Anda di halaman 1dari 123

Strategi Kampanye Media Sosial (Twitter) Tim Pemenangan

Jokowi-Ma'ruf Amin Di Sumatera Utara Dalam Pemilihan


Presiden Indonesia 2019

SKRIPSI

Disusun Oleh:
Arya Eska Sidabutar
150906056

Dosen Pembimbing: Husnul Isa Harahap S.Sos,M.Si.,

DEPARTEMEN ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK

ARYA ESKA SIDABUTAR (150906056)

STRATEGI KAMPANYE MEDIA SOSIAL (TWITTER) TIM PEMENANGAN


JOKOWI-MA’RUF AMIN DI SUMATERA UTARA TAHUN 2019.
Rincian isi skripsi: 88 halaman, 20 tabel, 14 gambar, 30 buku, 3 jurnal, 12 berita
online, 13 situs resmi.

ABSTRAK

Media Sosial (Twitter) merupakan satu dari sekian banyak media sosial
yang dapat dimanfaatkan kegunaannya untuk berbagai kepentingan seperti
penyebaran informasi, menambah pertemanan bahkan untuk kampanye. Oleh
karena itu, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin membaca peluang yang ada
pada media sosial untuk menjadi media kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin pada
pemilihan Presiden Indonesia 2019. Melihat pengguna media sosial semakin
bertambah terlebih dikalangan anak muda. Bukan hanya itu pengaruh opini orang-
orang besar dengan kicauannya turut mempengaruhi pengguna media sosial yang
lain. Dari penjelasan di atas, adapun yang menjadi pertanyaan penelitian ini
adalah Bagaimana strategi kampanye media sosial (Twitter) tim pemenangan
Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pemilihan Presiden 2019 di Sumatera Utara?
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode penelitian
kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif, peneliti
berusaha untuk menggambarkan segala yang terjadi di lapangan dan kemudian
dianalisa untuk mendapatkan hasil berdasarkan tujuan penelitian. Pendekatan
kualitatif ini menitik beratkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan
berupa kata-kata melalui pengamatan dan wawancara.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori strategi kampanye media
sosial. Hal tersebut dapat digunakan sebagai tinjauan untuk menjawab pertanyaan
penelitian ini. Beberapa strategi yang digunakan dalam berkampanye di medsos
pertama, penyebaran konten yang sesuai di twitter. Kedua pembahasan isu
sebelum dipublikasikan di twitter. Ketiga, membuat tranding hastag pada media
sosial twitter. Dan keempat, membuat meme-meme lucu untuk merekrut relawan
sebanyak-banyaknya dan menambah jumlah followers setiap akunya guna
memperbanyak mention. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya meliputi: sumber
kampanye, saluran, pesan, penerima kampanye, efek dan umpan balik. Alasan
yang mendasarinya adalah bahwa kampanye merupakan kegiatan komunikasi
yang direncanakan, bersifat purposive, dan sedikit membuka peluang untuk saling
bertukar informasi dengan khalayak.

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE

ARYA ESKA SIDABUTAR (150906056)

SOCIAL MEDIA CAMPAIGN STRATEGY (TWITTER) OF JOKOWI-


MA’RUF AMIN’S WINNING TEAM IN NORTH SUMATRA IN THE 2019
INDONESIAN PRESIDENTIAL ELECTION.
Descriptions: 88 pages, 20 tables, 14 pictures, 30 books, 3 journals, 12 online
news, 13 official sites.

ABSTRACT

Social Media (Twitter) is one of the many social media which can be used
for various purposes such as disseminating information, adding friendship and
even for campaigns. Therefore, the Jokowi-Ma'ruf Amin winning team read the
opportunities that exist on social media to become a media for the Jokowi-Ma'ruf
Amin campaign in the 2019 Indonesian presidential election. Seeing the
increasing number of social media users, especially among young people. Not
only that, the influence of the opinions of big people with their tweets also affects
other social media users. From the explanation above, the question of this research
is what is the social media campaign strategy (Twitter) of the Jokowi-Ma'ruf
Amin winning team in the 2019 presidential election in North Sumatra? The
methodology used in this research is qualitative research methods. By using a
qualitative descriptive analysis approach, the researcher tries to describe
everything that happens in the field and then analyzes it to get results based on the
research objectives. This qualitative approach focuses on research data that will be
produced in the form of words through observation and interviews.
In this study, researchers used social media campaign strategy theory. This
can be used as a review to answer this research question. Some of the strategies
used in campaigning on social media are the distribution of appropriate content on
Twitter. The two discussed issues before being published on twitter. Third,
making hashtag tranding on Twitter social media. And fourth, making funny
memes to recruit as many volunteers as possible and increase the number of
followers each admits in order to increase mentions. The elements contained in it
include: campaign source, channel, message, campaign recipient, effects and
feedback. The underlying reason is that the campaign is a planned communication
activity, is purposive in nature, and opens little opportunities for exchanging
information with audiences.

ii

Universitas Sumatera Utara


iii

Universitas Sumatera Utara


iv

Universitas Sumatera Utara


v

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas segala kasih karunia,
berkat, dan pertolonganNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah
satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Sosial pada Jurusan Ilmu Politik Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Sumatera Utara di Medan. Adapun judul dari
penulisan skripsi ini adalah “Strategi Kampanye Media Sosial (Twitter) Tim
Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Dalam Pemilihan Presiden Indonesia 2019 Di
Sumatera Utara”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi
sempurnanya skripsi ini, penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih
pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Dengan tersusunnya skripsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayahanda tercinta Lassinur Harianto
Sidabutar dan Ibunda yang kusayangi Depi Marintan Rajagukguk yang telah
memberikan kasih sayang, nasehat, motivasi dan dukungan lahir maupun batin
serta doa yang tiada henti kepada penulis. Tak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada bapak Husnul Isa Harahap S.Sos,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
memberikan arahan dan bimbingan dengan ketelitian dari awal hingga akhir
proses penyusunan skripsi ini. Serta sudah sepatutnya penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak diantaranya:
1. Prof. Dr Runtung, SH, M. Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Dr. Muryanto Amin S.Sos,M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Dr. Warjio, MA, PhD., selaku Ketua Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
5. Pegawai dan Staff Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah
membantu penulis dalam mendapatkan data dan referensi.

vi

Universitas Sumatera Utara


vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................. i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...............................................v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 8
1.3 Pertanyaan Penelitian..................................................................................... 13
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 13
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 13
1.6 Kerangka Teori .............................................................................................. 14
1.6.1 Strategi...................................................................................................... 14
1.6.2 Kampanye Politik ..................................................................................... 17
1.6.3 Media Sosial ............................................................................................. 19
1.7 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 21
1.8 Metode Penelitian .......................................................................................... 24
1.8.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 24
1.8.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 25
1.8.3 Teknik Analisa Data ................................................................................. 25
1.8.4 Sistematika Penulisan ............................................................................... 26
BAB II GAMBARAN UMUM TIM PEMENANGAN JOKOWI–MA’ARUF
AMIN DALAM PILPRES 2019 DI SUMATERA UTARA .............................28
2.1 Tim Pemenangan ........................................................................................... 28
2.2 Relawan dan Sumber Daya Manusia Jokowi-Ma'ruf Amin........................... 32
2.3 Visi Misi dan Program Jokowi-Ma'ruf Amin ................................................ 49
2.4. Proses Pemilu 2019....................................................................................... 53

viii

Universitas Sumatera Utara


BAB III STRATEGI KAMPANYE TIM PEMENANGAN JOKOWI–
MA’ARUF AMIN DALAM PILPRES 2019 DI SUMATERA UTARA ........ 57
3.1 Penyebaran Konten di Media Sosial Twitter ................................................. 57
3.2 Pembahasan Isu di Media Sosial Twitter ....................................................... 64
3.3 Trending Hastag di Media Sosial Twitter ...................................................... 70
3.4 Pembuatan Meme-Meme di Media Sosial Twitter ........................................ 77
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 81
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 81
B. Saran................................................................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84
LAMPIRAN

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Perhitungan Suara Pilpres 2019 Di Sumatera Utara ..................6

Tabel 2.1 Dewan Penasihat .................................................................................33


Tabel 2.2 Dewan Pengarah .................................................................................34
Tabel 2.3 Ketua Tim ...........................................................................................36
Tabel 2.4 Wakil Ketua ........................................................................................36
Tabel 2.5 Sekretaris ............................................................................................37
Tabel 2.6 Wakil Sekretaris .................................................................................37
Tabel 2.7 Bendahara ...........................................................................................38
Tabel 2.8 Juru Bicara ..........................................................................................38
Tabel 2.9 Tim Program................................................................................. 39
Tabel 2.10 Tim Komunikasi ...............................................................................39
Tabel 2.11 Tim Info ............................................................................................40
Tabel 2.12 Tim Kampanye .................................................................................41
Tabel 2.13 Tim Pemilih Pemula .........................................................................42
Tabel 2.14 Tim Media ........................................................................................43
Tabel 2.15 Tim Logistik .....................................................................................44
Tabel 2.16 Tim Hukum .......................................................................................46
Tabel 2.17 Tim Saksi ..........................................................................................47

Tabel 2.18 Tim Relawan.....................................................................................48

Tabel 2.19 Proses pemilu 2019 ...........................................................................54

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ..........................................................................................................62

Gambar 3.2 ..........................................................................................................63


Gambar 3.3 ..........................................................................................................66
Gambar 3.4 ..........................................................................................................67
Gambar 3.5 ..........................................................................................................68
Gambar 3.6 ..........................................................................................................69

Gambar 3.7 ..........................................................................................................72


Gambar 3.8 ..........................................................................................................73
Gambar 3.9 ..........................................................................................................74
Gambar 3.10 ........................................................................................................75
Gambar 3.11 ........................................................................................................78
Gambar 3.12 ........................................................................................................78

Gambar 3.13 ........................................................................................................79


Gambar 3.14 ........................................................................................................79

xi

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemilu Serentak tahun 2019 tengah memasuki tahap krusial bagi peserta

pemilu yaitu tahapan kampanye. Pemilu kali ini berbeda dengan sebelumnya

karena pemilihan yang berbarengan untuk memilih anggota legislatif nasional dan

daerah serta pemilihan presiden dan wakil presiden. Oleh karena sifat yang

serentak tersebut, saat ini peserta pemilu (partai politik, para calon anggota

legislatif dan juga calon presiden dan wakil presiden) bergerak bersama-sama

melakukan kampanye, baik untuk memperkenalkan dirinya masing-masing

ataupun tim pemenangan calon presidennya. Berdasarkan kontestasi pemilihan

presiden dan wakil presiden mencapai perhatian lebih besar yaitu 65,2%

dibandingkan perkembangan dan dinamika pemilihan legislatif. 1

Di samping itu, kampanye pemilihan presiden 2019 cukup berbeda dengan

pemilihan presiden 2014. Hal yang berbeda tersebut adalah terkait durasi waktu

kampanye yang lebih panjang serta keberadaan media sosial sebagai metode

kampanye pemilu baru yang diatur melalui UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu

dan PKPU Nomor 28 tahun 2018 berkaitan dengan Kampanye Pemilu. Masa

kampanye yang relatif panjang tersebut ternyata memiliki implikasi bagi tim

sukses dalam mengatur strategi yang tepat dan substantif. Sementara itu, media

sosial juga mendapat perhatian khusus sebagai bagian dari metode penyampaian

visi misi dan agenda kampanye peserta pemilu kepada pemilih. Masa kampanye

pemilu 2019 yang sudah berjalan tahun kemarin itu dirasakan belum menjadi
1 Firmanzah. “Marketing Politik”. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), hlm. 44.

Universitas Sumatera Utara


ajang penyampaian pesan kepada publik secara maksimal dan efektif. Salah satu

alasannya adalah pemilih belum memahami apa yang akan dilakukan, baik oleh

partai politik maupun kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam

lima tahun ke depan. Belakangan ini hadirnya sosial media sebagai alat

penyebaran informasi yang ditujukan kepada masyarakat ataupun pemilih dalam

pemilu dianggap sebagai langkah yang efektif dan penting, terlebih khusus dalam

membentuk opini dan pengaturan agenda politik. 2

Keberadaan sosial media telah banyak mengubah taktik dan strategi

pemenangan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019, dapat

terlihat dari munculnya tim khusus yang menangani media sosial atau dikenal

sebagai tim kampanye medsos. Bahkan secara khusus kedua paslon tersebut telah

menyiapkan berbagai media sebagai sumber resmi dalam penyebarluasan materi

kampanye mereka dan memanfaatkan konten-konten dalam menyebarluaskan

gagasan dan program mereka kepada pemilih melalui berbagai platform media

sosial yang tersedia. Adapun media sosial yang dimaksud adalah Facebook,

Instagram, Youtube dan Twitter yang memiliki pengaruh signifikan dalam

interaksi pengguna internet terbesar di Indonesia.3

Media massa atau elektronik dan media sosial tetap memiliki kapasitas dan

kemampuan dalam memengaruhi khalayak terutama dalam membentuk citra

politik dan opini publik. Media memiliki status, prestise dan kredibilitas dalam

masyarakat dan sekaligus memperoleh citra nya dari khalayak yang dikenal

dengan sebutan citra media, yang sangat penting bagi pemakai media. Khalayak

akan memilih media yang sesuai dengan citra diri nya, visi dan misi nya sebagai

2 Gaffar Janedjri M, Politik Hukum Pemilu, (Jakarta: Konstitusi Press, 2012), hlm. 72.
3 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik Sebuah Pengantar, (Bogor: PT Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 3.

Universitas Sumatera Utara


politikus, kandidat atau pejabat negara dalam membentuk citra politik dan opini

publik. Dan salah satu keunggulan media adalah daya jangkauannya (coverage)

yang sangat luas dan kecepatannya dalam menyebarkan informasi dan opini. 4

Menggunakan media sosial merupakan salah satu strategi tim kampanye

politik, yang pada umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan.

Tujuan dari tim kampanye ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat

terhadap kandidat-kandidat yang dicalonkan agar dapat menduduki jabatan politik

yang diperebutkan lewat proses pemilihan. Kegiatan untuk membangun citra atau

image merupakan bagian penting dalam kampanye politik untuk memperoleh

dukungan. Kampanye ini merupakan tindakan komunikasi yang terencana dengan

tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan

secara berkelanjutan secara kurun waktu tertentu. Fungsi utama strategi tim

kampanye media sosial adalah menciptakan keteraturan dan kejelasan arah

tindakan. Indonesia disebut sebagai ibukota media sosial di dunia, karena

pengguna akun media sosial yang sangat aktif, dengan jumlah lebih dari 69 juta

akun Twitter dan 30 juta orang memiliki akun Facebook. Tak heran jika para

capres dan cawapres tahun lalu menaruh perhatian besar terhadap tim kampanye

media sosial untuk berkampanye. Tim kampanye capres dan juga para

pendukungnya semakin gencar menggunakan media sosial dengan mengunggah

beragam video, foto atau pun konten seputar pilpres melalui Twitter.5

Twitter adalah layanan microblogging berbasis internet gratis, di mana

pengguna dapat mengirim pesan pendek, 140 karakter satu sama lain.

Penggunaannya didasarkan pada pertukaran cepat pikiran dan informasi di antara

4 Ibid., hlm. 8.
5 Tabroni Roni.“Komunikasi Politik Era Multimedia”.(Bandung:Simbiosa Rekatama Media, 2002), hlm.20.

Universitas Sumatera Utara


teman-teman, kenalan, dan semua pengguna dari platform Twitter. Pesan Twitter

yang paling sering disebut “tweets”. Tweet ini membentuk arus pesan yang diikuti

dalam urutan kronologis dari layar komputer atau layar lainnya, seperti yang dari

ponsel. Semacam kata kunci yang disebut “hashtag” dapat ditambahkan ke tweet

untuk menghubungkan pesan saat ini dengan beberapa pesan lainnya, sehingga

lebih mudah untuk mengikuti pesan. Dalam percakapan tentang masyarakat,

Twitter bisa menjadi komunikasi yang menarik, karena bentuk pesan yang sangat

kompak. Dalam pesan singkat, tidak ada kesempatan untuk membenarkan sudut

pandang atau mengutip sumber-sumber, dan karena ini, pesan politik dan

percakapan dapat lebih panas dan penting di sini daripada di platform media sosial

lainnya.6

Twitter merupakan social network yang sangat populer akhir-akhir ini.

Itulah mengapa terdapat lebih dari 124 juta Tweet seputar Pemilu 2019, mulai dari

hari pertama masa kampanye (23 September 2018) hingga satu minggu setelah

hari pemungutan suara (24 April 2019). Jumlah ini meningkat 30% dari jumlah

Tweet yang dihasilkan pada Pemilu 2014. Strategi kampanye di media sosial

dilakukan dengan cara berbeda untuk merebut suara pemilih muda yang menjadi

pengguna aktif di twitter dari mengungkapkan pendapat, menggalang dukungan,

berterima kasih kepada para pendukung, memberikan dukungan untuk kandidat,

mencari informasi terkini, hingga membicarakan beragam isu politik dan

melakukan cek fakta. Twitter menjadi platform pilihan masyarakat untuk

berpartisipasi dalam proses demokrasi dan mengkonsumsi konten politik. Di

Twitter akun Jokowi memiliki followers lebih banyak yaitu lebih dari 13 juta

akun, sementara Prabowo masih dikisaran 4 jutaan followers. Capres yang


6 Fank Jefkins. “Periklanan”. (Erlangga: Jakarta, 1997). hlm.22

Universitas Sumatera Utara


diunggulkan, Joko Widodo, sudah menggunakan media sosial ketika

mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2014 lalu, melalui para relawan.

Kemudian, mereka menangani kampanye di Media Sosial ketika Jokowi menjadi

capres berpasangan dengan Ma’ruf Amin. Selama masa Pemilu 2019, masyarakat

Indonesia pergi ke Twitter untuk membicarakan dan mencari informasi terkait

pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Dalam hal ini kampanye tidak lagi

dengan cara-cara konvensional seperti pengumpulan massa. Meskipun demikian,

Twitter dapat digunakan untuk diskusi politik yang aktif. Twitter juga dapat

digunakan untuk mengarahkan pengguna untuk konten yang lebih rinci di tempat

lain, melalui link web atau referensi lainnya.Dengan adanya media sosial seperti

Twitter, area kampanye bertambah. Salah satu faktor yang membuat kampanye di

media sosial seperti twitter marak adalah kemudahan memiliki akun. Selanjutnya

tersedianya paket berlangganan dan koneksi internet yang cukup bagus (meskipun

tidak kencang) turut mempengaruhi.7

Sebaran pengguna media sosial di Indonesia yang hampir merata di

sejumlah wilayah disebutkan lebih efektif untuk menyampaikan pesan kampanye

dibandingkan media cetak yang hanya menjangkau beberapa kalangan. Di

Indonesia sendiri, dukungan pada saat kampanye pilpres 2019 memanfaatkan

media sosial sebagai media efektif dalam berkampanye, seperti yang dilakukan

tim Jokowi-Ma'ruf Amin yang telah disebutkan sebelumnya. Pasalnya Indonesia

disebut sebagai ibukota media sosial di dunia, karena pengguna akun media sosial

yang sangat aktif, Tak heran jika para pendukung pilpres masing-masing kubu

menaruh perhatian besar terhadap media sosial untuk berkampanye.8

7 Rauf Maswadi. “Indonesia dan Komunikasi Politik”. (Jakarta: Gramedia, 1993). hlm. 82.
8 Ibid,. hlm. 84.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.1

Hasil Perhitungan Suara Pilpres 2019 Di Sumatera Utara

No. Wilayah Jokowi - Prabowo –

Ma'ruf Amin Sandi

1 Labuhanbatu Selatan 68.005 96.307

2 Labuhanbatu Utara 81.841 113.654

3 Nias Utara 52.464 7.731

4 Nias Barat 35.793 2.553

5 Kota Gunungsitoli 58.057 9.924

6 Tapanuli Tengah 129.149 42.558

7 Tapanuli Utara 152.500 9.559

8 Tapanuli Selatan 61.457 103.173

9 Nias 61.156 4.038

10 Langkat 237.532 328.944

11 Karo 203.047 17.470

12 Deli Serdang 446.285 528.968

13 Simalungun 335.032 156.745

14 Asahan 157.741 236.809

15 Labuhanbatu 83.985 158.409

16 Kota Sibolga 29.796 20.888

17 Kota Tanjungbalai 25.405 65.525

18 Kota Binjai 55.813 99.753

19 Dairi 145.368 16.995

Universitas Sumatera Utara


20 Toba Samosir 101.635 4.472

21 Mandailing Natal 41.536 195.387

22 Nias Selatan 127.923 8.181

23 Pakpak Bharat 19.680 8.911

24 Humbanghasundutan 98.696 4.664

25 Samosir 72.289 1.426

26 Serdangbedagai 174.426 187.527

27 Batubara 95.563 128.782

28 Kota Medan 542.221 645.209

29 Kota Pematangsiantar 106.627 37.753

30 Kota Tebingtinggi 42.494 53.591

31 Kota Padangsidempuan 25.039 91.742

32 Padanglawas Utara 38.747 94.164

33 Padanglawas 29.212 105.974

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2019/05/21/11100531/di-sumut-
jokowi-maruf-menang-348729-suara-dari-prabowo-sandi?page=all

Demikian pasangan nomor urut 1 itu memenangkan pemilu dengan jumlah

suara Jokowi - Ma'ruf Amin 3.936.515 suara dan Prabowo - Sandi 3.587.786

suara. Selisih 348.729 suara. Jumlah seluruh suara sah; 7.524.301 dan suara tidak

sah; 111.925. Menurut pasal 1 ayat (22) UU No 10 tahun 2008, pemilih adalah

warga negara Indonesia yang telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau

lebih atau sudah/pernah kawin, kemudian pasal 19 ayat (1 dan 2) UU No. 10

tahun 2008 menerangkan bahwa pemilih yang mempunyai hak memilih adalah

warga negara Indonesia yang didaftar oleh penyelenggara Pemilu dalam daftar

Universitas Sumatera Utara


pemilih dan pada hari pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas)

tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin.9

1.2 Rumusan Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi dapat dirasakan pada

berbagai bidang, di antaranya kemajuan pada bidang komunikasi dan informasi

melalui media sosial. Media sosial seakan sudah menjadi kebutuhan masyarakat

sebagai media penyedia informasi yang praktis, bebas, mudah, dan murah. Selain

digunakan sebagai alat untuk komunikasi virtual, media sosial dikembangkan juga

untuk dapat digunakan guna keperluan lain, seperti media pemasaran, forum jual

beli, entertainment atau hiburan, portal berita dan sebagainya. Hal ini membuat

media sosial banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. 10

Maraknya traffic penggunaan media sosial sudah bukan hal yang baru di

Indonesia. Keterikatan masyarakat terhadap media sosial semakin meningkat.

Media sosial yang awalnya hanya digunakan sebagai media untuk bersosialisasi

dengan teman dan kerabat dekat, kini mulai menembus komunikasi antara

individu dengan institusi. Melihat fenomena ini, partai politik dan kandidat mulai

melirik media sosial sebagai suatu alat untuk berinteraksi dengan konstituennya,

termasuk untuk mempromosikan produk mereka. Bahkan, menjelang pemilihan

presiden partai politik mulai gencar membuat akun untuk melakukan kampanye

terhadap calon mereka.11

9 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, tentang pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah
(pilkada), Jakarta:Fokus Media.
10 Anwar Arifin, Komunikasi Politik (Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan-Strategi dan Komunikasi Politik

Indonesia), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 125.


11 Aditya Perdana dan Delia Wildianti (dkk.), Narasi Kampanye dan Media Sosial dalam Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden Tahun 2019, Jurnal Bawaslu DKI Jakarta, Volume 1, No. 01, Mei 2014: hlm.105-120.

Universitas Sumatera Utara


Para pelaku politik harus dapat menyampaikan pesan mereka kepada

pendukungnya baik secara langsung maupun lewat perantara. Dalam hal ini,

internet telah menjadi perantara dan wadah yang baik bagi proses komunikasi dan

kampanye politik. Jenis situs atau media sosial yang banyak dimanfaatkan bagi

proses komunikasi dan kampanye politik adalah twitter. Twitter dipilih karena

beberapa faktor yaitu faktor komunitas, fitur, komunikasi politik antar anggota,

komunikasi politik antar anggota dengan politisi, dan faktor mobilisasi. Informasi-

informasi yang ditanam dalam twitter sebagai media sosial dalam proses

komunikasi dan kampanye politik adalah informasi pribadi dari pelaku politik, ide

gagasan, serta visi misinya. Sebagai sarana komunikasi dan kampanye politik,

politikus dapat menggunakan twitter untuk berkomunikasi dua arah dengan para

pendukungnya, yang pada ujung-ujungnya membentuk berbagai opini. Opini-

opini inilah yang diolah dan dimanfaatkan bagi pelaku politik dan timnya dalam

mendulang suara dari masyarakat luas. Kombinasi berbagai fitur atau fasilitas-

fasilitas merupakan faktor yang menyebabkan media sosial twitter efektif sebagai

media komunikasi dan kampanye politik dalam meraih dukungan publik. 12

Perkembangan media sosial di dunia maya akan semakin berkembang dan

terus tumbuh. Kemampuan untuk menguasai dan memanfaatkannya akan menjadi

faktor strategis bagi pelaku politik dalam proses komunikasi dan kampanye

politiknya. Perolehan dukungan dan suara adalah target utama dari setiap pelaku

politik. Dan telah menjadi suatu hal yang identik bahwa pelaku politik yang

Tersedia di: Narasi_Kampanye_dan_Sosial_Media_dalam_P.pdf, diakses pada tanggal 1 Oktober 2019,


Pukul 22.00 WIB.
12 Muhammad Faruq Nuruddinsyah, Media Sosial dalam Komunikasi dan Kampanye Politik Tahun 2019,

Jurnal Academia, hlm. 2-3. Tersedia di:


https://www.academia.edu/7525397/Media_Sosial_dalam_Komunikasi_dan_Kampanye_Politik, diakses pada
tanggal 1 Oktober 2019, Pukul 22.20 WIB.

Universitas Sumatera Utara


paling populer di media sosial, ialah yang mendapat dukungan dan memperoleh

suara terbanyak dari khalayak.13

Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden yang selanjutnya disebut

Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (1) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan

rakyat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila

dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 untuk

memilih Presiden dan Wakil Presiden. (Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 23 Tahun

2003 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden). Pemilu Presiden

Dan Wakil Presiden (2) adalah Pemilu untuk memilih Presiden dan Wakil

Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Pasal 1 Angka 3

UU Nomor 22 Tahun 2007 Tentang Penyelenggara Pemilihan Umum). Pemilihan

Umum Presiden dan Wakil Presiden, selanjutnya disebut Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden (3) adalah pemilihan umum untuk memilih Presiden dan Wakil

Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan

Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Pasal 1 Angka

1 UU Nomor 42 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil

Presiden). Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (4) adalah Pemilu untuk memilih

Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. (Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum).14

13 Ibid,. hlm. 4.
14 Penjelasan atas Undang - undang Dasar Republik Indonesia Tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum.

10

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tiga dasar yang mendasari

penelitian ini. Pertama, untuk mengamati dinamika dalam perebutan kursi

kekuasaan dalam pemerintahan karena Presiden Jokowi sukses menjadi presiden

kedua yang menjabat selama dua periode setelah Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono di pilpres 2019 lalu. Dengan diikuti dua pasangan calon presiden dan

wakil presiden saja yang artinya persaingan menjadi lebih ketat , karena

menentukan masa depan bangsa Indonesia untuk lima tahun ke depan. Kedua

adalah, media sosial twitter lebih menciptakan konten yang bersifat live dan

breaking bagi penggunanya. Twitter fokus pada konten yang bersifat real time.

Baik konten berupa teks, video maupun foto atau memberi kemampuan untuk

menjangkau informasi paling terlibat dalam konteks yang tepat dan pada waktu

yang tepat. Lalu adapun alasan ketiga adalah, seperti yang kita ketahui dulu jarang

sekali orang menggunakan media sosial dan pada dasarnya sekarang media sosial

khususnya Twitter atau Facebook merupakan media sosial mainstream yang amat

efektif untuk berbagi informasi, ditambah smartphone yang kian mempermudah

menggunakan aplikasi media sosial tersebut. Lain halnya dengan media lain yang

masih banyak keterbatasan.15

Meskipun ada media sosial Facebook dengan jumlah pengguna yang

belum bisa dikalahkan oleh Twitter, ternyata media yang paling efektif untuk

digunakan sebagai media kampanye adalah twitter. Twitter merupakan salah satu

media sosial dengan jenis publikasi berbasis jaringan sosial. Dengan memberikan

kemudahan bagi penggunanya untuk membangun hubungan dengan individu lain

15 Firmanzah. “Marketing Politik”. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007), hlm. 44.

11

Universitas Sumatera Utara


serta memanfaatkan hubungan tersebut. Jenis publikasi ini termasuk media sosial

yang paling cepat perkembangannya saat ini.16

Twitter adalah situs mikroblog dan situs web jejaring sosial yang

memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan sebuah pesan teks

dengan panjang 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat

elektronik. Tweet merupakan pembaharuan atau atau sering disebut update yang

dilakukan setiap pemilik account twitter yang memungkinkan semua orang bisa

melihat apa yang dituliskan. Baik itu berupa ungkapan, kekesalan, kesenangan,

kebingunan dan sebagainya.17

Tweet merupakan pembaharuan atau atau sering disebut update yang

dilakukan setiap pemilik account twitter yang memungkinkan semua orang bias

melihat apa yang dituliskan. Baik itu berupa ungkapan, kekesalan, kesenangan,

kebingunan dan sebagainya. Followers adalah orang yang mengikuti kita dan akan

menerima setiap pembaharuan yang dilakukan. Followings adalah orang yang kita

ikuti dalam twitter. Ini merupakan kebalikan dari follower, kita akan menerima

setiap update orang yang kita follow. Secara standar, kicauan (tweet) pengguna

dapat terlihat oleh umum, namun pengguna dapat membatasi pengiriman kicauan

hanya bagi pengikut mereka. Pengguna bisa "berkicau" melalui situs Twitter,

aplikasi eksternal yang kompatibel seperti untuk telepon pintar. 18

Alasan-alasan yang telah digambarkan seperti diatas ini membuat penulis

menuangkannya dalam bentuk skripsi yang berjudul: “Strategi Kampanye Media

16 Nugroho, Agoeng, “Teknologi Komunikasi”, Cetakan Ke-1 (Yogyakarta: Graha ilmu, 2010), hlm. 65.
17 SartikaKurniati, “Step by Step Facebook”, (Jakarta: PT Exel Media Komputindo, 2009), hlm. 1.
18
Tabroni Roni, “Komunikasi Politik pada Era Multimedia” (Bandung: Simbiosa Rekatama media, 2012)
hlm. 150.

12

Universitas Sumatera Utara


Sosial (Twitter) Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Dalam Pemilihan

Presiden Indonesia 2019 Di Sumatera Utara”.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Adapun penelitian ini adalah : Bagaimana strategi kampanye media

sosial (Twitter) tim pemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019 di

Sumatera Utara?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan pemilu 2019.

2. Menganalisis strategi kampanye media sosial twitter tim pemenangan

Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis, penelitian ini digunakan untuk meningkatkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu politik pada

khususnya dalam kajian komunikasi politik tentang kampanye media

sosial (twitter) Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan

Presiden Indonesia 2019 Di Sumatera Utara.

2. Secara Akademis, pada penelitian ini, diharapkan dapat menunjang

pengembangan studi komunikasi politik. Dan penelitian ini dapat menjadi

referensi studi komunikasi politik lainnya.

13

Universitas Sumatera Utara


3. Secara Praktis, secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberi

pemahaman pada masyarakat dalam memahami komunikasi politik calon

pemimpin dan strategi kampanyenya. Selain itu dapat membantu

masyarakat saat terjun langsung dalam partai politik dan media. Sehingga

mengetahui secara jelas fungsi partai politik dan media.

1.6 Kerangka Teori

Menulis sebuah karya ilmiah ataupun penelitian sudah pasti harus

memiliki sebuah landasan yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan, adanya

teori - teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir membuat sebuah tulisan akan

lebih bersifat ilmiah karena salah satu syarat karya ilmiah haruslah berpedoman

kepada salah satu atau lebih dari suatu teori yang digunakan sebagai bahan acuan.

Dalam mengkaji strategi kampanye sebagai salah satu sarana untuk mencapainya

keuntungan politik, maka penulis menggunakan beberapa teori besar yaitu:

1.6.1 Strategi

Strategi adalah ilmu tentang teknik atau taktik, cara atau kiat muslihat

untuk mencapai sesuatu yang dinginkan.19 Politik adalah interaksi antara

pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan

keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yng tinggal

dalam wilayah tertentu. Jadi, strategi politik adalah ilmu tentang teknik, taktik,

cara, kiat yang dikelola oleh politisi untuk mendapatkan dan mempertahankan

sumber-sumber kekuasaan, merumuskan dan melaksanakan keputusan politik

sesuai yang diinginkan.20

19 Tim Prima Pena, Kamus Ilmia Populer (Surabaya : Gitamedia Press, 2006), hlm. 448.
20 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik (Jakarta : PT . Gramedia Widisuasarana, 1992), hlm. 10.

14

Universitas Sumatera Utara


Strategi politik adalah strategi yang digunakan untuk merealisasikan cita-

cita politik. Contohnya adalah pemberlakuan peraturan baru, pembentukan suatu

struktur baru dalam administrasi pemerintah atau dijalankannya program

deregulasi, privatisasi atau desentralisasi. 21 Tanpa strategi politik perubahan

jangka panjang atau proyek-proyek besar sama sekali tidak dapat diwujudkan.

Politisi yang baik berusaha merealisasikan rencana yang ambisius tanpa strategi,

seringkali menjadi pihak yang harus bertanggung jawab dalam menciptakan

kondisi sosial yang menyebabkan jutaan manusia menderita. Dalam strategi

politik sangat penting mengenal strategi komunikasi. Strategi komunikasi sangat

penting sehingga membawa keuntungan yang jelas bagi seseorang, atau yang

selama ini diabaikan oleh lawan. Citra yang dinginkan (target image) antara lain

dalam proses implementasi, kelemahan pemerintah dan satuan eksekutif terutama

sekali terletak di bidang kehumasan, target image menetapkan landasan bagi

pekerjaan kehumasan, dan semua tindakan kehumasan hanya bertujuan untuk

menyebarkan citra ini dan menanamkan dalam benak kelompok sasaran–sasaran.

Citra yang dinginkan terkait dengan pilihan tema, Gaya, Cara konfrontasi dan

tawaran sumber daya manusia.22

Strategi menurut Setiawan Hari Purnomo sebenarnya berasal dari bahasa

Yunani “strategos” diambil dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang

berarti memimpin. Jadi strategi dalam konteks awalnya ini diartikan sebagai

general ship yang artinya sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam

membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang. 23

21
Peter Scrooder, Strategi Politik (Jakarta: FNS,2009), hlm. 5-6.
22 Rainer Adam ,’’Polical Markketing : Strategi Membangun Konstituen Dengan Pendekatan PR’’,
(Surakarta: Sebelas Maret University Press) hlm. 4-8.
23 Setiawan Hari Purnomo, Manajemen Strategi : Sebuah Konsep Pengantar, (Jakarta:Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 1996), hlm. 8.

15

Universitas Sumatera Utara


David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam

jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan

strategi (perencanaan strategis atau perencanaan jangka panjang). Implementasi

strategi dan evaluasi serta pengendalian.24

Strategi menurut Anwar Arifin adalah keseluruhan kepuasan kondisional

tentang tindakan yang akan dijalankan guna mencapai tujuan. Dengan melihat

beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah tahapan-

tahapan yang harus dilalui menuju target yang diinginkan. Strategi yang baik akan

memberikan gambaran tindakan utama dan pola keputusan yang akan dipilih

untuk mewujudkan tujuan organisasi. Strategi juga sebagai perumusan visi dan

misi suatu organisasi atau perusahaan.25 Ada beberapa tipe strategi menurut

Koteen antara lain:26

1. Corporate Strategy (strategi organisasi) Strategi ini berkaitan dengan

perumusan misi, nilai, tujuan, nilai-nilai inisiatif-inisiatif strategi yang baru

pembahasan-pembahasan ini diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk

siapa.

2. Program Stategy (strategi program) Startegi ini memberikan perhatian pada

implikasi-implikasi strategi dari suatu program tertentu, apa dampaknya apabila

suatu program tertentu dilancarkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi.

3. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya) Strategi ini

memusatkan perhatian pada maksimalisasi pemanfaatan sumber daya essensial

24 Ibid,.hlm. 9.
25
Anwar Arifin, Strategi Komunikasi, (Bandung:Armilo, 1984), hlm. 59.
26 Peter Scrooder, Strategi Politik (Jakarta: FNS,2009), hlm. 24-40.

16

Universitas Sumatera Utara


yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya itu

dapat berupa tenaga, keuangan dan teknologi.

4. Institutional Strategy (strategi institusi) Fokus dari strategi institusional ialah

mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif

strategis.

1.6.2 Kampanye Politik

Terdapat banyak definisi mengenai kampanye yang dikemukakan oleh

para ilmuwan komunikasi, namun berikut ini adalah beberapa definisi yang

populer. Snyder dalam Venus, mendefinisikan bahwa kampanye komunikasi

merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan

kepada masyarakat tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Pfau dan Parrot, mendefinisikan kampanye sebagai

kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menunjang dan meningkatkan proses

pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu yang bertujuan mempengaruhi

masyarakat sasaran tertentu.27

Rogers dan Storey, mendefiniskan kampanye sebagai serangkaian kegiatan

komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu

terhadap sebagian besar masyarakat sasaran secara berkelanjutan dalam periode

waktu tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas, Venus mengidentifikasi

bahwa aktivitas kampanye setidaknya harus mengandung empat hal yakni, (1)

ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu (2) ditujukan kepada

jumlah masyarakat sasaran yang besar (3) dipusatkan dalam kurun waktu tertentu

dan (4) dilakukan melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi. 28

27 Antar Venus, 2004.Manajemen Kampanye, (Simbiosa Rekatama Media, Bandung,2004), hlm 7.


28 Ibid., hlm. 8.

17

Universitas Sumatera Utara


Kampanye politik adalah bentuk komunikasi politik yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang atau organisasi politik dalam waktu tertentu

untuk memperoleh dukungan politik dari masyarakat. Salah satu jenis kampanye

politik adalah kampanye massa, yaitu kampanye politik yang ditujukan kepada

massa (orang banyak), baik melalui hubungan tatap muka maupun dengan

menggunakan berbagai media, seperti surat kabar, radio, televisi, film, spanduk,

baligo, poster, folder dan selebaran serta medium interaktif melalui komputer

(internet). Penyampaian pesan politik melalui media massa merupakan bentuk

kampanye yang handal dalam hal menjangkau masyarakat luas. Kampanye politik

saat ini sudah mengadopsi prinsip-prinsip pemasaran dan pembentukan citra. Hal

tersebut dimungkinkan terjadi karena sistematika pemilihan kepala kampung

adalah langsung.29

Menurut Ruslan, kampanye politik merupakan jenis kampanye yang pada

umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan. Tujuan dari kampanye

ini adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat-kandidat

yang dicalonkan agar dapat menduduki jabatan politik yang diperebutkan lewat

proses pemilihan. Kegiatan untuk membangun citra atau image merupakan bagian

penting dalam kampanye politik untuk memperoleh dukungan. Terkait dengan

komunikasi dalam kampanye politik, terdapat beberapa aktivitas komunikasi yang

dapat diidentifikasi.30

29 Mufida, Kampanye dan Pemilu, (Semarang : IKIP PGRI, 2014), hlm. 45.
30 Ibid., hlm. 45.

18

Universitas Sumatera Utara


1.6.3 Media Sosial

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media

sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas

dasar ideologi dan teknologi, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran

pengguna yang menghasilkan konten (user generated content). Media sosial ada

dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet,

weblogs, social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan

bookmark sosial. Sementara itu, Boyd menjelaskan bahwa media sosial sebagai

kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas

untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling

berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user generated

content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor

sebagaimana di institusi media massa. Dari dua definisi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa media sosial adalah sarana yang merupakan medium berbasis

teknologi internet (media online) yang memungkinkan seseorang dapat

berinteraksi sosial, berkomunikasi dan berkerjasama, serta berbagi dengan orang

lainnya.31

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web

page pribadi, kemudian terhubung dengan teman -teman untuk berbagi informasi

dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook, twitter, dan

instagram. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media

broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak

31 Gusti
Ngurah Aditya Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter Terhadap Pembentukan
Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), ( Program Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, 2012). hlm, 10-11.

19

Universitas Sumatera Utara


siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan

feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam

waktu yang cepat dan tak terbatas. Media sosial adalah sebuah media online,

dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan

menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Saat

teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut

tumbuh dengan pesat. demikian cepatnya orang bisa mengakes media sosial

mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus informasi tidak hanya di

negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial

juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam

menyebarkan berita - berita.32

Sebagaimana telah diuraikan bahwa media sosial adalah sebuah media

online yang menggunakan teknologi berbasis internet yang mendukung interaksi

sosial, sehingga mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif yang timbal

balik. Dalam perkembangannya, media sosial menjadi penting sebagai sarana

yang efektif dalam proses komunikasi politik, khususnya dalam konteks

kampanye pemilu yang dapat menjadi perantara para politisi dengan

konstituennya,yaitu antara komunikator dan komunikan secara jarak jauh dan

bersifat massif. Oleh karena itu, melalui media sosial, komunikator dapat

melakukan komunikasi politik dengan para pendukung atau konstiuennya, yaitu

untuk membangun atau membentuk opini publik dan sekaligus memobilisasi

dukungan politik secara masif. Pemanfaatan media sosial juga telah meningkatkan

jaringan komunikasi politik, relasi politik dan partisipasi politik masyarakat dalam

32 Rulli
Nasrullah, Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2017), hlm. 11.

20

Universitas Sumatera Utara


pemilu. Hal ini sering kita jumpai dalam masa-masa kampanye politik para

kandidat calon Kepala Daerah yang sedang maju dalam kompetisi pemilihan

Kepala Daerah (Pilkada), maupun kandidat calon presiden dalam Pilpres, dan

dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg). 33

1.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian strategi kampanye sebelumnya dilakukan beberapa kali dalam

sebuah karya ilmiah terutama skripsi. Maka, untuk membantu penulis dalam

mengerjakan skripsi yang akan disusun. Penulis melihat penelitian sebelumnya,

sebagai berikut:

Hasil penelitian Nurul Fadjri dari Universitas Padjajaran (UNPAD) di

tahun 2011 yang berjudul “Perilaku Komunikasi Mahasiswa Dalam Situs jejaring

sosial Twitter”. Penelitian ini mengangkat kasus mengenai Perilaku komunikasi

mahasiswa dalam situs jejaring sosial twitter. Studi deskriptif kualitatif perilaku

komunikasi pada mahasiswa pengguna situs jejaring sosial twitter, tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi

terjadinya komunikasi melalui twitter pada mahasiswa yang mengakses situs

tersebut dengan intensitas waktu yang tinggi, mengetahui perilaku komunikasi

mahasiswa pengguna situs jejaring sosial twitter dalam menyampaikan informasi.

Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif kualitatif. Teknik

pengambilan data menggunakan wawancara mendalam kepada lima orang

partisipan, observasi serta dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa berbagai faktor yang

33 TheaRahmani, Penggunaan Media Sosial Sebagai Penguasaan Dasar-Dasar Fotografi Ponsel,


Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (Yogyakarta, 2016). hlm. 22.

21

Universitas Sumatera Utara


melatarbelakangi terjadinya perilaku komunikasi melalui twitter pada mahasiswa

yang mengakses situs tersebut dengan intensitas waktu yang tinggi antara

kebutuhan dalam mencari informasi, adanya fasilitas dan kemudahan internet, dan

memiliki waktu luang yang banyak. Perilaku komunikasi pengguna situs jejaring

sosial twitter memiliki perilaku yang mencari informasi, yaitu melakukan

following, membaca timeline, melihat tranding topics di situs twitter. Perilaku

mahasiswa yang mengakses situs jejaring sosial twitter memiliki perilaku yang

berbeda dalam mencari informasi. Informasi yang disampaikan tergantung

individu masing-masing pengguna situs twitter.34

Selanjutnya peneliti menemukan pula studi terdahulu yang menggunakan

metode penelitian serupa dengan menggunakan metode studi kasus dalam

penelitian Budi Suprapto dari Universitas Komputer Indonesia Bandung di tahun

2013 yang berjudul “Marketing Politik Calon Walikota Bandung (Studi Kasus

Marketing Politik Budi “Dalton” Setiawan Sebagai Calon Independen Walikota

Bandung dalam Pemilihan umum kepala daerah 2013)”. Penelitian ini dilakukan

dengan maksud untuk mengetahui marketing politik yang dilakukan Budi

“Dalton” Setiawan sebagai calon Independen Walikota Bandung dalam

Pemilukada 2013. Penelitian inimenggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan studi kasus Creswell. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Product politik, Promotion politik, Price politik, dan Place politik.Teknik

pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi, penelusuran

kepustakaan, dan penelusuran secara on-line. Objek yang diteliti adalah marketing

politik Budi ”Dalton” Setiawan sebagai calon Independen Walikota Bandung

34 Nurul Fadjri tahun 2011 dari Universitas Padjajaran (UNPAD) , Perilaku Komunikasi Mahasiswa Dalam
Situs jejaring sosial Twitter.

22

Universitas Sumatera Utara


dalam Pemilukada 2013. Hasil penelitiann yang diperoleh menjelaskan bahwa

political marketing yang dilakukan oleh Budi Dalton melalui apa yang disebut

dengan marketing mix yaitu Product, Promotion, Price, dan Place, yang di

dalamnya Budi Dalton mencoba mengemas produk politiknya yang berisikan

ideology, program kerja, dan citra diri dengan jati diri Budaya Sunda. Sementara

itu media promosi Budi Dalton ketika kampanye melalui media sosial, poster, dan

spanduk, serta kunungan langsungke masyarakat. Price politik yang dikeluarkan

Budi Dalton dalam pemwalkot ini terbilang rendah yaitu hanya 200 sampai 300

juta rupiah. Sedangkan place politik yang Budi Dalton coba ambilpada pemwalkot

ini masih terlalu segmented, yaitu terbatas pada komunitas, dan rekan-rekan

budayawannya.Simpulan penelitian ini menjelaskan tentang marketing politik

yang dilakukan Budi “Dalton” Setiawan masih kurang efektif, hal tersebut

disebabkan oleh rendahnya cost politik yang mengakibatkan kurang bergeraknya

mesin politik untuk menjalankan strategi marketing mix.Peneliti memberikan

saran kepada para politisi agar dapat berpolitik secara murah, serta kepada

masyarakat untuk tidak memanfaatkan peristiwa politik untuk keuntungan pribadi

yang dapat menyebabkan tingginya cost politik di Indonesia.35

Selain dari itu peneliti juga melihat penelitian sebelumnya oleh Widyastuti

Hutami Putri dari Departemen Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Padjadjaran. Penelitian nya berjudul Strategi Kampanye

Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta

2012 (studi Kasus “Strategi Kampanye Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama

Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012). Tujuan dari penelitian ini

35 BudiSuprapto tahun 2013 dari Universitas Komputer Indonesia Bandung , Marketing Politik Calon
Walikota Bandung.

23

Universitas Sumatera Utara


adalah untuk mengetahui strategi kampanye politik yang dilakukan oleh tim

kampanye pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, hambatan saat

kampanye, serta peran tim kampanye. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian studi kasus dengan mengumpulkan data kualitatif dengan menggunakan

teknik wawancara, observasi langsung, dan studi pustaka. Penelitian yang

dilakukan penulis dikemas dalam pertanyaan wawancara, yang diajukan kepada

key informant pada proses strategi kampanye yaitu tim kampanye, konsultan

politik, staff wakil gubernur DKI Jakarta dan relawan yang melaksanakan proses

strategi kampanye secara langsung. Hasil dari data-data yang dikumpulkan

kemudian disusun, dianalisis melalui konsep-konsep kampanye politik. Strategi

kampanye yang dilakukan oleh tim kampanye bertujuan untuk dapat

memenangkan pemilukada DKI Jakarta 2012, yaitu dengan “blusukan”, sosok,

pencitraan serta menggunakan media massa. Hambatan dari kampanye tersebut

kurangnya waktu kampanye, dan selalu diterpa isu SARA yang berakibat kurang

efektifnya kampanye ke masyarakat.36

1.8 Metode Penelitian

1.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Observasi atau pengamatan langsung merupakan metode pertama yang

digunakan dalam melakukan penelitian ini. Teknik observasi atau pengamatan

yang peneliti gunakan adalah bersifat langsung dengan mengamati objek yang

diteliti yaitu Twitter.

36 Widyastuti
Hutami Putri tahun 2012 dariUniversitas Padjadjaran, Strategi Kampanye Jokowi - Ahok
Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.

24

Universitas Sumatera Utara


2. Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab secara langsung dengan Tim

Kampanye Jokowi Ma’aruf Amin. Dengan tujuan peneliti mendapatkan

informasi sebanyak - banyaknya sesuai yang dibutuhkan untuk membantu

kevalid-an data yang didapat. Sedangkan teknik wawancara yang digunakan

adalah wawancara semistruktural yakni campuran antara wawancara struktur dan

tidak berstruktur.37 Berikut adalah orang yang diwawancarai oleh peneliti :

1) Juru Bicara Relawan Kampanye (Sutrisno Pangaribuan)

2) Dewan Penasihat Kampanye (Fuad Perdana Ginting)

3) Wakil Direktur Kampanye (M. Satya Mohan)

4) Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Pemuda Kampanye (Meryl Saragih)

3. Studi Pustaka dan Dokumentasi, yaitu proses pengumpulan dan pengambilan

data berdasarkan tulisan-tulisan berbentuk catatan buku, dokumen ataupun arsip -

arsip tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin.

1.8.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini dilakukan di Sumatera Utara.

1.8.3 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini, mengambil

keputusan atau kesimpulan yang benar melalui proses pengumpulan,

penyusunan, penyajian dan penganalisaan data hasil penelitian yang berwujud

kata - kata.38

37 Drs, Rusdin Pohan, Metode Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka, 2007), hlm. 58.
38 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rhineka Cipta 1998) hlm. 10.

25

Universitas Sumatera Utara


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis

desktiptif kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti

berusaha untuk menggambarkan segala yang terjadi dan kemudian dianalisa

untuk mendapatkan hasil berdasarkan tujuan penelitian. Pendekatan kualitatif ini

menitik beratkan pada data-data penelitian yang akan dihasilkan berupa kata-kata

melalui pengamatan dan wawancara.39

1.8.4 Sistematika Penulisan

BAB I :PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti menjelaskan mengenai, latar belakang

masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan, sistematika

penulisan.

BAB II :GAMBARAN UMUM TIM PEMENANGAN JOKOWI–

MA’ARUF AMIN DALAM PILPRES 2019 DI SUMATERA

UTARA

Pada bab ini, penulis menjabarkan hal yang berkaitan dengan

perolehan data selama penelitian diantarannya: sejarah pilpres

2019, tugas tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Kemudian

kegiatan tim pemenangan selama dibentuknya tim pemenangan

sampai selesai pilpres 2019 di Sumatera Utara.

39 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT.Remaja Rosdakarya,2005), hlm. 186.

26

Universitas Sumatera Utara


BAB III :STRATEGI KAMPANYE TIM PEMENANGAN JOKOWI –

MA’ARUF AMIN DALAM PILPRES 2019 DI SUMATERA

UTARA

Pada bab ini, menjelaskan tentang hasil temuan dalam bentuk data

yang meliputi: strategi kampanye apa yang dilakukan tim

pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pilpres 2019. Dan siapa

saja yang terlibat didalamnya.

BAB IV :PENUTUP

Pada bab ini akan berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan

pada bab-bab sebelumnya. Pada bab ini akan menyimpulkan hasil

jawaban dan pertanyaan yang dilihat dalam penelitian ini.

27

Universitas Sumatera Utara


BAB II

GAMBARAN UMUM TIM PEMENANGAN JOKOWI–MA’ARUF AMIN

DALAM PILPRES 2019 DI SUMATERA UTARA

Tim pemenangan atau sering dikenal dengan tim kampanye adalah

kelompok konstituen yang merupakan basis pendukung yang memiliki loyalitas

paling tinggi dibandingkan dengan jenis pemilih yang lain. Hal ini dilakukan

karena kontestan pemilu perlu menjaga stabilitas dan situasi yang aman semasa

periode kampanye. Memberikan informasi kepada pendukung calon lain

berkontribusi untuk mendinginkan suasana persaingan. Selain itu, kesan positif

perlu dimunculkan kepada masyarakat, dimungkinkan masyarakat akan

memberikan suaranya. Tim kampanye harus menarik masyarakat keluar dari

kebimbangan. Hal ini sulit dilakukan tanpa adanya proses yang mencoba

memberikan informasi dan meyakinkan masyarakat non-partisipan untuk

memberikan suaranya. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya sosok tim

kampanye di setiap pemilihan.40

2.1 Tim Pemenangan

Pada 20 Oktober 2018 Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan Joko

Widodo-Ma’ruf Amin, tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Sumatera Utara,

resmi dilantik. Dengan dilantiknya TKD Provinsi Sumut ini yang dipimpin oleh

Ivan Batubara, maka arah dan strategi pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf

dapat segera dirumuskan dan diimplementasikan. Dengan kantor pusatnya yang

terletak di Jalan Gajah Mada, No. 44. Medan, Sumatera Utara. Selain Hasto
40 Firmanzah, Marketing Politik (Jakarta:Obor, 2008), hlm. 110-111.

28

Universitas Sumatera Utara


Kristiyanto, hadir juga dalam pelantikan TKD Sumut ini mantan Gubernur Sumut

Tengku Erry Nuradi, Wakil Ketua TKN Herry Lontung Siregar, politikus senior

PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan dan Trimedya Panjaitan, pimpinan parpol

koalisi serta kepala daerah dari parpol koalisi di Sumut. Sejumlah fungsionaris

partai politik (parpol) pengusung calon presiden dan wakil presiden pasangan

Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, sepakat untuk membentuk tim kampanye

pemenangan tingkat provinsi di Sumatera Utara (Sumut). Sekretaris DPD PDIP

Sumut Soetarto mengatakan, pertemuan itu menyepakati pembentukan struktur

Tim Kampanye Daerah untuk memenangkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf

Amin. Pada pertemuan kali ini telah disepakati pembentukan tim kampanye

daerah yang mengikuti struktur serta aturan tim kampanye nasional.41

Secara umum tugas tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Sumut

ditetapkan dan ditandatangani oleh Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Surat Keputusan

(SK) bernomor 018/KPTS/TKN-JKWMA/SB/IX/2018 yakni:42

1) Mempersiapkan, merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, dan

mengendalikan kegiatan Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja

dalam pemenangan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun

2019.

2) Melaksanakan pemutakhiran peta pemilih dan kajian terhadap

kecenderungan pemilih berdasarkan pengelompokan geografi, demografi,

dan kondisi sosial.

41
FaktaNews: Dipimpin Ivan Batubara, TKD Sumut Jokowi-Ma’ruf Amin Resmi Dilantik (Berita Online
Fakta.News.com Sabtu, 20 Oktober 2018 18:29 WIB) tersedia di situs: https://fakta.news/berita/tkd-sumut-
dipimpin-ivan-batubara diakses, pada tanggal 16 April 2020, Pukul 13.00 WIB.
42 https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-

amin.pdf

29

Universitas Sumatera Utara


3) Menyusun dan mempersiapkan strategi pemenangan dan pelaksanaan pada

kampanye tingkat daerah.

4) Melaksanakan evaluasi dan analisa terhadap strategi Pemilu Presiden dan

Wakil Presiden Tahun 2019 tingkat daerah.

5) Merancang dan Mempersiapkan berbagai isu kampanye tigkat daerah

sebagai bagian dan strategi pemenangan pemilu.

6) Melaporkan secara periodik pelaksanaan tugas pemenangan kepada Tim

Kampanye Nasional Kaoalisi Indonesia Kerja.

Dan diketahui, tim kampanye daerah ini didukung dari sembilan partai

pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, yakni PDIP, PPP, PKB, Golkar, NasDem,

Perindo, PSI, PKPI, dan Partai Hanura. Kemudian tim kampanye resmi

dibubarkan pada 21 Oktober 2019 Ketua Tim Kampanye Daerah Provinsi

Sumatera Utara Irvan Batubara melalui bendaharanya Akbar Himawan Bukhori

menyampaikan ke sejumlah media bahwasannya TKD telah dinyatakan bubar

dalam konferensi pers di Basnul Coffee jalan Gajah Mada Medan.43

Tim kampanye menggunakan berbagai strategi untuk meraih simpati

masyarakat, salah satunya melalui media sosial. Adapun tim kampanye media

sosial dalam merancang strategi yang ditentukan memiliki point-point penting

yang harus diperhatikan seperti: 44

1) Perencanaan, layaknya apa yang dicari masyarakat di media sosial.

Konten-konten yang menarik itu yang diproduksi dan tentu saja informasi

43 Nelly Simamora, Pelantikan Presiden Sukses, TKD Sumut Siap Dukung Program Jokowi-Ma’ruf Amin
(Berita Online Simadanews.com Rabu, 23 Oktober 2019 WIB), tersedia di situs:
http://simadanews.com/pelantikan-presiden-sukses-tkd-sumut-siap-dukung-program-jokowi-maruf-amin/
diakses pada tanggal 16 April 2020, Pukul 14.00 WIB.
44 Iwan Supriyatna, Chyntia Sami Bhayangkara, Strategi Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin Mulai Dibentuk

(Berita Online Suara.com Selasa, 14 Agustus 2018 WIB), tersedia di situs:


https://www.suara.com/news/2018/08/14/071256/strategi-pemenangan-jokowi-maruf-amin-mulai-dibentuk
diakses pada tanggal 20 April 2020, Pukul 13.00 WIB.

30

Universitas Sumatera Utara


yang mengandung kebenaran bukan informasi yang mengada-ada, fakta-

fakta tentang calon, apa prestasinya, kemudian track recordnya seperti apa,

agar orang-orang tertarik dan dibentuklah dalam bentuk infografi, video

dan lain-lain.

2) Target, menang di pilpres, yang artinya opini di media sosial harus positif.

Pasti ada yang mengukur dan percakapan orang juga dapat dihitung. Ada

alat penghitungnya. Dalam kampanye di media sosial tim dituntut

menciptakan sentimen yang positif. Sentimen negatif pasti ada tapi harus

lebih sedikit. Cara menciptakan sentimen positif diproduksi terus dan

disebarkan dalam bentuk berita, video dan lain-lain yang bisa membuat

orang beranggapan positif.

3) Tolak Ukur Keberhasilan, mendapatkan nilai positif atau pendapat positif

masyarakat lebih banyak dari pada pendapat negatifnya, caranya dengan

menggunakan alat pengukur. Pada dasarnya target yang ingin dicapai oleh

tim pemenangan ialah memenangkan calon. Namun dalam hal ini tim

pemenangan media sosial bertugas mempublikasikan hal-hal yang positif

tentang calon dalam bentuk tulisan, foto, video dan grafik. Semua yang

berhubungan dengan informasi mengenai calon dengan harapan akan

tercipta opini publik yang positif.

Begitupula peran tim kampanye media sosial dalam hal ini sebagai pembuat

berita dan penyebar berita harus turut mengangkat berita-berita yang substantif

tidak hanya menyoroti isu permukaan maupun isu sentiment dalam perdebatan

publik namun turut membuka ruang dalam perdebatan programatik yang

seharusnya bisa berjalan selama masa kampanye.

31

Universitas Sumatera Utara


2.2 Relawan dan Sumber Daya Manusia Jokowi-Ma'ruf Amin

Akun twitter @RelawanJokowiID merupakan salah satu akun relawan

yang sampai saat ini jumlah twittan mencapai 3.204 tweet dan 1.086 followers.

Dari sekian banyak faktor salah satu faktor kemenangan Jokowi-Amin ialah

banyaknya relawan yang berpartisipasi dalam kampanye yang jumlahnya puluhan

ribu orang. Selain relawan, akun-akun yang turut mengkampanyekan Jokowi-

Amin tidak kalah banyak serta followers setiap akun mencapai rata-rata seribu

followers dan menambah jumlah followers dengan waktu singkat seperti: 45

a. Tugas Relawan, mengajak orang di sekelilingnya baik keluarga, lingkungan

masyarakat, komunitas dan organisasinya masing-masing berjuang door to door

untuk mengkampanyekan pencapaian prestasi pemerintah kepada seluruh elemen

masyarakat, membangun optimisme, serta terpenting melawan hoax dan fitnah

yang ssat ini beredar cukup luas di masyarakat.

b. Jumlah relawan tim lebih dari 2.000 orang dari seluruh kabupaten dan kota di

Sumut. Dengan dukungan tersebut, tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf di Sumatera

Utara optimistis untuk mendapatkan kemenangan setidaknya 65 persen suara.

c. Posisi Relawan, relawan merupakan ujung tombak dalam pemenangan tetapi

tidak masuk dalam struktural tim pemenangan.

d. Hubungan Relawan dengan Partai, relawan ditampung oleh induk partai, sistem

kerja relawan tidak pakai cost. Partai itu hanya supporting relawan saja dan antara

partai dan relawan tidak memakai sistem kontrak.

Telah dibentuk tim yang disebut perumus untuk menyeleksi nama-nama

yang akan mengisi struktur tim kampanye daerah. Sumber daya manusia tersebut

45 Agus Utama, Relawan Jamilah Sumut Siap Menangkan Jokowi-Ma’ruf Amin (Berita Online
Waspada.co.id Minggu, 30 Desember 2018 WIB), tersedia di situs: http://waspada.co.id/2018/12/relawan-
jamilah-sumut-siap-menangkan-jokowi-maruf-amin/ diakses pada tanggal 17 April 2020, Pukul 10.00 WIB.

32

Universitas Sumatera Utara


tidak berasal dari kepartaian saja, melainkan dari unsur profesional, akademisi,

kalangan pemuda, LSM, aktivis dan lainnya yang ditempatkam sesuai spesialisasi

serta keahliannya. Setelah nama-nama ditentukan, nantinya akan diserahkan ke

tim kampanye nasional yang ada di Jakarta. Berikut adalah Sumber Daya Manusia

(SDM) Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera utara:46

a. Dewan Penasihat

Dewan Penasihat mempunyai peran memberikan pertimbangan, nasihat,

bimbingan dan bantuan kepada tim pemenangan dalam pelaksanaan usaha

berkampanye sesuai dengan tingkatannya masing-masing.

Tabel 2.1 Dewan Penasihat

No. Nama Keterangan

1. Kodrat Shah Ketua DPD Partai Hanura Sumut

2. Ir. Rudi Zulham Hasibuan Ketua DPW Partai Perindo Sumut

3. Ir. Juliski Simorangkir, MM Anggota DPRD Provinsi Sumut

4. Fuad Perdana Ginting Ketua DPW Partai PSI Sumut

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

46 https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-

amin.pdf

33

Universitas Sumatera Utara


b. Dewan Pengarah

Dewan Pengarah mempunyai tugas memberikan arahan kepada tim

pemenangan terkait arah kebijakan pembinaan kampanye.

Tabel 2.2 Dewan Pengarah

No. Nama Keterangan

1. Drs. H. Afifuddin Lubis Mantan Walikota Medan

2. Syekh KH Ali Akbar Marbun Pendiri Pesantren Al-Kautsar

Al-Akbar

3. H. Syamsul Arifin, S.E Mantan Gubernur Sumut

4. Drs. H. Abdillah, SE, AK. MBA Mantan Walikota Medan

5. Drs. H. Muhyan Tambuse Mantan Sekda Provinsi Sumut

6. Erwan Nasution

7. KRT H. Hardi Mulyono Rektor Universitas Muslim Nusantara

Kartonagoro (UMN) Al Washliyah

8. Drs. H. Isma Fadli Ardya Sekretaris PW Al Washliyah Sumut

Pulungan, SH. MH

9. Drs. H. Zaidnuddin Siregar, SE,

SH, M, Hum

10. Ki Sarwo Edi

11. Prof. Dr. Darmono, MPd Dokter

12. H. Nurdin Lubis, SH, MM Mantan Sekda di Kantor Sekretariat

Daerah Pemerintahan Sumut

13. Nabari Ginting Mantan Walikota Pematang Siantar

14. Tansri Chandra Pengusaha

34

Universitas Sumatera Utara


15. H. Sangkot Saragih

16. Lundu Panjaitan Mantan Wakil Gubernur

17. Sanggam SH Bakkara

18. H. Suratman

19. Maddin Sihombing Mantan Bupati Humbang

20. Kemalawati AE Ketua Badan Koordinasi Organisasi

Wanita Sumatra Utara

21 Brigjen TNI (Purn) DR. Ahwan Mantan Ketua Tim Pemenangan

Ismadi ERAMAS Provinsi Sumut

22. H. Suhendar

23. Drs. Edward Simanjuntak, MM

24. Regina Hutapea

25. Dr. Drs. R.E. Nainggolan, MM Pejabat

26. Drs. Syaiful Syafri, MM Mantan Kadissos, Kadisdik dan

Sekretaris Korpri Sumut

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

35

Universitas Sumatera Utara


c. Ketua Tim

Ketua Tim bertanggung jawab dalam mengarahkan tim pemenangan

sebelum berkampanye dan menerima laporan kemajuan tim pemenangan sesudah

berkampanye.

Tabel 2.3 Ketua Tim

No. Nama Keterangan

1. Ahmad Doli Kurnia Tanjung Ketua DPD Golkar Sumut

2. Japorman Saragih Ketua DPD PDIP Sumut

3. Dr. Ir. H. T. Erry Nuradi, M.Si Wakil Gubernur Sumatra Utara

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

d. Wakil Ketua

Wakil Ketua mempunyai tugas membantu ketua tim dalam membuat

program atau strategi kampanye, pelaksanaannya serta pengorganisasiannya.

Tabel 2.4 Wakil Ketua

No. Nama Keterangan

1. Reza Fahrumi Taher Ketua PDK KOSGORO 1957

2. Iskandar ST Sekretaris DPW NasDem Sumut

3. H. Jansen Harahap Sekretaris DPW PKB Sumut

4. Jafaruddin Harahap, S.Pd. M.Si Sekretaris DPW PPP Sumut

5. Edison Sianturi Sekretaris DPD Partai Hanura Sumut

6. Mangapul Purba, SE Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD

Sumut

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

36

Universitas Sumatera Utara


e. Sekretaris

Sekretaris memiliki peran memberikan dukungan teknis dan administrasi

dalam pelaksanaan tim pemenangan untuk berkampanye.

Tabel 2.5 Sekretaris

No. Nama Keterangan

1. Drs. Soetarto, M.Si Asisten Ahli

2. Drs. H. Yulizar Parlagutan Ketua DPW PPP Sumut

Lubis, M.Psi

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

f. Wakil Sekretaris

Wakil Sekretaris berperan dalam membantu mengoptimalkan fungsi dan

peran sekretaris agar tercapainya efisiensi tim pemenangan.

Tabel 2.6 Wakil Sekretaris

No. Nama Keterangan

1. Rahamad Nasution Legislator Senior

2. Syukron Tanjung Mantan Bupati Tapanuli Tengah

3. Jonson Sihaloho,SH Ketua Pemuda Muslimin Sumut

4. Delia Ulfa

5. Dona Siagian

6. Heru Purwiratno Sekjen DPP PKPI Sumut

7. Wahyudi

8. Ganda Kris Manurung Tokoh Pemuda Sumut

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

37

Universitas Sumatera Utara


g. Bendahara

Bendahara mempunyai tugas menerima, menyimpan, sekaligus mengatur

pengeluaran dana tim pemenangan dalam berkampanye.

Tabel 2.7 Bendahara

No. Nama Keterangan

1. Ance, S.Ag Ketua DPW PKB Sumut

2. Sangkot Sirait Mantan Bupati Tapanuli Tengah

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

h. Juru Bicara

Juru Bicara mempunyai peran berbiara secara resmi dan diberikan otoritas

serta kewenangan untuk menyampaikan informasi mewakili tim pemenangan.

Tabel 2.8 Juru Bicara

No. Nama Keterangan

1. H. Jumiran Abdi

2. Drs. H. M.Samin Pane

3. Joko Lelono Sukardi Wakil Sekretaris Bidang Internal,

DPW Partai Perindo Sumut

4. Sutrisno Pangaribuan, SE Anggota DPRD Sumatera Utara

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

38

Universitas Sumatera Utara


i. Tim Program

Tim Program mempunyai tugas untuk membuat program-program basis

kekuatan dari tim pemenangan dan peran signifikan dalam manajemen tim

pemenangan,

Tabel 2.9 Tim Program

No. Nama Keterangan

1. Iskandar Direktur Tim Program

2. Ruben Tarigan, SE Wakil Ketua DPRD Pemprov Sumut

3. Yonge Liston Verwin

4. Robby Agusman Harahap Tokoh Muda dan Millennial

5. H. Edi Rangkuti Anggota DPRD Sumut

6. M. Iqbal

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

j. Tim Komunikasi

Tim Komunikasi mempunyai tugas untuk membuat masyarakat

memahami pesan maupun informasi yang diberikan oleh tim pemenangan kepada

mereka.

Tabel 2.10 Tim Komunikasi

No. Nama Keterangan

1. H. Usman Efendi Sitorus Wakil Ketua Bidang OKK DPW PPP

Sumatera Utara

2. Baskami Ginting Ketua DPRD Sumatera Utara

3. Mita Triana, SH

39

Universitas Sumatera Utara


4. Djojor Tambunan Mantan Wakil Ketua DPRD Toba

Samosir

5. Haksa Sinambela Koordinator Forum Anak Muda

Djarot-Sihar (FORMADSI)

6. Jantoguh Damanik Anggota DPRD Sumut PDIP

7. Maria Sinaga

8. Arfandi Nasution

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

k. Tim Info

Tim info mempunyai tugas mengumpulkan dan menyebarluaskan berita-

berita penting tentang kampanye baik antar tim pemenangan dengan masyrakat

atau masyrakat dengan tim pemenangan.

Tabel 2.11 Tim Info

No. Nama Keterangan

1. Brilian Moktar, SE Wakil Ketua Komisi A DPRD Sumut

2. Kali Ahmad Harahap Ketua DPC Asosiasi Kontraktor

Listrik dan Mekanikal Indonesia

(AKLI)

3. Ryan Juskal

4. Erris Julieta Napitupulu

5. Hakka Sinambela

6. Hasrizal

7. Afandi Hasyim

40

Universitas Sumatera Utara


8. Dede Sinuhaji

9. Hendra G. Kaban Ketua Umum Asosiasi Pengusaha

Penyelenggaraan dan Pelaksana Acara

(APPARA) Indonesia

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

l. Tim Kampanye

Tim Kampanye adalah tim kerja yang berperan dalam semua aspek

kegiatan untuk dapat menjabarkan program mengenai penanganan secara teknis

seluruh pelaksananaan kegiatan berkampanye.

Tabel 2.12 Tim Kampanye

No. Nama Keterangan

1. H. Jansen Harahap Sekretaris DPW PKB Sumut

2. Henry John Hutagalung Ketua DPRD Kota Medan

3. Kennedy Manurung

4. Syahrul Efendi Siregar Sekretaris Fraksi PDIP DPRD

Provinsi Sumut

5. Satya Mohan

6. Melvi Simanjuntak

7. Dameria Pangaribuan Anggota DPRD Sumut

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

41

Universitas Sumatera Utara


m. Tim Pemilih Pemuda

Tim Pemilih Pemuda mempunyai peran mendapatkan pemenanganan

untuk milenials dan pemilih pemula dalam menjalankan tugasnya.

Tabel 2.13 Tim Pemilih Pemuda

No. Nama Keterangan

1. Ade Chandra Purba, SH. MH Advokad muda Sumatera Utara

2. Meryl Saragih Anggota DPRD Sumut

3. Dr. Muhammad Faridz Syahrian,

M. Kn

4. M.Ali Bamar Sirergar

5. Putri Siregar

6. M. Hajar, ST

7. Heru Hermawan

8. M. Fadillah

9. Ir. Natanael Ketaren Wakil Sekretaris DPW Partai Nasdem

Provinsi Sumut

10. Togi Sirait

11. Daniel Heri

12. Arnold Napitupulu Wakil Ketua Komisi A DPRK Aceh

Tenggara

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

42

Universitas Sumatera Utara


n. Tim Media

Tim Media mempunyai tugas bertanggung jawab dalam pemasaran dan

interaksi yang terjadi media sosial. Merancang dan melakukan interaksi dengan

masyarakat dan tim pemenangan dengan memberikan konten-konten yang

interaktif, menganalisa, melakukan pengujian, mengoptimalkan strategi, dan

memantau dengan tujuan membangun kesadaran.

Tabel 2.14 Tim Media

No. Nama Keterangan

1. Dr. Ricson Simarmata Mantan Rektor Universitas HKBP

Nommensen

2. Job Purba

3. Meynarti Br. Bangun

4. Hj. Bunda Indah Ketua Majelis Taklim Halimah

5. Perdamean Siregar, M.Si

6. Drs. H. Zainuddin Siregar, SE,

SH. M.Hum

7. Darmawan Sembiring

8. Ust. Poligong Siregar

9. Ronald Barus

10. Pardamean Siregar Mantan Wakil Bupati Simalungun

11. Seri Kamila Parinduri

12. Renfil Napitupu Ketua Partai Solidaritas Indonesia

(PSI) Medan

13. Doglas Iskandar Simatupang

43

Universitas Sumatera Utara


14. Dr. Budi Sakti Sitepu

15. Sarma Hutajulu, SH Anggota DPRD Sumut

16. Jan Ari Hasibuan

17. Rina Yoga Kasni

18. Dr. Aswan Jaya Wakil Ketua PDIP Sumut

19. Siti Aminah Perangin-angin Anggota Fraksi PDI Perjuangan

DPRD Sumut

20. Frans Star Sitanggang

21. Hakrin JT. Marbun

22. Beharnit Hondro, SH

23. Tunggul CE. Butar-butar Mantan Aktivis Mahasiswa

24. Yusrizal Agusti

25. Rahmatsyah

26. Lely Zailani Ketua Dewan Pengurus Himpunan

Serikat Perempuan Indonesia

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

o. Tim Logistik

Tim Logistik mempunyai tugas menyediakan memproses pengolahan

barang yang strategis terhadap pemindahan, penyimpanan, pengadaan dan

pemeliharaan barang atau peralatan tim pemenangan.

Tabel 2.15 Tim Logistik

No. Nama Keterangan

1. Yasir Ridho Ketua DPD Partai Golkar

44

Universitas Sumatera Utara


2. Darsen Song Ketua Wushu Sumut

3. Edi Wijaya

4. Zainuddin Al Banjari

5. Efendi Pane Staf Dinas Kehutanan Sumut

6. Tavip Ginting Wakil Ketua Bidang Maritim

7. Risfiati Erlina Sekretaris KPPI Sumut

8. Liyli Qomariah

9. Hamdan Simbolon Ketua DPC PKB Kota Medan

10. Teyza Cimira Tisya Pengganti Antar Waktu (PAW)

Anggota DPRD Sumut

11. Sayuti Siregar

12. Syahrul Pohan

13. Fahri Winanda

14. Ahmad Iskandar Manullang Ketua Pokja UMKM Perindo Sumut

15. Patar Simatupang, SH

16. Suwandi Siregar Ketua Lembaga Bantuan Hukum

(LBH) Ikatan Pemuda Karya (IPK)

Palas

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

45

Universitas Sumatera Utara


p. Tim Hukum

Tim Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan

peraturan perundang-undangan, advokasi hukum, dan penataan tim pemenangan

dan tata laksana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Tabel 2.16 Tim Hukum

No. Nama Keterangan

1. H. Sarwani. SH Pengacara dari Law Office Syarwani

SH & Associates

2. Raja Faisal Harahap SH,

M.Hum

3. Nurdin Sipayung, SH Pengacara dari Kantor PERISAI

KEADILAN

4. Dame Y.L.T tobing

5. Gidho Nadapdap Advokat & Konsultan Hukum

6. Nelly Sihite, SH Mantan Sekretaris DPD Peradi Sumut

7. Turunan Gulo

8. Apen Silaban, SH

9. Ramli Tambunan, SH. MH

10. Sedarita Ginting Anggota DPRD

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

46

Universitas Sumatera Utara


q. Tim Saksi

Tim Saksi mempunyai tugas pemahaman akan fungsi, tugas dan

kewajibannya sesuai dengan peraturan yang berlaku serta berkaitan langsung

dengan penyelamatan hasil yang memi akses data valid perhitungan suara yang

sah.

Tabel 2.17 Tim Saksi

No. Nama Keterangan

1. Alamsyah Hamdani, SH Wakil Ketua Bidang Hukum dan

HAM DPD PDIP Sumut

2. Sahurenta Sembiring

3. Leo Marbun

4. Alamsyahruddin Pasaribu

5. Muniruddin Ritonga

6. Alihot Sinaga Mantan Ketua Umum Pengurus

Koordinator Cabang Pergerakan

Mahasiswa Islam Sumut

7. Syafii Nasution

8. Julfian Ali

9. Aditya Fernannda Nasution

10. Anco

11. Boy Hendra

12. Dana Barus, SH, S.Pn. M.Kn Notaris Deli Serdang

13. Fery Novirman

14. Fahrul

47

Universitas Sumatera Utara


15. Nurbaya Simamora

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

r. Tim Relawan

Tim Relawan adalah orang yang melakukan kampanye atau bekerja secara

sukarela dalam politik, diidentikkan dengan pemilih/pendukung peserta.

Tabel 2.18 Tim Relawan

No. Nama Keterangan

1. Agus Marwan

2. Sahat Simatupang

3. Peyabar Nakhe

4. Abdul Manaf

5. Sofyan Simbolon

6. Ade Darmawan

7. Inda Dameria Tobing

8. Suwandi Siregar

9. Ismail Marzuki

10. Budi Feryansah

11. Martono

12. Wahyu Wahab

13. Aslam Mauluddin Raziq

14. Drs. Dalinafao Hia

Sumber: https://kpud-sumutprov.go.id/wp-content/uploads/2019/01/TIM-
kampanye-Nasional-Jokowi-Maruf-amin.pdf

48

Universitas Sumatera Utara


2.3 Visi Misi dan Program Jokowi-Ma'ruf Amin

Adapun visi pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah “Terwujudnya Indonesia

maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, berlandaskan gotong-royong"

visi ini diartikan di mana saat Indonesia telah sungguh-sungguh berdaulat,

mandiri, dan berkepribadian yang diwujudkan dengan kerja gotong royong, maka

saat itulah Indonesia telah menjadi Indonesia Maju sesuai pada cita-cita

kemerdekaan yang tertuang pada pembukaan UUD 1945. Upaya dalam

mewujudkan visi Jokowi-Ma'ruf ditempuh melalui 9 misi, penjabaran visi dan

misi ini tertuang pada berkas visi misi Jokowi-Ma'ruf yang terdiri dari 38

halaman. 47

Pada tiap misinya terdapat program-program yang ditawarkan Jokowi-

Ma'ruf. Berikut misi Jokowi-Ma'ruf dan poin-poin singkat program-program

mereka pada tiap misinya:

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

1) Mengembangkan sistem jaringan gizi dan tumbuh kembang anak

2) Mengembangkan reformasi sistem kesehatan

3) Mengembangkan reformasi sistem pendidikan

4) Revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi

5) Menumbuhkan kewirausahaan

6) Menguatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

2. Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

1) Memantapkan penyelenggaraan sistem ekonomi nasional yang

berlandaskan pancasila

47 Faizal Fanani, Daftar Lengkap Visi Misi Jokowi-Ma'ruf Amin (Berita Online Liputan6.com Jumat, 11
Januari 2019 WIB), tersedia di situs: https://www.liputan6.com/news/read/3868449/daftar-lengkap-visi-misi-
jokowi-maruf-amin diakses pada tanggal 31 Juli 2019, Pukul 13.20 WIB.

49

Universitas Sumatera Utara


2) Meningkatkan nilai tambah dari pemanfaatan infrastuktur

3) Melanjutkan revitalisasi industri dan infrastruktur pendukungnya untuk

menyongsong revolusi industri

4) Mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru

5) Mempertajam reformasi struktural dan fiskal

6) Mengembangkan reformasi ketenagakerjaan

3. Pembangunan Yang Merata dan Berkeadilan

1) Redistribusi aset demi pembangunan berkeadilan

2) Mengembangkan produktivitas dan daya saing UMKM koperasi

3) Mengembangkan ekonomi kerakyatan

4) Mengembangkan reformasi sistem jaminan perlindungan sosial

5) Melanjutkan pemanfaatan dana desa untuk pengurangan kemiskinan dan

kesenjangan di pedesaan

6) Mempercepat penguatan ekonomi keluarga

7) Mengembangkan potensi ekonomi daerah untuk pemerataan pembangunan

antar wilayah

4. Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan

1) Penggembangan kebijakan tata ruang terintegrasi

2) Mitigasi perubahan iklim

3) Penegakan hukum dan rehabilitasi lingkungan hidup

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa

1) Pembinaan ideologi pancasila

2) Revitalisasi revolusi mental

3) Restorasi toleransi dan kerukunan sosial

50

Universitas Sumatera Utara


4) Mengembangkan pemajuan seni-budaya

5) Meningkatkan kepeloporan pemuda dalam pemajuan kebudayaan

6) Mengambangkan olahraga untuk tumbuhkan budaya sportifitas dan

berprestasi

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya

1) Melanjutkan penataan regulasi

2) Melanjutkan reroemasi sistem dan proses penegakan hukum

3) Pencegahan dan pemberantasan korupsi

4) Penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM

5) Mengembangkan budaya sadar hukum

7. Perlindungan Bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh

Warga

1) Melanjutkan haluan politik luar negeri yang bebas aktif

2) Melanjutkan transformasi sistem pertahanan yang modern dan TNI yang

profesional

3) Melanjutkan reformasi keamanan dan intelejen yang profesional dan

terpercaya

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

1) Aktualisasi demokrasi pancasila

2) Mengembangkan aparatur sipil negara yang profesional

3) Reformasi sistem perencanaan, penganggaran, dan akuntabilitas birokrasi

4) Reformasi kelembagaan birokrasi yang efektif dan efisien

5) Percepatan sistem pemerintahan berbasis elektronik

6) Reformasi pelayanan publik

51

Universitas Sumatera Utara


9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan

1) Menata hubungan pusat dan daerah yang lebih sinergis

2) Meningkatkan kapasitas daerah otonom dan daerah khusus/daerah

istimewa dalam pelayanan publik dan peningkatan daya saing daerah

3) Mengembangkan kerjasama antar daerah otonom dalam peningkatan

pelanyanan publik dan membangun sentra-sentra ekonomi baru

Mengenai visi misi capres dan cawapres dalam pilprs 2019 cukup mudah

untuk dipahami. Dengan menggunakan media sosial sebagai salah satu cara untuk

menyampaikan visi dan misinya, karena unggahan informasi tersebut disampaikan

melalui media sosial twitter dengan bahasa yang mudah diingat dan dimengerti.

Hal tersebut berkaitan dengan media sosial twitter seperti:48

1. Twitter sebagai sarana bertukar informasi mengenai Capres dan Cawapres.

2. Twitter sebagai alasan memilih Capres dan Cawapres.

3. Twitter sebagai sarana menandatangani petisi online di media sosial

4. Twitter sebagai sarana menyampaikan dukungan kepada salah satu

pasangan Capres dan Cawapres.

5. Twitter menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan protes kepada

Capres dan Cawapres.

6. Twitter sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan Capres dan Cawapres.

7. Media sosial twitter sebagai sarana yang efektif dalam menyapaikan pesan

kepada Capres dan Cawapres.

48 AnnisaSekarwulan dan Assyifa Amelia Azzahra (dkk.), Penggunaan Media Sosial Terhadap Partisipasi
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNJ dalam Menentukan Capres dan Cawapres 2019, Jurnal Ilmu Komunikasi,
Maret 2020: hlm.54-55. Tersedia di: https://journal.umsida.ac.id/index.php/kanal/article/view/139, diakses
pada tanggal 6 Agustus 2020, Pukul 18.40 WIB.

52

Universitas Sumatera Utara


2.4. Proses Pemilu 2019

Pemilu Serentak tahun 2019 merupakan pemilu yang pertama kali di

Indonesia dilakukan secara serentak. Pemilu kali ini berbeda dengan sebelumnya

karena pemilihan yang berbarengan untuk memilih memilih Presiden dan Wakil

Presiden, anggota DPRD Kabupaten/Kota, DPRD provinsi, DPR RI, DPD. Oleh

karena sifat yang serentak tersebut, saat ini peserta pemilu bergerak bersama-

sama melakukan kampanye, baik untuk memperkenalkan dirinya masing-masing

ataupun tim pemenangan calon presidennya. Pemilu serentak yang diadakan pada

tanggal 17 April 2019 ini menjadi catatan sejarah pemilu di Indonesia. Di

samping itu, kampanye pemilihan presiden 2019 cukup berbeda dengan pemilihan

presiden 2014. Hal yang berbeda tersebut adalah terkait durasi waktu kampanye

yang lebih panjang serta keberadaan media sosial sebagai metode kampanye

pemilu baru yang diatur melalui UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan PKPU

Nomor 28 tahun 2018 berkaitan dengan Kampanye Pemilu. Masa kampanye yang

relatif panjang tersebut ternyata memiliki implikasi bagi tim sukses dalam

mengatur strategi yang tepat dan substantif.

Adapun tahapan pemilu, menurut PKPU itu, terdiri atas, sosialisasi,

perencanaan program dan anggaran serta penyusunan peraturan pelaksanaan

penyelenggaraan pemilu, pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar

pemilih, pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, penetapan peserta pemilu,

penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan, pencalonan Presiden dan

Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD

Kabupaten/Kota, masa kampanye pemilu, masa tenang, pemungutan dan

penghitungan suara, penetapan hasil pemilu dan pengucapan sumpah/janji

53

Universitas Sumatera Utara


Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan

DPRD Kabupaten/Kota.

Tabel 2.19 Proses pemilu 2019

No. Tanggal Keterangan

1. 17 Agustus 2017 - 31 Maret Perencanaan program dan anggaran.

2019

2. 1 Agustus 2017 - 28 Februari Penyusunan peraturan KPU.

2019

3. 17 Agustus 2017 - 14 April 2019 Sosialisasi.

4. 3 September 2017 - 20 Februari Pendaftaran dan verifikasi peserta

2018 pemilu.

5. 19 Februari 2018 - 17 April Penyelesaian sengketa penetapan

2019 partai politik peserta pemilu.

6. 9 Januari - 21 Agustus 2019 Pembentukan badan penyelenggara.

7. 17 Desember 2018 - 18 Maret Pemutakhiran data pemilih dan

2019 penyusunan daftar pemilih.

8. 17 April 2018 - 17 April 2019 Penyusunan daftar pemilih di luar

negeri.

9. 17 Desember 2017 - 6 April Penataan dan penetapan daerah

2018 pemilihan (dapil).

10. 26 Maret - 21 September 2018 Pencalonan anggota DPR, DPD,

DPRD provinsi, dan DPRD

kabupaten/kota serta pencalonan

presiden dan wakil presiden.

54

Universitas Sumatera Utara


11. 20 September - 16 November Penyelesaian sengketa penetapan

2018 pencalonan anggota DPR, DPD, dan

DPRD serta pencalonan Presiden dan

Wakil Presiden.

12. 24 September - 16 April 2019 Logistik.

13. 23 September 2018 - 13 April Kampanye calon angota DPR, DPD,

2019 dan DPRD serta pasangan calon

Presiden dan Wakil Presiden.

14. 22 September 2018 - 2 Mei 2019 Laporan dan audit dana kampanye.

15. 14 April - 16 April 2019 Masa tenang.

16. 8 April - 17 April 2019 Pemungutan dan penghitungan suara.

17. 23 Mei - 15 Juni 2019 Penyelesaian sengketa hasil pemilu

presiden dan wakil presiden.

18. Juli - September 2019 Peresmian keanggotaan.

19. Agustus - Oktober 2019 Pengucapan sumpah atau janji.

Sumber: https://infopemilu.kpu.go.id/

Masa kampanye pemilu 2019 yang sudah berjalan itu dirasakan belum

menjadi ajang penyampaian pesa n kepada publik secara maksimal dan efektif.

Salah satu alasannya adalah pemilih belum memahami apa yang akan dilakukan,

baik oleh partai politik maupun kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden

dalam lima tahun ke depan. Survey Kompas menunjukan bahwa 57,3% responden

menghendaki kampanye yang dinamis, antarkubu bersaing dan publik memahami

program yang ditawarkan. Sedangkan 32,6% menghendaki kampanye dilakukan

dengan tenang dan damai meski publik tidak memahami program yang

55

Universitas Sumatera Utara


ditawarkan, dan 10,1% responden menghendaki kampanye yang keras dan tegang

antarkubu tapi publik memahami program yang ditawarkan. 49

Pandangan pemilih ini menggambarkan adanya tuntutan kepada peserta

pemilu untuk mengedepankan tawaran program-program apa saja yang mau

dilakukan. Dengan hadirnya sosial media sebagai alat penyebaran informasi yang

ditujukan kepada masyarakat ataupun pemilih dalam pemilu dianggap sebagai

langkah yang efektif dan penting, terlebih khusus dalam membentuk opini dan

pengaturan agenda politik. Keberadaan sosial media telah banyak mengubah

taktik dan strategi pemenangan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden

2019, dapat terlihat dari munculnya tim khusus yang menangani media sosial.

49
Yohan Wahyu, Menanti Narasi Kampanye Positif (Berita Online Kompas.com Senin, 26 November 2018
WIB), tersedia di situs: https://kompas.id/baca/polhuk/2018/11/26/menanti-narasi-kampanye-positif/ diakses
pada tanggal 04 Agustus 2020, Pukul 11.13 WIB.

56

Universitas Sumatera Utara


BAB III

STRATEGI KAMPANYE TIM PEMENANGAN JOKOWI – MA’ARUF

AMIN DALAM PILPRES 2019 DI SUMATERA UTARA

Dalam masa kampanye pelaksanaan pilpres 2019, tentu tim kampanye

harus mempunyai beberapa strategi sebagai media sosialisasi kepada masyarakat.

Dalam konteks ini, sinergitas antara tim kampanye dan masyarakat menjadi pusat

perhatian. Tujuan utama strategi tim kampanye adalah untuk mewujudkan

keberhasilan dan memenangkan Jokowi-Ma’aruf Amin di Sumatera Utara.

Strategi pemilihan yang dimaksud tersebut berkaitan dengan dua hal utama.

Pertama, cara-cara dimana tindakan politik dilakukan kepada publik dalam

masyarakat demokratis, baik secara langsung atau melalui media massa. Kedua,

serangkaian upaya yang dilakukan oleh para pemimpin dan politisi ketika mereka

berusaha menampilkan citra, kebijakan, dan kepribadian yang tepat dalam

menggunakan media dan alat penyebarannya. Dalam kampanye strategi memang

harus dimiliki secara penuh oleh kandidat sebagai wujud tanggung jawab terhadap

keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

3.1 Penyebaran Konten di Media Sosial Twitter

Pemanfaatan media sosial berperan besar dalam Pemilihan Jokowi-

Ma’aruf Amin di Sumatera Utara, masing-masing tim kampanye calon presiden

beradu strategi kampanye melalui internet, terutama media sosial. Namun

pemanfaatan media sosial untuk kampanye politik ternyata belum merata,

nampaknya belum bisa mengoptimalkan manfaat internet dan media sosial.

57

Universitas Sumatera Utara


Padahal media sosial ini selain sebagai sarana bersosialisasi atau pemasaran

secara online, bisa dimanfaatkan pula sebagai alat kampanye politik yang

terbilang praktis. Perkembangan teknologi dalam komunikasi berpengaruh dalam

kehidupan manusia baik dalam hal ekonomi, sosial, budaya dan juga politik.

Bagi negara-negara yang menganut paham demokrasi dalam kehidupan

politiknya tentu kampanye politik dalam media massa sebagai suatu proses untuk

mencapai tujuan politik. Sehingga kampanye melalui media sosial dirasakan oleh

rakyatnya mempunyai pengaruh yang besar dengan memegang asumsi kekuatan

opini publik. Begitu pula kalau dilihat dari potensi media, dimana media berfungsi

sebagai saluran di dalam mentransfer informasi politik yang ternyata posisinya

semakin bertambah penting. Tingginya pemanfaatan media mendorong potensi

media semakin kokoh. Maka dari itu, peran media sosial selalu menjadi rebutan

dan cenderung untuk digunakan oleh kelompok kepentingan (interest grup), partai

politik, pressure grup, dan lembaga-lembaga politik lainnya, karena media massa

dilihatnya sebagai alat yang mempunyai pengaruh untuk mengontrol system

politik, khususnya lagi mengontrol jalannya pemerintah. 50

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mengemukakan bahwa media

sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas

dasar ideologi dan teknologi, memungkinkan penciptaan dan pertukaran pengguna

yang menghasilkan konten (user generated content). Media sosial ada dalam

berbagai bentuk yang berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs,

social blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan

50
Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, Siti Karlinah. “Komunikasi Massa”, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2012), hlm. 12-14.

58

Universitas Sumatera Utara


bookmark sosial. Dengan kata lain, media bermanfaat dalam ikut mengesahkan

suatu yang sudah ada dalam pikiran seseorang tentang suatu realitas social. 51

Teknologi media sosial yang selalu berkembang menyebabkan pengaruh

pada bidang politik melalui kegiatan kampanye yang kini dikembangakan melalui

media baru dan dapat terlihat adanya hubungan tatap muka maupun dengan

menggunakan berbagai media, seperti surat kabar, radio, televisi, film, spanduk,

baligo, poster, folder dan selebaran serta medium interaktif melalui komputer

(internet). Sebagai makhluk sosial, manusia tak akan pernah bisa hidup sendiri

dan hal ini juga membenarkan salah satu pandangan dari komunikasi bahwa “we

cannot not communicate”. Benar sekali bahwa manusia tak bisa untuk tidak

berkomunikasi. Komunikasi ini baik komunikasi secara verbal maupun non

verbal. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses menyampaian pesan dari

sender kepada receiver melalui media.

Berdasarkan hasil wawancara online dengan Meryl Saragih, selaku Wakil

Direktur Penggalangan Pemilih Pemuda Kampanye tim pemenangan Jokowi-

Amin di Sumatera Utara mengatakan bahwa,

“Strateginya seperti ya layaknya di Media Sosial apa yang di cari


masyarakat di media sosial. Konten-konten yang menarik itu yang kita
produksi dan tentu saja itu informasi yang mengandung kebenaran bukan
informasi yang mengada-ada, fakta-fakta tentang calon, apa prestasinya,
track recodnya agar orang-orang tertarik dan dibentuklah dalam bentuk
infografi, video apapun itu yang di media sosial orang senang
melakukannya”.52
Perkembangan teknologi dalam komunikasi berpengaruh dalam kehidupan

manusia baik dalam hal ekonomi, sosial , budaya dan juga politik. Bidang politik

cukup banyak terpengaruh oleh teknologi komunikasi sendiri. Komunikasi sangat

51
Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Loc. cit. hlm. 10-11.
52
Wawancara Online Dengan Meryl Saragih pada tanggal 6 Juni 2020, pukul 13.00 - 14.30 WIB.

59

Universitas Sumatera Utara


penting dan diperlukan dalam politik dan merupakan salah satu bagian dari

kegiatan politik sendiri. Kampanye politik sendiri juga sering mempergunakan

media komunikasi di dalamnya. Media online, jejaring sosial ataupun media

social sebagai salah satu produk teknologi komunikasi cukup banyak

dipergunakan dalam kampanye pemilu. Teknologi komunikasi yang selalu

berkembang menyebabkan pengaruh pada bidang politik melalui kegiatan

kampanye yang kini dikembangakan melalui media baru dan dapat terlihat adanya

technological deternism yang ada di tengah masyarakat sebab banyaknya orang

yang begitu ketergantungan dengan fungsi teknologi sehingga kehidupan sangat

dikuasai oleh teknologi. Sebagai makhluk sosial, manusia tak akan pernah bisa

hidup sendiri dan hal ini juga membenarkan salah satu teori dari komunikasi

bahwa “we cannot not communicate”. Benar sekali bahwa manusia tak bisa untuk

tidak berkomunikasi. Komunikasi ini baik komunikasi secara verbal maupun non

verbal. Komunikasi sendiri merupakan sebuah proses menyampaian pesan dari

sender kepada receiver melalui media.53

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fuad Perdana Ginting, selaku

Dewan Penasihat kampanye tim pemenangan Jokowi-Amin di Sumatera Utara

mengatakan bahwa,

“Pemanfaatan media sosial dalam pilpres disini berperan penting, karena


media harus bisa mempertimbangkan mana berita yang layak diberitakan
dan berita yang perlu dilakukan revisi terlebih dahulu. Berita dengan
sumber yang tidak pasti dapat menuai perbedaan pendapat yang membuat
ricuh, seperti banyaknya masyarakat yang saling menghujat bahkan ingin
saling menjatuhkan antar calon pilpres di media. Adapun komentar-
komentar yang dilakukan oleh berbagai tim sukses dari masing-masing
calon kandidat, mereka bersaing dengan cara saling memuji satu sama
lain”.54

53 Susilana
Rudi, Cepi Riana. MediaPembelajaran, hakikat, pengembangan, pemanfaatan
dan pengembangan.(Bandung: CV wacana prima 2006), hlm. 6.
54
Wawancara Langsung Dengan Fuad Perdana Ginting pada tanggal 2 Juli 2020, pukul 14.00 - 15.30 WIB.

60

Universitas Sumatera Utara


Seperti media sosial Twitter dengan hampir jutaan masyarakat telah

bergabung menjadi satu dalam berbagai banyaknya jenis dari sosial media. Sosial

media telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia, termasuk di bidang

politik yang juga terpengaruh dengan keberadaan sosial media. Dalam bidang

politik sendiri yang di dalamnya juga terdapat komunikasi politik yang membuat

masyarakat untuk dapat terpengaruh memilih calon untuk mendapatkan sebuah

kekuasaan. Berawal dari konsep dasar bahwa media teknologi adalah

perpancangan dari tangan manusia. Banyak manfaat yang diberikan oleh

penggunaan teknologi. Namun sering kali kita terjebak bahwa teknologi hanya

sebuah alat elektronik yang sangat canggih. Semua media untuk sarana

menyampaikan pesan dari sender kepada receiver merupakan teknologi yang

menjadi perpanjangan tangan manusia.55

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sutrisno Pangaribuan di

Kantor DPRD Sumatera Utara, selaku Juru Bicara Relawan kampanye tim

pemenangan Jokowi-Amin di Sumatera Utara mengatakan bahwa,

“Media sosial dapat jadi solusi meminimalkan ketidakadilan. Media sosial


dapat jadi penyeimbang media siaran televisi yang sekarang tak lagi
mampu mempertahankan independensi dan keadilannya, media seperti
twitter atau facebook memang masih lazim disalahgunakan juga, seperti
banyaknya isu-isu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi atau
fakta di lapangan yang terjadi, inilah juga penyebab terjadinya
perselisihan antar calon pilpres”.56

Akun Faisal Basri @FaisalBasri yang juga dikenal sebagai ekonom senior

ini menyatakan dukungannya kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut

satu dengan mengatakan “Akal sehat dan kesadaran nurani yang akhirnya

membimbing saya memilih Jokowi” di akun twitter miliknya. Dukungannya tak

55 Wahyuni Hermin Indah, Media dan Cultural Studies. (Bandung: P.T Bentang Pustaka, 2008 ), hlm. 8-10.
56 Wawancara Langsung Dengan Sutrisno Pangaribuan pada tanggal 10 Juni 2020, pukul 15.00 - 17.00 WIB.

61

Universitas Sumatera Utara


hanya sebatas disampaikan melalui pernyataan. Ia juga membuat puisi berjudul

“Di Puncak Gundang Masih Ada Asa” yang dipublikasikan dalam blog

pribadinya.

Sebelumnya Faisal Basri juga telah memperlihatkan dukungannya kepada

pasangan capres cawapres nomor urut 01 ini dengan hadir sebagai pembicara

dalam kampanye ekonomi 2019 dalam bentuk orasi kebudayaan. Dalam acara

tersebut Faisal Basri mengkritik emak-emak pendukung kubu capres dan

cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang kerap berdemo menyebut

harga kebutuhan pokok tinggi. Menurut dia, protes emak-emak tersebut tak

menggambarkan kondisi sesungguhnya. Ia pun menjabarkan data yang

menunjukkan kondisi sebaliknya.57

Gambar 3.1

Sumber: https://twitter.com/faisalbasri/status/1116828600622206977?s=21
57
Safir Makki, Faisal Basri Resmi Dukung Jokowi-Ma'ruf Amin (Berita Online Cnnindonesia.com Sabtu, 13
April 2019 WIB), tersedia di situs: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190413185723-532-
386050/faisal-basri-resmi-dukung-jokowi-maruf-amin diakses pada tanggal 10 Mei 2020, Pukul 10.00 WIB.

62

Universitas Sumatera Utara


Berbeda dengan Musisi Legendaris Indonesia, Iwan Fals menjadi salah

satu tokoh publik yang akan bersuara di pemilihan Presiden 2019. Pelantun lagu

Bento berjanji akan melabuhkan pilihan politiknya pada salah satu calon presiden

yang membuatnya jatuh cinta, dua hari jelang hari pemilihan 17 April 2019. Dia

mencuitkan "Oh ya ada yang nanya ada apa dengan tanggal

15042019...Insyaallah tanggal itu adalah tanggal keramat, tanggal saya tentukan

seorang pemimpin, yang senang bekerja, anggun, berwibawa dan tentu saja

sederhana, juga pandai menata. Aku jatuh cinta padanya, setiap saat" cuitnya di

akun Twitter pribadi miliknya @Iwanfals. Namun, sebelum menentukan pilihan

politiknya secara terbuka, ia masih bersikap netral.58

Gambar 3.2

Sumber: https://twitter.com/iwanfals/status/1114976865104433152?s=21
58 R.
Antares, Iwan Fals Jatuh Cinta pada Pemimpin Senang Bekerja, Jokowi atau Prabowo? (Berita Online
Tagar.id Senin, 08 April 2019 WIB), tersedia di situs: https://www.tagar.id/iwan-fals-jatuh-cinta-pada-
pemimpin-senang-bekerja-jokowi-atau-prabowo diakses pada tanggal 10 Mei 2020, Pukul 10.00 WIB.

63

Universitas Sumatera Utara


Dalam mengatur strategi kampanye di Twitter tim kampanye medsos

Jokowi-Amin menyesuaikan konten pembahasan dengan karakter netizen agar

tepat sasaran. Dengan menyebarkan bahan kampanye yang sesuai dengan

kebenaran artinya tim kampanye menghindari kampanye hitam. Totalitas dalam

penyebaran informasi terkait prestasi Jokowi-JK baik secara personal atau secara

tim, semua disebarluaskan di Medsos baik dalam bentuk video, grafik dan

infografi agar timbul persepsi positif. Untuk setiap percakapan di Twitter setiap

relawan dibebaskan sebanyak-banyaknya mentwitt untuk memperbanyak

pembicaraan tentang Jokowi-Amin. Untuk itu tim relawan merekayasa

percakapan seolah-olah akun yang tidak saling mengenal sedang membicarakan

Jokowi-Amin secara alamiah.

3.2 Pembahasan Isu di Media Sosial Twitter

Menurut dangan Rogers dan Storey yang mendefiniskan kampanye

sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untuk

menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar masyarakat. Banyaknya

pengguna media sosial yang mencari informasi melalui media sehingga membuat

mereka membandingkan para kandidat melalui media sosial, oleh karena itu tim

kampanye media sosial yang berusaha menampilkan dirinya semenarik mungkin

dimedia sosial untuk mempengaruhi simpati publik. Sesuai dengan tujuan tersebut

sebagaimana yang terjadi masih marak terjadi, namun dengan bentuk media dan

tantangan yang berbeda.59

Sebagai media konvensional yang mudah diidentifikasi isu yang

berkembang dalam pemilu sebenarnya relatif tidak banyak yang berubah yaitu
59 Antar Venus, Loc. cit. hlm.7.

64

Universitas Sumatera Utara


mengedepankan isu yang menyangkut politik. Setiap paslon mencari titik lemah

yang berpotensi terhadap berkurangnya dukungan pemilih dari paslon lawan dan

dapat beralih dukungan kepada dirinya. Oleh karenanya isu identitas yang

menjadi pusat perhatian para paslon adalah penting dimobilisasi dalam meraih

dukungan. Dalam hal ini, ikatan identitas dari kedua paslon tetap dipilih sebagai

bagian dari strategi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sutrisno Pangaribuan di

Kantor DPRD Sumatera Utara, selaku Juru Bicara Relawan kampanye tim

pemenangan Jokowi-Amin di Sumatera Utara mengatakan bahwa,

“Ada isu positif ada isu negatif, positif tentu yang bagus tentang Jokowi-
Amin. Dan isu negatif sebaliknya. Kami tidak pernah menciptakan black
kampanye, tapi kampanye negatif wajar. Bagamana mengcounter berita
agar masyarakat tertarik”.60

Isu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019 masih

menghiasi media sosial di Indonesia, khususnya Twitter. Berdasarkan pantauan

tim selama kampanye isu dengan hashtag #Saya01 menempati peringkat teratas

trending topic Twitter di Indonesia. Para netizen di Twitter ramai-ramai

menuliskan #Saya01 serta menambahkan dengan beraneka macam video ataupun

foto mengenai Jokowi.

Berdasarkan hasil wawancara online dengan Meryl Saragih, selaku Wakil

Direktur Penggalangan Pemilih Pemuda Kampanye tim pemenangan Jokowi-

Amin di Sumatera Utara mengatakan bahwa,

“Pergantian isu tergantung, biasanya perhari atau perminggu. Dan yang


tentukan isu tim inti Jokowi yang mengarahkan relawan. Isu yang sudah
diganti bisa jadi muncul lagi ada waktunya, yah kalo isu itu rame
biasanya bertahan sampai 3 hari tapi kalo tidak paling cuma 3 jam
bertahannya”.61

60 Wawancara Langsung Dengan Sutrisno Pangaribuan pada tanggal 10 Juni 2020, pukul 15.00 - 17.00 WIB.
61
Wawancara Online Dengan Meryl Saragih pada tanggal 6 Juni 2020, pukul 13.00 - 14.30 WIB.

65

Universitas Sumatera Utara


Salah satunya akun @RohanaSri3 mencuitkan, "Sebagai rakyat, kami

melihat bahwa Presiden Jokowi memang manusia biasa. Tapi ia menularkan

budaya yang belum menjadi kebiasaan banyak pejabat, bagaimana merakyat

memimpin tanpa sekat." juga ditambah hashtag #Saya01.

Gambar 3.3

Sumber: https://twitter.com/RohanaSri3/status/1093410871760449537?s=20

66

Universitas Sumatera Utara


Percakapan isu yang paling booming sebelum Pilpres ialah tentang isu

bahwa Jokowi merupakan pilihan nomor satu dengan hastag #Saya01. Pada

gambar dibawah ini bermacam-macam akun yang membicarakan kasus yang

dianggap ada keterkaitannya:

Seperti akun twitter @Octania_ mencuitkan “Masalah terbesar buat

pemilih di Indonesia adlh bukan siapa & bagaimana pilihannya,tp knp orang lain

berbeda pilihan dgn dia Berbeda adlh sebuah keniscayaan Sahabat. Let it go, Let

it flow. Spt cinta, bkn tentang menyatukan dua hati, tp bgmn 2 hati saling

memahami jadi 1”. Dengan hastag #Saya01.

Gambar 3.4

Sumber: https://twitter.com/octania_/status/1111272475269029889?s=20

67

Universitas Sumatera Utara


Kemudian akun twitter @GeryBowo mencuitkan “Indonesia sangat

membutuhkan pemimpin yang benar benar bekerja untuk bangsa dan benar benar

memikirkan kemana arah bangsa Indonesia ini agar semakin maju #Saya01”.

Gambar 3.5

Sumber : https://twitter.com/GeryBowo/status/1093422194669965312?s=20

68

Universitas Sumatera Utara


Dan terakhir dari akun twitter @GhalehRhakasiwi menciutkan “Jika

presiden memang memikirkan kepentingan rakyat, dia akan berpikir bagaimana

cara nya agar rakyat bisa menikmati hasil dari kekayaan alam untuk rakyat. Ini

adalah salah satu bentuk kebijakan pemerintah dalam membangun infrastruktur

demi kepentingan rakyat banyak #Saya01”.

Gambar 3.6

Sumber: https://twitter.com/GhalehRhakasiwi/status/1080553904452976640?s=20

69

Universitas Sumatera Utara


Pelemparan isu di Medsos tentunya sudah direncanakan secara matang

oleh tim Jokowi-Amin dan isu merupakan faktor yang sangat penting dalam

menarik opini publik. Dalam hal ini ada isu negatif dan isu positif, kedua isu

tersebut berasal dari tim Jokowi-Amin. Tentu tidak semua isu negatif berasal dari

pihak internal namun ada pula yang merupakan serangan tim lawan. Isu negatif

diciptakan untuk memancing lawan agar terbawa emosi dalam percakapan yang

negatif. Waktu pembahasan isu di Twitter sekitar tiga hari sampai seminggu jika

isunya menarik publik. Tetapi jika isu itu kurang menarik paling cuma bertahan

tiga jam. Makanya sebelum isu itu dilempar ada tim pengarah isu khusus untuk

mengontrol isu agar menarik dibahas oleh netizen twitter. Meski demikian isu

yang sudah lama dibahas akan muncul kembali jika memang momennya tepat.

Dalam merancang isu tim inti media sosial Jokowi selalu mengadakan rapat setiap

minggunya.62

3.3 Trending Hastag di Media Sosial Twitter

Komisi Pemilihan Umum (KPU), selaku penyelenggara pemilu telah

menjadwalkan debat Pilpres ke-lima atau terakhir 2019. Untuk debat terakhir kali

ini, akan mempertemukan kedua pasangan calon yaitu Jokowi-Amin dan

Prabowo-Sandiaga. Melihat semakin berkembangnya media sosial saat ini, tentu

hashtag atau tagar di media sosial sudah tidak asing lagi di masyarakat, khususnya

di media sosial twitter. Hashtag dapat dimanfaatkan secara strategis, hal ini akan

membantu dalam mengembangkan memberikan keuntungan, seperti, memperluas

62A43,Jokowi Juga Pakai Politik Identitas? (Berita Online Pinterpolitik.com Kamis, 11 April 2019 pukul
19:00 WIB), tersedia di situs: https://www.pinterpolitik.com/jokowi-juga-pakai-politik-identitas/ diakses pada
tanggal 16 Mei 2020, Pukul 11.00 WIB.

70

Universitas Sumatera Utara


jangkauan, memperkuat konten yang ditayangkan, mencapai target pasar, serta

meningkatkan popularitas.

Boyd menjelaskan bahwa media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak

yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi,

berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain.Ketika

menentukan sebuah hashtags, bisa menggunakan kata-kata yang singkat namun

unik, sehingga nantinya mudah diingat dan juga dapat mengundang masyarakat

untuk mau menggunakan hashtag tersebut lewat konten pribadi mereka, dan hal

ini akan mendapatkan konten baru secara gratis melalui hashtags tersebut. Selain

itu, menggunaka hashtags secara konsisten pada setiap media sosial yang

dijalankan membuat masyarakat lebih cepat menangkap pesan yang ingin di

sampaikan.63

Tim kampanye media sosial twitter Jokowi-Amin membuat sebuah hastag

#JokowiMenangDebat yang kemudian menjadikannya trending hastag di twitter.

Memanfaatkan trending hashtag supaya bisa ikut dalam pembicaraan menarik di

tengah masyarakat. Namun tim kampanye media sosial twitter tetap tidak bisa

sembarangan mengikuti semua trending hashtag, tetapi harus memilih hashtag

mana saja yang masih berhubungan dengan strategi kampanyenya. Tujuannya,

agar konten yang disajikan tidak dianggap spam oleh masyarakat dan tidak

mengurangi kepercayaan terhadap pilihan mereka. Menggunakan trending hashtag

juga akan meningkatkan potensi kalau pesan yang disampaikan tim media sosial

melalui kampanye dapat dilihat masyarakat luas, dan memberikan sedikit

ketenaran dalam jangka waktu tertentu. Ini tentunya bisa memberikan

keuntungan, terutama dalam hal menaikkan popularitas. Fungsi lain dari


63 Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Loc. cit. hlm.10-11.

71

Universitas Sumatera Utara


memanfaatkan trending hashtag ini yakni untuk terhubung dengan masyarakat

baru serta meningkatkan hubungan baik dengan pengguna lama. Salah satunya

seperti di tweet oleh akun twitter @Heririskianto15 yang menciutkan “I hope it

will be like that. Hopefully goodness will bring victory tonight and next

Wednesday”. Ditambah hastag #JokowiMenangTotalDebat.

Gambar 3.7

Sumber : https://twitter.com/heririskianto15/status/1117028717954420736?s=20

72

Universitas Sumatera Utara


Kemudian akun twitter @a7ibayu menciutkan “Anak motor akan pilih

anak motor, Anak motor ga akan milih penunggang kuda”. Ditambah dengan

hastag #JokowiMenangTotalDebat.

Gambar 3.8

Sumber : https://twitter.com/a7ibayu/status/1117092045267410945?s=21

73

Universitas Sumatera Utara


Dan masih ada beberapa akun lagi, seperti pada akun twitter @KasmanJ yang

juga menciutkan “We support you Mr. President #JokowiMenangTotalDebat”.

Gambar 3.9

Sumber : https://twitter.com/KasmanJ/status/1117030737142661121?s=20

74

Universitas Sumatera Utara


Terakhir dengan akun @jack_jws menciutkan “Tidak ada negara yang

akan maju jika kita pesimis. Dan itulah tugas sebagai pemimpin, bukan

menyalahkan tapi mencari solusi. Makin yakin no 1”. Dengan hastag

#JokowiMenangTotalDebat #Jokowi2Periode #DebatPilpres2019.

Gambar 3.10

Sumber : https://twitter.com/jack_jws/status/1117083864432693248?s=21

75

Universitas Sumatera Utara


Konten kreatif tersebut juga harus didukung dengan cara sosialisasi atau

penyebaran yang sesuai dengan apa yang diminati kalangan muda, seperti

mengunggahnya dalam media sosial serta menggunakan tokoh publik atau

influencer yang terkenal sebagai buzzer. Dengan begitu informasi politik akan

lebih tersampaikan bagi kalangan mereka. Penggunaan hastag yang tengah

trending merupakan salah satu bentuk komunikasi politik di era sekarang. Hal

tersebut tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan pesan politik kepada publik,

melainkan juga sebagai penciptaan kembali gagasan-gagasan politik sehingga

seseorang dapat belajar politik, menemukan sikap dan nilai-nilai berkenaan

dengan kelembagaan politik, serta pada akhirnya menentukan perilaku politik

tertentu.

Berdasarkan hasil wawancara dengan M.Satya Mohan, selaku wakil

direktur kampanye tim pemenangan Jokowi-Amin di Sumatera Utara mengatakan

bahwa,

“Pemanfaatan media sosial seperti twitter sangat berperan bagi pemilihan


umum tahun 2019 lalu, karena persaingan yang sangat kuat apalagi
semua pihak dari pasagan calon rata-rata mempunyai media sosial seperti
twitter, masyarakat akan antusias dalam pilpres yang akan menyebabkan
terjadinya perselisihan antar pihak, dan juga perdebatan di dalamnya”.64

Sangat mengejutkan bahwa calon presiden dengan nomor urut satu

Jokowi-Ma'ruf Amin berhasil masuk trending topic worldwide twitter. Tepat

dibawah tagar #DebatPilpres2019, dengan bantuan tim kampanye media sosial

twitt terkait tagar soal Jokowi dan Ma'ruf Amin mengumpulkan 80-an ribu lebih

dan sukses ada di besar trending topic worldwide.

64
Wawancara Langsung Dengan M. Satya Mohan pada tanggal 2 Juli 2020, pukul 16.00 - 17.45 WIB.

76

Universitas Sumatera Utara


3.4 Pembuatan Meme-Meme di Media Sosial Twitter

Salah satu strategi tim kampanye media sosial twitter yang dilakukan

yakni dengan membuat meme. Karena tidak semua masyarakat suka membaca

berita panjang, maka tim kampanye medsos membuat meme yang disebarkan

melalui media sosial dengan inti pesan serupa. Fenomena meme tersebut

kemudian dimanfaatkan oleh tim kampanye dengan mengemas informasi politik

dalam bentuk meme sehingga lebih menarik bagi generasi milenial. Purnomo

Setiawan Hari mengemukakan strategi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani

“strategos” diambil dari kata stratos yang berarti militer dan Ag yang berarti

memimpin. Jadi strategi dalam konteks awalnya ini diartikan sebagai general ship

yang artinya sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal dalam membuat rencana

untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang.65

Tim kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut

01, Jokowi-Ma'ruf berupaya untuk terus menggenjot popularitasnya. Selain

dengan turun ke lapangan, kampanye juga dilakukan melalui sejumlah media,

baik itu media massa maupun media sosial. Konten digital Jokowi cenderung

lebih rapi dan sistematis. Mereka banyak memproduksi meme, infografik, dan

video, menampilkan konten visi misi serta pencapaian pemerintahan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Fuad Perdana Ginting, selaku

Dewan Penasihat kampanye tim pemenangan Jokowi-Amin di Sumatera Utara

mengatakan bahwa,

“Tim kami memang kurang interaktif, tapi kami sampaikan pesan lewat
gambar. Itu lebih efektif untuk meningkatkan elektabilitas”. 66

65 Setiawan Hari Purnomo, Loc. cit. hlm.8.


66
Wawancara Langsung Dengan Fuad Perdana Ginting pada tanggal 2 Juli 2020, pukul 14.00 - 15.30 WIB.

77

Universitas Sumatera Utara


Berikut adalah beberapa contoh meme kocak yang sempat viral:

Gambar 3.11

Sumber : https://twitter.com/warsitoady/status/1008675722016141312?s=21

Gambar 3.12

Sumber : https://twitter.com/withbutnoout/status/1275048491836821504?s=20

78

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3.13

Sumber : https://twitter.com/comics4com/status/487818119587434496?s=21

Gambar 3.14

Sumber : https://twitter.com/bozspocky/status/1099989473293549569?s=21

79

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sutrisno Pangaribuan di

Kantor DPRD Sumatera Utara, selaku Juru Bicara Relawan kampanye tim

pemenangan Jokowi-Amin di Sumatera Utara mengatakan bahwa,

"Kemarin tim media sosial fokus membuat meme-meme dan Alhamdulillah


apa itu yang kami yakini memberikan pencerahan kepada masyarakat,
karena juga ada dukungan juga dari media arus utama. Masyarakat kita
kan kalau dikasih uraian berita yang panjang kan males baca, yang paling
senang kan kalau dikasih meme".67
Solusi untuk mengatasi rendahnya minat generasi milenial terhadap politik

adalah dengan mengemas konten-konten informasi politik tersebut sesuai dengan

apa yang mereka minati. Para tim kampanye media sosial harus up to date

mencari tahu apa yang tengah menjadi tren di kalangan milenial, kemudian

memanfaatkannya sebagai media baru dalam menyampaikan pesan-pesan politik.

Seperti misalnya dikemas dalam bentuk meme politik.

Pengguna media sosial yang well inform dan terdidik ini tidak mudah

dibohongi, tapi mudah terpengaruh dan simpati pada hal-hal yang membuat

mereka tertarik. Begitupula peran tim kampanye media sosial dalam hal ini

sebagai pembuat berita dan penyebar berita harus turut mengangkat hal-hal yang

substantif, yang seharusnya bisa berjalan selama masa kampanye. Adapun

pernyataan narasumber di atas dapat disimpulkan bahwa media sosial twitter

sangat berpengaruh bagi pilpres, karena masing-masing tim kampanye calon

presiden beradu strategi kampanye melalui internet, terutama media sosial. Dan

pemanfaatan media sosial untuk kampanye politik ternyata sudah merata, karena

bisa mengoptimalkan manfaat internet dan media sosial.

67 Wawancara Langsung Dengan Sutrisno Pangaribuan pada tanggal 10 Juni 2020, pukul 15.00 - 17.00 WIB.

80

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pemanfaatan media sosial berperan besar dalam pilpres, masing-masing

tim kampanye calon presiden beradu strategi kampanye melalui internet, terutama

media sosial. Pemanfaatan media sosial untuk kampanye politik sudah merata,

dan bisa mengoptimalkan manfaat internet dan media sosial. Media sosial ini

selain sebagai sarana bersosialisasi atau pemasaran secara online, bisa

dimanfaatkan pula sebagai alat kampanye politik yang terbilang praktis.

Penyebaran konten di medsos (twitter) bermaksud mempengaruhi netizen untuk

mengikuti apa yang diinginkan penyebar konten tersebut. Hal ini merupakan

kampanye melalui medsos dengan cara penyebaran konten di media sosial twitter,

pembahasan isu di media sosial twitter, trending hastag di media sosial twitter,

dan pembuatan meme-Meme di media sosial twitter. Dengan harapan, cara

tersebut dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap Jokowi-Amin. Dalam

mengatur strategi kampanye di twitter tim kampanye Jokowi-Amin menyesuaikan

konten pembahasan dengan karakter netizen agar tepat sasaran. Dengan

menyebarkan bahan kampanye yang sesuai dengan kebenaran artinya tim

kampanye menghindari kampanye hitam. Totalitas dalam penyebaran informasi

terkait prestasi Jokowi-Amin baik secara personal atau secara tim, semua

disebarluaskan di medsos baik dalam bentuk video, grafik dan infografi agar

timbul persepsi positif. Kemudian Pola komunikasi yang terjadi dalam media

media twitter adalah komunikasi dua arah/interaktif dan secara realtime. Dalam

81

Universitas Sumatera Utara


kampanye politik, kandidat bisa saling berhubungan langsung dengan khalayak

melalui tulisan di wall atau forum diskusi lainnya yang bisa di koment oleh tiap

orang. Faktor menangnya Jokowi-Amin dilihat dari media sosial, karena rata-rata

dari beberapa tim kampanye dari kandidat tersebut yang terbanyak, adapun faktor-

faktor lain yang membuktikan bahwa menangnya Jokowi-Amin, tidak hanya

dilihat dari media sosial tapi juga dilihat dari popularitasnya, rata-rata memang

banyak yang nyata bahwa jumlah pendukungnya terbilang diatas dari kandidat

yang lain. Komunikasi calon presiden dengan masyarakat, dalam hal ini

melakukan pendekatan prilaku (behaverioralisme), artinya calon presiden secara

tidak langsung mempengaruhi pilihan masyarakat agar dapat memilih.

B. Saran

Setelah usai penelitian ini, saya mencoba memberikan saran diantaranya:

1. Saran Praktis

Diharapkan lebih kreatif dalam memilih konten yang akan disebarkan.

Kemudian sebisa mungkin tidak menggunakan kampanye hitam baik untuk

menyerang lawan atau pun untuk memancing lawan. Dalam kampanye diharapkan

taat akan undang-undang cyber dan harus ada unsur mendidik masyarakat dalam

pembahasan isu di twitter. Untuk perekrutan relawan harus dengan kriteria dengan

pendidikan yang tinggi atau yang ahli di bidang cyber guna mempermudah dalam

menciptakan percakapan yang lebih baik. Antara partai pendukung dengan tim

pemenangan atau pun relawan harus lebih terorganisir. Begitu juga dengaan

politisi dan partai politik bahkan untuk kandidat kepala daerah atau calon presiden

selanjutnya dengan selalu melakukan pemantauan dan pengukuran di media

82

Universitas Sumatera Utara


sosial. Para calon presiden dan wakil presiden harus selalu melakukan evaluasi

setiap aktivitas yang sudah dilakukan. Konten isu yang sudah disebarkan oleh

para netizen melalui medsos seperti twitter, facebook, dan lain-lain. Pada

dasarnya, semakin sering suatu isu dibicarakan di medsos maka masyarakat akan

semakin menganggap penting isu tersebut. Jadi sangat penting bagi para calon

wakil rakyat untuk dibicarakan hal yang positif oleh banyak netizen di media

sosial. Karena suara publik yang virtual akan mampu dijadikan barometer

elektabilitas para kandidat.

2. Saran Akademis

Kemajuan teknologi yang kian pesat dengan perkembangan peradaban

ilmu komunikasi dan media yang semakin marak. Harus dapat dimanfaatkan

dengan baik. Media Sosial merupakan produk baru atau biasa disebut media

digital (new media) dapat menjadi sebuah pendekatan untuk melakukan

penyebaran informasi. Saat ini media yang tidak lagi sebatas hanya kepada media

yang bersifat komunikasi satu arah.

83

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Adam, Rainer. Tanpa Tahun.”Polical Markketing : Strategi Membangun


Konstituen Dengan Pendekatan PR”. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.

Agoeng, Nugroho. 2010. Teknologi Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Ardianto Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah. 2012. Komunikasi Massa.


Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi. Bandung: Armilo.

Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi Politik (Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan


Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arifin, Anwar. 2014. Politik Pencitraan atau Pencitraan Politk. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: Rhineka Cipta.

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik (Konsep, Teori dan Strategi). Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.

Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Hari Purnomo, Setiawan. 1996. Manajemen Strategi : Sebuah Konsep Pengantar.


Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hermin Indah, Wahyuni. 2008. Media dan Cultural Studies. Bandung: P.T
Bentang Pustaka.

Heryanto, Gun Gun. 2012. Public Relations Politik. Bogor: PT Ghalia Indonesia.

Heryanto, Gun Gun. 2013. Komunikasi Politik Sebuah Pengantar. Bogor: PT


Ghalia Indonesia.

Janedjri M, Gaffar. 2012. Politik Hukum Pemilu. Jakarta: Konstitusi Press.

Jefkins, Fank. 1997. Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Kurniati, Sartika. 2009. Step by Step Facebook. Jakarta: PT Exel Media


Komputindo.
Maswadi, Rauf. 1993.Indonesia dan Komunikasi Politik. Jakarta: Gramedia.

84

Universitas Sumatera Utara


Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Mufida. 2014. Kampanye dan Pemilu. Semarang: IKIP PGRI.

Nasrullah, Rulli. 2017. Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Pena, Tim Prima. 2006. Kamus Ilmia Populer. Surabaya: Gitamedia Press.

Pohan, Rusdin. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Lanarka.

Rahmani, Thea. 2016. Penggunaan Media Sosial Sebagai Penguasaan Dasar


Dasar Fotografi Ponsel. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.

Roni, Tabroni. 2012. Komunikasi Politik pada Era Multimedia. Bandung:


Simbiosa Rekatama Media.

Rudi, Susilana Cepi Riana. 2006. Media Pembelajaran, Hakikat, Pengembangan,


Pemanfaatan dan Pengembangan. Bandung: CV Wacana Prima.

Scrooder, Peter. 2009. Strategi Politik. Jakarta: FNS.

Soesilo R. 1991. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) (Serta Komentar


Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal). Bogor: Politeia.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta: PT. Renika Cipta.

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia


Widisuasarana.

Venus, Antar. 2004. Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama


Media.

Berita Online

https://regional.kompas.com/read/2019/05/21/11100531/di-sumut-jokowi-maruf-
menang-348729-suara-dari-prabowo-sandi?page=all

https://fakta.news/berita/tkd-sumut-dipimpin-ivan-batubara

http://simadanews.com/pelantikan-presiden-sukses-tkd-sumut-siap-dukung-
program-jokowi-maruf-amin/

85

Universitas Sumatera Utara


https://hariansib.com/Medan-Sekitarnya/Unggul-Quick-Count--Repnas-Sumut-
Gelar-Syukuran-untuk-Jokowi-Ma--039-ruf-Amin

http://waspada.co.id/2018/12/relawan-jamilah-sumut-siap-menangkan-jokowi-
maruf-amin/

https://www.suara.com/news/2018/08/14/071256/strategi-pemenangan-jokowi-
maruf-amin-mulai-dibentuk

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190413185723-532-386050/faisal-
basri-resmi-dukung-jokowi- maruf-amin

https://www.tagar.id/iwan-fals-jatuh-cinta-pada-pemimpin-senang-bekerja-
jokowi-atau-prabowo

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2014/07/140704_pilpres_medsos

https://www.pinterpolitik.com/jokowi-juga-pakai-politik-identitas/

https://www.liputan6.com/news/read/3868449/daftar-lengkap-visi-misi-jokowi-
maruf-amin

https://kompas.id/baca/polhuk/2018/11/26/menanti-narasi-kampanye-positif/

Internet

https://twitter.com/faisalbasri/status/1116828600622206977?s=21

https://twitter.com/iwanfals/status/1114976865104433152?s=21

https://twitter.com/RohanaSri3/status/1093410871760449537?s=20

https://twitter.com/octania_/status/1111272475269029889?s=20

https://twitter.com/GeryBowo/status/1093422194669965312?s=20

https://twitter.com/GhalehRhakasiwi/status/1080553904452976640?s=20

https://twitter.com/heririskianto15/status/1117028717954420736?s=20

https://twitter.com/KasmanJ/status/1117030737142661121?s=20

https://twitter.com/warsitoady/status/1008675722016141312?s=21

https://twitter.com/comics4com/status/487818119587434496?s=21

86

Universitas Sumatera Utara


https://twitter.com/withbutnoout/status/1275048491836821504?s=21

https://twitter.com/bozspocky/status/1099989473293549569?s=21

https://www.facebook.com/permalink.php?id=351938174905711&story_fbid=17
1284 669692051

Jurnal

Aditya Perdana dan Delia Wildianti (dkk.), Narasi Kampanye dan Media Sosial
dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, Jurnal Bawaslu DKI
Jakarta, Volume 1, No. 01, Mei 2014: hlm.105-120. Tersedia di:
Narasi_Kampanye_dan_Sosial_Media_dalam_P.pdf.

Muhammad Faruq Nuruddinsyah, Media Sosial dalam Komunikasi dan


Kampanye Politik Tahun 2019, Jurnal Academia, hlm. 2-3. Tersedia di:
https://www.academia.edu/7525397/Media_Sosial_dalam_Komunikasi_dan_Kam
panye_Politik.

Annisa Sekarwulan dan Assyifa Amelia Azzahra (dkk.), Penggunaan Media


Sosial Terhadap Partisipasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNJ dalam Menentukan
Capres dan Cawapres 2019, Jurnal Ilmu Komunikasi, Maret 2020: hlm.54-55.
Tersedia di: https://journal.umsida.ac.id/index.php/kanal/article/view/139.

Skripsi

Nurul Fadjri tahun 2011 dari Universitas Padjajaran (UNPAD), Perilaku


Komunikasi Mahasiswa Dalam Situs jejaring sosial Twitter.

Budi Suprapto tahun 2013 dari Universitas Komputer Indonesia Bandung,


Marketing Politik Calon Walikota Bandung.

Widyastuti Hutami Putri tahun 2012 dari Universitas Padjadjaran, Strategi


Kampanye Jokowi - Ahok Dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.

Tanto Fadly tahun 2015 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Strategi Kampanye Media Sosial (Twitter) Tim Pemenangan Jokowi-JK
dalam Pilpres 2014.

Undang-Undang

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, tentang Pemilihan Kepala Daerah dan


Wakil Kepala Daerah (pilkada).

87

Universitas Sumatera Utara


Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, tentang Informassi dan Transaksi
Elektronik (ITE), Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
(RI).

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003, tentang Pemilihan Umum Presiden dan


Wakil Presiden.

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007, tentang Penyelenggara Pemilihan


Umum.

Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008, tentang Pemilihan Umum Presiden dan


Wakil Presiden.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011, tentang Penyelenggara Pemilihan


Umum.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017, tentang Pemilihan Umum.

88

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

89

Universitas Sumatera Utara


Transkip Wawancara
Nama : Sutrisno Pangaribuan
Tempat : Kantor DPRD Sumatera Utara, Jl. Imam Bonjol No.5,
Petisah Tengah, Kota Medan
Hari/Tanggal : Rabu, 10 Juni 2020
Waktu : 15.00 - 17.00 WIB

1. Bagaimana strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin


di Sumatera Utara lakukan dalam mengenalkan pasangan calonnya
kepada masyarakat?
Sebenarnya kita lebih banyak mengandalkan kekuatan figur Jokowi yang
memang sudah menjadi presiden selama lima tahun, karena ini periode ke-
dua. Kemudian kita reproduksi kembali berita-berita Beliau yang pernah
menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Surakarta melayani
masyarakat dan birokrasi. Sehingga orang diingatkan bahwa Pak Jokowi
bukan hanya presiden, tapi Beliau juga meniti karir dari struktur
pemerintahan yang paling kecil.

2. Apakah dalam melakukan kampanye tim pemenangan Jokowi-


Ma'ruf Amin di Sumatera Utara menerapkan rancangan strategi
kampanye?
Waktu itu di Sumatera Utara tidak begitu banyak kampanye terbuka,
sehingga memang tidak ada sesuatu yang kita rancang secara khusus untuk
perancanaan kampanye. Bahkan waktu itu karena pilpres bersamaan
dengan pileg maka memang lebih banyak diserahkan kepada individu-
individu yang ikut serta berkompetisi.

3. Apa saja bentuk-bentuk kampanye yang dilakukan oleh tim


pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Kita menggunakan semua bahan kampanye, jadi menurut peraturan KPU
itu ada dua jenis. Ada alat peraga kampanye dan ada bahan kampaye.
Contoh alat peraga kampanye seperti baliho, tenda becak, dan

90

Universitas Sumatera Utara


pengumuman resmi di koran itu kita gunakan. Tapi yang lebih banyak itu
adalah secara mandiri melalui bahan kampanye melalui caleg-caleg yang
kita gunakan sekaligus menjelaskan secara tidak langsung kepada publik
bahwasannya kita mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin.

4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara dalam membangun
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2019?
Sudah pasti dengan bersosialisasi dan melakukan metode pendekatan
secara langsung salah satunya melekatkan figur yang sederhana tentang
Pak Jokowi, karena Pak Jokowi sudah menginstruksikan kepada kami
bahwa pilpres itu adalah ajang demokrasi yang harus dilaksanakan oleh
kita dengan cara yang demokratis, sehat juga gembira. Kami akan terus
menyusun strategi bagaimana melakukan sosialisasi capaian-capaian
prestasi Pak Jokowi dengan angka dan data yang bersumber dari BPS
untuk membangun kesadaran setiap masyarakat agar mau ikut
berpartisipasi.

5. Dampak apa yang ditimbulkan dari adanya kampanye yang


dilakukan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
terhadap masyarakat?
Sepertinya ketika pilpres digelar tidak begitu banyak pengaruh atau
dampak dari pergeseran-pergeseran pilihan terhadap kandidat. Nyaris tidak
lagi begitu besar hal yang dilakukan oleh tim kampanye, karena jauh
sebelum pilpres terjadipun masyarakat sudah menetapkan pilihannya.
Bahkan swing vooters pun sepertinya tidak berubah. Kalaupun ada
dampak pada waktu itu adalah orang yang tadinya golput menjadi ikut
menggunakan hak pilih dengan harapan agar jangan sampai terjadi selisih
yang sangat dekat. Karena hasil perolehan suara bisa jadi rawan berubah di
Mahkamah Konstitusi.

91

Universitas Sumatera Utara


6. Apakah strategi kampanye yang dilakukan sudah cukup efektif?
Dalam kapasitas sebagai juru bicara menurut saya masih sangat kurang,
karena masih minimnya pemahaman terhadap medan perang.

7. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam merancang strategi


kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Kombinasi dari pengusaha, orang dari partai politik, akademisi dari
berbagai universitas, dan perwakilan-perwakilan dari kelompok
masyarakat serta juga relawan-relawan. Tetapi sebagian dari mereka bukan
sebagai perancang strategi, hanya saja kita minta masukan kepada mereka
apa yang akan mau disampaikan.

8. Kapan kampanye tersebut dilaksanakan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Sabtu 6 April 2019 di Gedung Serbaguna Kisaran, Asahan, Sumatera
Utara.

9. Media apa saja dan seberapa besar pengaruh media sosial terhadap
strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di
Sumatera Utara?
Saya waktu itu fokusnya di media massa, khusus yang menangani media
sosial adalagi bagiannya, Jadi saya tidak masuk di konten media sosial
seperti twitter, facebook, instagram, youtube, dll. Saya khusus di media
massa cetak dan elektronik televisi atau radio.

10. Apa alasan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


memilih media tersebut untuk berkampanye?
Kita sadar betul bahwa baik media sosial atau media massa itu masih
efektif untuk menyampaikan pesan, apa yang mau kita sampaikan untuk
mempengaruhi orang, untuk mengajak orang, dan untuk meyakinkan
orang. Jadi tidak ada alasan tim kampanye untuk tidak memanfaatkan
media ini.

92

Universitas Sumatera Utara


11. Siapa yang menjadi target utama dari kampanye tim pemenangan
Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Menurut saya sebagai juru bicara ketiadaan maping menjadi kita tidak
mempunyai target utama khusus. Jadi target utama tim kampanye kemarin
adalah orang-orang yang belum menetapkan pilihannya dan orang-orang
pemilih pemula.

12. Target apa yang diharapkan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf


Amin di Sumatera Utara dalam Kampanye tersebut?
Target saya bisa antara 55% - 60% dan saya realistis antara angka itu.
Karena melihat pada pengalaman sebelumnya gak mencapai 55% tapi
tetap menang biarpun tidak jauh selisihnya.

13. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


membagi tugas di internal dalam hal melakukan kampanye?
Karena lebih banyak menggunakan dan mengandalkan tim dilapangan jadi
belum pernah adanya suatu perjalan khusus tim kampanye ini jalan kesana
jalan kesini. Dan kita juga punya tim kampanye daerah masing-masing.

14. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam memaksimalkan SDM untuk kelancaran kampanye pilpres
tahun 2019?
Tidak akan ada sebuah tim yang bekerja dengan baik kalau maping nya
tidak jelas. Misalnya kalau SDM berjumlah 100 orang tapi tidak
mengenali potensinya masing-masing itu tidak akan berjalan. Jadi lebih ke
pendekatan masing-masing potensi setiap orang.

15. Isu apa saja yang dibahas saat kampanye?


Ketika Pak Jokowi datang lebih banyak menjelaskan apa yang sudah
dipikirkan dan apa yang sudah dilakukan. Jadi setiap kali kita
mengkampanyekan jokowi yah tentu keberlanjutan dan keberlangsungan
periode ini. Tapi tetap mencangkup infrastruktur, karena itu jualan utama

93

Universitas Sumatera Utara


kita kemarin. Kita menyadari betul bahwa ada hal-hal lain juga yang
akhirnya lalai kita persiapkan.

16. Dari mana dana kampanye itu berasal? Dan berapa dana kampanye
yang tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
keluarkan?
Saya gatau ada dana atau gak kemarin. Dan berapa dana juga, yah karena
praktis saya tidak mendapatkan dana apapun untuk melakukan kampanye
ini. Padahal salah satu peran penting dari tim kampanye itu yah saya juru
bicara. Tapi kalaupun ada dana yang digunakan itu bersumber dari turunan
partai politik dan mungkin juga ada dana dukungan dari pusat.

17. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam menyusun rencana evaluasi kampanye pilpres 2019?
Perencanaannya saja kadang tidak dirancanakan apalagi evaluasinya.
Adasih seperti kemarin konferensi pers, tapi saya yakin itu bukan untuk
evaluasi yang direncanakan.

18. Bagaimana respon masyarakat terhadap kampanye yang sudah


dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera
Utara?
Karena masing-masing sudah punya pilihan, jadi respon mereka yah biasa
saja. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya tidak begitu banyak
berpengaruh terhadap pilihan orang.

94

Universitas Sumatera Utara


Transkip Wawancara
Nama : Fuad Perdana Ginting
Tempat : Pos Kupi Jl. Dr. Mansyur Padang Bulan, Medan Selayang,
Kota Medan
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juli 2020
Waktu : 14.00 - 15.30 WIB

1. Bagaimana strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin


di Sumatera Utara lakukan dalam mengenalkan pasangan calonnya
kepada masyarakat?
Karena kebetulan calon yang kita usung itu adalah Jokowi-Ma'ruf Amin
yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, jadi tim kampanye daerah sumut
itu tidak sulit lagi untuk mengatakan kepada masyarakat. Karena sudah
cukup terkenal maka tidak ada kendala apapun jadi cukup aktivasi saja
materi-materi kampanye yang disusun oleh tim kampanye pusat. Jadi
fungsi tim kampanye kemarin itu tidak lagi memberikan strategi khusus di
daerahnya, tapi cukup memantapkan ulang apa saja yang sudah dibuat
oleh pusat kemudian kita aplikasikan kembali di daerah saya kira seperti
itu.

2. Apakah dalam melakukan kampanye tim pemenangan Jokowi-


Ma'ruf Amin di Sumatera Utara menerapkan rancangan strategi
kampanye?
Sudah Pasti ya kita lakukan rancangan strategi dulu, contohnya kita wajib
mendatangi tokoh-tokoh masyarakat apalagi di daerah yang suara Jokowi
itu masih lemah. Kita dekati dan kita undang mereka sebagai pembicara
bahkan calonnya langsung kita datangkan ke beberapa daerah

3. Apa saja bentuk-bentuk kampanye yang dilakukan oleh tim


pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Ada kampanye akbar, pengumpulan massa baik itu di lapangan maupun di
gedung. Di Medan kemarin ada dua atau tiga kali saya lupa. Terus ada

95

Universitas Sumatera Utara


juga kampaye yang bersifat media seperti koran, radio, tv, ataupun media
sosial. Saya kira bentuk-bentuk kampanye yang biasa dilakukan calon-
calon kontestan pemilu yah semua dilakukan.

4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara dalam membangun
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2019?
Ya setiap kampanye kita pasti akan mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pilpres. Kebetulan emang pilpres kali ini itu imajinasi
masyarakat sangat tinggi mungkin karena Cuma ada dua pasangan calon.
Jadi masyarakat sangat antusias terhadap masing-masing calon
presidennya, sehingga tanpa perlu susah payah lagi para calon pemilih ini
sudah memang ikut berpartisipasi. Walapun tetap kita ingatkan kapan
pemilunya dan bagaimana cara memilihnya dengan baik. Karena pilpres
ini serentak dengan pileg kemarin, jadi ada banyak kertas suara yang
mereka coblos.

5. Dampak apa yang ditimbulkan dari adanya kampanye yang


dilakukan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
terhadap masyarakat?
Dampak ini seharusnya yah diukur ya. Tapi pasti ada dampak yang
ditimbulkan kepada mereka. Pertama, mungkin mereka sudah memilih
dalam hati siapa pilihan mereka. Tapi dengan adanya kampanye-kampanye
yang dilakukan oleh tim kampanye daerah ini makin memperkuat
keteguhan hati mereka untuk memilih calon presidennya. Jadi lebih
kepada kualitas pemilih, dampaknya akan seperti itu. Kampanye ini hanya
untuk membuat calon pemilih ini semakin teguh saja akan pilihannya.

6. Apakah strategi kampanye yang dilakukan sudah cukup efektif?


Efektif atau tidak kalau menurut saya sudah efektif ya.

96

Universitas Sumatera Utara


7. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam merancang strategi
kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Yang terlibat ini tentunya ketua tim kampanye pusat, direktur kampanye
sumut juga dan unsur-unsur dari partai.

8. Kapan kampanye tersebut dilaksanakan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Saya lupa tepatnya kemarin kapan, tapi kemarin ada jadwalnya kok.

9. Media apa saja dan seberapa besar pengaruh media sosial terhadap
strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di
Sumatera Utara?
Kalau media sosial saya kira ini hanya berdampak pada masyarakat
perkotaan, kalau di daerah tingkat kabupaten itu sangat sedikit dampaknya
paling hanya di anak mudanya saja. Tapi akan tetap dilakukan. Karena
penting juga, masyarakat perkotaan ini penting digiring opininya agar
diharapkan bisa disampaikan ke keluarganya di daerah-daerah.

10. Apa alasan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


memilih media tersebut untuk berkampanye?
Zaman sekarang sudah makin canggih, banyaknya pemilih pemula juga
membuat salah satu alasan tim kampanye untuk memilih media sosial
sebagai alat untuk berkampanye. Seperti yang kita tau remaja sekarang
sudah pasti mempunyai setidaknya satu akun medsos. Jadi media sosial
sekarang sudah luas cangkupannya, bukan hanya untuk kalangan remaja,
tapi juga kepada orang dewasa dan lansia

11. Siapa yang menjadi target utama dari kampanye tim pemenangan
Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Target utamanya adalah orang-orang yang sebelumnya tidak memilih
Jokowi, dan pemilih pemula kita samakan untuk daerah kota ataupun desa
tetap kita ajak untuk menarik perhatian agar memilih paslon satu.

97

Universitas Sumatera Utara


12. Target apa yang diharapkan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf
Amin di Sumatera Utara dalam Kampanye tersebut?
Ada, jadi kemarin kita punya target kemenangan Jokowi itu sampai 70%
di Sumatera Utara walaupun itu tidak tercapai ya tapi tetap menang juga di
60%.

13. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


membagi tugas di internal dalam hal melakukan kampanye?
Ini saya menjawab sebagai penasihat ya, tidak ada yang sempurna karena
memang kemarin ada pembagian tugas yang tidak rapi. Ada juga tim yang
bekerja tanpa koordinasi jadi itu biasa terjadi meskipun jika dilihat dari
kinerja nya yah tetap untuk kemenangan Jokowi.

14. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam memaksimalkan SDM untuk kelancaran kampanye pilpres
tahun 2019?
Iya ada, emang kita kemarin untuk penempatan-penempatan tim yang
menduduki posisi-posisi direktur atau wakil direktur emang orang-orang
yang ahli di bidangnya. Misalnya yang menjabat di relawan sudah
berpengalaman sebelum-sebelumnya. Begitu juga dengan tim kampanye
yang mereka sudah berpengalaman berkampanye. Jadi kita juga memilih
orang selain dia dari latar belakang partai pendukung dia juga berlatar
belakang profesional.

15. Isu apa saja yang dibahas saat kampanye?


Masalah Jokowi komunis, Jokowi cina, dari mana asalanya. Kami tidak
pernah menciptakan black kampanye, tapi negatif kampanye wajar.
Bagaimana cara mengatasi berita dan masyarakat tertarik.

98

Universitas Sumatera Utara


16. Dari mana dana kampanye itu berasal? Dan berapa dana kampanye
yang tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
keluarkan?
Dana kampanye ini berasal dari sumbangan-sumbangan masyarakat. Ada
juga dari atas tapi lebih bersifat materi alat kampanye atau sering disebut
alat peraga kampanye seperti kaos, spanduk, dan bendera. Sedangkan
masalah berapa jumlah dana kampanye saya lupa bukan tidak tau.

17. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam menyusun rencana evaluasi kampanye pilpres 2019?
Kebetulan kemarin setelah pilpes tidak ada lagi evalusasi, tapi setiap
minggu kita ada evaluasi. Target mingguan kita ada selalu kok.

18. Bagaimana respon masyarakat terhadap kampanye yang sudah


dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera
Utara?
Ini lebih cocok harusnya yang menjawab masyarakat ya, tapi kalau
menurut saya pasti banyak kekurangan yang ditampilkan ya. Karena
masyarakat kita taulah banyak tuntutan. Tapi kemarin kita berusaha
semaksimal mungkin sampailah pesan-pesan yang mau disampaikan
kepada masyarakat.

99

Universitas Sumatera Utara


Transkip Wawancara
Nama : M. Satya Mohan
Tempat : Pos Kupi Jl. Dr. Mansyur Padang Bulan, Medan Selayang,
Kota Medan
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Juli 2020
Waktu : 16.00 - 17.45 WIB

1. Bagaimana strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin


di Sumatera Utara lakukan dalam mengenalkan pasangan calonnya
kepada masyarakat?
Sebenarnya calon yang mau kita kampanyekan adalah Jokowi-Ma'ruf
Amin tidak perlu metode pengenalan lagi. Karena masyarakat sudah jauh
lebih mengenal mereka. Terlebih lagi Pak Jokowi mau mencapai dua
periode dan lawannya juga tetap Pak Prabowo yang sudah dikenal oleh
masyarakat luas, jadi pastilah masyarakat udah pada tau.

2. Apakah dalam melakukan kampanye tim pemenangan Jokowi-


Ma'ruf Amin di Sumatera Utara menerapkan rancangan strategi
kampanye?
Yang pertama kita lakukan adalah pemetaan. Pemetaan wilayah yang
dimana wilayah yang pro kepada Jokowi dan mana yang tidak. Kemudian
kita masuk kedalam strategi kampanye nya, apa yang harus kita jual
kepada masyarakat. Dan langkah-langkah apa yang akan kita ambil.
Apakah sosialisasi melaui media atau sosialisasi door to door.

3. Apa saja bentuk-bentuk kampanye yang dilakukan oleh tim


pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Kita memakai strategi kampanye emang, tapi strategi kampanye nya ini
berbeda, karena kita melakukan sistemnya door to door sekaligus
kegiatannya fogging karena lebih efektif. Dan kemudian menempel sticker
kepada masyarakat yang mau, tapi tidak dipaksa.

100

Universitas Sumatera Utara


4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh tim pemenangan
Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara dalam membangun
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2019?
Yang kita lakukan sosialisasi sudah pastilah. Karena di dalam tim
kampanye daerah ada berbagai macam strategi kampanye, ada yang
melewati pemili pemula, ada yang melewati media sosial, ada yang
bertemu langsung dengan masyarakat, dan berkomunikasi dengan tokoh-
tokoh masyarakat. Nah yang paling efektif yang kita gunakan itu adalah
media sosial. Karena kita menjamah langsung kepada orangnya tanpa kita
harus mengeluarkan harga yang besar.

5. Dampak apa yang ditimbulkan dari adanya kampanye yang


dilakukan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
terhadap masyarakat?
Sampai sejauh ini sih gak ada dampak yah. Paling mungkin biasalah kalau
kampanye secara keseluruhan itu ada kampanye hitam dan berita-berita
hoax. Kalau sampai saat ini dampak yang signifikan sih belum ada,
kemudian pas kita melakukan sosialisasi semuanya berjalan dengan baik-
baik saja. Cuma karena yang pertama kita lakukan adalah metode
pemetaan, jadi mugkin kita bisa lihat ini mana basis nya Jokowi dan mana
basis nya Prabowo.

6. Apakah strategi kampanye yang dilakukan sudah cukup efektif?


Kalau saya bilang sih begini, kebanyakan kita ini berjalannya sesuai
dengan intruksi tim kampanye nasional. Karena perancangannya semua
melewati pusat. Nah strategi kampanye itu sudah berjalan apalagi di dalam
tingkat relawan. Keuntungan Pak Jokowi ini memiliki relawan yang
banyak, walaupun tanpa kita bentuk atau kita kumpulin masing-masing
relawannya sudah bergerak.

101

Universitas Sumatera Utara


7. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam merancang strategi
kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Pihak yang terlibat sudah pasti ketua parpol tingkat Sumatera Utara, tokoh
masyarakat, dan adapun akademisi setiap kampus.

8. Kapan kampanye tersebut dilaksanakan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Saya sih lupa kapan tepatnya, tapi kemarin Pak Jokowi ikut langsung kok
datang ke Medan. Jadi setiap kampanye Pak Jokowi hadir.

9. Media apa saja dan seberapa besar pengaruh media sosial terhadap
strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di
Sumatera Utara?
Yang kita pakai itu sudah tentulah Facebook, Twitter, Instagram, dll.
Media sosial zaman sekarang yang sering di expose oleh orang saat inilah.

10. Apa alasan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


memilih media tersebut untuk berkampanye?
Kalau bagi saya begini ya, kalau media sosial itu menggandeng pemilih
pemula. Banyak pemili pemulu itu bermain di medsos jadi medsos itu
penting. Apalagi medsos itu banyak berita hoax yah disebarkan. Jadi itu
penting untuk mengatasi isu-isu yang ada.

11. Siapa yang menjadi target utama dari kampanye tim pemenangan
Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Target yang paling utama dari tim kita adalah pemilih pemula, dampak
pemilih pemula sudah bisa diperhitungkan mempuyai suara yang besar.
Oleh karena itu target utama tim kampanye daerah yah pemilih pemula.
Apalagi pemilih pemula ada kemungkinan golput dan kebanyakan masih
bingung siapa calon yang akan dia pilih.

102

Universitas Sumatera Utara


12. Target apa yang diharapkan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf
Amin di Sumatera Utara dalam Kampanye tersebut?
Pak Jokowi menang 60% itu adalah target harapan kita. Biarpun hasil yang
dicapai tidak seperti target pada awalnya, tapi Pak Jokowi tetap menang
dan mendapatkan 55% suara lebih banyak.

13. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


membagi tugas di internal dalam hal melakukan kampanye?
Kalau kita sejauh tim kampanye kemarin sih, cukup bagus ya. Jadi yang
mana bagiannya kampanye fokusnya yah di kampanye. Jadi itu diatur oleh
ketua tim kampanye daerah Bang Ivan Batubara agar semua bidang di
dalam tim bergerak sesuai bidangnya masing-masing. Jadi itu cukup
efektif emang agar lebih terkontrol dan fokus.

14. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam memaksimalkan SDM untuk kelancaran kampanye pilpres
tahun 2019?
Pertama bersosialisasi dengan relawan lah, karena mau gak mau kan
relawan itu yang militan. Kemudian ketua-ketua umum parpol yang
menggerakkan masing-masing mesin partai. Jadi sampai tingkat kelurahan
atau tingkat kecamatan kan masing-masing parpol punya basis massa. Nah
kita memanfaatkan relawan dan ketua umum partai yang bergerak untuk
sumber daya manusia agar melancarkan kampanye.

15. Isu apa saja yang dibahas saat kampanye?


Isu palingan strategi kita untuk bagaimana mengalihkan kampanye hitam
ini kepada kampanye yang positif begitu. Jadi isu pertama dalam
kampanye kita itu mengatasi kampanye hitam tersebut.

103

Universitas Sumatera Utara


16. Dari mana dana kampanye itu berasal? Dan berapa dana kampanye
yang tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
keluarkan?
Setahu saya ya dana kampanye itu dari pusat. Kalau di daerah inikan
bergeraknya sesuai keinginan masing-masing jadi tanpa adanya paksaan
dan tanpa adanya tuntutan. Jadi itinya semua berasal dari pusat.

17. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam menyusun rencana evaluasi kampanye pilpres 2019?
Tidak sih, karena saya pikir tolak ukur kesuksesan itukan menangnya
Jokowi di Sumatera Utara, Jadi kalau menang iya berarti melakukan yang
dikerjakan oleh tim berjalan dengan baik. Karena itu sampai hari ini gak
ada evaluasi masing-masing.

18. Bagaimana respon masyarakat terhadap kampanye yang sudah


dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera
Utara?
Tidak ada yang spesial dari respon masyarakat sama sekali, apalagi karena
Pak Jokowi sekarang periode kedua. Jadi respon masyarakat yah biasa
saja.

104

Universitas Sumatera Utara


Transkip Wawancara
Nama : Meryl Saragih
Tempat : Online
Hari/Tanggal : Jumat, 12 Juni 2020
Waktu : 13.00 - 14.30 WIB

1. Bagaimana strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin


di Sumatera Utara lakukan dalam mengenalkan pasangan calonnya
kepada masyarakat?
Ya strateginya seperti ya layaknya di media sosial apa yang di cari
masyarakat di media sosial. Konten-konten yang menarik itu yang kita
produksi dan tentu saja itu informasi yang mengandung kebenaran bukan
informasi yang mengada-ada, fakta-fakta tentang calon. Apa prestasinya,
track recodnya agar orang-orang tertarik dan dibentuklah dalam bentuk
infografi, video apapun itu yang di media sosial orang seneng
melakukannya. Pertama, dengan melakukan door to door kerumah warga
sambil mengenalkan program program visi dan misi untuk Indonesia maju.
Kedua, dengan membranding Jokowi-Ma’ruf Amin disetiap spanduk caleg
pendukung paslon 02.

2. Apakah dalam melakukan kampanye tim pemenangan Jokowi-


Ma'ruf Amin di Sumatera Utara menerapkan rancangan strategi
kampanye?
Sudah pasti, Memenangkan, namanya juga tim pemenangan kampanye.
Ya mengkampanyekan, kalo media sosial ya kampanye melalui media
sosial. Contoh info-info yang beredar tentang calon presiden yg
bersangkutan, info-info, gambar, video atau grafik yang beredar di media
sosial.

105

Universitas Sumatera Utara


3. Apa saja bentuk-bentuk kampanye yang dilakukan oleh tim
pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Banyak sekali yah kalau bicara tentang bentuk. Karena ada yang secara
langsung maupun tidak langsung. Yang terpenting tujuannya satu yaitu
menggiring opini masyrakat agar sesuai dengan apa yang diinginkan,
dengan pembahasan isu-isu tertentu. Pokok pentingnya adalah pembekalan
materi baik melahirkan isu atau mengcounter isu itu yang harus, seperti:
- Kampenye tatap muka , meliputi kampanye terbuka ditanah lapang
maunpun digedung.
- Kampanye tiologis meliputi, seminar( diskusi publik, diskusi warung
kopi, takbik akhbar, diskusi komunitas.
- Kampenye multimedia meliputi, kampanye di media sosial (Twitter,
Facebook, Instagram, dan Youtube).
- Kampanye di media pemberitaan ( Portal berita online).
- Kampanye door to door.

4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara dalam membangun
kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2019?
Diskusi, dulu saya tak kenal anda sekarang kenal. Melalui medsos dapat
mencari informasi yang diingkan dan medsos membentuk karakter dan
mengonstruk cara berfikir masyarakat. Melakukan edukasi politik kepada
masyarakat agar memberikan hak pilihnya dengan benar untuk
membangun Indonesia Maju dan menyampaikan kepada masyarakat
bahwa Jokowi-Amin adalah sosok yang tepat untuk mempinpin Indonesia
5 Tahun kedepan.

5. Dampak apa yang ditimbulkan dari adanya kampanye yang


dilakukan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
terhadap masyarakat?
Menurut hasil survey dan pengamatan kami mempunyai dampak dalam
bentuk efek. Menjual produk itu dianggap cukup efektif sasarannya jelas,
kita berkesimpulan bahwa yang namanya medsos harus kita pakai untuk
menjalani untuk menjual produk kita memang tidak terlalu besar karena

106

Universitas Sumatera Utara


pengguna medsos ini yang dibayangkan, tapi cukup signifikan
pengaruhnya.

6. Apakah strategi kampanye yang dilakukan sudah cukup efektif?


Cukup efektif sih bisa dibilang karena strateginya jalan dan banyaknya
relawan kita jika dibandingkan dengan relawan lawan. Sebagai buktinya
dari pemilu 2014 dengan 2019 mengalami kenaikan.

7. Siapa sajakah pihak yang terlibat dalam merancang strategi


kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Pembentukan tim secara nasional ditentukan oleh partai-partai pengususng
dan pendukung kemudian dibentuk oleh tim dan partai lain. Kemudian ada
relawan dan konsultan, kalau tokoh partai dan konsultan pasti dengan
kontrak, tapi kalau dengan relawan tidak ada. Relawan itu terbentuk dari
bentukan masing-masing. Ini suporting partai relawan ditampung oleh
induk partai, sistem kerja relawan tidak bisa dibilang dengan sistem kerja
tidak pakai kos, saya juga bikin relawan sendiri bikin kegiatan sendiri,
melakukan mengobatan sendiri, inisiatif sendiri kita tanggung sendiri.
Relawan masuk kedalam tim sukses tp jaringannya sebagai ujung tumbak,
secra struktural tidak ada tapi dalam kerja ada dan kunci keberhasilan.

8. Kapan kampanye tersebut dilaksanakan oleh tim pemenangan


Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Sabtu 6 April 2019 di Gedung Serbaguna Kisaran, Asahan, Sumatera
Utara.

9. Media apa saja dan seberapa besar pengaruh media sosial terhadap
strategi kampanye tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di
Sumatera Utara?
Semua, ada facebook, youtube, dan twitter, dampak segnifikan dalam
membangun kesadaran politik di tengah masyarakat, karena kita semua
butuh menjual produk dan kita main semua medsos. Besar sekali
pengaruhnya, apalagi cangkupan media sosial ini tidak terbatas ya.

107

Universitas Sumatera Utara


10. Apa alasan tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
memilih media tersebut untuk berkampanye?
Menang, menangnya di opini publik Efektivitas dan efesiensi dalam
menjangkau masyarakat kalangan bawah, menengah dan atas. Artinya
opininya harus positif. Pasti ada yang ngukur dan penvapaian orang juga
dapat dihitung. Ada alat penghitungnya. Kita harus menciptakan sentimen
yang positif dimedia sosial. Sentimen negatif pasti ada tapi kita harus
menciptakan sentimen positif lebih besar. Cara menciptakan sentimen
positif diproduksi terus dan disebarkan dalam bentuk berita, video dan
lain-lain yang bisa membuat orang beranggapan positif.

11. Siapa yang menjadi target utama dari kampanye tim pemenangan
Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara?
Tidak ada pengecualian, artinya semua kalangan.

12. Target apa yang diharapkan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf


Amin di Sumatera Utara dalam Kampanye tersebut?
Mendapatkan nilai positif atau pendapat positif masyarakat lebih banyak.
Sekitar 60 juta user dan pemilih 180 juta setiap medsos. Dibawah 30
persen. Pengaruh orang yang maen media sosial luar biasa banyak.

13. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


membagi tugas di internal dalam hal melakukan kampanye?
Pembentukan tim secara nasional ditentukan oleh partai-partai pengususng
dan pendukung, yang artinya relawan yang terpilih sudah pasti mempunyai
kemampuan dalam hal berkampanye, kemudian dibentuk tim dan partai
lain. Melalui tugas internal sudah menjadi tanggung jawab masing-masing
setiap bidangnya. Dengan membagi Jobdisk Sesuai degan program
kampanye.

108

Universitas Sumatera Utara


14. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
dalam memaksimalkan SDM untuk kelancaran kampanye pilpres
tahun 2019?
Dengan selalu melakukan kursus-kursus kapasitas SDM seperti pelatihan ,
sekolah politik, dan lain-lainya.

15. Isu apa saja yang dibahas saat kampanye?


Ada isu positif ada isu negatif, positif yg bagus-bagus tentang jokowi
seperti merakyat sedangkan isu negatif ke lawan. Isu negatif tentang
Jokowi isu PKI dari internal dan dikompor-kompori lawan dan lawan
terpancing.

16. Dari mana dana kampanye itu berasal? Dan berapa dana kampanye
yang tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara
keluarkan?
Tidak berani ngomong, karena ada dibendahara. Tapi saya yakin medsos
yang kita buat kosnya lebih kecil. Karena partai dan konsultan sama-sama
suka tokohnya. Bukan gratis untuk angka agak susah.

17. Bagaimana tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera Utara


dalam menyusun rencana evaluasi kampanye pilpres 2019?
Kurang tau, itu konsultan. Jadi konsultan sendirilah mungkin yang akan
mengevaluasi dan mengolah isu dan lain-lain tentang kampanye kemarin.
Tim sukses sudah dibubarkan, selesai pemilu. Masa pencoblosan aja
kampanye sudah dilarang. Seminggu sebelum pencoblosan sampai
sekarang belum ada evaluasi. Tapi evaluasi disusun sesuai degan program
dan capaian dilapangan.

109

Universitas Sumatera Utara


18. Bagaimana respon masyarakat terhadap kampanye yang sudah
dilakukan oleh tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Sumatera
Utara?
Lumayan, kemungkinan perolehan jokowi di medsos akibat respon dapat
mendongkrak sekitar 5-15%. Masyarakat sudah kecanduan medsos apapun
bentuknya. Masyarakat untuk kepentingan medsos seperti baca berita dan
lain-lain dan itu cukup signifikan.

110

Universitas Sumatera Utara


111

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai