PENANGANAN

TINDAK PIDANA
PEMILU SERENTAK
TAHUN 2024
DASAR HUKUM UU 7 Tahun 2017

Perbawaslu 31 Tahun
2018 Tentang Gakkumdu

Perbawaslu 7 Tahun 2022

Tentang Penanganan
Pelanggaran Temuan dan
Laporan Pelanggaran
Pemilu
PE NA NG A N A N
TP PE M I LU SIDANG
EKSEKUSI
LAP/
TEMUAN

SIDIK KAJIAN/
TAMBAHAN KLARIFIKASI

PRAPENUNTUTAN
SIDIK
 JENIS TINDAK PIDANA
CONTOH:
TP. PEMILU  BLACK CAMPAIGN
PSL 488–554 UU  MONEY POLITICS
7/2017  KAMPANYE DI TEMPAT IBADAH
 DLL

CONTOH:
TP. LAIN YG  PENGRUSAKAN RUMAH PENYELENGGARA
TERJADI SEBAGAI
AKIBAT  PERKELAHIAN ANTAR PENDUKUNG
PENYELENGGARA  UJARAN KEBENCIAN
AN PEMILU
 DLL

TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN PEMILU:

 PENCURIAN MOBIL INVENTARIS
TP. LAINNYA
YG TERJADI
PENYELENGGARA PEMILU
SAAT  PENGANIAYAAN
PEMILU  KORUPSI
 DLL
 LAPORAN, KAJIAN, DAN PENYELIDIKAN
NO PSL PERIHAL URAIAN KET
454 (1)
1. SUMBER PELANGGARAN TEMUAN DAN LAPORAN
UU 7/2017

454 (2) HASIL PENGAWASAN AKTIF BAWASLU/PANWASLU / PENGAWAS TPS PADA

2. TEMUAN
UU 7/2017 SETIAP TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU

LAPORAN LANGSUNG DARI:

 WNI YG MEMPUNYAI HAK PILIH;
SYARAT PELAPOR
 PESERTA PEMILU;
454 (3)  PEMANTAU PEMILU.
3.
UU 7/2017
LEMBAGA YG
BAWASLU/PANWASLU PADA SETIAP TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU
MENERIMA LAPORAN

DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS DAN PALING SEDIKIT :

A. NAMA DAN ALAMAT PELAPOR;
454 (4)
4. CARA DAN ISI LAPORAN B. PIHAK TERLAPOR;
UU 7/2017
C. WAKTU DAN TKP; DAN
D. URAIAN KEJADIAN.
454 (5) PENETAPAN TEMUAN  PALING LAMA 7 HARI SEJAK DITEMUKAN DUGAAN
5. WAKTU TEMUAN
UU 7/2017 PELANGGARAN;
454 (6) PALING LAMA 7 HARI KERJA SEJAK DIKETAHUI TERJADINYA DUGAAN
6. WAKTU LAPORAN
UU 7/2017 PELANGGARAN;
20
PALING LAMA 1X24 JAM SEJAK TANGGAL TEMUAN ATAU LAPORAN DITERIMA DAN
7. Perbawaslu No. PEMBAHASAN I GAKKUMDU
DIREGISTRASI
31/2018
454 (7)
8. KAJIAN/ PENYELIDIKAN PALING LAMA 7 HARI SETELAH TEMUAN/LAPORAN DITERIMA DAN DIREGISTRASI
UU 7/2017
454 (8) PALING LAMA 14 HARI KERJA SETELAH TEMUAN/LAPORAN DITERIMA &
9. KET. TAMBAHAN & KAJIAN
UU 7/2017 DIREGISTRASI
 PENERUSAN LAPORAN

NO PSL PERIHAL URAIAN KET.

DITERUSKAN KE POLRI PALING LAMA 1X24 JAM

476 (1) SEJAK BAWASLU/PANWASLU MENYATAKAN
1. PENERUSAN
UU 7/2017 BAHWA PERBUATAN ATAU TINDAKAN YANG
DIDUGA MERUPAKAN TINDAK PIDANA PEMILU.

476 (2) BAWASLU/PANWAS BAWASLU / PANWAS MENYATAKAN SEBAGAI

2 KOORD DGN POLRI TINDAK PIDANA PEMILU SETELAH KOORD DALAM
UU 7/2017 DAN JAKSA GAKKUMDU

DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS DAN PALING

SEDIKIT MEMUAT:
476 (3) CARA DAN ISI A. NAMA DAN ALAMAT PELAPOR;
3 PENERUSAN B. PIHAK TERLAPOR;
UU 7/2017 LAPORAN C. WAKTU DAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA;
DAN
D. URAIAN KEJADIAN.
 ARTI PUSAT AKTIFITAS GAKKUM TP UTK MENYAMAKAN
PEMILU
TUJUAN PEMAHAMAN &

MD U
TERDIRI ATAS BAWASLU, POLA PENANGANAN TP

GA KKU POLRI, KEJAKSAAN

PSL 1 ANGKA -38 UU 7/2017
PEMILU
PSL 486 (1) UU 7/2017

ANGGOTA ANGGARAN OPSNAL GAKKUMDU

PENYIDIK POLRI DIBEBANKAN
JAKSA PENUNTUT ANGGARAN BAWASLU
PSL 486 (3) UU 7/2017
PSL 486 (9) UU 7/2017

SEKRETARIAT
MELEKAT PADA BAWASLU, TUGAS JALANKAN TUGAS PENUH
WAKTU, TIDAK DIBERI
BAWASLU PROV TUGAS LAIN
BAWASLU KAB/KOTA PSL 486 (4) (5) UU 7/2017
PSL 486 (2) (7) (8) UU 7/2017
GAKUMDU
LN PENGHARGAAN
KOORD DENGAN INSTANSI ASAL BERIKAN
KEMENLU PENGHARGAAN YG TELAH
PSL 486 (10) UU 7/2017 MELAKS TUGAS
PSL 486 (6) UU 7/2017

PEMBENTUKAN:
PERBAWASLU DISUSUN BERSAMA PERBAWASLU
PSL 486 (11); 487 (1) UU 7/2017 NO.: 31 TH 2018
POTENSI TP PEMILU PER TAHAPAN
 POTENSI TP. PEMILU TAHAP PENDAFTARAN CALON

NO JENIS PIDANA URAIAN PASAL

SETIAP ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, DAN/ATAU KPU KABUPATEN/KOTA YANG TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN
BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, DAN/ATAU BAWASLU KABUPATEN/ KOTA DALAM PELAKSANAAN VERIFIKASI PARTAI
TIDAK MENINDAKLANJUTI
POLITIK CALON PESERTA PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 180 AYAT (3) DAN/ATAU PELAKSANAAN
TEMUAN BAWASLU
1 VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI BAKAL CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DAN DPRD 518
DALAM PELAKSANAAN
KABUPATEN/KOTA SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 251 AYAT (3) DAN PASAL 261 AYAT (3) DAN/ATAU
VERFFIKASI
PELAKSANAAN VERIFIKASI KELENGKAPAN ADMINISTRASI BAKAL CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN  (TEMUAN
BAWASLU WAJIB DITINDAK LANJUTI OLEH KPU)

SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MELAKUKAN PERBUATAN CURANG UNTUK MENYESATKAN SESEORANG, DENGAN
MEMAKSA, DENGAN MENJANJIKAN ATAU DENGAN MEMBERIKAN UANG ATAU MATERI LAINNYA UNTUK MEMPEROLEH
2 MONEY POLITICS 519
DUKUNGAN BAGI PENCALONAN ANGGOTA DPD DALAM PEMILU SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 183  SYARAT
DUKUNGAN

SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MEMBUAT SURAT ATAU DOKUMEN PALSU DENGAN MAKSUD UNTUK MEMAKAI
ATAU MENYURUH ORANG MEMAKAI, ATAU SETIAP ORANG YANG DENGAN SENGAJA MEMAKAI SURAT ATAU DOKUMEN
3 PEMALSUAN PALSU UNTUK MENJADI BAKAL CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD PROVINSI, DPRD KABUPATEN/KOTA, UNTUK MENJADI 520
PASANGAN CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 254 (KPU KOORD DENGAN
POLRI) DAN PASAL 260 (SYARAT DUKUNGAN SEBAGAIMANA PASAL 183)

TIDAK MENINDAKLANJUTI SETIAP ANGGOTA BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, BAWASLU KABUPATEN/ KOTA, PANWASLU KECAMATAN, DAN/ ATAU
TEMUAN DAN/ ATAU PANWASLU KELURAHAN/DESA/PANWASLU LN/PENGAWAS TPS YANG DENGAN SENGAJA TIDAK MENINDAKLANJUTI
4 543
LAPORAN PELANGGARAN TEMUAN DAN/ ATAU LAPORAN PELANGGARAN PEMILU YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU
PEMILU KABUPATEN/KOTA, PPK, PPS/PPLN, DAN/ATAU KPPS/KPPSLN DALAM SETIAP TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU

MENGAKIBATKAN
TERGANGGUNYA
SETIAP PELAKSANA ATAU PESERTA KAMPANYE YANG TERBUKTI DENGAN SENGAJA ATAU LALAI YANG MENGAKIBATKAN
5 TAHAPAN 550
TERGANGGUNYA TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU
PENYELENGGARAAN
PEMILU
 POTENSI TP. PEMILU THP PENDAFTARAN CALON

NO JENIS PIDANA URAIAN PASAL

SETIAP ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/KOTA, PPK, PPS, DAN/ATAU PPLN YANG TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN
BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, BAWASLU KABUPATEN/ KOTA, PANWASLU KECAMATAN, PANWASLU KELURAHAN/ DESA, DAN/ ATAU
PANWASLU LN DALAM MELAKUKAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH, PENYUSUNAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA,
PERBAIKAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR PEMILIH SEMENTARA HASIL PERBAIKAN, PENETAPAN DAN PENGUMUMAN DAFTAR PEMILIH
TETAP, DAFTAR PEMILIH TAMBAHAN, DAFTAR PEMILIH KHUSUS, DAN/ATAU REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP YANG MERUGIKAN
WARGA NEGARA INDONESIA YANG MEMILIKI HAK PILIH SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 220 AYAT (2)
TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN BAWASLU
8 512
DALAM PEMUTAKHIRAN DATA

SETIAP ANGGOTA BAWASLU, BAWASLU PROVINSI, BAWASLU KABUPATEN/ KOTA, PANWASLU KECAMATAN, DAN/ ATAU PANWASLU
KELURAHAN/DESA/PANWASLU LN/PENGAWAS TPS YANG DENGAN SENGAJA TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN DAN/ ATAU LAPORAN
PELANGGARAN PEMILU YANG DILAKUKAN OLEH ANGGOTA KPU, KPU PROVINSI, KPU KABUPATEN/KOTA, PPK, PPS/PPLN, DAN/ATAU
TIDAK MENINDAKLANJUTI TEMUAN DAN/ ATAU KPPS/KPPSLN DALAM SETIAP TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU
9 543
LAPORAN PELANGGARAN PEMILU

SETIAP PELAKSANA ATAU PESERTA KAMPANYE YANG TERBUKTI DENGAN SENGAJA ATAU LALAI YANG MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PEMILU
MENGAKIBATKAN TERGANGGUNYA TAHAPAN
10 550
PENYELENGGARAAN PEMILU
ASAS DAN PRINSIP PENANGANAN TINDAK PIDANA PEMILU

ASAS PRINSIP
KEADILAN KEBENARAN

KEPASTIAN
CEPAT

KEMANFAATAN
SEDERHANA
PERSAMAAN
DIMUKA HUKUM
PRADUGA TAK BIAYA MURAH
BERSALAH
NETRAL
LEGALITAS
 CATATAN PENTING
 HARI
DALAM UU 7 / 2017 TIDAK MENGATUR PENGERTIAN HARI, DIBEBERAPA PASAL MENYEBUTKAN HARI DAN HARI
KALENDER. BAWASLU DAN MAHKAMAH AGUNG MENETAPKAN HARI DALAM PENANGANAN TP. PEMILU DENGAN
MENGGUNAKAN HARI ADALAH HARI KERJA. (PERBAWASLU NO 7 / 2018; PERMA NO 1 / 2018)
 LAPORAN
PENYIDIK POLRI TIDAK BERWENANG MENERIMA LAPORAN TP. PEMILU, TETAPI MENERIMA PENERUSAN DARI PENGAWAS
PEMILU.
 TEMUAN
JIKA ANGGOTA POLRI MENEMUKAN DUGAAN TP. PEMILU, MAKA DISAMPAIKAN KEPADA PENGAWAS PEMILU UNTUK
DIJADIKAN SEBAGAI TEMUAN ATAU KEPADA PIHAK LAIN YANG MEMILIKI HAK SEBAGAI PELAPOR.
 IN ABSENTIA
UU 7 / 2017 MENGENAL IN ABSENTIA MULAI DARI PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, PEMERIKSAAN DIPERSIDANGAN.
TERHADAAP PENYIDIKAN DIMAKNAI BAHWA BERKAS PERKARA DAPAT DIAJUKAN KE PENUNTUT UMUM TANPA
DILENGKAPI DENGAN BERITA ACARA PEMERIKSAAN TERSANGKA YANG DISEBABKAN TERSANGKA TIDAK DIKETAHUI
KEBERADAANYA. SETELAH DILAKUKAN PENCARIAN SECARA MAKSIMAL ADMINISTRASI NYA DILAMPIRKAN DALAM
BERKAS PERKARA.
 DALUWARSA
UU 7 / 2017 TELAH MEMBERIKAN BATASAN LIMITATIF WAKTIU LAPORAN, KAJIAN, PENYIDIKAN, PENUNTUTAN DLL. JIKA
WAKTU TERSEBUT DILEWATI MAKA KONSEKWENSI HUKUMNYA ADALAH PERKARA TERSEBUT CACAT FORMAL /
DALUWRSA.
 BATAS WAKTU PENANGANAN TP. PEMILU
LAPORAN ATAU TEMUAN DISAMPAIKAN KEPADA BAWASLU PALING LAMA 7 (TUJUH) HARI SEJAK BERAKHIRNYA MASA
TAHAPAN PEMILU BERUPA PENGUCAPAN SUMPAH/JANJI PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SERTA ANGGOTA DPR, DPD,
DPRD PROVINSI, DAN DPRD KABUPATEN/KOTA, SEDANGKAN TERHADAP LAPORAN / TEMUAN YANG SEDANG BERJALAN
SETELAH BERAKHIRNYA TAHAPAN TERSEBUT MAKA DIPROSES SAMPAI SELESAI.
Terima Kasih