OLEH :
LANGI ENTANG
20180307123
i
PERAN BAGIAN ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MAMASA DALAM
MENINGKATKAN BUDAYA KERJA DI SEKRETARIAT
DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAMASA
SKRIPSI
OLEH :
LANGI ENTANG
20180307123
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Disetujui Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui Oleh
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu-Ilmu
Sosial Dan Ilmu Pemerintahan Universitas AlAsyariah Mandar pada tanggal 15
Juli 2022 Oleh:
Mengetahui,
Polewali, 15 Juli 2022
Dekan, Ketua Program Studi,
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
pengambilan mata kuliah sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh dalam
bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
teman, terlebih khusus kepada suami tercinta, dan anak-anakku serta keluarga
besarku yang yang selalu mendoakan dan mendukung selama proses perkuliahan
serta selalu memberi semangat dalam penyelesaian skripsi ini . Ucapan terima
Asyariah Mandar
Asyariah Mandar.
Asyariah Mandar
iv
4. Drs. H. Mukhlis Hannan, MM, Selaku Wakil Dekan FISIP Universitas Al
Asyariah Mandar
5. Nur Fitrah, SH., MH, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan
6. Muh. Syaeba SS., MM, Selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Mandar beserta seluruh pihak yang telah membantu penulis hingga selesainya
Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi para
Penulis
v
ABSTRAK
Langi Entang. Peran Bagian Organisasi Dan Tata Laksana Sekretariat Daerah
Kabupaten Mamasa Dalam Meningkatkan Budaya Kerja Di Sekretariat Daerah
Pemerintah Kabupaten Mamasa (Di bimbing oleh Bapak Ahmad Saleh dan Bapak
Munawi Gay)
Penelitian ini di laksanakan Di Bagian Organisasi da Tatalaksana Sekretariat
Daerah Kabupaten Mamasa .Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
peran bagian organisasi dan tatalaksana Sekretariat Daerah Kabupaten Mamasa
dalam hal meningkatkan budaya kerja di Sekretariat Daerah Kabupaten Mamasa.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif bertujuan untuk menggambarkan dan mendiskripsikan peristiwa
maupun fenomena yang terjadi di lapangan dan menyajikan data secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta atau fenomena yang terjadi di lapangan.
Pengumpulan data di lakukan dengan teknik Observasi, Wawancara, dan
Dokumentasi. Penelitian menggunakan trialisasi sumber untuk mengecek
keabsahan penelitian. Analisis ini menggunakan tiga komponen yang terdiri data
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peran Bagian Organisasi dan
Tatalaksana Sekretariat Daerah Kabupaten Mamasa Dalam Meningkatkan
Budaya Kerja Di Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Mamasa Berdasarkan
indikator-indikator baik dari disiplin kerja, profesional, inovatif, pelayanan, dan
sinergitas masih perlu ditingkatkan khususnya dalam menyelenggarakan
pembinaan teknis yang harus di dorong oleh pimpinan untuk tetap menjaga
kekompakan kerjasama, karna pada dasarnya yang dibutuhkan bukanlah keahlian
kerja, tetapi tidak terlepas dari tugas dan fungsi masing-masing dalam pelayanan
kerja sehingga dapat meningkatkan budaya kerja pada bagian organisasi dan
tatalaksana di sekretariat darah kab. Mamasa.
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL SAMPUL ...............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
ABSTRAK ..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................5
C. Tujuan Penelitian...............................................................................5
D. Manfaat Penelitian.............................................................................6
E. Sistematika Penulisan .......................................................................7
viii
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................26
F. Teknik Analisis Data ..........................................................................28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................29
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................29
B. Hasil Penelitian ...................................................................................44
C. Pembahasan ........................................................................................58
BAB V PENUTUP .............................................................................................66
A. Kesimpulan .........................................................................................66
B. Saran ...................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA .. ......................................................................................68
LAMPIRAN .. .....................................................................................................69
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
publik terhadap pegawai terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah. Adanya Undang-
undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan ditunjang oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
informasi tentang kinerja instansi tersebut, prestasi yang dicapai oleh pengguna
juga harus melaksanakan standar pelayanan minimum, oleh itu 2 pelayanan terhadap
pegawai yang harus dilakukan secara optimal dan diperlukan kesinambungan antara
publik bukan untuk mencari laba (profit oriented), tetapi lebih mengutamakan
pelayanan publik (service public oriented). Selain itu penilaian kinerja pada
organisasi publik digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pada periode
1
2
adalah peran pegawai negeri sipil sebagai aparatur pemerintah. dengan faktor yang
dimiliki sumber daya manusia masih sangat diperlukan, dalam hal ini adalah
bisa berguna jika tidak diikuti dengan kemampuan sumber daya manusia yang
aparatur pemerintah yang menjadi abdi pegawai terhadap Pancasila, UUD 1945,
Agar kegiatan setiap orang dapat bekerja sama dengan optimal, pada tiap-tiap
organisasi baik yang berbentuk swasta ataupun organisasi resmi pemerintah. Dalam
pembagian tugas, pelimpahan wewenang, rincian tugas akhir individu yang ada
dalam organisasi. Oleh karena itu diperlukan elit-elit atau pimpinan yang bisa
organisasi tersebut.
3
penjelasan umum menyatakan bahwa aparatur sipil negara diserahi tugas untuk
tertentu. Publik atau pegawai menjadi prioritas utama bagi aparatur pemerintah
dengan memberikan pelayanan atas administrasi, barang dan jasa serta bentuk
pelayanan lainnya. Fungsi lain dari aparatur pemerintah adalah tentu saja
menjalankan roda pemerintahan agar tetap berjalan baik secara eksternal maupun di
ketatalaksanaan. Selain itu juga perlu menjadi ujung tombak dalam pembangunan
sosial dan ekonomi yang ditujukan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
otonom. Kepala daerah dibantu oleh perangkat daerah yang terdiri dari unsur staf,
unsur pelaksana, dan unsur penunjang. Sekretariat Daerah sebagai salah satu unsur
staf memiliki kedudukan yang strategis karena bertugas membantu bupati dalam
dengan perencanaan yang baik sesuai dengan visi dan misi daerah yang dijabarkan
4
dalam kerangka tugas dan fungsi perangkat daerah. Penjabaran tersebut tercermin
dalam rumusan tujuan dan sasaran Renstra Sekretariat Daerah (Renstra) beserta
budaya kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah Selain akan memamerkan budaya
budaya benda dan non benda yang ada di Kabupaten Mamasa, Stan Usaha Mikro
Kecil Menengah serta pesona wisata alam tondok bakaru, budaya dan religi yang
Budaya kerja merupakan suatu sikap mental yang selalu mencari perbaikan
atau penyempurnaan berdasarkan apa yang telah dicapai ditunjang dengan cara-cara
yang baru serta dengan keyakinan akan memperoleh kemajuan dalam pekerjaannya.
daerah yang cukup konsisten dalam penguatan nilai-nilai budaya kerja yang
sub bagian yakni sub pelayanan pablik dan tata laksana, sub reformasi birokrasi dan
kinerja, sub kelembagaan dan analisis jabatan maka penulis menyimpulkan bahwa
budaya kerja merupakan nilai-nilai positif yang tercipta dan sudah menjadi
:123)
5
menjadi ujung tombak dalam peningkatan nilai budaya kerja pegawai pemerintah
Kabupaten Mamasa karena memang mempunyai sub bagian birokrasi dan kinerja
aparatur, oleh karena itu, nilai-nilai budaya kerja yang sudah ada akan terus
dan tatalaksana terkhusus sub bagian kepegawaian dan kinerja aparatur. Namun
yang menjadi masalah atau kendala yang ada di bagian Organisasi dan Tatalaksana
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
B. Rumusan Masalah
ini adalah Bagaimana peran bagian organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Daerah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab V Penutup
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Peran
disiplin ilmu, teori dan orientasi. Teori peran menjelaskan tentang istilah
“peran” yang biasa dipakai dalam kesenian teater atau drama, dimana seorang
tokoh dalam drama atau teater tersebut bermain dalam posisinya sebagai tokoh
naskah dengan ditambah sedikit improvisasi. Posisi seorang aktor dalam teater
seseorang yang diharapkan dapat bebaur dan tidak berdiri sendiri, serta selalu
berada, oleh karena itu sang aktor yang berperan tersebut berlaksana untuk
selalu dapat diandalkan dan diberi harapan oleh aktor-aktor lain supaya untuk
8
tidak melenceng dari skenario atau tujuan dalam organsasi dalam gal ini
organisasi kelembagaan.
pada arahnya dan tentu saja seuai dengan porsi atau peran organisasi
kelembagaan tersebut .
B. Budaya Organisasi
satu ahli dengan ahli yang lain. Hal tersebut terjadi karena terpengaruh oleh
sebagai perspektif klasik dan pada perspektif akhir, yaitu postmoder. (Hamid,
Edy Suandi dan Sri Susilo, Y. 2011) Brown (dalam Umam, 2012:95-96)
mengajukan empat aliran teori organisasi dan pengaruh tiap-tiap aliran ini
modern structural theory, system theory, dan power and politics. (Foord, J.
2014.) Aliran human relation dipelopori Chris Asg rgyris dan Warren Bennis
pada 1950-an dan 1960-an. Aliran ini menekankan bahwa organisasi eksis
konsep belief, values dan attitude yang turut mempertajam perspektif budaya
Aliran system theory diperkuat oleh Katz dan Khan pada tahun 1996 megatakan
organisasi adalah kompleksitas individu dan koalisi yang berbeda dan saling
bahwa adakalanya bertindak irasional dan bahwa tujuan timbul melalui negosiasi
mengatakan, bahwa dalam pengertian organisasi, budaya atau shared values adalah
cerita-cerita, mitos, legenda yang muncul dan menjadi sangat penting dalam
kehidupan suatu organisasi. Tanpa pengecualian, dominasi dan koherensi budaya
telah membuktikan sebagai kualitas pokok tersendiri. Semakin kuat suatu budaya
kebutuhan kebijakan, bagan organisasi, dan aturan serta prosedur yang terperinci.
yang dibagikan dan diterima secara personal serta dijadikan pegangan oleh suatu
diberikan kepada pegawai baru melalui proses sosialisasi, budaya organisasi dapat
mempengaruhi perilaku, dan budaya organisasi bekerja pada level yang berbeda
berbagai ahli, untuk lebih memahami budaya organisasi, 16 Andreas Lako dalam
umum, budaya organisasi mempunyai dua sifat, yakni budaya organisasi yang
bersifat kasat mata, jelas terlihat, yang berupalogo, seragam dan sebagainya dan
budaya organisasi yang tidak terlihat berupa prinsip, nilai, norma, aturan,
perilaku yang ditaati dan dipahami oleh anggota organisasi. Dua sifat tersebut
sebagai identitas dari organisasi sehingga orang yang tidak ada di dalam
adalah salah satu aset atau sumber daya yang membuat organisasi tidak statis
dan memiliki karakteristik dan keunikan baik yang terlihat/kasat mata maupun
tidak terlihat seperti, prinsip, nilai, norma, dan komitmen yang bisa menambah
dari budaya organisasi sebagai acuan untuk menentukan akan dibawa kemana
arah dari organisasi, mengatur seperi apa tindakan yang boleh atau tidak boleh
organisasi dapat disimpulkan terdapat unsur atau elemen budaya seperti yang
nampak;
6) Pewarisan;
7) Acuan perilaku;
9) Adaptasi.
norrna perilaku yang diyakini dan kemudian digunakan sebagai pedoman dalam
identitas dari sebuah organisasi. Budaya organisasi terbentuk dari dua faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dapat dibangun dari
teknologi sosial politik, hukum, dan agama (Philip, Prof, Dr. Jochen Ropke.
organisasi merupakan sebuah konsep dasar dalam ilmu organisasi itu sendiri,
Perilaku organisasi juga ada keterkaitannya dengan definisi, konsep dan kontrol
terhadap tingkah laku anggota organisasi. Rangkain dasar dari ilmu ini dibentuk
setidaknya oleh dua aspek yaitu individu individu yang mempunyai perilaku
dan juga organisasi sebagai tempat dari tingkah laku individu tersebut.
Keterlibatan manusia dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu yang
makhluk sosial yang berpegawai, dan hal tersebut adalah sebagai ciri-ciri
C. Tata Laksana
mengelola informasi, manusia, harta kearah satu tujuan yang terhimpun dalam
organisasi. Tata laksana terdiri dari dua kata yaitu “tata” dan “laksana” yang
peraturan yang harus ditaati, dan laksana ialah suatu laksana yang
mengerahkan tenaga, pikiran untuk mencapai suatu maksud. Jadi menurut arti
kata, tata laksana adalah suatu aturan atau peraturan yang terdapat dalam suatu
atau tata laksana merupakan bagian keseluruhan dari proses administrasi. Tata
yang terdiri pada suatu organisasi, dapat digunakan dalam keterangan, segenap
terdiri dari dua suku kata yaitu tata dan laksana. Tata berarti suatu aturan atau
peraturan yang harus ditaati. Sedangkan laksana ialah suatu kegiatan dengan
(Purwodarmminto, 2017)
mengajar agar berjalan dengan sesuai. Tenaga tata laksana atau tenaga
non teaching staf yang bertugas disekolah dan sering disebut sebagai tata
laksana (TU).
pula. Untuk itu diperlukan staf tata laksana yang profesional dan kompeten
dapat mencapai segala tempat dan tidak hanya terbatas dalam lingkungan
D. Budaya Kerja
sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dimiliki, yang menumbuhkan keyakinan yang kuat atas dasar nilai-nilai yang
dengan yang lainnya, hal itu dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang
dicerminkan oleh setiap orang dalam organisasi berbeda. Budaya kerja yang
terbentuk secara positif akan bermanfaat karena setiap anggota dalam suatu
organisasi, namun budaya kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu
rekayasa karena manajemen lebih fokus pada peningkatan niai tambah suatu
aset. Jadi pemberdayaan bukanlah semata mata konsep politik melainkan pada
refleksi dari kata tersebut, aristotes mengungkapkan bahwa manusia yang hidup
bersama dalam pegawai karena mereka menikmati ikatan yang saling bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka dan untuk menentukan
tinggal dalam suatu daerah tertentu yang memiliki kebudayaan dann sejarah
pengaruh sikap kerja, perilaku kerja dan hasil kerja dari anggota organisasi.
Sikap kerja yang dimaksudkan adalah meningkatnya pola piker, emosional, dan
keseharian kerja. Sedangkan hasil kerja atau prestasi kerja merupakan fakta
beorientasi pada sumber daya manusia dengan prinsip kelompok, dan tiap
secara vertikal.
Mamasa
Sekretariat Daerah adalah unsur staf pemerintah daerah yang berada yang
dipimpin oleh seorang sekretaris daerah yang dibantu oleh beberapa asisten dan
kepala daerah.
Tugas umum dari Sekretariat Daerah adalah melaksanakan dan
pendidikan, pengalaman dan kecakapan kerja. Maka dari itu jabatan sekretaris
Budaya kerja merupakan concern utama yang terus digodog oleh bagian
dan kinerja aparatur merupakan pemeran utama dalam pengaturan budaya kerja
kerja, terciptanya kondisi lingkungan kerja yang kondusif dan tentunya untuk
jabatan;
Perilaku yang diharapkan adalah setiap aparatur sipil negara sadar untuk
2. Disiplin
dankegiatan;
3. Inovatif
fungsiorganisasi;
b. Bersikap terbuka dan menerima ide-ide baru yang konstruktif;
4. Pelayanan
profesional;
diharapkan:
5. Sinergitas
G. Kerangka Pikir
Gambar 2.1
MENINGKATKAN BUDAYA
KERJA DI SEKRETARIAT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
langsung dari pegawai melalui wawancara, dokumentsi dan alat lainya dan
merupakan data primer. Data primer diperoleh sendiri secara mentah-mentah dari
pegawai dan masih memerlukan analisa lebih lanjut lagi. Adapun sifat peneliti yang
dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Mengacu pada
kondisi yang alamiyah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih
banyak pada observasi dan wawancara yang mendalam serta dokumentasi. (Prastowo,
2012). Penelitian yang bersifat kualitatif yaitu untuk membuat pecandraan secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau
daerah tertentu. Mengingat adanya COVID 19 maka dalam penelitian ini saya
24
25
Mamasa, Adapun waktu penelitian ini dilakukan selama 2 bulan terhitung mulai dari
C. Informan Penelitian
NO NAMA JABATAN
Kepala Bagian
1 Baso Parjuni Amri, S.STp., M.Si Organisasi dan Tatalaksana Sekretariat
Daerah
2 Kepala Sub Bagian
Limbong Mentodo, S,Sos
Pelayanan Publik dan Tata Laksana
3 Kepala Sub Bagian
Nuriati Ma’du, S.AP
Repormasi Birokrasi dan Kinerja
4 Kepala Sub Bagian
Adriantho, S.STp
Kelembagaan dan analisis jabatan
5 Staf
Herman
pengelolah data kelembagaan
6 Staf
Habriani Bandolan
pengelolah data organisasi dan tata laksana
7 Staf
Sambokaraeng
pengelolah formasi dan pengadaan
8 Staf
Stefanus
pengelolah organisasi dan kinerja
9 Staf
Herlina Herawati
pelayanan publik dan tata laksana
10 Staf
Demmanapa
Honorer
26
11 Staf
Adolvina
Honorer
12 Staf
Markus
Honorer
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pertanyaan yang dianggap paling penting untuk dikonfirmasi atau digali dari
1. Wawancara (Interview)
adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi atau ide melalui Tanya
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
ditanyakan.
2. Dokumentasi
dipergunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal
fenomena yang masih actual dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik
Teknik analisis yang dipakai oleh peneliti adalah metode analisis kualitatif
daerah. Dalam penelitian kualitatif peneliti sangat dituntut untuk menjelajah dan
kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
adalah cara berfikir induktif yaitu suatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta
yang khusus dan kongkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus dan
April 2002 merupakan 1 dari 5 kabupaten yang terdapat di Sulawasi Barat yang
Kabupaten Mamasa tergolong iklim tropis basah dan suhu udara minimum23*C
dan suhu maksimum rata rata berkisar 30*C. Kecepatan angina rata- rata setiap
daerah lain,yaitu.
Majene.
29
30
ketinggian lebih rendah dari 200 meter di atas permukaan laut terdapat di
lebih dari 2.000 m di atas permukaan laut dapat ditemukan di hampir semua wilayah
Luas wilayah Kabupaten Mamasa adalah 3005,88 Km² yang terdiri atas 17
terluas adalah 534,16 km² (17,77 persen) sementara luas wilayah yang terkecil adalah
kecamatan Balla dengan luas 31,87 km² (1,06 persen). Kecamatan yang letaknya
terjauh dari ibukota Kabupaten Mamasa adalah Kecamatan Pana yaitu sejauh 95 km
sementara kecamatan yang terdekat dari Kota Kabupaten adalah kecamatan Tawalian
perangkat Sekretariat Daerah terdiri dari 1 (satu) orang Sekretaris Daerah, 3 (tiga)
orang Asisten Sekretaris Daerah dan 10 (sepuluh) Bagian serta 30 (tiga puluh) Sub
Bagian. Salah satu diantara Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Mamasa adalah
Bagian Organisasi dan Tatalaksana yang terdiri dari Sub Bagian Sub kelembagaan
dan Analisis Jabatan,Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tatalaksana, Sub Bagian
Reformasi Birokrasi Kinerja dan Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan.
31
oleh seorang sekertaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kabupaten Mamasa.
susunan Organisasi dan tata kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Mamsa di tetapkan
perangkat Sekretariat Daerah terdiri dari 1 ( satu) orang Sekertasis Daerah,3 (tiga)
orang Asisten Sekretaris Daerah dan 10 (sepuluh) bagian dan 30 (tiga puluh) Sub
Bagian Salah satu diantara Bagian di Sekretariat Daerah Kabupaten Mamasa adalah
Bagian Organisasi dan Tatalaksana yang terdiri dari Sub Bagian kelembagaan dan
a. Pernyataan Visi
ADAT ISTIADAT.
32
b. Pernyataan Misi
berikut :
dan berkualitas
layanan pemerintah
Mamasa
Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2016 tentang Tugas Pokok dan
Fungsi Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Staf Ahli Kabupaten Mamasa,
b. Perencana
(1) Bagian Organisasi dan Tatalaksana dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
Umum;
(2) Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas pokok membantu
Jabatan;
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
b. Penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pembakuan tata kerja dan
prosedur kerja.
(4) Rincian tugas Kepala Bagian Organisasi dan Tatalaksana sebagai berikut :
pemerintah;
daerah;
Kabupaten Mamasa.
Organisasi;
analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana serta kinerja dan
reformasi birokrasi;
35
bidang kelembagaan dan analisis jabatan, pelayanan publik dan tata laksana
(1) Sub Bagian Kelembagaan dan Analisis Jabatan dipimpin oleh seorang Kasubag
Daerah;
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
(SOTK);
Perangkat Daerah;
Daerah; dan
(4) Rincian tugas Kasubag Kelembagaan dan Analisis Jabatan sebagai berikut :
Perangkat Daerah;
(1) Sub Bagian Pelayanan Publik dan Tatalaksana dipimpin oleh seorang
(2) Kasubag Pelayanan Publik dan Tatalaksana mempunyai tugas pokok membantu
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
a. menyusun pedoman tata naskah dinas, pakaian dinas, jam kerja, metode
teknis Pedoman Kerja, Prosedur Kerja, Sistem Kerja dan Metode Kerja;
pelayanan publik;
sistem dan metode kerja serta permasalahan yang ada pada prosedur kerja
41
efektifitas kerja;
Pemerintah Daerah;
(1) Sub Bagian Reformasi Birokrasi dan Kinerja dipimpin oleh seorang Kasubag
(2) Kasubag Reformasi Birokrasi dan Kinerja mempunyai tugas pokok membantu
Instansi Pemerintah;
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Birokrasi;
(4) Rincian tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Analisis Jabatan sebagai berikut :
daerah;
pemerintah kota;
birokrasi;
birokrasi;
pelaksanaan tugas;
44
bawahan
pengembangan karier.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok
dan fungsinya.
45
B. Hasil Penelitian
Pemerintahan, dengan tiga sub bagian yakni sub kelembagaan dan analisis
kinerja .
tanpa paksaan karna sudah menjadi kebiasaan yang dibentuk oleh proses dan
waktu.
nilai budaya kerja, komitmen yang tinggi pasti dapat mempengaruhi kinerja,
yang berpengaru kepada hasil atau tujuan pekerjaan. komitmen dalam bekerja
merupakan hal yang terus didorong oleh pimpinan selalu menjaga kekompakan,
karna yang dibutuhkan bukan keahlian kerja tetapi tidak terlepas dari tugas dan
fungsi.jika kita bisa saling menjaga komitmen dalam bekerja secara kerjasama
maka akan lebih mudah menghadapi pekerjaan yang terasa sulit. Disini peran
Apabila tujuan hidup tersebut tidak tercapai maka manusia akan berusaha untuk
dengan maksud agar kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan selalu
sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang dari hal yang telah direncanakan.
pembinaan teknis yang di mana dalam meningkatkan budaya kerja di tempat ini
organisasi yang telah di sepakati sebagai pondasi dari organisasi tersebut dalam
mencapai tujuanya.
bersama dengan Bapak Kepala bagian Baso Parjuni Ambri S,Stp. M.Si dalam
budaya kerja yang ada di bagian organisasi dan tatalaksana sekretariat daerah
Kabupaten Mamasa karna tidak terlepas dari pembinaan teknis. Hal ini juga
yang di ungkapkan oleh Bapak Kepala sub bagian Andrianto, S,Stp. Dalam
“memang budaya kerja yang kami lakukan berawal dari kondisi yang ada
dan kebiasaan yang tercipta dari kondisi kerja dan berorganisasi dan
menyelenggarakan pembinaan teknis. dan devinisinya merupakan nilai-
nilai yang baik dan dapat terwujud dalam berorganisasi dan dapat
berbudaya dan dapat menjadi kebiasaan-kebiasaan seiring dengan
perkembangan yang ada saat ini” (wawancara 16 Pebruari 2022)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat di katakan bahwa
pembinaan teknis dalam bekerja sangat penting yang juga merupakan salah satu
terhadap efisiensi dan hasil atau tujuan dari suatu pekerjaan yang di lakukan.
48
b. Merumuskan Kebijakan
untuk mengatasi masalah apa saja yang telah di tempatkan dalam pelaksanaan
organisasi tersebut sebagai pemberi solusi pertama yang akan digunakan untuk
kerja pegawai yang ada di bagian ortala yang masih kurang memahami
budaya kerja hal ini di benarkan oleh bapak Baso Parjuni Amri S,Stp
di atas, maka dapat di katakan bahwa Peran dalam meningkatkan budaya kerja
harus memiliki komitmen dalam melakukan suatu pekerjaan dan harus tetap
bagian organisasi dan tatalaksana dapat sesuai dengan apa yang di harapkan
dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang hendak di capai dalam sebuah
dalam memenuhi pencapaian budaya kerja yang ada maka peningkatan budaya
kerja semakin baik dan akan sesuai dengan apa yang di harapkan.
bahwa:
50
kabupaten mamasa dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang di
harapkan. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Bapak Kepala sub bagian
“memang budaya kerja yang kami lakukan berawal dari kondisi yang ada
dan kebiasaan yang tercipta dari kondisi kerja dan berorganisasi dan tetap
melakukan koordinasi bersama dengan parah pegawai yang ada. dan
devinisinya merupakan nilai-nilai yang baik dan dapat terwujud dalam
berorganisasi dan dapat berbudaya dan dapat menjadi kebiasaan-
kebiasaan seiring dengan perkembangan yang ada saat ini” (wawancara
16 Pebruari 2022)
Berdasarkan hasil wawancara di atas, maka dapat di katakan bahwa
pengoordinasian dalam bekerja sangat penting yang juga merupakan salah satu
terhadap efisiensi dan hasil atau tujuan dari suatu pekerjaan yang di lakukan.
51
Bagian utama dari budaya organisasi yang menjadi jaminan (taken for
mengenai kenyataan, waktu dan ruang, sifat manusia dan aktifitasnya, dan
mengatakan bahwa:
kerja dan evaluasi kegiatan sehingga dalam meningkatkan budaya kerja dapat
Hal yang kurang lebih sama juga yang di ungkapkan oleh Bapak Kepala
bahwa:
“memang budaya kerja yang kami lakukan berawal dari kondisi yang ada
dan kebiasaan yang tercipta dari kondisi kerja dan berorganisasi dan
menyelenggarakan evaluasi program kerja. dan devinisinya merupakan
nilai-nilai yang baik dan dapat terwujud dalam berorganisasi dan dapat
berbudaya dan dapat menjadi kebiasaan-kebiasaan seiring dengan
perkembangan yang ada saat ini” (wawancara 16 Pebruari 2022)
meningkatkan budaya kerja pegawai yang ada di bagian organisasi dan tata
laksana sekretariat tidak terlepas dari yang namanya pemantauan dan evaluasi
program kerja sehingga dalam meningkatkan budaya kerja yang ada di bagian
organisasi dan tata laksana kabupaten mamasa dapat terlaksana dengan baik.
2. Budaya Kerja
a. Disiplin
yang di harapkan, dan setiap pegawai akan sadar untuk selalu meningkatkan
perilaku tepat waktu dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang di tangani.
kantor pada pukul 8:00 WIB apel pagi dan berakhir pada pukul 16:00 WIB
sedangkan untuk jam istrahan jam 12:00-13:00 WIB dan kusus untuk hari
lakukan bersama dengan Bapak Adrianthos, Stp selaku Kepala Sub Bagian
“iya kalau menurut saya peran para pegawai yang ada di bagian
organisasi dan tatalaksana untuk meningkatkan budaya kerja belum
maksimal dan belum disiplin karna kalau kita datang untuk mengurus
berkala terkadang kita temui ruangan ini kosong karna pegawainya
datang terlambat dan pulang lebih cepat pada hal itu menyalahi aturan.”
(wawancara 17 Pebruari 2022 )
54
miliki oleh setiap pegawai sehingga dalam proses peningkatan budaya kerja
b. Profesional
dengan bidang tugas dan perilaku yang di harapkan adalah setiap aparatur sipil
bahwa :
atas, maka dapat di katakan bahwa dalam meningkatkan budaya kerja yang ada
menjunjung tinggi kode etika dan sangat sopan dalam melakukan pelyanan
c. Inovatif
dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari organisasi tersebut, yang bersifat
terbuka dan mampu dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif, serta
dilakukan bersama dengan bapak Baso Parjuni Amri, S, Stp., M.Si selaku
yang dilakukan oleh bapak Adriantho, S. Stp, M. Tr. selaku Kepala Sub Bagian
d. Pelayanan
tersebut bersikap proaktif dan cepat dalam pemberian pelayanan dan mampu
57
dalam memberikan sikap pelayanan yang sopan, dan pfofesional. Indikator ini
Selain itu, perubahan sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara dalam
kepastian waktu yang tepat dan tidak meninggalkan tugas tanpa alasan yang
Pernyataan ini nampak jelas dengan hasil wawancara yang di lakukan bersama
mengatakan bahwa:
“Budaya kerja dari kami berawal dari kondisi Aparatur Sipil Negara yang
ada dan kebiasaan yang tercipta dengan adanya kondisi bekerja dan
berorganisasi devenisinya yang merupakan nilai-nilai yang sangat baik
yang tercipta dalam berorganisasi dan bisa membudaya dan akan menjadi
kebiasaan kebiasaan yang seiring berjalanya waktu yang bisa
58
merupakan nilai-nilai budaya kerja yang dibutuhkan proses dan waktu yang
tidak sebentar untuk menjadi sebuah kebiasaan dari kebiasaan tersebut. Oleh
e. Sinergitas
yang produktif, menghindari ego sektoral, dan dapat dalam menentukan solusi
dengan memiliki perilaku yang dapat di harapkan serta memiliki komitmen dan
memastikan hubungan kerja sama internal yang produktif serta kemitraan yang
sangat harmonis. Pernyataan ini dapat di lihat dengan hasil wawancara yang di
lakukan bersama dengan Bapak Baso Parjuni Amri, S.Stp, M.Si selaku Kepala
bahwa:
C. Pembahasan
Pemerintahan, dengan tiga sub bagian yakni sub kelembagaan dan analisis
kinerja .
paksaan karna sudah menjadi kebiasaan yang dibentuk oleh proses dan waktu.
nilai budaya kerja, komitmen yang tinggi pasti dapat mempengaruhi kinerja,
yang berpengaru kepada hasil atau tujuan pekerjaan. komitmen dalam bekerja
merupakan hal yang terus didorong oleh pimpinan selalu menjaga kekompakan,
karna yang dibutuhkan bukan keahlian kerja tetapi tidak terlepas dari tugas dan
fungsi.jika kita bisa saling menjaga komitmen dalam bekerja secara kerjasama
maka akan lebih muda menghadapi pekerjaan yang terasa sulit.disini peran
Apabila tujuan hidup tersebut tidak tercapai maka manusia akan berusaha untuk
dengan maksud agar kegiatan atau program yang sedang dilaksanakan selalu
sesuai dengan rencana atau tidak menyimpang dari hal yang telah direncanakan.
ini sangat di perlukan tujuan dari pelayanan di tempat ini sehingga budaya
organisasi yang telah di sepakati sebagai pondasi dari organisasi tersebut dalam
mencapai tujuanya.
yang telah di sepakati sebagai salah satu pondasi dalam meningkatkan budaya
kerja yang ada di bagian ortala sekretariat daerah Kabupaten Mamasa untuk
62
mencapai tujuan. Kami dalam hal ini merupakan sebuah organisasi pemerintah
yang menganggap budaya kerja sebagai unsur yang sangat penting dan tidak
b. Merumuskan Kebijakan
organisasi tersebut sebagai pemberi solusi pertama yang akan digunakan untuk
dan Komitmen dalam bekerja adalah hal yang sangat penting dalam melakukan
suatu pekerjaan dan di dorong oleh pimpinan, seperti yang sering di lakukan
pekerjaan tetapi melainkan secara berkelompok maka akan lebih mudah dalam
menghadapi pekerjaan-pekerjaan”
63
yang ada maka peningkatan budaya kerja semakin baik dan akan sesuai
Bagian utama dari budaya organisasi yang menjadi jaminan (taken for
mengenai kenyataan, waktu dan ruang, sifat manusia dan aktifitasnya, dan
program kerja memang sangat penting untuk di milki seorang pegawai sebagai
peran dalam meningkatkan budaya organisasi yang ada di bagian organisasi dan
2. Budaya Kerja
sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang
dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku,
terhadap bidang yang ditekuninya dan prinsip-prinsip moral yang dimiliki, yang
prestasi terbaik. Budaya kerja berbeda antara organisasi satu dengan yang
lainnya, hal itu dikarenakan landasan dan sikap perilaku yang dicerminkan oleh
setiap orang dalam organisasi berbeda. Budaya kerja yang terbentuk secara
organisasi, namun budaya kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu
suatu organisasi yang telah di sepakati sebagai salah satu pondasi dalam
Kabupaten Mamasa untuk mencapai tujuan. Kami dalam hal ini merupakan
yang sangat penting dan tidak bisa di lepaskan. hal tersebut sangat penting
a. Disiplin
program dan kegitan maupun konsisten terhadap sistem dan prosedur dengan
kerja, perilaku yang di harapkan, dan setiap pegawai akan sadar untuk selalu
peningkatan budaya kerja dapat berjalan sesuai dengan apa yang di harapkan.
kantor pada pukul 8:00 WIB apel pagi dan berakhir pada pukul 16:00 WIB
66
sedangkan untuk jam istrahan jam 12:00-13:00 WIB dan kusus untuk hari
budaya kerja di tempat ini kalau menurut saya aparat atau pegawai di
tempat ini banyak yang belum disiplin, kadang ada yang terlambat datang
dan tidak mengikuti apel pagi juga masi ada yang keluar saat jam
waktunya.
b. Profeional
yang di harapkan adalah setiap aparatur sipil negara sadar untuk selalu
masih lebih mengutamakan pekerjaan tau urusan mereka yang ada diluar
kantor.
c. Inovatif
dalam melaksanakan tugas dan fungsi dari organisasi tersebut, yang bersifat
terbuka dan mampu dalam menerima ide-ide baru yang konstruktif, serta
d. Pelayanan
tersebut bersikap proaktif dan cepat dalam pemberian pelayanan dan mampu
68
dalam memberikan sikap pelayanan yang sopan, dan pfofesional. Indikator ini
perilaku yang di berikan dapat sesuai dengan apa yang di harapkan. Selain itu,
dengan sepenuh hati, transparan, dengan memiliki kepastian waktu yang tepat
dan tidak meninggalkan tugas tanpa alasan yang jelas sehingga tidak
tersebut dalam menjalani tugasnya untuk mencapai tujuanya. kami dalam hal
ungsur penting yang tidak bisa di lepaskan. Hal ini menjadi sangat penting bagi
karenakan budaya kerja sebagai nilai yang harus di taati dan dapat di harpkan
untuk menjadi sebuah kebiasaan dan tanpa adanya paksaan dalam memberikan
pelayanan
e. Sinergitas
yang produktif, menghindari ego sektoral, dan dapat dalam menentukan solusi
dengan memiliki perilaku yang dapat di harapkan serta memiliki komitmen dan
memastikan hubungan kerja sama internal yang produktif serta kemitraan yang
sangat harmonis.
pegawai yang ada di dinas ini, sehingga dalam menjalankan tugas dapat
A. Kesimpulan
untuk tetap menjaga kekompakan kerjasama, karna pada dasarnya yang dibutuhkan
bukanlah keahlian kerja, tetapi tidak terlepas dari tugas dan fungsi masing-masing
dalam pelayanan kerja sehingga dapat meningkatkan budaya kerja pada bagian
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil wawancara yang telah di bahas di atas, maka
1. Sekretariat daerah Kabupaten Mamasa dalam hal ini yakni bagian organisasi
2. Bagian organisasi sebagai panitia utama dalam melakukan gelar budaya kerja
perluh dalam menambah inovasi kegiatan kedepanya agar semakin menarik dan
66
bersinergitas dalam penilaian terhadap tiap-tiap OPD yang ikut serta dalam
Buku
Antu, Ningsi. 2013. tentang peran bagian organisasi Jakarta: pustaka pelajar
chafid fadeli, 2016. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Bissapu di
Kabupaten Bantaeng. Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin
Cooper, 2013. Tentang pengertian landasan teori. Yokyakarta PT. Bumi Aksara.