Anda di halaman 1dari 76

KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

NOMOR 0207.1/PP.00.00/K1/01/2023

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU DAN PELAPORAN (SIGAPLAPOR)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (2)


Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun
2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran
Pemilihan Umum, serta untuk memberikan acuan teknis dalam
penggunaan sistem informasi penanganan pelanggaran pemilu
dan pelaporan sebagai sarana teknologi dalam penanganan
pelanggagan pemilihan umum bagi badan pengawas pemilihan
umum, badan pengawas pemilihan umum provinsi, dan badan
pengawas pemilihan umum kabupaten/kota;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a, perlu
menetapkan Keputusan Badan Pengawas Pemilihan Umum
tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Penggunaan Sistem
Informasi Penanganan Pelanggaran Pemilu dan Pelaporan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6109)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6832);
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi, dan Tata Kerja
Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum,
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, dan
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 141);
3. Peraturan Bawaslu Nomor 31 Tahun 2018 tentang Sentra
Penegakan Hukum Terpadu (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1566);
4. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi,
Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
dan Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 411);
5. Peraturan Bawaslu Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tata Kerja dan
Pola Hubungan Pengawas Pemilihan Umum (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 889);
6. Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penanganan
Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1073);
7. Peraturan Bawaslu Nomor 8 Tahun 2022 tentang Penyelesaian
Pelanggaran Administratif Pemilihan Umum (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1074);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGGUNAAN SISTEM
INFORMASI PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU DAN
PELAPORAN.

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Tata Cara Penggunaan


Sistem Informasi Penanganan Pelanggaran Pemilu
Dan Pelaporan (SigapLapor) sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
LAMPIRAN
KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 0207.1/PP.00.00/K1/01/2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGGUNAAN
SISTEM INFORMASI PENANGANAN PELANGGARAN
PEMILU DAN PELAPORAN

PETUNJUK TEKNIS
TATA CARA PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI PENANGANAN
PELANGGARAN PEMILU DAN PELAPORAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bawaslu sebagai lembaga yang diberikan kewenangan oleh Undang-
Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum memiliki visi sebagai
lembaga pengawas yang terpercaya, dengan salah satu misi Bawaslu yaitu
memperkuat sistem teknologi informasi untuk mendukung kinerja pengawasan,
penindakan serta penyelesaian sengketa Pemilu terintegrasi, efektif,
transparan dan aksesibel. Hal ini menjadi tantangan bagi Bawaslu untuk
mewujudkan penanganan pelanggaran Pemilu yang cepat, terintegrasi, efektif,
transparan dan aksesibel. Salah satu langkah untuk menjawab tantangan
tersebut adalah dengan memperkuat sistem teknologi informasi yang dapat
menunjang kinerja penanganan pelanggaran.
Dalam pelaksanaan Pemilu sebelumnya, pelayanan dan tata kelola
laporan dan temuan dipandang masih belum optimal. Hal ini tergambar dalam
kondisi sebagai berikut:
1. Pelaporan secara manual, hal ini tergambar dengan pelapor datang ke
kantor Bawaslu untuk mengisi formulir Laporan dugaan pelanggaran;
2. Pengelolaan data pelanggaran dan pengarsipan dokumen penanganan
pelanggaran yang belum optimal. Pengelolaan data penanganan
pelanggaran masih diinput secara manual dan arsip dokumen penanganan
pelanggaran berupa dokumen fisik;
3. Keterbatasan sarana informasi penanganan pelanggaran. Pelapor atau
masyarakat harus mendatangi kantor Bawaslu untuk bertanya mengenai
perkembangan informasi penanganan pelanggaran.

Atas kondisi tersebut, menghadapi Pemilu 2024, Bawaslu menyiapkan


langkah strategis dengan peningkatan layanan penanganan pelanggaran
melalui Sistem Informasi Penanganan Pelanggaran Pemilu dan Pelaporan atau
yang selanjutnya disebut SiGapLapor.

SiGapLapor hadir sebagai inovasi untuk memenuhi kebutuhan Bawaslu


dan tuntutan masyarakat akan layanan penanganan pelanggaran yang cepat,
murah, sederhana dan mudah diakses. SiGapLapor secara resmi telah
diluncurkan pada tanggal 31 Oktober 2022. Penggunaan SiGapLapor juga
telah diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 7 tahun 2022 tentang
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum. Pada
ketentuan penutup dalam Peraturan Bawaslu Nomor 7 tahun 2022 disebutkan
akses penyampaian laporan melalui SiGapLapor harus sudah tersedia paling
lama 6 (enam) bulan terhitung sejak peraturan diundangkan. Waktu 6 (enam)
bulan tersebut akan digunakan untuk sosialisasi dan penyiapan sarana dan
prasarana penggunaan SiGapLapor di seluruh Indonesia. Meskipun demikian,
layanan terhadap informasi penanganan pelangaran di seluruh Indonesia
diharapkan sudah dapat diakses oleh pelapor dan masyarakat. Oleh karenya
penggunaan SiGapLapor di Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota sudah dapat dilaksanakan sebagai layanan informasi dan
transparansi proses penanganan pelanggaran. Oleh karena hal tersebut,
penting untuk menerbitkan petunjuk teknis penggunaan SiGapLapor sebagai
panduan bagi Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota
tentang tata cara penggunaan SiGapLapor sebagai layanan informasi data,
proses dan hasil penanganan pelanggaran pemilu 2024.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Meningkatkan mutu pelayanan penanganan pelanggaran dengan
menyajikan informasi data, proses, dan hasil penanganan pelanggaran
dengan cepat, akurat dan mudah.
2. Tujuan
a. Memberikan panduan bagi Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota dalam menggunakan SiGapLapor sebagai sarana
layanan informasi data, proses dan hasil penanganan pelanggaran.
b. Menghindari kesalahan bagi Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota dalam penggunaan SiGapLapor.

C. Ruang Lingkup
Petunjuk teknis memiliki ruang lingkup bagi Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan
Bawaslu Kabupaten kota dalam menggunakan SiGapLapor sebagai alat kerja
pada penanganan pelanggaran dalam menginput proses dan hasil
penanganan pelanggaran.

D. Pengertian Umum
Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan :
1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana
kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Badan Pengawas Pemilu yang selanjutnya disebut Bawaslu adalah
lembaga Penyelenggara Pemilu yang mengawasi penyelenggaraan Pemilu
di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Badan Pengawas Pemilu Provinsi yang selanjutnya disebut Bawaslu
Provinsi adalah badan yang mengawasi penyelenggaraan Pemilu di
wilayah Provinsi, termasuk Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh.
4. Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut
Bawaslu Kabupaten/Kota adalah badan untuk mengawasi
penyelenggaraan Pemilu di wilayah Kabupaten/Kota, termasuk Panitia
Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Provinsi Aceh.
5. Pengawas Pemilu adalah lembaga yang mengawasi penyelenggaraan
Pemilu yang meliputi Badan Pengawas Pemilu, Badan Pengawas Pemilu
Provinsi, Badan Pengawas Pemilu Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas
Pemilu Kecamatan atau nama lain, Panitia Pengawas Pemilu
Kelurahan/Desa, Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri, dan Pengawas
Tempat Pemungutan Suara.
6. Petugas adalah pegawai yang ditunjuk atau diberikan tugas dalam
melaksanakan proses penanganan pelanggaran
7. Sistem Informasi Penanganan Pelanggaran Pemilu dan Pelaporan yang
selanjutnya SigapLapor adalah sarana teknologi informasi pelaporan dan
penanganan Pelanggaran Pemilu.
8. Back end adalah istilah pada pemrograman yang merupakan bagian dari
aplikasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan yang tak
terlihat oleh umum, seperti bagaimana data disimpan, diolah serta
ditransaksikan
9. Front end adalah istilah pemrograman yang merupakan bagian yang dapat
terlihat langsung oleh masyarakat umum

BAB II
PELAKSANAAN

A. Penerimaan Laporan/Temuan Pelanggaran Pemilu melalui aplikasi


SiGapLapor
Petugas penerima laporan selanjutnya disebut petugas, menerima Laporan/
Temuan pelanggaran pemilu secara langsung di kantor Pengawas Pemilu
dengan Langkah sebagai berikut:
1. Petugas memastikan Pelapor atau Penemu sudah memiliki akun
SiGapLapor sebagai Pelapor atau Penemu;
2. Jika Pelapor atau Penemu belum memilki akun SiGapLapor maka petugas
membuatkan akun SiGapLapor dengan tahapan sebagai berikut :
a. Cara membuat akun Pelapor/Penemu:
1) Petugas membuka laman backend SiGapLapor dengan nama
sigaplapor.bawaslu.go.id/be
2) Petugas memasukan username dan password sesuai dengan tingkat
Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten Kota.

3) Petugas memilih menu User Pelapor dan selanjutnya mengklik


icon tambah pada pojok kanan atas dan muncul laman sebagai
berikut.

Selanjutnya muncul isian data sebagai berikut :


Adapun penjelasan data yang harus diisi dan dipilih adalah sebagai
berikut:
Nama Diisi dengan nama lengkap pelapor atau penemu
sesuai dengan kartu identitas
Jenis Petugas memillih salah satu jenis identitas
Identitas Pelapor/Penemu diantaranya KTP, Pasport dan
SIM

Nomor Diisi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK)


Identitas Pelapor atau Penemu
Kategori • Petugas memilih salah satu jenis kategori
Pelapor Pelapor/Penemu diantaranya WNI, Peserta
Pemilihan atau Pemilu, Pemantau dan/atau
Pengawas
• Dalam hal akun akan digunakan untuk
menginput Temuan maka kategori Pelapor
dipilih kategori Pengawas
Tempat lahir Diisi tempat lahir Pelapor/Penemu sesuai dengan
identitas
Tanggal Diisi tanggal lahir Pelapor/Penemu sesuai dengan
lahir identitas
Jenis Diisi dengan memilih salah satu jenis kelamin
Kelamin diantaranya laki-laki atau perempuan
Pekerjaan • Diisi dengan memilih kategori pekerjaan
diantaranya : TNI, Polisi, ASN, Guru, Lainya
• Terhadap jenis pekerjaan yang tidak termasuk
dalam kategori tersebut maka memilih kategori
lainya dan diisi sesuai dengan pekerjaan
Pelapor
Jabatan Diisi dengan jabatan Pelapor/Penemu sesuai
dengan jenis pekerjaan Pelapor/Penemu
Kewargane Petugas memilih salah satu kewarganegaraan
garaan WNI atau WNA
Alamat Diisi dengan alamat sesuai dengan identitas
Pelapor/Penemu
Provinsi Diisi dengan Provinsi sesuai dengan indentitas
Pelapor/Penemu
Kabupaten/ Diisi dengan Kabupaten/Kota sesuai dengan
Kota indentitas Pelapor/Penemu
HP • Diisi dengan nomor Handphone
Pelapor/Penemu
• Nomor handphone tersebut berfungsi
sebagai notifikasi kepada Pelapor untuk
pemberitahuan perkembangan laporan
yang terintegrasi dengan whatsapp
Email Diisi dengan email Pelapor/Penemu
Username Petugas membuatkan username untuk
Pelapor/Penemu yang selanjutnya diberikan
kepada Pelapor/Penemu untuk dijaga
kerahasiannya
Sandi Petugas membuatkan sandi untuk
Pelapor/Penemu yang selanjutnya diberikan
kepada pelapor untuk dijaga kerahasiannya

4) Petugas memastikan seluruh data Pelapor/Penemu sudah


terisi dengan benar dan selanjutnya mengklik icon Simpan
5) Setelah petugas mengklik icon Simpan, akan muncul laman
Konfirmasi Pendaftaran

b. Cara aktivasi akun Pelapor/Penemu


1) Petugas memilih menu User Pelapor, kemudian klik tombol
Aksi pada nama Pelapor/Penemu
2) Petugas memilih tombol Tampil, kemudian akan muncul data
Pelapor/Penemu

3) Petugas memastikan kembali data Pelapor/Penemu yang


sudah diinput sudah terisi dengan benar dan sesuai dengan
identitas Pelapor/Penemu
4) Apabila data Pelapor/Penemu sudah sesuai, maka petugas
mengklik tombol Aktifkan
Selanjutnya muncul pop up pengaktifan akun. Kemudian klik
tombol OK apabila data Pelapor/Penemu sudah sesuai

5) Apabila petugas ingin mengirimkan Notifikasi kepada


Pelapor/Penemu, petugas dapat mengklik tombol Notifikasi.
Tombol Notifikasi digunakan untuk memberitahukan
informasi kepada Pelapor atau Penemu apabila Pelapor atau
Penemu membuat akun SiGapLapor secara mandiri
6) Apabila terdapat kekeliruan dalam mengisi data pada
pembuatan akun Pelapor/Penemu maka petugas mengklik
tombol Tidak Valid dan petugas kembali membuat akun
7) Tombol Back digunakan untuk kembali ke halaman User
Pelapor
8) Petugas memastikan status Pelapor/Penemu yang awalnya
Tidak Aktif berubah menjadi Aktif

3. Setelah petugas mebuat akun Pelapor/Penemu, maka petugas


membuat Laporan Pemilu di SiGapLapor
a. Petugas memilih menu Pelanggaran Pemilu. Menu Pelangggaran
Pemilu adalah kategori untuk input Laporan atau Temuan Pemilihan
Umum Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupaten/Kota. kemudian memilih sub menu
Pelaporan dan akan muncul laman sebagai berikut:

b. Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas


dan muncul laman sebagai berikut:
c. Petugas mengisi Pelaporan Pelanggaran Pemilu. Adapun data yang
harus diisi dan dipilih adalah sebagai berikut:
STEP 1 (Peristiwa)
Pelapor Petugas memilih Nama Pelapor/penemu yang akan
diinput Laporannya

Kategori Petugas memilih salah satu Kategori Laporan yang


terdiri dari:
- Pemilu Presiden/Wakil Presiden
- Pemilu DPR
- Pemilu DPRD Provinsi
- Pemilu DPRD Kabupaten/Kota
- Pemilu DPD

Petugas kemudian memilih Provinsi dan


Kabupaten/Kota sesuai dengan kategori daerah
pemilihan, seperti :
- Memilih Provinsi sesuai dengan daerah
Pemilihan Umum untuk Pemilu DPR, DPD, dan
DPRD Provinsi
- Memilih Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk
Pemilihan Umum DPRD Kabupaten/Kota
- Untuk Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden tidak muncul kategori Provinsi dan
Kabupaten/Kota

Waktu Diisi dengan waktu kejadian dugaan pelanggaran


Kejadian Pemilu dan memastikan jam kejadian diinput sesuai
dengan waktu kejadian

Tanggal Diisi dengan tanggal diketahui dugaan pelanggaran


Diketahui Pemilu dan memastikan jam kejadian diinput sesuai
dengan waktu kejadian
No Offline - Jika petugas menginput Laporan secara
langsung pada SiGapLapor maka Nomor Offline
tidak perlu diisi
- Dalam hal terdapat kendala dalam mengakses
SiGapLapor maka penerimaan Laporan
dilakukan secara manual dan selanjutnya
petugas menginput nomor Laporan pada
kategori No Offline sesuai dengan nomor yang
sudah diterima sebelumnya secara manual.
Peristiwa Diisi dengan uraian singkat atau garis besar dugaan
Singkat pelanggaran Pemilu
Tempat Diisi dengan memilih salah satu tempat kejadian
Kejadian dugaan pelanggaran Pemilu (Dalam Negeri atau Luar
Negeri)

Apabila dugaan pelanggaran Pemilu terjadi di dalam


Negeri, petugas mengisi tempat kejadian dugaan
pelanggaran Pemilu yang terdiri dari Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Alamat terjadinya dugaan
pelanggaran Pemilu

Apabila dugaan pelanggaran Pemilu terjadi di luar


Negeri, petugas mengisi alamat dan Negara terjadinya
dugaan pelanggaran Pemilu
Setelah menyelesaikan STEP 1, petugas kemudian mengklik
tombol Next untuk lanjut ke STEP berikutnya.

STEP 2 (Terlapor)
- Petugas mengklik ikon Tambah Terlapor untuk menginput
nama terlapor.

- Petugas mengisi data Terlapor yang terdiri dari Nama


Terlapor, Alamat Terlapor, dan Nomor Handphone
Terlapor
- Petugas dapat mengisi data Terlapor lebih dari 1 (satu)
- Apabila petugas ingin menghapus data Terlapor, petugas
dapat mengklik ikon Hapus
Setelah menyelesaikan STEP 2, petugas kemudian mengklik
tombol Next untuk lanjut ke STEP berikutnya.

STEP 3 (Saksi)
- Petugas mengklik ikon Tambah Saksi untuk menginput
nama saksi

- Petugas mengisi data Saksi yang terdiri dari Nama Saksi,


Alamat Saksi, dan Nomor Handphone Saksi
- Petugas dapat mengisi data Saksi lebih dari 1 (satu)
- Apabila petugas ingin menghapus data Saksi, petugas
dapat mengklik ikon Hapus

Setelah menyelesaikan STEP 3, petugas kemudian mengklik


tombol Next untuk lanjut ke STEP berikutnya.

STEP 4 (Bukti)
- Petugas mengklik ikon Tambah Bukti untuk menginput
nama bukti.
- Petugas mengisi deskripsi bukti yang disampaikan oleh
Pelapor
- Apabila petugas ingin menghapus data bukti, petugas
dapat mengklik ikon Hapus

Setelah menyelesaikan STEP 4, petugas kemudian mengklik


tombol Next untuk lanjut ke STEP berikutnya.

STEP 5 (Uraian Singkat)


Petugas mengisi Uraian Singkat yang berisi kronologis,
waktu, tempat, dan diketahuinya terjadinya dugaan
pelanggaran Pemilu

Setelah menyelesaikan STEP 5, petugas kemudian mengklik


tombol Finish untuk menyelesaian penginputan Laporan.
Kemudian Laporan yang dibuat akan muncul di laman
Pelaporan Pelanggaran Pemilu.

d. Petugas melakukan validasi dengan cara Validasi Laporan


1) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu
Pelaporan
2) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan divalidasi melalui
kolom search
3) Petugas memilih ikon Aksi dan akan muncul sub menu tombol
sebagai berikut:

Tampil - Digunakan untuk melihat Laporan yang telah


diinput. Menu ini berfungsi agar petugas
dapat memastikan laporan yang diinput
sudah sesuai atau belum sesuai
Ubah - Digunakan untuk mengubah Laporan yang
telah diinput
Validasi - Menu validasi dokumen digunakan untuk
Dokumen memvalidasi Laporan/Temuan yang telah
diinput
Cetak Digunakan untuk mencetak:
- Laporan (B.1)
- Tanda Terima Laporan (B.3)
- Tanda Terima Perbaikan Laporan
(B.3.1)
Hapus Digunakan untuk menghapus Laporan yang
telah diinput

4) Petugas penerima Laporan memeriksa kelengkapan


dokumen Laporan (Bukti, Foto Copy KTP, dll) sesuai dengan
ketentuan Peraturan Bawaslu Nomor 7 tahun 2022.
5) Petugas mencetak Laporan (B.1) dan Tanda Terima Laporan
(B.3) untuk kemudian diberikan kepada Pelapor dengan
tujuan mendapatkan konfirmasi kesesuaian isi Laporan
Dugaan Pelanggaran.
6) Setelah Pelapor mengkonfirmasi kesesuaian isi Laporan
Dugaan Pelanggaran, petugas dapat memvalidasi laporan
dengan cara mengklik tombol Aksi dan pilih sub menu
Validasi Laporan kemudian akan muncul laman sebagai
berikut:
7) Petugas kemudian melakukan validasi dengan cara memilih
Laporan Divalidasi dan mengisi tahapan Pemilu yang
sedang berjalan pada saat terjadinya dugaan pelanggaran,
tahapan Pemilu tersebut diantaranya:

8) Apabila laporan sudah sesuai, petugas dapat mengklik ikon


Simpan pada SiGapLapor dan akan muncul pop up:
9) Tombol notifikasi digunakan untuk memberitahukan kepada
Pelapor/Penemu apabila Pelapor/Penemu menginput
Laporan secara mandiri.

10) Petugas mencetak Laporan (B.1) dan Tanda Terima Laporan


(B.3) yang sudah terdapat nomor untuk kemudian dimintakan
paraf dan tanda tangan Pelapor.
11) Pada menu pelaporan kolom status akan berubah dari Input
Laporan menjadi Validasi Pelaporan
4. Cara Input Sub Menu Kajian Awal
a. Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu
Kajian Awal.
b. Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok
kanan atas dan muncul laman sebagai berikut:

c. Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Kajian


Awal melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih.
d. Petugas menginput secara singkat hasil kajian awal pada
kolom Kajian Awal.
e. Petugas mengunggah file kajian awal yang sudah
ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen
Kajian Awal.
f. Petugas memilih Kategori berdasarkan hasil Kajian Awal
dengan pilihan sebagai berikut:

Kategori Kondisi
Registrasi 1. Diregistrasi dan ditangani di tempat
melapor
2. Diregistrasi dan dilimpahkan ke
Bawaslu pada tingkat bawahnya
3. Diregistrasi dan diteruskan ke
Bawaslu pada tingkat di atasnya
Tidak Diregistrasi Tidak Diregistrasi karena tidak
karena tidak memenuhi syarat formil dan materil
berdasarkan hasil kajian awal
memenuhi syarat
formil dan materil
Melengkapi Belum diregistrasi dan meminta Pelapor
dokumen untuk melengkapi dokumen
berdasarkan hasil kajian awal
Tidak Diregistrasi Tidak diregistrasi karena dicabut
karena dicabut
Kajian awal tidak Kajian awal tidak diregistrasi karena
diregistrasi sudah ditangani
karena sudah
ditangani

g. Apabila memilih kategori Registrasi maka akan muncul


kategori selanjutnya sebagai berikut:

User Kategori Kondisi


Bawaslu RI Ditangani - Ditangani di Bawaslu RI
Bawaslu di ketika mendapatkan
tempat penerusan dari Bawaslu
dilimpahkan/diter Provinsi
uskan
Dilimpahkan - Diterima oleh Bawaslu
RI dan dilimpahkan ke
Bawaslu Provinsi atau
Bawaslu
Kabupaten/Kota untuk
diregistrasi
- Petugas mengunggah
Surat Pelimpahan
Ditangani Diterima dan diregistrasi
Bawaslu tempat oleh Bawaslu RI
melapor
Bawaslu Ditangani - Ditangani oleh Bawaslu
Provinsi Bawaslu di Provinsi ketika
tempat mendapatkan
dilimpahkan/ penerusan/pengambilali
diteruskan han dari Bawaslu
Kabupaten/Kota
- Ditangani oleh Bawaslu
Provinsi ketika
mendapat limpahan dari
Bawaslu RI
Dilimpahkan - Diterima oleh Bawaslu
Provinsi dan
dilimpahkan ke
Bawaslu
Kabupaten/Kota
- Petugas mengunggah
Surat Pelimpahan
Diteruskan - Diterima oleh Bawaslu
Provinsi dan diteruskan
untuk diambilalih oleh
Bawaslu RI
- Petugas mengunggah
Surat Penerusan
Ditangani Diterima dan diregistrasi
Bawaslu tempat oleh Bawaslu Provinsi
melapor
Bawaslu Ditangani Ditangani oleh Bawaslu
Kabupaten Bawaslu di Kabupaten/Kota ketika
/Kota tempat mendapat limpahan dari
dilimpahkan/diter Bawaslu Provinsi
uskan
Diteruskan - Diterima oleh Bawaslu
Kabupaten/Kota dan
diteruskan untuk
diambilalih oleh
Bawaslu Provinsi
- Petugas mengunggah
Surat Penerusan
Ditangani Diterima dan diregistrasi
Bawaslu tempat oleh Bawaslu
melapor Kabupaten/Kota

a) Petugas kemudian memilih 1 (satu) atau lebih jenis dugaan


pelanggaran sesuai dengan hasil kajian awal yang
diantaranya adalah:

Dugaan Keterangan
Pelanggaran
Dugaan Petugas dapat memilih 1 (satu) trend Pasal
pelanggaran dugaan pelanggaran atau lebih sesuai dengan
pidana hasil kajian awal
Dugaan - Petugas dapat memilih 1 (satu) trend dugaan
pelanggaran pelanggaran kode etik atau lebih sesuai
kode etik dengan kajian awal
- Jika tidak ada pilihan trend yang sesuai, maka
petugas dapat mengusulkan trend dugaan
pelanggaran baru kepada Admin SiGapLapor
di Bawaslu RI
Dugaan - Petugas dapat memilih 1 (satu) trend dugaan
pelanggaran pelanggaran administrasi atau lebih sesuai
administrasi dengan kajian awal
- Jika tidak ada pilihan trend yang sesuai, maka
petugas dapat mengusulkan trend dugaan
pelanggaran baru kepada Admin SiGapLapor
di Bawaslu RI
- Petugas harus menginput Nomor Berita
Acara Registrasi Administrasi
- Petugas harus mengunggah dokumen Berita
Acara Registrasi Administrasi sesuai dengan
Formulir Model ADM.BA-REG yang sudah
ditandatangani dalam bentuk .pdf

Dugaan - Dugaan pelanggaran hukum lainnya dapat


pelanggaran dipilih apabila petugas telah memilih salah
hukum satu dari jenis dugaan pelanggaran Pemilu
lainnya - Petugas dapat memilih 1 (satu) trend dugaan
pelanggaran hukum lainnya atau lebih
sesuai dengan kajian awal
- Jika tidak ada pilihan trend yang sesuai,
maka petugas dapat mengusulkan trend
dugaan pelanggaran baru kepada Admin
SiGapLapor di Bawaslu RI

b) Apabila seluruh data kajian awal sudah lengkap, maka


petugas dapat mengklik ikon Simpan Final.
c) Apabila hasil kajian awal melengkapi dokumen, maka petugas
dapat mengklik ikon Simpan Draft.
d) Apabila pelapor melengkapi dokumen sesuai dengan batas
waktu yang ditentukan, maka petugas klik Aksi kemudian pilih
sub menu Dokumen Perbaikan Laporan dan klik Tambah,
dan seterusnya menginput kelengkapan dokumen yang
diberikan Pelapor.

e) Untuk mencetak tanda terima perbaikan laporan, petugas


masuk ke menu pelaporan, memilih tombol Aksi dan cetak
B3.1 maka akan muncul dokumen B3.1 dalam format pdf.
seperti:
f) Apabila dokumen tidak dilengkapi dalam waktu 2 (dua) hari
kerja, maka petugas tetap melakukan Simpan Final.

5. Cara Input Sub Menu Undangan


Sub menu Undangan merupakan menu untuk menyampaikan undangan
kepada Pelapor melalui SiGapLapor dan Pelapor dapat melihat
undangan tersebut melalui akun SiGapLapor pada menu e-panggilan.
Cara menginput undangan dengan Langkah sebagai berikut:
a) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu Undangan
b) Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas

c) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Undangan


melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih
d) Petugas menginput secara singkat isi dari Undangan pada kolom
Catatan Undangan. Seperti; waktu, tempat klarifikasi dan hal-hal lain
yang ingin diinfokan kepada Pelapor.

e) Petugas mengunggah file Undangan yang sudah ditandatangani


dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen Undangan lalu klik Simpan
f) Petugas dapat memilih ikon Aksi dan akan muncul sub menu tombol
sebagai berikut:
Tampil Digunakan untuk melihat Undangan yang
telah diinput
Ubah Digunakan untuk mengubah Undangan yang
telah diinput
Hapus Digunakan untuk menghapus Undangan
yang telah diinput

6. Cara Input Sub Menu Jadwal Klarifikasi


Sub menu klarifikasi merupakan menu untuk menginput data, dokumen
dan proses klarifikasi. Berikut cara menginput data, dokumen dan proses
klarifikasi:
a) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu Jadwal
Klarifikasi.
b) Petugas selanjutnya mengklik icon tambah pada pojok kanan atas
dan muncul laman sebagai berikut:
c) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Jadwal
Klarifikasi melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih.

d) Petugas dapat menambahkan Kuasa Hukum apabila terdapat


Kuasa Hukum. Dalam hal pelapor tidak memilki kuasa hukum
maka petugas menginput kata “Tidak Ada Kuasa Hukum”.
e) Petugas kemudian klik ikon Simpan.
f) Petugas dapat memilih ikon Aksi dan akan muncul sub menu
tombol sebagai berikut:
Tampil Digunakan untuk melihat rincian klarifikasi yang
telah diinput
Proses Digunakan untuk melihat dan menambahkan jadwal
klarifikasi
Berkas Digunakan untuk melihat dan menambahkan berkas
yang berhubungan dengan klarifikasi. Seperti
dokumen tambahan yang diserahkan pada saat
klarifikasi
Ubah Digunakan untuk mengubah Jadwal Klarifikasi yang
telah diinput
Hapus Digunakan untuk menghapus Jadwal Klarifikasi yang
telah diinput

g) Cara menambahkan Proses Jadwal Klarifikasi


- Petugas dapat memilih ikon Aksi dan klik sub menu Proses
- Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok
kanan atas dan muncul laman sebagai berikut
- Petugas memilih tahapan yang sesuai dengan tahap
klarifikasi.

- Petugas memilih Hari proses penanganan pelanggaran (hari


ke-1 sampai ke-14).
- Petugas memilih tanggal proses penanganan pelanggaran.
- Petugas dapat menginput pada kolom Proses terkait
dengan agenda atau proses klarifikasi secara umum.
Seperti; pihak yang diklarifikasi, dan informasi yang patut
disampaikan pada publik dalam proses klarifikasi tersebut.
- Pada kolom keterangan dapat diisi catatan-catatan pada
proses klarifikasi seperti keterangan kehadiran pihak yang
akan diklarifikasi atau informasi lainnya yang patut
disampaikan ke publik.
- Setelah input proses klarifikasi, selanjutnya terdapat menu
Aksi pada proses klarifasi yang telah diinput. Adapun pilihan
menu Aksi tersebut adalah:

Tampil Digunakan untuk melihat rincian


jadwal klarifikasi yang telah diinput
Dokumen Untuk menginput BA Acara
Klarifikasi, atau BA acara
Pembahasan dalam bentuk Pdf
Ubah Digunakan untuk mengubah Jadwal
Klarifikasi yang telah diinput
Hapus Digunakan untuk menghapus Jadwal
Klarifikasi yang telah diinput

h) Cara menambahkan Berkas Klarifikasi


- Petugas dapat memilih ikon Aksi dan klik sub menu Berkas
- Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok
kanan atas.
- Petugas menginput judul dokumen/berkas yang diserahkan
pada kolom Yang diserahkan
- Petugas menginput jumlah dokumen/berkas yang
diserahkan pada kolom Banyak
- Petugas menginput uraian singkat terkait proses
penyerahan berkas pada kolom Keterangan
- Petugas menginput nama pihak yang menyerahkan berkas

7. Cara Input Sub Menu Pemeriksaan


Pemeriksaan merupakan sub menu untuk menyampaikan mekanisme
pemeriksaan kepada Pelapor/Penemu dengan langkah sebagai berikut:
a. Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu
Pemeriksaan.
b. Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas
dan muncul laman sebagai berikut:
c. Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Pemeriksaan
melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih.

d. Petugas menginput informasi terkait dengan mekanisme


pemeriksaan pada Catatan Pemeriksaan.
e. URL Streaming diisi dengan link yang akan digunakan untuk
pemeriksaan secara daring.
f. Petugas kemudian klik ikon Simpan apabila data yang diinput sudah
lengkap.
g. Untuk membatalkan penginputan, petugas dapat klik ikon Batalkan.
h. Petugas dapat memilih ikon Aksi dan akan muncul sub menu tombol
sebagai berikut:
Tampil Digunakan untuk melihat Pemeriksaan yang
telah diinput
Ubah Digunakan untuk mengubah Pemeriksaan
yang telah diinput
Hapus Digunakan untuk menghapus Pemeriksaan
yang telah diinput

8. Cara Input Sub Menu Sidang


Menu sidang digunakan untuk menginput jadwal sidang pada dugaan
pelanggaran administrasi dengan langkah sebagai berikut:
a. Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu Sidang.
b. Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas
dan muncul laman sebagai berikut:

c. Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Sidang melalui


kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih.

d. Petugas dapat menambahkan Kuasa Hukum apabila terdapat Kuasa


Hukum, dalam hal laporan tidak ada kuasa hukum ditulis dengan
kalimat “Tidak terdapat kuasa hukum”.
e. Petugas kemudian klik ikon Simpan apabila data yang diinput sudah
lengkap.
f. Untuk membatalkan penginputan, petugas dapat klik ikon Batalkan.
g. Petugas dapat memilih ikon Aksi dan akan muncul sub menu sebagai
berikut:
Tampil Digunakan untuk melihat rincian sidang yang telah
diinput
Proses Digunakan untuk melihat proses sidang. Petugas
dapat menambah proses sidang dengan cara
mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas dan
muncul laman sebagai berikut:

Pada kolom Tahapan apabila diisi dengan tahapan


pembacaan putusan maka petugas menginput salinan
putusan pelanggaran administrasi Pemilu.

Selanjutnya petugas menambahkan dokumen


putusan dengan memilih Aksi dan pilih menu
Dokumen
Berkas Digunakan untuk melihat dan menginput berkas
sidang. Petugas dapat menambahkan berkas sidang
dengan cara mengklik icon Tambah pada pojok kanan
atas dan muncul laman sebagai berikut:

Risalah Digunakan untuk melihat dan menginput risalah


sidang. Petugas dapat menambah risalah sidang
dengan cara mengklik icon Tambah pada pojok kanan
atas dan muncul laman sebagai berikut:

Untuk jenis dokumen yang diunggah adalah format


.pdf dan format audio
Amar Digunakan untuk melihat dan menginput amar
Putusan putusan. Petugas dapat menambah amar putusan
dengan cara mengklik icon Tambah pada pojok kanan
atas dan muncul laman sebagai berikut:

Petugas menginput amar putusan pada kolom putusan


secara singkat dan jelas.
Ubah Digunakan untuk mengubah Pemeriksaan yang telah
diinput
Hapus Digunakan untuk menghapus Pemeriksaan yang telah
diinput

h. Pada setiap pemeriksaan, terdapat Berita Acara sidang. Petugas


menambahkan Berita Acara sidang dengan tahapan sebagai
berikut:
- Memilih Laporan yang akan diinput dokumen sidang dan
mengklik icon Aksi, maka selanjutnya memilih menu Proses
dengan tampilan
- Setelah memlih Proses, terdapat tampilan tahapan
persidangan yang sudah diinput petugas, selanjutnya klik
icon Aksi dan memilih Dokumen dengan tampilan:

- Dengan telah memilih Dokumen, selanjutnya klik Tambah


pada pojok kanan atas dan selanjutnya tambahkan dokumen
Berita Acara Sidang.

9. Cara Input Sub Menu Putusan/ Keputusan Tindaklanjut


Menu ini digunakan untuk menginput putusan terhadap pemantauan
tindak lanjut terhadap rekomendasi atau putusan Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten Kota. Seperti putusan Pengadilan
Negeri, Pengadilan Tinggi, Surat Keputusan KPU, dll.
a) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu
Putusan/Keputusan Tindak Lanjut
b) Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas
dan muncul laman sebagai berikut:

c) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput


Putusan/Keputusan Tindak Lanjut melalui kolom Laporan,
kemudian klik tombol Pilih. Selanjutnya muncul tampilan sebagai
berikut:

Untuk keterangan pengisian sebagai berikut :


Putusan Petugas menginput secara singkat amar
dari Putusan/Keputusan
No Putusan Menginput nomor Putusan/Keputusan
File Putusan Upload dokumen putusan/keputusan
tindaklanjut dalam format pdf
d) Dalam hal terdapat beberapa Putusan/Keputusan Tindak
Lanjut dalam satu Laporan/Temuan maka dapat ditambahkan
dengan mengklik Aksi dan selanjutnya memilih Dokumen:

Setelah mengklik Dokumen, maka akan muncul sebagai


berikut:

Petugas mengklik tombol Tambah dan selanjutnya


memasukan amar, Nomor Putusan, dan File
Putusan/Keputusan Tindak Lanjut.

10. Cara Input Sub Menu Kajian Akhir


a) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu Kajian
Akhir.
b) Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas
dan muncul laman sebagai berikut:
c) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Kajian Akhir
melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih.
d) Petugas menginput secara singkat isi dari Kajian Akhir pada kolom
Kajian Akhir.
e) Petugas mengunggah file Kajian Akhir yang sudah ditandatangani
dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen.

f) Petugas memilih kategori Kajian Akhir sesuai dengan hasil Kajian


Akhir sebagai berikut:
Kategori Kondisi
Tidak terbukti Apabila hasil putusan menyatakan
Laporan tidak terbukti
Pelanggaran pidana Apabila hasil putusan menyatakan
Laporan merupakan pelanggaran
pidana
Pelanggaran Apabila hasil putusan menyatakan
administrasi Laporan merupakan pelanggaran
administrasi
Pelanggaran kode etik - Apabila hasil putusan menyatakan
Laporan merupakan pelanggaran
kode etik
Netralitas ASN - Apabila hasil putusan menyatakan
Laporan merupakan pelanggaran
netralitas ASN
Per UU Lainnya - Apabila hasil putusan menyatakan
Laporan merupakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan
lainnya

g) Apabila terdapat rekomendasi, petugas dapat menginput


Nomor Rekomendasi sesuai dengan penomoran.
h) Petugas mengunggah dokumen Rekomendasi pada kolom
File Rekomendasi.
i) Petugas dapat memilih 1 (satu) atau lebih Trend Pelanggaran
j) Petugas kemudian klik ikon Simpan apabila data yang diinput
sudah lengkap.
k) Untuk membatalkan penginputan, petugas dapat klik ikon
Batalkan.

11. Cara Input Sub Menu Status Laporan


a) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu Status.
b) Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok kanan atas.
c) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput Status
Laporan melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol Pilih.

d) Petugas memilih status laporan sesuai dengan hasil kajian akhir,


Pelanggaran atau Bukan Pelanggaran

e) Petugas menginput secara singkat isi dari Status Laporan pada


kolom Catatan.
f) Petugas mengunggah slide dokumen Status Laporan dalam format
.gif, jpeg, png ukuran 350px x 350px.
g) Petugas mengunggah file Status Laporan yang sudah
ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen.
h) Petugas kemudian klik ikon Simpan apabila data yang diinput sudah
lengkap.
i) Untuk membatalkan penginputan, petugas dapat klik ikon Batalkan.

12. Cara Input Sub Menu Tindak Lanjut


Menu Tindak Lanjut merupakan menu untuk menginput hasil
pemantauan terhadap tindak lanjut atas rekomendasi atau putusan
Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota. Dapat
dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a) Petugas membuka menu Pelanggaran Pemilu sub menu
Tindak Lanjut.
b) Petugas selanjutnya mengklik icon Tambah pada pojok
kanan atas.
c) Petugas kemudian mencari Laporan yang akan diinput
Tindak Lanjut melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol
Pilih.

d) Petugas dapat memilih Status yaitu Tindak Lanjut atau Tidak


Tindak Lanjut dengan memilih pada kolom Status.
e) Selanjut akan memunculkan pilihan status pemantauan
tindak lanjut terhadap rekomendasi/putusan tindak lanjut.

13. Cara Input dan Menerima Pelimpahan


a. Bawaslu RI ke Bawaslu Provinsi
1) Petugas Bawaslu RI membuka menu Pelanggaran Pemilu sub
menu Kajian Awal;

2) Petugas Bawaslu RI selanjutnya mengklik icon Tambah


pada pojok kanan atas.
3) Petugas Bawaslu RI kemudian mencari Laporan yang akan
diinput Kajian Awal melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol
Pilih.
4) Petugas Bawaslu RI menginput secara singkat hasil Kajian Awal
pada kolom Kajian Awal seperti : “Laporan dilimpahkan ke
Bawaslu Provinsi ……..”

5) Petugas Bawaslu RI mengunggah file kajian awal yang sudah


ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen Kajian
Awal.
6) Petugas Bawaslu RI memilih Kategori dengan memilih Registrasi.

7) Setelah memilih kategori Registrasi maka selanjutnya memilih


kategori Dilimpahkan dan memilih isian dugaan pelanggaran dan
trend.
8) Petugas Bawaslu RI memilih Bawaslu Provinsi tempat
dilimpahkannya Laporan/Temuan.
9) Selanjutnya Bawaslu Provinsi akan menerima notifikasi bahwa
terdapat pelimpahan laporan dari Bawaslu RI;

10) Petugas Bawaslu Provinsi membuka sub menu Kajian Awal dan
memilih Aksi dan selanjutnya muncul pilihan;
Tampil Digunakan untuk melihat kajian awal
Dokumen Dokumen kajian awal digunakan untuk
Kajian Awal menginput dokumen kajian awal yang telah
dibuat oleh Bawaslu RI
Dokumen Digunakan untuk menambah dokumen
Perbaikan perbaikan laporan dalam hal terdapat
Laporan perbaikan laporan
Ubah Digunakan untuk Menerima Pelimpahan dari
Bawaslu RI dengan cara:
- Petugas memilih kategori Registrasi
- Memilih kategori “ditangani Bawaslu
ditempat dilimpahkan/diteruskan” dalam
hal Laporan ditangani di Bawaslu
Provinsi
- Selanjutnya petugas dapat kembali
upload dokumen pelimpahan dari
Bawaslu RI serta memilih trend kategori
pelanggaran

Hapus Digunakan untuk menghapus dokumen kajian


awal
11) Selanjutnya petugas Bawaslu Provinsi meneruskan input sub
menu lainnya.

b. Bawaslu Provinsi ke Bawaslu Kabupaten Kota


1) Petugas Bawaslu Provinsi membuka menu Pelanggaran Pemilu
sub menu Kajian Awal;

2) Petugas Bawaslu Provinsi selanjutnya mengklik icon Tambah


pada pojok kanan atas.
3) Petugas Bawaslu Provinsi kemudian mencari Laporan yang akan
diinput Kajian Awal melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol
Pilih.
4) Petugas Bawaslu Provinsi menginput secara singkat hasil Kajian
Awal pada kolom Kajian Awal seperti : “Laporan dilimpahkan ke
Bawaslu Kabupaten/Kota ……..”
5) Petugas Bawaslu Provinsi mengunggah file kajian awal yang
sudah ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen
Kajian Awal.
6) Petugas Bawaslu Provinsi memilih Kategori dengan memilih
Registrasi.

7) Setelah memilih kategori Registrasi maka selanjutnya memilih


kategori Dilimpahkan dan memilih isian dugaan pelanggaran dan
trend.
8) Petugas Bawaslu Provinsi memilih Bawaslu Kabupaten/Kota
tempat dilimpahkannya Laporan/Temuan.
9) Selanjutnya Bawaslu Kabupaten/Kota akan menerima notifikasi
bahwa terdapat pelimpahan laporan dari Bawaslu Provinsi.

10) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota membuka sub menu Kajian


Awal dan memilih aksi yang selanjutnya muncul pilihan:
Tampil Digunakan untuk melihat kajian awal
Dokumen Dokumen kajian awal digunakan untuk
Kajian Awal menginput dokumen kajian awal yang telah
dibuat oleh Bawaslu Provinsi

Dokumen Digunakan untuk menambah dokumen


Perbaikan perbaikan laporan dalam hal terdapat
Laporan perbaikan laporan
Ubah Digunakan untuk Menerima Pelimpahan dari
Bawaslu Provinsi dengan cara:
- Petugas memilih kategori Registrasi
- Memilih kategori “ditangani Bawaslu
ditempat dilimpahkan/diteruskan”
- Selanjutnya petugas dapat kembali
upload dokumen pelimpahan dari
Bawaslu Provinsi serta memilih trend
kategori pelanggaran

Hapus Digunakan untuk menghapus dokumen kajian


awal

11) Selanjutnya petugas Bawaslu Kabupaten/Kota meneruskan input


sub menu lainnya.
14. Cara Input dan Menerima Penerusan
a) Bawaslu Provinsi ke Bawaslu RI
1) Petugas Bawaslu Provinsi membuka menu Pelanggaran Pemilu
sub menu Kajian Awal.

2) Petugas Bawaslu Provinsi selanjutnya mengklik icon Tambah


pada pojok kanan atas.
3) Petugas Bawaslu Provinsi kemudian mencari Laporan yang akan
diinput Kajian Awal melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol
Pilih.
4) Petugas Bawaslu Provinsi menginput secara singkat hasil Kajian
Awal pada kolom Kajian Awal seperti : “Laporan diteruskan ke
Bawaslu RI”
5) Petugas Bawaslu Provinsi mengunggah file kajian awal yang
sudah ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen
Kajian Awal.
6) Petugas Bawaslu Provinsi memilih Kategori dengan memilih
Registrasi.

7) Setelah memilih kategori Registrasi maka selanjutnya memilih


kategori Diteruskan dan memilih isian dugaan pelanggaran dan
trend.

8) Petugas Bawaslu Provinsi memilih Bawaslu RI sebagai tempat


diteruskannya Laporan/Temuan.
9) Selanjutnya Bawaslu RI akan menerima notifikasi bahwa terdapat
penerusan laporan dari Bawaslu Provinsi.

10) Petugas Bawaslu RI membuka sub menu Kajian Awal dan


memilih Aksi yang selanjutnya muncul pilihan:

Tampil Digunakan untuk melihat kajian awal


Dokumen Dokumen kajian awal digunakan untuk
Kajian Awal menginput dokumen kajian awal yang telah
dibuat oleh Bawaslu Provinsi
Dokumen Digunakan untuk menambah dokumen
Perbaikan perbaikan laporan dalam hal terdapat
Laporan perbaikan laporan
Ubah Digunakan untuk Menerima Penerusan dari
Bawaslu Provinsi dengan cara:
- Petugas memilih kategori Registrasi
- Memilih kategori “ditangani Bawaslu
ditempat dilimpahkan/diteruskan”
- Selanjutnya petugas dapat Kembali
upload dokumen penerusan dari
Bawaslu Provinsi serta memilih trend
kategori pelanggaran

Hapus Digunakan untuk menghapus dokumen kajian


awal

11) Selanjutnya petugas Bawaslu RI meneruskan input sub menu


lainnya.

b) Bawaslu Kabupaten/Kota ke Bawaslu Provinsi


1) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota membuka menu Pelanggaran
Pemilu sub menu Kajian Awal.

2) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota selanjutnya mengklik icon


Tambah pada pojok kanan atas.
3) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota kemudian mencari Laporan
yang akan diinput Kajian Awal melalui kolom Laporan, kemudian
klik tombol Pilih.
4) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota menginput secara singkat
hasil Kajian Awal pada kolom Kajian Awal seperti : “Laporan
diteruskan ke Bawaslu Provinsi …”

5) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota mengunggah file kajian awal


yang sudah ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom
Dokumen Kajian Awal.
6) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota memilih Kategori dengan
memilih Registrasi.
7) Setelah memilih kategori Registrasi maka selanjutnya memilih
kategori Diteruskan dan memilih isian dugaan pelanggaran dan
trend;

8) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota memilih Bawaslu Provinsi


sebagai tempat diteruskannya Laporan/Temuan.
9) Selanjutnya Bawaslu Provinsi akan menerima notifikasi bahwa
terdapat penerusan laporan dari Bawaslu Kabupaten/Kota.

10) Petugas Bawaslu Provinsi membuka sub menu Kajian Awal dan
memilih aksi yang selanjutnya muncul pilihan:
Tampil Digunakan untuk melihat kajian awal
Dokumen Dokumen kajian awal digunakan untuk
Kajian Awal menginput dokumen kajian awal yang telah
dibuat oleh Bawaslu Provinsi
Dokumen Digunakan untuk menambah dokumen
Perbaikan perbaikan laporan dalam hal terdapat
Laporan perbaikan laporan
Ubah Digunakan untuk menerima penerusan dari
Bawaslu Kabupaten/Kota dengan cara:
- Petugas memilih kategori registrasi
- Memilih kategori “ditangani Bawaslu
ditempat dilimpahkan/diteruskan”
- Selanjutnya petugas dapat Kembali
upload dokumen penerusan dari
Bawaslu Kabupaten/Kota serta memilih
trend kategori pelanggaran

Hapus Digunakan untuk menghapus dokumen kajian


awal

11) Selanjutnya petugas Bawaslu Provinsi meneruskan input sub


menu lainnya.
15. Cara Input Pengambilalihan
a) Pengambilalihan oleh Bawaslu RI
1) Petugas Bawaslu Provinsi membuka menu Pelanggaran Pemilu
sub menu Kajian Awal.

2) Petugas Bawaslu Provinsi selanjutnya mengklik icon Tambah


pada pojok kanan atas.
3) Petugas Bawaslu Provinsi kemudian mencari Laporan yang akan
diinput Kajian Awal melalui kolom Laporan, kemudian klik tombol
Pilih.
4) Petugas Bawaslu Provinsi menginput secara singkat hasil Kajian
Awal pada kolom Kajian Awal seperti : “Laporan diambil oleh
Bawaslu RI”

Laporan diambilalih oleh Bawaslu RI


5) Petugas Bawaslu Provinsi mengunggah file kajian awal yang
sudah ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom Dokumen
Kajian Awal.
6) Petugas Bawaslu Provinsi memilih Kategori dengan memilih
Registrasi.

7) Setelah memilih kategori Registrasi maka selanjutnya memilih


kategori Diambilalih dan memilih isian dugaan pelanggaran dan
trend;

8) Petugas Bawaslu Provinsi memilih Bawaslu RI sebagai tempat


diambilalihnya Laporan/Temuan.
9) Selanjutnya Bawaslu RI akan menerima notifikasi bahwa terdapat
permintaan pengambilalihan Laporan/Temuan dari Bawaslu
Provinsi.

10) Petugas Bawaslu RI membuka sub menu Kajian Awal dan


memilih aksi yang selanjutnya muncul pilihan:

Tampil Digunakan untuk melihat kajian awal


Dokumen Dokumen kajian awal digunakan untuk
Kajian Awal menginput dokumen kajian awal yang telah
dibuat oleh Bawaslu Provinsi
Dokumen Digunakan untuk menambah dokumen
Perbaikan perbaikan laporan dalam hal terdapat
Laporan perbaikan laporan
Ubah Digunakan untuk Menerima Pengambilalihan
dari Bawaslu Provinsi dengan cara:
- Petugas memilih kategori Registrasi
- Memilih kategori “ditangani Bawaslu
ditempat dilimpahkan/diteruskan”
- Selanjutnya petugas dapat kembali
upload dokumen penerusan dari
Bawaslu Provinsi serta memilih trend
kategori pelanggaran

Hapus Digunakan untuk menghapus dokumen kajian


awal

11) Selanjutnya petugas Bawaslu RI meneruskan input sub menu


lainnya.

b) Pengambilalihan oleh Bawaslu Provinsi


1) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota membuka menu Pelanggaran
Pemilu sub menu Kajian Awal.

2) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota selanjutnya mengklik icon


Tambah pada pojok kanan atas,
3) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota kemudian mencari Laporan
yang akan diinput Kajian Awal melalui kolom Laporan, kemudian
klik tombol Pilih.
4) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota menginput secara singkat
hasil Kajian Awal pada kolom Kajian Awal : “Laporan diambilalih
oleh Bawaslu Provinsi …”

Laporan diambilalih oleh Bawaslu Provinsi

5) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota mengunggah file kajian awal


yang sudah ditandatangani dalam bentuk .pdf pada kolom
Dokumen Kajian Awal.
6) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota memilih Kategori dengan
memilih Registrasi.
7) Setelah memilih kategori Registrasi maka selanjutnya memilih
kategori Diambilalih dan memilih isian dugaan pelanggaran dan
trend:

8) Petugas Bawaslu Kabupaten/Kota memilih Bawaslu Provinsi


sebagai tempat diambilalihnya Laporan/Temuan.
9) Selanjutnya Bawaslu Provinsi akan menerima notifikasi bahwa
terdapat permintaan pengambilalihan Laporan/Temuan dari
Bawaslu Kabupaten/Kota.

10) Petugas Bawaslu Provinsi membuka sub menu Kajian Awal dan
memilih aksi yang selanjutnya muncul pilihan:
Tampil Digunakan untuk melihat kajian awal
Dokumen Dokumen kajian awal digunakan untuk
Kajian Awal menginput dokumen kajian awal yang telah
dibuat oleh Bawaslu Provinsi
Dokumen Digunakan untuk menambah dokumen
Perbaikan perbaikan laporan dalam hal terdapat
Laporan perbaikan laporan
Ubah Digunakan untuk Menerima Pengambilalihan
dari Bawaslu Kabupaten/Kota dengan cara:
- Petugas memilih kategori Registrasi
- Memilih kategori “ditangani Bawaslu
ditempat dilimpahkan/diteruskan”
- Selanjutnya petugas dapat Kembali
upload dokumen pengambilalihan dari
Bawaslu Kabupaten/Kota serta memilih
trend kategori pelanggaran

Hapus Digunakan untuk menghapus dokumen kajian


awal

11) Selanjutnya petugas Bawaslu Provinsi meneruskan input sub


menu lainnya.
16. Cara Melihat Rekap Data
a) Petugas membuka menu Informasi sub menu Rekap, maka
akan muncul laman berikut:

b) Petugas dapat mencari rekap data yang diinginkan melalui


fitur Filter Rekap, maka akan muncul laman berikut:
BAB III
PENUTUP

Demikian Petunjuk Teknis ini dibuat sebagai panduan bagi Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota terhadap tata cara penginputan pada aplikasi
SiGapLapor sebagai sarana layanan informasi proses dan hasil penanganan
pelanggaran agar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Terhadap hal-hal yang belum
diatur dalam petunjuk teknis atau terdapat kekeliruan dan pengembangan sistem
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Anda mungkin juga menyukai