Anda di halaman 1dari 97

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA


MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

SKRIPSI

Oleh :
MIRNA LISA
NPM.19310091

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2022
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT
KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran
(S.Ked)

Oleh :
MIRNA LISA
NPM.19310091

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2022

i
Judul Skripsi : Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat
Kecemasan Dalam Menghadapi OSCE Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Malahayati Angkatan 2019

Nama Mahasiswa : Mirna Lisa


Nomor Pokok Mahasiswa : 19310091
Fakultas : Kedokteran

MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Upik Febriyani, dr., M.Kes) (Nopi Sani, dr., M.Kes)

2. Dekan Fakultas Kedokteran


Universitas Malahayati

(Toni Prasetia, dr., Sp.PD., FINASIM)

ii
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Pembimbing I : Upik Pebriyani, dr., M.Kes ………

Pembimbing II : Nopi Sani, dr., M.Kes ………

Penguji : Octa Reni Setiawati, S.Psi. M.Psi. Psikolog ………

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

(Toni Prasetia, dr., Sp.PD., FINASIM)

Tanggal Lulus Ujian Skripsi :

iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : MIRNA LISA
NPM : 19310091
Judul Skripsi : “Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan
Dalam Menghadapi OSCE Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan
2019”

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Skripsi ini berdasarkan


hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik untuk
naskah laporan maupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian
dari Skripsi ini. Jika terdapat karya orang lain, saya akan mencantumkan sumber
yang jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang
telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Universitas Malahayati Indonesia.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan
dari pihak manapun.
Bandar Lampung 10 Maret 2023
Yang membuat pernyataan,

MIRNA LISA
19310091

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai civitas akademika Universitas Malahayati, saya yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama : Mirna Lisa
NPM : 19310091
Jurusan : Kedokteran Umum
Judul Karya Ilmiah : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Malahayati Hak Bebas Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty Free
Hight) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN
2019”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas Royaliti/Non-
eksklusif ini Universitas Malahayati berhak menyimpan, mengalihmedia/
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasi karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Bandar Lampung


Pada tanggal : 10 Maret 2023
Yang Menyatakan

Mirna Lisa
19310091

v
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN
DALAM MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UMUM UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

Upik Pebriyani1, Nopi Sani2, Mirna Lisa3

1
Departemen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2
Departemen Biokimia Fakultas Kedoketran Universitas Malahayati
3
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran

Abstract :Anxiety is something that is closely related to


describing a state of worry, anxiety, fear, unrest accompanied
by various physical complaints. Anxiety can occur when
carrying out various types of exams, such as the OSCE exam
conducted by medical students. As a student who will take an
exam, it is in a social sphere such as family, community, and
friendship environment. In this scope a person will receive
social support that can help solve the problems he is facing
and can have a positive impact. The objective is knowing the
relationship between social support and the level of anxiety in
facing OSCE among medical students at the public faculty of
Malahayati University class of 2019. The method used is
rtrospective observational analytic study with a cross
sectional approach. The sample for this study were medical
students, evenayati class of 2019, who took part in the OSCE
during the study and met the inclusion criteria. This sampling
technique uses total sampling technique. Data analysis used
univariate analysis and bivariate analysis with the Rank
Spearman correlation test. The results is Obtained as many
as 96 respondents withthe most age frequency distribution of
respondentsaged21 years as many as 49 respondents
(60.5%) with female sex as many as 44 respondents (57.9%)
and men as many as 38 (39.5%).It is known that the
frequency distribution of social support is goodas many as 70
respondents (72.9%).Known distributionthe highest level of
anxiety is mild anxiety, namely 78 respondents
(81.2%)Based on the results of the Spearman correlation
test, it shows that there is a significant relationship between
social support and anxiety levels, with a p or p-value of
0.000. Based on the result of the study, there is a significant
relationship between social support and anxiety levels.

Keywords :Social Support, Anxiety, Medical Students, OSCE.

Abstrak : Kecemasan merupakan hal yang berhubungan erat


dengan menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut,
tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan
dapat terjadi saat akan melaksanakan berbagai macam ujian,
seperti pada ujian OSCE yang dilaksanakan oleh mahasiswa
kedokteran. Sebagai Mahasiswa yang akan melakukan suatu
ujian, ada di suatu lingkup sosial seperti keluarga,
masyarakat, dan lingkungan pertemanan. Pada lingkup ini

vi
seseorang akan mendapat dukungan sosial yang dapat
membantu penyelesaain masalah yang sedang dihadapinya
dan dapat memberinya dampak positif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial
dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada
mahasiswa kedokteran fakultas umum universitas malahayati
angkatan 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini
adalah analitik observasional retrospektif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah
mahasiswa kedokteran malahayati angkatan 2019 yang
mengikuti OSCE saat penelitian berlangsung dan memenuhi
kriteria insklusi. Teknik pengambilan sampel ini
menggunakan teknik total sampling. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan
uji kolerasi Rank Spearman. Hasil yang didapat pada
penelitian ini, yaitu didapatkan sebanyak 96 responden
dengan distribusi frekuensi usia responden paling banyak
berusia 21 tahun sebanyak 49 responden (60,5%) dengan
jenis kelamin perempuan sebanyak 44 respoden (57,9%) dan
laki – laki sebanyak 38 (39,5%). Diketahui distribusi frekuensi
dukungan sosial yang baik sebanyak 70 responden (72,9%).
Diketahui distribusi tingkat kecemasan paling banyak adalah
kecemasan ringan yaitu 78 responden (81,2%) Berdasarkan
hasil uji kolerasi spearman menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat kecemasan,
dengan p atau p-value sebesar 0,000

Kata Kunci : Dukungan Sosial, Kecemasan, Mahasiswa


Kedokteran, OSCE.

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi ini.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya
hingga akhir zaman, amin.
Penelitian ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Judul
yang peneliti ajukan adalah “HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN
TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI OSCE PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI ANGKATAN 2019”. Proposal skripsi ini dapat terselesaikan
berkat bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini peneliti dengan senang hati menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Allah SWT yang memberi saya nikmat sehat, akal dan segalanya sehingga
saya mampu untuk menulis penelitian ini.
2. Achmad Farich, dr., M.M., selaku Rektor Universitas Malahayati Bandar
Lampung yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Bandar Lampung.
3. Toni Prasetia, dr., Sp.PD, FINASIM., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Malahayati Bandar Lampung
4. Sri Maria Puji Lestari, dr., M.Pd,Ked., selaku Ketua Program Studi
Kedokteran Universitas Malahayati.
5. Upik Pebriyani, dr., M.kes selaku Pembimbing I yang selalu meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberikan kemudahan, semangat dan
petunjuk serta nasihat dalam penyusunan skripsi ini sehingga proposal skripsi
ini dapat terselesaikan.

viii
6. Nopi Sani, dr., M.kes selaku Pembimbing II yang selalu meluangkan
waktunya untuk membimbing, memberikan kemudahan, semangat dan
petunjuk serta nasihat dalam penyusunan skripsi ini sehingga proposal skripsi
ini dapat terselesaikan.
7. Ibu Octa Reni Setiawati, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Penguji saya yang
telah memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Kepada seulurh mahasiswa kedokteran umum Universitas Malahayati
angkatan 2019 sebagai responden.
9. Teruntuk kedua orang tua saya, Ayah saya Amir Yusmeri dan Ibu saya
Rostiati, yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik moril
maupun materil.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik
langsung maupun tidak langsung

Akhir kata, penulis menyadari bahwa dalam proposal skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat digunakan sebagai referensi yang bermanfaat bagi pembaca dan
penelitian selanjutnya.

Bandar Lampung, 10 Maret 2023

(Mirna Lisa)

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.............................................................. v
LEMBAR PUBLIKASI .................................................................................................vi
ABSTRAK .................................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................................viii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix
DAFTAR ISI.................................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penlitian ................................................................................................. 5
1.5 Ruang Lingkup..................................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kecemasan ........................................................................................................... 7
2.2 Dukungan Sosial ............................................................................................... 16
2.3 OSCE (Objective Sturtured Clinical Examination) ............................................20
2.4 Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan ............................................. 21
2.5 Kerangka Teori .................................................................................................. 22
2.6 Kerangka Konsep .............................................................................................. 23
2.7 Hipotesis ............................................................................................................ 23

BAB III METODELOGI PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 24
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................ 24
3.3 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 24
3.4 Subjek Penelitian ............................................................................................... 25
3.5 Kriteria Penelitian .............................................................................................. 25
3.6 Variabel Penelitian ............................................................................................ 26
3.7 Definisi Operasional .......................................................................................... 27
3.8 Pengumpulan Data ............................................................................................. 27
3.9 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 29
3.10 Pengolahan Data .............................................................................................. 29
3.11 Analisa Data .................................................................................................... 31
3.12 Alur Penelitian ................................................................................................. 32

x
BAB IV HASILL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................. 33
4.2 Pembahasan ...................................................................................................... 37
4.3 Keterbatasan Peneltian ..................................................................................... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 45
5.2 Saran ................................................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ........................................................................ 27


Tabel 3.2 Kekuatan Koefesiensi Kolerasi ....................................................................... 31
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Usia) ..................................... 34
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (Jenis Kelamin) ..................... 34
Tabel 4.3 Distribusi Dukungan Sosial ............................................................................. 35
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan ........................................................ 35
Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan .............................. 36

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ...................................................................................... 22


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................................... 23
Gambar 3.1 Alur Penelitian ....................................................................................... 32

xiii
DAFTAR SINGKATAN

OSCE Objective Sturtured Clinical Examination


ZSAS/SRAS Zung Self-Rating Anxiety Scale
MOS Medical Outcomes Study
DSM Diagnostic and Statistical Manual for mental
disorder

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Tempat Prasurvey

2. Surat Izin Teampat Penelitian

3. Surat Keterangan Laik Etik

4. Lembar Plagiarisme

5. Lembar Bimbingan Skripsi

6. Lembar Inform Consent

7. Kuisioner

8. Hasil Penelitian

9. Hasil Perhitungan SPSS

10. Format Jurnal

11. Dokumentasi Penelitian

12. Motto

13. Persembahan

14. Biodata

15. Lembar Submit Jurnal

xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecemasan adalah suatu hal yang sangat berhubungan erat dengan

menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai

berbagai keluhan fisik. Rasa cemas bisa terjadi dengan intensitas beragam,

tingkatan pada kecemasan dapat terbagi menjadi 3 macam kecemasan yaitu

kecemasan ringan, sedang, berat yang dapat menimbulkan suatu rasa panik

dari pribadi itu sendiri, terkadang rasa panik yang berlebihan juga dapat

memicu timbulnya suatu halangan untuk menjalankan sebuah pekerjaan (Sari

et al., 2021).

Secara umum setiap hari seseorang dihadapkan dengan bermacam

macam suatu kejadian ataupun situasi yang bisa menjadi pemicu terjadinya

kecemasan. Seperti halnya pada ujian, apalagi yang di laksanakan secara

mendadak, waktu yang diberikan sedikit saat ujian berlangsung, saat diberi

tugas dan besarnya tanggungjawab terhadap tugas tersebut, saat datang

terlambat dan lain sebagainya. Kecemasan yang dialami oleh seseorang adalah

suatu peristiwa yang wajar, karena seseorang yang ingin meraih kesuksesan

seperti yang mereka harapkan terkadang selalu akan disertai dengan

permasalahan psikis. Rasa kecemasan perlu kita miliki dalam seumur hidup,

akan tetapi jika rasa kecemasan yang dialami oleh seseorang terjadi secara

1
berlebihan, maka hal itu akan berubah menjadi sebuah rasa kecemasan yang

memiliki sifat tidak normal (Ariga, 2019).

Seperti yang telah disebutkan, bahwasannya kecemasan dapat

terjadi saat akan melaksanakan berbagai macam ujian, seperti halnya pada

saat ujian OSCE (Objective Structured Clinical Examination) yang

dilaksanakan oleh mahasiswa kedokteran. Dimana OSCE merupakan suatu

ujian praktik yang berguna untuk memberikan penilaian terkait dengan

kompetensi yang dimiliki mahasiswa, melalui pengujian secara objektif

bedasarkan pengamatan yang dilakukan secara langsung serta membutuhkan

sebuah keterampilan yang profesional (Ariga, 2019).

Selain dari aspek kognitif, pada ujian OSCE juga dinilai aspek

psikomotor, dan professional behavior. Materi yang akan diujikan pada

OSCE yang berlangsung di Universitas Malahayati berasal dari materi skill

lab mulai dari semester 1 hingga semester 7. Banyaknya bahan yang harus

dipelajari juga menjadi beban pikiran, diperlukannya integrasi diantara teori

materi, skill dan juga untuk clinical reasoning pada ujian OSCE. Didalam

berlangsunganya ujian OSCE, penguji OSCE yang akan mengobservasi para

peserta terkait hal yang mereka lakukan secara langsung. Sehingga

mahasiswa yang belum siap untuk mengukuti ujian OSCE dan juga

mekanisme didalam ujian OSCE dengan rentang waktu yang sama pada

setiap stasiun akan membuat ujian OSCE menjadi sebuah ujian dengan

tingkat kecemasan yang paling tinggi (Sari et al., 2021).

2
Sebagai Mahasiswa yang akan melakukan suatu ujian, mereka ada

di suatu lingkup sosial seperti keluarga, masyarakat, dan lingkungan

pertemanan. Pada lingkup ini seseorang akan mendapat dukungan sosial yang

bisa membantu dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya dan

dapat memberi dampak positif untuknya, seperti dukungan sosial berupa

barang, informasi, dan jasa. Orang-orang terdekat yang memberikan

dukungan dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan akan membuat

seseorang mampu menghadapi masalah yang ada. Sarafino & Smith (2011)

dalam Woei (2016) mengatakan, dukungan sosial bukan hanya mengarah

kepada tindakan yang dilakukan individu melainkan mangarah pada persepsi

individu bahwa kenyamanan, kepedulian, dan bantuan yang tersedia dapat

dirasakan dukungannya. Dukungan sosial akan dipersepsi positif ketika

seseorang dapat merasakan manfaat dari dukungan yang diterimanya. Dan

juga sebaliknya, saat presepsi individu secara negatif, dukungan yang

diterimanya akan dirasa tidak bermanfaat serta tidak memiliki arti sehingga

individu akan merasa bahwa dirinya tidak dicintai, tidak dihargai, dan tidak

diperhatikan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh

Lavarlia (2022), yaitu adanya hubungan negatif yang signifikan, ditunjukan

dengan uji kolerasi r = -0,648 dengan tingkat signifikansi (p<0,001). Dimana

semakin tinggi dukungan sosial yang didapat maka akan semakin rendah

kecemasan yang dialami (Revatadila, 2022).

3
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk

mengetahui “Hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi OSCE pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas

Malahayati angkatan 2019”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah

terdapat ubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi OSCE pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Malahayati Angkatan 2019”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Malahayati Angkatan 2019

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Diketahui distribusi frekuensi dukungan sosial pada mahasiswa dalam

menghadapi OSCE Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2019.

2. Diketahui tingkat kecemasan pada mahasiswa calon peserta ujian OSCE

Kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019.

4
3. Diketahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapip OSCE pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Malahayati Angkatan 2019.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan acuan pengembangan penelitian dalam praktek kesehatan

khususnya mengenai kecemasan mahasiswa yang menjalani ujian OSCE.

1.4.2 Manfaat Aplikatif

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebuah literature dalam

menjalankan skrining kesehatan terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati serta merencanakan persiapan agar meminimalkan

tingkat kecemasan yang dapat terjadi pada mahasiswa dengan memberikan

promosi kesehatan tentang kecemasan dan hal yang berhubungan dengan

persiapan ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE).

2. Bagi Responden

Diharapkan penelitian ini bisa memberi informasi kepada mahasiswa

bahwa kondisi psikologis seperti kecemasan kemungkinan dapat

5
memperburuk kondisi fisik dan tidak memaksimalkan dalam melakukan

aktivitas.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini berguna sebagai bahan rujukan dan acuan dalam

melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang kesehatan, khususnya pada

tingkat kecemasan mahasiswa yang akan melaksanakan ujian OSCE.

4. Bagi Peneliti

Untuk meningkatkan kemampuan saat melakukan sebuah penelitian, dan

dijadikan sebuah pengalaman dan meningkatkan pengetahuan tentang

tingkat kecemasan yang dialami mahasiswa saat akan melakukan ujian

OSCE sehingga dapat memberikan penanganan yang komprehensif.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Judul penelitian : Hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan

dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Malahayati Angkatan 2019. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas

Malahayati, dengan lingkup waktu studi kuantitatif ini dilaksanakan selama 1

bulan. Lingkup keilmuan kedokteran pada penelitian ini yaitu tingkat

kecemasan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecemasan

2.1.1 Definisi

Kecemasan merupakan pengalaman perasaan yang tidak

menyenangkan, akibat sebuah dorongan yang berasal dari dalam ataupun

dari luar serta dikuasai oleh susunan saraf yang otonom. Pada orang yang

mengalami kecemasan dapat menggangu keseimbangan pribadi seperti

tegang resah, gelisah, takut gugup, berkeringat, dan sebagiannya.

Kecemasan dapat dikategorikan dari tingkat yang rendah sampai tinggi

(Mustofa et al., 2020).

American Psychiatric Association (2013) dalam (Livia Prajogo

& Yudiarso, 2021) mendefinisikan kecemasan berdasarkan diagnostic

and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yaitu sebagai

perasaan takut berlebihan yang terjadi pada seseorang yang berdampak

pada terganggunya kegiatan sehari-hari.

Maramis (2005) dalam Maros & Juniar (2016) juga mengatakan

bahwa kecemasan adalah keadaan tegang yang berlebihan atau tidak

pada tempatnya yang ditandai dengan perasaan khawatir, tidak menentu,

atau rasa takut pada seseorang. Kecemasan dapat membuat seseorang

tidak mampu bertindak atau bahkan menarik diri dan akumulasi dari

rasa frustasi, konflik, dan juga stres. Gangguan kecemasan dapat

7
menjadi sebuah penanda dengan adanya ancaman eksternal dan internal

misalnya seperti ancaman cedera, munculnya rasa takut, keputusasaan,

kemungkinan dapat hukuman, frustasi, maupun gangguan terhadap

status seseorang.

2.1.2 Etiologi

Kaplan & Shadock mengatakan penyebab kecemasan (Aulihand,

2021). Yaitu terdiri dari:

1. Faktor Biologi

Faktor biologi yang berperan dalam gangguan ini yaitu

neurotransmitter. Terdapat tiga neurotransmitter utama yang berperan pada

gangguan ini yaitu, norepinefrin, serotonin, dan gamma amino butiric acid

atau GABA. Tetapi neurotransmitter yang memegang peranan utama pada

gangguan cemas adalah serotonin, sedangkan norepinefrin terutama

berperan pada gangguan panik. Dugaan akan peranan norepinefrin pada

gangguan cemas didasarkan percobaan pada hewan primata yang

menunjukkan respon kecemasan pada perangsangan locus sereleus yang

ditunjukan pada pemberian obat-obatan yang meningkatkan kadar

norepinefrin dapat menimbulkan tanda-tanda kecemasan, sedangkan obat-

obatan menurunkan kadar norepinefrin akan menyebabkan depresi.

Peranan Gamma Amino Butiric Acid pada gangguan ini berbeda

dengan norepinefrin. Norepinefrin bersifat merangsang timbulnya

kecemasan, sedangkan Gamma Amino Butiric Acidatau GABA bersifat

8
menghambat terjadinya kecemasan ini. Pengaruh dari neutronstransmitter

ini pada gangguan kecemasan didapatkan dari peranan benzodiazepin pada

gangguan tersebut. Benzodiazepin dan GABA membentuk GABA

Benzodiazepin complex´ yang akan menurunkan anxietas atau kecemasan.

2. Faktor Psikososial

Dua bidang pikiran utama tentang faktor psikososial yang

menyebabkan perkembangan gangguan cemas menyeluruh adalah bidang

kognitif perilaku dan bidang psikoanalitik. Bidang kognitif perilaku

menghipotesiskan bahwa pasien dengan gangguan cemas menyeluruh

berespon secara tidak tepat dan tidak akurat terhadap bahaya yang

dihadapi, ketidakteraturan tersebut disebabkan oleh perhatian selektif

terhadap perincian negatif didalam lingkungan oleh distorsi pemrosesan

informasi, dan oleh pandangan yang terlalu negatif tentang kemampuan

seseorang untuk mengatasinya. Bidang psikoanalitik menghipotesiskan

bahwa kecemasan adalah suatu gejala konflik bawah sadar yang tidak

terpecahkan. Suatu hierarki kecemasan adalah berhubungan dengan

berbagai tingkat perkembangan.

Pada tingkat yang paling primitif, kecemasan mungkin

berhubungan dengan ketakutan akan penghancuran atau fusi dengan orang

lain. Pada tingkat perkembangan yang lebih matur kecemasan adalah

berhubungan dengan perpisahan dari objek yang dicintai. Kecemasan

9
kastrasi adalah berhubungan dengan fase oedipal dari perkembangan dan

dianggap merupakan satu tingkat tertinggi dari kecemasan.

2.1.3 Klasifikasi kecemasan

Maramis 2005, mengatakan Kecemasan memiliki beberapa

klasifikasi, suatu kecemasan terbagi menjadi gangguan anxietas fobik

dan gangguan anxietas lainnya. Gangguan anxietas fobik adalah anxietas

yang dicetuskan oleh adanya situasi atau obyek yang jelas (dari luar

individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak

membahayakan kondisi individu itu, seperti nosofobia, dismorfobia, dan

sebagainya. Sebagai akibatnya, obyek atau situasi tersebut dihindari atau

dihadapi dengan rasa terancam. Secara subyektif, fisiologi dan tampilan

perilaku anxietas fobik tidak berbeda dengan anxietas yang lain dan

dapat dalam bentuk yang ringan sampai yang berat (serangan panik).

Anxietas fobik sering kali berbarengan dengan depresi. Suatu episode

depresif sering kali memperburuk keadaan anxietas fobik yang sudah

ada sebelumnya. Beberapa episode depresif dapat disertai anxietas fobik

yang temporer. Gangguan anxietas lainnya ditunjukkan dengan

manifestasi anxietas yang merupakan gejala utama dan tidak terbatas

terbatas pada situasi lingkungan tertentu saja. Namun dapat disertai

gejala-gejala depresif dan obsesif bahkan juga beberapa unsur dari

anxietas fobik asal bersifat ringan.

10
Kecemasan oleh Freud dibagi menjadi kecemasan nyata dan kecemasan

nerotik, kedu-duanya timbul sebagai reaksi terhadap sesuatu bahaya

yang mengancam organism. Pada kecemasan nyata ancaman itu dating

dari suatu sumber bahaya di luar individu dan diketahui olehnya. Pada

kecemasan nerotik sumber bahaya tidak diketahui (Maros & Juniar,

2016).

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan

Menurut Nevid, dkk (2007) dalam Puspitasari et al. (2010) kecemasan

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :

a. Sosial lingkungan

Meliputi pemaparan terhadap peristiwa yang mengancam atau traumatis,

mengamati respon takut pada orang lain, dan kurangnya dukungan sosial.

b. Biologis

Meliputi predisposisi genetis, ireguaritas dalam fungsi neurotransmiter,

dan abnormalitas dalam jalur otak yang memberi sinyal bahaya atau yang

menghambat tingkah laku repetitif.

c. Behavioral

Meliputi pemasangan stimuli aversif dan stimuli yang sebelumnya netral,

kelegaan dari kecemasan karena melakukan ritual kompulsif atau

menghindari stimuli fobik, dan kurangnya kesempatan untuk pemunahan

karena penghindaran terhadap objek atau situasi yang ditakuti.

11
d. Kognitif dan emosional

Meliputi konflik pdikologis yang tidak terselesaikan (Freudian atau teori

psikodinamika), faktor-faktor kognitif seperti prediksi berlebihan tentang

ketakutan, keyakinan-keyakinan yang self defeating atau irasional,

sensivitas berlebih terhadap ancaman, sensivitas kecemasan, salah atribusi

dari sinyalsinyal tubuh, dan self efficacy yang rendah

2.1.5 Mekanisme Koping Anxietas

Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan untuk mengatasi

kecemasan (Basuki, 2019). Yaitu meliputi:

1. Mekanisme koping yang destruktif (mal adaptif)

Sylvia D. Elvira & Hadisukanto G menngatakan, suatu keadaan

dimana individu mempunyai pengalaman atau mengalami keadaan yang

beresiko tinggi suatu ketidakmampuan untuk mengatasi stressor. Koping

maladaptif menggambarkan individu yang mengalami kesulitan dalam

beradaptasi terhadap kejadian-kejadian yang sangat menekan.

Karakteristik koping maladaptive yaitu: menyatakan tidak mampu, tidak

mampu menyelesaikan masalah secara efektif, perasaan lemas, takut,

gangguan fisiologis, adanya stress kehidupan dan tidak mampu memenuhi

kebutuhan dasar (Aulihand, 2021).

2. Mekanisme koping yang konstruktif (adaptif)

Sylvia D. Elvira & Hadisukanto G mengatakan, suatu kejadian

dimana individu dapat mengatur berbagai tugas mempertahankan konsep

12
diri, mempertahankan hubungan dengan orang lain dan mempertahankan

emosi serta pengaturan stress. Karakteristik mekanisme koping adaptif

yaitu: dapat menceritakan secara verbal tentang perasaan, mengembangkan

tujuan yang realistis, dapat mengidentifikasi sumber koping, dapat

mengembangkan mekanisme koping yang efektif, memilih strategi yang

tepat, dan menerima dukungan (Aulihand, 2021)

2.1.6 Tingkat Kecemasan

Gail W. Stuart mengemukakan tingkat kecemasan (Syahidah,

2021). Yaitu, terdiri dari :

1. Ringan

Berhubungan dengan tingkat ketegangan dalam kehidupan sehari –

hari, kecemasan ini menyebabkan individu menjadi waspada dan

meningkatkan lapang presepsinya. Kecemasan ini dapat memotivasi

belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. Gejala atau

respon dari kecemasan ringan dapat seperti wajah berkerut, nafas yang

pendek, tremor halus pada tangan, tidak dapat duduk dengan tenang, tidak

dapat berkonsentrasi terhadap masalah, dan tekanan darah naik.

2. Sedang

Kecemasan pada kategori sedang, bidang presepsi penglihatan,

pendengaran, sentuhan dan penciuman menjadi terbatas. Seseorang

mengalami penurunan kemampuan berkonsentrasi, dan kemampuan untuk

fokus hanya pada satu hal tertentu pada suatu waktu.

13
Seseorang mengalami perhatian yang selektif tetapi dapat

melakukan sesuatu yang lebih terarah. Respon Anxietas ini dapat berupa

anoreksia, perasaan tidak enak, lapang pandang menyempit, gelisah,

insomnia, tekanan darah meningkat.

3. Berat

Kecemasan berat seseorang cenderung memfokuskan pada sesuat

spesifik serta tidak dapat memikirkan hal lain yang dapat mengurangi

lahan persepsi seseorang. Seseorang memerlukan banyak pengarahan dari

pihak lain agar berfokus pada area yang lain dan semua perilaku

dipusatkan untuk mengurangi ketegangan. Respon dari kecemasa ini

seperti sakit kepala, perasaan ancaman meningkat, tekanan darah dan nadi

meningkat, tidak dapat menyelesaikan masalah, verbalitas, nafas pendek,

berkeringat, ketegangan, penglihatan kabur, lapang pandang persepsi

sangat sempit.

4. Panik

Panik mengakibatkan seseorang mengalami disorganisasi

kepribadian dan terjadi peningkatan aktifitas motorik dikarenakan

kehilangan sebuah kendali yang mengakibatkan seseorang tidak dapat

mengontrol diri serta tidak dapat melakukan kegiatan meskipun dengan

adanya sebuah pengarahan. Tingkat panik berhubungan dengan ketakutan,

teror dan terperangah. Respon dari kecemasan ini seperti ketakutan, marah,

berteriak, rasa tercekik, sakit dada, pucat disertai hipotensi, persepsi kacau,

nafas pendek.

14
2.1.7 Tanda dan Gejala Kecemasan

Louise mengatakan, kecemasan memiliki beberapa tanda-gejala

klinis dan juga karakteristik diagnostik. Tanda-gejala klinis mencakup

gejala fisiologis, psikologis atau emosional, perilaku, intelektual atau

kognitif dan karakteristik diagnostik Swarjana (2022).

1. Gejala Fisiologis
a. Denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan meningkat.
b. Dispnea atau hiperventilasi.
c. Diaforesis.
d. Vertigo atau pusing.
e. Penglihatan kabur.
f. Anoreksia, mual, dan muntah.
g. Frekuens1 Duang air Kecll.
h. Sakit kepala.
i. Insomnia atau gangguan tidur.
j. Kelemahan atau ketegangan otot.
k. Sesak di dada.
l. Telapak tangan berkeringat.
m. Pupil terdilatasikan.

2. Gejala Psikologis atau Emosional


a. Penarikan.
b. Depresi.
c. Pemarah
d. Menangis.
e. Kurang minat atau apatis.
f. Hiperkritis.
g. Kemarahan

15
h. perasaan tidak berharga, ketakutan, atau ketidakberdayaan.

3. gejala perilaku
a. Mondar-mandir.
b. Ketidakmampuan untuk duduk diam.
c. Meraba rambut terus menerus atau kebiasaan gugup lainnya.
d. Kewaspadaan berlebihan.

4. Intelektual atau Gejala Kognitif


a. Penurunan minat.
b. Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
c. Tidak tanggap terhadap rangsangan eksternal.
d. Penurunan produktivitas.
e. Kesibukan.
f. Kelupaan.
g. Orientasi ke masa lalu daripada sekarang atau masa depan.
h. Perenungan

5. Karakteristik Diagnostik
Bervariasi berdasarkan gangguan kecemasan yang didiagnostik.

2.2 Dukungan sosial

2.2.1 Definisi

Dukungan sosial adalah salah satu istilah yang digunakan untuk

menjelaskan bagaimana hubungan sosial memberikan suatu manfaat pada

kesehatan mental atau kesehatan fisik seseorang. Rook 1985 mengatakan,

dukungan sosial sebagai satu dari fungsi ikatan sosial. Ikatan sosial

memberi gambaran tingkat dan juga kualitas secara umum dari sebuah

16
hubungan interpersonal Smet, (1994) dalam Maslihah (2018). Dukungan

sosial tidak hanya mengarah pada sebuah tindakan yang dilakukan

individu lain tetapi mangarah pada persepsi individu bahwa kenyamanan,

kepedulian, dan bantuan yang tersedia dapat dirasakan dukungannya.

Dukungan sosial akan dipersepsi positif apabila individu merasakan

manfaat dukungan yang diterimanya. Sebaliknya, ketika presepsi individu

secara negatif, dukungan yang diterimanya akan dirasa tidak bermanfaat

dan tidak berarti sehingga individu akan merasa bahwa dirinya tidak

dicintai, tidak dihargai, dan tidak diperhatikan Sarafino & Smith (2011)

dalam Woei, (2016).

2.2.2 Sumber Dukungan Sosial Dukungan sosial

Dukungan sosial didapatkan seseorang dari beberapa sumber suatu

jaringan sosial yang dimiliki oleh seseorang yang bersangkutan. Sarafino

& Smith (2011) dalam Woei ( 2016) mengatakan, dukungan sosial bisa

didapatkan dari berbagai sumber, yaitu orang tua, pasangan, teman, rekan

kerja, dan organisasi komunitas. Sumber-sumber dukungan sosial menjadi

3 kategori, yaitu :

a. Sumber dukungan sosial berasal dari orang-orang yang selalu ada dalam

kehidupannya dan mendukungnya. Misalnya : keluarga dekat, pasangan

(suami atau istri), atau teman dekat.

17
b. Sumber dukungan sosial berasal dari individu lain yang sedikit berperan

dalam hidupnya dan mengalami perubahan sesuai dengan waktu.

Misalnya: teman kerja, teman sepergaulan.

c. Sumber dukungan sosial berasal dari individu lain yang sangat jarang

member dukungan namun memiliki peran perubahan bagi individu.

Dari penjelasan di atas ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial dapat

bersumber dari dari berbagai macam sumber, misalnya orang tua, teman,

pacar, rekan kerja, organisasi komunitas, dan tenaga ahli Oxrford (1992)

dalam Woei ( 2016).

2.2.3 Komponen Dukungan Sosial

Komponen dukungan sosial dibagi menjadi 4 (Swarjana, 2022).

1. Dukungan Emosional (Emotional Support)

Thoits (1995) menyebutkan bahwa dukungan emosional berhubungan

dengan jumlah atau besarnya cinta dan perhatian, simpati dan pengertian

dan/atau penghargaan atau nilai yang tersedia dari orang lain. Selain itu,

dukungan emosional juga termasuk mengomunikasikan perhatian dan

kepercayaan serta mendengarkan.

2. Dukungan Instrumental (Instrumental Support)

Dukungan instrumental mengacu pada bantuan atau help atau aid atau

assistance dengan kebutuhan nyata, seperti bahan makanan, appointments,

menelepon, memasak, membersihkan atau membayar tagihan. House

18
menyebutkan dukungan instrumental sebagai bantuan dalam bentuk

barang, uang atau tenaga.

3. Dukungan Penilaian (Appraisal Support)

Dukungan penilaian, sering didefinisikan sebagai jenis dukungan ketiga,

berkaitan dengan bantuan daliam pengambilan keputusan, memberikan

umpan balik yang tepat, atau bantuan memutuskan tindakan mana yang

akan diambil. Selain itu, mengomunikasikan rasa hormat dan harga diri

juga termasuk dalam dukungan penilaian.

4. Dukungan Informasi (Informational Support)

Dukungan informasi terkait dengan pemberian nasihat atau informasi

dalam melayani kebutuhan tertentu, termasuk mengomunikasikan

informasi dalam rangka pemecahan masaah.

2.2.4 Faktor-faktor Terbentuknya Dukungan Sosial

Myers dalam Maslihah (2018) mengatakan, ada tiga faktor yang

mendorong individu untuk memberikan dukungan sosial, diantaranya :

a. Empati

Turut merasakan kesulitan orang lain dengan tujuan untuk

mengurangi kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.

b. Pertukaran sosial

Merupakan sebuah hubungan timbal balik pada perilaku sosial

antara cinta, informasi, dan pelayanan. Terjadinya keseimbangan dalam

pertukaran akan menghasilkan keadaan hubungan interpersonal yang

19
memuaskan. Pengalaman ini akan membuat individu menjadi lebih

percaya bahwa orang lain akan menyediakan dukungan.

c. Norma dan nilai sosial

Berfungsi sebagai pembimbing untuk individu ketika menjalankan

kewajiban dalam kehidupannya.

2.3 OSCE (Objectif Structured Clinical Examination)

OSCE adalah metode penilaian untuk menilai kemampuan klinis

mahasiswa secara tersktruktur yang spesifik dan objektif dengan alokasi

waktu tertentu. OSCE merupakan suatu ujian praktik yang berguna untuk

memberikan penilaian terkait dengan kompetensi yang dimiliki

mahasiswa, melalui pengujian secara objektif bedasarkan pengamatan

yang dilakukan secara langsung serta membutuhkan sebuah keterampilan

yang profesional (Ariga, 2019).

Selain dari aspek kognitif, pada ujian OSCE juga dinilai

aspek psikomotor, dan professional behavior. Materi yang akan diujikan

pada OSCE yang berlangsung di Universitas Malahayati berasal dari

materi skill lab mulai dari semester 1 hingga semester 7. Banyaknya bahan

yang harus dipelajari juga menjadi beban pikiran, diperlukannya integrasi

diantara teori materi, skill dan juga untuk clinical reasoning pada ujian

OSCE. Didalam berlangsunganya ujian OSCE, penguji OSCE yang akan

mengobservasi para peserta terkait hal yang mereka lakukan secara

langsung. Sehingga mahasiswa yang belum siap untuk mengukuti ujian

20
OSCE dan juga mekanisme didalam ujian OSCE dengan rentang waktu

yang sama pada setiap stasiun akan membuat ujian OSCE menjadi sebuah

ujian dengan tingkat kecemasan yang paling tinggi (Sari et al., 2021).

2.5 Hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan dalam

menghadapi osce

Kecemasan adalah perasaan takut yang disertai dengan

meningkatnya ketegangan fisiologis. Kecemasan merupakan respon

fisiologis otak terhadap ancaman, stimulus yang berusaha untuk dihindari

oleh setiap orang. Kecemasan normal menguntungkan untuk merespon

situasi tertentu yang mengancam. Kecemasan merupakan salah satu

kondisi normal yang dapat terjadi pada seseorang. Kategori kecemasan

dapat dibagi menjadi tiga kategori dari tingkat yang sangat rendah sampai

dengan tingkat tertinggi. Pada tingkat yang sedang (moderate), kecemasan

dapat bermanfaat karena dapat meningkatkan kewaspadaan pada suatu hal

yang mengancam. Memasuki perguruan tinggi, mahasiswa harus

mempunyai kesadaran penuh dalam kegiatan pembelajaran. Mahasiswa

harus mampu mengembangkan daya pikir dan meningkatkan rasa

penasaran terhadap disiplin ilmu yang ditekuninya. Mahasiswa juga

dituntut untuk menyelesaikan berbagai macam ujian. Oleh sebab itu,

mahasiswa rentan terhadap kecemasan. Kecemasan dapat mempengaruhi

hasil belajar mahasiswa, karena kecemasan cenderung menimbulkan

kesalahan persepsi. Kesalahan persepsi tersebut dapat mengganggu belajar

21
dengan kemampuan dan daya ingat yang menurun. Pada tahun pertama

perkuliahan ditemukan tingkat kecemasan yang tinggi pada mahasiswa

kedokteran. Mahasiswa dengan tingkat perubahan adaptif dan stressor

yang berbeda akan memiliki tingkat kecemasan yang berbeda. Pada

semester awal diasumsikan bahwa mahasiswa baru mengalami perubahan

lingkungan dari masa Sekolah Menengah Atas (SMA) ke jenjang

perkuliahan, sehingga harus beradaptasi terhadap lingkungan baru dan

akan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi. Sedangkan mahasiswa

semester akhir dianggap sudah terbiasa terhadap lingkungan perkuliahan,

sehingga tingkat kecemasannya lebih rendah (Elindra et al., 2019).

Sebagai Mahasiswa yang akan melakukan suatu ujian, mereka ada di suatu

lingkup sosial, seperti keluarga, masyarakat, dan lingkungan petemanan.

Pada lingkup ini seseorang akan mendapat dukungan sosial. dukungan

sosial bisa membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang

sedang dihadapinya, dukungan sosial seperti barang, informasi, jasa, dan

akan memberi dampak positif pada seseorang.

22
2.4 Kerangka teori

Faktor – faktor kecemasan

Sosial lingkungan Biologis Behavioral Kognitif dan Emosional

Konflik
Traumatis Genetis Stimuli psikologi
Aversif
Kekuatan
Rasa Ireguaitas berlebih
Takut Stimuli Yang
Sebelumnya Keyakinan
Abnormalit Netral
Dukungan Irasional
Sosial as
Sensitivitas
Berlebi pada
ancaman

Sensitivitas
Kecemasan

Salah
Atribusi
Sinyal Tubuh

Self
Efficacy
rendah
Kecemasan

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Keterangan :

Tidak diteliti

Diteliti

2.5 Kerangka konsep

23
Kerangka konsep dalam suatu penelitian adalah kerangka yang

berhubungan antara konsep-konsep yang akan diteliti atau diukur melalui

penelitian yang akan dilakukan.

Variabel Independen Variabel Dependen

Dukungan sosial Tingkat Kecemasan

Gambar 2.2 kerangka Konsep

2.6 Hipotesis

Ha : Ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan

pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati

angkatan 2019

H0 : Ada hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan

2019

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik observasional.

Sudibyo supardi, 2014 mengatakan Cross-sectional adalah sebuah penelitian dengan

variabel independen/factor penyebab/faktor risiko dan variabel dependen/faktor

akibat/faktor efek dikumpulkan secara bersamaan. Pada penelitian cross-sectional

akan dilakukan observasi atau pengukuran terhadap variabel dengan satu waktu

tertentu yang artinya pada setiap subjek hanya dilakukan observasi sekali saja dan

untuk variabel subjek diukur saat pemeriksaan (Adiputra et al., 2021).

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Malahayati Bandar Lampung pada tahun 2022.

3.3 Rancangan Penelitian

Sampel diambil dari populasi yang akan mengikuti ujian OSCE. Pada

peneltian ini menggunakan data primer untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang

akan mengikuti OSCE yang berhubungan dengan tingkat kecemasan.

3.4 Subjek Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi yang digunakan yaitu seluruh mahasiswa kedokteran angkatan 2019

Universitas Malahayati yang akan melaksanakan ujian OSCE sebanyak 138 orang,

ketika berlangsungnya penelitian ini dan sesuai dalam kriteria inklusi.

25
3.4.2 Sampel

Dalam pengambilan sampel, metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu

total sampling. Sampel pada penelitian ini yaitu mahasiswa kedoketaran Universitas

Malahayati angkatan 2019 yang akan melaksanakan ujian OSCE pada saat penelitian

berlangsung yang memenuhi kriteria insklusi.

3.5 Kriteria Penelitian

3.5.1 Kriteria Inklusi

1. Mahasiswa kedokteran umum Univesitas Malahayati angkatan 2019

yang akan melaksanakan ujian OSCE pada saat berlangsungnya penelitian

2. Mahasiwa yang mengisi kuesioner dengan lengkap

3. Mahasiswa tidak dalam mengkonsumsi obat obatan psikotropika

3.5.2 Kriteria Eksklusi

1. Mahasiwa tidak mengikuti ujian OSCE

2. Mahasiswa tidak mengisi kuisioner dengan lengkap

3.6 Variabel Penelitian

3.6.1 Variabel independent

Variabel independent : Tingkat Kecemasan

3.6.2 Variabel dependent

Variabel dependent : Dukungan Sosial

26
3.7 Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Oprasional

Variabel Definisi Alat Cara Hasil Ukur Skala


Ukur Ukur Pengukur
an
Tingkat Merupakan Kuesi Kuesi 1. Skor 20-44 : Ordinal
Kecemasan pengalaman oner oner (Kecemasan
perasaan yang ZSAS ZSAS Ringan)
tidak
menyenangkan, 2. Skor 45-59 :
karena dorongan (Kecemasan
yang terdapat dari Sedang)
dalam maupun
dari luar dan 3. Skor 60-74 :
dikuasai oleh (Kecemasan
susunan saraf Berat)
yang otonom
4. Skor 75-80 :
(Panik)

Dukungan Adalah sebuah kuesio Kuesi <mean : Nominal


sosial istilah yang ner oner dukungan
digunakan untuk MOS MOS kurang
menjelaskan
bagaimana >mean:
hubungan sosial dukungan baik
dapat memberi
sebuah manfaat
untuk kesehatan
mental atau fisik
individu

3.8 Pengumpulan Data

1. Alat Penelitian

Alat ukur kuisioner kecemasan penelitian ini memiliki sebanyak 20

pernyataan, menggunakan skala pengukuran kecemasan menurut Zung Self Anxiety

Raiting Scale (ZSAS) dan cara ukur menggunakan skala likert, dengan pilihan

27
jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan sangat jarang. Pada pernyataan favourable,

jika menjawab selalu diberi skor (4), sering diberi skor (3), kadang-kadang diberi skor

(2) dan sangat jarang diberi skor (1). Sedangkan pada pernyataan unfavourable, jika

menjawab selalu diberi skor (1), sering diberi skor (2), kadang-kadang diberi skor (3)

dan sangat jarang diberi skor (4) (Zung, 1971)

Alat ukur kuisioner dukungan sosial, penelitian ini adalah Medical Outcomes

Study (MOS) yang telah dikembangkan oleh Cathy Sherbourne and Anita Stewart,

pada tahun 1991. Kuisioner MOS merupakan kuisioner yang ringkas serta responden

dapat mengisi sendiri kuisioner ini. Pada awalnya ada sebanyak 50 item terkait

dukungan sosial, kemudian terdapat pengurangan menjadi 19 item, yang didalamnya

terdapat aspek dukungan sosial, yaitu : (1). Dukungan emosional (2). Dukungan

informasi (3). Dukungan nyata (4). Interaksi dukungan sosial bersifat positif (5).

Kasih sayang. Agar mengurangi beban pada responden, skala dukungan sosial tidak

memberi pertanyaan terkait siapa yang memberikan dukungan, melainkan pada setiap

pertanyaan akan menanyakan seberapa sering bentuk dukungan yang mereka

dapatkan. Ada satu item dukungan struktural yang mempertanyakan terkait jumlah

teman dekat responden (Swarjana, 2022).

3.9 Instrumen Penelitian

Kuesioner merupakan alat ukur yang berupa angket atau kuesioner. Penelitian

ini dalam mengukur kecemasan dengan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale

(SAS/SRAS). ZSAS merupakan sebuah penilaian kecemasan yang dibuat oleh

William WK Zung, dikembangkan dengan berdasarkan gejala dari kecemasan pada

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-II) ZSAS memiliki 20

pertanyaan (Zung, 1971). Berikut interpretasi kuisioner ZSAS

28
1. Kecemasan Ringan : Skor 20-44

2. Kecemasan Sedang : Skor 45-59

3. Kecemasan Berat : Skor 60-74

4. Panik : Skor 75-80

Kuisioner yang dipakai sebagai alat ukur dukungan sosial penelitian ini yaitu

Medical Outcomes Study (MOS). MOS adalah sebuah penilaian dukungan sosial dan

telah dikembangkan oleh Cathy Sherbourne and Anita Stewart, pada tahun 1991.

Terdapat 19 pertanyaan pada kuisioner MOS.

3.10 Pengolahan Data

Data yang sudah didapat kemudian akan diolah menggunakan program

komputer (Soekidjo Notoatmodjo, 2018).

1. Editing

Editing dilakukan untuk mengecek kembali serta memperbaiki data pada kuisioner

yang telah didapat. Proses ini dapat dilakukan ketika data sedang dikumpulkan atau

sudah terkumpul.

2. Coding

Setelah data selesai melalui proses editing, maka akan diberikan kode di setiap data

tersebut untuk membantu penulis ketika menganalisis data.

3. Processing

Proses penulisan ulang data dari lembar kuesioner, pada tahap ini diperlukan sebuah

ketelitian dalam melakukan “data entry”

4. Cleaning

Akan dilakukan pemeriksaan kembali pada data yang telah lengkap sebelum

dimasukan dalam program pada computer supaya tidak terjadi kesalahan.

29
3.11 Analisa Data

Data yang telah didapat dari Universitas Malahayati akan diubah menjadi tabel,

kemudian dianalisis menggunakan SPSS.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat mendeskripsikan setiap variabel dari penelitian. Secara umum

analisis ini memberikan distribusi frekuensi dan presentase setiap variabel (Soekidjo

Notoatmodjo, 2018).

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji antara variabel independent dan variabel

dependent yang diduga saling berhubungan atau berkolerasi (Soekidjo Notoatmodjo,

2018).

Dalam penelitian ini mencari hubungan yang signifikan antara dukungan

sosial dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Malahayati Angkatan 2019.

Tabel 3.2
Kekuatan Koefisien Korelasi

Interval koefisien Kekuatan hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah


0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
(Dahlan, 2020)

30
3.12 Alur Penelitian

Alur penelitian ini dijelaskan melalui gambar dibawah ini :

Pembuatan proposal dan


Tahap
persiapan perizinan penelitian

Tahap
Pemilihan responden : Seluruh mahasiswa
pelaksanaan
kedokteran Universitas Malahayati angkatan 2019.

Kriteria Inklusi (+) Kriteria Ekslusi (-)

Pengumpulan sampel

Tahap Melakukan input data


pengolahan
data

Analisis dengan SPSS

Hasil

(Gambar 3.1 Alur Penelitian)

31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Malahayati pada bulan Januari 2023,

untuk mengetahui Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan Dalam

Menghadapi Osce Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati

Angkatan 2019. Dengan mengambil sampel data menggunakan cara mengisi kuisioner

dan juga informed consent pada mahasiswa Faklutas Kedokteran Umum Universitas

Malahayati Angkatan 2019, dengan sampel sebanyak 96 orang. Pengisian kuisioner

pada penelitian ini menggunakan google form yang dibagikan melalui grup angkatan.

Data yang didapat kemudian diolah dengan menggunakan analisis univariat dan

bivariat.

Setelah dilakukan penelitian maka data yang telah di dapat akan dikumpulkan,

pada data yang telah lengkap akan dilakukan pemeriksaan kembali sebelum

dimasukan dalam program pada komputer agar tidak terjadi kesalahan. Kemudian

diolah dan dilakukan analisis pada data responden, yang kemudian didapatkan hasil

penelitian sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Univariat

Analisis univariat mendeskripsikan setiap variabel dari penelitian. Secara

umum analisis ini memberikan distribusi frekuensi dan presentase setiap variabel

(Soekidjo Notoatmodjo, 2018).

32
a. Karakteristik Responden

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
Karakteristik Responden Frekuensi (n) Presentase (%)

Usia
19 Tahun 1 1,0
20 Tahun 10 10,4
21 Tahun 49 51,0
22 Tahun 28 29,2
23 Tahun 3 3,1
24 Tahun 4 4,2
26 Tahun 1 1,0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik dari 96

responden berdasarkan usia paling banyak yaitu responden berusia 21 tahun yaitu

sebanyak 49 responden (51,0%).

Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik Responden Frekuensi (n) Presentase (%)

Jenis Kelamin
Laki – Laki 38 39,6
Perempuan 58 60,4

33
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik dari 96

responden berdasarkan jenis kelamin yaitu perempuan sebanyak 58 responden

(60,4%) dan laki – laki 38 responden (39,6%).

b. Dukungan Sosial

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial
Dukungan Sosial Frekuensi (n) Presentase (%)
Baik 70 72,9
Kurang 26 27,1
Jumlah 96 100

Tabel 4.3 menunjukkan distribusi frekuensi dukungan sosial mahasiswa Fakultas

Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019, responden yang

mendapatkan dukungan sosial baik terdapat sebanyak 70 responden (72,9%) dan yang

mendapat dukungan sosial yang kurang yaitu sebanyak 26 responden (27,1%).

c. Tingkat Kecemasan

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan Frekuensi (n) Presentase (%)
Ringan 78 81,2
Sedang 18 18,8
Berat 0 0
Panik 0 0
Jumlah 96 100

34
Tabel 4.3 menunjukkan distribusi frekuensi tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas

Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019, dari hasil pengisian

kuisioner ZSAS dari 96 responden didapatkan hasil paling banyak yaitu, kecemasan

ringan sebanyak 78 responden (81.2%).

4.1.2 Analisis Bivariat

Analasis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji kolerasi Rank Spearman untuk

mengukur keeratan hubungan antara dua variabel. Hasil penelitian dapat dilihat dari

table dibawah ini :

Tabel 4.5
Hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan
Dukungan Tingkat
Sosial Kecemasan
Spearman’s rho Hasil Correlation 1,000 -,407
Coefficient
Sig. (2- ,000
tailled) 96 96
N
Hasil Correlation -,407 1,000
Coefficient
Sig. (2- ,000
tailled)
N 96 96

1. Berdasarkan tabel 4.5 diketahui nilai signifikansi atau sig. (2-talled) sebesar <0,001.

Karena nilai sig. (2-talled) (<0,001) < (0,05) maka artinya ada hubungan yang

signifikan antara variabel dukungan sosial dan tingkat kecemasan.

2. Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh angka koefesien sebesar -0,407 yang artinya, tingkat

kekuatan hubungan (kolerasi) antara variabel dukungan sosial dengan tingkat

kecemasan adalah sebesar -0,407 atau cukup.

35
3. Angka koefesien kolerasi pada hasil diatas, bernilai negatif -0,407 sehingga

hubungan kedua variabel tersebut bersifat dua searah, dengan demikian dapat

diartikan semakin tinggi dukungan sosial semakin rendah tingkat kecemasan

4.2 Pembahasan

4.2.1 Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

a). Usia

Dalam peneliltian ini menunjukan bahwa paling banyak mahasiswa Fakultas

Kedoteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019 sebagai peserta OSCE

pada penelitian ini adalah berusia 21 tahun yaitu sebanyak 49 orang (51.0%). Dalam

beberapa dekade terakhir keberadaan tahap kehidupan baru pada usia 18-29 di mana

kedewasaan muncul. Pada periode ini sering kali melibatkan banyak transisi

kehidupan dalam pengaturan hidup, hubungan, pendidikan dan pekerjaan. Sehingga

periode ini dapat meningkatkan ketidakstabilan. Perubahan penting pada periode ini

menghasilkan ketidakstabilan dan ketidakpastian, dan risiko kesehatan mental yang

signifikan (Simalango, 2021).

b). Jenis Kelamin

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa peserta OSCE yaitu mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universittas Malahayati Angkatan 2019 dari 96 responden

berdasarkan jenis kelamin yaitu, perempuan sebanyak 58 responden (60,4%), dan

36
laki – laki sebanyak 38 responden (39,6%). Hal ini sejalan dengan penellitian yang

dilakukan oleh (Sarirusadi, 2021) yang menunjukkan lebih banyak responden

perempuan.

2. Dukungan Sosial

Dukungan sosial adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menjelaskan

bagaimana hubungan sosial memberikan suatu manfaat pada kesehatan mental atau

kesehatan fisik seseorang. Pada penelitian ini mahasisawa Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati Angkatan 2019, diketahui sebanyak 70 responden (88,5%)

yang memiliki dukungan sosial yang baik. Dukungan sosial sendiri di pengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu :

1). Empati, yaitu turut merasakan kesulitan orang lain dengan tujuan untuk

mengurangi kesulitan dan meningkatkan kesejahteraan orang lain.

2). Pertukaran sosial, merupakan sebuah hubungan timbal balik pada perilaku sosial

antara cinta, informasi, dan pelayanan. Terjadinya keseimbangan dalam pertukaran

akan menghasilkan keadaan hubungan interpersonal yang memuaskan. Pengalaman

ini akan membuat individu menjadi lebih percaya bahwa orang lain akan

menyediakan dukungan.

3). Norma dan nilai sosial, berfungsi sebagai pembimbing untuk individu ketika

menjalankan kewajiban dalam kehidupannya.

Menurut (Swarjana, 2022), komponen dukungan sosial dibagi menjadi 4 yaitu

: 1). Dukungan Emosional (Emotional Support)

2). Dukungan Instrumental (Instrumental Support)

3). Dukungan Penilaian (Appraisal Support)

4). Dukungan informasi (informational support)

37
Dalam penelitian ini Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas

Malahayati Angkatan 2019, didapatkan skor pengisian kuisiner paling tinggi yaitu

pada pernyataan no 6 “ada seseorang yang menunjukkan kepadamu cinta dan kasih

sayang” yang artinya mahasiswa lebih banyak mendapatkan Dukungan Emosional

(Emotional Support) yang baik dalam menghadapi OSCE.

Sedangkan berdasarkan hasil skor secara keseluruhan dalam penelitian ini

didapatkan mashasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati

Angkatan 2019 yang menghadapi OSCE, dengan pengisian kuisioner MOS dari 96

reponden, hasil yang paling banyak didapat yaitu mahasiswa mendapatkan dukungan

sosial yang baik sebanyak 70 orang (88,5%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Rizqi & Ediati, 2020), yang menunjukkan bahwa responden lebih

banyak mendapatkan dukungan sosial yang tinggi.

Mahasiswa yang mendapat dukungan sosial dari orang-orang terdekat dapat

meningkatkan kepercayaan dirinya dan akan membuat seseorang mampu

menghadapi masalah yang ada seperti halnya dalam menghadapi OSCE, Sarafino &

Smith (2011) dalam Woei (2016).

2. Tingkat Kecemasan

Kecemasan adalah perasaan yang tidak pasti, gelisah, takut atau ketegangan

yang dialami seseorang saat berhadapan dengan objek atau keadaan yang tidak

diketahui. (Swarjana, 2022).

Dalam penelitian ini, didapatkan sebanyak 78 responden (81,2%) mahasiswa

Fakultas Kedokteran Ummum Universitas Malahayati Angkatan 2019, yang

mengalami kecemasan ringan dalam menghadappi OSCE, dengan skor pernyataan

kuisioner yang paling banyak adalah “saya tidak dapat tidur dengan mudah” yang

38
menunjukkan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami gangguan tidur

menjelang dilaksanakannya OSCE.

Menurut Nevid, dkk (2007) dalam Puspitasari et al. (2010) kecemasan

dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :

a. Sosial lingkungan.

b. Biologis.

c. Behavioral.

d. Kognitif dan emosional.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas

Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019, hasil yang paling

banyak didapat yaitu mahasiswa menglami kecemasan ringan sebanyak 78

responden (81,2%) dalam menghadapi OSCE. Hal ini sejalan, dengan penelitian

yang dilakukan oleh (Efrida & Dyorita, 2022) yang menunjukkan lebih banyak

responden yang mengalami kecemasan rendah yaitu sebanyak 67 orang (67%).

Bila mahasiswa mengalami kecemasan maka hal tersebut dapat mengganggu

belajar dengan menurunkan daya ingat, serta mengganggu kemampuannya, Kaplan

Shaddock (2007) dalam Chairina et al., (2012). Sehingga mahasiswa tidak dapat

menjalankan ujian OSCE dengan maksimal.

4.3 Analisis Bivariat

1. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi

OSCE

Berdasarkakn hasil penelitian bivariat yang menggunakan uji kolerasi Rank

Spearman dengan hasil yang didapatkan yaitu nilai Sig. (2-tailled) yaitu sebesar

<0,001 (p > 0,05) yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan

39
sosial dan tingkat kecemasan. Pada hasil tingkat kekuatan hubungan didapatkan

nilai koefesiensi kolerasi antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan yaitu

sebesar -0,407 atau sedang. Pada arah hubungan, nilai koefesiensi kolerasi sebesar

-0,407 yang artinya arah hubungan dua variabel yaitu dukungan sosial dan

kecemasan adalah dua arah yaitu semakin tinggi dukungan sosial maka semakin

rendah kecemasan.

Hal ini sejalan dengan teori sosial budaya yang juga menjelaskan tentang

kecemasan, integrasi sosial atau budaya dapat menjadi penyabab timbulnya

kecemasan (Swarjana, 2022). Dukungan sosial juga pada umumnnya

dikonseptualisasikan sebagai sumber daya sosial dimana seorang individu dapat

mengandalkan ketika menghadapi masalah hidup dan stress (Swarjana, 2022).

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang

signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan. Hal ini sejalan dengan

peneltian yang dilakukan oleh (Rizqi & Ediati, 2020) yaitu adanya hubungan negatif

yang signifikan antara dukungan sosial dengan kecemasan. Arah penelitian ini

bersifat dua arah yang memiliki arti semakin tinggi dukungan sosial semakin rendah

tingkat kecemasan hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukann oleh (Efrida &

Dyorita, 2022).

Secara ilmu Kedokteran, ,yaitu dalam faktor biologi yang berperan dalam

kecemasan adalah neurotransmitter. Terdapat tiga neurotransmitter utama yang

berperan pada gangguan ini yaitu, norepinefrin, serotonin, dan gamma amino butiric

acid atau GABA. Tetapi neurotransmitter yang memegang peranan utama pada

gangguan cemas adalah serotonin, sedangkan norepinefrin terutama berperan pada

gangguan panik. Dugaan akan peranan norepinefrin pada gangguan cemas didasarkan

percobaan pada hewan primata yang menunjukkan respon kecemasan pada

40
perangsangan locus sereleus yang ditunjukan pada pemberian obat-obatan yang

meningkatkan kadar norepinefrin dapat menimbulkan tanda-tanda kecemasan,

sedangkan obat-obatan menurunkan kadar norepinefrin akan menyebabkan depresi.

Peranan Gamma Amino Butiric Acid pada gangguan ini berbeda dengan norepinefrin.

Norepinefrin bersifat merangsang timbulnya kecemasan, sedangkan Gamma Amino

Butiric Acidatau GABA bersifat menghambat terjadinya kecemasan ini. Pengaruh

dari neutronstransmitter ini pada gangguan kecemasan didapatkan dari peranan

benzodiazepin pada gangguan tersebut. Benzodiazepin dan GABA membentuk

GABA Benzodiazepin complex´ yang akan menurunkan anxietas atau kecemasan

Kaplan & Shadock mengatakan penyebab kecemasan (Aulihand, 2021).

Menurut pendapat peneliti kecemasan dipengaruhi oleh dukungan sosial,

sesuai dengan penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa faktor – faktor yang

mempengaruhi kecemasan salah satunya adalah dukungan sosial. Menurut peneliti

banyaknya mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati yang

mengalami kecemasan ringan dalam menghadapi OSCE dikarenakan sebelumnya

telah mendapatkan bimbingan dari para dosen dan juga telah melakukan belajar

bersama dengan teman kelompok, serta telah melakukan simulasi OSCE sebelum

dilakukannya ujian OSCE lokal dan mendapatkan dukungan yang baik dari

keluarga. OSCE lokal yang dilaksanakan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

Umum Universitas Malahayati Angkatan 2019, adalah OSCE lokal yang merupakan

suatu ujian yang harus lulus yang dijadikan salah satu syarat sebelum manjadi

seorang Dokter Muda disebuah Rumah Sakit.

4.3 Keterbatasan Penelitian

41
Proses pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan kuisioner dalam

bentuk google form yang dibagikan secara bersamaan dalam satu grup angkatan

serta dijelaskan untuk petunjuk dan juga tata cara pengisian kuisioner. Tetapi

dikhawatirkan responden terkendala sinyal saat pengisian kuisioner, sehingga

terdapat beberapa responden yang tidak mengisi kuisoner dukungan sosial maupun

kecemasan dan juga ada responden yang hanya mengisi salah satu kuisioner

tersebut, sehingga tidak memenuhi kriteria insklusi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Diketahui distribusi frekuensi dukungan sosial pada mahasiswa Fakukltas Kedokteran

Umum Universitas Malahayati angkatan 2019, terdapat sebayak 70 (88,5%)

responden memiliki dukungan sosial baik.

2. Diketahui distribusi frekuensi Kecemasan dalam menghadapi OSCE berdasarkan

kuisioner ZSAS, terdapat sebanyak 78 (81,2%) responden dengan kecemasan ringan.

3. Diketahui terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan sosial dengan

tingkat kecemasan ( sig (2-talled) <0,001 ).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka ada beberapa saran yang

diajukan, yaitu :

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat memberikan gambaran anatara

hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan, dan juga digunakan sebagai

masukan kepada universitas akan pentingnya dukungan institusi pendidikan untuk

42
memperhatikan tingkat kecemasan yang ada pada mahasiswa kedokteran di

Universitas Malahayati dengan cara memberikan bimbingan OSCE dan juga simulasi

seblum dilaksanakannya ujian OSCE.

2. Bagi Responden

Diharapkan setelah didapatkannya hasil pada penelitian ini, bisa memberikan

tambahan informasi kepada responden bahwa kondisi psikologis seperti kecemasan

dapat dipengaruhi oleh dukungan sosial, serta diharapkan juga responden agar dapat

memberikan dukungan sosial yang baik terhadap sesama, contohnya seperti dengan

melakasankan belajar bersama sebelum melkasanakan ujian OSCE.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan

dukungan sosial dengan tingkat kecemasan diharapkan dapat mempersiapkan dengan

baik dan dapat memberikan inovasi. Selain itu disarankan untuk lebih memperhatikan

cara pengambilan data responden, dan memperhatikan waktu yang tepat.

43
DAFTAR PUSTAKA

Adiputra, I. M. S., Trisnadewi, N. W., Oktaviani, N. P. W., & Munthe, S. A. (2021).


Metodologi Penelitian Kesehatan.
Ariga, R. A. (2019). Decrease Anxiety Among Students Who Will Do The Objective
Structured Clinical Examination With Deep Breathing Relaxation Technique. Skopje,
Republic Of Macedonia, 7(16), 2619–2622.
Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.3889/Oamjms.2019.409 Eissn:
Aulihand, M. L. (2021). Hubungan Karakteristik (Usia, Jenis Kelamin) Dan Lama
Pengobatan Terapi Hemodialisa Dengan Timbulnya Gejala Anxietas Pada Pasien Gagal
Ginjal Kronik Di Rs. Pertamina Bintang Amin.
Basuki, K. (2019). Skripsi Bahan Sullivan Coping. Issn 2502-3632 (Online) Issn 2356-0304
(Paper) Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
Www.Journal.Uta45jakarta.Ac.Id
Chairina, R. L., Mardjianan, A., & Kusuma, I. F. (2012). Kecerdasan Dan Kecemasan Siswa
Berhubungan Kuat Menjelang Ujian Akhir Semester. Artikel Ilmiah.
Dahlan, S. (2020). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan (Deskriptif, Bivariat,
Multivariat) (6th Ed.).
Efrida, R., & Dyorita, A. (2022). The Relationship Between Social Support And
Anxietyfacing The World Of Work In Vocanational High School Students. 17(1), 1–9.
Elindra, M. Z. R., Oktaria, D., & Aries, R. (2019). Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap
Hasil Ujian Osce Pada Mahasiswa Tingkat Pertama Di Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung. Medula, 9(1), 123–127.

44
Livia Prajogo, S., & Yudiarso, A. (2021). Metaanalisis Efektivitas Acceptance And
Commitment Therapy Untuk Menangani Gangguan Kecemasan Umum. Psikologika:
Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologi, 26(1), 85–100.
Https://Doi.Org/10.20885/Psikologika.Vol26.Iss1.Art5
Maros, H., & Juniar, S. (2016). Tingkat Kecemasan Dan Faktor - Faktor Penyebab
Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Terlambat Studi Di Fakultas Kedokteran Uii
Yogyakarta Karya. 1–23.
Maslihah, S. (2018). Prestasi Akademik Siswa Smpit Assyfa Boarding School. Psikologi
Undip, 10(2), 103–114.
Mustofa, F. L., Oktobiannobel, J., & Sulesa. (2020). Gambaran Kecemasan Dalam
Menghadapi Ujian Osce Ukmppd Pada Mahasiswa . Jurnal Medika Malahayati, 4(2),
137–145.
Puspitasari, Y. P., Abidin, Z., & Sawitri, D. R. (2010). Hubungan Antara Dukungan Sosial
Teman Sebaya Dengan Keemasan Menjelang Ujian Nasional (Un) Pada Siswa Kelas Xii
Reguler Sma Negeri 1 Surakarta. Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi Universitas
Diponegoro, 1(1), 1–17.
Revatadila, L. (2022). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Dalam Menghadapi
Utbk-Sbmptn. 8.5.2017, 2003–2005.
Rizqi, F. D. N., & Ediati, A. (2020). Dukungan Sosial Keluarga Dan Kecemasan Dalam
Menghadapi Dunia Kerja Pada Mahasiswa Semester Akhir. Jurnal Empati, 8(4), 725–
730. Https://Doi.Org/10.14710/Empati.2019.26516
Sari, D. P., Nugroho, H., & Iskandar, A. (2021). Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Sebelum Menghadapi Osce. Jurnal Sains
Dan Kesehatan, 3(4), 482–488. Https://Doi.Org/10.25026/Jsk.V3i4.348
Sarirusadi, R. E. (2021). Pengarh Dukungan Sosial Terhadap Tingkat Kecemasan Tenaga
Kerja Dimasa Pandemi. Paper Knowledge . Toward A Media History Of Documents,
3(2), 6.
Simalango, E. Y. M. (2021). Hubungan Tekanan Darah Dan Tingkat Stress Pada Dewasa
Muda. Jurnal Medika Hutama, 3(1), 1581–1589.
Soekidjo Notoatmodjo. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan (3rd Ed.). Pt Rinekacipta.
Swarjana, I. K. (2022). Konsep Pengetahuan, Sikap, Prilaku, Presepsi, Stres, Kecemasan,
Nyeri, Dukungan Sosial, Kepatuhan, Motivasi, Kepuasan, Pandemi Covid-19, Akses
Layanan Kesehatan, Lengkap Dengan Konsep Teori, Cara Mengukur Variabel, Dan
Contoh Kuisioner (R. Indra (Ed.); 1st Ed.). Andi.

45
Syahidah, N. S. (2021). Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Preklinik Fakultas
Kedokteran Jakarta Selama Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh Pandemi Covid-19.
Woei, I. C. (2016). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kecemasan Dalam
Menghadapi Dunia Kerja Pada Siswa Smk. June.
Zung, W. W. K. (1971). A Rating Instrument For Anxiety Disorders. Psychosomatics, 12(6),
371–379. Https://Doi.Org/10.1016/S0033-3182(71)71479-0

LAMPIRAN

46
Lampiran 1 : Surat Izin Tempat Presurvey

47
Lampiran 2 : Surat Izin Tempat Penelitian

48
Lampiran 3 : Surat Keterangan Laik Etik

49
Lampiran 4 : Lembar Plagiarisme

50
Lampiran 5 : Bimbingan Skripsi

51
52
53
54
55
Lampiran 6 : Lembar Inform Consent

PERMOHONAN MENJADI REPONDEN PENELITIAN


HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM
MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UMUM UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

Dengan Hormat,
Perkenalkan saya Mirna Lisa NPM 1931091, mahasiswa Kedokteran Umum
Universitas Malahayati angkatan 2019. saya akan melakukan penelitian sebagai salah satu
tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Malahayati Bandar Lampung.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan tingkat
kecemasan dalam menghadapi OSCE pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum
Universitas Malahayati Angkatan 2019. Oleh karena itu mengharapkan kesediaan teman-
teman untuk menjadi responden pada penelitian ini, dengan mengemukakan pendapat,
pikiran dan perasaannya dengan sejujurnya dan apa adanya. Jawaban yang teman-teman
berikan sangat penting untuk penelitian ini. Tidak ada penilaian benar atau salah terhadap
jawaban yang diberikan. Teman -teman sekalian berhak untuk menolak menjawab
pertanyaan atau tidak bersedia sebagai informan, apabila tidak menginginkannya.
Tidak ada informasi pribadi yang akan disertakan pada hasil penelitian. Data
kuesioner dikembalikan secara anonim. Saya selaku peneliti sangat berterimakasih atas
ketersediaanya dari teman-teman yang sudah mau berpastisipasi dalam penelitian ini.

Hormat saya,

Mirna Lisa

56
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM
PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Institusi :

Aalamat :

Menyatakan Bahwa,
Setalah memperoleh penejlasan sepenuhnya, menyadari tentang tujuan, manfaa, dan resiko
yang timbul dalam penelitian, serta sewaktu – waktu dapat mengundurkan diri dari
keikitsertaan. Maka saya (setuju / tidak setuju) ikut sertadalam penelitian yang berjudul :
“Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi OSCE
Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati Angkatan
2019”

Bandar Lampung, / / 2023


Yang Menyatakan,

(……………………………)

57
Lampiran 7 : Kuisioner

LEMBAR KUESIONER

A. Data Karakteristik Responden


Petunjuk pengisian

 Isi data di bawah ini


 Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

1. Nama :
2. Npm :
3. Fakultas :
4. Prodi :
5. Usia :
6. Jenis Kelamin :

B. Kuesioner Dukungan Sosiak


Social Support Survey (MOS)
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda centang (ѵ) pada kolom yang telah tersedia

1. Berapa banyak teman dekat dan kerabat yang Anda miliki (Orang yangAnda
rasa nyaman dan dapat diajak bicara tentang apa yang anda pikirkan)
Tulis jumlah teman dekat dan kerabat dekat Anda :

58
Alternatif Jawaban

No Pernyataan Tidak Jarang Kadang - Sering Selalu


Pernah Kadang
2 Ada seseorang untuk membantu Anda
jika Anda sakit dan harus berada di tempat
tidur

3 Ada seseorang yang dapat Anda


andalkan untuk mendengarkan Anda
ketika Anda perlu bicara

4 Ada seseorang yang


dapat memberi Anda nasihat ketika Anda
mengalami sebuah krisis

5 Ada seseorang yang membawamu


kedokter jika kamu membutuhkannya

6 Ada seseorang yang menunjukkan


padamu cinta dan kasih sayang

7 Ada seseorang yang bisa bersenang –


senang dengan Anda

8 Ada seseorang yang dapat memberi Anda


informasi untuk membantu Anda
memahami situasi

9 Ada seseorang untuk bercerita atau


berbicara tentang diri Anda atau masalah
Anda.

10 Ada seseorang yang memeluk Anda

11 Ada seseorang untuk berkumpul untuk


relaksasi

12 Ada seseorang yang menyiapkan


makanan untuk Anda jika Anda tidak
dapat melakukannya sendiri

13 Ada seseorang yang nasihatnya sangat

59
Anda inginkan

14 Ada seseorang yang dapat melakukan


sesuatu untuk membantu Anda
mengalihkan pikiran dari suatu hal

15 Ada seseorang yang membantu Anda


mengerjakan tugas sehari-hari jika Anda
sakit

16 Ada seseorang untuk berbagi


kekhawatiran Anda tentang hal yang
paling pribadi

17 Ada seseorang yang dapat dimintai saran


tentang cara menangani masalah pribadi

18 Ada seseorang yang dapat diajak


melakukan sesuatu yang menyenangkan

19 Ada seseorang yang dapat mengerti masalah


Anda

20 Ada seseorang untuk mencintai dan


membuat Anda merasa diinginkan

C. Kuesioner Kecemasan
Zung-Self Anxiety Rating Scale (ZSAS)
Petunjuk Pengisian

60
Berilah tanda centang (ѵ) pada kolom yang telah tersedia

Tidak Kadang-
No. Pertanyaa Pernah Sering Selalu
kadang
n
1 Saya merasa lebih gugup dan cemas
dari biasanya
2 Saya merasa takut tanpa alasan
3 Saya mudah marah atau merasa panik
4 Saya merasa seperti tak berdaya
5 Saya merasa baik-baik saja dan tidak
ada sesuatu yang buruk akan terjadi
6 Tangan dan kaki saya gemetar akhir-
akhir ini
7 Saya merasa terganggu dengan sakit
kepala, leher dan nyeri punggung
8 Saya merasa lemah dan cepat lelah
9 Saya merasa tenang dan dapat duduk
dengan santai
10 Saya merasa jantung saya berdetak
sangat cepat
11 Saya terganggu karena pusing
12 Saya pingsan atau merasa seperti mau
Pingsan
13 Saya dapat bernapas dengan mudah

14 Saya merasamati rasa dan kesemutan


di jari tangan dan jari kaki
15 Saya merasa perut saya terganggu
16 Saya sering kencing
17 Tangan saya kering dan hangat
18 Wajah saya terasa panas dan
Kemerahan
19 Saya dapat tidur dengan mudah
20 Saya mengalami mimpi buruk

Lampiran 8: Hasil Penelitisn


1. Data Dukungan Sosial

Usi Item
Jk Total Ket
a 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

61
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
22 Lk 5 4 5 4 5 5 3 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 3 3 73 BAIK
21 Lk 4 3 4 5 4 5 4 4 3 5 2 4 3 4 3 3 4 4 5 73 BAIK
22 Pr 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 75 BAIK
22 Lk 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 1 2 4 4 4 74 BAIK
KURAN
Pr 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 57 G
21 Lk 3 5 5 4 4 4 5 5 3 3 3 4 3 2 5 5 5 5 3 76 BAIK
KURAN
Pr 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
21 36 G
22 Pr 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 90 BAIK
KURAN
Pr 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3
22 66 G
20 Pr 4 4 5 4 5 4 4 3 2 3 3 5 3 4 4 4 4 3 5 73 BAIK
21 Pr 1 4 4 5 4 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 74 BAIK
21 Lk 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76 BAIK
21 pr 3 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 4 3 5 80 BAIK
21 Pr 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 92 BAIK
21 Pr 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 80 BAIK
21 Pr 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75 BAIK
KURAN
Pr 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3
19 56 G
KURAN
Lk
22 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 3 65 G
22 Lk 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 74 BAIK
21 Lk 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 3 4 4 4 4 4 82 BAIK
21 Pr 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 3 2 4 3 3 79 BAIK
KURAN
Lk
22 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 65 G
KURAN
Pr
22 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 55 G
21 Pr 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 3 5 4 3 5 5 87 BAIK
21 Pr 4 5 4 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 72 BAIK
KURAN
Lk
26 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 3 50 G
KURAN
Lk
20 1 5 5 3 5 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 61 G
22 Pr 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75 BAIK
20 Pr 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK
21 Pr 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 73 BAIK
21 Pr 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 77 BAIK
KURAN
Pr
21 5 3 3 1 5 5 4 3 3 4 2 5 3 2 1 3 5 3 5 65 G
21 Lk 4 6 4 4 4 5 4 4 2 4 3 5 4 3 4 4 4 3 2 73 BAIK
20 Pr 5 6 5 5 4 5 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 85 BAIK
KURAN
Lk
24 2 2 2 1 5 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 5 35 G
KURAN
Lk
22 2 3 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 60 G
21 Lk 3 3 3 3 5 4 4 2 5 5 3 4 4 4 2 5 5 5 5 74 BAIK

62
22 Pr 4 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 3 4 3 3 3 4 2 4 74 BAIK
21 Lk 2 2 2 3 5 4 4 4 3 4 4 3 5 3 5 5 5 5 5 73 BAIK
21 Lk 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK
21 Pr 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 5 73 BAIK
24 Lk 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 4 5 86 BAIK
KURAN
Lk
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 59 G
22 Pr 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 91 BAIK
21 Lk 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 3 4 83 BAIK
22 Pr 4 5 3 4 5 4 3 3 3 3 3 5 3 5 3 3 4 4 5 72 BAIK
KURAN
Pr
22 1 3 5 2 3 3 3 4 1 2 1 4 3 2 2 3 3 3 3 51 G
21 Pr 3 5 5 2 5 5 4 5 2 3 2 5 4 3 5 5 4 5 5 77 BAIK
KURAN
Pr
21 3 2 4 4 2 4 3 2 3 3 1 3 3 1 2 2 4 2 1 49 G
23 Lk 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 92 BAIK
21 Lk 5 4 4 5 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 74 BAIK
22 Lk 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 82 BAIK
KURAN
Pr
21 4 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 2 1 4 3 3 3 56 G
KURAN
Lk
21 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 53 G
21 Pr 5 3 4 5 5 5 4 2 5 5 5 5 4 4 2 2 4 4 4 77 BAIK
22 Pr 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 72 BAIK
20 Lk 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 3 4 5 3 4 73 BAIK
KURAN
Pr
21 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 52 G
22 Lk 5 5 5 4 5 3 5 3 5 4 5 5 4 3 5 3 5 3 3 80 BAIK
23 Pr 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 2 3 5 4 5 77 BAIK
22 Lk 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 78 BAIK
KURAN
Lk
21 1 1 1 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 36 G
24 Lk 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 92 BAIK
24 Lk 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK
KURAN
Lk
21 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 32 G
23 Lk 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK
20 Pr 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 80 BAIK
21 Pr 1 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 85 BAIK
21 Pr 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81 BAIK
21 Pr 4 5 5 5 4 3 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 75 BAIK
KURAN
Pr
20 4 3 4 1 5 3 4 3 1 1 1 3 3 3 5 2 2 2 2 52 G
KURAN
Pr
22 1 1 2 1 3 3 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 3 1 2 31 G
22 Pr 2 5 4 2 5 5 5 4 3 4 2 5 5 2 3 4 5 4 3 72 BAIK
22 Pr 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 4 3 5 4 3 3 3 4 75 BAIK
22 Pr 3 4 4 4 4 3 5 5 5 2 4 5 3 5 3 3 4 4 5 75 BAIK
22 Lk 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 3 5 5 2 3 4 4 4 78 BAIK

63
21 Lk 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 74 BAIK
KURAN
Lk
21 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 50 G
21 Pr 4 5 4 5 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 75 BAIK
22 Pr 2 2 2 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 2 3 4 4 4 5 72 BAIK
20 Pr 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 84 BAIK
21 Pr 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 83 BAIK
21 Lk 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 85 BAIK
21 Pr 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 73 BAIK
KURAN
Lk
21 2 5 4 1 4 3 3 3 1 1 1 5 5 1 5 3 3 3 5 58 G
20 Pr 2 5 4 2 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 75 BAIK
21 Pr 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75 BAIK
21 Pr 3 4 4 3 3 4 5 5 3 4 3 4 4 2 4 5 5 5 2 72 BAIK
KURAN
Pr
21 1 1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 2 3 2 1 40 G
22 Pr 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 95 BAIK
KURAN
Pr
20 5 1 2 4 4 4 4 1 1 4 4 1 2 3 1 2 3 1 2 49 G
21 Pr 3 5 4 4 5 5 4 5 3 4 3 4 3 3 3 5 4 2 3 72 BAIK
21 Pr 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 80 BAIK
21 Pr 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 80 BAIK
22 Lk 4 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 80 BAIK
21 Pr 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4 5 3 1 1 5 5 5 78 BAIK

2. Data Kecemasan

Us Item Total Ket


Jk
ia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
22 Lk 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 3 2 37 RINGAN
21 Lk 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 30 RINGAN
22 Pr 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 43 RINGAN
22 Lk 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 38 RINGAN
21 Pr 2 2 3 2 3 1 4 3 2 2 4 1 2 2 3 3 4 3 3 2 51 SEDANG
21 Lk 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43 RINGAN
21 Pr 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 1 3 3 4 3 50 SEDANG
22 Pr 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 33 RINGAN
22 Pr 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 37 RINGAN
20 Pr 2 2 1 2 2 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 38 RINGAN
21 Pr 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 25 RINGAN
21 Lk 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 27 RINGAN
21 Pr 3 3 4 2 3 2 2 4 2 3 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 49 SEDANG
21 Pr 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 27 RINGAN
21 Pr 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 RINGAN
21 Pr 2 1 2 1 2 1 3 3 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 30 RINGAN
19 Pr 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 1 2 4 2 43 RINGAN

64
22 Lk 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 27 RINGAN
22 Lk 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 1 1 1 3 3 3 1 3 2 38 RINGAN
21 Lk 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 26 RINGAN
21 Pr 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 33 RINGAN
22 Lk 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 27 RINGAN
22 Pr 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 25 RINGAN
21 Pr 2 1 2 1 2 2 3 4 3 3 2 1 1 1 2 3 2 1 3 1 40 RINGAN
21 Pr 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 31 RINGAN
26 Lk 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 27 RINGAN
20 Lk 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 3 1 3 3 40 RINGAN
22 Pr 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 35 RINGAN
20 Pr 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 35 RINGAN
21 Pr 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 38 RINGAN
21 Pr 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 26 RINGAN
21 Pr 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 1 1 1 1 1 3 1 3 3 40 RINGAN
21 Lk 2 2 1 2 2 4 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 3 1 35 RINGAN
20 Pr 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 3 1 36 RINGAN
24 Lk 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 2 50 SEDANG
22 Lk 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 3 2 37 RINGAN
21 Lk 2 1 1 2 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 4 1 37 RINGAN
22 Pr 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1 36 RINGAN
21 Lk 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 RINGAN
21 Lk 1 1 1 2 1 1 3 2 2 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 2 30 RINGAN
21 Pr 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 33 RINGAN
24 Lk 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 RINGAN
22 Lk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 23 RINGAN
22 Pr 2 3 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 29 RINGAN
21 Lk 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 3 37 RINGAN
22 Pr 2 1 1 2 2 1 3 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 33 RINGAN
22 Pr 1 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 53 SEDANG
21 Pr 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 27 RINGAN
21 Pr 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 45 SEDANG
23 Lk 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 39 RINGAN
21 Lk 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 27 RINGAN
22 Lk 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 3 2 31 RINGAN
21 Pr 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 41 RINGAN
21 Lk 1 1 1 1 2 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 47 SEDANG
21 Pr 2 1 1 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 28 RINGAN
22 Pr 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 26 RINGAN
20 Lk 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 42 RINGAN
21 Pr 2 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 53 SEDANG
22 Lk 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 RINGAN
23 Pr 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 30 RINGAN
22 Lk 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 27 RINGAN
21 Lk 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 55 SEDANG
24 Lk 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 29 RINGAN

65
24 Lk 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 35 RINGAN
21 Lk 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 28 RINGAN
23 Lk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 22 RINGAN
20 Pr 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 27 RINGAN
21 Pr 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 RINGAN
21 Pr 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 4 3 3 3 53 SEDANG
21 Pr 2 2 3 2 2 1 3 3 3 3 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 39 RINGAN
20 Pr 2 2 1 3 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 46 SEDANG
22 Pr 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 3 1 2 2 2 3 2 3 4 4 57 SEDANG
22 Pr 2 1 1 2 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 38 RINGAN
22 Pr 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 27 RINGAN
22 Pr 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 25 RINGAN
22 Lk 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 2 46 SEDANG
21 Lk 3 2 3 3 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 39 RINGAN
21 Lk 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 2 1 1 2 3 3 2 2 3 45 SEDANG
21 Pr 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 3 2 3 2 3 2 45 SEDANG
22 Pr 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 42 RINGAN
20 Pr 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 26 RINGAN
21 Pr 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 35 RINGAN
21 Lk 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 29 SEDANG
21 Pr 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 34 RINGAN
21 Lk 2 1 1 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 SEDANG
20 Pr 2 1 1 2 3 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 2 3 1 3 2 41 RINGAN
21 Pr 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 38 RINGAN
21 Pr 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 26 RINGAN
21 Pr 3 2 1 1 2 1 3 3 4 3 3 1 2 1 4 2 3 1 4 1 45 SEDANG
22 Pr 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 3 1 36 RINGAN
20 Pr 2 1 2 1 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 47 RINGAN
21 Pr 2 3 1 3 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 3 1 2 35 RINGAN
21 Pr 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39 RINGAN
21 Pr 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 31 RINGAN
22 Lk 2 2 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41 RINGAN
21 Pr 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 2 31 RINGAN

66
Lampiran 9 : Hasil Perhitungan SPSS

1. Analisis Univariat

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

19 1 1,0 1,0 1,0

20 10 10,4 10,4 11,5

21 49 51,0 51,0 62,5

22 28 29,2 29,2 91,7


Valid
23 3 3,1 3,1 94,8

24 4 4,2 4,2 99,0

26 1 1,0 1,0 100,0

Total 96 100,0 100,0

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Valid Laki - laki 38 39,6 39,6 39,6

Perempuan 58 60,4 60,4 100,0

Total 96 100,0 100,0

Dukungan Sosial

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

Baik 70 72,9 72,9 72,9

Valid Kurang 26 27,1 27,1 100,0

Total 96 100,0 100,0

Tingkat Kecemasan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

67
Ringan 78 81,2 81,2 81,2

Valid Sedang 18 18,8 18,8 100,0

Total 96 100,0 100,0

3. Analisis Bivariat

Correlations

Dukungan Tingkat
Sosial Kecemasan

Correlation Coefficient 1,000 -,407**

Dukungan Sosial Sig. (2-tailed) . ,000

N 96 96
Spearman's rho
Correlation Coefficient -,407** 1,000

Tingkat Kecemasan Sig. (2-tailed) ,000 .

N 96 96

68
Lampiran 10 : Format Jurnal

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM


MENGHADAPI OSCE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI ANGKATAN 2019

Upik Pebriyani1, Nopi Sani2, Mirna Lisa3

1
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
2
Dosen Fakultas Kedoketran Universitas Malahayati
3
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Universitas Malahayati

Abstract :Anxiety is something that is closely related to describing a


state of worry, anxiety, fear, unrest accompanied by various physical
complaints. Anxiety can occur when carrying out various types of
exams, such as the OSCE exam conducted by medical students. As a
student who will take an exam, it is in a social sphere such as family,
community, and friendship environment. In this scope a person will
receive social support that can help solve the problems he is facing and
can have a positive impact. The objective is knowing the relationship
between social support and the level of anxiety in facing OSCE among
medical students at the public faculty of Malahayati University class of
2019. The method used is rtrospective observational analytic study with
a cross sectional approach. The sample for this study were medical
students, evenayati class of 2019, who took part in the OSCE during the
study and met the inclusion criteria. This sampling technique uses total
sampling technique. Data analysis used univariate analysis and bivariate
analysis with the Rank Spearman correlation test. The results is
Obtained as many as 96 respondents withthe most age frequency
distribution of respondentsaged21 years as many as 49 respondents
(60.5%) with female sex as many as 44 respondents (57.9%) and men
as many as 38 (39.5%).It is known that the frequency distribution of
social support is goodas many as 70 respondents (72.9%).Known
distributionthe highest level of anxiety is mild anxiety, namely 78
respondents (81.2%)Based on the results of the Spearman correlation
test, it shows that there is a significant relationship between social
support and anxiety levels, with a p or p-value of 0.000. Based on the
result of the study, there is a significant relationship between social
support and anxiety levels.

Keywords :Social Support, Anxiety, Medical Students, OSCE.

Abstrak : Kecemasan merupakan hal yang berhubungan erat dengan


menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram
disertai berbagai keluhan fisik. Kecemasan dapat terjadi saat akan
melaksanakan berbagai macam ujian, seperti pada ujian OSCE yang
dilaksanakan oleh mahasiswa kedokteran. Sebagai Mahasiswa yang
akan melakukan suatu ujian, ada di suatu lingkup sosial seperti
keluarga, masyarakat, dan lingkungan pertemanan. Pada lingkup ini
seseorang akan mendapat dukungan sosial yang dapat membantu

69
penyelesaain masalah yang sedang dihadapinya dan dapat memberinya
dampak positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
dukungan sosial dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE
pada mahasiswa kedokteran fakultas umum universitas malahayati
angkatan 2019. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
analitik observasional retrospektif dengan pendekatan cross sectional.
Sampel penelitian ini adalah mahasiswa kedokteran malahayati
angkatan 2019 yang mengikuti OSCE saat penelitian berlangsung dan
memenuhi kriteria insklusi. Teknik pengambilan sampel ini
menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis
univariat dan analisis bivariat dengan uji kolerasi Rank Spearman. Hasil
yang didapat pada penelitian ini, yaitu didapatkan sebanyak 96
responden dengan distribusi frekuensi usia responden paling banyak
berusia 21 tahun sebanyak 49 responden (60,5%) dengan jenis kelamin
perempuan sebanyak 44 respoden (57,9%) dan laki – laki sebanyak 38
(39,5%). Diketahui distribusi frekuensi dukungan sosial yang baik
sebanyak 70 responden (72,9%). Diketahui distribusi tingkat kecemasan
paling banyak adalah kecemasan ringan yaitu 78 responden (81,2%)
Berdasarkan hasil uji kolerasi spearman menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara dukungan sosial dan tingkat kecemasan, dengan p
atau p-value sebesar 0,000

Kata Kunci : Dukungan Sosial, Kecemasan, Mahasiswa Kedokteran,


OSCE.

PENDAHULUAN

Kecemasan adalah suatu hal yang sebagainya. Kecemasan yang dialami


sangat berhubungan erat dengan oleh seseorang adalah suatu peristiwa
menggambarkan keadaan khawatir, yang wajar, karena seseorang yang
gelisah, takut, tidak tentram disertai ingin meraih kesuksesan seperti yang
berbagai keluhan fisik. Rasa cemas bisa mereka harapkan terkadang selalu akan
terjadi dengan intensitas beragam, disertai dengan permasalahan psikis.
tingkatan pada kecemasan dapat terbagi Seperti yang telah disebutkan,
menjadi 3 macam kecemasan yaitu bahwasannya kecemasan dapat terjadi
kecemasan ringan, sedang, berat yang saat akan melaksanakan berbagai
dapat menimbulkan suatu rasa panik macam ujian, seperti halnya pada saat
dari pribadi itu sendiri, terkadang rasa ujian OSCE (Objective Structured Clinical
panik yang berlebihan juga dapat Examination) yang dilaksanakan oleh
memicu timbulnya suatu halangan untuk mahasiswa kedokteran. Dimana OSCE
menjalankan sebuah pekerjaan (Sari et merupakan suatu ujian praktik yang
al., 2021) berguna untuk memberikan penilaian
Secara umum setiap hari terkait dengan kompetensi yang dimiliki
seseorang dihadapkan dengan mahasiswa, melalui pengujian secara
bermacam macam suatu kejadian objektif bedasarkan pengamatan yang
ataupun situasi yang bisa menjadi dilakukan secara langsung serta
pemicu terjadinya kecemasan. Seperti membutuhkan sebuah keterampilan
halnya pada ujian, apalagi yang di yang profesional (Ariga, 2019).
laksanakan secara mendadak, waktu Selain dari aspek kognitif, pada
yang diberikan sedikit saat ujian ujian OSCE juga dinilai aspek
berlangsung, saat diberi tugas dan psikomotor, dan professional behavior.
besarnya tanggungjawab terhadap tugas Materi yang akan diujikan pada OSCE
tersebut, saat datang terlambat dan lain yang berlangsung di Universitas

70
Malahayati berasal dari materi skill lab
mulai dari semester 1 hingga semester METODE
7. Banyaknya bahan yang harus Penelitian ini menggunakan jenis
dipelajari juga menjadi beban pikiran, penelitian analitik observasional dengan
diperlukannya integrasi diantara teori pendekatan yang dilakukan yaitu
materi, skill dan juga untuk clinical menggunakan metode Cross-sectional.
reasoning pada ujian OSCE. Didalam Penelitian dilakukan untuk mengetahui
berlangsunganya ujian OSCE, penguji hubungan dukungan sosial dengan
OSCE yang akan mengobservasi para tingkat kecemasan dalam menghadapi
peserta terkait hal yang mereka lakukan OSCE pada mahasiswa Fakultas
secara langsung. Sehingga mahasiswa Kedokteran Umum Universitas
yang belum siap untuk mengukuti ujian Malahayati Angkatan 2019. Populasi
OSCE dan juga mekanisme didalam yang digunakan adalah seluruh
ujian OSCE dengan rentang waktu yang mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum
sama pada setiap stasiun akan membuat Universitas Malahayati Angkatan 2019
ujian OSCE menjadi sebuah ujian yang yang akan melaksanakan ujian
dengan tingkat kecemasan yang paling OSCE sebanyak 138 orang, ketika
tinggi (Sari et al., 2021). Sebagai berlangsungnya penelitian dan
Mahasiswa yang akan melakukan suatu memenuhi kriteria insklusi. Pengambilan
ujian, mereka ada di suatu lingkup sosial sampel pada penelitian ini menggunakan
seperti keluarga, masyarakat, dan teknik total sampling. Pengumpulan data
lingkungan pertemanan. Pada lingkup ini menggunakan data primer dengan
seseorang akan mendapat dukungan pengisian kuisioner Zung Self-Rating
sosial yang bisa membantu dalam Scale (ZSAS) dan kuisoner Medical
menyelesaikan masalah yang sedang Outcomes Study (MOS) (Zung, 1971).
dihadapinya dan dapat memberi dampak
positif untuknya, seperti dukungan sosial HASIL
berupa barang, informasi, dan jasa. Analisis Univariat
Orang-orang terdat yang memberikan Analisis univariat dilakukan untuk
dukungan dapat meningkatkan mendeskripsikan setiap variabel dari
kepercayaan diri seseorang dan akan penelitian, dengan memberikan
membuat seseorang mampu distribusi frekuensi dan presentase
menghadapi masalah yang ada. Sarafino setiap variabel yaitu, dukungan sosial
& Smith (2011) dalam Woei (2016) dan tingkat kecemasan pada mahasiswa
mengatakan, dukungan sosial bukan Fakultas Kedokteran Umum Universitas
hanya mengarah kepada tindakan yang Malahayati Angkatan 2019 dalam
dilakukan individu melainkan mangarah menghadapi OSCE. Berdasarkan
pada persepsi individu bahwa penelitian didapatkan distribusi variabel
kenyamanan, kepedulian, dan bantuan sebagai berikut :
yang tersedia dapat dirasakan
dukungannya.

A. Karakteristik Responden

71
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia
Karakteristik Responden Frekuensi (n) Presentase (%)
Usia
19 Tahun 1 1,0
20 Tahun 10 10,4
21 Tahun 49 51,0
22 Tahun 28 29,2
23 Tahun 3 3,1
24 Tahun 4 4,2
26 Tahun 1 1,0
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 1 diatas


menunjukkan distribusi frekuensi
karakteristik dari 96 responden
berdasarkan usia paling banyak yaitu
mahasiswa yang berusia 21 tahun,
sebanyak 49 mahasiswa (51,0%).

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Responden Frekuensi (n) Presentase (%)
Jenis Kelamin
Laki – Laki 38 39,6
Perempuan 58 60,4
Jumlah 96 100

Berdasarkan tabel 2 diatas dari 96 mahasiswa berdasarkan jenis


menunjukkan distribusi frekuensi kelamin yaitu, mahasiswa perempuan
karakteristik peserta OSCE yaitu sebanyak 58 orang (60,4%), dan
mahasiswa Fakultas Kedokteran mahasiswa laki – laki sebanyak 38 orang
Universitas Malahayati Angkatan 2019 (39,6%).

B. Dukungan Sosial
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Dukungan Sosial

Dukungan Sosial Frekuensi (n) Presentase (%)

72
Baik 70 72,9
Kurang 26 27,1
Jumlah 96 100

Pada tabel 3 diatas menunjukkan dukungan sosial baik terdapat sebanyak


distribusi frekuensi dukungan sosial 70 orang (72,9%) dan mahasiswa yang
mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum mendapat dukungan sosial yang kurang
Universitas Malahayati Angkatan 2019, yaitu sebanyak 26 orang (27,1%).
mahasiswa yang mendapatkan
C. Tingkat Kecemasan
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan Frekuensi (n) Presentase (%)
Ringan 78 81,2
Sedang 18 18,8
Berat 0 0
Panik 0 0
Jumlah 96 100

Tabel 4 menunjukkan dari 96 mahasiswa sebagai


distribusi frekuensi tingkat responden didapatkan hasil
kecemasan mahasiswa Fakultas paling banyak yaitu, kecemasan
Kedokteran Umum Universitas ringan sebanyak 78 orang
Malahayati Angkatan 2019, dari (81.2%).
hasil pengisian kuisioner ZSAS

ANALISIS BIVARIAT
Analasis bivariat dilakukan dua variabel. Hasil penelitian
dengan menggunakan uji kolerasi dapat dilihat dari tabel dibawah
Rank Spearman untuk mengukur ini :
hubungan dan keeratan antara

Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi


OSCE
Tabel 5 Hubungan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan
Dukungan Tingkat
Sosial Kecemasan
Spearman’s rho Hasil Correlation 1,000 -,407
Coefficient
Sig. (2- ,000
tailled) 96 96
N
Hasil Correlation -,407 1,000
Coefficient
Sig. (2- ,000
tailled)
N 96 96

73
Berdasarkan tabel 5 diatas diketahui menunjukkan lebih banyak responden
nilai signifikansi atau sig. (2-talled) perempuan.
sebesar <0,001 atau < (0,05) maka artinya
2. Dukungan Sosial
terdapat hubungan yang signifikan antara
Dukungan sosial diartikan sebagai
variabel dukungan sosial dan tingkat salah satu istilah dalam menunjukkan
kecemasan. Dengan nilai koefisien sebesar bagaimana hubungan sosial dapat
-0,407 yang artinya, tingkat kekuatan bermanfaat pada kesehatan mental atau
kolerasi antar variabel adalah sebesar - fisik individu. Pada penelitian ini
0,407 atau cukup. Angka koefisien mahasisawa Fakultas Kedokteran
kolerasi pada hasil diatas, bernilai negatif - Universitas Malahayati Angkatan 2019,
diketahui sebanyak 70 responden
0,407 sehingga hubungan kedua variabel
(72,9%) yang memiliki dukungan sosial
tersebut bersifat dua arah, dengan yang baik. Menurut (Swarjana, 2022),
demikian dapat diartikan semakin tinggi dukungan sosial memiliki 4 komponen
dukungan sosial semakin rendah tingkat yaitu :
kecemasan. 1. Dukungan Emosional (Emotional
PEMBAHASAN Support)
Analisis Univariat 2. Dukungan Instrumental (Instrumental
1. Karakteristik Responden Support)
a). Usia 3. Dukungan Penilaian (Appraisal
Dalam peneliltian ini menunjukan Support)
bahwa paling banyak mahasiswa 4. Dukungan informasi (informational
Fakultas Kedokteran Umum Universitas support)
Malahayati Angkatan 2019 sebagai Dalam penelitian ini didapatkan
peserta OSCE pada penelitian ini adalah mashasiswa Fakultas Kedokteran Umum
berusia 21 tahun yaitu sebanyak 49 Universitas Malahayati Angkatan 2019
orang (51.0%). Pada beberapa dekade yang menghadapi OSCE, dengan
terakhir tahap kehidupan baru pada usia pengisian kuisioner MOS dari 96
18-29 waktu dimana munculnya reponden, hasil yang paling banyak
kedewasaan. Banyak transisi kehidupan didapat yaitu mahasiswa mendapatkan
yang terlibat dalam hal ini seperti aturan dukungan sosial yang baik sebanyak 70
hidup, hubungan, pendidikan dan orang (72,9%). Hal ini sejalan dengan
pekerjaan. Hal ini dapat membuat penelitian yang dilakukan oleh (Rizqi &
peningkatan pada ketidakstabilan, Ediati, 2020), yang menunjukkan bahwa
ketidakpastiaan, dan resiko kesehatan responden lebih banyak mendapatkan
mental yang signifikan (Simalango, dukungan sosial yang tinggi.
2021). Dukungan sosial yang diberikan
kepada mahasiswa dari orang-orang
b). Jenis Kelamin terdekatnya dapat membuat dirinya
Pada penelitian ini menunjukkan lebih percaya diri dan akan merasa
bahwa peserta OSCE yaitu mahasiswa mampu dalam menghadapi masalah
Fakultas Kedokteran Universittas yang ada, Sarafino & Smith (2011)
Malahayati Angkatan 2019 dari 96 dalam Woei (2016).
responden berdasarkan jenis kelamin
yaitu, perempuan sebanyak 58 4. Tingkat Kecemasan
responden (60,4%), dan laki – laki Kecemasan dapat diartikan sebagai
sebanyak 38 responden (39,6%). Hal ini perasaan tidak pasti, gelisah, takut atau
sejalan dengan penellitian yang ketegangan yang dirasakan seseorang
dilakukan oleh (Sarirusadi, 2021) yang

74
saat berhadapan dengan keadaan yang dapat mengandalkan ketika menghadapi
tidak ia diketahui. (Swarjana, 2022). masalah hidup dan stress (Swarjana,
Dalam penelitian ini, didapatkan 2022).
sebanyak 78 responden (81,2%) Pada penelitian ini menunjukkan
mahasiswa Fakultas Kedokteran bahwa terdapat hubungan negatif yang
Ummum Universitas Malahayati signifikan antara dukungan sosial
Angkatan 2019, yang mengalami dengan tingkat kecemasan. Hal ini
kecemasan ringan dalam menghadappi sejalan dengan peneltian yang dilakukan
OSCE. Hal ini sejalan, dengan penelitian oleh (Rizqi & Ediati, 2020) yaitu adanya
yang dilakukan oleh (Efrida & Dyorita, hubungan negatif yang signifikan antara
2022) yang menunjukkan lebih banyak dukungan sosial dengan kecemasan.
responden yang mengalami kecemasan Arah penelitian ini bersifat dua arah
rendah yaitu sebanyak 67 orang (67%). yang memiliki arti semakin tinggi
Bila mahasiswa mengalami dukungan sosial semakin rendah tingkat
kecemasan maka hal tersebut dapat kecemasan hal ini sejalan dengan
mengganggu belajar dengan penelitian yang dilakukann oleh (Efrida
menurunkan daya ingat, serta & Dyorita, 2022).
mengganggu kemampuannya, Kaplan Menurut pendapat peneliti
Shaddock (2007) dalam Chairina et al., kecemasan dipengaruhi oleh dukungan
(2012). Sehingga mahasiswa tidak dapat sosial, sesuai dengan penelitian
menjalankan ujian OSCE dengan terdahulu yang mengatakan bahwa
maksimal. faktor – faktor yang mempengaruhi
kecemasan salah satunya adalah
Analisis Bivariat dukungan sosial. Menurut peneliti
Berdasarkan hasil penelitian banyaknya mahasiswa Fakultas
bivariat yang menggunakan uji kolerasi Kedokteran Umum Universitas
Rank Spearman dengan hasil yang Malahayati yang mengalami kecemasan
didapatkan yaitu nilai Sig. (2-tailled) ringan dalam menghadapi OSCE
yaitu sebesar <0,001 (p > 0,05) yang dikarenakan sebelumnya telah
artinya terdapat hubungan yang mendapatkan bimbingan dari para dosen
signifikan antara dukungan sosial dan dan juga telah melakukan belajar
tingkat kecemasan. Pada hasil tingkat bersama dengan teman kelompok, serta
kekuatan hubungan didapatkan nilai telah melakukan simulasi OSCE sebelum
koefesiensi kolerasi antara dukungan dilakukannya ujian OSCE lokal dan
sosial dengan tingkat kecemasan yaitu mendapatkan dukungan yang baik dari
sebesar -0,407 atau sedang. Pada arah keluarga. OSCE lokal yang dilaksanakan
hubungan, nilai koefesiensi kolerasi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
sebesar -0,407 yang artinya arah Umum Universitas Malahayati Angkatan
hubungan dua variabel yaitu dukungan 2019, adalah OSCE lokal yang
sosial dan kecemasan adalah dua arah merupakan suatu ujian yang harus lulus
yaitu semakin tinggi dukungan sosial yang dijadikan salah satu syarat
maka semakin rendah kecemasan. sebelum manjadi seorang Dokter Muda
Hal ini sejalan dengan teori sosial disebuah Rumah Sakit.
budaya yang juga menjelaskan tentang
kecemasan, integrasi sosial atau budaya KESIMPULAN
dapat menjadi penyabab timbulnya 4. Diketahui distribusi frekuensi
kecemasan (Swarjana, 2022). Dukungan dukungan sosial pada mahasiswa
sosial juga pada umumnnya Fakukltas Kedokteran Umum
dikonseptualisasikan sebagai sumber Universitas Malahayati angkatan
daya sosial dimana seorang individu 2019, terdapat sebayak 70 (72,9%)

75
responden memiliki dukungan sosial cara pengambilan data responden, dan
baik. memperhatikan waktu yang tepat.
5. Diketahui distribusi frekuensi DAFTAR PUSTAKA
Kecemasan dalam menghadapi
OSCE berdasarkan kuisioner ZSAS, Ariga, R. A. (2019). Decrease Anxiety
terdapat sebanyak 78 (81,2%) Among Students Who Will Do The
responden dengan kecemasan Objective Structured Clinical
Examination With Deep Breathing
ringan.
Relaxation Technique. Skopje,
6. Diketahui terdapat hubungan negatif Republic Of Macedonia, 7(16),
yang signifikan antara dukungan 2619–2622.
sosial dengan tingkat kecemasan Https://Doi.Org/Https://Doi.Org/10.
( sig (2-talled) < 0,001 ). 3889/Oamjms.2019.409 Eissn:
Chairina, R. L., Mardjianan, A., &
SARAN Kusuma, I. F. (2012). Kecerdasan
Dan Kecemasan Siswa
Bagi Institusi Pendidikan
Berhubungan Kuat Menjelang Ujian
Hasil penelitian ini diharapkan Akhir Semester. Artikel Ilmiah.
dapat dapat memberikan gambaran Efrida, R., & Dyorita, A. (2022). The
antara hubungan dukungan sosial Relationship Between Social
dengan tingkat kecemasan, dan juga Support And Anxietyfacing The
digunakan sebagai masukan kepada World Of Work In Vocanational High
universitas akan pentingnya dukungan School Students. 17(1), 1–9.
Puspitasari, Y. P., Abidin, Z., & Sawitri,
institusi pendidikan untuk
D. R. (2010). Hubungan Antara
memperhatikan tingkat kecemasan yang Dukungan Sosial Teman Sebaya
ada pada mahasiswa kedokteran di Dengan Keemasan Menjelang Ujian
Universitas Malahayati denga n cara Nasional (Un) Pada Siswa Kelas Xii
memberikan bimbingan OSCE dan juga Reguler Sma Negeri 1 Surakarta.
simulasi seblum dilaksanakannya ujian Jurnal Penelitian Fakultas Psikologi
OSCE. Universitas Diponegoro, 1(1), 1–17.
Rizqi, F. D. N., & Ediati, A. (2020).
Dukungan Sosial Keluarga Dan
Bagi Responden Kecemasan Dalam Menghadapi
Diharapkan bagi respnden setelah Dunia Kerja Pada Mahasiswa
didapatkannya hasil pada penelitian ini, Semester Akhir. Jurnal Empati,
bisa memberikan tambahan informasi 8(4), 725–730.
kepada responden bahwa kondisi Https://Doi.Org/10.14710/Empati.2
019.26516
psikologis seperti kecemasan dapat
Sari, D. P., Nugroho, H., & Iskandar, A.
dipengaruhi oleh dukungan sosial, serta (2021). Gambaran Tingkat
diharapkan juga responden agar dapat Kecemasan Mahasiswa Fakultas
memberikan dukungan sosial yang baik Kedokteran Universitas
terhadap sesama, contohnya seperti Mulawarman Sebelum Menghadapi
dengan melakasankan belajar bersama Osce. Jurnal Sains Dan Kesehatan,
sebelum melkasanakan ujian OSCE. 3(4), 482–488.
Https://Doi.Org/10.25026/Jsk.V3i4.
348
Bagi Penelitian Selanjutnya Sarirusadi, R. E. (2021). Pengarh
Bagi peneliti yang ingin melakukan Dukungan Sosial Terhadap Tingkat
penelitian lebih lanjut mengenai Kecemasan Tenaga Kerja Dimasa
hubungan dukungan sosial dengan Pandemi. Paper Knowledge .
tingkat kecemasan diharapkan dapat Toward A Media History Of
mempersiapkan dengan baik dan dapat Documents, 3(2), 6.
Simalango, E. Y. M. (2021). Hubungan
memberikan inovasi. Selain itu
Tekanan Darah Dan Tingkat Stress
disarankan untuk lebih memperhatikan

76
Pada Dewasa Muda. Jurnal Medika Instrument For Anxiety Disorders.
Hutama, 3(1), 1581–1589. Psychosomatics, 12(6), 371–379.
Swarjana, I. K. (2022). Konsep Https://Doi.Org/10.1016/S0033-
Pengetahuan, Sikap, Prilaku, 3182(71)71479-0
Presepsi, Stres, Kecemasan, Nyeri,
Dukungan Sosial, Kepatuhan,
Motivasi, Kepuasan, Pandemi Covid-
19, Akses Layanan Kesehatan,
Lengkap Dengan Konsep Teori, Cara
Mengukur Variabel, Dan Contoh
Kuisioner (R. Indra (Ed.); 1st Ed.).
Andi.
Woei, I. C. (2016). Hubungan Antara
Dukungan Sosial Dengan
Kecemasan Dalam Menghadapi
Dunia Kerja Pada Siswa Smk. June.
Zung, W. W. K. (1971). A Rating

77
Lampiran 12 : Motto

MOTTO

Jika kamu menginginkan sesuatu yang belum pernah kamu dapatkan, maka kamu
harus melakukan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan.

Lampiran 13 : Persembahan
Persembahan

78
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, pada lembar persembahan ini
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang sangat
mendukung penulis dalam pembuatan dan penyusunan skripsi ini adapun yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1. Untuk Papa Amir Yusmeri dan Mama Rostiati tercinta yang telah membesarkan dan
mendidik Mirna dengan penuh kasih sayang dan senantiasa memberikan dukungan
serta doa yang tiada hentinya dari awal sampai akhir dalam menyelesaikan Pendidikan
2. Terima kasih untuk keluarga, kakak dan juga adik yang telah memberikan dukungan,
doa dan semangat kepada Mirna dalam menyelesaikan pendidikan.
3. Kepada Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan selalu membimbing
dengan baik dan penuh kesabaran, hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik
4. Terimakasih kepada teman sekaligus sahabat terbaik saya Muhammad Linggar
Aulihand yang selalu memberi saya doa, semangat dan motivasi untuk menjadi pribadi
yang lebih baik, terima kasih selalu ada dihari bahagia dan susah saya.
5. Terima kasih sahabat perjuangan skripsi Julia Anggiani, Maria Ulfa, dan Annisa
Rosyifa M. yang selalu sabar untuk memberi motivasi dan arahan saya dan juga yang
mau di repotkan dalam segala hal untuk membantu saya agar saya bisa mendapatkan
hasil terbaik
6. Teman-teman sejawat Ep1glotis (Angkatan 2019) terima kasih atas kerjasama nya
selama berjalannya perkuliahan dan juga sudah bersedia menjadi responden pada
skripsi ini.
7. Terakhir untuk semua pihak yang terlibat dalam skripsi ini saya ucapkan terima kasih
sudah membantu dan memberikan semangat serta doanya.

Lampiran 14 : Biodata

BIODATA

79
Nama : Mirna Lisa
NPM : 19310091
Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 06 April 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Ratu dibalau, Gg. HA karim 1 Tanjung
Senang, Bandar Lampung

Riwayat Pendidikan :
1. TK Intan Pertiwi : 2003 - 2004
2. SDN 01 Tulung Buyut : 2004 - 2010
3. SMPN 01 Hulu Sungkai : 2010 – 2013
2. SMAN 02 Kotabumi : 2013 – 2016
3. Diterima pada Fakultas Kedokteran Umum Universitas Malahayati, Bandar Lampung
Tahun 2019

Lampiran 15 : Lembar Submit Jurnal

80
81

Anda mungkin juga menyukai