Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN PENGAWASAN VERIFIKASI FAKTUAL PENCALONAN


BAKAL CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN DAERAH PADA
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM


PROVINSI MALUKU
TAHUN 2023
A. Latar Belakang
Pemilihan Umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 22 E ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945. Kemudian dalam Pasal 167 ayat (4) huruf f Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) mengatur bahwa Tahapan Penyelenggaraan Pemilu
meliputi pencaionan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,
dan DPRD Kabupatent/Kota.
Dijelaskan juga dalam Pasal 259 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum bahwa KPU melaksanakan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen bakal
calon anggota DPD dan Pasal 261 menyatakan bahwa Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota melakukan pengawasan atas pelaksanaan verifikasi kelengkapan persyaratan
administrasi bakal calon anggota DPD yang dilakukan oleh jajaran KPU.
Dalam hal tahapan pelaksanaan verifikasi faktual KPU bertugas sesuai Pasal 106, 107,
108, 109 PKPU 10 Tahun 2022 tentang Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan
Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah. Dalam hal pengawasan Verifikasi Faktual diatur dalam
Pasal 16 dan 17 Peraturan Bawaslu Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengawasan Pencalonan
Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah serta Surat
Edaran Bawasiu Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Pengawasan Verifikasi
Administrasi dan Verifikasi Faktual Serta Penetapan Pada Tahapan Pencalonan Perseorangan
Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah Pada Pemilihan Umum Tahun
2024.
Untuk mengoptimalkan pengawasan verifikasi faktual bakal calon anggota DPD Bawaslu
Provinsi memandang perlu untuk menyusun pedoman untuk melakukan kegiatan pengawasan
pencalonan.

B. Tujuan
Pedoman ini diterbitkan sebagai petunjuk teknis oleh Bawaslu Kabupaten/Kota, Pengawas
Kecamatan dan Pengawas Kelurahan/ Desa dalam hal melakukan pengawasan verifikasi faktual
pada tahapan pencalonan bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah.
C. Ruang Lingkup
Pedoman ini mengatur tentang standar tata laksana pengawasan verifikasi faktual pada
tahapan pencalonan bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dilakukan oleh jajaran
Bawaslu Kabupaten/Kota, Pengawas Kecamatan dan Pengawas Kelurahan /Desa.

D. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
3. Perbawaslu Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengawasan pencalonan Perseorangan Peserta
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Daerah;
4. Perbawaslu Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Umum;
5. PKPU Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Daerah:
6. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Pengawasan Verifikasi Administrasi dan Verifikasi
Faktual Serta Penetapan Pada Tahapan Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Pada Pemilihan Umum Tahun 2024:
E. Pedoman Teknis
1. Bawaslu Kabupaten/Kota melaksanakan tugas:
a. Menyusun surat tugas pengawasan tahapan verifikasi faktual syarat dukungan minimal bakal
calon anggota DPD;
b. Melakukan koordinasi dengan KPU Kabupaten/Kota tentang mekanisme yang ditempuh
jajaran KPU dalam melakukan tahapan verifikasi faktual syarat dukungan minimal
bakal calon anggota DPD;
c. Menyampaikan surat permintaan data kepada KPU Kabupaten/Kota berupa hasil dan Jumlah
sampling dukungan yang berisikan nama dan elemen lain tiap bakal calon anggota DPD;
d. Menyampaikan surat imbauan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk mematuhi regulasi;
e. Menyusun rencana pengawasan sub tahapan verifikasi faktual bakal calon anggota
DPD;
f. Melaksanakan pembinaan, supervisi dan monitoring kepada jajaran pengawas (ad hoc)
terhadap pengawasan sub tahapan verifikasi faktual bakal calon anggota DPD;
g. Melakukan pencegahan terhadap potensi pelanggaran dan potensi sengketa proses dengan
melakukan saran perbaikan dan rekomendasi;
h. Merekap Alat Kerja Pengawasan (AKP) dan From-A Hasil Pengawasan jajaran Panwaslu
Kecamatan (Ad hoc);
i. Melakukan evaluasi kepada jajaran (adhoc) terhadap pengawasan sub tahapan verifikasi
faktual bakal calon anggota DPD setiap seminggu sekali dan dilaporkan kepada Bawaslu
Provinsi tiap hari kamis;
2. Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Panwascam), melaksanakan tugas;
a. Melakukan koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tentang
mekanisme yang ditempuh dalam hal pelaksanaan sub tahapan verifikasi faktual bakal calon
anggota DPD;
b. Menyusun rencana pengawasan sub tahapan verifikasi faktual bakal calon anggota
DPD;
c. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kepada jajaran Panwaslu
kelurahan/desa terhadap pengawasan sub tahapan verifikasi faktual bakal calon
anggota DPD;
d. Mengisi alat kerja pengawasan (AKP) dan Form-A hasil pengawasan dan
dilaporkan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota:
e. Melaporkan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota terhadap potensi pelanggaran dan
potensi sengketa proses pada sub tahapan verifikasi faktual bakal calon anggota
DPD;
3. Panwaslu Kelurahan/Desa (PKD), melaksanakan tugas:
a. Melakukan koordinasi dengan Panitia Pemungutan Suara (PPS) tentang
mekanisme yang ditempuh dalam hal pelaksanaan sub tahapan verifikasi faktual
bakal calon anggota DPD;
b. Melaksanakan pengawasan sub tahapan verifikasi faktual bakal calon
anggota DPD:
c. Selalu berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan terkait metode
pengawasan, potensi pelanggaran pada sub tahapan verifikasi faktual
syarat dukungan minimal bakal calon anggota DPD;
d. Mengisi alat kerja pengawasan (AKP) dan Form-A Hasil pengawasan
dan dilaporkan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota melalui Panwaslu
Kecamatan;
e. Mendokumentasikan dan mencatat hasil pengawasan terhadap lembar
kendali verifikasi faktual yang memuat nama BaIon DPD, nama
pendukung, NIK/Alamat (identitas), pekerjaan, mekanisme verifikasi
faktual: (tatap muka, Video Call, Rekaman Video, Tidak dapat ditemui/
Tidak Hadir, status (MS. TMS) atau tidak mendukung).
4. Adapun lampiran yang terdapat didalam pedoman ini menjadi bagian tidak terpisahkan.
F. Penutup
Demikian pedoman ini disampaikan agar dapat dijadikan petunjuk teknis
dalam melakukan pengawasan verifikasi faktual syarat dukungan minimal bakal calon
anggota DPD.
Lampiran I
Kabupaten/Kota
Alat Kerja Pengawasan Verifikasi Faktual Bawaslu Kabupaten/Kota
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Hari dan Tanggal :
Petugas :
Jml Dukungan yang MS
Jumlah Daftar Jumlah Daftar
Berdasarkan Rekapitulasi Jumlah Total Status Hasil
No Nama Bakal Calon Pendukung MS Hasil Pendukung TMS
Hasil Vermin Perbaikan Sempel Verfak
Verfak Hasil Verfak
Kesatu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Abukasim Sangadji
2 Ali Roho Talaohu
3 Anna Latuconsina
4 Bisri As Shiddiq Latuconsina
5 Frangkois Klemens Orno
6 H. M. Yasin Welson Lajaha
7 Hasanuddin Rumra
8 Melkias L. Frans
9 Mirati Dewaningsih
10 Nono Sampono
11 Novita Anakotta
12 Samson Yasir Alkatiri
Catatan/Kejadian Khusus
1, ………
2, ……… dst

Keterangan:
1. Di isi dengan nomor urut;
2. Di isi dengan nama bakal calon anggota DPD;
3. Di isi jumlah dukungan yang memenuhi syarat berdasarkan rekapitulasi hasil verifikasi administrasi perbaikan kesatu;
4. Di isi total sample;
5. Di isi jumlah pendukung yang tidak memenuhi syarat (TMS) hasil verifikasi faktual;
6. Di isi dengan jumlah minimal dukungan;
7. Di isi status hasil verifikasi faktual (rapat pleno tingkat provinsi);
8. Catatan/Kejadian khusus di isi berdasarkan hasil pengawasan/laporan jajaran pengawas;
Alat Kerja Pengawasan Verifikasi Faktual Pengawas Kecamatan
Provinsi :
Kabupaten/Kota :
Kecamatan :
Kelurahan/Desa :
Hari, Tanggal :
Nama Pengawas :
Nama Bakal Calon :
A. Pengawasan Kelengkapan Petugas Verifikator

No Instrumen Pengawasan Ya Tidak


1 Apakah Petugas Verifikator membawa kelengkapan surat tugas dan tanda pengenal ?
2 Apakah Petugas Verifikator melakukan verifikasi Faktual sesuai dengan regulasi ?

B. Pengawas Verifikasi Faktual Dukungan Bakal Calon Anggota DPD

Keteranga
Keseuaian Identitas Kehadiran Status Verifikasi Faktual
n
No Nama Pendukung Umur Pekerjaan Tidak
Rekaman Tidak Dapat
Sesuai Tidak Tatap Muka Video Call MS TMS Mendukun
Video Ditemui
g
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan/Kejadian Khusus

Anda mungkin juga menyukai