Kepada Yth :
Panwaslu Kelurahan/Desa Se-Kec. Kota Besi
Di –
Tempat
Dengan Hormat,
A. Dasar Hukum:
3. Peraturan Bawaslu Nornor 20 Tahun 2018 tentang Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa
Proses Pemilihan Umum;
4. Peraturan Bawaslu Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengawasan Pernutakhiran Data dan
Penyusunan Daftar Pernilih dalarn Pernilihan Umum;
5. Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum;
7. Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan
Dugaan Pelanggaran Pemilihan Umum;
8. Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih dalam
Penyelenggaran Pemilihan Umum dan Sitem Informasi Data Pemilih:
9. Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif
Pemilihan Umum; dan
10. Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc
Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota.
1) Kerawanan :
a. Pemilih yang mendaftar sebagai DPTb tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Ketentuan yang menjadi syarat pemilih DPTb (Pasal 116 ayat
(3) dan pasal 120 ayat (3) PKPU No 7 tahun 2022), meliputi:
2. Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan dan keluarga yang mendampingi;
3. Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi;
5. Menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan, atau terpidana yang
sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan (khusus dalam negeri);
7. Pindah domisili;
10. Keadaan tertentu diluar dari ketentuan diatas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
b. Pemilih yang memenuhi syarat sebagai DPTb tidak terdaftar menjadi DPTb karena tidak
melaporkan kepada PPS/PPK tempat asal atau tempat tujuan paling lambat 30 (tiga puluh
hail) sebelum hail pemungutan suara (15 Januari 2024) dengan keadaan sebagal berikut:
2. Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan dan keluarga yang mendampingi;
3. Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi;
7. Pindah domisili;
c. Pemilih yang memenuhi syarat sebagai DPTb sebagaimana diatur dalam putusan MK Nomor
20/PUU-XVII/2019 tidak terdaftar menjadi DPTb karena tidak melaporkan kepada PPS/PPK
tempat asal atau tempat tujuan paling lambat 7 (tujuh hari) sebelum hari pemungutan suara (7
Februari 2024) dengan keadaan sebagai berikut:
d. Pemilih yang pindah domisili mengalami kesulitan mengurus formulir Model A Surat Pindah
Memilih.
e. PPS/PPK dalam melakukan pendataan DPTb tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, meliputi:
1. Tidak melakukan percermatan terhadap pendataan DPTb yang dilakukan oleh KPU
meliputi: 1) kebenaran identitas dalam DPT dengan KTP-el atau KK, 2) pengecekan data
pada DPT di tempat asal (Pasal 118 ayat (1) dan Pasal 122 ayat (1) PKPU No. 7 Tahun
2022)
2. Tidak meminta pemilih untuk menyerahkan dokumen bukti dukung alasan pemilih
terdaftar dalam DPT untuk pindah memilih (Surat KPU No. 695/PL.01-SD/14/2023)
3. Tidak meminta pemilih untuk menyerahkan dokumen bukti dukung alasan pemilih
terdaftar dalam DPT untuk pindah memilih, tidak memeriksa kelengkapan dokumen yang
dimaksud, dan/atau tidak mengunggah dokumen bukti dukung alasan pemilih terdaftar
dalam DPT untuk pindah memilih ke dalam Sidalih (Surat KPU No. 695/PL.01-SD/i
4/2023)
4. Memeriksa memberikan formulir Model A-Surat Pindah Memilih/ formulir Model A-Surat
Pindah Memilih LN kepada Pemilih DPTb/DPTbLN (Pasal 118 ayat (2) dan Pasal 122
ayat (1) PKPU No. 7 lahun 2022)
6. Tidak mencoret Pemilih yang terdaftar dalam DPTb dari DPT asal (pasal 119 ayat (3) dan
Pasal 123 ayat (3) PKPU No. 7 Tahun 2022)
8. Memasukan pemilih DPTb dan DPK yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Pasal 116 ayat (3) dan pasal 120 ayat (3) PKPU No 7 tahun 2022)
f. Adanya rotasi dan/atau mutasi jabatan ke tempat lain dalam menjelang waktu 30 (tiga puluh)
hari sebelum hari pemungutan suara;
g. Jumlah pemilih DPTb dan DPK melebihi ketersediaan surat suara cadangan, yakni 2 % (dua
persen) dan DPT (Pasal 350 ayat (3) Undang-Undang No. 7 tahun 2017)
h. Tidak tercatatnya penduduk yang belum masuk DPT namun tidak terakomodir dalam DPK;
i. Pengawas Pemilu tidak diberikan akses untuk melihat Pemilih yang ditandai sebagai DPTb,
tidak memenuhi syarat (meninggal, alih status TNI/POLRI) dalam Sidalih;
j. Penyampalan DPTb per TPS dari PPS kepada KPPS melebihi batas maksimal paling lambat 1
(satu) hari sebelum hari pemungutan suara;
k. Kerawanan khusus adanya pemilih meninggal, alih status TNI, Polri, dan pemilih anomali
pada masa penyusunan DPTb dan DPK;
2) Fokus pengawasan :
1. Prosedur dan tata cara penyusunan data dan pemutakhiran daftar pemilih, pelanggaran
tindak pidana, dan pelanggaran etik penyelenggara Pemilu terhadap prinsip integritas,
profesionalitas, dan kemandirian;
1. Melakukan penelusuran terhadap pemilih meninggal dunia, alih status TNI/Polri, dan data
anomali pasca penetapan DPT;
4. Melakukan sosialisasi secara masif kepada Pemilih Baru dan terhadap ketentuan pindah
memilih dan penyerderhanaan prosedur pindah memilih;
d. Memastikan penyampaian DPTb per TPS kepada KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum
hari pemungutan suara;
Demikian surat ini disampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Ketua,
Agus Sayuri