Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN HUKUM DIVISI NON LITIGASI

DI KELURAHAN MANGKUPALAS RT.17


KECAMATAN SAMARINDA SEBERANG

PERAN SERTA MASYARAKAT TERHADAP PENGHAPUSAN KEKERASAN


DALAM RUMAH TANGGA

Tim Pelaksana:
Erna Susanti, SH., MH
Dr. Nur Arifudin, SH., MH
Rika Erawaty,SH., MH.
Alfian, SH., MH.
Grizelda, SH., MH
Setiyo Utomo, SH., M.Kn.
Sulung Nugroho, SH., M.Kn.
Amsari Damanik, SH. M.Kn.
Sofwan Rizko R, SH., M.Kn.
Reza Pramasta G. SH., M.Kn

LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda1Seberang, Kota Samarinda -


Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : PERAN SERTA MASYARAKAT TERHADAP
PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA

TIM PELAKSANA
Ketua Tim
Nama Lengkap : Erna Susanti, SH., MH.
NIP : 197706292005012002
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc

Anggota

1 Nama Dr. Nur Arifudin, SH., MH.

NIP 19080042620060410002

Pangkat/ Penata/IIIc
Golongan

2 Nama Rika Erawaty, SH., MH.

NIP 197810092009122001

Pangkat/ Penata/IIIc
Golongan

3 Nama Setiyo Utomo, SH., M.Kn.

NIP 199209302019031014

Pangkat/ Penata Muda Tk I/IIIb


Golongan

4 Nama Alfian, S.H., M.H

NIP 199211262019031015

Pangkat/ Penata Tk I/IIIb

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda2Seberang, Kota Samarinda -


Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Golongan

5 Nama Amsari Damanik, SH. M.Kn.

NIP 198601032019031012

Pangkat/ Penata Muda Tk I/IIIb


Golongan

6 Nama Grizelda, SH., MH.

NIP 199201162020122009

Pangkat/ Penata Muda Tk I/IIIb


Golongan

7 Nama Sulung Nugroho, SH., M.Kn.

NIP 198911152022031004

Pangkat/ Dosen
Golongan

8 Nama Reza Pramasta Gegana, SH., M.Kn.

NIP 199507102022031011

Pangkat/ Dosen
Golongan

9 Nama Sofwan Rizko R, SH., M.Kn

NIP 199302242022031008

Pangkat/ Dosen
Golongan

10 Nama Sinar Aynul Rahma

NIM 2108016281

11 Nama Nabila Aulia Arsanty

NIM 2008016202

12 Nama Mikael Steven


Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda3Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
NIM 2008016150

13 Nama Anggun Mulyani

NIM 2008016157

14 Nama Muhammad Suarga Nabil A.R

NIM 2108016204

15 Nama Orly Octavia Nureni

NIM 2008016091

Pemateri/Narasumber:
1. Agustna Wati, S.H., M.H.
2. Aristya Windiana Pamuncak, S.H., M.H.

Samarinda, 13 Maret 2023

Mengetahui, Ketua Tim


Wakil Dekan Bidang Akademik, Pelaksana
Kemahasiswaa dan Alumni

Dr. Nur Arifudin, S.H., M.H. Erna Susanti, S.H., M.H.


NIP. 198004262006041002 NIP.197706292005012002

Mengesahkan,
Dekan

Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H., M.H


NIP 198203072003121003

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda4Seberang, Kota Samarinda -


Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
PENYULUHAN HUKUM

PERAN SERTA MASYARAKAT TERHADAP PENGHAPUSAN KEKERASAN


DALAM RUMAH TANGGA

A. Pendahuluan
Tindak kekerasan telah menjadi fenomena dalam kehidupan masyarakat
di Indonesia. Kekerasan terjadi bukan saja dalam area publik, namun marak
terjadi juga dalam area domestik yang melahirkan kekerasan dalam rumah
tangga. Ironisnya dalam berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),
yang menjerat kaum perempuan dan anak, sering kali menjadi korban. Relasi
rumah tangga yang idealnya dibangun dalam suasana keharmonisan dan
kebahagiaan, namun banyak yang mengalami tindak kekerasan dari suaminya,
baik kekerasan fisik, psikis, seksual maupun ekonomi.
Akhir-akhir ini sering terlihat baik melalui media cetak maupun elektronik
yang menayangkan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga baik dari kalangan
biasa ataupun dari kalangan selebritis sekalipun, yang dilakukan oleh suami
terhadap istri, ayah terhadap anak, ibu terhadap anak dan pengasuh terhadap
anak asuhnya serta majikan terhadap pembantu rumah tangga. Kejadian
tersebut tidak hanya memelibatkan keluarga yang mampu yang bertempat tinggal
di perkotaan saja, melainkan telah melibatkan masyarakat yang tidak mampu
yang bertempat tinggal di pedesaan terutama yang menjadi korban kekerasaan
dalam rumah tangga adalah perempuan.
Kasus tindak kekerasan merupakan masalah serius. Akibat yang
ditimbulkan juga berdampak luas. Misalnya cacat, trauma, stress, timbul konfik
bahkan pembunuhan, serta bagi anak dapat menganggu proses tumbuh
kembang. Beberapa pakar, bahwa dampak KDRT terhadap perempuan dapat
dibedakan menjadi 2 yakni, dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang.
Pertama, dampak jangka pendek biasanya berdampak secara langsung seperti
luka fisik, cacat, kehamilan, hilangnya pekerjaan, dan lain sebagainya. Kedua,
dampak jangka panjang biasanya berdampak dikemudian hari bahkan
berlangsung seumur hidup. Biasanya korban mengalami gangguan psikis
(kejiwaan), hilangnya rasa percaya diri, mengurung diri, trauma dan muncul rasa
takut hingga depresi.1 Dari dua hal dampak tersebut, hal yang dikhawatirkan

1
https://www.liputan6.com/health/read/2367902/4-dampak-kekerasan-dalam-rumah-tangga
diakses pada tanggal 14 Februari 2023 pukul 15.37 Wita.
Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda5Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
adalah munculnya kekerasan lanjutan. Artinya bahwa korban yang tidak
tertangani dengan baik dikhawatirkan menjadi pelaku kekerasan dikemudian
hari sebagai bentuk pelampiasan trauma masa lalu.
Emi Sutrisminah dalam penelitiannya mengungkapkan, dampak KDRT
juga berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Perempuan terganggu
kesehatan reproduksinya bila pada saat tidak hamil mengalami gangguan
menstruasi dapat mengalami penurunan libido. Sedangkan pada saat hamil,
dapat terjadi keguguran/abortus, persalinan formatur dan bayi meninggal dalam
rahim. Dampak lain yang juga mempengaruhi kesehatan organ reproduksi istri
dalam rumahtangga diantaranya adalah perubahan pola fikir, emosi dan ekonomi
keluarga.2
Dalam perkembangannya hingga kini, para korban kekerasan dalam
rumah tangga sulit mengajukan penderitaan yang dialaminya kepada penegak
hukum, karena kuatnya pandangan bahwa perlakuan kasar suami kepada istri
merupakan bagian dari peristiwa privat (urusan rumah tangga), 3 sehingga
muncul kengganan untuk melaporkan kepada aparat kepolisian.
Jika melihat dari sisi penegakan hukum, di Indonesia selain menggunakan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT juga
menggunakan KUHP dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Perlindungan Anak. Sanksi
pidana penjara antara 6 bulan hingga 2 tahun 6 bulan sering kali diputuskan
oleh Pengadilan Negeri dengan menggunakan pasal-pasal Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2004 diantaranya Pasal 49 jo Pasal 9 dan Pasal 279 KUHP untuk
tindak penelantaran dan suami menikah lagi tanpa ijin istri; Pasal 44 untuk
tindak kekerasan fisik; Pasal 45 untuk tindak kekerasan psikis berupa
pengancaman. Sedangkan putusan Pengadilan dengan sanksi pidana penjara
yang lebih tinggi hingga 6 tahun diputuskan terhadap sejumlah kasus dalam
relasi KDRT, yang didakwa dan dituntut dengan menggunakan pasal-pasal KUHP
(Pasal 351, 352, 285, 286 jo 287, 289 dan 335 untuk kasus penganiayaan anak
dan perkosaan anak); Pasal 81 dan 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002
dan Pasal 287 & 288 KUHP untuk kasus perkosaan anak.
Kemudian berdasarkan data Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kaltim pada Dialog Siang
2
Emi Sutriminah, Staff Pengajar Prodi D3 Kebidanan FIK Unissula, “Dampak Kekerasan Pada Istri
Dalam Rumah Tangga Terhadap Kesehatan Reproduksi” jurnal online dapat di unduh di
http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/majalahilmiahsultanagung/article/view/62
3
Dikdik M. Arief Mansur dan Elisatris Gultom, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan Antara Norma
dan Realita (Edisi 1, Cet. I; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 135.
Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda6Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Ngapeh yang berlangsung di Studio TVRI Kaltim, Senin (11/7/2022), untuk kasu
s kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kaltim per 1 Juli 2022 kemarin, m
encapai 443 kasus. Kasus terbanyak berada di Kota Samarinda sebanyak 220 ka
sus, dengan total korban kekerasan adalah 464 korban terdiri dari 218 korban an
ak atau 47% dan 246 korban dewasa atau 53%.4
Dari 443 kasus korban kekerasan sebanyak 446 orang diketahui bahwa ko
rban terbanyak berasal dari Kota Samarinda sebesar 221 korban, sementara korb
an kekerasan difabel terbanyak berasal dari Kota Bontang sebesar 5 korban. Korb
an kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sebanyak 158 korban dengan  korban
KDRT terbanyak berasal dari Kota Samarinda sebanyak 80 korban.5
Sedangkan kekerasan anak terbanyak terdapat pada kekerasan seksual
sebanyak 133 korban sedangkan pada dewasa terdapat pada kekerasan fisik
sebesar 165 korban, dan kekerasan anak dan perempuan terbanyak terjadi pada
rumah tangga yaitu 91 korban anak dan 150 korban dewasa.6
Dari penjelasan singkat diatas, untuk dapat menekan terjadinya KDRT,
dirasa perlu adanya penyebaran informasi secara luas mengenai bagiamana
upaya masyarakat dalam rangka bersama-sama untuk menghapuskan KDRT
disekitar kita. Selain itu, Lembaga bantuan hukum juga tidak hanya memberikan
bantuan hukum disaat adanya kasus, namun adanya sosialisasi dalam proses
penyuluhan hukum salah satunya peran LKBH FH Unmul untuk memberikan
pemahaman terhadap kesadaran hukum bagi masyarakat, dalam upaya
pencegahan tindak pidana KDRT
B. Tujuan Penyuluhan Hukum
Penyuluhan hukum ini bertujuan untuk:
1. Memahamkan dan memberikan informasi hukum kepada masyarakat di
Kelurahan Mangkupalas Gang Ampera RT.17 Kecamatan Samarinda
Seberang mengenai dampak negatif Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT);
2. Membangun kesadaran hukum kepada masyarakat, untuk berperan aktif
memberantas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terutama di
Kelurahan Mangkupalas Gang Ampera RT. 17 Kecamatan Samarinda
Seberang Kota Samarinda.
C. Lokasi dan Peserta Kegiatan

4
https://dkp3a.kaltimprov.go.id/2022/07/12/sampai-juli-2022-kasus-kekerasan-di-kaltim-
mencapai-443-kasus/ diakses pada tanggal 21 Februari 2023 pkl. 08.15 Wita
5
Ibid.
6
Ibid.

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda7Seberang, Kota Samarinda -


Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Kegiatan Penyuluhan Hukum ini diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal : Sabtu, 11 Maret 2023
Waktu : 08.00 - 10.00 WITA
Tempat : Gang Ampera RT.17 Kel. Mangkupalas
Peserta : Warga Masyarakat Gang Ampera RT. 17

D. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dalam rangka
Penyuluhan Hukum kepada warga masyarakat di Gang Ampera RT. 17
Kelurahan Mangkupalas Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda.
Proses pelaksanaan kegiatan diawali sambutan oleh Ketua Rukun Tetangga
(RT) 17 Kelurahan Mangkupalas yaitu Bapak H. La Saroni Dan Sambutan
berikutnya disampaikan oleh perwakilan dari Kelurahan Mangkupalas yaitu
Sekretaris Lurah Ibu Sri Puji Rahayu, S.H., kemudian dilanjut dengan
sambutan sekaligus pembukaan oleh ketua Lembaga Konsultasi dan
Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Mulawarman yaitu
Bapak Dr. Nur Arifudin, S.H., M.H., kemudian pemaparan materi dari
Akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Mulawarman sebagai
narasumber dilanjutkan dengan sesi diskusi baik penyampaian pendapat
maupun pertanyaan dari peserta yang hadir.
E. Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggapan Peserta
Penyuluhan Hukum yang dilaksanakan di Gang Ampera RT. 17 Kelurahan
Mangkupalas Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda kepada para warga
masyarakat adalah untuk memberikan informasi hukum yang tentu akan memberi
manfaat terhadap situasi dan kondisi yang terjadi terhadap masyarakat di Gang
Ampera RT.17 terutama mengenai penghapusan kekerasan dalam ru,mah tangga,
yang tanpa disadari oleh masyarakat dapat terjadi disekitar lingkungan temnoat
tinggal masyarakat. Ketidaktahuan masyarakat akan memberikan dampak yang
buruk terhadap tujuan dari penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Karena
memang sangat dibutuhkan peran serta masyarakat dalam penghapusan KDRT
dengan informasi yang benar apa itu KDRT, sehingga masyarakat dapat
memberikan peran yang positing ditengah lingkungan temapt tinggalnya.
Sehingga LKBH FH Unmul sangat antusias melaksanakan kegiatan penyuluhan
hukum ini yang berjudul “PERAN SERTA MASYARAKAT TERHADAP
PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA” yang dihadiri oleh

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda8Seberang, Kota Samarinda -


Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Sekretaris Kelurahan Mangkupalas, Babinsa, Ketua RT. 17 Gang Ampera dan juga
peserta penyuluhan hukum yaitu warga masyarakat sebanyak 30 orang. Kegiatan
penyuluhan ini juga menghadirkan 2 (dua) narasumber yaitu narasumber pertama
yaitu Ibu Aristya Windiana Pamuncak, S.H., M.H., dan Ibu Agustina Wati, S.H.,
M.H., beliau merupakan dosen/akademisi dari Fakultas Hukum Universitas
Mulawarman dan juga konsultan hukum di LKBH FH Unmul.
Narasumber pertama yaitu Ibu Aristya Windiana Pamuncak, S.H., M.H.
Berdasarkan Hasil survey sebelum dilakukan penyuluhan menyebutkan bahwa
hampir semua responden pernah mencari tahu soal KDRT. Kekerasan dalam
rumah tangga merupakan persoalan internal keluarga yang masuk menjadi
wilayah publik sehingga diperlukan peran masyarakat untuk turut serta
menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga disebutkan bahwa
setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang
dalam lingkup rumah tangga dengan cara:
1. Kekerasan fisik
2. Kekerasan psikis
3. Kekerasan seksual
4. Penelantaran rumah tangga.
Lingkup rumah tangga dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 yaitu
suami, istri dan anak; orang-orang yang memiliki hubungan kekeluarga, baik
karena darah, perkawinan, persusuan, pengasuhan, dan yang menetap dalam
rumah tangga; dan orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap di
dalam rumah tangga tersebut. Alur pelaporan apabila masyarakat melihat adanya
tindakan KDRT yaitu masyarat melaporkan ke Kepolisan untuk dilakukan
pemeriksaan, lalu dilanjutkan ke Kejaksaan dan kemudian disidang di Pengadilan
untuk mendapatkan putusan. Namun kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT) ini dapat juga diselesaikan melalui restorative justice dengan dibantu oleh
Ketua RT dan Kelurahan.
Narasumber kedua yatu Agustina Wati, S.H., M.H. Bahwa rumah tangga
merupakan kumpulan pasangan suami, istri, anak, mertua dan sebagainya.
Rumah tangga itu rumit karena setiap rumah tangga memiliki permasalahan yang
berbeda-beda. Permasalah rumah tangga ini yang menyebabkan terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga. Negara berupaya mencegah terjadinya kekerasan
dalam rumah tangga, menindak pelaku Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),
dan melindungi korban KDRT dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 23

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda9Seberang, Kota Samarinda -


Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Dalam upaya
mencegah terjadinya KDRT, maka diperlukan peran serta masyarakat. Masyarakat
dalam hal ini ialah tetangga yang peduli, tokoh masyarakat, RT/RW, tokoh agama,
organisasi sosial, dan LSM. Ada 5 (lima) hal sepele yang dapat merusak rumah
tangga, yaitu:
1. Melewatkan sarapan.
2. Kecanduan media sosial.
3. Terlalu banyak main gadget.
4. Bergaul dengan orang negatif.
5. Kurang tidur.
Sesi Tanya Jawab
Bapak Purwanto
Pertanyaan :
Disebutkan dalam UU PKDRT, berbicara kasar kepada anak juga termasuk
KDRT, bagaimana apabila anak yang sulit dinasehati dan harus dididik secara
kasar? Apa limitasi berbicara kasar kepada anak dalam tindak pidana KDRT?
Jawab :
Orang tua yang sering berbicara kasar dan keras secara tidak langsung akan
membiasakan anak untuk sulit dinasehati dengan halus. Jadi sebagai orang
tua, perlu sekali membiasakan diri untuk berbicara halus kepada anak. Anak
yang dinasehati dengan kasar akan berdampak pada diri anak dengan
lingkungannya, seperti kurang empati dan berbuat jahat kepada temannya.
Seni mendidik anak yaitu dengan mengontrol anak. Anak yang menjadi korban
KDRT karena dinasehati dengan kasar dapat dilihat dari psikisnya. Menasehati
anak yang baik dengan memperhatikan intonasi/nada suara.
F. Susunan Acara Sosialisasi
Susunan kegiatan Penyuluhan Hukum dengan tema “PERAN SERTA
MASYARAKAT TERHADAP PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA”, sebagai berikut:

SUSUNAN ACARA

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda10


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Waktu Kegiatan Keterangan

Panitia
08.00 –08.30 Registrasi
Pembukaan
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan Doa
3. Sambutan Kepala Rukun Tetangga 17
Gang Ampera yaitu Bapak H. La Saroni Panitia
08.30 – 09.00
4. Sambutan dari Kelurahan Mangkupalas MC
yang diwakili oleh Sekretaris Lurah yaitu
Ibu Sri Puji Rahayu, S.H.
5. Sambutan Ketua LKBH FH Unmul yaitu
Bapak Dr. Nur Arifudin, S.H., M.H.
Sesi 1:
09.00 – 09.10 Pemaparan Akademisi Fakultas Hukum Moderator
Unmul
Sesi 2:
09.10 – 09.20 Pemaparan Akademisi Fakultas Hukum Moderator
Unmul
09.20 – 09.50 Diskusi/Tanya Jawab Moderator
09.50 - 10.00 Penutup MC

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda11


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
G. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 1. Daftar Hadir Peserta

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda12


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda13
Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 2.

Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Hukum

Gambar 1.
Foto Bersama Tim Pelaksana, Narasumber dan Warga RT.17

Gambar 2.
Foto Bersama Tim Pelaksana, Narasumber dan Sekretaris Lurah Kelurahan Mangkupalas

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda14


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 3.
Acara Pembukaan dan Sambutan

Gambar 4.
Foto Warga Gang Ampera RT.17

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda15


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 5.
Foto Narasumber

Gambar 6.
Foto Sekretaris Lurah Kelurahan Mangkupalas Memberikan Sambutan

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda16


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 7.
Foto Narasumber Pertama

Gambar 8.
Foto Narasumber Kedua

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda17


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 9.
Foto Warga Masyarakat Gang Ampera RT 17 Kelurahan Mangkupalas

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda18


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 3.
Surat Tugas Tim Pelaksana Kegiatan Penyuluhan Hukum Di Gang Ampera
RT.17 Kelurahan Mangkupalas Kecmatan Samarinda Seberang.

Lampiran 4
Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda19
Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Surat Tugas Narasumber Penyuluhan Hukum

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda20


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 5
Tanda Bukti Pembayaran Honor Pemateri

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda21


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 6
Nota

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda22


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda23
Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda24
Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
H. Penutup
Demikian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Penyuluhan Hukum
ini dibuat semoga dapat menjadi pertimbangan sebagaimana mestinya.

Penyuluhan Hukum di Kelurahan Mangkupalas RT. 17 Kecamatan Samarinda25


Seberang, Kota Samarinda -
Lembaga Konsultasi Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul

Anda mungkin juga menyukai