LAPORAN AKHIR
PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Pemlilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan demokrasi yang memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan
bentuk pemilu lainnya baik Pemilu Anggota Legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Hal
ini dapat dilihat dari tingkat kompetisi dan kontestasi pasangan calon, besarnya konflik antar
pendukung pasangan calon, ketidak netralan dan parsialitas penyelenggara Pemilukada. Begitu juga
dengan tingginya potensi pelanggaran terutama menyangkut isu-isu spesifik, antara lain politik uang,
abuse of power, dan manipulasi dana kampanye. Secara umum pengawasan Pemilu dilakukan oleh
seluruh lapisan masyarakat, akan tetapi secara spesipik dilakukan oleh Bawaslu, Panwaslu Provinsi,
Panwaslu Kabupaten/ Kota, Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Pemilu Lapangan.
Pengawas pemilu mempunyai tugas, wewenang serta kewajiban tersendiri sebagaimana diatur
dalam UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu mulai dari pasal 73 sampai dengan pasal
84. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersifat tetap sedangkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)
Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Pemilu Lapangan bersifat
ad hoc. Sifat ad hoc ini-lah salah satu yang mengakibatkan kurang epektifnya kinerja pengawasan. Hal
ini disebabkan karena proses rekrutmen memakan waktu yang tidak singkat sehingga terkadang sudah
berjalan beberapa tahapan baru selesai rekrutmen anggota panwas. Seperti yang terjadi di Kota
Padangsidimpuan, dimana anggota Panwaslu kecamatan di kota ini selesai dibentuk pada bulan
Januari tahun 2013, dimana tahapan pemilukada sudah berjalan pada penetapan Daftar Pemilih Tetap
(DPT).
Penyelenggaraan pemilukada di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu berjalan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap praturan perundang-undangan begitu juga dengan
pengalaman para penyelenggara pemilikada merupakan factor utama yang menjadi kendala dalam
pesta demokrasi di daerah ini. Begitu juga dengan sipat masyarakat yang kurang peduli terhadap
pentingnya pemilukada terhadap kemajuan dan kemakmuran suatu daerah sehingga apabila mereka
melihat atau mengetahui adanya suatu pelanggaran maka mereka akan membiarkanya dan tidak
melaporkannya kepada pengawas pemilu. Ketidak tahuan dan ketidak ingin tahuan masyarakat
terhadap proses penyelenggaran pemilukada juga dapat mengakibatkan kurang epektifnya
penyelenggaraan pemilu.
Hasil pemilukada di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dimenangkan oleh pasangan
Nomor satu dengan perolehan suara sebanyak 1.725, kemudian pasangan Nomor tiga dengan
perolehan suara sebanyak 679. Pasangan Nomor lima dengan perolehan suara sebanyak 398,
selanjutnya pasangan Nomor dua dengan perolehan suara sebanyak 253 dan disusul pasangan
Nomor empat dengan hasil perolehan suara sebanyak 110. Jumalah pemilih di Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu sebanyak 5.459 sementara yang menggunakan hak pilihnya 60,1
persen yaitu sebanyak 3.280 pemilih. Yang tidak ikut memilih mencapai 39,9 persen atau sebanyak
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 1/12
2/12/2017 laporan Panwascam
2.179 pemilih. Jumalah suara tidak sah mencapai 3,5 persen dari yang menggunakan hak pilihnya,
atau sebanyak 115 suara.
Dari hasil pemilukada di kecamatan ini dapat dinilai bahwa penyelenggaraan pesta demokrasi
ini masih kurang efektip. Tingginya angka golongan putih (golput) dan suara tidak sah bukanlah
semata-mata kesalahan penyelenggara pemilu karena penyelenggara pemilukada telah menjalankan
tugas dan kewajibannya sesuai dengan aturan yang berlaku, akan tetapi disebabkan kurangnya
keyakinan dan rasa simpatik masyarakat terhadap Kepala Daerah dari beberapa priode sebelumnya.
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 2/12
2/12/2017 laporan Panwascam
2. Rekrutmen Anggota
Bahwa Proses rekrutmen anggota Panwaslu Kecamatan sesuai dengan pasal 70 Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas
Pemilu Lapngan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri dibentuk paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum tahapan pertama penyelenggaraan pemilu dimulai dan berakhir paling lambat 2 (dua)
bulan setelah seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu selesai.
Dalam hal ini Panwaslu Kecamatan diseleksi dan ditetapkan oleh Panwaslu
Kabupeten/kota mulai dari tahapan kegiatan yang meliputi:
a. Pengumuman pendaftaran
b. Penerimaan pendaftaran dan berkas
c. Penelitian administrasi pendaftaran
d. Pengumuman hasil penelitian admistrasi
e. Menerima tanggapan dan masukan dari masyarakat
f. Seleksi tertulis
g. Pengumuman hasil ujian tertulis
h. Tes wawancara dan
i. Penetapan calon terpilih.
Setelah rangkaian kegiatan seleksi Panwaslu kecamatan dalam rangaka Pemilihan Umum
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 selesai, Panwaslu Kota
Padangsidimpuan melaksanakan pelantikan Panwaslu Kecamatan se-Kota Padangsidimpuan
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 3/12
2/12/2017 laporan Panwascam
dengan pengucapan Sumpah Janji sekaligus penerimaan SK (surat keputusan) secara simbolis
di Aula Regional MAN 2 Kota Padangsidimpuan pada hari Sabtu, 5 Januari 2013. Pada hari
yang sama, setelah selesai pelantikan seluruh anggota Panwascam diberikan bimbingan tekhnis
(bimtek) tentang penyelenggaraan pemilukada, dan dilanjutkan dengan rapat pleno pertama
untuk memilih ketua panwaslu di kecamatan masing-masing.
Sejalan dengan uaraian diatas Panwaslu kecamatan merencanakan rekrutmen/seleksi
calon anggota Pengawas Pemilu lapangan dengan berkoordinasi kepada Panwaslu Kota
Padangsidimpuan, dengan memperhatikan peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang
tata cara pengangkatan Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan
dan Pengawas Pemilu Lapangan.
3. Penyiapan Sekretariat
Dalam menjalankan tugasnya, Panwaslu Kecamatan dibantu oleh Sekretariat, sebagai mana
diatur dalam pasal 107 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011, dimana untuk mendukung tugas
dan wewenang Panwaslu dibentuk sekretariat Panwaslu Kecamatan.
Untuk menjamin terselenggaranya Pemilu sesuai dengan prinsip-prinsip pemilu dan peraturan
perundang-undangan, sesungguhnya sekretariat harus dapat difungsikan untuk mengerjakan
hal-hal yang bersifat teknis dalam pengawasan pemilu. Pemberdayaan sekretariat secara
optimal dalam melaksanakan kerja-kerja pengawasan menjadi tantangan tersendiri bagi ketua/
[https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3902453302200740388] anggota panwaslu kecamatan.
Dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan SDM, pasal 13 Peraturan Bawaslu Nomor 30
Tahun 2009 secara teknis telah diatur sesuai dengan kebutuhan Panwaslu Kecamatan, pihak-
pihak yang berperan dalam membantu penyiapan sekretariat Panwaslu Kecamatan dalam hal
ini tentunya panwaslu kecamatan berkoordinasi dengan pemerintah ditingkat kecamatan dengan
mengusulkan permohonan pegawai sekretariat panwaslu kecamatan kepada Camat untuk
mengirimkan nama-nama calon pegawai sekretariat panwaslu kecamatan agar dapat di
verifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ditetapkan melalui surat
keputusan Kepala Daerah dan keputusan Panwaslu Kecamatan.
D. Peningkatan Kapasitas
1. Up-Grading Panitia Pengawas Pemilu
Panwas dalam tugasnya harus mampu memebangun sebuah pondasi, prisai, atap yang kokoh,
kuat dan rapat terhadap kepemiluan. Apa-apa saja yang menjadi tugas dan wewenang serta
kewajiban dari Panwas terkait dengan kepemiluan. Menjalankan dan mengamankan
kepentingan-kepentingan yang ada untuk tujuan tegaknya demokrasi yang telah di amanatkan
oleh Undang-undang sesuai dengan visi misi serta asas-asas pemilu, memahami aturan dan
bekerja sesuai dengan aturan, lalu tegakkan kode etik, dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi
yang ada (diskription). Berindak sesuai dengan prosedur standar, membangun motivasi kerja
dengan cara transparansi, profesionalitas dan akuntabilitas.
Kegiatan yang pernah diikuti Panwaslu Kecamatan Padangsidimpuan Utara dalam rangka
meningkatkan kapasitas kerjanya antara lain:
a. Kegiatan Bimbingan Teknis Panwaslu Kecamatan se- Kota Padangsidimpuan dalam rangka
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013, yang
mengadakan kegiatan tersebut adalah Panwaslu Kota Padangsidimpuan pada hari sabtu 5
Januari 2013 di Aula Regional MAN 2 Kota Padangsidimpuan
b. Rapat-rapat koordinasi dalam rangka memantapkan pengawasan dan laporan hasil
pengawasan, kegiatan ini di pasilitasi oleh Panwaslu Kota Padamgsidimpuan yang
bertempat di sekretariat Panwaslu Kota Padangsidimpuan.
c. Rapat kerja pengawasan dan pembuatan laporan hasi pengawasan yang dilakukan olen
Panwaslu Provinsi Sumatera Utara di hotel Grand Antares Medan pada hari kamis s/d
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 4/12
2/12/2017 laporan Panwascam
No NamaLembaga BentukKerjasama
1. PPK Perbaikan DPT
2. Satpol PP Penertipanalatperagakampanye
3. KePolisian Penertipanalatperagakampanye
4. Camat NetralisasiKepalaDesa/ Lurahdalampilkada
5. KepalaDesa/ Lurah NetralisasiPerangkatDesa/ Lurahdalampilkada
6. Tim pemenangan Penegakanhukumpemilu
G. Faslitas Pendanaan
1. Pengupayaan dan Penggunaan Fasilitas
Panwaslu kecamatan padangsidimpuan Utara mendapatkan fasilitas untuk melakukan tugas
dan kewenangannya dengan melakukan koordinasi dengan Panwaslu Kota Padangsdimpuan,
dimana agar dana hibah yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara dapat di
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 5/12
2/12/2017 laporan Panwascam
BAB II
PENYELENGGARAAN PEMILU
C. Pelaksanaan Pemilu
1. Penyusunan Daftar Pemilih
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 6/12
2/12/2017 laporan Panwascam
2. Kampanye
Kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon dan atau tim
kampanye/ pelaksana kampanye/ petugas kampanye untuk menyakinkan para pemilih dalam
rangkan mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya, dengan menawarkan visi, misi dan
program pasangan calon secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat. Bentuk kampanye
yang diselenggarakan oleh pasangan calon atau tim kampanye, yaitu sebagai berikut:
§ Pertemuan terbatas
§ Tatap muka dan dialog
§ Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik
§ Penyebaran melalui radio dan televisi
§ Pemasangan alat peraga di tempat umum
§ Rapat umum
§ Debat publik/ debat terbuka antar calon, dan
§ Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan
Kampanye Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013 dilaksanakan
selama 14 (emapt belas) hari, yang berahir 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara, yaitu dari
tanggal 18 Februari s/d 03 Maret 2013.
BAB III
PENGAWASAN PEMILU
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 7/12
2/12/2017 laporan Panwascam
2. Kampanye
Adapun potensi terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye yaitu kampanye diluar
jadwal yang sudah ditentukan oleh KPU, mengunakan fasilitas pemerintah, melibatkan PNS dan
anak-anak, menggunakan isu SARA, black camping, merusak dan menghilangkan alat praga
pasangan lain dan dana kampanye yang tidak jelas.
Panwaslu Kec. Padangsidimpuan Utara dalam melakukan pencegahan pelanggaran terhadap
pelaksanaan kampenye dengan mengambil tindakan:
a. Mengirim surat kepada pasangan calon/ tim kampanye untuk mematuhi jadawal kampanye
dan larangan kampanye
b. Mengingatkan peserta pemilu (melalui surat dan media lainnya) tentang ketentuan kampanye
serta sanksi terhadap ketentuan tersebut
c. Mengikuti dan mendampingi setiap pertemuan atau kampanye yang dilakukan oleh
pasangaan calon/ tim kampanye
d. Merekomendasikan kepada PPK terkait dengan pelanggaran administrasi dan/ atau tindak
lanjut ke penyidik terkait dugaan planggaran pidana kampanye
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 8/12
2/12/2017 laporan Panwascam
e. Membangun dukungan dan partisipasi kepada masyarakat untuk turut mengawasi proses
pelaksanaan kampanye
BAB IV
PELANGGARAN PEMILU DAN PENANGANANNYA
4. Sengketa Pemilu
Selain tiga jenis pelanggaran pemilukada di atas, dalam penegakan hukum pemilukada juga
dikenal istilah sengketa pemilu kada yang penyelesaiannya menjadi kewenangan
panwaslukada. Kewenangan panwaslu untuk penyelesaian sengketa pemilukada merupakan
kewenangan sisa atau kewenangan residu yang diperoleh melalui pasal 66 ayat (4) huruf c UU
nomor 32 tahun 2004 jo. Pasal 111 ayat (4) dan pasal 112 PP nomor 6 tahun 2005. Sengketa
pemilukada adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang terjadi dalam
penyelenggaraan pemilukada. Penyelesaian sengketa pemilukada adalah proses perundingan
untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh panwaslu.
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 9/12
2/12/2017 laporan Panwascam
penerimaan laporan formulir model A-1KWK dan formulir model A-2KWK diberikan kepada
pelapor sebagai tanda bukti tanda terima laporan/ temuan
3. Diteruskan kepada pengawas pemilu untuk dilakukan pengkajian. Panwaslukada mengkaji
setiap laporan yang diterima dan memutuskan untuk menindaklanjuti paling lama 7 (tuju) hari
setelah laporan diterima
4. Dalam hal panwaslukada memerlukan keterangan tambahan dari pelapor untuk melengkapi
laporan, keputusan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari setelah laporan diterima
5. Pengawas pemilu mengkaji pelanggaran pemilukada menggunakan acuan formilir medel A-
1KWK dalam peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2012
6. Dalam hal proses pengkajian laporan pelanggaran, panwaslu dapat meminta kehadiran
pelapor, terlapor, saksi dan/ atau ahli untuk didengar keterangan dan/ atau klarifikasinya di
bawah sumpah
7. Meneruskan laporan pelanggaran administrasi kepada PPK
8. Mengumumkan status laporan, dalam hal ini keputusan panwaslu dalam penanganan laporan
pelanggaran diputuskan dalam rapat pleno. Dan keputusan panwaslu atas penanganan laporan
pelanggaran disampaikan kepada pelapor dan di umumkan di sekretariat panwaslu.
Jenis pelanggaran administrasi yang sering terjadi di wilayah kerja Panwaslu kecamatan
Padangsidimpuan Utara pada tahapan penyusunan daftar pemilih dan kampanye yaitu kesalahan
penulisan nama dalam daftar pemilih, tidak mengumumkan daftar pemilih di tempat yang strategis untuk
dijangkau masyarakat,pejabat yang belum mengajukan cuti kampanye ikut berkampanye dan
penempatan alat praga kampanye di tempat yang dialarang oleh peraturan serta pelibatan anak di bawah
umur dalam kampanye.
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 10/12
2/12/2017 laporan Panwascam
Untuk lebih jelasnya bagaimana mekanisme atau langkah-langkah untuk menyelesaikan temuan/
laporan pelanggaran dapat dilihat bagan di bawah ini:
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
1. Bahwapenyelenggaraanpemilihanumum yang
berkualitasdiperlukansebagaisaranauntukmewujudkankedaulatanrakyatdalampemerintahan
Negara yang demokratisberdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasar Negara Republik
Indonesia Tahun1945.
2. PemilihanGubernur, Bupati, danWali Kota secarademokratisdalam Negara Republik Indonesia
berdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.
3. Salah satu faktor penting bagi keberhasilan penyelenggaraan pemilu terletak pada kesiapan dan
profesionalitas penyelenggara itu sendiri, yaitu Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas
Pemilu, dan Dewan Kohormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu kesatuan fungsi
penyelenggaraan pemilu. Ketiga institusi ini telah diamanatkan oleh undang-undang untuk
menyelenggarakan pemilu menurut fungsi, tugas dan kewenangannya masing-masing.
4. Bahwapenyelenggaraanpemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013
berjalan sesuai dengan jadwal tahapan yang telah ditetapkan oleh KPU Prov. Sumatera Utara.
5. Angkat tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 jauh menurun dari pemilu-pemilu sebelumya mencapai
diatas 50%.
Rekomendasi Umum
1. Sistem Pemilihan Umum
a. Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatre Utara tetap dipilih secara langsung
demokratis oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala daerah yang ingin mencalonkan lagi untuk pride berikutnya harus mengundurkan diri
dari jabatannya, hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan epektifitas roda pemerintahan
di tingkat daerah, serta untuk menjaga penyalahgunaan wewenang dalam proses pemilihan
kepala Daerah.
c. Setiap kepala daerah tidak boleh mengambil cuti untuk mengikuti kampanye calon kepala
daerah baik diwilahnya maupun di wilayah lain demi menjaga netralitas PNS dan Pegawai
BUMN/BUMD sebagimana larangan yang berlaku kepada kepala Desa
d. Sosialisasi tentang Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara perlu ditingkatkan
mengingat masyarakat sangat apatis tehadap kepeminpinan kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
e. Keberadaan Desk pilkada dalam pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera
Utara perlu di evaluasi kembali.
2. Penyelenggaraan
a. Rekrutmen penyelenggara pemilukada antara KPU dengan Panwanlu sesuai dengan
tingkatannya harus bersamaan, karena ketidak bersamaan pembentukan penyelenggara
pemilu sesuai dengan tingkatannya mengakibatkan hasil penyelenggaraan pemilu kurang
optimal.
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 11/12
2/12/2017 laporan Panwascam
b. Realisasi anggaran untuk penyelenggara pemilu harus tepat waktu sesuai dengan tahapan
yang sudah ditentukan.
c. Sosialaisasi peraturan perundang-undangan tentang kepemiluan perlu ditingkatkan agar
tercapainya Pemilu yang berkualitas akuntabilitas.
3. Kepengawasan
a. Kegiatansosialisasi teknispengawasanPemiludanperaturanterkaitdengankepemiluan harus
ditingkatkan, baik secara kualitas maupun kuantitas
b. KegiatanpembinaandariKomisionerPanwasludankesekretaritanPanwaslu Kota
padangsidimpuanterhadapPanwasludankesekretariatanPanwasluKecamatanperluditingkatka
n
c. TerhadappanwasludankesekretariatanPanwasluKecamatanPadangsidimpuan Utara
Perlumengefektipkansumberdayamanusia (SDM) yang ada agar
terciptaoptimalisasikerjafungsitugasdanpoksimasing-masingpersonil.
d. Untukmendukungtugaspengawasanperlupenyalurandana yang tepatwaktu.
0 Tambahkan komentar
http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 12/12