Anda di halaman 1dari 83

STRATEGI EDDY BERUTU DALAM MEMENANGKAN

PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DI KABUPATEN


DAIRI TAHUN 2018

JOHN GARCIA T. SILALAHI


140906077

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : John Garcia T. Silalahi


NIM : 140906077
Program studi : Ilmu Politik
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas : Universitas Sumatera Utara

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Karya tulis ilmiah saya dalam bentuk Skripsi dengan Judul Strategi Eddy
Berutu Dalam Memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten
Dairi Tahun 2018 adalah asli dan belum pemah diajukan untuk mendapat gelar
Akademik, khususnya Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik di Universitas Sumatera Utara.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri
tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan dari Dosen Pembimbing dan
Dosen Penguji.
3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dan
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran di dalam pernyataan ini, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan yang berlaku di
perguruan tinggi.

Medan, 16 November 2021

John Garcia T. Silalahi


NIM : 140906077

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

JOHN GARCIA T. SILALAHI (140906077)

STRATEGI EDDY BERUTU DALAM MEMENANGKAN PEMILIHAN


UMUM KEPALA DAERAH DI KABUPATEN DAIRI TAHUN 2018.
Rincian isi Skripsi xv, 83 halaman, 7 tabel, 2 gambar, 10 buku, 5 situs
internet, serta 5 wawancara. (Kisaran buku dari tahun 1985-2014)

ABSTRAK

Melalui kehadirannya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah yang memberikan kesempatan kepada partai politik untuk menentukan
pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemilihan umum
kepala daerah, telah memberikan peluang yang lebih besar kepada kepala daerah
untuk melakukan rangkap jabatan politik. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis
memfokuskan penelitian tentang Strategi Eddy Berutu dalam pemilihan kepala
daerah langsung di Kabupaten Dairi tahun 2018.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran mengenai bentuk strategi politik yang dijalankan oleh calon
kepala daerah dalam pemilihan kepala daerah langsung di Kabupaten Dairi.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian kualitatif, dengan tipe penelitian


deskriptif analisis.Data primer dikumpulkan melalui wawancara yang dilakukan
dengan informan.Data sekunder dikumpulkan melalui literatur-literatur dan artikel
yang relevan dengan penelitian ini.Penelitianinidilakukan di Kabupaten Dairi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi politik yang digunakan


Eddy Berutu beserta tim pemenangan dimulai dengan mencari dukungan dari
warga masyarakat dilakukan pendekatan secara grup dan personal, dan strategi
pemenangan yang digunakan adalah (1) menentukan basis massa pendukung,
menggalang dukungan untuk mendapat suara dan juga cara menyusun visi, misi
dan program kerja yang akan ditawarkan kepada masyarakat, (2) strategi ofensif
yang digunakan yaitu memberikan perhatian, kepedulian dengan turun langsung

Universitas Sumatera Utara


ke masyarakat serta menjabarkan visi misi dan program kerja dan juga strategi
defensif dengan menjaga agar massa dari masing–masing partai koalisi loyal
terhadap Eddy Berutu dan tetap memilihnya sampai di hari pemilihan, (3) direct
selking secara langsung mendekati masyarakat yang menjadi targetnya. Program
kerja yang ditawarkan kepada masyarakat sesuai dengan keadaan Kabupaten Dairi
dan memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Kata Kunci: Strategi Politik, Pemilukada Kab Dairi

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE
PROGRAM OF STUDY POLITICAL SCIENCE

JOHN GARCIA T. SILALAHI (140906077)

EDDY BERUTU'S STRATEGY IN WINNING THE ELECTION OF


REGIONAL HEAD IN DAIRI REGENCY IN 2018.
Details of the contents of Thesis xv, 83 pages, 7 tables, 2 pictures, 10 books, 5
internet sites, and 5 interviews. (Book range from 1985-2014)

ABSTRACT

Through the presence of Law no. 32 of 2004 concerning Regional


Government, which provides opportunities for political parties to determine pairs
of candidates for regional heads and deputy regional heads in regional head
elections, has provided greater opportunities for regional heads to hold concurrent
political positions. In this regard, the author focuses on research on Eddy Berutu's
Strategy in direct regional head elections in Dairi Regency in 2018. This study
aims to describe the form of political strategy carried out by regional head
candidates in direct regional head elections in Dairi Regency.

This research is based on qualitative research, with the type of descriptive


analysis research. Primary data were collected through interviews conducted with
informants. Secondary data were collected through literatures and articles relevant
to this study. This research was conducted in Dairi Regency.

The results of this study indicate that the political strategy used by Eddy
Berutu and his winning team started by seeking support from the community, a
group and personal approach was used, and the winning strategy used was (1)
determining the mass base of supporters, gathering support to get votes and also
how to formulate a vision, mission and work program that will be offered to the
community, (2) the offensive strategy used is to give attention, concern by going
directly to the community and outlining the vision, mission and work program as

Universitas Sumatera Utara


well as a defensive strategy by keeping the masses from each party the coalition is
loyal to Eddy Berutu and continues to vote for him until election day, (3) direct
selking directly approaches the target community. The work program offered to
the community is in accordance with the conditions of Dairi Regency and takes
into account the needs of the community.

Keywords: Political Strategy, Regional Head General Election of Dairi Regency

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan atas segala limpahan kasih,

anugerah, berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis kekuatan,

kesehatan, kesempatan dan kemudahan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada program studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara tahun akademik 2020/2021.

Selain untuk menyelesaikan pendidikan, penulisan skripsi ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengembangkan pola pikir, pengetahuan, sikap, dan

wawasan penulis di lingkungan politik nasional.Skripsi ini berisikan hasil analisis

mengenai “Strategi Eddy Berutu Dalam Memenangkan PemilukadaDi Kabupaten

Dairi Tahun 2018”.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai

pihak, baik berupa dorongan, semangat, maupun pengertian dan perhatian.Dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu. Penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. Hendra Harahap M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Indra Fauzan, SHI., M.Soc.Sc. Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu

Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


3. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.D selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah

bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukannya untuk membimbing

jalannya penelitian ini. Terima kasih atas saran dan masukan yang diberikan

terhadap penelitian ini sehingga skripsi ini jauh lebih baik dari sebelumnya.

4. Dosen dan Staff Pengajar Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan Ilmu yang bermanfaat.

5. Pak Burhan dan Kak Emma yang selalu membantu dalam urusan

administrasi.

6. Bapak Drs. Parlemen Sinaga, MM selaku ketua Tim Pemenangan Eddy

Berutu yang membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Markus W.S. Purba SEselaku Perwakilan Partai Pengusung serta Tim

Penasihat Pemenangan yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

8. Ibu Anny Eriwaty Gurning sebagai narasumber dalam wawancara yang

dilakukan oleh penulis.

9. Bapak Saut K. Kudadiri sebagai narasumber dalam wawancara yang

dilakukan oleh penulis.

10. Ibu Desla Simarmata sebagai narasumber dalam wawancara yang dilakukan

oleh penulis.

11. Ayahanda H.J.Silalahi dan Ibunda M.br.Saragih, adik saya E.E.Silalahidan

L.C.Silalahi serta seluruh keluarga besar yang telah menjadi alasan terbesar

penulis untuk terus bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

10

Universitas Sumatera Utara


12. Bou Sashia yang telah banyak membantu dan memberi saran terhadap kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Bou Putri, Amangboru Sashia, Opung Ella yang membantu penulis dalam

mencari data untuk kelengkapan skripsi.

14. Nantulang Daniel dan Tulang Daniel yang membantu dan menyediakan

keperluan penulis.

15. Tulang Franky yang telah banyak membantu dan memberi saran terhadap

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

16. Teman-teman penulis, Bg Dendi, Bg Daniel, Gilbert, Sashia, Anne, Melly,

Sambi, Adiel, Yurnawan.

17. Seluruh teman-teman saya di Kampus Fisip USU Jurusan Ilmu Politik 2014.

18. Seluruh pihak terkait dan teman-teman yang tidak disebutkan satupersatu

yang sama-sama berjuang dalam menyelesaikan pendidikan.

19. Semua orang yang selalu menanyakan kepada saya kapan tamat dan kapan

wisudanya

Medan, 16 November 2021

(John Garcia T. Silalahi)

11

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .......................................................................................... i


Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ......................................................... ii
Abstrak ....................................................................................................... iii
Halaman Pengesahan ................................................................................ vii
Halaman Persetujuan ............................................................................... viii
Kata Pengantar ...................................................................................... ix
Daftar Isi ................................................................................................. xii

BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 14
1.2. Perumusan Masalah............................................................. 20
1.3. Batasan Masalah .................................................................. 20
1.4. Tujuan Penulisan .............................................................. 20
1.5. Manfaat Penelitian............................................................... 21
1.6. Kerangka Teori .................................................................... 21
1.6.1. Strategi Politik ......................................................... 21
1.6.1.1. Strategi Ofensif ......................................... 23
1.6.1.2. Strategi Defensif .................................... 26
1.7. Metodologi Penelitian ...................................................... 27
1.7.1. Pendekatan Penelitian .............................................. 27
1.7.2. Lokasi Penelitian ..................................................... 27
1.7.3. Fokus Penelitian ...................................................... 27
1.7.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................... 28
1.7.5. Teknik Analisa Data ............................................. 28
1.8. Sistematika Penulisan ....................................................... 29

BAB II Profil Kabupaten Dairi, Profil Eddy Berutu dan Hasil Pemilu
2.1. Sejarah Kabupaten Dairi ..................................................... 30
2.2. Keadaan Geografi ............................................................ 37
2.3. Keadaan Demografi ......................................................... 38

12

Universitas Sumatera Utara


2.4. Sosiologi ............................................................................. 39
2.5. Lambang Daerah .............................................................. 41
2.6. Biografi Eddy Berutu ....................................................... 43
2.7. Gambaran Kondisi Politik Kabupaten Dairi ....................... 48
2.8. Data Calon Kepala Daerah dan Hasil Pemilukada ........... 50

BAB III Analisis Strategi Eddy Berutu dalamPemilukada


di Kabupaten Dairi Tahun 2018
3.1. Strategi Eddy Berutudalam Pemilukada
Kabupaten Dairi 2018 ........................................................ 53
3.1.1. Penetapan Visi, Misi .......................................... 53
3.1.2. Penetapan Program Kerja ................................... 56
3.1.3. Pemetaan ............................................................. 59
3.1.3.1. Rekrutmen Orang Berpengaruh .............. 62
3.1.3.2. Pendekatan Sosial kepada Organisasi .... 63
3.1.4. Sosialisasi Visi Misi dan Program Kerja ............. 64
3.1.4.1. Media Massa ......................................... 64
3.1.4.2. Brosur dan Kalender ............................. 66
3.1.4.3. Reklame/Baliho .................................... 66
3.1.4.4. Personal & Collective Approach ........... 67
3.1.5. Tindakan Pemenangan Pemilu ........................... 68
3.1.5.1. Kampanye Berjadwal .......................... 69
3.1.5.2. Bakti Sosial .......................................... 69
3.1.5.3. Sumbangan Ambulance ....................... 70

BAB IV Penutup
4.1. Kesimpulan ..................................................................... 71
4.2. Saran ............................................................................... 73

Daftar Pustaka ........................................................................................... 74


Lampiran ................................................................................................... 76

13

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Negara adalah suatu organisasi masyarakat tertinggi yang memiliki

territorial dan kekuasaan untuk mengatur dan memelihara rakyatnya (masyarakat)

di bawah perundang-undangan (hukum).1Dalam bermasyarakat tentunya ada

sebuah kekuasaan untuk memerintah masyarakat tersebut, yakni pemerintah yang

berdaulat yang memiliki kekuasaan untuk menjalakan fungsinya sebagai sebuah

negara.

Sejak lengsernya Soeharto, banyak mengalami perubahan struktur atau

tatanan negara, yakni ditetapkannya undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang

otonomi daerah yang kemudian menimbulkan perubahan pada penyelenggaraan

pemerintahan daerah. Perubahannya tidak hanya mengenai penyelenggaran

pemerintahan daerah, tetapi juga hubungan antara pemerintah pusat dengan

daerah.Sebelumnya hubungan antara pemerintah pusat dan daerah bersifat

sentralistis.Namun setelah undang-undang ini diberlakukan, hubungan antara

pemerintah pusat dan daerah bersifat desentralis. Dimana dalam undang-undang

tersebut disebutkan pemerintah daerah terdiri dari kepala daerah dan perangkat

daerah lainnya, dimana DPRD diluar pemerintah yang berfungsi sebagai badan

legislatif pemerintah daerah untuk mengawasi jalannya pemerintahan.2.

1
Gatara, Sahid. 2009. Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan. Bandung: Pustaka Setia. Hal.117.
2
Chalid, Phenie. 2006. Pilkada Langsung, Demokratisasi Daerah dan Mitos Good Governence.
Jakarta: Partnership Kemitraan.Hal. 2.

14

Universitas Sumatera Utara


Otonomi daerah membuka peluang yang sebesar-besarnya bagi suatu

daerah untuk menjalankan fungsi daerahnya sendiri, hal ini juga termasuk wujud

demokratisasi politik Indonesia.Hal ini juga tertuang dalam Undang-Undang No.

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan petunjuk pelaksanaannya

tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005 tentang Tata Cara

Pemilihan, Pengesahaan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah

sebagai penegasan adanya otonomi daerah.

Dasar dari pengalihan dan wewenang atas urusan-urusan yang sebelumnya

menjadi wewenang pemerintah pusat, yang kemudian diberikan langsung ke

pemerintah daerah adalah bahwa pemerintah daerah dianggap lebih dekat dengan

rakyatnya sehingga dianggap lebih mengetahuiapa yang dibutuhkan oleh

masyarakat daerah dan mengetahui bagaimana langkah ataupun cara yang lebih

tepat dalam mengelola daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di

daerahnya. Pelaksanaan otonomi daerah ini menggambarkan perubahan sistem

dari yang semula sentralisasi menjadi sistem desentralisasi.

Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

dengan persoalan politik.Dalam arti luas,masyarakat sebagai kumpulan individu

memiliki harapan sekaligus tujuan yang hendak diwujudkan.Persoalan politik ini

diwujudkan dalam perilaku politik dan partisipasi politik.Secara umum politik

bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menyangkut proses

penentuan tujuan serta pelaksanaan tujuan dari sistem tersebut.3

3
Budiarjo, Miriam. 1985. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.Hal. 8.

15

Universitas Sumatera Utara


Salah satu unsur untuk mengusung pencapaian tujuan tersebut adalah

perilaku politik. Perilaku politik dapat dirumuskan sebagai kegiatan yang

berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. Selain

perilaku politik, yakni partisipasi politik yang artinya keikutsertaan masyarakat

pada penyelenggaraan negara yang dapat mempengaruhi kehidupannya. Juga

mewujudkan sitem demokratisasi yang mengikutsertakan atau melibatkan

masyarakat dalam penentuan masa depan negara.Partisipasi politik adalah

kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut secara aktif dalam kehidupan

politik, antara lain dengan jalan memilih pimpinan negara dan, secaara langsung

atau tidak langsung, memengaruhi kebijakan pemerintah (public policy).4

Keikutsertaan masyarakat atau partisipasi politik dominan diwujudkan

bentuk Pemilihan Umum (PEMILU). Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan

proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu.

Jabatanjabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di

berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa.Pemilu adalah untuk

membentuk sistem kekuasaan negara yang berkedaulatan rakyat dan

permusyawaratan perwakilan yang digariskan oleh konstitusi atau Undang-

Undang Dasar Negara.5

Penyelenggaraan pemerintahan dan politik di tingkat lokal mengalami

pergeseran, bahkan perubahan yang luar biasa sejak Juni 2005. Kepala daerah

yang sebelumnya dipilih secara tidak langsung oleh anggota parlemen daerah,

dipilih secara langsung oleh rakyat melalui proses pemilukada sejak 1 Juni 2006.

4
Ibid. Hal. 367.
5
Sahid Gatara. Op.cit, Hal. 207.

16

Universitas Sumatera Utara


Pemilihan umum kepala daerah atau yang biasa disebut dengan

Pemilukada,ini merupakan salah satu wujud dari sistem demokrasi yang dianut

oleh Negara Indonesia. Dalam proses ini diadakan pemilihan umum kepala daerah

secara langsung oleh rakyat, yang mana sebelumnya hanya menjadi penonton

tetapi berubah menjadi pelaku dan penentu.

Elit partai dan para pemilih itu sendiri yakni rakyat sama-sama mengalami

perubahan yang signifikan. Elit politik yang kemudian termasuk ke dalam sebuah

proses pemilihan umum, akanbersaing untuk memperoleh kedudukan sebagai

seorang pemimpin dalam sebuah daerah. Mereka akansaling berkompetisi untuk

memperoleh dukungan atau suara terbanyak dari rakyat.

Untuk memperoleh dukugan maupun suara dari rakyat, partai politik

beserta para elit partai menggunakan berbagai cara maupun strategi. Persaingan

partai politik yang jumlahnya sangat banyak memaksa setiap elit politik untuk

senantiasa membuat kreasi unik dan menarik demi mencari perhatian publik agar

dianggap layak untuk dipilih. Salah satu proses kampanye yang penting dilakukan

ketika jumlah partai sangat banyak adalah membangun diferensiasi antara satu

dengan yang lainnya.6 Diferensiasi partai politik begitu vital mengingat public

tidak mungkin memilih satu di antara yang banyak jika tidak melihat perbedaan

atau keunggulan yang satu di antara yang lain tersebut.

Demikian juga dengan rakyat sebagai kelompok orang yang akan

dipimpin, juga memiliki peran penting dalam sebuah pemilihan umum, sehingga

terjadi interaksi antar kedua unsur penting ini agar sistem demokrasi yang dianut

6
Tabroni, Roni. 2014. Marketing Politik, Media dan Pencitraan di Era Multipartai. Yogyakarta:
Graha Ilmu.Hal. 1.

17

Universitas Sumatera Utara


dapat benarbenar terwujud dalam sebuah pemilihan umum kepala daerah dan

dimaksudkan untuk meminimalisasi terjadinya pembajakan otoritas dari rakyat

oleh para wakil di lembaga-lembaga perwakilan.

Pemilihan umum secara langsung juga dimaksudkan agar para pemimpin

yang terpilih kelak memiliki akuntabilitas yang lebih besar kepada rakyat yang

memilihnya.Setidaknya merekaakan mengingat bahwa yang mendudukkan diri

mereka sebagai pemimpin itu bukanlah sekelompok kecil orang, melainkan para

pemilih atau rakyat yang percaya bahwa mereka dapat mengubah keadaan

masyarakat menjadi lebih baik ke depannya.Dengan pemilihan secara langsung ini

akan menjaring pemimpin-pemimpin yang memiliki program-programyang lebih

baik, serta akan berusaha mengimplementasikan program-program itu ketika

benar-benar terpilih. Oleh karena itu, para calon pemimpin harus mempersiapkan

program-programnya secara matang agar rakyat tertarik untuk memilih mereka.

KPU RI sudah menetapkan tanggal pencoblosan Pemilukada Serentak

2018 yaitu pada tanggal 27 Juni 2018. Sebanyak 171 daerah akan berpartisipasi

pada ajang pemilihan kepala daerah tahun depan.7 Dari 171 daerah tersebut, ada

17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan

Pemilukada di 2018 termasuk Kabupaten Dairi.Seperti halnya di Kabupaten Dairi,

sebagai salah satu daerah atau wilayah di Provinsi Sumatera Utara, tentu

menyelenggarakan pemilihan umum kepala daerah sebagai wujud demokrasi di

tingkat daerah dan berada dalam satu gerbong dengan UU tentang Pemerintahan

Daerah, baik secara administratif maupun politik, yaitu di dalam UU No. 32 tahun

7
Andhika Prasetia, “Ini 171 Daerah yang Gelar Pilkada Serentak 27 Juni 2018”,
https://news.detik.com/berita/d-3479819/ini-171-daerah-yang-gelar-pilkada-serentak-27-juni-
2018, diakses pada 21 Mei 2019 pukul 16.17.

18

Universitas Sumatera Utara


2004. Sehingga dalam pemilukada ini, masyarakat di Dairi memilih Bupati dan

Wakil Bupati untuk periode 2018-2023.

Pada kontestasi Pemilukada Dairi 2018 kali ini, terdapat 3 pasangan calon

Bupati/Wakil Bupati yang bersaing dalam memperebutkan kekuasaan agar dapat

duduk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Dairi. Pasangan calon (paslon)

nomor urut satu, yaitu Depriwanto Sitohang dan Azhar Bintang dengan partai

pengusung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).Paslon selanjutnya,

yaitu Eddy Kelleng Ate Berutu dan Jimmy Andea Lukita Sihombing dengan

partai pengusung yaitu Koalisi Partai PDI Perjuangan, Gerindra, Hanura,

NasDem, Demokrat, dan PKPI dengan nomor urut dua. Kemudian Paslon terakhir

dengan nomor urut tiga, yaitu Rimso Maruli Sinaga dan Bilker Purba melalui jalur

perseorangan atau independen.

Banyak hal-hal menarik yang terjadi pada kontestasi pemilukada tahun

2018 ini diantaranya kemunculan paslon nomor urut tiga, yaitu Rimso Maruli

Sinaga dan Bilker Purba yang melalui jalur perseorangan atau independen.

Kemudian hadirnya paslon nomor urut satu, yaitu Depriwanto Sitohang dan Azhar

Bintang dengan partai pengusung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional

(PAN).Pada masa pemerintahan sebelumnya Partai Golkar yang mendominasi

pemilukada di Dairi selama 2 periode oleh pemerintahan KRA Johnny Sitohang

Adinegoro. Paslon nomor urut 1 Depriwanto Sitohang merupakan anak dari KRA

Johnny Sitohang Adinegoro yang sebelumnya menjadi bupati selama 2 periode.

Hal inilah yang menjadi fokus saya tentang strategi politik Eddy Berutu yang

dapat mematahkan dominasi Partai Golkar yang telah memenangkan Pemilukada

di Dairi selama 2 periode.

19

Universitas Sumatera Utara


Agar dapat memenangkan Pemilukada ini, Paslon Eddy Berutu harus

merencanakan dan mempersiapkan program maupun strategi yang dapat membuat

rakyat atau masyarakat menjatuhkan suara atau pilihan kepadanya. Visi, misi serta

program-program kerja harus disampaikan dan dikomunikasikan dengan cara-cara

yang tepat kepada masyarakat.Maka oleh karena itu dibutuhkan kampanye politik

sebagai sarana. Kampanye politik adalah suatu usaha yang terkelola, terorganisir

untuk mengikhtiarkan orang dicalonkan, dipilih, atau dipilih kembali dalam suatu

jabatan resmi.8

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka yang

menjadi pertanyaan utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi Eddy

Berutu dalam Memenangkan Pemilukada di Kabupaten Dairi tahun 2018 ?

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah untuk melihat

Bagaimana Cara maupun Strategi Eddy Berutu dalam Memenangkan Pemilukada

di Kabupaten Dairi tahun 2018.

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini diantara lain adalah utntuk mengetahui

bagaimana Strategi yang dilakukan oleh Eddy berutu dan Tim Pemenangan pada

pemilukada di Kabupaten Dairi Tahun 2018.

8
Toni Andrianus, Efriza, Kemal Fasyah. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik. Bandung:
Nuansa.Hal. 186.

20

Universitas Sumatera Utara


1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis, penelitian ini merupakan kajian ilmu politik yang diharapkan

mampu memberikan kontribusi sebagai tambahan literatur atau bahan

kajianbagi peneliti-peneliti yang ingin mengetahui strategi politik bupati

terpilih dalam sebuah pemilukada.

2. Secara Akademis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi pisau analisis bagi

para mahasiswa/i, aktivis sosial dalam membicarakan persoalan strategi

politik seorang kepala daerah dalam memenangkan pemilukada.

3. Secara Kelembagaan, diharapkan penelitian ini dapat menambah

pembendaharaan referensi dan kajian peneliti sosial bagi Departemen Ilmu

Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Universitas Sumatera

Utara.

1.6. Kerangka Teori

1.6.1. Teori Strategi Politik

Strategi adalah ilmu tentang teknik atau taktik, cara atau kiat muslihat

untuk mencapai sesuatu yang diinginkan.9 Politik adalah interaksi antara

pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan

keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal

dalam wilayah tertentu.10 Jadi, strategi politik adalah ilmu tentang teknik, taktik,

cara, kiat yang dikelola oleh politisi untuk mendapatkan dan mempertahankan

9
Tim Prima Pena. 2006. Kamus Ilmia Populer. Surabaya: Gitamedia Press.Hal. 448.
10
Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Widisuasarana.Hal. 10.

21

Universitas Sumatera Utara


sumber-sumber kekuasaan, merumuskan dan melaksanakan keutusan politik

sesuai yang diinginkan.

Politik dan strategi adalah suatu mekanisme bagaimana seseorang ataupun

kelompok dengan ide politik yang dimiliki maupun dipahaminya mampu

memenangkan suatu pertarungan politik disaat banyak orang yang berkepentingan

untuk mewujudkan hal yang sama. Ide politik tentu saja akan menciptakan suatu

perbedaan antar masyarakat yang menjadi pendukung ide tersebut, dan dalam

setiap keadaan pasti ada pihak yang dirugikan dan diuntungkan. Hasil dari satu

keputusan politik akan melahirkan perubahan ataupun kondisi yang sama disaat

status quo yang memenangkan pertarungan itu, oleh karena itu setiap

ide/pemikiran pasti memiliki pendukung dan penentang.11

Perencanaan strategi politik merupakan suatu analisa yang jelas dari

keadaan kekuasaan, gambaran yang jelas mengenai tujuan akhir yang akan dicapai

dan pemusatan segala kekuatan untuk mencapai tujuan yang dimaksud.Dalam

pendeskripsian strategi politik perlu ada batasan pada strategi politik yang

digunakan untuk pemenangan pemilukada dalam hal ini yakni strategi ofensif dan

strategi defensif.

Hal ini mengingat bahwa pemaknaan terhadap strategi politik tidak hanya

pada pemenangan pemilukada saja tetapi juga tentang sebuah perencanaan untuk

kinerja sistem dalam struktur politik yang akan terbentuk. Kedua strategi inilah

yang akan digunakan sebagai unit analisa dalam hal pemilihan strategi politik.

11
Scholerder, Peter. 2003. Strategi Politik Friedch-Naumman-Stiftung. Jakarta: PT Mita Alembana
Grafika.Hal. 6.

22

Universitas Sumatera Utara


1.6.1.1. Strategi Ofensif

Yang termasuk Strategi Ofensif adalah strategi memperluas pasar dan

strategi menembus pasar.Dalam strategi ofensif yang digunakan untuk

mengimplementasikan politik, yang harus dijual adalah perbedaan terhadap

keadaan yang berlaku saat itu serta keuntungan-keuntungan yang dapat

diharapkan. Strategi ofensif ini sangat dibutuhkan, misalnya apabila suatu partai

ingin menambah atau meningkatkan jumlah massa pemilihnya. Harus ada

pandangan positif terhadap hal tersebut sehingga cara yang dapat digunakan

adalah melalui kampanye politik.

Strategi kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar,

bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tentu

dengantujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan.12Setiap

kampanyepolitik adalah suatu usaha hubungan masyarakat yang tugasnya adalah

membujuk sejumlah pemberi suara yang sudah terdaftar untuk mendukung calon.

Kampanye yang berorientasi pada hubungan masyarakat, berusaha menarik

perhatian orang kepada sang calon. Ia mencoba meningkatkan identifikasi dan

citra sang calon di antara kelompok pemberi suara, menyebarluaskan pandangan

sang calon tentang berbagai masalah penting, dan mendorong para pemberi suara

menuju ke tempat pemilihan untuk memberikan suara kepada sang calon.

12
Toni Andrianus, Efriza, Kemal Fasyah, Mengenal…Op.cit, Hal. 187.

23

Universitas Sumatera Utara


A. Strategi Perluasan Pasar

1. Dalam Kampanye Pemilu

Strategi perluasan pasar yang ofensif bertujuan untuk membentuk kelompok

pemilih baru disamping para pemilih yang telah ada.13Oleh sebab itu, harus ada

suatu penawaran yang lebih baik bagi para pemilih yang selama ini memilih partai

pesaing.Strategi semacam ini perlu dipersiapkan melalui sebuah kampanye untuk

menjelaskan kepada publik tentang penawaran baru dan penawaran mana saja

yang lebih baik dibanding dengan penawaran partai-partai lainnya. Untuk

merumuskan penawaran baru ini, alangkah baiknya memanfatkan perubahan nilai

atau perubahan struktur yang terjadi di dalam masyarakat. Sebuah kampanye

berguna untuk memperluas pasar juga senantiasa memberikan suatu kemungkinan

untuk menarik anggota baru.

2. Dalam Penerapan Kebijakan

Produk baru yang ditawarkan yakni kebijakan baru atau lebih tepatnya

keuntungan yang dihasilkan oleh kebijakan baru tersebut harus

dipropagandakan.Pertama-tama kebijakan terebut harus dirumuskan secara jelas

dan rinci. Kebijakan yang belum rampung tidak menarik sama halnya dengan

sebuah produk. Tatkala para elite politik sering sekali salah dalam bertindak

karena produk serta keuntungannya yang ditawarkan tidak dirumuskan secara

jelas, sehingga masyarakat tidak dapat mengerti.

Perluasan pasar tidak mungin dilakukan dengan menjual produk lama dalam

kemasan yang lama. Produk atau kebijakan lama yang sudah ada di pasaran dan

13
Ibid, Hal. 200.

24

Universitas Sumatera Utara


belum berhasil dijalankan, atau bahkan gagal, tidak dapat dijual di bawah nama

yang sama. Produk atau kebijakan tersebut harus dikemas dalam bungkus yang

baru, diberi nama yang baru dan diberi penjelasan tentang keuntungan-

keuntungan baru yang ditawarkan.

Dalam perluasan pasar yang terpenting adalah apakah orang-orang atau

masyarakat yang dituju mengerti tawaran tersebut dan mengetahui semua

keuntungannya.Seringkali tawaran-tawaran tersebut tidak dipahami, dan akhirnya

tawaran tersebut dianggap menentang semua konsep lama tanpa

mempertimbangkan keuntungan dari tawaran tersebut yang dapat berpengaruh

kepada orang-orang yang dituju. Maka oleh karena itu para aktor politik

diharapkan mampu menciptakan program-program yang berkualitas yang mudah

dipahami masyarakat,

b. Strategi Menembus Pasar

Strategi menembus pasar bukan menyangkut ditariknya pemilih lawan

atau warga yang selama ini tidak aktif dengan memberikan penawaran yang lebih

baik atau baru, melainkan “penggalian potensi” yang sudah ada secara optimal.14

Sasaran yang mungkin ditargetkan misalnya adalah diperoleh hasil yang lebih

baik dalam sebuah kelompok target (misalnya dahulu 10% menjadi 25%). Hal ini

menyangkut pemasaran program-program yang dimiliki secara lebih baik dan

peningkatan intensitas keselarasan antara program dan individu, seperti halnya

memperbesar tekanan terhadap kelompok-kelompok target.

14
Ibid, Hal. 202.

25

Universitas Sumatera Utara


1.6.1.2. Strategi Defensif

Strategi defensif akan muncul ke permukaan, misalnya apabila partai

pemerintahan atau koalisi pemerintahan yang terdiri atas beberapa partai ingin

mempertahankan mayoritasnya.15 Selain itu, strategi defensif dapat muncul

apabila sebuah pasar tidak akan dipertahankan lebih lanjut dan penutupan pasar

ini diharapkan membawa keuntungan sebanyak mungkin.

Strategi mempertahankan pasar merupakan suatu strategi yang khas untuk

mempertahankan mayoritas pemerintah. Dalam kasus semacam ini, partai akan

memelihara pemilih tetap mereka, dan memperkuat pemahaman para pemilih

musiman mereka sebelumnya pada situasi yang berlangsung. Partai yang ingin

mempertahankan pasar, akan mengambil sikap yang bertentangan dengan partai-

partai yang menerapkan strategi ofensif.

Strategi defensif digunakan apabila partai pemerintah atau sebuah koalisi

pemerintahan yang terdiri atas beberapa partai ingin mempertahankan

mayoritasnya atau apabila perolehan suara yang dicapai sebelumnya ingin

dipertahankan. Strategi ini memanfaatkan koalisi yang dibangun oleh incumbent

sebagai salah satu cara untuk memelihara dukungan suara.

Membentuksebuahkoalisi antar partai harus memiliki perhitungan yang

rasional, misalnya seberapa besar kekuatan yang telah dimiliki oleh partai dan

partai apa yang akan diajak berkoalisi, bagaimana ideologi, kekuatan, dan

kelemahan partai dalam hal massa, serta apa tantangan dan keuntungan yang

dapat diperoleh dengan cara koalisi. Dalam kondisi seperti ini biasanya muncul
15
Ibid,.

26

Universitas Sumatera Utara


broker partai yang bisa menghubungkan kepentingan masing-masing partai.

Koalisi juga menghadirkan tawar-menawar antarpribadi elit politik untuk

mendapatkan posisi dalam pemerintahan.

1.7.Metodologi Penelitian

1.7.1. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah

penelitiankualitatif dengan jenis deskriptif.Penelitian deskriptif kualitatif

merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang

oleh sejumlah individu atau sekelompok orang yang dianggap berasal dari

masalah sosial kemanusiaan. Proses penelitian deskriptif kualitatif ini melibatkan

upaya-upaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-

prosedur, mengumpulkan data secara spesifik dari para partisipan, menganalisis

data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ketema-tema yang umum

menafsirkan makna dan data.16

1.7.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi penelitian di Kecamatan Sidikalang,

Kabupaten Dairi.

1.7.3. Fokus Penelitian

Penetapan fokus atau masalah dalam penelitian dskriptif kualitatif akan

dipastikan sewaktu peneliti sudah berada di arena atau lapangan penelitian.

Adapun fokus penelitian dalam penelitian ini adalah strategi pemenangan yan

16
Creswell W. John. 2012. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Hal. 4-5.

27

Universitas Sumatera Utara


digunakan meliputi: memantau strategi lawan, cara menggalang dukungan, cara

mempengaruhi massa, visi dan misi yang dibawa oleh Eddy Berutu.

1.7.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa cara dalam mengumpulkan data

Diantaranya:

a. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini berupa interview terhadap responden.

Waawancara ini dilakukan untuk mecari data-data yang ada didalam

lapangan, mengenai strategi yang digunakan oleh tim sukses Eddy Berutu.

Adapun responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah tim sukses

Eddy Berutu.

b. Dokumentasi

Dokumen adalah suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengadakan pencatatan atau pengutipan dari dokumen yang ada di

lokasi penelitian. Dokumen dapat berupa surat kabar, arsip, notulen, modul,

majalah. Adapun data yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi berupa

arsip atau dokumen tentang pemilihan kepala daerah Kabupaten Dairitahun

2018. Data ini akan membantu peneliti dalam melakukan analisis data dan

penarikan kesimpulan. Pada metode ini juga mengambil gambar-gambar

berupa foto yang berkaitan dengan penelitian.

1.7.5. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal penelitian

dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian

dikumpulkan untuk diolah secara sistematis.Dimulai dari wawancara,

28

Universitas Sumatera Utara


mengumpulkan data, mengedit, mengklarifikasi, mereduksi sampai menyajikan

data.

1.8.Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika

penulisan

BAB II :DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN, BIOGRAFI EDDY BERUTU

Bab ini peneliti akan memaparkan profil Kabupaten Dairi yang terdiri dari

sejarah Dairi, keadaan geografi, keadaan demografi, sosiologi, lambang daerahdan

lain sebagainya beserta profil Eddy Berutu, gambaran politik Dairi dan Hasil

Pemilukada Dairi 2018.

BAB III :HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini peneliti akan memamparkan bagaimana strategi politik Eddy

Berutu dalam Pemilukada di Kabupaten Dairi tahun 2018 dan program kerja yang

ditawarkan ketika kampanye.

BAB IV : PENUTUP

Bab Ini berisikan penarikan kesimpulan dan saran-saran yang diperoleh


dari penelitian yang telah dilakukan, dan pada bab ini juga akanterjawab
pertanyaan apa yang dilihat dalam penelitian yang dilakukan serta berisi saran-
saran, baik yang bermanfaat bagi penulis secara pribadi maupun masyarakat.

29

Universitas Sumatera Utara


BAB II
PROFIL KABUPATEN DAIRI,
PROFIL EDDY BERUTU DAN HASIL PEMILU

2.1. Sejarah Kabupaten Dairi

Kabupaten Dairi adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Utara,

Indonesia.Ibu kotanya adalah Sidikalang.Kabupaten Dairi merupakan salah satu

dari 34 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatra Utara dengan luas wilayah

191.625 hektare, yaitu sekitar 2,68% dari luas Provinsi Sumatera Utara (7.160.000

hektare) yang terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.17Pada

umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s.d. 1.250 m di

atas permukaan laut, dengan 15 kecamatan.

Pemerintahan di Dairi telah ada jauh sebelum kedatangan penjajahan

Belanda.Walaupun saat itu belum dikenal sebutan Wilayah/Daerah Otonomi,

tetapi kehadiran sebuah pemerintahan pada zaman tersebut dapat dirasakan oleh

masyarakat dengan adanya pengakuan terhadap Raja-raja Adat.Pemerintahan

masa itu dikendalikan oleh Raja Ekuten/Takal Aur/Kampung/Suak dan Pertaki

sebagai raja-raja adat merangkap sebagai Kepala Pemerintahan.Menurut berbagai

literatur sejarah bahwa wilayah Dairi sangat luas dan pernah jaya dimasa lalu.

Sesuai dengan Struktur Organisasi Pemerintahan tersebut di atas, maka wilayah

Dairi dibagi atas 5 (lima) wilayah (suak/aur) yaitu :

1. Suak/Aur SIMSIM, meliputi wilayah : Salak, Kerajaan, Siempat Rube,

Sitellu Tali Urang Jehe, Sitellu Tali Urang Julu dan Manik.

Pemkab Dairi, ”Geografi”, https://dairikab.go.id/geografi/, diakses pada 29 Juli 2020 pukul


17

17.35

30

Universitas Sumatera Utara


2. Suak/Aur PEGAGAN dan Kampung Karo, meliputi wilayah : Silalahi,

Paropo, Tongging, Pegagan Jehe dan Tanah Pinem.

3. Suak/Aur KEPPAS, meliputi wilayah : Sitellu Nempu, Silima Pungga-

Pungga, Lae Luhung dan Parbuluan.

4. Suak/Aur BOANG, meliputi wilayah : Simpang Kanan, Simpang Kiri,

Lipat Kajang, Belenggen, Gelombang Runding dan Singkil (saat ini

Wilayah Aceh)

5. Suak/Aur KLASEN, meliputi wilayah : Sienem koden, Manduamas dan

Barus.

Pada masa penjajahan Belanda yang terkenal dengan politik Devide Et

Impera, maka nilai-nilai, pola dan struktur pemerintahan di Dairi mengalami

perubahan yang sangat cepat dengan mengacu pada system dan pembagian

wilayah Kerajaan Belanda, maka Dairi saat ini ditetapkan pada suatu Onder

Afdeling yang dipimpin seorang Cotroleur berkebangsaan Belanda dan dibantu

oleh seorang Demang dari penduduk Pribumi/Bumi Putra. Kedua pejabat tersebut

dinamai Controleur Der Dairi Landen dan Demang Der Dairi Landen.

Pemerintah Dairi Landen adalah sebagian dari wilayah Pemerintahan

Afdeling Batak Landen yang dipimpin Asisten Residen Batak Landen yang

berpusat di Tarutung.Sistem ini berlaku sejak dimulainya perjuangan pahlawan

Raja Sisingamangaraja XII dan berlaku juga sampai penyerahan Belanda atas

penduduk Nippon (Jepang) pada tahun 1942.Selama penjajahan Belanda inilah

Daerah Dairi mengalami sangat banyak penyusutan wilayah, karena politik

31

Universitas Sumatera Utara


penjajahan kolonial Belanda yang membatasi serta menutup hubungan dengan

wilayah-wilayah Dairi lainnya yaitu :

1. Tongging, menjadi wilayah Tanah Karo;

2. Manduamas dan Barus, menjadi wilayah Tapanuli Tengah;

3. Sienem Koden (Parlilitan), menjadi wilayah Tapanuli Utara;

4. Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, Gelombang, Runding dan

Singkil menjadi wilayah Aceh.

Berdasarkan surat Residen Tapanuli Nomor 1256 tanggal 12 September

1947, maka ditetapkanlah PAULUS MANURUNG sebagai Kepala Daerah Tk. II

pertama di Kabupaten Dairi yang berkedudukan di Sidikalang, terhitung mulai

tanggal 1 Oktober 1947 (catatan :hari bersejarah ini berdasarkan kesepakatan

pemerintah dan masyarakat kelak dikukuhkan sebagai hari jadi Kabupaten Dairi,

melalui Keputusan DPRD Kab. Dati II Dairi Nomor 4/K-DPRD/1997 tanggal 26

April 1977).

Pada tahun 1958, karena timbulnya peristiwa pemberontakan PPRI yang

mengakibatkan terputusnya hubungan antara Sidikalang (Dairi) dengan Tarutung

sebagai ibukotanya Tapanuli Utara. Atas kondisi rawan tersebut, maka untuk

menjaga kevakuman Pemerintahan oleh Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara

dengan suratnya Nomor 656/UPS/1958 tanggal 28 Agustus 1958 mengambil

kebijakan penting dalam Pemerintahan dengan menetapkan Daerah Dairi menjadi

Wilayah Administratif yaitu ; Coordinator Schaap, yang secara langsung

berurusan dengan Propinsi Sumatera Utara. Untuk mengisi Coordinator Schaap

32

Universitas Sumatera Utara


Pemerintahan di Dairi dihunjuk sebagai pimpinan adalah Nasib Nasution (Pati

pada Kantor Gubernur Sumatera Utara), dan tidak begitu lama diangkatlah Djauli

Manik sebagai Schaap Pemerintahan Dairi.

Sejak tahun 1958, aspirasi masyarakat Dairi untuk memperjuangkan

daerahnya sebagai kabupaten yang otonom tetap tumbuh berkembang dengan

mengutus pertama Tokoh masyarakat ke Jakarta untuk menyampaikan hasrat

dimaksud agar disetujui. Aspirasi dan tuntutan tersebut terus berkembang sampai

tahun 1964 dan saat itu tokoh masyarakat, Mengantar Dairi Solin, dkk diutus dan

berangkat ke Jakarta untuk memperjuangkannya di Departemen Dalam Negeri.

Akhirnya pertimbangan persetujuan pemerintah pusat c.q Menteri Dalam Negeri

saat itu Bapak Sanusi Hardjadinata yang pada tahun itu menyetujui Daerah

Otonom Kabupaten yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara.

Dalam situasi tersebut dikeluarkan Undang-Undang darurat yaitu

Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (PERPU) Nomor 4 tahun 1964

tanggal 13 Februari 1964 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II

Dairi dan pemilihan Bupati yang Defenitif. Maka diangkatlah Rambio Muda

Aritonang sebagai pejabat Bupati KDH Dairi setelah beliau selesai menyusun

Anggota DPRD sebanyak 20 orang, dilanjutkan dengan pemilihan Bupati.Saat

itulah terpilih Mayor Raja Nembah Maha, yang memperoleh suara terbanyak

menjadi Bupati KDH Tingkat II Dairi dan Wal Mantas Habeahan terpilih sebagai

Sekretaris Daerah.

Kemudian oleh Pemerintah Pusat dan DPR RI, ditetapkanlah Undang-

Undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat

33

Universitas Sumatera Utara


II Dairi (sebagai Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang

Nomor 4 Tahun 1964).Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1964

tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Dairi, yang berlaku surat

mulai tanggal 1 Januari 1964, maka wilayah Kabupaten Dairi pada saat

pembentukannya terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Sidikalang, ibukotanya Sidikalang.

2. Kecamatan Sumbul, ibukotanya Sumbul.

3. Kecamatan Tigalingga, ibukotanya Tigalingga.

4. Kecamatan Tanah Pinem, ibukotanya Kutabuluh.

5. Kecamatan Salak, ibukotanya Salak.

6. Kecamatan Kerajaan, ibukotanya Sukarame.

7. Kecamatan Silima Pungga-Pungga, ibukotanya Parongil.

8. Kecamatan Siempat Nempu, ibukotanya Bunturaja.

Sesuai dengan Surat Persetujuan Menteri Dalam Negeri Nomor

138/579/PUOD tanggal 7 Pebruari 1985 perihal Pembentukan Perwakilan

Kecamatan di Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, maka ditetapkanlah

Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor

138/1373/K/THN 1985 tanggal 25 Maret 1985 tentang Pembentukan Kabupaten

Daerah Tingkat II Dairi. Peresmian 4 (empat) Perwakilan Kecamatan tersebut

dilaksanakan tanggal 25 Mei 1985 oleh pembantu GUBSU Wilayah II yang

dipusatkan di Sigalingging ibukota Perwakilan Kecamatan Parbuluan.Berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tanggal 7 September tahun 1991,

maka perwakilan Kecamatan Parbuluan dipisahkan dan ditingkatkan statusnya

menjadi Kecamatan yang Definitif dan diresmikan oleh Gubernur KDH Tk.I

34

Universitas Sumatera Utara


Sumatera Utara tanggal 30 Oktober 1991 di Sigalingging. Kemudian berdasarkan

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992, tanggal 13 Juli 1992, maka

Perwakilan Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Siempat Nempu Hulu dan Pegagan

Hilir ditetapkan menjadi Kecamatan Defenitif dan diresmikan secara terpusat oleh

Gubernur KDH Tk.I Sumatera Utara pada tanggal 19 Oktober 1992 di Kecamatan

Pagaran, Kabupaten Tapanuli Utara.

Setelah pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah, maka sesuai ketentuan pasal 66 ayat (6) bahwa

pembentukan Kecamatan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dengan

mempedomani Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 tentang

pedoman Pembentukan Kecamatan, maka menyikapi Aspirasi masyarakat yang

telah lama tumbuh dan berkembang di Kecamatan Silima Pungga-Pungga dan

Kecamatan Salak dibentuklah 2 (dua) Kecamatan baru di Kabupaten Dairi yaitu

Kecamatan Lae Parira, sebagai pemekaran dari Kecamatan Silima Pungga-Pungga

dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, sebagai pemekaran dari Kecamatan

Salak, kedua kecamatan ini ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 33

Tahun 2000 tentang pembentukan Kecamatan Lae Parira dan Kecamatan Sitellu

Tali Urang Jehe.

Mengawali berlakunya Otonomi Daerah Kabupaten Dairi telah diresmikan

secara definitif pembentukan 2 (dua) kecamatan baru tersebut yaitu Kecamatan

Lae Parira yang diresmikan Bupati Dairi pada tanggal 13 Pebruari 2001 di Lae

Parira (ibukota Kecamatan Lae Parira) dan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe,

yang diresmikan pada tanggal 15 Februari 2001 di Sibande (ibukota Kecamatan

Sitellu Tali Urang Jehe).Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

35

Universitas Sumatera Utara


Dairi Nomor 15 tahun 2002 tentang pembentukan Kecamatan Berampu dan

Kecamatan Gunung Sitember, maka Bupati Dairi meresmikan Kecamatan Gunung

Sitember, tanggal 11 Maret 2003 di desa Gunung Sitember (ibukota kecamatan).

Dan meresmikan Kecamatan Berampu pada tanggal 10 April 2003 di Desa

Berampu (ibukota Kecamatan).

Pada tanggal 1 Juni 2004 melalui Sidang Paripurna DPRD Kab. Dairi

ditetapkanlah Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 6 tahun 2004 tentang

pembentukan Kecamatan Silahisabungan sebagai hasil pemekaran dari Kecamatan

Sumbul. Kecamatan Silahisabungan diresmikan Bupati Dairi (DR. M.P.

Tumanggor) tanggal 14 Juli 2004 di Silalahi.

Tanggal 31 Agustus 2005 melalui Sidang Paripurna DPRD Kab.Dairi

ditetapkan pada Perda Kab.Dairi No.6 tahun 2005 tentang Pembentukan Kel.Panji

Dabutar hasil Pemekaran dari Kel. Batang Beruh, dan Perda No. 7 Tahun 2005

tentang Pembentukan Kec. Sitinjo yang merupakan hasil dari Pemekaran dari

Kec.Sidikalang.Kecamatan Sitinjo diresmikan pada tanggal 14 September 2005

oleh Bupati Dairi (DR. M.P. Tumanggor).

Sampai bulan Desember 2009, wilayah Kabupaten Dairi terbagi atas : 15

Kecamatan, 8 kelurahan dan 161 desa.18

1) Kecamatan Sidikalang, ibukotanya Sidikalang.

2) Kecamatan Sumbul, ibukotanya Sumbul.

3) Kecamatan Silima Pungga-Pungga, ibukotanya Parongil.

4) Kecamatan Siempat Nempu, ibukotanya Buntu Raja.

18
Ibid,.

36

Universitas Sumatera Utara


5) Kecamatan Tigalingga, ibukotanya Tigalingga.

6) Kecamatan Tanah Pinem, ibukotanya Kuta Buluh.

7) Kecamatan Parbuluan, ibukotanya Sigalingging.

8) Kecamatan Pegagan Hilir, ibukotanya Tigabaru.

9) Kecamatan Siempat Nempu Hulu, ibukotanya Silumboyah.

10) Kecamatan Siempat Nempu Hilir, ibukotanya Sopo Butar.

11) Kecamatan Lae Parira, ibukotanya Lae Parira.

12) Kecamatan Gunung Sitember, ibukotanya Gunung Sitember.

13) Kecamatan Berampu, ibukotanya Berampu.

14) Kecamatan Silahisabungan, ibukotanya Silalahi.

15) Kecamatan Sitinjo, ibukotanya Sitinjo.

2.2. Keadaan Geografi

Kabupaten Dairi terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Sumatera Utara

dan merupakan pintu keluar - masuk dari/ke Provinsi Aceh dari sebelah Barat,

secara geografis berada pada koordinat 98°00’ - 98°30’ BT dan 2°15’ 00’’ - 3°00’

00’’ LU, berbatasan dengan sebelah utara : Kabupaten Karo dan Kabupaten Aceh

Tenggara Provinsi Aceh, sebelah selatan : Kabupaten Pakpak Bharat, sebelah

timur : Kabupaten Samosir, sebelah barat : Provinsi Aceh.

Kabupaten Dairi berada di dataran tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian

sekitar 400 - 1.700 meter diatas permukaan laut (dpl) atau sekitar 200 meter diatas

permukaan Danau Toba, dengan karakter topografi yang spesifik dan bervariasi,

memiliki curah (ceruk) yang cukup dalam dimana pada musim hujan berfungsi

sebagai saluran drainase alami. Secara ekologis, Kabupaten Dairi merupakan

37

Universitas Sumatera Utara


penyangga ekosistem Danau Toba dan menyumbang sebagian besar input air ke

Danau Toba melalui belasan sungai-sungainya.

Letak Kabupaten Dairi yang strategis dengan jarak sekitar 153 km dari

Kota Medan dengan waktu tempuh sekitar 3 jam membuat aksessibilitas

keluar/masuk Kabupaten Dairi relatif tinggi, baik dari/ke Kota Medan sebagai

primary city Provinsi Sumatera Utara maupun secondary city lainnya, bahkan

lintas Provinsi Aceh.

2.3. Keadaan Demografi

Kabupaten Dairi pada tahun 2007 mengadakan pemekaran terhadap

desa/kelurahannya.Pemekaran desa/kelurahan dan kecamatan yang pada

prinsipnya bertujuan untuk mempercepat laju pembangunan sehingga beberapa

desa/kelurahan dimekarkan. Jumlah desa/ kelurahan di Kabupaten Dairi tahun

2013 sebanyak 169 desa dengan luas wilayah 1.927,77 Km².19 Tingkat kepadatan

tertinggi terdapat di Kecamatan Sidikalang (573,68 jiwa/ Km² ) dan Kecamatan

Lae Parira (322,28 jiwa Km²). Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan

Silahisabungan (38,21 jiwa/ Km²) dan Kecamatan Tanah Pinem (46,76) jiwa/

Km².

Dari 169 Desa/Kelurahan di Kabupaten Dairi, Desa/Kelurahan dengan

penduduk terbesar adalah Kelurahan Batang Beruh dan Kota Sidikalang di

Kecamatan Sidikalang dengan jumlah masing-masing 10.703 jiwa dan 10.472

jiwa. Sedangkan Desa/Kelurahan dengan penduduk terkecil jumlahnya adalah

Desa Paropo (Kecamatan Silahisabungan) dan Desa Siratah (Kecamatan Silima

19
Ibid,.

38

Universitas Sumatera Utara


Pungga-pungga), masing-masing 401 jiwa dan 411 Jiwa. Data ini dimuat

berdasarkan profil penduduk desa pada keadaan akhir tahun 2013.

Penduduk Kabupaten Dairi keadaan akhir Juni 2013 berjumlah 276.238

jiwa dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 99,71 persen. Dari jumlah

penduduk laki-laki dan perempuan dapat dihitung Laju Pertumbuhan Penduduk

(LPP). Pengambilan tahun dasar perhitungan laju pertumbuhan penduduk (LPP)

adalah tahun 2010 dimana pada tahun tersebut dilakukan sensus penduduk adalah

sebesar 0,59 %.

Ditinjau dari sudut kelompok umur, penduduk Kabupaten Dairi tergolong

dalam penduduk muda karena penduduk usia 0-14 tahun masih sebanyak 36,94%.

Persentase penduduk usia muda tersebut merupakan beban yang sangat berarti

bagi penduduk usia produktif (15-64 tahun), yang berjumlah 152.964 jiwa

(58,40%). Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Sidikalang dan Kecamatan

Sumbul masing-masing sebesar 49.818 jiwa dan 40.352 jiwa.Sedangkanpenduduk

paling sedikit berada di Kecamatan Silahisabungan dan Berampu masingmasing

sebesar 4.555 jiwa dan 8.224 jiwa.Kedua Kecamatan dengan penduduk terkecil

tersebut merupakan Kecamatan pemekaran yang baru definitif beroperasi pada

akhir tahun 2005 dan awal tahun 2003.

2.4.Sosiologi

Pada umumnya daerah Kabupaten Dairi adalah potensi pertanian yang cukup luas

dan sangat besar jumlah hasilnya, sehingga mata pencaharian penduduk yang

terutama adalah pertanian padi, palawija dan tanaman tahunan/bahan perdagangan

ekspor antara lain:

39

Universitas Sumatera Utara


1. Tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela rambat, ketela

pohon, kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau.

2. Tanaman sayur-sayuran seperti cabe, kentang,tomat, buncis, terung,

bayam dan sayur-sayuran lainnya sangat baik di Kabupaten Dairi.

Sedangkan tanaman bawang merah dan bawang putih di Kecamatan

Sumbul yakni didesa Silalahi II dan desa Paropo yang terletak di pinggiran

Danau Toba.

3. Tanaman perdagangan bahan ekspor seperti kopi, kelapa, kemenyan,

cengkeh, tembakau, jahe, dan kemiri serta kulit manis dan nilam. Tanaman

tahunan sangat baik diusahakan serta mempunyai hasil yang cukup besar

jumlahnya sehingga dapat mempengaruhi perekonomian masyarakat

Kabupaten Dairi.

4. Sebagai mata pencaharian tambahan juga diperoleh dari hasil hutan seperti

kayu pertukangan, damar, rotan.

5. Namun sebagian kecil penduduk juga memelihara ternak unggas,

perikanan darat dengan tata cara pemeliharaan secara tradisional sehingga

hanya merupakan penghasilan tambahan, dimana jumlahnya belum

memenuhi standar nasional.

40

Universitas Sumatera Utara


2.5. Lambang Daerah

Lambang Kabupaten Dairi :

1. Lingkaran kiri luar terdiri dari 17 (tujuh belas) kuntum bunga kapas

dibagian bawah terdapat 8 (delapan) batang rotan serta lingkaran kanan

luar terdiri dari 45 (empat puluh lima) butir padi, semuanya

menggambarkan hari sejarah Proklamasi Kemerdekaan Republik

Indonesia 17 Agustus 1945, Kesatuan Lingkaran tersebut juga

mencerminkan kebulatan tekad Rakyat Dairi melawan,

membumihanguskan dan menyinhkirkan Imperialisme, Kolonialisme serta

paham-paham sejenisnya yang tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-

undang Dasar 1945.

2. Bintang segi lima dibagian tengah atas menggambarkan kerukunan,

keharmonisan, toleransi dan kebebasan kehidupan beragama Masyarakat

Dairi yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

3. Gunung dibagian tengah (dibawah bintang) mencerminkan kehidupan

Rakyat Dairi yang tenang, tentram dan aman serta mempunyai ciri-ciri

41

Universitas Sumatera Utara


yang luhur membangun Dairi dengan menghayati, mengamalkan Pancasila

dan Undang-undang Dasar 1945 mewujudkan Masyarakat adil dan

makmur. Gunung juga mencerminkan Daerah yang indah permai dengan

berbagai panorama yang indah dimana seluruh rakyatnya merasa

bertanggungjawab penuh akan kelestarian lingkungan.

4. Rantai yang menghubungkan gunung dengan perisai melambangkan

tatanan kehidupan masyarakat yang berkepribadian luhur, memiliki

semangat gotong-royong yang dinamis sebagai cerminan dari manusia

pembangunan yang tangguh, berpendidikan, taqwa dan beriman.

5. Bambu runcing melambangkan jiwa dan semangat juang patriotis Rakyat

Dairi melawan dan mengusir Imperialis, Kolonialisme, Feodalisme,

Komunisme serta faham-faham sejenis yang bertentangan dengan

pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

6. Perisai dibagian dalam dibagi dalam empat ruang dimana terdapat empat

jenis tanaman yakni kemenyaan (merupakan tanaman khas di Indonesia),

Kopi, Tembakau dan Nilam serta ditopang oleh batang rotan

menggambarkan bahwa komoditi tersebut merupakan komoditi utama

Kabupaten Dairi.

7. Rumah Pakpak Dairi sebagai Aset budaya melambangkan rumah tempat

berlindung yang mencerminkan bahwa Rakyat Dairi akan melindungi dan

menjaga kemerdekaan dan kedaulatan, bangsa ini dari segala rintangan,

ancaman, gangguan dan hambatan dan tantangan pembangunan.

42

Universitas Sumatera Utara


8. Selembar ulos Batak juga sebagai asset biudaya yang merupakan alat

pemersatu dan pengikat persaudaraan dalam adat istiadat masyarakat Dairi

(terdiri dalam empat puak Batak) menggambarkan bahwa untuk mencapai

cita-cita pembangunan masyarakat yang adil dan harus bersatu dengan

motto “Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”.

Keterangan dan artilambang:

1. Warna Kuning, mencerminkan kesabaran, kesejahteraan dan keluhuran.

2. Warna Putih, mencerminkan kesucian dan keiklasan jiwa rakyat Dairi.

3. Warna Hijau, mencerminkan kemakmuran dan kesuburan daerah Dairi.

4. Warna Biru, mencerminkan keindahan dan kesetiaan kepada Negara.

5. Warna Merah, mencerminkan keberanian/semangat yang menyala-nyala.

6. Warna Hitam, mencerminkan kesaksian yang teguh, kuat dan ulet yang

dimiliki oleh rakyat Dairi dalam merebut dan mempertahankan

kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia.

7. Warna Coklat, mencerminkan ketabahan serta semangat dan cita-cita

untuk terus maju bergiat membangun.

2.6. Biografi Eddy Berutu (Bupati Dairi)

Eddy Keleng Ate Berutu (lahir Dolok Ilir, Dolok Batu Nanggar,

Simalungun, Sumatera Utara, 12 Januari 1960; umur 60 tahun) merupakan Bupati

Dairi yang Ke-20 yang menjabat sejak 23 April 2019. Beliau terpilih pada

Pemilukada Serentak yang diadakan pada 27 Juni 2018.

43

Universitas Sumatera Utara


Dr. Eddy Keleng Ate Berutu

Eddy Berutu merupakan putra pasangan dari Drs.Valentine Berutu dan

Makekata R. Br Purba.Memiliki seorang istri bernama Romy Frida M. Simarmata

dan tiga orang anak yaitu Maria Dimitria T. Berutu, Ignatio Edro H. Berutu, Rod

F. Berutu.Eddy Berutu juga merupakan adik dari seorang Anggota DPRD

Sumatera Utara periode 2014 – 2019 yaitu Jenny R. L. Berutu dan abang dari

Bupati Kabupaten Pakpak Bharat yaitu Dr. Remigo Yolando Berutu, Mfin.M.BA

periode 2016 – 2021.

Riwayat Pendidikan

INSTITUSI TAHUN
(Masuk – Lulus)
Sekolah Dasar ST.Yoseph II - Medan 1966 – 1972
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen Imanuel – 1972 – 1975
Medan
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Bandung 1975 – 1979
Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 1980 – 1988
Sekolah Tinggi Theologi “Sunergeo”(STTS), Banten 2013 – 2014
Sekolah Tinggi Theologi IKAT, Jakarta, Indonesia 2014 – 2016

44

Universitas Sumatera Utara


Pendidikan Informal

INSTITUSI TAHUN

Institusi Teknologi Bandung 1980 – 1983

Singapore College of Insurance - Singapore 2005

Financial Planning Standard Board Ltd, Denver – Amerika 2007

Serikat

University of Malaya, Kuala Lumpur 2016

World Institute Action Learning, America 2016

Riwayat Pekerjaan

INSTITUSI KETERANGAN

PT. Matari Advertising Kepala Divisi (1991-1995)

PT. Bank Bali Tbk (sekarang PT. Bank General Manager, Vice President

Permata) (1996-2001)

PT. Prudential Life Assurance, Indonesia Direktur (2001-2005)

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAII) Direktur Eksekutif (2005– 2008)

PT. Media Asuransi Presiden Direktur (2007-2008)

PT. Asuransi Jiwa Adisarana Wanartha Presiden Direktur (2008 -2012)

(WanaArtha Life)

Pacific Conference Asuransi (PIC) Ltd, Hong Direktur (20011-2015)

Kong

PT. Juma Matawari Pendiri dan Komisaris (2011-

sekarang)

Global Advisory Services Limited Pendiri (2012)

PT. JUMA Beraspati Indonesia Pendiri (2015-sekarang)

45

Universitas Sumatera Utara


Riwayat Keorganisasian

ISTITUSI KETERAGAN

Perkumpulan Terjun Payung Anggota dan Atlet (1985-sekarang)

AVES

Perkumpulan Marga-Marga Ketua Umum (2002-sekarang)

Berutu Se-Jabodetabek (PB3I)

Perkumpulan Marga Datuktuk Anggota (2005-sekarang)

Raja Simarmata

Yayasan Valentin Berutu Pendiri (2005-sekarang)

Mercantile Athletic Club, Jakarta Anggota (2005-sekarang)

Ikatan Senior Eksekutif Asuransi Anggota (2010-sekarang)

(ISEA)

Rawamangun Jakarta Golf Club Anggota (2012-sekarang)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Advisory to the Dean (2015-sekarang)

Universitas Gadjah Mada

Perkumpulan Marga-Marga Berutu Penasihat (2015-sekarang)

Se-Jabodetabek (PB3I)

The World Institute for Action Affiliate Partner (2015-sekarang)

Learning, Washington DC, USA

Lions Club Jakarta Cosmic Anggota (2015- sekarang)

Perkumpulan Horas-Halak-Hita Anggota dan Project Head (2015-

(H3) sekarang)

Perkumpulan SUDARA Anggota (2016-sekarang)

Perkumpulan VOX Point Indonesia Wakil Ketua (2016-sekarang)

Ikatan Keluarga Katolik Sumatera Penasehat (2016-sekarang)

Utara (IKKSU)

46

Universitas Sumatera Utara


Partai HANURA Anggota, Wakil Ketua Dewan

Pengurus Daerah Sumatera Utara

(2016-sekarang)

NORTH SUMATERA Pengurus (2016-sekarang)

INVESTMENT FORUM (NSIF)

Persatuan Catur Seluruh Indonesia Koordinator Daerah Dairi-Pakpak

(Percasi) SUMUT Bharat, Dewan Pengurus Daerah

Sumatera Utara (2016-sekarang)

Perkumpulan GAMKI Kabupaten Penasehat (2016-sekarang)

Dairi

Perkumpulan PROJO Kabupaten Ketua DPC (2017-sekarang)

Dairi

LESKO Institute Dewan Pakar (2017-sekarang)

Asosiasi Kontraktor Jasa Ketua I, Dewan Pimpinan Pusat (2017-

Konstruksi Indonesia (AKJI) sekarang)

Kamar Dagang dan Industri Komite Tetap Investasi Keuangan &

(KADIN) Indonesia Perbankan, Konstruksi & Infrastruktur

(2017-sekarang)

47

Universitas Sumatera Utara


2.7. Gambaran Kondisi Politik di Kabupaten Dairi

Pada pemilu Legislatif tahun 2014 terdapat 10 partai yang berpartisipasi di

Kabupaten Dairi dan 9 partai yang dapat memberikan perwakilannya masing-

masing untuk duduk di DPRD.Partai Golkar sebagai partai yang paling banyak

mendapatkan kursi dengan perolehan 11 kursi pada pemilu Legislatif 2014.Pada

kontestasi Pemilukada Dairi 2018 kali ini, terdapat 3 pasangan calon Bupati/Wakil

Bupati yang bersaing dalam memperebutkan kekuasaan agar dapat duduk menjadi

orang nomor satu di Kabupaten Dairi. Pasangan calon (paslon) nomor urut satu,

yaitu Depriwanto Sitohang dan Azhar Bintang dengan partai pengusung Partai

Golkar (11 kursi) dan Partai Amanat Nasional (PAN) (4 kursi).20Paslon

selanjutnya, yaitu Eddy Kelleng Ate Berutu dan Jimmy Andea Lukita Sihombing

dengan partai pengusung yaitu Koalisi Partai PDI Perjuangan (4 kursi), Gerindra

(4 kursi), Hanura (5 kursi), NasDem (3 kursi), Demokrat (2 kursi), dan PKPI (1

kursi) dengan nomor urut dua.Kemudian Paslon terakhir dengan nomor urut tiga,

yaitu Rimso Maruli Sinaga dan Bilker Purba melalui jalur perseorangan atau

independen.

20
Wikipedia, “Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Dairi”,
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Dairi, diakses pada 1Oktober 2020 pukul 20.17

48

Universitas Sumatera Utara


Tabel : Jumlah dan Perolehan Kursi Partai Pemilu Legislatif di Kabupaten Dairi Tahun

2014

PARTAI POLITIK JUMLAH KURSI


Periode 2014-2019

0
PKB

Gerindra 4

PDI Perjuangan 4

Golkar 11

NasDem 3

1
PKS

4
PAN

Hanura 5

Demokrat 2

1
PKPI

Jumlah Anggota 35
Jumlah Partai 9

49

Universitas Sumatera Utara


2.8. Data Calon Kepala Daerah dan Hasil Pemilukada Dairi Tahun 2018

Kehadiran Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah yang dalam salah satu pasalnya menyatakan bahwa pemilihan kepala

daerah dan wakil kapala daerah dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung, jujur, bebas, dan adil. Salah satu wilayah di Provinsi Sumatera Utara

yang melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah secara langsung di tahun 2018

adalah Kabupaten Dairi.Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh para aktor politik

untuk mendapatkan kekuasaan serta kewenangan dalam memimpin daerahnya

untuk menciptakan atau membangun kondisi yang lebih baik dari

sebelumnya.Pasangan calon kepala daerah dan wakilnya ditentukan oleh partai

politik atau gabungan dari partai politik.Kehadiran undang-undang ini

memberikan kesempatan kepada para elit politik untuk menjadi pemimpin dan

mendapat predikat orang nomor satu di kabupaten atau daerahnya. Pada pemilihan

kepala daerah ini, terdapat tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan

bersaing dalam pemilihan umum kepala daerah langsung di Kabupaten Dairi

tahun 2018. Ketiga pasangan calon tersebut bergerilya untuk dapat memenangkan

pemilihan kepala daerah ini.Masing-masing calon bupati dan wakil bupati

didukung oleh partai politik, namun satu pasangan calon bupati dan wakil bupati

merupakan calon perseorangan atau independen. Berikut daftar nama calon bupati

dan wakil bupati beserta partai politik pendukung.

50

Universitas Sumatera Utara


Tabel : Daftar Calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pemilukada Dairi Tahun 2018

Nomor Nama Calon Bupati Nama Calon Wakil Parpol Pengusung


Urut Bupati

• Golkar
1 Depriwanto Sitohang Azhar Bintang • PAN

2 Eddy Keleng Ate Jimmy Andrea Lukita • Hanura


Berutu Sihombing • PDIP
• Gerindra
• Nasdem
• Demokrat
• PKPI
3 Sutan Rimso Maruli Bilker Purba Perseorangan
Sinaga

Pemilukada Dairi Tahun 2018 dimenangkan oleh Paslon No.2 Eddy


Berutu dan Jimmy Sihombing.Berikut adalah rekapitulasi suara pada Pemilukada
Dairi Tahun 2018.

Tabel : Daftar Hasil Perolehan Suara Pemilukada Dairi Tahun 2018

Kandidat Jumlah Persentase

Depriwanto Sitohang-Azhar Bintang 59.228 40,16%

Eddy Keleng Ate Berutu-Jimmy Andrea Lukita Sihombing 86.838 58,88%

Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba 1.418 0,96%

100%

51

Universitas Sumatera Utara


Suara sah 147.484 98,44%

Suara tidak sah 2.344 1,56%

100%

Partisipasi pemilih 149.828 80,09%

Pemilih tidak berpartisipasi 37.268 19,91%

Pemilih terdaftar 187.096 100%

52

Universitas Sumatera Utara


BAB III
ANALISIS STRATEGI EDDY BERUTU DALAM PEMILUKADA DI
KABUPATEN DAIRI TAHUN 2018

3.1. Strategi Politik Eddy Berutu dalam Pemilukada di Kabupaten Dairi


Tahun 2018

Pemilihan kepada daerah merupakan sarana untuk memilih pemimpin

desanya secara langsung.Dimana secara tidak langsung arena pemilihan kepala

desa juga digunakan untuk melaksanakan strategi politik untuk memenangkan

dalam pemilihan kepala desa. Begitu juga dengan Eddy Berutu bersama tim

pemenangannya melaksanakan berbagai strategi politik dengan tujuan untuk

memenangkan di dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Dairi Tahun 2018.

Adapun strategi yang diambil oleh tim pemenangan Eddy Berutu adalah

sebagai berikut:

3.1.1. Penetapan Visi dan Misi Eddy Berutu

Strategi yang dilakukan oleh Eddy Berutu berserta timsuksesnya diawali

dengan penetapan visi dan misi calon bupati. Dimana visi dan misi ini ditetapkan

berdasarkan pengamatan dan pendekatan pribadi yang dilakukan Eddy Berutu

kepada semua lapisan masyarakat Dairi dan berbagai dimensi kelas. Kemudian

melakukan perumusan program kerja dan memetakan basis massa.Dan yang

terahkhir adalah menentukan langkah-langkah yang akanditempuh untuk

memenangkan Pemilukada.

Setelah pemetaan masyarakat terlaksana maka tahap selanjutnya adalah

mensosialisasikan Visi dan Misi Eddy Berutu kepada masyarakat Dairi.

53

Universitas Sumatera Utara


“ Seperti yang kita ketahui bersama dan layaknya dalam hal
pemilihan kepala daerah pada umumnya Visi dan Misi inilah
yang nantinya akan menjadi alat jual saya dalam
mendapatkan kemenangan ini ujar nyaseraya tersenyum.

Adapun yang menjadi visi dan misi Eddy Berutu dituangkan dalam isu-isu

politik tim pemenangnya yang nantinya isu tersebut akan menjadi bahan

kampanye nya. Isu itu adalah melakukan perbaikan dalam bidang kesehatan baik

sumber daya manusianya maupun semua sarana dan prasarana

kesehatannya.Selain dari pada itu Eddy Berutu juga mengedepankan isu perbaikan

kualitas dan kuantitas infrastruktur jala, prasarana perdagangan, ruang publik dan

kreativitas sebagai visi dan misi beliau.Hal ini senada dengan yangdikatakan oleh

seorang warga ibu Desla Simarmata (42 tahun) yang telah diwawancarai oleh

penulis:

“Bahwa saya tertarik untuk memilih Pak Eddy Berutu karena


program-program yang disampaikan oleh Tim Sukses
menyangkut perbaikan untuk kemajuan pertanian karena saya
seorang petani makanya saya tertarik. Demikian juga dengan
kepribadiannya yang saya lihat itu berpendidikan, baik,
bersikap ramah, peduli dan memiliki jiwa sosial kepada
masyarakat”

Selain itu visi, misi dan program kerja yang dibawa oleh calon yang akan

maju di dalam pemilihan bisa mempengaruhi masyarakat, apabila visi, misi dan

program kerja yang hendak diwujudkan kepada masyarakat itu sesuai dengan

keadaan masyarakat dan masyarakat merasa bahwa visi dan misi yang dibawa

jelas dapat menjadikan Kabupaten Dairi semakin baik pasti masyarakat akan

54

Universitas Sumatera Utara


memberikan suaranya dalam pemilihan kepala daerah. Adapun yang menjadi visi

dan misi dari Eddy Berutu adalah21:

a) Visi

Perumusan dan pendalaman terhadap makna yang terkandung dalam visi

dimaksud menghasilkan pilar-pilar visi dengan pemahaman yaitu Dairi

Unggul adalah suatu kondisi yang mencerminkan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan daerah yang :

1. Unggul dalam kualitas dan kuantitas pengelolaan produksi daerah

berbasis industri pertanian unggulan daerah yang nyata dan

memberikan nilai tambah sehingga mampu meningkatkan pendapatan

masyarakat.

2. Unggul dalam standar kualitas dan kuantitas pelayanan publik yang

menjadi pelayanan dasar keutuhan masyarakat, meliputi : kesehatan,

pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat

dan kawasan pemukiman, ketentraman, ketertiban umum dan

perlindungan masyarakat,serta sosial.

3. Unggul dalam standar dan kualitas pelayanan, administrasi dan

manajemen sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah.

b) Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Adapun visi dan misi nya yaitu :

21
Gajah Toba News, “Menilik Visi, Misi Eddy Jimmy di Sidang Paripurna Istimewa DPRD Dairi”,
https://www.gajahtobanews.com/news/daerah/menilik-visi-misi-eddy-jimmy-di-sidang-paripurna-
istimewa-dprd-dairi, diakses pada 7 November 2020 pukul 16.45

55

Universitas Sumatera Utara


1. Meningkatkan kualitas hidup petani dan kesejahteraan masyarakat

secara umum dengan sistem pengelolaam pertanian dan industri

pertanian yang cerdas, modern, serta mampu memberikan nilai tambah

produksi pertanian.

2. Membangun kualitas sumber daya masyarakat Dairi yang sehat, cerdas,

berprestasi, produktif, berbudaya dan berdaya saing.

3. Meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat melalui optimalisasi

pengelolaan sumber daya alam (SDA) daerah secara arif bijaksana,

profesional dan berwawasan lingkungan, penguatan sektor usaha mikro

dan kecil (UMK), serta pengembangan usaha ekonomi kreatif.

4. Merealisasikan dengan komitmen tinggi prnsip penyelenggaraan good

governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dan clean government

(pemerintahan yang bersih) dalam praktek penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dengan menjamin kualitas

pembangunan infrastruktur daerah, saran adn prasarana pelayanan publik dan

informasi publik, yang berbasis transparansi, akuntabel, serta dukungan teknologi

informatika.

3.1.2. Penetapan Program Kerja

Dalam menyusun program kerja yang dibawa oleh Eddy Berutu yang

dibantu tim sukses beliau melihat dan memperhatikan potensi potensi di dalam

daerah untuk dapat menentukan kelak program kerja yang akan

dirancang.Program kerja merupakan salah satu yang digunakan oleh Eddy Berutu

56

Universitas Sumatera Utara


dalam meraih simpati serta dukungan dari masyarakat yang menjadi acuan untuk

membangun Dairi lebih baik lagi.

Hal ini dilakukan, karena apabila dalam menyusun program kerja harus

memperhatikan potensi serta aspirasi masyarakat, maka program kerja yang

ditawarkan akan mewakili keinginan masyarakat dan hal ini akan membuat

masyarakat menerimanya dan pada akhirnya masyarakat akan memilih dirinya

pada saat pemilihan. Keadaan masyarakat menjadi fokus utama yang dijadikan

pertimbangan untuk menyusun program kerja, sehingga menghasilkan program

kerja yang baik dan mewakili masyaarakat. Progam kerja yang ditawarkan

adalah22:

1. Program pertama yang akan dilakukan Eddy Berutu yaitu membangun

infrastruktur jalan dan listrik yang memadai. Menurutnya pembangunan

infrastruktur dapat menjamin standar pelayanan, menjamin aksebilitas,

keamanan dan rasa nyaman bagi masyarakat. Membangun jalan-jalan yang

belum memadai, membuat senyaman mungkin, pemenuhan air juga akan

dikerjakan secepat mungkin, sehingga dengan baiknya pembangunan

infrastruktur yang ada, otomatis ekonomi masyarakat bisa meningkat dan

berjalan dengan baik.

2. Menekan tingkat pengeluaran masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan

dasar.

22
Mustaqim Indra Jaya, “Ini 10 Program Kerja Eddy-Jimmy Bila Terpilih sebagai Bupati dan
Wakil Bupati Dairi, https://medan.tribunnews.com/2018/05/14/ini-10-program-kerja-eddy-jimmy-
bila-terpilih-sebagai-bupati-dan-wakil-bupati-dairi., diakses pada 11 November 2020 pukul 18.30

57

Universitas Sumatera Utara


3. Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan membangun ekonomi

kreatif. Melalui masyarakat Dairi yang cerdas, kreatif dan inovatif berbasis

kearifan lokal, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Memberikan pelayanan kesehatan yang lebih terjangkau. Selain itu

menaikkan kelas akreditasi dan fasilitas RSUD Sidikalang Dairi untuk

dapat menangani segala jenis keluhan penyakit masyarakat.

5. Efisiensi APBD dengan mengelola secara transparan juga menjadi target

program Eddy Berutu dengan memprioritaskan anggaran yang pro

terhadap kepentingan masyarakat.

6. Membangun fasilitas pendidikan yang terjangkau serta memfasilitasi

siswa, guru pendamping dan membuat sekolah unggulan.Memberikan

penghargaan dan perhatian khusus bagi siswa dan guru yang berprestasi.

Pemberian beasiswa bagi mereka yang kurang mampu merupakan salah

satu program yang mampu mendorong semangat belajar anak didik dan

semangat mengajar bagi guru.

7. Mengembangkan seluruh potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Dairi.

Menjadikan pariwisata menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat Dairi,

baik wisata kuliner, wisata adat, wisata petualang, wisata alam, wisata

budaya dan wisata geologi.

8. Memperbaiki sistem pelayanan publik. Sistem yang dibangun adalah

memberikan pelayanan birokrasi yang berbasis teknologi untuk

mempermudah masyarakat mengurus segala bentuk administrasi.

9. Merealisasikan Kartu Tani yang dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Dairi yang umumnya bermata pencaharian sebagai petani.

58

Universitas Sumatera Utara


10. Menciptakan lapangan kerja baru, sehingga masyatakat usia produktif

dapat bekerja. Tentunya Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap pakai itu

harus diimbangi dengan keahlian.

Cara yang digunakan oleh Eddy Berutu dan tim suksesnya dalam

mensosialisasikan program kerja yang dibawa pada saat kampanye dengan cara

melalui tim sukses, kemudiandisampaikan kepada masyarakat agar mengerti

program kerja yang ditawarkan pada saat kampanye dengan cara tim sukses

memberitahu tentang program kerja yang dibawa oleh Eddy Berutu dengan cara

tim sukses yang terjun langsung kedalam masyarakat. Selain itu masyarakat juga

mengetahui program kerja yang ditawarkan oleh kepala daerah terpilih pada saat

diadakan kampanye terbuka yang disediakan oleh panitia penyelenggara

pemilihan kepala daerah.

3.1.3. Pemetaan

Sebagai seorang layaknya petarung politik yang telah berpengalaman

dalam bidang menajemen, Eddy Berutu telah mempunyai strategi pemenangannya

yang diawali dengan melakukan pemetaan masyarakat berdasarkan jenis kelamin,

tingkat pendidikan, status dan pengaruh dalam suatu masyarakat. Penulis juga

telah mewanwancarai ketua tim sukses sendiri dalam hal ini. Hasil wawancara

penulis mendapatkan data bahwa sebelum melakukan petarungan dalam

pemilukada Dairi timpemenangan terlebih dahulu melakukan pemataan

masyarakat seperti yang di sebutkan penulis di atas. Eddy Berutu menilai

bahwasanya ketika ia mengetahui klasifikasi masyarakat berdarasarkan hal di atas,

maka Eddy Berutu akan dengan mudah melakukan pendekatan dengan beberapa

strategi yang telah dirumuskannya. Sehingga personal approach (pendekatan

59

Universitas Sumatera Utara


pribadi) ataupun collective approach (penekatan secara organisatoris) dapat

berhasil.

Pemetaan dilakukan oleh tim sukses yang terjun langsung kelapangan

melakukan pendekatan pada masyarakat dan akhirnya mengetahui siapa yang

menjadi orang kuat atau orang yang berpengaruh dalam suatu wilayah atau

lembaga dan akhirnya merekrutnya menjadi simpul-simpul stargetis bagi

pemenangan nantinya.

Adapun simpul–simpul jaringan tersebut secara langsung dibiayai oleh

Eddy Berutu dalam semua kegiatannya, bahkan semua kebutuhan simpul

diberikan secara tunai.

Untuk menentukan strategi kampanye yang diterapkan kepada

masyarakat diawali dengan melihat potensi suaranya yang sekiranya diperoleh

dalam pemilihan kepala desa.Kegiatan politik untuk memenangkan Eddy Berutu

diawali dengan memetakan basis dukungan yang sekiranya diperoleh dalam

pemilihan kepala daerah. Pemetaan dukungan ini dilakukan untuk mencari

dukungan masyarakat ketika pelaksanaan pemilihan kepala daerah, karena dengan

memperkirakan dukungan yang diperoleh dalam pemilu akan membantu kepala

daerah terpilih dan tim suksesnya untuk mengembangkan strategi yang tepat

didalam mencari dukungan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara

yang dilakukan pada Ketua Tim Pemenangan yaitu Drs. Parlemen Sinaga, MM

(65th) yang mengatakan bahwa:

“berdasarkan hasil perolehan suara, dari 15 kecamatan di


Kabupaten Dairi diperoleh suara di 14 kecamatan yaitu
Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Sumbul, Kecamatan Silima
Pungga-Pungga, Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan
Tigalingga, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Pegagan
Hilir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Siempat

60

Universitas Sumatera Utara


Nempu Hilir, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Gunung
Sitember, Kecamatan Berampu, Kecamatan Silahisabungan,
Kecamatan Sitinjo”

Dari hasil wawancara diatas dapat kita lihat bahwa sebagian besar wilayah

Kabupaen Dairi (14 kecamatan), Eddy Berutu memperoleh dukungan suara

karena dipengaruhi oleh hubungan kekeluargaan maupun kerabat dari Eddy

Berutu yang berperan aktif dalam memperkenalkan dan mempengaruhi

masyarakat.Strategi yang dikembangkan di daerah ini adalah menjaga agar sampai

hari H pada saat pemilihan masyarakat tetap memilih Eddy Berutu dan tidak

terpengaruh untuk berganti pilihan.

Untuk daerah yang bukan merupakan basis pendukung dari Eddy Berutu

digunakan carapendekatan pribadi dan hubungan kekeluargaan untuk mendapat

simpatik dari masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Pemenangan Drs.

Parlemen Sinaga, MM(65th) yakni:

“Ya kalau daerah yang bukan basis kami (Kecamatan


Parbuluan), cukup dengan pendekatan pribadi dan hubungan
kekeluargaan. Tapi karena kami yakin bahwa di hampir semua
kecamatan kami memiliki suara yang banyak, sehingga tidak
memfokuskan di tempat yang bukan basis kami”

Pemilihan kendaran politik dianggap dapat menjadi strategi yang efektif

dan efisien jika menempatkan cara-cara yang tepat selama masa kampannye.Eddy

Berutu menggunakan pendekatan-pendekatan dengan memanfaatkan partai politik

sebagai kendaraan politiknya, yang dianggap dapat membawa keuntungan bagi

hasil pemilihan kepala daerah nantinya. Partai PDIP, Hanura, Gerindra, Nasdem,

Demokrat dan PKPI dipandang sebagai partai yang memiliki peluang besar, yang

mana dalam pemilihan calon legislatif di Kabupaten Dairi memperoleh jumlah

61

Universitas Sumatera Utara


total kursi sebanyak 19 kursi. Inilah yang menjadi modal awal Eddy Berutu untuk

semakin memperkuat tingkat kemenangan pada Pemilukada nanti.Hal ini

diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada Perwakilan Partai

Pengusung serta Tim Penasihat Pemenangan Markus W.S. Purba SE (50 th) yang

mengatakan bahwa:

“Dengan koalisi partai yang terdiri dari PDI Perjuangan (4


kursi), Gerindra (4 kursi), Hanura (5 kursi), NasDem (3 kursi),
Demokrat (2 kursi), dan PKPI (1 kursi) dengan total 19 kursi,
kami meyakini melalui strategi koalisi partai dapat
menghantarkan kami menuju kemenangan di Pemilihan
Kepala Daerah nanti”

Tim sukses Eddy Berutu juga membangun citra positif untuk menarik

simpati masyarakat dengan cara menunjukkan sikap yang ramah dan peduli

terhadap masyarakat serta mengenalkan program kerja yang akan dijalankan

ketika terpilih. Dalam mengenalkan program kerja tersebut tim sukses Eddy

Berutu mendatangi masyarakat satu per satu.

“Kalau berdasarkan cara kampanye, Tim Pemenangan lebih banyak

mensosialisasikan program kerja dari calon bupati dalam memajukan Kabupaten

Dairi. Tim pemenangan berfokus dari mulai tingkat desa,kecamatan sampai ke

kabupaten, mencanangkan program yang akan dilaksanakan, terlebih lagi ke

pemilih pemula.Tim hanya menyediakan tempat dan konsumsi untuk masyarakat

serta hiburan yang membangun semangat”

3.1.3.1. Rekrutment Orang yang Berpengaruh

Sebagai seorang yang mempunyai wewenang dan pengaruh yang besar di

dalam suatu desa, sangatlah mempunyai potensi yang besar dalam mempengaruhi

suara masyarakat bagi satu calon Bupati pada daerah.Tentunya ini berkaitan

62

Universitas Sumatera Utara


dengan kuasa dan wewenangnya sehingga masyarakat bisa segan ataupun pun

takut jika tidak mengikuti arahan aparat/perangkat desa tersebut.Hal ini sering

terjadi bahkan kerap kali terjadi jika setiap tahun pemilihan kepala

daerah.Masyarakat yang hidupnya sebahagian besar dibawah taraf garis

kemiskinan, tentunya juga mempunyai kepentingan atau urusan administrasi

kependudukansetiap saat dan harus berhadapan dengan perangkat desa.Hal ini

otomatis tentunya mengakibatkan mereka mejadi segan ataupun takut jika

menolak arahan dari kepala desa atau perangkat desa yang lainnya.

Potensi ini tentunya sangat di sadari oleh Eddy Berutu dan Tim

Pemenangan, sehingga setelah melakukan pemetaan tadi maka mereka

mengadakan rekrutmen kepada setiap kepala desa yang ada.Rekrutmen ini bisa

dilakukan secara langsung ataupun melalaui pendekatan teman, saudara ataupun

lembaga adat.

3.1.3.2. Pendekatan Sosial Terhadap Organisasi Kepemudaan dan


Kemasyarakatan.

Dalam skala statisik kependudukan di Daerah Dairi jumlah dan potensi

pemuda sangatlah besar sekali jika melakukan suatu gerakan politik.Hal ini

terlihat jelas dari banyaknya organisasi kepemudaan yang penulis dapatin di

masyarakat Dairi. Organisasi ini ada yang bersifat sosial, kebudayaan maupun

politik, sebagai contoh; Ikatan Pemuda Karya (IPK), Pemuda Pancasila (PP),

Angkatan Muda Pembaharu Indonesia (AMPI), Manusia Pancasila Indonesia

(MPI), Pemuda Marga Silima (MPI), Banteng Muda Indoensia (BMI), Pemuda

Panca Marga dll.

63

Universitas Sumatera Utara


Menyadari potensi kepemudaan ini maka Eddy Brutu langsung melakukan

pendekatan kepada setiap organisasi kepemudaan yang ada di Daerah Dairi,

melaluikontak-kontak simpul yang telah tim suksesnya rekrut. Hingga hasilnya

hampir semua ketua-ketua organisasi tersebut setuju untuk mendukung Eddy

Berutu sebagai Bupati Dairi, seperti hasil wawancara yang dilakukan kepada

Bapak Saut Kudadiri (Ketua DPK Masyarakat Pancasila Indonesia/MPI Dairi) :

“Kami menyatakan siap untuk berjuang mengeluarkan seluruh


tenaga untuk memenangkan Eddy Berutu “, ujarnya.

3.1.4. Sosialisasi Visi / Misi dan Program Kerja

Visi dan Misi serta Program Kerja yang telah ditetapkan bersama dengan

tim pemenangan tentunya harus disampaikan secara luas dan cepat. Untuk itu

diperlukan strategi ataupun cara penyampaian visi dan misi tersebut yang harus

disesuaikan dengan keadaan daerah maupun kareakteristik masyarakatnya

masing-masing. Maka dibawah ini adalah bentuk-bentuk sosialisasi yang di pakai

oleh Tim Eddy Berutu dalam memenangkan pemilihan umum.

3.1.4.1. Media Massa

Secara geografis Dairi adalah suatu daerah yang letaknya dikelilingi oleh

sejumlah bukit dan pegunungan yang dikenal sebagai gugusan bukit barisan. Hal

ini mengakibatkan sulitnya menjangkau penduduk untuk menyampaikan visi dan

misi Eddy Berutu, sehingga media massa adalah salah satu cara yang paling

efektif dalam mensosialisasikan visi dan misi Eddy Berutu. Ketika penulis

64

Universitas Sumatera Utara


melakukan wawancara kepada Eddy Berutu, beliau mengatakan bahwa di daerah

Sidikalang sudah hampir semua desa bisa terjangkau saluran TV khususnya TVRI

maupun gelombang radio. Ini sangat efektif menurut beliau sehingga mereka tidak

harus mengunjungi daerah-daerah yang sulit dikunjungi.

“ Tinggal membuat iklan saja dibeberapa media baik yang


ada di Dairi mapun di Medan … yang tentu jangkaunya harus
jauh sehingga semua masyarakat bisa melihat dan
mendengarkannya “, ujarnya.

Adapun Media Massa yang dipakai oleh Tim Pemenangan antara lain:

Radio GET.88.2 FM Sidikalang, Radio Suara Berkat (RSB FM), Radio RRI

Medan, TVRI Medan dan TVRI Jakarta, Metro TV, MNC TV, Koran Sinar

Indonesia Baru (SIB), Koran WASPADA. Radio KISS FM Medan dan masih

banyak lagi.

Dalam sebuah pemilihan diperlukan sebuah jargon yang mudah diingat

masyarakat.Baik itu pemilihan presiden, gubernur, bupati maupun kepala desa

sekalipun. Di dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Dairi, Eddy Berutu

beserta tim suksesnya menggunakan sebuah jargon yang dijadikan di dalam

pemilihan yaitu “DAIRI UNGGUL”.

Untuk mensosialisasikan jargon yang digunakan Eddy Berutu yang

dibantu oleh tim suksesnya adalah dengan menggunakan media kampanye seperti

spanduk, baliho dan pamflet bergambar foto-foto secara besar-besaran yang

dipasang di seluruh jalan desa, kelurahan dan di gang-gang dan tempat-tempat

yang dianggap strategis, mudah dlihat oleh masyarakat selain itu penggunaan

media massa juga dia anggap media berkampanye yang bagus karena di zaman

yang serba canggih sekarang ini, masyarakat lebih banyak menggunakan media

65

Universitas Sumatera Utara


sosial. Hal ini didukung dengan hasil wawancara dengan Ketua Tim Pemenangan

yaitu Drs. Parlemen Sinaga, MM (65th) sebagai berikut:

“Kami juga menggunakan media massa lokal dan nasional


baik secara cetak dan elektronik untuk memberikan informasi
secara meluas. Agar masyarakat dapat mengenal dan
memahami apa-apa saja yang menjadi visi misi dan program
kerja kami”

3.1.4.2. Brosur dan Kalender

Visi dan Misi sangatlah perlu untuk diingat dan dipikirkan sehingga

pengetahuan dan kecintaan terhadap seorang bakal calo bupati tentu akan terjadi.

Bukan hanya sebatas mendengarkan saja tetapi sangat efektif jika visi dan misi

tersebut di tuangkan dalam bentuk cetakan dan dapat dimiliki oleh calon

pemilih.Untuk itu Tim Eddy Berutu dalam sosialisasi nya mencetak lebih dari

10.000 exemplar brosur dan 10.000 exemplar kalender juga kartu nama, yang

dibagi bagikan nantinya pada saat kampanye maupun tidak.

3.1.4.3. Reklame / Baliho

Selain dari pada brosur dan kalender yang dicetak dalam partai besar

sebagai sarana sosialisaai yang juga sangat efektif adalah membuat baliho mapun

umbul-umbul reklame diri yang nantinya akan di pasang jalan-jalanan, sudut-

sudut kota maupun desa-desa yang menurut Eddy Berutu adalah tempat yang

strategis. Menurut Eddy Berutu dimana tempat yang penduduknya banyak maka

ia akan memasang baliho yang besar, guna menunjukkan eksistensi dirinya.

66

Universitas Sumatera Utara


3.1.4.4. Personal and Collective Approach

Dalam mengenalkan program-program Eddy Berutu, Tim Sukses

mengunjungi masyarakat yang menjadi sasaran dalam sosialisasi mulai dari

tingkat dusun, tingkat desa yang dilakukan oleh Koordinator Desa.Demikian juga

sampai kepada tingkat kecamatan dan kabupaten yang dilakukan oleh masing-

masing Tim Sukses.Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan

Koordinator Desa Anny Eriwaty Gurning (49 tahun) berikut :

“Strategi yang saya lakukan yaitu mendatangi masyarakat


satu persatu, menyampaikan dan meyakinkan bahwa program-
program yang sudah dirancang Eddy Berutu kelak akan
dilaksanakan.

Eddy Berutu dan tim suksesnya mempersiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan kampanye adalah 5 bulan sebelum pemilihan kepala daerah.

Dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Dairi tahun 2018 yang dilaksanakan

pada bulan Juni.Eddy Berutu beserta wakilnya keluar sebagai pemenangan dengan

memperoleh suara sebanyak 86.838 suara dengan persentasi suara 58,88%.

Cara penggalangan dukungan yang ditempuh oleh Eddy Berutu dibantu

oleh tim suksesnya adalah dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat

baik secara pribadi maupun kelompok, cara pendekatann secara kelompok kepada

masyarakat dilakukan dengan tim sukses mengadakan pertemuan secara adat,

karena tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Sumatera Utara khususnya

masyarakat Dairidalam konteks ini sangatlah kental akan adat nya.

Kegiatan atau acara yang dilakukan di Kabupaten Dairi tidak terlepas dari

adat. Dalam acara-acara kekeluargaan (punguan marga) seperti ini Eddy Berutu

dan tim suksesnya kerap kali datang untuk memperkenalkan diri kepada

67

Universitas Sumatera Utara


masyarakat serta memperkenalkan dan menjelaskan program kerja yang akan

dibuatnya apabila kelak terpilih nantinya serta menunjukkan keseriusan untuk

melalukan perubahan di Kabupaten Dairi.Hal ini senada dengan pernyataan

Perwakilan Partai Pengusung serta Tim Penasihat Pemenangan Markus W.S.

Purba SE (50 th)yakni:

“Kita sebagai orang Batak yang berbudaya, Pak Eddy Berutu


beserta tim sukses menggunakan hubungan jalinan
kekeberatan antar marga-marga dengan mendekatkan diri
kepada punguan”marga yang berkaitan dengan beliau untuk
menggalang dukungan”

3.1.5. Tindakan Pemenangan Pemilu

Selain dari pada strategi pemenangan yang disebutkan di atas ada beberapa

tindakan yang lain yang juga dilakukan oleh Tim Eddy Berutu dan memenangkan

pemilukada di daerah Dairi. Tindakan pemenangan ini sangatlah besar

pengaruhnya bagi kemenangan Eddy Berutu.

Tindakan pemenangan yang dilakukan oleh Tim Eddy Berutu pada

mempunyai resiko dari yang aman-aman saja hingga sampai mempunyai resiko

yang sangat tinggi. Namun semua itu dilakukan demi mendapatkan suara yang

banyak. Seperti prinsip ekonomi “High Risk High Return“(semakin besar besar

resiko suatu tindakan maka semakin besar keuntungan yang diperoleh) demikian

juga berlaku dalam sistem pemilihan umum di Daerah Dairi.

68

Universitas Sumatera Utara


3.1.5.1Kampanye Berjadwal

Kampanye adalah suatu program yang telah ditetapkan oleh Komisi

Pemilihan Umum (KPU) sebagai salah satu wadah untuk menyampaikan visi dan

misi dari setiap calon bupati kepada masyarakat pedukungnya secara

langsung.Biasanya program kampanye ini mempunyai batas waktu hingga hari

“H” pemilihan tiba. Untuk efektifitas waktu yang diberikan itu maka tim Eddy

Berutu menyusun jadwal kampanye yang terjadwal hingga semua desa di daerah

Dairi terkunjungi semua.

Kampanye berjadwal ini diharapkan akan membawa dampak yang positif

bagi kedua belah pihak baik Eddy Berutu dan masyarakat pedukungnya.

Kampanye berfungsi sebagai ajang komunikasi langsung dengan antara Eddy

Berutu dan pendukungnya, semua visi misi dan program kerja diutarakan disana.

Selain dari pada itu isu-isu krusial yang menjadi permasalahan disana akan

menjadi janji penuntasan bagi Eddy Berutu.

3.1.5.2 Bakti Sosial

Untuk memenangkan suatu kontes pemilihan umum, sudahlah sangat

biasa jika seorang calon bupati mencari perhatian masyarakat agar suaranya kelak

akan diberikan kepada si calon pemenangan tersebut. Sebagai bukti kepedulian

Eddy Berutu kepada masyarakat Dairi, maka beliau sering membuat bakti sosial

kepada masyarakat dengan cara mengunjungi desa-desa dengan memberikan

bantuan sosial berupa makanan minuman maupun bantuan uang tunai ketika

69

Universitas Sumatera Utara


masyarakat sedang merayakan hari raya agamanya maupun pada saat masyarakat

mengalami bencana.

Program kunjungan bakti sosial ini di atur jauh-jauh hari dengan

memakai simpul jaringan yang ada. Biasa informasi didapat dari aparat desa yang

telah di rekrut. Kemudian informasi akan diolah tim pemenangan dan akhirnya

diputuskan bersama setelah Eddy Berutu menyetujuinya.

Selain bentuk kegiatan bakti sosial di atas, ada juga kegiatan yang berupa

pengadaan pengobatan gratis, dimana tim sukses Eddy Berutu mengumpulkan

dokter-dokter yang bersimpatisan kepadanya dan melakukan pengobatan gratis

atas nama Eddy Berutu.

3.1.5.3 Sumbangan Ambulance

Sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat bawah Eddy Berutu juga

memberikan bantuan ambulance sebanyak 5 unit yang dapat digunakan secara

gratis jika masyarakat mengalami kedukaan atau sakit.Ambulance di design

secara unik dengan menggunakan beberapa stiker yang bergambarkan Eddy

Berutu dengan harapan masyarakat kelak banyak mengenal Eddy Berutu.Jika

masyarakat membutuhkan bantuan mobil ambulance ny dengan segera dapat

mendatangi posko pemenangan Eddy Berutu atau bisa menghubungi Tim

Pemenangan langsung.

70

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan atas uraian di atas adapun kesimpulan yang dapat ditarik

adalah :

1. Menetapkan visi dan misi beserta program kerja, dimana visi dan misi ini

ditetapkan berdasarkan pengamatan dan pendekatan pribadi yang

dilakukan Eddy Berutu kepada semua lapisan msyarakat Dairi dan

berbagai dimensi kelas. Eddy Berutu beserta Tim Pemenangan juga

melihat dan memperhatikan potensi potensi di dalam daerah untuk dapat

menentukan kelak program kerja yang akan dirancang

2. Kemudian langkah yang ditempuh oleh Eddy Berutu adalahdengan

memetakan basis dukungan yang sekiranya diperoleh dalam pemilihan

kepala daerah.Pemetaan dukungan ini dilakukan untuk mencari dukungan

masyarakat ketika pelaksanaan pemilihan kepala daerah, karena dengan

memperkirakan dukungan yang diperoleh dalam pemilu akan membantu

kepala daerah terpilih dan tim suksesnya untuk mengembangkan strategi

yang tepat didalam mencari dukungan masyarakat. Dengan strategi

memetakan basis dukungan maka Eddy Berutu memperoleh suara yang

banyak di 14 kecamatan dari 15 kecamatan di Kabupaten Dairi.

3. Strategi selanjutnya dengan cara memperoleh dukungan suara yang

dipengaruhi oleh hubungan kekeluargaan maupun kerabat dari Eddy

71

Universitas Sumatera Utara


Berutu dan Tim Pemenangan yang berperan aktif dalam memperkenalkan

dan mempengaruhi masyarakat. Strategi ini dilakukan untuk menjaga agar

sampai hari H pada saat pemilihan masyarakat tetap memilih Eddy Berutu

dan tidak terpengaruh untuk berganti pilihan.

4. Menggunakan partai politik sebagai kendaraan politiknya dengan cara

berkoalisi dengan banyak partai lain, yang dianggap dapat membawa

keuntungan bagi hasil pemilihan kepala daerah nantinya. Partai PDIP,

Hanura, Gerindra, Nasdem, Demokrat dan PKPI dipandang sebagai partai

yang memiliki peluang besar, yang mana dalam pemilihan calon legislatif

di Kabupaten Dairi memperoleh jumlah total kursi sebanyak 19 kursi.

5. Mengenalkan program kerja yang akan dijalankan ketika terpilih dengan

sikap yang ramah dan peduli terhadap masyarakat baik secara kampanye

langsung maupun lewat media massa. Dalam mengenalkan program-

program kerja Eddy Berutu dan Tim Pemenangan mengunjungi

masyarakat yang menjadi sasaran dengan cara sosialisasi mulai dari

tingkat dusun, tingkat desa dan sampai kepada tingkat kecamatan serta

kabupaten.

6. Kemudian melakukan tindakan-tindakan yang menentukan untuk

memenangkan Pemilukada seperti dengan berkampanye terjadwal,

mengadakan bakti sosial, memberikan bantuan seperti mobil ambulance

dan melakukan serangar fajar.

72

Universitas Sumatera Utara


4.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, adapun saran yang dapat dikemukakan

penulis adalah :

1. Untuk kepala daerah yang terpilih, seyogyanya menjalankan yang sudah

menjadi program kerja yang telah dijanjikan sewaktu kampanye untuk

pembangunan Kabupaten Dairi yang lebih baik lagi.

2. Untuk masyarakat Kabupaten Dairi, diharapkan dapat berpartisipasi aktif

serta mengawasi kegiatan program kerja yang akan dilaksanakan oleh

pemimpin kepala daerah yang telah terpilih, karena bagaimanapun juga

semua kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah akan

berdampak juga ke masyarakat luas.

73

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Budiarjo, Miriam. 1985. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Cangara, Hafied. 2009. Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Chalid, Phenie. 2006. Pilkada Langsung, Demokratisasi Daerah dan Mitos Good

Governence. Jakarta: Partnership Kemitraan.

Creswell W. John. 2012. Research Design. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gatara, Sahid. 2009. Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan. Bandung: Pustaka Setia

Scholerder, Peter. 2003. Strategi Politik Friedch-Naumman-Stiftung. Jakarta: PT Mita

Alembana Grafika.

Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Widisuasarana.

Tabroni, Roni. 2014. Marketing Politik, Media dan Pencitraan di Era Multipartai.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tim Prima Pena. 2006. Kamus Ilmia Populer. Surabaya: Gitamedia Press.

Toni Andrianus, Efriza, Kemal Fasyah. 2006. Mengenal Teori-Teori Politik. Bandung:

Nuansa.

74

Universitas Sumatera Utara


Website

https://news.detik.com/berita/d-3479819/ini-171-daerah-yang-gelar-pilkada-
serentak-27-juni-2018/ Ini 171 Daerah yang Gelar Pilkada Serentak 27 Juni 2018.
Diakses pada tanggal 21 Mei 2019 pukul 16.17 WIB.

https://dairikab.go.id/, diakses pada 29 Juli 2020 pukul 17.35

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Dairi, diakses pada 1 Oktober 2020


pukul 20.17

https://www.gajahtobanews.com/news/daerah/menilik-visi-misi-eddy-jimmy-di-
sidang-
paripurna-istimewa-dprd-dairi, diakses pada 7 November 2020 pukul 16.45

https://medan.tribunnews.com/2018/05/14/ini-10-program-kerja-eddy-jimmy-bila-
terpilih-sebagai-bupati-dan-wakil-bupati-dairi, diakses pada 11 November 2020
pukul 18.30

75

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Transkrip Wawancara

A. Pedoman Wawancara untuk Ketua Tim Pemenangan (Drs. Parlemen


Sinaga, MM)

1. Strategi apa saja yang dilakukan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan untuk

memenangkan Pemilukada Dairi Tahun 2018?

Jawaban :Dengan kampanye di kecamatan-kecamatan di Dairi untuk

menggalang suara, mencari orang yang berpengaruh di tingkat kecamatan dan

desa lalu memetakan kira-kira berapa suara yang diperoleh ketika pemilukada.

Ada juga mencari dukungan dari hubungan kekeluargaan, dan juga

memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat.

2. Bagaimana pemetaan yang dilakukan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan

untuk menggalang atau memperoleh suara?

Jawaban : Dengan menempatkan Tim Pemenangan di tingkat kecamatan

bahkan di tingkat desa/dusun, lalu mencari dan mendekatkan diri kepada

masyarakat agar suara dapat diperoleh.

3. Apa saja hal yang dilakukan oleh Eddy Berutu dan Tim Pemenangan di

tempat yang bukan basis pendukung?

Jawaban : Strategi kita siapa yang bisa kita rangkul di daerah itu, ya kita

rangkul.Menjaga suara dari masyarakat agar tetap memilih Eddy Berutu.

4. Bagaimana cara pendekatan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan kepada

masyarakat untuk memperleh dukungan?

76

Universitas Sumatera Utara


Jawaban : Turun ke daerah-daerah untuk melakukan kampanye dan

menjelaskan apa saja yang menjadi kelebihan Eddy Berutu untuk merubah

Dairi lebih baik.

Jawaban : Kita mengkoordinir orang-orang yang kita miliki untuk melakukan

pendekatan berdasarkan segmen-segmen yang sesuai misalnya untuk

mendekati perkumpulan atau organisasi ini maka kita gunakan juga orang

yang mampu menjangkau mereka.

5. Bagaimana cara Eddy Berutu dan Tim Pemenangan dalam membangun citra

positif di mata masyarakat?

Jawaban : Dengan mengkampanyekan tujuan dan rancangan Eddy Berutu

untuk Dairi kedepannya. Menyampaikan sifat, kinerja, dan kelebihan yang

beliau miliki.

6. Apakah Eddy Berutu dan Tim Pemenangan menggunakan media massa dalam

kampanye?

Jawaban : Ya kami menggunakannya juga, baik itu dari spanduk, baliho,

koran, stasiun televisi dan juga dari media massa online.

B. Pedoman Wawancara untuk Perwakilan Partai Pengusung (Markus W.S.


Purba SE)

1. Bagaimana cara pendekatan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan kepada

masyarakat untuk memperleh dukungan?

Jawaban : Dengan cara kampanye rutin, menyampaikan program kerja dan

menjelaskan visi misinya tentang Dairi yang ingin Beliau rubah.

2. Strategi apa saja yang dilakukan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan untuk

memenangkan Pemilukada Dairi Tahun 2018?

77

Universitas Sumatera Utara


Jawaban : Dengan melakukan pendekatan melalui hubungan kekeluargaan,

dengan cara ikut menghadiri Punguan-Punguan Marga.

3. Bagaimana pemetaan yang dilakukan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan

untuk menggalang atau memperoleh suara?

Jawaban : Tim Pemenangan mencari orang yamg memiliki pengaruh kuat lalu

di-rekrut untuk menjadi orang yang memengaruhi masyarakat agar memilih

Eddy Berutu.

4. Bagaimana cara Eddy Berutu dan Tim Pemenangan dalam membangun citra

positif di mata masyarakat?

Jawaban : Dengan bersikap ramah dan sopan kepada masyarakat, kemudian

menunjukkan sisi positif dan kelebihan yang Eddy Berutu miliki agar

membuktikan bahwa Eddy Berutu layak memimpin Dairi.

C. Pedoman Wawancara untuk Perwakilan Tim Sukses dari Ormas (Saut


K. Kudadiri)

1. Bagaimana cara yang ditempuh oleh Eddy Berutu dan Tim Pemenangan

dalam mensosialisasikan visi, misi dan program kerja?

Jawaban : Kami juga ikut turun ke lapangan dan ke masyarakat untuk

menyampaikan apa saja hal yang ingin dilakukan Pak Eddy Berutu kepada

Dairi ini kedepannya.

2. Apa saja hal yang dipersiapkan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan dalam

kampanye?

Jawaban : Selama kampanye kami mengumpulkan masyarakat dan membuat

sebuah acara agar dapat menyampaikan visi misi dan program kerja Pak Eddy

Berutu.

78

Universitas Sumatera Utara


D. Pedoman Wawancara untuk Perwakilan Koordinator Desa (Anny
Eriwaty Gurning)

1. Bagaimana cara atau strategi yang Ibu lakukan sebagai Koordinator Desa

untuk mencari suara dan memperoleh dukungan dari masyarakat yang Ibu

dekati?

Jawaban : Saya ya mendatangi masyarakat ke rumah-rumah warga dan

menyampaikan apa-apa saja yang menjadi program kerja Pak Eddy Berutu

dan apa saja kelebihan yang dimiliki Pak Eddy Berutu sehingga layak menjadi

Bupati nantinya.

2. Bagaimana cara yang ditempuh oleh Eddy Berutu dan Tim Pemenangan

dalam mensosialisasikan visi, misi dan program kerja?

Jawaban : Dengan menyampaikan kepada masyarakat visi misi serta program

kerja Eddy Berutu secara langsung dan melalui media massa seperti spanduk,

pamphlet.

E. Pedoman Wawancara untuk Perwakilan Warga (Desla Simarmata)

1. Apa saja hal yang dilakukan Eddy Berutu dan Tim Pemenangan sehingga Ibu

tertarik dalam memilih Eddy Berutu?

Jawaban : Tim Pemenangan mendatangi saya dengan menyampaikan program

kerja dan mengenalkan bagaimana sosok Eddy Beruru. Kemudian

menjelaskan apa saja hal yang nanti bakal dirubah ketika terpilih. Karena saya

profesinya Petani, beliau memiliki visi misi untuk meningkatkan kualitas

pertanian di Dairi.

79

Universitas Sumatera Utara


2. Bagaimana citra Eddy Berutu dimata masyrakat khususnya Ibu?

Jawaban : Menurut saya beliau itu orangnya ramah, berpendidikan,

berwawasan luas dan layak menjadi Bupati nantinya.

Lampiran 2
Wawancara

Wawancara dengan Drs. Parlemen Sinaga, MM, Ketua Tim Pemenangan Eddy
Berutu, tanggal 15 September 2020, di Kediaman Drs. Parlemen Sinaga, MM,
Sidikalang.

Wawancara denganMarkus W.S. Purba SE, Perwakilan Partai Pengusung serta


Tim Penasihat Pemenangan Eddy Berutu, tanggal 10 September 2020, di
Kediaman Penulis Sidikalang.

Wawancara denganSaut K. Kudadiri, Perwakilan Tim Sukses Ormas Eddy


Berutu, tanggal 15 September 2020, di Kediaman Saut K. Kudadiri Sidikalang.

Wawancara denganAnny Eriwaty Gurning, Perwakilan Koordinator Desa, tanggal


15 September 2020, di Kediaman Saut K. Kudadiri Sidikalang.

Wawancara denganDesla Simarmata, Perwakilan Warga, tanggal 16 September


2020, di Kediaman Penulis Sidikalang.

80

Universitas Sumatera Utara


Ketua Tim Pemenangan : Bapak Drs. Parlemen Sinaga, MM

Perwakilan Partai Pengusung serta Tim Penasihat Pemenangan :BapakMarkus

W.S. Purba SE

81

Universitas Sumatera Utara


Tim Sukses Ormas : Bapak Saut K. Kudadiri

Koordinator Desa :IbuAnny Eriwaty Gurning

82

Universitas Sumatera Utara


Warga : Ibu Desla Simarmata

83

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai