Anda di halaman 1dari 5

Sekretariat : Jl. Samudra RT.03 RW.

02 Kota Besi Hulu


e-mail : panwascamkotabesi@gmail.com

Nomor : 086/PM.00.03/K.KH-08/09/2023 Kota Besi,20 September 2023


Sifat : Penting
Lampiran :-
Perihal : Instruksi

Kepada Yth :
Panwaslu Kelurahan/Desa Se-Kec. Kota Besi
Di –
Tempat

Dengan Hormat,

A. Dasar Hukum:

1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum sebagaimana diubah


dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nornor 7
Tahun 2017 tentang Pemiiihan Umum;

2. Putusan Mahkamah Konstitusi Nornor 20/PUU-XVII/2019 tanggal 28 Maret Tahun 2019;

3. Peraturan Bawaslu Nornor 20 Tahun 2018 tentang Pencegahan Pelanggaran dan Sengketa
Proses Pemilihan Umum;

4. Peraturan Bawaslu Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengawasan Pernutakhiran Data dan
Penyusunan Daftar Pernilih dalarn Pernilihan Umum;

5. Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum;

6. Peraturan Bawaslu Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pernilihan


Umum;

7. Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan
Dugaan Pelanggaran Pemilihan Umum;

8. Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penyusunan Daftar Pemilih dalam
Penyelenggaran Pemilihan Umum dan Sitem Informasi Data Pemilih:
9. Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif
Pemilihan Umum; dan

10. Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan Adhoc
Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, dan Walikota dan Wakil Walikota.

B. Strategi Pencegahan pada Tahapan Penyusunan DPTb dan DPK :

Dalam melaksanakan tugas pengawasan perlu melakukan identifikasi kerawanan dan


melakukan strategi pencegahan serta pengawasan terhadap penyusunan DPTb dan DPK:

1) Kerawanan :

a. Pemilih yang mendaftar sebagai DPTb tidak memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Ketentuan yang menjadi syarat pemilih DPTb (Pasal 116 ayat
(3) dan pasal 120 ayat (3) PKPU No 7 tahun 2022), meliputi:

1. Menjalankan tugas di tempat lain pada saat han pemungutan suara;

2. Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan dan keluarga yang mendampingi;

3. Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi;

4. Menjalani rehabilitasi narkoba (khusus dalam negeri);

5. Menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan, atau terpidana yang
sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan (khusus dalam negeri);

6. Tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi;

7. Pindah domisili;

8. Tertimpa bencana alam;

9. Bekerja diluar domisilinya; dan/atau

10. Keadaan tertentu diluar dari ketentuan diatas sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;

b. Pemilih yang memenuhi syarat sebagai DPTb tidak terdaftar menjadi DPTb karena tidak
melaporkan kepada PPS/PPK tempat asal atau tempat tujuan paling lambat 30 (tiga puluh
hail) sebelum hail pemungutan suara (15 Januari 2024) dengan keadaan sebagal berikut:

1. Menjalankan tugas di tempat lain pada saat hari pemungutan suara;

2. Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan dan keluarga yang mendampingi;

3. Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi;

4. Menjalani rehabilitasi narkoba (khusus dalam negeri);


5. Menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan, atau terpidana yang
sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan (khusus dalam negeri);

6. Tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi;

7. Pindah domisili;

8. Tertimpa bencana alam; dan/atau

9. Bekerja diluar domisilinya.

c. Pemilih yang memenuhi syarat sebagai DPTb sebagaimana diatur dalam putusan MK Nomor
20/PUU-XVII/2019 tidak terdaftar menjadi DPTb karena tidak melaporkan kepada PPS/PPK
tempat asal atau tempat tujuan paling lambat 7 (tujuh hari) sebelum hari pemungutan suara (7
Februari 2024) dengan keadaan sebagai berikut:

1. Pemilih yang sakit;

2. Pemilih yang tertimpa bencana;

3. Pemilih yang menjadi tahanan;

4. Pemilih yang menjalankan tugas saat pemungutan suara.

d. Pemilih yang pindah domisili mengalami kesulitan mengurus formulir Model A Surat Pindah
Memilih.

e. PPS/PPK dalam melakukan pendataan DPTb tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, meliputi:

1. Tidak melakukan percermatan terhadap pendataan DPTb yang dilakukan oleh KPU
meliputi: 1) kebenaran identitas dalam DPT dengan KTP-el atau KK, 2) pengecekan data
pada DPT di tempat asal (Pasal 118 ayat (1) dan Pasal 122 ayat (1) PKPU No. 7 Tahun
2022)

2. Tidak meminta pemilih untuk menyerahkan dokumen bukti dukung alasan pemilih
terdaftar dalam DPT untuk pindah memilih (Surat KPU No. 695/PL.01-SD/14/2023)

3. Tidak meminta pemilih untuk menyerahkan dokumen bukti dukung alasan pemilih
terdaftar dalam DPT untuk pindah memilih, tidak memeriksa kelengkapan dokumen yang
dimaksud, dan/atau tidak mengunggah dokumen bukti dukung alasan pemilih terdaftar
dalam DPT untuk pindah memilih ke dalam Sidalih (Surat KPU No. 695/PL.01-SD/i
4/2023)

4. Memeriksa memberikan formulir Model A-Surat Pindah Memilih/ formulir Model A-Surat
Pindah Memilih LN kepada Pemilih DPTb/DPTbLN (Pasal 118 ayat (2) dan Pasal 122
ayat (1) PKPU No. 7 lahun 2022)

5. Tidak menyusun DPTb dengan menggunakan Formulir Model A Daftar Pemilih


Pindahan/formulir Model A-Daftar Pemilih Pindahan LN (pasal 119 ayat (1) dan Pasal 123
ayat (1) PKPU No. 7 Tahun 2022)

6. Tidak mencoret Pemilih yang terdaftar dalam DPTb dari DPT asal (pasal 119 ayat (3) dan
Pasal 123 ayat (3) PKPU No. 7 Tahun 2022)

7. Tidak melakukan rekapitulasi DPTb dengan menggunakan formulir Model A-Rekap


Pemilih Pindahan/formulir Model A PPLN-Rekap Daftar Pemilih Pindahan (pasal 119
ayat (2) dan Pasal 123 ayat (2) PKPU No. 7 Tahun 2022)

8. Memasukan pemilih DPTb dan DPK yang tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Pasal 116 ayat (3) dan pasal 120 ayat (3) PKPU No 7 tahun 2022)

f. Adanya rotasi dan/atau mutasi jabatan ke tempat lain dalam menjelang waktu 30 (tiga puluh)
hari sebelum hari pemungutan suara;

g. Jumlah pemilih DPTb dan DPK melebihi ketersediaan surat suara cadangan, yakni 2 % (dua
persen) dan DPT (Pasal 350 ayat (3) Undang-Undang No. 7 tahun 2017)

h. Tidak tercatatnya penduduk yang belum masuk DPT namun tidak terakomodir dalam DPK;

i. Pengawas Pemilu tidak diberikan akses untuk melihat Pemilih yang ditandai sebagai DPTb,
tidak memenuhi syarat (meninggal, alih status TNI/POLRI) dalam Sidalih;

j. Penyampalan DPTb per TPS dari PPS kepada KPPS melebihi batas maksimal paling lambat 1
(satu) hari sebelum hari pemungutan suara;

k. Kerawanan khusus adanya pemilih meninggal, alih status TNI, Polri, dan pemilih anomali
pada masa penyusunan DPTb dan DPK;

2) Fokus pengawasan :

a. Kepatuhan prosedur yang berdampak pada potensi pelanggaran administrasi terhadap :

1. Prosedur dan tata cara penyusunan data dan pemutakhiran daftar pemilih, pelanggaran
tindak pidana, dan pelanggaran etik penyelenggara Pemilu terhadap prinsip integritas,
profesionalitas, dan kemandirian;

2. Akurasi data pemilih;

b. Melakukan Pengawasan melekat terhadap pelaksanaan Penyusunan DPTb di PPS/PPK.

c. Memaksimalkan patroli Pengawasan Kawal Hak Pilih dengan cara:

1. Melakukan penelusuran terhadap pemilih meninggal dunia, alih status TNI/Polri, dan data
anomali pasca penetapan DPT;

2. Melakukan analisis data pemilih di Sidalih pasca penetapan DPT;


3. Menyampaikan saran perbaikan agar pemilih yang meninggal dunia, alih status dan
masyarakat sipil ke TNI/Polri namun masih terdaftar dalam DPT, dan anomali agar
divalidasi dan ditandai di Sidalih dan salinan DPT di TPS sehingga surat suara tersebut
tidak rawan disalahgunakan pada hari pemungutan suara;

4. Melakukan sosialisasi secara masif kepada Pemilih Baru dan terhadap ketentuan pindah
memilih dan penyerderhanaan prosedur pindah memilih;

d. Memastikan penyampaian DPTb per TPS kepada KPPS paling lambat 1 (satu) hari sebelum
hari pemungutan suara;

Demikian surat ini disampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Ketua,

Agus Sayuri

Anda mungkin juga menyukai