Anda di halaman 1dari 15

REKRUTMEN POLITIK PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN

(PDIP) KOTA TASIKMALAYA


(Pola Rekrutmen Anggota/Kader Partai, Pola Rekrutmen Bakal Calon Anggota
Legislatif, dan Pola Rekrutmen Bakal Calon Kandidat Bupati/Wakil Bupati Kota
Tasikmalaya)

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Kepartaian dan Pemilu di
Indonesia

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr.Dra.Dede Sri Kartini, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelas A

Aulia Aghyantie Tajudin 170410190019


Marshya Findiya Putri 170410190067
Enrissa Virginia Avanty Mogiesta 170410190079
Alhilal Yusril Hawari 170410190087

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia dan kemudahan-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Sistem Kepartaian dan Pemilu yang
berjudul “REKRUTMEN POLITIK PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
KOTA TASIKMALAYA (Pola Rekrutmen Anggota/Kader Partai, Pola Rekrutmen Bakal
Calon Anggota Legislatif, dan Pola Rekrutmen Bakal Calon Kandidat Bupati/Wakil Bupati
Kota Tasikmalaya)” dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafaatnya kita nantikan kelak.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh ibu Dr.Dra.Dede Sri Kartini, M.Si dalam mata kuliah Sistem Kepartaian dan Pemilu pada
Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Padjadjaran. Selain itu, penulisan makalah ini juga memberikan wawasan baru dalam bidang
Sistem Kepartaian dan Pemilu, baik itu bagi penulis maupun pembaca.
Tak lupa, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu, dan
juga semua pihak yang telah berbagi pengetahuannya kepada penulis sehingga dapat
membantu dalam proses penyusunan makalah ini, Dalam penyusunan makalah ini, penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh Karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

Jatinangor, April 2022

Penyusun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 4
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................................................... 5
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................................................ 6
2.1 Sejarah Kepartaian dan Pemilu .................................................................................................... 6
2.1.1 Partai Politik Intra Parlemen ....................................................................................................................................... 6
2.1.2 Partai Politik Ekstra Parlemen .................................................................................................................................. 7

2.2 Profil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ........................................................ 8


BAB III ...................................................................................................................................................... 9
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 9
3.1 Rekrutmen Kandidat PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya ............................................... 9
3.2 Rekrutmen Legislatif PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya ............................................ 10
3.3 Pola Rekrutmen Kader PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya ........................................ 11
BAB IV ................................................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................................................. 13
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Partai diartikan sebagai perkumpulan


(segolongan Orang) yang seasas, sehaluan dan setujuan (terutama di bidang politik).
hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Subakti yang menyatakan bahwa Partai Politik
adalah kelompok orang yang terorganisir secara rapi dan stabil yang mempersatukan
dan dimotivasi dengan ideologi tertentu, dan yang berusaha mencari dan
mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilu guna melaksanakan
Alternatif kebijakan umum yang telah mereka susun. Mulanya partai politik hadir
sebagai penghubung rakyat di satu pihak dan pemerintah di pihak lain, namun seiring
dengan perkembangan zaman dan dinamika sosial yang terjadi partai politik hadir
sebagai manifestasi dari suatu system politik yang demokratis, modern dan mewakili
aspirasi rakyat. Tentunya jumlah partai politik tiap periode kepemimpinan pun semakin
bertambah, Namun bisa dikatakan tidak banyak partai yang bertahan dan bersinar ke
tiap daerah yang ada di Indonesia saat ini, hanya partai – partai yang memang memiliki
kualitas internal dan external yang memadai yang bisa bertahan sejauh ini.
Bersamaan dengan hal itu, dilansir dari CNN Indonesia pada Februari 2022
menyatakan bahwa berdasarkan Hasil Survei Trust Indonesia Research & Consulting
menunjukan elektabilitas partai politik tertinggi telah diraih oleh PDI Perjuangan
(PDIP) dengan 21,8 persen. Populasi survei ini diambil dari WNI yang berdomisili di
34 Provinsi dan telah mempunyai hak pilih. (INDONESIA, 2022) tentu survei tersebut
menjadi salah satu bukti kekuatan yang dimiliki partai PDI Perjuangan dalam
mengepakan sayapnya ke 34 Provinsi yang ada di Indonesia terutama di Wilayah Jawa
Barat yang berdasarkan survei SMRC pada 15 Februari 2022 menyatakan bahwa
PDI Perjuangan memperoleh elektabilitas dari masyarakat Jawa Barat sebesar 16%.
(SMRC, 2022)

Berangkat dari realitas politik seperti itulah, Partai PDI Perjuangan menjadi
Partai yang sangat menarik untuk kami sebagai penulis teliti lebih dalam terutama di
wilayah Kota Tasikmalaya sebagai salah satu wilayah di Jawa Barat dan memiliki track

4
record kehidupan Partai PDI Perjuangan yang menarik. berbekal Fakta sosial yang telah
menjadi rujukan bagi peneliti untuk lebih jauh mengenal dan mendalami dinamika yang
terjadi di dalam Partai PDIP sehingga kami mengambil judul “REKRUTMEN
POLITIK PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN KOTA
TASIKMALAYA”

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana Pola Rekrutmen Anggota atau Kader Partai PDI Perjuangan di wilayah
Kota Tasikmalaya ?
2. Bagaimana Pola Rekrutmen Bakal Calon Anggota Legislatif PDI Perjuangan di
wilayah Kota Tasikmalaya ?
3. Bagaimana Pola Rekrutmen Bakal Calon Kandidat Bupati atau Wakil Bupati Kota
Tasikmalaya ?

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Kepartaian dan Pemilu


Secara umum, partai politik lahir dengan dua cara yaitu, partai politik yang lahir
dalam parlemen atau intra parlemen dan partai politik yang lahir atau dibentuk oleh
masyarakat diuar parlemen.

2.1.1 Partai Politik Intra Parlemen


Pada awalnya, partau politik tumbuh di Inggris dan Francis pada abad ke-
18 yang disebabkan oleh meluasanya gagasan masyarakat perlu ikut serta dalam
proses politik termasuk menentukan wakil-wakilnya di parlemen. Hal tersebut
diakibatkan dari kekecewaan yang dirasakan oleh masyarakat terhadap kinerja
para bangsawan yang menjad anngota parlemen tidak mampu menjadi
penghubung anatra rakyat dan raja karena pada saat itu parlemen bersifat elitis
dan aristokratis untuk mempertahankan kepentingan bangsawan dengan raja,
sedangkan kepentingan rakyat kurang diperhatikan. Pada sebelumnya sistem
pemilihan anggota parlemen pada mulanya berdasarkan jumlah harta kekayaan
sedangkan saat ini pemilihan anggota parlemen yang menjadi anggota harus
mendapat dukungan suara yang luas dari masyarakat.

Dengan meluasnya hak pilih masyarakat dalam menentukan anggota


parlemen, anggota parlemen dipaksa untuk membuat organisasi dari dalam
parlemen. Dari hal tersebut, oraganisasi sari dalam parlemen selanjutnya
memeprluas jaringan organisasinya ke masyarakat agar mendapat dukungan
suara yang banayak untuk terpilih kembali menjadi anggota parlemen.

Di dalam parlemen inggris terdapat dua kelompok (faksi) yang selalu


bersaing, yaitu kelompok bangsawan inggris dengan kelompok orang irlandia.
Kelompok inggris membentuk kelompok Torries dan kelompok irlandia

6
membentuk kelompok whig. Dari masing-masing kelompok tersebut dalam hal
mempertahankan eksistensinya di parlemen dua kelompok tersebut
mengembangkan organisasinya dengan membuat kelompok pendukung dan
organisasi massa. Kemudian pada abad ke 19, dilangsungkan pemilu I di Inggris
yang diikuti oleh dua organisasi taitu, Torries dan Whig. Maka, dengan ikut
sertanya dua organisasi tersebut yang didirikan oleh parlemen dalam pemilu,
maka secara resmi lahirlah partai politik yang pada masa selanjutnya
berkembang menjadi penghubung massa dengan pemerintah.

2.1.2 Partai Politik Ekstra Parlemen


Pada saat menjelang Perang Dunia ke-I di dunia Barat muncul partai
politik yang lahir dan didirikan oleh masyarakat yang berada di luar parlemen.
Partai ini lahir ialah untuk memperjuangkan asas atau ideoloinya tertentu seperti
ideologi komunisme, sosialisme, fasisme dan yang lainnya. Partai politik ini
mempunyai pandangan hidup atau asas ideolgi yang jelas dan anggotanya
berdisiplin ketat memiliki ikatan yang kuat dengan ideologi partai dan dua
ideologi pertentangan dihubungkan dengan ekonomi. Partai yang berideologi
kiri, diwakili ideologi komunis yang menginginkan campur tangan negara
secara total pada kehidupan sosial dan ekonomi. Sedangkan, partai politik yang
berideologi kanan diwakili oleh ideologi liberal yang menolak campur tangan
negara dalam kehidupan sosial dan ekonomi yang ingin mewujudkan pasar
bebas.

Kemudian, pada saat Perang Dunia ke-II, partai politik yang pada
dasarnya bertujuan untuk mendapat dukungan sebanyak-banyakya dari
masyarakat yang seideologi maupun yang tidak se-ideologi dalam pemilu.
Maka, salah satu cara yang di gunakan untuk mendapat dukungan secara luas
ialah dengan meninggalkan pemakaian ideology yang kaku, sehingga
memungkinkan semua orang untuk bergabung ataupun memilih partai politik
tersebut.

7
2.2 Profil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan partai politik yang


ada di Indonesia. Sejarah PDIP dimulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang
didirikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 4 Juli 1927. PNI bergabung dengan Patai
Musyawarah Rakyat (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
(IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik. Partai gabungan tersebut
kemudian dinamakan sebagai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tanggal 10
Januari 1973.

Pada saat awal terbentuknya, terjadi konflik internal yang terus terjadi dan
diperparah dengan adanya investasi pemerintah. Maka dari itu ana kedua dari Ir.
Soekarno, Megawati Sokearnoputri didukung untuk menjadi ketua umum PDI. Akan
tetapi, pemerintahan Soeharto tidak menyetujui dukungan tersebut yang kemudian
menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres
Luar Biasa (KLB) pada tanggal 2-6 Desember 1993 di Surabaya. Kemudian, pada
tanggal 15 Juli 1996 pemerintah Soeharto mengukuhkan Suryadi sebagai ketua umum
DPP PDI. Lalu, pada tanggal 27 Juli 1996 pendukung Megawati Soekarnoputri
menggelar Mimbar Demokrasi di halaman kantor DPP PDI. Kemudia pada saat itu
muncul rombongan berkaos merah yaitu kubu Suryadi, kemudian terjadi lah bentrok
dengan kubu Megawati Soekarnoputri, peristiwa ini dikenal sebagai kerusuhan Dua
Puluh Tujuh Julia atau (Persitiwa Kudatuli). Setelah peristiwa tersebut, PDI di bawah
pimpinan Suryadi hanya memperoleh 11 kursi DPR.Karena pemerintahan Suharto
lengser pada reformasi 1998, PDI di bawah pimpinan Megawati Sukarnoputri semakin
kuat, dan ditetapkan sebagai ketum DPP PDI periode 1998-2003 pada Kongres ke-V di
Denpasar, Bali.

Kemudian, Megawati Sukarnoputri kemudian mengubah nama PDI menjadi


PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 agar dapat mengikuti pemilu. Nama tersebut
disahkan oleh Notaris Rahmat Syamsul Rizal dan kemudian dideklarasikan pada 14
Februari 1999 di Istora Senayan, Jakarta. PDI Perjuangan (PDIP) melakukan Kongres
I pada 27 Maret-1 April 2000 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah. Kongres
tersebut menghasilkan keputusan Megawati Sukarnoputri sebagai Ketum DPP PDIP
periode 2000-2005.Pada Kongres IV PDIP di Bali pada 8-12 April 2015, Megawati
Sukarno Putri kembali dikukuhkan sebagai Ketum PDIP periode 2015-2020

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Rekrutmen Kandidat PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya

Sumber kader diperoleh melalui beberapa cara. Pertama, dari partai politik
melalui pendidikan dasar politik dan, seperti pentas kesenian, kerja bakti untuk bencana
alam dan diskusi kelompok. Kedua, dari organisasi sayap yang sengaja dibentuk untuk
menjaring calon kader maupun ormas sebagai underbow partai, terutama dari generasi
muda yang potensial. Ketiga, dari organisasi mahasiswa ataupun organisasi masyarakat
yang seideologi dengan partai (Hamid, 2008; 14).

Standar nilai normatif dalam partai politik mengacu pada semua kerja partai
dalam mengambil keputusan politik yang berbasiskan pada AD/ ART partai. Partai
politik merumuskannya sebagai platform partai, yang bertujuan mempromosikan kader
partai untuk mengisi jabatan di struktur partai, lembaga legislatif, dan lembaga
eksekutif. Dalam rangka itu, mekanisme rekrutmen politik dalam rute-rute kaderisasi
menjadi tahapan penting yang konsisten disepakati dalam partai politik (Erawan, 2005).

Budaya organisasi PDI-P dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya.
Indikator pertama adalah ideologi pancasila yang dipakai PDI-P. Ternyata, ideologi
PDIP yang telah terumuskan, kadang tidak sesuai dengan realisasinya dalam apa yang
diucapkan dan dipraktikkan.

Dalam Konteks perekrutan kandidat di PDIP, jarang kali terlihat generasi muda
dan koneksi terhadap elit partai menjadi hal penting, kader yang memiliki modal tebal
biasanya lebih. Untuk dapat mengukur suatu partai politik disebut pragmatis atau tidak.
Secara definisi, disebut pragmatis jika partai mengutamakan kepentingan jangka
pendek dengan mengesampingkan nilai normatif partai. Partai yang pragmatis akan
menghilangkan peran ideologi partai dalam setiap tindakannya. Suatu keputusan partai
tidak lagi berlandaskan standing point ideologi, melainkan mempertimbangkan logika
untung rugi (Imawan, 2004: 15).

Rekrutmen Kandidat PDIP dapat dilakukan dari berbagai cara, salah satunya
Sayap

9
Partai. PDIP memiliki sayap partai yaitu Banteng Muda Indonesia di Kota Tasikmalaya
sebagai tempat perekrutan kader-kader pemuda dan sebagai tempat pendidikan bakal
calon anggota dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. PDIP juga memiliki
Sekolah Partai PDIP, yang memiliki fungsi sebagai tempat untuk melakukan
pendidikan bagi calon kader PDIP yang akan maju dalam pilkada

3.2 Rekrutmen Legislatif PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya

Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota


Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, di dalamnya juga mengatur tentang mekanisme rekrutmen politik para calon
legislatif. Dalam peraturan tersebut juga mengatur tugas dan tanggung jawab
penyelenggara pemilu agar pemilihan legislatif bisa berjalan jujur dan adil.

Rekrutmen partai politik memberikan gambaran jelas bagaimana calon legislatif


mengikuti tahapan-tahapan pendaftaran, penjaringan, penyaringan dan sampai pada
penetapan calon anggota legislatif. Pada pemilu legislatif tahun 2019 Kota
Tasikmalaya, PDI Perjuangan mendapatkan 5 kursi legislatif dari target 12 kursi yang
ditentukan di awal. Jumlah kursi yang diraih PDIP di 2019 menurun, karena PDIP
berhasil meraih 7 kursi di periode sebelumnya. Dari keempat pimpinan DPRD Kota
Tasikmalaya, H. Muslim menjadi satu-satunya dari kader PDI Perjuangan.
Di tahun 2024 nanti, PDIP memiliki target 9 kursi di DPRD Kota Tasikmalaya. Ketua
DPC PDI-P Kota Tasikmalaya, H. Muslim membenarkan bahwa para pengurus PAC
mendorong agar PDI-P bisa meraih kesuksesan di tiga momen politik di tahun 2024,
yaitu Pileg, Pilpres dan Pilkada Kota Tasikmalaya. Dalam upaya mensukseskan tiga
agenda politik tersebut, kata Muslim, maka kekuatan di tingkat ranting akan lebih
diperkuat. Dikatakannya, saat ini ada sekitar 400 dari 800-an pengurus anak ranting
(tingkat RW) yang menjadi perhatiannya. Sebagai daya tarik dalam merekrut kader dan
pengurus di tingkat RW, DPC dan fraksi akan meningkatkan fasilitasi setiap aspirasi
yang berkembang di lingkungan masyarakat tersebut. (Sukmana, 2021)

10
3.3 Pola Rekrutmen Kader PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya

a. Kajian tentang keanggotaan PDIP. DPP PDIP (2010:33), menjelaskan Bahwa


keanggotaan PDIP yaitu: 1) Anggota partai adalah calon anggota yang telah dinyatakan
memenuhi persyaratan sebagai anggota. 2) Keanggotaan partai berdasarkan pasal 6
Anggaran Dasar terdiri atas: a) Anggota biasa. b) Anggota kader. c) Anggota
kehormatan. b. Kajian tentang tujuan, fungsi dan tugas PDIP. DPP PDIP (2010:30),
menjelaskan tentang tujuan umum partai PDIP yaitu: 1) Tujuan umum partai adalah: a)
Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. b) Membangun masyarakat Pancasila 1 Juni 1945 dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang demokratis, adil dan makmur. Fungsi partai PDIP yang
tercantum dalam Anggaran Dasar PDIP BAB III pasal 8, sedangkan tugas partai PDIP
yang tercantum dalam Anggaran Dasar PDIP BAB III pasal 9. c. Kajian tentang
keorganisasian PDIP. DPP PDIP (2010:39) menjelaskan bahwa keorganisasi PDIP
terdapat di Anggaran Dasar PDIP BAB V pasal 22. d. Kajian tentang syarat-syarat
rekruitmen PDIP. DPP PDIP (2010:76), menjelaskan syarat-syarat rekrutmen partai
PDIP dalam Anggaran Rumah Tangga PDIP BAB II pasal 1.

Kader PDIP di Kota Tasikmalaya direkrut dengan melihat kepada Pengurus Anak
Ranting (PAC) yang nantinya akan diromendasikan oleh DPP, untuk di Kota
Tasikmalaya sendiri sudah memiliki beberapa nama Calon bakal maju dalam pemilu
2024 seperti Ketua dan Sekretaris DPC PDI-P H.Muslim M.Si, H.Dodo Rosada SH,
mantan Ketua DPC Drs.H.Denny Romdhony serta Anggota DPRD Kabupaten
Tasikmalaya H.Demi Hamzah Rahardian SH, MH

Menurut Badan Saksi dan Pemenangan Nasional PDIP, bahwa pencalonan serta
rekrutmen kader PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya melihat dari
pengalaman,kemampuan yang sudah teruji,segmen komunitas massa dan pemilih
karena menurutnya bahwa di Kota Tasikmalaya pemilih tidak terlalu melihat Partai.
Melaikan sosok atau orang itu sendiri. Dan bagaimana kompetensinya

untuk Pola Rekrutmen Kader PDIP Kota Tasik sendiri memiliki beberapa Pola yang
pertama

11
1. Calon akan diseleksi baik mulai tingkat RW,Ranting,Anak Cabang Hingga
keputusan berada pada DPP PDIP
2. Calon juga harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh KPU Nomor
8 Tahun 2012
3. Calon memenuhi persyaratan yang sesuai dalam AD/ART Partai tahun 2019-
2024 pada Bab IV tentang Keanggotaan Pasal 11 mengenai Rekrutmen
4. Calon akan diseleksi baik kompetensi,kemampuan dan aspek lainnya oleh DPP
sebelum ditetapkan
5. Pada proses penetapan, anggota bakal calon yang terpilih bakal menjalani
pendidikan kepartaian utamanya sekarang di Sekolah Kepartaian PDIP di
Jakarta sebelum proses selanjutnya berlangsung yaitu Bakal calon bakal
kembali ke daerah masing-masing.

Untuk Kota Tasikmalaya sendiri dalam menghadapi pemilu 2024 sendiri


menurut berita yang dilansir dari portal berita inilahtasik.com menyebutkan bahwa
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, H Muslim dikatakan menyatakan akan
maju dalam pemilihan Walikota Kota Tasikmalaya, beliau juga merupakan Ketua DPC
PDIP Kota Tasikmalaya.

12
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan partai politik yang
ada di Indonesia. Sejarah PDIP dimulai dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang
didirikan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 4 Juli 1927. PNI bergabung dengan Patai
Musyawarah Rakyat (Partai Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
(IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik. Partai gabungan tersebut
kemudian dinamakan sebagai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada tanggal 10
Januari 1973.
sementara Sumber kader PDIP diperoleh melalui beberapa cara. Pertama, dari
partai politik melalui pendidikan dasar politik dan, seperti pentas kesenian, kerja bakti
untuk bencana alam dan diskusi kelompok. Kedua, dari organisasi sayap yang sengaja
dibentuk untuk menjaring calon kader maupun ormas sebagai underbow partai,
terutama dari generasi muda yang potensial. Ketiga, dari organisasi mahasiswa ataupun
organisasi masyarakat yang seideologi dengan partai (Hamid, 2008; 14).
Bersamaan dengan hal itu, Berdasarkan UU Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, di dalamnya juga mengatur tentang mekanisme
rekrutmen politik para calon legislatif. Dalam peraturan tersebut juga mengatur tugas
dan tanggung jawab penyelenggara pemilu agar pemilihan legislatif bisa berjalan jujur
dan adil. Selain itu dalam Konteks perekrutan kandidat di PDIP Kota Tasikmalaya,
Partai memiliki beberapa cara diantaranya; perekrutan anggota dan simpatisan melalui
ranting-ranting cabang,Sayap Partai seperti Banteng Muda Indonesia. Dalam rekrutmen
kandidat untuk maju dalam Pemilhan baik eksekutif maupun legislatif di Kota
Tasikmalaya, bakal calon anggota yang akan maju biasanya akan diseleksi baik dari
DPC,Ranting tingkat RW serta peran anggota dalam struktur organisasi Partai. Setelah
penjaringan kandidat maka akan ditentukan oleh DPP Partai siapa yang akan maju dan
berhak menjadi perwakilan partai dalam kontestasi politik.

13
DAFTAR PUSTAKA

INDONESIA, C. (2022, Februari Selasa). Survei TRUST: Elektabilitas PDIP Unggul,


Gerindra dan Golkar Mengekor Baca artikel CNN Indonesia "Survei TRUST:
Elektabilitas PDIP
Unggul, Gerindra dan Golkar Mengekor" selengkapnya di sini:
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220201015153-32-753594/. Retrieved
from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220201015153-
32-
753594/survei-trust-elektabilitas-pdip-unggul-gerindra-dan-golkar-mengekor

SMRC. (2022, 2 16). Survei SMRC: Elektabilitas PDIP Unggul di Jawa Barat.
Retrieved from databoks.katadata.co.ic:
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/16/surveismrc-
elektabilitas-pdip-unggul-di-jawa-barat
Herdiana, D. (2020, Agustus jumat). PDIP Usung Cucu Wapres Ma'ruf Amin di Pilkada
Karawang 2020, Begini Alasannya Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id
dengan judul PDIP Usung Cucu Wapres Ma'ruf Amin di Pilkada Karawang
2020, Begini Alasannya, https://jabar.tribunnews.com/2020/08/28/. Retrieved
from jabar.tribunnews.com:
https://jabar.tribunnews.com/2020/08/28/pdip-usung-cucu-wapres-maruf-amin-
dipilkada-karawang-2020-begini-alasannya
Mahadi.Helmi. Pragmatisme Politik: Studi Kasus Proses Rekrutmen Politik PDIP Pada
Pilkada,Kabupaten Sleman.http://dx.doi.org/10.18196/jgp.2011.0004.

Adlin, A. (2012). Sistem Kepartaian dan Pemilihan Umum. Pekanbaru: Alaf Riau.

Perjuangan, P. (2021). Sejarah PDI Perjuangan. Retrieved from pdiperjuanganponorogo.com:

https://pdiperjuanganponorogo.com/sejarah/

Sukmana, I. (2021, Mei 24). Pilkada Kota Tasik 2024, PDIP Kota Tasik Jagokan Empat
Nama. Muslim: Pengurus Ranting Kami Perkuat. Retrieved from kabarpriangan.pikiran-
rakyat.com: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-

14
1481950650/pilkada-kota-tasik-2024-pdip-kota-tasik-jagokan-empat-nama-muslim-
pengurus-ranting-kami-perkuat?page=3

15

Anda mungkin juga menyukai