Anda di halaman 1dari 11

THEORY PRECEDE

PROCEED

Dosen Pengampu : Hamidatul Yuni, S.ST, M.Kes


Kelas : Dasar Promosi Kesehatan (A4)
Kelompok 2 :
• Dheana Putri Adhila 2011211056
• Dhea Az Zahra Rizal 2011212056
• Fawwaz Rif`at Revista 2011213016
• Fegi Maidalia Putri 2011212074
• Roseta Nasywa Yuliza 2011212078
• Silvia Amanda Lodi 2011212024
• Yoshiana Safira 2011212072
OUTLINE

• Sejarah dan Latar Belakang Precede-Proceed


• Definisi Precede-Proceed
• Faktor yang mempengaruhi
• Fase precede-proceed
Sejarah dan Latar Belakang Precede-Proceed

Teori Precede-Proceed dapat membantu dalam pembuatan kebijakan,


menganalisis situasi dan merancang program kesehatan secara tepat. Model teori
Precede-Proceed ini telah digunakan dalam penelitian terkait kualitas hidup dan
perilaku hidup bersih dan sehat.
Precede-Proceed dikemas dalam dua bagian;
• Precede (Predisposing, Reinforcing. Enabling, Constructs in, Educational/
Ecological, Diagnosis, Evaluation)
• Bagian kedua, ialah Proceed (Policy, Regulatory, Organizational, Contructs in,
Educational, Enviromental, Development)
Definisi Precede-Proceed

Precede-Proceed: teori perubahan perilaku yang digunakan untuk intervensi, implementasi dan
evaluasi perilaku dalam promosi kesehatan di komunitas atau masyarakat. Dalam hal ini, teori
Precede-Proceed digunakan dalam membuat kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
program kesehatan.

• PRECEDE: suatu model pendekatan yang dapat digunakan dalam mendiagnosis masalah
kesehatan ataupun sebagai alat untuk merencanakan suatu kegiatan perencanaan kesehatan atau
mengembangkan suatu model pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat perencanaan
kesehatan.
• PROCEED: digunakan untuk menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, serta implementasi dan
evaluasi.
Faktor yang Mempengaruhi

Berdasarkan teori Precede-Proceed, perilaku seseorang ditentukan oleh tiga faktor


yaitu :

1. Faktor predisposisi (predisposing factors)


Merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku seseorang,
diantaranya pendidikan, pengetahuan, sikap, tradisi, kepercayaan, sistem,
keyakinan, nilai-nilai serta norma yang berlaku di masyarakat dan persepsi.
2. Faktor Pemungkin (Enabling Factors)
Merupakan faktor-faktor yang memungkinkan atau mendukung perubahan perilaku
diantaranya lingkungan fisik, fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung perubahan
perilaku, sumber daya manusia, serta akses atau keterjangkauan terhadap fasilitas dan sarana
prasarana tersebut.

3. Faktor Penguat (Reinforcing Factors)


Faktor penguat merupakan sikap dan perilaku petugas kesehatan, dukungan (teman sebaya,
guru, orang tua dan keluarga), dukungan tokoh masyarakat, dukungan program, dukungan
kebijakan yang berlaku di daerah tersebut serta komitmen pemangku kepentingan dan mitra
kerja.
Fase precede-proceed

• Fase pertama, ialah pengkajian sosial. Pengkajian sosial, adalah suatu proses
untuk mengetahui masalah sosial yang berdampak pada masyarakat dan sebagai
proses dalam penentuan persepsi dan aspirasi masyarakat terhadap kualitas
hidup mereka.
• Fase kedua, yaitu pengkajian epidemiologi. Pengkajian epidemiologi merupakan
proses untuk mengidentifikasi aspek kesehatan yang mempengaruhi kualitas
hidup, dimana pada fase ini akan dikaji faktor-faktor kesehatan yang
berhubungan dengan kualitas hidup seseorang.
• Fase ketiga, ialah pengkajian perilaku dan lingkungan. Fase ini, merupakan proses untuk
mengidentifikasi perilaku dan gaya hidup individu atau masyarakat serta lingkungan
sekitar yang berhubungan dengan keschatan dan kualitas hidup mereka.
• Fase keempat, yaitu pengkajian pendidikan dan organisasi.
• Fase kelima, yaitu pengkajian administrasi dan kebijakan. Pada fase ini, akan dilakukan
pengidentifikasian terhadap kebijakan dan peraturan organisasi, sumber daya, dan
anggaran dana yang dapat mendukung atau menghambat pelaksanaan program promosi
kesehatan.
• Fase keenam, ialah implementasi program. Fase ini, merupakan implementasi dari
perencanaan program promosi kesehatan berdasarkan masalah sosial maupun
epidemiologi yang telah di identifikasi sebelumnya.
• Fase ketujuh, yaitu evaluasi proses. Fase ini, merupakan proses dalam mengevaluasi
pelaksanaan program promosi keschatan, apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang ada dan melihat apakah sudah terpenuhi tujuan dari program tersebut.
• Fase kedelapan, ialah evaluasi dampak. Fase ini, dilakukan untuk menilai keefektifan
program dan melihat dampak yang terjadi pada seseorang atau masyarakat dari segi
perilaku dan gaya hidup, lingkungan, serta perubahan-perubahan dari faktor predisposisi,
pendukung dan pendorong.
• Fase evaluasi hasil, ialah fase kesembilan dari teori precede-proceed. Fase evaluasi hasil,
merupakan kegiatan untuk melihat efek yang diperoleh dari program promosi keschatan
terhadap keschatan dan kualitas hidup individu atau komunitas.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai