NOMOR: 169/PP.00.00/K1/05/2023
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENANGANAN PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6832);
2. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2018 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Wewenang, Organisasi, dan Tata
Kerja Sekretariat Jenderal Badan Pengawas Pemilihan
Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, dan Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 141);
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan umum Nomor 1 Tahun
2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal
Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Sekretariat Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, dan Sekretariat
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 411);
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan umum Nomor 3 Tahun
2022 tentang Tata Kerja dan Pola Hubungan Pengawas
Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 889);
5. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan umum Nomor 7 Tahun
2022 tentang Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran
Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 1073);
6. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 8 Tahun
2022 tentang Penyelesaian Pelanggaran Administratif
Pemilihan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 1074);
7. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun
2023 tentang Sentra Penegakan Hukum Terpadu Pemilihan
Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor
292).
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
MEMUTUSKAN:
ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal, 13 Mei 2023
Ketua,
RAHMAT BAGJA
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS
PEMILIHAN UMUM
NOMOR: 169/PP.00.00/K1/05/2023
TANGGAL: 13 MEI 2023
TENTANG PENTUNJUK TEKNIS
PENANGANAN PELANGGARAN
PEMILIHAN UMUM
PETUNJUK TEKNIS
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. RUANG LINGKUP
D. PENGERTIAN UMUM
A. UMUM
B. PENETAPAN TEMUAN
C. PENERIMAAN LAPORAN
F. PERBAIKAN LAPORAN
H. INFORMASI AWAL
J. KLARIFIKASI
K. PENYUSUNAN KAJIAN
L.1. PEMBERKASAN
1. Pengawas Pemilu melakukan pemberkasan terhadap dokumen
temuan/laporan.
2. Pemberkasan sebagaimana dimaksud angka 1 dilakukan terhadap:
a. laporan yang dihentikan setelah kajian awal atau setelah
perbaikan laporan; atau
b. temuan/laporan yang telah dilakukan penanganan.
3. Pemberkasan terhadap laporan yang dihentikan setelah kajian awal
sebagaimana dimaksud angka 2 huruf a dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan menyatukan dokumen laporan yang terdiri dari:
a. Formulir Model B.1;
b. Formulir Model B.3;
c. Formulir Model B.3.1;
d. Formulir Model B.4 (jika ada);
e. Formulir Model B.7;
f. Formulir Model B.18; dan
g. Berita Acara Pleno.
ke dalam satu folder dan melakukan pemindaian terhadap seluruh
dokumen laporan tersebut.
4. Pemberkasan terhadap laporan yang telah dilakukan penanganan
sebagaimana dimaksud angka 2 huruf b dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan menyatukan dokumen temuan/laporan yang
terdiri dari:
a. Formulir Model B.1/B.2;
b. Formulir Model B.3 (untuk laporan);
c. Formulir Model B.3.1 (untuk laporan);
d. Formulir Model B.5 (jika ada);
e. Formulir Model B.6 (jika ada);
f. Formulir Model B.7;
g. Formulir Model B.9;
h. Formulir Model B.10 (jika ada);
i. Formulir Model B.11 (jika ada);
j. Formulir Model B.12 (jika ada);
k. Formulir Model B.13;
l. Formulir Model B.14, Model B.15, Model B.16, dan/atau Model
B.17;
m. Formulir Model B.18; dan
n. Berita Acara Pleno.
ke dalam satu folder dan melakukan pemindaian terhadap seluruh
dokumen laporan tersebut.
L.2. PENERUSAN
1. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota
meneruskan temuan/laporan apabila rapat pleno menyatakan
sebagai tindak pidana pemilu kepada Penyidik Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang tergabung dalam Sentra Penegakan
Hukum Terpadu.
2. Penerusan temuan/laporan sebagaimana dimaksud angka 1
dilakukan paling lama 1x24 (satu kali dua puluh empat) jam sejak
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota
menyatakan temuan/laporan sebagai tindak pidana pemilu dalam
rapat pleno.
3. Penerusan temuan/laporan sebagaimana dimaksud angka 1
menggunakan Formulir Model B.16 yang ditandatangani oleh Ketua
Bawaslu, Ketua Bawaslu Provinsi, atau Ketua Bawaslu
Kabupaten/Kota dan dibubuhi cap stempel.
4. Penerusan temuan/laporan sebagaimana dimaksud angka 1 disertai
dengan dokumen-dokumen temuan/laporan serta bukti-bukti.
L.3. REKOMENDASI
1. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota
merekomendasikan temuan/laporan kepada Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu apabila rapat pleno menyatakan sebagai
pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilu yang dilakukan oleh
Anggota KPU, Anggota KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
Anggota Bawaslu, Anggota Bawaslu Provinsi, atau Anggota
Bawaslu Kabupaten/Kota.
2. Bawaslu Kabupaten/Kota merekomendasikan temuan/laporan
kepada KPU Kabupaten/Kota apabila rapat pleno menyatakan
sebagai pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang
dilakukan oleh PPK, PPS, atau KPPS.
3. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Panwaslu Kecamatan
merekomendasikan temuan/laporan kepada KPU Kabupaten/Kota
melalui Bawaslu Kabupaten/Kota apabila rapat pleno menyatakan
sebagai pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang
dilakukan oleh PPK, PPS, atau KPPS.
4. Panwaslu Luar Negeri merekomendasikan temuan/laporan kepada
KPU melalui Bawaslu apabila rapat pleno menyatakan sebagai
pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu yang dilakukan oleh
PPLN atau KPPSLN.
5. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 1 dan angka 2
disampaikan dengan menggunakan Formulir Model B.14 yang
ditandatangani oleh Ketua Bawaslu, Ketua Bawaslu Provinsi, Ketua
Bawaslu Kabupaten/Kota dan dibubuhi cap stempel.
6. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 3 disampaikan dengan
menggunakan Surat Rekomendasi Pelanggaran Kode Etik
PPK/PPS/KPPS sesuai dengan sublampiran VII yang
ditandatangani oleh Ketua Bawaslu, Ketua Bawaslu Provinsi, Ketua
Panwaslu Kecamatan dan dibubuhi cap stempel.
7. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 4 disampaikan dengan
menggunakan Surat Rekomendasi Pelanggaran Kode Etik
PPLN/KPPSLN sesuai dengan sublampiran VIII yang ditandatangani
oleh Ketua Panwaslu LN dan dibubuhi cap stempel.
8. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 1, angka 2, angka 3,
dan angka 4 disampaikan paling lama 3 (tiga) hari setelah rapat
pleno yang menyatakan temuan/laporan sebagai pelanggaran kode
etik penyelenggara pemilu.
9. Panwaslu Kecamatan merekomendasikan temuan/laporan kepada
Bawaslu Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada KPU
Kabupaten/Kota apabila rapat pleno menyatakan sebagai
pelanggaran administratif Pemilu.
10. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 9 disampaikan dengan
menggunakan Formulir Model B.15 yang ditandatangani oleh Ketua
Panwaslu Kecamatan dan dibubuhi cap stempel.
11. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 9 disampaikan paling
lama 3 (tiga) hari setelah rapat pleno Panwaslu Kecamatan
menyatakan temuan/laporan sebagai pelanggaran administratif
Pemilu.
12. Panwaslu LN merekomendasikan temuan/laporan kepada PPLN
apabila rapat pleno menyatakan sebagai pelanggaran administratif
Pemilu.
13. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 12 disampaikan
dengan menggunakan Surat Rekomendasi Pelanggaran
Administratif Pemilu oleh PPLN/KPPSLN sesuai dengan
sublampiran IX yang ditandatangani oleh Ketua Panwaslu LN dan
dibubuhi cap stempel.
14. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 12 disampaikan paling
lama 3 (tiga) hari setelah rapat pleno Panwaslu LN menyatakan
temuan/laporan sebagai pelanggaran administratif Pemilu.
15. Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu
Kecamatan atau Panwaslu LN merekomendasikan temuan/laporan
kepada instansi yang berwenang apabila temuan/laporan
mengandung dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan
lainnya.
16. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 15 disampaikan
dengan mengunakan Formulir Model B.17 yang ditandatangani oleh
Ketua Bawaslu, Ketua Bawaslu Provinsi, Ketua Bawaslu
Kabupaten/Kota, Ketua Panwaslu Kecamatan, atau Ketua Panwaslu
LN dan dibubuhi cap stempel.
17. Rekomendasi sebagaimana dimaksud angka 15 disampaikan paling
lama 3 (tiga) hari setelah rapat pleno Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, atau Panwaslu LN
yang menyatakan temuan/laporan mengandung dugaan
pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya.
18. Penyampaian rekomendasi disertai dengan dokumen-dokumen
temuan/laporan serta bukti-bukti.
O. PEMERIKSAAN KOREKSI
A. UMUM
D. SIDANG PEMERIKSAAN
E. PENYUSUNAN PUTUSAN
I. PEMERIKSAAN KOREKSI
L. SIGAPLAPOR
A. UMUM
D. SIDANG PEMERIKSAAN
Demikian petunjuk teknis ini dibuat agar menjadi pedoman bagi seluruh jajaran
Pengawas Pemilu dalam melakukan tugas dan wewenang penindakan
pelanggaran pemilu.
ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Mei 2023
Ketua,
RAHMAT BAGJA
SUBLAMPIRAN
PETUNJUK TEKNIS PENANGANAN
PELANGGARAN PEMILIHAN UMUM
SUBLAMPIRAN I
FORMAT BUKU PENYAMPAIAN LAPORAN
Nomor : …………………*
Hal : Pemberitahuan Kelengkapan Laporan
Kepada Yth.
……………………
di -
…………………….
Berdasarkan kajian awal terhadap Laporan saudara nomor ……… tanggal …….,
Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Bawaslu Kabupaten/kota/Panwas Kecamatan/Panwaslu
LN** menyatakan laporan saudara belum memenuhi syarat formal dan/atau materiel.
Untuk itu saudara diberi kesempatan untuk memperbaiki laporan dengan melengkapi
kekurangan laporan sebagai berikut:
1. ……..
2. …….
3. dst
…………….., ………………………..***
Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Bawaslu
Kabupaten/kota/Panwaslu Kecamatan/Panwaslu LN*
Ketua
CAP
……………………………………………….
Keterangan:
* diisi dengan nomor surat keluar
** pilih salah satu
*** diisi tempat, tanggal, bulan, tahun
SUBLAMPIRAN III
FORMULIR LAPORAN PERBAIKAN
1. Identitas Pelapor:
a. Nama : .............................................
b. Tempat/Tgl Lahir : .............................................
c. Jenis Kelamin : .............................................
d. Pekerjaan : .............................................
e. Kewarganegaraan : .............................................
f. Alamat : .............................................
g. No.Telp/HP : .............................................
h. E-Mail*** : .............................................
2. Identitas Terlapor
a. Nama : ............................................
b. Alamat** : ............................................
c. No.Telp/HP*** : ............................................
4. Saksi –saksi:***
1) Nama : .............................................
Alamat : .............................................
No.Telp/Hp : .............................................
2) Nama :..............................................
Alamat :..............................................
No.Telp/Hp :..............................................
5. Bukti-Bukti:
a. .........................................................................................................
b. .........................................................................................................
c. dst
6. Uraian kejadian:
(diuraikan secara kronologis peristiwa apa yang dianggap sebagai dugaan
pelanggaran pemilu, di mana, kapan, dan bagaimana peristiwa tersebut
terjadi)
Dilaporkan di :
Hari dan Tanggal**** :
Pukul**** :
Saya menyatakan bahwa isi laporan ini adalah yang sebenar-benarnya dan saya
bersedia mempertanggungjawabkannya di hadapan hukum.
CAP
………………….. ………………………
Keterangan:
* diberi nomor penyampaian laporan yang sama dengan formulir laporan
** jika alamat tempat tinggal Terlapor tidak lengkap/tidak diketahui, cukup
disebutkan dusun/desa/kelurahan
*** tidak wajib diisi
**** diisi dengan waktu saat pelapor memperbaiki laporan
SUBLAMPIRAN IV
FORMAT BUKU REGISTER TEMUAN
Temuan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Nomor Register Tanggal Nama Nama Pokok Temuan**
No
Temuan* Registrasi Penemu Terlapor
Laporan Dugaan Pelanggaran Administratif Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD
Nomor Register Tanggal Nama Nama Pokok Laporan**
No
Laporan* Registrasi Pelapor Terlapor
LAMBANG GARUDA
NOMOR: ……………….
TENTANG
MEMUTUSKAN:
ditetapkan di ………..
pada tanggal ……, ………….., ……..**
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM*
KETUA
……………………..
Keterangan:
*sesuaikan dengan tingkatan lembaga
**diisi tanggal, bulan, dan tahun
Lampiran
Keputusan Badan Pengawas Pemilihan Umum
tentang Pembentukan Tim Klarifikasi dalam
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran
Pemilihan Umum pada Pemilihan Umum Tahun
2024
Nomor : …….
Tanggal : …….
NO NAMA JABATAN
SUBLAMPIRAN VII
REKOMENDASI PELANGGARAN KODE ETIK PPK/PPS/KPPS
Nomor : ……………………
Hal : Rekomendasi Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Kepada Yth.
Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota ……….
di -
…………………….
1. Dasar:
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum.
2. Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Panwaslu Kecamatan*, …… terhadap dugaan
pelanggaran pemilu sebagaimana dimaksud dalam Temuan/Laporan Nomor:
……………**(terlampir) menyatakan sebagai dugaan pelanggaran kode etik
Penyelenggara Pemilu yang dilakukan oleh anggota PPK, PPS dan/atau KPPS,
untuk selanjutnya merekomendasikan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui
Bawaslu Kabupaten/Kota untuk ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
………………, ……………………………***
CAP
………………………………………………
Keterangan:
* diisi sesuai nama lembaga
** diisi dengan nomor register temuan atau laporan
*** diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
SUBLAMPIRAN VIII
REKOMENDASI PELANGGARAN KODE ETIK PPLN/KPPSLN
Nomor : ……………………
Hal : Rekomendasi Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Kepada Yth.
Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum
Republik Indonesia
di -
…………………….
1. Dasar:
a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
b. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum.
2. Panwaslu LN …… terhadap dugaan pelanggaran pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Temuan/Laporan Nomor: ……………**(terlampir) menyatakan sebagai
dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu yang dilakukan oleh
anggota PPLN dan/atau KPPSLN, untuk selanjutnya merekomendasikan kepada
KPU melalui Bawaslu untuk ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
………………, ……………………………***
Panwaslu LN*
Ketua
CAP
………………………………………………
Keterangan:
* diisi sesuai nama lembaga
** diisi dengan nomor register temuan atau laporan
*** diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
SUBLAMPIRAN IX
REKOMENDASI PELANGGARAN ADMINITRATIF PEMILU OLEH PPLN/KPPSLN
Nomor : ……………………
Hal : Rekomendasi Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Kepada Yth.
Ketua PPLN
di -
…………………….
1. Dasar:
c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum;
d. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilihan Umum.
2. Panwaslu LN …… terhadap dugaan pelanggaran pemilu sebagaimana dimaksud
dalam Temuan/Laporan Nomor: ……………**(terlampir) menyatakan sebagai
dugaan pelanggaran administratif Pemilu, selanjutnya merekomendasikan kepada
PPLN untuk ditindaklanjuti sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
………………, ……………………………***
Panwaslu LN*
Ketua
CAP
………………………………………………
Keterangan:
* diisi sesuai nama lembaga
** diisi dengan nomor register temuan atau laporan
*** diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
SUBLAMPIRAN X
KEPUTUSAN PELANGGARAN KODE ETIK
PANWASLU KECAMATAN/PANWASLU KELURAHAN/DESA/PENGAWAS TPS
LAMBANG GARUDA
NOMOR: ……………….
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA* TENTANG PEMBERIAN SANKSI ATAS
PELANGGARAN KODE ETIK/REHABILITASI**
ditetapkan di ………..
pada tanggal ……, ………….., ……..***
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
KABUPATEN/KOTA*
KETUA
……………………..
Keterangan:
*sesuaikan dengan nama Kabupaten/Kota
**pilih salah satu
***diisi tanggal, bulan, dan tahun
SUBLAMPIRAN XI
TANDA BUKTI PERMINTAAN KOREKSI
…………….., ……………………...***
Diterima oleh,
CAP
Penerima Permintaan Koreksi Yang Mengajukan Permintaan Koreksi
Keterangan:
* diberi nomor koreksi
** pilih salah satu
** diisi tempat, tanggal, bulan dan tahun
SUBLAMPIRAN XII
FORMAT BUKU REGISTER PERMINTAAN KOREKSI REKOMENDASI
LAMBANG GARUDA
NOMOR: …………………………..
TENTANG
MEMUTUSKAN:
ditetapkan di ………..
pada tanggal ……, ………….., ……..**
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM*
KETUA
……………………..
Keterangan:
*sesuaikan dengan tingkatan lembaga
**diisi tanggal, bulan, dan tahun
Lampiran
Keputusan Badan Pengawas Pemilihan Umum
tentang Pembentukan Majelis Pemeriksa,
Sekretaris Pemeriksa, Asisten Pemeriksa, dan
Perisalah
Nomor : …….
Tanggal : …….
Keterangan:
- Jumlah Majelis Pemeriksa menyesuaikan dengan jumlah anggota
Bawaslu/Bawaslu Provinsi/Bawaslu Kabupaten/Kota.
- Dalam hal temuan/laporan terkait dengan dugaan pelanggaran administratif pemilu
TSM, maka Majelis Pemeriksa terdiri dari Ketua dan Anggota Bawaslu. Dalam hal
dugaan pelanggaran administratif Pemilu TSM dilakukan oleh calon anggota DPR,
DPD, dan DPRD, Bawaslu dapat melibatkan Ketua dan Anggota Bawaslu Provinsi
menjadi Majelis Pemeriksa, namun Ketua Majelisnya adalah Ketua Bawaslu.
- Jumlah Sekretaris Pemeriksa, Asisten Pemeriksa, dan Perisalah bisa lebih dari
satu orang.
SUBLAMPIRAN XIV
TATA TERTIB SIDANG PEMERIKSAAN
1. Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, Ahli, dan pengunjung sidang pemeriksaan
wajib mengenakan pakaian rapi dan sopan, serta menjaga ketertiban dan
ketenangan.
2. Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, Ahli, dan Pengunjung sidang pemeriksaan
dilarang:
a. membawa senjata dan/atau benda-benda lain yang dapat membahayakan atau
mengganggu jalannya sidang pemeriksaan;
b. membuat gaduh, berlalu-lalang, bersorak-sorai, dan bertepuk tangan di dalam
ruang sidang pemeriksaan selama sidang pemeriksaan berlangsung;
c. mengaktifkan alat komunikasi selama sidang pemeriksaan berlangsung;
d. membawa peralatan demonstrasi masuk ke ruang sidang pemeriksaan;
e. merusak dan/atau mengganggu fungsi sarana, prasarana, dan/atau
perlengkapan sidang pemeriksaan lainnya;
f. makan dan minum di ruang sidang selama sidang pemeriksaan berlangsung;
g. menghina Majelis Pemeriksa, Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, dan
Ahli;
h. memberikan dukungan, komentar, saran, tanggapan, atau mengajukan
keberatan atas keterangan yang diberikan oleh saksi atau ahli selama sidang
pemeriksaan berlangsung;
i. melakukan perbuatan atau tingkah laku yang dapat mengganggu sidang
pemeriksaan atau merendahkan kehormatan dan martabat Majelis pemeriksa;
j. memberikan ungkapan atau pernyataan di dalam sidang pemeriksaan yang
isinya berupa ancaman terhadap independensi Majelis Pemeriksa dalam
memutus Laporan.
4. Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Para Pihak, Saksi, Ahli, dan pengunjung Sidang
Pemeriksaan wajib:
a. menempati tempat duduk yang telah disediakan dengan menerapkan protokol
Kesehatan, duduk tertib dan sopan selama sidang pemeriksaan;
b. mengenakan tanda pengenal yang diberikan;
c. menunjukkan sikap hormat kepada Majelis Pemeriksa.
5. Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, dan Ahli menyampaikan keterangannya
setelah diberikan kesempatan oleh Majelis pemeriksa.
6. Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, dan Ahli menyerahkan alat bukti atau
berkas perkara lainnya dalam sidang pemeriksaan kepada Majelis pemeriksa
melalui Sekretaris pemeriksa petugas sidang pemeriksa yang ditugaskan untuk itu.
7. Dalam hal Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, Ahli dan pengunjung sidang
pemeriksaan yang melanggar tata tertib maka:
a. Diperingatkan oleh Majelis Pemeriksa, dan
b. Apabila mengulangi perbuatan yang sudah diperingatkan oleh Majelis
Pemeriksa, maka Majelis Pemeriksa dapat memerintahkan kepada petugas
keamanan untuk mengeluarkan Pelapor, Terlapor, Kuasa Hukum, Saksi, Ahli
dan pengunjung dari ruangan sidang pemeriksaan.
SUBLAMPIRAN XV
DAFTAR KODE BUKTI
Keterangan:
*diisi nomor urut
**diisi dengan kode bukti “P-1, P-2, dst” untuk bukti Pelapor atau kode bukti “T-1, T-
2, dst untuk bukti Terlapor.
***diisi nama jenis dokumen yang dijadikan bukti
SUBLAMPIRAN XVI
TANDA BUKTI PENYERAHAN SALINAN PUTUSAN
…………., ………………………**
……………………….. ………………………..
Keterangan:
*sesuaikan dengan nama lembaga
**diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
SUBLAMPIRAN XVII
FORMAT BUKU REGISTER PERMINTAAN KOREKSI PUTUSAN
Telah diterima Jawaban Koreksi dari Penemu/Pelapor/Terlapor atas nama …….. atas
Permintaan Koreksi Nomor: ……….
…………., ………………………*
……………………….. ………………………..
Keterangan:
*diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun
**nama yang menyerahkan ditulis, namun tandatangan dikosongkan apabila
penyampaian jawaban dilakukan melalui media telekomunikasi
ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Mei 2023
Ketua,
RAHMAT BAGJA