Anda di halaman 1dari 204

PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT

PADA PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI


POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
( Studi Perbandingan Pada Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Dan Kecamatan Kuranji Kota Padang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Andalas

Oleh :
SALMI NURHIDAYAH
BP. 1410832023

PEMBIMBING
Dr. Aidinil Zetra, MA
Didi Rahmadi, MA

JURUSAN ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
ABSTRAK

Salmi Nurhidayah, 1410832023, Jurusan Ilmu Politik, FISIP, Universitas


Andalas Padang. Judul Skripsi: Pengaruh Tingkat Kepercayaan Masyarakat
Pada Partai Politik Terhadap Partisipasi Politik dalam Pemilihan Umum
Legislatif 2014 (Studi Perbandingan Pada Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Dan Kecamatan Kuranji Kota Padang), Sebagai Pembimbing I Dr. Aidinil
Zetra, MA dan Pembimbing II Didi Rahmadi, MA. Skripsi ini terdiri dari
115 halaman, dengan 16 referensi buku, 4 jurnal, 2 skripsi, 6 dokumen, dan 3
situs internet.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan pengaruh tingkat


kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik dalam
pemilihan umum legislatif 2014 di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan
Kecamatan Kuranji Kota Padang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teori partisipasi politik Huntington dan indikator kepercayaan
politik Burhanuddin Muhtadi. Ada 6 bentuk indikator kepercayaan yaitu,
kepercayaan terhadap partai politik, kepercayaan terhadap politisi, kepercayaan
terhadap menteri dan lembaga kementrian, kepercayaan terhadap DPR,
kepercayaan terhadap Presiden, dan kepercayaan terhadap berita politik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei serta
jenis penelitian komparatif dengan dua variabel, skala yang digunakan berbentuk
ordinal dengan menggunakan uji hipotesis Kendall Tau dan U-Mann Whitney
dalam melakukan analisis. Pengambilan sampel menggunakan stratified random
sampling dengan jumlah 200 responden yang tersebar di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji. Unit analisis adalah masyarakat yang memiliki hak pilih pada
pemilu legislatif 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik
dalam pemilihan umum legislatif 2014 pada masyarakat Kecamatan Bungus dan
masyarakat Kecamatan Kuranji. Hasil perolehan suara yang di peroleh di
Kecamatan Bungus terlihat dari kepercayaan masyarakat pada partai politik
begitupun hasil perolehan suara yang di peroleh Kecamatan Kuranji pada
pemilihan juga terlihat dari kepercayaan masyarakat pada partai politik, perbedaan
pengaruh tersebut dapat dilihat dari hasil mean rank dari kedua kecamatan.
Kemudian perbedaan yang signifikan terdapat pada indikator pertanyaan: kinerja
partai, mengetahui visi misi partai, kepercayaan terhadap pejabat partai,
kepercayaan terhadap janji calon dari partai, dan kepercayaan terhadap presiden di
kedua kecamatan.

Kata kunci: Partisipasi Politik, Kepercayaan Politik, Pemilu, Masyarakat


Kecamatan Bungus, Masyarakat Kecamatan Kuranji

i
ABSTRACT

Salmi Nurhidayah, 1410832023, Department of Political Science, FISIP,


Andalas University, Padang. Thesis Title: The Effect of Level of Community
Trust in Political Parties Towards Political Participation In The 2014
Legislative Elections (Comparative Study in Bungus Teluk Kabung
Subdistrict and Kuranji Subdistrict Padang City), Supervisor I Dr. Aidinil
Zetra, MA and Supervisor II Didi Rahmadi, MA. This thesis consists of 115
pages, with 16 book references, 4 journals, 2 theses, 6 documents, and 3
internet sites.

This study aims to explain the differences in the level of public trust in
political parties towards political participation in the 2014 legislative elections in
Bungus Teluk Kabung Subdistrict and Kuranji District in Padang City. The theory
of the study used Huntington's theory of political participation and an indicator of
political trustBurhanuddin Muhtadi. There are 6 forms of trust indicators, namely,
trust in political parties, trust in politicians, trust in ministers and ministerial
institutions, trust in the DPR, trust in the President, and trust in political news.
This study used a quantitative approach with survey methods and types of
comparative research with two variables, the scale used is ordinal with Kendall
Tau and U-Mann Whitney hypothesis tests in conducting the analysis. This study
used stratified random sampling with the number of 200 respondents scattered in
Bungus District and Kuranji District. The unit of analysis is the people who have
the right to vote in the 2014 legislative elections. The results of this study indicate
that there is an influence of the level of public trust in political parties towards
political participation in the 2014 legislative elections in the Bungus District
community and the Kuranji District community. The results of the vote obtained
in Bungus Subdistrict can be seen from the public trust in the political parties as
well as the results of the vote obtained by Kuranji District in the election as well
as the public trust in political parties, the difference in influence can be seen from
the mean rank results of the two districts. Then there are significant differences in
the question indicator: party performance, knowing the party's vision and mission,
trust in party officials, trust in the promises of party candidates, and trust in the
president in both sub-districts.

Keywords: Political Participation, Political Trust, Election, Bungus District


Community, Kuranji District Community

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
ilmu kepada manusia dalam menjalani kehidupannya serta salawat dan salam pada
junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW. Rasa syukur penulis sampaikan atas
curahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Jurusan Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Padang.
Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN
MASYARAKAT PADA PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI
POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014 (STUDI
PERBANDINGAN PADA KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG DAN
KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG)”. Skripsi ini diajukan untuk
mencapai gelar Sarjana Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Andalas. Keterbatasan ruanglingkup ini mengingatkan bahwa skripsi
ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran guna memperbaiki skripsi ini. Namun demikian, penulis tetap
berharap agar karya singkat ini bisa memberikan sedikit manfaat bagi yang
diharapkan dalam penelitian ini.
Terakhir penulis ingin ucapkan dengan sepenuh hormat menyampaikan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT
2. Kedua orangtua tercinta, Ayah yang telah membesarkan, selalu
memberikan dukungan, doa dan kasih sayang pada putri kecilnya ini untuk
terus semangat dalam menjalani pendidikan. Ibu yang telah mendidik dan
membesarkan dengan penuh kasih sayang serta mengabulkan keinginan
putri kecilnya apapun yang diinginkan, Kakakku Rika Apriani yang telah
menjadi kakak yang mengayomi adiknya sampai detik ini, dan adik-adikku
Jendri, Ali, Aji, Alisa, Fauzia yang selalu memberikan keceriaan disaat
kejenuhan melanda. I love you Ellina’s family. Semoga karya kecil ini
dapat memberikan rasa bangga terhadap keluarga.
3. Bpk Dr. Aidinil Zetra, MA dan Bpk Didi Rahmadi, MA selaku dosen
pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, diskusi serta
materi yang sangat membantu penulis dalam penulisan karya ini.
4. Tim Penguji yang telah menguji serta banyak memberikan saran dan
masukan.
5. Seluruh responden di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan
Kuranji Kota Padang atas bantuannya dalam mengisi kuisioner dalam
penelitian.
6. Seluruh civitas akademika Jurusan Ilmu Politik FISIP Unand, Bapak Ibu
Dosen yang telah mengajar dari semester 1-7 , Ibu Sil yang telah
membantu dalam memberikan informasi dan urusan administrasi, Ni Meri
dan lainnya.
7. Kakak-kakak keluarga besar Racana Putra Putri Swarnadwipa Gugus
Depan Padang 06.067-06.068 Universitas Andalas, yang telah melukis
kenangan indah dan pengalaman berharga selama berproses di racana,

iii
terkhusus buat kakak-kakak seperjuangan OTR 2014, Kiki, Irda, Lita,
Rahmi, Dila,Tina, tetap semangat menggapai cita-cita.
8. Keluarga besar HMJ-IP FISIP Universitas Andalas, “Kita satu karena kita
kader” atas segala proses yang didapatkan, tetap dengan semangat
“Bergerak untuk berubah”. Senang bisa mengenal kawan-kawan serta
senior dan junior Ilmu Politik yang tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu.
9. Keluarga kecil Ilmu Politik angkatan 2014, yang telah melukis kenangan
indah, kebersamaan, kekompakan, candatawa dan pengalaman selama
perkuliahan. Terima kasih kawan
10. Teman-teman konsentrasi Perbandingan Politik 2014, Indra, Agung, Giot,
Rahmi, Serly yang telah melalui suka duka bersama selama menjalankan
perkuliahan, candatawa yang menambah kedekatan kita, tetap semangat.
11. Sahabat seperjuangan yang sudah duluan wisuda, Rahmi (orang yang telah
banyak membantu dan menemani selama penelitian, teman curhat, teman
untuk minta pendapat, teman jalan-jalan dan selalu memberikan
semangat). Roza (teman seperti kakak yang selalu memberikan
pencerahan, motivasi, keceriaan, perdebatan, dll).
12. Sahabat Limited Edition, Okky, Fika, Merisa. Orang-orang aneh yang
banyak memberikan kecerian, suka duka dilalui bersama, motivasi untuk
sukses dalam menggapai cita-cita.
13. Teman KKN 2017 Silantai, Sumpur Kudus Sijunjung, yang saling
menyemangati dalam membuat skripsi.
14. Teman-teman Kos Bu Eni, Fitri, merin, Dewi, Afni, Fina, Irma, Fiza,
Tiara, dan Gina yang selalu menyemangati.
15. Semua instansi yang terlibat dalam membantu proses kelancaran penulisan
skripsi, serta semua pihak yang terlibat dari awal hingga akhir.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk


perkembangan pengetahuan dan kajian-kajian ilmu politik kedepannya, meskipun
penulis menyadari masih terdapat kelemahan dalam menganalisis dan ketajaman
pembahasan dalam skripsi ini.
Wassalamu’alaikum WR. WB

Padang, 17 Agustus 2018


Penulis,

Salmi Nurhidayah
No BP. 1410832023

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i
ABSTRACT.............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR DIAGRAM DAN BAGAN..................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..…x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .........................................................................1
B. Perumusan Masalah ..............................................................................13
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................14
D. Signifikansi Penelitian ..........................................................................14
BAB II KERANGKA TEORI DAN PENGUKURAN .....................................16
A. Tinjauan Kepustakaan ..........................................................................16
1. Penelitian Terdahulu ....................................................................16
2. Teori Dan Konsep.........................................................................23
B. Konstruksi Model Teoritis ....................................................................31
C. Model Analisis ......................................................................................32
D. Hipotesis ...............................................................................................33
E. Defenisi Operasional dan Indikator.......................................................34
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................36
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ........................................................36
B. Lokasi Penelitian...................................................................................38
C. Populasi dan Sampel .............................................................................38
D. Unit Analisis .........................................................................................47
E. Jenis, Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...........................................48
F. Validitas dan Reliabilitas ......................................................................48
G. Pengujian Hipotesis ..............................................................................49
H. Analisis Data ........................................................................................51

v
I. Struktur Penulisan ..................................................................................53
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ................................................55
A. Deskripsi Kota Padang..........................................................................55
1. Keadaan Geografis .......................................................................54
2. Pemerintahan ...............................................................................56
3. Penduduk......................................................................................58
4. Pendidikan....................................................................................59
5. Keadaan Ekonomi.........................................................................60
B. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................................61
1. Kecamatan Bungus Teluk Kabung ..............................................61
2. Kelurahan Teluk Kabung Utara ...................................................63
3. Kelurahan Bungus Barat…………...............................................64
4. Kecamatan Kuranji ......................................................................64
5. Kelurahan Lubuk Lintah……………...........................................66
6. Kelurahan Kuranji…… ................................................................66
7. Kelurahan Gunuang Sariak ..........................................................66
BAB V DESKRIPSI DATA ................................................................................68
A. Data Umum ..........................................................................................68
B. Karakteristik Responden.......................................................................69
C. Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu Legislatif.........76
D.Tingkat Kepercayaan Masyarakat..........................................................85
BAB VI ANALISIS DATA ...............................................................................103
A. Analisis Pengujian Hipotesis ..............................................................103
B. Interpretasi Hasil Analisis Data ..........................................................111
BAB VII PENUTUP ..........................................................................................113
A. Kesimpulan .........................................................................................113
B. Saran ...................................................................................................115

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Hitung TPS Kota Padang Pemilu Legislatif Tahun 2014.............. 5
Tabel 1.2 Tingkat Partisipasi Masyarakat Pemilu legislatif 1955-2014................ 7
Tabel 1.3 Suara sah Partai Politik Pemilu Legislatif Kota Padang 2014...............12
Tabel 1.4 Perbedaan Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji.......................13
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang..........21
Tabel 2.2 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran.........................................35
Tabel 3.1 DPT Pemilu Legislatif 2014 di Kecamatan Bungus..............................40
Tabel 3.2 DPT Pemilu Legislatif 2014 di Kecamatan Kuranji..............................41
Tabel 3.3 DPT Pemilu legislatif di Kelurahan Bungus Barat................................41
Tabel 3.4 DPT Pemilu Legislatif di Kelurahan Teluk Kabung Utara....................42
Tabel 3.5 DPT Pemilu Legislatif di Kelurahan Lubuk Lintah...............................42
Tabel 3.7 Sebaran Sampel Kecamatan Bungus......................................................45
Tabel 3.8 Sebaran Sampel Kecamatan Kuranji......................................................47
Tabel 3.9 Serbaran Sampel Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji.............47
Tabel 5.1 Daftar Sebaran Sampel Kecamatan Bungus.........................................68
Tabel 5.2 Daftar Sebaran Sampel Kecamatan Kuranji.........................................69
Tabel 5.3 Komposisi Responden berdasarkan Jenis Kelamin di Kec. Bungus dan
Kec. Kuranji...........................................................................................................70
Tabel 5.4 Komposisi Responden Berdasarkan Umur di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji.................................................................................................71
Tabel 5.5 Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Bungus
dan Kecamatan Kuranji..........................................................................................72
Tabel 5.6 Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Kecamatan Bungus
dan Kecamatan Kuranji..........................................................................................73
Tabel 5.7 Komposisi Responden Berdasarkan Status Perkawinan di Kecamatan
Bungus dan Kecamatan Kuranji.............................................................................74
Tabel 5.8 Komposisi Responden Berdasarkan Penghasilan di Kecamatan Bungus
dan Kecamatan Kuranji..........................................................................................75
Tabel 5.9 Komposisi Responden Berdasarkan Agama di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji.................................................................................................76

vii
Tabel 5.10 Masyarakat Yang Menggunakan Hak Pilih.........................................77
Tabel 5.11 Masyarakat Yang Menggunakan Hak Pilih.........................................78
Tabel 5.12 Keikutsertaan Masyarakat Dalam Kampanye......................................79
Tabel 5.13 Keikutsertaan Bekerja Dalam Pemilihan Masyarakat Bungus............80
Tabel 5.14 Keikutsertaan Bekerja Dalam Pemilihan Masyarakat Kuranji............82
Tabel 5.15 Keikutsertaan Mencari Dukungan Bagi Seorang Calon Oleh
Masyarakat Bungus dan Masyarakat Kuranji.......................................................83
Tabel 5.16 Mengenal Dekat calon Legislatif.........................................................84
Tabel 5.17 Pengetahuan Tentang Partai.................................................................85
Tabel 5.18 Mengetahui Partai Yang Mengikuti Pemilu........................................86
Tabel 5.19 Partai Dari Calon Yang Dipilih............................................................87
Tabel 5.20 Kemampuan Partai memberi dan menerima aspirasi masyarakat.......89
Tabel 5.21 Kekecewaan Terhadap Kader Partai....................................................90
Tabel 5.22 Keinginan Masuk Partai Politik...........................................................91
Tabel 5.23 Partai yang Ingin Dimasuki..................................................................92
Tabel 5.24 Alasan Memilih Partai.........................................................................93
Tabel 5.25 Kinerja Partai.......................................................................................94
Tabel 5.26 Kepercayaan Terhadap Pejabat Partai..................................................95
Tabel 5.27 Mengetahui Visi Misi Partai................................................................96
Tabel 5.28 Kepercayaan Terhadap Janji Calon Dari Partai...................................97
Tabel 5.29 Kepercayaan Terhadap Lembaga Kementrian.....................................98
Tabel 5.30 Kepercayaan Terhadap DPR................................................................99
Tabel 5.31 Kepercayaan Terhadap Presiden........................................................100
Tabel 5.32 Kepercayaan Terhadap Berita Politik................................................101
Tabel 5.33 Kesesuaian Harapan Masyarakat Pada Hasil Pemilihan....................102
Tabel 6.1 Tabulasi Silang variabel X dan Y di Kecamatan Bungus....................103
Tabel 6.2 Tabulasi Silang Variabel X dan Y di Kecamatan Kuranji...................104
Tabel 6.3 Korelasi Kendall Tau Di Kecamatan Bungus Teluk Kabung..............106
Tabel 6.4 Korelasi Kendall Tau Di Kecamatan Kuranji......................................108
Tabel 6.5 Perbedaan Masyarakat Rank Kecamatan Bungus dan Kuranji............109
Tabel 6.6 Uji Mann Whitney...............................................................................110
Tabel 6.7 Perbandingan Kecamatan Bungus Dengan Kuranji.............................111

viii
DAFTAR DIAGRAM DAN BAGAN

Diagram Model Analisis........................................................................................33


Bagan Teknik Pengambilan Sampel....................................................................43

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel

Lampiran 2 SK Penguji Proposal

Lampiran 3 SK Pembimbing Skripsi

Lampiran 4 Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Izin Kantor Kesatuan Bangsa Dan Politik Kota Padang

Lampiran 6 Surat Izin Kantor Kecamatan Bungus Teluk Kabung

Lampiran 7 Surat Izin Kantor Kecamatan Kuranji

Lampiran 8 Tabel Angka Acak Untuk Memilih Kelurahan, TPS dan Responden

Lampiran 9 Kuisioner

Lampiran 10 Tabel Frekuensi

Lampiran 11 Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 12 Tabulasi Silang

Lampiran 13 Peta Lokasi Penelitian

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian

Lampiran 15 Riwayat Hidup

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Terwujudnya demokrasi yang merata adalah bentuk keadilan bagi rakyat,

salah satu cara atau wujud konkret dari hal tersebut adalah dengan pemilihan

umum yang jujur dan adil. Dilakukannya pemilu maka dari situlah akan terpilih

orang-orang yang akan menjadi wakil rakyat dalam pemerintahan baik daerah

maupun nasional. Pemilu dapat dikatakan sebagai proses penyeleksian dan

pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau partai yang

dipercayai.1 Oleh karena itu, dalam pemilu semua partai politik dapat

berkompetisi dalam mengusung wakil rakyat jika telah memenuhi syarat untuk

menjadi peserta pemilu. Peserta pemilu adalah partai politik. Partai politik dapat

dikatakan sebagai sebuah kendaraan yang berfungsi untuk menyatukan orang-

orang yang mempunyai kesamaan visi dan misi dalam penyelenggaraan negara.

Partai politik adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk

memperjuangkan ideologi tertentu melalui penguasaan struktur kekuasaan dan

kekuasaan itu diperoleh melalui keikutsertaannya dalam pemilihan

umum.2Lahirnya partai politik karena adanya keinginan serta kebutuhan

pemerintah untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam membuat suatu

kebijakan dan peraturan. Jika sebagai lembaga perwakilan, parlemen turun

langsung ke masyarakat dalam menjaring aspirasi masyarakat, maka efektivitas

parlemen kurang terjamin. Oleh karena itu, perlu suatu organisasi politik yang

1
Ramlan A.Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta:Gramedia widiasarana Indonesia, 1992,
hlm.181.
2
Sigit Pamungkas, Partai Politik, teori dan praktik di Indonesia, Yokyakarta:IDW, 2012, hal.5.

1
akan membantu pemerintah dalam memenuhi keinginan masyarakat dan

kebutuhan masyarakat. Dengan adanya partai politik masyarakat dapat melihat

visi dan misi yang dianggap baik dari partai tersebut. Partai-partai yang muncul

tentu mempunyai tujuan tersendiri untuk partai dan masyarakat. Namun, tidak

semua partai dipandang baik oleh masyarakat, hal ini disebabkan karena tidak

sedikit kader partai politik setelah duduk di legislatif maupun eksekutif terjerat

kasus korupsi maupun kasus lainnya, hal tersebut yang membuat masyarakat

kecewa terhadap wakil rakyat. Kekecewaan tersebut menyebabkan penurunan

kepercayaaan masyarakat terhadap partai politik. Keinginan masyarakat terhadap

wakil rakyat adalah agar melakukan perbaikan terhadap daerah dan masyarakat

secara umum, ketika masyarakat sudah tidak percaya kepada wakil rakyat, maka

sifat tidak acuh dari masyarakat akan timbul, yaitu malas untuk berpartisipasi

dalam pemilu, salah satunya ikut mencoblos.

Kepercayaan masyarakat terhadap partai politik menjadi hal menarik

untuk diketahui, karena tidak semua orang dapat mempercayai partai dan hanya

orang-orang yang memiliki keinginan saja yang percaya dan bergabung dalam

partai. Ketika keinginan tersebut sudah tercapai apalagi sudah terpilih menjadi

wakil rakyat namun lupa dengan visi dan misinya, inilah yang menimbulkan

kekecewaan masyarakat sehingga tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh

masyarakat. Banyak kasus seperti korupsi dan lainnya yang menjerat para wakil

rakyat sehingga menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap wakil

rakyat, namun permasalahan itu kembali kepada partai politik sebagai kendaraan

yang mengantarkan wakil rakyat tersebut sebagai wakil rakyat.

2
Beberapa orang telah melakukan survei tentang kepercayaan masyarakat

terhadap partai politik di seluruh Indonesia. Memang partai politik mendapat

urutan terendah dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara.

Hasil survey oleh SMRC pada bulan Desember 2015 lalu, dengan responden

sebanyak 1.220 orang dipilih secara random dari seluruh warga Indonesia yang

berusia di atas 17 tahun. Suvei tersebut menyatakan,

“Sementara itu, DPR dan partai politik menempati posisi paling bawah
dalam kategori kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara. DPR
memperoleh presentase sebanyak 58,4 %, sementara parpol 52,9 %”. 3

Sementara itu, Tim Riset ICW, Febri Hendri menyatakan bahwa tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap partai politik di Povinsi Riau sangat rendah

yakni 37 persen. Hasil tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Polling

Center bersama dengan Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Forum

Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Riau. 4

Kemudian hasil temuan Anton Yuliono mengatakan, faktor rendahnya

kepercayaan masyarakat terhadap partai politik karena bentuk dari kejenuhan

masyarakat sehingga tidak hadir dalam memilih. Kekecewaan yang begitu besar

disebabkan oleh hal-hal kecil yang terulang-ulang setiap pemilu. Rendahnya

tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik masyarakat Surabaya tercemin

pada partisipasi memilih masyarakat yang rendah serta faktor tingginya tingkat

3
Embranie Nadia Kemala Movanita, Survei: Tingkat kepercayaan pada TNI paling tinggi dan
parpol paling rendah, Kompas.com, diakses dari www.kompas.com. Pada tanggal 2 oktober 2017
pukul 08.48
4
http://pekanbaru.tribunnews.com diakses pada tanggal 11/11/2017 pukul 07.14 WIB

3
korupsi para aktor-aktor politik, sosial ekonomi dan sikap apatis masyarakat

terhadap pemilihan kepala daerah tingkat provinsi maupun tingkat kota.5

Fenomena umum kepercayaan masyarakat tersebut juga terdapat di Kota

Padang, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap partai politik dan politisi

yang menyebabkan turunnya partisipasi pemilih. Masyarakat mulai jenuh dengan

janji-janji yang diucapkan saat kampanye yang tidak dipenuhi ketika sudah

menduduki jabatan. Dalam sosialisasi penyelenggaraan pemilu serentak 2019

yang diadakan oleh KPU Kota Padang, pengamat politik dari UNP, Eka Vidya

mengatakan;

“ Masyarakat mulai jenuh, apalagi dengan banyaknya janji-janji ketika


kampanye yang tidak dipenuhi ketika menjabat, … Mau atau tidaknya
masyarakat ikut pemilu tergantung kepercayaan mereka terhadap orang-
orang yang akan dipilihnya.”6

Berdasarkan pemberitaan di berbagai media, terkait kepercayaan

masyarakat pada partai politik yang sangat rendah dibandingkan dengan lembaga

lainnya, menjadi dasar bagi peneliti untuk meneliti tingkat kepercayaan

masyarakat pada partai politik, bukan hanya satu partai yang kadernya banyak

terlibat kasus korupsi, melainkan ada beberapa partai seperti, pada tahun 2012

kader Partai Golkar paling banyak terjerat kasus korupsi (13 kader), yang disusul

Partai Demokrat dengan sembilan kader dan PDI-P dengan tujuh kader. Kepala

daerah dan DPRD tidak luput menjadi aktor daerah yang akhirnya ditangkap KPK

karena melakukan upaya kerjasama melakukan korupsi.7 Tidak hanya itu, indeks

korupsi partai politik sepanjang tahun 2002-2014 yang diolah dari ICW

5
Anton Yuliono, Kepercayaan Masyarakat Pada Partai Politik (Studi Kasus Kecendrungan
Golongan Putih Pada Pemilihan Kepala Daerah di Wilayah Surabaya), Jurnal DIA Administrasi
Publik, Vol.11, No. 1, Hal. 173-184 Juni 2013
6
http://antaranews.com diakses pada tanggal 01/03/2018 pukul 17.28 WIB
7
Lihat Laporan akhir tahun ICW 2012.

4
menyatakan bahwa PDIP (84 kasus), Golkar (60 kasus), PAN (36 kasus),

Demokrat (30 kasus), PPP (13 kasus), PKB (12 kasus), Partai Hanura (6 Kasus),

Partai Gerindra (3 kasus).8 Ditambah lagi dengan kasus korupsi terbaru yang

sangat marak diperbincangkan sampai detik ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hampir seluruh partai politik kadernya terjerat kasus korupsi. Sehingga peneliti

memfokuskan pada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik masyarakat Sumatera Barat, khususnya masyarakat

Kota Padang pada pemilihan umum legislatif tahun 2014, sehingga dari hasil

tingkat partisipasi politik peneliti dapat memecahkan masalah tentang pengaruh

tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik

dalam pemilihan umum legislatif 2014. Berikut rekapitulasi perolehan suara pada

pemilihan legislatif tahun 2014 Kota Padang.

Table 1.1
Hasil Hitung TPS(Form DA1) Kota Padang
Rekapitulasi Data Pemilu Legislatif Tahun 2014

No Kecamatan Pemilih Pengguna Suara Suara Total %


hak pilih sah tidak suara
sah
1 Bungus Teluk 19.037 11.367 11.008 359 11.367 59,71
Kabung
2 Padang Selatan 45.196 26.757 25.817 940 26.757 59,20
3 Lubuk Begalung 82.080 46.868 44.975 1.893 46.868 57,10
4 Pauh 41.738 23.744 22.772 972 23.744 56,89
5 Koto tangah 131.957 72.200 69.378 2.822 72.200 54,71
6 Lubuk Kilangan 37.271 20.337 19.605 732 20.337 54,57
7 Nanggalo 44.643 23.655 22.585 1.070 23.655 52,99
8 Padang Utara 44.002 22.504 21.518 986 22.504 51,14
9 Padang Barat 36.905 18.773 17.891 882 18.773 50,87
10 Kuranji 108.116 53.714 51.624 2.090 53.714 49,68
11 Padang Timur 65.444 32.255 30.883 1.372 32.255 49,29
Sumber: kpu.go.id

8
Lihat Laporan Akhir Tinjauan Peran Partai Politik Dalam Demokrasi Di Indonesia, Direktorat
Politik Dan Komunikasi Kementerian PPN/BAPPENAS Tahun 2016

5
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat disimpulkan bahwa, pada pemilu

legislatif tahun 2014 di Kota Padang terlihat partisipasi memilih dari seluruh

pemilih di setiap kecamatan. Kurangnya partisipasi bisa menjadikan gambaran

terhadap kepercayaan masyarakat berkurang, sehingga secara suka rela tidak mau

terlibat. Sebagai defenisi umum, partisipasi adalah suatu kegiatan keikutsertaan

dalam suatu masyarakat maupun lainnya. Berkaitan dengan definisi tersebut,

Herbert McClosky mendefinisikan partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan

dari warga masyarakat secara sukarela melalui mana mereka mengambil bagian

dalam proses pemilihan penguasa dan secara langsung atau tidak langsung, dalam

proses pembentukan kebijakan umum, namun Norman H.Nie dan Sidney Verba

(1998) seperti dikutip oleh Miriam Budiardjo mendefinisikan partisipasi politik

adalah kegiatan pribadi warga negara yang legal atau diselenggarakan secara

langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara dan

tindakan-tindakan yang diambil oleh mereka.9

Keikutsertaan masyarakat dalam pemilu merupakan bentuk dari partisipasi

politik, namun dapat dilihat dari Tabel 1.1 di atas bahwa, tidak menjamin dengan

jumlah pemilih terbanyak di suatu daerah juga memperoleh suara tertinggi, akan

tetapi justru daerah yang memiliki jumlah pemilih paling sedikit yang

memperoleh suara tertinggi. Terlihat dari tabel di atas bahwa Kecamatan Bungus

Teluk Kabung dengan jumlah pemilih 19.037 pemilih memperoleh suara tertinggi

yaitu 59,71%. Sedangkan di Kecamatan Padang Timur dan Kecamatan Kuranji

memperoleh suara paling sedikit yaitu 49,29 % dan 49,68%dengan jumlah

9
Lihat Miriam Budiarjo, Partisispasi dan Partai Politik :Sebuah Bunga Rampai, Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia,1998, hlm.2.

6
pemilih sebanyak 65.444 di Kecamatan Padang Timur dan 108.116 di Kecamatan

Kuranji dari hasil perhitungan suara pada pemilu 2014 di Kota Padang.

Dilihat dari seluruh wilayah pemilihan di Indonesia, tingkat partisipasi

masyarakat selalu terjadi penurunan dari waktu ke waktu, begitupun di Sumatera

Barat, mengingat pada pemilu tahun 2009 tingkat partisipasi masyarakat

menurun. Penurunan yang sangat drastis terjadi pada pemilu terakhir tahun 2009

dan pemilukada 2010 yang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor

berpengaruh kuat adalah terbentuknya sikap sinisme masyarakat sebagai akibat

kekecewaan mereka terhadap perilaku pemimpin yang mereka pilih melalui

pemilu-pemilu sebelumnya.10 Ini terlihat pada Pilgub 2005 dengan perolehan

64,26 %, pada Pilgub 2010 dengan perolehan 63,62 % dan Pilgub 2015 dengan

perolehan 58,65 %. (Terlampir)

Tabel:1.2
Persentasi Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu legislatif
1955-2014

10
Junaidi, Partisipasi Politik Masyarakat Sumatera Barat Pada Pemilu Dan Pilkada, Integralistik
No.1/Th. XXII/2011, Januari-Juni 2011

7
Pada empat periode pemilu terakhir jumlah daftar pemilih terus

mengalami peningkatan dari 116,3 juta (1999), 124,5 juta (2004), 176,4 juta

(2009) dan 186 juta (2014). Berdasarkan komposisi jenis kelamin, pada Pemilu

Tahun 1999 jumlah pemilih perempuan sebanyak 66,3 juta (57%) dan laki-laki

50,0 juta (43%), Tahun 2004 pemilih perempuan sebanyak 66,0 juta (53%) dan

laki-laki 58,5 juta (47%), Tahun 2009 pemilih perempuan 87,9 juta (48,8%) dan

laki-laki 88,6 juta (50,2%), dan Pemilu 2014 sebanyak 93,1 juta (59,92%) dan

laki-laki 93,4 juta (50,02%). Berdasarkan sebaran daftar pemilih, pada Pemilu

2014 mayoritas berada di Pulau Jawa dengan jumlah 100.197.346 daftar pemilih

atau sekitar 53% dari total DPT. Walaupun peningkatan jumlah pemilih terus

terjadi pada saat pemilu, namun partisipasi masyarakat justru terjadi penurunan,

dan paling rendah pada tahun 2009.11

Kecendrungan masyarakat tidak terlibat dalam pemilihan, karena rasa

kekecewaan mereka terhadap pemilihan yang sebelumnya yang mengantarkan

orang yang dipilih masyarakat tersebut terpilih, namun lupa akan janjinya sebagai

wakil rakyat yang dipilih dengan berbagai hal merusak nama baik mereka.

McClosky berpendapat bahwa ada beberapa hal yang mempengaruhi

orang yang tidak ikut dalam pemilihan yaitu;

a. Bersikap tidak tertarik oleh, acuh tak acuh, dan kurang paham mengenai

masalah politik.

b. Disebabkan karena untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah tidak yakin

bahwa usaha yang dilakukan tidak akan berhasil.

11
Lihat BPS,Statistik politik 2016.

8
c. Sengaja tidak memanfaatkan kesempatan memilih karena kebetulan berada

dalam lingkungan dimana ketidaksetaraan merupakan hal yang terpuji.12

Adapun faktor-faktor kehadiran orang untuk pergi memilih dipengaruhi

oleh figur calon, etnisitas/kekerabatan dan politik uang. Kemudian penyebab

masyarakat enggan untuk melakukan pemilihan yaitu: karena faktor ideologi,

masyarakat tidak percaya dengan partai politik, tidak punya pilihan dari kandidat

yang tersedia atau tidak percaya bahwa pemilu akan membawa perubahan kearah

perbaikan, masih adanya stigma politik itu kotor, jahat, menghalalkan segala cara

dan lainnya sebagai memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap politik.

Kemudian masalah praktik pemilihan atau faktor teknis, karena jadwal pemilihan

yang bertepatan dengan hari kerja masyarakat, sedang berada di luar kota atau

jauh dari tempat pemilihan, dan belum lagi masalah internal partai politik.13

Dari berbagai faktor tersebut yang menjadi hal menarik dalam penelitian

ini adalah pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap

partisipasi politik dalam pemilihan dengan adanya variabel korupsi, kinerja partai,

dan tidak menepati janji yang tidak ditemukan oleh peneliti dalam penelitian

lain.Dalam hal ini masyarakat di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji

sudah cerdas dalam memilih, sehingga di Kecamatan Bungus, pemilih termasuk

dalam kategori pemilih yang rasional yang mana mereka akan memilih ketika

partai atau calon dari partai tersebut dapat memenuhi kebutuhan ekonominya atau

dapat membantu ekonominya ketika memilih orang yang menurutnya akan

melakukan perubahan terhadapnya dan masyarakat. Begitupun di Kecamatan

12
Budiardjo, op.cit ., hlm. 5
13
Nurhasim, Partisipasi Pemilih Pada Pemilu 2014: Studi Penjajakan, Pusat Penelitian Politik
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2014

9
Kuranji, masyarakat sudah rasional dalam menentukan pilihannya, namun hanya

sebagian masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam pemilu atas kesadaran dirinya

sendiri. Sehingga hal ini jika dilihat dari hasil perolehan suara tahun 2014 masih

adanya masyarakat yang tidak ikut partisipasi dalam memberikan suara yang

mana disebabkan oleh kekecewaan masyarakat terhadap partai politik atau calon

pada pemilu sebelumnya.

Pada saat pemilu, partai politik melakukan perekrutan anggota dan kader

partai untuk dapat mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, namun setelah terpilih

banyak wakil rakyat yang menyalahgunakan jabatan yang membuat mereka

terlibat kasus korupsi. Padahal masyarakat menginginkan kehidupan ekonominya

terpenuhi dengan memilih partai atau calon yang mereka pilih tersebut, tetapi

justru membuat masyarakat kecewa dengan apa yang mereka pilih tersebut

sehingga menimbulkan krisis kepercayaan masyarakat pada pemilu selanjutnya,

mereka tidak ingin lagi berpartisipasi yang kemudian partisipasi masyarakat terus

menurun dari waktu ke waktu. Penurunan tersebut bisa disebabkan karena

mayoritas responden menilai bahwa fungsi intermediasi partai melemah,

disebabkan merebaknya kasus korupsi politik, masalah moralitas elit partai,

rencana pembangunan gedung baru DPR, studi banding dan kasus kasus lainnya

yang membuat publik semakin jauh dengan partai.14

Berdasarkan data tentang partisipasi masyarakat sebelumnya, peneliti

ingin meneliti pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014. Dari perolehan

suara tersebut peneliti ingin membandingkan dua kecamatan pada pemilihan

14
Burhanuddin Muhtadi, Perang Bintang 2014, Jakarta Selatan: PT Mizan Publika, 2013, hlm.114.

10
umum legislatif 2014 di Kota Padang. Berdasarkan dimensi waktu, penelitian

komparatif yaitu penelitian yang membandingkan situasi paralel yang berbeda,

dengan dilakukannya penelitian di waktu yang sama dengan tempat yang berbeda

untuk diperbandingkan. Dalam penelitian ini yaitu pada waktu pemilihan umum

legislatif 2014 Kota Padang dengan tempat yang berbeda yaitu Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji Kota Padang. Dalam penelitian ini

terlihat bahwa terdapat kecamatan yang memperoleh suara tertinggi dan terendah,

yaitu Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Padang Timur, namun

peneliti memilih suara terendah di Kecamatan Kuranji yang memperoleh suara

terendah kedua, karena dilihat dari jumlah pemilih yang ada di Kecamatan

Kuranji tergolong banyak dibandingkan di Kecamatan Padang Timur, selanjutnya

peneliti memilih Kecamatan Bungus Teluk Kabung karena memperoleh suara

tertinggi dengan pemilih paling sedikit. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi

politik di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji Kota Padang .

Berdasarkan data perolehan suara pada pemilu legislatif tahun 2014 Kota

Padang, menurut peneliti penelitian ini penting untuk dilakukan karena dalam

penelitian akan mengungkapkan bagaimana pengaruh tingkat kepercayaan

masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik pada pemilu legislatif

Kota Padang tahun 2014. Kemudian peneliti berasumsi, bahwa tingkat

kepercayaan masyarakat pada partai politik di Kecamatan Bungus Teluk Kabung

lebih tinggi dari pada Kecamatan Kuranji, jika dilihat dari hasil perolehan suara

pada pemilu legislatif Kota Padang. Hal ini disebabkan kekecewaan masyarakat

terhadap wakil rakyat, ketika masyarakat tidak percaya dengan partai politik

11
ataupun wakil rakyat, maka masyarakat tidak akan ikut berpartisipasi dalam

pemilu. Berdasarkan pengamatan peneliti melihat banyak wakil rakyat dari partai

politik yang terjerat kasus seperti kasus korupsi. Sebaliknya ketika masyarakat

percaya dengan partai politik, masyarakat akan ikut berpartisipasi serta akan

memilih calon dari partai yang menurutnya dapat melakukan perubahan kearah

yang lebih baik. Berikut nama-nama partai politik dan perolehan suara sah di

Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji.

Tabel 1.3
Perolehan Suara Sah Masing-Masing Partai Politik Pada Pemilihan Umum
Legislatif 2014 Kota Padang

No Partai Politik Kecamatan Kecamatan


Bungus Kuranji
1 NASDEM 208 4214
2 PKB 1441 5184
3 PKS 350 6954
4 PDIP 552 3154
5 GOLKAR 442 6303
6 GERINDRA 1465 6320
7 DEMOKRAT 1718 4785
8 PAN 1930 4555
9 PPP 1055 3646
10 HANURA 483 4767
11 PBB 927 1652
12 PKPI 437 90
Jumlah suara sah partai 11008 51624
politik
Persentase Suara 59,71% 49,68%
Sumber: kpu.go.id

Berdasarkan jumlah partai politik dan suara sah masing-masing partai

politik di kedua kecamatan di atas, terlihat perolehan suara partai politik yang

menjadi peserta pemilu 2014 Kota Padang dengan perolehan suara yaitu 59,71%

di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan 49,68% di Kecamatan Kuranji. Berikut

12
disertakan data perolehan suara seluruh partai politik pada pemilihan legislatif

sebelumnya yaitu pada tahun 2004 dan 2009 di Kota Padang.(Terlampir)

Tabel 1.4
Perbedaan Kecamatan Bungus Teluk Kabung dengan Kecamatan Kuranji

Kecamatan Jumlah Kepadatan Jarak dari Luas


Penduduk Ibukota wilayah
Kecamatan ke
Ibukota Padang
Bungus Teluk 24.672 245 33 km 100,78 km2
Kabung
Kuranji 144.063 2.509 9 km 57,41 km2
Sumber : BPS Kota Padang 2016

Berdasarkan data di atas, penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji. Kedua lokasi ini memiliki

perbedaan, dimana jarak ke pusat kota lebih jauh dari Bungus Teluk Kabung

dibandingkan Kecamatan Kuranji. Perbedaan selanjutnya terlihat dari luas

wilayah, yang mana di Kecamatan Bungus Teluk Kabung lebih luas dibandingkan

Kecamatan Kuranji. Kemudian berdasarkan jumlah penduduk Kecamatan Kuranji

lebih padat dibandingkan jumlah penduduk di Kecamatan Bungus Teluk Kabung.

Sehingga dari hal tersebut peneliti ingin meneliti “Pengaruh Tingkat Kepercayaan

Masyarakat Pada Partai Politik Terhadap Partisipasi Politik dalam pemilihan

umum legislatif 2014 ( Studi Perbandingan pada Kecamatan Bungus dan

Kecamatan Kuranji Kota Padang)”.

B. Rumusan Masalah

13
Masalah dari penelitian ini dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian

yaitu:

1. Bagaimana pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014?

2. Bagaimana pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partsipasi politik di Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014?

3. Bagaimana perbandingan pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus dan

Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun

2014?

C. Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014

2. Menjelaskan pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partsipasi politik di Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014

3. Menjelaskan perbandingan pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus dan

Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun

2014

14
D. Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi yang

positif bagi semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

a. Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

menjadi sumber referensi dalam menambah pengetahuan dan bahan

acuan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang. Serta dapat

berguna dalam pengembangan bidang akademik bagi mahasiswa ilmu

politik terhadap perkembangan konsep ilmu khususnya tentang tingkat

kepercayaan.

b. Secara praktis, hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna dan

masukan bagi partai politik untuk lebih meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap partai dan politisi dengan membuktikan janji-janji

yang diberikan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan partisipasi

politik masyarakat dalam pemilihan.

15
BAB II

KERANGKA TEORI DAN PENGUKURAN

A. Tinjauan Kepustakan

Tinjauan kepustakaan melihat penelitian terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang akan dilakukan peneliti, yaitu ada penelitian terdahulu yang telah

meneliti tentang tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik. Penelitian ini

menjadikan penelitian terdahulu sebagai acuan dan membandingkan dengan

penelitian yang akan dilakukan.

1. Penelitian Terdahulu

Sebelum adanya rancangan penelitian ini, sudah ada peneliti lain yang

melakukan penelitian tentang kepercayaan masyarakat pada partai politik, namun

ada perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan bahwa belum banyak

peneliti lain meneliti pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilu legislatif. Adapun penelitian terdahulu

terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik adalah;

Dawud dengan judul Skripsi “Tingkat kepercayaan masyarakat Muslim

terhadap partai politik berasas Islam: studi kasus di Kecamatan Kebumen pada

pemilu 2014”. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan hasil bahwa

Tingkat kepercayaan Masyarakat Muslim terhadap partai politik berasas Islam

16
rendah (10%) dan belum bisa mengalahkan keunggulan dari kepercayaan

Masyarakat Muslim terhadap partai politik barbasis masa Islam yaitu 23% serta

kepercayaan terhadap partai diluar keduanya (37%). Selain itu tingkat efektivitas

partai politik dalam mempengaruhi partisipasi politik sangatlah buruk (70%).15

penelitian ini dilihat dari seberapa efektif partai politik dalam mempengarhi

partisipasi politik masyarakat muslim di Kecamatan Kebumen dan prilaku

bermedia masyarakat dalam mengakses informasi publik. Dalam penelitian ini

melihat tingkat kepercayaan masyarakat muslim terhadap partai islam saja, yaitu

pada patai PPP, PKB, dan PKS sebagai partai yang lolos kualifikasi pada pemilu

2014 di Kecamatan Kebumen. Dalam hal ini tidak meneliti kepada keseluruhan

partai, sehingga penelitian ini hanya sebatas mengukur kepercayaan muslim

terhadap partai islam saja dengan menggunakan konsep partai politik.

Anton Yuliono dengan jurnal “Kepercayaan Masyarakat Pada Partai Politik

(Studi Kasus Kecendrungan Golongan Putih Pada Pemilihan Kepala Daerah di

Wilayah Surabaya)”.16 Dalam jurnal penelitian ini kecendrungan masyarakat

melakukan golput karena kepercayaan masyarakat pada partai politik yang relatif

rendah. Kemudian yang mempengaruhi tingginya masyarakat tidak mengunakan

hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun

tingkat kota dipengaruhi oleh tingginya tingkat korupsi oleh para aktor politik,

sosial ekonomi, faktor sistem pemilu, rendahnya kepercayaan masyarakat pada

partai politik, dan sikap apatis masyarakat terhadap pemilihan kepala daerah.

15
Dawud, Tingkat Kepercayaan Masyarakat Muslim Terhadap Partai Politik Berasas Islam: studi
kasus di Kecamatan Kebumen pada pemilu 2014, Skripsi, Program Studi Syiasyah Jinayah,
Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2014, hlm.72.
16
Anton Yuliono, Kepercayaan Masyarakat Pada Partai Politik (Studi Kasus Kecendrungan
Golongan Putih Pada Pemilihan Kepala Daerah di Wilayah Surabaya), Jurnal DIA Administrasi
Publik, Vol.11, No. 1, Hal. 173-184 Juni 2013

17
Moch. Syukur Kanna dengan judul Skripsi “Tingkat Kepercayaan

Masyarakat Terhadap Partai Golkar Di Kelurahan Lembo Kecamatan

Tallo”.17Hasil dari skripsi ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak banyak tahu

pada partai khususnya partai golkar, di setiap wilayah belum adanya kader partai

yang meliputi lingkup kelurahan bahkan tingkat RW-RT. Masyarakat kurang

berminat umtuk berpartisipasi dalam pemilu, dari setiap wilayah tidak ada

pembelajaran dan pengenalan partai yang membuat pemilih pemula menjadi tidak

memilih dalam setiap pemilu, program partai atau kader yang membuat

masyarakat mengetahui tentang partai politik khususnya partai Golkar juga tidak

ada. Kemudian dalam penelitian ini melihat ada beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat kepercayaan dan persepsi masyarakat Kelurahan Lembo

terhadap partai Golkar yaitu faktor sosiologis dan faktor psikologis, kemudian

dari seluruh persepsi dan sikap para informan tidak bisa dilepaskan dari kondisi

politik, lebih khusus mengenai kondisi internal partai Golkar. Kondisi nasional

Golkar mengalami beberapa masalah, salah satunya adalah kasus korupsi. Selain

itu, di wilayah kota Makassar, program-program partai Golkar hanya diutamakan

untuk memenangkan calon gubernur dan walikota yang diusung oleh partai

tersebut. Dalam penelitian ini hanya melihat kepercayaan masyarakat terhadap

partai Demokrat, serta melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi opini

masyarakat atas partai politik, berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan

yaitu kepercayaan masyarakat kepada keseluruhan partai.

17
Moch. Syukur Kanna, Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Partai Golkar Di Kelurahan
Lembo Kecamatan Tallo, Skripsi,Jurusan Ilmu Politik Pemerintahan , Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Hasanuddin , Makassar, 2017, hlm. 62.

18
Shan Chen Bernando Limbong “ Studi Tentang Tingkat Kepercayaan

masyarakat Terhadap Elektabilitas Partai Demokrat Di Kelurahan Bukuan Kota

Samarinda”. Dalam jurnal penelitian ini dikatakan turunnya kepercayaan publik

terhadap integritas parpol karena banyaknya kader yang terjerat kasus korupsi.18

Perilaku korupsi tersebutlah yang akhirnya membuat masyarakat tak percaya lagi

dengan parpol yang dijadikan kendaraan bagi setiap politikus, temuan dalam

penelitian ini adalah fenomena semakin merosotnya kepuasan masyarakat

terhadap kinerja Partai Demokrat dan kian anjloknya Elektabilitas Partai

Demokrat sebagai the ruling party. Kedua hal ini mempunyai Implikasi signifikan

terhadap konstelasi persaingan antara para partai politik menghadapi pemilu 2014.

Dalam penelitian ini membahas turunnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja

Partai Demokrat penyebab turunnya kepercayaan masyarakat terhadap

elektabilitas Partai Demokrat dilihat dari kasus yang terjadi pada kader Partai

Demokrat, penelitian ini sebatas membahas Partai Demokrat saja. Namun secara

jelas membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap partai dipengaruhi

oleh kinerja partai itu sendiri, namun, turunnya kepercayaan masyarakat terhadap

elektabilitas partai karena internal partai itu sendiri.

Kemudian menurut Andriyus, Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi

politik masyarakat pada pemilihan umum legislatif 2009 di Kecamatan Singingi

Hilir Kabupaten Kuantan Singingi.19 Ada dua faktor yaitu faktor internal yang

terdiri dari tingkat pendidikan, tingkat ekonomi dan kesadaran politik, dan faktor

18
Shan Chen Bernando Limbong, Studi Tentang Tingkat Kepercayaan masyarakat Terhadap
Elektabilitas Partai Demokrat Di Kelurahan Bukuan Kota Samarinda,eJournal Ilmu Pemerintahan,
2014, 2 (2): 2546 -2557 ISSN 0000-0000 , ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id.
19
Andriyus, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Masyarakat Pada Pemilihan
Umum Legislatif 2009 di Kcamatan Singingi HilirKabupaten Kuantan Singingi, Jurnal Kajian
Ilmu Pemerintahan, Journal of Government , sosial and politics Volume 2, Nomor2 September
2013.

19
ekternal terdiri dari peran pemerintah, peran partai politik, dan peran media

massa. Pada faktor ekternal ini ternyata yang sangat berpengaruh adalah prilaku

kandidat atau calon legislatif. jika prilaku kandidat atau calon legislatif yang ikut

dalam pemilihan umum dimata masyarakat kurang baik atau banyak kandidat

yang sudah terpilih tetapi tidak menepati janjinya maka hal ini sangat berpengaruh

terhadap partisipasi politik masyarakat.

Tidak hanya itu, persepsi pemuda terhadap parpol pesertaPemilu 2014 di

kalangan KNPI Provinsi Banten, pemuda lebih banyak melihat permasalahan

partai politik dari pelaksanaan fungsi partai politik yang tidak berjalan dengan

baik.20 Ia melihat rusaknya citra partai politik pada ranah manajemen partai yang

buruk, yaitu diantarnya rekrutmen calon kader tidak selektif, rekrutmen calon

pejabat publik yang diusung oleh partai politik banyak bersifat transaksional

pragmatis artinya hanya mengedepankan keuntungan segelintir orang dan

kelompok tanpa memperdulikan masyarakat. Imbasnya kader partai yang menjadi

pejabat publik tidak menjalankan jabatannya dengan amanah. Kemudian

fenomena yang muncul yaitumaraknya pejabat publik terjerumus kasus

pelanggaran hukum seperti korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta

pelanggaran etika.Pengetahuan pemuda terhadap partai politik peserta pemilu

2014, secara umum belum merata diketahui secara mendalam oleh pemuda.

Melihat penelitian yang telah ada, sehingga penelitian terdahulu ini dapat

dijadikan acuan dalam penelitian yang akan dilakukan tentang kepercayaan

masyarakat terhadap partai politik.

20
Agus Aan Hermawan, Persepsi Pemuda Terhadap Partai Politik Nasional Peserta Pemilu 2014
Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Politik Wilayah(Studi Pada KNPI Provinsi Banten).Jurnal
Ketahanan Nasional Nomor Xx (3) Desember 2014 Halaman 99-107

20
Tabel 2.1
Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang

No Nama Peneliti, Variabel Metode Responden Hasil / tujuan


Judul dan Lokasi
1 Dawud Kepercayaan kuantitatif Penduduk Bertujuan untuk
Tingkat masyarakat Kecamatan mengetahui, menguraikan,
kepercayaan muslim Kebumen menjelaskan dan
masyarakat terhadap menganalisa tentang
muslim terhadap partai politik Tingkat Kepercayaan
partai politik berasas Masyarakat Muslim
berasas islam: islam Terhadap Partai Politik
studi kasus di Berasas Islam (Studi
Kecamatan Kasus di Kecamatan
Kebumen pada Kebumen Pada Pemilu
pemilu 2014 2014).

2 Anton Yuliono Kepercayaan Kualitatif Penduduk Fokus penlitian ini adalah


Kepercayaan Masyarakat Surabaya mengamati sikap dan
Masyarakat Pada Pada Partai disposisi pemilih dalam
Partai Politik Politik menentukan pilihan pada
(Studi Kasus saat pelaksanaan pemilihan
Kecendrungan kepala daerah baik tingkat
Golongan Putih provinsi maupun kota dan
Pada Pemilihan mengamati sumber daya
Kepala Daerah di pendukung dan
Wilayah penghambat yang
Surabaya mempengaruhi tingginya
masyarakat yang tidak
menggunakan hak pilih.
3 Shan Chen Kepercayaan Kuantitatif Masyarakat Bertujuan untuk mengukur
Bernando masyarakat Kelurahan Tingkat
Limbong Terhadap Bukuan. Keterpilihan Partai
Studi Tentang Elektabilitas Demokrat. Ukuran
Tingkat Partai keterpilihan yang
Kepercayaan Demokrat dimaksud adalah
masyarakat sejauh mana peluang
Terhadap Partai ini dapat dipilih
Elektabilitas untuk Pemilu pada Tahun
Partai Demokrat 2014 di
Di Kelurahan Negara Indonesia
Bukuan Kota

21
Samarinda

4 Moch. Syukur Tingkat Kualitatif 15 orang Untuk melihat sejauh


Kanna Kepercayaan informan mana tingkat kepercayaan
Tingkat politik masyarakat masyarakat kelurahan
Kepercayaan di Kelurahan lembo terhadap partai
Masyarakat Lembo golkar, aspek penting
terhadap Partai mengapa partai besar
Golkar di seperti partai golkar
Kelurahan Lembo kehilangan nama dan
Kecamatan Tallo” hampir disetiap wilayah
Kota Makassar. tak mengenal partai golkar.
Hasil menyatakan
ketidaktahuan masyarakat
terhadap partai khususnya
partai golkar.

5 Salmi Tingkat Kuantitatif Masyarakat Mengetahui pengaruh


Nurhidayah, Kepercayaan di tingkat kepercayaan
Pengaruh tingkat Politik dan Kecamatan masyarakat pada partai
kepercayaan Tingkat Bungus dan politik terhadap partisipasi
masyarakat pada Partisipasi Kecamatan politik dalam pemilihan
partai politik politik Kuranji yang umum legislatif 2014 di
terhadap memiliki Kecamatan Bungus dan
partisipasi politik hak pilih Kecamatan Kuranji Kota
dalam pemilihan pada pemilu Padang.
umum legislatif 2014
2014 (Studi
perbandingan
pada Kecamatan
Bungus Teluk
Kabung dan
Kecamatan
Kuranji Kota
Padang)

Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah teori

dan lokasi penelitian, pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di tingkat

kecamatan yang berbeda di Kota Padang. Selanjutnya objek penelitian, dalam

penelitian ini yaitu masyarakat yang jarak pemukimannya jauh dari pusat Kota

Padang yaitu Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan masyarakat yang jaraknya

22
dekat dengan pusat kota yaitu Kecamatan Kuranji. Kemudian partai politik yang

akan diteliti, kepercayaan masyarakat pada partai politik yang ada, bukan khusus

meneliti satu partai politik saja, tetapi meneliti kepada keseluruhan partai politik

yang mengikuti pemilu legislatif 2014 di Kota Padang yaitu melihat kepercayaan

masyarakat terhadap partai politik, baik itu dilihat dari kinerja partai, maupun

yang lainnya, kemudian penelitian yang akan dilakukan juga dilihat dari

partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum legislatif pada tahun 2014 di Kota

Padang untuk mengetahui seberapa kepercayaan masyarakat pada partai politik,

karena penilaian masyarakat akan terlihat jelas pada saat pemilu dibandingkan

pada waktu lainnya. Kemudian penelitian ini lebih menekankan pada pengaruh

tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik

pada pemilu legislatif Kota Padang tahun 2014. Penelitian ini melihat dari

beberapa faktor-faktor kepercayaan masyarakat pada partai politik. Berdasarkan

perolehan suara dapat diketahui bahwa tingkat partisipasi politik masyarakat

Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji berbeda, perbedaan ini

di pengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Hal

yang lebih menarik pada penelitian ini adalah peneliti membandingkan pengaruh

tingkat kepercayaan masyarakat di dua kecamatan yaitu pada Kecamatan Bungus

Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji.

2. Teori dan Kepustakaan Konseptual

Untuk menjawab pertanyaan dari penelitian ini, maka peneliti

menggunakan teori dan konsep sebagai berikut:

2.1 Teori Partisipasi Politik

23
Partisipasi politik di dalam demokrasi merupakan salah satu aspek penting.

Partisipasi politik merupakan ciri khas dari modernisasipolitik. Adanya keputusan

politik yang dibuat dan dilaksanakan olehpemerintah menyangkut dan

mempengaruhi kehidupan warga negara,maka warga negara berhak ikut serta

menentukan isi keputusanpolitik. Menurut Hutington dan Nelson, partisipasi

politik yaitu suatukegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-

pribadi,yang dimaksud sebagai pembuatan keputusan oleh pemerintah.Partisipasi

dapat bersifat kolektif atau individual, spontanatau terorganisir, mantap atau

secara damai atau kekerasan, legal atauillegal, efektif atau tidak efektif.

Huntington dan Nelson menemukan lima bentuk kegiatan utama yang

dipraktikkan dalam partisipasi politik. Bentuk-bentuk partisipasi ini pada dasarnya

memiliki tindakan dan pelaku yang berbeda, tetapi tetap memiliki tujuan yang

sama, yaitu berkaitan dengan keikutsertaan warganegara untuk mempengaruhi

proses-proses politik. Bentuk-bentuk itu diantaranya :

a) Kegiatan pemilihan : yaitu mencangkup memberikan suara, sumbangan-

sumbangan untuk kampanye, bekerja dalam suatu pemilihan, mencari

dukungan bagi seorang calon, atau setiap tindakan yang bertujuan

mempengaruhi hasil proses pemilihan

b) Lobbying, mencangkup upaya-upaya perorangan atau kelompok untuk

menghubungi pejabat-pejabat pemerintah dan pemimpin-pemimpin politik,

dengan maksud mempengaruhi keputusan-keputusan mereka mengenai

persoalan-persoalan yang menyangkut sejumlah besar orang.

24
c) Kegiatan organisasi, yaitu menyangkut partisipasi sebagai anggota atau

pejabat dalam suatu organisasi, yang tujuannya yang utama dan eksplisit

adalah mempengaruhi pengambilan keputusan pemerintah.

d) Mencari koneksi (contacting), yaitu berupa tindakan perorangan yang

ditunjukkan terhadap pejabat-pejabat pemerintah, dan biasanya dengan

maksud memperoleh manfaat hanya satu orang atau segelintir orang.

e) Tindakan kekerasan (violence), sebagai upaya untuk mempengaruhi

pengambilan keputusan pemerintah dengan jalan menimbulkan kerugian fisik

terhadap orang-orang atau harta benda, terkecuali dalam hal-hal tertentu,

dimana ia digunakan oleh polisi atau badan-badan penegak hukum, tindakan

demikian illegal di masyarakat manapun. Kekerasan tersebut dapat berupa

sesuatu yang dapat ditunjukkan untuk mengubah pimpinan politik (kudeta,

pembunuhan), mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah (huru-hara, pemberontakan), atau mengubah seluruh sistem

politik ( revolusi).21

Setiap kegiatan pemilihan keikutsertaan warga negara dalam pemungutan

suara adalah jauh lebih luas dibandingkan dengan bentuk partisipasi politik

lainnya, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan pemilihan itu

seringkali membedakannya dari jenis partisipasi lain, termasuk kegiatan

kampanye lainnya. Namun demikian ada suatu kumpulan kegiatan-kegiatan yang

berkaitan satu sama lain yang difokuskan sekitar siklus pemilihan dan

pemungutan suara sehingga dengan jelas dapat dibedakan dengan bentuk-bentuk

utama lainnya dari kegiatan politik. Kegiatan Pemilihan, dapat berbentuk legal

21
Samuel P. Huntington dan Joan Nelson, Partisipasi Politik di Negara Berkembang, Jakarta: PT
Rinneka Cipta, 1994, hal.16-18.

25
atau illegal, sama halnya dengan lobbying, kegiatan organisasi, dan mencari

koneksi yang juga dikatakan dapat berbentuk legal atau illegal. Dalam hal ini

penyuapan, intimidasi, dan pemalsuan hasil-hasil pemilihan, jika itu dilakukan

oleh orang-orang preman dan bukan dilakukan oleh orang-orang yang profesional

jelas dikatakan partisipasi politik, sama seperti memberikan suara, menghadiri

rapat-rapat umum partai atau menempatkan poster-poster kampanye.

Kebanyakan studi mengenai partisipasi politik memusatkan perhatian

kepada tingkat-tingkat partisipasi dan lebih khusus lagi pada tingkat partisipasi

dalam pemungutan suara. Di dalam masyarakat-masyarakat yang sudah

mempunyai sejarah pemilihan-pemilihan yang kompatitif, dengan angka-angka

statistik mengenai pemilihan, data-data sensus dan survei-survei sampel adalah

mudah dan menarik untuk memperbandingkan jumlah-jumlah suara yang

diberikan oleh pelbagai golongan dan masyarakat, namun demikian partisipasi

pada saat pemungutan suara jelas hanya merupakan salah satu bentuk partisipasi

politik saja pada saat kegiatan pemilihan, yang mana dalam masyarakat

pemungutan suara merupakan suatu hal yang sudah biasa dan sering terjadi dalam

kurun waktu tertentu dan juga bermakna dalam waktu tertentu. Banyak terdapat

bentuk partisipasi lain selain pemungutan suara yang dapat dikatakan juga dalam

partisipasi politik. Sejumlah jenis partisipasi membentuk kelompok, jauh lebih

banyak orang yang berpartisipasi dalam memberikan suara atau ikut pemilihan

dibandingkan orang yang menyumbang saat kampanye ataupun berkampanye

secara aktif untuk seorang calon. Walaupun sebenarnya kegiatan pemilihan secara

keseluruhan mempunyai beberapa karakteristik-karakteristik yang sama dengan

bentuk partisipasi politik yang dilakukan dengan cara lobbying.

26
Adapun faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi tinggi rendahnya

orang untuk berpartisipasi menurut Ramlan Surbakti adalah kesadaran politik

seseorang dan kepercayaan seseorang terhadap pemerintah atau sistem politik. 22

2.2 Konsep Kepercayaan Politik

Kepercayaan adalah keyakinan individu akan kebaikan individu atau

kelompok lain dalam melaksanakan tugas dan kewajiban untuk kepentingan

bersama. Menurut Ramlan Surbakti, kepercayaan politik adalah sikap atau prilaku

dan kepercayaan orang tersebut terhadap pemerintahnya, apakah ia menilai

pemerintah dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak. 23 Kepercayaan

politik merupakan modal berharga bagi pemegang kekuasaan, baik legislatif,

eksekutif maupun yudikatif. Semakin tinggi kepercayaan politik yang diperoleh,

oleh seseorang semakin besar pula peluang pemegang kekuasaan untuk

mendapatkan dukungan atas inisiatif dan kebijakan yang mereka buat. Masyarakat

cenderung lebih mudah menerima, mendukung dan mentaati kebijakan yang

dibuat oleh lembaga yang mereka yakini dapat dipercaya. Beberapa studi juga

menemukan bahwa kepercayaan politik juga dapat mendorong individu warga

untuk rela berkorban dan lebih mendahulukan kepentingan bersama. Dalam

konteks ini, trust dipandang dapat mengatasi masalah penumpang gelap (free

rider) dalam upaya menciptakan kebaikan bersama, dan mendorong individu

untuk lebih memikirkan keuntungan jangka panjang. Begitu kuat faktor

kepercayaan politik, para pemegang kekuasaan bisa menggunakannya untuk

22
Ramlan Surbakti, op.cit., hlm. 184
23
Ibid,

27
berbagai kepentingan. Mereka bisa memakainya untuk menciptakan kehidupan

publik yang lebih baik (public goods), tetapi juga bisa memakainya untuk

kepentingan yang lebih sempit. Dalam konteks ini, karakter kepemimpinan

seseorang yang akan menentukan bagaimana trust yang didapat akan dipakai.24

Menurut Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi,

ketidakpercayaan publik muncul karena buruknya citra lembaga politik di mata

masyarakat. Hal itu berdasar dari jawaban 2.290 responden yang menyatakan 67%

mengaku tidak tertarik dengan politik. Selain itu, kepercayaan masyarakat pada

institusi politik juga buruk. Terlihat dari 58% responden yang menyatakan tidak

percaya pada partai politik, kemudian disusul juga dengan responden yang tidak

percaya politisi, menteri-menteri, DPR, dan Presiden. Menurut Burhanuddin,

kepercayaan masyarakat kepada politik semakin terpuruk saat masyarakat lebih

mengikuti berita politik. Intensitas masyarakat dalam mengikuti berita politik itu

dinilai turut mempengaruhi buruknya perspektif masyarakat terhadap politik.

Tidak hanya berdasarkan informasi yang diperoleh dan disebarkan melalui surat

kabar atau televisi, tapi juga melalui media online atau jejaring sosial.

Burhanuddin Muhtadi dalam mengukur indikator kepercayaan politik ada

beberapa item yaitu:25

 Kepercayaan terhadap partai politik,

 Kepercayaan terhadap politisi,

 Kepercayaan terhadap menteri dan lembaga kementrian,

 Kepercayaan terhadap DPR,

 Kepercayaan terhadap Presiden,

24
Lihat Rilis Survei Nasional Temuan Survei: 18-29 Januari 2016
25
Burhanuddin Muhtadi, op.cit., hlm. 109.

28
 Kepercayaan terhadap berita politik.

Kepercayaan merupakan salah satu faktor dalam menentukan keberhasilan

politisi dalam mengelola kehidupan bermasyarakat. Semua elemen masyarakat

dan politisi harus mengadakan kerjasama untuk menciptakan kesejahteraan dan

perbaikan untuk kepentingan bersama. Akan tetapi, jika kepercayaan terhadap

para wakil rakyat masih rendah, masyarakat tentunya memiliki alasan-alasan

untuk tidak percaya terhadap wakil rakyat maupun wakil tersebut berasal dari

partai politik yang belum terlihat keburukannya. Berdasarkan semua indikator

diatas, penelitian ini fokus pada salah satu indikator kepercayaan politik yaitu

kepercayaan terhadap partai politik dengan melihat faktor-faktor yang

mempengaruhi kepercayaan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan menurut Job dan

Putnam ada dua yaitu26:

a. Faktor rasional. Faktor rasional bersifat strategis dan kalkulatif dengan kata

lain orang dapat dipercaya karena memiliki keahlian khusus atau memiliki jabatan

profesional. Orang yang memberikan kepercayaan (trustor) dapat memperkirakan

apakah orang yang mendapat kepercayaan (trustee) dapat melaksanakan tuntutan

trustor tersebut. Pandangan bahwa munculnya kepercayaan pada umumnya dari

faktor rasional dan asumsi bahwa untuk memberi kepercayaan (trust) kepada

orang lain harus terlebih dahulu mendapat informasi atau pengetahuan tentangnya.

b. Faktor relasional. Faktor relasional disebut juga faktor afektif atau

moralistis. Kepercayaan relasional berakar melalui etika yang baik, dan berbasis

26
Nurlatipah Nasir, Electoral Volatility Dalam Perspektif Kelembagaan Partai Politik Di Indonesia
: Sebuah Analisis Hubungan Partai Politik Dengan Konstituen,Jurnal Politik Profetik Volume 04,
No. 1 Tahun 2016 ISSN: 2337-

29
pada kebaikan seseorang. Kepercayaan relasional memiliki dasar nilai yang

disepakati suatu komunitas, gerak hati, dan kepentingan bersama. Komunitas

memiliki pertimbangan sebelum memberikan kepercayaan dan sebuah perubahan

tidak dibebankan pada satu orang saja. Teori relasional mengatakan kepercayaan

merupakan hal yang terkondisi melalui budaya dan pengalaman, keyakinan

mengenai orang yang dapat bekerja di institusi politik.

Jika dilihat dari perkembangannya, partai politik di Indonesia sepertinya

belum menjadi institusi publik yang memiliki tanggung jawab atau akuntabilitas

terhadap pemilihnya. Pada masa Orde Baru, partai politik menjadi “mesin” politik

penguasa partai politik lebih diarahkan pada kepentingan pelanggengan kekuasaan

penguasa (status quo). Ketika memasuki era reformasi, partai politik seakan-akan

kaget dengan tuntutan masyarakat yang begitu besar, sementara partai politik

belum siap dengan kelembagaan yang baik.27

2.3 Hubungan Partisipasi Politik Dengan Kepercayaan Politik

Partisipasi politik berkaitan erat dengan kesadaran politik dan kepercayaan

politik.28 Apabila seseorang memiliki kepercayaan kepada pemerintah tinggi,

partisipasi politik cendrung aktif. Sebaliknya, kepercayan politik rendah apabila

partisipasi politik cendrung pasif (apatis). Dapat ditemukan mengenai hubungan

antara kepercayaan politik dan partisipasi politik, yaitu penelitian Marc Hooghe &

Sofie Marien terkait analisis perbandingan hubungan antara kepercayaan politik

dan partisipasi politik di Eropa, bahwa kepercayaan politik berhubungan positif

dengan partisipasi dalam partisipasi yang dilembagakan. Ia mengandalkan hasil

27
Michael Rush dan Althoff, Pengantar Sosiologi Politik, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011,
hlm. 44.
28
Ramlan Surbakti., op.cit., hlm. 185.

30
Survei Sosial Eropa 2006 untuk analisis mendalam tentang hubungan antara

kepercayaan politik dan partisipasi di 25 negara. Menunjukkan bahwa sementara

kepercayaan politik dikaitkan secara positif dengan partisipasi

yang dilembagakan, hal ini terkait secara negatif dengan partisipasi non-

stitusionalisasi. Selain itu, efek kepercayaan politik terhadap partisipasi

yang dilembagakan bergantung pada kepercayaan diri tentang kemampuan

seseorang untuk memahami politik.29

2.4 Definisi Partai Politik

Partai politik sudah menjadi hal utama bagi rakyat untuk berkompetisi dan

mendapatkan kendali atas institusi-institusi politik. Partai politik adalah sebuah

organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara

Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan cita-cita untuk memperjuangkan

dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945.30 Kemudian Partai Politik juga didefenisikan sebagai sebuah

organisasi dalam memperjuangkan nilai atau ideologi tertentu melalui mana

penguasaan struktur kekuasaan dan kekuasaaan itu diperoleh melalui

keikutsertaannya didalam pemilu.31

B. Konstruksi Model Teoritis

29
Marc Hooghe & Sofie Marien, A Comparative Analysis of the Relation between Political Trust
and Forms of Political Participation in Europe, 2012, Journal European Societies volum 15, 2013-
issu 1
30
UU No.2 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas UU No 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.
31
Pamungkas, op.cit., hlm. 5

31
1. Partisipasi politik

Partisipasi dalam penelitian ini adalah keikutsertaan masyarakat Kota

Padang khususnya masyarakat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan

masyarakat Kecamatan Kuranji pada pemilu 2014 di Kota Padang. Partisipasi

politik yang dimaksud adalah partisipasi dalam pemilu legislatif 2014 Kota

Padang dalam pemberian suara. Setiap orang mau berpartisipasi karena adanya

kesadaran dari diri sendiri tanpa adanya yang mempengaruhi. Ketika masyarakat

peduli dengan daerahnya untuk lebih maju dan lebih baik maka ia akan memilih

calon yang mereka anggap cocok untuk mewakilinya tanpa adanya kasus pada

calon tersebut. Sebaliknya, ketika masyarakat tidak peduli dengan daerahnya

karena calon yang mereka pilih tidak memenuhi janjinya maka disitu lah muncul

kekecewaan pada masyarakat sehingga enggan untuk memilih lagi, karena salah

satu cara untuk berpartisipasi adalah dengan memilih atau ikut memberikan suara

pada pemilu 2014 Kota Padang.

2. Kepercayaan politik

Tingkat kepercayaan politik merupakan salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap partisipasi seseorang ketika melakukan pemilihan. Faktor kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintah maupun lembaga pemerintah bisa berkurang

karena adanya rasa kekecewaan dari masyarakat. Ketika seseorang percaya

dengan sesuatu maka ia akan berpegang teguh dengan apa yang di percayainya.

Kepercayaan politik yang dimaksud adalah kepercayaan terhadap partai politik.

Disini apabila masyarakat percaya pada pemerintah atau institusi pemerintah

khususunya adalah partai politik, maka masyarakat akan ikut berpartisipasi untuk

32
memberikan suara pada pemilu dengan memilih calon yang mereka anggap akan

membawa kearah yang lebih baik.

C. Model Analisis

Model analisis merupakan gambaran sederhana tentang hubungan diantara

variabel yaitu:

Diagram
Model Analisis

(variabel
(Variabel Dependen)
(Variabel Independen) Intervening)
Y
X
Tingkat Partisipasi
Tingkat Kepercayaan Korupsi
Politik Mayarakat
Masyarakat pada Partai Kinerja Partai
dalam Pemilu
Politik Tidak Menepati Janji

D. Hipotesis Penelitian

Penelitian ini berawal dari suatu hipotesis yang akan dibuktikan dalam

penelitian lapangan atau survei dengan menggunakan analisis statistik. Tujuan

hipotesis ini untuk mengarahkan peneliti dalam mencari sumber data yang berasal

dari responden yang terdapat dalam tiap-tiap pertanyaan. Hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesis 1

a. Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat

pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus Teluk

Kabung pada pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun 2014.

33
b. Hipotesis Alternatif (Ha): ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat

pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus Teluk

Kabung pada pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun 2014.

Hipotesis 2

a. Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat

pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Kuranji pada

pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun 2014

b. Hipotesis Alternatif (Ha): ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat

pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Kuranji pada

pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun 2014

Hipotesis 3

a. Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada perbedaan pengaruh tingkat kepercayaan

masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014.

b. Hipotesis Alternatif (Ha): Ada perbedaan pengaruh tingkat kepercayaan

masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014.

E. Definisi Operasional dan Indikator

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah

dipilih oleh peneliti serta memasukan kategori-kategori tertentu dalam tiap-tiap

variabel. Operasional berarti memudahkan pengukuran suatu variabel atau sebagai

34
pedoman dalam melakukan penelitian. Dalam artian merubah konsep-konsep

yang bersifat konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan sesuatu yang

diamati atau yang dapat diukur. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat

kepercayaan politik dan partisipasi politik masyarakat Kota Padang pada pemilu

legislatif tahun 2014.

Tabel 2.2
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Teori/Konsep Variabel Indikator Skala

Teori (Dependen)  Keikutsertaan dalam Ordinal


Partisipasi Tingkat memberikan suara pada
Partisipasi saat pemilu
Politik Ordinal
dalam  Keikutsertaan dalam
Pemilu kampanye
 Keikutsertaan untuk Ordinal
bekerja dalam suatu
pemilihan
Ordinal
 Mencari dukungan bagi
seorang calon
(Independen)  Kepercayaan terhadap Ordinal
Tingkat partai politik
kepercayaan  Kepercayaan terhadap
politik Ordinal
politisi
 Kepercayaan terhadap
menteri dan lembaga Ordinal
kementrian
 Kepercayaan terhadap
Ordinal
DPR
 Kepercayaan terhadap Ordinal
Presiden
 Kepercayaan terhadap
Ordinal
berita politik

35
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Metode penelitian adalah cara kerja untuk mengumpulkan data dan

kemudian mengolah data sehingga menghasilkan data yang dapat memecahkan

permasalahan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan dalam

penelitian dengan cara mengukur indikator-indikator variabel penelitian sehingga

diperoleh gambaran diantara variabel-variabel tersebut. Peneliti menggunakan

penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian secara kuantitatif

dengan menggunakan berbagai pertanyaan yang terstruktur/sistematis serta sama

kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti

dicatat, diolah, dan dianalisis.32 Pertanyaan terstruktur/sistematis adalah kuisioner

yang digunakan untuk melakukan penelitian.

32
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul jannah, Metode Peenelitian Kuantitaif, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008, hlm. 143.

36
Dalam hal ini peneliti meneliti pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat

pada partai politik terhadap partisipasi poitik di Kecamatan Bungus dan

Kecamatan Kuranji pada Pemilihan umum legislatif Kota Padang tahun 2014,

sehingga penelitian ini cocok menggunaka pendekatan kuantitatif agar data yang

didapat akurat. Penelitian ini termasuk ke dalam tipe penelitian penjelasan

(explanatory research), yaitu penelitian eksplanatif dilakukan untuk menemukan

penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi.33 Sehingga dapat

menjelaskan hubungan kausal antar variabel dan pengujian hipotesa.

Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. berdasarkan dimensi

waktu, penelitian komparatif yaitu penelitian yang membandingkan situasi paralel

yang berbeda, dengan dilakukannya penelitian di waktu yang sama dengan tempat

yang berbeda untuk diperbandingkan.34 Dalam penelitian ini yaitu pada waktu

pemilihan umum legislatif 2014 Kota Padang dengan tempat yang berbeda yaitu

Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji Kota Padang. Dalam

Bahasa Inggris comparation, yaitu perbandingan. Makna dari kata tersebut

menunjukan bahwa dalam penelitian ini peneliti bermaksud melakukan

perbandingan yang berbeda yang ada di dua tempat, apakah kondisi di tempat

tersebut sama atau ada perbedaan, dan jika ada perbedaan, kondisi mana yang

lebih baik. Peneliti komparatif berfokus pada persamaan dan perbedaan antar

unit. Pemeriksaan pola persamaan dan perbedaan pada seluruh kasus dan

mencoba untuk menerima keragamannya. Peneliti kuantitatif juga menguji

perbedaan antar kasus tetapi dengan penekanan yang berbeda, tujuannya adalah

33
Ibid., hlm. 43
34
Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survey, LP3ES,Yogyakarta,1989, hlm. 5.

37
untuk menjelaskan keragaman satu variabel dengan yang lain.35 Adapun tujuan

penelitian komparatif kuantitatif adalah menilai hubungan antara variabel terikat

tertentu dengan satu variabel bebas atau lebih banyak kasus yang menggunakan

berbagai teknik statistik.36

Dalam penelitian ini peneliti ingin membandingkan pengaruh tingkat

kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik di

Kecamatan Bungus Teluk kabung dan Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum

legislatif Kota Padang tahun 2014 dengan melakukan studi komparasi aspek atau

variabel yang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Padang, yaitu di Kecamatan Bungus Teluk

Kabung dan Kecamatan Kuranji. Pemilihan Kota Padang ini karena peneliti

melihat dari hasil perolehan suara pada Pileg 2014 di Provinsi Sumatera Barat

bahwa, partisipasi di Kota Padang memperoleh suara terendah dibandingkan

Kota/Kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Kemudian pemilihan di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji karena partisipasi di kedua

kecamatan, dapat dilihat bahwa persentase perolehan suara di Kecamatan Bungus

lebih tinggi meskipun jumlah pemilih sedikit sedangkan Kecamatan Kuranji

memperoleh persentase suara rendah padahal jumlah pemilih di kecamatan

tersebut banyak. Sehingga peneliti ingin menjelaskan bagaimana pengaruh

kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik dalam

pemilihan umum legislatif 2014 di Kota Padang.

35
W. Lawrence Neuman, Metode Penelitian Sosial: penekatan kualitatif dan kuantitatif, Jakarta :
PT indeks, 2013, hlm. 535.
36
Lihat David Marsh dan Gerry Stoker, Teori dan metode dalam ilmu politik, Bandung: Nusa
Media, 2011, hlm. 309.

38
C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau sensus. Subjek penelitian

adalah tempat variabel melekat. Variabel penelitian adalah objek penelitian.37

Riduan dan Akdom mengatakan bahwa: Populasi merupakan keseluruhan dari

karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau

populasi merupakan objek atau sabjek yang berada pada suatu wilayah serta

memenuhi syarat- syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian.38 Jadi dapat

disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang akan diteliti

sehingga dapat menjadi sumber untuk penelitian.

Tujuan diadakan populasi adalah supaya kita dapat menentukan sebarapa

besarnya anggota sampel yang diambil dari populasi dan membatasi berlakunya

daerah generalisasi.39 Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah seluruh

masyarakat yang ada di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji yang

memiliki hak pilih pada pemilu legislatif 2014 Kota Padang. Dengan banyaknya

populasi yang ada, oleh karena itu di ambil sampelnya. Sampel merupakan bagian

atau wakil dari populasi yang diteliti.40 Sampel dalam penelitian ini ditarik dengan

menggunakan Metode Multi Stage Sampling yaitu metode yang dilakukan jika

pengambilan sampelnya dilaksanakan dua tahap atau lebih sesuai dengan

kebutuhan.

37
Suharsimi arikunto,Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rinneka Cipta, hlm.
130.
38
Riduan dan Akdom,Rumus Data dalam Analisis Statistik, Bandung: Alphabeta, 2007, hal. 238.
39
Husaini Usman dan Purnomo Stiadi Usman, Pengantar Statisika, Jakarta: Bumi Aksara, 2011,
hal. 181
40
Suharsimi Arikunto, op.cit., hal.131.3

39
Dalam metode pengambilan sampel bertahap ini pada tiap tahap

pengambilan sampelnya dapat menggunakan metode pengambilan sampel yang

sama ataupun berbeda. Metode tahap pertama adalah metode Stratified Random

Sampling dan tahap kedua adalah Simple Random Sampling. Startified Random

Sampling adalah pengambilan sampel secara bertahap atau berlapis. Dalam teknik

ini masing-masing lapis/strata memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih dan

setiap lapisan diambil sampel secara acak. Perbandingan besarnya satuan

elementer tiap-tiap stratum adalah 30: 10

Dengan cara pengambilan sempel adalah sebagi berikut:

1. Di Kecamatan Bungus terdiri dari 6 kelurahan. Kemudian dengan metode

stratified random sampling dengan menggunakan fasilitas angka acak yang

tersedia pada komputer.41 Kelurahan yang ada di Kecamatan Bungusr akan

diambil 30% dari 6 kelurahan tersebut, melalui random sederhana, terpilihlah

Kelurahan Bungus Barat dan Kelurahan Teluk Kabung Utara. Dan di Kecamatan

Kuranji juga di ambil 30% dari 9 kelurahan dan terpilihlah Kelurahan Lubuak

Lintah, Kuranji, dan Gunuang Sariak

Tabel 3.1
Daftar Pemilih Tetap Pada Pemilu Legislatif 2014 Kota Padang di
Kecamatan Bungus Teluk Kabung

No Kelurahan Jumlah
1 Bungus timur 3.956
2 Bungus Barat 5.638
3 Bungus Selatan 2.696
4 Teluk Kabung Utara 3.104
5 Teluk Kabung Tengah 2.193
6 Teluk kabung Selatan 1.450

41
Rumus yang digunakan dalam pembuatan angka acak pada computer dalam Mixrosoft Exel
adalah =RANDBETWEEN(1;Jumlah n)

40
Sumber data: kpu.go.id

Tabel 3.2
Daftar Pemilih Tetap Pada Pemilu Legislatif 2014 Kota Padang di
Kecamatan Kuranji
No Kelurahan Jumlah
1 Pasar Ambacang 11.811
2 Anduring 8.576
3 Lubuak lintah 7.922
4 Ampang 4.855
5 Kalumbuk 7.119
6 Korong gadang 13.950
7 Kuranji 31.790
8 Gunuang sariak 13.180
9 Sungai sapih 8.913
Sumber data: kpu.go.id

2. Selanjutnya, dari masing-masing kelurahan yang telah ada maka dapat di diambil

TPS sebagai berikut:

 Kelurahan Bungus Barat memiliki 13 TPS. Kemudian diambil 10 % dari

13 TPS. Melalui random sederhana, maka terpilih TPS no 2 dan TPS no 9

Tabel 3.3
Daftar Pemilih Tetap Pada Pemilu Legislatif 2014 di Kelurahan Bungus
Barat
No TPS Jumlah
1 1 382
2 2 359
3 3 426
4 4 461
5 5 421
6 6 411
7 7 505
8 8 462
9 9 441
10 10 398
11 11 289
12 12 416

41
13 13 380
Sumber data: kpu.go.id

 Kelurahan Teluk Kabung Utara memiliki 8 TPS. Kemudian diambil 10 %

dari 8 TPS. Melalui random sederhana, maka terpilih TPS no 6.

Tabel 3.4
Daftar Pemilih Tetap Pada Pemilu Legislatif 2014 di Kelurahan Teluk
Kabung Utara

No TPS Jumlah
1 1 493
2 2 496
3 3 308
4 4 268
5 5 455
6 6 253
7 7 301
8 8 433
Sumber data: kpu.go.id

 Kelurahan Lubuk Lintah memiliki 20 TPS. Kemudian diambil 10 % dari

20 TPS. Melalui random sederhana, maka terpilih TPS no 1 dan TPS no 4.

Tabel 3.5
Daftar Pemilih Tetap Pada Pemilu Legislatif 2014 di Kelurahan Lubuak
Lintah

No TPS Jumlah
1 1 354
2 2 352
3 3 321
4 4 433
5 5 275
6 6 380
7 7 322
8 8 343
9 9 566
10 10 411
11 11 318
12 12 718
13 13 414
14 14 408

42
15 15 345
16 16 290
17 17 388
18 18 330
19 19 338
20 20 298
Sumber data: kpu.go.id

 Kelurahan Kuranji memiliki 65 TPS. Kemudian diambil 10 % dari 65

TPS. Melalui random sederhana, maka terpilih TPS no 1,2,4,5,6,9, dan

10.(Terlampir)

 Kelurahan Gunuang Sariak memiliki 32 TPS. Kemudian diambil 10 %

dari 32 TPS. Melalui random sederhana, maka terpilih TPS no 2,3,4, dan

9. (Terlampir)

Bagan 3.6
Teknik Pengambilan Sampel

Kota Padang

Kec.Bungus Kec. Kuranji

Bungus Teluk Kabung Lubuak Kuranji Gunuang


Barat Utara Lintah Sariak

TPS 1 TPS 2
TPS 2 TPS 6 TPS 1 TPS 2 TPS 3
TPS 9 TPS 4
TPS4 TPS 4
TPS 5 TPS 9
TPS 6
TPS 9
TPS 10

43
Pada penelitian ini, peneliti memisahkan 2 sampel karena penelitian

dilakukan di 2 lokasi yang berbeda, dengan populasi dan sampel yang berbeda

dalam waktu yang sama, dan penelitian ini juga merupakan jenis penelitian

comparative, maka proses penarikan sampel dilakukan secara terpisah, untuk

memudahkan peneliti dalam menyebar kuesioner penelitian.

Selanjutnya untuk mengetahui jumlah responden,di perlukan jumlah

Sampel dengan mengetahui jumlah populasi yang ada. Dalam menentukan sampel

dalam penelitian ini, digunakan rumus Frank Lynck, yaitu:

𝒏 = 𝐍𝒁2.(𝟏−𝑷)

𝐍𝒅2+𝒁2(𝟏−𝑷)

n = Jumlah Sampel

N = Populasi

Z = Nilai variabel normal (1,96) untuk tingkat kepercayaan 95%

P = Harga patokan tertinggi (0,50)

d = Sampling Error (0,10)

Data masyarakat Kecamatan Bungus yang memiliki hak pilih dalam

pemilu legislatif 2014 oleh KPU Kota Padang adalah 19.037 , diketahui bahwa

jumlah masyarakat yang menggunakan hak pilih di Kelurahan Bungus Barat,

berdasarkan TPS 2 dan 9 sebanyak 800 pemilih dan di Kelurahan Teluk Kabung

Utara, berdasarkan TPS 6 sebanyak 253 pemilih. Maka Jumlah sampelnya adalah:

N : 19.037

Z : 1,96

P : 0,50

44
D : 0,10

n = N𝑍2.P(1−𝑃)

N𝑑2+𝑍2(1−𝑃)

n= 19.037 (1,96)2.0,50(1−0,50)

19.037 (0,10)2+(1,96)2(1−0,50)

n= (19.037𝑥3,8146).(0,50𝑥0,5)

19.037 (0,01)+3,8416(0,5)

n = 72.618,5402x0,25

190,37 + 1,9208

= 18.154,6350

192,2908 n= 94,41 n= 100

Dari perhitungan di atas kemudian di peroleh minimum jumlah sampel

responden dari 2 kelurahan ini adalah sebanyak 100 orang. Setelah anggota

populasi ditentukan maka untuk menentukan 100 orang sampel dari tiap-tiap TPS

akan dihitung dengan presentase masing-masing TPS yang telah dipilih dengan

distribusi sebagai berikut:

Tabel 3.7
Sebaran Sampel Kecamatan Bungus
No Kelurahan TPS Populasi Sampel
1 Bungus Barat 2&9 800 76
2 Teluk Kabung 6 253 24
Utara
Jumlah 1053 100
Sumber: Data Olahan Peneliti

Sedangkan data masyarakat Kecamatan Kuranji yang memiliki hak pilih

dalam pemilu 2014 oleh KPU kota Padang adalah 108.116, diketahui bahwa

jumlah masyarakat yang memiliki hak pilih di Kelurahan Lubuk Lintah,

45
berdasarkan TPS 1 dan 4 sebanyak 787 pemilih. Kemudian di Kelurahan Kuranji,

berdasarkan TPS 1,2,4,5,6,9, dan 10 sebanyak 3.506 pemilih. Dan di Kelurahan

Gunuang sariak, berdasarkan TPS 2,3,4 dan 9 sebanyak 1.490. Maka Jumlah

sampelnya adalah:

N : 108.116

Z : 1,96

P : 0,50

D : 0,10

n = N𝑍2.P(1−𝑃)

N𝑑2+𝑍2(1−𝑃)

n= 108.116 (1,96)2.0,50(1−0,50)

108.116 (0,10)2+(1,96)2(1−0,50)

n= (108.116𝑥3,8146).(0,50𝑥0,5)

108.116 (0,01)+3,8416(0,5)

n = 412.419,2936 x0,25

1.081,16+1,9208

= 103.104.8234

1.083,0808 n= 95,19 n= 100

Dari perhitungan di atas kemudian di peroleh minimum jumlah sampel

responden dari 3 kelurahan ini adalah sebanyak 100 orang. Setelah anggota

populasi ditentukan maka untuk menentukan 100 orang sampel dari tiap-tiap TPS

akan dihitung dengan presentase masing-masing TPS yang telah dipilih dengan

distribusi sebagai berikut:

46
Tabel 3.8
Sebaran Sampel Kecamatan Kuranji
No Kelurahan TPS Populasi Sampel
1 Lubuak Lintah 1 dan 4 787 14
2 Kuranji 1,2,4,5,6,9,dan 3.506 60
10
3 Gunuang Sariak 2,3,4, dan 9 1.497 26
Jumlah 5.790 100
Sumber: Data Olahan Peneliti

Tabel 3.9
Sebaran Sampel Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji
No Kecamatan Populasi Sampel
1 Bungus Teluk Kabung 19.037 100
2 Kuranji 108.116 100
Jumlah 127.153 200
Sumber: Data Olahan Peneliti

Dari 200 responden yang terpilih, maka peneliti menggunakan Simple

Random Sampling. Teknik Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata yang ada dalam

populasi tersebut. Cara ini dapat dilakukan bila sifat anggota populasi adalah
42
homogen atau memiliki karakter yang sama. Dalam hal ini menggunakan

fasilitas angka acak pada computer untuk menentukan responden dari tiap

kecamatan, kemudian untuk nomor urut responden disesuaikan pada nomor urut

yang terdapat di DPT, sehingga terpilih siapa-siapa saja yang akan mengisi

kuisioner untuk dijadikan sampel.

42
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitati Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder edisi
revisi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011, hlm. 75.

47
D. Unit Analisis

Unit analisis adalah satuan yang merujuk subjek penelitian. Dalam

penelitian yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah individu-individu

dalam masyarakat Kecamatan Bungus dan masyarakat Kecamatan Kuranji di Kota

Padang yang memiliki hak pilih pada pemilu 2014 Kota Padang.

E. Jenis, Teknik dan Alat Pengukuran Data

Dalam penelitian ini jenis data yang dikumpulkan adalah berbentuk data

primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari

responden (objek Penelitian). Data primer dapat melalui : Kuesioner, sedangkan

data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan

dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

Data sekunder diperoleh melalui: Studi kepustakaan

Teknik pengambilan data primer adalah dengan pembagian kuesioner,

karena populasi yang akan diteliti cukup besar dan luas. Sedangkan alat

pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan

lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku. Hasil

kuesioner tersebut akan terlihat dalam angka-angka, tabel-tabel, analisa statistik

dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Data sekunder diperoleh dari media

massa, hasil penelitian, serta lainya yang di anggap relevan bisa mencukupi data-

data dalam penelitian ini.

F. Validitas Dan Reliabilitas Penelitian

Validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kemampuan instrumen

penelitian untuk mengungkapkan data sesuai dengan masalah yang hendak

48
diungkap. Apabila instrument dikatakan valid maka tahap berikutnya adalah

menguji realibilitas instrumen untuk menunjukkan kestabilan dalam mengukur

instrumen.43 Reliabelitas adalah jika temuan kita bisa memperkirakan akan

mendapatkan hasil yang sama jika diulangi dua kali atau lebih.

Untuk mengetahui valid dan reliabilitas dilakukan memasukan data hasil

jawaban responden yang ada dalam program SPSS, uji realibilitas pada penelitian

ini menggunakam metode alpha Cronbach untuk menetukan apakah setiap

instrumen reliabilitas atau tidak. Nilai-nilai untuk pengujian realibilitas berasal

dari skor-skor item angket yang valid. Item yang tidak valid tidak dilibatkan

dalam pengujian realibilitas kriteria validitas ditentukan dengan melihat nilai Sig,

(2-tiled). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0,05 berarti item tersebut valid dan berlaku

sebaliknya atau dengan membandingka dengan nilai r tabel, jika nilainya lebih

besar maka item tersebut valid. Kemudian nilai realibilitas dapat diperoleh dengan

melihat pada hasilatau output perhitungan di SPSS. Nilai alpha yang dihasilkan

ditafsirka sesuai dengan kriteria pembanding yang digunakan. Dimana jika nilai

realibilitas > 0.6 atau nilai cronbach’s Alpha mendekati angka 1 maka dapat

dikatakan bahwa instrumen yang gunakan sudah reliabel. Dalam penelitian ini,

setelah dilakukan uji validitas dan reabilitas pada item kuisioner penelitian, di

peroleh nilai reabilitas sebesar 0,804 dan 0,801 jadi instrumen yang digunakan

sudah reliabel. Untuk melihat hasil dari uji validitas dan reabilitas tersebut dapat

dilihat pada bagian lampiran.

43
Suharsimi arikunto, op.cit, .hal.317.

49
G. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji

hipotesis dengan uji statistik melalui aplikasi SPSS 17. Hipotesis yang akan di uji

ada tiga, oleh karena itu peneliti mengunggunakan uji Kendall Tau untuk menguji

hubungan dua variabel yang saling berhubungan. Uji hipotesis Kendall Tau ini

dipergunakan untuk mencari hubungan dua atau lebih variabel dengan data

ordinal dan sampelnya besar (>=30) dan U-Mann Whitney untuk

membandingkannya dengan jenis data berbentuk ordinal. Pengujian U-Mann

Whitney ini digunakan untuk variable yang berskala nominal atau ordinal dengan

dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan (Indenpenden). Tujuannya

adalah untuk megetahui perbedaan mean rank pada hasil akhir.44

Untuk menghitung nilai statistik uji Kendall Tau adalah,

= nilai koefisien Kendall Tau

S = Pembilang yang berasal dari jumlah konkordansi dan disonkordasi jenjang

secara keseluruhan

n = Jumlah sampel

1 dan 2 = konstanta

Dalam meneliti apakah ada perbedaan menggunakan teknik U-Mann

Whitney. Sebelum melakukan uji U-Mann Whitney, terlebih dahulu harus

ditetapkan taraf signifikan. Taraf signifikan adalah kesediaan dan keberanian

peneliti untuk secara maksimal mengambil risiko kesalahan dalam menguji

hipotesis. Dalam penelitian sosial, kelaziman menggunakan taraf signifikansi


44
Bambang Prasetio, op.cit., hlm. 193.

50
adalah sekitar 5% sampai dengan 1%.Tingkat signifikansi yang dipakai dalam

penelitian ini adalah 5% yang berarti derajat kepercayaan terhadap responden

adalah sebesar 95%.Karena, diasumsikan bahwa sampel dalam penelitian ini

memiliki pengetahuan yang cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan.

Untuk menghitung nilai statistic uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

Dimana:

U = Nilai Uji Mann-Whitney

N1= Sampel 1

N2= Sampel 2

R1= Ranking ukuran sampel

 Apabila nilai asymp sig lebih besar dari 0,05, hal itu dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak

 Uji yang dilakukan untuk mencari ada tidaknya perbedaan,

dilakukan 2 sisi (2-tailed).

 Untuk pengujian signifikansinya, maka ditetapkan apabila

probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, Sedangkan

apabila probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak, yang

berarti terdapat perbedaan yang signifikan.

51
H. Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.45 Teknik analisis

data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.46 Dan analisis data

dalam kuantitatif disebut juga dengan analisa statistik.

Dalam melakukan analisis data kuantitatif ini terdapat suatu proses dengan

beberapa tahap yang sebaiknya dilakukan yaitu:

1. Pengkodean Data( Data Coding)

Pengkodean data merupakan sesutu proses penyususnan secara

sistematis data mentah (yang ada dalam kuisioner) kedalam bentuk yang mudah

dibaca oleh mesin pengolah data seperti computer.47

2. Pemindahan Data ke Kompuer ( Data Entering)

Data entering adalah memindahkandata yang telah diubah menjadi

kode ke dalam mesin pengolah data.48

3. Pembersihan Data (Data Cleaning)

Pembersihan data (data cleaning) memastikan bahwa seluruh data yang

dimasukkan ke dalam mesin pengolah data sudah sesuai dengan yang sebenarnya.

Disini peneliti adaah memerlukan adanya ketelitian dan akurasi data.

4. Penyajian Data (Data Output)

45
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung: ALFABETA, 2007,
hal. 147.
46
Ibid, hal 147.
47
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul jannah, Metode Penelitian Kuantitaif Teori dan Aplikasi,
PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta, 2010, hlm. 171
48
Ibid. hal.173

52
Penyajian data adalah hasil pengolahan data. Hasil pengolahan data

dapat berbentuk data numerik atau dalam bentuk angka dan data grafik atau dalam

bentuk gambar.

5. Pengnalisisan Data (Data Analizing)

Penganalisisan data merupakan suatu proses lanjutan dari proses

pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterprestasikan data, kemudian

menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data.

Dalam menganalisis data, peneliti melakukan pemeriksaan kembali

tergadap data yang telah terkumpul untuk mendapatkan kepastian bahwa data

yang diperoleh benar-benar relevan. Selanjutnya, dalam hal ini peneliti memilih-

milih kembali data tersebut dan sesuai dengan jenis variable untuk menghindari

terjadinya kesalahan dalam memasukkan data. Sesudah itu peneliti memasukkan

data tersebut ke dalam tabel serta menghubungkannya berdasarkan rumus-rumus

statistik yang telah dipilih.

I. Rancangan Penelitian

Adapun rancangan struktur penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bagian dari Bab Pendahuluan adalah latar belakang masalah penelitian,

rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II Kerangka Teori Dan Pengukuran

Bab ini berisikan kerangka teori dan pengukuran. Dimana didalam bagian

tersebut terdapat tinjauan penelitian terdahulu, teori kepustakaan konseptual,

konstruksi model teoritis, model analisis, hipotesis, serta indikator penelitian.

BAB III Metode Penelitian.

53
Bab III berisikan metode penelitian berisi tentang cara-cara teknis

penelitian yang teriri dari pendekatan yang digunakan dalam penelitian, lokasi

penelitian, populasi dan sampel, unit analisis, jenis/teknik/ alat pengumpulan data,

validitas dan reabilitas, analisis data dan prosedur uji hipotesis penelitian.

BAB IV Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian.

Deskripsi daerah penelitian dibuat untuk memberikan gambaran mengenai

lokasi penelitian dan juga digunakan untuk mendukung penjelasan terhadap

masalah yang diteliti. Bab ini dimulai dari deskripsi secara umum daerah

penelitian, baik secara geografis, data jumlah pemilih daerah yang bersangkutan,

komposisinya, dan lain-lain. Biasanya data sekunder tersebut didapatkan dari

instansi yang terkait. Dengan demikian penjelasan mengenai daerah penelitian

punya relevansi dengan paparan yang ditampilkan sehingga membantu dalam

menjelaskan permasalahan penelitian yang dibahas.

BAB V Temuan dan Deskripsi Data

Sub Bab Berdasarkan Tujuan Penelitian. Bab V ini merupakan pemaparan

dari hasil penelitian, yang judul sub bab ini disesuaikan dengan tujuan penelitian.

BAB VI Analisis Data

Analisis data berdasarkan temuan data sesuai dengan tujuan penelitian.

BAB VII Penutup, bab kesimpulan terhadap pemaparan data dan pembahasan

yang dituliskan pada Bab V.

54
BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Deskripsi Kota Padang

1. Keadaan Geografis

Kota Padang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat, dilihat

berdasarkan letak geografisnya Kota Padang terletak di pantai barat Pulau

Sumatera, kemudian secara astronimis Kota Padang terletak antara 0°44' dan

01°08' Lintang Selatan serta antara 100°05' dan 100°34' Bujur Timur. Kota

Padang bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman, bagian

selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, bagian timur berbatasan

dengan Kabupaten Solok, dan bagian barat berbatasan dengan Samudera Hindia.

Kota Padang mempunyai luas 1.414,96 km2.

Kecamatan yang terdapat di Kota Padang yaitu 11 kecamatan, terdiri dari

kecamatan terluas adalah Kecamatan Koto Tangah yang mencapai 232,25 km2.

Setelah itu Kecamatan Pauh dengan luas wilayah 146,26 km2, Kecamatan Bungus

Teluk Kabung dengan luas wilayah 100,78 km2, Kecamatan Lubuk Kilangan

dengan luas wilayah 85,99 km2, Kecamatan Kuranji dengan luas wilayah 57,41

km2, Kecamatan Lubuk Begalung dengan luas wilayah 30,91 km2, Kecamatan

Padang Selatan denganluas wilayah 10,03 km2, Kecamatan Padang Timur dengan

luas wilayah 8,15 km2, Kecamatan Padang Utara dengan luas wilayah 8,08 km2,

Kecamatan Nanggalo dengan luas wilayah 8,07 km2 dan Kecamatan Padang

Barat dengan luas wilayah 7.00 km2. Setiap Kecamatan yang ada di Kota Padang

mempunyai ibukota kecamatan dan jarak ke ibukota Padang. Kecamatan Bungus

55
Teluk Kabung dengan ibukota kecamatannya Pasar Laban jaraknya ke ibukota

Padang yaitu 33 Km. Mata Air adalah ibukota Kecamatan Padang Selatan dengan

jarak ke ibukota Padang yaitu 17 Km, Kecamatan Pauh dengan Ibukota

Kecamatan yaitu Pasar Baru jaraknya ke ibukota Padang yaitu 16 Km, Bandar

Buat adalah ibukota Kecamatan Lubuk Kilangan dengan jarak ke ibukota Padang

yaitu 15 Km. Sedangkan Kecamatan Nanggalo dan Kecamatan Kuranji jaraknya

ke ibukota Padang masing-masingnya adalah 8 Km dan 9 Km. Selain itu Kota

Padang memiliki 19 pulau dimana yang terbesar adalah Pulau Bintangur seluas

56,78 ha, kemudian pulau Sikuai di Kecamatan Bungus Teluk Kabung seluas

48,12 ha, dan Pulau Toran di Kecamatan Padang Selatan seluas 33,67 ha.

Ketinggian wilayah daratan Kota Padang yaitu antara 0 - 1853 m di atas

permukaan laut dengan daerah tertinggi adalah Kecamatan Lubuk Kilangan. Kota

Padang juga terdapat 5 sungai besar dan 16 sungai kecil, yang mana terdapat

sungai terpanjang yaitu Sungai Batang Kandis dengan panjang 20 km.49

2. Pemerintahan

Kota Padang pada awalnya memiliki 11 kecamatan dan 193kelurahan

berubah menjadi 11 kecamatan dan 104 kelurahan sejak tahun 1999. Kecamatan

denganjumlah penurunan kelurahan terbanyak adalah Kecamatan PadangBarat,

dari 30 kelurahan menjadi 10 kelurahan. Hal ini sejakdiberlakukannya Undang

Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, kemudian

digantikan oleh Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan

4949
BPS Kota Padang, Kota Padang Dalam Angka Municipalityin Figures, BPS Kota Padang,
Padang, 2017, hlm. 7.

56
Daerah, istilah daerah tingkat II kotamadya dirubahdengan kota. Wilayah

kecamatan terdiri atas beberapa kelurahan,kelurahan merupakan perangkat

kabupaten/kota di bawah kecamatan. Kecamatan merupakan bagian dari wilayah

kota, kecamatandipimpin oleh seorang camat.

Sebagai kepala daerah dalam hal ini walikota, maka diperlukam perangkat

daerah. Perangkat daerah adalah lembaga atau badan pemerintahan daerah yang

membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan. Perangkat

daerah yang terdiri antara lain sekretaris daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah

(SKPD), lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan. Walikota dalam

menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil walikota. Walikota dan wakil

walikota dalam hal ini dipilih dalam pemilihan umum daerah yang berlangsung

tiap lima tahun sekali. DPRD adalah mitra kerja dari bupati/walikota. DPRD

bertugas mengawasi jalannya pemerintahan di kabupaten/ kota, selain itu DPRD

juga bertugas untuk membuat peraturan daerah dan menetapkan RAPBD.

Jumlah pegawai di lingkungan pemerintahan Kota Padang tahun 2016

tercatat sebanyak 12.461 sebagian besar berpendidikan Sarjana yaitu sebanyak

63,77 persen, diikuti oleh lulusan SMA sebanyak 18.15 persen kemudian pegawai

lulusan Diploma sebanyak 16.21 persen. Komposisi anggota DPRD Kota Padang

masih didominasi oleh laki-laki yaitu sebesar 84,44 persen sementara perempuan

sebanyak 15,56 persen. Selama tahun 2016 produk peraturan daerah yang

ditetapkan oleh DPRD Kota Padang tercatat sebanyak 10 peraturan. Sementara

jumlah sidang yang telah diselenggarakan oleh DPRD sebanyak 455 kali sidang

dengan total rapat terbanyak yaitu rapat fraksi-fraksi dengan jumlah sebanyak 193

rapat pada tahun 2016.

57
Kemudian jumlah izin keramaian dan penelitian yang dikeluarkan oleh

Dinas Kesbangpol Linmas Kota padang selama tahun 2016 mengalami

peningkatan. Peningkatan jumlah izin keramaian tercatat sebesar 83,54 persen jika

dibandingkan tahun 2015. Sedangkan jumlah penelitian juga mengalami

peningkatan sebesar 8,22 persen dibandingkan tahun 2015. Sementara jumlah akte

kelahirkan yang diterbitkan oleh Dinas Catatan Sipil pada tahun 2016 dilaporkan

sebanyak 35.351 akte, sedangkan pada tahun 2015 ada 22.540 akte. Jumlah akte

kelahiran terbanyak diterbitkan oleh Kecamatan Koto Tangah sebanyak 7.454.

kemudian jumlah dokumen paspor yang dikeluarkan oleh kantor imigrasi Kota

Padang sepanjang tahun 2016 tercatat sebanyak 31.591 dokumen atau naik

sebanyak 14,80 persen dari tahun sebelumnya.50

3. Penduduk

Pengetahuan mengenai penduduk merupakan dasar utama dalam

melakukan kegiatan pembangunan, baik perencanaan maupun evaluasi. Pada

tahun 2016, penduduk Kota Padang mencapai 914.968 jiwa, naik sejumlah 12.555

jiwa dari tahun sebelumnya. Dengan demikian kepadatannya pun bertambah dari

1.299 jiwa/km2 menjadi 1.317 jiwa/km2. Kecamatan terbanyak jumlah

penduduknya adalah Koto Tangah dengan 177.908 jiwa, namun kepadatan

penduduknya termasuk rendah yaitu 766 jiwa/km2, kecamatan yang paling kecil

jumlah penduduknya 25.132 jiwa, dan sekaligus paling rendah kepadatannya 249

jiwa/km2 adalah Bungus. Kecamatan lain yang juga jarang penduduknya adalah

Kecamatan Pauh yaitu 444 jiwa/km2, dan Lubuk Kilangan yaitu 624 jiwa/km2.

50
Ibid., hlm. 21.

58
Menurut survei yang dilakukan BPS 83,74 % dari penduduk Kota Padang

berumur 15 tahun keatas yang merupakan angkatan kerja, adalah bekerja atau

sementara tidak bekerja tetapi sebenarnya mempunyai pekerjaan. Dari sisi

kesetaraan gender, proporsi laki-laki dan perempuan yang merupakan angkatan

kerja yaitu 63,04 % laki-laki dan 36,96 % perempuan. Jumlah pencari kerja dari

penduduk berumur 15 tahun keatas yang merupakan angkatan kerja adalah

sebesar 16,26 %, sementara sebesar 36,19 % dari penduduk Kota Padang berumur

15 tahun keatas adalah bukan angkatan kerja.Jumlah pencari kerja yang terdaftar

di Dinas Tenaga Kerja Kota Padang, pada tahun 2016 menurun dari tahun

sebelumnya yaitu dari 18.323 orang pencari kerja di tahun 2015 menjadi 11.803

orang pencari kerja di tahun 2016. Dari 11.803 orang pencari kerja tersebut,

sebesar 4.676 orang lulusan SMU dan 5.372 lulusan Universitas. Menurut catatan

dinas tersebut, hanya sebanyak 378 orang pencari kerja yang mendapatkan

pekerjaan. Proporsi gender yang mendapatkanpekerjaan pada tahun 2016, ternyata

proporsi perempuan lebih banyakmendapatkan pekerjaan yaitu 80,69 %

sedangkan laki-laki hanya 19,31 %.51

4. Pendidikan

Pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari sarana/fasilitas

pendidikan yang tersedia, tahun 2016 jumlah fasilitas pendidikan yang ada di

Kota Padang adalah 406 unit SD negeri dan swasta, 11 unit Madrasah Ibtidaiyah

negeri dan swasta, 93 unit SMP negeri dan swasta, 20 unit Madrasah Tsanawiyah

negeri dan swasta, 53 unit SMA negeri dan swasta, 41 unit SMK negeri dan

51
Ibid., hlm. 68.

59
swasta, serta 11 unit Madrasah Aliyah negeri dan swasta. Untuk tingkat sekolah

dasar negeri jumlah keseluruhan murid yang ditampung pada tahun 2016 adalah

77.228 siswa, dan jumlah guru yang disediakan adalah 4.231 orang. Sehingga

rata-rata setiap guru akan mengajar 18 orang siswa, rasio ini sangat baik

mengingat rasio ideal untuk guru murid adalah 30 orang siswa untuk setiap guru.

Pada tingkat sekolah menengah pertama negeri jumlah keseluruhan murid yang

ditampung pada tahun 2016 adalah 27.216 siswa, dan jumlah guru yang

disediakan adalah 1.792 orang, sehingga rata-rata setiap guru akan mengajar 15

orang siswa. Sementara itu, untuk tingkat sekolah menengah atas negeri jumlah

keseluruhan murid yang ditampung pada tahun 2016 adalah 13.161 siswa, dan

jumlah guru yang disediakan adalah 1.057 orang.52

5. Keadaan Ekonomi

Pada Tahun 2016 perekonomian Kota Padang masih terlihat tetap

mengalami peningkatan, ini ditandai dengan peningkatan PDRB Kota Padang

pada tahun 2016 menjadi 37.358.319,79 dari 35.175.350,27 2015. Struktur

perekonomian Kota Padang pada tahun 2016 didominasi oleh sektor Perdagangan

Besar dan Eceran Reparasi dengan sumbangannya sebesar 16,71 %, kemudian

diikuti oleh sektor Transportasi dan Pergudangan dengan konstribusi sebesar

16,11 %. Produk Domestik Reginal Bruto (PDRB) menggambarkan aktifitas

perekonomian suatu daerah, semakin tinggi produktivitas daerah maka PDRB

52
Ibid., hlm. 94.

60
akan semakin besar. Perkembangan PDRB merupakan salah satu indikator

ekonomi yang digunakan untuk melihat tingkat perkembangan ekonomi daerah.53

Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Kecamatan Bungus Teluk Kabung

a. Keadaan Geografis

Kecamatan Bungus Teluk Kabung dilihat berdasarkan letak astronimisnya

terletak antara 0,54° dan 1,80° Lintang Selatan dan 100°.34' Bujur Timur,

Kecamatan Bungus Teluk Kabung berjarak 12 km dari pusat kota. Kecamatan

Bungus Teluk Kabung sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Lubuk

Begalung, sebelahselatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah

timur berbatasandengan Kabupaten Pesisir Selatan dan Kecamatan Lubuk

Kilangan, dan sebelahbarat berbatasan dengan Samudera Indonesia. Luas

Kecamatan Bungus Teluk Kabung adalah 100,78 km2.

Kecamatan Bungus Teluk Kabung terdiri dari 6 kelurahan, dengan

kelurahan terluas adalah Kelurahan Bungus Timur yang mencapai 25,81 km2.

Setelah itu Kelurahan Teluk Kabung Tengah dengan luas wilayah 25,64 km2,

Kelurahan Bungus Barat dengan luas wilayah 18,08 km2, Kelurahan Teluk

Kabung Utara dengan luas wilayah 17,26 km2, Kelurahan Teluk Kabung Selatan

dengan luas wilayah 9,14 km2, dan Kelurahan Bungus Selatan dengan luas

wilayah 4,85 km2. Tingkat curah hujan Kecamatan Bungus Teluk Kabung

53
Ibid., hal. 435.

61
mencapai rata-rata 302,35 mm per bulan, sementara itu suhu udara yaitu antara

rentang 21,6°C - 31,8°C dengan kelembaban berkisar antara 71-95 persen.54

b. Pemerintahan

Pada tahun 2016 jumlah LMPK di Kecamatan Bungus Teluk Kabung yaitu

6 LMPK, jumlah RW sebanyak 30 RW, dan jumlah RT sebanyak 106 RT, semua

itu tersebar dalam 6 kelurahan. Sementara itu jumlah pegawai kecamatan

sebanyak 19 orang, serta jumlah pegawai kelurahan dari 6 kelurahan yang ada

sebanyak 27 orang, dari semua jumlah pegawai pemerintahan di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung 59 % merupakan lulusan SLTA.55

c. Penduduk

Penduduk Kecamatan Bungus Teluk Kabung mencapai 24.408 jiwapada

tahun 2016, naik sebanyak 271 jiwa dari tahun 2015, sehingga kepadatannya

bertambah 1,14 %. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 12.559 jiwa, dan jumlah

penduduk perempuan sebanyak 11.849 jiwa. Kelurahan terbanyak jumlah

penduduknya adalah Bungus Barat dengan 6.337 jiwa, kelurahan yang paling

kecil jumlah penduduknya 1.827 jiwa adalah Kelurahan Teluk Kabung Selatan.

Jumlah penduduk Kecamatan Bungus Teluk Kabung berdasarkan usia terbanyak,

yaitu pada usia 15-19 tahun sebanyak 1.279 jiwa.56

54
BPS Kota Padang, Kecamatan Bungus Teluk Kabung Dalam Angka Subdistrictin Figures, BPS
Kota Padang, Padang, 2016, hlm. 2.
55
Ibid., hlm.7
56
Ibid., hlm. 16.

62
d. Pendidikan

Pada tahun 2016 jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung adalah 18 unit SD negeri dan swasta, 3 unit SMP negeri

dan swasta, 1 unit SMA negeri dan swasta. Untuk tingkat sekolah dasar negeri

jumlah keseluruhan murid yang ditampung pada tahun 2016 adalah 3.304 siswa,

dan jumlah guru yang disediakan adalah 196 orang. Pada tingkat sekolah

menengah pertama negeri, jumlah keseluruhan murid yang ditampung adalah 932

siswa dan jumlah guru yang disediakan adalah 81 orang.Sementara itu, untuk

tingkat sekolah menengah atas negeri jumlah keseluruhan murid yang ditampung

adalah 668 siswa, dan jumlah guru yang disediakan adalah 53 orang.57

e. Keadaan Ekonomi

Struktur perekonomian Kecamatan Bungus Teluk Kabung pada tahun

2016 didominasi oleh sektor transportasi wisata dan pertanian, kemudian diikuti

oleh sektor perikanan dan perkebunan. Sebagian besar wilayah Kecamatan

Bungus Teluk Kabung didominasi oleh daerah perairan, maka kecamatan ini

menjadi suatu objek wisata yang bisa menjadi sumber perekonomian masyarakat,

selain dalam pemanfaatan wilayah perairan sebagai objek wisata, masyarakat

Kecamatan Bungus juga banyak berprofesi sebagai nelayan.58

Kelurahan Teluk Kabung Utara

Kelurahan Teluk Kabung Utara, merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung yang memiliki luas wilayah 17,26 km2, yang memiliki

57
Ibid., hlm. 28.
58
Ibid., hlm. 66.

63
jumlah RT sebanyak 14 RT dan RW sebanyak 4 RW. Jumlah penduduk

Kelurahan Teluk Kabung Utara adalah 3.973 jiwa, yang terdiri dari 2.051 laki-laki

dan perempuan sebanyak 1.922 orang. 59

Kelurahan Bungus Barat

Kelurahan Bungus Barat merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan Bungus

Teluk Kabung yang memiliki luas wilayah 17,26 km2, yang memiliki 8 RW dan

27 RT. Jumlah penduduk Bungus Barat adalah 6.366 jiwa, yang terdiri dari 3.208

laki-laki dan perempuan sebanyak 3.158 orang.60

2. Kecamatan Kuranji

a. Keadaan geografis

Berdasarkan letak astronimis Kecamatan Kuranji terletak pada 00.58'.4''

Lintang Selatan 1000.21'.11'' Bujur timur. Kecamatan Kuranji berjarak 9 km dari

pusat kota. Kecamatan Kuranji sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Koto

Tangah, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur dan

Kecamatan Padang Utara, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh, dan

sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Nanggalo dan Kecamatan Koto

Tangah. Luas daerah Kecamatan Kuranji adalah 57,41 km2. Kecamatan Kuranji

terdiri dari 9 kelurahan, dengan kelurahan terluas adalah Kelurahan Gunung Sarik

yang mencapai 11,08 km2. Setelah itu Kelurahan Kuranji dengan luas wilayah

9.07 km2, Kelurahan Sungai Sapih dengan luas wilayah 7.06 km2, Kelurahan

Koro Gadang dengan luas wilayah 7.05 km2, Kelurahan Kalumbuk dengan luas

59
Ibid., hlm. 20.
60
Ibid.

64
wilayah 6.02 km2, Kelurahan Pasar Ambacang dengan luas wilayah 5.03 km2,

Kelurahan Anduring dngan luas 4.04 km2, Kelurahan Lubuk Lintah dengan luas

4.03 km2, dan Kelurahan Ampang dengan luas 4.03 km2. Tinggi daerah di

Kecamatan Kuranji adalah 8-1000. Kemudian tingkat curah hujan Kecamatan

Kuranji mencapai rata-rata 384,88 mm per bulan, sementara itu suhu udara yaitu

antara rentang 22,0°C - 31,7°C .61

b. Pemerintahan

Pada tahun 2016 jumlah LPMK di Kecamatan Kuranji yaitu 9 LPMK,

jumlah RW sebanyak 95 RW, dan jumlah RT sebanyak 403 RT, semua itu

tersebar dalam 9 kelurahan di Kecamatan Kuranji. Kemudian pada tahun 2016

jumlah pegawai kecamatan sebanyak 32 orang, serta jumlah pegawai kelurahan

dari 9 kelurahan di Kecamatan Kuranji sebanyak 70 orang.62

c. Penduduk

Pada tahun 2016, penduduk Kecamatan Kuranji mencapai 144.063 jiwa,

naik sejumlah 2.720 jiwa dari tahun sebelumnya yaitu 2015. Dengan demikian

kepadatannya pun bertambah 1,96 %. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 71.670

jiwa, dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 72.393 jiwa. Kelurahan

terbanyak jumlah penduduknya adalah Kelurahan Kuranji dengan 33.517 jiwa,

kelurahan yang paling sedikit jumlah penduduknya adalah Kelurahan Ampang

yaitu 6.670 jiwa. Jumlah penduduk di Kecamatan Kuranji jika dilihat berdasarkan

61
BPS Kota Padang, Kecamatan Kuranji Dalam Angka Subdistrict in Figures, BPS Kota Padang,
Padang, 2016, hlm. 2-5
62
Ibid., hlm. 7.

65
usia terbanyak pada tahun 2016, yaitu penduduk yang berusia 20-24 tahun

sebanyak 17.955 jiwa.63

d. Pendidikan

Pada tahun 2016 jumlah sekolah menurut tingkatan di Kecamatan Kuranji

adalah 31 unit TK, 56 unit SD , 11 unit SMP, dan 9 unit SMA. Dari jumlah

sekolah tersebut terdapat 1.480 orang guru pengajar dengan jumlah murid

sebanyak 22.413 orang siswa.64

Kelurahan Lubuk Lintah

Kelurahan Lubuk Lintah merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan

Kuranji yang memiliki luas wilayah 4.03 km2, yang memiliki 8 RW dan 31 RT.

Jumlah penduduk Kelurahan Lubuk Lintah adalah 10.303 jiwa, yang terdiri dari

5.257 laki-laki dan perempuan sebanyak 5.046 orang. 65

Kelurahan Kuranji

Kelurahan Kuranji merupakan kelurahan yang berada di Kecamatan

Kuranji yang memiliki luas wilayah 9.07 km2, yang memiliki 18 RW dan 90 RT.

Jumlah penduduk Kelurahan Kuranji adalah 33.517 jiwa, yang terdiri dari 16.814

laki-laki dan perempuan sebanyak 16.703 orang. 66

63
Ibid., hlm 16.
64
Ibid., hlm. 31.
65
Ibid., hlm. 22.
66
Ibid., hlm. 26.

66
Kelurahan Gunung Sariak

Kelurahan Gunung Sariak merupakan kelurahan yang berada di

Kecamatan Kuranji yang memiliki luas wilayah 11.08 km2, dengan memiliki 13

RW dan 59 RT. Jumlah penduduk Gunung Sarik adalah 17.408 jiwa, yang terdiri

dari 8.829 laki-laki dan perempuan sebanyak 8.579 orang. 67

67
Ibid., hlm. 27.

67
BAB V

DESKRIPSI DATA

A. Data Umum

Penelitian ini membahas Pengaruh Tingkat Kepercayaan Masyarakat Pada

Partai Politik Terhadap Partisipasi Politik Dalam Pemilihan Umum Legislatif

2014 (Studi Perbandingan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan

Kuranji Kota Padang). Sehingga responden yang menjadi objek penelitian dalam

penelitian ini adalah masyarakat Kota Padang yaitu yang berlokasi di Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji yang memiliki hak pilih pada

pemilihan umum legislatif 2014 Kota Padang. Dalam hal ini, masyarakat yang

berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung yang menjadi objek penelitian adalah

di Kelurahan Bungus Barat yaitu di TPS 2, TPS 9 dan di Kelurahan Teluk

Kabung Utara yaitu TPS 6. Kemudian di Kecamatan Kuranji yang menjadi objek

penelitian adalah di Kelurahan Lubuk Lintah yaitu di TPS 1, TPS 4, selanjutnya di

Kelurahan Kuranji yaitu TPS 1, 2, 4, 5,6,9,dan 10, dan di Kelurahan Gunung

Sarik yaitu di TPS 2,3,4, dan 9.

Tabel 5.1
Daftar Sebaran Sampel Kecamatan Bungus
No Kelurahan TPS Populasi Sampel
1 Bungus Barat 2&9 800 76
2 Teluk Kabung 6 253 24
Utara
Jumlah 1053 100
Sumber: Data Olahan Peneliti

68
Tabel 5.2
Daftar Sebaran Sampel Kecamatan Kuranji
No Kelurahan TPS Populasi Sampel
1 Lubuak Lintah 1 dan 4 787 14
2 Kuranji 1,2,4,5,6,9,dan 3.506 60
10
3 Gunuang Sariak 2,3,4, dan 9 1.497 26
Jumlah 5.790 100
Sumber: Data Olahan Peneliti

B. Karakteristik Responden

Proses pengumpulan data pada penelitian ini didapatkan melalui

penyebaran kuisioner oleh peneliti kepada responden dengan melakukan

wawancara secara langsung kepada responden. Responden yang terpilih di

masing-masing kecamatan adalah 100 responden. Kecamatan Bungus 100

responden dan di Kecamatan Kuranji 100 responden, total responden dalam

penelitian ini adalah 200 responden. Data yang ditemukan selanjutnya di input ke

dalam aplikasi SPSS (Statistical Package For Social Science). Dalam hal ini,

peneliti melakukan pengelompokan data berdasarkan kategori agar memudahkan

peneliti dalam menganalisis data. Kategori yang terdapat dalam karakteristik

responden tersebut yaitu, Kategori jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis

pekerjaan, status perkawinan, penghasilan rumah tangga, dan agama. Berikut data

lengkap karakteristik responden.

69
1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Untuk mengetahui karakteristik jenis kelamin responden dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 5.3
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Bungus
dan Kecamatan Kuranji Kota Padang

Jenis Kelamin Persentase Persentase


Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Laki-laki 41,0 39.0
Perempuan 59,0 61.0
Total 100,0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Responden yang terpilih adalah masyarakat yang mempunyai hak pilih pada

pemilihan umum legislatif 2014 Kota Padang. Dari Tabel 5.3 di atas dapat dilihat

bahwa, dari 100 persen responden di Kecamatan Bungus Teluk Kabung,

Responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 persen responden, sedangkan

responden perempuan sebanyak 59 persen, kemudian di Kecamatan Kuranji dari

100 responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 39 persen dan perempuan

sebanyak 61 persen, artinya dalam penelitian ini dari kedua kecamatantersebut

yang mendominasi dalam pengisian kuisioner atau data peneliti adalah responden

perempuan, karena jika dilihat dari jumlah penduduk Kota Padang mayoritasnya

adalah perempuan.

2. Komposisi Responden Berdasarkan Umur

Masyarakat yang terpilih sebagai responden memiliki usia yang beragam.

berikut deskripsi responden berdasarkan usianya.

70
Tabel 5.4
Komposisi Responden Berdasarkan Umur di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji Kota Padang

Umur Persentase Persentase


Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
17-22 5.0 10.0
23-27 10.0 13.0
28-32 13.0 18.0
33-37 17.0 18.0
38-42 10.0 19.0
43-47 13.0 7.0
48-52 8.0 6.0
53-57 11.0 1.0
>57 13.0 8.0
Total 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Pemilih yang sudah dapat memilih adalah berusia 17 tahun atau sudah

memiliki data kependudukan atau KTP, Dari Tabel 5.4 di atas dapat dilihat

bahwa, dari 100 persen responden di Kecamatan Bungus Teluk Kabung,

mayoritas responden berumur pada rentan 33-37 tahun yaitu sebanyak 17

persen responden, kemudian responden yang berumur 17-22 tahun yang paling

sedikit yaitu sebanyak 5 persen responden. Sedangkan dari 100 persen responden

di Kecamatan Kuranji, mayoritas responden adalah berumur 38-42 tahun,

kemudian yang paling sedikit adalah responden yang berumur 53-57 tahun yaitu

sebanyak 1 persen responden. Sehingga dapat dikatakan bahwa mayoritas

responden rata-rata memiliki umur 33-37 tahun dan 38-42 tahun.

3. Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan

Masyarakat yang terpilih sebagai responden memiliki tingkat pendidikan

yang beragam, berikut deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhirnya.

71
Tabel 5.5
Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji Kota Padang

Pendidikan Persentase Persentase


Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Tidak Sekolah 3.0 3.0
SD/Sederajat 27.0 6.0
SMP/Sederajat 25.0 19.0
SMA/Sederajat 38.0 56.0
PT D3, 1.0 8.0
PT S1 6.0 8.0
Total 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Dalam pemilihan, tingkat pengetahuan masyarakat dilihat dari tingkat

pendidikan nya dalam menentukan pilihan. Masyarakat yang mempunyai

pendidikan yang tinggi dapat mempengaruhi pilihannya terhadap calon. Dari

Tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa, dari total 100 persen responden di

Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji Kota Padang,

mayoritas pendidikan terakhir Responden adalah SMA/Sederajat di

Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji. Dapat dilihat

bahwa di Kecamatan Kuranji ditemukan responden dengan lulusan D3, S1

lebih banyak dibandingkan lulusan D3, S1 di Kecamatan Bungus Teluk

Kabung. Dalam hal ini masih sedikitnya masyarakat yang memiliki

pendidikan yang tinggi, sehingga mayorias masyarakat adalah berpendikan

SMA.

4. Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Masyarakat yang terpilih sebagai responden memiliki pekerjaan yang

beragam, berikut deskripsi jenis pekerjaan responden.

72
Tabel 5.6
Komposisi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji Kota Padang

Pekerjaan Persentase Persentase


Kecamatan Kecamatan
Bungus Kuranji
Ibu Rumah Tangga 48.0 43.0
Petani 9.0 7.0
Nelayan 16.0 1.0
Pedagang 3.0 8.0
Mahasiswa 4.0 11.0
Pengangguran/Tidak Bekerja 3.0 2.0
Wiraswasta 9.0 19.0
Lainnya.. 8.0 9.0
Total 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Dari Tabel 5.6 diatas dapat dilihat bahwa, dari total 100 persen responden

di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, mayoritas pekerjaan responden adalah

Ibu Rumah Tangga, hal tersebut karena banyaknya responden yang tidak

mempunyai pekerjaan selain menerima penghasilan dari suaminya. Begitupun

di Kecamatan Kuranji mayoritas pekerjaan responden adalah Ibu Rumah

Tangga, karena pada dasarnya responden yang terpilih adalah perempuan.

Selanjutnya pekerjaan nelayan menjadi mayoritas kedua setelah Ibu rumah

tangga, yaitu sebanyak 16 persen responden. Sedangkan di Kecamatan

Kuranji yang menjadi mayoritas kedua adalah wiraswasta, yaitu sebanyak 19

persen responden. Hal tersebut karena lahan pekerjaan yang tersedia di daerah

tersebut sebagai pekerjaan yang mendominasi dalam bekerja.

73
5. Komposisi Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Masyarakat yang terpilih sebagai responden memiliki status perkawinan

yang beragam, berikut deskripsi responden berdasarkan status perkawinan.

Tabel 5.7
Komposisi Responden Berdasarkan Status Perkawinan di Kecamatan
Bungus dan Kecamatan Kuranji Kota Padang

Status Perkawinan Persentase Persentase


Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Menikah 78.0 65.0
Belum Menikah 13.0 23.0
Pernah Menikah 9.0 12.0
Total 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Mayoritas status perkawinan responden di Kecamatan bungus dan

Kecamatan Kuranji adalah sudah menikah, hal ini karna responden yang

terpilih memiliki umur 25 tahun ke atas sehingga mayoritas responden sudah

menikah. Kemudian terdapat beberapa responden yang belum menikah

karena rata-rata memiliki umur sekitar 20-25 tahun. kemudian yang pernah

menikah adalah responden yang terpilih memiliki umur 40 tahun ke atas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden berdasarkan status perkawinan

di Kecamatan Bungus dan Kecamatan kuranji adalah sudah menikah.

6. Komposisi Responden Berdasarkan Penghasilan

Masyarakat yang terpilih sebagai responden memiliki penghasilan yang

beragam, berikut deskripsi responden berdasarkan status pengahsilan.

74
Tabel 5.8
Komposisi Responden Berdasarkan Penghasilan di Kecamatan Bungus dan
Kecamatan Kuranji Kota Padang

Penghasilan Persentase Persentase


Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
0-500.000 53.0 35.0
500.000-1.000.000 20.0 17.0
1.000.000-2.000.000 16.0 32.0
2.000.000-3.000.000 9.0 15.0
>4.000.000 2.0 1.0
Total 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Persentase penghasilan responden di kedua kecamatan adalah berkisar Rp.

0-500.000, yaitu sebanyak 53 persen di Kecamatan Bungus sedangkan di

Kecamatan Kuranji sebanyak 35 persen. Kemudian yang memiliki

penghasilan >4.000.000 lebih banyak terdapat di Kecamatan Bungus

dibandingkan di Kecamatan Kuranji, yaitu 2 persen di Kecamatan Bungus

sedangkan di Kecamatan Kuranji hanya 1 persen. Dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden di kedua kecamatan berpenghasilan Rp 0-500.000. Hal

ini karena mayoritas masyarakat di kedua kecamatan adalah bekerja sebagai

Ibu Rumah Tangga, Wiraswasta dan Nelayan. Hal ini dapat mempengaruhi

pilihan masyarakat dalam pemilihan. Karena harapan masyarakat adalah ingin

menjadi lebih baik dengan ikut memilih. Di Kecamatan Bungus karena

daerah tersebut jauh dari pusat kota sehingga pekerjaan masyarakat sebagai

nelayan yang menjadikan penghasilan masyarakat di Kecamatan Bungus

berkisar Rp. 0-500.000. Berbeda dengan masyarakat di Kecamatan Kuranji

yang pada kenyataannya dekat dari pusat kota serta ruang pekerjaan yang

lebih baik dibandingkan di Kecamatan Bungus, dengan penghasilan rata-rata

Rp.1.000.000-2.000.000.

75
7. Komposisi Responden Berdasarkan Agama

Masyarakat yang terpilih sebagai responden memiliki agama yang

beragam, berikut deskripsi responden berdasarkan agama.

Tabel 5.9
Komposisi Responden Berdasarkan agama di Kecamatan Bungus

Agama Persentase Persentase


Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Islam 100,0 97.0
Kristen 0,0 3.0
Total 100.0 100.0
Sumber : Data Primer 2018

Mayoritas pemeluk agama di Sumatera Barat khusunya di Kota Padang

adalah memeluk agama Islam. Dari Tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa

responden di Kecamatan Bungus Teluk Kabung 100 persen responden adalah

beragama Islam. Sedangakan di Kecamatan Kuranji mayoritas Islam, akan tetapi

terdapat 3 persen yang beragama Kristen. Hal ini karena terdapatnya masyarakat

yang memiliki agama kristen dikarenakan bukan asli masyarakat disana,

melainkan karna sudah menetap atau pindah ke Kecamatan Kuranji. Dalam

penelitian ini responden yang mengisi kuisioner tidak semua beragama Islam akan

tetapi mayoritas adalah beragama Islam.

C. Tingkat Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Legislatif

1. Keikutsertaan Dalam Memberikan Suara Pada Saat Pemilu

Keikutsertaan masyarakat dalam menggunakan hak pilih dapat dilihat pada

tabel berikut:

76
Tabel 5.10
Masyarakat Yang Menggunakan Hak Pilih

Kategori Ikut memilih Ikut memilih


Masyarakat Bungus Masyarakat Kuranji
Tidak 15 % 17%
Tidak tahu/Lupa 3% 3%
Ya 82% 80%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Dari berbagai kegiatan partisipasi dalam politik, berpartisipasi dalam

memberikan suara dalam pemilihan merupakan jauh lebih banyak

dibandingkan partisipasi dalam berkampanye, walaupun sebenarnya

mengikuti kegiatan kampanye juga merupakan salah satu bentuk dari

partisipasi politik. Memberikan suara dapat memberi tekanan yang tinggi

tehadap pejabat politik dalam pemilu karena aktivitas itu menentukan kandidat

atau partai politik mana yang akan mengontrol posisi politik tertentu dalam

pemerintahan. Dapat dilihat dari Tabel 5.10 diatas bahwa, sebanyak 100

responden di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji pada saat mengikuti

pemilihan legislatif 2014 Kota Padang, responden yang menggunakan hak

pilih di kedua kecamatan memiliki jumlah yang tidak jauh berbeda. Jika

dilihat dari jumlah penduduk antara kedua kecamatan, penduduk Kecamatan

Kuranji lebih banyak dibandingkan penduduk di Kecamatan Bungus, akan

tetapi keikutsertaan responden di Kecamatan Bungus lebih banyak daripada

Kecamatan Kuranji. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa mayoritas

responden yang terpilih adalah menggunakan hak pilihnya pada pemilu

legislatif 2014 Kota Padang, sehingga dapat dikatakan bahwa partisipasi

masyarakat dalam memberikan suara lebih banyak dibandingkan partisipasi

77
masyarakat dalam kegiatan kampanye. Hal tersebut tentu ada yang menjadi

pendorong, baik itu kesadaran dari masyarakat itu sendiri maupun hal lain,

karena pada umumnya masyarakat ingin memilih karena ada sesuatu yang

menarik yang membuatnya ingin pergi memilih, baik itu figur calon maupun

politik uang yang mereka dapatkan. Sehingga masyaraakat yang tidak

menggunakan hak pilih pun juga mempunyai alasan kenapa tidak memilih.

Responden yang terpilih memiliki alasan beragam ketika tidak ikut

memilih/ tidak menggunakan hak suaranya pada pemilu legislatif 2014 Kota

Padang.

Tabel 5.11
Alasan Masyarakat Tidak Ikut Memilih

Kategori Masyarakat Bungus Masyarakat Kuranji


0/ Memilih 82% 80%
Malas Pergi Ke TPS 7% 6%
Tidak Terdaftar 2% 12%
Sedang Bekerja 9% 2%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Kehadiran orang untuk pergi memilih dipengaruhi oleh figur calon,

etnisitas atau kekerabatan dengan calon, namun penyebab masyarakat enggan

untuk melakukan pemilihan adalah karena faktor ideologi, yaitu masyarakat

tidak percaya partai politik, tidak punya pilihan dari kandidat yang tersedia

atau tidak percaya bahwa pemilu akan membawa perubahan kearah yang baik,

serta masih adanya stikma politik itu kotor oleh masyarakat, kemudian

masalah teknis yang menyangkut jadwal pemilihan yang bertepatan dengan

hari kerja masyarakat, sedang berada di luar kota atau jauh dari tempat

pemilihan. Dari Tabel 5.11 diatas dapat dilihat bahwa alasan responden tidak

78
memilih adalah karena alasan teknis. Di Kecamatan Bungus yaitu karena

banyak responden sedang bekerja, setelah itu malas pergi ke TPS, dan

selanjutnya karena memang tidak terdaftar sebagai pemilih. Sedangkan di

Kecamatan Kuranji adalah banyak yang tidak terdaftar, karena terdapatnya

masyarakat yang baru pindah maupun baru pulang ke kampung halaman, serta

adanya masyarakat yang terdaftar namun orang yang bersangkutan sedang

berada di luar kota. Hal ini sebagaimana yang dikatakan Nurhasim, yaitu

faktor teknis masyarakat enggan memilih karena jadwal pemilihan bertepatan

dengan hari kerja, sedang berada di luar kota, dan masalah lainnya. Sehingga

hal tersebut membuat beberapa responden tidak ikut memilih pada pemilu

legislatif 2014 Kota Padang.

2. Keikutsertaan Dalam Kampanye

Keikutsertaan masyarakat dalam kampanye dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.12
Keikutsertaan Masyarakat Dalam Kampanye

Kategori Masyarakat Bungus Masyarakat Kuranji


Tidak Pernah 33% 52%
Kadang-kadang 36% 26%
Pernah 31% 22%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Dalam politik, mengikuti kegiatan kampanye merupakan salah satu

partisipasi dalam kegiatan pemilihan, seseorang yang berpartisipasi dalam

kampanye atau jenis apapun dari aktivitas kampanye, kemungkinan besar

memiliki kemauan dalam mempengaruhi kandidat atau partai politik yang

berkaitan dengan kebijakan politik. Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan

79
kampanye di Kecamatan Bungus dan Kuranji berbeda, perbedaan itu terlihat

pada tabel diatas bahwa, dari 100 responden yang terpilih di kedua kecamatan,

mayoritas di Kecamatan Bungus keikutsertaannya dalam kampanye adalah

kadang-kadang, sedangkan di Kecamatan Kuranji mayoritasnya tidak pernah

mengikuti kampanye, hanya sedikit yang mengatakan pernah ikut kampanye.

Sebagaimana temuan di lapangan bahwa masyarakat tidak begitu tertarik ikut

kampanye, karena masih dalam keadaan bekerja, kemudian yang mengikuti

kampanye hanya sebagai pengisi waktu luang sebagian masyarakat dan

sekaligus menambah pengetahuan masyarakat terhadap perkembangan

informasi mengenai calon. Padahal sebernarnya, ketika warga sering

mengikuti berita sosial-politik maka akan cendrung terlibat dalam kampanye,

dengan kata lain, media massa yang diikuti atau dilihat juga bisa ikut

meningkatkan partisipasi politik kalau patisipasi politik terkait pemilihan tidak

hanya sebatas keikutsertaan masyarakat dalam memilih, tetapi juga kegiatan

kampanye.

3. Keikutsertaan Bekerja Dalam Pemilihan

Keikutsertaan masyarakat bekerja dalam pemilihan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.13
Keikutsertaan Bekerja Dalam Pemilihan Masyarakat Bungus Teluk
Kabung
Kategori Ikut Menjadi Terlibat Menjadi
menyumbang Panitia dalam Saksi
Pengawasan Pencoblosan
Tidak Pernah 94% 87% 83% 75%
Kadang-kadang 5% 3% 3% 16%
Pernah 1% 10% 14% 9%
Total 100% 100% 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

80
Disamping masyarakat kurang berminat dalam mengikuti kegiatan

kampanye, bagaimana dengan keikutsertaan masyarakat bekerja dalam

pemilihan seperti ikut menyumbang, menjadi panitia, terlibat dalam

pengwasan dan menjadi saksi pencoblosan, partisipasi politik masyarakat

dalam pemilihan tidak hanya ikut memberikan suara dan ikut kampanye,

tetapi juga ikut serta dalam kegiatan pemilihan tersebut. Dari Tabel 5.13 diatas

dapat dilihat bahwa, dari 100 responden di Kecamatan Bungus pada kategori

keikutsertaan bekerja dalam pemilihan, mayoritas responden tidak pernah ikut

menyumbang. Adapun responden yang pernah menyumbang hanya satu

persen. Hal ini memang sudah menjadi suatu hal yang lazim, seseorang yang

berpartisipasi dalam pemilihan adalah mereka yang mempunyai kepentingan

dan kaitan erat dengan calon atau sebagai tim sukses serta partisan yang aktif.

Seperti halnya mencari informasi mengenai calon, ikut menyumbang, menjadi

panitia, terlibat dalam pengawasan maupun menjadi saksi pencoblosan bagi

masyarakat menjadi suatu hal yang tidak membawa keuntungan bagi

masyarakat bahkan justru sebaliknya, kecuali partisipan partai, orang yang

dekat dengan partai atau orang yang memiliki jiwa kesadaran akan politik itu

tinggi yang mau ikut serta dalam menyumbang, menjadi panitia, terlibat dalam

pengawasan maupun menjadi saksi pada saat pencoblosan. Walaupun

sebernarnya hal tersebut juga termasuk pada partisipasi pada saat pemilihan,

namun keikutsertaan masyarakat dalam kategori tersebut tergolong tidak

pernah, hanya sedikit saja yang pernah berpartisipasi.

81
Tabel 5.14
Keikutsertaan Bekerja Dalam Pemilihan Masyarakat Kuranji
Kategori Ikut Menjadi Terlibat Menjadi
menyumbang Panitia dalam Saksi
Pengawasan Pencoblosan
Tidak Pernah 98% 80% 74% 77%
Kadang-kadang 2% 15% 19% 16%
Pernah 10% 5% 7% 7%
Total 100% 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Sebagaimana di Kecamatan Bungus, masyarakat Kuranji pun demikian,

hampir tidak pernah ikut dalam kategori tersebut, dapat dilihat dari Tabel 5.14

diatas bahwa, dari 100 responden di Kecamatan Kuranji, mayoritas

masyarakat juga tidak pernah menyumbang, menjadi panitia, terlibat dalam

pemilihan, dan menjadi saksi pencoblosan. Namun dari data sebelumnya,

responden yang pernah ikut menyumbang di Kecamatan Kuranji lebih banyak

dibandingkan responden di Kecamatan Bungus. Hal ini karena masyarakat

Kuranji pernah ikut menyumbang dalam kegiatan kampanye karna pernah

terlibat menjadi panitia, berbeda dengan responden yang berada di Bungus

pernah terlibat menjadi panitia namun tidak pernah ikut menyumbang karena

faktor ekonomi masyarakat dalam hal berpartisipasi. Mencari informasi

mengenai calon, ikut menyumbang, menjadi panitia, terlibat dalam

pengawasan maupun menjadi saksi pencoblosan bagi masyarakat menjadi

suatu hal yang tidak membawa keuntungan bagi masyarakat bahkan justru

sebaliknya, kecuali partisipan partai, orang yang dekat dengan partai atau

orang yang memiliki jiwa kesadaran akan politik itu tinggi yang mau ikut serta

dalam menyumbang, menjadi panitia, terlibat dalam pengawasan maupun

menjadi saksi pada saat pencoblosa

82
4. Mencari Dukungan Bagi Seorang Calon

Tabel 5.15
Keikutsertaan Mencari Dukungan Bagi Seorang Calon Oleh Masyarakat
Bungus dan Masyarakat Kuranji

Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Kategori Ikut Mencari Ikut Mencari
Mencari Informasi Mencari Informasi
Dukungan Calon Dukungan Calon
Tidak Pernah 79% 55% 78% 40%
Kadang-kadang 9% 22% 17% 42%
Pernah 12% 23% 5% 18%
Total 100% 100% 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Partisipasi politik yang dimaksud tidak hanya partisipasi dalam

memberikan suara saat pemilihan saja akan tetapi partisipasi mencari

dukungan bagi seorang calon juga termasuk dalam kajian ini. Dari Tabel 5.15

diatas dapat dilihat bahwa, keikutsertaan responden mencari dukungan bagi

seorang calon, yaitu mencari dukungan dan mencari informasi tentang calon.

Dari 100 persen responden di Kecamatan Bungus, mayoritas responden tidak

pernah mencari dukungan, hal ini tidak jauh berbeda dengan responden di

Kecamatan Kuranji. Pada umumnya masyarakat sering mengikuti berita di

televisi, surat kabar, maupun mengikuti berita lewat internet, dikalangan

masyarakat awam kebiasaan mencari dukungan maupun informasi mengenai

calon yang akan mereka pilih menjadi suatu hal yang tidak penting karena

kesibukan akan pekerjaan yang dilakukan, sehingga untuk mencari informasi

ataupun dukungan mengenai calon sangat jarang bahkan tidak sempat. Belum

lagi akses masyarakat terhadap infomasi mengenai calon masih sulit karna

keterbatasan akan fasilitas dan sarana informasi tersebut di sebagian

83
masyarakat Bungus. Berbeda dengan masyarakat yang berada di Kuaranji,

yaitu lebih banyak fasilitas dan informasi yang didapatkan, terlebih tidak jauh

dari pusat kota sehingga informasi mengenai calon yang didapatkan lebih

banyak dan mudah, namun tidak mempengaruhi masyarakat untuk

berpartisiapsi dalam mencari dukungan bagi calon karena kepentingan

masyarakat itu sendiri dalam bekerja. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hanya

sedikit responden yang ikut mencari dukungan bagi seseorang calon. Bukan

sikap apatis masyarakat, akan tetapi keterbatasan informasi dan kesibukan

responden dalam bekerja, maupun keinginan masyarakat itu sendiri dan hal

lainnya.

Pengetahuan responden mengenai calon, dapat dilihat pada tabel


berikut.

Tabel 5.16
Mengenal Dekat calon Legislatif

Kategori Masyarakat Bungus Masyarakat Kuranji


Tidak Kenal 47% 48%
Kurang kenal 37% 43%
Kenal 16% 9%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Calon yang dekat dengan pemilih tentu harus mempunyai aksi yang aktif

agar pemilih mengenal dekat calon tersebut, seperti banyak bersosialisasi

dengan masyarakat jauh sebelum pemilu maupun lainnya. Dari Tabel 5.16

diatas dapat dilihat bahwa, perbedaan mengenai kedekatan responden dengan

calon, mayoritas di Bungus adalah tidak kenal begitupun di Kuranji, hanya

sedikit responden yang mengenal dekat calon legislatif tersebut, itupun

keluarga yang bersangkutan serta tim suksesnya. Dengan sedikitnya

84
masyarakat yang mengenal dekat calon dari partai, menurut peneliti pol-

Tracking Institute bahwa partai politik perlu melakukan perbaikan, perbaikan

yang harus dilakukan partai adalah masalah kepedulian. Faktor tersebut

mendapatkan posisi yang cukup besar bagi masyarakat, kemudian faktor

lainnya adalah karena bersihnya partai tersebut dari bebrbagai macam

masalah. Kemudian Hal ini juga dapat dilihat dari keterbatasan infomasi

mengenai calon serta faktor sosiologis masyarakat dalam memilih calon, serta

kurangnya aksi calon dalam masyarakat. Dalam hal ini responden akan

memilih yang menurutnya pantas, dan juga dari partai mana calon tersebut

berasal ataupun beragama apa calon tersebut. Bukan dari kedekatan pemilih

dengan calon.

D. Tingkat Kepercayaan Politik Masyarakat

1. Kepercayaan Terhadap Partai

a. Mengetahuan tentang Partai

Tabel 5.17
Pengetahuan Tentang Partai

Kategori Masyarakat Bungus Masyarakat Kuranji


Kurang Mengetahui 49% 32%
Mengetahui 47% 50%
Sangat Mengetahui 4% 18%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Pengetahuan responden tentang partai politik di Kecamatan Bungus

terlihat mayoritas kurang mengetahui, sedangkan di Kecamatan Kuranji

mayoritas adalah mengetahui. Hal ini dapat dilihat dari letak kedua

kecamatan. Kecamatan Bungus jauh dari pusat kota sehingga masih

85
lumrahnya keterbatasan informasi begitupun letak kantor partai itu sendiri,

sedangkan Kecamatan Kuranji berada tidak jauh dari pusat kota, informasi

mudah diakses serta lokasi kantor-kantor partai juga tidak jauh, sehingga

mayoritas responden lebih mengetahui tentang partai dari pada responden di

Bungus. Oleh karena itu, perlu suatu pengenalan tentang sosialisasi partai-

partpolitik kepada masyarakat, sebagaimana yang dikatakan KPU agar partai-

partau politik terus mengembangkan kegiatan sosialisasi dan pendidikan untuk

masyarakat agar tidak membingungkan masyarakat dalam mengenali partai

politik yang kemudian akan berpengaruh kepada partisipasi masyarakat dalam

memilih.

b. Mengetahui Partai Yang Mengikuti Pemilihan

Tabel 5.18
Mengetahui Partai Yang Mengikuti Pemilu

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak Mengetahui 24% 22%
Kurang Mengetahui 56% 36%
Mengetahui 20% 42%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Kepopuleran sebuah partai dilihat dari sejauh mana partai terlihat di

masyarakat, sehingga dapat diketahui oleh masyarakat. Partai-partai yang

mengikuti pemilu merupakan partai yang sudah melewati tahap seleksi calon

peserta pemilu, sehingga dapat bertarung dalam pemilu, tergantung sejauh

mana partai akan melakukan strategi untuk menarik perhatian masyarakat

untuk memilih partai. Dari Tabel 5.18 diatas dapat disimpulkan bahwa,

responden di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji yang mengetahui

86
partai yang mengikuti pemilu, mayoritas responden yang mengetahui partai

peserta pemilu di Kecamatan Bungus adalah Kurang mengetahui. Sedangkan

mayoritas responden di Kecamatan Kuranji adalah mengetahui partai yang

mengikuti pemilu. Kurangnya masyarakat dalam mengetahui partai yang

mengikuti pemilu adalah karena kegiatan pemilihan berlangsung sudah lama

ketika penelitian ini dilakukan, sehingga ini menjadi suatu hal yang membuat

masyarakat lupa dan tidak mengetahui partai apa saja yang mengikuti

pemilihan. Selanjutnya karna tidak populernya partai-partai yang ada

dikalangan masyarakat, terlebih hanya partai-partai yang sudah lama di daerah

tersebut yang sudah menjadi pilihan masyarakat disana. Kemudian sebagian

masyarakat yang mengetahui partai yang mengikuti pemilu adalah karena

masyarakat mengenal partai dari calon yang dipilihnya yang sama dengan

pilihan sebelumnya. Sehingga hanya partai-partai yang sering muncul saja

yang diketahui oleh masyarakat mengikuti pemilu.

c. Partai dari Calon Yang Dipilih

Tabel 5.19
Partai Dari Calon Yang Dipilih

Partai Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Lupa 68% 39%
Golkar 6% 9%
Gerindra 12% 5%
Demokrat 4% 9%
PKS 4% 25%
PPP 1% 9%
PAN 5% 4%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

87
Pilihan terhadap partai yang ada menjadi suatu dasar mengapa

responden memilih partai tersebut. Partai-partai yang sering muncul itulah

yang menjadi pilihan yang dipercaya akan membawa perubahan. Partai

politik adalah agen sosial yang diharapkan memiliki kemampuan untuk

merealisasikan terobosan ide dan gagasan mereka dalam masyarakat.

Dalam kata lain partai politik adalah rumah pengabdian bagi masyarakat.

Dari Tabel 5.19 diatas dapat dilihat bahwa, perbandingan partai dari calon

yang dipilih oleh responden di Kecamatan Bungus dan Kecamatan

Kuranji. Terlihat bahwa mayoritas responden lupa dengan partai dari calon

yang mereka pilih. Dari daftar partai yang ada, calon dari Partai Gerindra

paling banyak dipilih oleh responden di Kecamatan Bungus, banyaknya

responden memilih Partai Gerindra adalah karena partai Gerindra yang

paling bersih dari korupsi serta mempunyai program ekonomi yang jelas

yang mana hal ini mempunyai hubungan yang kuat dengan keadaan

ekonomi rumah tangga yang buruk yang dialami responden, sedangkan di

Kecamatan Kuranji calon dari partai PKS yang banyak. Hal tersebut dapat

dilihat dari kemunculan partai PKS dan banyak nya kader partai PKS di

tengah masyarakat serta orang-orang di dalam partai yang dikenali

masyarakat sekitarnya yang membuat masyarakat memilih partai tersebut.

88
d. Kemampuan Partai memberi dan menerima aspirasi masyarakat

Tabel 5.20
Kemampuan Partai Memberi dan Menerima Aspirasi Masyarakat

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak 22% 4%
Belum 55% 78%
Sudah 23% 18%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Partai politik sebagaimana fungsinya yaitu sebagai sarana partisipasi

politik untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah, hal tersebut

dikarenakan partai politik menerima dan menampung aspirasi masyarakat

dalam melaksanakan pembangunan nasional. Kemampuan partai politik dalam

memberi serta menerima aspirasi masyarakat masih belum mampu bagi

masyarakat. Hanya sedikit yang mengatakan bahwa partai politik mampu

memberi dan menerima aspirasi masyarakat. Mayoritas responden di kedua

kecamatan merasa partai politik belum mampu memberi dan menerima

aspirasi masyarakat, karena masyarakat memandang banyak partai-partai yang

bermasalah dengan internalnya, sehingga sibuk dengan urusan partai dan lupa

dengan visi dan misinya yang membuat masyarakat merasa partai belum dapat

memberi dan menerima aspirasi masyarakat sebagai sarana partisipasi politik.

Hal ini juga dimuat di media bahwa partai politik sebagai perpanjangan tangan

rakyat dalam menyalurkan aspirasinya ke pemerintah, namun dalam hal ini

peran partai politik di indonesia sebagai penyambung lidah rakyat tidak

terlihat. Peran rakyat hanya sebatas memberikan pilihannya pada saat pemilu

saja tanpa ada follow up dari partai, sehingga masyarakat merasakan bahwa

89
partai politik belum mampu dalam memberi dan menerima aspirasi

masyarakat sebagai perpanjangan tangan dari rakyat.

e. Kekecewaan Terhadap Kader Partai Yang Korupsi

Tabel 5.21
Kekecewaan Terhadap Kader Partai
Kategori Masyarakat Bungus Masyarakat Kuranji
Tidak Kecewa 10% 2%
Kecewa 23% 30%
Sangat Kecewa 67% 68%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Korupsi menjadi musuh besar dalam masyarakat, namun pada

kenyataannya tidak sedikit yang melakukan korupsi sehingga terjerat

kasus, banyak wakil rakyat yang dipercayaa oleh masyarakat duduk di

pemerintahan, namun melakukan tindakan korupsi. Dari Tabel 5.21 diatas,

mayoritas masyarakat sangat kecewa dengan kader partai yang korupsi.

Kekecewaan masyarakat berlanjut karena banyaknya kader-kader partai

yang telah terpilih melakukan korupsi yang dapat merugikan rakyat. Tidak

hanya itu, mereka justru lupa dengan janji-janji yang telah dijanjikan

kepada masyarakat. Hal ini dibenarkan dalam survey yang dilakukan oleh

CSIS bahwa, kekecewaan masyarakat terhadap kader partai karena isu

korupsi yang terdapat pada kader partai politik.

90
f. Keinginan Masuk Partai Politik

Tabel 5.22
Keinginan Masuk Partai Politik

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak Berkeinginan 64% 78%
Kurang Berkeinginan 25% 14%
Berkeinginan 11% 8%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Masyarakat yang ingin memasuki partai politik tentu mempunyai

tujuan yang sama dengan visi-misi partai yang ingin dimasuki. Dalam hal

ini, walupun sebenarnya partai politik merupakan kendaran yang

mengantarkan seseorang untuk bisa mendapatkan jabatan, namun tidak

semua masyarakat menginginkannya untuk bergabung dengan partai

politik. Dari Tabel 5.22 diatas dapat dilihat bahwa, banyak masyarakat

yang tidak berkeinginan masuk partai politik disebabkan karena mayoritas

masyarakat menganggap partai politik tidak bersih serta pandangan negatif

tentang partai, dan banyak masyarakat yang kurang berminat dalam

perpolitikan sehingga tidak tertarik untuk bergabung dengan partai.

Terkait dengan terkikisnya kepercayaan masyarakat pada partai politik.

Dalam berita yang diunggah oleh Media Indonesia menyarankan bahwa,

para pengurus partai agar mau meningkatkan kinerjanya untuk

pembangunan masyarakat seutuhnya. Jangan lagi partai mau bergerak

setelah ada kesempatan tertentu dengan pimpinan daerah. Belakangan ini,

hal tersebut yang terus di nilai masyarakat dan terkesan partai politik

justru mengganggu jalannya pembangunan. Sehingga keinginan

91
masyarakat untuk masuk partai lebih murni dan tidak sedikit lagi

masyarakat yang berminat untuk masuk partai.

g. Partai yang Ingin Dimasuki

Tabel 5.23
Partai yang Ingin Dimasuki

Partai Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


0 89% 92%
PKS 5% 5%
Golkar 1% 1%
Perindo 5% 0%
Demokrat 0% 2%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Mayoritas masyarakat tidak meginginkan masuk partai politik, hal

ini karena kurangnya minat masyarakat dalam politik itu serta tidak

sedikitnya kasus membuat turunnya kepercayaan masyarakat pada partai

politik. Hanya sedikit masyarakat yang ingin masuk partai politik karena

melihat keeksisan partai politik tersebut dalam menjalankan fungsinya

serta perasaan peduli pada pembangunan sebuah Negara. Dari hasil

penelitian ini masyarakat lebih memilih partai PKS karena kader PKS

banyak dikalangan masyarakat Bungus dan Kuranji, Dari Tabel 5.23 diatas

terlihat daftar partai yang ingin dimasuki responden adalah partai PKS.

Dalam hal ini hanya partai-partai besar yang ingin dimasuki oleh

responden di masyarakat Bungus dan masyarakat Kuranji yaitu seperti

PKS, PDIP, Golkar, karena partai tersebut sudah lama berdiri serta

keterwakilannya yang banyak di legislatif. Kemudian Demokrat yang

dapat dikatakan sebagai partai yang cepat dalam memperoleh perhatian

masyarakat sehingga memperoleh suara pada tahun 2004 dan 2009,

92
kemudian Perindo sebagai partai baru yang banyak eksistensinya dalam

masyarakat yang dapat menjadi alasan kenapa responden ingin

memasukinya.

h. Alasan Memilih Partai

Tabel 5.24
Alasan Memilih Partai

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


0/Tidak Memilih 78% 92%
Kinerja Partai 7% 2%
Popularitas Partai 2% 0%
Visi dan misi partai 13% 6%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Sejak pemilu 2009, belum adanya partai yang mengalami

peningkatan popularitas secara konsisten. Salah satu sebabnya Karena

partai-partai disibukkan dengan isu-isu yang tidak sedap mengenai

korupsi. Sehingga dalam hal ini tidak mudah bagi pemilih menentukan

pilihannya terhadap partai yang akan dipilih. Pemilih yang sudah

menjatuhkan pilihan ke partai pun masih banyak yang belum mantap atau

yakin dengan pilihan mereka. Tentu pemilih memiliki alasan kenapa ia

memilih partai tersebut. Dapat dilihat bahwa, dari 100 persen masing-

masing responden di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji, alasan

responden Kecamatan Bungus memilih partai tersebut adalah dilihat dari

Visi dan Misi Partai, karena visi misi adalah dasar kenapa sebuah partai

berdiri, masyarakat menyesuaikan pilihannya pada partai yang memiliki

visi misi yang menurutnya cocok. Kemudian memilih karena kinerja

93
partai, hal ini karena kinerja partai menurutnya penting untuk menentukan

apakah partai tersebut berhasil dalam menjalankan fungsinya selama ini

sebagai partisipasi politik, dan melihat dari popularitas partai yang mana

keeksisan sebuah partai di kalangan masyarakat tidak dapat dipandang

baik semuanya. Masih banyak partai yang menampilkan kebaikan di luar,

akan tetapi terdapat masalah dengan internalnya. Begitupun di Kecamatan

Kuranji, masyarakat mempunyai alasan mengapa memilih partai yang

menurutnya cocok untuk dipilih. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa,

masyarakat yang ingin masuk partai politik mayoritas memiliki alasan

karena visi misi partai tersebut.

i. Kinerja Partai

Tabel 5.25
Kinerja Partai

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak baik 11% 10%
Kurang baik 51% 84%
Baik 38% 6%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Mayoritas pemilih memilih partai karena dilihat dari kinerja partai

selama ini dalam menjalankan fungsinya. Akan tetapi tidak semua

pandangan masyarakat terhadap kinerja partai itu baik. Masih banyaknya

masyarakat yang menilai kinerja partai politik itu kurang baik, walaupun

juga ada yang mengatakan baik. Dari Tabel di 5.25 atas terlihat bahwa,

kinerja partai menurut responden di Kecamatan Bungus menilai kurang

baik. Hal tersebut karena masyarakat menilai masih banyaknya kader

94
partai yang melakukan korupsi, kemudian masih kurangnya peran partai

dalam masyarakat yang tidak terlihat oleh masyarakat. Sehingga hal

tersebut yang dapat menurunkan penilaian masyarakat terhadap kinerja

partai kurang baik. begitupun di Kecamatan Kuranji, mayoritas

masyarakat menilai kinerja partai kurang baik karena masyarakat sudah

merasa jenuh dengan partai yang tidak menjalankan fungsinya dengan

baik.

j. Percaya Terhadap Pejabat partai

Tabel 5.26
Kepercayaan Terhadap Pejabat Partai

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak percaya 10% 11%
Kurang Percaya 52% 79%
Percaya 38% 10%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Bukan hanya kinerja partai yang selama ini kurang baik di mata

masyarakat, tetapi juga kepada pejabat partai yang menjalankan fungsi

tersebut. Dari Tabel 5.26 diatas terlihat bahwa, mayoritas masyarakat

kurang percaya terhadap pejabat partai. Hal ini disebabkan karena

masyarakat sudah jenuh dengan janji-janji yang diucapkan yang tidak

diwujudkan, masih banyaknya pejabat-pejabat partai yang korupsi.

Sebagaimana hasil-hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei,

memang kepercayaan masyarakat terhadap partai rendah dibandingkan

lembaga lainnya, hal tersebut karena masih banyaknya pejabat-pejabat

partai yang korupsi. Sehingga masyarakat, baik di Bungus maupun di

95
Kuranji banyak yang tidak percaya dengan pejabat partai, sekaligus yang

mempunyai platform yang baik. Karena pada dasarnya stikma masyarakat

terhadap pejabat atau orang yang duduk di pemerintahan/politik itu sudah

tidak baik dipandang oleh masyarakat.

k. Mengetahui Visi Misi Partai

Tabel 5.27
Mengetahui Visi Misi Partai

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak mengetahui 19% 40%
Kurang mengetahui 50% 43%
Mengetahui 31% 17%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Hanya sebagian masyarakat yang mengetahui visi misi sebuah

partai yang dipilihnya, selebihnya kurang mengetahui dan tidak

mengetahui. Dari Tabel 5.27 diatas dapat dilihat bahwa, responden kurang

mengetahui visi misi partai di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji.

Dalam hal ini adalah karena masyarakat tidak mendapatkan informasi

mengenai visi-misi partai yang dipilih, kecendrungan masyarakat di

Bungus dan Kuranji tidak mengetahui visi misi partai karena keterbatasan

informasi dan tidak ingin mencari informasi tersebut karena merasa

menilai tidak penting. Walaupun demikian mengatahui visi-misi partai

yang dipilih pun tidak dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada

partai politik, sebagaimana dibahas dalam detik.com bahwa tidak semua

program-program dari visi misi tersebut dapat dengan mudah diukur

tingkat keberhasilannya, masyarakat atau pemilih harus berhati-hati dan

96
jangan mudah terpukau dengan visi dan misi yang disampaikan partai

politik. Hal ini karena tidak ada yang baru dari program-program yang

ditawarkan oleh partai politik tersebut. sebagian besar hanya bersifat

sebagai jargon semata.

l. Kepercayaan Terhadap Janji Calon Dari Partai

Tabel 5.28
Kepercayaan Terhadap Janji Calon Dari Partai

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak percaya 20% 20%
Kurang Percaya 59% 72%
Percaya 21% 8%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Ketika partai politik gagal dalam berbenah, gejala emob partai atau

deparpolisasi makin menguat dalam artian fenomena psikologis yang

menurunkan kepercayaan terhadap partai menurun. Selain itu, proporsi

pemilih yang belum menentukan pilihan makin besar, mereka yang sudah

memiliki sentimen elektoral juga masih wait and see. Dari Tabel 5.28

diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden di kedua kecamatan adalah

kurang percaya terhadap janji calon dari partai sehingga masyarakat harus

tepat dalam menjatuhkan pilihannya. Walaupun sebenarnya mayoritas

pemilih tidak punya sikap elektoral, mereka mengambang, mungkin

menunggu waktu, menunggu partai, menunggu calon yang lebih

meyakinkan, atau mungkin tidak memilih. Proporsi pemilih mengambang

sangat besar, percaya atau tidaknya masyarakat tehadap calon dari partai

tergantung pelaksaan janji calon ketika sudah menduduki jabatan politik,

97
namun yang terjadi justru sebaliknya, masyarakat dikhianati oleh janji-

janji yang tidak pasti sehingga membuat mayoritas masyarakat kurang

percaya terhadap janji-janji calon tersebut.

2. Kepercayaan Terhadap Lembaga Kementerian

Tabel 5.29
Kepercayaan Terhadap Lembaga Kementerian

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak percaya 11% 10%
Kurang Percaya 51% 44%
Percaya 38% 46%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kementerian tidak jauh

berbeda dengan kepercayaan masyarakat pada partai politik, walaupun

kepercayaan masyarakat pada lembaga kementerian ini sedikit lebih baik

dari pada kepercayaan masyarakat pada partai politik. Mayoritas

responden kurang percaya terhadap lembaga kementerian, sedangkan di

Kecamatan Kuranji mayoritas responden percaya. Sehingga dapat

dikatakan bahwa, kepercayaan masyarakat pada lembaga kementerian

lebih baik dari pada kepercayaan masyarakat pada partai politik, walaupun

masih banyak masyarakat yang kurang percaya terhadap lembaga

kementerian di Kecamatan Bungus, akan tetapi hal ini tidak banyak

membuat masyarakat kecewa seperti kecewa pada partai politik.

Sebagaimana hasil survei polling centre yang bekerja sama dengan ICW

bahwa, lembaga kementerian memperoleh enam puluh dua persen dalam

kategori kepercayaan politik masyarakat. Sehingga tidak dapat dipungkiri

98
bahwa kepercayaan masyarakat pada kementerian tidak terlalu rendah

dibandingkan dengan kepercayaan masyarakat pada partai politik yang

sangat rendah.

3. Kepercayaan Terhadap DPR

Tabel 5.30
Kepercayaan Terhadap DPR
Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Tidak percaya 16% 12%
Kurang Percaya 53% 64%
Percaya 31% 24%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Persentase kepercayaan masyarakat terhadap DPR di Kecamatan

Bungus dan Kecamatan Kuranji Kota Padang mayoritasnya adalah kurang

percaya, Mayoritas masyarakat kurang percaya dengan DPR karena

masyarakat melihat janji-janji yang diucapkan tidak sesuai, setelah duduk

di pemerintahan lupa dengan janji yang telah disampaikan pada rakyat,

sehingga membuat masyarakat semakin tidak percaya terhadap DPR

sebagai perpanjangan tangan dari rakyat. Sebagaimana hasil survey yang

banyak dilakukan oleh lembaga survei, kepercayaan masyarakat terhadap

DPR rendah dibandingkan lembaga lainnya. Hal ini tidak jauh berbeda

dengan kepercayaan masyarakat pada partai politik yang terus menurun di

mata masyarakat. Karena bagaimana pun pandangan masyarakat sudah

negatif dengan banyaknya para pemegang jabatan yang korupsi dan

lainnya. Sehingga kepercayaan pada pemegang jabatan itu semakin

berkurang.

99
4. Kepercayaan Terhadap Presiden

Tabel 5.31
Kepercayaan Terhadap Presiden
Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Tidak percaya 8% 6%
Kurang Percaya 38% 59%
Percaya 54% 35%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Kepercayaan masyarakat terhadap Presiden di Kecamatan Bungus

mayoritasnya percaya, hal ini karena masyarakat Bungus lebih memilih

percaya kepada Presiden dibandingkan Partai Politik, DPR dan lembaga

lainnya. Hal tersebut dibenarkan oleh hasil survei yang menyatakan

kepercayaan masyarakat terhadap Presiden, masyarakat puas dengan

kinerja presiden. Sedangkan di Kecamatan Kuranji mayoritas kurang

percaya terhadap Presiden. Hal ini karena masyarakat menilai kinerja

Presiden tidak bagus karena menimbulkan keluhan pada ekonomi

masyarakat. Dari Tabel 5.31 diatas dapat disimpulkan bahwa, bahwa

mayoritas responden di Bungus percaya terhadap presiden, sedangkan di

Kecamatan Kuranji mayoritas responden kurang percaya. Hal ini karena

masyarakat menilai bahwa puas dengan kinerja presiden dibandingkan

kinerja DPR yang merupakan perpanjangan tangan dari rakyat sendiri.

100
5. Kepercayaan Terhadap Berita Politik

Tabel 5.32
Kepercayaan Terhadap Berita Politik

Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji


Tidak percaya 8% 14%
Kurang Percaya 55% 61%
Percaya 37% 25%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Partai politik merupakan sebuah organisasi yang penyuplai dan

penyedia pejabat publik. Tetapi masih banyaknya partai politik maupun

politisi yang korupsi yang tidak luputnya dari pemberitaan media. Berita-

berita yang ditampilkan tidak jauh dari berita politik. Dari Tabel 5.32

diatas dapat dilihat bahwa, kepercayaan responden terhadap berita politik

adalah mayoritas kurang percaya terhadap berita-berita politik yang

beredar. Hal ini karena masyarakat menilai politik berkaitan dengan

kekuasaan, berita yang beredar pun juga merupakan cara atau strategi

untuk mendapatkan popularitas atau kekuasaan, sehingga masyarakat

memilih untuk kurang percaya dengan berita yang diberitakan di media

terutama televisi. Masih adanya settingan akan berita yang dibuat dengan

maksud tertentu yang membuat masyarakat merasa dibodoh-bodohi.

Menurut Burhanuddin Muhtadi, intensitas masyarakat dalam mengikuti

berita politik turut mempengaruhi buruknya perspektif masyarakat pada

politik, karena semakin sering mengikuti berita, masyarakat semakin muak

pada perkembangan politik, sehingga kejenuhan mulai kembali pada

masyarakat yang membuat masyarakat tidak mudah percaya dengan berita

politik.

101
Tabel 5.33
Kesesuaian Harapan Masyarakat Pada Hasil Pemilihan
Kategori Kecamatan Bungus Kecamatan Kuranji
Tidak sesuai 8% 35%
Kurang sesuai 55% 34%
Sesuai 37% 31%
Total 100% 100%
Sumber : Data Primer 2018

Kesesuai harapan masyarakat terhadap hasil pemilihan terlihat dari

terpilihnya wakil rakyat yang dipilih pada saat pemilu. Pada Tabel 5.33 diatas

terlihat bahwa, mayoritas responden di Kecamatan Bungus merasa masih kurang

sesuai hasil pemilihan dengan harapan. Hal ini karena banyak masyarakat yang

ikut memilih tetapi wakil rakyat yang dipilihnya tidak terpilih sehingga mereka

merasa harapannya menginginkan calon tersebut untuk mewakili rakyat tidak

susuai dengan keinginannya. Begitupun di Kecamatan Kuranji, mayoritas

masyarakat merasa harapan pada saat pemilihan tidak sesuai dengan apa yang

diinginkan, dalam artian calon yang dipilih juga tidak terpilih dalam pemilihan.

Hal tersebut yang membuat kekecewaan masyarakat terhadap hasil pemilihan

tidak sesuai dengan harapannya.

102
BAB VI

ANALISIS DATA

A. Analisis Pengujian Hipotesis

Dalam melakukan analisis pengujian hipotesis pada penelitian ini, peneliti

menggunakan dua alat uji hipotesis dikarenakan hipotesis dalam penelitian ini

melihat pengaruh dan perbedaan. Kemudian juga dilakukan Crosstab (tabulasi

silang) untuk melihat sejauh mana hubungan atau pengaruh antar variabel. Berikut

hasil tabulasi silang antar variabel di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan

Kecamatan Kuranji.

Tabel 6.1
Tabulasi Silang variabel X dan Y di Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Partisipasi
Rendah Sedang Tinggi Total
Kepercayaan Rendah Jumlah 22 14 0 36
Persentase Kepercayaan 61.1% 38.9% .0% 100.0%
Persentase Partisipasi 34.4% 45.2% .0% 36.0%
Total 22.0% 14.0% .0% 36.0%
Sedang Jumlah 34 14 4 52
Persentase Kepercayaan 65.4% 26.9% 7.7% 100.0%
Persentase Partisipasi 53.1% 45.2% 80.0% 52.0%
Total 34.0% 14.0% 4.0% 52.0%
Tinggi Jumlah 8 3 1 12
Persentase Kepercayaan 66.7% 25.0% 8.3% 100.0%
Persentase Partisipasi 12.5% 9.7% 20.0% 12.0%
Total 8.0% 3.0% 1.0% 12.0%
Total Jumlah 64 31 5 100
Persentase Kepercayaan 64.0% 31.0% 5.0% 100.0%
Persentse Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Total 64.0% 31.0% 5.0% 100.0%

103
Dari Tabel 6.1 diatas dapat dilihat bahwa dari total 100 responden di

Kecamatan Bungus Teluk Kabung, kepercayaan politik dalam kategori rendah

sebanyak 36 responden dengan 22 % memiliki partisipasi rendah, 14% partisipasi

sedang, dan 0 % partisipasi tinggi. Selanjutnya, Kepercayaan politik dalam

kategori sedang sebanyak 52 responden dengan 34 % memiliki partisipasi rendah,

14 % partisipasi sedang, dan 4 % partisipasi tinggi. Kemudian kepercayaan politik

dalam kategori tinggi sebanyak 12 responden dengan 8 % memiliki partisipasi

rendah, 3 % partisipasi sedang, dam 1 % partisipasi tinggi. Sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa, di Kecamatan Bungus tergolong pada kategori sedang

pada kepercayaannya terhadap politik.

Tabel 6.2
Tabulasi Silang Variabel X dan Y di Kecamatan Kuranji
Partisipasi
Rendah Sedang Tinggi Total
Kepercayaan Rendah Jumlah 8 3 1 12
Persentase Kepercayaan 66.7% 25.0% 8.3% 100.0%
Persentase Partisipasi 13.8% 10.0% 8.3% 12.0%
Total 8.0% 3.0% 1.0% 12.0%
Sedang Jumlah 42 16 5 63
Persentase Kepercayaan 66.7% 25.4% 7.9% 100.0%
Persentase Partisipasi 72.4% 53.3% 41.7% 63.0%
Total 42.0% 16.0% 5.0% 63.0%
Tinggi Jumlah 8 11 6 25
Persentase Kepercayaan 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
Persentase Partisipasi 13.8% 36.7% 50.0% 25.0%
Total 8.0% 11.0% 6.0% 25.0%
Total Jumlah 58 30 12 100
Persentase Kepercayaan 58.0% 30.0% 12.0% 100.0%
Persentase Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

104
Tabel 6.2
Tabulasi Silang Variabel X dan Y di Kecamatan Kuranji
Partisipasi
Rendah Sedang Tinggi Total
Kepercayaan Rendah Jumlah 8 3 1 12
Persentase Kepercayaan 66.7% 25.0% 8.3% 100.0%
Persentase Partisipasi 13.8% 10.0% 8.3% 12.0%
Total 8.0% 3.0% 1.0% 12.0%
Sedang Jumlah 42 16 5 63
Persentase Kepercayaan 66.7% 25.4% 7.9% 100.0%
Persentase Partisipasi 72.4% 53.3% 41.7% 63.0%
Total 42.0% 16.0% 5.0% 63.0%
Tinggi Jumlah 8 11 6 25
Persentase Kepercayaan 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
Persentase Partisipasi 13.8% 36.7% 50.0% 25.0%
Total 8.0% 11.0% 6.0% 25.0%
Total Jumlah 58 30 12 100
Persentase Kepercayaan 58.0% 30.0% 12.0% 100.0%
Persentase Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Total 58.0% 30.0% 12.0% 100.0%
Dari Tabel 6.2 diatas dapat dilihat bahwa dari total 100 responden di

Kecamatan Kuranji, kepercayaan politik dalam kategori rendah sebanyak 12

responden dengan 8 % memiliki partisipasi rendah, 3% partisipasi sedang, dan 1

% partisipasi tinggi. Selanjutnya, Kepercayaan politik dalam kategori sedang

sebanyak 63 responden dengan 42 % memiliki partisipasi rendah, 16 % partisipasi

sedang, dan 5 % partisipasi tinggi. Kemudian kepercayaan politik dalam kategori

tinggi sebanyak 25 responden dengan 8 % memiliki partisipasi rendah, 11 %

partisipasi sedang, dam 6 % partisipasi tinggi. Sehingga dapat diambil kesimpulan

bahwa, di Kecamatan Kuranji tergolong pada kategori sedang pada

kepercayaannya terhadap partai politik.

105
Dari tabulasi silang antar variabel X dan variabel Y di Kecamatan Bungus

dan Kecamatan Kuranji, terlihat bahwa kedua kecamatan termasuk pada kategori

sedang pada tingkat kepercayaannya pada politik, namun Kecamatan Kuranji

lebih banyak dibandingkan Kecamatan Bungus yaitu sebanyak 63 responden,

sedangkan di Kecamatan Bungus 52 responden.

Kemudian untuk melakukan pengujian hipotesis pengaruh, peneliti

menggunakan alat uji Kendall Tau. Kendall Tau dipergunakan untuk mencari

hubungan dua atau lebih variabel dengan data ordinal dan sampelnya besar

(>=30), dan pengujian hipotesis perbedaan, peneliti menggunakan alat uji U-

Mann Whitney.U-Mann Whitney ini digunakan untuk variabel yang berskala

nominal atau ordinal dengan dua kelompok sampel yang saling tidak berhubungan

(Indenpenden).

Setelah dilakukan analisis dengan alat uji Kendall Tau dan U-Mann

Whitney, maka diperoleh pengaruh antar variabel X dan Variabel Y serta

perbedaan pengaruh antar hipotesis 1 dan hipotesis 2 dalam penelitian ini.

Hipotesis 1

Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014 di

Kecamatan Bungus Teluk Kabung

Hipotesis Alternatif (Ha): ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014 di

Kecamatan Bungus Teluk Kabung

106
Hasil pengujian hipotesis 1 pada penelitian ini menggunakan korelasi

Kendall Tau, Berikut hasil out put uji hipotesis di Kecamatan Bungus Teluk

Kabung menggunakan SPPS 17.

Tabel 6.3
Korelasi Kendall Tau Tingkat Kepercayaan Masyarakat Pada Partai Politik
(X) Dengan Tingkat Partisipasi (Y) Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014
Di Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Correlations
Partisipasi Kepercayaan
Kendall's tau_ Parisipasi Correlation 1.000 .229**
dalam Coefficient
Pemilihan Sig. (2-tailed) . .002
N 100 100
Kepercayaan Correlation .229** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .002 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan hasil uji analisis pada Tabel 6.3 diatas terlihat bahwa, nilai

correlation sebesar 0,229 dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,002. Dari hasil uji

analisis diatas, maka keputusan yang dapat diambil adalah Hipotesis alternatif

(Ha) diterima karena nilai Sig. (2-tailed)<0,05, sehingga hipotesis nol ditolak. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kepercayaan masyarakat

pada partai politik (X) terhadap partisipasi politik dalam pemilihan(Y) di

Kecamatan Bungus Kota Padang pada Pemilu Legislatif 2014. Artinya partisipasi

politik dalam pemilihan umum masyarakat Kecamatan Bungus Teluk Kabung

dipengaruhi oleh kepercayaannya pada partai politik.

107
Hipotesis 2

Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014 di

Kecamatan Kuranji

Hipotesis Alternatif (Ha): ada pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014 di

Kecamatan Kuranji

Hasil pengujian hipotesis 2 pada penelitian ini menggunakan korelasi

Kendall Tau, Berikut hasil out put uji hipotesis di Kecamatan Kuranji

menggunakan SPPS 17.

Tabel 6.4
Korelasi Kendall Tau Tingkat Kepercayaan Masyarakat Pada Partai Politik
(X) Dengan Tingkat Partisipasi (Y) Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014
Di Kecamatan Kuranji
Correlations
Kepercayaan
Partisipasi Politik
Kendall's tau_b Partisipasi Dalam Correlation 1.000 .345**
Pemilihan Coefficient
Sig. (2-tailed) . .009
N 100 100
Kepercayaan Correlation .345** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .009 .
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan hasil uji analisis pada Tabel 6.4 diatas terlihat bahwa, nilai

correlation sebesar 0,345 dengan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,009. Dari hasil uji

108
analisis diatas, maka keputusan yang dapat diambil adalah Hipotesis alternatif

(Ha) diterima karena nilai Sig. (2-tailed)<0,05, sehingga hipotesis nol ditolak. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara kepercayaan masyarakat

pada partai politik (X) dengan partisipasi politik dalam pemilihan(Y) di

Kecamatan Kuranji Kota Padang pada Pemilu Legislatif 2014. Artinya partisipasi

politik dalam pemilihan umum masyarakat Kecamatan Kuranji dipengaruhi oleh

kepercayaannya pada partai politik.

Hipotesis 3

Hipotesis Nol (Ho): Tidak ada perbedaan pengaruh tingkat kepercayaan

masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus

Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum legislatif Kota

Padang tahun 2014.

Hipotesis Alternatif (Ha): Ada perbedaan pengaruh tingkat kepercayaan

masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus

Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji pada pemilihan umum legislatif Kota

Padang tahun 2014.

Hasil pengujian hipotesis 3 pada penelitian ini menggunakan U-Mann

Whitney, Berikut hasil out put uji hipotesis menggunakan SPPS 17.

109
Tabel 6.5
Perbedaan Tingkat Kepercayaan Masyarakat Pada Partai Politik Dengan
Tingkat Partisipasi Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2014 Di Kecamatan
Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji Kota Padang
Ranks
Mean
Kecamatan N Rank Sum of Ranks
Partisipasi Kecamatan 100 103.43 10342.50
Dalam Bungus
Pemilihan Kecamatan 100 99.03 9902.50
Kuranji
Total 200
Kepercayaan Kecamatan 100 101.98 10197.50
Bungus
Kecamatan 100 97.58 9757.50
Kuranji
Total 200

Berdasarkan Tabel 6.5, perhatikan bahwa secara rata-rata, nilai partisipasi

di Kecamatan Bungus lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Kuranji, yakni

103,43 >99.03.Dan Kepercayaan pada partai politik di Kecamatan Bungus juga

lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Kuranji, yakni 101,98 > 97,58.

Tabel 6.6
Uji Mann Whitney
Test Statisticsa
Partisipasi Kepercayaan
Dalam Pada Partai
Pemilihan Politik
Mann-Whitney U 4707.500 4852.500
Wilcoxon W 9757.500 9902.500
Z -7.247 -3.270
Asymp. Sig. (2- .000 .000
tailed)
Pengelompokan variabel : KecamatanResponden

110
Berdasarkan Tabel 6.6, diketahui nilai probabilitas atau Asymp. Sig (2-

tailed) adalah 0,000 dan 0,000. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5 %

atau 0,05. Karena nilai probabilitas kecil, yakni 0,000 dan 0,000 lebih kecil

dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05, maka hipotesis nol di tolak dan

hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti perbedaan pengaruh yang terjadi

mengenai tingkat kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi

politik dalam pemilihan umum legislatif 2014 di Kecamatan Bungus dan Kuranji

signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% dan ini juga dapat diartikan

bahwa terdapat perbedaan pengaruh tingkat kepercayaan masyarakat pada partai

politik terhadap partisipasi politik di Kecamatan Bungus dan Kecamatan Kuranji.

Namun secara data perbedaan itu terlihat pada bab v, perbedaan antara Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji tidak jauh berbeda pada beberapa

indikator pertanyaan, dan terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator

pertanyaan lainnya yaitu: kinerja partai, mengetahui visi misi partai, kepercayaan

terhadap pejabat partai, kepercayaan terhadap janji calon dari partai, dan

kepercayaan terhadap presiden.

B. Interpretasi Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data statistik dari uji hipotesis penelitian antara

variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y), diperoleh hasil bahwa

hipotesis 1, variabel X mempengaruhi variabel Y di Kecamatan Bungus, dan

hipotesis 2 variabel X mempengaruhi variabel Y di Kecamatan Kuranji. Menurut

Ramlam Surbakti, Partisipasi politik berkaitan erat dengan kesadaran politik dan

kepercayaan politik. Apabila seseorang memiliki kepercayaan kepada pemerintah

tinggi, partisipasi politik cendrung aktif. Sebaliknya, kepercayan politik rendah

111
apabila partisipasi politik cendrung pasif (apatis). Tingginya partisipasi

menunjukkan bahwa masyarakat percaya pada pemerintah, dalam hal ini partai

politik. Dan semakin rendah partisipasi menunjukkan bahwa kepercayaan

masyarakat pada partai rendah. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa

partisipasi dan kepercayaan masyarakat Bungus dan Kuranji terlihat pada Tabel

6.3.

Tabel 6.7
Perbandingan Kecamatan Bungus Teluk Kabung Dengan Kecamatan
Kuranji Kota Padang
Pebandingan Kecamatan Bungus Teluk Kecamatan Kuranji
Kabung
Pemilih 19.037 108.116
Suara Sah 11.008 51.624
% Suara Sah 96,84 96,10
Suara Tidak Sah 359 2.090
Total Suara 11.367 53.714
% Suara 59,71 49,68
Kepercayaan 101.98 97.58
Partisipasi 103.43 99.03
Sumber: Data Primer 2018

Berdasarkan Tabel 6.7 di atas dapat disimpulkan bahwa, tingkat partisipasi

dalam pemilihan umum legislatif masyarakat di Kecamatan Bungus teluk Kabung

lebih tinggi dibandingkan pada masyarakat di Kecamatan Kuranji. Perbedaan ini

disebabkan oleh kepercayaan masyarakat pada partai politik. Hal ini dapat dilihat

dari hasil uji analisis statistik pada Tabel 6.6. Kemudian pada Tabel 6.7 dapat

dilihat bahwa tingkat kepercayaan pada partai politik masyarakat bungus lebih

tinggi daripada masyarakat kuranji. Terbukti dari hasil perolehan suara di

Kecamatan Bungus yaitu 59,71 % dengan total suara sah 96,84 %. Sedangkan

perolehan suara di Kecamatan Kuranji yaitu 49,68 % dengan total suara sah 96,10

%. Jadi dapat dikatakan bahwa partisipasi yang rendah dalam penelitian ini

dipengaruhi oleh kepercayaan pada partai politik.

112
BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab 1 sampai bab 5 serta dilakukan

analisis data dengan menggunakan uji statistik pada bab 6, maka peneliti

memperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilihan di Kecamatan Bungus pada

pemilu legislatif 2014. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi politik

masyarakat Kecamatan Bungus Teluk Kabung lebih tinggi dari kecamatan

lain yang ada di Kota Padang. Setelah dilakukan penelitian melalui

penyebaran kuisioner kepada 100 responden di Kecamatan Bungus Teluk

Kabung, terdapat pengaruh kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014.

2. Terdapat pengaruh antara kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilihan di Kecamatan Kuranji Kota

Padang pada pemilu legislatif 2014. Hal ini dapat dilihat dari tingkat

partisipasi politik masyarakat Kecamatan Kuranji. Setelah dilakukan

penelitian melalui penyebaran kuisioner kepada 100 responden di

Kecamatan Kuranji, terdapat pengaruh kepercayaan masyarakat pada

partai politik terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif

2014.

3. Terdapat perbedaan pengaruh kepercayaan masyarakat pada partai politik

terhadap partisipasi politik dalam pemilihan umum legislatif 2014 di

113
Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji Kota Padang.

Secara statistik pada tingkat signifikansi 5 % sudah signifikan. Namun

secara data perbedaan itu terlihat pada bab v , perbedaan antara Kecamatan

Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji itu tidak jauh berbeda pada

beberapa indikator pertanyaan, dan terdapat perbedaan yang signifikan

pada indikator pertanyaan lainnya yaitu: kinerja partai, mengetahui visi

misi partai, kepercayaan terhadap pejabat partai, kepercayaan terhadap

janji calon dari partai, dan kepercayaan terhadap presiden. Hasil

menunjukkan bahwa perbedaan yang diperoleh tidak begitu signifikan

antara kedua kecamatan, hal ini dapat dilihat dari jumlah mean rank pada

variabel partisipasi yaitu, 103.43 di Kecamatan Bungus dan 99.03 di

Kecamatan Kuranji, kemudian pada variabel kepercayaan sebanyak 101.98

di Kecamatan Bungus dan 97.58 di Kecamatan Kuranji yang dilakukan

pada Uji Mann Whitney.

4. Mayoritas masyarakat Bungus maupun masyarakat Kuranjikurang percaya

terhadap lembaga partai politik, karena masih banyaknya partai politik

yang bermasalah baik internal maupun ekternal, hal yang paling utama

adalah masih banyaknya kader partai yang terlibat kasus korupsi yang

dapat mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilihan. Namun

beberapa responden juga ada yang percaya terhadap partai politik sehingga

juga mempengaruhi pilihan masyarakat kepada kandidat dari partai apa

yang menurutnya baik untuk dipilih pada pemilihan umum legislatif 2014

Kota Padang.

114
B. Saran

Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran yang dapat digunakan

untuk meningkatkan proses pembelajaran maupun penelitian yang

berhubungan dengan materi ini.

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian ini.

2. Diharapkan kepada masyarakat untuk dapat memberikan informasi

yang akurat terhadap penelitian yang sedang dilakukan.

3. Perlu dilakukan komparasi dengan pendekatan lain tentang

kepercayaan masyarakat pada partai politik terhadap partisipasi politik.

4. Diharapkan pada partai politik dan politisi untuk dapat meningkatkan

kepercayaan masyarakat kepada partai politik dengan membuktikan

janji-janji yang diberikan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan

partisipasi politik masyarakat dalam pemilihan.

115
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian(Suatu Pendekatan
Praktik).Jakarta: Rinneka
Budiarjo, Miriam. 1998. Partisispasi dan Partai Politik:Sebuah Bunga Rampai.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
David Marsh dan Gerry Stoker, 2011, Teori dan Metode Dalam Ilmu Politik,
Bandung: Nusa Media
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia Widiasarana
Indonesia
Pamungkas, Sigit. 2012. Partai Politik Teori dan Praktik di Indonesia.
Yokyakarta:IDW
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitati Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder Edisi Revisi, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Muhtadi, Burhanudin. 2013 .Perang Bintang 2014. Bandung: Noura Books.
Neuman, W. Lawrencem 2013,Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif
dan Kuantitatif, Jakarta : PT indeks,
Rafiuddin, Riaty dkk. 2012. Teori Politik. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
Prasetyo, Bambang dan Miftahul Jannah, Lina. 2008. Metode Penelitian
Kuantitaif,PT:Raja Grafindo Persada,Jakarta
Prasetyo, Bambang dan Jannah, Lina Miftahul.2010. Metode Penelitian Kuantitaif
Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,.
Riduan dan Akdom.2007,Rumus Data dalam Analisis Statistik. Bandung:
Alphabeta
Rush, Michael dan Althoff, Phillip. 2011. Pengantar Sosiologi Politik, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survey. Yogyakarta : LP3ES
Sugiono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Usman, Husaini dan Usman, Purnomo Stiadi. 2011.Pengantar Statisika. Jakarta:
Bumi Aksara

Sumber Jurnal dan Skripsi


Andik Matulessy, Samsul, 2013. Political Efficacy, Political Trust Dan Collective
Self Esteem Dengan Partisipasi Dalam Gerakan Mahasiswa,Journal
Penelitian Psikologi, Vol.04, No.01, Fakultas Psikologi Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya Kesatuan Aksi Mahasiswa Untag Surabaya Pro
Rakyat (Kamus PR)
Dawud,2014. Tingkat Kepercayaan Masyarakat Muslim Terhadap Partai Politik
Berasas Islam: Studi Kasus di Kecamatan Kebumen pada pemilu 2014,
Skripsi, Program Studi Syiasyah Jinayah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN
SyarifHidayatullahJakarta.Diaksesdari,http://www.repository.uinjkt.ac.id/ds
pace/bitstream/123456789/27855/1/Dawud-fsh.pdf
Kanna, Moch. Syukur. 2017, Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Partai
Golkar Di Kelurahan Lembo Kecamatan Tallo, Skripsi,Jurusan Ilmu Politik
Pemerintahan , Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Hasanuddin, Makassar, diaksees dari
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/25426

Limbong, Shan Chen Bernando. 2014. Studi Tentang Tingkat Kepercayaan


masyarakat Terhadap Elektabilitas Partai Demokrat Di Kelurahan Bukuan
Kota Samarinda, eJournal Ilmu Pemerintahan,2014, 2 (2): 2546 -2557 ISSN
0000-0000, diakses darihttp://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/?p=1083
Marc Hooghe dan Sofie Marien, 2012, Analisis Perbandingan Hubungan antara
Kepercayaan Politik dan Bentuk Partisipasi Politik di Eropa.Journal
Eouropeansocieties.Volum15,2013-issue1diaksesdari
http://www.tandfonline.com/doi/ref/10.1080/14616696.2012.692807?scrool
=top
Nasir, Nurlatipah. 2016. Electoral Volatility Dalam Perspektif Kelembagaan
Partai Politik Di Indonesia : Sebuah Analisis Hubungan Partai Politik
Dengan Konstituen,Jurnal Politik Profetik Volume 04, No. 1 Tahun 2016
ISSN: 233a7-

Sumber Penelitian dan Dokumen


Badan Pusat Statistik.2017. Bungus Teluk Kabung Dalam Angka. Padang. BPS
Junaidi, 2011. Partisipasi Politik Masyarakat Sumatera Barat Pada Pemilu Dan
Pilkada Integralistik No.1/Th. XXII/2011, Januari-Juni 2011 diakses dari
http://journal.unnes.ac.id.download
Laporan Akhir Tahun ICW 2012. Diaksees dari
http://antikorupsi.org/id/articles/annual-reports
Laporan Akhir Tinjauan Peran Partai Politik Dalam Demokrasi Di Indonesia,
Direktorat Politik Dan Komunikasi Kementerian PPN/Bappenas Tahun
2016 diakss dari http://ditpolkom.bappenas.go.id
Rilis Survei Nasional Temuan Survei: 18-29 Januari 2016, diakses dari
http://indikator.co.id
Statistik Politik 2016, BPS diakses dari www.bps.go.id

Sumber Internet/web
Kpu.go.id
Embranie Nadia Kemala Movanita, Survei: Tingkat kepercayaan pada TNI paling
tinggi dan parpol paling rendah, Kompas.com, diakses dari
www.kompas.com. Pada tanggal 2 oktober 2017 pukul 08.48
Aan Ramdani, Tingkat Kepercayaan masyarakat Riau terhadap Parpol dan DPRD
rendah, dari http://pekanbaru.tribunnews.com diakses pada tanggal
11/11/2017 pukul 07.14 WIB
Miko Elfisa, Pengamat: hilangnya kepercayaan pada parpol dan politikus picu
golput, pada http://antaranews.com diakses pada tanggal 01/03/2018 pukul
17.28 WIB
https://padangkota.bps.go.id/index.php/publikasi
LAMPIRAN
Tabel 1
Tingkat Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Gubernur Sumatera Barat

No Kabupaten/Kota Pilgub 2015 Pilgub 2010 Pilgub 2005


Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1Agam 183,128 54.58% 183,350 58.47% 174,382 64.02%


2Dharmasraya 99,752 72.91% 100,080 75.23% 79,055 74.18%
3Kepulauan 34,719 63.50% 30,227 64.16% 28,348 71.41%
4Mentawai
Kota Bukittinggi 43,843 58.88% 43,264 61.49% 38,810 54.89%
5Kota Padang 290,189 52.06% 300,461 54.25% 286,834 53.30%
6Kota Padang 16,765 46.47% 16,880 54.00% 15,460 59.75%
7Panjang
Kota Pariaman 31,630 53.16% 30,394 52.66% 30,059 61.69%
8Kota Payakumbuh 44,922 51.52% 44,187 55.74% 43,969 65.76%
9Kota Sawahlunto 23,057 53.07% 22,687 54.61% 23,283 66.18%
10Kota Solok 32,469 70.42% 28,727 68.69% 23,443 64.32%
11Lima Puluh Kota 161,250 60.98% 158,303 63.75% 165,308 74.81%
12Padang Pariaman 150,546 53.86% 166,628 63.44% 149,202 62.83%
13Pasaman 133,082 69.77% 134,708 78.28% 108,482 73.23%
14Pasaman Barat 160,578 62.91% 166,906 70.04% 142,867 71.37%
15Pesisir Selatan 203,221 64.56% 206,170 69.28% 151,938 59.03%
16Sijunjung 88,007 58.94% 90,469 67.02% 72,123 63.85%
17Solok 155,897 56.35% 159,214 64.78% 149,544 71.58%
18Solok Selatan 76,918 67.69% 74,465 72.70% 59,796 70.84%
19Tanah Datar 149,090 55.32% 154,715 62.43% 138,615 63.91%
Jumlah 2,079,063 58.65% 2,111,835 63.62% 1,881,518 64.26%
Sumber: kpu.go.id

Tabel 2
Tingkat Partisipasi Pemilih Pada Pileg 2014 Provinsi Sumatera Barat
No Kabupaten/Kota Pileg 2014
Jumlah %
1 Agam 227,517 67.24%
2 Dharmasraya 117,921 80.95%
3 Kepulauan Menta 44,191 76.80%
4 Kota Bukittinggi 49,484 60.80%
5 Kota Padang 352,174 53.65%
6 Kota Padang Panjang 26,734 74.38%
7 Kota Pariaman 46,511 71.61%
8 Kota Payakumbuh 62,282 69.94%
9 Kota Sawahlunto 35,510 78.81%
10 Kota Solok 35,573 74.66%
11 Lima Puluh Kota 192,583 71.35%
12 Padang Pariaman 203,760 65.23%
13 Pasaman 145,267 73.45%
14 Pasaman Barat 205,614 77.34%
15 Pesisir Selatan 238,193 73.71%
16 Sijunjung 114,276 76.34%
17 Solok 191,352 70.00%
18 Solok Selatan 89,417 79.03%
19 Tanah Datar 185,911 66.45%
Jumlah 2,564,270 68.43%
Sumber: kpu.go.id

Tabel 3
Perolehan Suara Sah Seluruh Partai Politik Pada Pemilihan Legislatif Kota
Padang Tahun 2004

No Partai Politik Daerah Pemilihan Jumlah


Padang Padang Padang Padang Padang
1 2 3 4 5
1 Partai Nasional 332 272 79 262 152 1,097
Indonesia Marhaenisme
2 Partai Buruh Sosial 464 548 749 717 736 3,214
Demokrat
3 Partai Bulan Bintang 1,928 3,497 4,466 2,588 1,841 14,320
4 Partai Merdeka 419 1,177 1,709 807 249 4,361
5 Partai Persatuan 3,448 6,797 5,665 4,158 4,711 24,779
Pembangunan
6 Partai Persatuan 300 337 1,120 506 244 2,507
Demokrasi Kebangsaan
7 Partai Perhimpunan 286 211 853 409 265 2,024
Indonesia Baru
8 Partai Nasional Banteng 237 200 779 264 353 1,833
Kemerdekaan
9 Partai Demokrat 7,745 7,554 5,242 9,532 5,982 36,055
10 Partai Keadilan Dan 1,669 2,565 3,325 1,819 2,071 11,449
Persatuan Indonesia
11 Partai Penegak 107 559 106 208 166 1,146
Demokrasi Indonesia
12 Partai Persatuan 0 325 251 518 78 1,172
Nahdlatul Ummah
Indonesia
13 Partai Amanat Nasional 8,428 13,817 12,319 13,546 10,498 58,608
14 Partai Karya Peduli 909 995 1,837 1,493 897 6,131
Bangsa
15 Partai Kebangkitan 267 656 470 497 644 2,534
Bangsa
16 Partai Keadilan 14,369 17,133 14,209 12,995 9,535 68,241
Sejahtera
17 Partai Bintang 549 1,849 2,699 1,511 1,599 8,207
Reformasi
18 Partai Demokrasi 1,965 1,968 1,708 3,145 1,896 10,682
Indonesia Perjuangan
19 Partai Damai Sejahtera 684 670 242 1,213 423 3,232
20 Partai Golkar 9,019 16,525 9,938 14,187 13,503 63,172
21 Partai Patriot Pancasila 396 644 446 783 970 3,239
22 Partai Sarikat Indonesia 381 265 912 642 569 2,769
23 Partai Persatuan Daerah 363 629 370 1,052 339 2,753
24 Partai Pelopor 89 1,468 112 165 85 1,919
JUMLAH SUARA SAH 54,354 80,661 69,606 73,017 57,806 335,444

Tabel 4
Perolehan Suara Seluruh Partai Politik Pada Pemilihan Legislatif Kota
Padang Tahun 2009

No Kecamatan Pemilih Pengguna Suara Suara Total %


hak pilih sah tidak suara
sah
1 Bungus Teluk 14.806 10.785 10.314 471 10.785 72,84 %
Kabung
2 Lubuk Begalung 67.778 47.560 45.576 1.984 47.560 70,17 %
3 Lubuk Kilangan 31.193 20.325 19.080 1.245 20.325 65,15 %
4 Padang Selatan 40.835 26.544 25.074 1.470 26.544 65,00 %
5 Kuranji 80.500 51.773 49.528 2 .245 51.773 64,31 %
6 Pauh 35.629 22.536 21.244 1.292 22.536 63,25 %
7 Koto tangah 105.324 66.185 61.990 4.195 66.185 62,83 %
8 Nanggalo 37.433 23.291 22.208 1.083 23.291 62,22 %
9 Padang Timur 54.977 34.160 32.338 1.822 34.160 62,13 %
10 Padang Barat 37.611 21.307 20.879 428 21.307 56,65 %
11 Padang Utara 44.017 24.619 23.656 963 24.619 55,93 %
Sumber: kpu.go.id

Tabel 5
Daftar Pemilih Tetap Pada Pemilu legislatif 2014 di Kelurahan Kuranji

No TPS Jumlah
1 1 631
2 2 773
3 3 644
4 4 327
5 5 313
6 6 336
7 7 445
8 8 669
9 9 539
10 10 587
11 11 387
12 12 400
13 13 342
14 14 379
15 15 421
16 16 490
17 17 377
18 18 450
19 19 266
20 20 282
21 21 366
22 22 465
23 23 442
24 24 253
25 25 487
26 26 403
27 27 343
28 28 304
29 29 581
30 30 597
31 31 704
32 32 565
33 33 764
34 34 486
35 35 419
36 36 412
37 37 697
38 38 582
39 39 651
40 40 355
41 41 511
42 42 536
43 43 403
44 44 607
45 45 455
46 46 611
47 47 490
48 48 420
49 49 460
50 50 673
51 51 506
52 52 485
53 53 682
54 54 503
55 55 462
56 56 403
57 57 569
58 58 358
59 59 460
60 60 440
61 61 379
62 62 545
63 63 419
64 64 385
65 65 499
Sumber data: kpu.go.id

Tabel 6
Jumlah Masyarakat yang Memiliki Hak Pilih per TPS Pada Pemilu 2014 di
Kelurahan Gunuang Sariak

No TPS Jumlah
1 1 404
2 2 408
3 3 298
4 4 361
5 5 415
6 6 425
7 7 615
8 8 328
9 9 430
10 10 211
11 11 395
12 12 751
13 13 464
14 14 369
15 15 305
16 16 560
17 17 545
18 18 421
19 19 430
\ 20 451
20
21 21 443
22 22 437
23 23 361
24 24 404
25 25 392
26 26 355
27 27 370
28 28 287
29 29 305
30 30 284
31 31 402
32 32 335
Sumber data: kpu.go.id
TABEL ACAK

1. 30 %

Menentukan Kelurahan

Kecamatan Bungus Teluk Kabung

4 2 9 6 8 6 8 2 8 10
5 9 10 1 4 8 9 2 8 8
2 8 2 9 1 7 10 8 3 9

Kecamatan Kuranji

7 3 8 6 10 1 9 4 1 5
5 7 4 6 7 1 6 4 2 6
6 10 4 3 8 4 2 2 7 5

2. 10 %

Menentukan TPS

TPS kelurahan Bungus Barat

9 9 2 5 8 6 6 8 8 8
6 8 8 7 4 5 8 4 3 8
4 1 5 3 5 10 10 7 7 4
2 7 10 9 8 7 10 6 2 9
6 6 3 10 8 6 2 2 3 10
2 2 7 1 8 9 9 8 1 4
3 10 5 9 7 6 3 8 6 10
6 6 4 4 5 4 9 4 7 9
5 8 1 5 1 7 4 7 7 5
1 9 5 6 7 4 1 4 4 4
8 2 9 5 8 3 1 7 5 5
2 10 2 9 7 7 9 4 10 8
4 8 5 1 7 10 6 7 7 4

TPS kelurahan teluk kabung utara

6 5 4 2 4 3 9 3 6 8
1 4 1 9 1 9 4 8 3 9
9 3 2 6 4 8 1 6 9 5
4 10 10 7 6 3 4 2 2 9
2 7 8 2 9 10 3 6 4 1
3 10 7 1 10 7 4 2 2 10
6 4 8 8 5 8 4 3 9 6
1 7 9 10 9 4 9 3 1 8

TPS kelurahan lubuk lintah

4 1 4 8 7 1 1 2 4 6
6 10 10 7 3 4 3 1 1 9
10 6 6 3 2 2 9 10 8 10
6 3 5 2 5 3 4 7 10 3
2 6 5 3 5 8 1 10 9 2
9 2 4 10 8 6 2 1 6 8
10 2 7 2 9 3 7 2 3 9
7 6 4 7 2 9 3 9 7 5
10 4 7 7 5 1 4 3 1 8
10 9 4 9 10 10 1 4 6 2
5 3 7 6 10 1 6 8 1 5
4 8 6 3 2 6 6 4 8 7
3 9 2 2 2 2 6 10 4 5
2 9 8 10 9 6 7 7 8 2
9 7 3 10 7 4 8 6 9 10
7 6 10 7 6 3 7 4 4 3
4 2 4 9 10 8 8 9 1 9
2 2 3 9 10 9 7 1 1 3
9 5 5 3 9 5 10 5 4 4
8 6 8 10 3 7 5 6 4 6

TPS kelurahan Kuranji

9 4 9 2 6 2 10 1 9 10
1 4 6 4 1 6 1 3 2 10
1 10 6 5 10 4 8 6 7 9
2 4 3 2 2 7 5 7 9 3
7 4 5 4 7 8 5 8 8 7
6 6 9 10 10 10 1 1 4 3
3 6 6 10 6 6 5 10 6 8
10 2 3 4 1 5 10 9 1 5
9 8 4 8 10 8 8 3 6 1
4 4 4 2 3 1 9 10 10 8
10 7 1 4 8 9 1 4 6 4
10 1 8 4 8 1 8 10 4 4
2 7 10 9 3 2 7 4 2 9
2 3 5 4 7 3 8 4 1 10
8 4 3 3 6 4 3 2 7 9
8 9 7 8 6 1 8 6 6 7
3 4 1 2 5 1 9 3 9 3
9 4 6 9 10 8 8 1 7 10
1 10 3 2 1 6 3 6 4 5
9 5 10 9 8 5 3 2 9 9
2 8 2 10 1 9 1 5 4 6
4 5 6 7 9 6 6 4 10 9
3 6 9 8 9 3 10 2 2 4
9 8 2 9 10 2 10 6 1 2
10 6 6 6 4 2 3 5 8 10
9 9 2 7 3 3 5 5 9 2
10 7 10 6 10 5 5 10 4 4
1 7 4 3 10 7 4 5 1 3
4 10 1 5 2 10 9 2 6 8
5 1 1 8 8 1 8 3 10 6
10 7 2 9 9 8 7 9 3 4
3 3 5 8 6 1 4 2 8 7
9 8 8 3 1 7 1 7 8 2
1 2 4 3 9 7 3 6 5 6
1 3 3 4 7 6 7 4 4 9
8 4 5 8 5 9 10 4 9 9
9 1 2 2 2 8 7 2 9 10
6 7 9 8 1 6 7 3 7 2
9 10 6 7 5 8 1 9 2 10
8 1 9 5 9 3 7 9 4 3
7 9 3 7 7 9 4 1 10 3
4 3 3 4 8 5 8 2 1 10
1 1 10 4 7 5 2 2 1 8
7 3 1 3 2 2 7 5 6 8
1 7 7 1 9 9 10 5 1 1
8 7 4 3 1 8 6 10 2 9
6 10 8 7 10 6 5 7 5 1
1 2 4 2 4 5 6 4 6 3
3 7 10 5 5 8 9 6 4 6
6 5 8 8 4 6 2 3 1 10
2 9 4 6 3 2 6 1 2 6
1 4 7 5 4 2 6 4 3 4
10 1 9 9 2 8 5 3 5 7
6 7 4 6 1 10 10 7 8 8
10 8 7 5 4 6 5 7 9 3
5 2 3 10 5 3 8 7 3 3
7 1 9 2 1 8 5 5 9 4
9 1 10 3 3 5 2 10 2 10
10 6 3 8 6 5 4 9 8 4
8 7 5 2 3 3 8 5 8 2
7 8 9 5 5 10 6 2 5 8
4 2 3 5 8 3 2 6 6 6
3 5 1 6 7 8 7 8 8 7
8 8 1 6 9 6 9 9 3 2
8 4 4 7 2 10 7 7 7 7

TPS gunuang sariak

2 3 9 4 5 9 2 7 5 9
10 10 5 3 8 8 2 10 10 8
8 8 1 5 2 7 6 9 8 8
5 2 5 2 2 2 4 2 2 8
9 9 2 1 10 3 4 6 10 3
3 5 9 4 3 8 8 8 3 6
2 6 1 8 8 6 10 4 5 7
5 10 6 8 10 2 4 5 2 8
10 6 9 8 6 1 6 7 2 2
4 6 6 2 4 4 3 6 2 7
1 5 5 2 9 3 8 8 3 9
10 2 8 5 5 6 6 4 10 8
3 5 8 10 1 3 8 3 5 4
10 5 2 4 9 3 3 8 6 1
4 7 6 8 8 6 4 8 2 2
8 4 5 5 3 9 2 5 2 7
5 2 6 6 9 1 8 3 8 9
9 9 1 8 8 10 10 1 2 7
6 6 3 4 8 6 8 10 10 1
4 8 10 3 3 4 7 10 8 2
7 3 3 2 7 2 2 5 10 10
3 10 7 8 8 6 8 9 5 7
7 7 6 2 7 4 10 3 8 3
2 6 9 6 8 4 2 9 2 1
2 10 4 4 5 3 7 8 4 10
6 4 1 7 4 9 2 7 5 3
9 10 5 2 10 2 1 10 7 4
8 5 10 7 4 3 6 2 8 5
6 2 3 1 8 9 4 8 10 7
5 8 1 5 4 5 10 2 6 9
5 8 4 6 9 9 8 1 4 8
8 6 2 10 5 2 1 1 5 5

Menentukan responden

TPS 2 di Kelurahan Bungus Barat

156 213 328 343 203 258 219 341 37 312


315 252 9 300 334 99 222 100 228 323
301 270 233 263 50 299 117 229 47 12
204 238 130 111 332 324 202 93 292 349
226 148 79 37 297 350 264 23 212 342
28 63 240 250 258 169 68 106 14 80
216 75 233 241 119 157 196 28 161 214
145 295 249 111 216 130 141 280 250 307
151 256 119 229 153 101 166 5 184 79
353 281 345 344 244 66 359 267 308 287
162 212 241 241 347 16 318 195 177 348
107 322 135 190 345 109 2 68 355 94
136 171 189 339 228 207 60 87 180 311
222 6 231 326 166 30 97 324 305 359
296 63 320 73 123 43 55 356 170 258

TPS 9 di Kelurahan Bungus Barat

410 309 296 113 36 394 373 138 124 267


127 71 288 409 140 372 285 227 353 281
244 360 431 409 194 144 227 381 69 359
154 403 251 264 24 11 281 298 154 22
261 80 22 132 76 222 391 105 59 50
270 431 125 176 236 177 26 250 384 426
328 254 75 208 389 46 271 52 369 32
325 145 258 223 226 283 342 267 390 378
255 436 173 165 310 332 396 431 188 417
269 87 176 179 51 413 331 205 92 300
372 249 361 229 213 424 339 272 312 102
93 119 182 300 73 159 115 54 373 290
435 89 110 331 67 21 124 94 29 168
337 390 194 424 319 239 54 121 10 363
216 95 2 41 128 216 379 225 213 341
TPS 6 di Kelurahan Teluk Kabung Utara

237 18 65 66 227 143 109 186 233 134


5 101 249 154 31 195 166 42 37 205
233 21 60 51 92 167 87 216 17 7
170 235 224 111 108 177 157 59 111 167
234 86 143 172 18 204 92 151 49 132
192 176 162 65 168 122 154 67 196 200
129 193 203 217 108 145 138 250 210 44
212 125 63 39 156 25 85 193 99 74
148 48 154 98 56 104 10 122 68 141
179 2 158 251 129 199 206 12 78 38
123 64 105 158 229 230 187 140 218 23
63 138 130 214 253 225 111 136 35 56
39 234 167 10 57 235 36 55 68 159
63 217 98 205 117 184 186 107 197 115
117 164 183 86 5 135 239 77 215 20

TPS 1 di Kelurahan Lubuak Lintah

338 111 348 274 295 353 257 140 354 201
160 238 268 1 190 158 77 57 89 343
52 341 253 283 118 200 100 271 199 268
325 140 268 4 336 72 333 135 86 284
273 92 146 261 259 230 64 196 34 76
281 287 244 3 266 77 211 31 74 11
93 115 66 277 283 73 327 144 208 209
29 293 136 175 65 221 318 338 18 240
25 205 291 159 205 72 118 215 342 325
329 215 233 90 32 7 258 187 198 346
321 52 193 11 149 295 182 261 97 259
277 278 210 258 30 116 274 222 139 323
28 312 143 140 185 104 143 101 148 320
13 90 326 198 61 209 113 138 263 220
220 174 240 195 259 287 317 85 314 351

TPS 4 di Kelurahan Lubuak Lintah

61 75 74 287 125 320 417 395 115 117


314 273 316 121 82 383 186 172 151 322
395 429 3 113 64 299 143 16 44 6
378 430 349 430 417 185 363 97 370 180
162 302 65 421 170 210 55 329 87 167
355 372 192 111 416 302 351 370 11 256
324 141 79 432 333 314 287 225 2 279
365 219 263 126 272 412 322 409 341 189
356 404 177 385 273 39 119 105 199 147
205 102 168 354 341 53 182 6 364 150
10 130 127 210 220 276 228 211 301 58
195 163 82 238 264 100 400 190 49 211
428 92 135 257 115 209 277 172 408 165
13 140 153 118 373 245 226 101 320 66
148 129 411 123 16 123 328 182 201 173

TPS 1 di Kelurahan Kuranji

572 13 241 458 581 492 78 585 95 80


276 171 176 260 455 43 107 461 585 566
283 151 453 79 346 50 6 367 572 629
151 365 359 511 205 561 266 112 401 72
300 111 134 136 550 576 25 479 296 174
624 567 523 152 629 231 518 212 190 427
230 620 622 177 264 504 226 170 458 428
416 24 63 288 18 604 410 412 371 627
25 246 341 157 535 520 66 390 159 558
586 477 206 93 288 318 229 160 555 32
618 445 625 38 367 235 509 592 254 470
137 332 609 316 352 110 6 334 143 472
576 180 328 42 605 34 261 58 220 317
23 501 255 560 5 53 184 81 221 614
487 623 418 335 173 609 108 302 82 631

TPS 2 di Kelurahan Kuranji

143 156 139 420 41 712 473 207 361 664


194 259 154 724 233 99 526 80 696 300
236 292 351 196 267 739 137 3 137 740
736 586 442 566 654 162 266 231 90 569
415 178 732 712 34 7 504 521 642 492
393 23 522 500 292 90 714 15 627 403
147 301 372 536 71 336 532 696 748 658
449 278 118 626 347 301 738 435 609 619
21 202 522 673 97 420 77 75 431 50
414 412 303 254 133 150 632 82 412 366
311 716 202 561 590 656 705 660 558 115
31 270 112 541 211 65 107 350 225 762
591 311 71 339 685 5 718 658 419 417
660 661 681 467 669 447 589 456 379 650
691 58 72 383 105 357 500 271 41 208

TPS 4 di Kelurahan Kuranji

211 116 118 193 291 18 88 257 194 30


183 203 34 176 178 142 288 287 205 84
112 95 301 203 115 321 217 290 147 94
15 235 106 170 20 305 299 306 117 252
198 288 179 301 255 221 108 189 53 229
271 70 214 44 66 271 157 92 229 282
148 112 12 124 3 108 178 8 145 142
178 48 67 51 101 141 101 266 257 113
268 176 4 133 313 26 238 79 49 202
207 156 14 79 171 85 154 196 120 109
169 163 91 286 25 193 36 184 179 85
83 275 259 124 236 235 95 286 295 82
243 68 111 176 189 135 80 245 149 321
211 58 305 135 286 256 156 121 36 103
125 113 39 196 288 262 244 55 66 14

TPS 5 di Kelurahan Kuranji

269 16 42 173 175 157 283 222 165 180


20 36 297 105 172 139 282 293 160 286
276 255 196 291 225 9 114 122 89 72
115 90 31 207 13 294 117 206 1 262
42 241 266 51 100 221 236 274 193 286
112 149 5 310 22 187 137 30 168 64
78 45 227 57 209 248 153 106 268 138
196 183 121 162 42 59 56 103 5 306
109 78 273 256 287 97 16 286 80 190
137 76 217 107 37 16 190 96 301 115
16 180 81 17 34 50 112 88 82 106
213 62 15 50 46 213 181 190 9 187
115 150 159 200 254 21 227 247 75 9
109 251 74 45 47 102 243 100 118 132
107 301 171 5 158 266 121 40 33 158
TPS 6 di Kelurahan Kuranji

108 45 226 52 312 14 50 296 63 212


328 140 127 1 222 91 183 127 293 49
30 72 320 141 317 328 97 223 67 335
331 225 24 82 53 61 24 158 9 296
2 287 69 203 223 15 330 97 126 175
139 246 125 204 5 151 22 290 107 13
325 87 201 125 193 151 325 9 330 269
204 262 141 322 223 290 323 215 75 22
322 245 59 203 272 96 127 157 152 69
288 211 117 107 206 50 119 72 29 151
274 75 130 111 297 217 296 41 309 271
4 121 207 148 9 75 187 181 264 291
90 260 336 136 302 232 217 331 194 67
69 151 184 320 166 102 222 194 43 200
239 202 128 61 289 167 112 236 143 184

TPS 9 di Kelurahan Kuranji

56 483 82 210 361 54 5 405 108 321


517 297 41 231 110 423 218 231 12 340
366 118 443 501 371 246 381 42 143 538
14 219 105 377 270 487 298 411 275 171
93 273 311 132 40 516 280 184 45 422
244 223 240 312 112 437 311 176 72 318
79 171 418 430 300 434 126 475 56 399
348 97 417 41 311 427 450 264 312 330
400 385 191 33 374 149 528 108 535 524
125 60 435 91 248 255 395 99 263 114
451 26 443 253 491 122 519 354 210 464
232 65 480 114 71 168 395 288 181 293
484 466 529 177 101 459 66 100 476 141
131 273 455 33 457 197 165 66 243 344
21 131 33 515 274 416 31 2 5 51

TPS 10 di Kelurahan Kuranji

348 538 308 299 46 503 233 314 110 169


387 68 549 523 456 420 471 335 338 468
342 370 4 317 196 537 285 458 304 382
331 137 324 239 286 437 403 113 104 556
127 539 433 151 266 34 517 442 46 330
459 556 6 355 112 51 73 62 201 497
285 314 56 475 133 204 190 306 497 56
324 238 298 561 128 550 165 564 121 182
399 495 216 515 17 15 474 81 90 207
159 57 467 16 421 472 457 180 128 63
536 335 135 481 275 101 544 231 252 14
504 184 373 517 277 2 538 446 519 8
174 554 88 180 346 577 540 17 286 469
189 558 194 509 548 347 540 465 266 187
130 32 286 469 307 381 506 127 82 503

TPS 2 di Kelurahan Gunuang Sariak

51 165 46 332 377 48 204 340 154 373


290 284 216 126 313 134 259 205 320 207
335 229 15 199 60 365 261 224 241 403
62 387 113 110 402 83 404 342 194 276
264 376 58 381 254 282 100 307 293 381
291 89 370 219 94 407 351 407 248 206
95 344 307 317 257 221 72 295 328 261
44 25 71 155 222 157 215 404 395 261
378 314 369 323 118 41 368 209 220 224
113 234 303 14 279 129 2 333 195 234
362 111 365 228 360 290 152 48 223 60
169 106 10 343 30 71 281 369 116 207
213 332 161 238 160 342 51 33 231 365
201 208 7 269 297 64 396 294 52 88
380 69 293 115 108 238 386 118 130 261

TPS 3 di Kelurahan Gunuang Sariak

143 24 188 134 67 218 247 170 237 58


219 253 69 292 252 221 83 256 188 138
23 232 158 267 8 45 193 284 79 131
218 139 134 245 205 251 218 87 277 37
38 277 231 55 222 258 294 49 77 177
96 49 133 49 267 164 16 298 216 186
212 294 131 293 246 190 107 92 20 171
108 157 127 231 193 153 256 65 261 64
235 142 41 161 236 27 208 16 51 131
244 77 81 44 12 261 156 228 295 31
44 221 238 108 197 281 27 192 124 209
250 245 238 46 224 116 93 64 27 195
76 209 179 169 252 33 201 225 18 79
171 25 30 110 204 79 284 242 182 244
49 43 212 13 172 261 128 237 265 150

TPS 4 di Kelurahan Gunuang Sariak

345 234 328 26 190 356 114 111 234 23


284 81 20 51 253 128 316 306 111 129
321 326 215 25 78 33 28 98 3 109
224 145 21 319 177 162 314 211 184 186
352 257 292 359 215 2 67 156 253 184
82 203 277 226 250 89 360 10 27 216
213 275 176 34 1 317 208 106 309 21
237 214 301 266 248 321 152 315 355 227
68 197 229 160 281 141 302 144 158 272
64 272 220 205 168 315 152 7 337 222
329 309 126 192 25 139 25 207 172 259
130 80 12 151 165 146 236 90 184 281
16 217 101 138 339 74 76 290 174 177
29 146 88 24 78 143 259 169 182 115
321 331 86 265 9 85 24 50 276 360

TPS 9 di Kelurahan Gunuang Sariak

370 203 367 119 175 321 57 120 32 39


83 297 213 59 393 276 133 115 68 196
113 400 395 120 6 154 299 96 303 64
167 348 330 112 158 278 172 90 344 171
151 338 337 77 412 142 31 400 147 355
170 98 109 301 257 384 393 40 208 63
131 127 104 107 315 378 354 214 272 365
270 170 268 326 376 151 221 357 190 145
326 182 304 43 6 314 372 85 340 344
404 80 82 227 237 127 220 251 251 57
358 348 24 88 146 229 355 80 289 339
389 21 320 355 313 74 205 281 144 234
206 411 29 71 308 202 395 89 324 102
328 79 333 344 279 201 220 136 298 192
341 291 329 43 21 182 172 325 49 384
KUISIONER

PENGARUH TINGKAT KEPERCAYAAN MASYARAKAT


PADA PARTAI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI
POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014
(Studi Pebandingan di Kecamatan Bungus Teluk Kabung dan
Kecamatan Kuranji Kota Padang)
No. Kuesioner

Kecamatan :
Kelurahan / Nagari :
TPS :

Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di
Tempat

Dengan hormat,

Semoga Bapak/Ibu/Saudara/i responden dalam keadaan sehat dan


dirahmati dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa, Amin.

Saya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Andalas yang sedang melakukan penelitian dalam hal
pemenuhan kewajiban penulisan skripsi dengan judul penelitian “Pengaruh
Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Partai Politik Terhadap Partisipasi
Politik dalam Pemilihan Umum legislatif 2014(Studi Perbandingan di Kecamatan
Bungus Teluk Kabung dan Kecamatan Kuranji Kota Padang”

Demi kelengkapan data dan serta kelancaran penelitian ini, saya mohon bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab beberapa pertanyaan yang saya ajukan
dalam kuesioner.

Atas kesediaan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Salmi Nurhidayah
Petunjuk : Tulis dan lingkari/silangi/ceklis jawaban yang dipilih dalam kuesioner
berikut.
IDENTITAS RESPONDEN

1) Nama :

2) Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan

3) Umur : 1. 17-22 4. 33-37 7. 48-52


2. 23-27 5. 38-42 8. 53-57
3. 28-32 6. 43-47 9. >57 tahun

4) Pendidikan Terakhir : 1. Tidak Bersekolah 5. D.III


2. SD/Sederajat 6. PT S.1
3. SMP/Sederajat 7. PT S.2-S.3
4. SMA/Sederajat

5) Pekerjaan : 1. Ibu Rumah Tangga


2. Petani
3. Nelayan
4. Pedagang
5. Pelajar
6. Mahasiswa
7. Pengangguran/Tidak Bekerja
8. Pegawai Negeri Sipil
9. Wiraswasta
10.Guru Honor
11.Lainnya..........................

6) Status Perkawinan : 1. Menikah


2. Belum Menikah
3. Pernah Menikah

7) Penghasilan : 1. 0 - 500.000 5. > 4.000.000


2. 500.000 – 1.000.000
3. 1.000.000 – 2.000.000
4. 2.000.000 – 3.000.000

8) Agama : 1. Islam 3. Budha 5. Krinten Katolik


2. Hindu 4. Kristen Protestan
A. Partisipasi Politik dalam Pemilihan Umum

1. Apakah B/I/S menggunakan hak pilih anda pada saat pemilihan umum
legislatif Kota Padang 2014?
a. Ya
b. Tidak tahu/lupa
c. Tidak
(Jika Ya lanjut ke pertanyaan No.3,
Jika tidak tanyakan pertanyaan No.2,3, 4 dan lanjut ke pertanyaan 11 )
2. Apakah alasan B/I/S tidak ikut memilih?
a. Sedang bekerja
b. Tidak terdaftar
c. Malas pergi ke TPS
3. Apakah B/I/S pernah hadir pada kegiatan kampanye?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
4. Apakah B/I/S pernah menyumbang dana kepada salah satu calon atau partai
politik?
a. Pernah
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
5. Apakah B/I/S pernah menjadi panitia dalam pemilihan umum legislatif Kota
Padang 2014 ?
a. Pernah
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
6. Apakah B/I/S pernah ikut terlibat dalam pengawasan saat proses
penyelenggaraan pemilu berlangsung?
d. Pernah
e. Kadang-kadang
f. Tidak perrnah
7. Apakah B/I/S ikut serta menjadi saksi/memantau pada saat pencoblosan di
TPS ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak pernah
8. Apakah B/I/S pernah ikut mencari dukungan untuk calon dalam pemilihan ?
a. Pernah
b. Kaang-kadang
c. Tidak pernah
9. Apakah B/I/S pernah mencari informasi mengenai calon-calon legislatif
tersebut?
a. Pernah
b. Kadang kadang
c. Tidak pernah
10. Apakah B/I/S mengenal dekat calon legislatif yang anda pilih tersebut?
a. Kenal
b. Kurang kenal
c. Tidak kenal

B. Kepercayaan Pada Partai Politik


11. Apakah B/I/S mengetahui apa itu Partai Politik ?
a. Sangat mengetahui
b. Mengetahui
c. Kurang mengetahui
12. Apakah B/I/S mengetahui partai politik yang mengikuti pemilihan umum
legislatif Kota Padang 2014?
a. Mengetahui
b. Kurang mengetahui
c. Tidak mengetahui
13. Calon dari Partai apakah yang B/I/S pilih pada saat pemilu legislatif Kota
Padang 2014? (Pertanyaan terbuka)
Sebutkan…………………
14. Apakah menurut B/I/S Partai-partai politik yang ada sudah mampu
memberikan dan menerima aspirasi masyarakat selaku penyedia pejabat
publik?
a. Sudah
b. Belum
c. Tidak
15. Apakah B/I/S merasa kecewa adanya kader partai yang terjerat kasus
korupsi?
a. Sangat kecewa
b. Kecewa
c. Tidak kecewa
16. Apakah B/I/S berkeinginan untuk masuk partai politik?
a. Berkeinginan
b. Kurang berkeinginan
c. Tidak berkeinginan
(jika tidak lanjut ke pertanyaan 19)
17. Jika berkeinginan masuk partai politik, partai apakah yang B/I/S pilih?
Sebutkan…………………
18. Apa alasan B/I/S memilih partai tersebut?
a. Visi misi partai
b. Popularitas partai
c. Kinerja partai
19. Apakah menurut B/I/S kinerja partai politik sudah baik?
a. Baik
b. Kurang baik
c. Tidak baik
20. Apakah B/I/S percaya terhadap pejabat-pejabat dari partai yang menduduki
kursi di pemerintahan sekarang?
a. Percaya
b. Kurang percaya
c. Tidak percaya
21. Apakah B/I/S mengetahui visi misi partai yang dipaparkan pada saat
kampanye?
a. Mengetahui
b. Kurang mengetahui
c. Tidak mengetahui
22. Apakah B/I/S percaya pada janji politik yang diberikan calon dari partai
politik tersebut?
a. Percaya
b. Kurang percaya
c. Tidak percaya
23. Apakah B/I/S percaya terhadap berita-berita tentang partai politik di TV,
social media, dan lainnya ?
a. Percaya
b. Kurang percaya
c. Tidak percaya
24. Apakah B/I/S percaya pada kinerja mentri-mentri yang menjabat saat ini?
a. Percaya
b. Kurang percaya
c. Tidak percaya
25. Apakah B/I/S percaya pada kinerja DPR saat ini?
a. Percaya
b. Kurang percaya
c. Tidak percaya
26. Apakah B/I/S percaya pada kinerja Presiden saat ini?
a. Percaya
b. Kurang percaya
c. Tidak percaya
27. Apakah hasil pemilihan legislatif 2014 sesuai dengan harapan B/I/S ?
a. Sesuai
b. Kurang sesuai
c. Tidak sesuai

“Terima Kasih”
Frequency Table
Kecamatan Bungus Teluk Kabung

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 41 41.0 41.0 41.0
Perempuan 59 59.0 59.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-22 5 5.0 5.0 5.0
23-27 10 10.0 10.0 15.0
28-32 13 13.0 13.0 28.0
33-37 17 17.0 17.0 45.0
38-42 10 10.0 10.0 55.0
43-47 13 13.0 13.0 68.0
48-52 8 8.0 8.0 76.0
53-57 11 11.0 11.0 87.0
>57 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bersekolah 3 3.0 3.0 3.0
SD/Sederajat 27 27.0 27.0 30.0
SMP/Sederajat 25 25.0 25.0 55.0
SMA/Sederajat 38 38.0 38.0 93.0
D.III 1 1.0 1.0 94.0
PT S.1 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Status Perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Menikah 78 78.0 78.0 78.0
Belum Menikah 13 13.0 13.0 91.0
Pernah Menikah 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 48 48.0 48.0 48.0
Petani 9 9.0 9.0 57.0
Nelayan 16 16.0 16.0 73.0
Pedagang 3 3.0 3.0 76.0
Mahasiswa 4 4.0 4.0 80.0
Pengangguran/Tidak 3 3.0 3.0 83.0
Bekerja
Wiraswasta 9 9.0 9.0 92.0
Lainnya.. 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 - 500.000 53 53.0 53.0 53.0
500.000 – 1.000.000 20 20.0 20.0 73.0
1.000.000 – 2.000.000 16 16.0 16.0 89.0
2.000.000 – 3.000.000 9 9.0 9.0 98.0
> 4.000.000 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Islam 100 100.0 100.0 100.0
Pertanyaan 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 15 15.0 15.0 15.0
Tidak 1 1.0 1.0 16.0
tahu/Lupa
Ya 84 84.0 84.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 2
Frequenc Cumulative
y Percent Valid Percent Percent
Valid 0 82 82.0 82.0 82.0
Malas Pergi Ke TPS 7 7.0 7.0 89.0
Tidak Terdaftar 2 2.0 2.0 91.0
Sedang Bekerja 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 33 33.0 33.0 33.0
Kadang-kadang 36 36.0 36.0 69.0
Pernah 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 94 94.0 94.0 94.0
Kadang-kadang 5 5.0 5.0 99.0
Pernah 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak,Pernah 87 87.0 87.0 87.0
Kadang-kadang 3 3.0 3.0 90.0
Pernah 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 83 83.0 83.0 83.0
Kadang-Kadang 3 3.0 3.0 86.0
Pernah 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 75 75.0 75.0 75.0
Kadang-kadang 16 16.0 16.0 91.0
Ya 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 79 79.0 79.0 79.0
Kadang-kadang 9 9.0 9.0 88.0
Pernah 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 55 55.0 55.0 55.0
Kadang-kadang 22 22.0 22.0 77.0
Pernah 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Kenal 47 47.0 47.0 47.0
Kurang kenal 37 37.0 37.0 84.0
Kenal 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Mengetahui 49 49.0 49.0 49.0
Mengetahui 47 47.0 47.0 96.0
Sangat Mengetahui 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Mengetahui 24 24.0 24.0 24.0
Kurang Mengetahui 56 56.0 56.0 80.0
Mengetahui 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Lupa 68 68.0 68.0 68.0
Golkar 6 6.0 6.0 74.0
Gerindra 12 12.0 12.0 86.0
Demokrat 4 4.0 4.0 90.0
PKS 4 4.0 4.0 94.0
PPP 1 1.0 1.0 95.0
PAN 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 22 22.0 22.0 22.0
Belum 55 55.0 55.0 77.0
Sudah 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Kecewa 10 10.0 10.0 10.0
Kecewa 23 23.0 23.0 33.0
Sangat Kecewa 67 67.0 67.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Berkeinginan 64 64.0 64.0 64.0
Kurang Berkeinginan 25 25.0 25.0 89.0
Berkeinginan 11 11.0 11.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 89 89.0 89.0 89.0
PKS 5 5.0 5.0 94.0
Golkar 1 1.0 1.0 95.0
Perindo 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 78 78.0 78.0 78.0
Kinerja Partai 7 7.0 7.0 85.0
Popularitas Partai 2 2.0 2.0 87.0
Visi dan misi partai 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak baik 11 11.0 11.0 11.0
Kurang baik 51 51.0 51.0 62.0
Baik 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 10 10.0 10.0 10.0
Kurang Percaya 52 52.0 52.0 62.0
Percaya 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mengetahui 19 19.0 19.0 19.0
Kurang mengetahui 50 50.0 50.0 69.0
Mengetahui 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 20 20.0 20.0 20.0
Kurang Percaya 59 59.0 59.0 79.0
Percaya 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 8 8.0 8.0 8.0
Kurang Percaya 55 55.0 55.0 63.0
Percaya 37 37.0 37.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 11 11.0 11.0 11.0
Kurang Percaya 51 51.0 51.0 62.0
Percaya 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 16 16.0 16.0 16.0
Kurang Percaya 53 53.0 53.0 69.0
Percaya 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 26
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 8 8.0 8.0 8.0
Kurang Percaya 38 38.0 38.0 46.0
Percaya 54 54.0 54.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 27
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sesuai 24 24.0 24.0 24.0
Kurang sesuai 34 34.0 34.0 58.0
Sesuai 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Frequency Table
Kecamatan Kuranji

Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 39 39.0 39.0 39.0
Perempuan 61 61.0 61.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-22 10 10.0 10.0 10.0
23-27 13 13.0 13.0 23.0
28-32 18 18.0 18.0 41.0
33-37 18 18.0 18.0 59.0
38-42 19 19.0 19.0 78.0
43-47 7 7.0 7.0 85.0
48-52 6 6.0 6.0 91.0
53-57 1 1.0 1.0 92.0
>57 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pendidikan terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak bersekolah 3 3.0 3.0 3.0
SD/Sederajat 6 6.0 6.0 9.0
SMP/Sederajat 19 19.0 19.0 28.0
SMA/Sederajat 56 56.0 56.0 84.0
D.III 8 8.0 8.0 92.0
PT S1 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ibu Rumah Tangga 43 43.0 43.0 43.0
Petani 7 7.0 7.0 50.0
Pedagang 6 6.0 6.0 56.0
Mahasiswa 8 8.0 8.0 64.0
Pengangguran/tidak 11 11.0 11.0 75.0
bekerja
Pegawai Negeri Sipil 2 2.0 2.0 77.0
Wiraswasta 19 19.0 19.0 96.0
Lainnya.. 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Status Perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Menikah 65 65.0 65.0 65.0
Belum Menikah 23 23.0 23.0 88.0
Pernah Menikah 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 - 500.000 35 35.0 35.0 35.0
500.000 – 1.000.000 17 17.0 17.0 52.0
1.000.000 – 2.000.000 32 32.0 32.0 84.0
2.000.000 – 3.000.000 15 15.0 15.0 99.0
>4.000.000 1 1.0 1.0 100.0
Penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 - 500.000 35 35.0 35.0 35.0
500.000 – 1.000.000 17 17.0 17.0 52.0
1.000.000 – 2.000.000 32 32.0 32.0 84.0
2.000.000 – 3.000.000 15 15.0 15.0 99.0
>4.000.000 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Islam 97 97.0 97.0 97.0
Kristen Protestan 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 17 17.0 17.0 17.0
Tidak tahu/ Lupa 3 3.0 3.0 20.0
Ya 80 80.0 80.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 80 80.0 80.0 80.0
Malas Pergi Ke TPS 6 6.0 6.0 86.0
Tidak terdaftar 12 12.0 12.0 98.0
sedang bekerja 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Pernah 52 52.0 52.0 52.0
Kadang-kadang 26 26.0 26.0 78.0
Ya 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 98 98.0 98.0 98.0
Kadang-kadang 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 80 80.0 80.0 80.0
Kadang-kadang 15 15.0 15.0 95.0
Pernah 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 74 74.0 74.0 74.0
Kadang-kadang 19 19.0 19.0 93.0
Pernah 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 77 77.0 77.0 77.0
Kadang-kadang 16 16.0 16.0 93.0
ya 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 78 78.0 78.0 78.0
Kadang-kadang 17 17.0 17.0 95.0
Pernah 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak pernah 40 40.0 40.0 40.0
Kadang-kadang 42 42.0 42.0 82.0
Pernah 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak kenal 48 48.0 48.0 48.0
Kurang kenal 43 43.0 43.0 91.0
Kenal 9 9.0 9.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang mengetahui 32 32.0 32.0 32.0
Mengetahui 50 50.0 50.0 82.0
sangat mengetahui 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mengetahui 22 22.0 22.0 22.0
Kurang mengetahui 36 36.0 36.0 58.0
Mengetahui 42 42.0 42.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 39 39.0 39.0 39.0
Golkar 9 9.0 9.0 48.0
Gerindra 5 5.0 5.0 53.0
Demokrat 9 9.0 9.0 62.0
PKS 25 25.0 25.0 87.0
PDIP 9 9.0 9.0 96.0
PAN 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 4 4.0 4.0 4.0
Belum 78 78.0 78.0 82.0
Sudah 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak kecewa 2 2.0 2.0 2.0
Kecewa 30 30.0 30.0 32.0
Sangat kecewa 68 68.0 68.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak berkeinginan 78 78.0 78.0 78.0
Kurang berkeinginan 14 14.0 14.0 92.0
Berkeinginan 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 92 92.0 92.0 92.0
PKS 5 5.0 5.0 97.0
Golkar 1 1.0 1.0 98.0
Demokrat 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 92 92.0 92.0 92.0
Kinerja Partai 2 2.0 2.0 94.0
Visi Misi partai 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Baik 10 10.0 10.0 10.0
Kurang Baik 84 84.0 84.0 94.0
Baik 6 6.0 6.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 11 11.0 11.0 11.0
Kurang percaya 79 79.0 79.0 90.0
Percaya 10 10.0 10.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak mengetahui 40 40.0 40.0 40.0
Kurang mengetahui 43 43.0 43.0 83.0
mengetahui 17 17.0 17.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 20 20.0 20.0 20.0
Kurang percaya 72 72.0 72.0 92.0
Percaya 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 14 14.0 14.0 14.0
Kurang percaya 61 61.0 61.0 75.0
Percaya 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 10 10.0 10.0 10.0
Kurang percaya 44 44.0 44.0 54.0
Percaya 46 46.0 46.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 12 12.0 12.0 12.0
Kurang percaya 64 64.0 64.0 76.0
Percaya 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 26
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak percaya 6 6.0 6.0 6.0
Kurang percaya 59 59.0 59.0 65.0
Percaya 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Pertanyaan 27
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak sesuai 35 35.0 35.0 35.0
Kurang sesuai 34 34.0 34.0 69.0
Sesuai 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Validitas dan Reabilitas

Kecamatan Bungus Teluk Kabung

Case Processing Summary


N % Reliability Statistics
Cases Valid 100 100.0 Cronbach's
Alpha N of Items
Excludeda 0 .0
.804 27
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
Pertanyaan1 2.69 .720 100
Pertanyaan2 .38 .908 100
Pertanyaan3 1.98 .804 100
Pertanyaan4 1.07 .293 100
Pertanyaan5 1.23 .617 100
Pertanyaan6 1.31 .706 100
Pertanyaan7 1.34 .639 100
Pertanyaan8 1.33 .682 100
Pertanyaan9 1.68 .827 100
Pertanyaan10 1.69 .734 100
Pertanyaan11 1.55 .575 100
Pertanyaan12 1.96 .665 100
Pertanyaan13 .93 1.659 100
Pertanyaan14 2.01 .674 100
Pertanyaan15 2.57 .671 100
Pertanyaan16 1.47 .688 100
Pertanyaan17 .22 .705 100
Pertanyaan18 .50 1.040 100
Pertanyaan19 2.27 .649 100
Pertanyaan20 2.28 .637 100
Pertanyaan21 2.12 .700 100
Pertanyaan22 2.01 .643 100
Pertanyaan23 2.29 .608 100
Pertanyaan24 2.27 .649 100
Pertanyaan25 2.15 .672 100
Pertanyaan26 2.46 .642 100
Pertanyaan27 2.18 .796 100

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Pertanyaan1 43.25 69.179 .059 .814
Pertanyaan2 45.56 69.481 .087 .820
Pertanyaan3 43.96 64.079 .331 .798
Pertanyaan4 44.87 68.538 .075 .805
Pertanyaan5 44.71 65.642 .296 .800
Pertanyaan6 44.63 63.569 .437 .794
Pertanyaan7 44.60 64.101 .437 .794
Pertanyaan8 44.61 64.523 .365 .797
Pertanyaan9 44.26 62.659 .431 .793
Pertanyaan10 44.25 63.664 .408 .795
Pertanyaan11 44.39 65.553 .333 .798
Pertanyaan12 43.98 66.545 .184 .804
Pertanyaan13 45.01 62.091 .158 .826
Pertanyaan14 43.93 64.248 .396 .796
Pertanyaan15 43.37 67.246 .117 .806
Pertanyaan16 44.47 63.181 .487 .792
Pertanyaan17 45.72 64.608 .343 .798
Pertanyaan18 45.44 61.582 .388 .796
Pertanyaan19 43.67 62.567 .584 .788
Pertanyaan20 43.66 62.530 .601 .788
Pertanyaan21 43.82 63.866 .414 .795
Pertanyaan22 43.93 62.591 .587 .788
Pertanyaan23 43.65 64.351 .437 .795
Pertanyaan24 43.67 64.183 .421 .795
Pertanyaan25 43.79 62.935 .525 .790
Pertanyaan26 43.48 64.939 .351 .797
Pertanyaan27 43.76 61.760 .527 .789

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
45.94 68.986 8.306 27

Kecamatan Kuranji

Case Processing Summary Reliability Statistics


N %
Cronbach's
Cases Valid 100 100.0 Alpha N of Items
Excludeda 0 .0 .801 27
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
Pertanyaan1 2.63 .761 100
Pertanyaan2 .36 .772 100
Pertanyaan3 1.70 .810 100
Pertanyaan4 1.02 .141 100
Pertanyaan5 1.25 .539 100
Pertanyaan6 1.33 .604 100
Pertanyaan7 1.30 .595 100
Pertanyaan8 1.27 .548 100
Pertanyaan9 1.78 .733 100
Pertanyaan10 1.61 .650 100
Pertanyaan11 1.86 .697 100
Pertanyaan12 2.20 .778 100
Pertanyaan13 2.15 2.052 100
Pertanyaan14 2.14 .450 100
Pertanyaan15 2.66 .517 100
Pertanyaan16 1.30 .611 100
Pertanyaan17 .13 .506 100
Pertanyaan18 .20 .725 100
Pertanyaan19 1.96 .400 100
Pertanyaan20 1.99 .460 100
Pertanyaan21 1.77 .723 100
Pertanyaan22 1.88 .518 100
Pertanyaan23 2.11 .618 100
Pertanyaan24 2.36 .659 100
Pertanyaan25 2.12 .591 100
Pertanyaan26 2.29 .574 100
Pertanyaan27 1.96 .816 100

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Pertanyaan1 42.70 58.576 .307 .795
Pertanyaan2 44.97 66.817 .371 .826
Pertanyaan3 43.63 60.397 .133 .804
Pertanyaan4 44.31 62.519 .085 .801
Pertanyaan5 44.08 59.347 .372 .793
Pertanyaan6 44.00 59.919 .261 .797
Pertanyaan7 44.03 60.474 .206 .799
Pertanyaan8 44.06 59.047 .402 .792
Pertanyaan9 43.55 58.351 .343 .794
Pertanyaan10 43.72 57.739 .463 .789
Pertanyaan11 43.47 56.353 .563 .784
Pertanyaan12 43.13 55.973 .528 .784
Pertanyaan13 43.18 49.038 .330 .825
Pertanyaan14 43.19 60.378 .307 .796
Pertanyaan15 42.67 59.496 .372 .794
Pertanyaan16 44.03 59.524 .300 .796
Pertanyaan17 45.20 59.960 .321 .795
Pertanyaan18 45.13 58.054 .376 .792
Pertanyaan19 43.37 59.448 .506 .791
Pertanyaan20 43.34 59.398 .439 .792
Pertanyaan21 43.56 56.067 .567 .783
Pertanyaan22 43.45 57.240 .666 .784
Pertanyaan23 43.22 57.022 .571 .785
Pertanyaan24 42.97 58.110 .416 .791
Pertanyaan25 43.21 56.592 .651 .782
Pertanyaan26 43.04 61.170 .137 .801
Pertanyaan27 43.37 55.569 .534 .784

Scale Statistics
Std.
Mean Variance Deviation N of Items
45.33 62.728 7.920 27
Tabulasi Silang

Kecamatan Bungus

KepercayaanPadaPartai * Partisipasi Crosstabulation


Partisipasi
Rendah Sedang Tinggi Total
KepercayaanPadaParta 1.00 Count 22 14 0 36
i % within 61.1% 38.9% .0% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 34.4% 45.2% .0% 36.0%
% of Total 22.0% 14.0% .0% 36.0%
2.00 Count 34 14 4 52
% within 65.4% 26.9% 7.7% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 53.1% 45.2% 80.0% 52.0%
% of Total 34.0% 14.0% 4.0% 52.0%
3.00 Count 8 3 1 12
% within 66.7% 25.0% 8.3% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 12.5% 9.7% 20.0% 12.0%
% of Total 8.0% 3.0% 1.0% 12.0%
Total Count 64 31 5 100
% within 64.0% 31.0% 5.0% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 64.0% 31.0% 5.0% 100.0%
Kecamatan Kuranji

KepercayaanPadaPartai * Partisipasi Crosstabulation


Partisipasi
Rendah Sedang Tinggi Total
Kepercayaan Pada Rendah Count 8 3 1 12
Partai % within 66.7% 25.0% 8.3% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 13.8% 10.0% 8.3% 12.0%
% of Total 8.0% 3.0% 1.0% 12.0%
Sedang Count 42 16 5 63
% within 66.7% 25.4% 7.9% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 72.4% 53.3% 41.7% 63.0%
% of Total 42.0% 16.0% 5.0% 63.0%
Tinggi Count 8 11 6 25
% within 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 13.8% 36.7% 50.0% 25.0%
% of Total 8.0% 11.0% 6.0% 25.0%
Total Count 58 30 12 100
% within 58.0% 30.0% 12.0% 100.0%
KepercayaanPadaPartai
% within Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 58.0% 30.0% 12.0% 100.0%
Peta Lokasi Penelitian
Kota Padang
Peta Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Peta Kecamatan Kuranji
Dokumentasi Penelitian

Pengisian Kuisioner oleh responden di Kecamatan Bungus Teluk Kabung

Pengisian Kuisioner oleh responden di Kecamatan Kuranji


Pengisian kuisioner oleh responden di Kelurahan Teluk Kabung Utara

Pengisioan Kuisioner oleh responden di Kelurahan Bungus Barat


Pengisian Kuisioner oleh masyarakat di Kelurahan Teluk Kabung Utara

Pengisian Kuisioner oleh responden di Kelurahan Lubuk Lintah


Pengisian Kuisioner oleh responden di Kelurahan Kuranji

Pengisian Kuisioner oleh responden di Kelurahan Gunuang Sariak


RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada hari Jumat, 6 September 1996, di Toboh Gadang, anak
ke-2 (dua) dai 7 (tujuh) bersaudara, dari pasangan Ali Nazar (Ayah) dan Eli Nur
(Ibu).
Berikut rincian biodata penulis:
Nama : Salmi Nurhidayah
No BP : 1410832023
Tempat/Tanggal Lahir: Toboh Gadang/ 06 September 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
E-mail : salminurhidayah@gmail.com
No HP : 082388055607

Penulis pertama kali masuk pendidikan formal di SDN 17 Ulakan Tapakis


pada tahun 2002-2008. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) di MTsN Nan Sabaris pada tahun 2008-2011. Kemudian
melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di MA KM
Muhammadiyah Padang Panjang pada tahun 2011-2014. Pada tahun 2014 penulis
diterima menjadi mahasiswi melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN) di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Andalas Padang dan mengambil konsentrasi Perbandingan
Politik.
Selama menjadi siswi pernah aktif di ekstrakulikuler dan organisasi, Tapak
Suci, Drumband, Pramuka, dan Tata Boga. Kemudian selama menjadi mahasiswi
pernah aktif di organisasi pramuka Universitas Andalas.

Padang, 6 September 2018


Penulis,

Salmi Nurhidayah
No. BP 1410832023

Anda mungkin juga menyukai