Anda di halaman 1dari 40

Dari Redaksi

S
elain berbangga hati, tentu kami harus menyampaikan Puji syukur kehadi­
rat Allah SWT, dengan kembali bisa terbitnya Buletin Inspirasi Demokrasi
(Ide) Suara Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) edisi ke-17 ini.
Betapa tidak, Bulan september adalah bulan dimulainya tahapan pelaksa­naan
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Nasional Tahun 2018. Sementara,
KPU Jatim sendiri tidak hanya harus melaksanakan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur. Melainkan juga ikut mengkoordinasi dan bertanggung jawab
atas pelaksanaan Pilkada di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Tapi nyatanya, di
tengah berbagai kesibukan seiring datangnya tahapan pelaksanaan Pilkada ini,
kami masih diberikan kekuatan untuk menyelesaikan Buletin ini.
Kali ini, kami sengaja menampilkan mengangkat tema mengenai Undang-un­
dang Nomor 7 tahun 2017 yang baru disyahkan menjadi undang-undang pada
tanggal 16 Agustus 2017 lalu. Tidak hanya ditunggu-tunggu oleh penyeleng­
gara pemilu, undang-undang ini juga dinantikan oleh seluruh rakyat Indone­
sia. Tentu saja, mengingat undang-undang inilah yang mengatur pelaksanaan
pertama kalinya Indonesia melaksanakan pemilu legislatif dan pemilu presiden
secara serentak tahun 2019 mendatang.
Tentu cukup banyak perubahan mendasar yang diatur dalam undang-undang
ini, Mengingat setidaknya, Undang-undang nomor 7 tahun 2017 ini meng­
gabungkan tiga undang-undang sekaligus. Pertama Undang-undang nomor 42
tahun 2008 mengenai pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Undang-undang
nomor 8 tahun 2012 mengenai Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta Undang-un­
dang nomor 15 tahun 20011 mengenai Penyelenggara Pemilu.
Meski memiliki keterbatasan halaman, kami mencoba mengupas tuntas un­
dang-undang yang baru ini. Utamanya mengenai sejumlah isu krusial yang dia­
tur di dalamnya. Diantaranya mengenai Presidential Threshold, Parliamentary
Threshold, Sistem Pemilu Terbuka, Alokasi Kursi Perdapil atau Dapil Magnitude
dan Metode Konversi Suara. Lima isu inilah yang dirasa paling krusial dalam
Undang-undang tersebut. Pembaca bisa menikmatinya melalui wawancara
langsung tim redaksi dengan Divisi Teknis KPU Jatim, Muhammad Arbayanto.
Selain itu, kolom opini, profil, berbagai kegiatan KPU Jatim dan KPU Kabupa­
ten/Kota, sebagaimana biasanya masih tetap bisa anda nikmati dalam edisi
kali ini. Kami berharap, karya sederhana ini bisa ikut memberikan kontribusi,
bagi pengembangan kehidupan berdemokrasi yang semakin berkualitas di
Jawa Timur pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Segala saran
dan kritik membangun dari para pembaca, kami nantikan sebagai proses per­
baikan. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 1


Daftar Isi
3 Isu Krusial Dalam UU No. 7 Tahun 2017

6 Penandatanganan NHPD Tandai Dimulainya Tahapan Pilgub Jatim

8 BEM SI Jatim Audiensi Persiapan Pilkada Serentak 2018

9 Tinjau Persiapan Pilkada 2018 Komisi II DPR RI Lakukan Kunker

3 Koordinasikan Pengadaan Logistik Pilkada 2018, KPU Jatim Gelar Bimtek

3 KPU Jatim Gelar Rapat Penyuluhan Peraturan Pemilu 2019

3 UD dan UKPPI KPU Jatim Diikuti 24 Orang Peserta

Komunitas Tikus Piti Audiensi Syarat Pencalonan Perseorangan

Loyalitas Tanpa Batas Ribut Hariyono 16


NHPD Pilkada Ditandatangani, KPU Jombang Segera Laksanakan 20
Tahapan
KPU Kota Blitar Siap Tindaklanjuti Kelas Pemilu di Sekolah 22

KPU Lamongan Sosialisasikan ke Masyarakat Optimalkan Mutarlih 24


Berkelanjutan

KPU Nganjuk Gebyar Lomba Jingle dan Maskot Pemilihan Tahun 26


2018

KPU Tulungagung Isi Sosialisasi Talkshow Live di Radio LIIUR FM 27

Dari Kuota ke Divisor 28

Tantangan KPU Dalam Implementasi UU No 7 Tahun 2017 31

Kembalinya Masa Puber Demokrasi 34

Redaksi

Pengarah: Eko Sasmito, Gogot Cahyo Baskoro,


Choirul Anam, Dewita Hayu Shinta, Muhammad
Arbayanto. Penanggungjawab: HM. E. Kawima.
Pemimpin Redaksi: Slamet Setijoadji. Redaktur:
Azis Basuki. Sekretaris Redaksi: Eddy Prayitno.
Kontributor: Alrisa Ayu C.S., Sektiono, dan Keluarga
Besar KPU se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Badan
Hukum, Teknis, Hupmas Sekretariat KPU Provinsi
Jawa Timur Jl. Raya Tenggilis No. 1-3 Surabaya.

2 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


Wawancara Khusus

Isu Krusial Dalam Undang-


Undang Nomor 7 Tahun 2017

16 Agustus 2017 Pemerintah telah mengundang Undang-undang


Nomor 7 Tahun 2017. Undang-undang ini mengandung bebera-
pa isu krusial yang selama ini menjadi pembahasan di kalangan
masyarakat. Seperti apa isu-isu krusial tersebut? Berikut wawancara
khusus bersama salah satu pakar hukum KPU Jatim, Divisi Teknis KPU
Jatim Muhammad Arbayanto.

Isu-isu krusial apa saja yang ada dalam di UUD juga menyebutkan bahwa, yang bisa
Undang-undang Pemilu yang baru? mengajukan pasangan calon presiden itu
Ada lima isu krusia di dalam UU Nomor adalah partai politik. Sementara pasca dari
7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum: 1) reformasi sampai dengan hari ini, partai-
Presidential Threshold; 2) Parliamentary partai politik itu kan sedemikian banyaknya.
Threshold; 3) Sistem Pemilu Terbuka; 4) Nah, dari sekian partai politik itu nanti akan
Alokasi Kursi Perdapil atau Dapil Magnitude; ada yang namanya partai politik peserta
dan 5) Metode Konversi Suara. pemilu. Partai politik peserta pemilu ada­
lah partai politik yang sudah melakukan
Apakah yang dimaksud dengan Presiden- verifikasi partai politik oleh KPU. Tetapi tidak
tial Threshold? semua partai politik peserta pemilu itu bisa
Ide tentang Presidential Threshold itu mengusung Calon Presiden. Ada ketetapan
muncul ketika di dalam UUD ini kan setiap batasan minimum jumlah kepemilikan kursi
orang berhak untuk mencalonkan diri. Tetapi dan atau jumlah jumlah perolehan suara un­

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 3


tuk dapat mengusung Calon Presiden. Itu ke­ lem muncul kembali ketika Dapilnya menjadi
mudian yang dimaksud dengan Presidential sangat luas, maka anggota Dewan kesulitan
Threshold. untuk mengidentifikasi pada kantong-kan­
tong wilayah mana dia itu sebetulnya ting­
Kalau yang dimaksud dengan Parliamen- kat keterpilihan. Nah, akhirnya banyak sekali
tary Threshold? program-program terhadap kepentingan
Parliamentary Threshold adalah jumlah pemilih itu tidak dapat diupayakan secara
perolehan minimum partai politik untuk bisa maksimal oleh anggota Dewan. Nah, kemu­
masuk mendudukkan anggotanya di parle­ dian muncul lagi ide yang disebut dengan
men. Kalau ambang batas Parliamentary Dapil Magnitude. Dapil kemudian semakin
Threshold jumlah perolehan minimum par­ diperkecil, dengan cara apa, Dengan jumlah
tai politik menjadi 4%. Menghitungnya itu kursinya dikurangi. Diharapkan kedepan ang­
4% dari total jumlah kursi yang ada di DPR. gota Dewan akan lebih semakin dekat den­
Jadi misalnya gini, katakanlah PBB dapat 10 gan konstituennya, dengan Dapil yang lebih
kursi di semua dapil di Indonesia untuk DPR kecil. Karena jumlah kursinya memang lebih
RI. Nah, 10 kursi itu tidak masuk dalam angka sedikit. Itu konsep Dapli Magnitude itu.
4% dari total 100% jumlah kursi di parlemen.
Jadi hangus suara kursi itu. Kalau Metode Konversi Suara, seperti
apa perubahannya dalam undang-undang
Untuk Sistem Pemilu Terbuka, bisa di- Nomor 7 tahun 2017 ini?
jelaskan pengertiannya seperti apa? Jadi begini, kalau metode Quota Hare itu
Sistem Pemilu Terbuka atau Proporsional yang pertama adalah menetapkan jumlah
Terbuka, sebenarnya ini Kita sudah pakai kursi dalam satu Dapil tersebut. Yang kedua,
sistem tersebut sejak pemilu pertama kali nanti itu dalam proses penghitungannya Kita
pasca reformasi. Awalnya dulu Kita tertutup. harus menetapkan harga kursi yang disebut
Dalam Pemilu Proporsional Tertutup semua dengan BPP (Bilangan Pembagi Pemilih),
caleg terdaftar tetapi yang dicoblos adalah yaitu jumlah suara sah dibagi jumlah kursi.
partai politiknya. Sistem Proporsional Terbu­ Dari situ akan terlihat berapa jumlah kursi
ka, calonnya ditampilkan semua. Kemudian yang diperoleh masing-masing partai politik.
pada Sistem Proporsional terbuka, setiap Sementara metode konversi suara Saint
Calon Legislatif (Caleg) berkompetisi untuk Lague, suara sah dari masing-masing partai
memperoleh suara terbanyak. Dan kompetisi politik itu tadi, langsung dibagi dengan bil­
ini juga terjadi diantara Caleg-caleg dalam angan pembagi yang bersifat tetap, bilangan
satu partai itu sendiri. Sehingga kompetisinya 1,3,5,7 dan seterusnya. Nanti setelah dibagi
tidak hanya antar partai politik, tetapi antar akan kelihatan partai mana saja yang menda­
Caleg di dalam satu partai politik juga ada patkan perolehan kursi dari pemilu itu tadi.
kompetisi. Itu Sistem Proporsional Terbuka. Dengan Saint Lague, diharapkan presisi ket­
Jadi mereka berlomba-lomba untuk mem­ erwakilan itu menjadi semakin tinggi. Tidak
peroleh suara kepada nama yang terbanyak. ada kesenjangan antara partai politik yang
memperoleh suara yang sangat banyak, har­
Soal Dapil Magnitude, apa yang dimak- us dikalahkan oleh partai politik kecil yang
sud dengan Dapil Magnitude? perolehan suaranya jauh dari dia. Sama-sa­
Sebetulnya Dapil Magnitude ini tidak ma dapat satu kursi, tetapi kalau pakai Quota
terlalu baru. Dapil Magnitude ini kan hanya Hare, disebabkan partai politik kecil itu dap­
persoalan pengurangan jumlah kursi dalam atnya kursi karena sisa suara bukan karena
satu Dapil saja. Itu sebetulnya hanya sekedar BPP. Itu yang terjadi di Pemilu sebelumnya.
merubah Dapil yang mungkin harus dipecah,
itu istilahnya Dapil Magnitude. Menurut Bapak, kira-kira dampak apa
yang muncul dengan adanya diputuskannya
Intinya begini, dengan Proporsional Ter­ isu krusial tersebut sebagai kebijakan?
buka setiap konstituen itu nyoblos bukan ke­ Nah pertama, Presidential Threshold.
pada partai politik tetapi ke Caleg. Nah, prob­ Dampaknya tidak semua partai politik secara

4 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


otomatis bisa mengusung pasangan Calon Pres­ terhadap konteks penyelenggara sebenarnya
iden. Dan terbatasi, jumlah Calon Presidennya. jauh lebih kompleks. Apalagi sekarang Pileg
Kedua, Parliamentary Threshold. Kalau dan Pilpres bersamaan, maka penyelenggara
dampak dari Parliamentary Threshold jelas, harus benar-benar cermat dan bekerja keras
tidak semua partai politik yang memperoleh dalam menyelenggarakan pemilu dengan
kursi pada dapil-dapil tertentu secara na­ Sistem Proporsional Terbuka dan bersamaan
sional, itu otomatis bisa mendudukkan ang­ antara Pileg dengan Pilpres.
gotanya sebagai anggota DPR RI, jika partai Keempat, dampak dari Dapil Magnitude.
politiknya tidak bisa memenuhi 4% jumlah Yaa, anggota Dewan akan lebih memiliki
Parliamentary Threshold yang ditentukan di kecenderungan intensif mendekat ke kon­
dalam Undang-undang. Gini misalnya ya, ka­ stituen. Kalau dari konteks penyelenggara,
lau jumlah anggota DPR RI ada 100 kursi. Jadi yang cukup siginifikan terkait dengan Dapil
4%-nya kan 4 kursi. Ada 10 dapil. Nah partai X Magnitude. Mungkin hanya di KPU Kabupat­
itu mendapatkan kursi di 3 dapil. Nah, tetapi en/ Kota. Di Jawa Timur pun mungkin hanya
karena dia tidak memperoleh 4 kursi batas beberapa Kabupaten/ Kota yang harus menam­
minimal Parliamentary Threshold, maka 3 bah wilayah Dapilnya. Jadi mengecilkan wilayah
kursi itu hangus. Jadi, dampak Parliamentary Dapilnya, dan menambah jumlah Dapil.
Threshold yang pertama, setiap partai politik Kelima, Metode Konversi Suara, diharap­
ketika anggotanya ada yang memenangkan kan dengan model penghitungan Sant Lague
kontestasi di 1 dapil, itu tidak lantas dapat Murni ini itu akan didapatkan partai politik
mendudukkan di DPR RI bila tidak memenuhi yang memperoleh kursi dengan perolehan
4% Parliamentary Threshold. Kedua, dampak­ suara yang itu memang merepresentasikan
nya, setiap partai politik terutama pendatang perolehan kursinya. Sebetulnya Sant Lague
baru harus bekerja keras untuk bisa tidak lebih memudahkan bagi penyelenggara. Kar­
sekedar cukup memenangkan kadernya un­ ena Kita tidak perlu harus menghitung BPP,
tuk melakukan kontestasi di setiap dapil, tidak harus dipusingkan dengan pembagian
tetapi dia harus memastikan partai poli­ jumlah kursi dari masing-masing partai poli­
tiknya itu memenuhi perolehan jumlah kursi tik. Kita hanya tinggal menghitung jumlah
4% tadi. Ketiga, dampak yang muncul dari perolehan suara dari masing-masing partai
Sistem Pemilu Terbuka, dinamika konfliknya politik kemudian dibagi dengan bilangan-bi­
tidak hanya antar partai politik, tapi antar langan yang bersifat tetap. Nanti setelah itu
Caleg dalam satu partai politik. Sedangkan baru dirangkingkan. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 5


Lensa KPU Jatim

Penandatanganan NHPD
Tanda Dimulainya Tahapan Pilgub Jatim

Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) telah resmi


memulai tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
(Pilgub) tahun 2018, karena telah menandatangani Naskah
Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Hal ini sebagaimana dis-
ampaikan oleh Ketua KPU Jatim, Eko Sasmito dalam Konfer-
ensi Pers/ Pers Release Penandatanganan NPHD Pemerintah
Provinsi Jawa Timur dengan KPU Jatim hari ini, Rabu, tanggal
30 Agustus 2017 pada pukul 14.00 WIB di ruang rapat lantai
II kantor KPU Jatim, jalan Raya Tenggilis Nomor 1-3 Surabaya.

6 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


S
elain sejumlah wartawan, hadir dalam itu, setelah pelantikan Panwas,” jelas Eko
konferensi pers ini, perwakilan 38 KPU (30/08/2017).
Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Dari Eko melanjutkan, “Kalau ada pertanyaan
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, hadir Kepala kenapa kemarin pada saat penandatangan
Biro Administrasi Pemerintahan Provinsi NPHD tidak mengundang rekan media? Kar­
Jawa Timur, Anom Surahno, serta Ketua Ba­ ena memang tidak memungkin, sebab sele­
waslu Jatim, Sufyanto beserta Kepala Kesek­ sai pembahasannya memang sudah malam.
retariatannya. Jadi kemudian hari ini Kami mengadakan
Konferensi Pers dibuka oleh Sekretaris konferensi pers. Meskipun sebenarnya ke­
KPU Jatim, HM. Eberta Kawima. Kemudian marin (Selasa, tanggal 29 Agustus 2017-red),
dilanjutkan dengan penjelasan dari Ketua Kami berharap Kawan-kawan media datang
KPU Jatim, Kepala Biro Administrasi Pemer­ ke KPU Jatim, karena kemarin itu juga ada
intahan Provinsi Jawa Timur, Anom Surahno, kunjungan Komisi II DPR-RI”.
serta Ketua Bawaslu Jatim, Sufyanto. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya
Ketua KPU Jatim mengucapkan terima jawab. Setelah acara ditutup pada pukul
kasih kepada media yang telah memenuhi 15.00 WIB, berikutnya dilakukan wawancara
undangan KPU Jatim. “Sebenarnya proses doorstop seputar penandatanganan NPHD
pembahasan NPHD sudah Kita lakukan jauh untuk Pilkada Jawa Timur, bersama Ketua
hari sampai dengan kemarin hari Senin KPU Jatim, Ketua Bawaslu Jatim, dan Kepala
(28/08). Saat terakhir proses pembahasan­ Biro Administrasi Pemerintahan Provinsi
nya itu setelah pelantikan Panwas di lantai Jawa Timur. Sekali lagi Ketua KPU Jatim me­
8. Setelah pelantikan, Kita kemudian turun negaskan KPU Jatim resmi memulai tahapan
ke bawah lantai 6 untuk diskusi dengan Pak Pilgub. “Yaa secara resmi Kita telah memu­
Anom merapikan beberapa ketentuan, be­ lai tahapan sejak Senin kemarin, dan hari ini
berapa pasal-pasal yang belum rapi. Proses resmi mengeluarkan Keputusan KPU Jatim
penandatangan sudah dilakukan pada waktu Nomor 1,” tegas Eko kepada media. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 7


BEM SI Jatim Audiensi
Persiapan Pilkada Serentak 2018

K
amis (10/08) Komisi Pemilihan Umum persiapan pilkada serentak tahun 2018.
Jawa Timur (KPU Jatim) kembali Kiranya apa yang bisa Kami kerjakan sebagai
mendapatakan audiensi bersama Ba­ mahasiswa. Kiranya Kami bersama KPU bisa
dan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia berkolaborasi seperti apa,” tutur mahasiswa
(BEM SI) Wilayah Jawa Timur. Bertempat di Universitas Brawijaya Malang ini.
ruang Media Center, audiensi ini membahas Selanjutnya, Divisi SDM dan Parmas
mengenai persiapan pilkada serentak tahun KPU Jatim sangat mengapresiasi kedatangan
2018 di Jawa Timur. BEM SI ini. “Saya sangat mengapresiasi pada
Dimulai sekitar jam 10 pagi tadi, acara kawan-kawan, karena kedatangan ke KPU Ja­
dibuka oleh Kabag Keuangan; Umum dan tim ini sebagai bentuk kepedulian yang tinggi
Logistik KPU Jatim, Akhmad Sudjono, prakata terhadap kerja KPU,” ungkap Gogot.
dari Koordinator BEM SI Wilayah Jawa Timur, Gogot kemudian memaparkan materi
Ahmad Khoiruddin, lalu mendapatkan samb­ mengenai persiapan penyelenggaraan pilka­
utan dan pemaparan dari Divisi SDM dan Par­ da tahun 2018, serta kebijakan-kebijakan ber­
mas KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro. dasarkan perundangan yang terbaru. Setelah
Koordinator BEM SI Wilayah Jawa Timur pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan dis­
menyampaikan bahwa ia datang bersama kusi. Audiensi selesai sekitar jam setengah 1
perwakilan dari 20 kampus anggota BEM SI siang. Usai audiensi, peserta berkunjung ke
Wilayah Jawa Timur. “Diantaranya dari Uni­ Rumah Pintar Pemilu (RPP) Punakawan KPU
versitas Brawijaya Malang, UNAIR Surabaya, Jatim, yang merupakan salah satu program
SIUS Surabaya, Untag, PENS ITS, dan lain- KPU dalam melakukan pendidikan pemilih.
lain,” kata Khoiruddin (10/08/2017). Pagi sebelumnya, seorang dosen dan tiga
Khoiruddin mengutarakan juga tujuan mahasiswa jurusan Hukum Tata Negara Uni­
kedatangannya beserta rombongan. “Tujuan versitas Islam Negeri Malang juga berkun­
Kami datang ke KPU Jawa Timur pertama jung. Diterima Gogot, mereka bermaksud akan
ingin bersilaturahmi, karena Kami merasa menggelar acara serupa di awal September
perlu berkomunikasi aktif dengan seluruh mendatang. Direncanakan sedikitnya 160 ma­
elemen. Kedua, Kami ingin berdiskusi terkait hasiswa akan berkunjung ke KPU Jatim. r

8 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


Tinjau Persiapan Pilkada 2018
Komisi II DPR RI Lakukan Kunker

K
omisi II DPR-RI lakukan kunjungan kerja Timur ini Kita ketahui di tahun 2018 ada 18 Ka­
ke Jawa Timur hari ini, Selasa, tanggal 29 bupaten/ Kota dan 1 pemilihan Gubernur. Kami
Agustus 2017. Komisi Pemilihan Umum ingin memastikan persiapan pilkada sudah di­
Jawa Timur (KPU Jatim) mendapatkan kehor­ siapkan dengan baik. Kemudian pelaksanaan­
matan menjadi tuan rumah dalam kunjungan nya nanti seperti apa. Jadi itu maksud dan tu­
kerja ini. Ketua Komisi II DPR-RI, Zainudin Amali juan kedatangan Kami ke Jawa Timur”.
menyampaikan bahwa melalui kunjungan kerja Kunjungan kerja ini berjalan lancar, dimu­
ini ingin meninjau secara langsung persiapan lai dengan pembukaan langsung oleh Ketua
KPU dan Bawaslu Jatim selaku penyelenggara KPU Jatim, Eko Sasmito, pengantar dari Ketua
pilkada. Komisi II DPR-RI, Zainudin Amali, pemaparan
“Dalam rangka pelaksanaan pilkada seren­ evaluasi pilkada 2017 dan persiapan pilkada
tak tahun 2018 di 171 daerah di seluruh Indo­ 2018 oleh KPU Jatim, pemaparan dari Bawaslu
nesia, Kami di Komisi II sepakat untuk meninjau Jatim, tanggapan dari peserta kunjungan kerja,
langsung persiapan yang dilakukan oleh KPU serta ditutup dengan penyerahan cinderamata.
dan Bawaslu di daerah yang akan melaksana­ Berikutnya kunjungan kerja selesai kurang lebih
kan Pemilihan Gubernur maupun Pemilihan pada pukul 12.00 WIB.
Bupati atau Walikota melalui kunjungan kerja. Hadir dalam acara kunjungan kerja ini Ketua
Kami untuk yang sekarang ini meninjau ketiga dan Anggota Komisi II DPR-RI, Anggota Bawaslu
tempat, satu di Jawa Timur, satu rombongan RI, Mochamad Afifuddin, Ketua dan Anggota
lagi ke Nusa Tenggara Barat, serta rombongan Bawaslu Jatim, Ketua dan Anggota KPU Jatim,
satunya ke Bali,” ujar Zainudin (29/08/2017). serta Ketua dari 18 KPU Kabupaten/ Kota yang
Zainudin melanjutkan, “Nah, untuk Jawa melaksanakan pilkada tahun 2018. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 9


Koordinasikan Pengadaan
Logistik Pilkada 2018, KPU
Jatim Gelar Bimtek

Koordinasikan pengadaan logistik untuk Pilkada serentak tahun 2018,


Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur gelar bimbingan teknis (bimtek)
atau pemantapan pengadaan barang/jasa kebutuhan logistik
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati. Walikota dan Wakil
Bupati/ Wakil Walikota Tahun 2018. Bimtek diadakan hari ini, Rabu,
tanggal 30 Agustus 2017 di ruang rapat lantai II dengan diikuti oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pengadaan Barang/
Jasa (PPJB). Hadir pula dalam bimtek ini Kepala Biro Logistik KPU RI,
Purwoto Ruslan Hidayat dan tim LPSE KPU RI.

10 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


A
cara dimulai dengan seremonial proses penyelenggaraan pemilihan. Semua
pembukaan. Ketua Panitia, Akhmad masyarakat, termasuk lembaga pengawas
Sudjono dalam laporannya menyam­ baik dari internal maupun dari eksternal ikut
paikan bahwa pengadaan barang/ jasa yang mengawasi penyelenggaraan pilkada. Yang
pada pemilihan sebelumnya dilaksanakan perlu Saya tekankan di sini, Kita perlu menye­
oleh Kabupaten/ Kota, sekarang ini melalui lenggaraan pemilihan dengan lebih serius,
Layanan Pengadaan Secara Elektronik KPU termasuk dalam proses pengadaan barang/
RI (LPSE KPU RI). “Oleh karena itu Pejabat jasa,” tutur Eko.
Pengadaan Barang/ Jasa akan melakukan Berikutnya, Kepala Biro Logistik KPU RI,
pelelangan melalui website KPU RI. Sehingga Purwoto Ruslan Hidayat mengungkapkan
bimtek ini penting diadakan agar pemanfaa­ menginginkan di timnya (tim pengadaan dari
tan pengadaan barang/ jasa ini dapat semak­ pusat sampai dengan Kabupaten/ Kota-red)
simal mungkin,” kata Jono (30/08/2017). tidak terjadi sesuatu. “Saya ingin di tim Kita ini
Menurut Jono, harapannya setelah tidak terjadi sesuatu. Saya ingin tim ini solid.
mengikuti bimtek, peserta sudah siap Tujuan Kita adalah satu, Sukses Pemilu Sukses
melakukan pengadaan untuk pilkada seren­ Organisasi. Sukses Pemilu berarti pemilu ini
tak tahun 2018 maupun pemilihan legislatif aman. Sukses Organisasi artinya KPU bisa WTP.
dan pemilihan Presiden ke depan. Intinya Kita tidak ingin ada temuan,” tegas pria
Sementara itu, Ketua KPU Jatim, Eko Sas­ yang akrab disapa Pur ini.
mito dalam sambutannya menuturkan ke Usai acara pembukaan, bimtek ini pun
depan tugas KPU akan semakin berat, karena dimulai dengan dipandu oleh tim LPSE KPU
penyelenggaraan pemilihan Presiden dan RI. Bimtek yang dimulai pada jam setengah
pemilihan legislatif yang berhimpitan. “Dilain 10 pagi ini, selesai pada jam setengah 2
sisi, ada perkembangan yang menarik dalam siang. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 11


KPU Jatim Gelar Rapat
Penyuluhan Peraturan Pemilu 2019

K
omisi Pemilihan Umum Jawa Timur nyelenggaraan pemilu 2019,” tutur pria yang
(KPU Jatim) gelar rapat koordinasi akrab disapa Moko ini (08/08/2017).
dan penyuluhan peraturan pemilu Untuk itu, menurut Moko dalam rapat
tahun 2019 dua hari ini, Selasa sampai de­ ini akan dibahas mengenai Undang-undang
ngan Rabu, tanggal 8-9 Agustus 2017. Rapat Pemilu yang baru disahkan oleh DPR RI be­
dilangsungkan di kantor Dinas Pendidikan berapa waktu lalu. “Selain itu, akan disam­
Kota Malang, jalan Veteran Nomor 19, Ket­ paikan pula terkait dengan Sistem Informasi
awanggede, Kecamatan Lowokwaru, Kota Partai Politik atau Sipol. Aplikasi yang dike­
Malang. Dengan dihadiri Ketua, Divisi Hukum luarkan KPU RI untuk melayani partai politik
dan Sekretaris dari 38 KPU Kabupaten/ Kota peserta pemilu dalam menyiapkan pemenu­
yang ada di Jawa Timur. han persyaratan pendaftaran. Rencananya ini
Kepala Subbagian (Kasubbag) Hukum Saya yang akan menyampaikan,” ujar Kasub­
KPU Jatim, Wiratmoko Iman Santoso men­ bag Hukum KPU Jatim.
jelaskan, “Rapat koordinasi dan penyuluhan Rapat koordinasi dan penyuluhan dijad­
ini bertujuan untuk memberikan pemaha­ walkan akan dimulai pada jam 1 siang ini.
man terkait dengan peraturan perundang- Dan dibuka langsung oleh Ketua KPU Jatim,
undangan yang menjadi dasar hukum pe­ Eko Sasmito. r

12 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


UD dan UKPPI KPU Jatim
Diikuti 24 Orang Peserta

U
jian Dinas (UD) dan Ujian Kenaikan disampaikan Juni, peserta UKPPI tingkat III
Pangkat Penyesuaian Ijazah (UKPPI) selain mendapatkan tes tulis juga menda­
di lingkungan KPU Provinsi dan KPU patkan tes wawancara. “Lalu di Jawa Timur
Kabupaten/ Kota yang diadakan di Komisi ini karena jumlah peserta ujiannya terbilang
Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) dii­ banyak, maka ujiannya diadakan di KPU Ja­
kuti oleh 24 orang peserta. Hadir dari KPU RI tim,” kata staf Subbagian Mutasi dan Disiplin
dalam tes UD dan UKPPI di KPU Jatim ini yakni, Wilayah III.
Kepala Subbagian Mutasi dan Disiplin Wilayah Ujian dibuka dengan pengarahan. Beri­
II, Rossy Erdiyana dan dua orang stafnya, Arief kutnya dimulai mengerjakan tes tulis pada
Budi Utomo serta Juniati Christine. pukul 09.00 WIB. Usai tes tulis, peserta is­
Juni menyampaikan dari 24 orang peser­ tirahat. Kemudian dilanjutkan denan tes
ta UD dan UKPPI, peserta yang mengikuti UD wawancara. Sementara dua orang staf KPU
tingkat I di Jawa Timur ada 8 orang. “Kemudi­ RI melakukan wawancara untuk peserta,
an peserta UKPPI tingkat I ada 2 orang. UKPPI salah satu staf KPU RI, Juni membakar soal-
tingkat I diikuti oleh peserta yang menyesuai­ soal tes tulis.
kan ijazah menjadi SLTA sederajat. Lalu UK­ Menurut Juni setiap selesai tes tulis UD
PPI tingkat III diikuti 14 orang peserta. UKPPI dan UKPPI, KPU RI memang membakar lem­
tingkat III ini diikuti mereka yang menyesuai­ bar soal-soal tersebut. “Kami di Pusat tidak
kan ijazah ke S1 dan S2. Dari 14 orang yang menyimpan. Hal ini bertujuan agar soal tidak
mengikuti UKPPI tingkat III ini, ada 1 orang bocor,” kata perempuan berdarah Papua, Be­
yang menyesuaikan ijazah menjadi S2 dan 13 tawi dan Jawa ini.
orang menjadi S1,” jelas Juni (23/08/2017). Tes wawancara berakhir pukul 16.00
Selanjutnya, berbeda dengan peserta UD WIB. Pertanda tes UD dan UKPPI tahun 2017
tingkat I dan UKPPI tingkat I, sebagaimana di Jawa Timur juga telah selesai. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 13


Komunitas Tikus Piti Audiensi
Syarat Pencalonan Perseorangan

Mengatasnamakan diri sebagai komunitas Tikus Piti – Tikus Piti Ha-


notobaris, kemunitas ini mendatangi Komisi Pemilihan Umum Jawa
Timur (KPU Jatim) pagi ini sekitar jam 10 pagi. Mereka datang guna
audiensi syarat pencalonan dari jalur perseorangan pada Pemili-
han Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) tahun 2018.

P
asangan calon yang rencananya akan Data, Choirul Anam, serta Kepala Bagian Keuan­
mendaftar melalui jalur perseorangan gan; Umum dan Logistik, Akhmad Sudjono.
ini diiringi sekitar 200-an pendukung­ Bertempat di ruang Media Center, se­
nya dari berbagai Kabupaten/ Kota di Jatim. jumlah perwakilan dari komunitas ikut
Kedatangan mereka langsung disambut per­ melakukan audiensi bersama. Acara dimulai
wakilan KPU Jatim, Divisi SDM dan Parmas, dengan sambutan dari Gogot dan Anam, lalu
Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Perencanaan dan dibuka sesi diskusi dan tanya jawab bersama

14 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


peserta. dari Dispendukcapil yang harus dilampir­
Gogot memberikan apresiasi atas antu­ kan untuk jalur perseorangan. Minimal ada
siasme komunitas ini yang mau menjadi pe­ 19 Kabupaten/ Kota, dengan tidak melihat
serta Pilgub serta mencari informasi menge­ perkecamatannnya. Yang penting dari 19 Ka­
nai persyaratan calon perseorangan. Ia pun bupaten/ Kota ada yang mendukung,” jelas
pertama menyampaikan bahwa ada 3 dasar Divisi Perencanaan dan Data KPU Jatim ini.
hukum yang perlu diketahui dan dipahami Audiensi ini selesai pada jam 12 siang
terkait pilkada serentak 2018 ini. “Bicara soal serta diakhiri dengan mengunjungi Rumah
pilkada ada 3 dasar hukum yang perlu dipa­ Pintar Pemilu Punakawan KPU Jatim.
hami adalah Undang-undang Nomor 10 Ta­ Sementara itu, ditemui usai audiensi,
hun 2016. Undang-undang Nomor 10 tahun perwakilan komunitas Tikus Piti Hanotobaris
2016 adalah perubahan atas Undang-undang yang kebetulan dipercaya maju menjadi calon
Nomor 8 Tahun 2015. Undang-undang ini Gubernur, Sigit Prawoso menegaskan kembali
pun perubahan dari Undang-undang Nomor maksud kedatangannya. “Kita datang ke KPU
1 Tahun 2015. Kemudian terkait dengan pen­ karena Kita ada niatan untuk ambil bagian
calonan ada di Peraturan KPU Nomor 3 Ta­ dalam Pilgub 2018. Sehingga Kita ingin tanya
hun 2017,” papar Divisi SDM dan Parmas KPU informasi yang valid dari pihak KPU Provinsi,”
Jatim ini (03/08/2017). ujar pria yang memiliki latar belakang man­
Kemudian Anam juga memberikan pe­ tan aktivis di perusahaan asuransi ini.
maparan. Menurut Anam syarat pencalonan Sigit mengungkapkan juga bahwa ren­
perseorangan diantaranya 6,5% dari jumlah cananya ia akan maju bersama Bambang
DPT Pemilu atau pemilihan terakhir. “Maka Purwadi sebagai calon wakilnya. Bambang
kemungkinan bila dilihat dari data tersebut, adalah seorang pensiunan PNS di bidang Per­
ada 2.016.071 e-KTP atau surat keterangan tanian. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 15


PROFIL

Loyalitas Tanpa Batas


Ribut Hariyono

Ribut, begitu ia akrab disapa. Maklum, pria usia 45 tahun


ini nama aslinya memang Ribut Hariyono. Meski namanya
jarang disebut, sejatinya ia banyak berjasa menunjang
kelancaran kegiatan Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur
(KPU Jatim) selama delapan (8) tahun terakhir. Betapa
tidak, ia sudah menjadi sopir KPU Jatim sejak tahun 2009
yang lalu. Bekerja selama delapan (8) tahun di KPU Ja-
tim, tentu waktu yang tidak sedikit. Dalam kurun waktu itu,
Ribut mengaku memegang prinsip loyalitas tanpa batas.

16 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


B
erbekal yang biasanya digunakan se­ pimpinan dan lembaga dengan baik, patuh
bagai slogan suporter sepak bola ini, pada pimpinan dan lembaga, yang semua itu
tak main-main, selama delapan tahun membutuhkan loyalitas serta pengorbanan
Ribut dipercaya menjadi sopir Ketua KPU Ja­ yang tinggi. Mungkin yang semuanya demi
tim. “Jadi Konco Setir Kanan (sebutan Ribut keluarga juga. Seiring berjalannya waktu,
untuk Sopir-red) mulai dari Ketuanya Bu menurut Ribut, keluarganya pun memahami
Nikmatul Hidayati tahun 2009, lalu Pak An­ apa yang menjadi pekerjaannya.
dre Dewanto, terus Pak Eko Sasmito sampai Meski demikian, menjadi sopir Ketua
sekarang,” ungkap Ribut dengan logat bicara juga memberikan pengalaman tersendiri
khas Arek Surabaya. bagi Ribut. Pengalaman yang membahagia­
Baginya, suka duka menjadi sopir Ketua kan bagi Ribut. “Wah, menjadi Konco Setir
pasti pernah dialami. Menurut Ribut, terka­ Kanan Ketua itu juga enak looo! bisa jalan ke
dang dukanya adalah dengan padatnya agen­ mana-mana. Jadi tahu banyak tempat. Kenal
da kerja dan mobilitas seorang Ketua KPU juga sama teman-teman sopir dari KPU se-
Jatim, membuat waktu kerjanya tidak tentu. Jawa Timur,” seloroh Ribut dengan gembira.
Jika sewajarnya delapan jam kerja per hari, Meski namanya Ribut, sopir paling se­
dengan menjadi sopir Ketua, ia harus siaga nior di KPU Jatim ini, tampaknya tidak suka
selama 24 jam. Jam kerja yang tak tentu ini, ribut. Nada bicaranya pun cenderung pelan.
juga membuat Ayah dari Sita Sasyabila dan Jika tidak ditanya lebih dahulu, Ribut jarang
Muhammad Dwi Rama ini, jarang berkumpul berkomentar duluan. Beda jauh dengan na­
dengan keluarganya. Karena sekali lagi, ba­ manya, Ribut. Namun saat merasa sudah
nyak waktu tersita untuk bekerja. akrab, pria asal Jombang ini bisa ceplas-
Saat ditanya bagaimana dengan respon ceplos bicara dengan penuh keakraban.
keluarga ketika ia harus bekerja penuh wak­ “Pokoknya semua pekerjaan itu kalau din­
tu seperti ini? Di awal bekerja memang ada iati dengan ikhlas dan sabar pasti jadi meny­
protes dari istri, terutama anak-anaknya. enangkan. Yaa, ujung-ujungnya kembali pada
Tapi, pelan-pelan ia bisa menjelaskan bahwa prinsip loyalitas tanpa batas tadi,” pungkas
dalam pekerjaannya memang harus melayani Ribut mengakhiri wawancara. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 17


Galeri Demokrasi

Kunjungan Komisi I DPR Pasuruan, 02 Agustus 2017, di Media Centre KPU Jatim.

Rapat Koordinasi dan Penyuluhan Peraturan Pemilu, KPU Kota Malang,


08-09 Agustus 2017.

Upacara Peringatan HUT RI Ke- 72, KPU Jatim, 17 Agustus 2017.

18 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


Galeri Demokrasi

Ujian Dinas dan Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah di Lingkungan KPU Provinsi dan
Kabupatern/Kota se-Jawa Timur.

Pembagian Hadiah Lomba Dalam Rangka Peringatan HUT RI Ke- 72,


KPU Jatim, 25 Agustus 2017.

Konferensi Pers Penandatanganan NHPD Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan KPU Jatim,
Ruang Rapat Lt. II KPU Jatim, 30 Agustus 2017.

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 19


Bingkai daerah

NPHD Pilkada Ditandatangani,


KPU Jombang Segera Laksanakan
Tahapan

S
etelah melalui pembahasan dan koordi­ Presiden Joko Widodo dalam Sidang Bersa­
nasi sekian kali antara KPU dan Pemer­ ma DPR dan DPD RI di rangkaian peringatan
intah Kabupaten (Pemkab) Jombang, Hari Kemerdekaan ke-72 RI. KPU Kabupaten
akhirnya Naskah Perjanjian Hibah Daerah Jombang dan Pemkab Jombang menyepakati
(NPHD) Pemilu Bupati Jombang Tahun 2018 anggaran Pemilu Bupati Jombang sebesar Rp
mencapai kesepakatan final. Bupati Jom­ 46,4 miliar.
bang-Drs. Ec. Nyono Suharli Wihandoko dan “Kami bersyukur dan berterima kasih
Ketua KPU Kabupaten Jombang Muhaimin atas kerjasama semua pihak khususnya Pem­
Shofi SE, menandatangi NPHD disaksikan kab Jombang, bahwa NPHD selesai ditanda­
seluruh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat tangani. KPU langsung dapat melaksanakan
Daerah (DPRD) Jombang, Forum Pimpinan Tahapan Penyelenggaraan Pemilu Bupati
Daerah (Forpimda), dan Pejabat Pemkab Jombang yang termasuk dalam Pilkada Ser­
Jombang terkait, di ruang sidang paripurna entak Tahun 2018 sesuai dengan petunjuk
DPRD Jombang, Rabu (16/8). pelaksanaan dalam Peraturan KPU RI Nomor
Penandatanganan NPHD dilaksanakan 1 Tahun 2017 Tentang Tahapan, Program, dan
sesudah menyaksikan siaran langsung pidato Jadwal Pilkada Tahun 2018,” kata Muhaimin

20 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


Shofi, kepada para wartawan sesuai acara. bulan September tahun 2017, KPU akan
Muhaimin menjelaskan bahwa KPU su­ melaksanakan seleksi penyelenggara pemilu
dah siap melaksanakan tahapan kegiatan adhoc yaitu pemilihan Anggota PPK (Panitia
penyelenggaraan Pemilu Bupati Jombang Pemilihan Kecamatan), dan PPS (Panitia Pe­
Tahun 2018. Tahapan awal adalah sosialisasi mungutan Suara). Pengumuman seleksi PPK
dan sudah dilaksanakan jauh sebelum pem­ dan PPS nanti bisa dipantau melalui website:
bahasan NPHD dan akan lebih maksimal set­ www.kpu-jombangkab.go.id dan ditempel di
elah anggaran yang disepakati dalam NPHD kantor-kantor kecamatan di seluruh wilayah
dicairkan. Setelah itu, pada minggu akhir Kabupaten Jombang. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 21


KPU Kota Blitar Siap Tindaklanjuti
Kelas Pemilu di Sekolah

KPU Kota Blitar selama ini memang mendampingi sekolah-


sekolah dalam Pemilihan Osis (Pemilos) seperti telah dilak-
sanakan di SMK Islam Blitar tanggal 21 Agustus 2017 lalu.
Namun meski demikian, KPU juga mengembangkan untuk
mensosialisasikan informasi kepemiluan dengan membu-
ka kemungkinan kelas pemilu bagi sekolah-sekolah untuk
meningkatkan pemahaman siswa mengenai demokrasi
dan penyelenggaraan Pemilu

22 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


K
unjungan guru-guru PPKn Sekolah Dengan adanya kunjungan ini, tentu­
Menengah Kejuruan se-Kota Blitar ke nya RPP Ir. Soekarno mulai dikenal oleh
Rumah Pintar Pemilu (RPP) Ir. Soeka­ masyarakat, setidaknya di lingkungan insti­
rno KPU Kota Blitar, Rabu 23 Agustus 2017 tusi pendidikan di Kota Blitar. “Koordinasi
menunjukkan bahwa ada banyak ruang antara KPU dengan sekolah-sekolah akan ter­
yang dapat dimanfaatkan oleh KPU untuk us kami kembangkan, terutama pada sekolah
membangun pendidikan Pemilu kepada menengah dimana siswanya sudah mulai
masyarakat. Hal ini setidaknya dapat menjadi terkategori sebagai pemilih pemula. Dengan
media bagi KPU untuk memberikan pemaha­ memberikan pemahaman kepemiluan lebih
man kepemiluan kepada pemilih pemula di dini, kami harapkan mereka dapat meng­
tingkatan sekolah. gunakan hak pilihnya dengan benar,” imbuh
“Ada banyak hal yang dicapai dan perlu Wardhani.
ditindaklanjuti dari diskusi kami dengan KPU Kota Blitar selama ini memang men­
guru-guru PPKn tersebut, diantaranya ada­ dampingi sekolah-sekolah dalam Pemilihan
lah kemungkinan untuk membentuk kelas Osis (Pemilos) seperti telah dilaksanakan di
pemilu di sekolah-sekolah. Metodenya tidak SMK Islam Blitar tanggal 21 Agustus 2017 lalu.
harus selalu kami melakukan sosialisasi ke Namun meski demikian, KPU juga mengem­
sekolah-sekolah, tetapi dapat juga dengan bangkan untuk mensosialisasikan informasi
bentuk kelas luar dengan menggunakan RPP kepemiluan dengan membuka kemungki­
Ir. Soekarno,” ujar Ummu Chairu Wardhani nan kelas pemilu bagi sekolah-sekolah untuk
dari Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat meningkatkan pemahaman siswa mengenai
KPU Kota Blitar. demokrasi dan penyelenggaraan Pemilu. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 23


KPU Lamongan Sosialisasi ke
Masyarakat Optimalkan Mutarlih
Berkelanjutan

Upaya transformasi informasi terus kami lakukan ke


masyarakat agar masyarakat juga segera melakukan
perekaman e-ktp yg nantinya bisa digunakan sebagai
bukti untuk memilih jika mereka belum terdaftar seba-
gai pemilih. Selain seruan perekaman e-ktp kami juga
melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat dengan
membuat baliho pemutakhiran data pemilih, leaflate,
exbanner untuk optimalisasi tanggapan masyarakat
tentang data pemilih, atau laporan masyarakat tentang
perubahan data pemilih.

24 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


P
emuktakhiran data pemilih berkelan­ pemilih. Masyarakat untuk melakukan rekam
jutan adalah sarana untuk melakukan e-ktp yang belum melakukan perekaman
akurasi data pemilih. Perbaikan data juga disosialisasikan oleh KPU Kabupaten
pemilih terus dilakukan KPU Kabupaten Lam­ Lamongan agar masyarakat juga nantinya da­
ongan dan Upload data di Sidalih (Sistem In­ pat menggunakan hak pilihnya pada setiap
formasi Data Pemilih). Perbaikan data pemi­ pemilu walau belum terdaftar sebagai pemi­
lih tersebut meliputi perbaikan ejaan nama, lih dapat menggunakan hak pilihnya dengan
alamat/domisili, perubahan status baik dari menunjukkan identitas kependudukannya.
sipil ke TNI dan Polri atau sebaliknya. Pe­ Upaya transformasi informasi terus kami
rubahan status dari hidup dan meninggal, lakukan ke masyarakat agar masyarakat juga
dari belum menikah menjadi sudah menikah, segera melakukan perekaman e-ktp yg nanti­
serta pemilih pemula. Upload data ini terus nya bisa digunakan sebagai bukti untuk memi­
dilakukan sebagai sarana pemutakhiran data lih jika mereka belum terdaftar sebagai pemi­
pemilih berkelanjutan. lih. Selain seruan perekaman e-ktp kami juga
Begitu pula upaya yang dilakukan KPU melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat
Kabupaten Lamongan menyerukan kepada dengan membuat baliho pemutakhiran data
masyarakat Kabupaten Lamongan untuk pemilih, leaflate, exbanner untuk optimalisa­
melakukan foto rekam e-ktp bagi yang be­ si tanggapan masyarakat tentang data pemi­
lum untuk segera melakukan perekaman di lih, atau laporan masyarakat tentang peruba­
Disdukcapil Kabupaten Lamongan. Upaya so­ han data pemilih. Semua bisa disampaikan
sialisasi kemasyarakat ini juga sebagai media ke KPU Kabupaten Lamongan. Ini upaya kami
agar masyarakat menyadari pentingnya iden­ untuk mengoptimalkan data pemilih agar
titas kependudukan sebagai dokumen priba­ data pemilih nantinya benar-benar valid,
di dan tentunya juga sebagai media akurasi akurat dan sesuai, pungkas Joko Saronto se­
data pemilih dan mereka terdaftar sebagai laku Kasubbag Program dan Data. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 25


KPU Nganjuk Gebyar Lomba
Jingle dan Maskot Pemilihan Tahun 2018

M
engawali bulan Agustus 2017 ini, tu yang lalu. “Jadi kegiatan perekrutan tenaga
KPU Kabupaten Nganjuk yang telah pendukung, serta lomba Jingle dan Maskot
melakukan proses penandatangan­ ini sudah kita rencanakan sejak awal dan hari
an Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) ini (senin 1/8, red), kita umumkan kepada
tentang pemberian hibah uang untuk penye­ masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten
lenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk untuk diketahui dan diharapkan par­
tahun 2018 langsung bergerak cepat, 2 (dua) tisipasi dari masyarakat baik dalam perekrutan
pengumuman langsung dikeluarkan serentak tenaga pendukung maupun lomba Jingle dan
kemarin. Maskot”, kata Ketua KPU Kabupaten Nganjuk,
Pengumuman dalam rangkaian kegiatan M. Agus Rahman Hakim.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk Ta­ Rupanya harapan Ketua KPU Kabupaten
hun 2018 tersebut diantaranya adalah pengu­ Nganjuk mendapatkan respon positif jika di­
muman tentang pendaftaran menjadi Tenaga lihat dari hasil jangkauan orang yang melihat/
Pendukung dan pengumuman tentang pelak­ mengakses pengumuman ini baik dari website
sanaan lomba pembuatan Jingle dan desain KPU Kabupaten Nganjuk sendiri maupun dari
Maskot. Kegiatan ini merupakan babak awal media sosial. Tercatat sampai dengan berita
dari pelaksanaan Pemilihan Tahun 2018. ini diturunkan, sebanyak 546 orang yang men­
Pelaksanaan pengumuman ini merupakan gakses melalui website dan 653 melalui page
tindak lanjut dari hasil pembahasan dalam ra­ facebook KPU Kabupaten Nganjuk, dalam ku­
pat pleno yang sudah dilakukan beberapa wak­ run waktu 16 jam sejak diterbitkan. r

26 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


KPU Tulungagung Isi Sosialisasi
Talkshow Live di Radio LIIUR FM

P
emilihan Umum (KPU) Kabupaten Tu­ “Alhamdulillah KPU RI telah menetapkan
lungagung, Rabu (23/8/2017) diun­ PKPU nomor 1 Tahun 2017 tentang tahapan,
dang melakukan giat sosialisasi media program dan jadwal. Selain itu, KPU Tulun­
di Radio Liiur FM Tulungagung. Hadir komi­ gagung sendiri bersama Pemkab juga telah
sioner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat menandatangani NPHD untuk pendanaan
Suyitno Arman, dan Kasubbag Teknis Pemilu pilkada. Meski baru sebatas penandatan­
dan Hubungan Partisipasi Masyarakat (Hup­ ganan dan hingga kini belum cair, tapi secara
mas) David Hartanto. komitmen, pelaksanaan pilkada, khususnya
Dalam even yang juga disiarkan secara pemilihan bupati dan wakil bupati sudah siap
live itu, Suyitno Arman banyak menjelaskan digelar”, ujar Arman.
terkait dengan tahapan, program dan jadwal Pada talkshow live ini, KPU juga men­
penyelenggaraan pemilihan bupati dan wakil jawab beberapa pertanyaan interaktif dari
bupati Tulungagung serta pemilihan guber­ pendengar, yang antara lain banyak mem­
nur dan wakil gubernur Jawa Timur, atau pertanyakan terkait e-KTP dan pemutakhiran
biasa dikenal dengan istilah pilkada seren­ data pemilih. Arman menghimbau kepada
tak 2018. Menurut Arman, dengan ditetap­ seluruh warga Tulungagung yang sudah beru­
kannya PKPU Nomor 1 Tahun 2017 tentang sia di atas 17 tahun atau pernah menikah,
Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelengga­ untuk segera mengurus e-KTP atau melaku­
raan Pemilihan Gubernur dan Wakil guber­ kan perekaman e-KTP. Karena jika capaian
nur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wa­ prosentasi warga yang telah memiliki e-KTP
likota dan Wakil Walikota Tahun 2018, secara tinggi, diyakini potensi problem pemutakhi­
resmi sebenarnya penyelenggaraan pilkada ran data pemilih akan dapat ditekan sekecil
telah dimulai. mungkin. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 27


Opini Demokrasi

Mohamad Syamsuri Saortami


Divisi SDM dan Parmas
KPU Kabupaten Kediri

Undang – Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan


Umum resmi diundangkan dan berlaku sejak 16 Agustus 2017.
Dengan demikian isu yang selama ini menjadi opini publik
tentang metode penetapan perolehan kursi partai politik
peserta pemilu berakhir. Metode Kuota yang telah beberapa
kali dipakai dalam Pemilu di Indonesia kini diganti dengan
metode Divisor.

M
etode penghitungan suara yang Mahkamah Konstitusi (MK). Keunggulan dan
sejatinya merupakan variabel kelemahan atas metode yang telah dipilih
utama dari sistem Pemilu guna dan telah disahkan ini harus dijadikan moti­
mengkonversi perolehan suara sah Par­ vasi untuk berkompetisi beradu program dan
pol peserta Pemilu menjadi kursi sangat strategi demi memperoleh dukungan dari
berdampak luas terhadap eksistensi suatu rakyat pemilih.
Parpol. Pengusul metode Divisor Varian Sainte
Mekanisme untuk menentukan per­ Lague didorong oleh argumen untuk men­
olehan kursi Parpol peserta Pemilu pada ciptakan proporsionalitas, dimana dalam
sistem Pemilu proporsional memang se­ penghitungan perolehan suara dapat ter­
cara garis besar dipilah menjadi 2 (dua) cermin nyata dalam perolehan kursinya atau
teknik/metode penghitungan yaitu me­ perolehan suara partai politik peserta pemilu
tode kuota (The Largest Remainder) dan akan berbanding seimbang dengan kursi
metode divisor (The Highest Average) yang yang diperoleh. (Metode Sainte Lague meru­
masing-masing memiliki beberapa varian. juk pada nama penganjurnya yaitu A.Sainte
Kedua teknik/metode tersebut,masing- – Lague asal Perancis)
masing memiliki keunggulan dan kelema­ Ketetapan Pasal 420 Undang – Undang
han. Karenanya atas pilihan perubahan for­ Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan
mulasi penetapan perolehan kursi Parpol Umum yang baru diberlakukan ini menya­
peserta Pemilu tahun 2019 yaitu metode takan bahwa penetapan perolehan jumlah
Divisor Varian Sainte Lague menggantikan kursi tiap partai politik peserta pemilu dis­
Metode Kuota Hare tidak dapat digugat di uatu daerah pemilihan (Dapil) dilakukan den­

28 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


Dari Kuota ke Divisor

gan ketentuan pertama, dengan cara peneta­ pada jumlah suara sah. Yang dimaksud
pan jumlah suara sah setiap Parpol peserta tetap tersebut adalah angka/bilangan gan­
Pemilu di Dapil sebagai suara sah setiap Par­ jil 1,3,5 dan seterusnya ini berbeda dengan
tai Politik. (Untuk kursi DPR RI apabila tidak metode penetapan perolehan jumlah kursi
memenuhi ambang batas perolehan suara yang selama ini dipakai dalam beberapa
paling sedikit 4% dari jumlah suara sah se­ kali pemilu yaitu Kuota Hare.
cara nasional tidak diikutkan dalam penentu­ Metode Kuota Hare bercirikan khas
an perolehan kursi anggota DPR, sedangkan adanya Bilangan Pembagi Pemilih (BPP)
untuk anggota DPRD Provinsi dan anggota yang tidak tetap, selalu berubah tergan­
DPRD Kabupaten/Kota seluruh Parpol peser­ tung pada jumlah suara sah seluruh Parpol
ta Pemilu diikutkan dalam Penentuan Perole­ ditiap Dapil. BPP ditetapkan dengan cara
han Kursi). Kedua, membagi suara sah setiap membagi jumlah suara sah Parpol peserta
Parpol peserta Pemilu tersebut dengan bilan­ Pemilu dengan jumlah kursi di satu Dapil.
gan pembagi bilangan ganjil 1 dan diikuti se­ Setelah BPP ditetapkan dan diperoleh,
cara berurutan oleh bilangan ganjil dibawah ditetapkanlah perolehan jumlah kursi tiap
jumlah kursi yang disediakan setiap Dapil. Parpol peserta Pemilu di suatu Dapil, den­
Misalnya jika kursi di Dapil 1 berjumlah 10 gan ketentuan apabila jumlah secara sah
kursi maka bilangan pembagi terakhir adalah suatu Parpol sama dengan atau lebih besar
bilangan ganjil 9. Sehingga suara sah setiap dari BPP, maka dalam penghitungan TAHAP
Parpol didapil 1 tersebut dibagi 1,3,5,7 dan 9. PERTAMA diperoleh sejumlah kursi dengan
Selanjutnya hasil pembagian tersebut diurut­ kemungkinan terdapat sisa suara yang akan
kan (diranking) berdasarkan jumlah nilai ter­ dihitung dalam penghitungan tahap kedua.
banyak. Nilai terbanyak pertama mendapat Apabila suara sah lebih kecil daripada BPP
kursi pertama, nilai terbanyak kedua di Dapil maka dalam penghitungan tahap pertama
itu mendapat kursi kedua, nilai terbanyak ke­ tidak diperoleh kursi, dan suara sah terse­
tiga mendapat kursi ketiga, dan seterusnya but dikategorikan sebagai SISA SUARA yang
sampai jumlah kursi yang tersedia di Dapil itu akan dihitung dalam penghitungan TA­
– habis terbagi. HAP KEDUA jika masih terdapat sisa kursi
Metode Penentuan Perolehan jumlah didapil itu. Penghitungan perolehan kursi
kursi seperti ini dikenal dengan sebutan me­ TAHAP KEDUA dilakukan apabila masih ter­
tode /teknik Sainte Lague, salah satu varian dapat sisa kursi yang belum terbagi dalam
dari metode/teknik Divisor. Ciri khas cara penghitungan tahap pertama, yaitu dengan
Sainte Lague seperti halnya teknik Divisor cara membagikan jumlah sisa kursi yang
lainnya adalah bilangan pembagi suara sah belum terbagi kepada Parpol didapil terse­
setiap Parpol adalah tetap, tidak tergantung but satu demi satu berturut-turut sampai

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 29


habis dimulai dari PARPOL yang mempu­ kursi. Partai Golkar yang semula mendapat
nyai sisa suara terbanyak. Itulah yang diter­ 1 kursi menjadi 0 dalam perhitungannya
apkan pada Pemilu 2015 yang lalu. Metode versi Divisor Varian Sainte Lague. Di Dapil
kuota dengan sisa suara terbesar (Largest 4, terdapat perubahan pola persebaran
Remainder) tersebut lebih dikenal dengan perolehan kursi yaitu PDIP yang memper­
sebutan Kuota Hare, merujuk pada pen­ oleh suara terbanyak tidak mengalami
emunya yaitu Thomas Hare dari Inggris. penambahan kursi tetapi Partai Gerindra
Sidik Pramono di harian Kompas 17/4 yang menempati urutan ke-2 Perolehan
2012 menulis : “Diantara beragam varian terbanyak di Dapil 4 memperoleh tamba­
dalam metode kuota, Kuota Hare dinilai han 1 kursi. Semula versi Kuota Hare dapat
sebagai metode yang paling tinggi derajat 1 kursi, menjadi 2 kursi dalam perhitungan
proporsionalitasnya. Metode ini cenderung Divisor Varian Sainte Lague. Di Dapil 5, po­
menguntungkan Parpol kecil – menengah.” lanya sama dengan yang terjadi di Dapil
Metode Kuota Hare juga telah dipakai 2 dan 3 dimana PDIP sebagai Parpol yang
dalam pemilu tahun 2009 dan tahun 2004 memperoleh suara terbanyak/tertinggi
walaupun tidak sama persis dengan tahun memperoleh tambahan 1 kursi. Yaitu dari
2014. Pada Pemilu tahun 2004 semua Par­ 2 kursi versi perhitungan Kuota Hare, men­
pol peserta Pemilu diikutkan dalam penghi­ jadi 3 kursi versi perhitungan Divisor Sainte
tungan perolehan kursi baik DPR maupun Lague.
DPRD dan tidak terdapat ketentuan am­ Rekapitulasi perolehan kursi Parpol un­
bang batas (Parlianmentary Threshold/ tuk DPRD Kabupaten Kediri dalam 2 Versi
PT). Pada Pemilu 2009 metode Kuota Hare perhitungan tampak bahwa dari 50 kursi
juga diberlakukan dengan Parlianmentary yang diperebutkan, dalam versi Kuota Hare
Threshold 2,5%. Yang berbeda disini, ter­ dari 12 Parpol peserta Pemilu 2014 10 Par­
dapat tiga tahap penghitungan dan pada pol memperoleh kursi, sedangkan dengan
tahap ketiga diberlakukan dengan menarik perhitungan versi Sainte Lague hanya 8
sisa suara ke tingkat Provinsi jika masih ada Parpol yang memperoleh kursi. PKS dan
sisa kursi DPR yang belum terbagi. PBB kehilangan kursi yang diperoleh. Selain
Hasil simulasi yang membandingkan itu partai Nasdem dan partai Golkar juga
penghitungan penentuan perolehan jumlah kehilangan masing-masing 1 kursi, partai
kursi partai politik peserta Pemilu anggota Nasdem dari 5 menjadi 4 kursi demikian
DPRD Kabupaten Kediri pada pemilihan juga Partai Golkar dari 5 menjadi 4 kursi.
umum tahun 2014 menggunakan metode Sebaliknya PDIP dan partai Gerindra men­
Divisor Varian Sainte Lague menunjukkan galami peningkatan. PDIP bertambah 3
bahwa dari 6 Dapil yang ada terjadi pe­ kursi dari 12 kursi Versi Kuota Hare menjadi
rubahan/pengeseran perolehan kursi Par­ 15 Versi Sainte Lague. Partai Gerindra yang
pol peserta Pemilu secara signifikan di 4 menempati peringkat 3 perolehan kursi
Dapil yaitu di Dapil 2, Dapil 3, Dapil 4, dan versi Kuota Hare bertambah 1 kursi dari 6
Dapil 6. Di Dapil 2, PDIP sebagai Parpol yang kursi menjadi 7 kursi. Sedangkan PKB yang
memperoleh suara paling tinggi. Dalam menempati urutan 2 perolehan kursi versi
penghitungan versi Sainte Lague mendapat Kuota Hare yaitu 9 kursi, versi Perhitungan
3 kursi atau 1 kursi lebih banyak daripada Divisor Varian Sainte Lague tidak berubah,
versi kuota Hare yang hanya 2 kursi. Se­ tetap 9 kursi.
mentara itu PBB yang semula memperoleh Apakah ini bermakna bahwa tingkat
1 kursi, dalam penghitungan Versi Sainte kompetisi dan peluang memperoleh kursi
Lague menjadi 0 (tidak memperoleh kursi). bagi Parpol kecil – menenngah semakin
Di Dapil 3, PDIP juga memperoleh suara sengit? Sigit Pamungkas dalam bukunya
terbanyak. Dalam perhitungan versi Kuota PERIHAL PEMILU menulis “varian Sainte
Hare memperoleh 1 kursi sedangkan dalam Lague sensitive terhadap partai dengan
perhitungan Sainte Lague memperoleh 2 perolehan kecil.” r

30 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


Syamsul Wathoni, SHI, M.Si.
Ketua KPU Kabupaten Ngawi

Tantangan KPU Dalam Implementasi


UU Nomor 7 Tahun 2017
Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum telah di-
sahkan. UU ini merupakan penyederhanaan dan penggabungan dari 3
(tiga) buah undang-undang sebelumnya, yakni Undang-Undang Nomor 42
Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Undang-
UndangNomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum,
dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Ang-
gota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.

K
eberadaan UU No 7 tahun 2017 men­ menyediakan 5 Kotak Suara dan 5 jenis Su­
jadi harapan sekaligus tantangan bagi rat Suara. Selain itu, juga akan memberikan
penyelenggara pemilu seperti KPU suara untuk mencoblos satu tanda gambar
dan jajarannya. Harapan akan lebih mudah­ lagi yaitu Calon Presiden dan Wakil Presi­
nya melaksanakan penyelenggaraan pemilu den. Petugas KPPS akan mempunyai tugas
karena sudah terdapat Kodifikasi UU Pemilu baru untuk melakukan penghitungan suara
yang mengatur pelaksanaan pemilu secara perolehan suara calon Presiden dan Wakil
konprehensif. UU Pemilu menjadi tantangan Presiden, selain melakukan penghitungan
bagi KPU dan jajarannya karena selain dilak­ suara perolehan suara calon DPR, DPD, DPRD
sanakan secara serentak, ada beberapa hal Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
baru yang diatur di dalamnya. Pelaksanaan secara serentak ini memi­
Dalam mengimplementasikan UU No 7 liki dampak terhadap hal-hal sebagai berikut
Tahun 2017 nantinya, ada beberapa tantan­ yaitu : Pertama, Pelaksanaan Pemilu mem­
gan yang akan dihadapi oleh KPU beserta ja­ butuhkan waktu lebih lama. Pemilu 2019
jarannya sampai dengan PPK, PPS dan KPPS. secara serentak dalam pelaksanaannya nanti
akan membutuhkan waktu lebih lama dari
Tantangan Pertama, Pemilu dilaksanakan sebelumnya. Pemilih membutuhkan waktu
secara serentak. untuk berkonsentrasi dalam memilih tanda
Pelaksanaan pemilu pada tahun 2019 gambar Presiden dan Wakil Presiden, DPD,
akan dilaksanakan secara serentak dengan Tanda Gambar Parpol dan Caleg yang disu­
memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden, kainya dari DPR, DPRD Propinsi dan DPRD
Calon DPR, Calon DPD, Calon DPRD Propinsi Kabupaten/Kota. Pemilih akan memberikan
dan Calon DPRD Kabupaten/Kota. KPPS akan suara pada saat pemungutan suara dilak­

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 31


sanakan yang dimulai pukul 07.00 – 13.00 tungan suara formulir C1 ke laman milik KPU
atau sekitar 6 jam atau 360 menit. Jika setiap yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat.
pemilih dalam 1 (satu) TPS memberikan hak Dalam pemilu 2019 nantinya, KPU juga ditun­
pilih selama 1 menit, maka hanya terdapat tut untuk transparan dalam mempublikasi hasil
360 pemilih yang terlayani. penghitungan suara. Problemnya adalah jika
Proses penghitungan suara juga demiki­ pelaksanaan pemilu lebih lama, maka bisa di­
an. Kalau dalam pemilu legislatif tahun 2014 pastikan proses penerimaan dokumen C1 dan
jumlah pemilih setiap TPS maksimal 500 proses pengunggahannya akan lebih lama pula.
orang, penghitungan suara baru selesai di Dan ini tidak boleh terjadi. Karena dalam wak­
lakukan pukul 22.00 – 24.00 untuk menghi­ tu yang lama akan rentan dimanfaatkan oleh
tung 4 jenis surat suara DPR, DPD, DPRD pihak-pihak yang mencari keuntungan untuk
Propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Maka merubah hasil penghitungan suara.
bisa dibayangkan, jika menghitung 5 jenis
surat suara maka penghitungan suara akan Tantangan Kedua, pemilih menggunakan
selesai lebih dari pukul 24.00. Dan itu berarti KTP elektronik
sudah melampaui hari pemungutan suara. Di dalam Pasal 348 disebutkan bahwa
Padahal dalam pasal 383 ayat 2 disebutkan pemilih yang berhak mengikuti pemungutan
bahwa penghitungan suara hanya dilakukan suara di TPS adalah pemilik KTP elektronik.
dan selesai di TPS/TPSLN yang bersangkutan Padahal sampai saat ini kendala yang dihadapi
pada hari pemungutan suara. dinas kependudukan dan catatan sipil adalah
Kedua, Pelaksanaan pemilu lebih rumit terdapat pemilih yang telah melakukan per­
Maka pemilu 2019 nantinya akan jauh ekaman E-KTP namun belum memiliki fisiknya
lebih rumit dari pemilu sebelumnya. KPPS dan terdapat pemilih yang belum melakukan
harus memiliki SDM yang mumpuni dari sisi perekaman E-KTP. Maka hal ini akan berpotensi
pengalaman, sisi managemen kepemiluan memunculkan masalah baru dimana pemilih
dan sisi teknologi informasi. Beberapa keru­ yang tidak memiliki KTP elektronik berpotensi
mitannya yaitu terdapat banyak logistik yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya.
harus disiapkan, formulir, surat suara, meka­
nisme pemungutan dan penghitungan suara, Tantangan Ketiga, SDM Penyelenggara
penjagaan logistik serta pengembalian logis­ Yang menjadi tantangan dari sisi SDM da­
tik pasca pemilu. lam pemilu serentak adalah dibutuhkan SDM
Ketiga, Potensi kekeliruan pencatatan badan ad hoc yang berkualitas dan berinteg­
hasil penghitungan. Dalam pemilu 2019 nanti ritas mulai dari jajaran KPPS, PPS, PPK. Mer­
KPPS harus cermat dan teliti dalam mencatat eka adalah ujung tombak dalam pelaksanaan
hasil penghitungan suara. Sebab terdapat pemilu serentak. Terutama KPPS, dibutuhkan
berita acara pemungutan dan penghitungan SDM yang memiliki ketelitian, kecermatan
suara serta 5 sertifikat hasil penghitungan su­ dan keahlian teknologi informasi. Sebab
ara yang harus diisi dan wajib diberikan oleh proses pemungutan dan penghitungan suara
KPPS kepada saksi Peserta Pemilu, Pengawas dilaksanakan dengan menghitung 5 Surat su­
TPS, PPS, dan PPK melalui PPS pada hari yang ara yang berbeda.
sama. Setiap eksemplar berita acara dan Tantangan SDM lainnya terdapat pada
sertifikat yang di pegang oleh KPPS, Peserta PPK. Di dalam pasal 52 menyebutkan bahwa
Pemilu, Pengawas TPS, PPS dan PPK harus jumlah anggota PPK sebanyak 3 orang. Be­
sama. Tidak boleh ada perbedaan data hasil rarti terdapat pengurangan jumlah anggota
penghitungan suara. Penulisan hasil penghitun­ PPK yang dalam pemilu sebelumnya berjum­
gan suara akan berpotensi keliru dalam pen­ lah 5 orang. Dalam pemilu 2019, ketiga orang
catatannya jika tidak ada croscek atau peneli­ PPK ini nantinya harus mampu melaksanakan
tian terhadap semua eksemplar berita acara pemilu di tingkat kecamatan. Mereka dituntut
dan sertifikat hasil penghitungan suara. untuk mampu membantu tugas-tugas yang
Keempat, Transparansi hasil penghitun­ diberikan oleh KPU termasuk melakukan su­
gan suara. Dalam pemilu sebelumnya, KPU pervisi terhadap kinerja PPS dan KPPS.
selalu mengunggah sertifikat hasil penghi­ Tantangan Keempat, Kampanye difasilitasi KPU

32 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


UU No 7 tahun 2017 mengatur tentang yang panjang. Maka harus dilakukan opti­
kewajiban KPU dalam memfasilitasi kampa­ malisasi dengan cara melakukan penghitun­
nye yang disebutkan pada Pasal 274 ayat 2 gan suara dengan cara paralel. Misalnya satu
bahwa dalam rangka pendidikan politik, KPU kelompok KPPS bersama saksi dan Pengawas
wajib memfasilitasi penyebarluasan materi TPS melakukan penghitungan surat suara
kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presi­ DPR RI, surat suara DPD dan Surat Suara
den yang meliputi visi, misi, dan program Presiden dan Wakil Presiden sedangkan kel­
Pasangan Calon melalui laman KPU dan lem­ ompok lain menghitungan surat suara DPRD
baga penyiaran publik. Selain itu dalam pasal propinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Dengan
275 ayat 2 disebutkan bahwa KPU memfasili­ begitu proses penghitungan suara akan dilak­
tasi kampanye yang dapat di danai oleh APBN sanakan lebih cepat. Namun persoalannya,
berupa pemasangan alat peraga kampanye apakah memungkinkan melakukan penghi­
di tempat umum, iklan media massa cetak, tungan suara dengan sistem parallel ?
elektronik dan internet serta debat pasangan Ketiga, Koordinasi dengan Dispenduk
calon Presiden dan Wakil Presiden. capil. Agar seluruh pemilih bisa mengguna­
Dengan demikian KPU dan jajarannya kan hak pilihnya termasuk yang tidak memi­
memiliki tugas baru untuk memfasilitasi liki KTP elektronik. KPU harus berkoordinasi
kampanye yaitu pemasangan alat peraga dan secara intensif dengan Dinas Kependudukan
iklan media massa. Seringkali yang terdapat Catatan Sipil di Kabupaten/Kota masing-mas­
kendala dalam pemasangan alat peraga yaitu ing. Akan lebih baik jika KPU memperoleh
alat peraga rusak karena factor alam/cuaca data By Name By Address Pemilih yang tidak/
dan alat peraga hilang. Seringkali KPU dan belum memiliki KTP elektronik. Dengan be­
jajarannya memiliki tantangan untuk selalu gitu KPU bisa mengambil langkah dan kepu­
“menjaga alat peraga kampanye” agar tidak tusan agar pemilih tersebut tetap bisa meng­
hilang atau rusak. Dibutuhkan tenaga ekstra gunakan hak pilihnya.
untuk kegiatan pemasangan dan pemeli­ Keempat, Penguatan SDM badan penye­
haraan alat peraga kampanye ini. Padahal lenggara Ad Hoc. Pelaksanaan Pemilu 2019
banyak tugas lain yang harus dilakukan oleh nantinya membutuhkan SDM yang handal,
KPU dan jajarannya. mumpuni dan berintegritas. Maka dari itu
dibutuhkan penguatan kapasitas PPK, PPS
Rekomendasi dan KPPS dalam bentuk Bimbingan Teknis,
Dari beberapa tantangan yang akan Simulasi dan pelatihan managemen kepemi­
dihadapi oleh KPU dan jajarannya dalam luan. Selain itu dibutuhkan sistem evalu­
melaksanakan amanah UU No 7 Tahun 2017 asi yang kontinyu agar setiap tahapan dapat
tentang pemilu tersebut, maka penulis mer­ dikontrol dengan baik.
ekomendasikan beberapa hal dibawah ini se­ Yang sangat penting dilakukan disini ada­
bagai berikut : Pertama, Optimalisasi proses lah meningkatkan kapasitas KPPS dalam hal
pemungutan suara. Pemilu serentak dalam pencatatan hasil pemilu ke dalam Berita Ac­
pelaksanaan perlu di lakukan optimalisasi ara dan Sertifikat dengan teliti dan benar se­
dalam proses pemungutan suara agar selu­ banyak jumlah saksi dan Pengawas TPS. Den­
ruh pemilih nantinya dapat terlayani dengan gan begitu kerawanan terhadap kekeliruan
baik. Teknisnya adalah dengan menetapkan pencatatan hasil pemilu bisa diminimalisir.
jumlah Pemilih untuk setiap TPS sekitar 300 Dari uraian yang kami paparkan tentang
Orang dan menyediakan bilik suara minimal tantangan yang akan di hadapi oleh penye­
sebanyak 3 buah. Kalau diasumsikan setiap lenggara pemilu khususnya KPU dan jajaran­
pemilih menggunakan hak pilih sebanyak nya dalam mengimplementasikan UU No 7
3 menit di 3 bilik dalam waktu bersamaan. Tahun 2017 seperti diatas, setidaknya akan
Maka akan terdapat 360 pemilih yang dapat memberikan memberikan sedikit gambaran
terlayani dengan waktu yang cukup. Kedua, terhadap proses penyelenggaraan pemilu
Optimalisasi proses penghitungan suara. serentak tahun 2019 nantinya beserta ta­
Proses penghitungan suara untuk menghi­ waran beberapa rekomendasi yang akan
tung 5 jenis surat suara membutuhkan waktu menjadi bahan renungan kita semua. r

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 33


IWAN SURYADI
Divisi SDM dan Parmas
KPU Kabupaten Situbondo

Kembalinya Masa Puber Demokrasi

Dalam setiap pelaksanaan pemilihan Umum (Pemilu) yang diselengga-


rakan secara nasional berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945
dibutuhkan hierarki penyelenggara di tingkat Kecamatan dan desa/kelu-
rahan sebagai lembaga penyelengara yang bertugas membantu KPU, KPU
Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota dalam melaksanakan semua tahapan
penyelenggaraan Pemilu.

B
erdasarkan Undang-Undang No 7 Ta­ yaitu Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 ten­
hun 2017 tentang Pemilihan Umum tang Pemilu, (proses penyederhanaan dari 3
bahwa penyelenggara Pemilu diting­ (tiga) Undang-Undang, (1). UU No. 42 Tahun.
kat Kecamatan (PPK), Desa/Kelurahan (PPS), 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
adalah penyelenggara yang dengan masa Wakil Presiden, (2) UU No. 15 Tahun. 2015
kerja 6 (enam) bulan sebelum penyeleng­ tentang Penyelengara Pemilihan Umum, (3).
garaan Pemilu dan 2 (dua) bulan setelah Pe­ UU No. 8 Tahun. 2012 tentang Pemilihan
mungutan Suara (pasal 51 (3), 54 (3) UU No. Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD). spesi­
7 Tahun. 2017). fikasi terhadap rekrutmen ad hoc yaitu syarat
Keberadaan lembaga ad hoc (PPK dan untuk menjadi PPK, PPS, dan KPPS yang dis­
PPS) sangatlah urgen dalam setiap tahapan ebutkan dalam pasal 72 (b) “berusia paling
Pemilu karena sebagai lembaga terdepan da­ rendah 17 (tujuh belas) tahun”. Mekanisme
lam menentukan sukses atau tidaknya pelak­ ini berbeda dengan peraturan sebelumnya
sanaan Pemilihan yang berasas Langsung, terkait hal yang sama (rekrutmen ad hoc)
Umum, bebas, dan Rahasia (luber), Jujur tertuang di dalam pasal 53 (b) UU No. 15 Ta­
dan Adil (Jurdil), sehingga ad hoc dalam hal hun. 2011 tentang Penyelengara Pemilu yang
ini (PPK dan PPS) haruslah dibentuk dengan berbunyi “ berusia paling rendah 25 (dua pu­
selektif berdasarkan integritas, kemandirian, luh lima) tahun”. Adapun ketentuan batas
dan kepribadian yang kuat. usia penyelenggara tingkat ad hoc yang men­
galami pergeseran drastis sangat layak untuk
Mekanisme Baru dikaji secara spesifik, karena ketika memba­
Menarik untuk kita pahami lebih evalu­ has masalah usia tentunya paralel dengan
atif lagi berkenaan dengan peraturan baru tingkat kedewasaan didalam menentukan

34 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |


sikap dan mengemban tanggung jawab yang tas, serta tanggung jawab yang tinggi yang
diamanahkan pada diri seseorang (dalam sangat lebih memahami baik yang tersurat
hal ini penyelenggara ad hoc). Sehingga me­ maupun yang tersirat apa maksud dan tujuan
munculkan sebuah pertanyaan “mungkinkah diadakan pergeseran batasan usia penye­
Pemilu Tahun 2019 terselenggara dengan lenggara ad hoc yang jauh lebih muda dari
baik sementara penyelenggaranya banyak pemilu-pemilu sebelumnya, inilah kemudian
terkatagori pemilih pemula?”. yang menjadi multi tafsir yang sulit dicerna
secara akal sehat dari maksud pembuat Un­
Spekulasi dan dampak instabilitas dang-Undang ketika mempunyai tujuan mu­
Pembuat undang-undang (DPR) didalam lia yaitu sama-sama menginginkan Pemilu
memaknai batasan usia penyelenggara dit­ Tahun 2019 harus menjadi lebih baik dari
ingkatan ad hoc terlalu berspekulatif sebab pemilu sebelumnya, namun pada sisi lain pe­
mencantumkan batasan usia (seberapapun nyelenggara di tingkat kecamatan dan desa/
usia itu dicantumkan dalam suatu peraturan) kelurahan batasan usianya sangata muda
akan berdampak kepada konsekuensi kepas­ sekali (17 Tahun.).
tian yuridis, semisal ada tahapan rekrutmen
PPK dan PPS, dan yang mendaftarkan diri ada­ b. Melangkah surut dalam kedewasaan
lah seseorang yang berusia 17 atau 18 Tahun, Indonesia adalah negara paling banyak
maka sangatlah keliru ketika banyak pihak wilayah kepulauan dengan penduduk ter­
beropini kenapa mendaftar menjadi ad hoc padat ketiga sedunia setelah Cina dan In­
di usia muda seperti itu, hal tersebut karena dia, akan tetapi dalam pelaksanaan Pemilu
UU No. 7 Tahun. 2017 telah mengamanatkan penghitungan di tingkat TPS mampu dilaku­
batasan usia bagi penyelenggara di tingkat PPK, kan dalam 1 (satu) hari serentak secara na­
PPS, dan KPPS adalah 17 tahun. sional, dan hanya berbeda hari terhadap
jadwal penghitungan rekapitulasi di tingkat
Kualitas Yang Diperbandingkan PPS, PPK, KPU Kab/Kota, KPU Provinsi dan
Pasal 72 (b) UU No. 7 Tahun. 2017 ten­ KPU RI, akurasi serta akselerasi dari sebuah
tang Pemilu yang mensyaratkan batas usia 17 sistem sehingga membuat cepat dan tepat
Tahun. Bagi penyelenggara ad hoc sangatlah tak lain karena disokong oleh penyeleng­
rawan sekali, padahal secara makna filosofis gara di tingkat ad hoc yang mempunyai pen­
bahwa segala bentuk kehidupan akan berg­ galaman, tingkat pendidikan yang memadai,
erak terus pada kedewasaan, kemajuan, dan jiwa komunikatif sosial kemasyarakatan, dan
kebijaksanaan, maka sangatlah kontras sekali ditambah lagi tingkat ketokohan diwilayah­
dari nilai tujuan terselenggaranya Pemilu nya, tidaklah bisa dibayangkan apabila pe­
yang berkualitas dan berintegritas, karena nyelenggara di tingkat ad hoc masih relatif
di usia 17 tahun apabila dipercaya menjadi sangat muda, pemilih pemula, serta tidak
penyelenggara pemilu yang harus berinter­ punya pengalaman, bagaimana mampu
aksi dengan banyak pihak diibaratkan anak mengatasi setiap permasalahan yang muncul
kecil yang diberi mainan senjata api yang sangat masif dengan problem solving solutif,
bisa membunuh siapa saja yang dikehendak­ juga bagaimana mampu menciptakan lem­
inya tanpa perasaan bersalah karena ketidak­ baga penyelenggara ad hoc disetiap tingka­
mengertiannya. tan mempunyai martabat dan wibawa bagi
masyarakat pemilih.
a. Berpijak dalam kerapuhan Hal yang lebih penting lagi klo tidak dika­
Bukanya melebih-lebihkan penafsiran takan lebih mengkhawatirkan bahwa di pasal
akan sebuah kekhawatiran terjadinya insta­ 240 (h), UU No. 7 Tahun. 2017 tentang Pemilu
bilitas dalam pelaksanaan Pemilu jika pe­ disebutkan syarat bakal calon anggota DPR,
nyelenggara ad hoc dipercayakan kepada DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kab./Kota yaitu
katagori pemilih pemula, juga yang patut dis­ harus “terdaftar sebagai pemilih”. Yang itu
ayangkan adalah bahwa lembaga pembuat mendapatkan rekomendasi dari PPS setem­
Undang-Undang adalah para wakil rakyat pat berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
yang mempunyai profesionalisme, kapabili­ dimana calon tersebut berdomisili, artinya

| Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 | 35


bahwa bakal calon anggota DPR, DPD, DPRD ara pemilu (KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kab./
Provinsi, dan DPRD Kab./Kota baik incum­ Kota) bukan hanya sekedar stempel pelak­
bent ataupun bakal calon baru akan berko­ sana dari Undang-Undang tanpa penyikapan
munikasi dan berkonsultasi dengan PPK dan yang obyektif.
PPS dalam hal syarat pencalonan, pertan­
yaannya kembali kepada “bagaimana apabila b. Yudicial Review sebuah keniscayaan
pelayan demokrasi yang berupa penyelengg­ Ketentuan didalam pasal 22E (4) Un­
ara di tingkat ad hoc yang usianya relatif san­ dang-Undang Dasar 1945 menyatakan bah­
gat muda harus menerima konsultasi calon wa “Pemilihan Umum diselenggarakan oleh
legislatif negara?”. Adalah sesuatu yang naif suatu Komisi Pemilihan Umum yang bersi­
untuk bisa dijawab dengan nalar logika. fat nasional, tetap, dan mandiri”. Ini adalah
sebuah amanat kelembagaan sebagai penye­
Ilustrasi Tatanan Ideal Demokrasi lenggara pemilu, adapun tujuan dari pelak­
Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 ten­ sanaan pemilu terdapat didalam pasal 4 UU
tang Pemilu sudah di sahkan, dan dicatat No. 7 Tahun 2017 tentang pemilu yang dian­
pada lembaran negara, dari pembuat Un­ taranya; (a). Memperkuat sistem ketatane­
dang-Undang (DPR RI) amanat itu dipasrah­ garaan yang demokratis, (b). Mewujudkan
kan kepada penyelenggara pemilu (KPU, Pemilu yang adil dan berintegritas, (c). Men­
KPU Provinsi, dan KPU Kab./Kota), maka jamin konsistensi pengaturan Pemilu, (d).
KPU sebagai penyelenggara Pemilu haruslah Memberikan kepastian hukum dan mence­
menjalankan perintah Undang-Undang, dan gah duplikasi dalam pengaturan pemilu; dan,
pelaksanaan pemilu agar terselenggara den­ (e). Mewujudkan pemilu yang efektif dan ef­
gan penuh kualitas, baik, tertib dan aman, esien. Dari ketentuan UUD 1945 dan UU No.
sepenuhnya tanggung jawab itu ada di tan­ 7 Tahun. 2017 tentang pemilu sangat jelas
gan KPU, KPU Provinsi, KPU Kab./Kota, PPK, sekali bahwa lembaga yang paling bertang­
PPS, dan KPPS, dan tidak ada person ataupun gung jawab terhadap pelaksanaan Pemilu
lembaga yang lebih awal mengharap pelak­ adalah komisi Pemilihan Umum (KPU), jadi
sanaan pemilu ini terselenggara dengan sangatlah wajar ketika penyelenggara men­
aman dan tertib selain dari lembaga KPU, gevaluasi apabila Undang-Undang tentang
maka dari itu agar pemilu ini terlaksana den­ pemilu terdapat pasal yang dianggap sangat
gan baik dan bagian dari proses pendidikan resisten untuk tetap dipaksakan berlakunya.
politik bagi semua Warga Negara Indonesia, Maka KPU selayaknya atau dengan kata
sewajarnyalah kalau KPU sebagai penyeleng­ lain adalah sebuah keharusan untuk melaku­
gara sangat selektif dalam memaknai dan kan upaya-upaya hukum melakukan hak uji
menyikapi setiap frasa di dalam Undang-Un­ materi (Yudicial Review) kepada Mahkamah
dang untuk kepentingan bersama. Konstitusi (MK) menyikapi adanya pasal 72
(b) UU No. 7 Tahun. 2017 tentang Pemilu ter­
a. Kepastian Normatif hadap aturan batas usia 17 tahun.
Adanya sebuah evaluasi terhadap pera­ Sebagai penyelenggara ad hoc (PPK dan
turan Pemilu yang sudah diberlakukan bu­ PPS) yang kurang ideal dengan maksud tu­
kanlah dalam bentuk opini ataupu statement juan Undang-Undang yaitu untuk mewujud­
yang tidak bisa dijadikan landasan yuridis kan pemilu yang adil dan berintegritas, sebab
pada aspek pengambilan keputusan, akan apabila pelaksanaan Pemilu terjadi kericu­
tetapi dalam bentuk legal formal sehingga han dan kerancuhan tentunya yang paling
tercipta kepastian hukum secara normatif, disalahkan oleh semua masyarakat adalah
dan juga yang juga harus menjadi pertim­ penyelenggara (KPU, KPU Provinsi, dan KPU
bangan bahwa dengan adanya kepastian Kab./Kota), dan sebelum segala sesuatu yang
hukum adalah untuk memproteksi bias-bias berbentuk kekhawatiran menjadi nyata,
penafsiran yang bersifat spekulatif dan sarat maka tiada solusi lain demi menjaga wibawa
kepentingan dari pihak lain. Hal ini tentunya dan martabat lembagaan penyelenggara
membutuhkan terobosan untuk menghapus­ Pemilu bahwa Yudicial review adalah sebuah
kan kekhawatiran publik bahwa penyelengg­ keniscayaan. r

36 | Buletin IDe | Suara KPU Jatim | Edisi 17 | September 2017 |

Anda mungkin juga menyukai