Anda di halaman 1dari 13

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENINDAKAN

TERHADAP PELANGGARAN PEMILU


UNTUK MENGHADAPI FENOMENA
POLITIK IDENTITAS DI ERA POST TRUTH

Rahmat Bagja, SH. LL. M.


01

OUTLINE
• Pendahuluan
• Tantangan Pengawasan Pemilu di Era Post Truth
• Strategi Pencegahan Politik Identitas
• Indeks Kerawanan Pemilu
• Penerbitan Buku Serial Pengawasan Pemilu Partisipatif
• Intelligence Media Management (IMM) dan Analis Media Sosial
• Pendekatan Kelompok Masyarakat
• Kerjasama di Ruang Digital
• Desa Anti Politik Uang, Politisasi SARA, dan Ujaran Kebencian
• Strategi Penindakan Kampanye Bermuatan Politik Identitas
PENDAHULUAN 02

Politik identitas merupakan konsep dan Momentum pelaksanaan Pemilu 2014 Laporan penelitian Badan Pengawas
gerakan politik yang fokus pada dapat dikatakan menjadi titik balik Pemilihan Umum (Bawaslu) tahun 2017
perbedaan mereka sebagai kelompok untuk melihat komparasi perkembangan terkait potensi penggunaan SARA
politik utama yang muncul akibat polarisasi di masyarakat sebagai imbas dalam Pilkada 2018 menemukan bahwa
kegagalan gagasan kebebasan dan dari politik identitas di Indonesia. politik identitas dieksploitasi dan
toleransi. Sedangkan politik identitas di Kemudian polarisasi kian menguat pada dikapitalisasi oleh elit seperti konsultan
Indonesia berkaitan dengan masalah Pilkada DKI Jakarta 2017, dimana politik, anggota partai politik, tim
etnis, ideologi, kepercayaan, dan juga polarisasi masyarakat tak hanya sebagai sukses, dan elite ormas dengan bentuk
kepentingan - kepentingan lokal yang akibat politisasi identitas agama, tetapi penyebaran hoaks isu-isu politik
direpresentasikan oleh elit melalui juga ras dan etnis identitas
artikulasi politik mereka
TANTANGAN PENGAWASAN PEMILU 03

DI ERA POST TRUTH

Rendahnya Literasi Digital Minimnya Regulasi Penegakah


Hukum Pemilu pada Era Post
Data menunjukkan bahwa Keterbatsan SDM dalam Truth
literasi khususnya litersi Pengawasan Pemilu di Ranah Digital
digitlas masyarakat Indoensia Masih adanya celah regulasi
rendah yang belum mengatur tentang
Kampanye atau event sejenis hoax dan hate speech.
dalam tahapan Pemilu tidak Regulasi yang ada belum bisa
hanya terjadi di dunia non menyentuh atau menjerat
digital. Pengawas Pemilu pelaku hoax dan hate speech.
harus turun ke wilayah digital
04

05 06
STRATEGI PENCEGAHAN
Desa Anti Politik Uang,
Kerjasama di
Politisasi SARA, dan
Ruang Digital
Ujaran Kebencian

POLITIK IDENTITAS

04 01
Intelligence Media STRATEGI Indeks Kerawanan
Management Pemilu (IKP)

02
03 Buku Ceramah 6
Agama
Pendekatan Kelompok
Masyarakat
05

INDEKS KERAWANAN
PEMILU (IKP)
IKP ini bertujuan sebagai alat pemetaan, pengukuran potensi,
prediksi dan deteksi dini agar fenomena politik identitas dalam
Pemilu 2024 dapat direduksi. Dalam konteks IKP, Bawaslu
melakukan mekanisme penilaian terhadap politik identitas
dengan melihat dari aspek agama, suku, etnis dan
klan/keluarga. Indikator yang digunakan dalam pengukuran
politik identitas dibagi menjadi tiga yaitu; pertama, substansi
materi kampanye dalam berbagai bentuk dan media, kedua,
kekerabatan politik calon, dan ketiga, pengaruh pemuka
agama/adat.
06

Serial buku agama Islam yang berjudul Tausiyah Pemilu


Berkah PENERBITAN BUKU SERIAL
Serial buku agama Protestan yang berjudul Pemilu Damai PENGAWASAN PEMILU PARTISIPATIF
dan Demokrasi Bermartabat; Perspektif Kristen Protestan

Serial buku agama Katolik yang berjudul Peran Serta


Umat Katolik dalam Mewujudkan Pemilu yang
berkualitas

Serial buku agama Hindu yang berjudul Pedoman Pemilu


berkualitas Perspektif Hindu

Serial buku agama Buddha yang berjudul Partisipasi


dalam Pemilu Secara Sadar dan Cerdas

Serial buku agama Khonghucu yang berjudul Pemilu


bersih, Damai, dan Bermartabat Sudut Pandang
Khonghucu
07

INTELLIGENCE MEDIA MANAGEMENT (IMM)


DAN ANALISIS MEDIA SOSIAL

Untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya polarisasi akibat


politik identitas yang lebih masif pada Pemilu 2024, Bawaslu
berencana mengembangkan IMM (Intelligence Media Management).
Tujuan dari dikembangkannya IMM ini adalah sebagai alat pemetaan
untuk pengawasan media sosial, iklan SARA, kontrol hoaks dan hal-
hal lain yang memiliki kaitan dengan pemberitaan dan juga media
sosial. IMM ini akan dirancang untuk bekerja selama 24 jam secara
real time dan otomatis sebagai media monitoring guna
mengumpulkan konten-konten yang berkaitan dengan Pemilu dan
mengelola jutaan bahkan milyaran data di lebih dari 2000 media
online di penjuru dunia, 120 media cetak, 8 stasiun TV, sampai
dengan media sosial seperti instagram, facebook, twitter, bahkan
youtube.
08

Pembentukan program forum warga


Pengawasan Pemilu sebagai upaya
peningkatan pengetahuan dan pemahaman
MODEL PENDEKATAN
masyarakat KELOMPOK MASYARAKAT
Gempar (Gerakan Pengawas Partisipatif
Pemilu) yang diinisiasi oleh Bawaslu sebagai
gerakan untuk melakukan pengawalan Pemilu
dengan bantuan dari seluruh lapisan
masyarakat

Saka Adhyasta Pemilu yang menyasar anggota


gerakan pramuka di tingkat SMA sampai
Mahasiswa
09
KERJASAMA DI
RUANG DIGITAL
Facebook dan Twitter
Summit Pembuatan Pelaporan konten dan
Pelatihan Media Sosial

Google
Web "Pintar Memilih"
Roadshow "Pintar Memilih"
Pelatihan pelaporan konten untuk Bawaslu

Kominfo
Koordinasi untuk melawan hoax selama
masa kampanye;
Patroli social media;
Pemblokiran website;
Membantu kominfo untuk mengklarifikasi
hoax
10

Desa Anti Politik Uang, Politisasi SARA, DESA ANTI POLITIK UANG
dan Ujaran Kebencian merupakan POLITISASI SARA, DAN UJARAN KEBENCIAN
pengembangan dari Kampung
Pengawasan, pada tahap ini masyarakat di
suatu wilayah tertentu tingkat
kesadarannya sangat tinggi dan berfokus
pada isu yakni penolakan terhadap segala
upaya atau kegiatan yang berkaitan
dengan politik uang, politisasi SARA,
dan ujaran kebencian
11

STRATEGI PENINDAKAN KAMPANYE


BERMUATAN POLITIK IDENTITAS
Sebagai bentuk penindakan Bawaslu terhadap kampanye bermuatan
politik identitas, Bawaslu melakukan kerjasama dengan Kominfo dan
Facebook (Siregar 2019). Kerjasama ini menghasilkan sepuluh
langkah penindakan penyebaran berita palsu dalam menghadapi
Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Langkah-langkah penindakan tersebut
adalah: bersikap skeptis terhadap judul berita; perhatikan URL;
lakukan penyelidikan terhadap sumber dari berita; perhatikan format
yang tidak biasa; perhatikan foto yang ada di dalam berita; cek
narasumber yang digunakan dalam berita; perhatikan tanggal dari
berita; membandingkan berita yang satu dengan berita yang lain; cek
apakah berita tersebut satir atau hanya humor.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai