Anda di halaman 1dari 12

2/12/2017 laporan Panwascam

12th September 2013 laporan Panwascam

LAPORAN AKHIR
PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR
PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013
PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Umum
Pemlilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) merupakan salah satu
bentuk penyelenggaraan demokrasi yang memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan
bentuk pemilu lainnya baik Pemilu Anggota Legislatif maupun Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Hal
ini dapat dilihat dari tingkat kompetisi dan kontestasi pasangan calon, besarnya konflik antar
pendukung pasangan calon, ketidak netralan dan parsialitas penyelenggara Pemilukada. Begitu juga
dengan tingginya potensi pelanggaran terutama menyangkut isu-isu spesifik, antara lain politik uang,
abuse of power, dan manipulasi dana kampanye. Secara umum pengawasan Pemilu dilakukan oleh
seluruh lapisan masyarakat, akan tetapi secara spesipik dilakukan oleh Bawaslu, Panwaslu Provinsi,
Panwaslu Kabupaten/ Kota, Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Pemilu Lapangan.
Pengawas pemilu mempunyai tugas, wewenang serta kewajiban tersendiri sebagaimana diatur
dalam UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu mulai dari pasal 73 sampai dengan pasal
84. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bersifat tetap sedangkan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu)
Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan dan Pengawas Pemilu Lapangan bersifat
ad hoc. Sifat ad hoc ini-lah salah satu yang mengakibatkan kurang epektifnya kinerja pengawasan. Hal
ini disebabkan karena proses rekrutmen memakan waktu yang tidak singkat sehingga terkadang sudah
berjalan beberapa tahapan baru selesai rekrutmen anggota panwas. Seperti yang terjadi di Kota
Padangsidimpuan, dimana anggota Panwaslu kecamatan di kota ini selesai dibentuk pada bulan
Januari tahun 2013, dimana tahapan pemilukada sudah berjalan pada penetapan Daftar Pemilih Tetap
(DPT).
Penyelenggaraan pemilukada di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu berjalan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku meskipun ada beberapa kendala yang dihadapi.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman terhadap praturan perundang-undangan begitu juga dengan
pengalaman para penyelenggara pemilikada merupakan factor utama yang menjadi kendala dalam
pesta demokrasi di daerah ini. Begitu juga dengan sipat masyarakat yang kurang peduli terhadap
pentingnya pemilukada terhadap kemajuan dan kemakmuran suatu daerah sehingga apabila mereka
melihat atau mengetahui adanya suatu pelanggaran maka mereka akan membiarkanya dan tidak
melaporkannya kepada pengawas pemilu. Ketidak tahuan dan ketidak ingin tahuan masyarakat
terhadap proses penyelenggaran pemilukada juga dapat mengakibatkan kurang epektifnya
penyelenggaraan pemilu.
Hasil pemilukada di Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dimenangkan oleh pasangan
Nomor satu dengan perolehan suara sebanyak 1.725, kemudian pasangan Nomor tiga dengan
perolehan suara sebanyak 679. Pasangan Nomor lima dengan perolehan suara sebanyak 398,
selanjutnya pasangan Nomor dua dengan perolehan suara sebanyak 253 dan disusul pasangan
Nomor empat dengan hasil perolehan suara sebanyak 110. Jumalah pemilih di Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu sebanyak 5.459 sementara yang menggunakan hak pilihnya 60,1
persen yaitu sebanyak 3.280 pemilih. Yang tidak ikut memilih mencapai 39,9 persen atau sebanyak

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 1/12
2/12/2017 laporan Panwascam

2.179 pemilih. Jumalah suara tidak sah mencapai 3,5 persen dari yang menggunakan hak pilihnya,
atau sebanyak 115 suara.
Dari hasil pemilukada di kecamatan ini dapat dinilai bahwa penyelenggaraan pesta demokrasi
ini masih kurang efektip. Tingginya angka golongan putih (golput) dan suara tidak sah bukanlah
semata-mata kesalahan penyelenggara pemilu karena penyelenggara pemilukada telah menjalankan
tugas dan kewajibannya sesuai dengan aturan yang berlaku, akan tetapi disebabkan kurangnya
keyakinan dan rasa simpatik masyarakat terhadap Kepala Daerah dari beberapa priode sebelumnya.

B. Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang


1. Struktur organisasi
Bawaslu merupakan induk organisasi lembaga pengawas pemilu diseluruh wilayah Negara
Kesatuan Repobelik Indonesia. Peraturan Bawaslu nomor 30 tahun 2009 tentang susunan
organisasi dan tata kerja Panitia Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas
Pemilihan Umum Kabupten/Kota, dan Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan
merupakan panduan dan acuan dalam menyusun struktur organisasi pengawas pemilu disetiap
jenjang. Bawaslu telah menetapkan bentuk organisasi Panwaslu Provinsi, Panwaslu
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecamatan, yang masing-masing terdiri atas:
a. Ketua merangkap anggota dan anggota;
b. Sekretariat;
c. Alat kelengkapan; dan
d. Pengawas Pemilu Lapangan.
Anggota Panwaslu Kecamatan terdiri dari tiga orang, dimana satu orang menjadi ketua
merangkap anggota dan dua orang anggota. Ketua diangkat berdasarkan hasil rapat pleno
anggota panwas tersebut. Sekretariat tediri dari Kepala Sekretariat, Bendahara dan pegawai
sekretariat. Sedangkan alat kelengkapan ini terdiri dari divisi-divisi dan pokja. Anggota panwaslu
tidak bisa bekerja dengan baik tanpa didukung oleh sekretariat dan alat kelengkapan lainnya.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, susunan organisasi Panwaslu Kecamatan dapat dilihat
dalam skema berikut:

2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Panwaslu Kecamatan


Tugas dan wewenang Panwaslu Kecamatan sesuai dengan pasal 81 UU Nomor 15 Tahun
2011 tentang Penyelenggara Pemlihan Umum adalah:
a. Mengawasi tahapan penyelenggaraan pemilu di wilayah kecamatan yang meliputi:
1. Pemutakhiran data pemilih berdsarkan data kependudukan dan penetapan daftar pemilih
sementara dan daftar pemilih tetap;
2. Pelaksanaan kampanye
3. Logistik pemilu dan pendistribusiannya;
4. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara hasil pemilu;
5. Pergerakan surat suara dari TPS sampai ke PPK;
6. Proses rekapitulasi suara yang dilakukan PPK dari seluruh TPS; dan
7. Pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara ulang, pemilu lanjutan dan pemilu
susulan;
b. Menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap tahapan penyelenggaraan pemilu yang
dilakukan oleh penyelenggara pemilu sebagaimana dimaksud pada huruf a;
c. Menyampaikan temuan dan laporan kepada PPK untuk ditindaklanjuti;
d. Meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada instansi yang
berwenang;
e. Mengawasi pelaksaanaan sosialisasi penyelenggaraan pemilu;
f. Memeberikan rekomendasi kepada yang berwenang atas temuan dan laporan mengenai
tindakan yang mengandung unsur tindak pidana pemilu; dan

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 2/12
2/12/2017 laporan Panwascam

g. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.


Sedangkan kewajiban Panwaslu Kecamatan sesuai dengan sesuai dengan pasal 80 UU
Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemlihan Umum adalah sebagai berikut:
a. Bersikap tidak diskriminatif dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;
b. Menyampaikan laporan kepada Panwaslu Kabupaten/Kota berkaitan dengan adanya dugaan
tindakan yang mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pemilu ditingkat
kecamatan;
c. Menyampaikan laporan pengawasan atas tahapan penyelenggaraan pemilu diwilayah
kerjanya kepada Panwaslu Kabupaten/Kota;
d. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Panwaslu Kabupaten/Kota berkaitan dengan
adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PPK yang mengakibatkan tergangguna
tahapan pemilu ditingkat kecamatan; dan
e. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam menjalankan tugas, kewenangan dan kewajibannya, anggota panwaslu Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu menjalin kerjasama dan komunikasi secara kontiniu dengan
berbagai lembaga, organisasi dan masyarakat Angkola Julu. Anggota panwaslu juga secara
rutin turun kelapangan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi seputar pelaksanaan
Pemilukada.

C. Rekrutmen Anggota dan Penyiapan Sekretariat


1. Pengaturan rekrutmen
Bahwa yang mengatur Rekrutmen Panwaslu kecamatan adalah UndangUndang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008,Undang-Undang nomor 15 Tahun 2011 tentang
penyelenggara Pemilihan Umum. Secara teknis rekrutmen panwaslu kecamatan juga diatur
dalam peraturan bawaslu nomor 10 Tahun 2012 tentang tata cara pengangkatan Anggota
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan dan Pengawas Pemilu
Lapangan.

2. Rekrutmen Anggota
Bahwa Proses rekrutmen anggota Panwaslu Kecamatan sesuai dengan pasal 70 Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 2011, Panwaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan, Pengawas
Pemilu Lapngan, dan Pengawas Pemilu Luar Negeri dibentuk paling lambat 1 (satu) bulan
sebelum tahapan pertama penyelenggaraan pemilu dimulai dan berakhir paling lambat 2 (dua)
bulan setelah seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu selesai.
Dalam hal ini Panwaslu Kecamatan diseleksi dan ditetapkan oleh Panwaslu
Kabupeten/kota mulai dari tahapan kegiatan yang meliputi:
a. Pengumuman pendaftaran
b. Penerimaan pendaftaran dan berkas
c. Penelitian administrasi pendaftaran
d. Pengumuman hasil penelitian admistrasi
e. Menerima tanggapan dan masukan dari masyarakat
f. Seleksi tertulis
g. Pengumuman hasil ujian tertulis
h. Tes wawancara dan
i. Penetapan calon terpilih.
Setelah rangkaian kegiatan seleksi Panwaslu kecamatan dalam rangaka Pemilihan Umum
Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 selesai, Panwaslu Kota
Padangsidimpuan melaksanakan pelantikan Panwaslu Kecamatan se-Kota Padangsidimpuan

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 3/12
2/12/2017 laporan Panwascam

dengan pengucapan Sumpah Janji sekaligus penerimaan SK (surat keputusan) secara simbolis
di Aula Regional MAN 2 Kota Padangsidimpuan pada hari Sabtu, 5 Januari 2013. Pada hari
yang sama, setelah selesai pelantikan seluruh anggota Panwascam diberikan bimbingan tekhnis
(bimtek) tentang penyelenggaraan pemilukada, dan dilanjutkan dengan rapat pleno pertama
untuk memilih ketua panwaslu di kecamatan masing-masing.
Sejalan dengan uaraian diatas Panwaslu kecamatan merencanakan rekrutmen/seleksi
calon anggota Pengawas Pemilu lapangan dengan berkoordinasi kepada Panwaslu Kota
Padangsidimpuan, dengan memperhatikan peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang
tata cara pengangkatan Anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan
dan Pengawas Pemilu Lapangan.
3. Penyiapan Sekretariat
Dalam menjalankan tugasnya, Panwaslu Kecamatan dibantu oleh Sekretariat, sebagai mana
diatur dalam pasal 107 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011, dimana untuk mendukung tugas
dan wewenang Panwaslu dibentuk sekretariat Panwaslu Kecamatan.
Untuk menjamin terselenggaranya Pemilu sesuai dengan prinsip-prinsip pemilu dan peraturan
perundang-undangan, sesungguhnya sekretariat harus dapat difungsikan untuk mengerjakan
hal-hal yang bersifat teknis dalam pengawasan pemilu. Pemberdayaan sekretariat secara
optimal dalam melaksanakan kerja-kerja pengawasan menjadi tantangan tersendiri bagi ketua/
[https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3902453302200740388] anggota panwaslu kecamatan.
Dalam rangka mengoptimalkan pendayagunaan SDM, pasal 13 Peraturan Bawaslu Nomor 30
Tahun 2009 secara teknis telah diatur sesuai dengan kebutuhan Panwaslu Kecamatan, pihak-
pihak yang berperan dalam membantu penyiapan sekretariat Panwaslu Kecamatan dalam hal
ini tentunya panwaslu kecamatan berkoordinasi dengan pemerintah ditingkat kecamatan dengan
mengusulkan permohonan pegawai sekretariat panwaslu kecamatan kepada Camat untuk
mengirimkan nama-nama calon pegawai sekretariat panwaslu kecamatan agar dapat di
verifikasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ditetapkan melalui surat
keputusan Kepala Daerah dan keputusan Panwaslu Kecamatan.

D. Peningkatan Kapasitas
1. Up-Grading Panitia Pengawas Pemilu
Panwas dalam tugasnya harus mampu memebangun sebuah pondasi, prisai, atap yang kokoh,
kuat dan rapat terhadap kepemiluan. Apa-apa saja yang menjadi tugas dan wewenang serta
kewajiban dari Panwas terkait dengan kepemiluan. Menjalankan dan mengamankan
kepentingan-kepentingan yang ada untuk tujuan tegaknya demokrasi yang telah di amanatkan
oleh Undang-undang sesuai dengan visi misi serta asas-asas pemilu, memahami aturan dan
bekerja sesuai dengan aturan, lalu tegakkan kode etik, dan melaksanakan tugas sesuai tupoksi
yang ada (diskription). Berindak sesuai dengan prosedur standar, membangun motivasi kerja
dengan cara transparansi, profesionalitas dan akuntabilitas.
Kegiatan yang pernah diikuti Panwaslu Kecamatan Padangsidimpuan Utara dalam rangka
meningkatkan kapasitas kerjanya antara lain:
a. Kegiatan Bimbingan Teknis Panwaslu Kecamatan se- Kota Padangsidimpuan dalam rangka
Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013, yang
mengadakan kegiatan tersebut adalah Panwaslu Kota Padangsidimpuan pada hari sabtu 5
Januari 2013 di Aula Regional MAN 2 Kota Padangsidimpuan
b. Rapat-rapat koordinasi dalam rangka memantapkan pengawasan dan laporan hasil
pengawasan, kegiatan ini di pasilitasi oleh Panwaslu Kota Padamgsidimpuan yang
bertempat di sekretariat Panwaslu Kota Padangsidimpuan.
c. Rapat kerja pengawasan dan pembuatan laporan hasi pengawasan yang dilakukan olen
Panwaslu Provinsi Sumatera Utara di hotel Grand Antares Medan pada hari kamis s/d

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 4/12
2/12/2017 laporan Panwascam

Jum`at, 7-8 Februari 2013

2. Rapat kerja dan rapat koordinasi


Adapun rapat kerja dan rapat koordinasi yang pernah diselenggarakan Panwaslu Kecamatan
Padangsidimpuan Utara:
a. Rapat konsolidasi dalam menjalankan tugas pengawasan Pengawas Pemilu Lapangan
disekretariat Panwaslu Kecamatan Padangsidimpuan Utara
b. Rapat-rapat koordinasi pengawasan dan pembuatan laporan hasil pengawasan dengan
Pengawas Pemilu Lapangan di sekretariat Panwaslu Kecamatan Padangsidimpuan Utara
c. Rapat koordinasi membangun pemahaman tentang pelaksanaan tahapan pemilu Gubernur
dan Wakil Gubernur Sumatera Utara ditingkat Kecamatan dengan Panitia Pemilihan
Kecamatan (PPK) Padangsidimpuan Utara di sekretariat PPK Padangsidimpuan Utara.

E. Kooordinasi, Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga


1. Hubungan dengan Komisi Pemilihan Umum
Dalam rangka mengoptimalkan Pengawasan Pemilu Kada, Pengawas Pemilu Kada melakukan
koordinasi dengan pemangku kepentingan (stac holder) yang memiliki kewenangan dalam
penyelenggaraan Pemilu Kada. PanwasluKecamatanPadangsidimpuan Utara
tidakbisaberdirisendiritanpakerjasamadankoordinasidenganpihaklain,
baikdalamorganisasipanwaspadajenjang yang berbedamaupundenganorganisasiataulembaga
lain.
Bentukkerjasamatersebutharusberkaitandenganpeningkatanpengawasanpemilu.Adapunkerjasa
ma yang sudahdilaksanakanolehPanwasluKecamatanPadangsidimpuan Utara
yaitusebagaiberikut:

No NamaLembaga BentukKerjasama
1. PPK Perbaikan DPT
2. Satpol PP Penertipanalatperagakampanye
3. KePolisian Penertipanalatperagakampanye
4. Camat NetralisasiKepalaDesa/ Lurahdalampilkada
5. KepalaDesa/ Lurah NetralisasiPerangkatDesa/ Lurahdalampilkada
6. Tim pemenangan Penegakanhukumpemilu

F. Sosialisasi Pengawasan Pemilu


1. Program Sosialisasi dengan PPK
Dalam rangka pengawasan tahapan penyelanggaraan Pemilu Kada Gubernur dan Wakil
Gubernur Sumatera Utara Tahun 2013 di tingkat kecamatan, Panwaslu Kecamatan
Padangsidimpuan Utara melakukan sosialisasi kerjasama fokus pengawasan terhadap setiap
tahapan Pemilu dengan PPK Padangsidimpuan Utaradengan tujuan agar dapat dipastikan
bahwa penyelenggaraan tahapan pemilu ditingkat kecamatan berjalan sesuai dengan Peraturan
perundang-undangan.Bentuk kerjasama yang dilaksanakan dengan PPK antara lain
penyebaran brosur tentang praturan, bentuk pelanggaran dan sanksi terhadap pelanggaran
pemilu.

G. Faslitas Pendanaan
1. Pengupayaan dan Penggunaan Fasilitas
Panwaslu kecamatan padangsidimpuan Utara mendapatkan fasilitas untuk melakukan tugas
dan kewenangannya dengan melakukan koordinasi dengan Panwaslu Kota Padangsdimpuan,
dimana agar dana hibah yang bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara dapat di

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 5/12
2/12/2017 laporan Panwascam

upayakan dalam memenuhi kelengakapan fasilitas kesekretariatan untuk menunjang


pelaksanaanberbagai program kegiatan yang berkenaandengantugas,
wewenangdantanggungjawabpengawasan tahapan Pemilu ditingakat kecamatan. Adapun
fasilitas tersebut diantaranya:

No Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan


1. Ruangan kantor Kontrak
2. Komputer Satu set Rental
3. Meja 3 Buah Rental
4. Kursi 6 buah Rental
5. Lemari 1 buah Rental
6. Plangmerk 1 buah Belanja langsung
7. Buku agenda 2 buah Belanja langsung
8. Fail surat 4 buah Belanja langsung
9. Papaninformasi 1 buah Belanja langsung

2. Pengupayaan dan Penggunaan Sumber Dana


Dari uraian pada poin satu diatas bahwa disamping kebutuhan kelengkapan kesekretariatan
Panwaslu kecamatan mendapatkan dana operasinal pengawasan.Pengupayaan dana tersebut
melalui usulan tertulis yang dibuat Panwaslu provinsi kepada pemerintah Provinsi sumatera
Utara dan direalisasikan kepada Panwaslu Kabupaten/Kota sampai dengan keseluruh
Kecamatan se- sumatera Utara, adapun realisasi penggunaan mata anggaran Panwaslu
Kecamatan Padangsidimpuan Utara dapat dilihat pada tabel mata Anggaran dibawah ini:

BAB II
PENYELENGGARAAN PEMILU

A. Pengaturan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara


Bahwa pengaturan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tidak terlepas dari aturan
yang berlaku menurut Peraturan Perundang-unadangan sebagai bahan rujukan untuk
menyelenggaraan Pemilu. Yang mencakup pengaturan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagamana telah diubah terakhir kali Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2008tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelanggara Pemilihan Umum;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan pengangkatan, dan
Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah;
4. Peraturan dan Keputusan KPU,KPUD; dan
5. Peraturan dan keputusan Bawaslu Republik Indonesia.

B. Tahapan dan Jadwal


KPU Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan tugas dan wewenangnya dapat merencanakan
program, anggaran, dan jadwal penyelanggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur,
menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, dengan
berpedoman kepada Peraturan perundang-undangan, berkonsultasi dengan DPRD, Pemerintah
untuk menetapkan Program Tahapan, Jadwal penyelenggaraan Pemilihan Umum Gubernur dan
Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara.

C. Pelaksanaan Pemilu
1. Penyusunan Daftar Pemilih

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 6/12
2/12/2017 laporan Panwascam

a. KPU Prov/Kab/Kota memberitahukan kepada Pemprov/Pemkab/Pemkot untuk


menyampaikan data kependudukan 6 (enam) Bulan sebelum pemungutan suara. Dalam hal
ini Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyerahkan data DP4 kepada KPU Provinsi
Sumatera Utara selama 10 hari, yaitu dar tanggal 14 s/d 23 september 2012.
b. Penyusunan daftar pemilih oleh KPU Prov/Kab/Kota sebanyak julah PPS dan RT/RW untuk
di umumkan pada tempat-tempat yang mudah di jangkau masyarakat, penyusunan data
tersebut dilaksanakan dari tanggal 24 september s/d 8 oktober 2012. Data yang sudah
disusun diserahkan kepada PPS melalui PPK pada tanggal 9 s/d 11 oktober 2012 dan hal
inilah yang dijadikan sebagai DPS. DPS diumumkan selama 21 hari, yaitu sejak tanggal 12
s/d 30 November 2012.
c. PPS melakukan perbaikan DPS jika ada kekeliruan serta memasukkan pemilih yang belum
terdaftar dalam DPS ke dalam daftar pemilih tambahan. Perbaiakan DPS dilaksanakan
selama 3 hari sejak tanggal 01 s/d 03 Desember 2012. Kemudian hasil perbaikan DPS
diumumkan dari tanggal 04 s/d 06 Desember 2012. Dari hasil perbaikan DPS inilah
kemudian PPS menyusun draf DPT untuk disampaikan kepada KPU Kab/Kota melalui PPK
untuk dijadikan sebagai DPT. Proses penyusunan draf sampai penetapan DPT berlangsung
sejak tanggal 08 s/d 30 Desember 2012, kemudian barulah diumumkan kepada masyarakat
sejak ditetapkannya DPT.

2. Kampanye
Kampanye merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon dan atau tim
kampanye/ pelaksana kampanye/ petugas kampanye untuk menyakinkan para pemilih dalam
rangkan mendapatkan dukungan yang sebesar-besarnya, dengan menawarkan visi, misi dan
program pasangan calon secara lisan maupun tertulis kepada masyarakat. Bentuk kampanye
yang diselenggarakan oleh pasangan calon atau tim kampanye, yaitu sebagai berikut:
§ Pertemuan terbatas
§ Tatap muka dan dialog
§ Penyebaran melalui media cetak dan media elektronik
§ Penyebaran melalui radio dan televisi
§ Pemasangan alat peraga di tempat umum
§ Rapat umum
§ Debat publik/ debat terbuka antar calon, dan
§ Kegiatan lain yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan
Kampanye Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013 dilaksanakan
selama 14 (emapt belas) hari, yang berahir 3 (tiga) hari sebelum pemungutan suara, yaitu dari
tanggal 18 Februari s/d 03 Maret 2013.

BAB III
PENGAWASAN PEMILU

A. Pengertian Pengawasan Pemilu


Pengawasan merupakan kegiatan pengawasan Pemilu adalah kegiatan mengamati, mengkaji,
memeriksa, dan menilai proses penyelenggaraan Pemilu sesuai peraturan perundang-undangan.
Pengawasan Pemilukada bertujuanuntuk menegakkan integritas penyelenggara dan menegakkan
hasil pemilu yang berintegritas dan berkredibilitas untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, serta
untuk memastikan terselenggaranya pemilukada secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil
dan berkualitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan pemilukada secara menyeluruh.
Strategi pengawasan pemilukada dilaksanakan dengan menggunakan cara pencegahan terhadap
potensi pelanggaran dan penindakan terhadap dugaan pelanggaran.

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 7/12
2/12/2017 laporan Panwascam

B. Pengwasan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara


1. Penyusunan Daftar Pemilih
Dalam pelaksanaan pemilu gubernur dan wakil gubernur sumatera utara tidak menutup
kemungkinan adanya terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan tahapan tersebut. Untuk itu
panwalu harus menentukan potensi dan titik rawan terjadinya pelanggaran pemilu, misalnya
dalam tahapan penyusunan daftar pemilih. Adapun potensi pelanggaran dalam tahapan ini
antara lain:
a. Pemilih yang mempunyai hak pilih tapi tidak terdaftar
b. Pemilih yang berdomisi kurang dari 6 (enam) di daerah pemilihan sebelum disahkannya DPS
yang dibuktikan dengan KTP
c. Pemilih terdaftar lebih dari satu kali
d. Pemilih yang sudah meninggal dunia tetapi masih terdaftar dalam DPT
e. WNI yang masih dibawah umur terdaftar dalam DPT
Adapun masalah yang dihadapi panwaslu dalam mencegah terjadinya pelanggara yaitu ketik
pedulian masyarakat terhadap pemilu, ketidak jujuran masyarakat terhadap identitas para
pemilih dan kerjasama antra penyelenggara pemilu dengan pasangan calon/ tim kampanye
untuk menggelembungkan suara.
Panwaslu Kec. Padangsidimpuan Utara dalam melakukan pengawasan pemilukada,
menggunakan strategi pengawasan:
a. Pencegahan terhadap potensi pelanggaran dengan melakukan tindakan, langkah-langkah,
dan upaya optimal mencegah secara dini terhadap potensi pelanggaran dan/atau indikasi
awal pelanggaran
b. Penindakan terhadap dugaan pelanggaran dengan melakukan tindakan penangangan
secara cepat dan tepat terhadap temuan atau laporan dugaan pelanggaran pemilukada.
c. Mengupayakan secara optimal untuk mendapatkan salinan daftar pemilih dari KPUD dan
jajarannya
d. Melakukan pengawasan langsung secara cermat untuk memastikan bahwa pengumuman
DPS, perbaikan DPS, rekapitulasi DPT, dan penetapan DPT untuk dilaksanakan sesuai
aturan dan tepat waktu
e. Melakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang peraturan perundang-
undangan pemillukada dan sanksi terhadap pelanggarannya
f. Mengajukan nota keberatan secara tertulis dan terbuka kepada KPU dan jajarannya, apabila
KPU dan jajarannya tidak menindaklanjuti teguran, peringatan, dan rekomendasi panwaslu

2. Kampanye
Adapun potensi terjadinya pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye yaitu kampanye diluar
jadwal yang sudah ditentukan oleh KPU, mengunakan fasilitas pemerintah, melibatkan PNS dan
anak-anak, menggunakan isu SARA, black camping, merusak dan menghilangkan alat praga
pasangan lain dan dana kampanye yang tidak jelas.
Panwaslu Kec. Padangsidimpuan Utara dalam melakukan pencegahan pelanggaran terhadap
pelaksanaan kampenye dengan mengambil tindakan:
a. Mengirim surat kepada pasangan calon/ tim kampanye untuk mematuhi jadawal kampanye
dan larangan kampanye
b. Mengingatkan peserta pemilu (melalui surat dan media lainnya) tentang ketentuan kampanye
serta sanksi terhadap ketentuan tersebut
c. Mengikuti dan mendampingi setiap pertemuan atau kampanye yang dilakukan oleh
pasangaan calon/ tim kampanye
d. Merekomendasikan kepada PPK terkait dengan pelanggaran administrasi dan/ atau tindak
lanjut ke penyidik terkait dugaan planggaran pidana kampanye

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 8/12
2/12/2017 laporan Panwascam

e. Membangun dukungan dan partisipasi kepada masyarakat untuk turut mengawasi proses
pelaksanaan kampanye

BAB IV
PELANGGARAN PEMILU DAN PENANGANANNYA

Pengertian Pelanggaran Pemilu


1. Pelanggaran Administrasi Pemilu
Pelanggaran administrasi pemilu adalah pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang
nomor 32 tahun 2004 jo. Undang-undang nomor 12 tahun 2008 yang bukan merupakan
ketentuan pidana pemilu dan terhadap ketentuan lain yang diatur dalam ketentuan KPU terkait
penyelenggara pemilu kada. Yang terkait dalam pelangggaran administrasi pemilu adalah
penyelenggara pemilu, pasangan calon dan tim kampanye.

2. Pelanggaran Pidana Pemilu


Pelanggaran pidana pemilu adalah pelanggaran terhadap ketentuan pidana pemilu kepala
daerah dan wakil kepala daerah yang diatur dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 jo.
Undang-undang nomor 12 tahun 2008 yang penyelesaiannya dilaksanakan melalui pengadilan
dalam lingkungan peradilan umum. Ketentuan pidana pemilu kada terdapat dalam Pasal 115
UU Nomor 12 tahun 2008 dan pasal 116, pasal 117, pasal 118 dan pasal 119 UU nomor 32
tahun 2004. Yang terkait dalam pelanggaran pidana pemilukada yaitu setiap orang, pasangan
calon, tim kampanye dan penyelenggara pemilukada.
3. Pelanggaran Kode Etik Pemilu
Pelanggaran kode etik pemilu adalah pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara pemilu
terhadap prinsip-prinsip moral dan etika penyelenggara pemilu yang berpedoman kepada
sumpah/janji yang diucapkan sebelum menjalankan tugas sebagai penyelenggara pemilu dan
asas penyelenggara pemilu. Yang terkait dalam pelanggaran kode etik pemilu adalah
penyelenggara pemilukada baik staf sekretariat dari KPU beserta seluruh jajarannya maupun
Bawaslu beserta seluruh jajarannya. Akibat daripada pelanggaran atas kode etik
penyelenggara pemilu DKPP dapat menjatuhi saksi dan rehabilitasi. Yang dimaksud sanksi
dapat berupa teguran tertulis, pemberhentian sementra dan pemberhentian tetap.

4. Sengketa Pemilu
Selain tiga jenis pelanggaran pemilukada di atas, dalam penegakan hukum pemilukada juga
dikenal istilah sengketa pemilu kada yang penyelesaiannya menjadi kewenangan
panwaslukada. Kewenangan panwaslu untuk penyelesaian sengketa pemilukada merupakan
kewenangan sisa atau kewenangan residu yang diperoleh melalui pasal 66 ayat (4) huruf c UU
nomor 32 tahun 2004 jo. Pasal 111 ayat (4) dan pasal 112 PP nomor 6 tahun 2005. Sengketa
pemilukada adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang terjadi dalam
penyelenggaraan pemilukada. Penyelesaian sengketa pemilukada adalah proses perundingan
untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh panwaslu.

Pelanggaran Administrasi dan Penanganannya


Panwaslu Kec. Padangsidimpuan Utara melakukan penanganan pelanggaran admnistrasi dengan
membuat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menerima laporan atau temuan tentang pelanggaran administrasi melalui petugas penerima
laporan/ temuan di bawah divisi penanganan pelanggaran
2. Memeriksa dan meneliti laporan/ temuan apakah memenuhi persyaratan formal dan material
dan/ataupun tidak memenuhi persaratan formal atau material yang dituangkan dalalm formulir

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 9/12
2/12/2017 laporan Panwascam

penerimaan laporan formulir model A-1KWK dan formulir model A-2KWK diberikan kepada
pelapor sebagai tanda bukti tanda terima laporan/ temuan
3. Diteruskan kepada pengawas pemilu untuk dilakukan pengkajian. Panwaslukada mengkaji
setiap laporan yang diterima dan memutuskan untuk menindaklanjuti paling lama 7 (tuju) hari
setelah laporan diterima
4. Dalam hal panwaslukada memerlukan keterangan tambahan dari pelapor untuk melengkapi
laporan, keputusan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari setelah laporan diterima
5. Pengawas pemilu mengkaji pelanggaran pemilukada menggunakan acuan formilir medel A-
1KWK dalam peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2012
6. Dalam hal proses pengkajian laporan pelanggaran, panwaslu dapat meminta kehadiran
pelapor, terlapor, saksi dan/ atau ahli untuk didengar keterangan dan/ atau klarifikasinya di
bawah sumpah
7. Meneruskan laporan pelanggaran administrasi kepada PPK
8. Mengumumkan status laporan, dalam hal ini keputusan panwaslu dalam penanganan laporan
pelanggaran diputuskan dalam rapat pleno. Dan keputusan panwaslu atas penanganan laporan
pelanggaran disampaikan kepada pelapor dan di umumkan di sekretariat panwaslu.
Jenis pelanggaran administrasi yang sering terjadi di wilayah kerja Panwaslu kecamatan
Padangsidimpuan Utara pada tahapan penyusunan daftar pemilih dan kampanye yaitu kesalahan
penulisan nama dalam daftar pemilih, tidak mengumumkan daftar pemilih di tempat yang strategis untuk
dijangkau masyarakat,pejabat yang belum mengajukan cuti kampanye ikut berkampanye dan
penempatan alat praga kampanye di tempat yang dialarang oleh peraturan serta pelibatan anak di bawah
umur dalam kampanye.

Pelanggaran Pidana Pemilu dan Penanganannya


Panwaslu Kec. Padangsidimpuan Utara melakukan penanganan pelanggaran pidana pemilu
dengan membuat langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menerima laporan atau temuan tentang pelanggaran pidana pemilu melalui petugas penerima
laporan/ temuan di bawah divisi penanganan pelanggaran
2. Memeriksa dan meneliti laporan/ temuan apakah memenuhi persyaratan formal dan material
dan/ataupun tidak memenuhi persaratan formal atau material yang dituangkan dalam formulir
penerimaan laporan formulir model A-1KWK dan formulir model A-2KWK diberikan kepada
pelapor sebagai tanda bukti tanda terima laporan/ temuan
3. Diteruskan kepada pengawas pemilu untuk dilakukan pengkajian. Panwaslukada mengkaji
setiap laporan yang diterima dan memutuskan untuk menindaklanjuti paling lama 7 (tuju) hari
setelah laporan diterima
4. Dalam hal panwaslukada memerlukan keterangan tambahan dari pelapor untuk melengkapi
laporan, keputusan dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari setelah laporan diterima
5. Pengawas pemilu mengkaji pelanggaran pidana pemilukada menggunakan acuan formilir
medel A-1KWK dalam peraturan Bawaslu Nomor 2 tahun 2012
6. Dalam hal proses pengkajian laporan pelanggaran, panwaslu dapat meminta kehadiran
pelapor, terlapor, saksi dan/ atau ahli untuk didengar keterangan dan/ atau klarifikasinya di
bawah sumpah
7. Meneruskan laporan pelanggaran administrasi kepada instansi kepolisian
8. Mengumumkan status laporan, dalam hal ini keputusan panwaslu dalam penanganan laporan
pelanggaran diputuskan dalam rapat pleno. Dan keputusan panwaslu atas penanganan laporan
pelanggaran disampaikan kepada pelapor dan di umumkan di sekretariat panwaslu.
Jenis pelanggaran pidana pemilukada yang sering terjadi di wilayah kerja Panwaslu kecamatan
Padangsidimpuan Utara pada tahapan penyusunan daftar pemilih dan kampanye yaitu memalsukan
identitas pemilih dengan tujuan untuk menguntungkan salah satu pasangan calon dan melakukan
kampanye di luar jadwal yang sudah di tentukan.

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 10/12
2/12/2017 laporan Panwascam

Untuk lebih jelasnya bagaimana mekanisme atau langkah-langkah untuk menyelesaikan temuan/
laporan pelanggaran dapat dilihat bagan di bawah ini:

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
1. Bahwapenyelenggaraanpemilihanumum yang
berkualitasdiperlukansebagaisaranauntukmewujudkankedaulatanrakyatdalampemerintahan
Negara yang demokratisberdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasar Negara Republik
Indonesia Tahun1945.
2. PemilihanGubernur, Bupati, danWali Kota secarademokratisdalam Negara Republik Indonesia
berdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.
3. Salah satu faktor penting bagi keberhasilan penyelenggaraan pemilu terletak pada kesiapan dan
profesionalitas penyelenggara itu sendiri, yaitu Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas
Pemilu, dan Dewan Kohormatan Penyelenggara Pemilu sebagai satu kesatuan fungsi
penyelenggaraan pemilu. Ketiga institusi ini telah diamanatkan oleh undang-undang untuk
menyelenggarakan pemilu menurut fungsi, tugas dan kewenangannya masing-masing.
4. Bahwapenyelenggaraanpemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara tahun 2013
berjalan sesuai dengan jadwal tahapan yang telah ditetapkan oleh KPU Prov. Sumatera Utara.
5. Angkat tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 jauh menurun dari pemilu-pemilu sebelumya mencapai
diatas 50%.

Rekomendasi Umum
1. Sistem Pemilihan Umum
a. Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatre Utara tetap dipilih secara langsung
demokratis oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Kepala daerah yang ingin mencalonkan lagi untuk pride berikutnya harus mengundurkan diri
dari jabatannya, hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan epektifitas roda pemerintahan
di tingkat daerah, serta untuk menjaga penyalahgunaan wewenang dalam proses pemilihan
kepala Daerah.
c. Setiap kepala daerah tidak boleh mengambil cuti untuk mengikuti kampanye calon kepala
daerah baik diwilahnya maupun di wilayah lain demi menjaga netralitas PNS dan Pegawai
BUMN/BUMD sebagimana larangan yang berlaku kepada kepala Desa
d. Sosialisasi tentang Pemilu Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Utara perlu ditingkatkan
mengingat masyarakat sangat apatis tehadap kepeminpinan kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
e. Keberadaan Desk pilkada dalam pemilihan umum Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera
Utara perlu di evaluasi kembali.

2. Penyelenggaraan
a. Rekrutmen penyelenggara pemilukada antara KPU dengan Panwanlu sesuai dengan
tingkatannya harus bersamaan, karena ketidak bersamaan pembentukan penyelenggara
pemilu sesuai dengan tingkatannya mengakibatkan hasil penyelenggaraan pemilu kurang
optimal.

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 11/12
2/12/2017 laporan Panwascam

b. Realisasi anggaran untuk penyelenggara pemilu harus tepat waktu sesuai dengan tahapan
yang sudah ditentukan.
c. Sosialaisasi peraturan perundang-undangan tentang kepemiluan perlu ditingkatkan agar
tercapainya Pemilu yang berkualitas akuntabilitas.

3. Kepengawasan
a. Kegiatansosialisasi teknispengawasanPemiludanperaturanterkaitdengankepemiluan harus
ditingkatkan, baik secara kualitas maupun kuantitas
b. KegiatanpembinaandariKomisionerPanwasludankesekretaritanPanwaslu Kota
padangsidimpuanterhadapPanwasludankesekretariatanPanwasluKecamatanperluditingkatka
n
c. TerhadappanwasludankesekretariatanPanwasluKecamatanPadangsidimpuan Utara
Perlumengefektipkansumberdayamanusia (SDM) yang ada agar
terciptaoptimalisasikerjafungsitugasdanpoksimasing-masingpersonil.
d. Untukmendukungtugaspengawasanperlupenyalurandana yang tepatwaktu.

Tentunya kami menyadaribahwalaporaninimasihbanyakkelemahandankekurangannya, meskipun


demikian kami terusberbuat, introspeksidiridanmengharapkan bimbingan dan binaan agar
lebihmaksimal kedepan. Pembuatan laporan ini merupakan bagian daritugaspenyelenggarapemilu
yang diamanah olehkonstitusi.Mudah-mudahantugas danamanahinibisa kami
embansesuaidenganperaturanperundang-undangan demi terwujudnya pemilihan umum yang bersih,
jujur dan adil.
Demikianlaporaninidibuatdandisampaikan, atasperhatiandankerjasama yang
baikdiucapaknterimakasih.
Padangsidimpuan,Juni 2013

Diposting 12th September 2013 oleh Sarkawi Siagian

0 Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Unknown (Goo Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

http://dslkafnlkdsafkn.blogspot.co.id/2013/09/laporan-panwascam.html 12/12

Anda mungkin juga menyukai