Anda di halaman 1dari 38

Electronic Government/Governance

(E-Gov)
Drs. Syamsir M.Si., Ph.D.
Rahmadani Yusran, S.Sos., M.Si.
Hasbullah Malau, S.Sos., M.Si.
Siska Sasmita, S.Sos., MAP

Jurusan Ilmu Sosial Politik


FAKULTAS ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
ORIENTASI
(Silabus)

1. Identitas Mata Kuliah


2. Deskripsi Mata Kuliah
3. Pengalaman Belajar
4. Evaluasi Hasil Belajar
5. Pokok Bahasan
6. Literatur
Identitas
1. Nama Mata Kuliah : Electronic Government (E-Gov)
2. Kode Mata Kuliah : IAN
3. Bobot SKS : 3 SKS
4. Semester : VII (Ganjil)
5. Mata Kuliah Prasyarat : 1. Pengantar Ilmu Pemerintahan
2. Sistem Pemerintahan Daerah
3. Manajemen Pelayanan Publik
4. Aplikasi Komputer
6. Pembina MK : 1. Drs. Syamsir, M.Si., Ph.D.
2. Rahmadani Yusran, S.Sos., M.Si.
3. Hasbullah Malau, S.Sos., M.Si.
4. Siska Sasmita, S.Sos., MAP

Deskripsi

Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, wawasan serta keterampilan
kepada mahasiswa dalam penerapan Electronic Government (E-Gov). Mata kuliah ini membahas tentang
pengertian, urgensi dan visi, manfaat, jenis pelayanan, tantangan, manajemen, prinsip, dan implementasi
electronic government dalam pelayanan publik dan pemerintahan.
Ruang Lingkup Pembahasan Mata Kuliah

Lingkup pokok bahasan dan materi pembelajaran


mencakup:

1. Pengertian e-gov.,
2. Urgensi dan visi e-gov,
3. Tujuan dan Manfaat e-gov,
4. Jenis-jenis pelayanan dalam e-gov,
5. Tantangan dalam penerapan e-gov,
6. Manajemen e-gov,
7. Prinsip dalam penerapan e-gov,
8. Implementasi e-gov dalam pelayanan publik dan pemerintahan
9. Studi Kasus penerapan e-gov
Awas yaa…!!!,
kuliahnya jangan
Pengalaman Belajar
sambil ngantuk
lho…mas, mbak!!
Selama perkuliahan ini mahasiswa diwajibkan mengikuti kegiatan:

- Ceramah yang disampaikan oleh dosen, tanya jawab, dan


diskusi di kelas
- Penyajian makalah oleh mahasiswa secara kelompok di
kelas
- Pengumpulan data lapangan melalui observasi ke berbagai
lembaga diklat.

UTS + UAS +
Partisipasi +
Evaluasi Hasil Belajar Laporan Makalah
dibagi 10 =
berapa ya..?i
Keberhasilan mahasiswa dalam perkuliahan ini ditentukan oleh
prestasi dalam:

- Partisisipasi dalam kegiatan belajar di kelas


- Pembuatan dan penyajian makalah (kelompok)
- Laporan observasi lapangan (individu/tentatif)
- Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS)
Literature
1. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-government
2. Kepmen Komunikasi dan Informasi Nomor 57/Kep/M.Kominfo/12/2003,
Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government.
3. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor : 28
/Per/M.Kominfo/9/2006 Tentang Penggunaan Nama Domain Go.Id Untuk
Situs Web Resmi Pemerintahan Pusat Dan Daerah
4. Bruno Lanvin. 2002. THE E-GOVERNMENT HANDBOOK FOR
DEVELOPING COUNTRIES. InfoDev and The Center for Democracy &
Technology, World Bank
5. Breaking Barriers to eGovernment: Solutions for eGovernment. w w w .
egovbarriers.org

6. Electronic Government. 2003. …………… Indradjit.


ELECTRONIC GOVERNMENT/GOVERNANCE
(E-Gov)
1. Pengertian e-government
2. Urgensi dan visi e-government
3. Tujuan dan Manfaat e-government
4. Jenis-jenis pelayanan dalam e-government
5. Tantangan dalam penerapan e-government
6. Manajemen e-government
7. Prinsip dalam penerapan e-government
8. Implementasi e-government dalam pelayanan publik dan pemerintahan
9. Studi Kasus penerapan e-government
Communication Revolution

IMPACT

Internet:
TIME
Greatest
impact

TIME
PENGANTAR: E-Government
Kondisi perkembangan TI yang sangat cepat memberikan
pengaruh yang besar dalam tata kelola badan-badan pemerin-
tahan. Suatu sistem informasi yang disebut Government Online
(EGovernment) dapat memberikan suatu sumbangan bagi
terciptanya pemerintahan yang baik.
Dalam pengembangannya, E-Government merupakan bagian
terpadu dalam membangun struktur, sistem dan proses
kepemerintahan yang lebih efisien, transparan dan akuntabel
seperti harapan masyarakat.
Beberapa lembaga pemerintahan baik pusat maupun daerah
telah mengembangkan E-Government, sehingga Pemetaan E-
Government di Indonesia menjadi suatu hal yang diperlukan
untuk mengetahui kondisi dan kesiapan dari lembaga-lembaga
pemerintahan dalam mendukung transparansi.
Pengertian/Definisi
Definisi Menurut Lembaga Non-Pemerintahan
Menurut World Bank (Bank Dunia):
…E-government refers to the use by government agencies of
information technologies (such as Wide Area Networks, the Internet,
and mobile computing) that have the ability to transform relations with
citizens, bussiness, and other arms of government.

Menurut United Nation Development Program (UNDP):


…E-government is the application of Information and
Communication Technologies (ICT) by government agencies.

Menurut SAP (salah satu lembaga vendor software terkemuka):


…E-government is a global reform movement to promote Internet
use by government agencies and everyone who deals with them.
Menurut Direktur Institute for Electronic Government (IBM Co.) dan
Kennedy School of Government, Harvard Univ. :
…E-government is nothing short of a fundamental transformation of
government and governance at a scale we have not witnessed since
the beginning of industrial era.

Menurut Flyzik dari US Department of Treasury):


…E-government is about bringing the government into the world of
the Internet and work on Internet time.

Menurut Federal Chancellor Gerhard Schröder dari Federal Office for


Information Security BSI
…E-government refers to the use of the internet and other electronic
media not only to help people working together within a public agency
but also to include citizens and companies in administrative
processes.
The Core is that
E-Government (E-Gov) is implementation and
development of information technology in
Government/governance (system, administration,
management)
Menurut versi lain World Bank

“government-owned or operated systems of information and communications


technologies (ICTs) that transform relations with citizens, the private sector and/or
other government agencies so as to promote citizen empowerment, improve service
delivery, strengthen accountability, increase transparency, or improve government
efficiency”

 The use of ICT  Improvement of


 Transformation of relations Citizen empowerment
Service delivery
Accountability
Transparency
Government efficiency
Definisi Menurut Lembaga Pemerintahan
Menurut Pemerintah Federal AS (the US State Government):
…E-government refers to the delivery of government information and
online services through the Internet or other digital means.

1. Menurut Pemerintah Nevada AS :


…E-government refers to online services that eradicate traditional
barriers that prevent citizens and businesses from using
government services and replace those barriers with convenient
access;
government operations for internal constituencies that simplify the
operational demands of government both agencies and employees
Menurut Pemerintah New Zealand:
…E-government is a way for government to use the new
technologies to provide people with more convenient access to
government information and services, to improve the quality of the
services and to provide greater opportunities to participate in our
democratic institutions and processes.

1. Menurut Pemerintah Italy:


…E-government is the use modern ICT in the modernization of our
administration which comprises of the following classes of action:
computerization designed to enhanced operational efficiency with
in individual departments and agencies;
computerization of services to citizens and firms, often implying
integration among the services of different departments and
agencies;
provision of ICT access to final users of government services and
information.
Menurut Clay G Wascott (Pejabat Senior Asian Development Bank):
…E-government is the of information and communications
technology (ICT) to promote more efficient and cost-effective
government, facilitate more convenient government services, allow
greater public access to information, and make government more
accountable to citizens.
Menurut Oliver Ryan, Director Reach AgencyIreland : E-
government is use of information technologies and new business
processes to transform how Governments interact with citizens and
businesses
Kenapa definisi beraneka ragam?

Setiap negara memiliki skenario implementasi (penerapan) e-gov yang


berbeda-beda
Spektrum implementasi aplikasi e-gov sangat luas mengingat
banyaknya tanggungjawab pemerintah dalam mengatur
masyarakatnya melalui interaksi dan transaksi
Pengertian dan penerapan e-gov tidak dapat dipisahkan dari
kondisi internal (makro dan mikro) negara ybs, sehingga
pemahaman e-gov sangat ditentukan oleh sejarah, budaya,
pendidikan, pandangan politik, kondisi ekonomi, dsb dari negara
ybs
Visi, misi, dan strategi pembangunan suatu negara sangat unik
sehingga mengakibatkan terjadinya beragam pendekatan,
skenario, dan prioritas dalam proses pengembangan bangsa dan
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap pemahaman e-gov
Sasaran Pembangunan e-Government
• Pembentukan jaringan informasi dan transaksi (E-
Procurement) pelayanan publik yang berkualitas dan
terjangkau
• Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha
untuk meningkatkan dan memperkuat kemampuan
perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional
• Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga
pemerintah serta penyediaan fasilitas bagi partisipasi
masyarakat dalam proses kepemerintahan
• Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang
transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan
layanan antar lembaga pemerintah
Sasaran akhir E-Gov  Knowledge-Based Society

 Penetrasi TI  mengubah tatanan masyarakat


menuju knowledge-based society. Ciri-ciri:
 Menerima informasi lebih banyak
 Mendasarkan aktivitas-aktivitasnya pada informasi
yang diterima.
 Lebih sadar tentang hak dan kesempatan yang bisa
diperolehnya
 Memiliki lebih banyak kebebasan dan keluwesan
dalam menentukan bagaimana mereka diatur dan
diarahkan
 Apakah ciri-ciri tersebut sudah terlihat di Indonesia, baik
di kota maupun daerah ….. ?
Urgensi Informasi dalam Pemerintahan (Governance)

 Akses ke informasi menjadi dasar dalam pengambilan


keputusan dan eksekusinya/ penerapannya
 Kualitas pengambilan keputusan sangat tergantung pada
ketersediaan dan kualitas informasi
 Pembatasan akses informasi dapat membuka peluang
penyalahgunaan kekuasaan (mau tdk mau informasi
menjadi sangat penting dan menentukan)
 Informasi menjadi salah satu instrumen penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan – information is power !
Pengertian (Umum):
Secara umum dapat diartikan bahwa E-Government adalah
aplikasi Teknologi Informasi yang berbasis internet dan
perangkat digital lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk
keperluan penyampaian informasi antar pemerintah, dari
pemerintah ke masyarakat, pegawai, mitra bisnis atau badan
usaha dan lembaga-lembaga lainnya secara online.

Termasuk di dalamnya adalah situs-situs yang berisi informasi


yang dimiliki oleh badan pemerintah, wahana transaksi antar
lembaga pemerintahan (G2G), pemerintah dengan masyarakat
(G2C), dan pemerintah dengan kalangan bisnis (G2B), atau
bahkan antara pemerintah dengan para pegawainya (G2E).
(Shivakumar Kolckhalam, 2002, An Overview of e-Government)
Matriks Relasi E-Gov
Govern- Business Citizen Employee
ment

Government G2G G2B G2C G2E

Business B2B B2C B2E

Citizen C2C C2E

Employee E2E
Konsep Transformasi E-Gov
 Service to citizens -> Service by citizens
 Citizens in line -> Citizens on line
 Digital divide -> Digital democracy (community)
 Paper based -> Government/ance on line
 Physical knowledge -> Digital knowledge
Prinsip/Asumsi Dasar E-Gov
1. E-gov hanyalah alat;
2. E-gov mempunyai resiko terhadap integrasi data yang
sudah ada;
3. E-gov bukanlah pengganti manajemen publik dan
kontrol internal pemerintahan;
4. E-gov masih diperdebatkan peranannya dalam hal
mengurangi praktek KKN;
5. E-gov juga masih diragukan untuk dapat membantu
mengurangi kemiskinan; dan
6. Dalam penerapan e-gov diperlukan kerjasama antar ICT
profesional dan pemerintah.
FUNGSI PELAYANAN PUBLIK
YANG BERBASISKAN TELEMATIKA (E-Gov)

1. Efisien  memberikan kepuasan


2. Efektif  memberikan kecepatan pelayanan
3. Akuntabel  dapat diandalkan dan dipertanggungjawab-
kan kepada publik
4. Best Value for Money  penghematan terhadap
anggaran (khususnya anggaran negara)
5. Transparan  memberikan akses terhadap informasi dan
proses penyelenggaraan pelayanan publik
6. Non-diskriminatif  perlakuan yang sama terhadap
setiap warga negara
Lingkup Kajian E-Government

Manu- Implementasi e-gov melibatkan


sia aspek-aspek yang saling terkait

Kebi- E-
Proses
jakan
Gov

… dan keberhasilan implementasi


Tekno- e-gov sangat tergantung kepada
logi penanganan aspek-aspek tersebut

25
Dasar Hukum
 INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENGEMBANGAN
DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA

 INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG


KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

 KEPMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI NOMOR 57/KEP/M.KOMINFO/12/ 2003,


PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT.

 PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKANOMOR : 28


/PER/M.KOMINFO/9/2006 TENTANGPENGGUNAAN NAMA DOMAIN go.id UNTUK
SITUS WEB RESMI PEMERINTAHAN PUSAT DAN DAERAH

 Perda-perda
Fungsi
1. To make easy information and
communication
2. To make easy permit system
3. To repair administration system
4. To repair government management

CAPACITY BUILDING OF
LOCAL GOVERNMENT

GOOD GOVERNANCE
& PUBLIC SERVICES
Urgensi dan Visi
Dilihat dari sejarahnya, ada 3 pemicu (drivers) lahirnya konsep e-
government:
1. Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan
telah membuat berbagai isu (spt: demokratisasi, HAM, hukum,
transparansi, korupsi, civil society, good corporate governance,
perdagangan bebas, pasar terbuka, dll) mnjadi hal-hal utama yang
diperhatikan oleh setiap bangsa bila tidak ingin diasingkan dari
pergaulan dunia. Pemerintah mau tidak mau harus melakukan
reposisi terhadap peranannya dari orientasi internal ke eksternal
dan memfokuskan posisi masyarakat dan negaranya dalam
sebuah pergaulan global. Oleh karena itu diperlukan sebuah
mekanisme yang menunjang kinerja pemerintah agar lebih mudah,
efektif, dan efisien dalam suatu lingkungan yang kondusif
2. Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) terjadi
demikian pesatnya sehingga data, informasi, dan pengetahuan dapat
diciptakan dengan teramat sangat cepat dan dapat dengan segera
disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan dunia
hanya dalam hitungan detik. Ini tentu saja akan mempengaruhi cara
pemerintah seharusnya bersikap dalam melayani masyarakatnya.

3. Semakin membaiknya kinerja industri swasta dalam melakukan


kegiatan ekonominya telah membuat kualitas kehidupan
masyarakat semakin membaik. Keintiman masyarakat dengan
pelaku ekonomi (swasta) telah menciptakan suatu standar
pelayanan yang semakin membaik dari waktu ke waktu. Hal ini
menuntut pemerintah harus juga meningkatkan kualitas
pelayannya bila tidak ingin di dikritisi bahkan didemonstrasi oleh
masyarakatnya
Kolaborasi pemerintah dan TI seperti inilah yang telah memicu dan
melahirkan konsep Electronic Service Delivery (ESD) di Inggris,
dimana pemerintah dapat menyediakan jasa kepada masyarakatnya
melalui media elektronik dan digital. Hal ini kemudian berkembang
dan menjadi cikal bakal e-Government, yaitu suatu mekanisme
dimana pemerintah menggunakan teknologi informasi (terutama
internet) sebagai sarana utama yang menghubungkan mereka
dengan stakeholdersnya (masyarakat, klangan industri, swasta, dan
sektor publik lainnya).
Visi e-Government yang baik, sekurang-kurangnya, harus
berlandaskan 4 prinsip berikut:

1. Fokus pada perbaikan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan


harus ada prioritas dalam jenis pelayanan yang akan diberikan.

2. Diarahkan pada terbangunnya lingkungan yang kompetitif. Artinya misi


pelayanan masyarakat tidak hanya menjadi beban atau tanggungjawab
pemerintah semata, tapi juga sekotr swasta dan sektor non-komersial
lainnya. Bahkan tidak mustahil sektor-sektor ini akan bersaing secara sehat
dalam memberikan yang terbaik bagi masyarakat
3. Harus adanya penghargaan terhadap inovasi dan ruang/
kesempatan untuk memperbaiki kesalahan. Karena konsep e-gov
masih baru dan eksperimental maka wajar saja terjadi kesalahan dan
kegagalan, disamping keberhasilan; atau banyaknya pihak yang
menentang, disamping pihak yang mendukung.

4. Harus ada penekanan terhadap pencapaian efiensi pelayanan.


Sehingga pada saatnya nanti akan terjadi penurunan total anggaran
negara dan daerah yang signifikan
Tujuan Implementasi e-Government
1. Agar hubungan pemerintah, baik dengan masyarakat maupun
dengan pelaku bisnis, dapat berlangsung secara efisien, efektif, dan
ekonomis.
2. Untuk mencapai suatu tata pemerintahan yang baik (good
governance), yaitu tata pemerintahan yang menunjang pembangunan
manusia yang berkelanjutan: partisipatif, supremasi hukum,
tranparan, cepat tanggap, membangun konsensus, adanya
kesetaraan, efektif dan efisien, bertanggungjawab, dan memiliki visi
strategis
3. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi
IT dalam proses penyelenggaraan pemerintahan
4. Terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan
mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif
5. Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja
kepemerintahan
Menurut Kementerian Kominfo: pengembangan e-governmentdiarahkan
untuk mencapai 4 tujuan:

1) Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik


yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan
masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah
Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi oleh sekat waktu dan
dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.
2) Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk
meningkatkan perkembangan perekonomian nasional dan
memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan
persaingan perdagangan internasional.
3) Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan
lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik
bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan
kebijakan negara.
4) Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang
transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan
antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonom.
Manfaat
1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para
stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri)
terutama dalam hal kinerja efektifitas dan efisiensi di berbagai
bidang kehidupan bernegara

2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas


penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep
Good Corporate Governance
3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan
transaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk
keperluan aktifitas sehari-hari
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-
sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak
yang berkepentingan
Manfaat
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara
tepat dan cepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi
sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada

6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra


pemerintah dalam pengambilan berbagai kebijakan publik secara
merata dan demokratis

7. Pada akhirnya, penerapan e-government yang tepat secara signfikan


akan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara
secara khusus dan masyarakat dunia pada umumnya.
Manfaat Praktis
(1) menurunkan biaya administrasi;
(2) meningkatkan kemampuan respons terhadap berbagai
permintaan dan pertanyaan tentang pelayanan publik
baik dari sisi kecepatan maupun akurasi;
(3) dapat menyediakan akses pelayanan untuk semua
departemen atau LPND pada semua tingkatan;
(4) memberikan asistensi kepada ekonomi lokal maupun
secara nasional;
(5) sebagai sarana untuk menyalurkan umpan balik secara
bebas, tanpa perlu rasa takut.
Berbagai manfaat tersebut pada akhirnya diharapkan akan
dapat meningkatkan kemampuan kepemerintahan
secara umum.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai