Anda di halaman 1dari 16

PENGAWASAN TAHAPAN PEMUKTAHIRAN

DATA DAN PENYUSUNAN DAFTAR PEMILIH


PADA PEMILIHAN TAHUN 2018 DAN PEMILU
2019

Oleh :
MUHAMMAD AFIFUDDIN
Anggota Bawaslu RI
Disampaikan Pada :
RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPENDUDUKAN & CATATAN SIPIL
HARMONI ONE HOTEL, BATAM 8 FEBRUARI 2018
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) adalah lembaga
penyelenggara Pemilu yang bertugas mengawasi penyelenggaraan Pemilu di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 89 ayat (2) UU 7/2017


TUGAS BAWASLU

UU 10/2016 UU 7/2017

1. Menerima, memeriksa, dan


Melakukan pencegahan dan
memutus keberatan atas putusan
penindakan terhadap:
Bawaslu Provinsi terkait Pilkada a. Pelanggaran Pemilu; dan
2. Mengkoordinasikan dan memantau b. Sengketa Proses Pemilu
tahapan pengawasan (Pasal 93 huruf b)
penyelenggaraan Pemilihan. (Pasal
22 B)

Tugas pencegahan (Pasal 94 (1)) :


a.Mengidentifikasi dan memetakan potensi kerawanan dan
pelanggaran pemilu;
b.Mengoordinasikan, menyupervisi,membimbing, memantau,
dan mengevaluasi Penyelenggaraan Pemilu;
c.Berkoordinasi dengan instansi terkait; dan
d.Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan
pemilu.
Tata Laksana dan Standar Pengawasan
DASAR HUKUM
Tahapan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih
PRINSIP PENGAWASAN DPT
Pengawasan Pemutakhiran DPT

 Pengolahan DP4;
 Pencocokan dan penelitian data Pemilih;
 Penyusunan daftar Pemilih hasil pemutakhiran tingkat desa/kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat
kabupaten/kota, dan tingkat provinsi serta penyampaian secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
 Rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
 Penetapan rekapitulasi daftar Pemilih hasil pemutakhiran menjadi DPS;
 Pengumuman dan tanggapan masyarakat terhadap DPS;
 Perbaikan DPS dan rekapitulasi DPS hasil perbaikan secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya;
 Penetapan DPT; dan
 Pencatatan DPPh dan DPTb
MENGAPA PEMUKTAHIRAN DPT PERLU DIAWASI?

1. Karena data kependudukan sebagai salah satu sumber/input dalam penyusunan daftar pemilih u/
pemilihan/pemilu acapkali MENGALAMI PERUBAHAN AKIBAT :
a. PERISTIWA KEPENDUDUKAN
1) Perubahan alamat krn pemekaran wilayah;
2) Pindah datang penduduk dalam wilayah Indonesia;
3) Pindah datang antar Negara;
4) Penduduk pelintas batas;
1. Karena data kependudukan sebagai salah satu sumber/input dalam penyusunan daftar pemilih u/ pemilihan/pemilu
5) Penduduk rentan administrasi
acapkali MENGALAMI PERUBAHANkependudukan
AKIBAT : (korban bencana alam, orang terlantar dan komunitas
a.terpencil);
PERISTIWA KEPENDUDUKAN
Perubahan alamat krn pekemkaran wilayah;
b. PERISTIWA
1)
2)
PENTING
Pindah datang penduduk dalam wilayah Indonesia;
1) Kelahiran;
3) Pindah datang antar Negara;
2) Perkawinan;
4) Penduduk pelintas batas;
5) Penduduk rentan administrasi kependudukan (pend. korban bencana alam/bencana social, anak orang terlantar dan
3) Perceraian;
komunitas terpencil);
4) Kematian;
b. PERISTIWA PENTING
Kelahiran;
5) Pengakuan
1)
2) Perkawinan;
anak, pengangkatan anak dan pengesahan anak;
6) Perubahan
3) nama dan perubahan status kewarganegaraan.
Perceraian;
4) Kematian;
5) Pengakuan anak, pengangkatan anak dan pengesahan anak;
6) Perubahan nama dan perubahan status kewarganegaraan.
2. Karena sebagian data pemilih dalam DPT Pemilu/pemilihan terakhir sebagai sumber data
utama dalam pemuktahiran data dan penyusunan daftar pemilih yang dimiliki oleh KPU
perlu direvalidasi;
3. Karena kemungkinan (human error) dalam proses pemutakhiran data:
a. Dari DP4 ke A.KWK yang disusun oleh KPU;
b. Dalam proses entry data hasil pemuktahiran data (coklit) ke dalam sidalih sehingga data
pemilih menjadi invalid;
4. Karena hak memilih adalah salah satu Hak Asasi Manusia yang harus dilindungi.
ANALISIS DP4

Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang


diterima Bawaslu dari KPU terdiri dari:

Total pemilih dalam DP4 tersebut sebesar 160.756.143


Laki-Laki Perempuan
80.608.811 80.147.332

Jumlah pemilih pemula sebanyak 10.628.883


Laki-Laki Perempuan
5.455.160 5.173.723
POTENSI PENDUDUK DI LUAR RUMAH KARENA
BEKERJA PADA SAAT TAHAPAN PENCOCOKAN DAN
PENELITIAN

Hasil analisis Bawaslu menunjukkan 93.572.928 penduduk atau 58% yang


potensi tidak berada di rumah saat proses Coklit berlangsung. Jumlah
penduduk tersebut adalah penduduk yang bekerja dan mempunyai aktifitas
diluar rumah dengan umur 30 – 60 tahun.

Penduduk yang paling banyak tidak berada di rumah saat Coklit adalah di
Propinsi Riau, Banten, Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara masing
(61%).

Propinsi yang paling banyak berada di rumah untuk mudah ditemui pada
saat Coklit terdapat di NTT (52%), Maluku (53%), Sulawesi Barat dan
Sulawesi Tenggara (55%).
POTENSI PENDUDUK DI LUAR RUMAH KARENA
BELAJAR/KULIAH PADA SAAT TAHAPAN PENCOCOKAN
DAN PENELITIAN.

Hasil analisis Bawaslu menunjukkan terdapat penduduk sebanyak


21.619.093 atau 13 persen yang potensi tidak berada di rumah saat proses
Coklit berlangsung. Jumlah penduduk tersebut adalah penduduk yang
berusia 17 – 25 tahun tahun yang mempunyai aktivitas luar rumah untuk
tugas belajar dan kuliah di luar daerah.

Penduduk yang potensi tidak ada di rumah karena sekolah, kuliah atau
menempuh studi terbanyak di propinsi Aceh (26 %), Sumatera Barat (21%)
dan NTT (20%).

Sementara penduduk yang sedikit adalah Kalimantan Selatan, Lampung


dan Papua sebanyak (11%).
PENDUDUK BELUM 17 TAHUN SUDAH
MENIKAH

Hasil analisis Bawaslu, penduduk yang belum berumur 17


tahun dan sudah menikah sebanyak 5.630 penduduk.

Terhadap penduduk yang belum berumur 17 tahun sudah


menikah, perlu mendapatkan perhatian khusus bagi petugas
pencocokan dan penelitian bahwa dalam proses
memastikan hak pilih dalam Pilkada 2018 tidak hanya
berdasarkan kepada umur tetapi juga memperhatikan status
perkawinan penduduk yang bersangkutan.
PENDUDUK PENYANDANG DISABILITAS
TERIMA KASIH

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu,


Bersama BAWASLU Tegakkan Keadilan Pemilu”

Anda mungkin juga menyukai