Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEGIATAN

PENYULUHAN HUKUM DIVISI NON LITIGASI

DI YAYASAN BUMI PELANGI MANTAABA


KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

KESADARAN HUKUM BAGI MASYARAKAT UNTUK MENGHILANGKAN TINDAK


KEKERASAN PADA ANAK DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Tim Pelaksana:
Dr. Nur Arifudin, SH., MH
Rika Erawaty,SH., MH.
Erna Susanti, SH., MH
Alfian, SH., MH.
Setiyo Utomo, S.H., M. Kn.
Grizelda, SH., MH
Sofwan Rizko R, SH., M.Kn
Agustina Wati, SH., MH.
Aristya Windiana Pamuncak, SH., MH
Reza Pramasta G, S.H., M.Kn.

LEMBAGA KONSULTASI DAN BANTUAN HUKUM


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


1 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : KESADARAN HUKUM BAGI MASYARAKAT UNTUK
MENGHILANGKAN TINDAK KEKERASAN PADA ANAK DI
LINGKUNGAN PENDIDIKAN

TIM PELAKSANA
Ketua Tim
Nama Lengkap : Dr. Nur Arifudin, SH., MH.
NIP : 198004262006041002
Pangkat/Golongan : Penata/IIIc

Anggota

1 Nama Rika Erwaty, SH., MH.

NIP 197810092209122001

Pangkat/Golongan Penata/IIIc

2 Nama Erna Susanti, SH., MH.

NIP 197706292005012002

Pangkat/Golongan Penata/IIIc

3 Nama Agustina Wati, SH., MH.

NIP 198608162008122002

Pangkat/Golongan Penata Muda Tk I/IIIb

4 Nama Alfian, S.H., M.H

NIP 199211262019031015

Pangkat/Golongan Penata Tk I/IIIb

5 Nama Setiyo Utomo, SH. M.Kn.

NIP 199209302019031014

Pangkat/Golongan Penata Muda Tk I/IIIb

6 Nama Grizelda, SH., MH.

NIP 199201162020122009

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


2 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Pangkat/Golongan Penata Muda Tk I/IIIb

7 Nama Reza Pramasta G, S.H., M.Kn.

NIP 198911152022031004

Pangkat/Golongan Dosen

8 Nama Aristya Windiana Pamuncak, SH., MH

NIP 198709062022032005

Pangkat/Golongan Dosen

9 Nama Sofwan Rizko R, SH., M.Kn

NIP 199302242022031008

Pangkat/Golongan Dosen

10 Nama Muhammad Suarga Nabil Akbar Ramadhan

NIM 21080161204

11 Nama Hiththan Hersya Putra

NIM 218016116

12 Nama Sinar Aynul Rahma

NIM 2108016281

13 Nama Aditia Ferdi Tombuku

NIM 21080162136

14 Nama Sinthya Hesti Wulandari

NIM 2208016129

15 Nama Jihan Salsabila Megantoro

NIM 2208016135

Pemateri/Narasumber:
1. Sulung Nugroho, SH., M.Kn.
2. Amsari Damanik, SH., M.Kn.

Samarinda, 13 Maret 2023


Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
3 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Mengetahui, Ketua Tim
Ketua Jurusan Pelaksana

Erna Susanti, S.H., M.H. Dr. Nur Arifudin, SH., MH.


NIP. 197706292005012002 NIP.19080042620060410002

Mengesahkan,
Dekan

Dr. Mahendra Putra Kurnia, S.H., M.H


NIP 198203072003121003

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


4 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
PENYULUHAN HUKUM

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA


MELALUI GAME ONLINE

A. Pendahuluan
Perlindungan anak merupakan suatu upaya untuk menciptakan kondisi
dimana anak dapat melaksanakan hak dan kewajibanya. Berdasarkan konsep
parents patriae, yaitu negara memberikan perhatian dan perlindungan kepada
anak-anak sebagaimana layaknya orang tua kepada anak-anaknya, maka
penanganan anak-anak yang berhadapan dengan hukum juga harus dilakukan
demi kepentingan terbaik bagi anak serta berpijak pada nilai-nilai Pancasila. 1
Perhatian terhadap anak sudah lama ada sejalan dengan peradaban
manusia itu sendiri, yang hari-kehari semakin berkembang. Anak adalah masa
depan suatu bangsa, oleh karena itu seluruh anak baik anak tersebut melakukan
atau tidak melakukan tindak pidana tetap perlu dibina dan dilindungi hak-
haknya agar kelak anak-anak tersebut tumbuh menjadi manusia pembangunan
yang berkualitas tinggi. Salah satu cara pembinaan dan perlindungan adalah
dengan adanya hukum.2
Indonesia sendiri, telah mengesahkan Undang-Undang perlindungan anak
sejak 2002 dan telah dilakukan perubahan Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2002 tentang
Perlindungan anak.
Mengenai tanggung jawab Negara, pemerintah dan pemerintah daerah dala
m Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 diatur dalam beberapa pasal yang dian
taranya mewajibkan dan memberikan tanggung jawab untuk menghormati peme
nuhan hak anak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
etnik, budaya dan bahasa, status hukum, urutan kelahiran, dan kondisi fisik dan
/atau mental, serta melindungi, dan menghormati hak anak dan bertanggung jaw
ab dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang penyelenggaraan
perlindungan anak. Kemudian dalam undang-undang ini pemerintah daerah berk
ewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan mendukung kebijaka

1
Nur Rochaeti, 2008, “Model Restorative Justice sebagai Alternatif Penanganan bagi Anak Delinkuen
di Indonesia”, MMH Jilid 37 No. 4, Desember, hlm. 239
2
Syafruddin Hasibuan (ed), Penerapan Hukum Pidana Formal Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana
Oleh Marlina dalam Bunga Rampai Hukum Pidana Dan Kriminologi Serta Kesan Pesan Sahabat
Menyambut 70 Tahun Muhammad Daud, Medan, Pustaka Bangsa Press, hlm. 78.
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan 5 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
n nasional dalam penyelenggaraan perlindungan anak di daerah yang dapat diwu
judkan melalui upaya daerah membangun kabupaten/kota layak anak, serta me
mberikan dukungan sarana, prasarana, dan ketersediaan sumber daya manusia
dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
Selain kewajiban dan tanggung jawab sebagaimana di atas Negara, pemeri
ntah, dan pemerintah daerah juga menjamin perlindungan, pemeliharaan, dan ke
sejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua, wali, ata
u orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak, mengawasi p
enyelenggaraan perlindungan anak, menjamin anak untuk mempergunakan hakn
ya dalam menyampaikan pendapat sesuai dengan usia dan tingkat kecerdasan an
ak, serta kewajiban dan tanggung jawab yang paling penting adalah menyelengga
rakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak dan mem
berikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendid
ikan serta memberikan biaya pendidikan atau bantuan cuma-cuma atau pelayan
an khusus bagi anak dari kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang tinggal
didaerah terpencil. Semoga amanah besar yang diberikan oleh undang-undang in
i dapat dilaksanakan oleh negara, pemerintah dan pemerintah daerah demi mewu
judkan tanggung jawab dan kewajibannya terhadap anak yang merupakan gener
asi bangsa.3
Dalam Pasal 54 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubaha
n atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, meng
atur juga bahwa anak wajib mendapatkan perlindungan hukum dari tindakan ke
kerasan fisik yang dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan. Namun
meski telah diatur dalam Undang-Undang, kekerasan dilingkungan pendidikan,
masih saja terus terjadi.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan pada November
2022, terdapat 4.124 aduan terkait kasus perlindungan anak sepanjang Januari-
November 2022. Jumlah tersebut turun 30,7% dibandingkan sepanjang tahun
2021 yang sebanyak 5.953 aduan. Sebanyak 2.222 kasus pengaduan yang
diterima KPAI dalam 11 bulan tahun 2022 terkait pemenuhan hak anak.
Jumlahnya turun 25,2% dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 2.971 aduan.
Dari jumlah tersebut, 1.706 kasus pemenuhan hak anak berasal dari klaster
lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Sebanyak 376 kasus dari klaster

3
https://pn-palopo.go.id/index.php/publikasi/artikel/164-paradigma-baru-hukum-
perlindungan-anak-pasca-perubahan-undang-undang-perlindungan-anak diakses pada
tanggal 2 Maret 2023, Pukul 14.30 Wita.
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
6 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
pendidikan, pemanfaatan waktu luang, serta kegiatan budaya dan agama. Ada
pula 101 kasus terkait dengan hak kesehatan dasar dan kesejahteraan.
Sedangkan, 39 kasus terkait dengan hak sipil dan kebebasan. Di sisi lain, KPAI
juga mencatat 1.903 aduan terkait kasus perlindungan khusus anak sepanjang
tahun 2022 berjalan. Jumlah itu juga menurun 27,27% dibandingkan sepanjang
tahun lalu yang sebanyak 2.615 aduan. Kasus perlindungan khusus anak yang
paling banyak dilaporkan terkait dengan anak menjadi korban kejahatan seksual,
yakni 746 kasus. Ada pula 454 kasus terkait dengan anak korban kekerasan fisik
dan/atau psikis. Kemudian, 187 kasus anak berhadapan dengan hukum sebagai
pelaku. Lalu, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual sebanyak
80 kasus. Sedangkan, ada 70 kasus anak yang menjadi korban pornografi dan
kejahatan siber.4
Berbicara kekerasan pada anak dilingkungan pendidikan, berdasarkan
data dari Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mencatat di awal 2023
dari Januari hingga 18 Februari ada 10 kasus kekerasan terhadap anak di
satuan pendidikan baik di satuan pendidikan berasrama maupun yang
nonasrama. Jumlah korban yang ditemukan FSGI ada 86 anak. Data tersebut
didapat sejak Januari sampai 18 Februari 2023.
FSGI menemukan sebanyak 50 persen kasus kekerasan terjadi di jenjang
SD atau MI, 10 persen di jenjang SMP, dan 40 persen di Pondok Pesantren. Dari
10 kasus tersebut, 60 persen satuan pendidikan tersebut di bawah kewenangan
Kementerian Agama dan 40 persen di bawah kewenangan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 5 Sedangkan
korban total 86 anak, baik laki-laki maupun perempuan. Anak korban laki-laki
sebanyak 37,20 persen dan korban anak perempuan mencapai 62,80 persen.
Berdasarkan jenjang Pendidikan sepanjang 2022, kasus kekerasan terjadi
di Jenjang Sekolah Dasar (SD) sebanyak 2 (kasus, jenjang SMP sebanyak 3 kasus,
jenjang SMA 2 kasus, Pondok Pesantren 6 kasus, Madrasah tempat mengaji/tem
pat ibadah 3 kasus, dan 1 tempat kursus musik bagi anak usia TK dan SD. Rent
ang usia korban antara 5-17 tahun.
Korban berjumlah 117 anak dengan rincian 16 anak laki-laki dan 101 ana
k perempuan. Sedangkan pelaku total berjumlah 19 orang yang terdiri dari: 14 g

4
https://dataindonesia.id/ragam/detail/kpai-catat-4124-kasus-perlindungan-anak-
hingga-november-2022 diakses pada tanggal 2 Maret 2023, Pukul 15.00 Wita.
5
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-6577189/awal-2023-fsgi-catat-86-anak-jadi-
korban-kekerasan-seksual-di-satuan-pendidikan diakses pada tanggal 2 Maret 2023,
Pukul 15.21 Wita.
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
7 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
uru, 1 pemilik pesantren, 1 anak pemilik pesantren, 1 staf perpustakaan, 1 calon
pendeta, dan 1 kakak kelas korban. Adapun rincian guru yang dimaksud di antar
anya adalah guru Pendidikan agama dan Pembina ekskul, Pembina OSIS, guru m
usik, guru kelas, guru ngaji, dll. Dari total 19 pelaku kekerasan seksual di satuan
pendidikan, 73,68% berstatus guru.6
Sedangkan di Samarinda, baru-baru ini sempat dihebohkn dengan kasus
seorang santri senior berusia 20 tahun diamankan Polsek Sungai Pinang, Kota
Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) yang diduga menganiaya juniornya yang
berusia 14 tahun, di salah satu pondok pesantren di Kota Samarinda, hingga
meninggal dunia.
Dari data dan salah satu contoh kasus yang ada di Samarinda saat ini,
maka bagi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman merasa bahwa perlu diadakan pemberdayaan hukum
kepada masyarakat mengenai Kesadaran Hukum Bagi Masyarakat Untuk
Menghilangkan Tindak Kekerasan Pada Anak Di Lingkungan Pendidikan
Agar masyarakat di dunia pendidikan memiliki pemahaman terhadap
bagaimana negara mengatur dan memberikan jaminan hukum kepada anak-
anak di tempat dia menuntut ilmu, selain itu pemberdayaan hukum ini
dimaksudkan juga agar kasus yang sama tidak terulang kembali di dunia
pendidikan khususnya di pesantren.
B. Tujuan Penyuluhan Hukum
Penyuluhan hukum ini bertujuan untuk:
1. Tujuan kegiatan penyuluhan hukum ini adalah untuk meningkatkan dan
menghimbau kepedulian bagi tenaga pendidik terhadap tindak kekerasan
terhadap anak dimanapun berada, serta dapat berperan aktif dalam
pencegahan dan penanganan kasus kekerasan terhadap anak.
2. Membangun kesadaran kepada para santri, untuk dapat menjadi pelopor
dalam memberantas tindak kekerasan pada anak dilingkungan pendidikan
C. Lokasi dan Peserta Kegiatan
Kegiatan Penyuluhan Hukum ini diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal : Rabu, 31 Mei 2023
Waktu : 09.00 - 10.30 WITA
Tempat : Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
Bumi Sambutan Asri Blok K9, Kelurahan

6
https://kumparan.com/kumparannews/bullying-hingga-kekerasan-seksual-jadi-catatan-
kelam-di-sekolah-pada-2022-1zYjRZ897nj/3 diakses pada tanggal 2 Maret 2023, Pukul
15.28 Wita.
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
8 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota
Samarinda
Peserta : Santri

D. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Konsultasi dan Bantuan
Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dalam rangka
Penyuluhan Hukum kepada para santri pada Yayasan Bumi Pelangi
Mantaaba, Perumahan Bumi Sambutan Asri Blok K9, Kelurahan Sambutan,
Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda. Proses pelaksanaan kegiatan
diawali sambutan oleh pimpinan Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba
Samarinda kemudian dilanjut dengan sambutan sekaligus pembukaan oleh
ketua Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman yaitu Bapak Dr. Nur Arifudin, S.H., M.H.,
kemudian pemaparan materi dari Akademisi dari Fakultas Hukum
Universitas Mulawarman sebagai narasumber dilanjutkan dengan sesi
diskusi baik penyampaian pendapat maupun pertanyaan dari peserta yang
hadir.
E. Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat dan Tanggapan Peserta
Penyuluhan Hukum yang dilaksanakan di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba,
Perumahan Bumi Sambutan Asri Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan
Sambutan, Kota Samarinda kepada para santri dan pengurus yayasan adalah
untuk memberikan informasi hukum yang tentu akan memberi manfaat terhadap
situasi dan kondisi yang terjadi terhadap masyarakat terutama adalah para anak
didik mengenai tindak kekerasan pada anak di lingkungan pendidikan. Yang mana
mereka belum terlalu paham akan adanya perlindungan hukum terhadap anak
didik jika ada perlakuan yang tidak baik, yang bisa saja dilakukan oleh pihak
sekolah atau pun dari sesama peserta didik sehingga perlu diberikan suatau
kesadaran hukum. Sehingga LKBH FH Unmul sangat antusias melaksanakan
kegiatan penyuluhan hukum ini yang berjudul “Kesadaran Hukum Bagi
Masyarakat Untuk Menghilangkan Tindak Kekerasan Pada Anak Di
Lingkungan Pendidikan” yang dihadiri oleh para santri dan pengurus Yayasan
Bumi Pelangi Mantaaba Samarinda. Kegiatan penyuluhan ini juga menghadirkan
2 (dua) narasumber yaitu narasumber pertama yaitu Bapak Amsari Damanik,
S.H., M.Kn., dan Bapak Sulung Nugroho, S.H., M.Kn., beliau merupakan

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


9 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
dosen/akademisi dari Fakultas Hukum Universitas Mulawarman dan juga
konsultan hukum di LKBH FH Unmul.
Narasumber pertama yaitu Bapak Sulung Nugroho, S.H., M.Kn.
Menjelaskan mengenai sebagai warga negara selain belajar anak-anak
dituntut tau akan hukum sehingga segala sesuatu yang mereka perbuat tidak
memberikan dampak negatif untuk masa depan mereka.
Tujuan dari penyuluhan ini adalah sebagai pencegahan dari perbuatan yang
mereka lakukan tanpa disadari dapat menimbulkan akibat hukum sehingga dapat
menghambat masa depan.
Walaupun pelaku adalah seorang anak-anak, tidak menutup kemungkinan
apabila melakukan pelanggaran maka penyelesaiannya tetap akan berlanjut di
ranah hukum. Di Indonsia sendiri perlindungan anak diatur dalam Undang-
undang Nomor 35 tahun 2014. Anak-anak di lindungi, namun bukan berarti anak-
anak dapat dibebaskan melakukan apapun dan ada beberapa hal yang dilarang
untuk dilakukan. Dilindungi artinya tidak boleh mendapatkan kekesaran tetapi
juga tidak boleh melakukan tindakan kekerasan.
Cyberbullying (pembullyan dimedia sosial) menjadi hal yang paling sering
dilakukan. Berdasarkan Undang-Undang Bullying termasuk kedalam tindak
pidana. Dua jenis tindakan pembullyan:
1. Bully di dunia nyata
2. Cyberbullying
Contoh kasus (didalam video):
1. Perundungan kepada seorang anak penjual gorengan berusia 12 tahun yang
dilakukan oleh 8 orang di Pangkep, Sulawesi Selatan. Salah satu pelaku
merupakan perempuan dibawah umur.
2. Dua kelompok pelajar diwilayah kabupaten Tanggerang, terlibat tawuran
yang mengakibatkan 1 pelajar tewas terkena luka bacokan.
3. Kasus pembunuhan “tidak sengaja” yang menyebabkan seorang anak
dipenjara 5 Tahun.

Narasumber kedua yaitu Bapak Amsari Damanik, S.H., M.Kn.

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


10 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Menjelaskan mengenai bahswanya seseorang dapat dikatakan dewasa
dalam hukum saat ia berusia 21 tahun, ketentuan tersebut ada pada:
1. Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1970 tentang
Kesejahteraan Anak.
“Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu)
tahun dan belum pernah kawin.”
2. KUHPerdata Pasal 330
”Belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai umur genap  21  (dua
puluh  satu  tahun), dan lebih dahulu telah kawin.”
Mengapa anak perlu mendapat perlindungan:
1. Harkat yang sama dengan orang dewasa.
2. Hak merdeka dalam kebebasannya.
3. Hak perlindungan harus dipenuhi.
4. Belum cukup untuk melindungi diri.
5. Memiliki ketergantungan dengan orang dewasa.
Perlindungan anak merupakan tanggung jawab:
1. Negara,
2. Masyarakat, dan
3. Keluaraga.
Kapan anak membutuhkan perlindungan dan dapat melapor :
1. Diskriminasi.
2. Ekspolitasi, Ekonomi dan Seksual.
3. Penelantaran.
4. Kekekajaman, Kekerasan, Penganiayaan dan Ketidakadilan.
5. Perlakuan Salah.
Bentuk kekerasan yang terjadi:
1. Kekerasan Fisik.
2. Bentuk Kekerasan Emosional.
3. Bentuk Kekeran Verbal.
4. Bentuk Kekerasan Cyberbullying.
Dampak dari kekerasan yang terjadi terhadap anak dapat menyebabkan:
1. Menjadi cepat marah.
2. Melakukan kekerasan kepada orang lain.
3. Hilang konsentrasi belajar.
4. Kurang percaya diri.

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


11 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Perbuatan yang diatur dalam undang-undang perlindungan anak dan jika
dilakukan termasuk melanggar undang-undang perlindungan anak dan dapat
dikenakan sanksi penjara:
1. Dikriminasi yang menimbulkan kerugian materil dan moril.
2. Penelantaran yang mengakibatkan anak mederita secara mental, fisik,
maupun sosial.
3. Perdagangan anak.
4. Memperalat anak terkait dengan narkotika dan psikotopika.
Kesimpulan: tidak melakukan kekerasan terhadap sesama. Solusinya adalah taat
kepada Allah SWT. dan Rasul SAW., sehingga kita senantiasa merasa diawasi.
Sesi tanya jawab:
1. Nama Penanya: Rahid
Contoh kekerasan verbal
Dijawab oleh Bpk. Sulung Nugroho
Kekerasan yang dilakukan dalam bentuk ucapan (makian, bentakan, dan
makian yang merendahkan harkat martabat) dan memiliki dampak yang
luar bisa.
2. Nama Penanya: Rahid
Apa itu Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum
Dijawab oleh Bpk. Sulung Nugroho
Sebagai fasilitas kepada siapa yang berurusan dengan hal-hal yang
berhubungan mengenai hukum, membantu masyarakat untuk
mendapatkan pengetahuan tentang hukum, dan sebagaui pemberi
konsultasi hukum
3. Pertanyaan dari Bapak Amsari Damanik S.H., M.Kn
Kalau ternyata terjadi kekerasan di pondok pesantren maka para santri
dapat melaporkannya dimana?
Dijawab Oleh Rahid
LKBH FH UNMUL
F. Susunan Acara Sosialisasi
Susunan kegiatan Penyuluhan Hukum dengan tema “KESADARAN HUKUM
BAGI MASYARAKAT UNTUK MENGHILANGKAN TINDAK KEKERASAN PADA
ANAK DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN”, sebagai berikut:

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


12 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
SUSUNAN ACARA

Waktu Kegiatan Keterangan

Panitia
08.30 –09.00 Registrasi

Pembukaan
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan Doa Panitia
09.00 – 09.30
3. Sambutan Ketua Yayasan Bumi Pelangi MC
Mantaaba
4. Sambutan Ketua LKBH FH Unmul

Sesi 1:
09.30 – 09.45 Moderator
Pemaparan Akademisi Fakultas Hukum Unmul

Sesi 2:
09.45 – 10.00 Moderator
Pemaparan Akademisi Fakultas Hukum Unmul

10.00 – 10.25 Diskusi/Tanya Jawab Moderator

19.25 - 10.30 Penutup MC

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


13 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
G. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 1. Daftar Hadir Peserta

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


14 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
15 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 2.
Dokumentasi Kegiatan Penyuluhan Hukum

Gambar 1.
Foto Acara Pembukaan Kegiatan Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba

Gambar 2.
Foto Bersama dengan pihak Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Panitia Penyuluhan Hukum dan
Narasumber

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


16 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 3.
Foto Bersama dengan Pihak Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Panitia Penyuluhan Hukum,
Narasumber dan Siswa

Gambar 4.
Foto narasumber dan peserta

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


17 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 5.
Foto Narasumber dan Para Siswa

Gambar 6.
Foto peserta penyuluhan hukum

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


18 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 7.
Foto Narasumber

Gambar 8.
Foto Bersama Narasumber dan Siswa yang Menjawab Pertanyaan

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


19 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 9.
Foto narasumber pada saat memaparkan materi

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


20 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Gambar 21
Foto Narasumber saat memaparkan materi penyuluhan hukum

Gambar 10.
Foto Narasumber saat pemaparkan materi penyuluhanhukum

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


21 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 3.
Surat Tugas Tim Pelaksana Kegiatan Penyuluhan Hukum Di Yayasan Bumi
Pelangi Mantaaba.

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


22 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 4
Surat Tugas Narasumber Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi
Mantaaba

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


23 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 5
Tanda Bukti Pembayaran Honor Pemateri

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


24 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Lampiran 7
Nota

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


25 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
26 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
27 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
28 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan
29 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul
H. Penutup
Demikian Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Penyuluhan Hukum
ini dibuat semoga dapat menjadi pertimbangan sebagaimana mestinya.

Penyuluhan Hukum di Yayasan Bumi Pelangi Mantaaba, Perumahan


30 Bumi Sambutan Asri
Blok K9, Kelurahan Sambutan, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda - Lembaga Konsultasi
Dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Unmul

Anda mungkin juga menyukai