Anda di halaman 1dari 4

KONSEP NUTRITION CARE PROSES

(NCP)

OLEH : NOVEL RUDOLFO TURAMBI,AMG

NIM : 711331121093

MAHASISWA ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MANADO

2021
KONSEP NUTRITION CARE PROSES (NCP)

American Dietetic Association (ADA) pada tahun 2003 menyusun suatu proses
terstandar yang di sebut dengan Standarized Nutrition Care Proses (SNCP), dengan
tujuan agar dietisien dapat memberikan pelayanan asuhan gizi yang berkualitas, aman,
efektif, serta hasil yang di capai dapat di prediksi dan lebih terarah. Asosiasi Dietisien
Indonesia (AsDI), pada tahun 2006, mulai mengenalkan Proses Asuhan Gizi Terstandar
(PAGT) yang di adopsi dari NCP-ADA.

Proses asuhan Gizi terstandar (PAGT) adalah suatu metode pemecahan masalah
yang sistematis, dimana dietisien profesional menggunakan cara berpikir kritisnya
dalam membuat keputusan untuk menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan
gizi, sehingga dapat memberikan asuhan gizi yang aman, efektif dan berkualitas tinggi.

Proses asuhan gizi terstandar disusun sebagai upaya peningkatan kualitas pemberian
asuhan gizi. Menurut Nasional Academy of Science’s – Institute of Medicine (IOM,
kualitas pelayanan adalah tingkatan pelayanan kesehatan untuk individu dan populasi
yang mengarah kepada tercapainyahasil kesehatan yang di inginkan, sesuai
pengetahuan profesional terakhir.

Beberapa kata kunci yang perlu dipahami dalam pengertian PAGT adalah:

- Proses : Yaitu serangkaian langkah atau tidakan yang berkaitan untuk mencapai
suatu akhir, atau kumpulan aktifitas yang merubah input menjadi suatu output
- Pendekatan Proses : Yaitu identifikasi dan pengaturan berbagai kegiatan secara
sistematis dan interaktifdari berbagai aktifitas.
- Berpikir kritis : Yaitu kemampuan menganalisa masalah, merumuskan dan
mengevaluasi solusi dengan mengintegrasikan fakta, opini, menjadi pendengar
aktif, dan melakukan pengamatan.
- Membuat keputusan : Yaitu proses kritis dalam memilih tindakan terbaik untuk
mencapai tujuan yang di inginkan
- Memecahkan masalah : Yaitu proses yang terdiri dari identifikasi masalah,
formulasi pemecahan masalah, implementasi, dan evaluasi hasil.
- Kolaborasi : Yaitu proses dimana beberapa individu/kelompok dengan
kepentingan yang sama bergabung untuk menangani masalah yang
teridentifikasi.
Proses asuhan gizi terstandar memiliki 4 langkah yang berurutan dan saling berkaitan,
yaitu

1. PENGKAJIAN GIZI

Pengkajian gizi merupakan kegiatan mengumpulkan, mengintegrasikan, dan


menganalisis data untuk identifikasi masalah gizi yang terkait dengan aspek asupan zat
gizi dan makanan, aspek klinis, dan aspek perilaku-lingkungan serta penyebabnya. Data
pengkajian terdapat 5 komponen diantaranya :

- Riwayat Gizi/Makanan
- Data Biokimia, Pemeriksaan, dan Prosedur Klinis
- Pengukuran Anthropometry
- Pemeriksaan Fisik Klinis
- Riwayat Personal Pasien

2. DIAGNOSA GIZI

Diagnosa gizi merupakan bagian kegiatan mengidentifikasikan dan memberi nama


masalah gizi yang aktual, dan atau beresiko menyebabkan masalah giziyang merupakan
tanggung jawab dietisien untuk menanganinya secara mandiri. Diagnosis gizi berbeda
dari diagnosis medis, baik dari sifatnya maupun cara penulisannya. Diagnosis gizi dapat
berubah sesuai dengan respon pasien, khususnya terhadap intervensi gizi yang di
lakukan. Sementara diagnosis medis lebih menggambarkan kondisi penyakit atau
patologi dari suatu organ tertentu, dan tidak berubah selama kondisi patologis/penyakit
itu ada.

Diagnosis gizi di uraikan atas 3 komponen yaitu :

1. Masalah Gizi (problem)

Problem menggambarkan masalah gizi pasien/klien dimana dietisien bertanggung jawab


untuk memecahkannya secara mandiri. Berdasarkan masalah tersebut, maka dapat di
buat :

- Tujuan dan targetintervensi gizi yang lebih realistis, dan terukur


- Menetapkan prioritas intervensi/penanganan gizi
- Memantau dan mengevaluasi perubahan yang terjadi setelah dilakukan
intervensi gizi.

2. Penyebab Masalah (Etiology)


Etiology menunjukkan faktor penyebab atau faktor-faktor yang mempunyai kontribusi
untuk terjadinya problem (P). Faktor penyebab dapat berkaitan dengan faktor
patofisiologi, psikososial, lingkungan, perilaku, dan sebagainya. Etiologi ini merupakan
dasar dari penentuan intervensi apa yang akan di lakukan.

3. Tanda dan Gejala Adanya Masalah Gizi ( signs and symptoms)

Signs and symptoms merupakan pernyataan yang menggambarkan besarnya atau


kegawatan kondisi pasien/klien. Signs umumnya merupakan data objektif, sementara
symptons atau gejala merupakan data subjektif. Signs dan symptoms ini merupakan
dasar untuk monitoring dan alur evaluasi.

American Dietetic Association (ADA) telah menyusun ddan menamai 60 masalah


(problem) dari ketiga kelompok masalah. Kelompok masalah tersebut dinamakan
dengan domain, yang terdiri dari: domain asupan (nutrition intake), domain klinis
(nutrition clinical), domain perilaku lingkungan (nutrition behavioral-enviromental).
Setiap domain menggambarkan suatu karakter yang unik dari masalah-masalah yang
mempunyai kontribusi terhadap kesehatan dengan terminologi tertentu dan terbagi
menurut kelasnya.

Demikian Konsep Nutrition Care Proses (NCP) ini saya buat untuk tugas Mata Kuliah D-
IV Gizi dan Dietetika kelas Alih Jenjang, semoga bermanfaat mohon maaf jika ada
kekurangan. Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai