Anda di halaman 1dari 25

No.

HP : 08127250224
Email : tarizydzu@yahoo.com
MATERI INTI

Upaya Pencegahan dan Pengendalian PTM Terpadu di FKTP


( PJPD )
TUJUAN
PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum


• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu melakukan
Pencegahan Terpadu PTM di FKTP

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu:
• Menjelaskan pengertian Penyakit jantung & pembuluh darah dan
faktor risikonya
• Melakukan upaya promotif dan preventif Penyakit jantung &
pembuluh darah
• Melakukan deteksi dini faktor risiko Penyakit jantung & pembuluh
darah
POKOK BAHASAN
1)Pengertian PTM
• Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
• Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik

• Penyakit Paru Kronik

• Penyakit Kanker
• Gangguan Indera dan Fungsional

2)Upaya Promotif dan Preventif Penyakit Jantung dan Pembuluh


Darah

3)Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


PENYAKIT TIDAK MENULAR
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak
bisa ditularkan dari orang ke orang dan perkembangannya
berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronik)

1) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah


2) Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik
3) Penyakit Paru Kronik dan Gangguan Imunologi
4) Penyakit Kanker dan Kelainan Darah
5) Gangguan Indera dan Fungsional
PENYAKIT JANTUNG DAN
PEMBULUH DARAH
Prioritas Nasional

Penyakit jantung dan pembuluh  Hipertensi


darah (kardiovaskuler), yaitu
penyakit yang menyangkut  PJK
jantung itu sendiri dan  Stroke
pembuluh-pembuluh darah.
 Penyakit Ginjal
Kronis
PROPORSI PENYAKIT TIDAK MENULAR

1.4
Kanker 1.8

2
Penyakit Ginjal Kronis 3.8

12.1
Stroke 10.9

1.5
Penyakit Jantung 1.5

6.9
Diabetes Melitus 8.5
8.2
Kecelakaan 9.2
25.8
Hipertensi 34.1
HIPERTENSI
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi
adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap ≥ 140/90 mmHg.
 Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala,
sehingga penderita tidak merasa sakit.
 Kompetensi 4A
KLASIFIKASI HIPERTENSI
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 dan < 80

Normal 120-129 dan/atau 80-84

Normal Tinggi 130-139 dan/atau 85-89

Hipertensi derajat 1 140-159 dan/ atau 90-99

Hipertensi derajat 2 160-179 dan/atau 100-109

≥180 dan ≥110


Hipertensi derajat 3

Hipertensi sistolik terisolasi ≥140 <90

Sumber: Williams B, Mancia G, Spiering W, Agabiti RE, Azizi M, Burnier M, et al; ESC Scientific
Document Group. 2018 ESC/ESH Guidelines for the management of arterial hypertension. Eur Heart
J. 2018;39:3021-104.
PENTING
• Pengontrolan Hipertensi dimulai
dengan Pengukuran TD yang
akurat
• Survei menunjukkan medis dan
paramedis jarang mengikuti
petunjuk pengukuran TD yang
benar
• Kesalahan Klasifikasi TD karena :
–Cara pengukuran yang tidak
akurat
–Variasi Tekanan Darah
–Kecenderungan TD yang
meningkat saat ada tenaga medis
DAMPAK MODIFIKASI GAYA HIDUP
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH
Modifikasi Rekomendasi Penurunan TD (mmHg)

Berat badan Pertahankan IMT 18,5 – 22.9 kg/m2* 5-20mmHg/penurunan 10 kg

Diet sehat Konsumsi sayur & buah cukup, hindari 8-14 mmHg
lemak
Batasi garam Konsumsi garam < 1 sendok teh kecil 2-8 mmHg

Aktifitas fisik Olah raga teratur : jalan kaki 30-45 menit 4-9 mmHg
(3 km)/hari – 5 kali per-minggu

Batasi alkohol Laki-laki : 2 unit minuman/hari 2-4 mmHg


Perempuan : 1 unit minuman/hari
TATALAKSANA HIPERTENSI

Date 14
PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

Penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan dan


penyumbatan pembuluh arteri koroner akibat proses
aterosklerosis, spasme atau kombinasi keduanya.

Gejala dan Tanda :


 Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat,
rasa sakit, terjepit, atau terbakar di dada Kompetensi 3B
 Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
 Lamanya 20 menit bahkan lebih.
 Disertai keringat dingin, rasa lemah,
berdebar

Date 15
Date 16
STROKE
Disebut sebagai "serangan otak", disebabkan oleh kurangnya aliran darah
yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak.

Stroke dibedakan menjadi 2:


1) Stroke Iskemik
Sumbatan arteri yang menuju otak atau perfusi otak inadekuat.
Trombosis dan Emboli (serangan berat, saat aktivitas)

2) Stroke Perdarahan
Pecahnya pembuluh darah otak. terjadi apabila pembuluh darah
otak mengalami penyumbatan atau pecah.

Kompetensi 3B 17
18
DETEKSI DINI STROKE

FAKTOR RISIKO RISIKO HATI-HATI RISIKO


TINGGI RENDAH
Tekanan darah >140/90 120-139/80- <120/80
mmHg atau 89 mmHg mmHg
tidak
diketahui
Fibrilasi atrium Denyut Saya tidak Denyut
jantung tidak tahu jantung
teratur teratur
Merokok Perokok Mencoba Bukan

Stroke
berhenti perokok
Kolesterol total >240 200 – 239 <200 mg/dL
mg/dL atau mg/dL
tidak

Prone Diabetes
Aktivitas/latihan
diketahui
Ya
Malas
Borderline
Kadang-
Tidak
Aktivitas

Profile
kadang latihan
teratur
Diet Berat Sedikit Berat badan
badan kelebihan normal
berlebihan berat badan
Stroke di keluarga Ya Tidak tahu Tidak
TOTAL SKOR Risiko Hati-hati Risiko
tinggi rendah
19
2) Montreal Cognitif
Assesment (MoCA)-Ina

20
PENYAKIT GINJAL KRONIS

Penyakit ginjal kronis , biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya


menahun. Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga
penyakit ini sering terlambat diketahui.

•PGK didefinisikan sebagai kelainan pada urin atau


darah atau kelainan morfologi yang berlangsung lebih
dari 3 bulan, disertai dengan bila ditemukan satu atau
lebih tanda :
1.Albumin urin
2.Terdapat sedimen urin yang abnormal,
3.Elektrolit abnormal,
4.Riwayat transplantasi ginjal,
5.Penurunan LFG : < 60 ml/mnt/ 173m2

Date 21
22
FAKTOR RISIKO UTAMA PENYAKIT GINJAL
KRONIS DI INDONESIA

Hipertens
Prevalensi Hipertensi 34,1 %
34,1 %

i
Prevalensi Terendah sebesar 22,2% dan Prevalensi Tertinggi
sebesar 44,1 %
Prevalensi Obesitas 21,8 %
Obesitas

21,8 % Prevalensi Terendah sebesar 10,3% Prevalensi Tertinggi sebesar


30,2 %
Diabetes

Prevalensi Diabetes Melitus (diagnosis) 2,0 %


Melitus

2,0%
Prevalensi Terendah sebesar 0,9% Prevalensi Tertinggi sebesar 3,4 %

Sumber : Riskesdas, 2018


23
24
25

Anda mungkin juga menyukai