Anda di halaman 1dari 86

BUKU SAKU

PENYELESAIAN SENGKETA
PROSES PEMILU

Badan Pengawas Pemilu


Republik Indonesia
TIM
PENYUSUN
Pengarah: Penulis:
Abhan Mohammad Aditiyan Nugroho (Koordinator)
Rahmat Bagja Ali Umar Harahap
Mochammad Afifuddin Dayanto
Fritz Edward Siregar Reki Putera Jaya
Ratna Dewi Pettalolo Firdinan Islami
Gunawan Suswantoro Moch. Yusuf Adinugraha
M. Zarwan
Penanggung Jawab: Alwi Husain
La Bayoni Andri Sutrisno
Ibrahim Malik Tanjung Ayu Vitra Ningsi
Purnomo Gugah W.H.R
Januar P Sinurat
Maising Simbolon
Muhammad Nurianto
M. Angga Purnama
M. Reza Sopyan
Novi Arissa
Oka Sila Sakti
Redy Puja Kesuma
Threes Angeline
Tiffani W Sumirat
SAMBUTAN
KETUA BAWASLU RI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2017, pertama
kalinya Pemilihan Umum dilaksanakan secara
serentak meliputi Pemilihan Anggota DPR, DPD
dan DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden, hal
ini berdampak pada kerumitan penyelenggarannya.

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu iii


iv Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Pemilu dilaksanakan melalui beberapa tahapan


dan dalam setiap tahapan menentukan lolos
tidaknya peserta Pemilu untuk lanjut kedalam
tahapan berikutnya. Kelolosan tersebut ditentukan
oleh penyelenggara Pemilu (dalam hal ini Komisi
Pemilihan Umum) melalui Surat Keputusan atau
Berita Acara.

Sebagai lembaga pengawas Pemilu, Bawaslu


berwenang untuk menyelesaikan sengketa yang
muncul sebagai akibat Keputusan atau Berita
Acara KPU. Penyelesaian Sengketa dilaksanakan
melalui mediasi dan adjudikasi dalam waktu
paling lama 12 hari kerja sejak Permohonan
Sengketa diregister.

Dalam melaksanakan kewenangan tersebut, Bawaslu


telah menyusun Peraturan Bawaslu Nomor 18 Tahun
2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Proses
Pemilihan Umum sebagaimana diubah terakhir
Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu v

dengan Peraturan Bawaslu Nomor 27 Tahun 2018,


sebagai peraturan pelaksana dari UU Nomor 7 Tahun
2017. Lebih jauh lagi Bawaslu telah menerbitkan
Juknis penyelesaian sengketa agar seluruh Komisioner
Bawaslu, baik Bawaslu RI, Bawaslu Provinsi, dan
Bawaslu Kabupaten Kota memiliki panduan dalam
melaksanakan penyelesaian sengketa.

Agar seluruh jajaran pengawas Pemilu dapat


me­laksanakan penyelesaian sengketa dengan
baik dan cermat, dirasa perlu untuk menerbitkan
sebuah Buku Saku sebagai ringkasan panduan
untuk menyelesaikan sengketa, terlebih mengingat
penyelesaian sengketa dilaksanakan melalui mediasi
dan adjudikasi. Dengan adanya Buku Saku ini, besar
harapan saya agar jajaran pengawas Pemilu dapat
menyelesaikan sengketa dengan baik dan teliti
dalam memperhatikan keterkaitan antara sengketa
yang terjadi dengan ketentuan – ketentuan didalam
UU maupun didalam Perbawaslu.
vi Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

“Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu


Tegakkan Keadilan Pemilu.”

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, Maret 2019


Ketua Bawaslu RI

Abhan
KATA PENGANTAR
ANGGOTA BAWASLU RI

Surat Keputusan dan/atau Berita Acara KPU sebagai


suatu Keputusan Tata Usaha Negara merupakan
penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh pejabat
tata usaha Negara (dalam hal ini KPU) yang bersifat
beschikking memiliki karakteristik konkret, individual
dan final. Upaya yang dapat dilakukan terhadap
Keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat
beschikking adalah upaya administratif dan upaya

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu vii


viii Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

hukum. Upaya hukum diajukan kepada pengadilan


tata usaha negara melalui gugatan tertulis yang
berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara
yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak
sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti
rugi dan/atau direhabilitasi. Pengadilan berwenang
memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa
Tata Usaha Negara jika seluruh upaya administratif
sudah digunakan.

Upaya administratif adalah suatu prosedur yang


dapat ditempuh oleh seorang atau badan hukum
perdata apabila ia tidak puas terhadap suatu
Keputusan Tata Usaha Negara. Prosedur tersebut
dilaksanakan di lingkungan pemerintahan sendiri
dan terdiri atas dua bentuk:
a. Keberatan
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara yang
dilakukan sendiri oleh Badan/Pejabat Tata Usaha
Negara yang mengeluarkan Keputusan Tata
Usaha Negara.
Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu ix

b. Banding Administratif
Penyelesaian sengketa Tata Usaha Negara yang
dilakukan oleh instansi atasan atau instansi lain
dari Badan/Pejabat Tata Usaha Negara yang
mengeluarkan Keputusan Tata Usaha Negara,
yang berwenang memeriksa ulang Keputusan
Tata Usaha Negara yang disengketakan.

Penyelesaian sengketa sebagai suatu rangkaian


proses untuk melakukan verifikasi formil dan materiil
atas suatu pengajuan permohonan keberatan
terhadap Surat Keputusan dan/atau Berita Acara
KPU merupakan kontruksi upaya administratif
terhadap Keputusan Tata Usaha Negara, dalam hal
ini dikhususkan pada Keputusan KPU. Berdasarkan
Pasal 95 huruf d UU Nomor 7 Tahun 2017, Bawaslu
berwenang menerima, memeriksa, memediasi
atau mengadjudikasi, dan memutus penyelesaian
sengketa proses Pemilu. Kewenangan Bawaslu
tersebut dilaksanakan oleh Bawaslu RI, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten Kota. Hak untuk
x Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

mengajukan permohonan penyelesaian sengketa


diberikan kepada peserta Pemilu yang dirugikan
secara langsung sebagai akibat diterbitkannya
Surat Keputusan dan/atau Berita Acara dalam
setiap tahapan Pemilu oleh KPU sesuai dengan
tingkatannya.

Sebagai lembaga yang menjalankan fungsi quasi-


judicial, Bawaslu memiliki hukum acara sebagaimana
diatur dalam Peraturan Bawaslu Nomor 18 Tahun
2017 tentang Tata Cara Penyelesaian Sengketa Proses
Pemilihan Umum sebagaimana diubah terakhir
dengan Peraturan Bawaslu Nomor 27 Tahun 2018,
sebagai peraturan pelaksana dari UU Nomor 7 Tahun
2017. Penjelasan lebih detil mengenai pelaksanaan
penyelesaian sengketa diatur lebih rinci di dalam
juknis peyelesaian sengketa proses Pemilu. Guna
mempermudah pelaksanaan proses penyelesaian
sengketa, Bawaslu RI memandang perlu disusun
Buku Saku yang merupakan ringkasan sekaligus
Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu xi

mengatur hal – hal lebih detil yang tidak tercantum


di dalam juknis.

Penyusunan Buku Saku ini disesuaikan berdasar­


kan kebutuhan praktis sehingga penggunaan
kalimatnya menggunakan bahasa sederhana dan
mudah dipahami.

Jakarta, Maret 2019


Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa
Bawaslu RI

Rahmat Bagja
PRAKATA

Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puja dan puji


syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha
Kuasa, karena hidayah dan taufikNya, Buku Saku
ini dapat diselesaikan dengan baik mengingat
tugas dan kewajiban lain yang bersamaan hadir
terlebih menjelang pelaksanaan pemungutan suara
pada Pemilu 2019. Merupakan suatu kebanggaan
tersendiri bagi kami karena telah berhasil menye­
lesaikan Buku Saku yang akan dipergunakan untuk
mempermudah seluruh Komisioner Bawaslu di

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu xiii


xiv Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Indonesia dan seluruh jajarannya dalam men­


jalankan tugasnya penyelesaian sengketa, karena
di dalamnya juga tercantum panduan pelaksanaan
fungsi–fungsi kesekretariatan.

Buku Saku ini disusun atas dasar kebijakan


pimpinan Bawaslu RI mengingat keperluan atas
pedoman yang lebih teknis dan rinci dalam
melaksanakan penyelesaian sengketa proses
pemilu, terutama untuk menciptakan keseragaman
dalam mekanisme dan proses beracara. Buku
Saku ini merupakan ringkasan, garis besar atau
ikhtisar dari petunjuk teknis penyelesaian sengketa,
sehingga meskipun Buku Saku ini merujuk dan
bersumber dari petunjuk teknis penyelesaian
sengketa, kami berharap keberadaan Buku Saku ini
tidak mengesampingkan petunjuk teknis sebagai
rujukan resmi dalam pelaksanaan penyelesaian
sengketa. Meskipun demikian, beberapa hal yang
lebih rinci dan tidak diatur di dalam petunjuk
teknis karena merupakan sesuatu yang tidak baku
atau tidak ada keharusan untuk diterapkan, maka
Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu xv

kami cantumkan di dalam Buku Saku ini agar


menjadi contoh yang mudah diikuti komisioner
dan sekretariat Bawaslu dalam melaksanakan
penyelesaian sengketa.

Kami berusaha menyusun Buku Saku ini dengan


sederhana agar mudah dibaca dan dipahami.
Terselesaikannya penyusunan Buku Saku ini tidak
terlepas dari arahan dan dukungan Pimpinan
Bawaslu RI, khususnya Bapak Rahmat Bagja sebagai
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa dan
Bapak La Bayoni selaku Kepala Biro TP3 karena
atas ide dan gagasan beliau Buku Saku ini dapat
terwujud. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih
kepada pimpinan Bawaslu Provinsi atas semua
sumbang sarannya dalam beberapa kali Focus
Group Discussion, mampu mencerahkan kami atas
kebutuhan penyelesaian sengketa di daerah-daerah
seluruh Indonesia agar lebih mudah menerapkan
petunjuk teknis penyelesaian sengketa. Kami juga
ucapkan terima kasih kepada Nara Sumber kami
dari Kementerian Hukum dan HAM dan internal
xvi Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Bawaslu RI atas pencerahan-pencerahan yang


diberikan kepada kami sehingga Buku Saku ini
dapat tersusun dengan baik.

Meskipun telah disusun serapi dan sedetail mungkin,


serta mempertimbangkan masukan dari seluruh
perwakilan Bawaslu Provinsi seluruh Indonesia,
kami menyadari masih terdapat kelemahan dan
kekurangan di dalam Buku Saku ini. Karena itu, kami
sangat terbuka atas setiap kritik yang membangun
untuk perbaikan Buku Saku ini. Penulis berharap Buku
Saku ini dapat memberikan manfaat dan menjadi
pegangan bagi para Komisioner Bawaslu seluruh
Indonesia beserta jajarannya dalam menjalankan
tugas mengakkan keadilan Pemilu.

Jakarta, Maret 2019


Kepala Bagian Penyelesaian Sengketa
Bawaslu RI

Ibrahim Malik Tanjung


DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN..................................................................................ii
SAMBUTAN........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR......................................................................... vii
PRAKATA.......................................................................................... xiii
DAFTAR ISI......................................................................................xvii
DAFTAR SINGKATAN.................................................................... xix

BAB I PENERIMAAN PERMOHONAN DAN REGISTRASI...............1


1. Ruang Lingkup............................................................................................................2
2. Objek Sengketa...........................................................................................................3
3. Para Pihak........................................................................................................................4
4. Permohonan Langsung.........................................................................................5
5. Permohonan Tidak Langsung...........................................................................7
6. Tenggang Waktu Pengajuan Permohonan..............................................8
7. Verifikasi Formil (Pemeriksaan Dokumen) dan Materiil...............10
8. Permohonan diregister.......................................................................................10
9. Pembentukan Tim Kerja.....................................................................................11
10. Permohonan tidak dapat Diterima..........................................................11
11. Permohonan tidak dapat Diregister.......................................................11

BAB II MEDIASI PENYELESAIAN SENGKETA PROSES


PEMILU..........................................................................................15
1. Pengertian Mediasi................................................................................................16
2. Prinsip Dasar Mediasi...........................................................................................16

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu xvii


xviii Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

3. Tim Mediasi.................................................................................................................19
4. Teknis Mediasi...........................................................................................................20
5. Persiapan Mediasi...................................................................................................22
6. Proses Mediasi...........................................................................................................24
7. Permohonan Gugur..............................................................................................28
8. Berita Acara Hasil Mediasi.................................................................................28
9. Putusan Mediasi .....................................................................................................28
10. Lafal Sidang Pembacaan Putusan Kesepakatan Mediasi.........30
11. Mediasi Tidak Tercapai Kesepakatan......................................................30

BAB III ADJUDIKASI..........................................................................................33


1. Definisi............................................................................................................................34
2. Prinsip Dasar...............................................................................................................34
3. Tim Adjudikasi...........................................................................................................35
4. Tugas Tim Adjudikasi............................................................................................36
5. Pemanggilan Sidang Adjudikasi...................................................................38
6. Persiapan Adjudikasi.............................................................................................39
7. Proses Adjudikasi.....................................................................................................46
8. Lafal Sidang untuk Ketua Majelis................................................................49
9. Ketukan Palu Dalam Sidang...........................................................................50

BAB IV PUTUSAN..............................................................................51
1. Persiapan Penyusunan Putusan....................................................................52
2. Struktur Putusan......................................................................................................53
3. Pertimbangan Hukum.........................................................................................54
4. Penyusunan Putusan............................................................................................54

BAB V KOREKSI...................................................................................................59

BAB VI LAPORAN............................................................................65
DAFTAR
SINGKATAN
1. BAWASLU: Badan Pengawas Pemilihan Umum
2. CALEG: Calon Legislatif
3. DCS: Daftar Calon Sementara
4. DCT: Daftar Calon Tetap
5. DPD: Dewan Perwakilan Daerah
6. DPR: Dewan Perwakilan Rakyat
7. DPRD: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
8. KPU: Komisi Pemilihan Umum
9. PSPP: Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu
10. SENTRA GAKKUMDU: Sentra Penegakan
Hukum Terpadu
11. SIPS: Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa
12. TSM: Terstruktur Sistematis Masif

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu xix


Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 1

BAB I
PENERIMAAN
PERMOHONAN
DAN REGISTRASI
2 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

1. Ruang lingkup
Ruang lingkup yang diatur dalam buku saku
ini adalah Penyelesaian Sengketa proses
pemilu yang terjadi antara Peserta Pemilu
dengan Penyelenggara Pemilu sebagai akibat
dikeluarkannya Keputusan KPU, Keputusan KPU
Provinsi, dan Keputusan KPU Kabupaten/Kota.

Objek
Sengketa
Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 3

2. Objek Sengketa
Hak peserta Pemilu yang dirugikan secara
langsung oleh tindakan KPU, KPU Provinsi,
atau KPU Kabupaten/Kota, sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan KPU, keputusan KPU
Provinsi, atau keputusan KPU Kabupaten/Kota
berupa Surat Keputusan dan/atau Berita Acara.

SK

BA
4 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

3. Para Pihak
Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 5

4. Permohonan Langsung
a. Permohonan Langsung diajukan ke
Sekretariat Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
Bawaslu Kabupaten/Kota (Formulir Model
PSPP 01);
b. Petugas memeriksa kelengkapan berkas
permohonan;
c. Berkas Permohonan terdiri dari:
1) Permohonan Penyelesaian Sengketa;
2) Objek yang disengketakan;
3) Identitas pemohon dan kuasa hukum;
4) Surat Kuasa Khusus;
5) Bukti dan daftar bukti.
d. Pendaftaran Surat Kuasa Khusus dilakukan
oleh Petugas, dengan melakukan beberapa
hal sebagai berikut:
a) Menerima berk as kelengk apan
Pendaftaran Surat Kuasa Khusus, yang
terdiri dari:
1) Surat Kuasa Khusus (Asli);
2) Berita Acara Sumpah Advokat yang
masih berlaku (Copy);
6 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

3) Kartu Tanda Advokat (Copy); dan


4) Kartu Tanda Penduduk Kuasa Hukum
(Copy).
b) Melakukan verifikasi untuk memasti­
kan kelengkapan berkas Surat Kuasa
Khusus;
c) Mencatat dalam Buku Register Surat
Kuasa Khusus, dengan format sebagai
berikut:
1) Nomor;
2) Nama Pemohon;
3) Tanggal;
4) Nama Kuasa Hukum;
5) Berkas Kelengkapan Surat Kuasa
Khusus; dan
6) Keterangan.
e. Berkas Permohonan dibuat dalam 4 (empat)
rangkap, terdiri atas:
1) 1 (satu) rangkap asli bermaterai dan
Leges Kantor Pos;
2) 3 (tiga) rangkap salinan; dan
3) 1 file dokumen digital (softcopy) dengan
Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 7

format word dalam unit penyimpanan


data.
f. Permohonan dicatat dalam buku penerimaan
permohonan.

5. Permohonan Tidak Langsung diajukan


melalui laman penyelesaian sengketa
pada laman resmi Bawaslu dan Bawaslu
Provinsi (terdapat dalam Panduan SIPS),
Petugas memastikan:
a. Pemohon mengisi formulir pendaftaran
pada platform SIPS pada laman resmi
Bawaslu dan Bawaslu Provinsi;
b. Pemohon memperoleh username dan
password;
c. Username dan password digunakan untuk
mengajukan Permohonan;
d. Pemohon mendapatkan konfirmasi
otomatis;
e. Pemohon menyampaikan dokumen/berkas
fisik Permohonan secara lengkap kepada
petugas penerima Permohonan.
8 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

6. Tenggang waktu pengajuan


permohonan
a. Permohonan disampaikan paling lama 3
(tiga) hari kerja sejak tanggal penetapan
objek sengketa;
b. Jika berkas permohonan tidak lengkap,
petugas menyampaikan pemberi­tahuan
kepada Pemohon agar melengkapi ke­
kurangan berkas paling lama 3 (tiga) hari
kerja sejak pemberitahuan disampaikan;
c. Permohonan yang telah dinyatakan lengkap
dicatat dan diberikan nomor permohonan
dalam buku register permohonan pada
hari yang sama oleh Petugas Penerima
Permohonan.
Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 9

Berapa lama
proses pendaftaran
Penyelesaian Sengketa?

Permohonan diajukan paling lama 3


hari kerja sejak tanggal penetapan objek
sengketa, jika berkas belum lengkap,
bisa dilengkapi paling lama 3 hari kerja
sejak pemberitahuan disampaikan, kalau
sudah lengkap, maka diregister
10 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

7. Verifikasi Formil (Pemeriksaan


Dokumen) dan Materiil
a. Berkas yang telah dinyatakan lengkap harus
diverifikasi secara formil dan materiil;
b. Verifikasi dilakukan kembali oleh pejabat
struktural pada Bagian atau Unit Kerja
yang menangani Penyelesaian Sengketa;
dan
c. Pejabat struktural meregister Permohonan
dan menuangkan dalam formulir model
PSPP 05 setelah mendapatkan persetujuan
dari anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
Bawaslu Kabupaten/Kota; dan
d. Verifikasi dilakukan untuk menentukan
apakah berkas dapat diregister atau tidak.

8. Permohonan diregister
Permohonan yang telah dinyatakan lengkap
secara formil dan materiil, dicatat dalam buku
register (Formulir Model PSPP 05).
Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 11

9. Pembentukan Tim Kerja


Setelah permohonan diregister, Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota membentuk
Tim Kerja yang meliputi Tim Mediasi, Tim
Adjudikasi, dan Tim Perumus Putusan.

10. Permohonan tidak dapat diterima


(Formulir Model PSPP 06)
a. Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses
Pemilu yang merupakan sengketa antar
Calon dalam Internal Partai Politik; dan/atau
b. Permohonan yang diajukan telah melebihi
jangka waktu pengajuan.

11. Permohonan tidak dapat Register


(Formulir Model PSPP 07)
a. Pemohon tidak dapat melengkapi
permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja
sejak pemberitahuan berkas pengajuan
permohonan tidak lengkap;
b. Permohonan Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu terhadap Surat Keputusan
12 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

atau Berita Acara KPU, KPU Provinsi dan


KPU Kabupaten/Kota yang merupakan
tindak lanjut dari Putusan Pelanggaran
Administrasi Pemilu oleh Bawaslu, Bawaslu
Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota dan/
atau Putusan Pelanggaran Administrasi
Pemilu yang terjadi secara TSM;
c. Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses
Pemilu terhadap Surat Keputusan atau Berita
Acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/
Kota yang merupakan konsekuensi yuridis
dari penanganan SENTRA GAKKUMDU baik
dari proses pembahasan dan Hasil Rapat
Pleno SENTRA GAKKUMDU atau putusan
pengadilan terkait Tindak Pidana Pemilu
yang telah memperoleh kekuatan hukum
yang tetap; dan/atau
d. Permohonan Penyelesaian Sengketa Proses
Pemilu terhadap Surat Keputusan atau
Berita Acara KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota yang merupakan Hasil
Penghitungan, Rekapitulasi Penghitungan
dan Penetapan Hasil Perolehan Suara.
Bab I Penerimaan Permohonan dan Registrasi 13
14 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu
BAB II
MEDIASI PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES PEMILU

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 15


16 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

1. Mediasi dalam PSPP adalah proses


musyawarah secara sistematis yang
melibatkan para pihak untuk mem­
peroleh kesepakatan.

2. Prinsip Dasar Mediasi


1. Tertutup:
Mediasi dilaksanakan secara tertutup dan
hanya dihadiri oleh Pemohon, Termohon
serta Mediator;
2. Kerahasiaan:
Segala pernyataan dalam bentuk lisan dan
tulisan yang terjadi dalam proses Mediasi
tidak boleh diungkap ke publik serta
menjadi alat bukti dalam proses pembuktian
pada sidang adjudikasi;
3. Netral:
Mediator hanya memfasilitasi proses Mediasi
dan tidak bertindak layaknya seorang
hakim atau juri yang memutuskan salah
atau benar terhadap pernyataan para pihak
atau mendukung pendapat dari salah satu
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 17

pihak serta tidak memaksakan pendapat


dan penyelesaiannya kepada para pihak.
4. Tidak diwakilkan:
Mediasi wajib dihadiri oleh Pemohon dan
Termohon (principal) dan tidak dapat di­
wakil­kan kepada kuasa hukum dan (Kuasa
Hukum hanya dapat mendampingi)
5. Kesepakatan berdasarkan Peraturan
Perundang-Undangan:
a. Kesepakatan tidak bertentangan dengan
Peraturan Perundang-Undangan;
b. kesepakatan merupakan hukum yang
mengikat bagi para pihak
6. Non Kaukus
Ketua dan/atau Anggota Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota selama
proses Mediasi dilarang berkomunikasi,
melakukan pertemuan atau membuat per­
janjian dengan salah satu pihak, baik di luar
atau di dalam forum Mediasi.
18 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 19

3. Tim Mediasi

Sekretaris
Tim Mediasi

Mediasi

Notulen
20 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

4. Teknis Mediasi
a. Mediasi dipimpin oleh paling sedikit 1
(satu) orang Mediator yang berasal dari
anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota;
b. Mediator harus selalu mengedepankan
prinsip-prinsip musyawarah untuk mencapai
mufakat bagi para pihak;
c. Mediator harus memastikan bahwa hal-
hal yang disepakati oleh para pihak tidak
melanggar ataupun bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan;
d. Mediator memastikan pihak yang hadir
adalah Pemohon dan Termohon;
e. Pelaksanaan Mediasi diselesaikan paling
lama 2 (dua) hari;
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 21

f. Panggilan Mediasi:
1) Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota melakukan pe ­
manggilan para pihak untuk menghadiri
Mediasi meng­gunakan (Formulir Model
PSPP 11);
2) Panggilan Mediasi disampaikan setelah
register dan paling lambat 1 (satu) hari
sebelum pelaksanaan mediasi;
3) Apabila Pemohon dan/atau Termohon
tidak menghadiri pemanggilan pertama,
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota menentukan jadwal
dan melakukan pemanggilan kembali.
22 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

5. Persiapan Mediasi
a. Denah ruang Mediasi
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 23

b. Mediator dibantu oleh tim Mediasi yang


terdiri dari Sekretaris dan Notulen;
c. Tim Mediasi menyiapkan kelengkapan pen­
dukung yang terdiri atas:
1) meja dan kursi Mediator;
2) meja dan kursi Pemohon yang terletak
di sisi kanan depan Mediator;
3) meja dan kursi Termohon yang terletak
di sisi kiri depan Mediator;
4) meja dan kursi Sekretaris dan Notulen yang
terletak di sisi kanan belakang Mediator;
5) spanduk dipasang di dinding belakang
meja Mediator;
6) laptop dan proyektor;
7) alat tulis; dan
8) perlengkapan pendukung lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
d. Peletakan meja dan kursi dalam ruangan
Mediasi sesuai denah yang ditutupi dengan
kain berwarna putih serta diberikan papan
nama pada masing-masing meja para pihak
dan Mediator;
24 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

6. Proses Mediasi
Tahapan Mediasi:
a) Sapaan Awal;
Contoh sapaan awal:
“Assalamu‘alaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera/
Syalom/ Om swastiastu/ Namo Buddhaya,
Selamat pagi/siang/sore/malam. Kita akan
memulai/melanjutkan mediasi dengan nomor
registrasi……. Dengan pemohon…………”
b) Perkenalan diri dan mempersilahkan para
pihak untuk memperkenalkan diri;
Contoh:
- “Kepada Pemohon dipersilahkan untuk
memperkenalkan diri.”
- “Kepada Termohon dipersilahkan untuk
memperkenalkan diri.”
c) Mediator memastikan para pihak yang
hadir adalah Pemohon dan Termohon
(principal);
d) Mediator menjelaskan perannya dalam
mem­bantu proses penyelesaian sengketa
proses pemilu;
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 25

Contoh:
“Dalam mediasi ini kami sebagai mediator
mem­bantu para pihak untuk mencapai
kesepakatan dan tidak ada keberpihakan kami
untuk menguntungkan salah satu pihak”;
e) Mediator menjelaskan tata cara mediasi:
(1) tidak boleh menyerang pribadi;
(2) Mediasi bersifat rahasia dan segala
sesuatu dalam Mediasi tidak dapat
dijadikan alat bukti Adjudikasi;
(3) kesepakatan yang diputuskan Para
Pihak tidak boleh bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan;
(4) kesepakatan yang telah diambil oleh
Para Pihak akan dituangkan dalam Berita
Acara dan selanjutnya menjadi materi
pokok Putusan Mediasi;
(5) kesepakatan Mediasi menjadi hukum
yang mengikat bagi Para Pihak; dan
(6) apabila Para Pihak tidak mencapai
ke­­sepakatan maka akan dilanjutkan
dengan proses Adjudikasi.
26 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

“Dalam mediasi ini, saya harapkan


tidak saling menyerang secara
personal, semua proses yang
terjadi ini bersifat rahasia dst…”
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 27
28 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

7. Permohonan Gugur.
Apabila Pemohon tidak menghadiri Mediasi
setelah dua kali dilakukan pemanggilan secara
berturut-turut, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
Bawaslu Kabupaten/Kota membuat putusan
Permohonan gugur (Formulir Model PSPP 21).

8. Berita Acara hasil Mediasi


Kesepakatan dalam Mediasi dibuat dalam Berita
Acara yang ditandatangani oleh para pihak dan
pimpinan Mediasi (Formulir Model PSPP 12).

9. Putusan Mediasi:
a. Kesepakatan Para Pihak dituangkan dalam
putusan yang dibacakan oleh Pimpinan
Mediasi dalam sidang terbuka untuk umum
(Formulir Model PSPP 13);
b. Putusan Mediasi disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
1) Kepala Putusan, terdiri atas
a) Lambang Garuda
b) Nama Lembaga
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 29

c) Judul Putusan
d) Nomor Permohonan
e) Identitas Para Pihak
f) Pokok Permohonan
g) Kesepakatan Para Pihak
2) Tanggal, bulan, dan hari dibacakan
Putusan
3) Nama Lembaga
4) Nama dan Tanda Tangan Majelis

Kesepakatan ini akan


dicatat dalam Berita Acara
dan ditandatangani oleh
Para Pihak
30 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

10.
Lafal dalam sidang pembacaan
putusan kesepakatan mediasi untuk
Ketua Majelis.
a. Lafal membuka sidang
“Sidang Pembacaan Putusan Hasil
Kesepakatan Mediasi Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu dengan nomor register:
……….. pada hari ini ……, tanggal …..,
dibuka dan terbuka untuk umum.”
b. Lafal menutup sidang
“Demikian telah dibacakan Putusan hasil
ke­s epakatan Mediasi dengan Nomor
Register ……….., Dengan ini sidang
dinyatakan ditutup”

11. Mediasi tidak tercapai kesepakatan


apabila:
a. Para pihak tidak mencapai kesepakatan
dalam mediasi yakni Permohonan
pemohon disepakati sebagian atau tidak
sepakat seluruhnya;
b. Termohon tidak menghadiri Mediasi
Bab II Mediasi Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 31

setelah dua kali dilakukan pemanggilan,


Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu
Kabupaten/Kota,

selanjutnya dituangkan dalam BA yang


ditanda­tangani oleh Para Pihak dan Pimpinan
Mediasi. (Formulir Model PSPP 14);

12. Apabila Mediasi tidak mencapai


kesepakatan maka penyelesaian
sengketa proses Pemilu dilanjutkan
melalui Adjudikasi.
BAB III ADJUDIKASI

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 33


34 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

1. Definisi
Adjudikasi adalah proses persidangan pe­
nyelesaian sengketa proses Pemilu.

2. Prinsip Dasar

PRINSIP DASAR
Majelis Adjudikasi paling sedikit berjumlah 2/3 dari jumlah
anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota

Majelis Adjudikasi terdiri dari satu orang Ketua Majelis


dan anggota Majelis

Persidangan dibuka dan terbuka untuk umum

Para Pihak dapat diwakili Kuasa Hukum


Bab III ADJUDIKASI 35

3. Tim Adjudikasi:

Sekretaris/Sekretaris
Pengganti
Tim Adjudikasi

Asisten Majelis

Perisalah

Notulen
36 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

4. Tugas Tim Adjudikasi.


a. Sekretaris/ Sekretaris Pengganti
• Bertanggung jawab terhadap kesiapan
Adjudikasi secara administrasi dan
Notulensi serta dokumen-dokumen
terkait objek yang disengketakan;
• Mengikuti seluruh proses Adjudikasi;
• Menyiapkan ruangan dan perlengkapan,
serta mengkoordinir Asisten Adjudikasi,
Perisalah, Notulen, Petugas Kemanan,
dan Staf Pendukung yang terlibat selama
proses Adjudikasi berlangsung;
• Membacakan tata tertib sidang adjudikasi
dihadapan para pihak dan pengunjung
sebelum sidang Adjudikasi dimulai;
• Meminta para pihak dan pengunjung
sidang untuk berdiri saat Majelis Sidang
me­masuki ruang Adjudikasi, dan meminta
para pihak dan pengunjung sidang untuk
duduk kembali setelah Majelis Adjudikasi
telah duduk di kursi Majelis;
• Meminta para pihak dan pengunjung
sidang untuk berdiri saat Majelis Adjudikasi
Bab III ADJUDIKASI 37

akan meninggalkan ruang Adjudikasi; dan


• Membuat Berita Acara Adjudikasi.
b. Asisten Majelis
• Mengikuti seluruh proses Adjudikasi;
• Menyiapkan materi terkait substansi dari
objek yang disengketakan sesuai ke­
butuhan Majelis dalam proses Adjudikasi,
terdiri dari:
- Dokumen terkait Permohonan
sengketa yang diperiksa;
- Peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan pembahasan
Permohonan;
- Daftar pertanyaan untuk diajukan
kepada Pemohon, Termohon, Pihak
Terkait, Saksi, Ahli dan/atau Lembaga
Pemberi Keterangan; dan
- Materi-materi lainnya.
• Menyusun draft rancangan Putusan;
• Melakukan konsultasi dengan Majelis
Adjudikasi; dan
• Melakukan koordinasi dengan Sekretaris/
Sekretaris Pengganti Adjudikasi.
38 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

c. Perisalah
• Menghadiri dan mengikuti seluruh
proses Adjudikasi; dan
• Mencatat dan melakukan perekaman
semua pembicaraan majelis Adjudikasi,
para pihak, pihak terkait, saksi, ahli, dan
lembaga pemberi keterangan dalam
sidang Adjudikasi.
d. Notulen
• Menghadiri dan mengikuti seluruh
proses Adjudikasi; dan
• Membuat catatan poin-poin pem­
bicaraan dalam sidang Adjudikasi

5. Pemanggilan sidang Adjudikasi


a. Panggilan sidang disampaikan secara lisan
dalam mediasi sebagai panggilan resmi
selanjutnya dapat disertai surat panggilan
tertulis (Formulir model PSPP 16);
b. Apabila para pihak tidak hadir dalam sidang
Adjudikasi, maka panggilan disampaikan
secara tertulis dengan patut dan layak dengan
menggunakan surat panggilan tertulis.
Bab III ADJUDIKASI 39

6. Persiapan Adjudikasi
a. Denah ruang Adjudikasi
40 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

b. Peletakan meja dan kursi dalam ruangan


Adjudikasi sesuai denah dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Meja dan kursi Majelis sidang harus
lebih tinggi + 30 cm dari meja kursi
para pihak;
2. Meja Majelis dan para pihak ditutupi
dengan kain berwarna hijau;
3. Spanduk dipasang di dinding belakang
meja Majelis;
4. Meja dan kursi Pemohon berada di sisi
depan kanan Majelis Adjudikasi;
5. Meja dan kursi Termohon berada berada
di sisi depan kiri Majelis Adjudikasi;
6. Meja dan kursi Pihak terkait berada di
kiri termohon;
7. Meja dan kursi Sekretaris/ Sekretaris
Pengganti dan Notulen berada di sisi
kiri belakang Majelis Adjudikasi;
8. Meja dan kursi Asisten Adjudikasi dan
Perisalah berada di sisi kanan belakang
Majelis;
Bab III ADJUDIKASI 41

9. Masing-masing meja Majelis Adjudikasi,


para pihak, dan tim kerja diberikan
papan nama;
10. Kursi saksi, Ahli, lembaga pemberi
keterangan berada di depan Majelis
Adjudikasi;
11. Kursi pengunjung berada di belakang
pembatas kursi saksi;
12. Petugas keamanan berada di pembatas
pengunjung dan pintu masuk ruang
Adjudikasi;
c. Tata tertib sidang dan Lafal sumpah untuk
saksi
1) Tata Tertib Sidang Adjudikasi
1. Para Pihak, Saksi, dan Ahli yang hadir
dalam sidang adjudikasi penyelesaian
sengketa wajib mengenakan pakaian
rapi dan sopan;
2. Pengunjung sidang adjudikasi wajib
bersikap tertib dan sopan;
3. Pengunjung sidang dilarang:
a. Membawa senjata tajam/senjata
42 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

api, benda-benda lain yang dapat


mem­bahayakan jalannya sidang
adjudikasi penyelesaian sengketa;
b. Membuat gaduh, berlalu lalang,
ber­sorak sorai, dan bertepuk tangan
dalam ruang sidang adjudikasi;
c. Menonaktifkan alat komunikasi
salama sidang adjudikasi penye­
lesaian sengketa berlangsung;
d. Membawa peralatan, dan alat
peraga demonstrasi dan kampanye
masuk ruang sidang adjudikasi
kecuali untuk kepentingan
pembuktian;
e. Merusak dan atau mengganggu
fungsi dan/atau sarana prasarana;
f. Menghina Para Pihak, Saksi dan
ahli;
g. Makan, minum, dan merokok
dalam ruang sidang adjudikasi
selama sidang adjudikasi ber­
langsung;
Bab III ADJUDIKASI 43

h. Memberikan dukungan, komentar,


saran, tanggapan atau mengajukan
keberatan atas keterangan yang
diberikan saksi atau ahli selama
sidang adjudikasi berlangsung;
i. Melakukan perbuatan atau tingkah
laku yang dapat mengganggu
sidang adjudikasi atau merendah­
kan kehormatan serta martabat
anggota majelis sidang adjudikasi
atau kewibawaan sidang adjudikasi
penyelesaian sengketa;
j. Mengeluarkan ungkapan atau
pernyataan, prilaku, dan gerak
tubuh di dalam sidang adjudikasi
yang dapat mempengaruhi
kemandirian majelis sidang
adjudikasi dalam memutus
perkara;
2) Lafal Sumpah untuk Saksi
“saya bersumpah bahwa saya akan
menerang­kan dengan sebenarnya dan
44 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

tiada lain daripada yang sebenarnya”


• Bagi yang beragama Islam diawali
dengan “wallahi” atau “Demi Allah”
• Bagi yang beragama Kristen /Katolik
diakhiri dengan kata-kata “semoga
Tuhan Menolong Saya”
• Bagi yang beragama Hindu diawali
dengan “Om Atah Parama Wisesa”
• Bagi yang beragama Budha diawali
dengan “Demi Sang Hyang Adhi
Budha”
d. Kelengkapan Adjudikasi terdiri dari:
1. ruang sidang;
2. meja dan kursi Majelis;
3. palu sidang;
4. lambang garuda Pancasila;
5. bendera;
6. pataka;
7. spanduk bertuliskan “Sidang Adjudikasi
Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu”;
8. meja dan kursi para pihak;
9. papan nama/acrilic Majelis, para pihak,
dan tim Adjudikasi;
Bab III ADJUDIKASI 45

10. kursi Pengunjung;


11. soundsystem;
12. kalender.
13. ruang tunggu Majelis;
14. ruang tunggu para pihak;
e. Kelengkapan Pendukung Adjudikasi lainnya
terdiri dari:
1. Peraturan Perundang-undangan;
2. naskah tata tertib;
3. naskah sumpah;
4. berita acara sumpah;
5. Proyektor;
6. Laptop;
7. Jam dinding;
8. kitab suci;
9. alat perekam video dan audio
10. daftar hadir para pihak;
46 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

7. Proses Adjudikasi

Adjudikasi 1: Adjudikasi III:


• Pembacaan 1. Pemeriksaan alat bukti
Permohonan Adjudikasi II: • Surat
• Pembacaan • Pembacaan • Saksi
Jawaban (apabila Jawaban • Ahli
diperlukan) • Batas Akhir • Lembaga pemberi
penerimaan keterangan
Permohonan Pihak 2. Penyampaian Adjudikasi IV:
Terkait Kesimpulan sementara Pembacaan
Para Pihak didepan Putusan
Majelis dan selanjutnya
Kesimpulan secara
tertulis disampaikan
melalui Sekretaris/
Sekretaris Pengganti

a. Perbaikan Permohonan dapat diajukan


sebelum Permohonan dibacakan sepanjang
tidak me­n gubah pokok permohonan
(substansi dan petitum);
b. Bukti disampaikan selama proses Adjudikasi
untuk mendapat pengesahan Majelis;
Bab III ADJUDIKASI 47

c. Lembaga pemberi keterangan, Ahli,


dan saksi dapat diajukan selama proses
Adjudikasi ber­dasarkan persetujuan Majelis;
d. Permohonan sebagai pihak terkait di­
sampaikan paling lambat pada sidang
Adjudikasi kedua;
e. Apabila Pemohon dan/atau kuasanya tidak
hadir pada sidang Adjudikasi sebanyak
2 (dua) kali secara berturut-turut maka
Permohonan dinyatakan gugur (formulir
Model PSPP 21).
48 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Saudara Saksi,
Apakah benar
anda….
Bab III ADJUDIKASI 49

8. Lafal dalam sidang untuk Ketua Majelis


a. Lafal membuka sidang
“Sidang Adjudikasi Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu dengan nomor register:
……….. pada hari ini ……, tanggal …..,
dibuka dan terbuka untuk umum.”
b. Lafal menunda sidang adjudikasi
“Demikian telah dilaksanakan sidang
Adjudikasi dengan agenda ………..,
selanjutnya sidang akan dilanjutkan pada
hari ……., tanggal….., pukul ….., dengan
agenda………. Demikian sidang ditunda.”
c. Lafal mencabut skors atau penundaan sidang
“Sidang Adjudikasi Penyelesaian Sengketa
Proses Pemilu dengan nomor register: ………..
pada hari ini ……, tanggal ….., dengan
agenda ……… dilanjutkan dan skors dicabut.”
k. Lafal menutup sidang adjudikasi
“Demikian telah diselesaiakan seluruh
rangkaian sidang Adjudikasi Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu dengan Nomor
Register ………, Dengan ini sidang dinyatakan
ditutup”
50 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

9. Ketukan Palu dalam sidang

1x • Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang


• Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin per poin
(keputusan sementara, pengesahan bukti
• Menunda (skors) dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya
tidak terlalu lama (tidak lebih dari 1 x 24 jam);

2x 3x 4x
• Menunda (skors) Membuka/menutup Memberi peringatan
• mencabut kembali sidang kepada para pihak dan
skorsing sidang pengunjung sidang agar
untuk waktu yang tidak gaduh
lebih lama (lebih
dari 1 x 24 jam)

10.
Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota wajib meyampaikan
laporan perkembangan penyelesaian
sengketa proses Pemilu.
BAB VI PUTUSAN

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 51


52 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

1. Persiapan Penyusunan Putusan


Dokumen yang harus disiapkan
Keterangan
sebelum menyusun Putusan

Softcopy &
Permohonan
Hardcopy

Softcopy &
Jawaban
Hardcopy

Softcopy &
Alat Bukti Surat
Hardcopy

Softcopy &
Notulen
Hardcopy

Softcopy &
Risalah
Hardcopy

Dokumentasi Sidang Audio dan Video

Softcopy &
Dokumen lain
Hardcopy
Bab IV Putusan 53

2. Struktur Putusan
a. Kepala Putusan, terdiri dari:
1) lambang garuda;
2) nama lembaga;
3) judul putusan;
4) nomor putusan; dan
5) irah-irah: “Demi Keadilan Berdasarkan
Ketuhanan Yang Maha Esa”;
b. Identitas Pemohon;
c. Identitas Termohon;
d. Pokok permohonan Pemohon;
e. Jawaban Termohon;
f. Tanggapan pihak terkait;
g. Bukti;
h. Keterangan saksi, ahli, dan/atau lembaga
pemberi keterangan;
i. Kesimpulan Pemohon;
j. Kesimpulan Termohon;
k. Pertimbangan hukum;
l. Pendapat hukum;
m. Kesimpulan;
n. Amar Putusan;
54 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

o. Tanggal, bulan, hari dibacakan putusan;


p. Nama Lembaga;
q. Nama dan tanda tangan Majelis; dan
r. Nama dan tanda tangan sekertaris.

3. Pertimbangan hukum terdiri dari:


a. tenggang waktu pengajuan Permohonan;
b. objek sengketa;
c. kedudukan hukum Pemohon; dan
d. kewenangan Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
atau Bawaslu Kabupaten/Kota.

4. Penyusunan Putusan
a. Tim Adjudikasi dan Majelis membaca
kembali dan memeriksa Draft Putusan untuk
memastikan tidak ada kesalahan pengetikan
dan kesalahan teknis lainnya;
b. Mencetak (print out) draft Putusan sebanyak
jumlah anggota Majelis Adjudikasi;
c. Putusan dibacakan secara terbuka untuk
umum;
d. Majelis melakukan perbaikan (renvoi)
Bab IV Putusan 55

Putusan terhadap kesalahan penulisan


pengetikan, dan hal lain yang diperlukan
dalam sidang pembacaan Putusan;
e. Tim Adjudikasi menindaklanjuti perbaikan
putusan sesuai dengan catatan Majelis,
tanpa mengubah substansi Putusan
f. Salinan Putusan dibuat dalam 3 (tiga)
rangkap dan disampaikan paling lama 3 (tiga)
hari kerja sejak putusan dibacakan kepada
Pemohon, Termohon, dan Pihak terkait;
g. Salinan Putusan diparaf dan diberikan
cap logo Bawaslu pada tiap halaman oleh
Sekretaris;
h. Pada halaman akhir salinan Putusan di­
cantumkan:
i. Pernyataan “Salinan ini sesuai dengan
aslinya”;
ii. Tanggal pengesahan;
iii. Jabatan;
iv. Nama Pejabat;
v. Tanda tangan; dan
vi. Stempel seketariat.
56 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

i. Salinan Putusan disampaikan kepada


Bawaslu pada hari yang sama Putusan
dibacakan dalam bentuk softcopy dengan
menggunakan format word dan pdf;
j. Salinan Putusan hardcopy disampaikan
kepada Bawaslu pada hari berikutnya;
k. Putusan dipublikasikan Sekretariat pada
papan pengumungan kantor dan/atau
Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa
(SIPS);
l. Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota
secara berjenjang wajib menyampaikan
laporan akhir dalam bentuk hardcopy dan
softcopy.
Bab IV Putusan 57

Putusan Penyelesaian
Sengketa Proses Pemilu
Nomor Register…
BAB V KOREKSI

Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu 59


60 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

1. Koreksi
Koreksi merupakan upaya administratif yang
dilakukan Bawaslu terhadap Putusan Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota yang
diajukan oleh Pemohon.

2. Mekanisme dan tata cara pengajuan per­


mohonan Koreksi.
a) Diajukan kepada Bawaslu melalui Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota;
b) Diajukan atas dasar telah terjadi kesalahan
penerapan hukum dan/atau kekhilafan
Majelis;
c) Diajukan paling lama 1 (satu) hari kerja
setelah Putusan Bawaslu Provinsi atau
Bawaslu Kabupaten/Kota dibacakan;
d) permohonan koreksi terdiri dari:
1. Identitas Pemohon;
2. Kedudukan hukum pemohon;
3. Tenggat waktu permohonan;
4. Alasan koreksi; dan
5. Hal yang dimohonkan untuk di koreksi.
Bab V Koreksi 61

Berkas apa saja yang


harus saya lengkapi
untuk mengajukan
koreksi putusan?

Kelengkapan berkas untuk megajukan


koreksi adalah Permohonan Koreksi dan
Salinan Putusan Sengketa yang ditujukan
ke Bawaslu melalui Bawaslu Provinisi atau
Bawaslu Kabupaten Kota
62 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

3. Bawaslu menerbitkan Hasil Koreksi paling lama 2


(dua) hari kerja sejak tanggal permohonan koreksi
diajukan;
4. Hasil Koreksi dapat berupa Menolak Permohonan
Koreksi Pemohon atau Menerima Koreksi
Pemohon.
5. Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
menindaklanjuti hasil Koreksi yang dinyatakan
diterima oleh Bawaslu dengan menerbitkan
Putusan baru paling lama 1 (satu) hari kerja
sejak tanggal hasil koreksi diterima oleh Bawaslu
Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota dan
selanjutnya disampaikan kepada para pihak yang
bersengketa.
6. Permohoan Koreksi yang diterima ditindaklanjuti
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu Kabupaten/Kota
dengan mengeluarkan Putusan Baru yang paling
sedikit memuat:
a. Kepala Putusan, terdiri dari;
1) Lambang Garuda;
2) Nama Lembaga;
3) Judul Putusan;
Bab V Koreksi 63

4) Nomor Putusan;
5) Nomor Koreksi Putusan; dan
6) Irah-irah “Demi keadilan Tuhan yang
Maha Esa”;
b. Hasil Koreksi Bawaslu;
c. Tanggal, bulan, hari Putusan dibacakan;
d. Nama Lembaga;
e. Nama dan tandatangan Majelis.

1 hari kerja

1 hari kerja
64 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu
Bab V Koreksi 65

BAB VI
LAPORAN
66 Buku Saku Penyelesaian Sengketa Proses Pemilu

Penyelesaian sengketa proses Pemilu yang


diselesaikan oleh Bawaslu Provinsi dan Bawaslu
Kabupaten/Kota wajib dilaporkan kepada Bawaslu
secara berjenjang sesuai dengan tingkatannya
terdiri atas:
a. laporan awal;
b. laporan proses;
c. laporan akhir;
d. laporan tahunan; dan
e. laporan akhir tahapan pemilu.

Anda mungkin juga menyukai