Anda di halaman 1dari 18

Kelas K3 2022

TEORI
PRECEDE
PROCEED
Muhammad Sidiq P

25000119120051
PRECEde-Proceed

PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Causes


in Educational Diagnosis and Evaluation) adalah suatu model
pendekatan yang dapat digunakan dalam mendiagnosis
masalah kesehatan ataupun sebagai alat untuk
merencanakan suatu kegiatan perencanaan kesehatan
atau mengembangkan suatu model pendekatan yang
dapat digunakan untuk membuat perencanaan kesehatan.
PRECEDE-PROCEED
Pada tahun 1991 Green menyempurnakan kerangka
tersebut menjadi PRECEDE-PROCEED. PROCEED (Policy,
Regulatory, Organizational, Construct, in Educational and
Environmental Development). PRECEDE digunakan pada
fase diagnosis masalah, penetapan prioritas masalah dan
tujuan program, sedangkan PROCEED digunakan untuk
menetapkan sasaran dan kriteria kebijakan, serta
implementasi dan evaluasi.
Fase #1
Penilaian Sosial

Fase ini merupakan proses


mengidentifikasi persepsi dan aspirasi
masyarakat terhadap kebutuhan atau
kualitas hidup yang dimiliki melalui
partisipasi. Indikator sosial meliputi
diskriminasi, dan kebahagiaan.
Penilaian fase #2
epidemiologi
Penilaian epidemiologi menggunakan
pendekatan multipel. Penilaian
epidemiologi mengungkapkan tentang
masalah kesehatan terkait personal,
waktu, dan tempat kejadian dengan
indikator meliputi mortality, morbidity,
fertility, disability, usia harapan hidup
dan lain-lain.
Penilaian Perilaku fase #3
dan Lingkungan
Indikator penilaian perilaku meliputi
pemanfaatan pelayanan kesehatan,
tindakan pencegahan, kemampuan
pemeliharaan kesehatan sendiri dengan
dimensi frekuensi, kualitas, range, dan
persisten. Sedangkan indikator penilaian
lingkungan meliputi lingkungan fisik, ekonomi,
sosial, keterjangkauan, kemampuan, dan
pemerataan pelayanan kesehatan.
Penilaian
fase #4
Edukasional dan
Organisasional
Menurut Green dan Kreuter perilaku
dipengaruhi oleh 3 faktor dalam
penggunaan pelayanan kesehatan
diantaranya faktor predisposisi,
faktor pemungkin adalah kemampuan
dan sumberdaya yang dibutuhkan
untuk melakukan sesuatu, serta
faktor penguat yaitu faktor yang
memperkuat terjadinya tindakan.
Faktor predisposisi seperti: pengetahuan, sikap,
persepsi, kepercayaan, dan nilai atau norma
yang diyakini seseorang. Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu akibat proses
penginderaan terhadap subyek tertentu, yang

Faktor berasal dari pendengaran dan penglihatan.


Pengetahuan seseorang terhadap objek
predisposisi mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-
beda yakni dari Tahu, Memahami, Aplikasi, Analisis,
(predisposing Sintesis, dan Evaluasi. Faktor yang memengaruhi
pengetahuan antara lain Pendidikan, Media massa,
factor) Sosial Budaya, Lingkungan, dan Pengalaman.
Faktor pemungkin atau pendukung (enabling)
perilaku adalah fasilitas, sarana, atau
prasarana yang mendukung atau yang
memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang
atau masyarakat. Misalnya, untuk terjadinya
perilaku ibu periksa hamil, maka diperlukan bidan
Faktor atau dokter, fasilitas periksa hamil seperti
Pemungkin puskesmas, rumah sakit, klinik, posyandu, dan
sebagainya. agar seseorang atau masyarakat
(Enabling buang air besar di jamban, maka harus tersedia
jamban, atau mempunyai uang untuk
factor) membangun jamban sendiri.
Faktor penguat atau pendorong (renforcing
factors) yang terwujud dalam sikap dan perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain, yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat. Faktor penguat seperti perilaku
orang lain yang berpengaruh (tokoh
masyarakat, guru, petugas kesehatan, orang
Faktor penguat tua, dan pemegang keputusan) yang dapat
mendorong orang untuk berperilaku.
(reinforcing Pengetahuan, sikap dan fasilitas yang tersedia
kadang-kadang belum menjamin terjadinya
factors) perilaku seseorang atau masyarakat.
Penilaian fase #5
Administrasi dan
Kebijakan
Fase ini mencakup identifikasi tentang
penilaian analisis kebijakan, sumber daya
manusia, sumber dana, dan peraturan
yang berlaku. Kebijakan adalah
seperangkat peraturan yang digunakan
sebagai acuan sebuah program,
sedangkan peraturan adalah penerapan
kebijakan, serta penguatan hukum dan
perundang-undangan.
fase #6

Implementasi
Implementasi yaitu penerapan dari
perencanaan program kesehatan
berdasarkan identifikasi masalah
sosial maupun epidemiologi. Intervensi
merupakan bagian dari implementasi.
Fase #7
Evaluasi Proses

Evaluasi proses mengukur aktivitas


dari program, kuallitas, dan
orangorang yang diluar jangkauan
termasuk respon penerimaan.
Evaluasi Dampak fase #2

Evaluasi dampak dilakukan menjelang


akhir implementasi program. Evaluasi
ini berkaitan pada dampak yang
terjadi pada komunitas misalnya aspek
perilaku, lingkungan, edukasional dan
organisasional, administrasi dan
kebijakan terkait masalah kesehatan
spesifik yang terjadi.
fase #9
Evaluasi Hasil
Pada akhir pelaksanaan program dilakukan
evaluasi hasil dengan indikator yang
mencakup perubahan aspek sosial atau
kualitas hidup dan aspek epidemiologi atau
kesehatan komunitas.
CONTOH
Terimakasih
"Don't wait for illness to start a healthy lifestyle. Cultivate a
healthy life to prevent all diseases."

REFERENSI:
Sulaeman, E. S., Murti, B., & Waryana, W. (2015). Aplikasi Model PRECEDE-PROCEED Pada Perencanaan Program
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Berbasis Penilaian Kebutuhan Kesehatan Masyarakat. Jurnal
Kedokteran Yarsi, 23(3), 149-164.
Pramiyana, I. M., Hastuti, U. R. B., & Murti, B. (2017). PRECEDE-PROCEED Model: Predisposing, Reinforcing, and
Enabling Factors Affecting the Selection of Birth Attendant in Bondowoso District. Journal of Health Promotion and
Behavior, 2(2), 159-172.

Anda mungkin juga menyukai