Anda di halaman 1dari 10

KPU KOTA PAGAR ALAM

KODE ETIK & KODE


PERILAKU
KELOMPOK PENYELENGGARA
PEMUNGUTAN SUARA
PINJI APRIANTO
ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM
KOTA PAGAR ALAM
Pagar Alam, 24 Januari 2024 DIVISI HUKUM DAN PENGAWASAN
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-undnag
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum menjadi Undang-undang;
2. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor Tahun 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, sebagaimana telah beberapa kali
diubah terkahir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor Tahun 12 Tahun 2023 tentang Perubahan
Kelima atas Peraturan Komisi Pemiluihan Umum Nomor 8 Tahun 2019 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan
Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota;
3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Tahun 2024;
4. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor Tahun 8 Tahun 2022 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Badan
Adhoc Penyelenggara Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
dan Walikota dan Wakil Walikota;
5. Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum;
6. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 337/HK.06.2-Kpt/01/KPU/VII/2020 tentang Pedoman Teknis
Pelanggaran Kode Etik, Kode Perilaku, Sumpah/Janji, dan/atau Pakta Integritas Anggota Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
(KPPS).
Untuk menjaga Integritas dan Profesionalitas, Penyelenggara Pemilu wajib menerapkan
prinsip-prinsip Penyelenggara Pemilu yang dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu:
1. INTEGRITAS, yang berpedoman pada prinsip
• Jujur,
• Mandiri,
• Adil, dan
• Akuntabel
2. PROFESIONALITAS, yang berpedoman pada prinsip
• Berkepastian hukum,
• Aksesibilitas,
• Tertib,
• Terbuka,
• Proporsional,
• Efektif,
• Efisien, dan
• Kepentingan Umum
KPPS dibentuk oleh PPS paling lambat 14 hari sebelum Pelaksanaan Pemungutan Suara yang beranggotakan 7
(tujuh) orang, terdiri dari Ketua merangkap Anggota dan 6 (enam) orang Anggota. Dalam melaksanakan tugas,
wewenang dan kewajibannya KPPS wajib berpedoman pada KODE PERILAKU.

Untuk menjaga integritas dan profesionalitas, KPPS wajib dan penyebarluasan informasi Pemilu;
berpedoman pada KODE PERILAKU: 12) Menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih, Peserta Pemilu
1) Netral atau tidak memihak salah satu Peserta Pemilu dan/atau dan para pemangku kepentingan sesuai dengan standar
tim kampanye; profesional administrasi Penyelenggaraan Pemilu;
2) Menghindari intervensi dari pihak lain dalam pengambilan 13) Bertindak berdasarkan standar operasional prosedur
keputusan sebagai Penyelenggara Pemilu; dan substansi profesi administrasi Pemilu dan Pemilihan;
3) Tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang 14) Berani menghadapi dan menerima konsekuensi keputusan;
atau atribut yang secara jelas menunjukkan keberpihakan 15) Menciptakan kondisi yang kondusif dalam Penyelenggaraan
kepada Peserta Pemilu; Pemilu;
4) Tidak memberitahukan dan menanyakan pilihan politiknya 16) Menyampaikan informasi terkait kepemiluan kepada
kepada orang lain; penyandang disabilitas, minoritas, dan kelompok marginal;
5) Menyampaikan informasi yang benar kepada publik sesuai 17) Memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas,
dengan data dan/atau fakta; minoritas, dan kelompok marginal untuk menggunakan hak
6) Melayani pemilih dalam memenuhi hak konstitusionalnya; pilihnya; dan
7) Memperlakukan dan memberi kesempatan yang sama setiap 18) Memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang
Peserta Pemilu; disabilitas, minoritas dan kelompok marginal untuk
8) Menaati aturan dan prosedur sesuai dengan ketentuan berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu.
peraturan perundang- undangan;
9) Tidak memberikan tafsiran pribadi terhadap suatu aturan yang
sudah ditetapkan;
10)Memberikan akses dan pelayanan kepada Pemilih, Peserta
Pemilu, dan para pemangku kepentingan lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
11) Memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka sosialisasi
Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara
Pemilu oleh Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu, adapun SANKSI
yang dimaksud meliputi

PELANGGARAN • Teguran Tertulis, berupa Peringatan;


PEMILU • Peringatan Keras; dan
• Pemberhentian Sementara.

(Pedoman ini bersifat


MENGIKAT dan WAJIB DIPATUHI)
MEKANISME PENANGANAN PELANGGARAN KODE ETIK & KODE PERILAKU
yang dilakukan oleh KPPS berdasarkan PENGAWASAN INTERNAL oleh KPU
Kabupaten/Kota
(Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 337/HK.06.2-Kpt/01/KPU/VII/2020)
ALUR PENANGANAN PELANGGARAN KODE ETIK & KODE PERILAKU yang
dilakukan oleh KPPS berdasarkan Laporan dan/atau Pengaduan
(Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 337/HK.06.2-Kpt/01/KPU/VII/2020)
ALUR PEMERIKSAAN & PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PENANGANAN
PELANGGARAN KODE ETIK & KODE PERILAKU OLEH BADAN ADHOC
(Keputusan Komisi Pemilihan Umum Nomor 337/HK.06.2-Kpt/01/KPU/VII/2020)
Untuk mengetahui produk-produk hukum dan hal-hal
yang berkaitan dengan kepemiluan secara uptodate,
silahkan kunjungi :
website :
https://jdih.kpu.go.id/sumsel/pagaralam/

instagram , Facebook dan Tik tok


TERIMA KASIH

www.kpu.sumsel.go.id @kpuprovinsisumsel @kpuprovsumsel KPU Provinsi Sumsel

Anda mungkin juga menyukai