Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN

“Prinsip-Prinsip Demokrasi Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia”

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Imellia Novita (2306016)

PRODI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS, PENDIDIKAN, DAN TERAPAN

UNIVERSITAS AN-NUUR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah dengan Prinsip-Prinsip Demokrasi
Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
Makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak pendapat dukungan dari berbagai
pihak.

Makalah ini dibuat dengan maksud memenuhi tugas Mata kuliah dan semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi pembaca dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Karena penulisan dan penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna saya
mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kesalahan yang tidak diinginkan, saya, sebagai penuli dengan lapang dada menerima
kritik dan saran dengan tujuan mengembangkan potensi akademik.

Purwodadi, 23 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI…...................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN............................................................................1
C. METODE PENULISAN..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................6
BAB III KESIMPULAN.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia, sistem demokrasi yang diterapkan dalam pemilihan kepala daerah
merupakan landasan terpenting bagi proses politik yang adil dan transparan. Prinsip
demokrasi yang diterapkan mencakup aspek partisipatif, inklusif, dan akuntabilitas. Pertama,
partisipasi masyarakat secara luas sangat penting dalam pemilihan kepala daerah. Masyarakat
berpartisipasi aktif dalam proses politik, baik melalui pemilihan langsung maupun melalui
keterwakilan dalam pemilihan wakil rakyat di parlemen. Hal ini memungkinkan terciptanya
kedaulatan rakyat, yang merupakan prinsip utama demokrasi.

Kedua, prinsip inklusivitas menjamin semua lapisan masyarakat mempunyai akses yang
sama terhadap proses pemilu lokal. Perhatian diberikan untuk menghindari diskriminasi
dalam akses terhadap informasi, partisipasi politik dan hak untuk memilih. Prinsip ini juga
mencakup perlindungan hak-hak kelompok minoritas dan rentan dalam masyarakat.

Ketiga, akuntabilitas merupakan landasan penting prinsip demokrasi dalam pemilu kepala
daerah di Indonesia. Pejabat terpilih harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya dan
keputusan yang diambilnya selama masa jabatannya kepada masyarakat. Transparansi
pengelolaan fiskal dan akuntabilitas tindakan yang diambil merupakan aspek penting untuk
menjaga integritas demokrasi sistem politik Indonesia. Dengan menerapkan prinsip-prinsip
tersebut diharapkan akan tercipta lingkungan politik yang sehat, dimana kepentingan rakyat
diutamakan dan proses pemilihan kepala daerah berlangsung secara adil dan dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang telah ditetapkan. prinsip peran serta aktif
masyarakat dalam pengawasan terhadap proses pemilihan kepala daerah menjadi penting.
Masyarakat memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa proses pemilihan berjalan
sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, masyarakat
tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga menjadi pengawas yang aktif terhadap proses
demokrasi yang sedang berlangsung. Ini memperkuat kontrol sosial dan meningkatkan
kualitas serta integritas demokrasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi
dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia?
b. Bagaimana peran masyarakat dalam memastikan pelaksanaan prinsip-prinsip
demokrasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia?
c. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi tercermin dalam pemilihan kepala daerah di
Indonesia?

1.3 Tujuan
a. Menggali dan memahami konsep prinsip-prinsip demokrasi dalam pemilihan kepala
daerah di Indonesia.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip
demokrasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia.
c. Membahas peran pemilihan kepala daerah (pilkada) dalam membangun demokrasi di
tingkat lokal di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor Yang Mempengaruhi Prinsip Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia


Faktor-faktor yang mempengaruhi prinsip pemilihan kepala daerah di Indonesia
sangat beragam dan kompleks. Pertama, faktor politik merupakan salah satu faktor utama
yang mempengaruhi proses pemilihan puncak daerah. Hal ini mencakup dukungan politik
dari partai politik, koalisi politik, dan strategi politik yang digunakan kandidat untuk
memenangkan suara. Dinamika politik lokal dan nasional juga mempengaruhi proses pemilu
tingkat tinggi di daerah, khususnya yang berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap
partai dan kandidat politik tertentu.

Kedua, faktor sosial dan budaya mempengaruhi prinsip-prinsip pemilihan kepala


daerah di Indonesia. Aspek-aspek tersebut meliputi identitas etnis, agama, dan nilai-nilai
kedaerahan yang mempengaruhi preferensi pemilih terhadap kandidat tertentu. Dinamika
sosial dan budaya setempat dapat menjadi faktor penting dalam pemilu lokal, terutama ketika
terdapat isu-isu sensitif secara sosial atau budaya yang dieksploitasi atau dihindari oleh para
kandidat.

Faktor ketiga adalah ekonomi. Kondisi perekonomian daerah mempunyai dampak


yang signifikan terhadap pemilihan kepala daerah. Rencana ekonomi para kandidat, janji
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan kebijakan yang mengatur sumber daya
ekonomi lokal dapat menjadi poin penting dalam mempengaruhi preferensi pemilih.

Terakhir, faktor hukum dan peraturan juga mempengaruhi prinsip pemilihan kepala
daerah. Proses pemilu bergantung pada peraturan perundang-undangan yang ada, kredibilitas
lembaga pemantau pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu), serta kejelasan aturan mengenai kampanye, pemungutan suara, dan
penghitungan suara. Hasil ini menjamin transparansi dan integritas proses pemilihan kepala
daerah di Indonesia.

2.2 Peran Masyarakat Dalam Memastikan Pelaksanaan Prinsip Demokrasi Pemilihan


Kepala Daerah di Indonesia
Peran masyarakat dalam memastikan penerapan prinsip-prinsip demokrasi dalam pemilihan
kepala daerah di Indonesia sangat penting untuk membangun lembaga demokrasi yang kuat

3
dan berkelanjutan. Menurut Pasal 18 Ayat 4 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pemilihan gubernur, bupati, dan walikota harus diselenggarakan
secara demokratis. Komunitas berperan penting dalam menjamin terselenggaranya prinsip-
prinsip demokrasi dalam pemilu puncak daerah, sebagaimana dijelaskan dalam sumber
berikut:

1. Komunitas Sebagai Penentu Kepemimpinan: Komunitas, berperan penting sebagai


determinan kepemimpinan. Berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan pemimpin
daerah. Partisipasi masyarakat dalam pemilu merupakan wujud implementasi prinsip
demokrasi.
2. Pengawasan dan Pengawasan: Pemerintah daerah juga mempunyai peran dalam
memantau dan mengawal proses pemilihan ketua daerah. Hal ini mencakup
pemantauan tahapan pemilu seperti proses pencalonan, kampanye, dan pemungutan
suara.
3. Meningkatkan Kualitas Demokrasi: Masyarakat terus berupaya meningkatkan
kualitas demokrasi untuk menjamin keberhasilan penyelenggaraan demokrasi tidak
hanya pada mekanisme formal dan prosedural, namun juga pada tataran yang lebih
substantif.
4. Peran Pers: Pers juga mempunyai peranan penting dalam perkembangan demokrasi di
Indonesia. Melalui pemberitaan yang obyektif dan kritis, organisasi berita membantu
masyarakat memahami proses pemilihan kepala daerah serta menjamin transparansi
dan akuntabilitas penerapan prinsip demokrasi.

Dengan demikian, peran masyarakat sangat penting dalam menjamin terlaksananya prinsip-
prinsip demokrasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia melalui partisipasi aktif,
pemantauan, dan peningkatan kualitas demokrasi.

2.3 Prinsip Demokrasi yang Tercermin Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia
Pemilihan kepala daerah (pirkada) di Indonesia merupakan contoh berbagai prinsip
demokrasi yang menjadi inti proses politik. Proses Yang Tercermin meliputi :

1. Prinsip-prinsip demokrasi yang tercermin dalam pemilukada adalah: Partisipasi aktif


masyarakat: Prinsip utama demokrasi adalah partisipasi aktif masyarakat dalam
proses politik. Dalam pemilukada, masyarakat mempunyai hak pilih untuk memilih
pemimpin daerah sesuai keinginannya. Proses ini mencerminkan pilar demokrasi yang
mengutamakan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan kebijakan.
2. Inklusi dan Representasi: Pirkada Indonesia menjunjung nilai-nilai inklusivitas dan
keterwakilan. Berusaha untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat,
termasuk kelompok minoritas dan rentan secara sosial, memiliki kesempatan yang
sama dalam pemilihan kepala daerah. Prinsip ini mencerminkan inti demokrasi yang
bertujuan untuk mempertimbangkan kepentingan seluruh warga negara.
3. Akuntabilitas dan Transparansi: Prinsip akuntabilitas dan transparansi tercermin
dalam pemilukada melalui proses yang terbuka dan diawasi. Pemimpin daerah harus
memperjelas program dan visinya kepada masyarakat. Badan regulator seperti Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berperan penting

4
dalam menjamin transparansi dan integritas proses Pilkada serta penegakan peraturan
yang berlaku.
4. Kedaulatan Rakyat: Pirkada mencerminkan prinsip kedaulatan rakyat dimana rakyat
mempunyai kekuasaan untuk memilih pemimpinnya sendiri. Keputusan dalam
pemilukada diambil langsung oleh rakyat melalui mekanisme pemungutan suara, dan
merupakan wujud nyata kedaulatan rakyat yang menjadi landasan demokrasi.
5. Kontrol Sosial dan Partisipasi Masyarakat: Masyarakat tidak hanya berperan sebagai
pemilih, namun juga berperan penting dalam pengawasan kepemimpinan Pilkada.
Dengan memantau proses pemilu, melaporkan pelanggaran yang terjadi, dan
berpartisipasi dalam memantau integritas pemilukada, mereka dapat menciptakan
kontrol sosial yang diperlukan untuk menjaga proses demokrasi yang sehat.

Penerapan prinsip demokrasi pada Pilkada diharapkan akan menghasilkan proses politik yang
lebih demokratis, adil dan mewakili kepentingan dan aspirasi masyarakat setempat. Hal ini
juga memperkuat fondasi sistem politik yang menjunjung tinggi keadilan, partisipasi, dan
transparansi.

5
BAB III

KESIMPULAN
Dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia, prinsip-prinsip demokrasi
memainkan peran penting dalam menggarisbawahi proses politik yang adil, inklusif, dan
transparan. Prinsip-prinsip ini mencakup beberapa aspek kunci yang menandai esensi
demokrasi dalam pemilihan kepala daerah di Indonesia.

Selanjutnya, prinsip akuntabilitas dan transparansi menjadi landasan penting dalam menjaga
integritas dan kepercayaan dalam Pilkada. Calon kepala daerah diwajibkan untuk
mengungkapkan program dan visi mereka secara terbuka kepada publik. Lembaga-lembaga
pengawas seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa proses Pilkada berjalan dengan transparan,
bebas dari pelanggaran, dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dalam keseluruhan,
implementasi prinsip-prinsip demokrasi dalam Pilkada di Indonesia memastikan terwujudnya
proses politik yang lebih inklusif, transparan, dan partisipatif. Dengan menjunjung tinggi
prinsip-prinsip ini, diharapkan tercipta kepemimpinan yang mewakili kepentingan
masyarakat serta mendukung kemajuan demokrasi yang lebih baik di tingkat lokal dan
nasional.

6
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, f. A. (2013). Penerapan prinsip-prinsip demokrasi dalam pemilihan kepala desa
ambarawa kecamatan ambarawa kabupaten pringsewu tahun 2012.

Dedi, A. (2021). Implementasi Prinsip-Prinsip Demokrasi di Indonesia. MODERAT: Jurnal


Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 7(1), 1-9.

Respationo, H. S. (2013). Pemilihan Kepala Daerah Dalam Demokrasi Electoral. Masalah-


Masalah Hukum, 42(3), 356-361.

Rahmat Nur, R. N. (2020). Pengaturan Prinsip Demokrasi Dalam Pengangkatan Pasangan


Calon Tunggal Kepala Daerah (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Johan, A. M. (2021). Sistem Pemilihan Kepala Daerah Pada Daerah Yang Memberlakukan
Desentralisasi Asimetris. Al-Qisth Law Review, 5(1), 70-98.

Anda mungkin juga menyukai