Nim : 187054015
Pemilihan umum dan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati,dan Walikota dan Wakil Walikota) tidak lepas dari kebutuhan logistic
pemilihan. Pelaksanaan logistic pemilu dimulai jauh sebelum Pemilu itu sendiri dilaksanakan.
Tahapan logistic dimulai dari perencanaan kebutuhan logistic yang disiapkan sekitar lebih
kurang 2 (dua) tahun sebelum pemilu dilaksanakan. Tahapan selanjutnya adalah pengadaan
logistic dan pada akhirnya pada tahapan pendistribusian dan pemiliharaan logistic.
Logistik Pemilihan umum untuk Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR,DPD,
DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota, maupun untuk pemilihan umum Kepala Daerah
pada prinsipnya sama, hanya saja berbeda pada model surat suara, formulir dan bahan – bahan
pengenal daftar calon tetap pemilihan. Adapun logistic pemilihan tersebut dibedakan menjadi:
2. Surat suara
3. Tinta
4. Segel
1. Sampul Kertas
4. Lem
5. Kantong plastik
6. Ballpoint
7. Gembok
8. Spidol
Dasar hukum pengadaan logistik di pilkada Gubernur dan Bupati/Walikota terakhir adalah
Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 9 Tahun 2017 tentang Norma, Standar,
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan / atau Walikota dan Wakil Walikota. PKPU
Nomor 9 ini secara otomatis mencabut PKPU Nomor 6 Tahun 2015 dan PKPU Nomor 11 Tahun
Belanja hibah kegiatan pemilihan Gubernur, Bupati /Walikota dituangkan dalam Naskah
Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditandatangani oleh Gubernur bersama Ketua KPU dan
satu bulan sebelum tahapan pemilihan dimulai.Untuk tahapan pengadaan maka pengadaan ini
dilaksanakan oleh masing – masing tingkatan pada saat pemilu dilaksanakan. Untuk pemilihan
yang bersifat nasional maka seluruh alat perlengkapan pemungutan suara disiapkan oleh KPU
RI, hanya saja pada proses ini KPU RI mendelegasikan tugas untuk alat kelengkapan TPS pada
masing – masing KPU Kabupaten/Kota. Proses pengadaan pemilihan umum kepala daerah
Distribusi alat kelengkapan TPS dilaksanakan oleh pemenang tender ke KPU Kabupaten/Kota.
Sedangkan proses distribusi untuk ke tingkatan TPS dilaksanakan oleh KPU Kabupaten/Kota.