukan beberapa pekerjaan Sub Bidang Bagian Umum
dan Pegawaian mencari data pegawai pada SIMPEDU, hal itu dapat
mempermudah pegawai dalam mencari data-data ASN yg diperlukan. Namun
apakah dengan hal tersebut malah menambah pekerjaan atau tidak.

D. LANDASAN PEMILIHAN LOKASI PMMB


- Gambaran Umum Bappeda Provinsi Lampung
Bappeda Provinsi Lampung pada awalnya dibentuk berdasarkan
Keputusan Presiden No. 27 tahun 1980, dan Permendagri No. 185 tahun 1980,
serta Peraturan Daerah No. 9 tahun 1981, yang mengacu pada Undang-Undang
No. 5 tahun 1974. Pada Era Undang-undang No. 22 tahun 1999, Era
Desentralisasi atau Otonomi Daerah, Bappeda Provinsi Lampung dibangun
kembali mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 dan Peraturan
Pemerintah No. 84 tahun 2000, dan ditetapkan dalam bentuk struktur
organisasi “Badan Provinsi” berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 tahun 2000.
Berdasarkan struktur organisasi tersebut, terdapat perubahan mendasar
dan sangat signifikan, antara struktur Bappeda berdasarkan Peraturan Daerah
No. 9 tahun 1981 dengan Peraturan Daerah No. 16 tahun 2000. Perubahan
tersebut ditunjukkan oleh; (1) digantinya sebutan “Ketua Bappeda Tingkat I
Lampung” menjadi “Kepala Bappeda Provinsi Lampung”, (2) dihapuskannya
posisi Wakil Ketua Bappeda pada esselon IIB, (3) dileburkannya Organisasi
Biro PDE (Pusat Data Elektronik) ke dalam Bappeda, (4) dihapuskannya
“Bidang Penelitian “ pada Bappeda dan (5) dibentuknya Balitbang Provinsi.
Tetapi pada tahun 2007 dilakukan kembali evaluasi terhadap seluruh organisasi
untuk melihat efektivitas struktur organisasi yang ada sesuai Peraturan
Pemerintah No. 41 tahun 2007 yang hasilnya ditetapkan Peraturan Daerah
Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2009 dimana Bappeda saat ini mendapat
tambahan dua bidang kembali yaitu UPT Data dan Bidang Penelitian yang
merupakan penggabungan kembali Balitbangda ke dalam organisasi Bappeda.
Tahun 2013 dilakukan perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung
Nomor 7 Tahun 2013. Berdasarkan Struktur Organisasi Bappeda yang telah
ditetapkan dalam Perda Nomor 3 Tahun 2014 Perubahan kedua atas Perda
Nomor 12 Tahun 2009 terjadi perubahan Struktur Bappeda Provinsi Lampung
dengan penambahan Bidang Pendanaan dan Pembangunan, serta penghapusan
Bidang Penelitian dan Pengembangan yang akan menjadi Badan Penelitian,
Pengembangan, dan Inovasi Daerah.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, Organisasi Perangkat Daerah mengalami
perubahan kewenanga sehingga nomenklatur maupun struktur organisasi OPD
perlu disesuaikan. Perubahan ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur
Lampung Nomor 88 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas Dan Fungsi Serta Tatakerja Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (BAPPEDA) Provinsi Lampung. Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi:


a. Pengkajian, pengkoordinasian, dan perumusan kebijakan di bidang
perencanaan pembangunan daerah serta pemantauan, evaluasi dan
pengendalian pelaksanaan pembangunan daerah;
b. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan
penganggaran pembangunan daerah;
c. Penyusunan rencana pembangunan daerah yang terintegrasi dalam penetapan
program dan kegiatan nasional;
d. Penyusunan PPA berkoordinasi dengan TPAD;
e. Pengoordinasian dan pengendalian rencana pembangunan daerah dalam
rangka sinergisitas antara Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
f. Pengoordinasian kelancaran dan percepatan pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
g. Pemantauan, evaluasi, dan pengendalian atas pelaksanaan rencana
pembangunan daerah;
h. Pengoordinasian, fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber
pembiayaan, serta pengalokasian dana untuk pembangunan daerah;
i. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh perangkat
daerah Provinsi;
j. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi pada Bappeda;
k. Pengelolaan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah.
Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi terdiri
dari: Kepala Badan, Sekretariat, Bidang Perencanaan Makro dan Evaluasi,
Bidang Perencanaan Perekonomian, Bidang Perencanaan Pemerintahan dan
Pembangunan Manusia, Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan
Wilayah, Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) dan Kelompok Jabatan
Fungsional, terdiri dari sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam
berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahlian dan keterampilannya
- Struktur Bappeda Provinsi Lampung

Gambar 1. Peta Jabatan


Susunan Peta Jabatan Bappeda Provinsi Lampung
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat;
1) Sub Koordinator Sub Subtansi Program;
2) Sub Bagian Umum dan Kepagawaian;
a) Analis Perencanaan Sumber Daya Manusia Aparatur
b) Analis Layanan Umum
c) Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana dan Prasarana
d) Pengelola Kepegawaian
e) Pengelola Data
f) Pengadministrasian Umum
3) Sub Bagian Keuangan dan Aset
a) Analis Keuangan
b) Penyusun Rencana Kebutuhan Sarana dan Prasarana
c) Penyusun Laporan Keuangan
d) Pengadministrasi Keuangan
e) Bendahara
f) Pengelola Perjalanan Dinas
4) Analis Laporan Akuntabilitas Kinerja
5) Analis Perencana Strategis
6) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
c. Bidang Perencanaan Makro, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
1) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Makro
2) Sub Koordinator Sub Subtansi Pengendalian Kebijakan
3) Sub Koordinator Sub Subtansi Monitoring dan Evaluasi
4) Analis Perencanaan
5) Analis Perencanaan dan Kerjasama
6) Analis Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
7) Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
8) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
9) Pengelola Bahan Perencanaan
10) Pengadministrasi Perencanaan dan Program
d. Bidang Perencanaan Perekonomian;
1) Sub Koordinator Sub Subtansi Perekonomian I
2) Sub Koordinator Sub Subtansi Perekonomian II
3) Sub Koordinator Sub Subtansi Perekonomian III
4) Analis Perencanaan dan Kerjasama
5) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
6) Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
7) Penyusun Rencana Kebijakan
8) Pengelola Program dan Kegiatan
9) Pengadministrasi Perencanaan dan Program
e. Bidang Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;
1) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan
Manusia I
2) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan
Manusia II
3) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan
Manusia III
4) Analis Perencanaan
5) Analis Perencanaan dan Kerjasama
6) Analis Perencana Program dan Kegiatan
7) Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
8) Pengadministrasi Perencanaan dan Program
f. Bidang Perencanaan Insfrastruktur dan Kewilayahan;
1) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan I
2) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan II
3) Sub Koordinator Sub Subtansi Perencanaan Infrastruktur dan Kewilayahan III
4) Analis Perencanaan
5) Analisi Rencana Program dan Kegiatan
6) Penyusun Program dan Kegiatan
7) Penyusun Program Anggaran dan Pelaporan
8) Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
9) Pengadministrasian Perencana dan Program
g. UPTD Pusat Data dan Informasi Pembangunan Wilayah.
1) Sub Bagian Tata Usaha
a) Analis Tata Usaha
b) Analis Sistem Informasi
c) Pengadministrasian Umum
d) Bendahara
e) Pengelola Data
2) Penyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran
3) Seksi Data Geospasial
a) Analis Survei, Pengukuran, dan Pemetaan
b) Pengelola Geospasial
c) Pengadministrasi Perencanaan dan Program
4) Seksi Data Statistik
a) Analis Statistik
b) Pengelola Data Statistik
c) Pengadministrasi Perencana dan Program
h. Perencana Ahli Pertama
i. Perencana Ahli Muda
j. Perencana Ahli Madya

Dari gambaran umum serta struktur organisasi pada Lokasi PMMB yang saya
pilih adalah Bappeda merupakan lembaga yang mempunyai tugas pokok untuk
melaksanakan fungsi sebagai penunjang urusan pemerintahan bidang perencanaan
yang meliputi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah,
pemerintahan dan pembangunan manusia, perekonomian dan sumber daya alam,
infrastruktur dan pengembangan kewilayahan, serta penelitian dan pengembangan
yang menjadi kewenangan daerah, menyelenggarakan tugas dekonsentrasi dan
melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya berdasarkan ketentuan
peraturan perundangundangan. Dari Hal diatas, dapat diketahui bahwa Bappeda
bertugas untuk mengintegrasikan perencanaan program-program pemerintah
daerah, memonitoring pelaksanaannya, mengendalikan, dan mengevaluasinya.
Bappeda merupakan lembaga yang melaksanakan proses kebijakan publik dan
tentunya mengevaluasinya kebijakan yang sudah ditetapkan pemerintah. Pada Sub
Bidang Umum dan Kepegawaian tentu banyak sekali kebijakan pemerintah yang
diterapkan salah satunya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Terpadu
(Terpadu) yang didalamnya terdapat data-data pegawai Aparatur Sipil Negara.

E. IDENTIFIKASI DAN ASUMSI PERMASALAHAN


Pada Sub Bidang Umum dan Kepegawaian tentu banyak sekali kebijakan
pemerintah yang diterapkan salah satunya Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian Terpadu (Terpadu) yang didalamnya terdapat data-data pegawai
Aparatur Sipil Negara. Oleh karena itu, penulis ingin menganalisis apakah
implementasi tersebut sudah diterapkan dengan baik atau belum, apakah dengan
adanya kebijakan tersebut mempermudah kinerja pegawai yang bersangkutan atau
tidak.
F. SASARAN ATAU KOMPETENSI YANG DI HARAPKAN
Diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktek kerja yang
nantinya akan berguna terutama dalam pengembangan profesinya yang berguna
sebagai bekal di dunia kerja.
1. Dapat membandingkan, menelaah menerapkan pengetahuan ilmu yang didapat
selama perkuliahan dengan kondisi nyata dilapangan;
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi permasalahan, menghadapi sistem
permasalahan pada kondisi nyata di lapangan.
BAB II

RENCANA DAN BENTUK KEGIATAN

A. RENCANA KEGIATAN YANG DICANANGKAN


Rencana kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja mahasiswa yang
telah disusun. Berikut adalah rencana kegiatan yang akan dilakukan selama
PMMB agar lebih terarah dan sesuai dengan bidang ilmu administrasi negara.
Tabel 2.1 Rencana Kerja Mahasiswa

No Mata Kuliah CPMK Rencana Waktu


Pelaksanaan
1 Praktik Kerja CPMK 1: Minggu Ke- 1-25
Lapangan Mampu mengidentifikasi teori dalam
lingkup administrasi Negara di lokasi
magang
CPMK 2: Minggu ke- 1-10
Mampu mendeskripsikan pelaksanaan
praktik kerja administrasi negara di lokasi
magang
CPMK 3: Minggu ke- 3-25
Mampu menganalisis persoalan dan
potensi di lokasi magang untuk
memperbaiki penyelenggaraan praktik
administrasi negara
CPMK 4: Minggu ke- 18-25
Mahasiswa mampu menuliskan laporan
kerja di akhir masa PKL
2 Resolusi CPMK 1: Minggu ke- 8-21
Konflik Mahasiswa mempunyai bekal konsep-
konsep dasar dalam (manajemen) dan
resolusi konflik
CPMK 2: Minggu Ke- 8
Mahasiswa mempunyai kemampuan
analisa dan menyelesaikan konflik melalui
cara berdamai.
CPMK 3: Minggu ke- 8-25
Mahasiswa dapat menegakkan keadilan
dan hak asasi manusia, diplomasi dan
keamanan diberbagai bidang kerja lembaga
swadaya masyarakat nasional dan
internasional.
3 Administrasi CPMK 1: Minggu ke- 21
Perpajakan Memahami dan menyimpulkan tentang
konteks administrasi perpajakan dalam
administrasi Negara, teori, konsep, dan
pengertian pajak.
CPMK 2: Minggu ke- 11-25
Mahasiswa dapat memahami dan
menjelaskan pengertian NPWP, NPPKP,
SPT, SKP, dan STP.
4 Analisis CPMK 1: Minggu ke- 8
Dampak Mahasiswa dapat menguasai metode-
Pembangunan metode perencanaan spasial/aspial dalam
pengambilan keputusan.
CPMK 2: Minggu ke- 8
Mahasiswa menguasai konsep teoritis
perencanaan wilayah dalam aspek sosial
politik dan sistem infrastruktur.
5 Kebijakan CPMK 1: Minggu ke- 1-25
Kesetaraan Mahasiswa mampu menjelaskan kesetaran
Gender dan gender dengan jelas.
Inklusi Sosial CPMK 2: Minggu ke- 1-25
Mahasiswa mampu mengkonsepkan
kesadaran gender dengan opini sendiri.
CPMK 3: Minggu ke- 4-23
Mahasiswa mampu menganalisis perilaku
yang Mencerminkan kesadaran gender di
berbagai lingkungan Bappeda dengan
logis.
6 Pengembangan CPMK 1: Minggu ke- 8-18
Wilayah Memahami sistem perencanaan
pembangunan dan sumber daya yang
terlibat dalam perencanaan pembangunan.
CPMK 2: Minggu ke- 1-25
Mahasiswa dapat memahami pengukuran
capaian kinerja pembangunan daerah.
CPMK 3: Minggu ke- 1-25
Mahasiswa memahami pentingnya
pengarusutamaan gender dalam
perencanaan pembangunan daerah.
7 Manajemen CPMK 1: Minggu ke- 3-25
Logistik Mahasiswa dapat mempelajari tentang
pengelolaan arsip di Bappeda, Penulis juga
dapat mempelajari tentang pentingnya
akurasi data dalam perencanaan
pembangunan.
CPMK 2: Minggu ke- 2-25
Mahasiswa dapat mempelajari tentang
teknik analisis data yang digunakan dalam
evaluasi kinerja instansi pemerintah, seperti
analisis SWOT dan analisis kinerja

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN TEORI TENTANG TEMA/TOPIK


B. HASIL ATAU GAMBARAN
C. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Dokumentasi Kegiatan Magang
Laman Website Si-Manja, tempat pengerjaan Analisis Jabatan

Laman Website SAPKT


Laman Website P3DN
Laman Website

Anda mungkin juga menyukai