Anda di halaman 1dari 15

PENCEGAHAN DAN PENGAWASAN

PENCOCOKAN DAN PENELITIAN (COKLIT)


PEMILIHAN UMUM
TAHUN 2024

DIVISI
PENCEGAHAN, PARTISIPASI MASYARAKAT DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
BAWASLU KABUPATEN PANDEGLANG
DASAR
1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum sebagaimana diubah dalam Peraturan Pengganti Undang
Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;

2. Peraturan Bawaslu Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa Proses Pemilihan Umum;

3. Peraturan Bawaslu Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pemutakhiran Data dan Penyusunan Daftar Pemilih dalam Pemilihan Umum;

4. Peraturan Bawaslu Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

5. Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif Pemilihan Umum;

6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum;

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Sistem
Informasi Data Pemilih;

8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc Penyelenggara Pemilihan Umum dan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota;

9. Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 534 Tahun 2022 tentang Pedoman Teknis Pembentukan Badan Adhoc Penyelenggara Pemilihan Umum
dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota;

10. Surat Edaran Bawaslu Nomor 1 Tahun 2023 tentang Pencegahan Dugaan Pelanggaran Dan Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data Dan Penyusunan
Daftar Pemilih Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024;

11. Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 27 Tahun 2023 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Daftar Pemilih Dalam Negeri Pada
Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
PEMILIH
Pemilih adalah WNI terdaftar sebagai Pemilih, harus memenuhi syarat:
1. genap berumur 17 (tujuh belas) tahun/lebih pada hari pemungutan suara, sudah kawin, atau
sudah pernah kawin;
2. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap;
3. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dibuktikan dengan KTP-el;
4. berdomisili di luar negeri yang dibuktikan dengan KTPel, Paspor dan/atau Surat Perjalanan
Laksana Paspor;
5. dalam hal Pemilih belum mempunyai KTP-el dapat menggunakan Kartu Keluarga;
6. tidak sedang menjadi prajurit Tentara Nasional Indonesia atau anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Pencocokan dan Penelitian
yang selanjutnya disebut Coklit
adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pantarlih
dalam Pemutakhiran Data Pemilih
dengan cara mendatangi Pemilih secara langsung
KERAWANAN COKLIT
1. Kerawanan Prosedur Proses Coklit
• Pantarlih tidak mendatangi Pemilih secara langsung;
• Pantarlih menggunakan jasa pihak lain;
• Pantarlih tidak menindaklanjuti masukan atau tanggapan masyarakat;
• Coklit dilaksanakan tidak tepat waktu;
• Pantarlih tidak mencoret pemilih yang TMS;
• Pantarlih mencoret pemilih yang memenuhi syarat;
• Pantarlih tidak menggunakan sarana teknologi informasi;
• Pantarlih tidak memakai dan membawa perlengkapan Coklit;
• Pantarlih tidak menempelkan stiker Coklit;
• Pantarlih tidak menindaklanjuti rekomendasi pengawas pemilu.
KERAWANAN COKLIT
2. Kerawanan Akurasi Data Pemilih
• pemilih tidak tercoklit (misal: perantau);
• pemilih yang memiliki permasalahan dengan administrasi kependudukan;
• pemilih yang memenuhi syarat belum terdaftar;
• pemilih yang tidak memenuhi syarat masih terdaftar;
• pemilih yang pindah domisili;
• pemilih yang berdasarkan KTP-el atau Kartu Keluarga bukan merupakan pemilih yang
beralamat di TPS setempat;
• pemilih disabilitas yang tidak tercatat dalam kolom ragam disabilitas;
• alih status TNI/Polri dari/ke masyarakat sipil;
• pemilih di Lapas; dan
• Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki KTP el tercantum ke dalam data pemilih.
KERAWANAN COKLIT
3. Tidak proporsionalnya beban kerja antara penyelenggara dan pengawas
ad hoc dalam proses Coklit;
4. Pengawas Pemilu (ad hoc) tidak memeroleh salinan form model A
daftar pemilih;
5. Terdapat penyalahgunaan akta kematian terhadap pemilih yang
memenuhi syarat sehingga kehilangan hak pilihnya.
PENCEGAHAN
1.Melakukan imbauan terhadap proses pembentukan Pantarlih sesuai ketentuan;
2.Pemetaan kawasan dan wilayah yang berpotensi banyaknya pemilih yang tidak memenuhi
syarat atau memenuhi syarat coklit;
3.Melakukan penyandingan data pemilih melalui berbagai sumber;
4.Mendirikan posko kawal hak pilih;
5.Melakukan Pengawasan partisipatif;
6.Melakukan Koordinasi dan konsolidasi;
7.Mencari sumber data alternatif lainnya;
8.Pencegahan lainnya.
PELAKSANAAN COKLIT OLEH PANTARLIH (1)
1. MENCOCOKAN
- Daftar Pemilih pada formulir Model A-Daftar Pemilih dengan KTP-el dan/atau KK.

2. MENCATAT
- Data Pemilih yang telah memenuhi syarat, tetapi belum terdaftar dalam Daftar Pemilih.
- Keterangan Pemilih penyandang disabilitas pada kolom ragam disabilitas.
- Data Pemilih yang telah berubah status dari status TNI atau Polri menjadi warga sipil. Dibuktikan dengan
menunjukkan SK pemberhentian sebagai TNI atau Polri.
- Pemilih yang tidak memiliki KTP-el.
- Diberikan keterangan Pemilih tidak memiliki KTP-el.

3. MEMPERBAIKI
- Data Pemilih jika terdapat kekeliruan.
PELAKSANAAN COKLIT OLEH PANTARLIH (2)
4. MENCORET
- Data Pemilih yang telah meninggal. Dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan kematian atau
dokumen lainnya.
- Data Pemilih yang ditemukan ganda.
- Data Pemilih yang telah berubah status dari status sipil menjadi status TNI atau Polri.
- Dibuktikan dengan menunjukkan KTA TNI atau Polri.
- Data Pemilih yang belum pernah kawin/menikah dan belum genap berumur 17 (tujuh belas) tahun pada
hari pemungutan suara.

5. MENANDAI
- Data Pemilih yang telah pindah domisili ke lain wilayah.
- Data Pemilih yang berdasarkan KTP-el atau KK bukan Pemilih yang beralamat di TPS wilayah kerja
Pantarlih.
TUJUAN PENGAWASAN
1.Memastikan tahapan Coklit dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
2.Memastikan kepatuhan prosedur;
3.Memastikan akurasi data pemilih;
4.Memastikan kawasan dan wilayah rawan.
FOKUS PENGAWASAN
Memastikan:
1.Coklit dilaksanakan oleh Pantarlih;
2.Pantarlih melaksanakan Coklit berdasarkan formulir Model A-Daftar Pemilih;
3.Pantarlih berkoordinasi dengan RT dan RW;
4.Pantarlih melaksanakan Coklit dengan cara mendatangi Pemilih secara langsung;
5.Pantarlih mencatat hasil Coklit dalam buku kerja Pantarlih;
6.Pantarlih memberikan formulir Model A-Tanda Bukti Terdaftar kepada Pemilih yang telah
dilakukan Coklit;
7.Pantarlih menempelkan stiker Coklit untuk setiap 1 (satu) KK;
8.Pantarlih mencatat dan merekapitulasi hasil kegiatan Coklit;
9.Pantarlih menyampaikan hasil Coklit kepada PPS;
10.Hasil Coklit digunakan PPS sebagai bahan untuk menyusun DPS.
TINDAK LANJUT PENGAWASAN
1.Rekapitulasi hasil pengawasan;
2.Audit Coklit;
3.Analisis data;
4.Penelusuran hasil pengawasan;
5.Mendokumentasikan dan mempublikasikan seluruh hasil kerja pengawasan;
6.Monitoring dan supervisi secara berjenjang;
7.Kegiatan lainnya.
ALAT KERJA PENGAWASAN
Alat kerja pengawasan Coklit terdiri dari:
1. Formulir Model A (Laporan Hasil Pengawasan Pemilu);
2. Alat Kerja Pengawasan Coklit;
3. Uji Petik Kepala Keluarga;
4. Identifikasi terhadap Pemilih/Rumah/Kepala Keluarga dengan kriteria:
• Belum dicoklit dan tidak ditempel stiker
• Sudah dicoklit dan tidak ditempel stiker
• Belum dicoklit dan sudah ditempel stiker
• Sudah dicoklit dan sudah ditempel stiker
• Belum dicoklit dan tidak dapat ditemui
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai