Disusun oleh :
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa. Atas rahmat dan hidayah- Nya, kami dapat menyelesaikan penelitian
Jakarta Di Masa Menjelang Pemilu 2024 (Studi pada Caleg 2024 Dedi
Supriadi).”
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Achmad
pemilihannya.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan
penelitian ini. Kami juga berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi
Kelompok 20
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
DAFTAR PUSTAKA………………………...…………………………………… 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara demokrasi yang segala aturannya telah ditetapkan dalam
UUD 1945. Salah satu wujud nyata dari negara demokrasi adalah adanya pemilihan
umum yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali untuk memilih Presiden, DPR, DPRD, dan
DPD. Pada masa menjelang pemilu tentunya akan dilakukan yang namanya kampenye,
dimana para calon legislatif akan memberikan janji – janji, soasialisasi program yang akan
dilakukan jika ia terpilih, memberikan jargon politik, dan lain – lain. Tujuan dari
kampanye sendiri adalah untuk meyakinkan pemilih agar memilih mereka di pemilu nanti
dengan menjanjikan visi/misi, program, dll. Selain itu agar masyarakat mengetahui siapa
saja calon pemimpin yang akan mewakili serta melayani rakyat dengan baik. Tentunya
ada banyak calon dari berbagai parati politik yang akan maju pada pemilihan umum tahun
2024 nanti, dari sekian banyaknya calon anggota dewan tentunya kita harus bisa memilih
yang terbaik, agar nantinya semua aspirasi yang masyarakat sampaikan akan terwujud
dengan baik. Maka dari itu ada pentingnya bagi kita sebagai calon pemilih pemimpin,
lebih mencari tahu lagi tentang calon – calon yang akan maju nantinya. Ada banyak
program unggulan yang dilakukan di wilayah yang dijadikan sasaran dalam pemilu 2024
nanti untuk perolehan kursi sebagai anggota legislatif. Tujuannya untuk memobilisasi
pendukung melalui kampanye, dan penggunaan media massa. Dalam kaitannya dengan hal
ini, Strömbäck dan Kiousis (2014) menyatakan, sebagian besar penelitian berfokus pada
secara langsung, melalui media berita, atau pada keseluruhan teknik kampanye dan
komunikasi politik.
1
Menurut Schedler dalam Al-Hamdi, R. (2021), untuk memperoleh
sebagai pemilih, kepentingan dasar pemilih dan harapan dari konstituen yang ingin
pemasaran politik untuk memperoleh dukungan dari komunitas pemilih. Dalam hal
ini, sangat penting bagi para calon anggota legislatif untuk riset terlebih dahulu
bagaimana pola kehidupan, kegiatan, apa kebutuhan dan keinginan dari masyarakat
penelitian ini yaitu “Bagaimana strategi komunikasi politik calon anggota legislatif
Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
dilakukan calon anggota legislatif DPRD Dedi Supriadi dengan masyarakat di daerah
2
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian yang saya lakukan memiliki manfaat
sebagai berikut:
komunikasi politik yang dilakukan calon anggota legislatif DPRD Dedi Supriadi
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi tambahan literatur, terkait Pola
pengetahuan, wawasan, serta informasi kepada peneliti dan pembaca untuk menyadari
pentingnya mengetahui tentang calon pemimpin yang akan memimpin daerah kita
nantinya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terhdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan juga
untuk menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya, selain itu kajian terhdahulu
juga dapat menunjukkan orisinalitas dari penelitian. Pada bagian ini peneliti
mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait dengan penelitian yang sedang
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang masih terkait dengan tema yang peneliti kaji:
1. “Pola Komunikasi Politik Calon Legislatif Partai Nasdem Dalam Pemilu Serentak Di
Kabupaten Bulukamba” oleh Idzal Salwa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Hasil penelitian:
1) Pola Komunikasi
Kabupaten Bulukumba sangat baik hal ini dapat dilihat dari pola-pola
komunikasi Partai Nasdem sangat baik pada pemilu serentak kemarin Partai
Bulukumba.
4
b. Pola Komunikasi Informal
Pola komunikasi informal Partai Nasdem sudah sangat baik hal ini
dikarenakan para caleg yang direkrut oleh Partai Nasdem sangat aktif dalam
mereka membangun hubungan emosional yang baik selain itu pola komunikasi
informal dari para pengurus Partai Nasdem sangat cerdas karena mereka
a. Faktor Pendukung
b. Faktor penghambat
Dalam Pemilu Tahun 2019 (Fraksi Partai Solidaritas Indonesia)” oleh Djoni Gunanto,
Lusi Andriyani, Muhammad Sahrul. Program Studi Ilmu Politik dan Program Studi
Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
5
Dalam menghadapi pemilu legislatif tahun 2019 di Tangerang Selatan, caleg
kultural turun kepada masyarakat dilanjutkan dengan maping politik dan yang terakhir
menghadirkan politik yang sehat dan elegant, dalam hal adalah dengan memperbanyak
tidak melakukan politik uang. Di samping itu dukungan dari partai sangat besar dan
kuat, sehingga memberikan energi dan semangat baru bagi para caleg untuk lebih
masif dalam bergerak. Selain menjalankan beberapa strategi diatas, PSI juga
penggunaan media baik media online atau kemudian media massa. Pass Strategi,
menggunakan jejaring partai dan element komunitas seperti tim pemenangan dari
tingkat daerah dan cabang, serta komunitas non partai juga menjadi salah satu penentu
kemenangan caleg tersebut. Branding Politik dengan membuat tagline “muda, religius
dan professional.
Menurut Notoatmodjo (2018). Kerangka teori merupakan dasar-dasar dari teori dimana
suatu penelitian berasal atau dikaitkan. Dalam kerangka teori ini, peneliti akan menyajikan
beberapa teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan. Teori
tersebut nantinya akan menjadi sumber dasar dalam berjalannya penelitian ini dan dapat
menjadi komponen penentu dari hasil penelitian. Berikut ini merupakan teori yang akan
6
Dalam teori ini menjelaskan bahwasannya dalam sebuah komunikasi kita harus
memiliki tujuan. Dimana Goal adalah tujuan atau keinginan yang ingin dicapai. Dalam hal
ini menitikberatkan keinginan seseorang sebagai tujuan dari adanya interaksi dalam
komunikasi dan koordinasi sehingga nantinya tujuan yang ingin kita inginkan bisa
tercapai. Selanjutnya teori ini mengungkapkan komunikasi yang kita lakukan lebih
mengarah kepada tujuan kita, akan tetapi kita akan memikirkan tujuan kita tidak akan
cukup sehingga diperlukan sebuah perencanaan atau strategi supaya tujuan yang kita ingin
capai akan tercapai dengan baik melalui komunikasi dan interaksi. Selain itu teori juga
interaksi yang dilakukan itu akan bergerak sesuai dengan keinginan dan tujuan yang sudah
tertanam dalam memori. Dalam teori ini diibaratkan sebagai dua orang yang berbeda dan
keduanya memiliki cara komunikasi yang berbeda. Ketika dilihat dari faktor perspektif
setiap orang yang berbeda sehingga tujuan dari masing-masing orang berkomunikasi juga
berbeda.
Dari penjelasan tersebut, peneliti merasa bahwa teori ini sejalan dengan penelitian ini,
dimana pada setiap komunikasi yang dilakukan oleh Calon Anggota Legislatif DPRD
DKI Jakarta 2024, Dedi Supriadi, pasti memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Maka
dari itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pemilihan pola komunikasi yang tepat
dan efektif agar pesan yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik.
langsung maupun tidak langsung. Komunikasi politik juga dapat dipahami sebagai
7
komunikasi antar “yang memerintah” dengan “ yang diperintah”. Menurut Gabriel
Almond (Dalam Cangara 2016) komunikasi politik adalah salah satu fungsi yang
pencapaian suatu pengaruh sehingga masalah yang di bahas oleh jenis kegiatan
komunikasi ini dapat mengingat semua warganya melalaui sangsi yang di tentukan
politik menggunakan politik hanya untuk mengartikan kegiatan orang secara kolektif,
Pemilu atau Pemilihan Umum adalah proses memilih orang yang akan dijadikan
pengisi jabatan - jabatan politik tertentu, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai
tingkat pemerintahan sampai dengan Kepala Desa. Dalam Jurdi (2018) Pengertian lain
Pemilu adalah salah satu upaya dalam mempengaruhi rakyat secara persuasif (tidak
massa, lobi dan aktivitas lainnya. Pemilihan Umum pertama di Indonesia dilaksanakan
pada tahun 1955 dan sampai sekarang pemilu dilakukan sebanyak 12 kali, yakni pada
tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019.
tentang pemilu, pemilihan umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana
kedaulatan rakyat untuk memilih anggota dewan perwakilan rakyat, anggota dewan
perwakilan daerah, presiden dan wakil presiden, dan untuk memilih anggota dewan
perwakilan rakyat daerah, yang dilaksanakan secra lansung, umum, bebas, rahsia, jujur,
dan adil dalam Negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-
8
Undang dasar Negara republik Indonesia tahun 1945, Sedangkan menurut Morissan
(2005) pemilu adalah cara atau sarana untuk mengetahui keinginan rakyat mengenai
arah dan kebijakan Negara kedepan. Paling tidak ada tigak macam tujuan pemilihan
umum, adalah sangat mungkin ada peralihan pemerintahan secara aman dan tertib,
untuk melakukan kedaulatan rakyat dalam rangka melakukan hak asasi warga negara.
legislatif dan presiden yang di adakan setiap 5 tahun sekali. Pemilu harus dilakukan
secara berkala, karena memiliki fungsi sebagai sarana pengawasan bagi rakyat terhadap
wakilnya. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara
komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan, dalam suatu pemilihan umum pemilih
juga disebut konsitutuen, dan kepada merekalah para peserta pemilu menawarkan janji-
ukur, dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggrakan dalam suasana
demikian, disadari bahwa pemilihan umum tidak merupakan satu-satunya tolak ukur
dan perlu dilengkapi dengan pengukuran beberapa kegiatan lain yang lebih bersifat
Asas-Asas dalam Pemilihan Umum atau Pemilu diatur pada Pasal 22 E Ayat 1
umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam kurun
9
a. Langsung
b. Umum
Umum berarti bahwa negara menjamin dan memberikan hak kepada setiap
warga negaranya tanpa memandang jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, ras,
c. Bebas
Bebas memiliki arti bahwa rakyat diberi hak untuk memilih tanpa ada tekanan,
paksaan dari siapapun sehingga rakyat hanya memilih sesuai dengan hati nuraninya
Negara.
d. Rahasia
e. Jujur
Jujur artinya semua panitia maupun pemilih atau pihak terkait lainnya harus
f. Adil
Adil mengartikan bahwa setiap pemilih diberikan hak dan perlakuan yang sama
10
3. Konsep Lembaga Legislatif
membuat undang – undang negara dan mengawasi pelaksanaan undang – undang yang
telah dibuat dan disetujui. Lembaga Legislatif di Indonesia terdiri dari Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). DPR adalah
lembaga legislatif yang terdiri dari wakil – wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan
umum. Sedangkan DPD adalah lembaga legislatif yang terdiri dari wakil – wakil
daerah yang dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dari setiap provinsi di
Indonesia.
11
BAB III
METODE PENELITIAN
mengenai penelitian kualitatif menurut ahli. Menurut Creswell (2013: 29) dalam Yamin
(2022) merupakan sebuah metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu
set kondisi, suatu sistem pemikiran, maupun suatu kelas peristiwa pada masa kini.
Sedangkan menurut Moleong (2017) dalam Fairus (2020), penelitian kualitatif merupakan
dirasakan oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan lainnya
menggunakan kalimat deskriptif pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan
menggunakan bermacam-macam metode alamiah. Pada penelitian dengan jenis ini, proses
Penelitian ini menggunakan salah satu pendekatan dalam penelitian kualitatif yaitu
pendekatan studi kasus. Menurut Alsa (2014) studi kasus dilakukan untuk memperoleh
pengertian yang mendalam dan menganalisa secara lebih intensif tentang sesuatu terhadap
individu, kelompok, atau situasi. Sedangkan Azwar (2015) menyatakan penelitian studi
kasus yang lebih intensif dan mendalam ini ditujukan untuk memperoleh gambaran
lengkap mengenai subjek yang diteliti dengan cakupan penelitian meliputi keseluruhan
kehidupan ataupun beberapa aspek tertentu saja. Tujuan studi kasus merupakan berusaha
Penelitian studi kasus disini maksudnya peneliti memperoleh data informasi secara
langsung dengan mendatangi langsung informan yaitu, Dedi Supriadi, calon legislatif di
DPRD DKI Jakarta 2024. Dengan tujuan untuk menyelidiki proses kampanye individu
12
tertentu yaitu Dedi Supriadi.
Informan merupakan seseorang atau individu yang kita jadikan sumber dalam
perolehan data dan informasi dalam melakukan penelitian. Menurut Moleong (2017)
dalam Arminto (2018), informan ialah individu atau kelompok yang dijadikan sasaran
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan dalam
penelitian kualitatif dipilih untuk menjelaskan kondisi atau fenomena yang terjadi.
Adapun informan kunci dalam penelitian ini yaitu Dedi Supriadi, Calon Legislatif
DPRD DKI Jakarta 2024. Selain itu peneliti juga menentukan beberapa informan
pendukung sebagai penambah sumber data dalam penlitian ini. Beberapa karakteristik
yang telah peneliti tentukan sebagai informan pendukung di antaranya, yaitu orang - orang
yang memiliki peran dalam masa kampanye Dedi Supriadi seperti tim sukses dan
Pemilihan informan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tentunya peneliti juga
akan memastikan bahwa informan yang terpilih memang bersedia secara sadar untuk
1. Lokasi Penelitian
mengenai data yang diperlukan. Adapun lokasi penelitian dilakukan di Kota DKI
13
2. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini selama kurang lebih 3
2. Wawancara secara langsung kepada informan kunci yaitu Caleg Jakarta Selatan
3. Dokumentasi berupa foto – foto dan video arsip. Dokumentasi sendiri merupakan
Berdasarkan data – data yang sudah didapatkan kemudian dilakukan analisis dan
Sumber data dalam penelitian kualitatif meliputi sumber data primer dan sumber data
sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada peneliti dan selanjutnya data-data yang terkumpul dari sumber ini disebut data
14
primer. Penelitian ini menggunakan data primer yakni pemerolehan data dengan
mengambil langsung informasi dari sumber objek yang diinginkan. Adapun data primer
dalam penelitian ini berasal dari Dedi Supriadi serta orang – orang yang memiliki peran
Model analisis yang digunakan yaitu analisis data model Miles dan Huberman. Miles
dan Hubermen, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, display data, dan kesimpulan
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan tahap dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data
yang tidak perlu sehingga data tersebut berisi informasi yang bermakna da
2. Display Data
Display data atau penyajian data juga merupakan tahap dari teknik analisis data
kualitatif. Penyajian data merupakan kegiatan ketika sekumpulan data disusun secara
menghasilkan kesimpulan.
15
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Penarikan kesimpulan dan verifikasi data merupakan tahap akhir dalam teknik
analisis data kualitatif. Tahap ini bertujuan untuk mencari makna data yang
yang terkandung dalam konsep dasar analisis tersebut lebih tepat dan objektif. Salah
Dalam penelitian kualitatif peneliti harus berusaha mendapatkan data yang valid, untuk
itu dalam pengumpulan data peneliti perlu memeriksa keabsahan data agar data yang
diperoleh tidak invalid (cacat). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Moleong (2017) menyebutkan bahwa teknik
triangulasi merupakan teknik dalam memeriksa validitas data yang memanfaatkan hal lain
di luar data untuk mengecek atau sebagai pembanding terhadap data itu. Umumnya, teknik
antaranya ialah:
menggunakan berbagai sumber data. Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan
16
di antaranya seperti dokumen, arsip, hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan
mewawancarai lebih dari satu subjek yang dianggap memiliki sudut pandang yang
berbeda.
2. Triangulasi metode
3. Triangulasi antar-peneliti
orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini diakui memperkaya khasanah
pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian. Tetapi perlu
diperhatikan bahwa orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki
pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak justru merugikan
4. Triangulasi teori
Triangulasi teori maksudnya ialah hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah
dengan perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas
temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Dalam hal ini, peneliti akan membandingkan
teori yang peneliti gunakan yaitu, Communication Goals Theory dengan thesis
17
DAFTAR PUSTAKA
Almond, Gabriel A dan Sidney Verba. 1984. Budaya Politik: Tingkah Laku Politik dan
Cangara, Hafied. 2016. Komunikasi Politik: Konsep Teori dan Strategi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Harry. 2013. Komunikasi Politik : Pesan, Kepemimpinan dan Khalayak. Mitra
Umum
18