Anda di halaman 1dari 35

HUBUNGAN HE-HP dan PH

• HE = perubahan perilaku scr sukarela dan batas


cakupannya pd perilaku sehat scr langsung.
• Contoh = imunisasi, KB, screening
• HE ditujukan pd tindakan sukarela scr individu/kolektif
untuk mendptkan kesehatannya / sebagai pengambil
keputusan dlm kesehatan dan hal-hal yg baik dlm
komunitasnya.
HUBUNGAN HE-HP dan PH
• HP = kombinasi dukungan pendidikan dan lingkungan
untuk bertindak dan adanya kondisi tempat tinggal yg
kondusif untuk sehat.
• Tujuan = membuat orang mampu mengendalikan
penyebab / determinan2 masalah kesehatan
PRECEDE-PROCEED
MODEL
Tanjung Anitasari IK
PRECEDE-PROCEED MODEL
• Precede (Predisposing, Reinforcing, Enabling, constructs
in Educational / Environmental Diagnosis and Evaluation)
• Proceed (Policy, Regulatory, and Organizational
constructs in Educational and Environmental
Development)
PRECEDE
• Pendahulu dalam sebuah kerangka kerja.
• PRECEDE melihat faktor yg membentuk status kesehatan
dan membantu perencana memfokuskan dalam membuat
target untuk intervensi
• Memberikan tujuan khusus dan kriteria untuk evaluasi dan
menjamin program yg akan dilaksanakan sesuai dgn
kebutuhan dan keinginan individu/masy
PROCEED
• Proses yg berlangsung dlm PKM dan hasilnya
• Menampilkan tahapan kebijakan dan proses implementasi
dan evaluasi.
• PRECEDE-PROCEED adalah tahapan berseri proses
perencanaan, implementasi, dan evaluasi
• Proceed menjamin program yg dijalankan akan
tersedianya :
• sumber daya
• mudah diakses/dicapai
• dpt diterima scr politik & peraturan yg ada
• dpt dievaluasi oleh policy maker, consumers, dan administrator
PHASE 1- SOCIAL ASSESMENT
• Adl proses penentuan persepsi masy thd kebutuhannya
atau thd kualitas hidupnya melalui partisipasi dan
penerapan berbagai informasi yg didesain sebelumnya
• Mencari masalah yg berkaitan dgn kualitas hidup pada
populasi target
• Penilaian dpt dilakukan atas dsr :
• data sensus atau yg lain
• Jika data langsung dikumpulkan dr masy dpt dilakukan dgn
wawancara, FGD
• Delphi method (angket) -> key person
• Indikator kualitas hidup =
• Objektif = pengangguran, kepadatan hunian, kualitas air
• Subjektif = kepuasan hidup, hal yg membuat stress
PHASE 2 – EPIDEMIOLOGICAL ASSESMENT
• Perencana menggunakan data untuk mengidentifikasi
masalah yg berkontribusi pada phase 1
• Dicari faktor kesehatan yg mempengaruhi kualitas hidup
seseorang atau masy
• Data tsb termasuk data :
• Disability
• Discomfort
• Fertility
• Fitness
• Morbidity
• Mortality
• Physiological risk factor and their dimension (distribusi, durasi,
insidens, prevalens)
PHASE 2 – EPIDEMIOLOGICAL ASSESMENT
• Pd fase ini hrs diidentifikasi :
• siapa yg terkena masalah kesehatan (usia, jenis kelamin),
• bgmn pengaruh atau akibat dr masalah kshtn tsb (mortalitas,
morbiditas, dll)
• Bgmn cara untuk menanggulangi mslh kesehatan tsb (imunisasi,
perawatan, pengobatan, perubahan lingk, perubahan perilaku)
• Info ini diperlukan untuk menentukan prioritas masalah yg
didasarkan pd besarnya masalah dan akibat yg
ditimbulkan serta kemungkinan untuk diubah
• Prioritas masalah kesehatan hrs tergambar pd tujuan
program dgn ciri who will benefit how much of what
outcome by when
Pendekatan Utama Identifikasi Masalah
• Pendekatan Reduksionis
• Menilai penyebab masalah baik yg sudah teridentifikasi scr jelas
maupun yg belum teridentifikasi
• Permasalahan banyak, bingung mau intervensi yg mana-
>direduksi
• Masalah sosial (kemiskinan) -> epid (Penyakit akibat rokok->
paru2, kanker, PJK)-> dipilih PJK (krn bnyk terdpt penyakit tsb)
• Pendekatan Ekspansionis
• Berguna apabila masalah yg dipilih sangat disederhanakan
• Membantu profesi kesehatan untuk lebih teliti menggali penyebab
masalah kesehatan
• Diare (bisa dikatakan sederhana)->digali penyebab-> knp
lingkungan perumahan kena diare->ternyata pakai sumur
arthesis/ada tempat sampah yg tdk baik shg banyak lalat
FAKTOR-FAKTOR KESEHATAN DAN NON
KESEHATAN YG MENYOKONG KEMISKINAN

Pengangguran
Pendidikan
Kelangkaan industri
Ras, umur, seks, keretakan sosial, geografi, transportasi
Faktor non kesehatan

Masalah sosial /
masalah kualitas hidup
kemiskinan
Faktor kesehatan
Malnutrisi
Over populasi
Kesehatan ibu
Parasit
Alkoholoisme
Penyakit jiwa
PHASE 3 – BEHAVIORAL AND ENVIRONMENTAL
ASSESMENT
• Memprioritaskan faktor perilaku dan lingkungan yang
mempengaruhi masalah kesehatan pd fase 2
• Faktor perilaku merupakan perilaku individu, kelompok,
masy
• Indikator perilaku contohnya :
• Pola konsumsi
• Coping
• Tindakan pencegahan
• Utilization
• Indikator tsb biasanya diekspresikan dgn frekuensi, kualitas,
rentang
PHASE 3 – BEHAVIORAL AND ENVIRONMENTAL
ASSESMENT
• Faktor lingkungan adalah faktor yg mempengaruhi
individu dari luar yang dapat dimodifikasi untuk
mendukung perilaku , kesehatan, dan kualitas hidup
• Contoh indikator lingkungan :
• Ekonomi
• Fisik
• Layanan
• Sosial
• Dan dimensi lainnya (akses, keterjangkauan, equity)
PHASE 3 – BEHAVIORAL AND ENVIRONMENTAL
ASSESMENT
• Langkah dlm phase 3 :
1. Memisahkan faktor perilaku dan non perilaku penyebab timbulnya
masalah kesehatan
2. Mengidentifikasi perilaku yg dpt mencegah timbulnya masalah
kesehatan dan perilaku yg berhubungan dgn tindakan perwatan dan
pengobatan
3. Sedangkan untuk faktor lingkungan yg harus dilakukan adalah
mengeliminasi faktor non perilaku yg tdk dpt diubah seperti faktor
genetis dan demografis
4. Urutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan besarnya
pengaruh thd masalah kesehatan
5. Urutkan faktor perilaku dan lingkungan berdasarkan kemungkinan
untuk diubah
6. Tetapkan perilaku dan lingkungan yg menjadi sasaran program
7. Tetapkan tujuan perubahan perilaku dan lingkungn yg ingin dicapai
program
Tujuan perubahan perilaku/objective goal
• Who
• Siapa yg diharapkan berubah perilaku
• What
• Perilaku apa yg kita harapkan tercapai
• When
• Kapan perilaku tercapai
• Where
• Dimana masalah tsb terjadi
• How much
• Brp banyak orang yg kita harapkan berubah perilakunya
Objective goal harus SMART
• S (Specific)
• Baik dlm sasaran maupun perubahan perilaku
• M (measurable)
• Perubahan dpt diukur
• A (Achievable)
• Apa yg kita harapkan dpt dicapai
• R (Reasonable)
• Mengapa perilaku tsb perlu dicapai
• T (Tangible)
• Hal tsb memang dpt dilihat/dicapai
DIAGNOSA LINGKUNGAN
• Membedakan penyebab perilaku dan non perilaku
• Menghilangkan penyebab non perilaku yg tdk bisa diubah
• Melihat importance faktor lingkungan
• Melihat changeability faktor lingkungan
• Memilih target lingkungan
PENYEBAB PERILAKU DAN NON PERILAKU
MASALAH KESEHATAN

Penyebab non perilaku Faktor non kesehatan

Kualitas hidup

Penyebab perilaku Masalah kesehatan


PHASE 3 – BEHAVIORAL AND ENVIRONMENTAL
ASSESMENT
• phase 3 dapat lompat ke phase 1 jika model digunakan untuk
diaplikasikan pd sesuatu yg bukan masalah kesehatan
• Faktor risiko dan kondisi risiko butuh untuk diprioritaskan sbg
berikut :
More important Less important

More changeable High priority for Low priority except to


program focus demonstrate change
(quadran 1) for political purpose
(quadran 3)
Less changeable Priority for innovative No program
program, evaluation
crucial

(quadran 2) (quadran 4)
PHASE 4- EDUCATIONAL AND ECOLOGICAL
ASSESMENT
• Mengidentifikasi faktor yg mempengaruhi perilaku ke dlm
3 kategori :
• Predisposing factor = pengetahuan, sikap, nilai, kepercayaan,
persepsi
• Enabling factors = akses, ketersediaan yankes (faktor ini membuat
suatu perubahan perilaku menjadi mungkin)
• Reinforcing factors = tipe feedback atau reward pd target populasi
setelah perilaku berubah (family, driends, teachers, and other who
control reward, social benefits, etc)
• Langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yg
akan dicapai berdasarkan faktor predisposisi yg telah diidentifikasi
• Berdasarkan faktor pemungkin dan penguat yg telah diidentifikasi
dpt ditetapkan tujuan organisasional yg akan dicapi melalui upaya
pengembangan organisasi dan sumber daya
Fase 4
• Objective goal tujuan pendidikan dan organisasional
• When pd objective goal diagnosa pendidikan lebih dahulu
tercapai daripada when pada objective goal diagnosa
perilaku
TAHAP FASE 4
• Mengidentifikasi dan memilah faktor ke dalam 3 kategori
(PER)
• Dari ketiga faktor yg mempengaruhi, kelompok mana yg
paling dominan atau berperan dan perlu dibenahi dulu
(priority among category-menentukan prioritas dlm
kategori)
• Dr kelompok faktor tsb baru ditentukan mana yg akan
dipilih berdasarkan:
• Keterkaitannya (importance)
• Dpt tdknya diubah (changeability)
• Bagian ini disebut priority within category (prioritas dlm kategori)
PHASE 5 – ADMINISTRATIVE AND POLICY
ASSESMENT
• Perencana melakukan penilaian pada kapabilitas dan sumber daya untuk
mengembangkan program
• Juga dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan peraturan yg berlaku
yg dpt memfasilitasi atau menghambat pengembangan program promkes
• Pd diagnosis administratif dilakukan 3 penilaian :
• Sumber daya yg dibutuhkan untuk melaksanakan program
• Sumber daya yg ada di organisasi dan masy
• Hambatan pelaksanaan program
• Pd diagnosis kebijakan dilakukan identifikasi :
• dukungan dan hambatan politis
• Peraturan dan organisasional yg memfasilitasi program
• Pengembangan lingkungan yg dpt mendukung kegiatan masy

• Phase 5 dan 6 berjalan bersamaan dan perencana tdk dpt berjalan


mundur lagi
Phase 5
• Pada fase 5 juga ditentukan metode dan media
pendidikan
• Pertimbangan pd pemilihan metode tergantung pd
objective goal pd tahap 4 yaitu mengenai siapa (who) dan
perilaku apa yg dicapai (what)
Phase 6 - implementation
• Perencana memilih metode dan strategi intervensi dan
implementasi
Phase 7, 8, 9
• Fokus pada evaluasi, proses, impact dan outcome
CONTOH (RENVAL PROMKES PADA
PERUSAHAAN)
1. Phase 1 (social assesment):
a. Production rate
b. Angka absen untuk semua alasan (menggunakan hari biasa, liburan,
atau sakit), dll
2. Phase 2 (epidemiological assesment)
a. Perencana menggunakan data untuk mengidentifikasi dan meranking
masalah kesehatan yg berhubungan dgn kondisi di phase 1
b. Perencana melihat data dari : (alasan menggunakan hari sakit,
mereview catatan keselamatan perusahaan, data screening seluruh
karyawan, analisisi data asuransi kesehatan yg diklaim ke
perusahaan)
c. Hasilnya => sakit tulang belakang, kondisi dermatologi, dan paru
d. Hasil assesment epid rank pertama yg berkaitan erat dgn phase 1
(economic outcome dan kehilangan produktivitas = sakit tl belakang)
CONTOH (RENVAL PROMKES PADA
PERUSAHAAN)
3. Phase 3 (behavioral and environmental assesment)
a. Perencana berpikir faktor risiko apa yg menyebabkan sakit tl
belakang
b. Apakah krn posisi pekerja yg tdk pas/teknik kurang tepat
c. Apakah lingkungannya kondusif?
d. Apakah lingkungannya sudah ergonomi ?
4. Phase 4 (the educational and ecological assesment)
a. Survey kpd karyawan, untuk menemukan apakah mereka
mengetahui teknik dlm bekerja
b. Survey kpd karyawan, untuk menemukan jenis pelatihan apa yg
mereka butuhkan pd karyawan baru, dan menilai kebijakan untuk
memberi penghargaan bagi yg tdk pernah absen
c. Observasi ke pekerja untuk menilai apakah mereka menggunakan
teknik yg benar dalam bekerja
CONTOH (RENVAL PROMKES PADA
PERUSAHAAN)
4. Dari analisis tsb, dpt ditemukan :
a. apakah pekerja memiliki pengetahuan yg sedikit ttg teknik dlm
bekerja (predisposing factor),
b. mereka tdk diberikan alat yg mendukung untuk bekerja (enabling
f),
c. mereka tdk diberi penghargaan bila tdk pernah absen krn sakit
(reinforcing f)
d. Shg perencana memikirkan untuk melakukan promkes yg
berupa :
1) Peningkatan pengetahuan dan skill
2) Kebijakan ttg alat yg dibutuhkan dan reward
CONTOH (RENVAL PROMKES PADA
PERUSAHAAN)
5. Phase 5 (administrative and policy assesment)
a. Perencana melakukan penilaian sumber daya dan administrasi
yg mendukung dalam melakukan intervensi
b. Apakah pelatihan akan diberikan di waktu kerja atau istirahat
c. Apakah pelatihan perlu untuk menghadirkan konsultan khusus
atau hanya dari karyawan yg sudah pengalaman?
d. Apakah ada uang untuk membelikan peralatan bagi karyawan ?
e. Ataukan alat dpt digunakan bergantian apabila shift berganti
6. Phase 6 (implementasi)
7. Phase 7 (process evaluation)
a. Perencana konsen thd evaluasi ketersediaan komponen untuk
melakukan pelatihan
CONTOH (RENVAL PROMKES PADA
PERUSAHAAN)
8. Phase 8 (impact evaluation)
a. Mengevaluasi apakah perilaku ada perubahan
b. Mengevaluasi apakah lingkungan sdh mendukung (ketersediaan
alat dll)
9. Phase 9 (outcome evaluation)
a. mengevaluasi apakah sakit tlg belakang sdh berkurang
Tiga Faktor yang memberi kontribusi atas
perilaku kesehatan
Predisposing Factors:
- Knowledge
-Believe
-Values
-Attitudes
-Convidence

Enabling Factors:
-Availability of health
Resources
-Accesability of health Specific behaviour
by individuals or by
resorces
organization
community/government law
priority and commitment to
health
-Health related Skills
Health

Reinforcing Factors:
-Family
-Peers
-Teacher Environment
-Employers (conditions of living)
-Health Providers
-Community Leaders
-Decision Makers
Predisposing factors:
-Karakteristik penderita
-Pengetahuan pendrta
tentang TBC
-Kepercayaan penderita
-Nilai yang dianut tentang
TBC Perilaku penderita
-Persepsi penderita ttg /calon penderita (behaviour):
peny. TBC -berobat (kepada siapa, kapan
-Sikap penderita thd TBC dimana)
-Kepatuhan minum obat
Reinforcing factors : -mengantisipasi efek samping Status kesehatan
-Sikap dan perilaku petugas obat Individu/masyarakat:
Quality of life
kesehatan dan lainnya thd -perilaku yang mendukung -Angka kesakitan TBC
-Produktifitas
TBC pengobatan (merokok,dll) -Angka kesembuhan TBC
kerja
-Sikap dan perilaku keluarga peningkatan gizi -Angka kematian akibat
-Angka absen
teman, tetangga, majikan -perilaku kontrol TBC
kerja
tentang peny. TBC -Angka Kecacatan akibat -Kesejahteraan
-Sikap dan perilaku toma dan TBC
individu/
orang yang menjadi panutan -Angka usia produktif yang
masyarakat
penderita thd TBC terkena TBC
Environment factors :
Enabling factors : -Norma sosial masyarakat
-Ketersediaan obat TBC terhadap TBC
dan sistem pelynan -Kualitas dan kuantitas
-Kemampuan pendeita untuk pelayanan bagi penderita
mendapatkan pengobatan TBC
-ketersediaan SDM pelayanan -Sosial ekonomi masy
-Kebijakan pemerintah -Keberadaan sarana
-adanya peraturan pengobatan TBC
Predisposing factors:
-Karakteristik penderita
Health -Pengetahuan pendrta
Promotion tentang TBC
Direct Comm: -Kepercayaan penderita
- Konseling -Nilai yang dianut tentang
- Penyuluhan TBC
Perilaku penderita
- Marketing -Persepsi penderita ttg
/calon penderita (behaviour):
peny. TBC -berobat (kepada siapa, kapan
Indirect Comm: -Sikap penderita thd TBC
dimana)
-Perbaikan sikap -Kepatuhan minum obat
dan perilaku orang2 Reinforcing factors : -mengantisipasi efek samping
terdekat penderita -Sikap dan perilaku petugas obat
oleh staf kesehatan. kesehatan dan lainnya thd -perilaku yang mendukung
-training staf, TBC pengobatan (merokok,dll)
supervisi -Sikap dan perilaku keluarga peningkatan gizi
-Konsultasi dan teman, tetangga, majikan -perilaku kontrol
-feed back tentang peny. TBC
-PKM Institusi -Sikap dan perilaku toma dan
-Community orang yang menjadi panutan
Development penderita thd TBC Environment factors :
-Norma sosial masyarakat
Enabling factors : terhadap TBC
-Perbaikan policy
-Ketersediaan obat TBC -Kualitas dan kuantitas
dan peraturan pelyn
dan sistem pelynan pelayanan bagi penderita
pengob. TBC
-Kemampuan pendeita untuk TBC
-Perbaikan sistem
mendapatkan pengobatan -Sosial ekonomi masy
plynan pengobatan
-ketersediaan SDM pelayanan -Keberadaan sarana
TBC
-Kebijakan pemerintah pengobatan TBC
-adanya peraturan

Anda mungkin juga menyukai