Skripsi
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1
(S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Publik
OLEH :
Rizliyani Rahmah Asihra
140903045
HALAMAN PERSETUJUAN
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi
Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara Oleh:
Hari : Kamis
Tanggal : 26 Juli 2018
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : Ruang Sidang FISIP-USU
Panitia Penguji
Pelayanan jasa bongkar muat adalah kegiatan usaha yang bergerak dalam
bidang bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan yang meliputi
kegiatan stevedoring, cargodoring dan receiving/delivery. PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang
menyelenggarakan kegiatan bongkar muat di Wilayah Barat Indonesia salah
satunya Pelabuhan Belawan.
iii
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya selaku penulis, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Adapun skripsi yang saya teliti ini berjudul “Strategi PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) I Persero dalam Implementasi Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang di
Pelabuhan Belawan.” Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tentu saja mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
2. Bapak Husni Thamrin, S.Sos, MSP selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara, sekaligus dosen pembimbing penulis yang telah meluangkan waktu dan
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik yang telah
5. Kepada orang tua saya, Rato Jamhar dan Susilaningsih. Teruntuk mama yang
selalu jadi big supporter, yang selalu menyemangati, kesabaran dan kasih sayang
mama tidak akan pernah bisa terbalaskan. Dan juga papa yang do’a dan usahanya
tidak pernah putus untuk saya. Love much more for u both.
khususnya kelas A. Thanks for being good friends since we met. Dan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu saya selama proses penelitian dan
Skripsi ini juga diharapkan mampu memberi manfaat sekaligus menjadi referensi
untuk pembaca sekalian. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini tentunya masih terdapat
beberapa kekurangan. Untuk itu, penulis memohon dengan sangat kritik dan saran yang
Penulis
ABSTRAK ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
ix
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Cabang Belawan...................................................................................... 53
ix
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Analisis Strategi WT dalam Implementasi Pelayanan
Jasa Bongkar Muat Barang ................................................................... 87
4.4 Keterkaitan Strategi PT Pelindo I (Persero) dalam
Implementasi Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang
di Pelabuhan Belawan dengan Pengembangan Program ............................ 92
4.5 Keterkaitan Strategi PT Pelindo I (Persero) dalam
Implementasi Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang
di Pelabuhan Belawan dengan Pengembangan Anggaran ..........................100
4.6 Keterkaitan Strategi PT Pelindo I (Persero) dalam
Implementasi Pelayanan Jasa Bongkar Muat Barang
di Pelabuhan Belawan dengan Pengembangan Prosedur ...........................102
LAMPIRAN.......................................................................................................114
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
xii
xii
xiv
adalah perairan dan terletak pada lokasi yang strategis karena berada di
besar daerahnya adalah lautan, tak salah jika Indonesia disebut sebagai negara
transportasi air tidak bisa terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia dan
termasuk sebagai sistem transportasi sungai, danau dan laut. Salah satu penunjang
dari sistem transportasi tersebut adalah adanya sektor sektor kepelabuhanan yang
yang terdiri dari daratan dan pantai di sekitarnya dengan batas – batas tertentu
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan
kegiatan penunjang pelabuhan, serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar
antara lain unit pelaksana teknis/satuan kerja dan Badan Usaha Pelabuhan. Unit
Pelabuhan (BUP) adalah badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah
umum.
dalam bidang jasa transportasi. Pelabuhan juga merupakan salah satu rantai
perdagangan yang sangat penting dari seluruh proses perdagangan, baik itu
timur, dari Belawan hingga ke Sorong (Dermaga, Januari 2016 :23). Maka saat ini
maritim lainnya dengan salah satu tujuannya adalah guna meningkatkan integrasi
pedesaan, perkotaan sampai dengan antara wilayah dan antar pulau beroperasi
secara efektif dan efisien serta menjadi satu kesatuan yang terintegrasi secara
nasional dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang akan
distribusi logistik nasional karena perannya sebagai tempat kegiatan bongkar dan
berbagai daerah di Indonesia dan sebagai tempat keluar masuknya barang dari
kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat barang dari dan ke
pendukungnya.
fungsi sesuai dengan visinya yakni sebagai penyedia jasa kepelabuhan yang
memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan arus barang baik itu impor
maupun ekspor di wilayah pantai timur Indonesia yang berada di arus lalu litas
selat malaka yang sangat efektif dalam perdagangan internasional. Belawan juga
yang berfungsi melayani kegiatan dan alih muat angkutan laut nasional dan
internasional dalam jumlah besar dan jangkauan pelayanan yang luas serta
2. Gapura (gateway)
3. Entitas Industri
menjadi suatu jenis industri sendiri yang menjadi ajang bisnis berbagai jenis
sebagainya.
muat maka, penulis menggunakan sistem transshipment atau alih kapal. Alih
kapal dagang dalam pelayaran yang singgah untuk memuat atau membongkar
Bongkar Muat (PBM) salah satunya adalah PT Pelindo I Persero. Sebagai Badan
Usaha Milik Negara PT Pelindo I Persero memiliki beberapa bidang usaha yang
meningkatkan jumlah muatan yang bisa diganti sehingga waktu bongkar muat
menjadi lebih cepat. Sedangkan petikemas (container) adalah salah satu kemasan
yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali,
Berikut adalah grafik arus bongkar muat dari PT. Pelabuhan Indonesia I
Belawan
15000000
10000000
5000000
0
2009 2010 2011 2012 2013
Terlihat dari grafik tersebut produksi jasa bongkar muat baik barang dan
peti kemas mengalami fluktuatif sejak tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan
Hal ini lah yang menjadikan PT Pelindo I saat ini semakin gencar untuk
Kepelabuhanan di Indonesia sesuai dengan visinya. Hal ini muncul dengan dilatar
belakangi oleh potensi geografis, peluang bisnis serta kebijakan nasional yang
wilayahnya. Untuk mencapai itu semua Pelindo I membuat Tata Nilai Perusahaan
dan Teamwork.
Selain itu, sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang
memberikan profit melalui pelayanan yang efektif dan efisien. Sebagai suatu
perusahaan jasa, PT. Pelindo I Persero juga tidak terlepas dari upaya untuk selalu
berusaha mengikuti perubahan lingkungan bisnis yang terjadi yang dipicu oleh 5C
Indonesia Presidential Award 2016 pada tanggal 04 Oktober 2016 oleh MarkPlus,
penghargaan Infobank BUMN Award pada tanggal 23 Oktober 2016 atas kinerja
Award 2016, pada tanggal 23 November 2016 oleh BUMN Track, penghargaan
sebagai The Best Customer Oriented BUMN Award 2016 oleh BUMN Track dan
penghargaan Apresiasi CSR Award tahun 2016 pada tanggal 13 Desember 2016
internasional di PT Pelindo I.
pemeriksaan jalur merah yang memadai dan belum memiliki timbangan kontainer
sehingga terjadi beberapa kasus kehilangan atau kekurangan kuantitas (jumlah) isi
kontainer.
Keterbatasan sarana dan prasarana lainnya yaitu belum adanya TPFT dan
lokasi behandle yang memadai dan belum adanya Hi-Co scan untuk mempercepat
crane.Beberapa hal lain yang terjadi dan merugikan pengguna layanan pelabuhan
Volume jalur merah 20% dari keseluruhan kontainer yang masuk serta
dwelling time di proses jalur merah masih lama, yaitu rata-rata 7 s.d. 10 hari. Hal
lain seperti pengambilan sampel kontainer oleh oknum karantina diduga melebihi
ini.Mulai dari system bongkar muat yang belum sesuai aturan, buruknya
10
tidak langsung.
kepelabuhanan karena hal ini tidak sejalan dengan upaya pemerintah untuk
akan memicu meningkatnya biaya transportasi dan logistik, padahal selama ini
11
Untuk memudahkan penelitian ini agar memiliki arah yang jelas, maka
terlebih dahulu dirumuskan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan uraian latar
Pelabuhan Belawan?”
a. Secara Subjektif
12
c. Manfaat Praktis
jasa kepelabuhanan.
13
Dalam penelitian ini diperlukan adanya kumpulan teori – teori yang akan
dari penelitian, sebagai landasan teorits peniliti untuk mendukung pejelasan dari
peneliti tentang hal – hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub pokok,
Tinjauan pustaka juga sebagai pedoman teoritis yang diharapkan dapat membantu
Sedangkan definisi manajemen menurut Hasibuan (2000:2) adalah ilmu dan seni
secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan. Maka, manajemen dapat
14
tahun terakhir.
berpendapat bahwa strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk
sebuah organisasi untuk mewujudkan visi organisasinya melalui misi dan langkah
yang diambil dapat menjadikan organisasi atau perusahaan dapat berbeda dengan
15
dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan
kelemahan perusahaan. (Wheelen dan Hunger, 2001: 4). Sedangkan David (2005 :
strategis berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk
yakni :
a. Rare: Keputusan – keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus, yang
tidak dapat ditiru
b. Consequental :keputusan – keputusan strategis yang memasukkan sumber
daya penting dan menuntuk banyak komitmen.
c. Directive : keputusan – keputusan strategis yang menetapkan keputusan
yang dapat ditiru untuk keputusan – keputusan lain dan tindakan –
tindakan di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.
tinggi. Walaupun hal tersebut beresiko, akan tetapi setiap keputusan strategi baru
16
yang lebih baik melalui pendekatan yang lebih sistematis, logis, dan rasional
dengan pesat, sedangkan yang lainnya tidak maju dan akhirnya mati.
dari 4 tahap, yaitu: (1) pengamatan lingkungan, (2) perumusan strategi, (3)
17
a. Analisis Eksternal
ancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam
informasi
kebiasaan lingkungan.
b. Analisis Internal
kelemahan) yang ada dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian
18
berkenaan dengan komunikan, wewenang, dan arus kerja. Struktur sering disebut
organisasi.
Sumber daya adalah aset yang meliputi keahlian orang, kemampuan, dan
bakat menejerial.
menerus.
2) Perumusan Strategi
manajemen efektif dari peluang dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan
tetap hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan
mendasar dan unik yang membedakan suatu organisasi dengan organisasi lain.
19
yang kita lakukan. Misi dapat ditetapkan secara sempit atau secara luas. Misi
sempit menegaskan secara jelas kegiatan utama organisasi, misi ini juga secara
atau jasa yang ditawarkan, teknologi yang digunakan, dan sasaran yang dilayani.
memasukkan banyak tipe produk atau jasa, pasar dan teknologi. Konsep misi
bersama akan dapat lebih baik dalam mengatur dan menjalankan aktivitas-
aktivitasnya.
yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika
misi.
tentang bagaimana organisasi akan mencapai misi dan tujuanya. Strategi akan
Salah satu cara untuk melihat strategi implicit suatu organisasi adalah dengan
memperhatikan apa yang mereka lakukan. Strategi implicit dapat berasal dari
20
merupakan pedoman yang luas untuk divisi guna mengikuti strategi perusahaan.
3) Implementasi Strategi
secara menyeluruh, struktur dan atau system manajemen dari organisasi secara
setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan
memberikan perencaan rinci dari strategi baru dalam tindakan, tetapi juga
21
Prosedur secara khusus merinci berbagai aktivitas yang harus dikerjakan untuk
strategi bersifat terbuka (openended) dan kreatif untuk mempertajam masa depan
dalam model chain of command dimana suatu strategi harus dijalankan setepat
mungkin (menghindari bias-bias yang tidak perlu dalam setiap bagian struktur
organisasi).
akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu juga dapat menunjukkan
umpan balik yang jelas, tepat dan tidak bias dari orang – orang bawahannya yang
22
dirumuskan pada strategi dan kebijakan kita terapkan dalam berbagai program
Rumusan strategi yang baik, tidak ada artinya bila tidak diterapkan dalam
strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran harus
1. Program
pencapaian dari rencana tindak atau outcome yang ingin dicapai dinyatakan dalam
bentuk kuantitatif serta menyatakan hasil yang diharapkan. Dalam banyak format
23
bisa mengukur sendiri pencapaiannya dan hal ini juga dapat memudahkan para
2. Anggaran
Anggaran adalah sebuah program dalam bentuk uang dan sering kali
disebut juga sebagai darahnya program. Strategi tidak berjalan dengan baik karena
sehingga program kerja tertentu yang memerlukan pendanaan juga harus digeser
3. Prosedur
Pembuatan prosedur ini tidaklah selalu dibuat setelah program kerja dan
anggaran diselesaikan, karena prosedur sebelumnya bisa saja sudah ada. Prosedur
sebuah bagian pekerjaan dalam program. Dengan adanya prosedur, maka kita
dapat menjamin sebuah pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan hasilnya
kerja atau kelompok aktivitas. Dengan inilah organisasi lebih menyukai mereka
24
dilakukan.
diformulasikan?
multi industri yang besar, pelaksana strategi adalah setiap orang dalam organisasi
tersebut. Para direktur fungsional (pemasaran, SDM, operasi, dan keuangan), para
direktur divisi atau SBU (strategic business unit) akan bekerja sama dengan para
skala besar. Sedangkan para manajer pabrik, manajer proyek dan kepala-kepala
unit akan mengimplementasikan rumusan strategi tersebut secara rinci dan dalam
skala yang lebih kecil. Oleh karena itu setiap manajer operasi harus mampu
mengawasi implementasi secara strategis sampai pada tingkat lini pertama. Untuk
mendukung hal itu maka karyawan harus dilibatkan dalam berbagai proses
25
semakin tampak jika perubahan misi, tujuan , strategi dan berbagai kebijkaan
seluruh manajer operasional. Jika ini terjadi, para manajer operasional tersebut
baru yang direncanakan, dan kembalike cara lama. Oleh karena itu, untuk
manajer divisi dan manajer wilayah fungsional harus saling bekerja sama dengan
prosedur yang diperlukan untuk mewujudkan apa yang telah dirumuskan. Hal ini
berarti para manajer tersebut harus bekerja sama untuk mencapai sinergi diantara
perusahaan tersebut.
rangka mengimplementasikan strategi yang telah dipilihnya. Selain itu, hal ini
26
perusahaan.
pengalaman masa lalu atau menekankan pekerjaan pada hal-hal yang paling
mereka senangi tanpa memperhatikan apakah yang mereka kerjakan sudah sesuai
dengan arah strategis yang baru. Pengarahan dapat berbentuk kepemimpinan dari
27
manajer untuk melaksanakan strategi yang telah dirumuskan. Sering kali dianggap
sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen strategis. Penerapan strategis
yang lebih merupakan seni daripada pengetahuan. Strategi yang telah dirumuskan,
namun tidak diterapkan berarti strategi tersebut tidak ada gunanya. Penerapan
- Penyiapan anggaran
28
agenda birokrasi, yang bertitik tolak dari kenyataan buruk kondisi faktual kualitas
pelayanan sebagian besar ditentukan oleh kualitas sikap dan apratur pemerintah
yang tidak terpuji, korup, dan tidak bertanggung jawab. Konsep yang ditawarkan
para ahli untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik cukup banyak. Beragam
pelayan publik agar layanan yang diberikan dapat memperbaiki kepuasan para
29
Visi dan misi memang sangat penting sebagai pedoman jangka panjang
organisasi juga penting karena budaya merupakan hasil interaksi dari suatu
pengalaman dengan emosi dan akal sehat yang sudah tertanam sejak orang itu
Menurut David (2005 : 90) cara paling baik untuk mempelajari dan
Setiap model menggambarkan suatu jenis proses. Kerangka kerja yang terdapat
yang telah diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi
evaluasi strategi.
30
Faktor-faktor yang paling penting untuk masa depan organisasi disebut faktor-
faktor strategis yakni strategi SO, ST, WO dan WT. Setelah mengidentifikasi
adalah pernyataan misi, yang berperan penting dalam menentukan tujuan, strategi,
organisasi.
Analisis Strategi SO, ST, WO dan WT mulai dikenal pada tahun 1960-
1970 oleh Albert Humprey. Analisis Strategi SO, ST, WO dan WT merupakan
masalah, yang berdasarkan pada faktor internal (dalam) yaitu Strengths, Weakness
31
dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni struktur, budaya dan sumber
daya. Hasil dari analisis Strategi SO, ST, WO dan WT ini akan memberikan
32
dari apa yang peneliti teliti. Hipotesis kerja berasal dari hipotesis. Hipotesis
yang sebenaranya, yang asli, yang bersumber dari kesimpulan teoritik (Tatang,
ini berfungsi untuk menfokuskan dan mengarahkan peneliti agar penelitian tidak
pelabuhan Belawan terkait dengan strategi SO, strategi WO, strategi ST, strategi
33
34
fakta – fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian yang sesuai dengan
mengumpulkan informasi terkait dengan strategi SO, strategi WO, strategi ST,
Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian dalam melihat bagaimana strategi
35
dokumentasi dari masing – masing informan agar terlihat dengan jelas apa yang
skripsi ini sekaligus guna menjawab permasalahan yang telah dikemukakan, maka
Pelabuhan Belawan yang terletak di Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu
sebuah pelabuhan dengan tingkat kelas utama yang bernaung dibawah PT Pelindo
I.
time, sistem bongkar muat yang belum sesuai aturan, buruknya infrastruktur,
inilah yang menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang
36
37
38
39
40
sebagai berikut:
41
penulisan dalam penelitian ini menggunakan analisa data kualitatif. Analisa data
teknik analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara dan
diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik
kesimpulan. Setelah data primer dan data sekunder diperoleh, maka dilakukan
analisis data dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, mempelajari data,
42
analisis sesuai dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan
43
data. Adapun triangulasi meliputi beberapa hal sebagai berikut: (Moelong 2006:1)
1. Triangulasi metode
sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.
Masing – masing cara ini akan menghasilkan bukti atau data yang
3. Triangulasi teori
44
pengetahuan teoritik secara lebih mendalam atas hasil analisis data yang
diperoleh.
45
Belanda dengan nama “Haven Bedrijf Belawan Deli” yang saat itu memiliki
pegawai lebih kurang 50 orang berstatus sebagai pegawai federal dan nama ini
Pemerintah No. 128 Tahun 1961. Selanjutnya pada tahun 1964 berdasarkan
46
empat provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Kepualauan Riau melalui
Peraturan Pemerintah no. 56 Tahun 1991 dengan Akta Notaris Imas Fatimah,
mulai berfungsi pada tahun 1915. Dermaga ini berada di tepi Sungai Belawan di
sebelah Selatan Pangkalan TNI Angkatan Laut. Dermaga Belawan Lama memiliki
LWS. Di dermaga ini terdapat 6 unit gudang dengan luas 4.981,50M 2 dan 7 unit
kapal antar pulau berukuran di bawah 4000 DWT. Sistem bongkar di dermaga ini
masih menggunakan stuck loading, karena sebagian muatan adalah hasil pertanian
yang diangkut oleh kapal milik pertanian yang diangkut oleh kapal milik
internasional untuk bongkar muat barang. Drmaga ujung baru adalah dermaga
multi purpose dan melayani kapal samudera yang angkut muatan ekspor dan
impor, seperti muatan curah cair, curah kering, serta general cargo. Dermaga
47
30.000 DWT. Terdapat 2 lini gudang penumpukan yakni lini I terdapat 11 unit
gudang dengan luas 38.512,75 M2, sedangkan di lini II mempunyai 2 unit gudang
terdapat 88 unit seluas 23.435,80 M2.Sampai dengan tahun 2015 Dermaga Citra
diperuntukkan sebagai dermaga bongkar muat muatan curah cair, kering dan
general cargo.
48
dilayani oleh dermaga ini. Handling CPO lewat pipa terpadu yang disalurkan dari
tangki timbun minyak kelapa sawit milik 14 perusahaan kepala sawit dengan total
kapasitas 408,085 ton (PT Pelindo I, 68:2012). Pemilik tangki minyak timbun
kelapa sawit bergabung dalam Asosiasi Tangki Timbun dan Pemompaan (ATTP)
operasional lebih efisien karena round time turun dan kapal di dermaga akan
ditekan. Disamping itu Dermaga Ujung Baru juga handling curah kering antara
lain, semen pupuk, dan bungkil. Pangkalan ini dilengkapi dengan 1 unit open
49
Dermaga ini secara umum melayani kapal antar pulau. Dermaga Citra
terletak di sebelah timur Pelabuhan Belawan, serta melayani kapal dan bongkar
muat barang antar pulau. Lokasi Dermaga Citra mempunyai panjang 625 M, lebar
14 M, luas 8.937,50 M2, dan kedalaman kolam 7 meter LWS yang dapat melayani
kapal di dawah 20.000 DWT. Dermaga ini memiliki 3 unit gudang seluas 16.800
Dermaga IKD berhadapan dengan dermaga Citra dan berada dalam kolam
memiliki panjang 150 meter. Dermaga IKD memiliki panjang 300M, lebar 14 M,
Dermaga ini melayanai kapal semi container dan kapal full container yang
dikelola tersendiri oleh UPTK.Selain itu dermaga ini khusus melayanani bongkar
muat peti kemas (container).Terminal ini merupakan badan usaha sendiri yang
terpisah dengan Pelabuhan Belawan namun tetap berada di area kerja Pelabuhan
Belawan. Dermaga ini mempunyai panjang 500 m, lebar 31,25 m dan kedealaman
kolam 11 m.
6. Terminal penumpang
Belawan, tepatnya diujung timur dermaga, sehingga site yang ditempati oleh
terminal ini terletak tepat disudut, dengan dengan salah satu sisi berfungsi sebagai
50
4 provinsi yaitu Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera utara, Riau dan Kepulauan
Riau. Salah satu cabang adalah Pelabuhan Belawan yang dipimpin oleh seorang
General Manajer (GM) yang dibantu oleh beberapa manager yaitu manager
kurang lebih 600 staff yang mempunyai waktu operasional selama 24 jam dengan
pasang surut 3m LWS, kecepatan arus 0,2-2 knot dan kecepatan angin 4-8 knot.
Pelabuhan Belawan memiliki lokasi strategis yaitu terletak di Timur Laut Pantai
Dengan demikian posisi Pelabuhan Belawan sangat strategis sebagai sebagai pintu
keluar masuk komoditas ekspor dan impor khususnya barang-barang yang berasal
dari beberapa provinsi di Pulau Sumatera. Kapal-kapal besar tiap hari hilir mudik
melewati selat malaka, sebagai wilayah penghubung jalur perdagangan Asia dan
berukuran besar yang mengangkut BBM dari Timur Tengah menuju Jepang,
Korea, dan China pasti melewati Selat Malaka. Oleh karena itu jika mampu
51
Singapura.
atas beberapa pangkalan dan terminal, yaitu Belawan Lama, Dermaga Antar-
Pulau Ujung Baru, Ujung Baru, Kolam Citra, Jetty Pertamina, dan UPTK
Gabion. Dari segi komoditas yang terangkut terutama produk agrobisnis baik,
curah cair maupun curah kering. Pelabuhan Belawan mempunyai potensi untuk
pelabuhan Internasional yang melayani alih muat peti kemas, curah kering, dan
Pelabuhan Belawan menjadi 2 kelompok bisnis yaitu bisnis ustama dan bisnis
pendukung. Unit usaha yang termasuk kedalam bisnis utama adalah Pelabuhan
yang termasuk kedalam bisnis pendukung adalah Rumah Sakit Pelabuhan Medan
52
ingin dicapai perusahaan dalam beberapa tahun ke depan melalui visi dan misi
a. Visi
dan bagaimana organisasi harus di bawa dan berkarya agar tetap konsisten dan
dapet eksis, antisipatif, inovatif serta produktif dan sekaligus sebagai pengarah
dan sumber acuan dalam pelaksanaan tugas yang diemabn oleh seluruh jajaran
sebagai berikut :
- Marine Business
53
ditarget akan terwujud pada tahun 2023. Cita-cita ini muncul dilandasi dengan
potensi geografis, peluang bisnis serta kebijakan nasional yang membuka peluang
b. Misi
sebagai berikut :
Terintegerasi dalam satu rantai nilai logistik dan konektivitas antar moda
ekonomi wilayah
visi dan menjalankan misinya yang dikenal sebagai “CIPTa”. Tata nilai tersebut
KP.30/1/2/PI-14.T.U
54
- Customer Focus
perilaku kunci: proaktif dan cepat tanggap, mengutamakan pelayanan prima dan
kepuasan pelanggan.
- Integrity
Mengutamakan perilaku terpuji sesuai dengan nilai, prinsip dan etika perusahaan,
melalui perilaku kunci : jujur dan taat, serta berani dan bertanggung jawab
- Profesionalism
dan sikap melalui perilaku kunci : kompeten dan disiplin, serta berkualitas
- Teamwork
Keinginan yang tulus untuk bekerja sama dengan orang lain, melalui perilaku
yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermutu.
pengusahaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan serta usaha dan pelayanan jasa
lainnya secara efisien dan efektif dalam rangka menunjang kelancaran arus kapal,
55
berikut:
peti kemas, tanah, perairan, bangunan air, listrik, alat bongkar muat serta
usaha lainnya;
lainnya;
pelabuhan;
pelabuhan;
56
ada dalam perusahaan. Sehingga dengan struktur organisasi ini akan jelas bagi
pelaporannya) dan span of control ( jumlah orang yang diawasi dengan efisien).
dari suatu perusahaan mulai dari tingkatan yang paling atas sampai pada tingkat
yang paling bawah, tentang jenjang pekerjaan pada perusahaan tersebut. Untuk
atau jabatan dalam organisasi serta menunjukkan hubungan mereka satu sama
lain.
organisasi untuk menjaga jangan sampai ada simpangsiuran atau kesalahan dari
(Persero) Cabang Belawan, terdiri dari: Divisi Komersial, Divisi Pelayanan Kapal,
Barang dan PPSA, Divisi Teknik, Divisi Keuangan, Divisi Umum, Divisi Sistem
dan Teknologi Informasi dan Unit Usaha Bongkar Muat. Masing-masing divisi
dipimpin oleh Manajer yang terdiri dari Dinas, yang masing-masing dipimpin
oleh Asisten Manajer. Untuk penerapan dan pelaksaan manajemen mutu, General
57
1. Divisi Komersil
promosi;
58
tugasnya Divisi Pelayanan Kapal, Barang dan PPSA mempunyai fungsi sebagai
berikut :
operasional;
kepanduan;
59
pelabuhan;
masing pelayanan;
3. Divisi Teknik
60
umum;
61
administrasi teknik.
4. Divisi keuangan
lingkungan.
62
berharga;
5. Divisi Umum
industrial, hukum dan humas, serta pengamanan lingkungan kerja dan aset
keprotokolan;
industrial.
kendaraan;
63
64
informasi;
pemupukan, menyiapkan peralatan dan perawatan serta tata usaha dan keuangan.
fungsi:
penumpukan;
65
administrasi keuangan.
66
67
dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh
mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. Karyawan adalah
mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka, waktu, tenaga
dan pikiran untuk perusahaan dan mendapat kompensasi dari perusahaan tersebut.
Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masing-
masing.
divisi usaha bongkar muat. Mengingat pentingnya divisi usaha bongkar muat
maka peneliti hanya mengambil komposisi pegawai divisi usaha bongkar muat.
URAIAN JUMLAH
Kualifikasi Berdasarkan Pendidikan
1. SLTA/SMK 6 orang
2. D-III 2 orang
3. S-1 10 orang
4. S-2 1 orang
TOTAL 19 orang
68
Pada penelitian ini, data yang didapatkan peneliti lebih banyak berupa
Adapun sumber utama tersebut yaitu peneliti mencatat semua informasi dalam
69
dengan implementasi tidak akan berkontribusi baik pada organisasi jika rumusan
strateginya tidak baik. Selain itu peneliti juga menggunakan analisis strategi SO,
Analisis strategi SO, ST, WO dan WT telah menjadi salah satu alat yang
misi yang luar biasa dalam artian memiliki target di masa depan misalnya
threats (peluang/kesempatan).
70
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis
merupakan faktor yang terdapat dalam sebuah organisasiatau konsep bisnis itu
sebagai berikut :
a. Fasilitas dedicated terminal yang memadai baik curah cair, curah kering,
petikemas, car terminal, terminal penumpang, dan general cargo. Hal ini
curah kering dan general kargo yang ditandai dengan adanya investasi
bongkar muat dan penguasaan pasar. Saat ini fasilitas alat bongkar muat
berikut:
71
c. Unit usaha bongkar muat yang sumber daya utamanya adalah sebagai
Jika dilihat secara divisional dari unit usaha bongkar muat yang
yang baik sudah tersebar di masyarakat luas. Kemudian dari segi fasilitas seperti
kepanduan, memiliki alur pelabuhan, pelabuhan, listrik, air, bangunan, tanah yang
perusahaan lain.
72
“Car terminal. Kalau selama ini mobil yang datang dari jakarta masuk di
Pelabuhan Ujung Baru , saat turun mereka akan diletakkan di lapangan-
lapangan yang memang kebetulan ada lowong, tidak disiapkan secara
khusus. Sekarang kita siapkan satu terminal khusu, car terminal dengan
kapasitas 900 mobil. Kemudian terminal CPO antar pulau. Seperti kita
ketahui wilayah kita sebagian besarnya adalah perkebunan, CPO masih
menjadi komoditas andalan. Memang saat ini sudah ada terminal curah
cair tapi fokusnya untuk kegiatan ekspor impor. Sementara, perusahaan-
perusahaan perkebunan yang ada di Sumatera Utara biasanya juga
mempunyai perkebunan di pulau lain atau provinsi lain, Jambi,
Kalimantan atau Sulawesi. Nah, terminal antar pulau ini nantinya akan
menjadi konsoslidasi, dikumpulkannya CPO mereka. Selama ini masih
belum dialokasikan secara khusus, masih berserak dimana mana, inilah
yang sedang kita benahi. Kalau selama ini kita konvensional, sekarang
kita coba menata wilayah dan mendedikasikannya secara khusus.”
(Wawancara penulis dengan General Manajer PT Pelindo I Cabang
Belawan, 5 Maret 2018 di ruang rapat direksi pukul 09.30 WIB,
transkrip wawancara hal. 115)
73
“Untuk CPO antar pulau sudah dipersiapkan 3x3000 metrik tong tangki,
jadi kalau selama ini pelabuhan tidak memiliki tangki, yang punya tangki
Cuma pengusaha perkebunannya, sekarang pelabuhan juga akan
mempunyai tangki yang bisa dipakai oleh para pemilik kebun, dan kalau
tidak meleset, setahun perusahaan (PelindoI) bisa mendapatkan 300-
400.000 ton jasa terminal CPO antar Pulau. Dan saat ini kita juga sedang
membenahi terminal Ujung Baru. Pelabuhan ini akan dijadikan sebagai
multi terminal.Walaupun dedikasi juga, tetapi seolah-olah masih
tercampur. Kita akan membangun terminal curah kering ( untk food dan
pakan ternak seperti jagung dan kedelai). Yang sudah ada sekarang itu
hanya untuk kegiatan curah kering ekspor, terutama ampas sawit dan
sebagainya. Tapi ternyata kita juga melihat ada peluang untuk curah
kering impor dan antar pulau. Seperti jagung misalnya, kan tidak boleh
dicampur lagi, tapi ada yang dari Lampung atau Gorantalo. Untuk hal-
hal seperti itu, kita coba tangani dalam satu terminal. Kalau dalam istilah
kami, terminal curah kering bongkar. Tapi pupuk belum kita handle.”
(Wawancara penulis dengan General Manajer PT Pelindo I Cabang
Belawan, 5 Maret 2018 di ruang rapat direksi pukul 09.45 WIB,
transkrip wawancara hal. 115)
“Hal ini bertujuan untuk semakin melengkapi fasilitas yang dimiliki oleh
Pelabuhan Belawan. Pembangunan terminal CPO antar pulau ini
bertujuan untukmenambah kapasitas bongkar muat CPO menjadi sebesar
1,8 juta/tahun. Sedangkan pembangunan car terminal di lahan eks
dermaga 004 Pelabuhan Belawan Lama menjadi jawaban dari tuntutan
pengguna jasa yang setiap bulan rutin mendatangkan ratusan unit mobil
baru dari Jakarta. Pembangunan car terminal ini juga untuk memenuhi
kenaikan bongkar muat mobil setiap tahunnya melalui Pelabuhan
Belawan. Sepanjang Tahun 2016, pelabuhan Belawan melayani bongkar
muat mobil sebanyak 55.020 unit, dan meningkat sebesar 23% di tahun
2017 atau sebanyak 68.031 unit. Hingga bulan Februari 2018, bongkar
muat mobil melalui Pelabuhan Belawan mencapai 6.017 unit, dengan
rata-rata kunjungan kapal 12 (dua belas) call tiap bulannya. PT Pelindo I
(Persero juga membangun cold storage untuk menfasilitasi produk-produk
holtikultura dari hasil pertanian yang akan diekspor keluar Sumatera
74
12.45 WIB di Kantor PT Pelindo I Cabang Belawan Divisi Usaha Bongkar Muat
Barang tepatnya di Pelabuhan Ujung Baru telah dibangunnya pipa terpadu untuk
75
agar pelindo I memiliki gudang yang jaraknya dekat dengan pelabuhan dan hal ini
kegiatan bongkar muat seperti crane, forklift, grab bucket, exavator dan lainnya.
Gambar di atas merupakan daftar alat bongkar muat yang dimiliki oleh PT
76
barang di Pelabuhan Terminal Ujung Baru yang pada saat itu sedang melakukan
kegiatan bongkar muat petikemas dan curah kering seperti pasir dengan
kejanggalan atau sistem yang salah dari kegiatan bongkar muat tersebut. Semua
(Kegiatan bongkar muat curah kering) ( kegiatan bongkar muat peti kemas)
(Sumber: Dokumentasi Penulis, Maret 2018 transkrip dokumentasi hal. 121)
77
berjalan dengan baik. Tampak juga dalam proses tersebut kesiapan alat bongkar
untuk jangka pendek maupun jangka panjang di luar lingkungan organisasi untuk
BICT/TPKDB
sebagai berikut:
78
Pelindo
Belawan.
a. Fasilitas dedicated terminal yang memadai baik curah cair, curah kering,
petikemas, car terminal, terminal penumpang, dan general cargo. Hal ini
curah kering dan general kargo yang ditandai dengan adanya investasi
79
Jika dilihat secara divisional dari unit usaha bongkar muat yang menjadi
Pelindo I yang merupakan salah satu perusahaan dengan modal negara sehingga
dengan fasilitas yang besar-besar seperti memiliki kapal kepanduan, memiliki alur
pelabuhan, pelabuhan, listrik, air, bangunan, tanah yang kesemuanya dimiliki oleh
berikut:
80
bongkar muat barang ada beberapa faktor seperti cuaca. Misalkan terjadi hujan
banyak buruh bongkar muat yang tidak mau bekerja dan ada juga beberapa jenis
barang bongkar muat yang tidak boleh terkena air hujan seperti pupuk dan semen.
Kemudian prasarana bongkar muat yang tidak seluruhnya dimiliki dan dikelola
oleh PT Pelindo I seperti gudang, tracking itu dari pemilik barang. Jika jarak
antara gudang dan pelabuhan jauh kemudian unit tracking juga terbatas maka itu
akan memakan waktu yang cukup lama untuk kegiatan bongkar muat. Selain itu
kondisi lalu lintas yang kelancarannya tidak bisa diprediksi juga menjadi salah
satu kendala di lapangan apakah terjadi kemacetan atau kondisi jalan yang buruk.
kegiatan prosedurnya harus mengacu dengan peraturan yang telah ditetapkan baik
kegiatannya mereka memiliki peraturan sendiri yang dapat diubah secara cepat
Seperti yang dijelaskan oleh salah satu mengenai ancaman apa yang akan
sebagai berikut:
81
82
sebagai berikut:
pengguna jasa
penanggulangan pencemaran
83
Pelindo I yaitu :
dapat menghambat kinerja atau aktivitas organisasi. Dalam hal ini, kelemahan
berikut:
pengembangan.
84
menjalankan usaha bongkar muat secara divisional adalah alat pendukung seperti
gudang dan tracking yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh PT Pelindo I melainkan
dari Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan itu merupakan salah satu kendala
Belawan adalah seperti buruh, alat, dan dermaga. Sebab kalau gudang berada di
sekitar pelabuhan itu akan sangat efisien dalam hal waktu pengangkutan.
Terkadang pemilik barang tidak mau gudang berada di pelabuhan. Maka jarak
antara pelabuhan dengan gudang menjadi salah satu kelemahan dalam hal
kegiatan bongkar muat. PT Pelindo tidak memiliki jasa EMKL. Karena jika
85
untuk jangka pendek maupun jangka panjang di luar lingkungan organisasi untuk
BICT/TPKDB
sebagai berikut:
86
dan apa yang menjadi ancaman bagi organisasi. Adapun kelemahan dan ancaman
pengembangan.
menjalankan usaha bongkar muat secara divisional adalah alat pendukung seperti
gudang dan tracking yang tidak sepenuhnya dimiliki oleh PT Pelindo I melainkan
dari Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dan itu merupakan salah satu kendala
87
Belawan adalah seperti buruh, alat, dan dermaga. Sebab kalau gudang berada di
sekitar pelabuhan itu akan sangat efisien dalam hal waktu pengangkutan.
Terkadang pemilik barang tidak mau gudang berada di pelabuhan. Maka jarak
antara pelabuhan dengan gudang menjadi salah satu kelemahan dalam hal
kegiatan bongkar muat. PT Pelindo tidak memiliki jasa EMKL. Karena jika
semua sarana dan prasarana kegiatan bongkar muat dimiliki oleh PT Pelindo I
berikut:
bongkar muat barang ada beberapa faktor seperti cuaca. Misalkan terjadi hujan
banyak buruh bongkar muat yang tidak mau bekerja dan ada juga beberapa jenis
barang bongkar muat yang tidak boleh terkena air hujan seperti pupuk dan semen.
88
oleh PT Pelindo I seperti gudang, tracking itu dari pemilik barang. Jika jarak
antara gudang dan pelabuhan jauh kemudian unit tracking juga terbatas maka itu
akan memakan waktu yang cukup lama untuk kegiatan bongkar muat. Selain itu
kondisi lalu lintas yang kelancarannya tidak bisa diprediksi juga menjadi salah
satu kendala di lapangan apakah terjadi kemacetan atau kondisi jalan yang buruk.
kegiatan prosedurnya harus mengacu dengan peraturan yang telah ditetapkan baik
kegiatannya mereka memiliki peraturan sendiri yang dapat diubah secara cepat
“Ada beberapa faktor seperti cuaca. Misalkan terjadi hujan banyak buruh
bongkar muat yang tidak mau bekerja dan ada juga beberapa jenis
barang bongkar muat yang tidak boleh terkena air hujan seperti pupuk
dan semen. Kemudian prasarana bongkar muat yang tidak seluruhnya
dimiliki dan dikelola oleh PT Pelindo I seperti gudang, tracking itu dari
pemilik barang. Jika jarak antara gudang dan pelabuhan jauh kemudian
unit tracking juga terbatas maka itu akan memakan waktu yang cukup
lama untuk kegiatan bongkar muat. Selain itu kondisi lalu lintas yang
kelancarannya tidak bisa diprediksi juga menjadi salah satu kendala di
lapangan apakah terjadi kemacetan atau kondisi jalan yang buruk.”
89
sebagai berikut,
90
sebagai berikut:
c. Efisiensi
bongkar muat.
91
Pengembangan Program
sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Usaha jasa
penerimaan barang dan/atau hewan melalui angkutan darat, laut dan/atau udara.
pelabuhan agar barang yang telah dibawa dapat dikirim sampai ke konsumen.
92
bidang bongkar muat barang dari dan ke kapal di pelabuhan yang meliputi
kapal.
Carrier / kapal untuk menerima dan memuat muatan yang tertera dalam
Tujuan, Nama dan Jenis barang, Jumlah Berat dan Volume, Shipping
93
sudah diterima oleh agen pelayaran (accepeted by the agent) maka kedua
c. Resi Mualim (Mate Receipt) Surat tanda terima barang / muatan diatas
kapal sesuai dengan keadaan muatan tersebut yang ditanda tangani oleh
mualim – I. Resi Mualim diberi catatan bila terdapat hal-hal yang tidak
sesuai atau perlu keterangan tambahan. Apa yang tertera dalam Mate
d. Resi Gudang, yaitu surat tanda muatan yang dikeluarkan oleh kepala
menyerahkan muatan yang akan dikapalkan itu satu dua hari sebelum
94
- Lembar ke-2, kuning, sebagai mate's receipt (resi mualim) asli, setelah
muatan diterima oleh mualim dan segala kondisi muatan dicatat disitu,
untuk shipper
- Lebar ke-5 dan lembat ke-6, warna putih, untuk eperluan lainnya.
Mualim I.
Pelabuhan Muat dan Pelabuhan tujuan, Nama Nakhoda, Tanggal, No. B/L,
Berat (Volume & Weight) dan Keterangan jika ada. Dibuat oleh
Perusahaan Pelayaran.
95
dengan segala konsekuensinya yang tertera pada surat tersebut. Juga dapat
surat tersebut dan oleh karenanya dapat diperjual belikan sehingga Bill of
dibuat oleh Shipper untuk memperoleh Clean B/L, dimana Shipper akan
i. Delivery Order Suatu surat yang menyatakan kepemilikan atas barang atau
berada dalam ruang muat baik mengenai Letak, Jumlah dan Berat muatan
l. Hatch List Daftar muatan yang berada dalam palka yang bersangkutan.
o. Marine Note Of Sea Protest Merupakan suatu Berita Acara atas kerusakan
oleh Notaris.
96
Belawan
97
pembangunan car terminal di lahan eks dermaga 004 Pelabuhan Belawan Lama
menjadi jawaban dari tuntutan pengguna jasa yang setiap bulan rutin
mendatangkan ratusan unit mobil baru dari Jakarta. Pembangunan car terminal ini
juga untuk memenuhi kenaikan bongkar muat mobil setiap tahunnya melalui
bongkar muat mobil sebanyak 55.020 unit, dan meningkat sebesar 23% di tahun
2017 atau sebanyak 68.031 unit. Hingga bulan Februari 2018, bongkar muat
Belawan yang terdiri dari Terminal Curah Kering dengan kapasitas sebesar 1 juta
ton, Terminal General Cargo dan Dermaga IKD (Industri Kimia Dasar) yang
bongkar muat barang, serta menambah kapasitas bongkar muat komoditi baik
98
atau kantornya. Jadi pada saat ini pengurusan dokumen barang di Pelabuhan
Belawan sudah semakin lancar dan cepat pasca sistem digitalisasi. Dampak ini
jelas terlihat di terminal peti kemas, sejak diterapkannya sistem ini kinerja
Indonesia. Setelah itu, pelayanan pembayaran juga sudah dilakukan dengan sistem
host to host serta Integrated Billing System (IBS) untuk mempercepat proses
pelayanan peti kemas. Jadi pengguna jasa tak perlu lagi datang ke Pelabuhan atau
Kantor Pelindo I Belawan atau bertatap muka dengan personel Pelindo untuk
mengurus dokumen barang. Hal ini juga memperkecil hal-hal seperti kolusi dan
2018 kinerja di terminal peti kemas menunjukkan trend meningkat dimana jumlah
2018 arus kunjungan kapal tercatat 139 call atau naik sekitar 5,30 persen
dibandingkan tahun lalu yang jumlahnya 132 call. Begitu juga GRT nya naik dari
99
MSE proses surat menyurat dan pengiriman juga lebih cepat dan dapat diketahui
apahak surat sudah dibaca atau belum oleh orang yang dituju. Proses informasi
yang dilakukan secara cepat dan tepat sangat berpengaruh pada performance
cabang Belawan lebih cepat sampai dan keputusan yang diambil bisa lebih cepat
internal karena sistem MSE belum terkoneksi dengan instansi eksternal. Belum
Resource Planning (ERP). Sejak diterapkan ERP beberapa program masuk dalam
ERP termasuk program finansial yang berhubungan dengan uang dan akan
wajib memasukkan kinerja PKM selama 1 bulan. Bila PKM tidak memenuhi
Anggaran
strategi adalah adanya sumber daya dana atau yang biasa disebut dengan
100
ditentukan dengan target pertahun bagi setiap divisi di kantor cabang termasuk
Pelindo I (Persero) Cabang Belawan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara
salah satu BUMN yang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Murni
ini selama 1 tahun . ini semacam Purchase Order (PO). Bila selama 1 tahun
anggaran yang diajukan tidak habisa, ada kemungkinan di carry over untuk tahun
depannya. Tapi tidak menutup kemungkinan anggaran yang tidak habis akan
ditutup dan tidak bisa di carry over. Berbeda dengan program yang tidak bisa
selesai selama 1 tahun, masih bisa dilanjutkan di tahun berikutnya. Hal ini
dibutuhkan sangat besar dan membutuhkan waktu beberapa tahun untuk dapat
101
Prosedur
Operasional Procedure (SOP), yang dirinci secara khusus berbagai aktivitas yang
semacam ini juga dikenal sebagai rutinitasi organisasi, prosedur adalah cara utama
dimana organisasi mencapai banyak dari apa yang mereka lakukan. Setelah di
serta strategi.
pada PT Pelindo I (Persero) Cabang Belawan, sistem dan prosedur dipegang oleh
asisten manajer dan manajer divisi usaha bongkar muat. Staff tidak mengetahui
data fisik sistem dan prosedur. Staff hanya mendapatkan perintah dan arahan dari
asisten manajer atau manajer terkait dengan sistem dan prosedur kegiatan yang
mengacu kepada SOP yang telah ditentukan. Terkait tentang sistem dan prosedur,
atasan memberikan sop kepada staff berdasarkan perintah, karena yang terpenting
adalah hasil kerja. Adapun jenis-jenis SOP terkait dengan bongkar muat barang
sebagai berikut:
dan ke kapal
102
menggunakan sistem berdasarakan perintah dan arahan dan hasil kerja masih
bagus. sejauh ini masih belum ada masalah mengenai sistem tersebut, kalaupun
ada masalah kembali kepada SOP yang telah dibuat, dan itu pun tergantung
kepada divisi terkait, apakah perlu dilakukan revisi atau tidak. Jika divisi
sistem dan manajemen untuk melakukan perubahan SOP sesuai dengan arahan
divisi masing-masing dan sesuai dengan kebiasaan cara kerja divisi tersebut.
Dalam proses bongkar muat tentu pihak Pelindo harus memastikan bahwa
barang-barang yang dibongkar atau dimuat dalam keadaan utuh dan aman. Terkait
security) adalah untuk pengamanan kapal dan pelabuhan dimana hal ini adalah
pelabuhan di buat restricted area atau daerah terbatas. Jadi orang-orang yang
keuangan dan dilaksanakan oleh pihak bea cukai terkait status barang baik ekspor
dan impor yang akan dikenakan pajak bea cukai. Kalau dari PT Pelindo I sistem
103
penumpukan. Terkait barang, PT Pelindo hanya melayani dari kapal ke truck dan
dari truck ke gudangnya pemilik barang ataupun dari truck ke kapal. Untuk
ingin pengamanan maka ia meminta dari baik itu angkatan laut, polisi atau
diangkut dari kapal ke truck atau dari truck ke kapal dan itu tidak ada pengamanan
terbatas hanya pihak Pelindo, bea cukai, pihak karantina, pekerja, otoritas
pelabuhan dan imigrasi. Jika ada oknum yang masuk selain yang diperbolehkan
masuk, tidak ada sanksi khusus, hanya disuruh keluar saja. Saat ini semua ativitas
di terminal peti kemas sudah bisa terpantau melalui layar control tower. Control
tower itu baru dioperasikan guna meningkatkan pengawasan. Jadi jika penggunan
untuk mencarinya.
buruh bongkat muat. Terkait penyediaan buruh yang melakukan proses kegiatan
tenaga kerja bongkar muat untuk persediaan buruh bongkar muat. Buruh bongkar
muat berasal dari koperasi primer upaya karya. Semua pengusaha bongkar muat
Tenaga Kerja Bongkar Muat Upaya Karya Pelabuhan Belawan atau yang
104
buruh diambil dengan sistem borongan per ton. Misalkan untuk gula perton itu
sudah ada tarif-tarifnya. Buruh tersebut bersifat tidak tetap. Misalkan pelindo mau
bongkar gula, mereka order ke primkop untuk sekian ton. Jadi buruh itu bukan
Sumatera Utara dengan Primkop tentang Pembayaran Biaya Bagian Tenaga Kerja
Bongkar Muat di Pelabuhan Belawan yang disahkan pada tahun 2017. buruh
dikelola oleh pihak ketiga, pelindo dan pengusaha bongkar muat itu sebagai user.
Untuk tarifnya sendiri hanya berubah jika UMR juga berubah karena ini terkait
buruh.
tenaga kerja bongkar muat. Koperasi tersebut bukan merupakan bagian dari
Waktu tunggu kapal juga menjadi hal yang krusial bagi kegiatan bongkar
Belawan, penetapan waktu sandar kapal itu ada ketentuannya, itu dikaitkan
dengan jumlah barangnya. Misalkan bongkar beras 5000 ton. Sudah ada ketentuan
dari op misalkan produktivitasnya 1000 ton berarti 5000 dibagi 1000 berarti 5 hari
waktu kerja untuk membongkar beras tersebut. Setiap barang beda-beda ketentuan
produktivitasnya. Misalkan garam 500 ton perhari, gula 1000 ton perhari. Jadi
misalkan ada kapal masuk mau bongkar gula 10.000 ton dengan waktu
105
membongkar gula tersebut dan harus siap dengan waktu yang ditentukan berari
diberikan waktu 10 hari kapal bersandar. Jika tidak siap maka akan dikenakan
bongkar muat sesuai sisa barang yang belum terbongkar. Jadi waktu tunggu kapal
hanya muncul diatas kertas saja tanpa komitmen menjalankannya dengan baik.
Untuk ini manajemen harus menjalankan proses audit yang mencoba melihat
sejauh mana karyawan di satu bagian menjalankan prosedur yang sudah ada.
Audit ini penting bukan saja untuk memastikan apa yang sudah dituliskan dalam
prosedur dilaksanakan, tapi juga bisa menjadi bagian dari evaluasi, apakah sebuah
106
Hunger dan juga menggunakan analisis strategi SO, ST, WO dan WT oleh Albert
kegiatan usaha yang bergerak dalam bidang bongkar muat dari dan ke kapal di
Untuk melaksanakan bongkar muat barang dari dan ke kapal harus dilakukan di
Pelindo I (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah salah satu
hal ini PT Pelindo I Cabang Belawan dalam implementasi pelayanan jasa bongkar
online. Hal ini berdampak positif yang ditandai dengan trend meningkat di
terminal peti kemas pada triwulan I tahun 2018. Selain itu Pelindo I juga gencar
107
internal organisasi untuk mengatasi ancaman eksternal organisasi dalam hal ini PT
kendaraan dan terminal CPO antar pulau untuk memudahkan kegiatan bongkar
muat barang. Dan hal ini berdampak positif yang ditandai dengan meningkatnya
produktivitas bongkar muat kendaraan dan CPO antar pulau. Hal ini menandakan
muat curah kering. Hal ini dilakukan untuk mengatasi jauhnya jarak antara
108
mengurangi atau mengatasi dampak ancaman eksternal organisasi dalam hal ini
barang. Salah satu staretgi yang dicanangkan adalah penerapan tarif yang
kompetitif. Saat ini PT Pelindo I sudah memangkas waktu tunggu kapal hingga
5.2 Saran
Berbagai program dan kegiatan di bidang pelaksanaan kegiatan bongkar
hanya muncul diatas kertas saja tanpa komitmen menjalankannya dengan baik.
mengenai SOP, untuk ini manajemen harus menjalankan proses audit yang
yang sudah ada. Audit ini penting bukan saja untuk memastikan apa yang sudah
dituliskan dalam prosedur dilaksanakan, tapi juga bisa menjadi bagian dari
109
tertentu.
difokuskan untuk semua lini barang yang akan di lakukan pembongkaran dan
pemuatan. Seperti untuk bongkar muat ternak agar dibuatkan juga dedicated
terminal.
saat ini masih belum optimal dalam pelaksanaanya, karena salah satu strategi yang
pelabuhan sebagai area terbatas masih bisa diakses oleh semua orang dengan kata
penyediaan layanan customer care 24 jam dan efisiensi semuanya sudah berjalan
bongkar muat barang. Diharapkan program ini dapat dikembangkan untuk semua
110
Dess, Gregory G, dan Alex Miller. 1993. Strategy Management. Mc Graw Hill
Book Co.
Hunger,J.David and Thomas Wheelen, 1996, Strategic Management, 5th ed. New
York:Addison Wesley
111
Sinambela, Lijan. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Undang – Undang
Undang – Undang No. 21 Tahun 1992 Tentang Pelayaran Dengan Rahmat Tuhan
Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia,
112
https://ekbis.sindonews.com/read/1240487/34/pelindo-i-borong-empat-
penghargaan-anugerah-bumn-2017-1505647390 diakses pada jumat, 27
Oktober 2017 pukul 16.45 WIB
http://www.pelindo1.co.id/wps/portal/Home/News/Press-Release/Press-Release-
Detail/pelindo diakses pada jumat 27 Oktober pukul 18.05 WIB
https://www.pelindo1.co.id/id/profil/Report/Annual+Report+Pelindo+1+Tahun+
2016.pdf diakses pada 16 Desember 2017 pukul 21.00 WIB
http://www.majalahdermaga.co.id/post/35/rekomendasi__perbaikan_pelayanan_p
ublik__pelabuhan_laut_utama__terkait_upaya__percepatan_dwelling_tim
ediakses pada 24 Januari 2018 pukul 02.58 wib
http://www.kabarhukum.com/2016/01/30/soal-pelayanan-pelindo-i-ombudsman-
ri-tampung-keluhan-pengusaha-sumut/ diakses pada 24 Januari 2018
pukul 03.07 wib
http://www.translogtoday.com/2016/10/07/polda-sumut-bongkar-kasus-
pemerasan-dwelling-time-di-pelabuhan-belawandiakses pada 24 Januari
2018 pukul 3.18 wib
http://www.majalahdermaga.co.id/emagz/files/DERMAGA_206_Januari_2016.pd
f diakses pada 7 Maret 2018 pukul 19.40 wib
https://www.pelindo1.co.id/id/publikasi/Magazine/07%20Gema%20Juli%2017.pd
f diakses pada 4 April 2018 pukul 17.30 wib
https://www.pelindo1.co.id/id/publikasi/Magazine/11%20Gema%20November%2
017.pdf
diakses pada 4 April 2018 pukul 18.15 wib
https://www.pelindo1.co.id/id/publikasi/Magazine/GEMA4%20web.pdf diakses
pada 4 April 2018 pukul 22.10 wib
113
Pedoman Wawancara
analisis strategi SO, ST, WO dan WT oleh Albert Humprey.D untuk membahas
Usaha Bongkar Muat, Staff Divisi Usaha Bongkar Muat, Humas, Staff
dalam pembangunan?
Belawan?
Belawan?
Belawan ini?
114
- Adakah target tertentu yang ingin dicapai oleh divisi usaha bongkar
muat?
bongkar muat?
digitalisasi di Pelabuhan?
Belawan?
Belawan?
115
berlangsung?
4. Analisis internal dan eksternal terkait dengan strategi SO, ST, WO dan
WT
Pelabuhan Belawan?
Pelabuhan Belawan?
116
Pedoman Observasi
informasi dan data baik mengenai kondisi fisik dan non fisik terkait Strategi PT
Belawan.
Adapun aspek yang akan menjadi pedoman observasi bagi peneliti, yaitu :
Variabel Indikator
memadai
2014-2017
WO dan WT
Prosedur terkait strategi SO, ST, - SOP terkait kegiatan bongkar muat
117
Data Kelembagaan :
muat.
118
Keuangan dan Umum Divisi Usaha Bongkar Muat, Staff Divisi Usaha
“Car terminal. Kalau selama ini mobil yang datang dari jakarta masuk di
Pelabuhan Ujung Baru , saat turun mereka akan diletakkan di lapangan-
119
menyatakan bahwa,
“Untuk CPO antar pulau sudah dipersiapkan 3x3000 metrik tong tangki, jadi
kalau selama ini pelabuhan tidak memiliki tangki, yang punya tangki Cuma
pengusaha perkebunannya, sekarang pelabuhan juga akan mempunyai tangki
yang bisa dipakai oleh para pemilik kebun, dan kalau tidak meleset, setahun
perusahaan (PelindoI) bisa mendapatkan 300-400.000 ton jasa terminal CPO
antar Pulau. Dan saat ini kita juga sedang membenahi terminal Ujung Baru.
Pelabuhan ini akan dijadikan sebagai multi terminal.Walaupun dedikasi juga,
tetapi seolah-olah masih tercampur. Kita akan membangun terminal curah
kering ( untk food dan pakan ternak seperti jagung dan kedelai). Yang sudah
ada sekarang itu hanya untuk kegiatan curah kering ekspor, terutama ampas
sawit dan sebagainya. Tapi ternyata kita juga melihat ada peluang untuk curah
kering impor dan antar pulau. Seperti jagung misalnya, kan tidak boleh
dicampur lagi, tapi ada yang dari Lampung atau Gorantalo. Untuk hal-hal
seperti itu, kita coba tangani dalam satu terminal. Kalau dalam istilah kami,
terminal curah kering bongkar. Tapi pupuk belum kita handle.” (Wawancara
penulis dengan General Manajer PT Pelindo I Cabang Belawan, 5 Maret
2018 di ruang rapat direksi pukul 09.45 WIB)
“Hal ini bertujuan untuk semakin melengkapi fasilitas yang dimiliki oleh
Pelabuhan Belawan. Pembangunan terminal CPO antar pulau ini bertujuan
120
Selanjutnya mengenai target tertentu yang ingin dicapai oleh divisi usaha
bongkar muat,
“PT Pelindo I Cabang Belawan membuat sejarah baru bagi sistem pelayanan
bongkar muat petikemas di Indonesia. Karena terminal petikemas pertama di
luar Pulau Jawa ini menjadi menjadi terminal peti kemas yang pertama
121
122
Pelindo I Cabang Belawan untuk menanyakan kepada salah satu staff divisi
menjelaskan,
“Dengan segala usaha dan anggaran yang tidak sedikit, sekarang sudah jarang
sekali terdengan keluahan-keluhan dari pengguna jasa terkait buruknya layanan
akibat seringnya alat bongkar muat seperti crane yang “ngadat” sehingga
menganggu proses bongkar muat barang seperti sebelumnya. Misalnya saja di
terminal peti kemas BICT yang memiliki dermaga sepanjang 550 meter dan
123
produktivitas yakni,
“Karena kesiapan alat bongkar muat yang memadai itu throughput petikemas
hingga September 2017, rata-rata 33.631 boks per bulan dari sebelumnya
30.436 boks perbulan atau naik sekitar 10,49 persen. Sedangkan produktivitas
bongkar muat naik sekitar 40 persen yakni menjadi rata-rata 49 bok/kapal/jam
dari sebelumnya 35 boks/kapal/jam. Saat ini semua kativitas di terminal peti
kemas sudah bisa terpantau melalui layar control tower. Control tower itu baru
dioperasikan guna meningkatkan pengawasan. Jadi jika penggunan jasa
mendapatkan kendala mencari barangnya, bisa melapor ke control tower untuk
mencarinya.” (Wawancara dengan staff divisi pelayanan pelanggan PT
Pelindo I Cabang Belawan 6 Maret di ruang divisi Pelayanan Pelanggan
pukul 08.35 WIB)
program yang diterapkan oleh PT Pelindo I terkait strategi SO, ST, WO dan
program-program ini berdampak potisitif baik bagi para pengguna jasa dan
trend produktivitasnya.
- Observasi
124
12.45 WIB di Kantor PT Pelindo I Cabang Belawan Divisi Usaha Bongkar Muat
Barang tepatnya di Pelabuhan Ujung Baru telah dibangunnya pipa terpadu untuk
bongkar muat curah cair dan gudang lapangan penumpukan yang bertujuan agar
pelindo I memiliki gudang yang jaraknya dekat dengan pelabuhan dan hal ini akan
mengurangi biaya logistik perjalanan bongkar muat dari dan ke kapal. Peneliti
juga mengamati alat-alat bongkar muat yang digunakan untuk kegiatan bongkar
muat seperti crane, forklift, grab bucket, exavator dan lainnya. Selain itu, peneliti
Terminal Ujung Baru yang pada saat itu sedang melakukan kegiatan bongkar
kejanggalan atau sistem yang salah dari kegiatan bongkar muat tersebut. Semua
- Dokumentasi
125
Gambar diatas merupakan kegiatan proses bongkar muat peti kemas dan
berjalan dengan baik. Tampak juga dalam proses tersebut kesiapan alat bongkar
126
fasilitas penunjang kegiatan bongkar muat barang curah cair. Dalam terminal
curah cair Pelabuhan Belawan juga terdapat 4 'unloading point' untuk komoditas
127
PT Pelindo I merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang tidak
menerima subsidi dari pemerintah seperti hal nya PLN dan Pertamina. Sehingga
- Observasi
Pelindo I sudah membuat laporan keuangan secara transparansi yang dapat dilihat
oleh semua kalangan pada portal pelindo I yakni www.pelindo1.co.id di sana pada
bagian profile maka akan muncul laporan keuangan PT Pelindo I secara corporate.
128
“Sistem dan prosedur di pegang oleh asisten manajer dan manajer. Staff tidak
mengetahui data fisik sistem dan prosedur. Staff hanya mendapatkan perintah
dan arahan dari asisten manajer atau manajer terkait dengan sistem dan
prosedur kegiatan yang mengacu kepada SOP yang telah ditentukan. Terkait
tentang sistem dan prosedur, atasan memberikan sop kepada staff berdasarkan
perintah, karena yang terpenting adalah hasil kerja. Sejauh ini atasan
memeberikan sosioalisasi kepada staff dengan menggunakan sistem
berdasarakan perintah dan arahan dan hasil kerja masih bagus. sejauh ini
masih belum ada masalah mengenai sistem tersebut, kalaupun ada masalah
kembali kepada SOP yang telah dibuat, dan itu pun tergantung kepada divisi
terkait, apakah perlu dilakukan revisi atau tidak. Jika divisi menganggap perlu
melakukan revisi mereka akan berkoordinasi dengan divisi sistem dan
manajemen untuk melakukan perubahan SOP sesuai dengan arahan divisi
masing-masing dan sesuai dengan kebiasaan cara kerja divisi tersebut.”
(Wawancara penulis dengan Staff divisi Sistem dan Manajemen pada 7
Maret 2018 di ruang kerja Divisi Sistem dan Manajemen pukul 11.25
WIB)
“Penetapan waktu sandar kapal itu ada ketentuannya, itu dikaitkan dengan
jumlah barangnya. Misalkan bongkar beras 5000 ton. Sudah ada ketentuan
dari op misalkan produktivitasnya 1000 ton berarti 5000 dibagi 1000 berarti 5
hari waktu kerja untuk membongkar beras tersebut. Setiap barang beda-beda
ketentuan produktivitasnya. Misalkan garam 500 ton perhari, gula 1000 ton
perhari. Jadi misalkan ada kapal masuk mau bongkar gula 10.000 ton dengan
waktu produktivitas gula 1000 ton perhari maka dibutuhkan waktu 10 hari
untuk membongkar gula tersebut dan harus siap dengan waktu yang
ditentukan berari diberikan waktu 10 hari kapal bersandar. Jika tidak siap
maka akan dikenakan sanksi berupa denda kelambatan bongkar yang
dibebankan oleh pengusaha bongkar muat sesuai sisa barang yang belum
terbongkar. Jadi waktu tunggu kapal ditetapkan berdasarkan produktivitas
barang yang akan di bongkar.” (Wawancara penulis dengan Asisten
Manajer Keuangan dan Umum divisi Usaha Bongkar Muat pada 7 Maret
129
130
“Buruh bongkar muat berasal dari koperasi primer upaya karya. Semua
pengusaha bongkar muat wajib menggunakan itu. Mereka (buruh) dibawah
naungan primkop dibawah op. buruh diambil dengan sistem borongan perton.
Misalkan untuk gula perton itu sudah ada tarif-tarifnya. Buruh tersebut bersifat
tidak tetap. Misalkan pelindo mau bongkar gula, mereka order ke primkop
untuk sekian ton. Jadi buruh itu bukan buruh pelindo. Mengenai tarif itu
adalah kesepakatan antara APBMI dengan Primkop Upaya karya tentang
pembayaran biaya bagian tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Belawan
Tahun 2017. Buruh dikelola oleh pihak ketiga, pelindo dan pengusaha
bongkar muat itu sebagai user. Untuk tarifnya sendiri hanya berubah jika
UMR juga berubah karena ini terkait buruh.” (Wawancara penulis dengan
Asisten Manajer Keuangan dan Umum divisi Usaha Bongkar Muat pada
7 Maret 2018 di ruang kerja Asisten Manajer Keuangan dan Umum
pukul 12.15 WIB)
“PT Pelindo I Cabang Belawan bekerja sama dengan koperasi tenaga kerja
bongkar muat untuk persediaan buruh bongkar muat. Terkait upah, pihak
usaha bongkar muat berkordinasi dengan koperasi tenaga kerja bongkar muat.
Koperasi tersebut bukan merupakan bagian dari Pelindo I. koperasi tersebut
berdisi sendiri yang berfungsi untuk menyediakan tenaga kerja/buruh untuk
bongkar muat. Dimana buruh tersebut dalam kelompoknya terdiri dari 12
orang yakni 1 mandor dan 11 pekerja.” (Wawancara dengan staff usaha
bongkar muat pada 5 Maret 2018 di kantor divisi Usaha Bongkar Muat
pukul 12.25 WIB)
sistem dan prosedur hanya diketahui oleh para atasan atau manajer sedangkan
131
kegiatan bongkar muat barang agar sesuai dengan SOP ynag telah ditetapkan.
Hal ini tidak dapat menjamin bahwa SOP yang ditetapkan tersebut telah
- Observasi
Para anggota divisi usaha bongakr muat tidak memiliki data fisik SOP
terkait pelaksanaan bongkar muat. Hal ini penuli ketahui pada saat penulis
menjunjukkan SOP terkait kegiatan tersebut dan salah satu anggota divisi
tanggan 5-7 Maret restricted area bukan hanya dimasuki oleh pekerja
bongkar muat logistik seperti beras dan gula. Hal ini tentu saja menganggu
132
133
134
SOP tersebut yang tidak diketahui secara fisik oleh anggota divisi bongkar muat
135
- Wawancara
“Fasilitas dedicated terminal yang memadai baik curah cair, curah kering,
petikemas, car terminal, terminal penumpang, dan general cargo. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya service level dengan jaminan sandar, kecepatan
layanan dan focus. Jumlah alat bongkar muat untuk penanganan bongkar muat
petikemas, curah kering dan general kargo yang ditandai dengan adanya
investasi penambahan alat bongkar muat yang akan meningkatkan
produktivitas bongkar muat dan penguasaan pasar. Unit usaha bongkar muat
yang sumber daya utamanya adalah sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP)
operator terminal/pelabuhan. Sumber daya tenaga pandu yang memadai
ditandai dengan pelimpahan pemanduan di area wajib pandu Belawan.
Konsesi terminal eksisting ditandai dengan adanya daya tawar untuk
kerjasama dengan pihak ketiga yang akan berbisnis di area konsesi.”
(Wawancara penulis dengan Deputi General Manajer pada 12 Maret
2018 di ruang pelayanan pelanggan pukul 08.14 WIB)
PT pelindo I yaitu,
136
“Pendangkalan alur pelayaran dan kolam pelabuhan yang dapat diatasi dengan
adanya dermaga idle karena kapal-kapal masuk/keluar karena menunggu air
pasang yang menyebabkan potensi kapal kandas. Back up area yang terbatas
yang menyebabkan kehilangan potensi pengembangan. Kapasitas dermaga
terbatas karena tidak seluruh dermaga dapat disandari kapal besar dan
penempatan alat bongkar muat.” (Wawancara penulis dengan Deputi
General Manajer pada 12 Maret 2018 di ruang pelayanan pelanggan
pukul 08.16 WIB)
“Ada beberapa faktor seperti cuaca. Misalkan terjadi hujan banyak buruh
bongkar muat yang tidak mau bekerja dan ada juga beberapa jenis barang
bongkar muat yang tidak boleh terkena air hujan seperti pupuk dan semen.
Kemudian prasarana bongkar muat yang tidak seluruhnya dimiliki dan
137
sebagai berikut,
“Tuntutan pengguna jasa untuk pelayanan yang cepat, transparan, fairness dan
no service no pay yang ditandainya dengan pengguna jasa semakin terbuka
menyampaikan klaim, tuntutan dan keluhan. Inflasi dan kenaikan upah
minimum kota/provinsi yang mengakibatkan kenaikan biaya operasional.
Tuntutan regulasi untuk kelestarian lingkungan yang ditandai dengan ancaman
138
“Saat ini tingkat pelayanan yang disuguhkan kepada kami dalam kegiatan
bongkar muatnya sudah lebih baik apalagi di terminal petikemasnya yang juga
salah satu terminal petikemas terkemuka diluar jawa. Ini sudah lebih baik dari
yang sudah – sudah. Perbaikan itu sangat terasa dalam hal kesiapan alat
bongkar muat serta peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Alat
bongkar muatnya saat ini sudah memadai ditambah dengan personel yang
kreatif dan gesit. Pelayanannya sudah lebih baik. Kita mengapresiasi pelindo
yang sangat peduli terhadap kepuasan stakeholder. Ini suatu kemajuan. “
(Wawancara penulis dengan humas PT Samudera Indonesia pada 13
Maret 2018 di ruang rapat direksi PT Pelindo I Cabang Belawan pukul
11.35 WIB)
positif baik dari internal maupun ektsternal perusahaan. Hal ini ditandai
139