Oleh:
MUCHLAS ARDHIANTO
18040254060
Calon Yang Berasal Dari Dinasti Politik Dan Calon Tunggal Selalu
Mendapat Kemenangan
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana Konstruksi Masyarakat terhadap Pelaksanaan
Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Daerah dengan Calon
tunggal?”
1.3 Tujuan Penelitian
“Mengetahui Konstruksi Masyarakat terhadap Pelaksanaan
Demokrasi dalam Pemilihan Kepala Daerah dengan Calon
tunggal”.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan khususnya
bagi mahasiswa PPKn berkaitan dengan konstruksi masyarakat terhadap keberadaan
calon tunggal.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi penelitian-penelitian sejenis
yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
Manfaat praktis
1. Sebagai bahan bagi pengambilan kebijakan oleh pemerintah khususnya berkaitan
dengan keberadaan calon tunggal dalam pemilihan kepala daerah.
2. Sebagai bahan kajian bagi partai politik untuk mempersiapkan pemilihan kepala
daerah di Indonesia.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN KONSEP
2.1.1 Konstruksi Sosial
Secara resmi payung hukum adanya calon tunggal dalam pemilihan kepala
daerah diatur dalam Undang-undang nomor 10 tahun 2016 pada pasal 54C ayat
(1), (2), dan ayat (3). Ketentuan kemenangan calon tunggal juga diatur dalam
undang-undang tersebut pada pasal 54D dimana kemenangan pasangan calon
tunggal diperoleh ketika pasangan calon tunggal mendapatkan suara lebih dari
50% dari suara sah. Apabila pasangan calon tunggal tidak memenuhi ketentuan
suara sah tersebut makan pemilihan kepala daerah akan diulang di tahun
berikutnya atau sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi
Pemilihan Umum.
2.2 PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian yang dilakukan oleh Budy Prianto dalam Jurnal Ilmu
Administrasi Publik Volume 1 Nomor 2 tahun 2016 dengan judul
“Partai Politik, Fenomena Dinasti Politik dalam Pemilihan Kepala
Daerah dan Desentralisasi”.
Kesimpulan dari penelitian ini memaparkan bahwa benar adanya jika terjadi
pertukaran sosial antara warga dengan tim pemenangan calon bupati dan wakil
bupati. Selama dua periode dalam pemilihan umum warga parelor selalu
memberikan suaranya pada pasangan Haryanti-Masykuri karena mereka puas
dengan kinerja pada masa kepemimpinan keduanya dan juga karena reward
yang diberikan oleh mereka kepada warga.
Penelitian yang dilakukan oleh Joko Suryono dkk, yang berjudul
“Persepsi mahasiswa terhadap politik dinasti di Indonesia” yang
dimuat dalam prosiding seminar Ilmu komunikasi politik tahun 2018.
Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui konstruksi masyarakat terhadap demokrasi.
Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dan responden. Dengan
demikian maka dapat diperoleh data-data yang lebih mendalam berkaitan dengam
fenomena yang sedang terjadi. Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti. Menurut Nazir (Dalam
Hardani dkk, 2020:137)
Dokumentasi
Maleong (dalam Hardani dkk, 2020:266) menjelaskan bahwa keabsahan data merupakan
hal yang sangat penting yang dipengaruhi dari konsep validitas dan reabilitas yang
disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan. Dokumentasi difungsikan untuk
memperkuat keabsahan data yang diambil dalam Sebuah penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data