Anda di halaman 1dari 18

NETRALITAS ASN

DALAM PEMILU DAN PILKADA


2024

MARSELINA LORENSIA
BAWASLU KABUPATEN MANGGARAI
SKB
UU 7 TAHUN 2017 TENTANG (MENPANRB, UU NO. 5 TAHUN 2014 TTG
PEMILUIHAN UMUM MENDAGRI, ASN
KASN DAN
BAWASLU)

PP NO 42 TAHUN 2004
PP NO 94 TAHUN 2021
TENTANG MANAGEMEN DASAR TENTANG PEMBINAAN
JIWA KORPS DAN KODE
PNS
HUKUM ETIK PNS

PERBAWASLU NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG


PENGAWASAN NETRALITAS PEGAWAI ASN,
ANGGOTA TNI, DAN ANGGOTA POLRI
NETRALITAS
KBBI: keadaan dan sikap netral, dalam
arti tidak memihak pada siapapun
dan bebas. Netralitas mempunyai arti
adil, objektif, tidak bias dan tidak
berpihak kepada siapapun. Tak hanya
ASN
dalam ranah politik, tetapi juga di PNS dan P3K yang diangkat
dalam ranah pelayanan publik, tidak
diskriminatif dalam memberikan oleh pejabat pembina
layanan pada masyarakat kepegawaian dan diserahi
Perbawaslu: keadaan Pegawai ASN, tugas dalam suatu jabatan
Anggota TNI, dan Anggota Polri tidak
berpihak dari segala bentuk pengaruh pemerintahan atau
manapun dan tidak memihak kepada diserahi tugas negara
kepentingan siapapun. lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan
perundangundangan.
PENEGAKAN HUKUM NETRALITAS ASN

Semua penormaan terkait netralitas ASN yang ada di luar UU ASN seperti UU Pemilu
dan UU Pilkada, merujuk pada penormaan netralitas ASN yang ada di UU ASN, kecuali
ditentukan lain dalam UU Pemilu dan UU Pilkada

NETRALITAS ASN DALAM REZIM HUKUM


ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

• Pasal 2 huruf f UU 5/2014 “Setiap Pegawai ASN tidak


berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak
memihak kepada kepentingan siapapun”.
• Pasal 9 ayat (2) UU 5/2014 “Pegawai ASN harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik”.
PELANGGARAN KODE ETIK
Jenis pelanggaran PP 42 tahun sanksi
2004

Memasang spanduk/baliho/alat peraga lainnya terkait bakal calon Pasal 11 huruf c Moral ,
peserta pemilu/pemilihan;

Sosialisasi/kampanye medsos/online bakal calon Pasal 9 angka 2 Moral ,

Menghadiri deklarasi/kampanye pasangan bakal calon dan memberikan Pasal 11 huruf c Moral
tindakan/dukungan secara aktif

Membuat posting, comment like, share, bergabung/follow dalam Pasal 11 huruf c Moral
grup/akun pemenangan bakal calon.

Memposting pada medsos atau media lainnya yang dapat diakses Pasal 11 huruf c Moral
publik, foto bersama bakal calon, tim sukses, dan alat peraga bakal
calon atau parpol

Ikut dalam kegiatan kampanye/sosialisasi/pengenalan bakal calon Pasal 11 huruf c Moral

Mengikuti deklarasi/kampanye bagi suami/istri calon dengan tidak Pasal 11 huruf c Moral
dalam status cuti diluar tanggungan negara
PELANGGARAN DISIPLIN
Jenis pelanggaran UU 5 tahun PP 94 tahun 2021 PP 11 sanksi
2014 thn 2017
Memasang spanduk/baliho/alat peraga Pasal 9 Pasal 5 huruf Disiplin berat
lainnya terkait bakal calon peserta angka 2 nangka 5
pemilu/pemilihan;

Sosialisasi/kampanye medsos/online Pasal 9 Pasal 5 huruf n Disiplin berat


calon angka 2 angka 6
Melakukan pendekatan kepada: parpol Pasal 9 Pasal 3 huruf c Disiplin sedang
dan masyarakat (independen) dengan angka 2
tidak dalam status cuti diluar
tanggunagan negara

Menghadiri deklarasi/kampanye Pasal 9 Pasal 5 huruf n Disiplin berat


pasangan calon dan memberikan angka 2 angka 5
tindakan/dukungan keberpihakan

Menjadi anggota partai atau pengurus Pasal 87 Pasal 5 huruf n Pasal Pemberhentian
partai ayat 4 huruf angka 5 255 ayat dengan tidak
c 2 dan 3 hormat

Membuat posting, comment, like, share, Pasal 9 Pasal 5 huruf n Disiplin berat
bergabung/follow dalam grup/akun angka 2 angka 5
pemenangan calon
LANJUTAN…..
Jenis pelanggaran UU 5 tahun PP 42 sanksi
2014 tahun
2004

Memposting pada medsos atau media lainnya yang dapat diakses Pasal 9 angka Pasal 5 Disiplin
publik, foto bersama bakal calon, tim sukses, dan alat peraga bakal 2 huruf n berat
calon atau parpol dengan tujuan memberi dukungan angka 5

Mengadakan kegiatan yang mengarihkan pada keberpihakkan Pasal 9 angka Pasal 5 Disiplin
terhadap parpol atau calon peserta pemilu sebelum, selama dan 2 huruf n berat
sesudah masa kampanye yang meliputi pertemuan, ajakan, angka 5
himbauan, seruan dan pemberian barang kepada ASN dalam
lingkup kerja, anggota dan masyarakat.

Menjadi tim ahli/tim pemenangan/konsultan atau sebutan lainnya Pasal 3 hutuf e Disiplin
bagi bakal calon sebelum penetapan peseta pemilu dan pasal 4 sedang
huruf c

Menjadi tim ahli/tim pemenangan/konsultan atau sebutan lainnya Pasal 5 huruf n Disiplin
bagi parpol atau calon setelah penetapan peseta pemilu angka 5 sedang

Memberikan dukungan kepada bakal calon perseoranga/DPD Pasal 5 huruf n Pasal 11 Moral
dengan memberikan surat dukungan atau mengumlulkan fotocopy angka 7 huruf c
KTP dan suket penduduk

Membuat keputusan/tindakan yang dapat Pasal 5 huruf n Pasal 11 Moral


menguntungkan/merugikan peserta pemilu pada masa sebeum, angka 5 huruf c
sedang dan sesudah masa kampanye.
NETRALITAS ASN DALAM
REZIM HUKUM PEMILU
DAN PILKADA
UU 7/2017
• Pasal 280 ayat (2) huruf f & g “Pelaksana dan/atau tim kampanye dalam kegiatan kampeanye
pemilu dilarang mengikutsertakan ASN, Anggota TNI, Polri, Kades, perangkat desa”.
• Pasal 280 ayat (3) – “ASN, Anggota TNI dan Polri dilarang ikut dalam tim kampanye”. (tindak
pidana)
• Pasal 282– “pejabat negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri,
serta kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang
menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu selama masa Kampanye”.
• Pasal 283 ayat (1) “Pejabat negara, pejabat stuktural dan pejabat fungsional dalam jabatan
negeri serta aparatur sipil negara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yang mengarah
kepada keberpihakan terhadap Peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa
Kampanye”.
• Pasal 283 ayat (2) - “Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pertemuan,
ajakan, imbauan, seruan atau pemberian barang kepada aparatur sipil negara dalam
lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat”.
• Pasal 494 “Setiap Setiap aparatur sipil Negara yang ikut sebagai pelaksana dan tim kampanye
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah)”
• Pasal 547 Setiap pejabat negara yang dengan sengaja membuat keputusan dan/atau
melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Peserta Pemilu dalam
asa Kampanye, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah
UU 10/2016
• Pasal 70 ayat (1) “Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan Aparatur Sipil
Negara, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan anggota Tentara Nasional
Indonesia”.
• Pasal 71 ayat (1) “Pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan Kepala Desa atau
sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan
atau merugikan salah satu calon selama masa Kampanye”.
• Pasal 188, “Setiap pejabat negara, pejabat Aparatur Sipil Negara, dan Kepala Desa atau
sebutan lain/Lurah yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 71, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling
lama 6 (enam) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000,00 (enam ratus ribu rupiah)
atau paling banyak Rp6.000.000,00 (enam juta rupiah)”
• Pasal 189, Calon Gubernur, Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati,
Calon Walikota, dan Calon Wakil Walikota yang dengan sengaja melibatkan pejabat
badan usaha milik negara, pejabat badan usaha milik daerah, Aparatur Sipil Negara,
anggota Polri, anggota TNI, dan kepala desa atau sebutan lain/lurah serta perangkat desa
atau sebutan lain/perangkat kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1),
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan atau paling lama 6 (enam)
bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 600.000,00 (enam ratus ribu rupiah) atau paling
banyak Rp 6.000.000,00 (enam juta rupiah).”
JENIS PELANGGARAN

Temuan (hasil
SUMBER

pengawasan)

Laporan (Warga Negara


Indonesia yang mempunyai hak
pilih, Peserta Pemilu, dan
pemantau Pemilu

TAHAPAN
SEBELUM MASA KAMPANYE
(rekomendasi ke KASN)

MASA KAMPANYE (pidana dan


rekomendasi ke KASN)
TUGAS DAN WEWENANG BAWASLU
DALAM PENGAWASAN NETRALITAS ASN

Ω BAWASLU KABUPATEN/KOTA
TUGA Pasal 101 huruf d “mengawasi netralitas semua pihak yang
S dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye ….”

Ω BAWASLU KABUPATEN/KOTA
Pasal 103 huruf d “merekomendasikan hasil pengawasan di wilayah
WEWENA
NG kabupaten terhadap pelanggaran netralitas semua pihak yang
dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye ….”
Pasal 2
(1) “Pencegahan, pengawasan, dan pembinaan Netralitas Pegawai
ASN, Anggota TNI, dan Anggota Polri tetap menjadi tanggung
jawab pejabat yang berwenang dari lembaga/instansi masing-
Perbawaslu masing secara berjenjang.
6 tahun
(2) Pengawasan Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI, dan
2018
Anggota Polri dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan
menjadi tanggung jawab bersama Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
MEKANISME PENANGANAN
PELANGGARAN NETRALITAS ASN
Pengkajian
Bawaslu melakukan
pengkajian atas adanya
dugaan pelanggaran UU
Pemilu atau Pemilihan,
salah satunya dengan cara
mengundang para pihak
untuk diklarifikasi.

Rekomendasi

pidana
ALUR PENANGANAN DUGAAN
PELANGGARAN PIDANA
KAJIAN
mengundang Pelapor,
terlapor, dan/atau saksi untuk PEMBAHASAN
REGISTRASI (MENENTUKAN
dimintakan klarifikasi
dan/atau ahli untuk dimintakan PASAL)
keterangan

RAPAT PLENO
PELAKSANAAN
PENUNTUTAN PUTUSAN

PELIMPHAN KE PEMBAHASAN PENYIDIKAN


KEJAKSAAN
CONTOH KASUS PELANGGARAN
NETRALITAS ASN PADA PEMILU 2019
YANG DIVONIS BERSALAH OLEH
PENGADILAN
Berperan sebagai moderator kampanye tatap muka caleg DPRD Kab. Terdakwa turut aktif
menjawab pertanyaan peserta kampanye, dan diakhir kampanye berfoto Bersama.
Vonis penjara 6 bulan masa percobaan 1 tahun pidana denda 6 juta subsider 6 bulan kurungan

Berperan aktif sebagai juru kampanye dan aktif berbicara dalam kampanye salah satu caleg
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Vonis Penjara 6 bulan masa percobaan 1 tahun pidana denda 8 juta subsider 8 bulan kurungan

Terdakwa memberikan sambutan dengan mengajak masyarakat hadir dalam kegiatan kampanye
salah satu Caleg DPR RI.
Vonis penjara selama 2 bulan dan denda Rp2.000.000 subsidair 2 bulan kurungan

Mengkampanyekan salah satu peserta Pemilu dengan keluarga dan tetangga terdakwa.
Vonis pidana penjara selama 1 bulan dan 20 hari serta pidana denda Rp2.000.000 subsidair 2
bulan kurungan

Turut serta dengan dengan sengaja melanggar larangan pelaksanaan kampanye di tempat
pendidikan
Vonis pidana penjara selama 3 bulan dan denda 3 juta, subsider 1 bulan kurungan
CONTOH KASUS NETRALITAS ASN PADA PEMILIHAN
TAHUN 2020 YANG DIVONIS BERSALAH OLEH
PENGADILAN

Seorang Lurah di Konawe Selatan mengirim pesan ke WhatsApp Group yang


isinya bermuatan mendukung salah satu pasangan calon.
Divonis bersalah dan dihukum pidana penjara 1 bulan.

Seorang Kepala Seksi Kantor Kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan


memposting gambar salah satu paslon yang terdapat tulisan ajakan untuk
mencoblos.
Divonis bersalah dan dihukum penjara 1 bulan.

Seorang Plt. Kepala Dinas Sosial dan Kepala Seksi Jaminan Sosial Keluarga pada
Dinas Sosial di Kabupaten Pelalawan, Riau, melakukan tindakan
menguntungkan paslon saat mengunjungi penerima manfaat PKH.
Divonis oleh Pengadilan dengan pidana penjara 2 bulan dengan masa percobaan
4 bulan.

Seorang PNS pada Dinas Dikbud di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan


mengacungkan simbol jari (identitas salah satu Paslon) dalam sebuah acara.
Divonis bersalah dan didenda 1 juta rupiah subsidair 1 bulan kurungan.
Penanganan dugaan pelanggaran netralitas ASN di Mangggarai
NAMA TERLAPOR JABATAN TINDAK LANJUT
SUMBER TAHAPAN JENIS PELANGGARAN

TEMUAN Heribertus Ngabut ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN


Sosialisasi

TEMUAN Florentina F.H Ganggut ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN


Sosialisasi

TEMUAN Kristo Jenahat ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN


Sosialisasi

TEMUAN Maxmilian S. Kolbey ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN


Sosialisasi
TEMUAN Ir. Ganggut Agustinus ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN
Sosialisasi
Yohanes wanggur Dihentikan
LAPORAN Sosialisasi ASN HUKUM LAIN
Dihentikan
LAPORAN Sosialisasi Stevanus Adamansi ASN HUKUM LAIN
Direkomendasi ke KASN
LAPORAN Sosialisasi Atanasius B. Huwa ASN HUKUM LAIN
LAPORAN Sosialisasi Dionisius Purnama ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN

Dihentikan
LAPORAN Sosialisasi Silvester Banding ASN HUKUM LAIN
TEMUAN Pencalonan Vinsens Jamu ASN HUKUM LAIN Direkomendasi ke KASN

Direkomendasi ke KASN
TEMUAN Pencalonan Imelda Agus Ruflita ASN HUKUM LAIN
Direkomendasi ke KASN
TEMUAN Sosialisasi Yeremias Yarunta ASN HUKUM LAIN
PIDANA dan Hukum dihentikan
TEMUAN Kampanye Geradus Tanggung ASN Lainnya

PIDANA dan Hukum Dihentikan


TEMUAN Kampanye Remigius Jeharut ASN Lainnya

Anda mungkin juga menyukai