Oleh:
2022
SKRIPSI
Kepada
2022
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tiada terhitung kepada seluruh
makhluknya terutama manusia. Demikian pula salam dan shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan panutan dan contoh kita di akhir zaman.
Dengan keyakinan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Selayar”.
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
Muhammadiyah Makaasar.
2. Ibu Dr. Ihyani Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
3. Bapak Dr. Nur Wahid, S.Sos., M.Si dan Ibu Nurbiah Tahir, S.Sos., M.Si
selaku Plt. Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas
4. Bapak Dr. H. Samsir Rahim, S.Sos., M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu
vi
waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
5. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Admninistrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan
7. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, Bapak
Jamaluddin dan Ibu Supiati yang selalu memberikan semangat, doa dan
segala dukungan hingga sekarang ini, serta tidak pernah lelah untuk
Alvionita, Feri Saldi serta ipar saya Nur Maida, S.Pi yang senantiasa
dan segala bentuk bantuannya selama ini bagi penulis. Serta teman saya
sedari maba Andriana, S.AP, Nur Halisa, S.AP, Fitri Handayani, S.AP
10. Dian Pranata yang selalu membantu saya di daerah terutama pada saat
proses penelitian.
vii
11. Teman-teman kelas IAN-A Prodi Ilmu Administrasi Negara Angakatan
2018 yang penulis tidak dapat menyebut satu persatu, terima kasih atas
kebersamaannya.
12. Semua pihak yang sudah ikut membantu peneliti dalam proses penyusunan
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. v
ix
B. Strategi Pengembangan Program Desa Wisata .......................................... 51
C. Pembahasan ................................................................................................ 69
LAMPIRAN .......................................................................................................... 80
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
Selayar .......................................................................................... 42
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
salah satu sektor industri yang laju pertumbuhannya berjalan secara cepat.
berkembang pesat, hal ini karena Indonesia sendiri memiliki banyak tempat,
kuliner, adat dan budaya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan
1
2
ruang desa yang memiliki ciri khas dan kegiatan ekonomi yang menarik dan
lainya. Umumnya obyek wisata yang banyak diminati para wisatawan adalah
wisata keindahan alam yang memaparkan ciri khas dari suasana dan kondisi
Pada proses pembangunan desa wisata salah satu aspek yang harus
untuk membangun pariwisata Indonesia supaya lebih mudah dilirik oleh mata
hal ini pemerintah mempunyai peran penting dalam menggali potensi dan
Karena pemerintah daerah lebih paham atas potensi atau kerarifan apa saja
sekitarnya. Desa wisata merupakan sebuah desa yang hidup mandiri dengan
potensi yang dimilikinya dan dapat menjual berbagai keindahan objek wisata
alam sebagai daya tarik wisata. Berdasarkan hal tersebut ngembangan desa
desa wisata demi meningkatkan pendapatan daerah dan menggali potensi desa.
desa wisata yang awalnya memprioritaskan 3 desa wisata dari 14 desa wisata.
2015: 3). Pada dasarnya desa mandiri sebagai desa yang mempunyai kekuatan
pariwisata akan menjadi pondasi dan dasar yang sangat penting bagi
Kabupaten Kepulauan Selayar sangat penting sebagai salah satu bisnis inti.
menjadi salah satu kegiatan ekonomi daerah, walaupun sebagian besar belum
Program desa wisata ini belum berjalan dengan maksimal dalam hal
objek wisata yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi sehingga hal ini juga
B. Rumusan Masalah
Kepulauan Selayar?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
bersangkutan dalam penelitian ini baik manfaat secara teoritis maupun praktis.
a. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan studi dan menjadi salah satu
pada pengembangan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya pada bidang
b. Secara praktis
1. Bagi Peneliti
Selayar.
2. Bagi Pembaca
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
sedangkan
Pantiyasa
menggunakan
analisis SWOT
8
9
KARST RAMMANG-
RAMMANG DI
KABUPATEN MAROS
STRATEGI sedangkan
PENGEMBANGAN Soeswoyo
DESA SUKAJADI,
KABUPATEN BOGOR
dan Promosi.
menekankan pada bagaimana organisasi, apa saja yang dikerjakan, dan alasan
seperti harus dapat bekerja, secara politik dapat diterima oleh stakeholder,
sesuai filosofi dan nilai organisasi, memiliki etika, moral, hukum organisasi,
adalah kegiatan untuk memajukan suatu tempat atau daerah yang dianggap
perlu ditata sedemikian rupa baik dengan cara memelihara yang sudah
yang terpadu, dari berbagai bentuk pariwisata diluar aspek yang berkaitan
bertumpuh pada beberapa potensi seperti sektor alam, budaya dan sosial
1. Sumber Daya
2. Dana
(SDM).
Peran tekhnologi informasi dan komunikasi sangat besar sekali, saat ini
kegiatan pariwisata agar dapat berjalan lancar adalah sarana dan prasarana.
Pada objek wisata di desa wisata masih terdapat beberapa sarana dan
3. Desa Wisata
Rakyat (PIR), yang dimaksud desa wisata adalah suatu kawasan perdesaan
perdesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat,
keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang
khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta mempunyai
(2001: 37), desa wisata merupakan suatu kawasan pedesaan yang menawarkan
arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan
tujuan wisata. 54 Karakteristik inilah yang menjadi acuan bahwa sebuah desa
wisata harus memiliki tradisi dan budaya yang masih asli. Beberapa faktor
pendukung lainnya adalah dengan adanya ciri khas seperti makanan khas,
sistem sosial serta berbagai potensi wisata yang ada. Namun, sebuah desa
satu faktor penting dari kawasan desa wisata. Menurut Priasukmana dan
Mulyadin (2001: 38), penetapan suatu desa dijadikan sebagai desa wisata
wisata.
yang tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang datang
kedesanya.
masyarakat luas.
(2012: 69), terdapat dua konsep penting dalam komponen desa wisata, yaitu:
tinggal penduduk.
1. Pemberdayaan Masyarakat
16
3. Desentralisasi
4. Partisipatif
6. Keswadayaan
terkait.
4. Desa Mandiri
kemandirian desa ataupun desa mandiri. Pada hakikatnya, tidak ada teori yang
jelas membahas tentang bagaimana definisi desa mandiri. Definisi desa mandiri
mandiri dapat diartikan sebagai emansipasi desa bukan tentang desa berdiri
sendiri, namun lebih tepatnya merupakan persamaan hak dan kebebasan dalam
18
kemandirian desa yang tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah pusat.
berikut:
di desa.
kegiatan pembangunan.
5. Parawisata
perjalanan dalam hal rekreasi. Dijelaskan pula oleh (Murphy, 1985) bahwa
perjalanan menuju sebuah tujuan objek wisata maupun industri. Suatu tempat
puing penghasil ekonomi Bukan hanya dalam sektor pariwisata sektor lain
pergerakan penduduk asing di dalam atau di luar suatu negara, kota, atau
wilayah tertentu. Menurut definisi yang lebih luas yang dikemukakan oleh
yaitu suatu aktivitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang, di luar
tempat tinggal sehari-hari dengan suatu alasan apa pun selain melakukan
kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji. Menurut Tebay, (2019) bahwa
yang di selenggarakan dari suatu tempat ke tempat yang lain, dengan maksud
20
alam, budaya, serta sesuatu yang unik dari suatu daerah tertentu sangat
diminati. Pada perkembangan zaman saat ini, ruang lingkup pariwisata adalah
aktivitas yang memiliki andil yang begitu kiat dalam membantu ekspansi
menjelaskan bahwa Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,
kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku.
sebuah desa yang hidup mandiri dengan potensi yang dimilikinya dan dapat
menentukan desa yang akan dijadikan desa wisata adalah memiliki potensi
dan sudah memiliki aktivitas wisata atau berada dekat dengan aktivitas wisata
yang sudah ada dan terkenal. Berikut penjelasan terkait kriteria desa wisata.
Sastrayuda (2010) menjelaskan lebih lanjut bahwa desa wisata akan lebih
baik jika sudah memiliki aktivitas wisata atau berada dekat dengan objek
21
Potensi desa yang dapat dijadikan sebagai objek wisata adalah potensi
2. Potensi budaya
3. Potensi pertanian
d. Aksesibilitas
ke desa wisata. Aksesibilitas berkaitan dengan kondisi jalan menuju desa dan
dalam Atmoko 2014). Terdapat kriteria yang digunakan selain yang telah
dimaksud adalah sosok atau seseorang yang dapat menjadi trigger untuk
(2013) menjelaskan bahwa suatu objek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria
bisa dilihat atau dijadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Objek wisata
23
harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu menarik minat dari
umumnya adalah ciri khas daerah yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh.
wisata dapat dilakukan dengan pendekatan pada tiga sisi pengembangan yaitu
pada kelembagaan desa wisata, objek dan daya tarik wisata, dan sarana dan
prasarana wisata.
2005: 101). Destinasi Pariwisata dikembangkan atas dasar potensi daya tarik
antara lain adalah: (1) kekayaan dan keragaman sumber daya pariwisata
C. Kerangka Berpikir
Program Desa Wisata Dalam Mewujudkan Desa Mandiri dimana program desa
wisata ini belum berjalan dengan maksimal dalam hal mewujudkan desa
2. Dana
kerangkan pikir penelitian yang terlihat pada gambar bagan berikut ini :
Gambar 2.1
Kerangka Pikir
Strategi Pengembangan
D. Fokus Penelitian
memerlukan bantuan dari pimpinan atas apa yang direncanakan agar dapat
26
dan pertumbuhan dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi.
yang meliputi system total sepanjang periode yang ditentukan dan berkaitan
2. Dana
mausia (SDM).
Peran tekhnologi informasi dan komunikasi sangat besar sekali, saat ini
kegiatan pariwisata agar dapat berjalan lancar adalah sarana dan prasarana.
Pada objek wisata di desa wisata masih terdapat beberapa sarana dan
METODE PENELITIAN
pengembangan suatu program desa wisata dapat dinilai dari suatu instansi dan
kondisi lapangan.
C. Informan Penelitian
jelas sesuai dengan tujuan dan permasalahan yang diteliti. Adapun informan
28
29
Tabel 3.1
Informan Penelitian
1. Wawancara
jawaban yang diberikan informan akan direkam atau dicatat agar data
2. Studi dokumentasi
3. Observasi
teknik analisis data interaktif dari Miles dan Huberman (1992: 20), yaitu: (1)
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan pola dari
data; (2) Penyajian data (data display), menyajikan data yang dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sebagainya; dan (3)
Validasi data merupakan hal yang menjadi hasil akhir dari sebuah
perbedaan dari ketiga teknik ini maka akan dilakukan diskusi untuk
dianggap benar.
diperoleh.
BAB IV
Hingga saat ini belum ada kesepakatan tentang arti nama selayar,
bahwa selayar berasal dari kata “salah layar”, yang berarti suatu
yang kebetulan melakukan perjalanan pada waktu itu. Versi lain yang
dari kata “satu layar”. Penamaan ini diperkirakan berasal dari bahasa
rakyat tersebut dimulai ketika jaman penjajahan, pada saat pulau ini
33
34
muslim dari Patani, Pahang, dan Ujung Tanah telah tinggal di Selayar
sejak 1480.
budaya bangsa.
35
b. Letak Geografis
ini memiliki luas sebesar 10.503,68 km² (wilayah daratan dan lautan)
Pasilambena.
pulau kecil.
36
dan 120° 15" - 122° 30" BT dengan titik koordinat 6° 5' 48°, 7" LU
120° 30 16°, 86" BT koordinat 6° 5' 48°, 7" LU 120° 30" 16°, 86" BT.
Gambar 4.1
Peta Kabupaten Kepulauan Selayar
memiliki pesisir berwarna putih dengan air laut yang jernih, pantai
c. Letak Demografi
berjumlah sebanyak 121.749 jiwa terdiri dari 57.685 jiwa laki-laki dan
laki dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 90,04 (setiap 100
tahun 2018 sebesar 54.996 orang, yaitu yang bekerja sebanyak 49.478
Tabel 4.1
Indonesia
dan transparan.
sebagai berikut:
Selayar
menjadi daya Tarik wisata dan aset potensial yang belum tergali.
diberikan pimpinan.
41
a. Kepala Dinas.
Pariwisata.
g. Jabatan Fungsional.
Gambar 4.2
1. Kepala Dinas
Daerah.
fungsinya.
2. Sekretariat
bidang tugasnya.
kinerja.
keuangan.
pariwisata.
pariwisata.
ekonomi kreatif.
antar Lembaga.
6. Bidang Kebudayaan
7. Jabatan Fungsional
Kepulauan Selayar
Sumber Daya Manusia (SDM), Dana, Informasi dan teknologi, serta Sarana
berikut:
berperan penting dalam menyiapkan toilet yang baik dan bersih bagi para
53
dikelola dengan baik oleh SDM yang mumpuni. Oleh karenanya pelatihan
Gambar 4.3
para wisatawan.
Gambar 4.4
dari desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata serta perwakilan dari
Gambar 4.5
Gambar 4.6
sekali yang mana dalam satu bulan itu persiapan sebelum pelatihan,
juga melakukan pelatihan dan pembinaan pada pengelola desa wisata agar
2. Dana
(SDM).
Berikut uraiannya:
59
Tabel 4.2
disetiap bulannya sekitar 500 sampai 700 orang yang datang menikmati
negeri, hanya pada bulan mei 2021 kedatangan pengunjung dari negara
Prancis.
Tabel 4.3
Data kunjungan wisatawan Puncak Tanahdoang
2020/2021
ASAL JUMLAH TAMU
LOKAL/D
NO. BULAN ASING L P TOTAL TUJUAN AKTIVITAS
OMESTIK
LOKAL/D BERFOTO, MENIKMATI
1. AGUSTUS - 297 333 630 REFRESHING
OMESTIK SUNSET DAN KULINER
LOKAL/D BERFOTO, MENIKMATI
2. SEPTEMBER - 345 375 720 REFRESHING
OMESTIK SUNSET DAN KULINER
LOKAL/D BERFOTO, MENIKMATI
3. OKTOBER - 401 391 796 REFRESHING
OMESTIK SUNSET DAN KULINER
BERFOTO, MENIKMATI
LOKAL/D
4. NOVEMBER - 3022 326 628 REFRESHING SUNSET DAN KULINER,
OMESTIK
CAMPING
REFRESHING, BERFOTO, MENIKMATI
LOKAL/D
5. DESEMBER - 413 328 741 HEALING, SUNSET DAN KULINER,
OMESTIK
ARISAN CAMPING
NGOPI, JALAN-
LOKAL/D BERFOTO, MENIKMATI
6. JANUARI - 372 387 659 JALAN,
OMESTIK SUNSET DAN KULINER
TOURING
ARISAN,
TOURING,
LOKAL/D NGOPI, JALAN- BERFOTO, MENIKMATI
7. FEBRUARI - 312 205 517
OMESTIK JALAN, SUNSET DAN KULINER
NGADEM,
HEALING
ARISAN,
TOURING,
NGOPI, JALAN- BERFOTO, MENIKMATI
LOKAL/D
8. MARET - 407 349 756 JALAN, SUNSET DAN KULINER, SPOT
OMESTIK
NGADEM, FOTO POTENSIAL
HEALING,
CAMPING
LOKAL/D
9. APRIL - - - - BUKA PUASA BERFOTO DAN KULINER
OMESTIK
ARISAN,
TOURING,
BERFOTO, MENIKMATI
NGOPI, JALAN-
LOKAL/D SUNSET DAN KULINER,
10. MEI PRANCIS 229 305 535 JALAN,
OMESTIK CAMPING, MONITORING SPOT
NGADEM,
WISATA POTENSIAL
HEALING,
CAMPING
61
“Dana yang digunakan untuk desa wisata ini dari hasil patungan
pengelola desa wisata itu sendiri yaitu pokdarwis. Jumlah pengunjung desa
wisata bontolebang selama berjalannnya program desa wisata kurang lebih
100 orang/bulan.” (Hasil wawancara Kasriadi selaku Ketua pokdarwis
pegiat wisata Bontolebang 5 Juli 2022).
saat ini belum mendaptakan dana dari desa yaitu wisata pantai laguna desa
untuk dikatakan sebagai desa wisata yang sudah memenuhi SPM (Standar
1. Pengelola Destinasi
3. Anggota BUMDes
1. Pengelola Destinasi
3. Anggota BUMDes
3. Anggota Pokdarwis
63
berikut:
media.
Gambar 4.7
berbagai media massa. Melalui media massa ini, para pembaca dapat
Gambar 4.8
adanya event ini, maka dapat menarik wisatawan dari luar daerah untuk
Gambar 4.9
berkunjung.
kegiatan pariwisata agar dapat berjalan lancar adalah sarana dan prasarana.
berikut:
dilibatkan dalam program desa wisata ini karena tanpa adanya masyarakat
pengelola pokdarwis, bumdesnya itu tidak mungkin bisa berjalan program
desa wisata yang dilaksanakan selama setahun akhir ini.” (Hasil
wawancara Dian Trisnawati, S.Pi 17 Juni 2022)
“Setiap hari jumat itu ada jadwal untuk jum’at bersih untuk melakukan
tatacara pengelolaan sarana prasarana atau fasilitas yang ada di desa
wisata. Fasilitas yang tersedia di lokasi desa wisata itu seperti : home stay,
toilet, restaurant, view. Namun, fasilitas yang tersedia belum terpenuhi
spm dalam menunjang komponen pariwisata itu sediri.” (Hasil wawancara
Ingka Christy selaku Sekretaris BUMDes Bontomarannu 28 Juni 2022)
tanadoang dan punagaan. Sedangkan pada wisata pantai laguna belum bisa
laguna.
C. Pembahasan
Sulawesi Selatan, oleh karena itu pelaksanaan program desa wisata cukup
agar menjadi desa wisata, maka pihak Dinas Pariwisata akan melihat terlebih
dahulu potensi destinasi yang ada di setiap desa. Di Kabupaten Selayar sudah
ada 14 desa yang telah ditetapkan sebagai Kawasan desa wisata melalui surat
dan bertanggung jawab untuk menjaga dan memelihara destinasi yang ada
diwilayahnya. Jadi yang mana saja yang paling memungkinkan masyarakat itu
bias mengambil bagian yaitu yang pertama kita mencoba karna hampir
disemua destinasi ini kita belum bias melihat adanya yang tersedia dari
destinasi yang layak untuk didatangi itu sudah siap untuk penjualan souvenir
sebagai cendramata dan kuliner masakan khas dari destinasi itu sendiri.
yang terkait dengan destinasi yang ada di desanya. Dinas Pariwisata memiliki
destinasi dapat terlayani, merasa nyaman dan diterima dengan baik. Sehingga
standar pelayanan minimal (SPM) sudah terpenuhi dengan harapan dan tujuan
Sumber Daya Manusia, dana, informasi dan teknologi, serta sarana dan
seluruh masyarakat yang terlibat dalam suatu program desa wisata yang di
desa.
wisata meskipun salah satu desa wisata yang menjadi 3 dari bagian desa
pendanaan yang menjadikan infrastruktur dari salah satu desa wisata yang
desa wisata.
72
2. Dana
desa wisata ini dari hasil patungan pengelola desa wisata itu sendiri yaitu
dari Dinas Pariwisata dan DAK nonfisik dari desa Bontolebang tersebut.
melalui media cetak, elektronik, dan media social serta pada website milik
di desa wisata ini tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada tidak
PENUTUP
A. Kesimpulan
digunakan yaitu:
khusus kepada SDM yang tersedia selaku pengelola desa wisata untuk
75
76
pelatihan.
sebulan sekali masih kurang dan belum tersalurkan secara langsung untuk
desa wisata ini belum berjalan dengan maksimal dalam mewujudkan desa
mandiri.
inii melalui media cetak, social media dan memiliki website resmi dari
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini dapat
wisata yang ada serta alokasi anggaran yang baik berupa fisik maupun non
Depdikbud. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, Jakarta. Balai
Pustaka.
Listyorini, H., Aryaningtyas, A. T., Wuntu, G., & Aprilliyani, R. (2022). Merintis
desa wisata, menguatkan kerjasama badan usaha milik desa dan kelompok
sadar wisata. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 5(1), 67–74
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku
Sumber Tentang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP
Paradana, A., Muhammad, & Hamrun. (2021). Strategi Dinas Pariwisata Dalam
Mengembangkan Objek Wisata Karst Rammang-Rammang Di. 2.
78
79
Wardana, D., Zainal, & Ginting, A. H. (2020). Strategi Pemerintah Daerah Dalam
Pengembangan Objek Wisata Alam Teluk Jering Di Kabupaten Kampar
Provinsi Riau. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 10(1), 211–219.
80
81
PEDOMAN WAWANCARA
STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM DESA WISATA DALAM
MEWUJUDKAN DESA MANDIRI DI DINAS PARIWISATA DAN
KEBUDAYAAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
Bontolebang?
wisata ini?
desa mandiri?
selama ini?
mandiri?
4 Sarana dan Prasarana
c. Bagaimana pengelolaan dan pemeliharaan
bontolebang ini?
wisata ini?
85
DOKUMENTASI WAWANCARA
Kepulauan Selayar
86
SURAT PENELITIAN
Surat Pengantar Dinas Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja
100
RIWAYAT HIDUP
Indah Ayu Lestari dengan panggilan Ayu, lahir di
Kepulauan Selayar tahun 2017, dan sejak tahun 2018 mengikuti Program S1
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Administrasi Negara
hasil karya ilmiah dengan judul “Strategi Pengembangan Program Desa Wisata
Publik (S.AP).