*) Disampaikan pada Rapat Koordinasi, Integrasi, Singkronisasi dan Sinergitas (KISS) Pembangunan Daerah
Malang, Kamis 8 Februari 2018
BIO DATA
2
INTEGRASI UU PEMILU
PERTAMA
Melaksanakan Putusan MK No.14/PUU-XI/2013, bahwa Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD serta
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 dilaksanakan secara bersamaan. Putusan MK tsb
RPH 26 Maret 2013, dibacakan dalam Pleno MK 24 Januari 2014, berlaku untuk Pemilu 2019 dst.
[Penggabungan 3 Undang-Undang, yaitu: UU 42/2008 ttg Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden; UU 8/2012 ttg Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD; dan UU 15/2011 ttg
Penyelenggara Pemilihan Umum]
KEDUA
KETIGA
Menyusun kerangka besar penggabungan dengan tetap berpegang pada logika
(pengaturan) Pemilu yaitu asas dan tujuan yang dijabarkan ke dalam pengaturan secara
runtut.
3
PENYELENGGARA
REZIM PILKADA &PILKADA
PEMILU
Putusan MK No 72-73/ PUU-II/2004, 22 Maret 2005 & No 25 /PHPU.D-VI/2008
*Pilkada termasuk rezim * Sengketa Pilgub Jatim
* Pemicu Sengketa Pilkada *Sejak November 2008, MK
Hukum Pemilu (Ps.22 E (PMK No.41/PHPU.D-
Depok tangani Sengketa Pilkada
UUD’45) UU No. 12/2008 VI/2008) TSM
Konsekuensi
* Penyelenggara Pilkada?Ditugasi kpd KPU * Sengketa Hasil Pilkada? Sementara oleh
(Ps.1) MK (Ps.157)
5
PERAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 91:
(1) Bawaslu berkedudukan di ibu kota negara.
(2) Bawaslu Provinsi berkedudukan di ibu kota provinsi.
(3) Bawaslu Kabupaten/Kota berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota.
(4) Panwaslu Kecamatan berkedudukan di kecamatan.
(5) Panwaslu Kelurahan/Desa berkedudukan di kelurahan/desa.
(6) Panwaslu LN berkedudukan di kantor perwakilan Republik Indonesia.
(7) Pengawas TPS berkedudukan di setiap TPS.
“ Keinginan tak terbatas dalam Kapasitas Daerah (APBD & Resources) Terbatas ”
E S T IM A S I TA H A PA N P IL K A D A S E R E N TA K + PEMILU
SERENTAK
269 KDH PILKADA
PILKADA
(9G, 224B, BERIKUTNYA
9 DES. 2015
36W) SEPT THN 2020
PILKADA
SERENTAK PILEG DAN
NASIONAL
PILPRES
101 KDH NOVEMBER
PILKADA
(7G, 76B, AMJ THN 2022 SERENTAK
FEBR. 2017
TAHUN
18W) DAN DIISI PJ APRIL
2024
DI 541 TAHUN
DAERAH 2024
OTONOM
171 KDH
PILKADA AMJ THN 2023
(17G, 115B,
JUNI 2018 DAN DIISI PJ
39W)
9
GRAND DESIGN PEMILU SERENTAK
Produk hukum Derivasi tsb dimungkinkan untuk kompilasi/digabung sesuai jenis produk
hukum dan substansinya nya
14
BAGAIMANA JIKA KDH/WAKIL KDH MENJADI CAPRES/CAWAPRES?
Boleh dan TIDAK HARUS MENGUNDURKAN DIRI dari Jabatannya.
Pejabat negara yang dicalonkan sebagai CAPRES atau CAWAPRES harus
mengundurkan diri dari jabatannya, kecuali Presiden, Wakil Presiden, Pimpinan
dan anggota MPR, Pimpinan dan anggota DPR, Pimpinan dan anggota DPD,
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. (Pasal 170 UU Pemilu)
Mengajukan Izin ke Presiden:
KDh/Wakil KDh yang akan dicalonkan sebagai Capres/Cawapres harus Izin
Presiden. Jika dalam waktu 15 hari, Izin belum keluar, DIANGGAP sudah diberi
Izin. (Pasal 171)
Bagaimana dengan Menteri? Tidak harus izin, tapi harus mengundurkan diri.
BAGAIMANA JIKA KDH & WAKIL KDH MENJADI CALON DPR, DPD, DPRD?:
Boleh, tetapi HARUS MENGUNDRUKAN DIRI.
Syarat Pencalonan DPR, DPRD, dan DPD harus mengundurkan diri sebagai kepala
daerah, wakil kepala daerah, Kepala Desa dan perangkat desa, Badan Permusyawaratan
Desa, aparatur sipil negara. (Pasal 182 dan Pasal 240, Pasal 258) UU Pemilu)
CUTI KAMPANYE KDH & WAKIL KDH DALAM PEMILU
Selama melaksanakan Kampanye, Presiden dan Wakil Presiden, Pejabat Negara, dan
Pejabat Daerah wajib memperhatikan keberlangsungan tugas penyelenggaraan
negara dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. (Pasal 300 UU 7/17)
(1) Kepala Daerah dan Wakil KDh sebagai anggota tim Kampanye dan/atau pelaksana
Kampanye dapat diberikan cuti.
(2) Cuti bagi KDh/Wakil KDh yang melaksanakan Kampanye dapat diberikan 1 (satu) hari
kerja dalam setiap minggu selama masa Kampanye.
(3) Hari libur adalah hari bebas untuk melakukan Kampanye di luar ketentuan cuti
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Apabila KDh dan wakil KDh melaksanakan Kampanye dalam waktu yang bersamaan, tugas
pemerintah sehari-hari dilaksanakan oleh sekretaris daerah.
(5) Pelaksanaan tugas pemerintah oleh sekretaris daerah ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri atas nama Presiden.
Pasal 303 UU 72017
PEMANTAU PEMILU
Pelaksanaan Pemilu dapat dipantau oleh pemantau Pemilu.
19
Substansi Strategis... (3)
4. Persayaratan Verifikasi Parpol menjadi Peserta Pemilu:
Syarat-syarat tidak mengalami perubahan dan ditambahkan pengaturan: “Parpol yg telah
lulus verifikasi tidak diverifikasi ulang dan ditetapkan sebagai Partai Politik Peserta Pemilu”.
Norma ini DIBATALKAN MK No. (semua harus verifikasi)
5. Perselisihan Parpol peserta Pemilu (PS. 184)
Kepengurusan Parpol tingkat Pusat yang menjadi Peserta Pemilu dan dapat mendaftarkan
Paslon dan Calon Anggota DPR & DPRD merupakan kepengurusan Parpol tingkat Pusat yang
sudah memperoleh putusan Mahkamah Partai atau nama lain dan didaftarkan serta
ditetapkan dgn keputusan menteri bidang hukum dan hak asasi manusia.
6. Penataan Dapil (Ps.186)
Jumlah kursi anggota DPR RI: 575. Jumlah kursi setiap Dapil anggota DPR: 3-10. Jumlah kursi
setiap Dapil anggota DPRD Prov, dan Kab/Kota: 3-12
Untuk Dapil DPR, adanya alokasi tambahan 15 kursi yaitu untuk Provinsi bertambah 1 kursi
(Jambi, Kepri, NTB, Sulteng, Sulbar, Sultra) ; Prov bertambah 2 kursi (Riau, Lampung,
Kalbar) dan Kalimantan Utara (3 kursi).
Alokasi penambahan kursi untuk Dapil DPR ini menggunakan formula yakni jumlah
penduduk yang harga kursinya diatas 500.000 pemilih.
20
Substansi Strategis... (4)
7. Dapil DPRD Prov tetap, tidak berubah,
kecuali Dapil Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang masing-masing
Dapilnya ditambah 20 kursi dengan pertimbangan jumlah penduduknya diatas
20.000.000 pemilih.
Sedangkan Dapil DPRD Kab/Kota akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan KPU;
8. Pasangan Calon Tunggal
RUU ini mengantisipasi adanya pasangan calon tunggal Presiden dan Wapres dengan
memberikan perpanjangan waktu pendaftaran 2x7 hari, dan memberikan Sanksi
tidak diikutkan pd Pemilu berikutnya kepada Parpol/Gabungan Parpol yang
memenuhi syarat tapi tidak mengajukan calon .
9. Kampanye yang dibiayai oleh APBN
(1) pemasangan alat peraga di tempat umum; (2) iklan media massa cetak, media
massa elektronik, dan internet, dan (3) debat Pasangan Calon tentang materi
Kampanye Pasangan Calon difasilitasi KPU dan dapat didanai oleh APBN;
10. Panwas TPS
Tambahan 1 Pengawas di masing2 TPS.
21
Substansi Strategis... (3)
22
PENYELENGGARA PEMILU
23
KOMISI PEMILIHAN UMUM
KPU KETERANGAN
NO
Nomenklatur Jumlah
1 KPU 7 • Bersifat Tetap/Permanen, demikian juga KPU Prov/Kab/Kota.
Syarat Pencalonan, a.l:
2 KPU Provinsi 5-7
• Minimal S1bagi KPU dan KPU Prov. dan Minimal SLTA/sederajat bagi KPU Kab/Kota
• Domisili di NKRI, bagi KPU; di Prov ybs, bagi KPU Prov; di Kab/Kota ybs bagi KPU
Kab/Kota
3 KPU Kab/Kota 3-5 • Tidak menjadi anggota Parpol, atau undur diri dari keanggotaan Parpol Minimal 5 tahun
saat mendaftar.
• Tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama Penyelenggara Pemilu.
o Bersifat Ad Hoc, demikian juga dg Panitia Pemilihan lain (PPS, KPPS, PPLN, KPPSLN).
o Dibentuk PALING LAMBAT 6 bln sebelum Pemungutan suara s.d 2 bln setelah Pemungutan
4 PPK 3 Suara. Sama dg PPS.
o Dibantu oleh Sekretaris PPK yang ditetapkan dg Keputusan Bupati/Walikota. PPK (melalui
KPU Kab/Kota) usulkan 3 nama calon Sekretaris PPK.
PPS ”hanya meneruskan” dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama setelah rekapitulasi
5 PPS 3 hasil penghitungan suara dari setiap TPS.
TIDAK ADA REKAPITULASI DI TINGKAT PPS (DESA/KELUARAHAN).
6 KPPS 7 Ad Hoc
7 PPLN 3-7 Ad Hoc
8 KPPSLN 3-7 Ad Hoc
• Usia Paling Rendah 17 Tahun
Syarat PANITIA
• Berdomisili di wilayah kerja masing-masing PPK, PPS,KPPS, PPLN, KPPSLN.
PEMILIHAN (PPK, PPS, 24
• Tidak menjadi anggota Parpol, atau undur diri dari keanggotaan Parpol minimal 5 tahun saat mendaftar.
KPPS, PPLN, KPPSLN)
• Pendidikan Minimal, SLTA/Sederajat
PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KPU KETERANGAN
NO
Nomenklatur Jumlah
1 BAWASLU 5 • Bersifat Tetap/Permanen, demikian juga Bawaslu Prov/Kab/Kota.
BAWASLU Syarat Pencalonan, a.l:
2 5-7 • Minimal S1bagi BAWASLU dan BAWASLU Prov. dan Minimal SLTA/sederajat bagi
Provinsi
BAWASLU Kab/Kota
• Domisili di NKRI, bagi BAWASLU; di Prov ybs, bagi BAWASLU Prov; di Kab/Kota
BAWASLU ybs bagi BAWASLU Kab/Kota
3 3-5 • Tidak menjadi anggota Parpol, atau undur diri dari keanggotaan Parpol Minimal
Kab/Kota
5 tahun saat mendaftar.
• Tidak berada dalam ikatan perkawinan dengan sesama Penyelenggara Pemilu.
o Bersifat Ad Hoc, demikian juga dg Pengawas di tingkat Desa/Kel, LN, dan TPS
o Dibentuk PALING LAMBAT 1 bln sebelum Pemungutan suara s.d 2 bln setelah
4 PANWASLU KEC. 3
Pemungutan Suara. Demikian juga halnya dg Pengawas Kel/Desa, dan Pengawas
LN.
5 PENGAWAS DESA/KEL 1
6 PENGAWAS LN 3 Ad Hoc
7 PENGAWAS TPS 1 Ad Hoc; dibentuk 23 hari sebelum HPS s.d 7 hari setelah HPS
• Usia Paling Rendah 25 Tahun; Berdomisili di wilayah kerja masing-masing.
Syarat PENGAWAS • Tidak menjadi anggota Parpol, atau undur diri dari keanggotaan Parpol minimal 5 tahun saat mendaftar.
• Pendidikan Minimal, SLTA/Sederajat
25
ISU KRUSIAL OPSI OPSI OPSI OPSI OPSI
A B C D E
Konversi Suara Saint Laque Quota Hare Quota Hare Saint Laque Quota Hare
27
PERBANDINGAN METODE PENGHITUNGAN SUARA-KURSI PARTAI POLITIK: SAINT LAGUE vs QUOTA HARE
Pemantau Pemilu dilarang:
a. melakukan kegiatan yang mengganggu proses pelaksanaan Pemilu;
b. memengaruhi Pemilih dalam menggunakan haknya untuk memilih;
c. mencampuri pelaksanaan tugas dan wewenang Penyelenggara Pemilu;
d. memihak kepada Peserta Pemilu tertentu;
e. menggunakan seragam, warna, atau atribut lain yang memberikan kesan mendukung
Peserta Pemilu;
f. menerima atau memberikan hadiah, imbalan, atau fasilitas apa pun dari atau kepada Peserta Pemilu;
g. mencampuri dengan cara apa pun urusan politik dan pemerintahan dalam negeri Indonesia;
h. membawa senjata, bahan peledak, dan/atau bahan berbahaya lainnya selama melakukan pemantauan;
32
KOMPOSISI DPR, DPD, DAN DPRD Vide Ps. 185-192
36
1. Diusung 20% Kursi DPR atau 25 % Perolehan Suara Hasil
PEMILU sebelumnya. (P.222)
2. Parpol DILARANG menerima imbalan pd proses pencalonan
Presiden/Wapres. Parpol yang TERBUKTI menerima imbalan
dikenakan sanksi DILARANG ajukan calon pada periode
selanjutnya (Ps.228). Ketentuan ini juga berlaku (mutatis
mutandis) pada pencalonan DPR/DPRD (Ps. 242).
3. Setiap orang atau lembaga dilarang memberikan imbalan
kepada PARPOL dalam bentuk apa pun dalam proses
pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
37
1. Diusung 20% Kursi DPR atau 25 % Perolehan Suara Hasil
PEMILU sebelumnya. (P.222)
2. Parpol DILARANG menerima imbalan pd proses pencalonan
Presiden/Wapres. Parpol yang TERBUKTI menerima imbalan
dikenakan sanksi DILARANG ajukan calon pada periode
selanjutnya (Ps.228). Ketentuan ini juga berlaku (mutatis
mutandis) pada pencalonan DPR/DPRD (Ps. 242).
3. Setiap orang atau lembaga dilarang memberikan imbalan
kepada PARPOL dalam bentuk apa pun dalam proses
pencalonan Presiden dan Wakil Presiden.
38
1. Dalam hal salah satu atau kedua calon dari bakal Pasangan Calon berhalangan
tetap sampai dengan 7 hari sebelum bakal Paslon ditetapkan sebagai Capres &
Cawapres, Parpol/Gabungan Parpol yg bakal Calonnya berhalangan tsb diberi
kesempatan untuk mengusulkan bakal Pasangan Calon pengganti. (P.234)
2. Dalam hal salah satu calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sejak
penetapan Paslon s.d 60 hari sebelum hari pemungutan suara, Parpol/Gabungan
Parpol yang Calonnya berhalangan tetap tsb, dapat mengusulkan pengganti salah
satu Calon atau Pasangan Calon kepada KPU paling lama 7 (tujuh) hari sejak salah
satu Calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap (P.237)
3. Dalam hal salah satu calon atau Pasangan Calon berhalangan tetap sebelum
dimulainya hari pemungutan suara putaran kedua, KPU menunda tahapan
pelaksanaan PILPRES paling lama 15 hari sejak Pasangan Calon berhalangan
tetap. Parpol atau Gabungan Parpol yang Calonnya berhalangan tetap tsb
mengusulkan Pasangan Calon pengganti paling lama 3 hari sejak Pasangan Calon
berhalangan tetap.
39
SANKSI PIDANA MENGHALANGI PEMILIH UNTUK MEMILIH
UU PEMILU
Pasal 498
Seorang majikan/atasan yang tidak memberikan kesempatan kepada seorang
pekerja/karyawan untuk memberikan suaranya pada hari pemungutan suara, kecuali dengan
alasan bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp12.000.000,00 (dua belas juta rupiah).
1) meninggal dunia;
2) mengundurkan diri; atau
3) diberhentikan .
Pemberhentian Penggantian
Antarwaktu Antarwaktu
Pasal 135 & Pasal 193 UU 23/2014 jo. Pasal 102 PP 16/2010
Pasal 144 ayat (7) & Pasal 199 ayat (7) UU 23/2014:
PAW anggota DPRD tidak dilaksanakan apabila sisa
masa jabatan anggota DPRD yang digantikan kurang
dari 6 bulan.
Penjelasan Ps. 144 ayat (7) & 199 ayat (7) UU 23/2014: yang
dimaksud dengan “6 (enam) bulan” adalah sejak proses awal
pengajuan pemberhentian antarwaktu di DPRD.
kurang dari 6 (enam) bulan terhitung sejak surat permintaan
PAW dari Pimpinan DPRD diterima oleh KPU (vide Ps.4 ayat (1) PKPU
6/2017)
Terima Kasih
SUMATERA KALIMANTAN
IRIAN JAYA
JAVA