Ustriyaningsih
NIM : 25000121410037
Konsentrasi AKK
BAB VII
SAINS DAN FILSAFAT
Mereka yang mengklaim bahwa metode ilmiah itu terbatas biasanya berpikir bahwa
istilah tersebut mengacu pada area yang lebih terbatas di mana materinya objektif dan
hasilnya dapat dinyatakan secara matematis atau kuantitatif. Sebagai contoh,
beberapa orang yang bekerja dalam ilmu-ilmu alam keberatan dengan penggunaan
istilah sains dan metode ilmiah ketika diterapkan pada "ilmu-ilmu sosial".
Metode ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. Metode Logis
Yaitu metode penalaran dan penarikan kesimpulan. Dimana prosesnya sama
disemua ilmu. Dengan menggunakan prinsip-prinsip penalaran induktif untuk
mengambil kesepakatan. Dalam hal ini metode kesepakatan terbagi juga menjadi
2 yaitu metode perbedaan dan metode variasi seiring.
2. Metode Teknis
Yaitu metode yang digunakan untuk memanipulasi fenomena yang diselidiki.
Inilah yang oleh Sebagian besar orang disebut “sains”. Dalam membantu
pengamatan dan eksperimen dibutuhkan berbagai peralatan dan perlengkapan.
Ada 8 prinsip pengamatan yang digunakan
a. Prinsip Kausalitas aadalah keyakinan bahwa setiap peristiwa memiliki sebab
dan penyebab yang sama selalu menghasilkan akibat yang sama.
b. Prinsip keseragaman prediksi berasumsi bahwa sekelompok peristiwa akan
menunjukkan tingkat interkoneksi atau hubungan yang sama di masa depan
seperti yang telah ditunjukkan di masa lalu atau saat ini
c. Prinsip Objektivitas bahwa penyidik harus objektif terhadap data yang ada di
hadapannya
d. Prinsip Empirisme Penyelidik menganggap bahwa kesan indranya benar dan
bahwa ujian kebenaran adalah banding ke "fakta yang dialami."
e. Prinsip Hemat, hal-hal lain dianggap sama, selalu anggap penjelasan yang
lebih sederhana sebagai yang valid
f. Prinsip Asas Isolasi menjelaskan bahwa fenomena yang akan diselidiki harus
dipisahkan sehingga dapat dipelajari dengan sendirinya
g. Prinsip Pengendalian, bahwa diperlukan sebuah kontrol pada setiap
eksperimen
h. Prinsip pengukuran eksak yaitu hasilnya harus sedemikian rupa sehingga
dapat disebuat kuantitatif atau metematis.
Tidak mungkin untuk membahas masing-masing dari delapan prinsip dalam ruang
tertentu. Profesor EG Conklin mengajukan pertanyaan apakah ada yang namanya
"ilmu murni objektif". Di bidang ilmu fisika atau anorganik, postulat dan kondisi di
atas dapat dipenuhi dengan cukup memadai. Kita dapat mengisolasi dan mengontrol
dan mengukur dengan keberhasilan yang tinggi. Kita tidak dapat mengisolasi dan
mengendalikan kehidupan pada tingkat yang lebih tinggi tanpa mengubah sifat
subjeknya.
Setelah gambar atau sensasi, kita harus beralih ke inferensi atau generalisasi.
Pengamatan yang berbeda memberi kita teori yang berbeda dan, pada gilirannya,
perbedaan pengeringan membuat kita melakukan pengamatan yang berbeda. Sains
didasarkan pada organ indera manusia dan proses penalaran manusia, "sudut pandang
pengamat" semakin diakui di semua bidang pengetahuan. Seperti yang sering
dikatakan bahwa sains didasarkan pada pengamatan dan eksperimen, perlu
ditekankan kembali bahwa pengetahuan ilmiah juga bergantung pada asumsi dan
postulat, yang pada gilirannya secara fundamental didasarkan pada iman.
TUGAS FILSAFAT
Ada banyak pendekatan yang bisa digunakan untuk memahami dunia beserta isinya.
Ada pendekatan agama yang menekankan pada cinta, kebenaran, penghormatan
terhadap apa yang lebih besar dan lebih baik dari diri kita sendiri.
Dari berbagai pembahasan diatas dapat disimpulakn bahwa tujuan dan tugas filsafat
adalah:
1. Untuk mendapatkan tampilan keseluruhan
2. Untuk menemukan makna dan nilai sesuatu
3. Menganalisis dan mengkritisi asumsi dan konsep ilmu pengetahuan khusus
dan kehidupan sehari-hari.
BAB XIV
KEABSAHAN PENGETAHUAN
UJI KEBENARAN