Anda di halaman 1dari 10

`

Lampiran Tembusan

Kepada Yth.
KETUA BAWASLU RI
di
Jakarta

TIMSEL nan Kelilipan Debu atau Lembaran Biru

Konstalasi Politik tahun 2019 bak Tsunami nan Beriak.


Deburan bulih ombak terdengar saling berteriak.
Karena PILEG dan Pilpres diadakan serentak.
Sementara harapan semua lapisan masyarakat dan PARPOL agar BAWASLU bak karang yang
selalu tegar dihempas ombak.
Kenyataannya akan sirna dan hancur berantak.
Karena ulah sekelompok kecil sang perompak.

Disadari atau tidak dengan meminjam istilah orang sunda, bahwa PULITIK : nePU & pLIntir nu
leuTIK. Sepak terjang dan jurus dewa mabok dipakai dengan segala cara agar hasilnya
memenangkan apa yang mereka cita dan ujungnya lembaran rupiah. Bagi yang “Repot Nasi”
mereka susupi kader-kadernya di mulai dari segala lini. BAWASLU sebagai benteng dan Filter
tegaknya suatu keadilan pemilu ibarat cerita sedih nan sembilu sebagai Dongeng penghantar
tidur oleh ibu-ibu . Bila melihat indikasi TIMSEL bak bisu dan matanya tertutup lembaran biru.

Sebagaimana surat kami di Bulan Juli lalu adalah suatu implementasi dari “Tanggapan
Masyarakat”mengenai Bakal Calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Sukabumi periode 2018-
2023 yang seharusnya menjadi masukan dan second opinion dari suatu Riwayat Hidup Bakal
Calon yang diperoleh melalui informasi dari masyarakat penting untuk dimanfaatkan. Untuk
menilai mereka. Karena beberapa kualitas kepribadian, misalnya itegritas adalah hal yang
sangat sulit dinilai melalui SSGD. Tapi kenyataannya malah bak angin sepoi-sepoi yang menina
bobokan para TIMSEL.

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

TIMSEL terindikasi bekerja hanya mendengar dan menilai para bakal calon dari “Siapa yang
Berkata” dan hasil laporan dari pihak Kepala Kesekretariatan yang sudah jadi rahasia umum
laporan tersebut biasanya berdasarkan “titipan” via dan /atau dari KorDiv SDM sesuai
kepentingannya dan pesanan tanpa mengindahkan Tanggapan Masyarakat atas suatu fakta. Hal
ini tercermin dengan beberapa bakal calon yang bermasalah selalu LULUS di setiap tahapan
TEST padahal sejak dari Tahap Verifikasi Administrasi mereka sudah jelas dan nyata cacat
hukum cq. Surat Pernyataan dan Manipulasi Data dengan sengaja.
Oleh karenanya sejak pengumuman kelululusan administrasi sampai dengan 2 tahapan test
berikutnya menjadi obrolan dari warung kopi hingga LSM, Ormas dan PARPOL yang tak akan
berhenti, bahkan suatu saat akan menjadi BOM WAKTU yang merusak marwah Bwaslu di
kemudian hari bila melihat nama-nama bakal calon yang sudah menjadi RUMOR bakal JADI
telah beredar di tengah masyarakat sejak kelulusan Administrasi untuk Kabupaten Sukabumi
(Nuryamah, Asep Kholik, SE, Rahmat Munandar, Deden Taufik, Faisal Rifa’i). Faisal Rifa’i adalah
keluarga Anzar Kepala Kesekretariatan Panwaslu Kabupaten Sukabumi, makanya Pekerjaan ybs
ditulis sebagai Anggota Panwascam padahal ybs bukan anggota Panwascam. Sedangkan untuk
Kotamadya Sukabumi (Muhammad Aminuddin, S. Kom, Beny H.S dan Yasti Yustia Asih, S.Ip) itu
dapat melenggang dengan mudah dan sempurna tahapan demi tahapan TEST, padahal Bakal
Calon tersebut berdasarkan hasil Polling Masyarakat ( https://strawpoll.com/kaze8r6a )
nilainya sangat rendah dibanding Bakal Calon lainnya disamping mereka mempunyai masalah
yang krusial sebagai Pengurus Partai dan Jabatan Rangkap di suatu Lembaga Negara
(Pendamping Desa & Sertifikasi).
Gonjang-ganjing di tengah masyarakat bertambah ramai karena Kabar Rumor bakal calon yang
JADI baik untuk Kabupaten/Kotamadya Sukabumi tambah menguat, salah seorang Staff
Bawaslu Provinsi yang dikenal dengan sebutan Jambrong datang ke Sukabumi pada malam
minggu dengan “Judul” diundang oleh Nuryamah (Kordiv SDM) dan Anzar (Kepala
Kesekretariatan) pada acara Panwaslu Kabupaten Sukabumi di Hotel Selabintana pada tanggal
4/8/18 padahal dibalik semuanya itu ybs datang membawa kabar dari Zaid (Staff Bawaslu RI)
untuk disampaikan kepada Nuryamah KorDiv SDM bahwa usulnya disetujui “untuk Kabupaten
Sukabumi sebagai Bakal Calon PENGGANTI dari Asep Kholik adalah Saepul Rahman, S.Sy ”
(teman Nuryamah sesama Pendamping Desa periode sekarang) disamping kedatangan ybs
sekaligus untuk “membahas setoran”.

Kesimpulan :
1. Masyarakat

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

a. Dirugikan secara Materil dan non materil karena uang Negara yang notabene uang
masyarakat terbuang percuma dari hasil kinerja yang penuh rekayasa.
b. Diperkosa Hak Konstitusinya oleh para pihak yang “Repot Nasi” dengan MANIPULASI

2. Partai Politik
a. Dirugikan Hak Konstitusinya baik perseorangan sebagai caleg dan suara partainya,
karena adanya Anggota Bawaslu yang menjadi Pengurus Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB)
b. Tercipta suatu iklim politik yang tidak kondusif khususnya bagi calon Legislatif dengan
terbukti saat kemaren ini dalam pengawasan VERFAK, Nuryamah hanya ikut serta saat
VERFAK di PKB saja dalam rangka pengamanan pribadinya agar tidak ketahuan sebagai
pengurus partai tersebut, sedangkan untuk VERFAK Partai lainnya tidak ikut serta begitu
pula saat di KPUD Kabupaten sukabumi, saat tahapan pendaftaran CALEG hanya hadir
saat dari PKB dating kesana.
3. Timsel
Makin jelas aroma KKN tercium baunya dari Tahapan demi tahapan TEST dengan Bakal
Calon yang indikasi pengurus parpol dan double job selalu LULUS. Bisa dikata KKN :
Kong_Kolikong Nilai. Peribahasa orang Saudi di Puncak “Fi Fulus Mulus, mafi Fulus
Mampus”
4. Bakal Calon
a. Cermin dari suatu kualitas kepribadian orang tersebut, bahwa integritas dan dedikasi
dari masing-masing Bakal Calon nilainya jauh di bawah minus karena tujuan utama
mereka menjadi anggota Bawaslu Kabupaten SUKABUMI dengan dan untuk UUD : Ujung
Ujungnya Duit, karena melanggar Surat Pernyataan dan Manipulasi Data
b. Sederhananya, bagi Pengurus PARPOL pasti bekerja untuk Parpolnya dan bagi yang
Double Job tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal dalam jalankan TUPOKSI
sebagai Anggota Bawaslu, bahkan cenderung “Yes Man” atau basa Menado DPR – MPR :
Dong Punya Rasa – Me Punya Rasa. “Ayo bergembira buat semuanya mudah asal uang
bicara”

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

LAMPIRAN 1

A. Bukti Pengiriman

Isi Surat

Hal : Main Mata secara TSM dengan Lagu Lama – Nada Baru

Ramainya pemberitaan dan postingan tentang pengumuman hasil seleksi


Administrasi di mayoritas group Facebook dan Whatsup se-Sukabumi serta
gonjang-ganjing di tengah masyarakat mengenai hal tersebut, bahkan hal ini
merupakan gunung es dari suatu proses Demokrasi yang diperkosa oleh
sekelompok kecil golongan dengan indikasi uang sebagai ajian pemungkasnya,
bahkan orang dan /atau golongan tersebut sudah jadi rahasia umum bisa
mengatur dan /atau kolaborasi kepada pihak-pihak yang berkompeten secara
Terstruktur Sistemis dan Masif demi kepentingan dirinya dan orang-orangnya.
Oleh Karenanya Kabupaten dan Kotamadya Sukabumi bisa dijadikan
SAMPLING dari Kinerja Timsel secara keseluruhan yang bisa dikatakan Asal-
asalan dan tebak-tebak Manggis dalam penilaian Adminidtrasi tersebut
bahkan ditenggarai bak sebuah bangunan pondasi awal salah maka tahapan
selanjutnya dijamin amburadul.

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

Sebagaimana pengumuman HASIL SELEKSI ADMINISTRASI Calon Anggota


Bawaslu Kabupaten / Kota Se-Jawa Barat Masa Kerja 2018-2023 di website
Bawaslu Prov. Jawa Barat terlihat secara lugas dan jelas beberapa keganjilan
sbb :
1. Bocornya Edaran Hasil Pleno Timsel.
Beredarnya via Whatsup secara berantai Hasil Rapat Pleno Timsel
sejak pagi hari pada tanggal 11 Juni 2018 dan saat ada yang
mengkonfirmasi hal tersebut ke Bawaslu Provinsi via telpon dijawab : “Hasil
Pleno tersebut HOAX” tapi kenyataannya nama-nama yang tercantum di
Hasil Pleno yang beredar tersebut sama persis dengan Hasil Pleno Timsel
yang diumumkan via Website Bawaslu Provinsi malam harinya sekitar jam
7 malam, hanya perbedaanya adanya tanda tangan Timsel dan Cap saja.
Ditelusuri sumber berita tersebut dari Nuryamah selaku KorDiv
SDM Panwaslu Sukabumi disebarkan ke Group Whatsup PMII Sukabumi.
Jadi kami teringat pembicaraan dari staff Panwaslu bernama Cefi sesaat
kurang-lebih seminggu akan keluarnya Hasil Pleno Timsel untuk Anggota
Bawaslu Provinsi bahwa yang bersangkutan bicara “Mang Ending (Sopir
Pak Anzar selaku Kepala Kesekretariatan Panwaslu Kabupaten Sukabumi)
menyupiri Mobil Nuriyamah dalam pertemuan dengan timsel Bawaslu RI,
saat pertemuan di Rumah Makan tersebut Mang Ending mendengar
percakapan mereka bahwa “Pak Koto ketua Bawaslu Provinsi saat itu Tidak
akan terpilih kembali jadi Komisioner Bawaslu provinsi” dan ternyata
BENAR adanya pembicaraan tersebut, Pak Koto tidak terpilih kembali
menjadi Komisioner Bawaslu provinsi untuk periode sekarang.
Sudah jadi rahasia umum masyarakat khususnya di lingkungan
Panwaslu Kabupaten Sukabumi karena kedekatan Nuriyamah dengan Zaid
Staff Bawaslu RI lah maka sekecil apapun yang akan terjadi ke depan di
Lingkungan BAWASLU dari hulu ke hilir (Pusat sd Kabupaten) bahkan ada
bahasa dan rumor di Lingkungan Panwaslu Kabupaten dan kotamadya
Sukabumi Zaid adalah King Maker dan Nuriyamah Ratunya yang bisa
mengatur siapa yang akan lulus dan terpilih jadi anggota Bawaslu
khususnya setingkat Kabupaten / Kotamadya se Jawa Barat, Karena Pasca
Pengumuman Hasil Pleno sudah beredar bahwa Calon Anggota Bawaslu
Kabupaten yang akan di plot untuk Kabupaten Sukabumi adalah
Nuryamah, Asep Kholik, Rahmat Munandar, Deden Taufik, Faisal Rifa’i

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

sedangkan Kotamadya Sukabumi : Muhammad Aminuddin, S. Kom dan


Beny H.S dan Yasti Yustia Asih, S.Ip

2. Jumlah Calon tidak sesuai dengan TOR dan penyusunan nomor urutnya
• Tim seleksi menetapkan sebanyak 4 (empat) kali jumlah anggota Bawaslu
Kabupaten/Kota yang dibutuhkan yang terdiri dari Kategori Existing, PAW
dan Pendaftar Baru (Hal. 5)
Bila kita Kalkulasi maka ada 2 (dua) pandangan tentang jumlah orang
yang dibutuhkan lulus seleksi :
a. Berjumlah 20 orang [4 x 5 (5 Anggota Bawaslu Kabupaten)] atau
b. Berjumlah 23 orang [4 x 5 (5 Anggota Bawaslu Kabupaten) + 3 Orang
Kategori Exciting]
Sedangkan jumlah yang lulus Administrasi berjumlah 24 orang, (dari
no. Urut 331 sd 353 = 23 orang ditambah satu orang di no.urut 452
an. Ihin Solihin,SE) sementara Kabupaten lainnya selain Kabupaten
Sukabumi hanya berjumlah 23 orang sesuai TOR.
• bagi nama-nama Pendaftar Baru dimasukkan dibawah namanama PAW
diurutkan dari nilai tertinggi sampai dengan terendah berdasarkan
penilaian CV/Daftar Riwayat Hidup bakal calon pada tabel dengan format
... (Hal. 3) :.
Nomor Urut tidak berdasarkan nilai tapi berdasarkan nomor urut
pendaftaran, Hal ini Implementasi

3. Rancuhnya jenis Kelamin, Pekerjaan dan Title.


Jenis Kelamin Perempuan tapi menjadi Laki-laki untuk no. Urut
333 tertulis nama : Nuryama, jenis kelamin : Laki-laki , yang benar adalah
bernama : Nuryamah dan jenis kelamin : perempuan, Karena
“Tim seleksi melakukan penilaian terhadap CV/Daftar Riwayat
Hidup Pendaftar Baru sesuai dengan aturan penilaian yang telah
ditentukan.” Artinya Timsel melihat Jenis Pekerjaan sesuai yang termaktub
di CV/Daftar Riwayat Hidup Pendaftar Baru. Berikut nama-nama yang
tidak sesuai dengan pekerjaannya sekarang :

No. Pekerjaan Keterangan


Nama Calon
Urut Tertulis Sebenarnya
Rahmat Panwascam
338 Guru Honorer
Munandar Kadudampit

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

Riva Panwascam
340 Anistriani, Guru Gunung
S.Pd, MM Guruh
Agus
Panwascam
342 Setiawan, Guru
Cibadak
S.Pd
Tugas Baru per 2
Saepul Juni 2008 di
Pendamping
345 Rahman, Wiraswasta Kecamatan
Desa
S.Sy Jampang Tengah
Tidak terdaftar
sebagai Anggota
Anggota Panwascam di
348 Faisal Rifa’i
Panwascam Kab. Sukabumi
(Komisioner)
Karyawan Panwascam
351 Sopiah
Swasta Sukabumi

Tidak ditulisnya Title (Gelar) khususnya bagi Calon Exciting dan


Pendaftar Baru dari Panwascam, disinyalir bila ada masukan dan
tanggapan masyarakat akan terkecoh dengan SK yang mereka terima dan
SK-SK lainnya dari pengangkatan sebagai Pendamping Desa dan /atau
Sertifikasi.

4. Beberapa Calon Bakal Anggota Yang LULUS seleksi Administrasi adalah


Pengurus Partai dan Pendamping Desa / Kecamatan serta Penerima
Sertifikasi, sementara mereka melengkapi persyaratan CALON BAKAL
ANGGOTA BAWASLU menandatangani surat pernyataan sbb :
1. Saya tidak pernah menjadi anggota partai politik
2. Saya telah mengundurkan diri dari jabatan politik, .... dst
3. Saya bersedia bekerja penuh waktu
Berikut nama-nama Bakal Calon tersebut :
1. Pengurus Partai

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

a. Nomor Urut 333 tertulis nama : Nuryama, jenis kelamin : Laki-laki ,


yang benar adalah bernama : Nuryamah dan jenis kelamin :
perempuan,adalah Pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
b. Nomor Urut 340 nama : Riva Anistriani, S.Pd, MM, jenis kelamin :
perempuan, adalah Pengurus Partai Amanat Nasional (PAN)
2. Pendamping Desa/ Kecamatan
a. Nomor Urut 333 tertulis nama : Nuryama, jenis kelamin : Laki-laki ,
yang benar adalah bernama : Nuryamah dan jenis kelamin :
perempuan adalah Pendamping Desa di Kecamatan Cikidang (no. Urut
55 di SK Pendamping Desa), Bahkan Staff yang bernama Mohamad
Muidul Fitri adalah Staff yang bersangkutan di Divisi SDM Panwaslu
Kabupaten Sukabumi periode sekarang juga Pendamping Desa (no.
Urut 70 di SK Pendamping Desa) di Kecamatan Cikidang dan Tugas
baru per 02 Juni 2018 di Kecamatan Cibadak (no. Urut 8 di SK
Pendamping Desa)
b. Nomor Urut 345 tertulis nama : Saepul Rahman,S.Sy Pekerjaan :
Wiraswasta, Yang bersangkutan adalah PENDAMPING DESA di
Kecamatan Cikembar (no. Urut 61 di SK Pendamping Desa) dan Tugas
baru per 02 Juni 2018 di Kecamatan Jampang Tengah (no. Urut 5 di
SK Pendamping Desa)
3. Sertifikasi
Nomor Urut 332 tertulis nama : Deden Taufik, Pekerjaan : Anggota
Panwaslu adalah penerima Sertifikasi begitu juga dengan staffnya yang
bernama Hermawan

Kesimpulan :
1. Masyarakat :
a. Melihat beberapa kejadian tersebut di atas, sungguh sangat naïf sekali.
Masyarakat dipertontonkan dagelan politik yang dikemas secara TSM.
b. Ada Link dan Uang sangat Mudah dapat Bocoran bahkan mengatur
Pihak-pihak yang berkompeten. So “Money Talk”
c. Telah terjadi Kebohongan Informasi Public
d. Di Alenia terakhir dari Surat Hasil Pleno LULUS ADMINISTRASI tertulis
“Masyarakat dapat memberikan masukan dan Tanggapan Terhadap
Bakal Calon...” hanya sebuah Slogan pemanis saja karena adanya
Pengaburan Informasi Identitas Calon Anggota Bawaslu

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

Kabupaten/kotamadya, dan merupakan strategi Jitu dan Licik


seseorang beserta komplotannya :
- Calon Exciting : Nuryamah, SPI tertulis namanya Nuryama dan
berjenis kelamin laki-laki.
- Calon Baru yang berasal dari Panwascam ditulis Pekerjaannya Bukan
Panwascam
- Calon Exciting dan Calon Baru yang sudah memanipulasi data
mungkin dengan kolusi
Oleh karenanya Terindikasi secara TSM agar ruang masukan dan
tanggapan Masyarakat atas kinerja mereka selama ini secara otomatis
akan LUPUT dari sorotan masyarakat, karena Identitas yang sebenarnya
tertutupi. Biasa dan umumnya secara Naluri Manusia sesuatu yang
Jelek selalu ingin ditutupi bukan ? disamping bila sesuatu dimulai
dengan cara-cara licik maka akn hasilkan sesuatu yang pelik
dikemudian hari
2. Timsel
Timsel bekerja tidak sesuai TOR :
- Bocornya Hasil Pengumuman sebelum waktunya, menandakan Timsel
tidak bisa menjaga kerahasian dan adanya permainan dengan asas
Money Talk.
- JUMLAH Calon yang Lulus Administrasi seharusnya 23 orang malah 24
orang, dan malah tambahan yang 1 (satu) orang tersebut sengaja
“disempilkan” tidak bersamaan dengan kelompok Bakal Calon
Kabupaten Sukabumi (no. Urut 331 sd 353) tapi di no.urut 452 an. Ihin
Solihin,SE agar masyarakat terkecoh dan terkesan Kabupaten
Sukabumi hanya 23 sesuai TOR.
- Tehnis penempatan no. Urut per Kelompok Kabupaten/kotamadya
Urutan Nama bukan diambil dari score nilai sebagaimana yang
diamantkan TOR tapi berdasarkan No. Urut Pendaftaran.
- Adanya Nama-nama Bakal Calon yang memanipulasi Surat Pernyataan
yang merupakan salah satu persyaratan.
Terlepas dari kesalahan mengetik atau tidak, Hal tersebut mencerminkan
kinerja Timsel ceroboh dan tidak sesuai aturan yang berlaku atau
berdasarkan “Pesanan”, oleh karenanya Pihak Bawaslu RI HARUS SEGERA
menganulir Hasil Kelulusan Administrasi tersebut.
3. Calon Anggota Bawaslu Kabupaten (Pendaftar)
- Terampasnya Hak Konstitusi

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan
`

- Barometer Score tidak Transparan, Pendaftar yang tidak lulus


khususnya para Panwascam yang sudah senior bahkan sekelas mantan
Komisioner Panwaslu Periode lalu setelah ditelisik ternyata adalah
orang-orang yang berseberangan dengan Nuriyamah (KorDiv SDM) dan
Anzar (Kepala Kesekretariatan). Begitu juga dengan Pendaftar Baru
lainnya.
- Adanya kerugian keuangan Negara yang terkuras dengan percuma,
karena Baru tahap pertama saja sudah beredar siapa saja yang akan
“jadi”. Hal ini persis seperti saat pemilihan Anggota Bawaslu Provinsi
beberapa waktu lalu.
- Adanya kerugial moril dan materil Pendaftar karena Banyak Pendaftar
berasal Pelosok kampung Sukabumi yang terkena beban biaya untuk
transportasinya saja mahal apalagi ditambah biaya surat kesehatan dan
pengadilan yang cukup fantantis.

CC : 1. Ketua Bawaslu Provinsi


2. Komisi 2 DPR RI
3. Kementrian Sekretariat Negara RI
4. DPP Barisan Parlemen Jalanan

Anda mungkin juga menyukai