Anda di halaman 1dari 114

STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN

DAIRI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH


DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi


Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Ilmu
Politik

Oleh :

PARIDA HANUM SARUMPAET


Nim : 150906007

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERISTAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU POLITI

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh :

Nama : Parida Hanum Sarumpaet

NIM : 150906007

Program Studi : Ilmu Politik

Judul : Strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi Dalam


Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan
Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2018

Medan, Juli 2019

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Ilmu Politik

Husnul Isa Harahap, S.Sos. M.Si Warjio M.A. P. hD

NIP : 198212312010121001 NIP : 197408062006041003

Dekan

FISIP USU MEDAN

Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si

NIP : 1974093020050110
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

DEPARTEMEN ILMU POLITIK

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program


Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara Oleh :

Nama : Parida Hanum Sarumpaet

NIM : 150906007

Program Studi : Ilmu Politik

Judul : Strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi Dalam


Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan
Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2018

Yang dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal :

Tempat : Ruang Sidang FISIP USU

Panitia Penguji

Ketua : (………………….)

Anggota I : Husnul Isa Harahap, S.Sos, M.Si (………………….)


NIP. 198212312010121001

Anggota II : (…………………..)
PERNYATAAN

Dengan ini penulis menyatakan bahwa :

1. Karya tulis skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Sumatera Utara

maupun di Perguruan Tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian penulis

sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Dosen Pembimbing dan

Dosen Penguji.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini penulis buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,

maka penulis bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar

yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan

norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

Parida Hanum Sarumpaet


NIM : 150906007
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK

PARIDA HANUM SARUMPAET (150906007)


STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN
DAIRI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH
DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TAHUN 2018
Rincian isi Skripsi, 77 halaman, 5 tabel, 1 bagan, 26 buku, 5 situs internet, 3
jurnal serta 1 wawancara. (Kisaran buku dari tahun 1998-2018)

ABSTRAK

Kelembagaan KPU Kabupaten memiliki masa kerja selama lima tahun,

KPU Dairi terdiri dari 2 ( dua ) unsur yaitu : 1. Komisioner KPU yang terdiri dari

5 (lima) orang yang dikoordinasi oleh 1 (satu) orang ketua dan empat orang

anggota. 2. Kesekretariatan dipimpin oleh Sekretaris KPU Kabupaten Dairi.

Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan, dimana komisioner melaksanakan

teknis penyelenggaraan pemilu dan unsur sekretariat membantu komisioner dalam

melakukan tugasnya terkait dengan administrasi umum dan keuangan, personalia

dan rumah tangga.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukan berbagai macam

strategi untuk mensukseskan Pilkada di Kabupaten Dairi. Strategi yang digunakan

Komisi Pemilihan Umum pada saat Pesta Demokrasi di Kabupaten Dairi

berlangsung yaitu Strategi Manajemen Efektif, Strategi Pendidikan Pemilih,

Strategi Sosialisasi dengan Memanfaatkan IT, dan Strategi Sosialisasi Melalui

Pemilih Pemula.

Kata Kunci:Pemilihan Umum, Strategi KPU Kabupaten Dairi

i
UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL SCIENCE AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE

PARIDA HANUM SARUMPAET (150906007)


DAIRI DISTRICT GENERAL ELECTION STRATEGY IN IMPROVING
VOTER PARTICIPATION IN THE ELECTION OF REGIONAL HEADS AND
VOCATIONAL SCHOOLS IN 2018
Details of Thesis contents, 77 pages, 5 tables, 1 chart, 26 books, 5 internet sites, 3
journals and 1 interview. (Range of books from 1998-2018)

ABSTRACT

The institution of the Regency KPU has a working period of five years, the

Dairi KPU consists of 2 (two) elements, namely: 1. KPU commissioners

consisting of 5 (five) people coordinated by 1 (one) chairman and four members.

2. The secretariat is headed by the Secretary of the KPU of the Dairi Regency.

The two elements are one entity, where the commissioners carry out technical

implementation of elections and the secretariat element assists the commissioners

in carrying out their duties related to the general administration and finance,

personnel and households.

The Dairi Regency General Election Commission carries out various

strategies for the success of regional elections in Dairi Regency. The strategy used

by the General Election Commission at the time of the Democratic Party in Dairi

Regency was an Effective Management Strategy, Voter Education Strategy,

Socialization Strategy by Utilizing IT, and Socialization Strategies Through

Beginner Voters.

Keywords: General Election, KPU Strategy for Dairi Regency

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena

limpahan Berkat dan Kasihnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar

sarjana Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara. Saya menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak mulai dari masa perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi ini

sangatlah sulit untuk melewati dan menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Warjio M.A, P.hD selaku Ketua Program Studi Ilmu Plitik Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Husnul Isa Harahap S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara

4. Bapak Husnul Isa Harahap S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu

mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini

5. Staff Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah membekali

penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahaan sampai akhir

penulisan skripsi ini

iii
6. Orang tua terkasih, Asli Sarumpaet dan Mahrum Manik yang telah

memberikan dukungan dan doa, kasih sayang dan semangat kepada penulis

sehingga penulis dapat menjalani masa pendidikan hingga selesai

7. Terima Kasih Siti Fatimah S.pd dan Aisyah Sarumpaet dan Abdul Malik

Sarumpaet yang telah membantu penulis dalam mengerjakan skrispi

8. Terima Kasih kepada seluruh mahasiswa Ilmu Politik Stambuk 2015 yang

telah mendukung penulis dalam menyusun skripsi

9. Terima Kasih kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi yang

sudah membantu saya memberikan informasi terkait skripsi saya

10. Terima Kasih kepada Asliaman Berutu Amd yang telah memotivasi

penulis dalam mengerjakan skripsi ini

11. Terima Kasih kepada Semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan penulis

mengharapkan kritik yang membangun untuk menghasilkan karya yang lebih baik

di kemudian hari. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumbangan buah pikiran yang

berguna bagi fakultas, pengembangan keilmuan dan masyarakat.

Medan,

Penulis

Parida Hanum Sarumpaet


NIM: 150906007

iv
DAFTAR ISI

Abstrak ........................................................................................................ i

Abstract ....................................................................................................... ii

Halaman Persetujuan ................................................................................. iii

Halaman Pengesahan ................................................................................. vi

Pernyataan ......................................................................................... v

Kata Pengantar ........................................................................................... vi

Daftar Isi ..................................................................................................... viii

Daftar Tabel ................................................................................................ x

Daftar Bagan ............................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang..................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah.............................................................................4

1.3.Pertanyaan Penelitian........................................................................7

1.3.Tujuan Penelitian...............................................................................8

1.4.Manfaat Penelitian.................................................................................8

1.5.Kerangka Teori..................................................................................9

1.5.1.Manajemen Strategi............................................................9

1.5.2.Perilaku Pemilih ...............................................................13

1.5.3.Partisipasi Politik...............................................................15

1.6 .Penelitian Terdahulu ..........................................................................18

1.7.Metodologi Penelitian.........................................................................22

1.7.1. Metode Penelitian...............................................................22

1.7.2 Teknik Pengumpulan Data..................................................22

v
1.7.3.Lokasi Penelitian..................................................................23

1.7.4.Teknik Analisis Data............................................................23

1.8. Sistematika Penulisan.............................................................24

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Geografis Kabupaten Dairi.................................................26

2.2 Sejarah KPU Kabupaten Dairi.............................................................32

2.3 Profil Singkat Calon Bupati dan Wakil Bupati....................................45

2.4 Proses Pilkada Kabupaten Dairi 2018.....................................................46

BAB III ANALISIS STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM

KABUPATEN DAIRI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI

PEMILIHAN UMUM PADA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI

KABUPATEN DAIRI 2018

3.1 Strategi Manajemen Efektif.................................................................54

3.2 Strategi Pendidikan Pemilih................................................................59

3.3 Strategi Sosialisasi Pemanfaatan IT....................................................64

2.4 Strategi Sosialisasi Pemilih Pemula…….............................................69

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................74

3.2 Saran..................................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................76

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1...............................................................................................................6

Tabel 2.1 ................................................................ ...........................................46

Tabel 2.2.............................................................................................................48

Tabel 2.3.............................................................................................................51

Tabel 2.4.............................................................................................................52

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Struktur Organisari KPU Kabupaten Dairi 2018..................................44

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Transkip Wawancara

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara di Dunia yang menganut sistem

politik demokrasi yang dalam penerapanya menginginkan kebebasan partisipasi

politik yang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif

dalam menentukan arah pembangunan Bangsa. Salah satu perannya yaitu dengan

menentukan pemimpinya secara langsung, umum, bebas dan rahasia melalui

sebuah pemilihan umum. Untuk mewujudkan itu maka Pemerintah dituntut harus

mampu memfasilitasi penyelenggaraan pemilu sebagai sebuah upaya membangun

demokrasi.

Berdasarkan Undang-Uundang No. 15 Tahun 2011 Tentang

Penyelenggaraan Pemilihan Umum menyebutkan bahwa “Untuk meningkatkan

kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang dapat menjamin pelaksanaan hak

politik masyarakat dibutuhkan penyelenggara pemilihan umum yang profesional,

serta mempunyai integritas, kapabilitas, dan akuntabilitas melalui Komisi

Pemilihan Umum” 1
, sehingga dalam implementasinya dapat mewujudkan

partisipasi masyarakat untuk mendukung terlaksananya pemilihan umum yang

bersih, jujur, dan adil yang sesuai dengan spirit demokrasi dan kearifan lokal

bangsa Indonesia. Pemilihan umum “merupakan sarana untuk memfasilitasi

proses perebuan mendat rakyat untuk memperoleh kekuasaan, dalam pemilu

1
Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum

1
rakyat sebagai pemegang kedaulatan Negara memilih pemimpin yang akan

menentukan nasibnya untuk lima tahun ke depan2.

Selain itu Undang-Undang tersebut juga telah menyatakan bahwa “Komisi

Pemilihan Umum menyelengarakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan

gubernur, bupati,dan walikota atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang

Komisi Pemeilihan Umum Kabupaten/ Kota kepada masyarakat. Maka dapat

simpulkan bahwa dalam melakukan tugas dan fungsihnya Komisi Pemilihan

Umum dapat merancang program-program yang berorientasi pada peningkatan

partisipasi politik masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya sesuai dengan

kearifan lokal yang ada di daerah tersebut3.

Disisi lain Komisi Pemilihan Umum harus bertindak profesional dengan

menentukan langkah-langkah strategis yang mampuh memberikan pemahaman

kepada masyarakat untuk sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga

Negara. Salah satu tugasnya yaitu dengan melakukan sosialisasi untuk mendorong

partisipasi politik masyarakat pada pemilihan umum. Tugas-tugas tersebut secarah

hirarki dilaksanakan oleh KPU Pusat, KPU Propinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota

sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 15 Tahun 2011 Tentang Komisi

Pemilihan Umum. Sehingga dalam lingkup kabupaten/kota maka tugas untuk

membangun kesadaran politik masyarakat dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Kota salah satunya seperti tugas yang dilaksanakan oleh

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi.4

2
Khairul Fahmi, Pemilihan Umum Kedaulatan Rakyat, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), hlm.276
3
Undang-Uundang No. 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum
4
Ibid

2
Komisi Pemilihan Umum berperan penting dalam pelaksanaan pemilu

termasuk dalam penyelenggaraan, berupaya agar pelaksanaan pemilihan umum

berjalan dengan baik sesuai dengan amanat undang-undang. Selain itu Komisi

Pemilihan Umum juga berupa untuk meningkatkan partisipasi masyarakat agar

berperan aktif dalam proses pemilihan umum termasuk dalam pencoblosan di kota

suara pada hari pemilihan5.

Pemilihan Umum (Pemilu) sering disebut sebagai Pesta Demokrasi yang

dilakukan sebuah Negara. Dalam sebuah negara yang menganut paham

demokrasi, pemilu menjadi kunci terciptanya demokrasi. “Di Indonesia pemilu

merupakan suatu wujud nyata dari demokrasi dan menjadi sarana bagi rakyat

dalam menyatakan kedaulatannya terhadap Negara dan Pemerintah. Kedaulatan

rakyat dapat diwujudkan dalam proses Pemilu untuk menentukan siapa yang harus

menjalankan dan mengawasi pemerintahan dalam suatu negara. Pemilu

berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 19456.

Pemilu diselenggarakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia,

jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Partisipasi

politik dalam negara demokrasi merupakan indikator implementasi

penyelenggaraan kekuasaaan negara tertinggi yang absah oleh rakyat (kedaulatan

rakyat), yang dimanifestasikan keterlibatan mereka dalam pesta demokrasi

(Pemilu). Makin tinggi tingkat partisipasi politik mengindikasikan bahwa rakyat

mengikuti dan memahami serta melibatkan diri dalam kegiatan kenegaraan.

5
Ibid
6
Ibid

3
Sebaliknya tingkat partisipasi politik yang rendah pada umumnya

mengindikasikan bahwa rakyat kurang menaruh apresiasi atau minat terhadap

masalah atau kegiatan kenegaraan. Rendahnya tingkat partisipasi politik rakyat

direfleksikan dalam sikap golongan putih (golput) dalam pemilu.

1.2.Rumusan Masalah

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi dalam pelaksanaan pilkada

2018 telah menerima daftar pemilih tetap (DPT). Tercatat ada sekitar 174.907

dengan rincian 86.016 Pemilih Laki – laki dan 88.891 Pemilih perempuan. KPU

memiliki target untuk pemilih yakni 83 persen7.

Jika dibandingkan dengan Pilkada Tahun 2013 ada 4 calon yang

mencalonkan sebagai bupati dan wakil Bupati Kabupaten Dairi yaitu Johny

Sitohang – Irwansyah Pasi, Pasiona Sihombing – Insanuddin Lingga, Parlemen

Sinaga – Renfil Capa, Luhut Matondang – M Lingga, dengan DPT nya 203.910,

hak pilih 149.360 dan partisipasi pemilih yaitu 73%. Dilihat dari data di atas dapat

diketahui bahwa tingkat partisipasi pada Tahun 2018 meningkat walaupun tidak

sesuai dengan target yang di inginkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Dairi. Pada Tahun 2018 tingkat partisipasi pemilih yaitu 81,17% dengan target

83% dan pada Tahun 2013 tingkat partisipasi pemilih 73% dengan target 78%8.

Pemilihan umum Bupati Dairi 2018 (selanjutnya disebut Pilkada Dairi

2018) merupakan pemilihan umum di Kabupaten Dairi, Sumatra Utara, untuk

memilih Bupati dan Wakil Bupati periode 2019-2024. Pilkada Dairi 2018

7 DPT Kabupaten Dairi 2018 Final 174.907 orang [Artikel Online]: https://dairibaru.com/2018/04/20/dpt-
kabupaten-dairi-2018-final-174-907-orang/ diakses pada tanggal 11 November 2018, Pukul 15.17
8Quick Count Pilkada Dairi: 203.910 Jadi Rebutan 4 Pasangan. [Artikel Online]. https :// kabar24. bisnis.

com/ read/ 2013 1010/356/168236/quick-count-pilkada-dairi-203910-suara-jadi-rebutan-4-pasangan. Diakses


pada tanggal 15 November 2018 Pukul 22.01

4
merupakan pemilihan bupati secara langsung ketiga setelah Pilkada Dairi 2008

dan Pilkada Dairi 2013. Bupati petahana, Johnny Sitohang Adinegoro, tidak dapat

mencalonkan diri kembali karena telah menjabat selama 2 periode. Ia mendukung

pencalonan putranya, Depriwanto Sitohang, yang berpasangan dengan Azhar

Bintang. Sementara itu, Wakil Bupati petahana, Irwansyah Pasi, tidak

mencalonkan diri kembali dalam Pilkada Dairi 20189.

Setiap pasangan calon (paslon) wajib memenuhi persyaratan minimal,

yaitu 20% kursi DPRD (7 kursi dari total 35 kursi) atau 25% suara sah (37.259

suara) Pemilu 2014 untuk calon dari jalur partai politik dan 20.450 dukungan

(10% dari DPT Pemilu 2014) yang tersebar lebih dari 50% jumlah kecamatan (8

kecamatan dari total 15 kecamatan). Setelah masa pendaftaran ditutup, total bakal

pasangan calon (bapaslon) yang mendaftar adalah 4 pasangan (2 bapaslon dari

jalur partai politik dan 2 bapaslon dari jalur perseorangan). Setelah dilakukan

verivikasi oleh KPU, hanya calon dari partai politik yang dinyatakan memenuhi

syarat. Kedua pasangan jalur perseorangan yang dinyatakan tidak memenuhi

syarat adalah Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba dan Harungguan Sianturi-

Umar Ujung.[5] Keputusan tersebut kemudian digugat oleh salah satu bapaslon

jalur independen, Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba, dan oleh Mahkamah

Agung dimenangkan. Pilkada Dairi 2018 diikuti oleh 3 paslon sebagai berikut:

Depriwanto sitohang dan azhari bintang, Eddy keleng ate berutu dengan Jimmy

andrea lukita sihombing, Sutan rimson maruli sinaga dengan bilker purba. Pilkada

9Pemilihan umum Bupati Dairi 2018. [Artikel Online] https: //id.wikipedia .org/wiki/ Pemilihan_
umum_Bupati_Dairi_2018. Diakses Pada Tanggal 17 November 2018, Pukul 20.30

5
Dairi 2018 dimenangkan oleh Paslon No.2 Eddy Keleng Ate Berutu-Jimmy

Andrea Lukita Sihombing10

Tabel 1.1
Rekapitulasi suara Pilkada Dairi 2018

Kandidat Jumlah Persentase


Depriwanto Sitohang-Azhar Bintang 59.228 40,16%
Eddy Keleng Ate Berutu-Jimmy Andrea Lukita
86.838 58,88%
Sihombing
Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba 1.418 0,96%
100%
Suara sah 147.484 98,44%
Suara tidak sah 2.344 1,56%
100%
Partisipasi pemilih 149.828 80,09%
Pemilih tidak berpartisipasi 37.268 19,91%
Pemilih terdaftar 187.096 100%
Sumber :https://id.wikipedia.org/wiki/Pemilihan_umum_Bupati_Dairi_2018

Sesuai dengan data di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan

partisipasi masyarakat dalam Pilkada pada tahun 2018. Adapun yang menjadi

alasan penulis menetapkan judul ini salah satunya adalah rendahnya partisipasi

masyarakat Kabupaten Dairi dalam Pilkada pada tahun 2014, kedua tingginya

partisipasi masyarakat dalam pilkada 2018, pentingnya peran dan strategi KPU

Dairi dalam pilkada. Ketiga alasan ini menjadi dasar pemikiran bagi penulis untuk

memperdalam pemahaman yang berkaitan dengan strategi KPU Dairi dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menentukan pilihannya dalam

pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Dairi.

10
Ibid

6
Selain adanya strategi KPU dalam meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam mengikuti Pilkada menurut penulis juga tidak terlepas dengan adanya

pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia khususnya di Sumatera Utara terjadi

juga Pemilihan Gubernur dimana juga masyarakat Kabupaten dairi melakukan

Pemilihan Umum. Melalui Pilkada serentak memotivasi masyarakat untuk

berpartisipasi dalam mengikuti pemilihan kepala daerah di wilayah masing-

masing.

Berdasarkan latar belakang ini dianggap sangat penting untuk diketahui

bagaimanakah strategi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Dairi dalam upaya meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada pemilukada

Tahun 2018. Sesuai dengan pemaparan dan latar belakang tersebut menjadi daya

tarik bagi penulis sekaligus menjadi landasan pemikiran dalam menetapkan judul :

Strategi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dairi Dalam Meningkatkan

Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Tahun 2018.

1.3.Pertanyaan Penelitian

Adapun rumusan penelitian ini adalah : Bagaimana Strategi Komisi

Pemilihan Umum (KPU) Dairi Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2018 ?

7
1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah di Kabupaten Dairi ?

2. Untuk mendiskripsikan Strategi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dairi

Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2018

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan bahwa manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan dan literature

dari berbagai pihak tentang pentingnya peran KPU dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada di berbagai daerah.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada KPU

khususnya dan masyarakat umumnya tentang pentingnya partisipasi

masyarakat dalam setiap Pilkada.

3. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak akademis

untuk mengkaji berbagai permasalahan yang ada di tengah-tengah

masyarakat khususnya mengenai Pilkada.

8
1.6. Kerangka Teori

1.6.1. Teori Manajemen Strategi

Manajemen menurut Stoner (dalam Handoko) adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan11.

Menurut Hasibuan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu 11 . Berdasarkan defenisi ini dapat

diartikan bahwa manajemen merupakan suatu seni pengaturan terhadap

kemampuan yang ada pada dirimanusia.m Sedangkan manajemen menurut

G.R.Terry (dalam Hasibuan) adalah :

Management is a distinct process consisting of planning, organizing,


actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated
objectivies by the use of human being and other resources.”(manajemen
adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya)12

Berdasarkan definisi manajemen di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

manajemen merupakan suatu proses untuk membagi tugas, tanggung jawab,

pekerjaan karena terbatasnya kemampuan manusia itu sendiri dalam

melaksanakan tugasnya sehingga terbentuklah kerja sama yang baik di dalam

suatu organisasi demi mencapai tujuan yang ingin dicapai organisasi tersebut.

11
Melayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hlm.2
12
GR.Terrym Manajemen Peningkatan Mutu,Terj.Hasibuan, (Jakarta : Intermasa, 2012), hlm.3

9
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategos (stratos= militer

dan ag = memimpin), yang berarti generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh

para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang14.

Merumuskan strategi bukanlah pekerjaan mudah. Kendala utamanya adalah

komitmen internal terhadap segala hal yang telah dirumuskan sebagai konsekuensi

strategi.

Rachmat, menjelaskan makna terpenting dari pemahaman strategi sebagai

mengambil tindakan yang berbeda dari perusahaan pesaing dalam satu industri

guna mencapai posisi yang lebih baik. Artinya, strategi antarperusahaan dalam

satu industri berbeda dengan lainnya, karena masing-masing perusahaan

mengalami kondisi internal dan tujuan yang berbeda, walaupun pada umumnya

kondisi eksternal dapat sama15.

Strategi adalah cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.

Ia merupakan sebuah rencana untuk sebuah kegiatan. Di dalamnya termasuk

formulasi tujuan dan kumpulan rencana kegiatan. Hal itu mengindikasikan adanya

upaya memperkuat daya saing pekerjaan bisnis dalam mengelola organisasi dan

mencegah pengaruh luar yang negatif pada kegiatan organisasi16.

Definisi lain mengenai strategi menurut Menurut Rachmat secara umum,

defenisi strategi sebagai cara mencapai tujuan. Strategi merupakan rencana jangka

panjang untuk mencapai tujuan. Strategi terdiri atas aktivitas-aktivitas penting

yang diperlukan untuk mencapai tujuan17.

14 Rachmat, Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara, 2014), hlm.11


15 Ibid, hlm.6
16 Mangkuprawira, Manajemen Organisasi, (Jakarta : Kencana, 2014), hlm.14
17 Ibid

10
Adapun pengertian strategi menurut Rangkuti adalah “Strategi merupakan

alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya18. Sedangkan

menurut Stoner strategi adalah “merupakan respons secara terus menerus maupun

adaptif terhadap peluangdan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan

internal yang dapat memengaruhi organisasi19. Selain itu, pengertian lain tentang

strategi diungkapkan oleh Iriantara mengatakan bahwa “strategi adalah pola atau

rencana yang mengintegrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian sebuah

organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif20.

Berdasarkan definisi-definisi diatas maka peneliti menarik kesimpulan

bahwa strategi merupakan suatu rencana atau cara terbaik dan langkah-langkah

yang harus dijalani untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan agar

memperoleh keberhasilan. Hal ini mengidentifikasikan adanya upaya memperkuat

daya saing pekerjaan dalam kegiatan mengelola organisasi dan mencegah

pengaruh dari luar.

Menurut Rachmat manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan,

penerapan, dan pengevaluasian keputusan lintas fungsional yang memungkinkan

suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategik adalah proses

penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk

mencapai sasaran serta pengalokasian sumber daya untuk menerapkan kebijakan

dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi21.

18 J.Rangkuti, Strategi Organisasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2013), hlm.3


19 Stoner, Op-Cit, hlm.3
20 Iriantara, Manajemen Personalia, (Bandung : Jemmers, 2014), hlm.14
21 Rachmat, Op-Cit, hlm.16

11
Manajemen strategik mengombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai

bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut

Rachmat manajemen strategik adalah “serangkaian keputusan dan tindakan

mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh

seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut”22.

Sedangkan menurut Iriantara manajemen strategis adalah “pendekatan sistematis

terhadap tanggung jawab umum manajemen yang besar dan terus meningkat arti

pentingnya untuk memposisikan dan mengaitkan perusahaan dengan

lingkungannya dengan cara yang akan menjamin keberhasilan perusahaan dan

mengamankan perusahaan dari ketidak terdugaan23.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka peneliti dapat menyimpulkan

bahwa manajemen strategis merupakan usaha untuk mengembangkan kekuatan

yang ada di dalam suatu perusahaan atau organisasi yang bertujuan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen strategi akan efektif bila

manajemen puncak menyalurkan setiap informasi mengenai sasaran bisnis, arah

bisnis, kemajuan ke arah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan produk.

Proses Manajemen Strategi menurut Winardi proses manajemen strategis meliputi

empat elemen dasar yaitu (1) pengamatan lingkungan, (2) perumusan strategi, (3)

implementasi strategi, (4) evaluasi dan pengendalian. Pada level korporasi, proses

manajemen strategis meliputi aktivitas-aktivitas mulai dari pengamatan

lingkungan sampai evaluasi kinerja24.

22 Ibid, hlm.16
23
Iriantara, Op.Cit, hlm.19
24
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Bandung : Citra Aditya, 2013), hlm.9

12
Manajemen mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan

dan ancaman dan mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan

kelemahan. Faktor-faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan

disebut faktor-faktor strategis dan diringkas dengan singkatan S.W.O.T yang

berarti Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang),

dan Threats (ancaman).

1.6.2. Perilaku Pemilih

Konsep perilaku pemilih sebagaimana yang diungkapkan oleh J. Kristiadi

adalah keterikatan seseorang untuk memberikan suara dalam proses pemilihan

umum berdasarkan faktor psikologis, faktor sosiologis, dan faktor rasional

pemilih (voting behavioral theory)25. Sementara menurut Mahendra perilaku

pemilih adalah tindakan seseorang ikut serta dalam memilih orang, partai politik

atau isu public tertentu.26

Perilaku pemilih dalam pemilu merupakan salah satu bentuk perilaku

politik. Hutington berpendapat bahwa perilaku pemilih dan partisipasi politik

merupakan dua hal tidak dapat dipisahkan. Partisipasi politik dapat terwujud

dalam berbagai bentuk. Salah satu wujud dari partisipasi politik ialah kegiatan

pemilihan yang mencakup suara, sumbangan-sumbangan untuk kampanye,

bekerja dalam suatu pemilihan, mencari dukungan bagi seorang calon atau setiap

tindakan yang bertujuan untuk mempengaruhi hasil proses pemilihan27.

25 J.Kristiadi,
Prilaku Pemilih Dalam Dunia Politik, (Jakarta : Bumi Aksara,2006), hlm.76
26 A.A. Oka Mahendra, Kondisi Politik Dalam Pemilih, (Jakarta : Kencana , 2005), hlm.75
27 Samuel P.Hutington, Peran Masyarakat Dalam Politik, (Bandung : Armico, 2010), hlm.16

13
Menurut Mahendra, perilaku pemilih adalah tindakan seseorang ikut serta

dalam memilih orang, partai politik ataupun isu publik tertentu28. Kemudian,

Kristiadi mendefinisikan perilaku pemilih sebagai keterikatan seseorang untuk

memberikan suara dalam proses pemilihan umum berdasarkan faktor psikologis,

faktor sosiologis dan faktor rasional pemilih atau disebut teori voting behavioral29.

Berdasarkan defenisi perilaku pemilih di atas dapat dipahami sebagai suatu studi

yang memusatkan diri pada bidang yang menggeluti kebiasaan atau

kecenderungan pilihan rakyat dalam pemilihan umum, serta latar belakang

mengapa mereka melakukan pemilihan itu.

Sementara perilaku pemilih menurut Ramlan Surbakti dalam Efriza adalah

: “Aktivitas pemberian suara oleh individu yang berkaitan erat dengan kegiatan

pengambilan keputusan untuk memilih dan tidak memilih (to vote or not to vote)

di dalam suatu pemilu maka voters akan memilih atau mendukung kandidat

tertentu.30 Pemberian suara (voting) secara umum dapat diartikan sebagai sebuah

proses dimana seorang anggota dalam suatu kelompok menentukan pendapatnya

dan ikut dalam menentukan konsensus diantara anggota kelompok terhadap

keputusan atau kebijakan yang akan diambil.

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas, maka perilaku pemilih dapat

diartikan sebagai sebuah tindakan seseorang maupun sekelompok orang

(masyarakat) yang berkaitan dengan kepentingan atau tujuan dalam

mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan. Dari konsep yang

dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa perilaku pemilih merupakan tindakan

pemilih terkait pemilihan langsung. Ramlan Surbakti memandang perilaku


28 Mahendra, Sistem Politik Demokrasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), hlm.75
29 Kristiadi, Sistem Demokrasi Indonesia, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hlm.76
30 Ramlan Surbakti, Perilaku Pemilih Dalam Pemilu, (Jakarta : Kencana, 2012), hlm.480

14
pemilih merupakan bagian dari perilaku politik yang menggambarkan

keikutsertaan warga negara dalam pemilu yang juga menjadi serangkaian kegiatan

membuat keputusan yakni memilih atau tidak, dan jika memilih apakah memilih

kandidat X atau kandidat Y31.

Sesuai dengan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku

pemilih merupakan tindakan seseorang untuk memberikan suara dalam pemilihan

umum, dimana yang menjadi perhatian adalah mengapa seorang pemilih memilih

partai tertentu atau kandidat tertentu dan bukan partai lainnya atau kandidat

lainnya.

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perilaku

politik merupakan kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan

memberikan pengaruh terhadap pengambilan suatu kebijakan untuk tujuan

tertentu.

1.6.3. Partisipasi Politik

Partisipasi politik merupakan faktor terpenting dalam suatu pengambilan

keputusan, karena tanpa partisipasi politik keputusan yang dibuat oleh pemerintah

tidak akan berjalan dengan baik. Partisipasi politik merupakan salah satu bagian

penting dalam sebuah tatanan Negara yang demokrasi, partisipasi politik juga

menunjukkan tentang ciri khas adanya sebuah moderenisasi politik. Di Negara-

negara yang proses moderenisasi secara umum telah berjalan dengan baik,

biasanya tingkat partisipasi masyarakatnya meningkat. Pada umumnya

masyarakat Indonesia masih menganggap bahwa berpartisipasi dalam pemilu,

31 Ramlan Surbakti, Peran Masyarakjat Dalam Pemilihan Umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), hlm.145.

15
pilpres atau pilkada hanyalah sebatas memberikan dukungan kepada salah satu

calon peserta pemilu mulai penusukan gambar atau memberikan hak suaranya.

Pengertian politik sesuai pendapat beberapa ahli antara lain : Menurut

Herbert Mc. Closky partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan sukarela dari

warga masyarakat melalui dimana mereka mengambil bagian dalam proses

pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses

pembentukan kebijakan umum32. Menurut Nice dan Verba partisipasi politik

adalah kegiatan pribadi warga Negara yang legal, yang sedikit banyaknya

langsung bertujuan untuk mempengruhi seleksi pejabat-pejabat Negara dan atau

tindakan-tindakan diambil oleh mereka33

Menurut Budihardjo mengemukakan pendapat bahwa partisipasi politik

adalah kegiatan seorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif

dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan Negara dan secara

langsung atau tidak langsung, mempengaruhi kebijakan pemerintah. Kegiatan ini

mencangkup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum

menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau kelompok

kepentingan, mengadakan hubungan dengan pejabat pemerintah atau anggota

parlemen, dan sebagainya34

Selain pendapat di atas, maka partisipasi politik dapat diartikan sebagai

perlaku dan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk

terlibat langsung dalam kehidupan berpolitik35 Dari beberapa pendapat para ahli

32. Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Terj.Mariam, Jakarta : 2008), hlm.37

33 Nice dan Verba, Manajemen Strategi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2010), hlm.231
34 Budiarjo, Partisipasi Masyarakat Dalam Politik, (Jakarta : Lantera, 2008), hlm.183
35 M.Idham, Partisipasi Politik di Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2011), hlm.5

16
diatas mengatakan bahwa partisipasi politik itu terjadi untuk mempengaruhi

kebijakan yang akan atau sudah dibuat dan jelas bagi kita bahwa partisipasi itu

tidak hanya sebatas pemberian suara pada saat pemungutan suara saja, melainkan

kegiatan-kegiatan seperti mendukung salah satu calon atau memberikan dukungan

baik langsung atau tidak langsung dan melibatkan diri dari kegiatan politik seperti

mengikuti kampanye, waktu pemilihan, dan sesudah pemilihan yaitu

penghitungan suara merupakan salah satu bentuk dari partisipasi politik. Jenis-

jenis partisipasi politik salah satunya adalah keterlibatan langsung aktivitas

politik, melibatkan diri dalam berbagai proyek sosial, melakukan lobi pejabat,

bekerja aktif sebagai anggota partai, menjadi juru kampanye, bahkan menjadi

pemimpin partai36.

Khusus di Negara-negara yang sedang berkembang partisipasi politik

merupakan hal yang sangat menarik untuk dibahas mengingat masih rendahnya

tingkat partisipasi politik masyarakat secara umum yang mungkin dikarenakan

kurangnya pemahaman terhadap politik itu sendiri yang tak lepas dari faktor

ekonomi dan pendidikan. Di Indonesia saat ini penggunakan kata partisipasi

politik lebih sering mengacu kepada dukungan yang diberikan warga untuk

pelaksanaan keputusan yang sudah dibuat oleh para pemimpin politik dan

pemerintah.

1.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah, baik skripsi,

tesis, disertasi atau jurnal penelitian. Adapun penelitian sebelumnya yang

mengkaji tentang upaya meningkatkan partisipasi masyarakat, yaitu:


36 Miriam Budiardjo, Partisipasi dan Partai Politik, (Jakarta : Obor Indonesia, 1998), hlm.8

17
Hasil penelitian Tauchid Noor tahun 2009 dari Universitas Kanjuruhan

Malang dengan judul “Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Meningkatkan

Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Umum”. Penelitian ini menjelaskan

bagaimana peran KPU meningkatkan partisipasi masyarakat. Komisi Pemilihan

Umum merupakan metamorfosis dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, yang dibentuk berdasarkan Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sehubungan

dengan peran KPU sesuai dengan wewenang yang ada maka KPU harus

menjalankan perannya dalam pemilu sesuai undang-undang yaitu dengan

melakukan interaksi sosial dengan masyarakat dan stakeholder. Dalam interaksi

sosial tersebut terdapat peran yang signifikan terhadap partisipasi. Adapun peran

KPU yang diimplementasikan dalam pemilu tersebut sebagai berikut antara lain :

a. Mengadakan sosialisasi dengan menggunakan media komunikasi multi

jalur pada setiap tahapannya secara tepat, baik melalui media cetak,

elektronik maupun melalui forum-forum organisasi nonformal dalam

masyarakat, misalnya radio, koran, kelompok tahlil, pengajian, ibu-ibu

PKK, dan sebagainya.

b. Fungsionalisasi institusi pemerintahan secara proporsional di tingkat

kelurahan, misalnya dengan memberdayakan lembaga tingkat desa

kelurahan, seperti desa kelurahan, RW, dan RT.

c. Mampu membangun kerja sama dan koordinasi yang harmonis dengan

desk pemilu/pemerintah dan pemerintah daerah, media massa, dan

instansi terkait di daerah, dengan kerja sama dan koordinasi tersebut

diharapkan terjadi komunikasi yang efektif dengan masyarakat.

18
d. Konsisten dalam pelaksanaan regulasi sehingga KPU dapat

menempatkan dirinya secara netral, independen, proporsional, dan

patuh sesuai dengan peraturan perundang-undangan sehingga KPU

dapat menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada pasangan calon

tertentu.37

Lalu yang kedua adalah hasil penelitian M. Yusuf A.R, tahun 2010 dari

Universitas Kanjuruhan Malang dengan judul “Peran Komisi Pemilihan Umum

(KPU) Dalam Pendidikan Politik”. Skripsi atau jurnal ini menjelaskan peran KPU

dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat pemilih guna

meningkatkan partispasi pemilh dalam pemilu. KPU secara undang-undang

memiliki wewenang untuk menyosialisasikan kegiatan pemilu kepada masyarakat.

Untuk menjalankan tugas di bidang 12 sosialisasi tersebut, secara struktural KPU

telah menjangkau semua tingkatan wilayah dan geografis karena di setiap wilayah

dibentuk kepanjangan tangan KPU. Pada wilayah provinsi terdapat KPU Provinsi,

di wilayah Kabupaten/Kota dibentuk KPUD kabupaten/kota, di tingkat wilayah

Kecamatan dibentuk PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), di tingkat

Desa/kelurahan terdapat PPS (Panitia pemungutan Suara). Pada saat pemungutan

suara, di tiap-tiap TPS terdapat KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan

Suara). Sedangkan untuk pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan oleh

PPLN (Panitia Pemungutan Luar Negeri). Berbagai aspek yang harus

disosialisasikan kepada masyarakat pemilih berkaitan dengan Pemilu di antaranya

yaitu: manfaat pemilu, nama-nama peserta pemilu, ajakan untuk memberikan

suara nanti pada saat pemungutan suara, tata cara pemilu, jadwal pemilu,

khususnya pada tahap kampanye, tata cara pencoblosan, jadwal pemungutan suara

37Tauchid Noor, Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam
Pemilihan Umum, Universitas Kanjuruhan Malang , 2009

19
dan pengumuman hasil penghitungan suara. Pesan-pesan dalam kegiatan

sosialisasi perlu dilakukan secara menarik, informatif, sederhana, dan mudah

dipahami. Media sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk simulasi pencoblosan,

ataupun dengan memasang iklan layanan masyarakat di media cetak dan

elektronik, iklan outdoor (di luar ruangan) dengan memasang spanduk dan baliho

di tempat-tempat strategis, penyebaran brosur, stiker, dan sebagainya. 38

Lalu selanjutnya adalah skripsi dari Novendi Setiawan tahun 2015 dari

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berjudul “Strategi KPU Kabupaten

Bantul Untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula Dalam Pilkada

Kabupaten Bantu Tahun 2015” dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai

berikut: 1. Perencanaan strategi KPU Bantul dengan cara pertama identifikasi misi

KPU Bantul, yang kedua analisis lingkungan strategi dengan analisi SWOT, dan

yang ketiga analisis isu strategi. 2. Hasil analisis isu strategi berdasarkan SWOT

sebagai berikut : Strategi S.O (Strength / Opportunities) yang didapat dari hasil

analisis kekuatan dan peluang organisasi KPU Bantul yaitu meningkatkan kualitas

kerjasama antar anggota KPU maupun dari luar anggota KPU, menjalankan tugas

KPU sesuai dengan undang-undang yang berlaku serta anggota KPU untuk

memaksimalkan kemampuan berteknologi internet. Dengan strategi tersebut KPU

dapat memanfaatkan kekuatan organisasi untuk mengejar peluang yang ada.

Strategi S.T (Strengths / Thereats ) yang didapat dari hasil analisis kekuatan dan

peluang organisasi KPU Bantul , meningkatkan pendidikan berpolitik kepada

masyarakat dan mengefektifitaskan kinerja tim yang bertugas dalam seksi

sosialisasi masyarakat. Strategi tersebut digunakan untuk memperkecil dampak

38
M. Yusuf A.R, Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Pendidikan Politik, Universitas Kanjuruhan
Malang, 2010.

20
ancaman yang datang dari luar. Strategi W.O (Weaknes / Opportunities) yang

didapat dari hasil analisis kekuatan dan peluang organisasi KPU Bantul yaitu

meningkatkan kerjasama dari organisasi-organisasi terkait, pemanfaatan sarana

dan prasarana dengan baik agar biaya bisa diminimalisir, mengadakan pelatihan

atau diklat agar sosialisasi lebih berkualitas. Strategi ini bertujuan untuk

memperbaiki kelemahan internal dan memanfaatkan peluang eksternal.

Strategi W.T (Weakness / Thereats) yang didapat dari hasil analisis

kekuatan dan peluang organisasi KPU Bantul yaitu meningkatkan koordinasi

anggota KPU untuk bersosialisasi kepada masyarakat, memaksimalkan program

KPU dengan meminimalkan biaya, meningkatkan mutu sosialisasi kepada

masyarakat. Strategi KPU Kabupaten Bantul dalam meningkatkan partisipasi

pemilih pemula dipilkada 2015 antara lain : Memaksimalkan kemampuan media

elektronik dan media internet untuk bersosialisasi, Meningkatkan kerjasama dari

organisasi-organisasi terkait untuk bersosialisasi, dan Validasi Data Pemilih. 39

Penelitian terdahulu sebagaimana yang diuraikan di atas memiliki

relevansi dengan penelitian yang sedang penulis lakukan.

1.8. Metodologi Penelitian

1.8.1. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang

melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu39 Penelitian ini

mengumpulkan data bersifat kualitatif dan disajikan secara deskriptif. Adapun

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi

39 Novendi Setiawan, Strategi KPU Kabupaten Bantul Untuk Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula
Dalam Pilkada Kabupaten Bantul, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2015
39 Lexy J.Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosdakarya, 2007), hlm.2

21
yaitu terhadap obyek yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini.

1.8.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan cara :

1. Wawancara

Wawancara adalah melakukan serangkaian tanya jawab terhadap

informan penelitian yang dapat memberikan informasi tentang

permasalahan yang diteliti. Teknik wawancara yang digunakan dalam

penelitian kualitatif ini adalah wawancara mendalam. Wawancara

mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara Tanya jawab sambil beratap muka antara

observer dengan informan atau orang yang diwawancarai.

Adapun yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah informan

penelitian, yaitu :

a. Sudiarman Manik S.Pd.I, MM selaku Ketua KPU Dairi

b. Hartono Maha, S.Pd.I, selaku Devisi Logistik

c. Feryanto Sitohang,SE selaku Devisi Hukum

d. Erika Elysabeth lamtio

e. Panitia Pelaksana Kecamatan

f. Masyarakat

2. Dokumen

22
Dalam hal ini penulis mengumpulkan berbagai dokumen yang

berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. Dokumen ini akan

dikumpulkan dan disajikan sesuai dengan permasalahannya terutama

yang berkaitan dengan aktivitas KPU, partisipasi masyarakat dalam

Pilkada Kabupaten Dairi 2018.

1.8.3. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah tempat pelaksanaan penelitian, dalam hal ini

peneliti menetapkan lokasi penelitian di Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Dairi di jalan Sidikalang-Medan, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi.

1.8.4. Teknik Analisis Data

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deksiptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan data-data primer dan data

skunder. Analisis data kualitatif memberikan hasil penelitian untuk memperoleh

gambaran terhadap proses yang diteliti dan juga menganalisis makna yang ada

dibalik informasi data dan proses tersebut.

Metode analisis dilakukan dengan deskriptif berdasarkan data-data primer

dan skunder yang selanjutnya akan ditarik kesimpulan sesuai dengan

permasalahan yang telah dirumuskan. Data primer diambil dari orang yang

berkompeten dalam memberikan data terkait strategi KPU dalam meningkat

partisipasi masyarakat dalam Pilkada Kabupaten Dairi 2018. Sedangkan data

ksunder dalam penelitian ini diambil dari berbagai literature atau sumber bacaan

yang berkaitan dengan pembahasan.

23
1.8.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan rencana penulisan skripsi yang tersusun

dan tersistem sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, adapun sistematika

penulisan ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I yang berkaitan dengan latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, kerangka teori, penelitian

terdahulu dan metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II DESKRIPSI KABUPATEN DAIRI

Pada bab ini menguraikan tentang gambaran singkat Kabupaten Dairi dan

kindisi KPU sebagai pelaksana pemilu.

BAB III ADALAH ANALISIS STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM

(KPU) KABUPATEN DAIRI DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI

PEMILIH PADA PEMILIHAN DAERAH 2018 (STUDI KASUS KPU

DAIRI)

Pada Bab ini nantinya akan berisikan tentang penyajian data dan fakta

yang diperoleh dari wawancara, buku-buku, jurnal, serta internet dan juga akan

menyajikan pembahasan data dan fakta tersebut.

BAB IV PENUTUP

Pada BAB ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan yang diperoleh

dari hasil data pada bab – bab sebelumnya serta berisi kemungkinan adanya

saran–saran yang peneliti peroleh setelah melakukan penelitian.

24
BAB II
DESKRIPSI KPU KABUPATEN DAIRI

2.1. Gambaran Geografi Kabupaten Dairi

Sekilas Tentang Kabupaten Dairi (Tanoh Pak-Pak Simende) Kabupaten

Dairi adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatra Utara. Dairi memiliki luas

wilayah 3.146,1 km² dan populasi 350.000 jiwa. Ibu kotanya ialah

Sidikalang.Kabupaten ini kemudian dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu

Kabupaten Dairi sebagai kabupaten induk dan Kabupaten Pakpak Bharat dengan

dasar hukum Undang Undang Nomor 9 Tahun 2003 Tentang Pembentukan

Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang

Hasundutan yang dikelurkan pada tanggal 25 Februari 2003.1 Kabupaten Dairi

merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang usianya cukup tua.

Berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber, pemerintahan sejarah

berdirinya pemerintah Kabupaten Dairi ketika pada masa agresi militer I Belanda

yang menguasai Sumatera Timur sehingga untuk menyelenggarakan pemerintahan

serta perang melawan agresi Belanda, Residen Tapanuli ketika itu Dr. Ferdinand

Lumbantobing selaku Gubernur Militer Sumatera Timur dan Tapanuli,

menetapkan Keresidenan Tapanuli menjadi 4 (empat) kabupaten masing-masing

Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang dan Kabupaten

Silindung40.

40
Sudiarman Manik (Ketua KPU) dikutip melalui https://infopemilu.kpu.go.id/informasi-pemilihan, diakses
pada tanggal 09 Februari 2019, Pukul 20.17

25
Paulus Manurung menjadi pilihan sang residen untuk menjadi bupati

pertama Kabupaten Dairi. Berkedudukan di Sidikalang, Bupati Paulus Manurung

membawa tiga kewedanaan yaitu: Sidikalang, dipimpin oleh Jonathan Ompu

Tording Sitohang. Terdiri dari dua kecamatan yakni Sidikalang (Camat: Tohir

Ujung) dan Sumbul (Camat: Mengaraja Lumbantobing). Simsim, dipimpin oleh

Kisaran Massy Maha. Terdiri dari dua kecamatan yaitu Kerajaan (Camat:

dirangkap oleh Kisaran Massy Maha), dan Salak (Camat: Polikarpus

Panggabean). Karo Kampung, dipimpin Gading Barklomeus Pinem. Terbagi dua

kecamatan yaitu Tigalingga (Camat: Ngapit David Tarigan) dan Tanah Pinem

(Camat: Johannes Pinem). Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1526

tanggal 12 September 1947 ditetapkan Paulus Manurung sebagai Bupati pertama

Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai 1 Oktober

194741.

Berdasarkan tanggal ketetapan Bupati pertama itulah yang akhirnya dasar

kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat ditetapkan sebagai “Hari Jadi

Kabupaten Dairi” melalui Keputusan DPRD Kabupaten Dairi Nomor 4/K-

DPRD/1997 tanggal 29 April 1977. Pada awal berdirinya Kabupaten Dairi terbagi

atas tiga kewedanan dan enam kecamatan. Kewedanan tersebut yaitu, kewedanan

Sidikalang yang dibagi atas dua kecamatan masing-masing. Kecamatan

Sidikalang dan Kecamatan Sumbul. Selanjutnya kewedanan Simsim dibagi atas

dua kecamatan yaitu Kecamatan Kerajaan dan Kecamatan Salak, serta kewedanan

Karo Kampung yang dibagi atas dua kecamatan masing-masing Kecamatan

41Veryanto Sitohang (Komisioner KPU), melalui https://dairipers.com/duel-terpanas/ Sejarah Dairi – Profil,


diakses pada tanggal 09 februari 2019, Pukul 20.56

27
Tigalingga dan Kecamatan Tanah Pinem. Wilayah Kabupaten Dairi dibatasi

dengan wilayah42:

1. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat

2. Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan (Provinsi Nanggroe

Aceh Darussalam).

Sebagian besar tanahnya didapati bukit-bukit dengan kemiringan

bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis. Pada umumnya Kabupaten Dairi

berada pada ketinggian rata-rata 700-1.250 meter di atas permukaan laut.

Sedangkan Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan

Silima Pungga-pungga terletak pada ketinggian antara 400-1.360 meter di atas

permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang, Kerajaan dan Kecamatan Tanah

Pinem berada pada ketinggian 700-1.660 meter di atas permukaan laut. Di

Kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan

dipergunakan untuk irigasi teknis, di mana sebagian besar sudah dimanfaatkan

menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan air minum43.

Kondisi sosial Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Dairi terdiri dari

berbagai suku, utamanya suku Pakpak, Batak Toba, Karo, Simalungun, Jawa,

Minangkabau, Mandailing, Aceh, Nias, Tionghoa dan lain-lain. Adapun yang

memiki hak ulayat adalah suku Pakpak, terdiri dari 5 (lima) suak, yaitu Suak

Keppas, Simsim, Pegagan, Klasen, dan Boang. Suak keppas terdiri dari 7 (tujuh),

yang dikenal dengan sipitu marga, yaitu marga Angkat, Bintang, Ujung, Kudadiri,

Capah, Gajah Manik dan Sinamo dengan berru Berampu dan Pasi. Asal muasal

42
Ibid
43
Ibid

29
sipitu marga berasal dari Sicike-cike yang terletak diantara Kecamatan Sitinjo,

Parbuluan dan Kabupaten Pakpak Bharat yang saat ini merupakan hutan wisata

alam. Masing-masing suku mempunyai bahasanya sendiri, seperti bahasa Pakpak,

Batak Toba, Simalungun, Karo dan lain-lain. Selain itu setiap suku memiliki

sistem kekerabatan/kekeluargaan dan adat istiadat tersendiri44.

Sebagian besar suku menganut sistem kekerabatan patrilienal yang

mendudukan laki-laki membawa garis keturunan, marga, adat istiadat, warisan,

dan pengambilan keputusan, kecuali suku Minangkabau yang menganut sistem

matrilineal. Disamping itu, Kabupaten Dairi kaya akan peningalan-peninggalan

sejarah serta tari-tarian yang khas dan dapat di nikmati pada saat-saat

perayaan/pesta seperti pada waktu pesta budaya Njuah-njuah. Keanekaragaman

penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku etnis, diantaranya suku

Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Nias, Jawa, Minangkabau, dan

WNI keturunan Tionghoa. Keseluruhannya menyebar tidak merata di 12

kecamatan sampai ke daerah pegunungan dan hidup dari pertanian. Penduduk asli

Dairi adalah Suku Pakpak yang pada umumnya mendiami daerah pedalaman.

Kabupaten Dairi pada tahun 2007 melakukan pemekaran terhadap

desa/kelurahannya45.

Pemekaran desa/kelurahan dan kecamatan pada prinsipnya bertujuan untuk

mempercepat laju pembangunan. Ada beberapa agama yang dianut oleh

masyarakat Kabupaten Dairi seperti Kristen Protestan (64,53%). Islam (20,28%).

Katolik (15,07%), dan Buddha (0,12%)46.

44
Ibid
45
Ibid
46
Ibid

30
Kondisi ekonomi masyarakat berdasarkan keadaan alam dan tofografi

Kabupaten Dairi maka sektor pertanian merupakan potensi terbesar mendukung

perekonomian masyarakat. Hal ini didukung oleh keadaan tanah yang sangat

subur. Hasil pertanian yang sangat terkenal dari Sidikalang adalah kopi. Hampir

semua orang di Indonesia dan di Sumatera Utara pada khususnya sudah mengenal

Bubuk Kopi Sidikalang. Kopi Sidikalang terkenal karena rasanya yang khas.

Masih banyak hasil pertanian lain yang dihasilkan di daerah ini seperti padi,

gambir, kemiri, buah-buahan, dan lainnya. Yang paling terkenal adalah kopi, jenis

kopi yang dapat tumbuh dengan baik sesuai iklim di daerah ini ada 2 (dua)

varietas yaitu kopi Arabica dan kopi Robusta47.

Sektor peternakan dan perikanan juga memiliki potensi yang relative besar

untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari populasi ternak besar dan kecil

yang ada yaitu seperti peternakan kerbau, sapi dan lembu . Populasi ternak kecil

yaitu babi, kambing, itik, bebek dan ayam. Lahan untuk pengembalaan ternak

relatif luas serta didukung pula oleh kesesuaian iklim dan lahan untuk penyediaan

rumput sebagai makanan ternak. Sektor perikanan yaitu budi daya ikan seluas 618

Hektar dan penangkapan ikan di perairan yaitu sungai 234,5 Hektar, Danau 500

Hektar, Bendungan 14,1 Hektar. Pariwisata merupakan salah satu sektor pemacu

pertumbuhan ekonomi Dairi pada masa mendatang. Oleh sebab itu, sektor ini akan

mendapat prioritas dalam rencana pembangunan. Kabupaten Dairi memiliki

potensi yang tidak kalah dengan daerah lainnya di Sumatera Utara bila mendapat

perhatian yang serius, baik dari pemerintah maupun pihak swasta48.

47
Ibid
48
Ibid

31
Terlebih lagi aset wisata budaya yang menarik dan tidak dimiliki daerah

lain, seperti “Pesta Njuah-njuah” yang sangat mendapat perhatian dari wisatawan.

Dairi juga memiliki keindahan alam dengan berbagai panorama yang indah, antara

lain: Danau Sicike-cike, Pantai Silalahi, Leter S, Leter Z dan lain sebagainya. Di

samping wisata budaya dan alamnya, Kabupaten Dairi juga memiliki Wisata

Rohani yang tidak kalah menarik dengan daerah wisata lainnya, yaitu Taman

Wisata Iman. Pembangunan objek wisata 76 merupakan salah satu terobosan

untuk memanfaatkan alam dengan spesifikasi yang baru karena akan

mendongkrak peningkatan asli daerah Kabupaten Dairi49

2.2. Sejarah KPU Kabupaten Dairi

Komisi Pemilihan Umum adalah lembaga negara yang menyelenggarakan

pemilihan umum di Indonesia, yakni meliputi Pemilihan Umum Anggota

DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, serta

Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Komisi Pemilihan

Umum tidak dapat disejajarkan kedudukannya dengan lembaga-lembaga negara

yang lain yang kewenangannya ditentukan dan diberikan oleh UUD 1945. Bahkan

nama Komisi Pemilihan Umum belum disebut secara pasti atau tidak ditentukan

dalam UUD 1945, tetapi kewenangannya sebagai penyelenggara pemilihan umum

sudah ditegaskan dalam Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 yaitu Pemilihan umum

diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap,

49
Ibid

32
dan mandiri. Artinya, bahwa Komisi Pemilihan Umum itu adalah penyelenggara

pemilu, dan sebagai penyelenggara bersifat nasional, tetap dan mandiri50.

Berdasarkan definisi di atas, yang dimaksuddengan komisi pemilihan

umum adalah lembaga negara yang menyelenggarakan pemilihan umum di

Indonesia yang bersifat nasional, tetap dan mandiri (independen). Pemilihan

umum yang diselenggarakan oleh komisi pemilihan umum meliputi pemilihan

Umum Anggota DPR/DPD/DPRD, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden, serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Kedudukan komisi pemilihan umum tidak ditentukan dalam UUD 1945, maka

kedudukan komisi pemilihan umum tidak dapat disejajarkan dengan lembaga-

lembaga negara yang telah ditentukan dalam UUD 1945. Kewenangan komisi

pemilihan umum sebagai penyelenggara pemilihan umum, hanya ditegaskan

dalam Pasal 22E ayat (5) UUD 1945 yaitu Pemilihan umum diselenggarakan oleh

suatu komisi pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap,dan mandiri. Komisi

pemilihan umum dengan demikian adalah penyelenggara pemilihan Umum, dan

sebagai penyelenggara yang bersifat nasional, tetap dan mandiri (independen)51.

Berdasarkan tugas dan wewenang KPUD yang diatur dalam UU

No.32/2004 tentang pemerintahan daerah dalam pemilihan kepala daerah, KPUD

Propinsiberperan sebagai : 1) Pembuat aturan pemilihan, 2) Pelaksana proses

pemilihan, 3) Penegakan hokum dalam pemilihan sedangkan KPUD

Kabupaten/Kota menjalankan peranan sebagai : 1) Pelaksana proses pemilihan, 2)

Penegakan hokum dalam pemilihan. Saat pelaksanaan pemilihan, Kepala Daeraah

50
Ibid
51
Ibid

33
Kabupaten/Kota KPUD Kabupaten/Kota menjalankan peranan sebagai : a)

Pembuatan aturan pemilihan, b) Pelaksanaan proses pemilihan, c) Penegakan

hokum dalam pemilihan. Sementara PPK berperan sebagai pelaksana proses

pemilihan dan pelaksana penegakan hokum dalam pemilihan. Sementara dalam

proses pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota

KPUD tidak mendapatkan supervise baik dari KPU maupun propinsi maupun

pusat sebab memang tidak ada kewenangan serta tugas KPU dan KPU propinsi

untuk melaksanakannya52.

Sejarah KPU Kabupaten Dairi Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Dairi dibentuk pada Tahun 2003. Pada awal pembentukannya KPU

Kabupaten Dairi masih terdiri dari 1 (satu) orang Sekretaris dan dibantu oleh 3

(Tiga) orang Kasubbag, dengan struktur sebagai berikut : Pertama Kasubbag

Umum dan Logistik, kedua Kasubbag Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi

masyarakat dan ketiga Kasubbag Hukum Pegawai KPU Kabupaten Dairi53

KPU Kabupaten Dairi memiliki visi dan misi. Adapun Visi dan Misi KPU

Kabupaten Dairi adalah : Terwujudnya KPU Kabupaten Dairi sebagai

penyelenggara pemilu yang memiliki integritas, Professional, Mandiri, Transparan

dan akuntabel untuk mewujudkan Pemilu yang jurdil dan bermartabat54.

Sedangkan misinya adalah 1) Membangun lembaga penyelenggara pemilu

yang memiliki kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan

PEMILU; 2) Menyelenggarakan pemilu untuk memilih Anggota Dewan

Perwakilan Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil kepala

52
Ibid
53
Sejarah KPU (Artikel Online) dikutip melalui http:/KPU-Dairi/Sejarah KPU-2018, diakses pada tanggal 11
Februari 2019, Pukul 11.20
54
Ibid

34
Daerah secara langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil. 3) Melayani dan

meperlakukan setiap peserta pemilu secara adil untuk menegakkan peraturan

pemilu secara Konsisten sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang

berlaku; 4) Meningkatkan kesadaran politik Rakyat untuk berpartisipasi aktif

dalam pemilu demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang

demokratis55.

KPU Kabupaten Dairi terdiri dari 2 ( dua ) unsur yaitu : 1) Komisioner

KPU yang terdiri dari 5 (lima) orang yang dikoordinasi oleh 1 (satu) orang ketua

dan empat orang anggota. 2) Kesekretariatan dipimpin oleh Sekretaris KPU

Kabupaten Dairi. Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan, dimana

komisioner melaksanakan teknis penyelenggaraan pemilu dan unsur sekretariat

membantu komisioner dalam melakukan tugasnya terkait dengan administrasi

umum dan keuangan, personalia dan rumah tangga56.

Berdasarkan peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 06 tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi

dan Kabupaten/Kota maka struktur KPU Kabupaten Dairi sebagai berikut57:

a. Sub Bagian Program, Data, Organisasi dan SDM;

b. Sub Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik;

c. Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubungan Masyarakat;

d. Sub Bagian Hukum.

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor : 04 Tahun 2010 tentang uraian tugas

Staf pelaksana pada sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat

55
Ibid
56
Ibid
57
Ibid

35
Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota Bagian Ketiga Pasal 61; tugas pokok dan fungsi dari Staf

Pelaksana pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi

mempunyai tugas pokok, kewenangan dan kewajiban58.

Tugas KPU Kabupaten Dairi a) Melaksanakan semua tahapan

penyelenggaraan Pilkada/Pemilu dengan tepat waktu; b) Memperlakukan peserta

pilkada/pemilu secara adil dan setara; c) Menyampaikan semua informasi

penyelenggaraan pilkada/pemilu kepada masyarakat; d) Melaporkan

pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan; e) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua

kegiatan penyelenggaraan pilkada/pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi

Sumatera Utara; f) Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta

melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh

KPU Kabupaten Dairi dan lembaga kearsipan Kabupaten Dairi berdasarkan

pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI; g) Mengelola barang inventaris

KPU Kabupaten Dairi berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g)

Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan

pilkada/pemilu kepada KPU dan KPU provinsi Sumatera Utara serta

menyampaikan tembusan kepada Bawaslu; h) Membuat berita acara pada setiap

rapat pleno KPU Kabupaten Dairi dan ditandatangani oleh Ketua dan Angggota

KPU Kabupaten Dairi; i) Melaksanakan dengan segera putusan Bawaslu

Kabupaten Dairi; j) Menyampaikan data pilkada/pemilu dari tiap-tiap TPS pada

58
Ibid

36
tingkat Kabupaten Kabupaten Dairi kepada pasangan calon/peserta pemilu paling

lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di Kabupaten Dairi; k) Melakukan

pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara berkelanjutan dengan

memperhatikan data kependudukan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan. l) Melaksanakan keputusan DKPP; dan m) Melaksanakan kewajiban

lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi Sumatera Utara dan/atau peraturan

perundang-undangan59.

Sedangkan wewenang KPU Kabupaten Dairi adalah 1) Menetapkan

jadwal pemilihan di Kabupaten Dairi; 2) Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam

wilayah kerjanya; 3) Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi

penghitungan suara pilkada/pemilu anggota DPRD Kabupaten Dairi berdasarkan

hasil rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara

rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara; 4) Menerbitkan keputusan KPU

Kabupaten Dairi untuk mengesahkan hasil pemilu anggota DPRD Kabupaten

Dairi dan mengumumkannya; 5) Menjatuhkan sanksi administratif dan/atau

menonaktifkan sementara anggota PPK, anggota PPS, yang terbukti melakukan

tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan

pilkada/pemilu berdasarkan putusan Bawaslu, putusan Bawaslu Provinsi, putusan

Bawaslu Kabupaten Dairi, dan/atau ketentuan peraturan perundang- undangan; 6)

Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU,KPU Provinsi Sumatera

Utara, dan/atau peraturan perundangan-undangan60.

59
Ibid
60
Ibid

37
Selanjutnya yang menjadi kewajiban KPU Kabupaten Dairi : 1)

Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pilkada/pemilu dengan tepat

waktu; 2) Memperlakukan pasangan calon/peserta pemilu secara adil dan setara;

3) Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pilkada/pemilu kepada

masyarakat; 4) Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5) Menyampaikan laporan

pertanggungjawaban semua kegiatan penyelenggaraan pilkada/pemilu kepada

KPU melalui KPU Provinsi Sumatera Utara; 6) Mengelola, memelihara, dan

merawat arsip/dokumen serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal

retensi arsip yang disusun oleh KPU Kabupaten Dairi dan Lembaga Kearsipan

Kabupaten Dairi berdasarkan Pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI; 7)

Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten Dairi berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan; 8) Menyampaikan laporan periodik mengenai

tahapan penyelengggaraan Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi Sumatera Utara

serta menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu; 9) Membuat berita acara pada

setiap rapat pleno KPU Kabupaten Dairi dan ditandatangani oleh Ketua dan

Anggota KPU Kabupaten Dairi; 10) Melaksanakan dengan segera putusan

Bawaslu Kabupaten Dairi; 11) Menyampaikan data hasil pilkada/pemilu dari tiap-

tiap TPS pada tingkat Kabupaten Dairi kepada peserta pasangan calon/pemilu

paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di Kabupaten Dairi; 12) Melakukan

pemutakhiran dan memelihara data pemilih secara berkelanjutan dengan

memperhatikan data kependudukan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan; 13) Melaksanakan keputusan DKPP; dan n. Melaksanakan kewajiban

38
lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi Sumatera Utara dan/atau peraturan

perundang-undangan62.

Adapun uraian secara rinci tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut63:

1. Staf Pelaksana pada Sub Bagian Program, Data, Organisasi dan SDM bertugas

: a) Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan rencana anggaran

Pemilu; b) Menyusun dan mengelola perencanaan anggaran Pemilu; c)

Mengelola, menyusun data pemilih; d) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan

penyusunan kerjasama dengan lembaga pemerintah lain yang terkait; e)

Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan kerjasama dengan lembaga

Non pemerintah; f) Melakukan survey untuk mendapatkan bahan kebutuhan

Pemilu; g) Mengumpulkan dan mengolah bahan kebutuhan Pemilu; h)

Mengumpulkan dan mengolah bahan hasil monitoring penyelenggara Pemilu;

i) Mengumpulkan dan mengolah bahan hasil supervisi kebutuhan Pemilu; j)

Menyusun dan mengolah laporan Pelaksanaan kegiatan Subbagian Program

dan Data; k) Memberikan dan mengelola bahan pertimbangan kepada

Sekretaris KPU Kab/Kota; l) Melaporkan hasil penyusunan dan pengelolaan

pelaksanaan tugas kepada Sekretaris KPU Kab/Kota; m) Melaksanakan tugas-

tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris KPU Kab/Kota; n) Menyusun dan

dan merencanakan kebutuhan anggaran proses rekrutmen Anggota KPU

Kab/Kota; o) Menyusun dan merencanakan anggaran proses Penggantian

62
Ibid
63
Ibid

39
Antar Waktu Anggota KPU; p) Menjalankan tugas lain yang diperintahkan

pimpinan.

2. Staf Pelaksana pada Sub Bagian Hukum bertugas ; a) Mengumpulkan dan

mengelola bahan untuk materi penyuluhan peraturan perundang-undangan

tentang Pemilu; b) Mengumpulkan dan mengelola bahan untuk advokasi dan

konsultasi hukum penyelenggaraan Pemilu; c) Menyusun dan mengolah

bahan-bahan yang sudah dikumpulkan untuk advokasi dan konsultasi hukum

penyelenggaraan hukum; d) Mengumpulkan dan menyusun bahan-bahan

untuk pembelaan dalam sengketa hukum Penyelenggara Pemilu; f) Menyusun

dan mengolah bahan-bahan untuk verifikasi administrasi administrasi dan

faktual partai politik peserta Pemilu; g) Menyusun dan mengelola evaluasi

terhadap kegiatan verifikasi partai politik peserta Pemilu dan pelaporannya; h)

Menyusun dan mengelola verifikasi Calon Anggota DPRD Kabupaten/Kota; i)

Menyusun laporan kegiatan verifikasi partai politik peserta Pemilu; j)

Mengumpulkan dan menyusun bahan-bahan untuk verifikasi administrasi dan

faktual perseorangan peserta Pemilu; k) Menyusun dan mengolah bahan-

bahan yang sudah dikumpulkan untuk verifikasi administrasi dan factual calon

perseorangan peserta Pemilu; m) Mengumpulkan dan mengolah bahan-bahan

informasi administrasi pelaporan dana kampanye peserta Pemilu; n)

Mengumpulkan dan mengolah identifikasi kinerja staf di Subbagian Hukum;

o) Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan

teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan lainnya yang

materinya berhubungan dengan bidang tugas Subbagian Hukum; p) Menyusun

40
dan mencari bahan permasalahan yang terjadi dan menyiapkan bahan-bahan

yang dipelukan dalam rangka pemecahan masalah; q) Menyusun dan mencari

bahan pertimbangan kepada Sekretaris KPU Kab/Kota; r) Melaksanakan

tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris KPU Kab/Kota; s) Menyusun

dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Subbagian Hukum Kab/Kota;

s) Melaksanakan inventarisasi peraturan perundang-undangan; t) Menjalankan

tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

3. Staf Pelaksana pada Sub Bagian Teknis Penyelenggara, dan Hupmas bertugas

: a) Mengumpulkan dan menyusun identifikasi bahan dan informasi

pembagian daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk Pemilu Anggota DPR,

DPD, dan DPRD Kab/Kota; b) Menyusun draft pembagian daerah pemilihan

dan alokasi kursi untuk Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota c) Menyiapkan

semua berkas kelengkapan Penggantian Antar Waktu Anggota DPRD

Kabupaten/Kota dan hubungan calon pengganti untuk melengkapi kekurangan

persyaratan; d) Mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan pemberitaan dan

penerbitan informasi Pemilu; f) Menyusun draft pemberitaan dan penerbitan

informasi Pemilu; g) Mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan pemberitaan

dan informasi pelaksanaan kampanye; h) Menyusun draft tatacara pelaksanaan

sosialisasi dan kampanye; i) Mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan

informasi pedoman teknis bina partisipasi masyarakat, dan pelaksanaan

pendidikan pemilih; j) Melakukan identifikasi kinerja staf di Subbagian

Teknis Pemilu dan Hupmas; k) Menginventarisasi permasalah yang terjadi

dan menyiapkan bahan- bahan yang diperlukan dalam rangka pemecahan

41
masalah; l) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris KPU

Kab/Kota; m) Melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Sekretaris KPU Kab/Kota; n) Membantu dan mengelola memfasilitasi

pemeliharaan data dan dokumentasi hasil Pemilu; o) Menyiapkan pelaporan

hasil pelaksanaan tugas kepada Subbag Teknis dan Hupmas; p) Menjalankan

tugas lain yang diperintahkan oleh pemimpin. q)

4. Staf pelaksana pada Sub Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik bertugas : a)

Mengelola dan menyusun rencana Sub bagian Keuangan, Umum, dan

Logistik; b) Menyusun dan melakukan urusan kearsipan, surat-menyurat, dan

ekspedisi; c) Menyusun dan melaksanakan penomoran, pengetiakan dan

pengadaan naskah dinas; d) Menyusun dan melakukan urusan perlengkapan di

Subbagian masing- masing; e) Menyusun dan mengelola urusan rumah

tangga; f) Mencatat dan menyusun surat masuk/keluar; g) Menyusun dan

mengarsipkan surat masuk/keluar ; h) Menyusun dan mengarsipkan

himpunan-himpunan naskah dinas; i) Menyusun dan mencatat himpunan-

himpunan naskah dinas yang keluar; j) Menyiapkan dan menyusun arsip dinas

dan arsip statis; k) Mengumpulkan dan penyusunan arsip inaktif; l) Mengelola

dan memelihara barang inventaris milik Negara; m) Menyusun dan mencari

bahan pertimbangan kepada Sekretaris KPU Kab/Kota; n) Menyusun dan

melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris KPU Kab/Kota; o)

Menyusun dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

42
KPU Kab/Kota; p) Mengelola dan melakukan koordinasi dengan Subbagian

lain; q) Menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan64.

Anggota Komisioner KPU Kabupaten Dairi dari tahun 2004 sampai tahun

2019 dapat diuraikan sebagai berikut65:

1. Pada masa periode Tahun 2004-2009

a. Drs. Pasder Berutu

b. Piliang

c. Lindawati Simanjuntak,S.Pd

d. Asal Padang.BT.BA

e. Hendra Sinaga, S.IP

2. Pada masa periode Tahun 2014-2019

a. Sudiarman Manik

b. Freddy

c. Jenni E.Pandiangan.S.Sos

d. Veryanto Sitohang

e. Hartono Maha, Spd.I

Berikut ini struktur organisasi KPU Kabupaten Dairi dan Sekretariat KPU

Kabupaten Dairi66:

64 Suherman (Sebuah tulisan) dikutip melalui http:/KPU-Dairi/Tugas Pokok-KPU Dairi-2018, diakses pada
tanggal 15 februari 2019, Pukul 15.00
65 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten dairi. [Artikel Online]. http://kpu-dairikab.go.id/. Diakses Pada

Tanggal 10 Desember 2018, Pukul 16.30


66Ibid

43
Bagan 2.1
Struktur Organisari
KPU Kabupaten Dairi 2018

Ketua

Divisi Perencanaan Data


dan Informasi

Anggota Anggota Anggota Anggota


Devisi Devisi sosialisasi
Keuangan,umum, Devisi teknis Devisi hukum dan pendidikan
logistik dan rumah penyelenggaraan pengawasan pemilihpartisipasi
tangga masyarakat dan SDM

Sekretaris

Kasub bag umum, Kasub bag program Kasub bag teknis Kasub bag
keuangan dan dan data dan hubungan Hukum
logistik partisipasi
masyarakat

Staf Pelaksana Staf Pelaksana Staf Pelaksana Staf Pelaksana

Sumber : Struktur organisasi Sekretariat KPU Kabupaten Dairi (sumber : KPU


Kabupaten Dairi 2018)

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka dapat dipahami bahwa KPU

Kabupaten Dairi memiliki struktur organisasi yang dipimpin oleh ketua

sedangkan anggota disebut dengan devisi, dibawah devisi dikenal dengan Kasub

Bagian dan di bawah kepala sub bagian adalah staf pelaksana67.

67
Ibid

44
2.3. Profil Singkat Calon Bupati dan Wakil Bupati

Berikut adalah daftar calon bupati dan wakil bupati kabupaten Dairi

Provinsi Sumatera Utara yang ikut dalam proses pemilihan umum kepala daerah

tahun ini68:

1. DEPRIWANTO SITOHANG, ST, MM – AZHAR BINTANG, SH

Pasangan calon bupati/wakil bupati kabupaten Dairi dengan nomor

urut: 1 adalah calon bupati/wakil bupati yang bertarung dari jalur PARPOL.

Dengan nama calon bupati DEPRIWANTO SITOHANG, ST, MM dan nama

calon wakil bupati AZHAR BINTANG, SH.

Latar belakang calon bupati DEPRIWANTO SITOHANG, ST, MM adalah

seorang DPRD KAB, dan calon wakil bupati AZHAR BINTANG, SH adalah

seorang SWASTA. Kedua calon ini diusung oleh PAN dan Golkar.

2. DR. Eddy Keleng Ate Berutu – Jimmy Andrea Lukita Sihombing,SH

Pasangan calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Dairi dengan nomor urut 2

adalah calon Bupati/Wakil Bupati yang bertarung dijalur Parpol. Dimana latar

belakang calon Bupati dan wakilnya ini adalah berlatar belakang pekerja

swasta.

Pasangan calon ini diusung oleh enam Partai sebagaimana tabel berikut :

68
Ibid

45
Tabel 2.1
Partai Pendukung Calon

No Calon Bupati dan Wkl.Bupati Partai Pendukung


1 Depriwanto Sitohang dan Azhar Bintang 1. Golkar
2. PAN
2 Eddy Keleng Ate Berutu dan Jimmy  Hanura
Andrea Lukita Sihombing  PDIP
 Gerindra
 Nasdem
 Demokrat
 PKPI

3 Sutan Rimso Maruli Sinaga dan Bilker Perseorangan


Purba
Sumber : KPU Kabupaten Dairi, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Calon Bupati dan Wakil

Depriwanto Sitohang dan Azhar Bintang didukung oleh Golkar dan PAN,

calon Bupati Dr Eddy Keleng dan Jimmy Andrea didukung oleh enam partai,

sedangkan ST.Rimso Maruli Sinaga,SH,MH dan Bilker Purba, AMd.

Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati ini adalah calon nomor urut 3 yang

bertarung melalui jalur perseorangan atau indevendent. Kedua pasangan ini

adalah berlatar belakang wiraswasta69.

2.4. Proses Pilkada Kabupaten Dairi 2018


Pemilihan umum Bupati Dairi 2018 merupakan pemilihan umum di

Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati

periode 2019- 2024. Pilkada Dairi 2018 merupakan pemilihan bupati secara

langsung ketiga setelah Pilkada Dairi 2008 dan Pilkada Dairi 2013. Bupati

petahana, Johnny Sitohang Adinegoro, tidak dapat mencalonkan diri kembali

69
Ibid

46
karena telah menjabat selama 2 periode. Ia mendukung pencalonan putranya,

Depriwanto Sitohang, yang berpasangan dengan Azhar Bintang. Sementara itu,

Wakil Bupati petahana, Irwansyah Pasi, tidak mencalonkan diri kembali dalam

Pilkada Dairi 2018. Setiap pasangan calon wajib memenuhi persyaratan minimal,

yaitu 20% kursi DPRD (7 kursi dari total 35 kursi) atau 25% suara sah (37.259

suara) Pemilu 2014 untuk calon dari jalur partai politik dan 20.450 dukungan

(10% dari DPT Pemilu 2014) yang tersebar lebih dari 50% jumlah kecamatan dari

total 15 kecamatan)70.

Setelah masa pendaftaran ditutup, total bakal pasangan calon yang

mendaftar adalah 4 pasangan (2 bakal pasangan calon dari jalur partai politik dan

2 bakal pasangan calon dari jalur perseorangan). Setelah dilakukan verivikasi oleh

KPU, hanya calon dari partai politik yang dinyatakan memenuhi syarat. Kedua

pasangan 94 jalur perseorangan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat adalah

Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba dan Harungguan Sianturi-Umar Ujung.

Keputusan tersebut kemudian digugat oleh salah satu bakal pasangan calon jalur

independen, Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba, dan oleh Mahkamah

Agung dimenangkan. Oleh karena itu, Pilkada Dairi 2018 diikuti oleh 3 paslon

sebagai berikut71:

70
Pemilihan Umum Bupati Dairi 2018.Op.Cit https://id. wikipedia.org /wiki/ pemilihan _umum
_Bupati_Dairi_2018. diakses pada Tanggal 18 Desember 2018, Pukul 08.10
71
Ibid

47
Tabel 2.2
Calon Bupati dan Wakil Bupati Serta Partai Pendukung

Nama Calon
Nomor Nama Calon Jumlah
Wakil Parpol Pengusung
Urut Bupati Suara/Dukungan
Bupati
 Golkar (11
kursi/49.413
suara)
Depriwanto Azhar 15 kursi / 63.228
1  PAN (4
Sitohang Bintang suara
kursi/13.815
suara)

 Hanura (5
kursi)
 PDIP (4 kursi)
 Gerindra (4
Jimmy
kursi)
Eddy Keleng Andrea
2  Nasdem (3 19 kursi
Ate Berutu Lukita
kursi)
Sihombing
 Demokrat (2
kursi)
 PKPI (1 kursi)

Sutan Rimso
3 Maruli Bilker Purba Perseorangan 21.506 dukungan
Sinaga
Sumber : KPU Kabupaten Dairi, 2018

Setiap pasangan calon (paslon) wajib memenuhi persyaratan minimal,

yaitu 20% kursi DPRD (7 kursi dari total 35 kursi) atau 25% suara sah (37.259

suara) Pemilu 2014 untuk calon dari jalur partai politik dan 20.450 dukungan

(10% dari DPT Pemilu 2014) yang tersebar lebih dari 50% jumlah kecamatan (8

kecamatan dari total 15 kecamatan). Setelah masa pendaftaran ditutup, total bakal

pasangan calon (bapaslon) yang mendaftar adalah 4 pasangan (2 bapaslon dari

jalur partai politik dan 2 bapaslon dari jalur perseorangan). Setelah dilakukan

48
verivikasi oleh KPU, hanya calon dari partai politik yang dinyatakan memenuhi

syarat72.

Setelah dilaksanakan prifikasi terhadap calon Bupati dan Wakil Bupati

Ketua KPU Dairi mengadakan rapat pleno terbuka dilakukan KPU untuk

mencabut surat Keputusan KPU Dairi tentang penetapan pasangan calon yang

sebelumnya menetapkan 2 paslon yakni pasangan nomor urut 1 Depriwanto

Sitohang-Azhar Bintang dan paslon nomor urut 2 Eddy Kelleng Ate Berutu-

Jimmy Andrea Lukita Sihombing. Dalam, rapat pleno yang digelar

menindaklanjuti keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi KPU

Dairi terkait keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan yang

mengabulkan semua gugatan pasangan jalur perseorangan (independen) Rimso

Maruli Sinaga-Bilker Purba terhadap keputusan KPU Dairi tentang penetapan

paslon peserta Pilkada Dairi. Maka secara resmi Pilkada Dairi diikuti 3 pasang

calon yakni pasangan nomor urut 1 Depriwanto Sitohang-Azhar Bintang, nomor

urut 2 Eddy Kelleng Ate Berut-Jimmy Andrea Lukita Sihombing dan nomor urut

3 Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba73.

Dalam proses pelaksanaan Pilkada Kabupaten Dairi maka KPU

melaksanakan uji visi dan misi calon melalui debat alon. Debat publik Pilkada

Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menjadi ajang calon bupati dan wakil bupati

memaparkan visi dan misinya. Ketua KPU Dairi, Sudiarman Manik mengatakan,

pelaksanaan debat merupakan momentum penting sebagai bagian dari tahapan

72
Ibid
73
Ibid

49
pilkada. Debat sekaligus mengenalkan ke masyarakat sosok calon pemimpinnya

untuk lima tahun ke depan atau periode 2018-202374.

Pada ajang debat itu, ketiga pasangan calon (paslon) diberikan kesempatan

untuk memaparkan visi dan misinya. Paslon nomor urut 1, Depriwanto Sitohang-

Azhar Bintang mengungkapkan, visi yang diusung keduanya yakni untuk

mewujudkan Dairi menjadi kabupaten maju, cerdas, sehat, dan beriman, dengan

motto ‘bekerja dan berkarya untuk rakyat75.

Demi merealisasikan target pemilih pada Pilkada Dairi mencapai 78

persen, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Dairi terus melakukan kegiatan

sosialisasi ke tengah-tengah masyarakat. Satu di antaranya yaitu mengumpulkan

pemuda masjid, pemuda gereja dan organisasi desa yang tersebar di 169 Desa se-

Kabupaten Dairi. Komisioner KPUD Dairi Divisi Partisipasi Masyarakat, Jenny

Ester Pandiangan kegiatan sosialisasi itu akan dilangsungkan di empat lokasi

berbeda di empat kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi. KPU Dairi

menyosialisasikan Pilkada Dairi 2018 kepada pemuda masjid, pemuda gereja dan

organisasi desa di empat daerah pemilihan76.

Upaya masyatakat dalam mensosialisasikan Pilkada bertujuan agar secara

sadar masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk memilih

pasangan calon yang sesuai keinginan rakyat. Tujuan sosialisasi agar partisipasi

masyarakat meningkat, informasi Pilkada sampai ke pemilih sehingga angka

golput semakin berkurang77.

74
Ibid
75
Ibid
76
Ibid
77
Ibid

50
Pelaksanaan Pilkada Kabupaten Dairi dibantu oleh Panwas serta seluruh

jajaran terkait dalam upaya mensukseskan jalannya Pilkada Kabupaten Dairi 2018

yang diselenggarakan maka menghasilkan sebagai berikut78:

Pilkada Dairi 2018 dimenangkan oleh Paslon No.2 Eddy Keleng Ate

Berutu-Jimmy Andrea Lukita Sihombing. Pada tabel berikutnya akan diuraikan

hasil rekapitulasi suara Pilkada Dairi menunjukkan suara paling besar adalah

pasangan calon nomor urut 2.

Tabel 2.3
Jumlah Suara Hasil Pilkada Dairi 2018

Kandidat Jumlah Persentase

Depriwanto Sitohang-Azhar Bintang 59.228 40,16%

Eddy Keleng Ate Berutu-Jimmy Andrea Lukita


86.838 58,88%
Sihombing

Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba 1.418 0,96%

100%

Sumber : KPU Kab.Dairi, 2018

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil rekapitulasi suara

perhitungan KPU Kabupaten Dairi unggul nomor urut 2 dengan suara 86.838

suara atau 58,88% sedangkan suara terbanyak kedua adalah nomor urut 1 dengan

78
Ibid

51
suara 59.228 atau 40,16% dan paling rendah adalah nomor urut 3 dengan jumlah

suara 1.418 atau 0,96%79.

Sementara tentang surat suara dalam Pilkada Bupati dan Wakil Bupati

Dairi 2018 dapat diketahui :

Tabel 2.4
Jumlah surat suara Pilkada Kab.Dairi 2018

Jenis Surat suara Jumlah Persentase


Suara Saha 146.484 98,44%
Suara tidak sah 2.344 1,56%
100%
Partisipasi Pemilih 149.828 80,09%
Pemilih tidak 37.268 19,91%
berpartisipasi
Pemilih Terdaftar 187.096 100%
Sumber : KPU Kab.Dairi, 2019

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa dari 187.096 pemilih terdaftar

149.828 yang menggunakan hak suaranya atau mencapai 80,09%. Melihat

tingginya partisipasi masyarakat dalam mengikuti Pilkada Bupati/Wakil Bupati

Kabupaten Dairi menunjukkan bahwa KPU dan Panwas tidak mencapai target

dalam menjalankan tugasnya terutama dalam melakukan sosialisasi yang pada

dasarnya sesuai dengan yang ditargetkan 83%. Meskipun demikian partisipasi

masyarakat pemilih di Kabupaten Dairi merupakan jumlah tertinggi dibandingkan

dengan 23 daerah lainnya80.

79
Ibid
80
Ibid

52
BAB III
ANALISIS STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM
KABUPATENDAIRIDALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI
PEMILIH PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2018

Kelembagaan KPU Kabupaten memiliki masa kerja selama lima tahun,

KPU Dairi terdiri dari 2 ( dua ) unsur yaitu : 1. Komisioner KPU yang terdiri dari

5 (lima) orang yang dikoordinasi oleh 1 (satu) orang ketua dan empat orang

anggota. 2. Kesekretariatan dipimpin oleh Sekretaris KPU Kabupaten Dairi.

Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan, dimana komisioner melaksanakan

teknis penyelenggaraan pemilu dan unsur sekretariat membantu komisioner dalam

melakukan tugasnya terkait dengan administrasi umum dan keuangan, personalia

dan rumah tangga.

Berkaitan dengan Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi 2018

KPU bertanggungjawab penuh dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan

lembaga terkait seperti Panwas mulai dari tingkat Kabupaten sampai ke tingkat

PPK, PPS dan KPPS sebagai perpanjang tanganan KPU di tingkat kecamatan,

Kelurahan dan di tingkat TPS.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukan berbagai macam

strategi untuk mensukseskan Pilkada di Kabupaten Dairi. Strategi yang digunakan

Komisi Pemilihan Umum pada saat Pesta Demokrasi di Kabupaten Dairi

berlangsung yaitu Strategi Manajemen Efektif, Strategi Pendidikan Pemilih,

Strategi Sosialisasi dengan Memanfaatkan IT, dan Strategi Sosialisasi Melalui

Pemilih Pemula.

53
3.1.Startegi Manajemen Efektif

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukan sosialisasi dengan

cara manajemen yang efektif. Dimana Komisi Pemilihan Umum memerlukan

bantuan-bantuan dari berbagai kalangan masyarakat supaya dapat mensukseskan

Pilkada di Kabupaten Dairi. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi tidak bisa

mensukseskan Pilkada tanpa bantuan dari kalangan masyarakat.

Manajemen efektif sangat baik di gunakan apalagi pada saat terjadinya

Pilkada di Kabupaten Dairi situasi nya berjalan dengan baik melalui pelaksana

yang sudah ditetapkan KPU Kabupaten Dairi, dimana kondisi dan situasi ini aman

dan terkendali. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan Sudiarman Manik

selaku Ketua KPU Kabupaten Dairi pada tanggal 8 Juli 2019 di Kantor KPU Dairi

mengatakan bahwa81:

Situasi pilkada di Kabupaten Dairi tahun 2018 aman dan terkendali, hal
ini sesuai dengan kerjasama yang baik yang dibangun oleh KPU dengan
pemerintah setempat, keamanan yang ditanggungjawabi oleh TNI dan
Polri dan bekerjasama dengan semua partai pendukung calon, lembaga
kemasyarakatan, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kabupaten Dairi.

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa Pilkada yang dilakukan di

Kabupaten Dairi aman dan terkendali. Keamanan dalam proses Pilkada perlu

dilakukan supaya Pemilih dalam menggunakan hak Pilih nya juga dapat tenang

dalam memilih. Menjaga keamanan sangat diperlukan demi keberlangsungan dan

kesuksesaan Pilkada Kabupaten Dairi 2018.

Selain itu juga dalam melakukan sosialisasi Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Dairi melakukan sosialisasi di berbagai 15 Kecamatan. Guna

81
Hasil Wawancara dengan Sudiarman Manik selaku Ketua KPU Kabupaten Dairi pada tanggal 08 Mei
2019, Pukul 10.00

54
sosialisasi yang dilakukan ini supaya masyarakat mendapatkan informasi

mengenai Pilkada Kabupaten Dairi 2018. Sebagaiamana penjelasan Hartono Maha

( Divisi Perencanaan, Data dan Informasi) yaitu82:

Di seluruh wilayah Kabupaten Dairi (15 kecamatan) yaitu kecamatan


yang dilakukan yaitu Kecamatan Berampu/Brampu, Kecamatan gunung
Sitember, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Parbuluan, Kecamatan
Pegagan Hilir, Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Siempat Nempu,
Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu,
Kecamatan Silalahi Sabungan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga,
Kecamatan Sitinjo, Kecamatan Sumbul, Kecamatan Tanah Pinem dan
Kecamatan Tiga Lingga. Dilakukan nya sosialisasi di setiap kecamatan
guna memberikan setiap perkembangan yang terjadi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa KPU menyebar

diberbagai kecamatan dalam melakukan sosialisasi. KPU Kabupaten Dairi dalam

melakukan sosialisasi berupaya untuk maksimal agar masyarakat mengetahui

perkembangan yang terjadi pada saat pesta Demokrasi berlangsung. Setiap

perkembangan Pilkada sangat di perlukan informasi nya agar masyarakat

mengetahui informasi-informasi perkembangan yang terjadi saat Pilkada.

Selain itu Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukan cara agar

masyarakat tertarik untuk menggunakan hak pilih nya pada saat Pilkada. Metode

sosialisasi yang digunakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi

mengharapkan Masyarakat dapat mengikuti sosialisasi yang dilaksanakan.

Sebagaimana penjelasan Erika Elysabeth Lamtio sebagai Kepala Sub

BagianTeknis Pemilu dan Partisipasi Masyarakat yaitu:

Forum warga, komunikasi tatap muka, media massa, bahan sosialisasi,


mobilisasi sosial, pemanfaatan budaya lokal/tradisional, sosialisasi di
papan pengumuman KPU Kabupaten Dairi , pengelolaan website KPU

82
Hasil Wawancara dengan Erika Elysabeth Lamtio Selaku Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi
Masyarakat, Dilakukan Pada 08 Mei 2019, Pukul 10.30

55
Kab. Dairi, media sosial, media kreasi dan bentuk lain yang memudahkan
masyarakat untuk memperoleh informasi83.

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa metode ini dilakukan guna

supaya Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi dapat menjalankan sosialisasi

sesuai dengan target atau pun sasaran yang ingin di capai. Pentingnya menyusun

metode dalam melakukan sosialisasi supaya sasaran yang ingin di capai dapat

tepat dengan sasarannya dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi juga

dapat menjaga hubungan komunikasi yang baik dengan masyarakat melalui

metode yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi.

Melakukan sosialisasi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi juga

harus menentukan target segmen yang ingin di tuju. Supaya lebih terarah lagi

sosialisasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi. Target

segmen inilah nanti nya yang akan membantu menyukseskan Pemilu dengan

menggunakan hak pilihnya pada saat berlangsung nya Pemilihan Kepala Daerah

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi 2018. Seperti Penjelasan Erika

Elysabeth Lamtio sebagai Kepala Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi

Masyarakat yaitu84:

Target segmen yang dilakukan KPU Kabupaten Dairi yaitu kegiatan


sosialisasi tatap muka segmen tokoh agama dan tokoh masyarakat dan
kegiatan sosialisasi tatap muka segmen pemilih perempuan. Target
segmen yang telah di tentukan KPU Kabupaten Dairi akan membuat
KPU lebih tersusun dengan baik jadwal sosialisasi yang dilakukan KPU
Kabupaten Dairi dan tujuan yang ingin dicapai juga pas sasarannya.

83
Ibid
84
Ibid

56
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan KPU juga dalam melakukan

sosialisasi ada target segmen yang dilakukan. Target segmen ini menentukan KPU

mau melakukan sosialisasi kemana. Adanya target segmen ini akan memudahkan

KPU Kabupaten Dairi dalam melakukan sosialisasi Pilkada sesuai dengan jadwal

yang sudah ditentukan pula.

Melakukan sosialisasi ada juga hambatan – hambatan yang dilakukan

KPU Kabupaten Dairi. Terlepas dari hambatan KPU Kabupaten Dairi berupaya

melakukan tugas nya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam

menggunakan hak pilihnya. Dalam melakukan sosialisasi ada hambatan yang

dihadapi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi. Terlepas dari hambatan

tersebut KPU Kabupaten Dairi berupaya untuk melakukan sosialisasi. Seperti

Penjelasan Hartono Maha ( Divisi Perencanaan, Data dan Informasi) yaitu85:

Hambatan yang dihadapi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi


dalam melakukan sosialisasi yaitu susah nya mengatur waktu karena
KPU pada sibuk semua mempersiapkan Pilkada selain itu juga jalan
menuju ke setiap kecamatan. Terlepas itu semua KPU Kabupaten Dairi
memaksimalkan pekerjaan nya untuk memberikan informasi mengenai
Pilkada.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat dilihat bahwa masih

banyak masyarakat yang belum menggunakan e-KTP dan ini yang akan menjadi

kendala dalam menggunakan hak pilihnya pada saat pilkada berlangsung. Di sini

diminta perhatian KPU lagi dalam memaksimalkan kerja nya dan mengemban

tugas nya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

85
Hasil Wawancara dengan Hartono Maha ( Divisi Perencanaan, Data dan Informasi), dilakukan Pada
Tanggal 08 Mei 2019, Pukul 11.03

57
Sosialisasi merupakan hal yang penting supaya masyarakat tahu

bagaimana cara memilih dengan menggunakan hak pilihnya dan meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam Pemilu. Setiap sosialisasi yang dilakukan oleh

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi, masih ada masyarakat yang tidak

mengikuti sosialisasi yang di lakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Dairi. Sebagaimana penjelasan Siska Sinamo sebagai masyarakat Kabupaten Dairi

yaitu86 :

“Saya tidak mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU karena
saya kalau pagi udah ke ladang. Pulang dari ladang udah sore. Enggak ada
waktu dalam mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh KPU.
Perkembangan nya juga saya kurang mengetahui nya”.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa masyarakat kurang

kepedulian nya dengan perkembangan Pilkada yang ada di kabupaten Dairi.

Kepedulian yang seharusnya di tuntut agar masyarakat tidak salah menggunakan

hak pilihnya ini justru masyarakat ada yang tidak peduli mengenai perkembangan

Pilkada Kabupaten Dairi.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi selalu berusaha dengan berbagai

cara untuk meningkatnya partisipasi masyarakat Kabupaten Dairi dalam

Pemilihan Umum. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi selalu berusaha

memaksimalkan Sosialisasi agar perkembangan Pilkada setiap hari nya dapat

masyarakat ketahui. Karena KPU Kabupaten Dairi ingin masyarakatnya benar –

benar mendapatkan informasi yang benar terjadi bukan informasi yang Hoax.

Strategi Manajemen Efektif sangat baik di gunakan, agar tujuan tersebut

dapat tercapai dan sesuai dengan sasaran yang ingin dituju. Strategi manajemen
86
Hasil Wawancara Dengan Siska Sinamo Sebagai Masyarakat Kabupaten Dairi, Pada tanggal 09 Mei 2019,
Pukul 10.10

58
efektif dibentuk Karena KPUD merasa kemampuan nya terbatas tidak bisa

mensukseskan Pilkada tanpa bantuan dari berbagai kalangan komunitas,

masyarakat dan instansi pemerintahan.

3.2.Strategi Pendidikan Pemilih

Strategi pendidikan pemilih ini dilakukan Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Dairi untuk memberitahukan kepada pemilih bahwa penting nya

pemilih menggunakan hak pilihnya. Keikutsertaan masyarakat Kabupaten Dairi

dalam Pilkada dapat juga mensukseskan Pilkada Kabupaten Dairi. Karen suara

masyarakat kabupaten Dairi menentukan pemimpinan 5 tahun ke depan.

Strategi sosialisasi dan pendidikan pemilih dilakukan melalui stand pameran

pembangunan KPU Kabupaten Dairi berharap agar pemilih dapat menggunakan

hak pilihnya. Dibuatnya kegiatan sosialisasi ini agar strategi yang dituju tepat

sasarannya. KPU Kabupaten Dairi mempunyai tanggung jawab agar

meningkatnya partisipasi masyarakat sebagaimana yang dijelaskan oleh Erika

Elysabeth Lamtio Selaku Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi Masyarakat

yaitu87:

Sebagai upaya meningkatkan Partisipasi Masyarakat,KPU Kabupaten


Dairi mempunyai tanggung jawab yaitu untuk mendorong Partisipasi
Masyarakat dengan cara melakukan pendidikan pemilih, memberikan
informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
Memberikan kesempatan yang setara kepada setiap orang/pihak untuk
berpartisipasi dalam Pemilu. Adapun yang menjadi bahan informasi yang
ditampilkan adalah : Perpustakaan Mini Pemilu, Photobooth Pemilu,
Simulasi Penghitungan Suara (Bilik Suara dan alat kelengkapannya.

87
Hasil Wawancara dengan Erika Elysabeth Lamtio Selaku Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi
Masyarakat, Dilakukan Pada 08 Mei 2019, Pukul 10.30

59
Berdasarkan hasil wawancara tanggung jawab sebagaimana dimaksud

dilaksanakan sesuai dengan lingkup tugas dan fungsi KPU Kabupaten Dairi.

Penyampaian informasi pemilu dilaksanakan KPU Kabupaten Dairi dengan

menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Dairi yaitu dengan membentuk

dan mendirikan Stand KPU Kabupaten Dairi pada acara Pameran Pembangunan

Kab. Dairi menyambut Hari Jadi Dairi. Stand Pameran dimaksud dibentuk mulai

dari tanggal 25 September 2017 s/d 01 Oktober 2017.

Meningkatnya Partisipasi di Kabupaten Dairi akan membuat Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Dairi berhasil dalam menjalankan tugas nya. Selain

itu juga untuk membuat suatu kegiatan akan ada target yang harus dicapai. Tujuan

agar tercapainya target dari kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui

stand pameran pembangunan ini juga di jelaskan oleh Erika Elysabeth Lamtio

Selaku Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi Masyarakat yaitu88:

Tujuan agar tercapai nya suatu target dalam melakukan kegiatan


sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui stand pameran ini yaitu
untuk menyebarluaskan informasi mengenai Tahapan, Jadwal dan
Program Pemilu Tahun 2018, Meningkatkan pengetahuan, pemahaman
dan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam Pemilu
dan Meningkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu.

Membuat suatu kegiatan akan ada sasaran yang harus dicapai supaya

strategi yang dibuat dapat berjalan dengan baik. Sasaran ini yang akan menjadi

target Komisi Pemilihan Umum dalam melakukan sosialisasi men genai Pilkada

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi 2018 . Sebagaimana penjelasan dari

88
Ibid

60
Erika Elysabeth Lamtio Selaku Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi

Masyarakat yaitu89:

Sasaran dalam pelaksanaan Sosialisasi dan pendidikan pemilih


meliputi komponen yaitu Pemilih yang berbasis: keluarga, pemilih
pemula, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, kaum
marjinal, komunitas, keagamaan, warga internet (netizen), Masyarakat
umum, Media massa, Organisasi kemasyarakatan dan Instansi
pemerintah.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan bahwa Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Dairi merencanakan segala persiapan sosialisasi yang akan

dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi ke semua kecamatan yang ada di Kabupaten

Dairi. Kegiatan ini juga dilakukan untuk menjalin hubungan antara KPU dengan

Masyarakat Kabupaten Dairi. Agar KPU Kabupaten Dairi juga dapat lebih mudah

melakukan sosialisasi dengan masyarakat.

Melakukan sosialisasi masyarakat Kabupaten Dairi juga ikut di kegiatan

sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui stand pameran pembangunan ini.

Masyarakat banyak terhibur adanya stand pameran yang dilakukan oleh Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Dairi. Dengan adanya pameran ini masyarakat

banyak mengetahui seberapa pentingnya berpartisipasi dalam pemilu. seperti

penjelasan Tiur Banurea sebagai masyarakat Kabupaten Dairi yaitu90:

“Saya menghadiri sosialisasi stand pameran yang dilakukan oleh Komisi


Pemilihan Umum. Karena saya ingin mengetahui perkembangan Pilkada.
perkembangan Pilkada yang terjadi akan memudahkan saya untuk
menggunakan hak pilih saya pada saat Pilkada”.

89
Ibid
90
Hasil Wawancara dengan Tiur Banurea sebagai masyarakat Kabupaten Dairi, Pada tanggal 09 Mei 2019,
Pukul 10.34

61
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dapat dilihat bahwa

masyarakat Kabupaten Dairi berpartisipasi saat terjadinya sosialisasi yang

dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi. Kegiatan sosialisasi ini

sangat berdampak baik untuk Pilkada yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018.

Dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat akan mudah juga mendapatkan

informasi mengenai Pilkada.

Selain itu juga Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukan

sosialisasi yaitu KPU GOES TO ONAN. KPU GOES TO ONAN yaitu

memberitahukan pentingnya memiliki E-KTP. Sebagaimana penjelasan Jenny

Ester Pandiangan selaku Anggota Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten Dairi yaitu91:

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan memberikan sosialisasi kepada


masyarakat–masyarakat Kabupaten dairi untuk memberitahukan penting
nya memiliki KTP-elektronik terutama pada pemilihan umum. Kegiatan
sosialisasi KPU GOES TO ONAN dilaksanakan dibawah kewenangan
dari Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Jenny Ester Pandiangan dan
didukung oleh Ketua dan Anggota KPU Dairi dimana para Kasubbag dan
Staff Sekretariat KPU Kabupaten Dairi menjadi tim teknis penyelenggara
sosialisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi KPU GOES TO
ONAN ini selain mengajak masyarakat Kabupaten Dairi untuk tidak lupa
menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27 Juni 2018, juga
bekerjasama/menjalin koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil dalam perekaman KTP-elektronik (KTP-el) dikarenakan
KTP-El dimaksud adalah merupakan salah satu syarat utama bagi
masyarakat untuk dapat menggunakan hak pilihnya

Berdasarkan wawancara di atas, bahwa Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten dairi juga membantu masyarakat Kabupaten dairi yang tidak memiliki

E-KTP. KPUD menjalin kerja sama dengan Dinas kependudukan dan Catatan

91
Hasil Wawancara dengan Jenny Ester Pandiangan selaku Anggota Divisi Sosialisasi KPU Kabupaten
Dairi , dilakukan Pada Tanggal 08 Mei 2019, Pukul 11.20

62
sipil dalam perekaman E-KTP karen E-KTP akan digunakan pada saat Pilkada

berlangsung.

Komisi Pemilihan Umum dalam mensukseskan Pilkada Kabupaten Dairi,

KPUD melakukan pendidikan pemilih melalui kegiatan stand pameran dan juga

KPU Goes To Onan dimana KPUD membantu masyarakat Kabupaten Dairi yang

tidak memiliki E-KTP untuk memudahkan masyarakat menggunakan hak Pilihnya

pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi 2018.

Pilkada yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2019 ada harapan

masyarakat untuk Pilkada tersebut. Keinginan ini juga untuk perkembangan

Kabupaten Dairi. Sebagaimana penjelasan Siska Sinamo sebagai masyarakat

Kabupaten Dairi yaitu92:

Harapan saya semoga Tahun ini pemimpin nya memang benar – benar
orang Pakpak. Karena kalau orang Pakpak yang mempin dia lebih
mengetahui apa kebutuhan masyarakat Pakpak. karen dari tahun – tahun
sebelumnya, enggak ada pemimpinnya berasal dari orang Pakpak.
Berdasarkan hasil Wawancara, dapat dilihat bahwa masyarakat Kabupaten

Dairi juga mengharapkan kalau Pemimpin Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

Dairi memang benar – benar orang Pakpak. Karena menurut Masyarakat sekitar

bahwa orang Pakpak yang lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan

masyarakat Pakpak.

Faktor budaya juga dapat mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi

dalam pemilihan Umum. Kebudayaan merupakan hal yang tidak bisa di hilangkan

di lingkungan masyarakat. karena kebudayaan sudah melekat dalam diri

92
Hasil Wawancara Dengan Siska Sinamo Selaku Masyarakat Kabupaten Dairi, dilaksanakan Pada Tanggal
09 Juli 2019, Pukul 10.27

63
masyarakat. Komunikasi budaya dalam meingkatkan partisipasi pemilih juga

sangat jelas mempengaruhi.

3.3.Strategi Sosialisasi Pemanfaatan IT

Strategi selanjutnya dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi

yaitu sosialisasi pemanfaatan IT. Strategi yang dilakukan ini untuk

menyebarluaskan informasi – informasi ke setiap kecamatan yang ada di

Kabupaten Dairi. Kegiatan sosialisasi melalui media.

Dalam upaya mensukseskan pilkada Dairi 2018 melalui sosialisasi dengan

berbagai elemen masyarakat secara langsung, KPU Dairi juga memanfaatkan IT

sebagai alat sosialisasi. Adapun IT yang digunakan sebagai alat sosialisasi Pilkada

Dairi 2018 salah satunya sebagaimana penjelasan Veryanto Sitohang selaku

Komisioner KPU 9 Juli 2019 mengatakan adalah93:

“Sosialisasi Pilkada melalui beberapa radio di Kabupaten Dairi dan

Sosialisasi melalui Televisi terutama himbauan dan penayangan debat

kandidat Sosialisasi melalui media sosial”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Dairi memanfaatkan IT untuk menyebarluaskan informasi terkait

Pilkada. Sosialisasi ini di lakukan supaya masyarakat Kabupaten Dairi

mengetahui informasi – infromasi mengenai Pilkada.

Kegiatan sosialisasi melalui radio sangat baik dilakukan oleh Komisi

Pemilihan Umum. Karena setiap masyarakat membutuhkan informasi mengenai

93
Hasil wawancara dengan Veryanto Sitohang Selaku Komisioner KPU Kabupaten Dairi, Pada 09 Juli 2019,
Pukul 09.10

64
Pilkada. Dalam pelaksanaan sosialisasi melalui radio ada tujuan yang ingin di

capai oleh Komisi Pemilihan Umum yaitu94:

Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui Talkshow di Radio


dilaksanakan di Kabupaten Dairi dengan tujuan untuk menyebarluaskan
informasi mengenai tahapan, jadwal dan program pemilu Tahun 2018 serta
untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat
tentang hak dan kewajiban dalam Pemilu dan meningkatkan partisipasi
pemilih dalam Pemilu. Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
melalui Talkshow dilaksanakan di 2 (dua) stasiun Radio yaitu Radio
Swara Berkat (RSB) dan Radio Pemerintah Dairi (RPD).

Berdasarkan wawancara di atas, dapat dilihat bahwa Komisi Pemilihan

Umum melakukan berbagai cara agar menyebarluasnya informasi – informasi

mengenai Pilkada. masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan sosialisasi juga

dapat mengetahui perkembangan Pilkada melalui sosialisasi di radio.

Sosialisasi melalui media sangat bermanfaat bagi semua masyarakat

Kabupaten Dairi, karena adanya sosialisasi masyarakat Kabupaten Dairi

mendapatkan berbagai informasi-informasi mengenai Pilkada. Selain itu juga

Komisi Pemilihan Umum untuk melaksanakan sosialisasi Pilkada, KPU

Kabupaten Dairi memakai Kode Etik Pelaksana Pemilihan Umum sebagai KPU

seperti penjelasan Sudiarman Manik selaku Ketua Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Dairi95:

Media sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk simulasi pencoblosan,


ataupun dengan memasang iklan layanan masyarakat di media cetak dan
elektronik, iklan outdoor (di luar ruangan) dengan memasang spanduk
dan baliho di tempat-tempat strategis, penyebaran brosur, stiker, dan
sebagainya”. Untuk melaksanakan sosialisasi Pilkada , KPU Kabupaten
Dairi berpegang pada Kode Etik Pelaksana Pemilihan Umum sebagai
Komisi Pemilihan Umum. Agar hasil kerjanya dipercayai publik, maka

94
Hasil Wawancara dengan Erika Elysabeth Lamtio Selaku Sub Bagian Teknis Pemilu dan Partisipasi
Masyarakat, Dilakukan Pada 8 Mei 2019, Pukul 10.30
95
Hasil Wawancara dengan Sudiarman Manik selaku Ketua KPU Kabupaten Dairi pada tanggal0 08 Mei
2019, Pukul 10.00

65
KPU dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya para pelaksana
pemilihan umum harus bertindak independen, nonpartisan, dan tidak
memihak.Untuk mewujudkan sikap independen, nonpartisan, dan tidak
memihak itu, para pelaksana pemilihan umum harus melaksanakan
pemilihan umum berdasarkan peraturan perundangundangan dan
mematuhi Kode Etik Pelaksana Pemilihan Umum.

Berdasarkan hasil wawancara bahwa Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Dairi berupaya memberikan kepercayaan kepada Publik melalui Kode tik

Pemilihan Umum. Dengan Kode Etik yang di miliki Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Dairi dapat memberikan Informasi mengenai Pilkada kepada

masyarakat (Pemilih) yang akan menggunakan hak pilihnya pada saat Pilkada.

Sosialisasi politik, khususnya tentang Pilkada sangat penting dilakukan

agar penyelenggaraan Pilkada dari waktu ke waktu semakin berkualitas.

Bagaimana pun juga Pilkada telah menjadi harga mati sebagai mekanisme untuk

menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Sosialisasi politik yang berhasil

dengan baik dengan sendirinya akan mendukung Pilkada menjadi lebih baik.

Pengalaman Pilkada -Pilkada sebelumnya ataupun Pilkada Kepala Daerah di

berbagai daerah di Indonesia harus menjadi pelajaran tentang bagaimana harus

menyelenggarkan Pilkada dengan lebih baik.

Sosialisasi melalui media massa seperti: Radio Dan Surat Kabar Media

merupakan lembaga yang bertanggung jawab memberikan pengawasan terhadap

penyelenggaraan Pilkada yang bersih, jujur, adil, transparan, dan profesional.

Melaui pemberitaan yang dilakukan oleh media masa, masyarakat akan

memperoleh gambaran umum terkait penyelenggaraan Pilkada .Termasuk

menginformasikan rekam jejak calon-calon capres dan cawapres. Dengan

demikian Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukam sosialisasi

66
melalui media masa baik itu dalam bentuk iklan dan penyampaian atau

pemberitahuan melalui radio dan gambar atau wacana melalui surat kabar agar

masyarakat Kabupaten Dairi memiliki pengetahuan dan lebih mengenal calon

wakil-wakil mereka. Karena melalui media massalah, masyarakat Kabupaten

Dairi bisa mengetahui visi-misi, kerjaan, dan biografi para calon.bukan cuman itu,

masyarakat Kabupaten Dairi juga bisa mengetahui jadwal dan alur pelaksanaan

pilgub dan juga bisa memantau perkembangan pilgub dari mulai kampanye

sampai perhitungan suara. Media memegang peran penting untuk mengawal

pelaksanaan Pilkada 2018 sehingga dapat berjalan dengan baik dan berkualitas.

Selain itu, media sebagai pemberi informasi harus dapat memberikan pendidikan

politik kepada masyarakat, sehingga dapat mengunggah partisipasi pemilih untuk

menggunakan hak pilihnya.

Untuk itu, Komisi Pemilihan Umum bertanggung jawab dalam

meningkatkan angka partisipasi masyarakat pada Pilkada 2018 . Motivasi tersebut

dapat diberikan dalam bentuk pendidikan politik.Sebagaimana diungkapakan oleh

Anggota divisi sosialisasi, Jenny ester pandiangan S.Sos. Beliau

mengungkapakan:96

Sejauh ini media sebagai lembaga yang independen sangat berperan


penting dalam pencerdasan dan pencerahan politik bagi masyarakat dan
melalui media televisi KPU bisa memberikan gambaran umum secara
visual terkait penyelenggaraan Pilkada dan masyarakat dapat melihat
rekam jejak calon-calon capres dan cawapres. Dengan demikian,
masyarakat memiliki pengetahuan dan lebih mengenal calon wakil-wakil
mereka”.

96
Hasil Wawancara dengan Jenny ester pandiangan S.Sos sebagai Anggota Divisi Sosialisasi KPU
Kabupaten Dairi, dilakukan pada tanggal 08 Mei 11.20

67
Upaya terkhir yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi dalam

meningkatkan partisipasi pemilih masyarakat yaitu KPU Kabupaten Dairi

mensosialisasikan pelaksanaan Pilgub melalui promosi mobil keliling. Seperti

Penjelasan Jenny Ester pandiangan S.Sos sebagai Anggota Divisi Sosialisasi

KPU Kabupaten Dairi yaitu97:

Sosialisasi melalu mobil keliling Hal itu dilakukan untuk mengingatkan


warga mengenai pelaksanaan pilkada yang dilaksanakan 27 Juni 2018
dan memastikan agar warga yang sudah mempunyai hak pilih untuk
segera mendaftarkan dirinya dalam daftar pemilih sementara (DPS).
Mobil ini dilengkapi dengan pengeras suara, selain itu mobil keliling ini
juga bergambarkan ajakan untuk memilih calon bupati dan wakil bupati
dan jadwal pelaksanaan.Pihak KPU ini melakukan ini semua karena
ingin meningkatkat partisipasi masyarakat, selain itu masyarakat juga
bisa bertanya-tanya tentang tehnis pencoblosan dalam mobil keliling ini.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Kabupaten Dairi sudah melakukan sosialisasi semaksimal mungkin hal ini terlihat

dari upaya sosialisasi yang dilakukan, yaitu seperti yang telah disebutkan diatas.

Hal ini juga disebutkan oleh data, yang mana angka partisipasi masyarakat yang

awalnya di tahun 2014 sebesar 58.00 % kini di tahun 2018 naik menjadi 83%.

97
Ibid

68
3.4.Strategi Sosialisasi Pemilih Pemula

Strategi sosialisasi pemilih pemula yaitu dimana Komisi Pemilihan Umum

melakukan sosialisasi kepada pemilih yang masih baru pertama kali menggunakan

hak pilihnya pada saat Pilkada. Target segmen dalam strategi sosialisasi pemilih

pemula ini yaitu Pemilih Pemula yang berumur 17-21..

Pemilih pemula merupakan objek dalam kegiatan politik yaitu pemilih

pemula masih memerlukan pembinaan dalam orientasi ke arah pertumbuhan

potensi dan kemampuannya ke depan berperan dalam bidang politik. Pemilih

pemula bisa dikatakan dalam menaruh perhatian terhadap Pilkada bisa dikatakan

kurang peduli, dikarenakaan rendah nya pendidikan politik pemilih pemula. Maka

dari itu perlu nya di tumbuhkan pendiddikan politik pada pemilih pemula. Seperti

yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi melakukan

sosialisasi pada pemilih pemula melalui sosialisasi pendidikan pemilih pemula.

Sebagaimana penjelasan Sudirman Manik selaku Ketua Komisi pemilihan Umum

Kabupaten Dairi yaitu98:

Kami melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula Seperti kegiatan


sosialisasi melalui KPU Goes To School. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengajak pemilih pemula menggunakan hak pilihnya di pilkada nanti.
Dengan adanya partisipasi pemilih pemula di pilkada nanti merupakan
suatu hal yang sangat baik dan mampu meningkatkan partisipasi pemilih
di Kabupaten Dairi. Pemilih pemula masih rentan mudah terpengaruh
dengan lingkungan jadi perlu nya dilakukan sosialisasi ke pemilih
pemula atau pemilih muda. Sosialisasi ini dilakukan ke pemilih pemula
yag kisaran umur 17-21.

Berdasarkan wawancara di atas, bahwa Komisi Pemilihan Umum berupaya

mengajak pemilih pemula untuk menggunakan hak pilihnya di Pilkada .


98
Hasil Wawancara dengan Sudirman Manik Selaku Ketua KPU Kabupaten Dairi, Pada Tanggal 08 Mei
2019, Pukul 10.00

69
Keikutsertaan pemilih pemula dalam Pilkada, akan membuat partisipasi pemilih di

Kabupaten Dairi meningkat, selain itu juga mendorong pemilih pemula untuk

berpartisipasi pada Pilkadamerupakaan hal yang sangat baik karena pemilih

pemula masih mudah terpengaruh dan tingkat kepercayaan nya bisa dikatakan

masih kurang. Makanya Komisi pemilihan umum Kabupaten Dairi

mengupayakan sosialisasi ke sekolah – sekolah yang ada di Kabupaten Dairi.

Kepercayaaan pemilih pemula harus di tumbukan dengan adanya

sosialisasi pemilihan umum yang dilakukan di sekolah. Pemilih pemula mudah

terpengaruh karena pemilih pemula baru memasuki usia hak pilih sebagian besar

belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan kemana mereka

harus memilih. Selain itu, ketidak tahuan dalam politik praktis membuat pemilih

pemula masih sering tidak berpikir rasional dan lebih mementingkan kepentingan

jangka pendek.Sehingga terkadang apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan

yang di harapkan. Maka itu Komisi Pemilihan Umum melakukan sosialisasi

dengan berbagai materi yang sudah di persiapkan oleh Komisi Pemilihan Umum

seperti penjelasan Sudirman Manik sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten Dairi yaitu99:

Komisi Pemilihan Umum melakukan sosailisasike sekolah-sekolah untuk


mengajak pemilih pemula menggunakan hak pilihnya. Kami memberikan
pendidikam politik kepada siswa/i yang ada di sekolah. Pendidikan
Politik yang kami berikan yaitu seperti memilih yang baik dan benar dan
apa dampak jika tidak menggunakan hak pilihnya. Kegiatan sosialisasi
ini dilaakukan supaya pemilih pemula mau berpartisipasi. Karena adanya
partisipasi dari pemilih pemula akaan membuat tingkat partisipasi
Kabupaten Dairi meningkat.

99
Ibid

70
Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dilihat bahwa Komisi

Pemilihan Umum mengupayakan Pemilih Pemula mendapatkan pendidikan

politik. Pendidikan politik yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum yaitu

memberikan materi mengenai memilih yang baik dan benar dan dampak tidak

menggunakan hak pilihnya. Ini lah yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Upaya yang dilakukan supaya pemilih pemula dapat menggunakan hak pilihnya

dengan benar tanpa harus di iming-imingkan honor untuk memilih.

Keikutsertaan pemilih pemula dalam melakukan pemilihan dapat

mensukseskan pemilihan umum di Kabupaten Dairi. Selain itu juga Komisi

Komisi Pemilihan Umum mengupayakan masyarakat bisa menggunakan hak

pilihnya di Pilkada nanti nya tanpa ada hambatan. Berbagai cara juga dilakukan

oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi. Menggunakan hak pilih ketika

terjadi pemilihan umum sudah menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia

terutama Masyarakat Kabupaten Dairi.

Visi daan Misi yang dibuat oleh Calon kandidat akan mempengaruhi

ketertarikan masyarakat menggunakan hak pilihnya. Vis dan Misi yang dibuat

calon Bupati dan Wakil Bupati juga harus dapat di realisasikan dengan baik,

sesuai juga dengan janji yang dibuat oleh calon kandidat kepada masyarakat saat

sosialisasi. Selain itu juga, sosialisasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Dairi membuat masyarakat mengetahui segala sesuatu

perkembangan pemilihan umum.

Perkembangan Pemilihan Umum dapat di ketahui masyarakat supaya

masyarakat tahu situasi yang di hadapi pada Pilkada. Dapat dilihat bahwa

71
Kabupaten Dairi menggunakan empat strategi dalam melakukan sosialisasi

kepada masyarakat. 4 strtegi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum yaitu :

1. Strategi Manajemen Efektif

2. Strategi Pendidikan Pemilih

3. Strategi Sosialisasi Pemanfaatan IT

4. Strategi Pemilih Pemula

Ke empat strategi ini dilakuan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Dairi untuk mensingkatkan partisipasi pemilihan umum. Selain itu juga

meningkatknya partisipasi pemilih di Kabupaten Dairi di karena faktor Budaya

Politik Identiras yaitu dari suku, budaya dari marga. Masyarakat Kabupaten Dairi

menginginkan pemimpin Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi adalah orang

Pakpak yang memang Darah Pakpak sendiri. Karena menurut masyarakat

Kabupaten Dairi jika pemimpin nya orang pakpak maka akan lebih mengerti

kebutuhan orang pakpak.

Budaya politik identitas masih tinggi di Kabupaten Dairi yang mana memilih

berdasarkan etnis, suku, budaya, agama di Kabupaten Dairi. Masyarakat

Kabupaten Dairi berpikir bahwa putra Pakpak lah yang memang dan seharusnya

menjadi Pemimpin Bupati dan wakil Bupati Kabupaten Dairi. Karena Darah

Pakpak yang tahu harus dibuat seperti apa Pakpak ini.

Masyarakat Kabupaten Dairi mempercayai dengan memilihnya sebagai

pemimpin Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi 2018 dapat meningkatkan

kesejahteraan kabupaten Dairi, apalagi dari Tahun sebelum nya pemimpin di

Kabuoaten Dairi berasal dari Suku Batak Toba dan masyarakat Kabupaten Dairi

72
merasa tidak ada perubahan yang dilakukan, maka dengan naik nya calon

pemimpin dari suku Pakpak akan membuat Kabupaten Dairi berkembang dengan

lebih baik.

73
BAB IV
PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan, antara lain :

1. Proses pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah di Kabupaten Dairi diawali dengan penjaringan calon Bupati

dan wakil Bupati, penetapan calon bupati, pencabutan nomor urut,

kampanye damai dan kampanye terbuka serta melakukan debat

kandidat calon, kemudian pemilihan Kepala Daerah semua ini

berlangsung sejak tanggal 2 Februari 2018 sampai 27 Juni 2018.

2. Adapun Strategi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi

Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2018 yaitu Strategi

Manajemen Efektif, Strategi Pendidikan Pemilih, Strategi Sosialisasi

Pemanfaatan IT dan Strategi Sosialisasi Pemilih Pemula. Metode yang

dilakukan KPUD adalah Sosialisasi tatap muka dilakukan dengan

pertemuan bersama siswa di sekolah, tokoh masyarakat, organisasi

kemasyarakatan dan masyarakat umum. Sedangkan sosialisasi

pemanfaatan IT dilakukan dengan penyebaran informasi melalui radio

lokal, televisi, media cetak, website dan media sosial. Sosialisasi ini

dilakukan dengan tujuan untuk mengenalkan ke masyarakat dalam

74
sistem pemilihan umum sekaligus mengajak masyarakat agar

menggunakan hak pilihnya dalam pilkada 2018.

3. Partisipasi masyarakat dalam Pilkada Dairi 2018 terjadi peningkatan

jika dibandingkan pada Pilkada 2013, dimana Pilkada 2013 mencapai

73% sedangkan pilkada 2018 mencapai 81,17%, hal ini menunjukkan

terjadi peningkatan terhadap partisipasi masyarakat dalam Pilkada

Dairi 2018.

4.2.Saran

Selanjutnya penulis akan memberikan beberapa saran-saran yang dianggap

penting, antara lain :

1. Sesuai dengan proses pilkada 2018, telah melibatkan seluruh

komponen masyarakat, maka diharapkan pada pilkada yang akan

datang KPU Kabupaten Dairi juga selalu berkoordinasi dengan seluruh

komponen masyarakat yang ada dalam upaya mempertahankan dan

meningkatkan partisipasi pemilih dalam pilkada.

2. KPU Kabupaten Dairi perlu mencari jalan keluar terhadap beberapa

hambatan yang dialami dalam melakukan sosialisasi pilkada di tengah-

tengah masyarakat terutama bagi masyarakat yang tinggal di pedesaan,

agar mudah mengakses informasi tentang pilkada.

3. KPU Dairi kiranya dapat lebih meningkatkan persentase partisipasi

pemilih dalam pilkada yang akan dating hingga di atas 90%, dengan

demikian kesadaran masyarakat terhadap pemilihan umum akan lebih

meningkatkan dalam berdemokrasi di Negara Republik Indonesia.

75
DAFTAR PUSTAKA

A.A Oka Mahendra. 2005.Kondisi Politik Dalam Pemilih. Jakarta: Kencana


Budiarjo. 2008. Partisipasi Masyarakat Dalam Politik, Jakarta : Lantera
Budiardjo Miriam. 1998. Partisipasi dan Partai Politik, Jakarta : Obor Indonesia,
1998)
Budiarjo Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Terj.Mariam, Jakarta : 2008
DPT Kabupaten Dairi 2018 Final 174.907 orang [Artikel Online]:
https://dairibaru.com/2018/04/20/dpt-kabupaten-dairi-2018-final-174-907orang/ diakses
pada tanggal 11 November 2018, Pukul 15.17
Fahmi Khairul. 2012. Pemilihan Umum Kedaulatan Rakyat, Jakarta : Raja
Grafindo Persada
Fahmi Khairul . 2016. Pemilihan Umum Dalam Transisi Demokrasi, Jakarta :
Raja Grafindo Persada
Hasibuan Melayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta : Bumi
Aksara
Hani T. Handoko. 2012. Manajemen, Terj.Stoner, Yogyakarta : BPFE, YGM
Hutington Samuel P. 2010. Peran Masyarakat Dalam Politik, Bandung : Armico
Iriantara. 2014. Manajemen Personalia, Bandung : Jemmers
Idham M. 2011. Partisipasi Politik di Indonesia, Jakarta : Kencana
Joko J.PM. 2008. Menang Pemilu di Tengah Oligarki Partai, Semarang: Pustaka
Semarang
Kristiadi. 2006. Sistem Demokrasi Di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara 2006
Kristiadi J. 2006. Perilaku Pemilih dalam dunia Politik, Jakarta : Bumi Aksara
Moeloeng Lexy J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Rosdakarya
Mahendra. 2005. Sistem Politik Demokrasi, Jakarta : Rineka Cipta
Mangkuprawira. 2014. Manajemen Organisasi, Jakarta : Kencana
Mustaqim, Capai 83 persen Tingkat Partisipasi Pemilih Dairi Tertinggi, (Dairi :
Tribun, 05-07-2018)
Yusuf M.A.R. 2010. Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Pendidikan
Politik, Universitas Kanjuruhan Malang.
Nyimas dan Kurniawati. 2016. Gagasan Pemilihan Umum Kepala Daerah
Asimetris, Yogyakarta : Candi Gebang.

76
Setiawan Novendi. 2015. Strategi KPU Kabupaten Bantul Untuk Meningkatkan
Partisipasi Pemilih Pemula Dalam Pilkada Kabupaten Bantul, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Pemilihan umum Bupati Dairi 2018. [Artikel Online] https: //id.wikipedia.org/wiki/
Pemilihan_ umum_Bupati_Dairi_2018. Diakses Pada Tanggal 17 November
2018, Pukul 20.30
Quick Count Pilkada Dairi: 203.910 Jadi Rebutan 4 Pasangan. [Artikel Online].
https :// kabar24. bisnis. com/ read/ 2013 1010/356/168236/quick-countpilkada-dairi-
203910-suara-jadi-rebutan-4-pasangan. Diakses pada tanggal 15 November
2018 Pukul 22.01
Rangkuti J.2013. Strategi Organisasi, Jakarta : Rineka Cipta
Rachmat. 2014. Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara
Surbakti Ramlan. 2012. Perilaku Pemilih Dalam Pemilu, Jakarta : Kencana
Noor Tauchid. 2009. Peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Meningkatkan
Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Umum, Universitas Kanjuruhan
Malang
Terry, GR. 2012. Manajemen Peningkatan Mutu,Terj.Hasibuan, Jakarta :
Intermasa
Undang-undang No. 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Undang-undang No. 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum
UUD 1945 pasal 22E ayat (5) tentang Pemilihan Umum
Undang-Undang No. 10 Tahun 2016 Tentang Pemilihan Kepala Daerah
Verba dan Nice. 2010. Manajemen Strategi, Jakarta : Bumi Aksara
Hutington Samuel P.2010. Peran Masyarakat Dalam Politik, (Bandung : Armico,
2010), hlm.16.
Winardi. 2013. Manajemen Perilaku Organisasi, Bandung : Citra Aditya

77
LAMPIRAN

78
TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara Dengan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi

1. Nama : Erika Elysabeth Lamtio

Jabatan :Kepala Sub BagianTeknis Pemilu dan Partisipasi

Masyarakat

Satuan Kerja : KPU KabupatenDairi

Alamat :Jalan Empat Enam Sidikalang

Pendidikan : Strata 1 (S1)

1. Berapa persenkah tingkat partisipasi pada pilkada 2014 ?

Jawab: Pada Tahun 2014 Dairi tidak ada pilkada. Pilkada dairi Tahun

2013, Partisipasi Masyarakat : 73 % (tujuh puluh tiga persen)

Partisipasi masyarakat Tahun 2018 : 81, 17 % (delapan puluh satu

koma tujuh belas persen)

2. Bagaimankah situasi pilkada di kab. Dairi pada tahun 2018 ?

Jawab: Dapat di kategorikan kondusif,lancer dan damai.

3. Bagaimana proses pilkada pada tahun 2018 ?

Jawab : PilkadaTahun 2018 melalui beberapa Tahapan :

1. Tahapan persiapan: mulai September 2017.

Tahapan persiapan meliputi :

 Perencanaan program dan anggaran

79
 Penyusunan dan penandatanganan naskah perjanjian hibah

daerah

 Penyusunan dan pengesahan peraturan penyelenggaraan

pemilihan

 Sosialisasi kepada masyarakat

 Penyuluhan/bimbingan teknis kepada PPK, PPS dan KPPS

 Pembentukan PPK, PPS dan KPPS

 Pengolahan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan

(DP4)

 Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih

2. Tahapan Penyelenggaraan

 Syarat Dukungan pasangan calon perseorangan

 Pendaftaran Pasangan Calon

 Sengketa TUN Pemilihan

 Masa Kampanye

 Laporan dan Audit Dana Kampanye

 Pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan

penghitungan suara

 Pemungutan dan penghitungan

 Rekapitulasi hasil penghitungan suara

 Penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati Dairi

terpilih

80
4. Bagaimana strategi KPU Kab. Dairi untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pemilukada 2018 ?

Jawab: Melaksanakan kegiatan Sosialisasi keseluruh kecamatan yang

ada di Kabupaten Dairi( Kabupaten Dairi terdiri dari 15 kecamatan)

5. Apa-apa sajakah strategi tersebut ?

Jawab: Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Bimbingan Teknis/Penyuluhan

dan Sosialisasi Melalui Media Sosial dan Website (Pemanfaatan IT)

6. Sosialisasi apasajakah yang dilakukan KPU Kab. Dairi ?

Jawab :

- Sosialisasi KPU Goes To Onan

- Sosialisasi KPU Goes To School

- SosialisasiTatap Muka Segmen Tokoh Agama dan Tokoh

Masyarakat

- Sosialisasi Tatap Muka Segmen Pemilih Perempuan

- SosialisasiTalkshow di Radio

- Kegaiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Melalui Stand

Pameran Pembangunan

- Sosialisasi melalui media massa

- Sosialisasi dengan melibatkan unsure pemerintah daerah (Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil) cth : Kegiatan Sosialisasi Goes

To Onan sambil melakukan perekaman e-KTP)

81
7. Bagaimana caranya KPU Kab. Dairi melaksanakan sosialisasi pemilu

terhadap masyarakat ?

Jawab: Melalui beberapa metode : Forum warga, komunikasi tatap

muka, media massa, bahan sosialisasi, mobilisasi sosial, pemanfaatan

budaya lokal/tradisional, sosialisasi di papan pengumuman KPU

Kabupaten Dairi , pengelolaan website KPU Kab. Dairi, media sosial,

media kreasi dan bentuk lain yang memudahkan masyarakat untuk

memperoleh informasi.

8. Kapan dan dimana sajakah KPU Kab. Dairi melakukan sosialisasi

tersebut ?

Jawab :

1. KEGIATAN SOSIALISASI KPU GOES TO ONAN

dilaksanakan dibawah kewenangan dari Divisi SDM dan

Partisipasi Masyarakat, Jenny Ester Pandiangan dan didukung oleh

Ketua dan Anggota KPU Dairi dimana para Kasubbag dan Staff

Sekretariat KPU Kabupaten Dairi menjadi tim teknis

penyelenggara sosialisasi. Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi

KPU GOES TO ONAN ini selain mengajak masyarakat Kabupaten

Dairi untuk tidak lupa menggunakan hak pilihnya pada tanggal 27

Juni 2018, juga bekerjasama/menjalin koordinasi dengan Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil dalam perekaman KTP-elektronik

(KTP-el) dikarenakan KTP-El dimaksud adalah merupakan salah

82
satu syarat utama bagi masyarakat untuk dapat menggunakan hak

pilihnya. Adapun pelaksanaan kegiatan KPU GOES TO ONAN ini

dapat dirangkum sebagai berikut :

Jumlah Jumlah
No Kecamatan/LokasiP
Tanggal Yang Yang Keterangan
. erekaman
Mendaftar Terekam

PegaganHilir/

5 Kantor KepalaDesa KK Bermasalah :


1. 167 Orang 137 Orang
Februari2018 Bandar HutaUsang 40 Orang

6 Februari Sumbul/ KK Bermasalah :


2. 199 Orang 157 Orang
2018 OnanSumbul 46 orang

Yang

pernahmerekam:
SilimaPungga-
7 Februari 53 Orang
3. Pungga / 268 Orang 153 Orang
2018 KK Bermasalah:
OnanParongil
62 Orang

Total : 115 orang

Tigalingga/ Yang

8 Februari RumahKeluargaBapa pernahmerekam :


4. 190 Orang 115 Orang
2018 kBarus di 49 Orang

OnanAritonang KK Bermasalah:

83
26 Orang

Parbuluan/
9 Februari KK Bermasalah:
5. BalerungOnanSigalin 89 Orang 69 Orang
2018 20 Orang
gging

Hanyamengadaka

10 Februari Sidikalang / nsosialisasikepada


6. - -
2018 OnanSidikalang masyarakat di

OnanSidikalang

Yang
12 Februari Tanah Pinem /
7. 93 Orang 73 Orang pernahmerekam:
2018 OnanKutaBuluh
20 Orang

GunungSitember/

13 Februari Kantor KK Bermasalah:


8. 137 Orang 73 Orang
2018 KepalaDesaGunungSi 64 Orang

tember

14 Februari Silahisabungan / KK Bermasalah :


9. 163 Orang 81 Orang
2018 OnanSilalahi 82 Orang

20 SiempatNempuHilir KK Bermasalah :
10. 160 Orang 120 Orang
Februari2018 / OnanPardamean 40 Orang

21 Februari KK Bermasalah :
11. Sitinjo / SBK 186 Orang 146 Orang
2018 40 Orang

12. 22 Februari SiempatNempu / 247 Orang 203 Orang KK Bermasalah :

84
2018 Kantor 44 Orang

KepalaDesaJumaTeg

uh

SiempatNempuHulu

23 Februari / Kantor KK Bermasalah :


13. 352 Orang 252 Orang
2018 KepalaDesaPangaribu 100 Orang

an

Laeparira/ Kantor
27 Februarai KK Bermasalah :
14. KepalaDesaSempung 303 Orang 186 Orang
2018 117 Orang
Polling

28 Februari Berampu / KK Bermasalah :


15. 109 Orang 66 Orang
2018 DesaBerampu 43 Orang

1831
Jumlah 2663 Orang
Orang

2. KEGIATAN SOSIALISASI KPU GOES TO SCHOOL

Kegiatan Sosialisasi KPU GOES TO SCHOOL dilaksanakan

dibawah kewenangan dari Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat,

Jenny Ester Pandiangan dan didukung oleh Ketua dan Anggota

KPU Dairi dimana para Kasubbag dan Staff Sekretariat KPU

Kabupaten Dairi menjadi tim teknis penyelenggara sosialisasi.

85
Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi KPU GOES TO SCHOOL

ini KPU Kabupaten Dairi mempunyai tanggung jawab :

 Mendorong partisipasi masyarakat dengan cara melakukan

pendidikan pemilih;

 Memberikan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan

dan perundang-undangan;

 Memberikan kesempatan yang setara kepada setiap orang

untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu.

Yang menjadi sasaran utama dari kegiatan sosialisasi dan

pendidikan pemilih ini adalah : para siswa/i yang sudah berusia

atau akan berusia 17-21tahun pada hari pelaksanaan pemilu

tahun 2018 (27 Juni 2018) dan yang akan pertama kali akan

menggunakan hak pilihnya.

Adapun pelaksanaan kegiatan KPU GOES TO SCHOOL ini

dapat dirangkum sebagai berikut :

NO NAMA SEKOLAH HARI/TANGGAL JUMLAH SISWA

1 SMA N 2 Sidikalang 04 April 2018 296 Org

2 SMA N 1 Sumbul 04 April 2018 379 Org

3 SMA N 1 Parbuluan 05 April 2018 286 Org

4 SMA N 1 Siempat
06 April 2018 294 Org
Nempu

5 SMA N 1 Silima 06 April 2018 282 Org

86
Pungga-Pungga

6 SMA N 1 Silimboyah 06 April 2018 141 Org

7 SMA N 1 Tiga lingga 07 April 2018 430 Org

8 SMA 1 Silalahi
07 pril 2018 126g
Sabungan

3. KEGIATAN SOSIALISASI TATAP MUKA SEGMEN TOKOH

AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT

NO DAERAH PEMILIHAN HARI/TANGGAL TEMPAT JUMLAH

PESERTA

1 Daerah Pemilihan 1 : Selasa/ Hotel 113 orang

1. Sidikalang 28 November 2017 Mutiara

2. Parbuluan Sidikalang

3. Sitinjo

4. Siempat Nempu

Hulu

2 Daerah Pemilihan 2: Selasa/ Aula Kantor 78 orang

1. Berampu 28 November 2017 Camat Silima

2. Lae Parira Pungga-

3. Silima Pungga- pungga

pungga

4. Siempat Nempu

87
5. Siempat Nempu

Hilir

3 Daerah Pemilihan 3: Rabu/ Balai Horas 111 orang

1. Sumbul 29 November 2017 Tanjung

2. Pegagan Hilir Beringin

3. Silahi Sabungan Kecamatan

Sumbul

4 Daerah Pemilihan 4 : Rabu/ Aula Kantor 123ang

1. Tigalingga 29 November 2017 Camat

2. Gunung Sitember Tigalingga

3. Tanah Pinem

88
4. KEGIATAN SOSIALISASI TATAP MUKA SEGMEN PEMILIH

PEREMPUAN

NO KECAMATAN TANGGAL TEMPAT JUMLAH

PESERTA

1 PARBULUAN 19 JANUARI 2018 Aula Kantor Kepala

Desa 43 orang

2 TIGALINGGA 23 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat 44 orang

3 BERAMPU 23 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

43 orang

4 SILIMA 24 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat 44 orang

PUNGGA

PUNGGA

5 TANAH PINEM 24 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

43 orang

6 PEGAGAN 25 JANUARI 2018 Kantor PPK Pegagan 44 orang

HILIR Hilir

7 SITINJO 25 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

44 orang

8 LAEPARIRA 25 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

43 orang

89
9 SUMBUL 25 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat 44 orang

10 SILAHI 25 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

SABUNGAN 43 orang

11 SIEMPAT 25 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat 44 orang

NEMPU

12 GUNUNG 26 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

SITEMBER 43 orang

13 SIEMPAT 30 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat 44 orang

NEMPU HULU

14 SIEMPAT 30 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat

NEMPU HILIR 43 orang

15 SIDIKALANG 30 JANUARI 2018 Aula Kantor Camat 44 orang

5. KEGIATAN SOSIALISASI TALKSHOW DI RADIO

Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih melalui Talkshow di Radio

dilaksanakan di Kabupaten Dairi dengan tujuan untuk menyebarluaskan

informasi mengenai tahapan, jadwal dan program pemilu Tahun 2018 serta

untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat

tentang hak dan kewajiban dalam Pemilu dan meningkatkan partisipasi

pemilih dalam Pemilu. Kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih

90
melalui Talkshow dilaksanakan di 2 (dua) stasiun Radio yaitu Radi Swara

Berkat (RSB) dan Radio Pemerintah Dairi (RPD).

Adapun kegiatan Talkshow dapat dirangkum sebagai berikut :

NO TANGGAL RADIO NARASUMBER

1 Selasa/ Radio Swara Berkat 1. Sudiarman Manik

10 April 2018 (Ketua KPU Kab.

Dairi)

2. Jenny E. Pandiangan

(Divisi Parmas dan

SDM)

2 Jumat/ Radio Pemerintah Daerah 1. Hartono Maha

18 Mei 2018 (Divisi Perencanaan

dan Data)

2. Mangantar Sitorus

(Ksb. Program dan

Data)

3 Senin/ Radio Swara Berkat 3. Freddy

28 Mei 2018 (Divisi Teknis

Penyelenggara

Pemilu)

4 Kamis/ Radio Swara Berkat 1. Veryanto Sitohang

21 Juni 2018 (Divisi Hukum)

91
6. KEGIATAN SOSIALISASI DAN PENDIDIKAN PEMILIH

MELALUI STAND PAMERAN PEMBANGUNAN

Sebagai upaya meningkatkan Partisipasi Masyarakat,KPU Kabupaten

Dairi mempunyai tanggung jawab:

a. Mendorong Partisipasi Masyarakat dengan cara melakukan pendidikan

pemilih;

b. Memberikan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan

c. Memberikan kesempatan yang setara kepada setiap orang/pihak untuk

berpartisipasi dalam Pemilu.

Tanggungjawab sebagaimana dimaksud dilaksanakan sesuai dengan

lingkup tugas dan fungsi KPU Kabupaten Dairi. Penyampaian informasi

pemilu dilaksanakan KPU Kabupaten Dairi dengan menjalin kerjasama

dengan Pemerintah Kabupaten Dairi yaitu dengan membentuk dan

mendirikan Stand KPU Kabupaten Dairi pada acara Pameran

Pembangunan Kab. Dairi menyambut Hari Jadi Dairi. Stand Pameran

dimaksud dibentuk mulai dari tanggal 25 September 2017 s/d 01 Oktober

2017.

Adapun yang menjadi bahan informasi yang ditampilkan adalah :

Perpustakaan Mini Pemilu, Photobooth Pemilu, Simulasi Penghitungan

Suara (Bilik Suara dan alat kelengkapannya)

92
9. Apakah ada target dari strategi tersebut ?

Jawab: Tentu saja, agar tercapai maksud dan tujuan kegiatan

sosialisasi, diantaranya :

1. Menyebarluaskan informasi mengenai Tahapan, Jadwal dan Program

Pemilu Tahun 2018;

2. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat

tentang hak dan kewajiban dalam Pemilu; dan

3. Meningkatkan Partisipasi Pemilih dalam Pemilu.

Sasaran dalam pelaksanaan Sosialisasi dan pendidikan pemilih

meliputi komponen :

a. Pemilih yang berbasis: keluarga, pemilihpemula, pemilih

perempuan, pemilih penyandang disabilitas, kaum marjinal,

komunitas, keagamaan, warga internet (netizen)

b. Masyarakat umum;

c. Media massa;

d. Organisasi kemasyarakatan;

e. Instansi pemerintah.

10. Bagaiamana mekanisme strategi tersebut untuk meningkatkan

partisipasi Kab. Dairi ?

Jawab:

- Tatap muka : diskusi, talkshow,ceramah, pelatihan, dll

93
- Media massa : media cetak, media elektronik (radio, tv, media

jaringan online)

- Penyebaran bahan sosialisasi: poster, brosur, flyer,leaflet, booklet,

stiker

- Pemasangan alat peraga sosialisasi : spanduk, banner, baliho,

billboard, umbul-umbul

- Media kreasi : pentas seni, lomaba mascot dan jingle Pilkada Dairi

11. Bagaimana bentuk kerja sama yang dilakukan KPU Kab. Dairi kepada

masyarakat ?

Jawab:

- Melakukan sosialisasi dengan bekerja sama dengan sekolah-

sekolah yang ada di Kabupaten Dairi

- Melaksanakan sosialisasi dengan melibatkan

komunitas/kelompok perempuan, tokoh agaman dan tokoh

masyarakat

- Melaksanakan sosialisasi dengan memanfaatkan media massa :

media cetak, elektronik (radio dan media jaringan online dan

juga media tv (dalam kegiatan Debat Publik)

- Bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi

dengan mendirikan stand/booth KPU Kabupaten Dairi dalam

event Pameran Pembangunan Kabupaten Dairi

94
12. Apa saja alat yang di gunakan oleh KPU Kab. Dairi dalam melakukan

sosialisasi ?

Jawab:

- Media massa : media cetak, media elektronik (radio, tv, media

jaringan online)

- Penyebaran bahan sosialisasi: poster, brosur, flyer,leaflet,

booklet, stiker

- Pemasangan alat peragasosialisasi : spanduk, banner, baliho,

billboard, umbul-umbul

13. Berapa persen peningkatan partisipasi masyarakat pemilukada 2018 di

banding dengan pemilukada 2014 ?

Jawab: Di Dairi Pilkada bukan Tahun 2014 melainkan di Tahun 2013.

Parmas Pilkada2013 : 73 %,

Parmas Pilkada2018 : 81, 17 %

Peningkatan : 8,17 % (delapan koma tujuh belas persen)

14. Apakah ada hambatan saat KPU melakukan sosialisasi kepada

masyarakat ?

Jawab: Ada.

- Masih ada di temui masyarakat yang cenderung tidak mau tahu

tentang pilkada

- Pemilih terkendala menggunakan hak pilihnya dikarenakan

belum memiliki e-KTP

95
- Masih banyak wilayah di Kabupaten Dairi yang berdasarkan

Keadaan geografisnya sulit di jangkau sehingga menjadi

hambatan untuk melaksanakan sosialisasi.

15. Bagaimana harapan untuk pilkada selanjutnya ?

Jawab:

1) Masyarakat Dairi lebih memahami arti pentingnya pemilu

2) Adanya peningkatan partisipasi pemilih.

2. Nama : Hartono Maha ( Divisi

Perencanaan, Data dan

Informasi)

Alamat : Perumnas Lae Mbulan

Pendidikan : Strata 1

Masa kerja di kpu Kab. Dairi :Periode 2014 -2019 dan periode

(2019- 2024)

1. Bagaimana kordinasi anatara KPU Kab. Dairi dalam berkomunikasi

dengan PPK ?

Jawab:

 Melalui proses surat menyurat secara resmi dari kelembagaan

 melakukan komunikasi dengan pemanfaatan teknologi ( melalui

grup whatsapp)

96
 melaksanakan bimbingan teknis kepada PPK mengenai kegiatan

atau pun tahapan dalam pemilihan tahun 2018

2. Apakah KPU Kab. Dairi bekerjasama dengan PANWAS dalam

melakukan sosialisasi ?

Jawab: Tidak melakukan kerjasama secara langsung, hanya melakukan

kordinasi atau pemberitahuan secara tertulis kepada Panwas mengenai

kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh KPU Dairi.

3. Apakah KPU Kab. Dairi meminta bantuan dari organisasi-organisasi

masyarakat untuk mensukseskan pilkada 2018 ?

Jawab: Tidak meminta bantuan, melainkan melibatkan ormas dalam

pelaksnaaan sosialisasi (ormas perempuan, tokoh agama dan tokoh

masyarakat)

4. Bagaimana bentuk kerja sama yang di lakukan KPU Kab. Dairi kepada

tokoh-tokoh masyarakat ?

Jawab: Melaksanakan sosialisasi dengan tokoh masyarakat melalui

kegiatan sosialisasi Tatap Muka, Ceramah dan diskusi (talkshow)

5. Dimana saja KPU Kab. Dairi melakukan sosialisasi ?

Jawab: Di seluruh wilayah Kabupaten Dairi (15 kecamatan)

lengkapnya dapat dilihat dari hasil wawancara dengan kepala sub

bagian teknis pemilu dan partisipasi masyarakat.

6. Apakah KPU Kab. Dairi memanfaatkan IT dalam melalukan

sosialisasi di tengah-tengah masyarakat ?

97
Jawab: Tentu saja, mengingat masyarakat di era milenial sudah banyak

mendapatkan informasi melalui media massa (media cetak dan media

elektronik dan media sosial)

7. Apakah ada peningkatan partisipasi pemilih setelah dilakukanya

sosialisasi kepada masyarakat dan bagaimana tingkat partisipasi

masyarakat setelah dilakukanya sosialisasi ?

Jawab: Tentu saja karena yang menjadi maksud dan tujuan dari

pelaksanaan kegiatan sosialisasi adalah menyampaikan informasi dan

pengetahuan tentang pemilu seluas-luasnya kepada masyarakat

Kabupaten Dairi.

8. Apakah ada hambatan saat KPU melakukan sosialisasi kepada

masyarakat ?

3. Nama : Veryanto Sihotang SE

Alamat : Sidikalang

Pendidikan : S1

Masa kerja di kpu Kab. Dairi :Periode 2009-2014 dan periode

2014-2019

1. Apakah KPU Kabupaten Dairi menggunakan media komunikasi pada

saat sosialisasi ?

Jawab : “Sosialisasi Pilkada melalui beberapa radio di Kabupaten Dairi

dan Sosialisasi melalui Televisi terutama himbauan dan penayangan

debat kandidat Sosialisasi melalui media sosial

98
2. Apakah ketika melakukan sosialisasi banyak masyarakat yang

mengikuti nya ?

Jawab : Ketika melakukan sosialisasi hanya sedikit masyarakat yang

mengikuti dan itu menjadi kendala bagi kami, makanya kami

memanfaat kan media Radio, TV, Radio, Cetak agar masyarakat

tinggal ketinggalan informasi mengenai Pilkada

3. Apa hambatan ketika terjadi nya sosialisasi saat Pilkada ?

Jawab: yang menjadi hambatan masyarakat sedikit yang hadir saat

sosialisasi, letak geografis menuju setiap kecamatan saat melakukan

sosialisasi.

4. Apakah masih ada masayarakat yang tidak mau tahu tentang Pilkada ?

Jawab: masih banyak, mereka merasa sama aja ketika di pilih pun gak

ada yang bisa dibuat dan perubahan nya tidak ada. Itu yang buat kami

harus terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan

pandangan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

5. Apa harapan Bapak untuk Pilkada yang akan datang ?

Jawab : saya berharap masyarakat Kabupaten Dairi ikut serta dalam

setiap pemilu, agar Kabupaten Dairi menjadi lebih baik lagi dengan

adanya pemimpin yang mimpin Kabupaten Dairi.

Nama : Jenny Ester Pandiangan S.Sos

Alamat : Sidikalang

Pendidikan : S1

99
Masa kerja di kpu Kab. Dairi :Periode 2014- 2019 dan Periode 2019-2024

1. Apa yang menjadi Motivasi yang dapat diberikan KPU Kabupaten Dairi

dalam bentuk pendidikan politik nya ?

Jawab : Sejauh ini media sebagai lembaga yang independen sangat

berperan penting dalam pencerdasan dan pencerahan politik bagi

masyarakat dan melalui media televisi KPU bisa memberikan gambaran

umum secara visual terkait penyelenggaraan Pilkada dan masyarakat

dapat melihat rekam jejak calon-calon capres dan cawapres. Dengan

demikian, masyarakat memiliki pengetahuan dan lebih mengenal calon

wakil-wakil mereka.

2. Bagaimana pandangan ibu mengenai masyarakat yang tidak mau tahu

tentang Pilkada ?

Jawab : Pandangan saya mungkin karna faktor masyarakat sering di janji-

janji kan sama calon pemimpin, ketika menang menjadi pemimpin lupa

dengan janji yang sudah di buat. Terlepas itu kami tetap memberi tahu kan

kepada masyarakat apa dampak jika masyarakat tidak menggunakan hak

pilihnya.

3. Apa harapan Ibu untuk Pilkada selanjutnya ?

Jawab: Harapan saya semoga di Pilkada selanjutnya tingkat partisipasi

meningkat dan masyarakat mau menggunakan hak pilihnya pada saat

Pemilu.

100
Wawancara Dengan Masyarakat Kabupaten Dairi.

Nama : Siska Sinamo

Alamat : Sidikalang

Pendidikan : SMA

1. Apakah ibu menggunakan hak pilihnya pada saat Pilkada ?

Jawab: saya menggunakan hak pilih saya pada saat Pilkada

2. Apakah ibu mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU ?

Jawab: Saya tidak mengikuti kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU

karena saya kalau pagi udah ke ladang. Pulang dari ladang udah sore.

Enggak ada waktu dalam mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh KPU.

Perkembangan nya juga saya kurang mengetahui nya

3. Apa harapan Ibu jika calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih ?

Jawab: Harapan saya semoga Tahun ini pemimpin nya memang benar –

benar orang Pakpak. Karena kalau orang Pakpak yang mimpin dia lebih

mengetahui apa kebutuhan masyarakat Pakpak. karen dari tahun – tahun

sebelumnya, enggak ada pemimpinnya berasal dari orang Pakpak

Nama : Tiur Banurea

Alamat : Sumbul Pegagan

Pendidikan : SMA

1. Apakah Ibu melakukan pemilihan pada saat berlangsungnya Pilkada ?

Jawab : saya menggunakan hak pilih saya

2. Apakah Ibu menghadiri stand pameran yang dilakukan oleh KPU ?

101
Jawab : Saya menghadiri sosialisasi stand pameran yang dilakukan

oleh Komisi Pemilihan Umum. Karena saya ingin mengetahui

perkembangan Pilkada. perkembangan Pilkada yang terjadi akan

memudahkan saya untuk menggunakan hak pilih saya pada saat

Pilkada.

3. Apa harapan ibu jika calon Bupati dan Wakil Bupati terpilih dan

memimpin Kabupaten Dairi ?

Jawab: harapan saya semoga membawa perubahan lebih baik lagi.

Wawancara Dengan Panitia Pelaksana Kecamatan

Nama : Syahrul Edi Boang Manalu

Alamat : SPG

Pendidikan : S1

1. Apakah PPK ada membantu KPU bersosialisasi terkait Pilkada 2018 ?

Jawab: PPK berperan aktif membantu KPU dalam sosialisasi Pilkada

2. Bagaimana tanggapan Bapak terkait masyarakat yang golput ?

Jawab: Terhadap masyarakat yang Golput itu mengindikasi bahwa mereka

kurang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik.

Makanya perlu diberikan pencerahan

3. Bagaimana pandangan Bapak terkait partisipasi pada Tahun 2018 ?

Jawab : Pandangan saya partisipasi dalam Pilkada 2018, lumayan tinggi

walaupun persentase pemilih masih kurang ada disebabkan banyak faktor,

102
contohnya, sekolah dan bekerja di luar daerah sehingga tidak bisa ikut

memberikan hak pilih

4. Bagimana tanggapan Bapak terkait Pilkada di Dairi pada Tahun 2018 ?

Jawab: Pilkada Kabupaten Dairi Tahun 2018 secara umum tergolong baik

tetapi masih perlu perbaikan. Kerahasiaan pemilu sangat perlu. Jangan

sampai tahu orang lain apa dan siapa pilihan kita sehingga azas pemilu

langsung umum bebas rahasia benar – benar bisa terwujud.

103

Anda mungkin juga menyukai