Anda di halaman 1dari 14

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MAKALAH PEMILU LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN

KEWARGANEGARAAN

DIMAS SURYA LAKSANA

2310521038

Dosen Pengampu

IWAN KURNIAWAN, SH., MH

PROGRAM STUDI ILMU MANAJEMENT

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama dan utama sekali, kami menyampaikan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PEMILU
LEGISLATIF DAN PEMILU PRESIDEN" ini tepat pada waktunya yang sudah
ditentukan, yaitu senin 8 Desember 2024. Adapun tujuan dan maksud dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh bapak Iwan
Kurniawan, SH., MH pada mata kuliah kewarganegaraan, Universitas Andalas.
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para penulis dan
pembaca.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Iwan Kurniawan,


SH., MH selaku dosen mata kuliah kewarganegaraan yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni dalam mata kuliah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna dalam hal penulisan, untuk itu penulis
menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Padang, Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1. Pemilu Legislatif ...................................................................................... 3
2.1.1 Defenisi Pemilu Legislatif................................................................. 3
2.1.2 Tahapan Pemilu Legislatif ................................................................ 3
2.1.3 Peran Partisipasi Rakyat.................................................................... 5
2.2. Pemilu Presiden ........................................................................................ 6
2.2.1 Defenisi Pemilu Presiden .................................................................. 6
2.2.2 Tahapan Pemilu Presiden .................................................................. 6
2.2.3 Peran Partai Politik............................................................................ 7
2.3. Perbedaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden ................................... 8
2.3.1 Sistem Pemilihan............................................................................... 8
2.3.2 Fungsi dan Wewenang ...................................................................... 9
2.3.3 Dampak Terhadap Pemerintahan ...................................................... 9
BAB III.................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini membahas tentang pemilu legislatif dan pemilu
presiden di Indonesia. Pemilu legislatif dan pemilu presiden merupakan dua
jenis pemilihan umum yang diadakan secara berkala. Pemilu legislatif
digunakan untuk memilih anggota parlemen, sedangkan pemilu presiden
digunakan untuk memilih kepala negara. Keberadaan kedua pemilihan ini
memiliki peran penting dalam sistem politik Indonesia dan mempengaruhi
stabilitas politik negara ini.
Pemilu legislatif dan pemilu presiden menjadi bagian penting dari
demokrasi di Indonesia. Latar belakang pemilu legislatif dan pemilu
presiden dapat ditelusuri sejak reformasi tahun 1998, dimana masyarakat
Indonesia mendesak terciptanya sistem politik yang lebih demokratis.
Pemilu legislatif pertama kali diadakan pada tahun 1999, yang kemudian
diikuti oleh pemilu presiden pada tahun 2004. Latar belakang ini
mencerminkan kebutuhan masyarakat Indonesia akan kebebasan
berekspresi dan partisipasi politik yang lebih luas dalam menentukan
pemimpin dan perwakilan mereka.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman yang mendalam tentang pemilu legislatif dan pemilu presiden
di Indonesia. Melalui penjelasan yang faktual dan konkrit, makalah ini
bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca
mengenai definisi, konsep, proses pemilihan, peran dan fungsi dari kedua
jenis pemilihan ini. Selain itu, makalah ini juga akan membahas perbedaan
dalam mekanisme pemilihan, peran dan fungsi, serta dampak pemilihan
terhadap stabilitas politik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang
kedua pemilihan ini, diharapkan dapat tercipta partisipasi masyarakat yang
lebih aktif, transparansi dan integritas yang tinggi, pengawasan yang efektif,

1
serta perlindungan hukum yang kuat dalam pelaksanaan pemilu legislatif
dan pemilu presiden di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pemilu Legislatif
2.1.1 Defenisi Pemilu Legislatif
Pemilu legislatif adalah proses demokrasi yang
memungkinkan rakyat untuk memilih wakil-wakilnya di lembaga
yang berwenang membuat undang-undang dan mengawasi
pemerintah. Pemilu legislatif di Indonesia dilaksanakan secara
serentak dengan pemilu presiden dan pemilu daerah pada tahun
2019. Pemilu legislatif di Indonesia menggunakan sistem
proporsional terbuka, di mana pemilih dapat memilih salah satu
calon dari partai politik yang ikut serta dalam pemilu. Partai politik
yang dapat mengikuti pemilu harus memenuhi syarat ambang batas
parlemen sebesar 4% dari suara nasional. Jumlah kursi yang
didapatkan oleh partai politik dihitung berdasarkan metode sainte
lague murni, yang merupakan metode yang paling adil dan
proporsional. Jumlah kursi per daerah pemilihan ditentukan
berdasarkan jumlah penduduk, dengan batas minimal 3 kursi dan
maksimal 10 kursi.
Pemilu legislatif memiliki tujuan untuk mewujudkan
representasi politik yang sesuai dengan kehendak rakyat, serta untuk
meningkatkan kualitas demokrasi dan tata kelola pemerintahan.
Pemilu legislatif juga merupakan sarana untuk mengedukasi rakyat
tentang hak dan kewajiban politiknya, serta untuk mengembangkan
budaya politik yang partisipatif dan toleran. Pemilu legislatif juga
berdampak pada sistem kepartaian, karena menentukan komposisi
dan dinamika partai politik di lembaga legislatif.
2.1.2 Tahapan Pemilu Legislatif
Tahapan pemilu legislatif di Indonesia sendiri terdiri dari
beberapa langkah, yaitu:

3
1. Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan
peraturan pelaksanaan penyelenggaraan pemilu. Tahap ini
dilakukan oleh KPU sebagai penyelenggara pemilu, mulai
dari 14 Juni 2022 hingga 14 Juni 2024.
2. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih.
Tahap ini dilakukan oleh KPU dengan melibatkan
pemerintah daerah, mulai dari 14 Oktober 2022 hingga 21
Juni 2023¹.
3. Pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu. Tahap ini
dilakukan oleh KPU dengan menerima pendaftaran partai
politik dan calon anggota legislatif, serta melakukan
verifikasi administrasi, faktual, dan perbaikan, mulai dari 29
Juli 2022 hingga 13 Desember 2022.
4. Penetapan dan pengundian nomor urut peserta pemilu.
Tahap ini dilakukan oleh KPU dengan menetapkan partai
politik dan calon anggota legislatif yang lolos verifikasi,
serta melakukan pengundian nomor urut, pada tanggal 14
Desember 2022.
5. Kampanye pemilu. Tahap ini dilakukan oleh partai politik
dan calon anggota legislatif dengan melakukan berbagai
kegiatan untuk mempromosikan visi, misi, dan programnya
kepada pemilih, mulai dari 15 Desember 2022 hingga 12
April 2024.
6. Masa tenang. Tahap ini dilakukan oleh partai politik dan
calon anggota legislatif dengan menghentikan semua
kegiatan kampanye, mulai dari 13 April 2024 hingga 16
April 2024.
7. Pemungutan dan penghitungan suara. Tahap ini dilakukan
oleh KPU dengan menyelenggarakan pemungutan suara di
tempat pemungutan suara (TPS), serta melakukan
penghitungan suara di tingkat TPS, kecamatan,

4
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, mulai dari 17 April
2024 hingga 22 Mei 2024.
8. Penetapan hasil pemilu. Tahap ini dilakukan oleh KPU
dengan menetapkan hasil pemilu legislatif berdasarkan hasil
penghitungan suara, serta menyerahkan hasil pemilu kepada
MPR, DPR, DPD, dan DPRD, pada tanggal 23 Mei 2024.
2.1.3 Peran Partisipasi Rakyat
Partisipasi masyarakat dalam pemilu legislatif adalah
keterlibatan aktif dan sadar masyarakat dalam proses pemilihan
anggota lembaga legislatif, baik sebagai pemilih, calon,
penyelenggara, pengawas, atau pihak lain yang berkepentingan.
Partisipasi masyarakat dalam pemilu legislatif dapat berbentuk:
1. Mengikuti sosialisasi dan pendidikan pemilih yang
diselenggarakan oleh KPU atau pihak lain.
2. Memperoleh informasi yang akurat dan relevan tentang
partai politik, calon, dan prosedur pemilu.
3. Menggunakan hak pilihnya secara bebas, rahasia, jujur, dan
adil di tempat pemungutan suara (TPS).
4. Menjadi calon anggota legislatif yang diusung oleh partai
politik atau perseorangan (untuk DPD).
5. Menjadi penyelenggara pemilu di tingkat TPS, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional.
6. Menjadi pengawas pemilu yang berasal dari partai politik,
lembaga swadaya masyarakat, atau masyarakat umum.
7. Menjadi pemantau pemilu yang berasal dari lembaga
swadaya masyarakat, media massa, atau akademisi.
8. Menjadi saksi pemilu yang mewakili partai politik atau calon
anggota legislatif.
9. Menyampaikan aspirasi, kritik, saran, atau laporan terkait
pelaksanaan pemilu kepada KPU atau Bawaslu.

5
Partisipasi masyarakat dalam pemilu legislatif sangat
penting untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, transparan,
akuntabel, dan berkualitas. Partisipasi masyarakat dalam pemilu
legislatif juga dapat meningkatkan legitimasi dan kredibilitas
lembaga legislatif, serta memperkuat hubungan antara
wakil dan rakyat.
2.2.Pemilu Presiden
2.2.1 Defenisi Pemilu Presiden
Pemilu presiden adalah pemilihan umum yang dilakukan
oleh rakyat untuk memilih presiden dan wakil presiden sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. Pemilu presiden di
Indonesia dilaksanakan secara serentak dengan pemilu legislatif dan
pemilu daerah pada tahun 2024. Pemilu presiden di Indonesia
menggunakan sistem mayoritas mutlak, di mana pasangan calon
presiden dan wakil presiden harus memperoleh lebih dari 50% suara
nasional dan 20% suara di setiap provinsi untuk dapat ditetapkan
sebagai pemenang. Jika tidak ada pasangan calon yang memenuhi
syarat tersebut, maka akan dilakukan putaran kedua antara dua
pasangan calon dengan suara terbanyak di putaran pertama.
Pemilu presiden memiliki tujuan untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpin negara yang
memiliki visi, misi, dan program yang sesuai dengan aspirasi dan
kepentingan rakyat. Pemilu presiden juga merupakan sarana untuk
mengukur kinerja dan akuntabilitas pemerintah yang sedang
berkuasa, serta untuk menghindari konsentrasi kekuasaan di tangan
satu orang atau kelompok. Pemilu presiden juga berdampak pada
stabilitas politik, kebijakan publik, dan hubungan antara eksekutif
dan legislatif.
2.2.2 Tahapan Pemilu Presiden
Penulis mengunakan sumber data dan referensi pemilu 2024
agar relevan dan memberi gamabaran yg lebih jelas berikut beberapa
tahapan pemilu presiden :

6
1. Perencanaan program dan anggaran serta penyusunan
peraturan pelaksanaan pemilu oleh KPU, mulai dari Juni
2022 hingga Juni 2024.
2. Pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih
oleh KPU dengan melibatkan pemerintah daerah, mulai dari
Oktober 2022 hingga Juni 2023.
3. Pendaftaran dan verifikasi pasangan calon presiden dan
wakil presiden oleh KPU, mulai dari Juli 2022 hingga
Desember 2022.
4. Penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon
presiden dan wakil presiden oleh KPU, pada Desember
2022.
5. Kampanye pemilu oleh pasangan calon presiden dan wakil
presiden, mulai dari Desember 2022 hingga April 2024.
6. Masa tenang, di mana pasangan calon presiden dan wakil
presiden menghentikan semua kegiatan kampanye, mulai
dari April 2024 hingga April 2024.
7. Pemungutan dan penghitungan suara oleh KPU di tempat
pemungutan suara (TPS) dan di tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, mulai dari April
2024 hingga Mei 2024.
8. Penetapan hasil pemilu presiden dan wakil presiden oleh
KPU, serta pengucapan sumpah/janji presiden dan wakil
presiden terpilih, pada Mei 2024.
2.2.3 Peran Partai Politik
Partai politik memiliki peran penting dalam pemilu
presiden,berikut beberapa peran partai politik dalam pemilu
presiden :
1. Partai politik adalah penyelenggara pemilu, karena mereka
yang mengusung dan mendaftarkan pasangan calon presiden
dan wakil presiden kepada KPU. Partai politik harus

7
memenuhi syarat minimal 20% kursi DPR atau 25% suara
sah nasional untuk dapat mengajukan pasangan calon
presiden dan wakil presiden.
2. Partai politik adalah peserta pemilu, karena mereka yang
melakukan kampanye pemilu untuk mempromosikan visi,
misi, dan program pasangan calon presiden dan wakil
presiden yang mereka dukung. Partai politik harus
melakukan kampanye pemilu sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan oleh KPU, seperti waktu, tempat, materi, dan
biaya.
3. Partai politik adalah pengawas pemilu, karena mereka yang
menempatkan saksi pemilu di setiap tempat pemungutan
suara (TPS) untuk mengawasi jalannya pemungutan dan
penghitungan suara. Partai politik juga dapat menyampaikan
gugatan atau sengketa pemilu kepada Bawaslu atau
Mahkamah Konstitusi jika menemukan adanya pelanggaran
atau kecurangan pemilu.
2.3.Perbedaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden
2.3.1 Sistem Pemilihan
Sistem pemilihan. Pemilu legislatif menggunakan sistem
proporsional terbuka, di mana pemilih dapat memilih salah satu
calon dari partai politik yang ikut serta dalam pemilu. Partai politik
yang dapat mengikuti pemilu harus memenuhi syarat ambang batas
parlemen sebesar 4% dari suara nasional. Jumlah kursi yang
didapatkan oleh partai politik dihitung berdasarkan metode sainte
lague murni, yang merupakan metode yang paling adil dan
proporsional. Jumlah kursi per daerah pemilihan ditentukan
berdasarkan jumlah penduduk, dengan batas minimal 3 kursi dan
maksimal 10 kursi. Pemilu presiden menggunakan sistem mayoritas
mutlak, di mana pasangan calon presiden dan wakil presiden harus
memperoleh lebih dari 50% suara nasional dan 20% suara di setiap
provinsi untuk dapat ditetapkan sebagai pemenang. Jika tidak ada

8
pasangan calon yang memenuhi syarat tersebut, maka akan
dilakukan putaran kedua antara dua pasangan calon dengan suara
terbanyak di putaran pertama.
2.3.2 Fungsi dan Wewenang
Fungsi dan wewenang. Pemilu legislatif bertujuan untuk
memilih anggota lembaga legislatif, yaitu DPR, DPD, dan DPRD,
pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Lembaga
legislatif memiliki fungsi dan wewenang untuk membuat undang-
undang, mengawasi pemerintah, dan menyampaikan aspirasi rakyat.
Pemilu presiden bertujuan untuk memilih presiden dan wakil
presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden
dan wakil presiden memiliki fungsi dan wewenang untuk
menetapkan kebijakan publik, mengangkat dan memberhentikan
menteri, mengendalikan angkatan bersenjata, dan menandatangani
perjanjian internasional
2.3.3 Dampak Terhadap Pemerintahan
Dampak terhadap pemerintahan. Pemilu legislatif
berdampak pada komposisi dan dinamika partai politik di lembaga
legislatif, yang dapat mempengaruhi proses pembuatan undang-
undang dan pengawasan pemerintah. Pemilu legislatif juga
berdampak pada representasi politik rakyat, yang dapat
mempengaruhi kualitas demokrasi dan tata kelola pemerintahan⁵.
Pemilu presiden berdampak pada kinerja dan akuntabilitas
pemerintah, yang dapat mempengaruhi kebijakan publik dan
pelayanan publik. Pemilu presiden juga berdampak pada stabilitas
politik, yang dapat mempengaruhi hubungan antara
eksekutif dan legislatif

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pemilu legislatif adalah pemilihan umum untuk memilih anggota
lembaga legislatif, yaitu DPR, DPD, dan DPRD, menggunakan
sistem proporsional terbuka. Pemilu legislatif berfungsi untuk
mewujudkan representasi politik rakyat dan meningkatkan kualitas
demokrasi dan tata kelola pemerintahan.
2. Pemilu presiden adalah pemilihan umum untuk memilih presiden
dan wakil presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan,
menggunakan sistem mayoritas mutlak. Pemilu presiden berfungsi
untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam menentukan pemimpin
negara dan meningkatkan kinerja dan akuntabilitas pemerintah.
3. Pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan secara serentak
pada tahun 2024, dengan berbagai tahapan dan mekanisme yang
ditetapkan oleh KPU. Pemilu legislatif dan pemilu presiden
melibatkan partisipasi masyarakat, partai politik, penyelenggara
pemilu, dan pengawas pemilu, serta berdampak pada komposisi dan
dinamika partai politik, kebijakan publik, dan hubungan antara
eksekutif dan legislatif.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang penulis buat, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca.Penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas.Penulis
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian penutup dari penulis semoga dapat diterima di hati dan
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

10
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30982/6.%20BAB%20II.
pdf?sequence=6
https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/download/68/pdf
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/1886

11

Anda mungkin juga menyukai