Anda di halaman 1dari 22

Nasir Hidayat (17811229)

Adilia Tri Hidayati (17811246)


Rika Afrianti (17811259)
Ayu Widyaningrum (17811267)
Fanny R. Maulida (17811272)
Luk Luurrohmah (17811277)
Titi Sulistiowati (17811278)
Sofia Wulandari (17811280)

PROMOSI KESEHATAN

PENYAKIT
TUTORIAL
KRONIS HIPERTENSI E
DI DUSUN PELEM
LATAR BELAKANG

Hak Asasi Manusia

Promosi Unsur Kesejahteraan

Kesehatan
Upaya kesehatan

Promotif ✔ Preventif Kuratif Rehabilitatif


LATAR BELAKANG
PTM makin meningkat Hipertensi salah satu PTM yang banyak dijumpai;
menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas
utama di Indonesia.

50% penderita tidak


Survei kesehatan rumah
menyadari statusnya Komplikasi hipertensi
tangga di kalangan
sebagai penderita menyebabkan:
penduduk umur 25
hipertensi 45% kematian karena penyakit
tahun ke atas:
jantung

penyakit yang diderita 51% kematian karena stroke


27% 29%
menjadi lebih berat
karena tidak mengubah Hipertensi dapat juga memicu
dan menghindari faktor penyakit gagal ginjal.
menderita hipertensi.
risiko.
LATAR BELAKANG

Berdasarkan hasil observasi menggunakan metode wawancara di RT 4 dan 5 Dusun Pel


em, Desa Harjobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta khususnya pada warga yang
memiliki penyakit kronis hipertensi, terdapat masalah terkait kepatuhan
penggunaan obat antihipertensi.
4 dari 15 warga tidak rutin mengonsumsi obat.
Beberapa di antaranya hanya mengonsumsi obat jika merasakan timbulnya gejala.
Ada pula yang tidak meminum obat walaupun telah menderita hipertensi.

Diperlukan suatu program promosi kesehatan yang diharapkan dapat meningkatkan


kesadaran masyarakat terkait penyakit hipertensi.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh pemberian promosi kesehatan terhadap pengetahuan, sikap


dan perilaku warga Dusun Pelem RT 4 dan RT 5, Harjobinangun, Pakem, Sleman,
Yogyakarta mengenai hipertensi dan cara pengatasannya?
TUJUAN

Mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadap pengetahuan, sikap dan


perilaku warga Dusun Pelem RT 4 dan RT 5, Harjobinangun, Pakem, Sleman,
Yogyakarta mengenai hipertensi dan cara pengatasannya.
MANFAAT

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat


mengenai pencegahan dan pengobatan hipertensi, serta
membentuk sikap dan perilaku yang tepat dalam
penggunaan obat antihipertensi.

Memberikan kontribusi dalam upaya preventif dan promotif


kesehatan masyarakat; memahami kehidupan bersosialisasi
di masyarakat dan mengetahui permasalahan kesehatan
yang kerap terjadi di masyarakat.
LANDASAN TEORI

Apoteker
Promosi
Kesehatan

Teori
Perubahan
Perilaku

Hipertensi
1. Apoteker
Sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker berdasarkan peraturan perundangan
yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker.
Kode Etik Apoteker Indonesia pasal 7  seorang apoteker harus menjadi sumber
informasi sesuai dengan profesinya.
Standar Kompetensi Apoteker poin ke-6  apoteker harus mampu berkontribusi
dalam upaya preventif kesehatan masyarakat.

2. Promosi Kesehatan
Proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Tahapan:
- Need assessment.
- Targeted assessment.
- Program plan development.
- Implementasi program.
- Evaluasi.
3. Teori Perubahan Perilaku

Health Belief Model


Sumber: Glanz, et al., 2002

PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Constracts in Educational/Environmental Diagnosis


and Evaluation)
Phase 5 Phase 4 Phase 3 Phase 2 Phase 1
Administrative educational and Behavioral and Epidemiological Social
and policy organizational environmental diagnosis diagnosis
diagnosis diagnosis diagnosis

HEALTH PREDISPOSING
PROMOTION FACTORS

HEALTH REINFORCING BEHAVIOR &


EDUCATION FACTORS LIFE STYLE

PRECEDE-PROCEED Model HEALTH QUALITY


OF LIFE
POLICY
Sumber: Green dan Kreuter, 2005 REGULATION
ORGANIZATION ENABLING
FACTORS ENVIRONMENT

Phase 6 Phase 7 Phase 8 Phase 9


Implementation Process evaluation Impact evaluation Outcome evaluation

PROCEDE (Policy, Regulatory, and Organizatinal Constructs in Educational/Environmental Development)


4. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah yang abnormal dan diukur paling tidak pada tiga
kesempatan yang berbeda.
• Tekanan darah normal: sistolik ≤140 mmHg; diastolik ≤90 mmHg.
• Tekanan darah perbatasan (borderline): sistolik 141-149 mmHg;
diastolik 91–94 mmHg.
• Tekanan darah tinggi (hipertensi): sistolik ≥160 mmHg; diastolik ≥95 mmHg.
ALUR KEGIATAN Observasi

Interview dengan key


informant

Need assessment
Membuat kuisioner
untuk mengetahui
pengetahuan dan
perilaku masyarakat

Membuat daftar perma


salahan

Evaluasi pretest dan Merencanakan program


Pelaksanaan
posttest dan evaluasi

Analisis hasil dan Kesimpulan Pembuatan laporan


evaluasi
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM
Goal Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat
tentang penyakit hipertensi.
Objective 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat
mengenai komplikasi penyakit hipertensi.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat
mengenai penggunaan obat antihipertensi yang tepat.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat
mengenai pola hidup sehat untuk pencegahan dan
pengontrolan hipertensi.
Target Masyarakat dengan riwayat penyakit hipertensi yang tinggal
di RT 4 dan 5 Dusun Pelem, Desa Harjobinangun, Pakem, Sle
man, Yogyakarta.
Metode Penyuluhan door to door (berkunjung ke rumah warga).
Media 1. Kuesioner
2. Poster
Evaluasi Kuesioner pretest dan posttest.
Analisis Wilcoxon test.
PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN
Hari dan Tanggal Waktu Kegiatan
Meminta izin kepada Kepala Dusun dan
15:00 –
Rabu, 2 Mei 2018 wawancara terkait data demografi Dusun
16:30
Pelem.

18:30 –  Survei lokasi Dusun Pelem.


Rabu, 2 Mei 2018
20.00  Melakukan observasi dan need assessment.

18:30 –
Kamis, 3 Mei 2018 Mengumpulkan data atau need assessment.
20:00

 Perencanaan program dan media promosi


15:00 –
Senin, 7 Mei 2018 kesehatan
20:00
 Pembuatan media promosi kesehatan
 Meminta izin kembali ke kepala dusun
18:30 – untuk melaksanakan implementasi
Selasa, 8 Mei 2018
20:00 promosi kesehatan.
 Menginformasikan ke beberapa warga.

18:30 –
Rabu, 9 Mei 2018 Implementasi promosi kesehatan.
20:00

10:00 –
12:00; Pengolahan data evaluasi dan penyusunan
Kamis, 10 Mei 2018
13:00 – laporan.
16:30
HASIL DAN PEMBAHASAN
Need Assessment
Jumlah
Karakteristik
No. Permasalahan
Orang %
1 Tidak tahu nama obat.
40–50 tahun 3 20
2 Kurangnya pemahaman
Usia 51–60 tahun 1 6,7
pentingnya penggunaan obat
> 60 tahun 11 73,3 untuk hipertensi.

Laki-laki 10 66,7 3 Kurang mengetahui faktor


Jenis Kelamin
risiko terjadinya hipertensi.
Perempuan 5 33,3
Implementasi Kegiatan

Masyarakat diminta mengisi kuesioner pretest terlebih dahulu.

Penyuluhan dilakukan dengan menyampaikan materi terkait cara-cara untuk


mengontrol penyakit hipertensi dan apa saja yang perlu dihindari, termasuk pula
materi tentang pengertian hipertensi, komplikasi hipertensi jika tidak terkontrol,
hal-hal yang perlu dihindari untuk mencegah tidak terkontrolnya hipertensi.

Kemudian dilaksanakan diskusi dengan metode tanya jawab.

Setelah penyuluhan dan diskusi selesai, dilanjutkan pemberian posttest dengan


soal yang sama seperti pretest.
Analisis dan Interpretasi Data
11.20% 11.10%
11.10%
50.00%
40.90% 11.00%
40.00% 10.90%
30.20%
30.00% 10.80%
10.67%
10.70%
20.00%
10.60%
10.00% 10.50%
10.40%
0.00%
Pre Test Post Test
Pre Test Post test

Pengetahuan Sikap
16.00%
15.55%
15.50%

15.00%

14.50% 14.22%

14.00%

13.50%
Pre Test Post Test

Tindakan/Perilaku
KESIMPULAN

Pengetahuan masyarakat Dusun Pelem meningkat secara signifikan dilihat dari


nilai p = 0.009 (p < 0.05), sedangkan penilaian sikap menurun namun tidak
berbeda secara signifikan dilihat dari nilai p = 0.79 (p > 0.05). Untuk penilaian
tindakan terjadi peningkatan, namun tidak signifikan p = 0.3 (p > 0.05).
REKOMENDASI

Untuk kegiatan promosi kesehatan selanjutnya, disarankan agar lebih


mempertimbangkan waktu pelaksanaan sehingga kegiatan penyuluhan dapat
dilakukan dengan runtut dan tidak terburu-buru.
Keterbatasan waktu yang diberikan membuat promotor tidak dapat melakukan
follow up untuk melihat perubahan perilaku masyarakat yang terjadi setelah
pemberian edukasi.

Perlu dilakukan penambahan jumlah responden dalam kegiatan sehingga dapat


meningkatkan pengetahuan warga secara menyeluruh.
Media promosi kesehatan: poster
TUTORIAL
TERIMA KASIH E

Anda mungkin juga menyukai