Anda di halaman 1dari 4

PAPER PROMOSI KESEHATAN DI BERBAGAI TATANAN

ANALISIS JURNAL TERKAIT IMPLEMENTASI PRECEDE PROCEED

KELOMPOK 1
Andama Rizky Maulana 2011211024
Afifah Syabrina Safli 2011211025
Dyki Gymnasdian 2011211026
Hana Salsabila Putri 2011211053
Husnaa Haniifah Wizi 2011212006
Leny Chania Putri 2011212047
Muhammad Fakhraihansyah 2011213023
Rahmad Fadhil Caesario 2011212065
Shabrina Erika 2011211014
Widelina Yulianty Devita 2011213007

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
Judul Jurnal : Implementasi Model Precede-Proceed dalam Promosi
Kesehatan untuk Pencegahan Hipertensi

Pembahasan :
1. Pendahuluan
Dalam promosi kesehatan untuk pencegahan hipertensi pada kegiatan pengabdian di
Desa Gunungrejo Kabupaten Malang diterapkan metode precede-proceed. Model ini
menggunakan pendekatan yang menyeluruh, mencakup sosial, epidemiologi, perilaku dan
lingkungan, pendidikan dan ekologi, dan penilaian kebijakan administratif.
Dalam program perubahan perilaku penderitka hipertensi, model preced-proceed
merupakan model perencanaan program kesehatan berbasis penilaian kebutuhan
masyarakat yang ditujukan untuk perubahan perilaku dengan mempertimbangkan faktor
predisposisi, penugat dan pendukung.
Model Precede-proceed pada pengabdian ini dikombinasikan dengan teori Self-
Management untuk menyelesaikan masalah rendahnya kualitas hidup pada kelompok
lansia dengan hipertensi di wilayah pedesaan. Tahap awal dari implementasi model
tersebut adalah PRECEDE phase yang dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di Desa Gunungrejo.

2. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan yang digunakan, yaitu :
PRECEDE-PROCEED Dikombinasikan dengan Teori Self-Management
Kriteria Sampel Orang dengan pendapatan rendah/penerima bantuan PKH,
berisiko mengalami
Kriteria Ekslusi Responden yang mengalami gangguan komunikasi atau
gangguan mental atau kognitif
Jumlah Sampel 48 orang
Teknik Teknik consecutive sampling
Media Promkes PPT, LCD projector, dan leaflet
Instrumen Kuisioner karakteristik responden (jenis kelamin, usia,
pekerjaan)
Mengukur Mengukur pengetahuan tentang hipertensi dengan kuesioner
Pengetahuan Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS)
3. Pembahasan
a. Fase Precede
Terdapat lima fase PRECEDE dalam program promosi kesehatan pada subjek
hipertensi di Desa Gunungrejo, meliputi:
1) pengkajian sosial;
2) pengkajian epidemiologi;
3) pengkajian perilaku dan lingkungan;
4) pengkajian edukasi dan ekologi;
5) pengkajian kebijakan administratif
Menurut hasil pengkajian pada 5 fase PRECEDE, maka diprioritaskan pada
sebuah masalah kesehatan yaitu tingkat pengetahuan tentang hipertensi yang rendah
pada sampel.
b. Fase Proceed
Pelaksanaan fase PROCEED oleh tim haruslah setelah melalui tahap
PRECEDE terlebih dahulu. PROCEED meliputi dua fase utama. Fase tersebut yaitu :
1) Implementasi dilakukan dengan The Community Based Health Programme.
 The Community Based Health Programme dilakukan dengan melakukan
kepada sasaran yang meliputi:
a. Sasaran Primer ( lansia dengan hipertensi )
b. Sasaran Sekunder
1) Tokoh agama
2) Tokoh masyarakat
3) Instansi terkait
c. The Comunity Based Health Programme
1) Monitoring tekanan darah
2) Pendidikan kesehatan
3) Pemberian motivasi
4) Penyusunan rencana modifikasi pola hidup secara personal
5) Kunjungan dari rumah ke rumah
6) Melakukan pelatihan capicity building
 Implementasi tahap 1 telah dilakukan monitoring tekanan darah, pendidikan
kesehatan, dan pemberian motivasi.
 Implementasi tahap 2 akan dilakukan penyusunan rencana modifikasi pola
hidup secara personal, kunjungan dari rumah ke rumah dan pelatihan capacity
building. Hasil pengukuran tekanan darah menyimpulkan bahwa sebagian
besar sampel masuk dalam kategori pre-hipertensi. Pre-hipertensi adalah
suatu kondisi dimana sampel memiliki tekanan darah sistolik 120-130 mmHg.
Tata laksana pada kelompok pre-hipertensi adalah modifikasi gaya hidup .
Modifikasi gaya hidup yang baik akan meningkatkan umur harapan hidup
seseorang.
2) Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi proses, dampak dan outcome.
 Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan sedang berjalan untuk menilai
apakah kegiatan telah berjalan sebagaimana telah direncanakan.
 Evaluasi dampak dilakukan dengan untuk menilai dampak yang telah
dihasilkan melalui program yang telah dilakukan.
 Evaluasi outcome diidentifikasi melalui ketercapaian tujuan akhir dari
program yang telah dilaksanakan. Evaluasi pada kegiatan ini dilakukan
dengan melakukan follow-up pada tingkat kepatuhan penderita terhadap
program terapi dan tekanan darah yang terkontrol.
c. Hasil Analisis Tingkat Pengetahuan
Untuk mengetahui hasil analisis tingkat pengetahuan subjek sebelum dan
sesudah pendidikan maka dilakukan pengujian menggunakan Uji Wilcoxon.
Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh hasil bahwa median tingkat pengetahuan
subjek sebelum memperoleh pendidikan kesehatan adalah 65. Sedangkan median
tingkat pengetahuan setelah memperoleh pendidikan kesehatan adalah 82. Nilai p
yang diperoleh dari hasil Uji Wilcoxon adalah p<0,05 yang bermakna bahwa
pendidikan kesehatan terkait hipertensi yang dilakukan pada subjek mempunyai
hubungan yang bermakna terhadap tingkat pengetahuan.

4. Kesimpulan
Model Precede-proceed pada pengabdian ini dikombinasikan dengan teori Self-
Management. Pada fase precede dilakukan pengkajian sosial, pengkajian epidemiologi,
pengkajian perilaku dan lingkungan, pengkajian edukasi dan ekologi, pengkajian
kebijakan administratif. Sedangkan pada fase proceed dilakukan The Community Based
Health Programme, dan Evaluasi (proses, dampak dan outcome).

Anda mungkin juga menyukai