TESIS
Oleh
TESIS
Oleh
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister Studi Pembangunan pada Program Studi –
Studi Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisasn tesis ini, telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang
penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku
Penulis
ABSTRAK
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Asahan Smart City. Adapun Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
Pembangunan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara.
Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini tidak terlepas dari bantuan
beberapa pihak yang terus memberikan doa, dukungan, bimbingan, serta saran.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
2. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Sumatera Utara.
7. Kedua orang tuaku tercinta, bapak J.Manurung dan mama T.Purba yang
selalu memberikan doa, poda ni, semangat, dukungan, cinta dan kasih
Penulis
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.1.7 Kondisi Keuangan Daerah Kabupaten Asahan ............................... 40
4.1.8 Gambaran Umum Pemerintahan Kabupaten Asahan ...................... 41
4.1.9 Deskripsi Umum Konsep Penerapan e-Government ...................... 42
4.2 Hasil Penelitian....................................................................................... 45
4.2.1 Deskripsi dan Analisis Data ............................................................ 45
4.2.2 Penerapan e-Government Pemerintah Kabupaten Asahan .............. 47
4.2.2.1 Infrastruktur Teknologi Informasi ........................................... 47
4.2.2.2 Tingkat Konektivitas dan Penggunaan TI ............................... 57
4.2.3 Aspek Kelembagaan Penerapan e-Government .............................. 60
4.2.3.1 Struktur Organisasi .................................................................. 60
4.2.3.2 Perangkat Hukum .................................................................... 65
4.2.3.3 Ketersediaan Sumber Daya Manusia ....................................... 67
4.2.3.4 Perubahan Paradigma .............................................................. 69
4.2.3.5 Ketersediaan Dana dan Anggaran............................................ 72
4.2.4 Aspek Penghambat e-Government Kabupaten Asahan................... 74
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 78
LAMPIRAN ......................................................................................................... 95
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Tahun 2017 .................................. 4
Tabel 1.2 Jarak Pusat Pemerintahan Terhadap Kecamatan Kab. Asahan ............... 5
Tabel 4.1 Letak dan Geografis Kabupaten Asahan ............................................... 33
Tabel 4.2 APK dan APM Tahun 2018 .................................................................. 37
Tabel 4.3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan ............... 38
Tabel 4.4 Distribusi PDRB Kabupaten Asahan Tahun 2018 ................................ 39
Tabel 4.5 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah ..................................... 40
Tabel 4.6 Rekapitulasi Inventaris Barang Tahun 2017 ......................................... 51
Tabel 4.7 Rangkuman Pembagian Tanggungjawab S.I. Kab. Asahan.................. 54
Tabel 4.8 Ringkasan Publikasi Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Asahan ....... 55
Tabel 4.9 Perkembangan Layanan Aplikasi Kabupaten Asahan .......................... 58
Tabel 4.10 Pencapaian Sasaran Strategis Diskominfo Tahun 2017-2018 ............ 64
Tabel 4.11 Jumlah Tenaga Kerja Diskominfo ...................................................... 67
Tabel 4.12 Akuntabilitas Keuangan Tahun 2018 .................................................. 72
Tabel 4.13 Perjanjian Kinerja Diskominfo Kabupaten Asahan Tahun 2018 ........ 74
Tabel 4.14 Hasil Temuan Lapangan Terhadap Teori Indrajit ............................... 87
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1 BAB I
PENDAHULUAN
belum ada menjadi isu yang hangat serta menarik perhatian dunia. Beberapa isu-
isu yang menarik antara lain seperti demokratisasi, HAM (Hak Asasi Manusia),
serta berbagai hal yang akan menjadi perhatian berbagai negara dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
sesuatu hal yang mudah ketika pemerintah dihadapkan pada suatu tuntutan untuk
oleh karena hal itu mengharuskan pemerintah untuk lebih memahami terkait
konsep mendalam dari smart city. Salah satu bentuk dari pemerintahan yang good
menjadi lebih cepat, efektif dan eisien dalam menjawab setiap permasalahan.
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
Government yang baik melalui pemanfaatan teknologi informasi yang baik juga
hanya sebagai salah satu faktor pendukung dalam membangun smart city dengan
yang memicu yaitu, perubahan zaman saat ini memaksa pemerintah untuk
melakukan reposisi dari hal yang bersifat internal menjadi eksternal, artinya
Asahan tertuang dalam Peraturan Bupati Asahan Nomor 39 Tahun 2018 tentang
dan Informasi Kabupaten Asahan melalui media (Heta News, 2018) bahwa “visi
yang ada secara efektif dan efisien, serta memberikan kemudahan bagi
juga oleh daerah-daerah lain, sedikitnya ada point penting permasalahan yang
sementara diakhir tahun 2017 tercatat Kabupaten Asahan berjumlah 718.718 jiwa
berjumlah 409.091, Labuhan Batu 478.593, Labusel 326.825, Labura 357.691 dan
Tanjung Balai 171.187 jiwa. Hal ini sejatinya juga merupakan salah satu implikasi
terutama salah satu lokasi kemacetan terletak sepanjang Jalan Imam Bonjol yang
mana adanya sarana hiburan masyarakat Cinema XX1 yang bukan hanya
Balai, Batubara.
Pada data tersebut menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang terbesar ada pada
Kabupaten Asahan berjumlah 718.718 jiwa di tahun 2017 dan yang terkecil ada
pada Kota Tanjung Balai berjumlah 171.187 jiwa. Adapun luas wilayah bagi
Kabupaten Asahan 3702.21 m2 sedangkan yang terkecil ada pada Kota Tanjung
pusat Kabupaten Asahan terhadap stuktur pemerintahan dalam sektor kecil sangat
lah jauh dan memerlukan waktu yang lama untuk menempuhnya. Adapun data-
data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan terkait jarak
30-70 km dengan jarak tempuh berkisar 2-3 jam bahkan lebih jika kondisi jalan
yang dilalui dalam keadaan rusak-rusak. Hal ini menjadi tuntutan bagi pemerintah
backbone Smart City, artinya bahwa e-Government adalah fondasi awal berdirinya
smart city yang dimana pemerintah membangun sebuah ekosistem elektronik yang
saling terintegrasi, saling bertukar data antar daerah, serta saling membangun
business process terpadu antar sistem elektronik, bukan hanya antar lembaga
Government sebagai pelayanan publik yang dapat diakses melalui portal resmi
masyarakat belum mengetahui fungsi dari aplikasi tersebut. Selain hal itu,
dan Informasi Hukum), LPSE, PPID, siMaya, e-Buletin, e-Kliping, Smart Pajak,
belum lengkap serta masih terdapat beberapa domain yang belum dapat dibuka
dan masih dalam proses. Selain itu, setiap OPD maupun kecamatan yang telah
membentuk portal belum seluruhnya dapat diakses dan masih terlihat kosong
maupun halaman awal saja. Beberapa aplikasi yang terdapat dalam domain e-Gov,
CCTV belum dapat diakses secara penuh dan masih dalam tahapan halaman utama
saja.
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Asahan.
TINJAUAN PUSTAKA
belum maksimal, karena beberapa spek kesiapan yang diukur belum terpenuhi.
Pertama, aspek tata kelola, pemkab Mandailing Natal belum memiliki landasan
SDM aparatur ditemukan sudah cukup familiar dengan teknologi, namun yang
menjadi titik lemah adalah ketika hal-hal teknis seperti troubleshooting dan
10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
oleh Biro Humas dan PDE selaku pengelola e-Government di Sulawesi Tenggara.
Hasil yang ditemukan peneliti bahwa sistem e-Government sudah berjalan dengan
masyarakat tentang adanya situs e-Government, selain hal tersebut, informasi dan
informasi dan data di dalamnya. Hal lain yang ditemukan adalah e-Government
belum dapat mengekspose semua rangkaian renja, namun masih banyak yang
terendah dalam tata kelola pemerintahan Kota Bandung yaitu pada kelurahan
e-Government pada tingkat kelurahan sudah berjalan, namun belum efektif, baik
terhadap aplikasi e-kelurahan, jaringan dan sistem baik dari pengetahuan maupun
pemahaman terkait e-Government. Sisi lain belum adanya regulasi yang mengatur
bertujuan untuk mendukung smart cit dalam mempercepat pelayanan publik oleh
dibandingkan kota lainnya. Hasil tersebut diperkuat oleh penelitian dari PeGi dari
oleh pemerintahan di pulau jawa. Hal ini harus menjadi tantangan bagi
software serta secara kelembagaan yaitu pemerintah termasuk DPR dan lembaga
lainnya untuk ikut serta dalam merumuskan rencana induk terkait pelaksanaan e-
smart government dan Smart City. Perbedaan dari penelitian sebelumnya adalah
serta Smart City menjadi solusi terbaik yang diberikan pemerintah untuk
Berbasis Elektronik (SPBE) maka pemerintah harus lebih serius dan berkomitmen
mempercepat serta merespon apa saja yang menjadi keluh kesah masyarakat
Asahan.
memiliki asumsi dasar yang dapat dipahami yaitu: Pertama, kelompok dan
daya. Kedua, aturan komunikasi berfungsi dengan baik untuk medium maupun
hasil akhir dari interaksi. Ketiga, struktur kekuasaan terdapat di dalam organisasi
mendeskripsikan bahwa untuk memahami aturan dari sistem sosial, para aktor
harus mengetahui serta memahami sumber daya yang melatari suatu aturan,
sehingga kekuasaan yang dimiliki para aktor dapat mencapai hasil keputusan.
memiliki arti hubungan yang saling mempengaruhi antara agen dan struktur.
dilakukan agen secara berulang-ulang akan membentuk pola atau memori yang
memungkinkan tindakan serupa dapat dilakukan oleh agen serta struktu dalam
teori Giddens secara konsep hadir dalam perwujudan melalui praktik yang tertentu
dan sebagai jejak memori yag berorientasi pada perilaku manusia sebagai agen
yang berpengetahuan. Struktur sebagai jejak memori dan perwujudan praktik yang
nilai, norma, peraturan pemerintah dan sumber daya yang mengatur pola interaksi
faktor ruang dan waktu yang menjadi variabel penting dalam teori stukturasi
karena dalam praktiknya secara sosial dilakukan dalam koidor waktu dan ruang
tertentu. Hal ini juga diperkuat oleh peneliti Octavianto (2014) dalam
strukturasi karya Giddens bahwa lazimnya ruang dan waktu memiliki keterkaitan
dengan kehadiran orang lain ketika praktik sosial tersebut berlangsung, biasanya
terbentuknya sistem sosial yang berjarak dalam arti bahwa orang lain tidak perlu
seluruh daerah-daerah dapat dikatakan sebagai sebuah media baru bagi pelayanan
publik yang memungkinkan terjadinya praktik sosial yang melintasi ruang dan
waktu bagi orang-orang yang terlibat. Akan tetapi dalam penempatan konsep
ruang dan waktu dalam pelayanan publik tersebut akan tergantung dari
yaitu:
1. Smart Government
2. Smart People
kondusif.
3. Smart Economy
4. Smart Mobility
kepentingan publik.
5. Smart Living
memberikan rasa nyaman dan aman terhadap sumber daya baik fisik
6. Smart Environment
masyarakatnya.
Smart City merupakan suatu konsep kota “pintar” yang dapat mengelola
berbagai sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan berbagai
tantangan kota melalui solusi yang inovatif, terintegrasi serta berkelanjutan untuk
demokratis.
korupsi, civil society, good governance dan hal lain yang menjadi
terkait e-Government.
1. Government to Citizen (G to C)
2. Government to Business (G to B)
3. Government to Governments (G to G)
4. Government to Employess (G to E)
ditekankan pada sebuah aturan (the rules) serta kegiatan kolektif (collective
action) untuk kepentingan publik. Struktur dan lembaga pemerintah telah lama
adalah organisasi yang tertata melalui berbagai pola-pola perilaku yang diatur
oleh peraturan yang telah diterima sebagai sebuah standar, sehingga institusi
terhadap sejarah, serta legalis yang artinya hukum berperan penting dalam
memerintah.
organisasi maupun masyarakat yang saling mengikat serta diwadahi dalam suatu
organisasi maupun jaringan dan ditentukan faktor pembatas dan mengikat seperti
halnya norma dan aturan baik secara formal maupun informal untuk pengendalian
perilaku sosial serta insentif untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
pedoman bagi instansi daerah dalam pengembangan TIK baik di tingkat provinsi
maupun kabupaten/kota agar dapat berjalan secara terarah. PeGI dibentuk untuk
menggambarkan kondisi baik dari sisi kekuatan maupun kelemahan yang nantinya
yang berupa surat keputusan, peraturan, pedoman maupun bentuk dokumen resmi
kelengkapan unit kerja, tugas dan fungsi. Ketiga, dimensi infrastruktur, berkaitan
dengan tata kelola perencanaan TIK yang ditunjukkan secara terpadu serta
berkesinambungan.
yang dikemukakan oleh Richardus Eko Indrajit tahun 2005 yang terdiri dari 6
baik lunak maupun perangkat keras, spesifikasi sistem data dan lain sebagainya.
Competency Building, hal ini menyangkut pada kompetensi SDM aparatur terkait
paying hukum untuk keamanan saling bertukar informasi atau data. Citizen
Interfaces, terkait pengadaan SDM dan pengembangan berbagai kanal akses pada
PERMASALAHAN
1. Bagaimana penyelenggaraan kelembagaan dalam
penerapan e-Government di lingkungan pemerintah
Kabupaten Asahan ?
2. Apa saja yang menjadi penghambat dalam
penerapan e-Government di lingkungan pemerintah
Kabupaten Asahan ?
Infrastruktur TI
Tingkat Konektivitas dan Penggunaan TI
Perangkat Hukum
SDM Aparatur
Perubahan Paradigma
Dana dan Anggaran
Perubahan Paradigma
Struktur Organisasi
(Peraturan Bupati No. 39/2018)
METODE PENELITIAN
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
telah digali dari beragam sumber untuk menjadi narasi. Diharapkan dari penelitian
ini diperoleh data dari sumber informasi baik lisan maupun tertulis yang akan
karakteristik, luas wilayah Kabupaten Asahan sebesar 3.732,97 km2 dengan batas
wilayah utara Kabupaten Batubara, batas wilayah selatan Kabupaten Labura dan
Kabupaten Toba Samosir, batas wilayah barat Kabupaten Simalungun, serta batas
wilayah timur selat malaka. Dalam pemerintahan Kabupaten Asahan terdiri dari
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
penelitian yang akan menjadi informan terhadap bidang yang akan diteliti.
yang mampu atau berkompeten untuk memberikan informasi. Pada penelitian ini
c. Kepala/Sekretaris Bappeda
1. Data Primer
yang terjadi.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung. Adapun data yang
3. Observasi
tahapananalisis data terdiri dari beberapa alur kegiatan yang terjadi secara
bersamaan, yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisi data
2. Triangulasi
3. Penyimpulann Data
4 BAB IV
yang secara geografis berada pada 2030’00” – 3010’00” LU, 99001 – 100000 BT
No Karakteristik Keterangan
1 Luas Wilayah 3.732,97 ha
2 Letak di atas permukaan laut 0 – 1000 m dpl
3 Batas Wilayah Utara Kabupaten Batubara
Kabupaten Labuhan Batu Utara
4 Batas Wilayah Selatan
Kabupaten Toba Samosir
5 Batas Wilayah Barat Kabupaten Simalungun
6 Batas Wilayah Timur Selat Malaka
25 Kecamatan
7 Daerah Administrasi
204 Desa/Kelurahan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan
terbanyak adalah kecamatan Kisaran Barat yang terdiri 13 desa, serta disusul
kecamatan Kisaran Timur, Pulau Rakyat dan Air Batu sebanyak 12 desa dan
diposisi Kecamatan Bandar Pulau, Sei Dadap dan Pulo Bandring yang masing-
berjumlah 27 kelurahan (13,24 persen) dan 177 desa (86,76 persen) dari jumlah
Sumber : loketpeta.pu.go.id
Jika dilihat berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BPS bahwa luas
ada pada kecamatan Bandar Pasir Mandoge dengan luas 19,11 persen berkisar
713,6321 km2 diikuti oleh kecamatan sei kepayang dengan luas 9.93 persen
berkisar 370,6919 km2 dan aek songsongan seluas 7,55 persen berkisar 282,2056
km2 dan kecamatan Kisaran Timur memiliki luas wiayah terkecil sebesar 30,1678
penduduk Kabupaten Asahan sebesar 724.379 atau berkisar 5,02 persen dari 14,41
pada tahun 2018 yang mencapai 10,25 persen jika dibandingkan tahun 2017 yang
mencapai 11,67 persen berarti menunjukkan jumlah tersebut menurun, akan tetapi
dapat dikatakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kemiskinan provinsi
Harapan Hidup atau disingkat AHH di suatu daerah harus diikuti dengan program
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan pada tahun 2014 Angka Harapan Hidup
sebesar 67,27 persen dan di tahun 2015 sebesar 67,37 persen dan ditahun 2018
meningkat sebesar 67,79 persen dibandingkan dengan tahun 2017 sebesar 67.57
persen. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang lahir mampu bertahan
kematian penduduk.
menamatkan pada jenjang pendidikan sekolah dasar sebesar 26,96 persen dan
untuk pendidikan tingkat menengah pertama sebesar 21,61 persen dan pendidikan
tingkat menengah atas (umum dan kejuruan) sebesar 25,91 persen. Hal ini
Kasar (APK) tahun 2018 dalam indikator penting Kabupaten Asahan 2018 yaitu
pada sekolah dasar kabupaten asahan melebihi 100 persen yaitu sebesar 101,85
persen. Artinya bahwa usia murid sekolah dasar yang mencakup 7-12 tahun
ternyata juga mencakup kurang dari 7 tahun dan lebih dari 12 tahun. Hal ini
dijelaskan bahwa terdapatnya anak didik yang terlambat masuk, atau terlalu dini
untuk masuk sekolah dasar maupun tinggal kelas. Jika berdasarkan APM atau
Angka Partisipasi Murni terdapat 99,39 persen yang bersekolah, yang artinyya
bahwa 99 dari 100 murid yang bersekolah diusia diusia 7-12 tahun sedangkan 1
murid mengalami keterlambatan masuk sekolah dasar atau terlalu cepat untuk
pada the labour force concept yang dikembangkan dan disarankan oleh ILO.
Adapun konsep ini mengelompokkan penduduk usia kerja (>15 tahun) dengan
kategori penduduk yang bekerja ditambah penduduk yang aktif mencari kerja dan
penduduk bukan usia kerja (< 15 tahun) dengan kategori bukan angkatan kerja.
Pada kabupaten asahan dalam kategori penduduk usia kerja sebesar 67,63 persen
dan kategori penduduk yang bukan angkatan kerja sebesar 32,37 persen.
sektor manufaktur menjadi peringkat pertama sebesar 147.553 atau berkisar 46,23
persen dan disusul pada sektor pertanian sebesar 115.849 atau berkisar 36,30
Tingkat
No Sektor Pertumbuhan Ekonomi
Persentase (%)
1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 36,04
2 Industri Pengolahan 23,42
3 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
19,36
dan Sepeda Motor
4 Konstruksi 7,13
5 Transportasi dan Pergudangan 3,57
6 Pemerintahan, Pertahanan dan Jamsos Wajib 3,45
7 Lainnya 7,03
Sumber: BPS Kabupaten Asahan Tahun 2018
pertanian sebesar 36,04 persen, sektor industri pengolahan sebesar 23,42 persen
dan sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor
sebesar 19,36 persen sedangkan sektor lain memberikan kontribusi sebesar 21,18
persen. Hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi AHK tahun 2018
sebesar 5,61 persen, artinya ada peningkatan dari angka perbandingan tahun 2017
serta transparansi dalam penggunaan anggaran. Berikut data terkait kapasitas riil
Kabupaten Asahan di atas diketahui bahwa belanja yang wajib, mengikat serta
tahun 2018 sampai pada tahun 2021 diperkirakan tetap setiap tahunnya yaitu
sebesar 2,5 miliar. Oleh karena itu, setelah diperoleh angka proyeksi belanja dan
pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama, maka
dapat diperkirakan kapasitas riil dari kemampuan keuangan daerah untuk jangka
dan 177 desa serta 1.538 dusun. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemerintah
percepatan pembangunan.
efektif dan adanya kemudahan pelayanan pemerintah serta akses informasi kepada
adapun pengembangan sistem informasi ini juga akan dapat meningkatkan proses
pelayanan publik yang transparan, maka terdapat 4 (empat) pilar dalam penerapan
memang memiliki ruang lingkup yang sangat luas serta memerlukan investasi dan
menghasilkan daya ungkit yang kuat bagi pembentukan tata-pamong yang baik.
gambaran yang berguna atas komponen penting yang harus dilakukan dalam
jawab pemerintah, namun seluruh aspek baik itu masyarakat, pelaku bisnis,
dasarnya bahwa nuansa keinginan serta kesepakatan untuk bertukar informasi baik
dalam bentuk data pada tingkat operasional tidak semudah yang dipikirkan karena
problem yang dihadapi para birokrasi karena hal ini sudah membudaya karena
tidak ingin membaginya dengan pihak lain. Hal inilah yang menjadi tugas dan
dilakukan dengan cepat dan tepat tanpa harus menggunakan waktu yang panjang.
1. Infrastruktur Telekomunikasi
5. Perangkat hukum
6. Perubahan Paradigma
dokumen penting yang mendukung diperoleh dari sumber instansi terkait baik
melalui website resmi instansi terkait maupun dari buku-buku yang berhubungan
bahwa website resmi pemerintah Kabupaten Asahan sudah ada sejak tahun 2015,
namun pada tahun 2018 melalui Peraturan Bupati Nomor 39 Tahun 2018 tentang
dapat menunjang target yang telah disepakati, namun secara pragmatis, perlunya
pertimbangan bagi daerah yang masih memiliki infrastruktur yang sangat minim,
sehingga pola yang tepat adalah melalui level kerjasama terhadap pihak swasta
Dalam skema tersebut bahwa seluruh data dan infromasi instansi yang
kominfo Kabupaten Asahan. Hal ini dinyatakan dalam pasal 8 ayat 1 perbup
seluruh perangkat daerah terkait pada pengumpulan data dan informasi pada unit
pemerintah dari seluruh perangkat dan instansi yang terkait dalam pemerintahan
center kabupaten Asahan yang kemudian akan di tampung pada sistem terpadu
kecepatan 250Mbps di setiap OPD dan kecamatan serta pengrangkat keras lainnya
ditentukan. Tujuan utama dari infrastruktur ini adalah untuk mewujudkan asahan
bidang layanan data center baik dari pengembangan aplikasi-aplikasi serta layanan
diketahui oleh seluruh pihak terutama kepada kepala daerah, sehingga dengan
command center pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Asahan akan dapat
keras seperti computer, jaringan, cctv dan infrastruktur lainnya akan menjadi
Tahun
No Jenis Barang Jumlah Kondisi
Pengadaan
Pembuatan Jaringan Network di Kab.
1 1 2017 Baik
Asahan
Pengadaan Instalasi Perangkat Peralatan
2 1 2017 Baik
Jaringan Diskominfo
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
3 1 2017 Baik
PU & Penataan Ruang
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
4 1 2017 Baik
Inspektorat Daerah
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
5 1 2017 Baik
Perumahan dan Kawasan Pemukiman
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
6 1 2017 Baik
Ketahanan Pangan
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
7 1 2017 Baik
Lingkungan Hidup
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
8 1 2017 Baik
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
9 1 2017 Baik
Koperasi dan Perdagangan
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
10 Penanaman Modal dan Pelayanan 1 2017 Baik
Perizinan Terpadu Satu Pintu
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
11 1 2017 Baik
Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
12 1 2017 Baik
Kesatuan Bangsa
Pembangunan Jaringan Tower SKPD
13 Sekretariat Korps Pegawai Republik 1 2017 Baik
Indonesia
Pembangunan Jaringan RSUD H. Abdul
14 1 2017 Baik
Manan Simatupang
Sumber : Diskominfo Kabupaten Asahan (2018)
mustahil sebuah sistem command center dapat di jadikan bagian dari wujud smart
city meskipun pada dasar nya bahwa sistem yang terintegrasi secara online dapat
diartikan sebagai wujud dari smart city akan tetapi arah kebijakan dari seorang
pemerintah, maka semakin jelas terlihat bahwa ada peran aktor atau pemimpin
yang memiliki peran utama dalam menjalankan suatu program pembangunan serta
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh bupati Asahan yang juga didasari pada
pemenuhan kebutuhan dari data-data dan informasi dari command center tersebut
yang nantinya dapat diakses oleh publik secara luas dan mudah.
halnya pada Dinas Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Asahan yang dimana
infrastruktur yang ada, sehingga dalam hal inilah diperlukan sebuah tim khusus
Kabupaten Asahan. Selain itu pada aplikasi umum pemerintahan yang sifatnya
dalamnya.
Adapun data atau informasi yang ditampilkan pada situs remi Pemerintah
dari profil pemerintah Kabupaten Asahan, maupun kegiatan dan informasi penting
lainnya. Secara garis besar bahwa hampir seluruh komponen di dalam website
pemerintah Kabupaten Asahan, selain itu terkait informasi data yang ditampilkan
juga belum tersedia dan beberapa diantaranya terlihat kosong serta monoton.
resmi pemerintah Kabupaten Asahan sudah sangat bagus dan tools sudah dalam
terutama data mengenai kondisi dan sebagainya pada Kabupaten Asahan belum
yang tampilkan sehingga baik dari kalangan masyarakat umum, LSM, instansi
pemerintah dan swasta serta akademisi dapat memperoleh informasi yang akurat
Hal ini diperlukan untuk melihat bahwa sejauh mana pemerintah dalam
akan memperlihatkan kesiapan dari pemerintah serta menjadi tolak ukur dari
lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan saat ini masih dapat dikatakan cukup
pemerintah dan 12 (dua belas) layanan publik yang telah dikembangkan oleh
aplikasi dapat dikatakan cukup baik namun hal ini masih kurang memuaskan
karena terdapat beberapa diantaranya seperti website resmi pada tabel di atas
Hal tersebut dinyatakan juga oleh Bapak Jimbrown selaku Kepala Seksi
kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan dalam rangka pencapaian visi dan
smart city. Hal ini juga perlu adanya pemberian motivasi dan unsur keteladanan
Meskipun e-Government secara fisik seperti website resmi sudah ada ditahun
2015, namun pada periode tersebut belum memiliki tugas pokok yang jelas,
governance menuju Asahan smart city serta dipertegas pada Peraturan Bupati
Rahmad Hidayat Siregar terhadap media elektronik (Metro Rakyat News, 2018)
yang menyatakan bahwa untuk tahun 2018, pihak (Dinas Komunikasi dan
Kabupaten Asahan.
Asahan Nomor 34 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Tugas dan fungsi, susunan
Organisasi, tata Kerja, Uraian Tugas dan Fungsi jabatan Dinas Daerah di
Kabupaten Asahan.
Telematika dan Seksi Keamanan Data Informasi. Tugas Kepala Seksi Sarana
teknis, pengumpulan dan penganalisa data dan penyusunan rencana, evaluasi dan
keamanan data serta melakukan monitoring dan evaluasi pada lingkup keamanan
data informasi.
Informatika terkait indikator kinerja sasaran yang telah disepakati untuk tahun
kinerja dengan pencapaian rata-rata 114,02 persen tahun 2018. Hal ini mengukur
Asahan sudah sangat baik. Adapun hasil tersebut dijabarkan pada buku realisasi
kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2018 dengan
dengan usaha penciptaan serta pendistribusian data maupun informasi dari satu
pihak kepihak yang lain, sehingga jika terjadi pelanggaran yang dilakukan, maka
diperlukan perangkat hukum yang kuat untuk mengatur melindungi hak cipta
Government tersebut.
telah memiliki landasan hukum yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3
Hal ini juga dinyatakan oleh Bapak Zulkarnain selaku Kabid Teknologi
Government.
bagi seluruh organisasi perangkat daerah. Hal ini menyangkut pada konsistensi
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Hasyrul Aziz
seluruh instansi selain bagian pelayanan publik hanya memiliki 1 hingga 2 orang
untuk menangani sistem komputerisasi dan jaringan. Sebagai contoh pada sistem
langsung dan sistem aplikasi JDIH di Sekretariat DPRD Kabupaten Asahan hanya
perlu juga dalam meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan dan
kesadaran dan keinginan untuk merubah cara kerja, bersikap, perilaku dan
pemerintahan tidak mau untuk berubah, maka dapat dikatakan bahwa yang
bahwa inisiatif yang dibangun oleh para pemimpin daerah terkait program-
program perubahan tidak aka nada artinya tanpa terlebih dahulu diawali dengan
perubahan paradigma atau cara pandang terkait pelayanan publik. Artinya bahwa
memperbaiki kinerja organisasinya, maka hal ini yang disebut sebagai change
management.
Hal ini dinyatakan oleh Bapak Zulkarnain selaku Kabid Teknologi dan
Informatika bahwa
adalah integrasi data yang terkumpul yang juga merupakan data dari masing-
masing perangkat daerah yang terkadang terjadi duplikasi data, sehingga dalam
itu, dengan adanya sistem data terpadu, maka data-data yang terintegrasi dari
proyek selesai dilakukan maka tahapan selanjutnya ada pada pemerliharaan dan
Pada Tabel di atas menunjukkan bahwa pagu anggaran tahun 2018 yang
belanja barang/ Jasa dan belanja modal. Pada realisasi yang telah dilakukan oleh
Dinas Komunikasi dan Informatika bahwa sebesar 9 milyar atau berkisar 95.51
Dinas Komunikasi dan Informatika sudah baik dan Jika dalam hal pengadaan
sistem serta jaringan dan lainnya diatur dalam anggaran yang dialokasikan untuk
Anggaran
No Program Keterangan
(Rupiah)
1 Pelayanan Adinistrasi Perkantoran 545.700.000,00 APBD
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 581.000.000,00 APBD
3 Peningkatan Disiplin Aparaur 16.000.000,00 APBD
4 Peningkatan Kapasistas Sumber Daya Aparatur 36.000.000,00 APBD
Pengembangan Komunikasi, Informasi dan
5 8.675.244.000,00 APBD
Media Massa
Sumber : Diskominfo Kabupaten Asahan (2018)
dan Informatika Kabupaten Asahan Tahun 2018. Jika dihitung secara keseluruhan
dari 5 (lima) sasaran strategis diskominfo tahun 2018 mendapat anggaran sebesar
realisasinya, maka dana yang terealisasi sebesar 9 milyar dengan rata-rata 95,51
persen dari total anggaran diskominfo tahun 2018 dapat dilihat pada lampiran
penelitian.
beberapa negara di dunia, yaitu pertama, dari sisi lembaga pemerintah sebagai
perangkat hukum dan peraturan yang kuat, kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia yang minim, kurangnya kolaborasi antara publik dan swasta, kurangnya
operasional yang kurang jelas serta tidak adanya strategi yang kuat. Kedua, adalah
perspektif warga negara yang disebutkan lebih menyukai pelayanan dengan tatap
hambatan atau kelemahan yang menjadi aspek penting di dalamnya, yaitu pada
maupun beberapa infastruktur lain seperti cctv yang saat ini belum sepenuhnya
dapat berfungsi dengan baik. Hal ini menjadi kelemahan bagi pengembangan e-
sangat baik, karena kedudukan sumber daya manusia bukan hanya sekedar
kurang mendukung dari aspek professional sebagai aparatur atau tidak sesuai
belum memenuhi. Hal ini juga terbukti bahwa pemenuhan sumber daya manusia
organisasi perangkat daerah terkecil seperti kecamatan dan kelurahan. Hal ini
daerah maupun oleh Dinas Komunikasi dan Informatika dan di sisi lain secara
dimana realisasi yang dijalankan oleh Dinas lebih banyak kepada pengembangan
dan perbaikan sistem jaringan dan aplikasi. Selain terbatasnya alokasi dana yang
4.3 Pembahasan
dan pendayagunaan informasi dalam volume besar secara cepat dan akurat. Sesuai
dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Saat ini pemerintah
Hal ini juga mewujudkan program nasional dalam meningkatkan pelayanan dalam
pengembangan secara rutin dan mengembangkan aplikasi yang terkait, maka akan
menciptakan smart city, karena dalam bagian smart city terdapat smart
government.
Hal ini diperkuat oleh (Supangkat, 2016) sebagai penemu smart city di
Indonesia menjelaskan bahwa terdapat 6 (enam) garuda smart city model yang
economi, smart living, smart people, smart mobility, dan smart government.
Penelitian yang dilakukan oleh Utama Andri Arjita (2017) terkait pelayanan
manfaat, keadilan dan pemerataan, adanya kepastian hukum serta keamanan dan
efektif dan efisien dalam pelayanan publik dengan memanfaatkan prinsip ekonomi
publik. Maka dengan adanya tujuan tersebut, perlu diperhatikan pula indikator
(enam) unsur yaitu: (1) Infrastruktur Telekomunikasi, (2) tingkat konektivitas dan
(4) Ketersediaan dana dan anggaran, (5) Perangkat hukum, (6) Perubahan
menyangkut pada data masyarakat. Sehingga dalam hal ini diperlukan kerjasama
antara semua pihak terkait baik organisasi perangkat daerah maupun pemerintahan
penunjang jaringan.
menampung seluruh sistem yang ada pada e-Government baik secara internal
yang ada pada seluruh perangkat daerah, maupun eksternal seperti perkembangan
namun hal tersebut dilakukan untuk dijadikan masukkan bagi pihak penyedia
kesiapan dari pemerintah serta menjadi tolak ukur dari kesiapan pemerintah dalam
lingkungan pemerintah Kabupaten Asahan saat ini masih dapat dikatakan cukup
utama saja serta belum dapat memberikan informasi-informasi yang lebih rinci.
informasi dari informan adalah sumber daya manusia. Kebutuhan SDM menjadi
e-Government pada suatu daerah, karena pada dasarnya manusia yang bekerja di
lingkungan Kabupaten Asahan masih sangat minim, hal ini juga menjadi
prioritas usulan masyarakat agar hasil pembangunan sesuai dengan aspirasi dan
sudah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan. Jika dalam hal pengadaan sistem
serta jaringan dan lainnya diatur dalam APBD yang dialokasikan untuk memenuhi
95.51 persen realisasi. Hal ini juga merupakan tujuan dari bupati Asahan dengan
sangat penting. Perangkat hukum merupakan aturan yang mendasar dari suatu
program dengan tujuan untuk melindungi hak-hak terkait bertukar data dan
telah memiliki landasan hukum yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3
dalam melakukan koordinasi dengan perangkat daerah terutama SKPD yang lebih
serta informasi.
Hal ini dihasilkan dari pemikiran yang bersifat fundamental yang sangat
maka dari itu subjek utama perubahan yang tepat pada dasarnya memperbaiki
tidak akan ada artinya tanpa terlebih dahulu diawali dengan perubahan paradigma
atau cara pandang terkait pelayanan publik. Artinya bahwa sikap keberanian dari
pemimpin atau aktor untuk melakukan redefinisi ulang terhadap perannya serta
organisasinya, maka hal ini yang disebut sebagai change management. Hal yang
sama dikemukakan oleh Warjio (2016) bahwa pemimpin atau aktor-aktor inilah
pemerintah yang mampu serta kuat dalam pengambilan keputusan terutama dalam
data yang terkumpul yang juga merupakan data dari masing-masing perangkat
daerah yang terkadang terjadi duplikasi data, sehingga dalam hal tersebut
adanya sistem data terpadu, maka data-data yang terintegrasi dari masing-masing
5 BAB V
5.1 Kesimpulan
Asahan berada pada Dinas Komunikasi dan Informatika. Hal ini dinyatakan dalam
keadilan dan pemerataan, kepastian hukum, keamanan serta etika dengan tujuan
Kabupaten Asahan dapat dikatakan cukup baik meskipun ada tugas-tugas yang
seluruh OPD dan Kantor Kecamatan harus diperbaiki sedemikian rupa karena
peneliti menemukan bahwa sistem beberapa OPD tidak dapat dibuka dan
tanpa adanya SDM yang memadai, hal ini menjadi kesia-siaan karena SDM
antara semua pihak terutama OPD dan kecamatan karena sumber daya manusia
berpangku pada diskominfo dan pihak akademisi dengan konsep tenaga kontrak.
5.2 Saran
1. Mengenai infrastruktur
DAFTAR PUSTAKA
Al-rawahna, A. S., Chen, S.-C., & Hung, C.-W. (2018). The Barriers of E-
Government Success: An Empirical Study Form Jordan. International
Journal of Managing Public Sector Information and Communication
Technologies (IJMPICT), 1-18 Vol. 9 No. 2.
Bitjoli, B. E., Rindengan, Y. D., & Karouw, S. D. (2017). Analisa Kesiapan Kota
Cerdas (Studi Kasus: Pemerintah Kota Manado). E-Journal Teknik
Informatika Vol 12, No.1, 1-7.
BPS. (2018). Kabupaten Asahan Dalam Angka. Asahan: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Asahan.
Heeks, R. (2003). Most eGovernment For Development Project Fail: How Can
Risks be Reduced? IPDM, 1-19.
Heta News. (2018, Februari 27). Pembangunan Command Center, Ini Fungsinya
Kata Kadis Kominfo Asahan. Retrieved Desember 13, 2018, from Heta
News: http://www.hetanews.com/article/122145/pembangunan-command-
center-ini-fungsinya-kata-kadis-kominfo-asahan
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003. (n.d.). Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Government.
Metro Rakyat News. (2018, Februari 28). Pemkab Asahan Bangun Command
Center Berbasis IT. Retrieved Juli 16, 2019, from Metrorakyat.com:
https://metrorakyat.com/pemkab-asahan-bangun-command-center-
berbasis/
Subekti, T., & Gustomy, R. (2018). Menguji Sistem E-government Kota Malang
Menuji Smart City. Interkatif Universitas Brawijaya, 1-21.
LAMPIRAN
BUPATI ASAHAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
TENTANG
PENYELENGGARAAN E-GOVERNMENT
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN
BUPATI ASAHAN,
BAB III
PENYELENGGARAAN
Pasal 4
(1) Penyelenggaraan E-Government meliputi :
a. pemanfaatan jaringan komunikasi; dan
b. pemanfaatan sistem informasi.
(2) Penyelenggaraan E-Government sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a terdiri dari Internet Service Provider, kabel Unshielded Twisted Pair
(UTP), Fibre Optic (FO ), computer, server, switch, access point, router, tower
dan perangkat lunak lainnya.
(3) Penyelenggaraan E-Government sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b berupa aplikasi penunjang E-Procurement, E-Office, E-Commerce,
website, video converence dan aplikasi elektronik lainnya.
BAB IV
TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA
Pasal 5
Penyelenggaraan E-Government sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dilaksanakan oleh Diskominfo.
Pasal 6
Pasal 10
(1) Infrastruktur jaringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2)
huruf b meliputi :
a. penyediaan dan pengelolaan infrastruktur jaringan yang
menghubungkan Perangkat Daerah;
b. penyediaan layanan Internet bagi seluruh Perangkat Daerah yang
telah terhubung dengan infrastruktur jaringan Pemerintah Daerah;
(2) Dalam hal penyediaan infrastruktur jaringan lokal (intranet) dan
komputer di Perangkat Daerah dikelola oleh masing-masing Perangkat
Daerah.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 19
(1) Pembiayaan atas penyelenggaraan E-Government dibebankan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan.
(2) Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan perangkat keras dan
perangkat lunak;
b. pengelolaan E-Government; dan
c. pengembangan sumber daya manusia aparatur.
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 20
(1) Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan E-Government yang dilaksanakan oleh Diskominfo.
(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. pemberian pedoman pengelolaan dan penyelenggaraan E-Government;
b. pemberian petunjuk dan langkah-langkah operasional pengelolaan,
dan penyelenggaraan E-Government; dan
c. pemberian pelatihan bagi aparatur.
(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. penertiban dan pengendalian; dan
b. pelaporan.
10
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Pembiayaan pengadaan
bandwidth yang masih dianggarkan pada masing-masing Organisasi Perangkat
Daerah tetap berjalan sampai dengan Tahun Anggaran 2018 berakhir.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Asahan.
Ditetapkan di Kisaran
pada tanggal 16 Mei 2018
BUPATI ASAHAN,
ttd
ttd
11