Anda di halaman 1dari 22

PERUBAHAN

PERILAKU
KESEHATAN

S.A. NUGRAHENI
FKM UNDIP
Teory Determinan Kesehatan (HL. Blum)
Health Belief Model, Rosenstock, 1996
PERSEPSI INDIVIDU FAKTOR PERUBAH KEMUNGKINAN MELAKUKAN

• Variabel • Persepsi tentang hambatan


kependudukan mengenai pencegahan
• Variabel • Persepsi tentang manfaat
• Perilaku sosial dari sebuah pencegahan

• Persepsi tentang
kerentanan terhadap
penyakit ‘ x ‘ Persepsi terhadap Kemungkinan mengambil
• Persepsi/pandangan ancaman penyakit tindakan preventif
keseriusan terhadap ‘x‘ kesehatan
penyakit ‘ x ‘

Isyarat untuk bertindak :


• Iklan
• Saran dari orang lain
• Artikel di media
• Pengalaman dari keluarga
Lawrence Green → Kesehatan
Seseorang atau Masyarakat
dipengaruhi oleh :
1. faktor perilaku (behavior
causes)
2. faktor di luar perilaku
(non-behaviour causes)
Perilaku Terbentuk dari 3 Faktor:
1. Faktor-faktor predisposisi (Predisposing
factors), yang terwujud dalam pengetahuan,
sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai,
dsb
2. Faktor-faktor pendukung (Enabling factors),
yang terwujud dalam fasilitas-fasilitas atau
sarana-sarana, alat-alat kontrasepsi,
jamban, dsb
3. Faktor-faktor pendorong (Renforcing factors)
yang terwujud dalam sikap dan Perilaku
petugas kesehatan atau petugas lain, yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat
Teori Lawrence W Green → salah satu
teori modifikasi perubahan perilaku,
yang berguna untuk:

1. Mendiagnosis masalah kesehatan


2. Merencanakan suatu kegiatan
perencanaan kesehatan
3. Mengembangkan suatu model
pendekatan yang dapat digunakan
untuk membuat perencanaan kesehatan
→ kerangka kerja Precede dan Proceed
PRECEDE??
(P → Predisposing; R → Reinforcing; and
ECEDE → Enabling Cause in Educational
Diagnosis and Evaluation)
→ memberikan wawasan spesifik
menyangkut evaluasi → Kerangka kerja ini
menunjukkan sasaran yang sangat
terarah untuk intervensi → digunakan
pada fase diagnosis masalah, penetapan
prioritas dan tujuan program
PROCEED??
(P → Policy; R → Regulation; and
OCEED → Organizational & EnvironmEntal
Development)
→ Menampilkan kriteria tahapan kebijakan
dan implementasi serta evaluasi→ Precede
mengarahkan perhatian awal terhadap
keluaran dan bukan terhadap masukan →
memaksa memulai proses perencanaan
pendidikan kesehatan dari ujung
“Keluaran”→ semua faktor yang penting
untuk suatu keluaran harus didiagnosis
sebelum intervensi dirancang
Fase 1 (Social Assesment)
 Merupakan proses penentuan persepsi
seseorang terhadap kebutuhan dan
kualitas hidup untuk menjadi lebih baik
 Menerapkan berbagai intervensi yang
didesain sebelumnya → Hubungan sehat
dengan kualitas hidup merupakan
hubungan sebab akibat
 Input pendidikan kesehatan, kebijakan,
regulasi dan organisasi menyebabkan
perubahan out come, yaitu kualitas hidup
Fase 1 (Social Assesment) …
 Partisipasi
masyarakat dalam fase ini →
konsep pondasi dalam diagnosis sosial dan
telah lama menjadi prinsip dasar bagi
kesehatan dan pengembangan komunitas
 Fase ini membantu masyarakat (community)
menilai kualitas hidupnya tidak hanya pada
kesehatan
 Hubungan sebab akibat dapat terjadi secara
langsung melalui kebijakan sosial, intervensi
pelayanan sosial, kebijakan kesehatan dan
program kesehatan
Kualitas Hidup ??
 Kualitas hidup “sulit diukur dan sulit
didefinisikan" → salah satunya Indeks
pembangunan Manusia (IPM)
 Ukuran obyektif (indikator sosial), yaitu
angka pengangguran, kepadatan
hunian, kualitas air dsb
 Ukuran subyektif (informasi dari anggota
masyarakat tentang kepuasan hidup) al:
kejadian hidup yang membuat stress,
individu dan sumber daya sosial, gaya
hidup, dsb
Fase 2 (Epidemiologic Assesment)
 Penelusuran masalah kesehatan yang
dapat menjadi penyebab dari diagnosa
sosial yang telah diprioritaskan
 perlu dilihat data kesehatan yang ada
dimasyarakat berdasarkan indikator
kesehatan yang bersifat negatif →
morbiditas dan mortalitas, serta yang
bersifat positif → angka harapan hidup,
cakupan air bersih, cakupan rumah
sehat, dsb
Menentukan Prioritas Masalah Kesh:
 mempunyai dampak terbesar pada
kematian, kesakitan, lama hari
kehilangan kerja, biaya rehabilitasi, dsb
 risiko terhadap ibu dan anak
 memilki daya ungkit tinggi dalam
meningkatkan status kesehatan,
economic savings
 belum pernah disentuh atau di intervensi
 merupakan prioritas daerah/ nasional
Fase 3 (Behaviour & Env Assesment) :
 Memisahkan penyebab perilaku dan non
perilaku dari masalah kesehatan
 Mengembangkan penyebab perilaku →
Preventive behaviour (primary, secondary,
tertiary) atau Treatment behaviour
 Melihat seberapa penting perilaku /
Kondisi Lingkungan tsb perlu dirubah
 Melihat apakah memang perilaku /
kondisi Lingkungan dapat dirubah
 Memilih target perilaku / lingkungan
Contoh Indikator Perilaku Kesh:

 Pemanfaatan pelayanan kesehatan


(utilisasi)
 Upaya pencegahan (prevention action)
 Pola konsumsi makanan (consumtion
pattern)
 Kepatuhan (compliance)
 Upaya pemeliharaan diri sendiri (self
care)
Fase 4 (Education & Ecolg Assesment)
 Mengidentifikasi faktor-faktor yang harus
diubah untuk kelangsungan perubahan
perilaku dan lingkungan
 Ada 3 kelompok masalah yang
berpengaruh terhadap perilaku → 1.
Faktor predisposisi (predisposing factor),
2. Faktor penguat (reinforcing factor): dan
3. Faktor pemungkin (enabling factor):
lingkungan fisik tersedia / tidak
tersedianya fasilitas / sarana kesehatan
Proses Seleksi Faktor &Rencana Program

 Mengidentifikasi penyebab perilaku dan


dipilah sesuai dengan 3 kategori yang
ada: predisposing, enabling, reinforcing
factors
 Menetapkan prioritas antara kategori →
menetapkan faktor mana yang menjadi
obyek intervensi, dan seberapa penting
dari ke-3 faktor yang ada
 Menetapkan prioritas dalam kategori
Fase 5 (Administr & Policy Assesment) :
 Administrative diagnosis → Menilai
resorces/ sumber daya yang dibutuhkan
program; Menilai resorces yang ada di
organisasi / masyarakat; serta
Mengidentifikasi faktor penghambat dlm
mengimplementasi program (yankes,
pendidikan & prom kesh)
 Policy diagnosis → Menilai dukungan politik
/ regulasi / peraturan, Dukungan sistem
didalam organisasi; Hambatan yg ada dlm
pelaksanaan program; serta Dukungan yg
memudahkan pelaksanaan program
Fase 6 (Implementation)
Kunci Keberhasilan Implementasi:
Pengalaman
Sensitif terhadap kebutuhan
Fleksibel dalm situasi kondisi
Fokus pada tujuan
‘Sense of humor’
→ Implementasi program promosi /
Pendidikan kesehatan dan Regulasi
Fase 7,8 &9 (Evaluation) :
 Evaluasi proses (Fase 7) → Menilai Proses
yang dilakukan pada 3 Faktor untuk
mencapai target perilaku (predisposing,
enabling, reinforcing factors)
 Evaluasi impact (Fase 8)→ Menilai efek
langsung dari program pada target
perilaku & lingkungan
 Evaluasi outcome (Fase 9)→ Evaluasi
terhadap masalah pokok yg pada proses
awal perencanaan akan diperbaiki: status
kesehatan & quality of life
Terimakasih,
semoga bermanfaat .....

WA: 08122811340

Anda mungkin juga menyukai