Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FILSAFAT ILMU

Mengkaji dan Meringkas Buku Living Issues in Philosophy (Harold H. Titus):


Chapter VII Science and Philosophy dan Chapter XIV The Validity of
Knowledge

BAB VII: FILSAFAT DAN ILMU

BAB XIV: VALIDITAS PENGETAHUAN


AKK-Retno Mariani-25000121410025
Konsentrasi : AKK
Nama : Retno Mariani
NIM : 25000121410025

BAB VII
Ilmu dan Filsafat

Pembahasan mengenai ilmu dan filsafat dilakukan secara hati-hati


dikarenakan banyak orang mengklaim bahwa ilmu merupakan satu-satunya
jalan menuju pengetahuan dan banyak kritik terhadap ilmu. Menurut penulis,
metode ilmiah merupakan metode yang valid. Berikut akan dibahas mengenai
metode ilmiah, beberapa keterbatasannya serta hubungan antara ilmu dan
filsafat.

Apa itu Metode Ilmiah?


Metode ilmiah secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan proses dan
langkah yang digunakan untuk membangun berbagai ilmu. Sedangkan secara
khusus diartikan sebagai cara berfikir reflektif, dengan enam langkah berikut:
1. Pemikiran dimulai ketika kita ingin mengetahui sesuatu, atau ketika
terdapat permasalahan atau kendala;
2. Mengumpulkan data yang ada dan data yang relevan;
3. Melakukan pengorganisasian, analisis dan pengklasifikasian data yang
telah dikumpulkan;
4. Merumuskan hipotesis, hal ini diperlukan karena tersedia beragam solusi
tentatif yang ditemukan saat proses analisis dan pengklasifikasian;
5. Melakukan deduksi hipotesis;
6. Melakukan verifikasi terhadap beberapa solusi atau hipotesis untuk
melihat kebenarannya. Verifikasi dapat dilakukan melalui observasi,
eksperimen atau pengecekan konsistensi terhadap fakta yang diyakini
benar;

AKK-Retno Mariani-25000121410025 1
Metode ilmiah juga dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu metode logis dan
metode teknis. Metode logis merupakan metode penalaran atau penarikan
kesimpulan. Pada metode logis diterapkan prinsip-prinsip induktif melalui
metode kesepakatan, metode perbedaan, metode variasi seiring. Sedangkan
metode teknis merupakan metode memanipulasi fenomena yang sedang
diselidiki, orang-orang menyebutnya ilmu. Metode ini banyak dan beragam,
serta memiliki kekhususan pada masing-masing keilmuan.

Orang yang berkerja dalam ilmu alam biasanya bekerja didasarkan pada
beberapa atau semua asumsi, postulat atau kondisi berikut:
1. Prinsip hubungan sebab akibat, setiap kejadian memiliki sebab dan
bahwa penyebab yang sama selalu menghasilkan akibat yang sama;
2. Prinsip keseragaman prediksi, menunjukkan tingkat keterhubungan
yang sama di masa depan dengan masa lalu atau sekarang;
3. Prinsip objektivitas, melihat data secara objektif untuk menghilangkan
semua unsur subjektif;
4. Prinsip empiris, pengujian kebenaran didasarkan fakta yang ditemukan;
5. Prinsip penghematan, hal-hal lain menjadi sama, selalu dijelaskan
dengan cara yang paling sederhana sebagai sesuatu yang benar.
6. Prinsip isolasi dan segresi, fenomena yang diselidiki harus dipisahkan
sehingga dapat dipelajari sendiri;
7. Prinsip kontrol, dimana kontrol sangat penting dalam eksperimen
karena banyak faktor dapat bervariasi pada saat yang sama dan
mempengaruhi kevalidan hasil eksperimen.
8. Prinsip pengukuran yang tepat, hasilnya dinyatakan dalam kuantitatif
atau matematis.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan tentang Ilmu dan Metode Ilmiah


Ilmu telah mempengaruhi dunia kita dengan mengurangi hambatan ruang dan
waktu dan memungkinkan banyak hal menarik dan berguna dalam
kehidupan. Fakta bahwa metode ilmiah sangat berharga dan memiliki begitu

AKK-Retno Mariani-25000121410025 2
banyak manfaat membutakan kita terhadap kemungkinan kesalahan
didalamnya. Terdapat beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita terkait
ilmu dan metodenya, yaitu bahwa:
1. Dalam penelitian ilmiah, kita hanya akan menemukan apa yang dapat
ditemukan oleh metode yang kita gunakan. Padahal dimungkinkan
terdapat hal-hal menarik lainnya yang dapat ditemukan, namun kita tidak
dapat menemukannya dikarenakan kita hanya mendapatkan apa yang
instrumen dan metode kita dapat mengukurnya.
2. Klasifikasi ilmiah memberikan informasi yang berharga, dimana klasifikasi
merupakan dasar-dasar pengetahuan ilmiah yang memberikan makna
terhadap sesuatu. Akan tetapi klasifikasi tidak mencakup segala sesuatu
dalam subjek yang diklasifikasikan karena pengklasifikasian dapat
dilakukan dari berbagai sudut pandang dan pemilihan dasar
pengklasifikasian tergantung dengan tujuan kita.
3. Terdapat kualitas yang menyeluruh yang tidak dapat terjangkau dalam
bagian-bagian. Ketika kita menganalisis suatu objek ke dalam bagian-
bagian, bagian-bagian tersebut tidak lebih nyata daripada objek atau
peristiwa yang terjadi. Permasalahnnya terdepat beberapa orang yang
cenderung percaya bahwa bagian-bagian ini dapat memberikan gambaran
sesuai dengan objeknya, yang disebut kesalahan reduksi.
4. Banyak interpretasi dari sesuatu, orang, peristiwa, dimana setiap
interpretasi mungkin benar dari satu sudut pandang tertentu tetapi tidak
dari sudut pandang lainnya. Dan perlu kita pahami bahwa terdapat banyak
sudut pandang terhadap dunia kita.
5. Proses pengembangan, memungkinkan penemuan langkah selanjutnya
yang memberikan gambaran lebih banyak.
6. Ilmu khusus bergantung pada organ indera manusia dan fikiran pada
umumnya. Pengamatan dan teori berkembang orang ke orang, dimana ilmu
bergantung pada organ indera dan proses akal manusia. Karena ilmu
sering dikatakan berdasarkan pengamatan dan eksperimen, sehingga perlu

AKK-Retno Mariani-25000121410025 3
ditekankan kembali bahwa pengetahuan ilmiah juga bergantung pada
asumsi dan postulat.

Banyak ilmu, menggunakan metode objektif, kuantitatif dan mekanis


karena metode ini lebih sederhana dan akurat, namun harus diingat bahwa
ilmu tidak menggambarkan keseluruhan cerita.

Perbandingan Ilmu dan Filsafat

Ilmu bertujuan untuk menjadi objektif dan menghilangkan subjektifitas.


Tujuan ilmu adalah memperoleh pengetahuan tentang fakta, hukum dan
proses alam. Sedangkan filsafat dalam sudut pandang yang sempit, filsafat
diartikan sebagai ilmu khusus yang berhubungan dengan metode logis atau
dengan analisis logis dari bahasa dan makna. Filsafat dianggap sebagai ilmu
yang tugas utamanya adalah analisis kritis dari asumsi dan konsep ilmu dan
mungkin tersistemasi atau organisasi pengetahuan. Dari sudut pandang yang
lebih luas, filsafat berusaha menggabungkan pengetahuan manusia dari
berbagai pengalaman manusia dan mengemukakan pandangan komprehensif
tentang alam semesta dan kehidupan serta maknanya.

Dimana persamaan ilmu dan filasafat?


Ada banyak point persamaan ilmu dan filsafat, namun dapat disimpulkan
bahwa ilmu dan filsafat sama-sama menunjukkan sikap kritis, berpikiran
terbuka, dan perhatian yang tidak memihak pada kebenaran. Ilmu dan filsafat
tertarik pada pengetahuan terorganisir dan sistematis.

DImana perbedaan ilmu dan filsafat?


Ilmu berurusan dengan bidang terbatas atau khusus, sedangkan filsafat
menangani seluruh pengalaman. Filsafat bersifat inklusif daripada eksklusif,
filsafat mencoba mendapatkan pandangan yang lebih komprehensif tentang
sesuatu, sedangkan ilmu lebih analitis dan deskriptif dalam pendekatannya,

AKK-Retno Mariani-25000121410025 4
filsafat lebih sintetik. Ilmu cenderung menghilangkan faktor pribadi dan
mengabaikan nilai-nilai dorongannya untuk mencapai objektifitas, sedangkan
filsafat tertarik pada kepribadian, nilai-nilai dan semua pengalaman. Ilmu
bertujuan mengamati alam, membangun sarana dan mengontrol proses
sedangkan mengkoordinasikan tujuan bagian dari tugas filsafat.

Apa kontribusi ilmu terhadap filsafat?


Ilmu mensuplai filsafat dengan banyak fakta dan materi deskriptif yang
essensial dalam membentuk filsafat. Ilmu memberikan pemeriksaan atas
filsafat dengan membantu menghilangkan ide-ide yang tidak sesuai dengan
pengetahuan ilmiah.

Apa kontribusi filsafat terhadap ilmu?


Filsafat mengambil potongan-potongan pengetahuan dari berbagai macam
ilmu khusus dan menjadikannya lebih lengkap dan komprehensif. Hal ini
sangat diperlukan dalam penemuan fakta-fakta baru yang memaksa manusia
untuk merubah interpretasinya tidak hanya dalam bidang ilmunya, namun
dalam bidan ilmu yang lebih besar. Selain itu filsafat berkontribusi sebagai
kritisme dari filsafat terhadap asumsi dan postulat dari ilmu serta analisis
kritis dari banyak kondisi.

Kita tekankan lagi, bahwa perbedaan ilmu dan filsafat sebagian besar terletak
pada perbedaan derajat dan penekannnya, banyak ilmuan yang juga
berfilsafat dan filsuf dilatih metode ilmiah.
Terdapat dua kemungkinan sumber kesalahan yang perlu kita pertimbangkan:
1. Dalam ilmu terdapat sesuatu yang sangat terpisah, pasti, dan berbeda;
2. Terdapat metode memperoleh pengetahuan yang tidak terbuka bagi orang
umum.

AKK-Retno Mariani-25000121410025 5
Tugas Filsafat

Terdapat banyak pendekatan untuk memahami dunia kita, terdapat


pendekatan ilmiah, agama, seni dan lain sebagainya. Namun filsafat
menyajikan pandangan yang menyeluruh dari berbagai pendekatan. Berikut
adalah ringkasan tujuan dan tugas dari filasafat:
1. Mendapatkan pandangan yang menyeluruh;
Filsafat melihat sesuatu tidak melalui pandangan khusus tetapi dengan
pandangan yang mengakui totalitas segala sesuatu.
2. Melihat makna dan nilai pada sesuatu;
Filsafat menolak mengabaikan aspek otentik dari pengalaman manusia,
filsafat merumuskan makna dan nilai dengan masuk akal.
3. Menganalisa dan mengkritik asumsi dan konsep ilmu khusus serta
kehidupan sehari-hari.

AKK-Retno Mariani-25000121410025 6
BAB XIV
Validitas Pengetahuan

Teori ilmiah yang pernah diterima sebagai kebenaran telah tergantikan pada
suatu waktu oleh teori-teori lain. Sebelum membahas mengenai teori
kebenaran, terdapat pembahasan secara singkat aliran tentang pengetahuan
yaitu aliran yang menyangkal bahwa pengetahuan itu dimungkinkan dan
aliran yang membatasi pengetahuan pada tindakan objektif, pengalaman.
1. Skeptisme
Secara umum skeptisme berpandangan bahwa terdapat kemungkinan
bahwa tidak ada pengetahuan yang dapat dipercaya. Skeptis adalah
orang yang meragukan apa yang dikatakan orang lain sebagai
kebeneran. Terdapat tiga jenis skeptisisme yaitu:
a. Sikap menunda penilaian dan mempertanyakan semua asumsi dan
kesimpulan sehingga masing-masing dipaksa untuk membenarkan
dirinya sendiri;
b. Pengetahuan hanya berususan dengan pengalaman atau fenomena
dan bahwa pikiran manusia tidak dapat mengetahu sumber atau
dasar pengetahuan;
c. Pengetahuan tidak mungkin dan pencarian kebenaran adalah sia-sia.
Para skeptic cenderung menekankan kebodohan dan kelemahan dari
berbagai cara untuk mencoba memperoleh pengetahuan. Mereka
menunjukkan bahwa semua pengetahuan adalah manusia, dan
kemampuan manusia lemah dan terbatas dan indera dan akal
tampaknya tidak dapat diandalkan. Orang skeptis pesimis tentang
kemungkinan kemajuan dalam bidang pengetahuan. Skeptisisme adalah
penyangkalan diri, karena penolakan semua pengetahuan adalah
menyangkal dirinya sendiri. Istilah yang berkaitan erat dengan
skeptisisme adalah agnostisme yang berate tidak diketahui atau tanpa
pengetahuan. Agnostisisme menyiratkan ketidaktahuan manusia

AKK-Retno Mariani-25000121410025 7
tentang sifat sebenarnya dari yang tertinggi seperti materi, pikiran dan
Tuhan.
2. Positivisme
Positivisme membatasi pengetahuan pada fakta-fakta yang dapat
diamati dan keterikatannya. Pelopor positivism adalah Auguste Comte
yang membagi menjadi tiga periode yang ditandai dengan cara berfikir
tertentu yaitu tahap teologis, tahap metafisik dan tahap positif. Sikap
dan pandangan positivism mempengaruhi berbagai aliran pemikiran
modern seperti pragmatism, instrumentalisme, naturalism humanistic
dan behaviorisme.

Teori Kebenaran Ilmiah


Tidak ada teori kebenaran yang paling unggul dikarenakan setiap teori
memiliki beberapa kelemahan masing-masing dari sudut pandang yang
berbeda. Teori kebenaran ilmiah meletakkan kriteria atau ukuran mengeanai
arti kebenaran ilmiah, berikut adalah beberapa teori kebenaran ilmiah:
1. Teori Koresponden
Teori koresponden meletakkan prinsip-prinsip empirik sebagai suatu
ukuran kebenaran ilmiah. Menurut teori ini kebenaran adalah apa yang
sesuai dengan fakta atau situasi aktual. Teori koresponden sangat yakin
bahwa kebenaran itu harus terukur secara kuantitatif atau disebut
kebenaran empiris. Sesuatu dikatakan benar jika sesuai dengan fakta dan
sebaliknya dikatakan salah jika tidak sesuai dengan fakta. Teori ini
memperkuat sikap mental seseorang untuk tidak menerima suatu
kebenaran sebelum memperoleh alat bukti yang mendukungnya. Kelebihan
teori ini adalah selalu terukur dengan faktanya, sedangkan kekurangannya
adalah teori ini tidak mampu menangkap dimensi kualitatif sehingga
sangat bergantung pada kemampuan panca indera manusia, banyak fakta
dan tidak semua fakta bisa menjadi kebenaran, maka harus selektif dalam
memilih fakta serta menerapkan prinsip logis dalam penemuan fakta
menjadi kebenaran. Hal ini diperdebatkan oleh kaum pragmatis dan idealis,

AKK-Retno Mariani-25000121410025 8
yang menunjukkan bahwa persepsi pikiran cenderung masuk dan merubah
pandangan kita terhadap dunia.
2. Teori Koherensi
Teori kohenerensi menyatakan bahwa kiita tidak dapat secara langsung
membandingkan ide dan penilaian kita dengan dunia apa adanya, tetapi
teori koherensi menempatkan kepercayaannya pada konsistensi dan
keselarasaan menyeluruh. Sesuatu dikatakan benar apabila konsisten
dengan penilaian lain yang diterima atau diketahui kebenarannya.
Penilaian yang benar secara logis koheren dengan penilaian lain yang
relevan. Penilaian benar dan salah didasarkan pada keselarasan dengan
apa yang telah ditemukan sebagai kebenaran. Teori koheren meletakkan
prinsip-prinsip logis sebagai ukuran suatu kebenaran ilmiah, keterkaitan
logis adalah saling bertatutan serta tidak terdapat kontradiksi diantara
penyataan-pernyataan. Teori ini menuntut seseorang untuk
mengembangkan pola pemikiran yang sistematis, konsisten. Namun
demikian karena sangat yakin denga prisip logis, seringkali mengabaikan
dasar-dasar kenyataan. Para kritikus kohenern mengatakan bahwa kita
tidak dapat membangun sistem koheren yang salah dan juga yang benar,
teori tidak membedakan antara kebenaran yang konsisten dan kesalahan
yang konsisten. Selain itu, kritik terhadap teori koherensi mengatakan
bahwa rasionalistik dan intelektualistik terutama berkaitan dengan
hubungan logis antara proposisi, yang menyebabkan gagal memberikan uji
memadai pada penilaian pengalaman sehari-hari.
3. Teori Pragmatis
Kebenaran tidak dapat didasarkan pada kenyataan karena keterbatasan
kita dalam pengalaman. Para pragma adalah para empiris yang teliti dalam
menafsikan pengalaman merka, bagi pragmatis kebenaran adalah asas
manfaat, kemampuan kerja atau konsekuensi yang memuaskan. Teori
pragamatis meletakkan asas manfaat sebagai ukuran kebenaran ilmiah.
Teori ini kurang memperhatikan hal-hal teoritik dan hal-hal yang bersifat

AKK-Retno Mariani-25000121410025 9
empirik. Menurut pendekatan ini, tidak ada kebenaran yang statis atau
mutlak. Kebenaran akan didefinisikan ulang, yang mengarah pada
penolakan terhadap teori yang lebih tua dan pembelaan terhadap teori yang
baru. Sebuah teori benar jika berhasil dalam praktik atau mengarah pada
hasil yang memuaskan. Pendekatan teori ini berorientasi praktis sehingga
bisa memenuhi kebutuhan konkret pada saat dibutuhkan, namun
demikian teori ini dikritisi sebagai "doktrin berbahaya", karena tampaknya
memberikan hak kepada orang-orang untuk memiliki banyak keyakinan
yang memuaskan yang seharusnya tidak mereka pegang kecuali jika sesuai
dengan fakta. Atau dapat dikatakan teori ini selalu mengikuti keinginan,
berorientasi kepentingan sehingga pendekatannya dengan langkah-langkah
singkat, atau praktis.

Evaluasi Teori Kebenaran


Teori kebenaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Teori-
teori tersebut saling melengkapi dan tidak secara langsung bertentangan satu
sama lain. Berdasarkan teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
kebenaran adalah kepatuhan dari penilaian pada fakta-fakta; tetapi karena
kami tidak selalu dapat membandingkan penilaian kami dengan situasi
aktual, kami menngujinya dengan konsistensi terhadap penilaian lain yang
kami yakini valid dan benar, atau kami mengujinya dengan kegunaan/
manfaat serta konsekuensi praktisnya.

Kesimpulan
Pengetahuan diperoleh melalui pengembangan yang berkelanjutan dan
pencarian yang konsisten. Tidak seorangpun dapat mengklaim dengan benar
memiliki pengetahuan akhir. Meskipun pengetahuan kita tidak lengkap dan
masih terus berkembang, namun itu valid pada masanya. Kita perlu hidup
dengan percaya diri dan berani dengan apa yang kita ketahui saat ini, dan

AKK-Retno Mariani-25000121410025 10
siap untuk berubah apabila bukti baru ditemukan. Jauh lebih baik berani
bertindak salah daripada tidak bertindak sama sekali.

AKK-Retno Mariani-25000121410025 11

Anda mungkin juga menyukai