TAPANULI UTARA
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S1)
Pada Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Oleh
PRYDA R. HUTASOIT
140903012
MEDAN
2018
1. Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Sumatera Utara maupun di perguruan tinggi
lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa bantuan
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan
dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta
Pryda R. Hutasoit
NIM : 140903012
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 140903012
Wakil Dekan I
FISIP USU MEDAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Departemen Ilmu Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :
Nama : Pryda R. Hutasoit
NIM : 140903012
Departemen : Ilmu Administrasi Publik
Judul : Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik Dalam Penataan Pasar Tradisional di
Pasar Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara
Yang dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : /April 2018
Waktu :
Tempat : Ruang Sidang FISIP USU
Panitia Penguji
Ketua : Drs. Robinson Sembiring, M.Si (........................................)
NIP. 1960042019880310002
Anggota I :
Anggota II :
iii
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
yang bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan fenomena secara mendalam melalui pengumpulan
data. Teknik pengumpulan data adalah Wawancara, Observasi dan dokumen yang terkait dengan
penelitian. Penelitian ini menggunakan indikator yang dikemukakan oleh Van Meter dan Van
Horn meliputi ukuran dasar dan tujuan kebijakan (sasaran kebijakan), sumber-sumber kebijakan
(sumber daya), komunikasi antar organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan (komunikasi),
karakteristik badan-badan pelaksana, kondisi-kondisi sosial, ekonomi dan politik, disposisi
(sikap para pelaksana).
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa Implementasi kebijakan pelayanan publik
dalam penataan pasar tradisional siborongborong pemenuhan ukuran dasar dalam penataan pasar
tradisional siborongborong belum memenuhi standar sasaran kebijakan.
Dinas Perindustrian dan perdagangan dan UPT Pasar sudah mengupayakan bekerja sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi yang ada hanya saja kendala dalam ketersediaan staf yang
handal. Komunikasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan belum terealisasi dengan baik karena
masyarakat dan agen pelaksana tidak bisa menyatukan persepsi, sedangkan kondisi ekonomi
belum bisa dikatakan baik karena mungkin faktor pedagang yang berjualan berdekatan
(sampingan) kebijakan ini tidak dapat terlaksana dengan baik karena masyarakat menerima
kebijakan itu tetapi tidak melaksanakan peraturan yang telah dibuat.
iv
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Sang Pemilik Hidup dan Kehidupan Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan
Kurikulum Sarjana Strata-1 (S1) pada Departemen Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi ini adalah
Pada kesempatan ini, penulis akan mempersembahka skripsi ini kepada kedua orang tua
penulis, ayahanda St. Tohom Hutasoit (Pak Kompol) dan Ibunda tercinta Rosalina Siburian
yang tiada henti untuk memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. Terima kasih untuk
doa, kasih sayang, materi maupun moral, nasehat dan buat kerja keras yang kalian berikan untuk
membesarkan dan mendidik penulis beserta seluruh saudara yang terlahir dari rahim yang sama.
Selain itu, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
1. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yaitu Bapak Dr.
2. Ketua Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara, yaitu Ibu Dra. Asima Yanti Siahaan, MA, P.hD.
5. Seluruh staff administrasi di Departemen Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial
6. Terima kasih kepada kak Dian dan Kak Mega yang telah banyak membantu penulis mulai
7. Sekretari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bapak Rudi Sinaga, SE. M.Si.
10. Kepala Seksi Bina Usaha Perdagangan dan Kemitraan Ibu Mariati Manurung.
11. Kasubbag Tata Usaha UPT Pasar Siborongborong Bapak R. Batubara, SE.
12. Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada orang tua penulis yakni
ayahanda St. Tohom Hutasoit (Pak Kompol), Ibunda Rosalina Siburianyang telah bekerja
keras untuk menyekolahkan saya hingga saya dapat menyelesaikan studi ku di S1 Ilmu
Administrasi Publik. Kiranya bapak dan ibu selalu sehat supaya kita dapat menikmati
setiap berkat yang Tuhan Yesus berikan khususnya di keluarga kita dan diberikan rezeky.
Semoga doa dan restu bapak dan ibu selalu mengiringi supaya cita-cita, harapan dan
13. Terima kasih kepada adik laki-laki penulis, Prada Rahmat Jhonson Hutasoit, Rogatri
Rezeky Hutasoit, saudara perempuan penulis, Nancy Julyana Hutasoit, Siska Insani
Margaretha Hutasoit yang selama ini telah memberikan nasehat, mendoakan penulis dan
dukungan kepada penulis supaya dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.
vi
penulis dalam menyelesaikan studi, dan selalu memberi dukungan positif yakni Abang
15. Para sahabat dan seluruh teman seperjuangan Departemen Ilmu Administrasi Publik
angkatan 2014.
16. Kepada Pemuda-Pemudi GKPI Padang Bulan Medan yang selalu menjadikan penulis lebih
menyadari arti hidup, dan bagaimana mengasihi Tuhan dan melayani Tuhan dengan
sepenuh hati. Terima kasih sudah menjadi keluarga besar penulis selama kuliah di medan
yakni Coach yang paling baik bang Ondi Yohan Tambunan, ka Juniar Manik, ka Dahlia, ka
Anna Purba, ka Tiur siringoringo, ka Maretta Silaban, bintang, lastiar, marison, irma,bang
candra purba, bang roben, putri sinaga, putri lumban gaol, veronika sihombing, lolo, ivon,
lala, esra, rosa silaban, rosa siboro, bang frans, Fajar Tumanggor, Matta, ka elsi, bang
17. Terima kasih kepada teman saya Corry Nainggolan, Danawita Sianturi, Ika Marpaung,
18. Terimakasih buat adik saya Marta Nababan yang selalu setia menemani saya satu tahun ini
19. Terima kasih kepada teman saya Naomi Lubis, Afryani, Baqi, Ori, Tongam, bang Leo,
Ester Simangunsong, Reliska Manurung, de shinta, de Desi yang selalu memotivasi dan
mendukung penulis.
20. Kepada teman penulis yang belum lama kenal yakni, Butet (Yessi), Sabina, Yuli, Maya,
21. Dan, seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
vii
penyajiannya, ibarat pepatah yang mengatakakan bahwa tak ada gading yang tak retak. Untuk
itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap, skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan
bagi pembaca, khususnya bagi para akademisi dan pembuat kebijakan di negeri Indonesia ini.
Pryda R. Hutasoit
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ......................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.5.1 Manfaat secara Teoritis.................................................................... 6
1.5.2 Manfaat secara Praktis ..................................................................... 6
1.5.3 Manfaat secara Akademis ................................................................ 7
ix
xi
PENDAHULUAN
pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan dalam rangka memenuhi
berbagai upaya agar warga masyarakat Indonesia merasakan hidup makmur dan
sejahtera. Namun hingga saat ini permasalahan mengenai pelayanan masih banyak
terjadi dan tak jarang pemerintah daerah mulai mengalami kesulitan untuk
masalah birokrasi hingga sumber daya manusia yang masih kurang menguasai
bidang tersebut. Salah satu entitas yang secara langsung ikut berkompetisi dalam
sangat strategis dari eksistensi pasar tradisional, juga karena pasar tersebut masih
seperti petani, nelayan, pedagang barang kerajinan tangan, dan produk industri
rumah tangga (industri rakyat). Di dalam pasar terjadi suatu aktivitas interaksi
sosial dan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Pasar mempunyai fungsi
yang sangat penting bagi setiap orang untuk memenuhi kebutuhan, Selain itu
berbelanja.
komoditas yang beraneka jenis seperti beras, sayur, ikan, daging, dan lain
tempat yang masih jauh dari sebutan “kota besar” pasar tradisional merupakan
sesuatu hal yang sangat penting untuk membantu kelangsungan hidup dan
perekonomian masyarakat. Adanya proses jual beli di Pasar Tradisional tentu ada
sisi negatif dan sisi positif seperti yang kita lihat banyak pasar-pasar tradisional di
sebanyak dua (2) kali dalam satu minggu. Berhubung siborongborong juga jalan
lintas sumatera (Jalinsum) maka pada saat transaksi pasar (transaksi jual beli)
akan terjadi kemacetan yang cukup menyita waktu dari arah Balige menuju ke
arah kota Tarutung, Hal ini disebabkan karena penataan pasar tradisional kurang
diperhatikan atau dibiarkan begitu saja, Kemudian kurang patuh dan disiplin nya
pedagang yang berjualan di badan pasar dan pinggiran jalan masuk pasar
kembali bagi daerah untuk mengelola dan mengembangkan pasar tradisional yang
merupakan amanat dari pasal 33 dalam UUD 1945, yang menyebutkan bahwa
No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah maka pengelolaan pasar berada
pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan Perda No. 09 Tahun
2016.
Berdasakan informasi melalui berita online Setiap kali digelar pekan (pajak)
pada hari Selasa, pajak Siborongborong selalu semrawut dan macet. Tidak terlihat
petugas yang dapat mengatur lalu lintas yang datang dari dan menuju lokasi
tersebut. Dinas Pasar dan Dinas Perhubungan, dua dinas yang paling berkompeten
atas penataan pajak Siborongborong, terkesan tutup mata. Para pedagang tidak
ditata dan bebas berjualan di bahu jalan di sepanjang Jalan SM Raja, Jalan
Baktiar, Jalan Sanif, Jalan Dolok Martimbang, Jalan Guru Herman, Jalan Horas,
semrawut/)edisimedan.com/pajak-siborongborong-dibiarkan-kumuh-dan- )
wilayah Kabupaten Klaten pada saat ini juga sudah mulai tergerus oleh berdirinya
tradisional di Kabupaten Klaten ini dikenal kumuh, becek, bau dan semrawut
Kabupaten Klaten tersebut. (Dikutip dari Jurnal PMI Vol. X. No. 2, hal
Dalam penelitian kualitatif perlu dibuat batasan masalah yang berisi fokus
atau pokok masalah yang diteliti. Hal ini bertujuan untuk mempertajam
maka rumusan masalah yang akan di jawab melalui penelitian ini adalah :
atau apa yang hendak dicapai atau apa yang menjadi tujuan penelitian. Suatu riset
Tapanuli Utara”
TINJAUAN PUSTAKA
terus menerus usaha-usaha untuk mencari apa yang akan dan dapat dilakukan.
menjalankan urusan mereka dan berinteraksi satu sama lain; apa motivasi-
motivasi mereka bertindak seperti itu, dan apa motivasi lain yang mungkin
tindakannya berbeda.
praktik dimana sering dilihat sebagai suatu proses yang penuh dengan muatan
seperti yang telah direncanakan. Output biasanya dapat dilihat dalam waktu yang
keluarnya output atau dalam waktu yang lama pasca implementasi kebijakan
(Indiahono: 2009:143)
Studi implementasi kebijakan adalah berbeda dari apa yang umumnya dibut
bertumbuh berkembang cepat dan berharga bagi para pembuat keputusan. Pada
menunjukkan desain atau pelaksanaan sistem administrasi yang terjadi pada setiap
proses yang dapat panjang dan meluas guna tercapainya tujuan kebijaksanaan itu
adalah terhadap rakyat, dan rakyat ini mempunyai sifatnya yang berkembang
pelaksanaan pemerintah.
a) Interpretation
Interpretation adalah berusaha untuk mengerti apa yang dimaksudkan oleh
pembentuk kebijaksanaan dan mengetahui betul apa dan bagaimana tujuan
akhir (goal) itu harus diwujudkan, harus direalisir.
b) Organization
Organization adalah sebagai pembentukan badan-badan atau unit-unit
beserta metode-metode yang diperlukan untuk menyelenggarakan
rangkaian kegiatan guna mencapai tujuan yang terkandung dalam
kebijaksanaan itu.
c) Application
application adalah penerapan segala keputusan dan peraturan-peraturan
dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk terrealisirnya tujun kebijaksanaan itu.
10
dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan usaha-usaha untuk
kebijakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk mencapai
Van Meter dan Van Horn dalam teorinya ini berwal dari suatu asumsi
bahwa proses implementasi akan berbeda-beda sesuai dengan sifat kebijakan yang
dilaksanakan. Selanjutnya Van Meter dan Van Horn (dalam Winarno 2012:155)
oleh sejumlah perubahan organisasi yang diperlukan. Kedua ahli ini menegaskan
Model yang ditawarkan Van Meter dan Van Horn mempunyai 6(enam)
(Winarno,2002:110-119):
11
12
manusia.
pelayanan secara fisik sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia pelayanan
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Pelayanan publik adalah
obyek yang dilayani adalah individu, pribadi, dan kelompok organisasi (sianipar,
1998), sedangkan publik dapat diartikan sebagai masyarakat atau rakyat (Ahmad
Ainur Rohman,2010:25).
13
instansi pemerintah baik di pusat, di daerah, BUMN, dan BUMD alam entuk
:2005:9)
diberinya ruang yang lebih bagi publi utuk berpartisipasi dalam pelayanan publik.
Publik dalam citizen charter dapat memberikan tuntutan yang rasional untuk
kesempatan lahirnya dialog antara pemerintah dan publik sehingga kedua belah
Indiahono :2009:161)
mempunyai kepentingan pada organisasi tertentu sesuai dengan aturan pokok dan
14
administrasi 2, 2008:138) :
difungsikan dengan baik dan berdaya guna. Pada proses pelayanan terdapat faktor
penting dan setiap faktor mempunyai peranan yang berbeda-beda tetapi saling
15
yang baik.
mendukung Pelayanan Publik antara lain : Faktor kesadaran, faktor aturan, faktor
1. Faktor Kesadaran
Mengarah pada keadaan jiwa seseorang yang merupakan titik temu dari
beberapa pertimbangan sehingga diperoleh suatu keyakinan, ketenangan,
ketetapan hati dan keseimbangan jiwa. Dengan adannya kesadaran akan
membawa seseorang kepada kesungguhan dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Faktor Aturan
Merupakan suatu perangkat penting dalam segala tindakan pekerjaan
seseorang. Oleh karena itu, setiap aturan secara langsung atau tidak
langsung akan berpengaruh. Dengan adannya aturan ini seseorang akan
mempunyai pertimbangan dalam menentukan langkahnya. Pertimbangan
pertama manusia sebagai subyek aturan ditujukan oleh hal-hal penting
antara lain : kewenangan; pengetahuan dan pengalaman; kemampuan
bahasa; pemahaman pelaksanaan; Dsiplin dalam melaksanakan
diantaranya disiplin dalam melaksanakan diantaranya disiplin waktu dan
disiplin kerja.
3. Faktor Organisasi
Tidak hanya terdiri dari susunan organisasi tetapi lebih banyak pada
pengaturan mekanisme kerja. Sehingga dalam organisasi peru adannya
sarana pendukung yaitu sistem, prosedur, dan metode untuk memperlancar
mekanisme kerja.
4. Faktor Pendapatan
Yang diterima oleh seseorang merupakan imbalan atas tenaga dan pikiran
yang telah dicurahkan orang lain. Pendapatan dalam bentuk uang, iuran
tau fasilitas dalam jangka waktu tertentu.
5. Faktor Kemampuan
Merupakan titik ukur untuk mengetahui sejauh mana pegawai dapat
melakukan suatu pekerjaan sehingga menghasilkan barang atau jasa sesuai
dengan apa yang diharapkan.
6. Faktor Sarana Pelayanan
Segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungi
sebagai alat pendukung utama dalam mempercepat pelaksanaan
penyelesaian pekerjaan. Adapun fungsi sarana pelayanan, anatara lain:
a) Mempercepat proses peaksanaan pekerjaan sehingga dapat
menghemat waktu.
b) Meningkatkan produktivitas baik barang atau jasa.
c) Ketetapan susunan yang baik dan terjamin.
d) Menimbulkan rasa nyaman bagi orang yang berkepntingan.
16
pelayanan secara optimal, baik berupa pelayanan tulisan atau pelayanan dalam
dengan baik. Faktor yang harus diperhatikan meliputi: Faktor kesadaran baik dari
petugas pelayanan maupun dari masyarakat, faktor aturan yang telah ditentukan
oleh instansi pemberi pelayanan maupun dari masyarakat, faktor organisasi yang
baik, faktor imbalan atau gaji; faktor kemampuan dalam bekerja, aktor sarana dan
Hipotesis kerja adalah hipotesis yang bersumber dari kesimpulan teoritik, sebagai
pedoman untuk melakukan penelitian (Umar, 2010:38). Hipotesis kerja ini juga
penelitian adalah prediksi yang diturunkan dari teori yang akan diuji (Noor,
17
18
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini dapat digunakan dengan lebih banyak segi dan lebih luas
dari metode yang lain. Adapun memberikan informasi yang muktakhir sehingga
tetapi juga menganalisis dan interpretasi dari data itu cenderung mencari dan
19
pelaksana).
Guna untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam penulisan Skripsi ini
tepat yang sesuai dengan menggunakan teori yang sudah ditentukan oleh peneliti
yaitu teori Van Meter dan Van Horn yang terdiri atas 6 (enam) variabel yaitu
ekonomi dan politik, disposisi (sikap para pelaksana). Penelitian ini berlokasi di
hasil penelitiannya. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian
ini ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian yang akan memberikan berbagai
Staf disperindag, Upt dinas pasar, staf upt dinas pasar, Kepala dishub, Satpol pp,
20
21
Jumlah 13
22
1. Data Primer
2. Data Sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan dan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena bertujuan untuk mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
a. Observasi
23
dengan konsep atau variabel yang ada dalam teori yang digunakan
b. Wawancara
dibutuhkan.
keyakinannya.
sesuai dengan konsep atau variabel yang ada dalam teori yang
c. Dokumentasi
24
objek penelitian.
sesuai dengan konsep atau variabel yang ada dalam teori yang
kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar” (patton, 2002:97).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
diperoleh di lapangan dari para informan. Teknik analisis data ini didasarkan pada
data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang
kesimpulan.
Menurut Miles dalam Emzir (2016:129-135) ada tiga macam kegiatan dalam
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
25
3. Penarikan kesimpulan
4. Triangulasi
Karena itu, sering kali peneliti menemukan kenyataan bahwa data dalam
data lain, atau mungkin tidak sejalan (inconsistent) atau bahkan bertolak
berikut:
berkaitan
26
ANALISIS DATA
Dalam bab ini penulis akan melakukan analisis semua data yang didapat
dari hasil penelitian di lapangan. Adapun teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, yaitu menguraikan serta
analisis data ini didasarkan pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta,
data dan informasi, kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga
Dari semua data dan informasi yang telah dikumpulkan, baik melalui studi
Data yang telah diperoleh oleh penulis telah disusun secara sistematis baik
melalui observasi di lokasi penelitian, dan juga data sekunder berupa berkas
sebelumnya sehingga analisis data yang dilakukan penulis dapat disajikan dengan
rinci.
27
yang menentukan pencapaian kebijakan. Oleh karena itulah, ukuran dasar dan
dan dapat diukur dengan mudah dalam mewujudkan standar dan sasaran, dan
orang yang terlibat dalam suatu kebijakan. Sasaran kebijakan yang jelas akan
pengimplementasiannya.
Perindustrian dan Perdagangan) sesuai dengan Perda No.09 Thn 2016 maka
28
pelayanan yang baik dalam penataan pasar. Dalam rangka untuk mewujudkan
pasar tradisional yang baik dan berdaya guna, maka pedagang dan masyarakat
29
pedagang atau pihak ketiga dapat berpartisipasi dalam pembangunan pasar dengan
cara mengikuti standar yang telah disampaikan oleh agen pelaksana kebijakan
seperti yang sudah di jelaskan informan mengenai Peraturan Bupati No. 20 yakni
pasar dibuka sesuai jadwal hari pekan mulai jam 05.00 s.d. pukul 19.00 WIB,
Jenis barang dagangan harus sesuai dengan pemberian izin yang tercantum dalam
surat perjanjian sewa. Los/ lapak atau kios dan balerung yang telah ditempati
tidak diperkenankan untuk menambah dan merubah bentuk. Pemilik yang hendak
mempunyai surat pengalihan dari pemilik pertama ke pemilik ke dua yang ditanda
tangani kedua belah pihak diatas materai 6000 dan harus diketahui UPT Pasar
tempat dagangan yang permanen atau menetap. Tempat jualan yang dibuat pada
pagi hari, harus ditutup/dibongkar pada sore hari setelah aktivitas pasar selesai
yang menjadi sasaran kebijakan ini ialah semua pedagang yang berjualan di pasar
kebijakan yang ada, supaya Pasar siborongborong layak disebut sebagai pasar.
30
sudah dilarang dengan alasan kurang nya tempat yang disediakan buat mereka
Utara, Dimana saat terjadi proses transaksi jual beli di pasar maka jalan raya pasar
siborongborong akan mengalami macet, dan keadaan pasar pun akan semberawut
masih sangat jauh dari ukuran dan tujuan kebijakan karena faktor yang terjadi di
atas. Atas dasar itu peneliti melihat bahwa Implementasi kebijakan pelayanan
sasaran kebijakan untuk itu diharapkan kerjasama dari semua pihak baik itu
31
Sumber daya adalah hal yang sangat penting utuk keberhasilan suatu proses
implementasi yang efektif, oleh karena itu pihak dinas harus melihat bagaimana
Demikian juga halnya dengan Staf merupakan sumber daya yang paling
yang dilakukan tidak maksimal. Tetapi jika jumlah staf nya juga banyak tidak
kebijakan dalam penataan, pengaturan dan penertiban juga melibatkan Satpol PP,
perdagangan dan UPT Pasar sudah mengupayakan bekerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi yang ada. Hanya saja kendala dalam ketersediaan staf yang
32
berasal dari disiplin ilmu yang kurang mendukung dalam implementasi kebijakan
pelayanan publik.
melihat bahwa tidak teraturnya lokasi para pedagang dan berjualan di badan pasar
bermotor dan mempersulit petugas UPT Pasar dalam mengatur pedagang. Ketika
pedagang susah diatur dan tidak mau menuruti peraturan terpaksa UPT Pasar
melibatkan polsek dan dishub untuk membantu dalam pengaturan jalannya arus
tetapi setelah mereka pergi masyarakat akan mengulangi kesalahan yang sudah
33
pelayanan parkir di tepi jalan umum, retribusi pelayanan pasar, dan retribusi
pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditetapkan adalah parkir sepeda motor
Rp.1000; sekali parkir, taxi, mobil pribadi, mopen umum Rp.2000;sekali parkir,
bus dan sejenisnya Rp. 3000; sekali parkir, truck Rp.5000; sekali parkir. Untuk
tarif retribusi pelayanan pasar (retribusi harian per m²) Ikan mas RP. 6000;/ m²,
ikan mujair Rp. 4000;/ m², buah-buahan Rp. 2000;/ m², kain tenun (ulos batak)
Rp.2000;/ m², dan rata-rata retribusi pelayanan pasar per m² Rp. 2000;/ m².
pelayanan parkir di tepi jalan umum, Tarif retribusi pelayanan pasar, Retribusi
34
administratif dan teknis, serta memonitor program yang semuanya ini diperlukan
biaya.
dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Belanja
Negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha milik Daerah, koperasi dan/
atau swasta. Pembiayaan dan pendapatan juga di atur dalam Peraturan Bupati No.
20 Tahun 2017 Pasal 10 dimana segala biaya yang timbul sebagai akibat
Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli Utara dan sumber lain yang sah dan tidak
mengikat.
pengembangan pasar ini dirasa masih belum cukup terutama dalam menopang
yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas, akan tetapi tanpa fasilitas
35
standar yang ada, dari standar berdirinya pasar yang peneliti baca pasar
seharusnya ada hidrant mengatasi jika terjadi kebakaran karena pasar identik
dengan kebakaran, lokasi parkir juga harus disediakan supaya pasar tertata dengan
rapi dan tidak sembrawut, tempat bersalin juga harus disediakan dimana jika
pedagang yang sedang hamil mau melahirkan, ada tempat penitipan bayi dan
memadai.
(komunikasi)
Komunikasi juga merupakan suatu proses yang sulit karena dalam meneruskan
dan sasaran kebijakan supaya tidak terjadi intrepertasi yang bertentangan dengan
36
menghasilkan suatu implementasi yang baik, hal ini ditandai dengan setiap
implementor harus mengerti apa yang harus mereka kerjakan, kegiatan apa yang
tetapi juga kepada kelompok sasaran dan pihak yang terkait. Walaupun maksud
dan tujuan dari Implementasi Kebijakan Pelayanan Publik dalam Penataan Pasar
disperindag dan UPT Pasar sebagai pelaksana kebijakan tidak menjamin bahwa
dalam pelaksanaan Peraturan Bupati No. 20 Tahun 2017 dibentuk Tim Sosialisasi/
sosialisasi, verifikasi pedagang, penataan dan tugas lain dalam rangka tercapainya
pelaksanaan penataan pasar secara tertib dan lancar. Tim sosialisasi dalam
daerah dan pihak-pihak lain yang terkait berdasarkan usul kepala Dinas
37
kepada masyarakat, baik itu melalui sosialisasi secara langsung dengan cara
tempat yang sudah disediakan, melalui surat edaran, dan media yang relevan.
Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang dilaksanakan
bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul persoalan dan
38
tradisional sibrongborong.
rencana.
sesuai Tufoksi yang ada dan sejauh ini tidak ada dilakukan pengawasan untuk
dengan baik.
dimana pasa saat transaksi jual beli di pasar siborongborong dari Disperindag dan
siborongborong, peneliti melihat hanya dari UPT Pasar dan staf UPT pasarlah
yang turun kelapangan dalam penertiban, penataan pada saat pasar beroperasi .
Tetapi bukan hanya UPT pasar saja yang turun mereka juga melibatkan Polsek,
Dishub, Koramil tentunya hal tersebut bukanlah hal yang baik. Kerjasama yang
sudah disepakati melalui SK Bupati terkait tugas pokok dan fungsi sudah
39
oleh Metter dan Horn adalah, sejauh mana lingkungan dari luar turut
sosial, ekonomi, dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi masalah dalam
lingkungan eksternal.
masyarakat yang berjualan warung nasi di depan rumahnya. Hanya saja karena
menjual komoditi yang sama (pedagang tidak berjualan sistem zoning) pedagang
menggabungkan jualan basah dengan kering jadi ketika ada masyarakat yang
40
dibutuhkan untuk menghemat waktu berbelanja. Jadi ada masyarakat yang barang
dagangannya cepat habis karena dia pintar mencari tempat strategis tetapi ada juga
masyarakat yang dagangan nya hanya terjual sedikit karena mungkin masyarakat
barang yang sama misalnya khusus penjual ikan satu tempat, jualan pakaian satu
tempat, begitu juga penjual sayur dengan begitu pasar tertata dengan rapi, pasar
tidak becek karena menggabugkan jualan kering dan jualan basah disamping itu
harga jualan sama tidak menutup kemungkinan juga dagangannya cepat habis.
emas dan membawa uang lebih pada saat berbelanja, karena peneliti pernah
emas dan uang dalam jumlah yang lumayan banyak. Peneliti melihat ini salah
maupun internal.
41
Hal ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang di laksanakan
bukanlah hasil formulasi warga setempat yang mengenal betul persoalan dan
peraturan
tetapi kebijakan ini tidak dapat terlaksana dengan baik karena masyarakat
menerima kebijakan itu tetapi tidak melaksanakan peraturan yang telah dibuat.
42
kemukakan di bab sebelumnya. Maka pada bab ini penulis akan menarik
5.1 Kesimpulan
variabel-variabel berikut:
sasaran kebijakan.
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada. Hanya saja kendala dalam
43
terealisasi dengan baik karena masyarakat dan agen pelaksana tidak bisa
dari Disperindag dan staf/pegawai kurang ikut serta mengambil bagian dalam
penataan pasar siborongborong, peneliti melihat hanya dari UPT Pasar dan
staf UPT pasarlah yang turun kelapangan dalam penertiban, penataan pada
masih belum bisa dikatakan baik, karena mungkin faktor pedagang yang
kering jadi ketika ada masyarakat yang hendak belanja tentu mereka mencari
waktu berbelanja.
44
5.2 Saran
adalah :
diharapkan kerjasama dari semua pihak baik itu elemen pemerintah, aparat,
45
untuk tidak memakai barang berharga seperti emas dan membawa uang
46
Sumber Undang-Undang
47
Sumber Internet :
http://semrawut/)edisimedan.com/pajak-siborongborong-dibiarkan-kumuh-dan
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=112335
48