Anda di halaman 1dari 17

38

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA


PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PITU RIAWA
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

ANASTASIA D ORNAY
ABSTRAK
Penelitian bertujuan Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidenreng
Rappang.
Hasil penelitian ini menunjukkan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang” berdasarkan hasil analisis
uji t tabel (2,012) yang menguji secara individual menunjukkan bahwa stres kerja (T hitung
sebesar -2,196), tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap Y, dan tidak memiliki
hubungan positif yang menandakan hubungan searah dengan Y. Dan kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng
Rappang” berdasarkan hasil analisis uji t tabel (2,012) yang menguji secara individual
menunjukkan bahwa kepuasan kerja (Thitung sebesar 2,837), dan memilki pengaruh yang
signifikan terhadap Y, serta memiliki hubungan positif yang menandakan hubungan
searah dengan Y.
Kata kunci : stres kerja, kepuasan kerja, kinerja

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di dalam era kompetisi global sekarang ini organisasi berlomba-lomba
meningkatkan kinerjanya yang mau tidak mau berarti bicara tentang pegawainya. Disatu
sisi organisasi ingin mengetahui sejauhmana pegawai berkontribusi dan berprestasi, di
sisi lain pegawai juga ingin mengetahui atau mendapatkan feedback guna pengembangan
diri atau karirnya di masa depan.
Kinerja yang buruk bisa diakibatkan oleh beberapa faktor baik itu masalah
gangguan kesehatan, psikologi pegawai itu sendiri, kondisi lingkungan kerja dan
sebagainya yang bisa mengakibatkan terjadinya stres, sehingga jika terus dibiarkan tanpa
ada solusi maka ini akan berdampak pada kesehatannya. Stres tidak timbul begitu saja
namun sebab-sebab stress timbul umumnya diikuti oleh faktor peristiwa yang
mempengaruhi kejiwaan seseorang, dan peristiwa itu terjadi diluar dari kemampuannya
sehingga kondisi tersebut telah menekan jiwanya.
39

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul


penelitian “Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
pada Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
permasalahan yang diteliti dirumus kan sebagai berikut:
1. Apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pada Kantor Kecamatan Pitu
Riawa Kab. Sidenreng Rappang?
2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pada Kantor Kecamatan
Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja pada Kantor
Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pada Kantor
Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dari segi ilmuan, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian ilmiah
pada bidang ilmu ekonomi khususnya manajemen sumber daya manusia.
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
pertimbangan bagi Pemerintah Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidrap, khususnya
mengenai pengaruh stres kerja dam kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
demi perbaikan dan perkembangan instansi yang diteliti.
40

II. LANDASAN TEORI


2.1 Tinjauan Teori dan Konsep
2.1.1 Pengertian manajemen sumber daya manusia
Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2003, 10) mengemukakan bahwa Manajemen
sumber daya manusia merupakan ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat
Menurut R. Wayne Mondy (2008, 04) menyatakan bahwa Manajemen sumber
daya manusia merupakan pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
Menurut Tjutju Yuniarsih (2009, 01) mengemukakan bahwa Manajemen sumber
daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya
pada penagaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah pendekatan
terhadap manajemen manusia. Pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut
didasarkan pada nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia
merupakan sumber daya yang penting dalam organisasi di samping itu efektivitas
organisasi sangat ditentukan oleh manajemen manusia.
2.1.2 Pengertian stres kerja
Menurut Hasibuan (2011, 204) stres dapat diartikan sebagai suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Orang-
orang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis, mereka sering
menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat rileks atau memperhatikan sikap yang tidak
koperatif. Menurut pendapat lain “stres adalah suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kondisi seseorang”.
Menurut Danang Sunyoto (2015, 54) mengemukakan bahwa Stres merupakan
Sebuah kondisi dinamis dimana seseorang dihadapkan pada kontroversi antara
kesempatan, hambatan atau permintaan akan apa yang dia inginkan dan hasilnya
dipersepsikan tidak pasti dan penting.
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut stres
kerja adalah jika seseorang berada dalam kondisi pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kemampuannya sehingga mengakibatkan tekanan. Stres seringkali timbul pada setiap
orang karyawan, stres yang tidak diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidak-
41

mampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik dalam arti
lingkungan pekerjaan maupun di luarnya.
2.1.3 Pengertian Kepuasan Kerja
Handoko (2001) menyebutkan bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan
emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana seseorang
memandang mereka. Lebih jauh dikatakna bahwa kepuasan kerja mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya, yang dapat terlihat dari sikap positif pekerja terhadap
pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi pada lingkungan kerja.
Kepuasan adalah cermin dari perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Robbins
(2006) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu dan
banyaknya yang mereka yakni seharusnya mereka terima. Kepuasan kerja ditentukan oleh
beberapa faktor yakni kerja yang secara mental menentang, kondisi kerja yang
mendukung, serta kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan.

2.1.4 Pengertian Kinerja


Menurut Irham Fahmi (2016, 137) kinerja adalah hasil yang diperoleh oleh suatu
organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama
satu periode waktu.
Secara tegas Amstron dan Baron mengatakan kinerja merupakan hasil pekerjaan
yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen
dan memberikan kontribusi ekonomi (Amstrong dan Baron, 1998, 15).
Lebih jauh Indra Bastian menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan
skema strategis (strategic planning) suatu organisasi.

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu


Penelitian ini dilakukan oleh Any Isvandiari (2015) dengan judul “Pengaruh Stres
Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Kusuma Satria
Dinasastri Wisatajaya Malang (Kusuma Agrowisata). Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahuai secara parsial variabel stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan PT. Kusuma Satria Dinasastri Wisatajaya Batu Malang, untuk mengetahui
secara simultan variabel stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Kusuma Satria Dinasastri Wisatajaya Batu Malang. Populasi dalam penelitian ini sebesar
42

135 orang. Teknik menggunakan purposive sampling berdasarkan karakteristik yaitu


karyawan casual, bekerja selama 5 tahun dan batas umur 50 tahun maka diambil
sebanyak 50 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan jenis
datanya adalah jenis data kualitatif yang dikuantitatifkan agar dapat diproses
menggunakan statistik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial variabel
stres kerja terdapat pengaruh dan signifikan sedangkan kepuasan kerja terdapat pengaruh
tetapi tidak signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Kusuma Satria Dinasastri
Wisatajaya Batu Malang. Sedangkan secara simultan variabel stres kerja dan kepuasan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerka karyawan PT. Kusuma Sartia Dinasastri
Wisatajaya Batu Malang. Variabel stres kerja adalah variabel yang paling dominan. Dari
uji koefisien determinasi variabel stres kerja dan kepuasan kerja mampu menjelaskan
bahwa kinerja karyawan di PT. Kusuma Satria Dinasastri Wisatajaya Batu Malang
sebesar 62,1% sementara sisanya sebesar 37,9% disebabkan oleh variabel-variabel yang
tidak diteliti dalam model ini.

2.3 Kerangka Pemikiran


Stres atau dengan kata lain orang menafsirkan sebagai ”tekanan batin”, para
karyawan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak pimpinan organisasi. Sebab
tanpa upaya mengatasi hal tersebut, dapat berpengaruh pada kerja mereka. Berbagai
penyebab stres kiranya sudah banyak kita ketahui, namun dalam hal ini adalah yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dalam suatu organisasi.
Kepuasan kerja adalah persepsi orang mengenai berbagai aspek dari pekerjaannya.
Pengertian persepsi dapat berubah perasaan dan sikap orang terhadap pekerjaannya.
Perasaan dan sikap dapat positif atau negative. Jika orang merasa dan bersikap positif
terhadap pekerjaannya, ia puas terhadap pekerjaannya. Jika merasa dan bersikap negatif
terhadap pekerjaannya, maka ia tidak puas terhadap pekerjaannya.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
individu ataupun kelompok dalam suatu organisasi, dalam menjalankan tugas-tugasnya
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi, melalui kriteria-
kriteria atau standar kinerja karyawan yang berlaku dalam organisasi, dalam upaya
mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan.
43

PENGARUH STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR
KEC. PITU RIAWA KAB. SIDRAP

STRES KERJA KEPUASAN KERJA

KINERJA PEGAWAI

2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian yang diajukan sebagai jawaban sementara dari rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Diduga stres kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor
Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang.
2. Diduga kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor
Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang.
44

III. METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam menunjang kegiatan penelitian ini, maka penulis menentukan daerah
yang menjadi tempat penelitian yaitu di Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten
Sidenreng Rappang. Yang berlokasi di Jln. Andi Nohong No. 62 Desa Dongi Kec.
Pitu Riawa, Kab. Sidenreng Rappang, Prov. Sulawesi Selatan, dengan waktu
penelitian kurang lebih 2 (dua) bulan.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012, 115) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Berdasarkan pengertian tersebut populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pegawai Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kabupaten Sidrap.
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012, 116) Sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dengan mempertimbangkan kecilnya
jumlah populasi, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi
yang akan diteliti. Karena jumlah sampel yang digunakan merupakan keseluruhan
populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 33 orang pegawai di Kantor
Kecematan Pitu riawa Kabupaten Sidenreng Rappang yang semuanya akan
dijadikan subjek atau sample dalam penelitian ini.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini yang
meliputi pengaruh yang signifikan antara stres kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja pegawai.
2. Data Kualitatif, yaitu data yang berbentuk informasi lisan maupun tulisan yang
diperoleh dari pegawai yang berkepentingan mengenai mutu dan kualitas data
yang berhubungan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah :
 Data primer, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan
pegawai dalam hubungannya dengan masalah yang dibahas
45

 Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari lingkungan Kantor Kecamatan
Pitu Riawa yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Interview, yaitu tehnik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan
objek terpilih yang dapat memberikan input sebagai informasi yang berkaitan
dengan masalah yang dibahas.
2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian dan
mencatat hal-hal yang penting dan berhubungan langsung dengan data yang
diperlukan dalam penelitian ini.
3. Kuesioner, yaitu memberikan suatu daftar yang berisikan seperangkat pertanyaan
kepada responden.
3. 5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian merupakan faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini meliputi:
1) Variabel Terikat (Dependen Y)
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
Kinerja Karyawan. Kinerja Karyawan merupakan hasil kerja karyawan individu
atau kelompok suatu organisasi perusahaan dalam melakukan tugas-tugas atas
dasar wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota organisasi
perusahaan.
2) Variabel Bebas (Independen)
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau mejadi sebab perubannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat). Variabel independen dalam penelitian ini meliputi:
a) Stres Kerja
Stress atau dengan kata lain orang menafsirkan sebagai ”tekanan batin”, para
karyawan perlu mendapatkan perhatian khusus dari pihak pimpinan
organisasi. Sebab, tanpa upaya mengatasi hal tersebut, Dapat berpengaruh
pada kerja mereka. Berbagai penyebab stress kiranya sudah banyak kita
ketahui, namun dalam hal ini adalah yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan dalam suatu organisasi.
46

b) Kepuasan kerja adalah persepsi orang mengenai berbagai aspek dari


pekerjaannya. Pengertian persepsi dapat berubah perasaan dan sikap orang
terhadap pekerjaannya. Perasaan dan sikap dapat positif atau negative. Jika
orang merasa dan bersikap positif terhadap pekerjaannya, ia puas terhadap
pekerjaannya. Jika merasa dan bersikap negative terhadap pekerjaannya,
maka ia tidak puas terhadap pekerjaannya.
3.6 Analisis Data
1. Metode analisis regresi
Metode analisis regresi Linear berganda digunakan untuk menganalisis
seberapa besar pengaruh variabel independen. Rumus regresi linear berganda
adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = Variabel Kinerja
X1 = Variabel Stres Kerja
X2 = Variabel Kepuasan Kerja
a = Nilai Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi
47

IV. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


4.1.1 Deskripsi Responden
Berikut ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing informasi
mengenai identitas diri responden mulai dari jenis kelamin, usia, masa kerja dan
pendidikan yang menampilkan karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin yaitu menguraikan atau
menggambarkan jenis kelamin responden. Hal ini dapat dikelompokkan menjadi
2 kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Adapun deskripsi profil responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 1
Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Laki-Laki 20 60,6 60,6 60,6


Valid Perempuan 13 39,4 39,4 100,0
Total 33 100,0 100,0

Sumber : output SPSS


a. Dilihat dari tabel 1 deskripsi profil berdasarkan jenis kelamin yang lebih dominan
adalah laki-laki yang berjumlah sebanyak 20 orang dengan persentase 60,6%,
sedangkan perempuan sebanyak 13 orang dengan persentase 39,4%.
b. Deskripsi Responden berdasarkan usia bertujuan untuk menguraikan atau
menggambarkan identitas responden berdasarkan usia tau umur responden yang
dijadikan sampel penelitian. Oleh karena itulah akan disajikan deskripsi profil
responden berdasarkan usia yang dapat diasajikan pada tabel berikut ini:
48

Tabel 2
Deskripsi Profil Responden Berdasarkan Usia

Frequency Percent Valid Cumulative


Percent Percent

21 - 30 tahun 12 36,4 36,4 36,4

Valid 31 - 40 tahun 18 54,5 54,5 90,9


41 - 50 tahun 3 9,1 9,1 100,0
Total 33 100,0 100,0
Sumber : output SPSS
Dari tabel 2 mengenai deskripsi profil responden berdasarkan usia dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Usia 21-30 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase 36,4%
2. Usia 31- 40 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase 54,5%
3. Usia 41-50 tahun sebanyak 3 orang denga persentase 9,1%
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa responden lebih
banyak didominasi oleh responden yang berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 18
orang dengan persentase 54,5% sedangkan usia responden yang paling sedikit yaitu
usia 41-50 tahun sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 9,1 % .
b. Profil responden berdasarkan pendidikan
Deskripsi profil responden berdasarkan jenjang pendidikan adalah
menguraikan atau menggambarkan responden menurut jenjang pendidikan terakhir.
Oleh karena itu akan disajikan deskripsi profil responden berdasarkan pendidikan
terakhir yang dapat dilihat melaui tabel berikut ini:
Tabel 3
Deskripsi Profil Berdasarkan Pendidikan

Frequensy Percent Valid Percent


SMA 12 36,4 36,4
Sarjana (S1) 17 51,5 51,5
Magister (S2) 4 12,1 12,1
Total 33 100,0 100,0
Sumber : Output SPSS
Dari tabel 3 deskripsi responden berdasarkan jenjang pendidikan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
49

1. Jenjang pendidikan SMA sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar


36,4%.
2. Jenjang pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 17 orang dengan persentase
sebesar 51,5%.
3. Jenjang pendidikan Magister (S2) sebanyak 4 orang dengan persentase
sebesar 12,1%.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang
lebih dominan adalah responden yang memiliki jenjang pendidikan Sarjana (S1)
dengan jumlah sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar 51,5% dan responden
yang lebih sedikit adalah responden dengan jenjang pendidikan Master (S2)
sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 12,1%.
1.2 Pengujian Hipotesis
a. Uji Linearitas
Pengujian linieritas dilakukan melalui uji F. Hubungan antara variabel X dengan Y
dinyatakan linier apabila nilai Ftabel dengan db = m; N-m-1 pada taraf signifikansi 0.05 >
Fhitung. Hasil uji linieritas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4
Anova

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 841,613 2 420,807 6,252 ,005b

1 Residual 2019,114 30 67,304

Total 2860,727 32

Sumber Output SPSS

Dalam tabel 4 Anova memperlihatkan informasi tentang berpengaruh tidaknya


variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Dalam
tabel ini terdapat beberapa hal yang tidak perlu dibahas, pertama Sum of Square dan
kedua Mean Square karena kita tidak perlu itu untuk mengambil kesimpulan berpengaruh
tidaknya variabel independen terhadap dependen secara simultan. Untuk mengambil
keputusan tersebut dapat digunakan dua cara, pertama lihat nilai Sig. (Signifikansi). Pada
tabel anova nilai sig. tertera sebesar 0,000 maka dengan gampang kita bisa
menyimpulkan bahwa variabel stres kerja dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap
50

kinerja. Hal ini dengan mengikuti taraf sig. 0,05 sebagai nilai cut off dari nilai
signifikansi. Artinya jika nilai probabilitas (signifikansi) dibawah 0,05 maka variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen dan begitupun sebaliknya.
Cara kedua dengan membandingkan F-Hitung dan F-Tabel, kita harus tashu dulu mana F-
hitung dan yang mana F-Tabel. F-hitung adalah nilai F yang dihasilkan dalam tabel
Anova yaitu sebesar 6,252. Stelah menemukan F-Hitung lalu kita mencari F-Tabel, cara
mencari F-Tabel yaitu dengan terlebih dahulu menghitung jumlah df (degree of
fredom)nya, df untuk uji ini ada dua yaitu df1 dan df2 rumus yang digunakan yaitu
df1=k-1 dan df2=n-k dimana n adalah jumlah sampel, k jumlah variabel bebas. maka
jumlah df1= 3-1= 2 dan df2 = 33-3=30, maka F tabel sebesar 3,316. F hitung 6,252 lebih
besar dari F tabel 3,316 maka kesimpulannya variable independen stres kerja dan
kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

4.2.2 Uji Regresi Linear


Analisis data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis terdiri atas
analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Hasil analisis regresi sederhana adalah
sebagai berikut :
Tabel 5
Coefficients

Unstandardized Coefficients Standardized


Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 28,367 6,832 4,152 ,000

1 Kepuasan ,967 ,341 ,435 2,837 ,008

Stress -,702 ,320 -,337 -2,196 ,036

Sumber : Output SPSS

Untuk memperjelas pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat


maka dilakukan analisis regresi sederhana
a. Pengaruh Stres kerja terhadap Kinerja pegawai
Berdasarkan hasil analisis menggunakan spss pada tabel 5 Diperoleh
koefisien variabel stres kerja dengan kinerja pegawai bernilai negatif. Uji
keberartian koefisien tersebut dengan cara mengonsultasi thitung (-2,196)
dengan t tabel (2,012). Dapat di simpulkan bahwa variable X1 (stres kerja)
51

memiliki konstribusi terhadap Y nilai koefisien untuk varible X1 sebesar -


0,702 hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variable Stres kerja satu
satuan, maka variable beta (Y) akan turun sebesar 0,726 dengan asumsi
variable yang lain dari model regresi tetap.
b. Pengaruh Kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
Berdasarkan hasil analisis menggunakan spss pada tabel 5 Diperoleh
koefisien variable kepuasan kerja dengan kinerja pegawai bernilai positif. Uji
keberartian koefisien tersebut dengan cara mengonsultasi rhitung (2,837)
dengan r tabel (2,012). Dapat di simpulkan bahwa variable X2 (kepuasan kerja)
memiliki konstribusi terhadap Y nilai koefisien untuk varible X2 sebesar
0,967 hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan variable kepuasan kerja
satu satuan, maka variable beta (Y) akan naik sebesar 0,979 dengan asumsi
variable yang lain dari model regresi tetap.
c. Pengaruh stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
Hasil regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6
Model Summary

Change Statistics
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate R Square
F Change
Change

1 ,842a ,294 ,247 8,20389 ,294 6,252


Sumber : Output SPSS

Uji keberartian koefisien tersebut dilakukan dengan cara mengonsultasi Fhitung


6,252 > F tabel 3,316 pada taraf signifikan 5% berarti koefisien tersebut signifikan.
Besarnya sumbangan stres kerja dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai diketahui
dengan cara nilai R= (r2 x 100%). Nilai R2 sebesar 0,842 sehingga besarnya pengaruh
sumbangan stres dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai adalah 84,2% sedangkan
sisanya 15,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian.
Berdasarkan hasil yang didapatkan hasil persamaan regresi sebagi berikut:

Y= (28,367) + (-0,702) X.1 + (-0,320)X.2 + e


52

1.3 Pembahasan
Dari penjelasan diatas maka hipotesis yang menyatakan “Diduga stres kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab.
Sidenreng Rappang” berdasarkan hasil analisis uji t tabel (2,012) yang menguji secara
individual menunjukkan bahwa stres kerja (Thitung sebesar -2,196), tidak memilki
pengaruh yang signifikan terhadap Y, dan tidak memiliki hubungan positif yang
menandakan hubungan searah dengan Y, maka hipotesis pertama DITOLAK.
Hipotesis kedua yang menyatakan “diduga kepuasan kerja berpengaruh terhadap
kinerja pegawai Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang”
berdasarkan hasil analisis uji t tabel (2,012) yang menguji secara individual
menunjukkan bahwa kepuasan kerja (Thitung sebesar 2,837), dan memilki pengaruh
yang signifikan terhadap Y, serta memiliki hubungan positif yang menandakan
hubungan searah dengan Y, maka hipotesis kedua DITERIMA.
53

V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Stres Kerja berpengaruh negative dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang. Apabila pegawai
mengalami stres kerja yang tinggi, maka kinerjanya akan semakin menurun.
Stres kerja akan menimbulkan beberapa masalah yang dapat dialami oleh para
pegawai diantaranya dalam bekerja pegawai menjadi merasa gelisah, merasa
emosi dan merasa semakin kesulitan. Sehingga, kinerjanya tidak dikerjakan
secara maksimal dan tidak dapat mempergunakan waktu dengan sebaik
mungkin.
2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
pada Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab. Sidenreng Rappang. Apabila pegawai
memiliki kepuasan kerja, maka kinerjanya akan semakin bagus. Kepuasan kerja
dapat berdampak terhadap pencapaian menyelesaikan pekerjaan,
mengoptimalkan kualitas dan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan
pegawai.
3. Stres kerja dan kepuasan kerja berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada Kantor Kecamatan Pitu Riawa Kab Sidenreng Rappang. Stres
kerja dan kepuasan kerja akan berpengaruh bersama-sama terhadap kinerja.

5.2 SARAN
1. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh kantor Pitu Riawa. Dalam hal
meningkatkan kinerja pegawai masih perlu diperhatikan dalam cara
berpenampilan yang baik di tempat kerja, alangkah baiknya jika pegawai
berpenampilan layak dan pantas di tempat kerja.
2. Selain itu, Kantor Pitu Riawa juga dapat menggunakan indikator-indikator yang
dapat mengurangi stress kerja pada pegawai antara lain mengurangi tuntutan
pekerjaan, meminimalisisr konflik yang terjadi antar rekan kerja, memberikan
beban kerja yang sesuai dengan kemampuan karyawan, menciptakan
lingkungan yang sehat, dan memberikan waktu yang cukup kepada pegawai
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
54

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, Hugh J. (1986). Organization Behavior. Download pada tanggal 16-januari-


2017.

Chadek Novi Charisma Dewi (2014), Skripsi,”Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan
kerja terhadap Kinerja Karyawan Pada UD. Surya Raditya Negara”

Danang Sunyoto, (2012).Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyajarta.

Eko Yuliawan (2012) Skripsi, “ Pengaruh Stres dan Konflik Terhadap Kinerja
Karyawan Karyawan Pada PT. Pindad Bandung”, Bandung

Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Andi Offset.

Hasibuan S. P. Malayu. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.


Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Husain Usman. (2010). Manajemen, (Teori, Praktik, dan Riset Pendididkan). Jakarta
Timur. PT. Bumi Aksara.

Handoko, H. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. BPFE
Yogyakarta
.
Husain Usman. (2010). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, (paradigm
positivistik dan berbasis pemecahan masalah). Jakarta. Rajawali Pers.

Irham Fahmi. (2016). Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia, (konsep dan
kinerja), Jakarta. Mitra Wacana Media.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.


Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Oeganisasi. Edisi 10. PT. Indeks, Kelompok
Gramedia.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi (Mixed


Methods), Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai