Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432

Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

KINERJA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


( Studi Kasus Pada Panwascam Sukun Kota Malang)

Finda Roissyyah, Afiudin, Agus Zainal Abidin


E-mail: findaroissyyah09@gmail.com
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Admiministrasi, Universitas Islam Malang,
Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
LPPM Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia

ABSTRAK

Pentingnya pengawasan dalam pemilihan umum sebagaimana diketahui, penyelenggara pemilu terdiri dari
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ketiga lembaga inilah yang menerjemahkan undang-undang dan melaksanakan nya
dengan asas asas berkeadilan dan setara. KPU sebagai pelaksana pemilihan umum tentu mendapat porsi perhatian yang
lebih besar dalam pengawasan. Akan banyak pihak yang berkepentingan untuk menjadikan KPU dan Bawaslu sebagai
koasi kekuasaannya. Dalam tahap inilah diperlukannnya pengawalan pada setiap tahapan penyelenggaraan. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data penelitian terdiri dari data primer dan data
sekunder. Pada penelitian metode analisis data yang dipergunakan adalah analisis kualitatif (Interactive model) dari
Milles and Hubberman dan Saldana (1992). Adapun mekanisme pengawasan pemilu tertuang dalam peraturan bersama
KPU, Bawaslu dan DKPP Nomor 11 Tahun 2012 dan Nomor 1 Tahun 2012 tentang “Kode Etik Penyelenggara
Pemilu”. Peraturan ini menjadi dasar bagi masyarakat untuk membantu mengawal proses pemilihan umum dengan
penuh tanggung jawab dan berkeadilan. Upaya yang sudah dilakukan Panwascam Sukun Kecamatan Sukun dalam
proses penugasan pada staff, PPL, PTPS yaitu adanya program Bimtek yang diberikan kepada PPL dan PTPS sesuai
dengan jabatan yang dimiliki. Sedangkan faktor pendukung dari kinerja pegawai yaitu lingkungan kerja yang kondusif,
motivasi kerja yang tinggi, kemamspuan sumber daya manusia yang mumpuni serta disiplin kerja yang tinggi. Faktor
penghambat yaitu kurang memadainya sarana dan prasarana yang disediakan serta keterbatasan sumber daya manusia.
Berkaitan dengan hasil penelitian yang sudah peneliti jelaskan, maka saran yang dapat peneliti berikan yaitu untuk
ditingkatkannya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta penambahan sumber daya manusia yang mumpuni
agar dapat memberikan pelayanan serta tugas pengawasan yang prima.
Kata Kunci: Kinerja, Bawaslu, Panwascam, PPL, PTPS.

PENDAHULUAN bernafas dengan asas “dari rakyat, oleh, dan untuk


Latar Belakang Masalah rakyat.” Menyumbang suara kita pada Pemilihan
“Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas Umum 2018 berarti kita ikut menyembuhkan luka
penilaian pencapaian target-target tertentu yang pada demokrasi.
diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Jadi Selain itu banyak manfaat yang dapat diambil
pengukuran kinerja harus berbasis pada strategi dari pemilihan umum. Pertama, pemilu merupakan
organisasi. Pemilihan indikator dan ukuran kinerja dan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam politik,
penetapan target untuk setiap ukuran ini merupakan seperti yang dituliskan oleh Samuel P Huntington dan
upaya kongkrit dalam memformulasikan tujuan Joan M Nelson dalam No Easy Choice : Political
strategis organisasi sehingga lebih berwujud dan Participation in Developing Countries menyatakan,
terukur. ”. (Mohamad Mahsun, SE, M. Si, Ak, 2016:1). partisipasi politik adalah kegiatan warga yang
“Pesta rakyat semakin dekat, gegap gempitanya bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud
semakin membuat sesak, namun tidak bisa dielakkan. untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
Saatnya membuat perubahan. Perubahan itu terletak pemerintah. Jadi, dapat dipastikan, partisipasi pemuda
ditangan kita, pemuda Indonesia. Dikarenakan suara dalam pemlihan umum ikut menentukan berbagai
terbanyak terdapat pada pemuda dan kerap kali kebijakan diwaktu mendatang.
dijumpai pemuda yang apatis pada politik negeri ini Kedua, pemilu merupakan perwujudan
dikarenakan factor ketidakpercayaan kepada para elite kedaulatan rakyat, dimana kekuasaan tertinggi berada
yang telah melukai demokrasi. di tangan rakyat dan rakyat pulalah menjadi unsur
Perlu diketahui partisipasi pemuda di Indonesia utama dalam membentuk sebuah Negara. Pemilu
menentukan arah bangsa ini dan juga menentukan menjadi salah satu dari berbagai sarana untuk
peneguhan jati diri bangsa sebagai nrgara yang mewujudkan kedaulatan rakyat.

72
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

Ketiga, pemilu merupakan sarana untuk pendidikan. Pemasangan APK, BK yang


melakukan pergantian pemmpin secara konstitusional. tertempel, terpaku dan terikat di pohon.
Suksesi kepemimpinan sangat diperlukan, untuk 2. Kampanye tanpa ada pemberitahuan pada pihak
menumbuhkan berbagai gagasan baru yang lebih baik, Bawaslu yang mana hal ini menjadikan Bawaslu
bahkan melalui pemilu kita dapat mengeliminasi para sebagai bagian dari penyelenggara tidak bisa
pemimpin yang dirasa tidak dapat mengerjakan tugas bertanggung jawab apa bila terjadi: 1. Serangan
yang telah diamanatkan kepadanya dengan cukup baik. dari peserta lainnya yang menjadikan kerusuhan
Terakhir, pemilu merupakan sarana bagi ditempat kampanye, 2. Penyebaran isu yang
pemimpin politik untuk memperoleh legitimasi berujung pidana(Isu Money Politict atau Isu
(legitimasi atau keabsahan). Dikatakan oleh David Sara).
Easton bahwa keabsahan adalah: “Keyakinan dari Undang - undang Nomor 7 Tahun 2017
pihak anggota (masyarakat) bahwa sudah wajar memberikan kewenangan kepada Pengawas Pemilu
baginya untuk menerima baik dan menaati penguasa untuk menerima, memeriksa dugaan pelanggaran
dan memenuhi tuntutan-tuntutan dari rezim itu. administrasi Pemilu. Dalam menangani pelanggaran
Dengan melalui proses pemilihan umum tentunya para administrasi Pemilu, sering pula terjadi perbedaan pola
pemimpin yang terpillih mendapat pembenaran dari dan prosedur penerimaan, pemeriksaan dan pembuatan
rakyat untuk menjalankan serta menyurakan apa yang putusan oleh pengawas pemilu.
menjadi aspirasi masyarakat.’’ (Wulan Maulidia Bertolak dari kondisi objektif tersebut maka penulis
Peneliti The Political Literacy Institute). tertarik untuk melakukan penelitian.
Pentingnya pengawasan dalam pemilihan
umum sebagaimana diketahui, penyelenggara pemilu Rumusan Masalah
terdiri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Berdasarkan latar belakang diatas maka
Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Dewan peneliti dapat memetakan rumusan masalah,
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Ketiga diantaranya:
lembaga inilah yang menerjemahkan undang-undang 1. Bagaimana peran Panwascam dalam proses
dan melaksanakan nya dengan asas asas berkeadilan pemilihan umum ?
dan setara. KPU sebagai pelaksana pemilihan umum 2. Bagaimana kinerja Panwascam Sukun ?
tentu mendapat porsi perhatian yang lebih besar dalam 3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja di
pengawasan. Akan banyak pihak yang berkepentingan Panwascam Sukun ?
untuk menjadikan KPU dan Bawaslu sebagai koasi
kekuasaannya. Dalam tahap inilah diperlukannnya Tujuan Penelitian
pengawalan pada setiap tahapan penyelenggaraan. 1. Untuk mendeskripsikan peran Panwascam dalam
Adapun mekanisme pengawasan pemilu proses pemilihan umum
tertuang dalam peraturan bersama KPU, Bawaslu dan 2. Untuk mendeskripsikan kinerja Panwascam
DKPP Nomor 11 Tahun 2012 dan Nomor 1 Tahun Sukun
2012 tentang “Kode Etik Penyelenggara Pemilu”. 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
Peraturan ini menjadi dasar bagi masyarakat untuk mempengaruhi kinerja Panwascam Sukun
membantu mengawal proses pemilihan umum dengan
penuh tanggung jawab dan berkeadilan. METODE PENELITIAN
Secara empiric factual, setiap Jenis Penelitian
penyelenggaraan pemilu sering terjadi pelanggaran Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
disetiap tahapan pemilu yang bersifat administrasi yang merupakan metode-metode yang memungkinkan
yang terjadi secara terstruktur, sistematis dan massif peneliti untuk mengkaji hal ihwal tertentu secara
baik yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu mendalam dan rinci. Menurut Suyanto (2005:186)
maupun peserta pemilu. Yang beberapa diantaranya metode penelitian kualitatif menghasilkan sejumlah
meliputi : besar informasi rinci mengenai sejumlah kecil orang
1. Pemasangan dan atau penyebaran Alat Peraga dan kasus.
Kampanye (APK), Bahan Kampanye (BK) yang Peneliti memilih menggunakan pendahuluan
tidak sesuai dengan peraturan Pemerintah penelitian kualitatif karena dalam pendekatan ini
Daerah, Peraturan Komisi Pemilihan Umum, bukan hanya mengumpulkan data tetapi juga ingin
Peraturan Badan Pengawas Pemilu dan Undang- memperoleh pemahaman yang mendalam. Di samping
undang. Misalnya:Pemasangan APK dan BK itu penelitian kualitatif sangat berguna untuk
pada tempat peribadatan dan pendidikan yang memahami masalah yang belum jelas seperti apa
seharusnya pemasangannya minimal berjarak kinerja Panwascam Sukun Kota Malang dalam
200 meter dari tempat peribadatan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang

73
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

terjadi, dan untuk memastikan kebenaran data yang peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan
sudah peneliti peroleh sebelumnya. tertentu dalam pengambilan sampelnya. Yang terpilih
menjadi informan adalah orang-orang kunci (key
Lokasi Penelitian person) yang memiliki informasi tema yang diteliti.
Sesuai dengan judul, bahwasannya peneliti Sedangkan jika dilihat dari derajat sumbernya, artinya
melakukan penelitian di Panwascam Sukun Kota asal diperolehnya data dibagi menjadi data primer dan
Malang. Kecamatan Sukun Jl. keben 1, sekunder.
bandungrejosari, Kota Malang. Peneliti memilih a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh
Panwascam Sukun sebagai tempat penelitian, peneliti dari sumber asli (langsung dari
pertama, karena peneliti ingin memahami proses informan) yang memiliki informasi atau data
berlangsung terkait pemilihan umum serentak tersebut. Untuk penelitian yang dilaksanakan
ditahun ini 2019 di Kecamatan Sukun. Kedua, lokasi di Kantor Panwascam Sukun Kota Malang
yang tidak terlalu jauh dengan lokasi peneliti, b. Data Sekunder, merupakan data yang
sehingga memudahkan dalam proses pengambilan diperoleh dari sumber kedua (bukan asli,
data yang dibutuhkan untuk bahan skripsi. bukan orang pertama) yang memiliki
informasi atau data tersebut. Contohnya
Fokus Penelitian seperti dari bahan-bahan dokumentasi, jurnal,
Fokus penelitian dibuat untuk arsip, maupun literatur-literatur yang
mengkhususkan lagi dalam masalah penelitian. berkaitan dengan masalah penelitian.
Moleong menyebutkan (2011:97) bahwasannya
fokus penelitian adalah masalah yang bersumber Teknik Pengumpulan Data
pada kehidupan sehari-hari yang dilalui oleh peneliti Berikut peneliti paparkan kejelasan masing-
atau melewati pengalaman pengetahuan yang masing instrumen yang dapat dipergunakan dalam
diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah atau proses penelitian kualitatif :
kepustakaan lainnya. Jika ada masalah berlanjut 1. Wawancara
maka peneliti harus terjun ke lapangan agar Pengumpulan data penelitian ini menggunakan
memperoleh data yang valid dan relevan. Sesuai metode wawancara dengan berpedoman pada
dengan keterangan peneliti pada rumusan masalah, pedoman wawancara yang berisi pertanyaan
berdasarkan Landasan Yuridis yang melahirkan tentang efektivitas kerja pegawai. Muhammad
Panwas adalah UU No. 22 Tahun 2007 tentang Idrus (2009: 104) menjabarkan bahwa “yang
Pemilu dengan sebutan Badan Pengawas Pemilu harus diingat dalam proses wawancara adalah
Republik Indonesia (BAWASLU RI). hendaknya ada fokus yang ingin diketahui.”
Peneliti menurunkan pertanyaan penelitian 2. Observasi
yang ingin ditelitinya. Berikut dipaparkan fokus dari Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas
penelitian ini : pencatatan fenomena yang dilakukan secara
1. Peran Panwascam Sukun dalam proses sistemis. Dimana peneliti mengikuti kegiatan
Pemilihan Umum di Kecamatan Sukun. keseharian yang dilakukan informan dalam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 di waktu tertentu, memperhatikan apa yang terjadi,
jelaskan peran serta tugas Badan Pengawas mendengarkan apa yang dikatakannya,
Pemilu. mempertanyakan informasi yang menarik, dan
2. Kinerja Bawaslu Panwascam Sukun, Kedudukan mempelajari dokumen yang dimiliki.
Panwaslu Kecamatan sebagaimana diatur 3. Dokumentasi
dalam pasal 72 dan 73 UU No. 15/2011 terdiri Data-data seperti dari bahan-bahan dokumentasi
dari tiga anggota yang memenuhi persyaratan yang berasal dari Kantor Urusan Agama
dan telah menempuh tahapan-tahapan seleksi Kecamatan Lowokwaru, jurnal, arsip, maupun
dan dinyatakan lulus oleh Panwaslu literatur literatur yang berkaitan dengan masalah
Kabupaten/Kota. penelitian.
3. Serta Faktor apa saja yang mampu
mempengaruhi kinerja Bawaslu Panwascam Teknik Analisis Data
Sukun. Teknik analisa data menggunakan model
analisis interaktif Miles dan Huberman. Mode
Sumber Data interaktif ini terdiri dari tiga hal utama : (1) Reduksi
Dalam penelitian tentu melibatkan data data; (2) Penyajian data; dan (3) Penarikan
dengan berbagai jenis. Dalam penelitian ini, Kesimpulan/verifikasi. Ketiga kegiatan tersebut
menggunakan teknik purposive sampling. Purposive merupakan kegiatan jalin-menjalin pada saat sebelum,
sampling adalah teknik sampling yang digunakan oleh selama, dan sesudah pengumpulan data.

74
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

orang lain atau orang yang sama, namun dalam waktu


Gambar 1. Model Analisis Interaktif Miles dan yang berbeda tetap menghasilkan informasi yang
Huberman (1992) sama, data dinyatakan “jenuh”. Dalam penelitian
kualitatif juga dapat ditempuh dengan cara
memperpanjang masa observasi. Tujuannya adalah
untuk dapat secara jelas memotret data yang telah
disampaikan subjek dan mencocokkan dengan
informasi yang mereka sampaikan (Idrus, 2009:27).

Teknik Keabsahan Data


(Sumber: Muhammad Idrus, 2009) Usaha-usaha peneliti dalam memperoleh
keabsahan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
Berikut penjelasan Model Analisis Interaktif 1. Perpanjangan Keikutsertaan
Miles dan Huberman Sebagaimana yang telah di kemukakan, peneliti
1. Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif adalah instrument itu
Pada tahap ini peneliti melakukan proses sendiri. Keikutsertaan peneliti menentukan
pengumpulan data dengan menggunakan teknik dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut
pengumpulan data yang telah ditentukan sejak hanya dilakukan dengan waktu singkat tetapi
awal. memerlukan perpanjangan keikutsertaan peniliti
2. Reduksi Data pada latar penelitian.
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses 2. Ketekunan Atas Keajegan Pengamatan
pemilihan, pemusatan perhatian pada Untuk mendapatkan tingkat keabsahan data
penyederhanaan, pengabstrakan, dan peneliti harus memperhatiakan pengamatan yang
transformasi data kasar yang muncul dari catatan- dilakukan secara terus-menerus hal tersebut
catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan
berlangsung secara terus menerus sejalan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
pelaksanaan penelitian berlangsung, dan hingga dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
laporan akhir penelitian lengkap dapat tersusun. kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
3. Penyajian Data secara rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan
Penyajian data dimaknai oleh Miles dan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka
Huberman (1992) sebagai “sekumpulan ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.
informasi tersusun yang memberi kemungkinan 3. Triangulasi
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan Triangulasi adalah tehnik pemeriksaan
tindakan. Proses penyajian data belum berakhir keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
sebelum laporan akhir penelitian lengkap dapat lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan
tersusun sehingga kegiatan display tidak boleh atau sebagai pembanding terhadap data itu.
berhenti sebelum yakin bahwa semua yang Menurut Denizen (1987:330) bahwa teknik
seharusnya diteliti telah dipaparkan atau triangulasi yang paling banyak digunakan adalah
disajikan.” pemeriksaan melalui sumber lainnya. Dan izin
4. Penarikan Kesimpulan/verifikasi membedakan empat macam triangulasi sebagai
Tahap akhir proses pengumpulan data adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan
verifikasi dan penarikan kesimpulan. Proses penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
verifikasi hasil temuan dapat berlangsung singkat Patton salah satu orang yang cukup mengerti
dan dilakukan oleh peneliti sendiri, yaitu dibidang ini berpendapat (1987:331) bahwa
dilakukan secara selintas dengan mengingat tringulasi terdapat strategi, membandingkan, dan
hasil-hasil temuan terdahuludan melakukan cek mengecek balik derajat kepercayaan suatu
silang (cross check) dengan temuan lainnya. informasi melalui perbedaan-perbedan dalam
Dalam upaya mengobjektifkan hasil temuan, penelitiannya. Triangulasi ini terdapat dua
seorang peneliti harus dapat menunjukkan bahwa strategi :
datanya valid dan reliable. Dalam penelitian kualitatif
hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan
hasil penelitian beberapa tehnik
triangulasi data dan informan. Artinya peneliti harus
melakukan klarifikasi tentang hasil temuannya pada pengumpulan data.
orang ketiga, atau pada orang yang sama dalam waktu b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa
yang berbeda. Jika informasi yang diterima, baik oleh sumber data dengan metode yang sama.
Teknik triangulasi dalam memanfaatkan

75
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

penelitian atau pengamatan lainnya untuk laporan ke Bawaslu Kota Malang, jadi memang
keperluan pengecekan kembali derajat kalau ada yang mau pengaduan atau keperluan
kepercayaanya dengan satu atau lebih teori. yang lain pasti ada yang menghubungkan
4. Pengecekan Anggota kepada kami Pengawas Kecamatan Sukun”. (I-
Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam b.2/W/8/15042019).
proses pengumpulan data sangat penting dalam
pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang dicek Bisa kita baca bahwasanya mereka para staff
dengan anggota yang terlibat meliputi data, Pengawas Kecamatan Sukun tidak ada dikantor
kategori analitis, penafsiran dan kesimpulan. karena tidak adanya support system dari pihak
Untuk melakukan proses tersebut dapat Bawaslu Kota terkait wifi, atau sarana
dilakukan suatu pengecekan yang bersif resmi prasarana yang ada, sehingga mereka tidak bisa
maupun tidak resmi. Banyak cara untuk kerja dikantor, selain itu para staff kebanyakan
melakukan proses pengecekan tergantung juga sedang ada yang masih kuliah, dan jadwal
bagaimana cara kita untuk bergaul setiap harinya bergantian.
kepada subyek.Misalnya ikhtisar wawancara bisa
diberikan dengan alasan untuk dipelajari oleh B. Kinerja BAWASLU Panwascam Sukun Kota
anggota yang terlibat, disertai pendapatnya. Dari Malang dalam Pengawasan Pemilu Dasar
tanggapan atau pendapat dapat dimintakan hukum dari Peraturan Bawaslu No. 4 Tahun
pendapat dari orang yang lainnya yang terlibat 2018 tentang Pemantauan Pemilu ini
pula. adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara
PEMBAHASAN Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182,
A. Waktu Pengawasan dan Jam buka Tambahan Lembaran Negara Republik
pengaduan kantor. Indonesia Nomor 6109).
Dalam Peraturan Menteri PAN-RB No.15 Dalam pengaawasan ada Panitia pengawas
Tahun 2014 disebutkan bahwa salah satu kelurahan yang sebelumnya terdapat tahap seleksi
Komponen Pemberian Layanan (Service sampai pada seperti pada di gambar 1 yaitu Pelantikan
Delivery) yaitu jangka waktu pelayanan, panitia pengawas pemilu kelurahan yang langsung di
merupakan jangka waktu yang diperlukan sumpah oleh ketua Panwascam Sukun. Dalam
untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan mengawasi pelaksanaan kampanye, Panwaslu bekerja
dari setiap jenis pelayanan. Kemudian waktu- dibantu oleh PPL jika memang dibutuhkan. Apabila
waktu yang diperlukan dalam setiap proses terdapat jadwal-jadwal kampanye terbuka Partai
pelayanan (dari tahap awal sampai akhir) Politik, maka Panwaslu berkewajiban memantau,
namun terdapat juga selogan bahwasanya memeriksa dan memonitoring jalannya proses
“Bawaslu 24 jam mengawasi’’. Waktu kampanye tersebut agar sesuai dengan kode etik
pengawasan mengikuti sesuai dengan jadwal kampanye yang tidak boleh mengandung unsur SARA.
adanya kampanye yang diadakan oleh partai Dalam mengawasi pelaksanaan pemungutan dan
atau calon yang bersangkutan, namun sebagai penghitungan suara hasil pemilu, Panwaslu bekerja
pengawas harus tetap selalu waspada dan dibantu oleh PPL yang ada pada setiap Kelurahan.
menerima laporan selama 24 jam tersebut. Panwaslu beserta PPL bekerja secara kolektif
24 jam mengawasi menjadi selogan memantau dan memonitoring proses pemungutan dan
yang tidak hanya menerima pengaduan di penghitungan suara hasil pemilu.
kantor saja, bisa jadi pengawas bisa menerima C. Faktor Pendukung dan Penghambat Kinerja
laporan di rumah atau ditempat lain, karena Bawaslu Panwascam Sukun dalam
melihat jawaban oleh salah satu staf di kantor Pengawasan dan Tugasnya.
kecamatan Sukun yang beliau juga petugas 1. Faktor Pendukung Efektivitas Kinerja
bersih bersih kantor kecamatan sukun juga. Pegawai Dalam Pengawasan.
Tidak hanya itu juga, bahwa peneliti a. Lingkungan Kerja
melakukan pencarian informasi melalui Dalam setiap pekerjaan untuk menghasilkan
wawancara kepada staff: suatu kinerja yang tinggi tentu diperlukan factor
“iya mbak, saya selaku staff Bawaslu pendukung dari berbagai aspek. Salah satu factor yang
Panwascam Sukun, karena kerja kami tidak dapat meningkatkan kinerja pegawai adalah
bisa hanya dikantor yang tidak ada fasilitas wifi lingkungan kerja yang kondusif. Dari hasil observasi
mbak, kerja kita di warkop sampai larut malam, yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketahui bahwa
bahkan bisa sampai pagi jam 3, karena kita lingkungan kerja Bawaslu Panwascam Sukun sudah
butuh wifi untuk input data dn mengirim cukup kondusif dimana setiap ruang kerja selalu dalam

76
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

keadaan yang bersih, rapi, hal ini dikarenakan ada staff 3. Harapan nya peran Bawaslu Panwascam Sukun
yang selalu mengkondisikan ruangan agar selalu untuk Pemilihan Umum sangat banyak, sehingga
dalam keadaan yang baik. mampu menghasilkan kinerja kinerja yang perlu
b. Motivasi Kerja diapresiasi, dari pihak PPL dengan 11 Kelurahan
Motivasi kerja sebagai salah satu factor ada yang kinerjanya baik adapula yang masih
pendukung evektifitas kinerja pegawai dalam kurang baik, juga dari pihak staff yang menjadi
mengerjakan pengawasan ataupun laporan di BAwaslu tanggung jawab dari pihak Panwascam tersediri
Panwascam Sukun merupakan segala sesuatu yang yang sering mendapat masukan karena tidak ada
dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja di kantor dengan alasan karena sarana prasarana
dalam suatu organisasi. Dalam hal ini dorongan yang sangat mendukung, juga kurang nya
ataupun motivasi yang didapat oleh pegawai berasal komunikasi dengan pihak secretariat sehingg
dari internal maupun eksternal. sering terjadi miss komunikasi.
c. Kemampuan Sumberdaya yang mumpuni
Hariandja (2002:02) memaparkan bahwa Saran
sumber daya manusia merupakan salah satu faktor Sebagai salah satu tanggung jawab kepada tugas
yang sangat penting dalam suatu perusahaan Negara maka pengawasan dan kinerja harus dilakukan
disamping faktor yang lain seperti modal. Oleh karena sebaik dan seoptimal mungkin, sudah seharusnya
itu Sumber daya manusia harus dikelolah secara dilakukan peningkatan pengawasan dan kinerja pada
maksimal sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan Bawaslu Panwascam Sukun. Dengan harapan agar
efisiensi organisasi. juga mampu memberikan pengawasan yang sangat
Dari hasil observasi peneliti menemukan baik dan memuaskan untuk masa depan Kecamatan
bahwa adanya kecenderungan kurangnya jumlah Sukun, sehingga akan meningkatkan kepercayaan dan
pegawai pada saat yang bersamaan. Dalam proses legitimasi Bawaslu Panwascam Sukun dimata
melaksanakan tugas, terkadang salah satu kordiv masyarakat. Berikut beberapa saran yang peneliti
merasa kewalahan atau kesusahan, karena selain dapat berikan:
semua hasil pengawasan dipegang kendali oleh staff 1. Memberikan fasilitas penampungan pengaduan,
dan juga terkadang Bawaslu Kota yang secara tiba-tiba masukan dan saran secara online untuk
melakukan kunjungan yang dalam hal ini terkadang mempermudah masyarakat dalam menyalurkan
berbenturan dengan jadwal para staff, sehingga pengaduan.
membuat adanya nilai minus dari Bawaslu Kota terkait 2. Melakukan penertiban administrasi baik dalam hal
dengan kehadiran atau tidak adanya staff di Kantor inventaris barang dan data staff juga panitia
Panwascam Sukun. pengawas Kelurahan.
3. Karena ruangan yang sangat kecil, harusnya
Kesimpulan Pengawas Kecamatan Sukun sadar diri untuk tidak
Adapun sasaran strategis Bawaslu yang akan merokok didalam ruangan dengan berjamaah.
dicapai pada periode 2015- 2019 adalah “terwujudnya 4. Memasang wifi dengan kecepatan data yang pesat.
pengawasan pemilu berupa pencegahan 5. Kesadaran yang tinggi pada setiap kinerja Bawaslu
dan penindakan pelanggaran, serta penyelesaian Panwascam Sukun (semua).
sengketa yang berkualitas dan berintegritas”. Di 6. Support system yang harusnya membuat kinerja
Bawaslu Panwascam Sukun selogan ini sudah berjalan Bawaslu Panwascam Sukun selalu semangat dan
dengan baik, namun ada beberapa kendala yang memberikan kinerja yang terbaik.
membuat kinerja didalamnya tidak berjalan sesuai
dengan harapan.
1. Kinerja Bawaslu Panwascam Sukun disini sangat DAFTAR PUSTAKA
jelas bahwa sangat kurangnya kinerja, begitupun
dengan sarana prasarana yang menjadi kendala Mahsun, Mohammad. 2016. Pengukuran Kinerja
bagi Bawaslu Panwascam Sukun sehingga Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE-
membuat kinerja nya juga sangat kurang sekali Yogyakarta.
dari kata baik, namun untuk jadwal pengawasan Buku Pedoman. Penerimaan, Pemeriksaan, dan
disini sudah berjalan dengan cukup baik disetiap Pengambilan Putusan Pelanggaran
Kelurahan. Administrasi Pemilu & Pelanggaran
2. Waktu Pengawasan dan Jam buka pengaduan Administrasi yang Terstruktur, Sistematis,
kantor. Jika pengawasan yang tidak terjadwal dan Masif (TSM).
adalah 24 jam nonstop maka sangat lazim apabila Ambar Teguh Sulistiyani dan Rosidah. 2003.
ada suatu perkara yang tidak terawasi, dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha
adapula yang terawasi. Ilmu, Yogyakarta

77
Jurnal Respon Publik ISSN: 2302-8432
Vol. 13, No. 5, Tahun 2019, Hal: 72-78

David J, Cherrington. 1995. The Management of


Human Resources (4th. Edition).New
Jersey: Prentice

Dessler, Gary. 1998. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Jakarta:PT Prenhallindo.
Bawaslu RI. SEJARAH (online).
www.bawaslu.go.id/id/profil/sejarah-pengawasan-
pemilu, diakses pada tanggal 28 November 2018.
Wikipedia. Badan pengawas pemilihan umum.
(online),
https://id.m.wikipedia.org/wiki/badan_pengawas_pe
milihan_umum, diakses pada tanggal 28
november 2018.
https://nasional.sindonews.com/read/847583/144/man
faat-pemilihan-umum-1395744618 Wulan
Maulidia peneliti the political literacy institute
http://jogja.tribunnews.com/2017/11/14/panwascam-
diharapkan-melaksanakan-tugas-secara-adil-
jujur-dan-cermat
https://feelinbali.blogspot.com/2013/06/sejarah-
partai-politik-di-indonesia.html
http://www.pengertianpakar.com/2014/09/pengertian-
partai-politik-menurut-para-pakar.html
https://www.jogloabang.com/politik/peraturan-
bawaslu-nomor-4-tahun-2018-tentang-
pemantauan-pemilihan-umum
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jurnaleksekutif
/article/viewFile/16331/15834
https://www.kompasiana.com/putriamin21/59a6d692
53f6872a8f5b2c32/peran-bawaslu-dalam-
pemilu

78

Anda mungkin juga menyukai